You are on page 1of 5

ACARA II

PERAJANGAN

A. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum dari Acara II Perajangan yaitu :
1. Mengetahui konstruksi dasar alat atau mesin untuk perajangan, bagian-
bagian utama alat berikut fungsi masing-masing bagian utama.
2. Mengetahui cara-cara pengoperasian alat atau mesin berikut cara pengaturan
alat sesuai yang dikehendaki atau disyaratkan
3. Mengetahui penampilan teknis mesin, yang meliputi:
a. Kapasitas alat atau mesin
b. Klasifikasi kualitas produk

B. Latar Belakang
Kentang merupakan jenis tanaman umbi-umbian yang cukup di gemari
di Indonesia. Saat ini pembudidayaan kentang sudah meluas di daerah-daerah
Indonesia terutama di dataran tinggi. Kentang merupakan salah satu sumber
pemenuhan gizi yang penting bagi tubuh. Kandungan kentang meliputi
karbohidrat, kentang juga banyak mengandung vitamin B1, B2, vitamin C,
vitamin A, protein, kalsium, fosfor dan serat.
Kentang dapat dikelola menjadi bermacam-macam jenis olahan, salah
satunya kripik kentang. Pengolahan kripik kentang dapat diolah dengan
menggunakan mesin perajang kentang. Rancang bangun mesin ini dengan
system pneumatic yang dapat merajang umbi kentang menjadi tipis-tipis. Proses
perajangan dari mesin ini adalah pada saat motor dan kompresor dalam
keadaanmenyala, maka motor akan menggerakkan poros pisau dengan
perantara pully motor, sabuk, pully mesin, setelah poros pisau bergerak maka
akan menggerakkan pisau. Kompresor akan menekan silinder pneumatic yang
mendorong kentang masuk ke dalam ruang mesin dan seketika akan dirajang
oleh pisau. Selanjutnya kentang yang telah dirajang akan keluar dari mesin.
Dengan dibuatnya mesin ini diharapkan prose perajangan kentang
menjadi lebih cepat dan produksi kripik kentang dapat dilakukan dengan
kapasitas besar. Mesin ini juga diharapkan dapat dikembangkan agar menjadi
suatu alat produksi yang mempermudah proses perajangan kentang pada
industry kripik kentang.

