Professional Documents
Culture Documents
Modul 4 Dan 5
Modul 4 Dan 5
OLEH :
KELOMPOK 2
NURSAHID 856940137
SURYANI 850245661
UNIVERSITAS TERBUKA
2019
MODUL 4
KETERAMPILAN MEMBACA
Keterampilan membaca merupakan jenis keterampilan berbahasa ragam tulis yang bersifat
reseptip yang berkaikat erat dengan 3 jenis keterampilan berbahasa lainya
Secara umum tujuan membaca permulaan adalah “melek huruf” atau “melek wacana”
Melek huruf dapat diartikan sebagai kemampuan mengenali lambang-lambang bahasa tulis
dan kemampuan membunyikannya atau melafalkannya dengan benar.
Membaca permulaan sebaiknya berakhir dikelas 2 SD. Pada kegiatan membaca
permulaan, jenis membaca yang dilatihkan kepada anak adalah membaca nyaring (bersuara)
dan membaca tehnis agar guru dapat mengontrol siswa yang belum bisa membaca, bisa
membaca tetapi belum lancar dan bisa membaca dengan lancar.
Contoh SK dan KD yang berkenaan dengan membaca permulaan menurut kurikulum
2016 (KTSP)
Kelas 1 Semester 1
Keas 1 semester 2
Membaca permulaan berfungsi sebagai peletak dasar atau pondasi bagi keberhasilan
seseorang dalam semua aspek kehidupannya kelak karena tidak ada satupun dari aktivitas
akademik maupun non akademik yang tidak melibatkan kegiatan membaca.
Mebaca bukan suatu keterampilan yang bersifat bawaan maka penguasaan atas keterampilan
itu tidak datang secara serta merta, diperlukan waktu yang intensive untuk berlatih dan
pembiasaan yang membudaya.
D. Jenis-jenis membaca permulaan
1. Membaca nyaring (membaca bersuara)
Membaca nyaring bertujuan untuk mengukur tingkat ketercapaian melek huruf si
pembacannya.
Pada tataran linguistik lambang bunyi terkecil adalah fonem yang biasa dilambangkan
pada berbagai bentuk huruf seperti yang terdapat dalam sistem alfabet.
Pada pembelajaran membaca permulaan terdapat 2 pendekatan utama yang mendasari
pembelajarannya yakni:
- Pendekatan unsuriah
Pembelajaran membaca permulaan yang diawali dengan pengenalan pengenalan
lambang tulis terkecil yang belum memiliki makna.
Metode yang dilahirkan dari pendekatani ini antara lain:
1. Metode bunyi (eja)
2. Metode alfabet
3. Metode suku kata (silaba)
- Pendekatan gestalt (global)
Pembelajaran membaca permulaan yang menggunakan pendekatan gestalt
melahirkan
1. Metode kata (lembaga kata)
2. Metode global (kalimat)
3. Metode SAS (structural analisis sintesis)
Pembelajaran membaca permulaan dengan pendekatan gestalt berangkat dari
pengenalan lambang tulis yang bermakna.
2. Membaca teknis
Pada membaca jenis ini anak sudah mulai dibimbing kearah pembacaan teks seara
tepat menurut pelafalan dan intonasinya. Tanda – tanda baca yang menandai intonasi
mulai dikenalkan.
Penanaman konsep membaca tehnis pada anak harus simultan dengan kegiatan
membaca nyaring.
2. Keterampilan membaca lanjut
A. Pengertian membaca lanjut
Membaca lanjut merupakan keterampilan membaca yang ditujukan untuk pembaca
lanjut dengan sasaran melek wacana. Yakni kemampuan memahami dan memetik makna
bacaan, baik makna yang tersurat maupun yang tersirat. Pembaca lanjut terbagi dalam tiga
kelompok yaitu : pembaca lanjut tingkat dasar (kels 3 -6 SD), pembaca lanjut tingkat
menengah (SMP), dan pembaca lanjut tingkat mahir (SMA keatas).
B. Tujuan membaca lanjut
Wapes (1976) mengelompokan tujuan membaca ke dalam beberapa keperluan berikut:
1. Sebagai alat tertentu (instrumental effect)
2. Mendapat hasil yang berupa prestise (prestige effec)
3. Memperkuat nilai – nilai kepribadian atau keyakinan
4. Mendapatkan pengalaman estetik
Sedangkan tujuan khusus membaca antara lain :
KETERAMPILAN MENULIS