Professional Documents
Culture Documents
B Digital
B Digital
Disusun oleh
Kelompok 6:
PROGRAM MANAJEMEN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt atas rahmat dan karunianya
sehingga makalah dengan judul “Kewirausahaan dan Bisnis Kecil”. Makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik tanpa suatu halangan yang berarti atas karunia-Nya.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
Pengantar Bisnis yang dibimbing oleh Ibu Herdiyanti S.E, M.M. Kami menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dan
membimbing penulisan makalah ini. Selain itu makalah ini juga dibuat untuk
memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang kewirausahaan dan bisnis kecil.
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….….................. 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Selain itu istilah bisnis (perusahaan) kecil bukan suatu definisi yang mudah
diuraikan. Restoran, salon termasuk contoh bisnis berskala kecil. Mempertahankan
bisnis lebih sulit daripada membuat bisnis yang baru. Sebab saat ini banyak bisnis baru
yang bermunculan, seperti toko-toko kecil, swalayan, dan lain sebagainya yang memicu
adanya persaingan bisnis yang sulit untuk dipertahankan apabila pelaku bisnis tidak
mempunyai modal ilmu pengetahuan dan teknologi yang kini semakin berkembang
dengan pesat.
Peranan ilmu pengetahuan sangat penting tanpa ilmu pengetahuan tentang bisnis
seseorang tidak akan tahu dan tidak akan bias merencanakan atau menyelaraskan
kegiatan bisnis, ia pun tidak akan dapat membaca peluang bisnis yang ada. Karyawan
yang tidak dibekali dengan ilmu pengetahuan (pendidikan) serta tidak memiliki
keahlian khusus berpotensi tertinggal dalam kegiatan bisnis. Peranan bisnis dalam
kehidupan masyarakat selain untk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat
bisnis kecil juga berperan sebagai penyalur tenaga kerja hal ini dapat menekan jumlah
pengangguran yang tinggi. Tenaga kerja yang berpendidikan memiliki peranan penting
bagi pelaku usaha.
1
1
2
7. Dapat menjelaskan bagaimana suatu bisnis bisa dikatakan berhasil atau gagal.
BAB II
PEMBAHASAN
Bisnis kecil adalah bisnis yang dimiliki dan dikelola secara mandiri yang tidak
mendominasi pasar. Departemen Perdagangan Amerika Serikat menganggap suatu
bisnis “kecil” apabila karyawannya kurang dari 500 orang. Sedangkan Small Business
Administration (SBA) menganggap perusahaan dengan jumlah karyawan sebanyak
1500 orang adalah perusahaan “kecil”. Definisi SBA didasarkan pada dua faktor, yaitu
jumlah karyawan dan penjualan tahunan total. Menurut undang-undang Republik
Indonesia No 9 tahun 1995 tentang usaha kecil: “Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi
rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Kriteria usaha
kecil adalah memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200 juta tidak termasuk
kepemilikan tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan
paling banyak Rp 1 milyar, milik warga negara indonesia, berdiri sendiri, bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, baik
langsung ataupun tidak langsung dengan usaha menengah atau besar”
a) Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas antara
pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola dalam bisnis
kecil.
b) Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal.Daerah
operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat juga bisnis kecil yang memiliki orientasi
luar negeri,berupa ekspor ke negara-negara mitra perdagangan.
3
4
c) Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, dan sarana prasarana
yang kecil.
B. Pengertian Kewirausahaan
Maksudnya adalah Seorang wirausaha harus mempunyai sikap tanggung jawab pada
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Ia juga harus bertanggung jawab pada hasil
dari tugas yang dibebankannya.
5. Keorisinalan
Sifat Orisinal tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Orisinal berarti tidak hanya
mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinal, ada
kemampuan untuk melaksanakan sesuatu.
Seseorang wirausaha harus- lah mempunyai visi ke depan apa yang hendak ia lakukan?
Apa yang ingin dicapai? Sebuah usaha bukan didirikan hanya untuk sementara, tetapi
untuk selamanya. Oleh sebab itu, seorang wira- usaha akan menyusun perencanaan
(planning) dan strategi yang matang agar jelas langkah- langkah yang akan
dilaksanakan.
Untuk menjadi seorang wirausaha juga dibutuhkan sikap jujur dan tekun. Jujur terhadap
diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan pegawai-pegawainya. Tekun dalam mencari ide-
ide baru yang lebih kreatif dari ide-ide yang sudah ada dan tekun dalam merintis
usahanya yang baru akan mulai berkembang.
Kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada. Rahasia
kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada penerapan
kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih peluang yang dihadapi
setiap hari.
9. Selalu Memiliki Komitmen dalam Pekerjaan, Etos Kerja dan Tanggung Jawab
6
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang bulat
didalam mencurahkan semua perhatiannya pada usaha yang digelutinya. Dalam
menjalankan usahanya tersebut, seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad
yang menggebu-gebu dan memiliki semangat yang tinggi dalam mengembangkan
usahanya. Ia tidak pernah setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung
resiko, selalu bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada.