C. Tinjauan Pustaka
Memotong adalah pekerjaan yang dilakukan untuk mengecilkan ukuran
atau membagi-bagi bahan, baik dengan menggunakan pisau atau alat pemotong
lain, pada arah melintang panjang bahan atau melintang serat bahan. Ukuran
hasilnya relative panjang atau tebal. Mengiris adalah mengecilkan ukuran bahan
dengan menggunakan pisau untuk mendapatkan ukuran panjang potongan yang
lebih kecil dan tipis dengan arah melintang, miring, atau sejajar panjang bahan
yang dipotong. Walaupun pada dasarnya mengiris dan memotong adalah sama,
tetapi pengirisan yang dilakukan, baik diatas landasan atau tidak, biasanya
menggunakan pisau atau alat lain yang sesuai dengan keperluannya. Pengirisan
dilakukan untuk mendapat produk yang tipis dan seragam. Untuk itu diperlukan
pisau pengiris yang tipis dan tajam. arah pengirisan dapat ke segala arah.
Ukuran lebar irisan relatif besar dibandingkan dengan tebalnya
(Wiraatmadja, 1999).
Mesin pengiris dengan satu jenis pisau menghasilkan irisan tipis
dengan dua petmukaan irisan. Jumlah pisau pada jenis mesin pengiris ini dapat
hanya satu atau lebih, tergantung pada kontruksinya. Dalam pengoprasiannya,
pisau dapat diam (stasioner) atau bergerak. Arah gerak pisau dapat vertical
turun naik, vertical melingkar, atau horizontal melingkar. Bentuk pisau dapat
lurus, lengkung, atau sirkuler.pada mesin pengiris dengan pisau bergerak, baik
yang bergerak secara horizontal maupun vertical, bahan yang akan diiris
didorong dengan arah tegak lurus atau membuat sudut tertentu terhadap bidang
lintasan pisau. Akan tetepi, pada mesin yang pisaunya diam, bahan yang akan
diiris mendapat dua dorongan yang arahnya tegak lurus terhadap bidang irisan
dan sejajar dengan bidang irisan (Wiraatmadja, 1995).
Tujuan pemotongan atau perajangan adalah untuk memperingan kerja
alat pengolah, seperti blender atau juicer dan mempercepat pematangan saat
dimasak. Di samping itu, untuk memperingan funsi alat pencernaan, mudah
masuk dan dikunyah dalam rongga mulut saat dimakan mentah. Setelah
dipotong atau dirajang, tanaman sayur harus segera dimakan atau diolah.
Jangan dibiarkan terkena udara bebas terlalu lama yang bisa mengurangi atau
menghilangkan kandungan gizinya, terutama tiamin, pro vitamin A, dan
vitamin A yang mudak rusak akibat teroksidasi udara bebas (Winarno, 2004).
Tujuan pemotongan dan perajangan adalah untuk memperingan kerja
alat pengolah, seperti blender atau juicer, untuk mempercepat pematangan saat
memasak. Disamping itu untuk memperingan kerja alat pencernaan, mudah
masuk dan dikunyah dalam rongga mulut saat dimakan mentah. Setelah
dipotong atau dirajang tanaman sayur harus segera diolah. Jangan dibiarkan
terkena udara bebas dalam waktu yang lama, karena akan mempengaruhi
vitamin di dalamnya (Winarto, 2004).
Beberapa jenis bahan simplisia perlu mengalami proses perajangan.
Perajangan bahan simplisia dilakukan untuk memprmudah pengeringan,
pengepakan, dan penggilingan. Tanaman yang baru diambil sebaiknya tidak
langsung dirajang, tetapi dijemur dalam keadaan utuh selama 1 hari.
Perajangan dapat dilakukan dengan pisau atau mesin perajang khusus, sehingga
diperoleh irisan tipis atau potongan dengan ukuran yang dikehendaki atau
seragam (Afifah, 2009).
Dalam usaha agribisnis beberapa komoditas lahan rawa lebak, dapat
diproses menjadi barang setengah jadi, peran dan dukungan alat dalam
mempercepat proses kerja sangat diharapkan keberadaannya baik di tingkat
industri maupun industri rumah tangga. Salah satu alat tepat guna yang
mendukung proses pengirisan untuk ubi-ubian atau buah pisang, alat perajang
merupakan alat yang besar peranannya untuk menangani bahan-bahan sehingga
produk langsung yang cepat rusak atau untuk produk antara dalam pembuatan
gaplek sebagai produk pertama yang akan diproses menjadi produk setengah
jadi (tepung) selanjutnya dijadikan produk jadi (roti). Alat perajang ini sangat
berperan terutama dalam mempercepat waktu kerja dan memperbaiki mutu
rajangan (Antaralina, 2010).
DAFTAR PUTAKA
Antarlina, Sri Satya dan S. Umar. 2010. Teknologi Pengolahan Komoditas
Unggulan Mendukung Pengembangan Agroindustri Di Lahan Lebak. Balai
Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra).
Lutfi, Musthofa., Sigit Setiawan dan Wahyunanto A.Nugroho. 2010. Rancang
Bangun Perajang Ubi Kayu Pisau Horizontal. Jurnal Rekayasa Mesin Vol.1,
No. 2 Tahun 2010 : 41-46 .Teknik Pertanian, Universitas Brawijaya .
Wiraatmadja, Sutedja. 1995. Pengiris dan Pemotong. PT Penetar Swadaya. Bogor
Wiraatmadja, Sutedja. 1999. Pengiris dan Pemotong. PT Penetar Swadaya. Bogor
Widiantara, Tantan.2011. Effisiensi Pengirisan Bawang Merah Dengan Variasi
Sudut Kemiringan Pisau Pada Alat Pengiris Bawang Merah Tipe Pengiris
Vertikal. Jurnal Teknologi Pertanian, Vol. 6 No. (2) : 60-64. Bandung.
Winarto, Tim Lentera. 2004. Tanaman Sayur untuk Mengatasi Aneka Penyakit. PT
Agomedia Pustaka.Jakarta.

You might also like