Tanpa usaha yang sungguh-sungguh terhadap pekerjaan yang digelutinya, wirausaha
sehebat apapun pasti akan menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu,
penting sekali bagi seorang wirausaha untuk memiliki komitmen terhadap usaha dan
pekerjaannya.
Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh
keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan
masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap mental
untuk merealisasikan tanggapan yang positif tersebut. Pengertian itu juga menampung
wirausaha yang bukan pengusaha, termasuk yang mengelola organisasi nirlaba yang
bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan/masyarakat.
Seorang wirausaha dituntut untuk selalu menciptakan hal baru dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disekitarnya, mengembangkan teknologi
baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang
dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada,
dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan konsumen. Oleh karena itu,
seorang wirausaha hendaknya mandiri dan tidak bergantung pada orang lain agar ia
dapat lebih berkreasi dan berinovasi dengan kemampuannya.
Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah
kemampuan untuk memanajerial atau mengurus usaha yang sedang digelutinya.
Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan perencanaan usaha, mengorganisasikan
usaha, memvisualisasikan usaha, mengelola usaha dan sumber daya manusia,
mengontrol usaha, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaannya yang
6
kesemuanya itu adalah merupakan kemampuan manajerial yang wajib dimiliki dari
seorang wirausaha.
7
13. Disiplin
14. Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta atau realita
sebagai landasan berfikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun
tindakan atau perbuatannya.
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat dalam berwirausaha karena
adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Menurut Gede
Anggan Suhanda, motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada
hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor
dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi.
Tidak ada wirausahawan yang tidak mempunyai mimpi, dan akan lebih sukses lagi bila
mempunyai visi dan misi ke depan disertai dengan kemampuan untuk mewujudkan
impiannya.
Seorang wirausaha itu mempunyai hasrat ingin maju, tegas, energik, penuh semangat,
dan tidak bekerja lambat. Setiap keputusan yang diambil selalu diperhitungkan.
Kecepatan dan ketepatan merupakan faktor kunci dalam kesuksesan bisnisnya.
Seorang wirausaha mempunyai keteguhan hati serta rasa tanggung jawab yang tinggi,
sehingga tidak pernah menyerah begitu saja ketika menghadapi persoalan, walaupun
dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin dapat diatasi.
Seorang wirausaha yang cerdas itu mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap bisnisnya,
karena dedikasi yang tinggi maka kesuksesan akan selalu menghampirinya. Seorang
wirausaha yang berdedikasi tinggi terhadap bisnisnya. Kadang-kadang mengorbankan
kepentingan keluarga untuk sementara. Wirausahawan di dalam melaksanakan
pekerjaanya tidak mengenal lelah.
Seorang wirausaha harus dapat mengendalikan dirinya dari amarah. Tetap tenang
menghadapi segala masalah untuk menjadi seorang pemimpin yang baik.
Bisnis kecil merupakan sumber daya penting dari lowongan pekerjaan baru.
Belakangan ini, bisnis kecil membentuk 38 persen dari semua lowongan pekerjaan baru
di sektor IT. Walaupun perusahaan-perusahaan kecil sering merekrut pada tingkat yang
lebih cepat, mereka mungkin memangkas karyawan pada tingkat yang jauh lebih tinggi
pula. Merekalah yang pertama merekrut pada saat ekonomi pulih, tetapi perusahaan-
perusahaan besarlah yang terakhir memberhentikan pekerja selama masa ekonomi
merosot.
9
2. Inovasi
Inovasi besar lebih mungkin muncul dari bisnis-bisnis kecil (atau individu-individu)
daripada bisnis besar. Selain itu, inovasi tidak selalu merupakan produk baru.
Hampir semua produk yang dibuat oleh produsen besar dijual ke konsumen melalui
bisnis-bisnis kecil. Selain itu, bisnis-bisnis kecil menyediakan banyak layanan jasa dan
bahan-bahan baku yang dibutuhkan oleh bisnis besar.
Karena wirausaha mampu menghasilkan barang dan jasa, maka wirausaha mampu
meningkatkan PDB (Produk Domestik Bruto). Apabila PDB meningkat berarti
pertumbuhan ekonomi juga meningkat.
Proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang dikelola wirausaha pasti
membutuhkan tenaga kerja. Dengan demikian, wirausaha telah menciptakan lapangan
kerja dan mengurangi pengangguran di masyarakat.
Berbagai inovasi dan kreasi wirausaha dalam menciptakan produk-produk baru mampu
memberikan kemudahan dan kenyamanan hidup bagi manusia. Mesin Cuci, AC,
Televisi, Handphone, Kamera, Kapal Pesiar, Jasa Titipan Kilat, Jasa Salon Kecantikan
adalah contoh-contoh barang dan jasa yang memberikan kemudahan dan kenyamanan
hidup.
Setiap perusahaan besar umumnya memiliki divisi R & D (Research & Development),
yakni divisi penelitian dan divisi pengembangan. Divisi ini akan merekrut dan
membiayai penelitian yang dilakukan ilmuwan, pakar dan sejumlah ahli tertentu untuk
mengembangkan produk perusahaan. Sebagai bukti, dulu handphone hanya bisa
digunakan untuk menelepon. Sekarang dengan ukuran yang lebih kecil, handphone bisa
memberikan berbagai layanan, seperti kirim dan terima pesan, kirim dan terima gambar,
merekam gambar, radio, dan lain-lain.
Menurut Sofiah et all (2011:210) menyatakan secara umum sektor bisnis kecil
memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Sistem pembukuan yang relative sederhana dan cenderung tidak mengikuti kaidah
administrasi pembukuan standar.
c. Modal terbatas.
e. Skala ekonomi yang terlalu kecil, sehingga sulit mengharapkan ditekannya biaya
mencapai titik efisiensi jangka panjang.
g. Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah, mengingat
keterbatasan dalam sistem administrasinya.
Selain itu, menurut Pandji (2002:225) secara umum bisnis kecil memiliki
karakteristik sebagai berikut:
a. Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan cenderung tidak mengikuti kaidah
administrasi pembukuan standar.
b. Margin usaha yang cenderung tipis, mengingat persaingan yang sangat tinggi.
c. Modal terbatas
g. Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah, mengingat
keterbatasan dalam sistem administrasinya.
Jika ditinjau secara khusus menurut Kuta (1994:20), gambaran bisnis kecil di
Indonesia memiliki karakteristik sebagai berikut :
b.Lebih dari setengah perusahaan kecil didirikan sebagai pengembangan usaha kecil-
kecilan.
Wirausahawan di masa lalu dicirikan sebagai “sang bos” (pria yang percaya diri
dan yang membuat keputusan spontan dari belakang meja kerjanya). Sebaliknya,
wirausahawan masa kini justru lebih dilihat sebagai pemimpin yang berpikiran terbuka,
yang bergantung pada jaringan kerja, rencana bisnis, dan konsensus. Wirausahawan
masa kini tidaklah selalu pria, wanita juga memiliki peluang yang sama. Wirausahawan
di masa lalu dan masa kini juga mempunyai perspektif yang berbeda mengenai
bagaimana mereka berhasil, perana otomatisasi dalam bisnis, dan pentingnya
pengalaman versus pengetahuan bisnis.
Kewirausahaan
1) Pelaku bisnis yang menerima resiko maupun peluang yang ada karena
manciptakan dan mengoperasikan bisnis baru yang membedakan adalah visi, aspirasi
dan strategi.
Ø Bisnis kecil
1) Tidak mempunyai rencana untuk pertumbuhan yang hebat dan hanya mencari
pendapatan yang aman dan nyaman
Sebelum mememuali sebuah bisnis perencanaan bisnis perlu adanya. Rencana bisnis
adalah dokumen yang dibuat oleh wirausahawan yang merangkum strategi bisnis untuk
ususlan perusahaan baru dan cara strategis tersebut diimlementasikan.
Manfaat rencana bisnis adalah fakta bahwa dalam kegiatan mempersiapkannya, calon
wirausahawan mengembangkan gagasan bisnis dan mengukuhkan pemikiran tentang
cara melaksanakanya sebelum menginvestasikan uang dan waktu mereka.
Pelaku bisnis kecil dan wirausahawan penting menetapkan tujuan dan sasaran. Ini
dilakukan untuk menentukan tujuan dari usaha yang akan dibuat, sasaran yang tepat,
strategi-strategi yang harus dilakukan. Agar usaha yang dibuat dapat berjalan sesuai
keinginan.
3. Peramalan penjualan
14
Digunakan untuk memperkirakan ukuran pabrik, toko, memutuskan berapa banyak nya
persediaan yang harus ada dan berapa banyak karyawan yang harus dipekerjakan.
4. Perencanaan keuangan
Disini Perusahaan harus mengetahui kondis internal dan eksternal perusahaan, kondisi
internal dapat berupa peningkatan produksi ataupun peningkatan mutu barang, selain itu
menajemen perusahan harus lebih ditingkatkan agar dapat memanage perusahaan
dengan baik, sedangkan dari sisi eksternal perusahaan perusahaan harus melihat kondisi
masyarakat sebagai konsumen, perusahaan harus mengetahui barang/jasa apa yg sedang
dibutuhkan oleh konsumen, dengan melihat para pesaing kita dapat menentukan harga
untuk barang.
Promosi harus lebih gencar dilakukan sebagai usaha untuk memperkenalkan produk,
promosi dapat berupa potongan harga ataupun penjualan paket.
Selain itu dapat juga mengembangkan usaha yang telah ada. Contohnya, apabila
seseorang memiliki tempat pencucian mobil, lalu ia menambahkan usaha lagi di sekitar
tempat penyucian, seperti warung, maka keuntungan akan bertambah dan usaha pun
akan berkembang lebih pesat.
dan keberhasilan bisnis kecil terjadi karena adanya faktor-faktor dibawah ini
antara lain :
15
Selain terdapat kegagalan dan keberhasilan dalam melakukan bisnis kecil terdapat pula
kelemahan dan kelebihannya. Berikut ini akan dipaparkan kelebihan dan kelemahan
usaha kecil :
Di samping itu, bisnis kecil juga memiliki nilai strategis bagi perkembangan
perekonomian negara kita, antara lain sebagai berikut:
Secara umum perusahaan dalam skala kecil baik usaha perseorangan maupun
persekutuan (kerja sama) memiliki kelebihan dan daya tarik. Kelebihan dan daya tarik
tersebut adalah sebagai berikut :
16
3. Sebagian besar membuat lapangan pekerjaan baru, inovasi, sumber daya baru serta
barang dan jasa-jasa baru.
6. Fleksibel terhadap bentuk fluktuasi jangka pendek, namun tidak memiliki rencana
jangka panjang.
9. Pajak relatif ringan, karena yang dikenakan pajak adalah pribadi/pengusaha, bukan
perusahaannya.
16. Cocok untuk mengelola produk, jasa, atau proyek perintisan yang sama sekali baru,
atau belum pernah ada yang mencobanya, sehingga memiliki sedikit pesaing.
17. Memberikan peluang dan kemudahan dalam peraturan dan kebijakan pemerintah
demi berkembangnya usaha kecil.
18. Diversifikasi usaha terbuka luas sepanjang waktu dan pasar konsumen senantiasa
tergali melalui kreativitas pengelola.
17
19. Relatif tidak membutuhkan investasi terlalu besar, tenaga kerja tidak berpendidikan
tinggi, dan sarana produksi lainnya relatif tidak terlalu mahal.
20. Mempunyai ketergantungan secara moril dan semangat usaha dengan pengusaha
kecil lainnya.
Kelemahan dan hambatan dalam pengelolaan usaha kecil umumnya berkaitan dengan
faktor intern dari usaha kecil itu sendiri. Kelemahan dan hambatan-hambatan tersebut
adalah sebagai berikut:
Terlalu banyak biaya yang dikeluarkan, utang yang tidak bermanfaat, tidak
mematuhi ketentuan pembukuan standar.
Pembagian kerja yang tidak proporsional, dan karyawan sering bekerja di luar
batas jam kerja standar.
Tidak mengetahui secara tepat berapa kebutuhan modal kerja karena tidak
adanya perencanaan kas.
Persediaan barang terlalu banyak sehingga beberapa jenis barang ada yang
kurang laku.
Sering terjadi mist-manajemen dan ketidakpedulian pengelolaan terhadap
prinsip- prinsip manajerial.
Sumber modal yang terbatas pada kemampuan pemilik.
Perencanaan dan program pengendalian sering tidak ada atau belum pernah
merumuskan.
Adapun yang menyangkut faktor ekstern antara lain:
Risiko dan utang-utang kepada pihak ketiga ditanggung oleh kekayaan pribadi
pemilik.
Sering kekurangan informasi bisnis, hanya mengacu pada intuisi dan ambisi
pengelola, serta lemah dalam promosi.
Tidak pernah melakukan studi kelayakan, penelitian pasar, dan analisis
perputaran uang tunai.
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang
menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:
18
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Usaha/bisnis kecil adalah salah satu penopang aktivitas bisnis dalam suatu
Negara. Merupakan suatu kegiatan bisnis yang dilakuan baik oleh perorangan maupun
kelompok, dimana modal awal tidak bernilai besar dan memiliki tujuan untuk
memperoleh laba dengan jumlah tenaga kerja dan asset yang relative terbatas.
3.2 Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Sari, A. P., Anggraini, D. D., Sari, M. H. N., Gandasari, D., Siagian, V.,
Septarini, R. S., ... & Simarmata, J. (2020). Kewirausahaan dan bisnis online. Yayasan
Kita Menulis.
Kurniullah, A. Z., Simarmata, H. M. P., Sari, A. P., Sisca, S., Mardia, M., Lie,
D., ... & Fajrillah, F. (2021). Kewirausahaan dan Bisnis. Yayasan Kita Menulis.
Hasan, M. (2023). BISNIS KECIL: KEWIRAUSAHAAN ATAU
MANAJEMEN?. Manajemen UMKM Berkelanjutan, 1.
20