You are on page 1of 27

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN DAN BISNIS KECIL

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis Digital

Dosen pengampu: Herdiyanti, S.E, M.M.

Disusun oleh

Kelompok 6:

Laelatul Farida 20220101302

Yusup Mubinudin 20220101293

Riyanti Rahmadani 20220101304

PROGRAM MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS CIPASUNG TASIKMALAYA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt atas rahmat dan karunianya
sehingga makalah dengan judul “Kewirausahaan dan Bisnis Kecil”. Makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik tanpa suatu halangan yang berarti atas karunia-Nya.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
Pengantar Bisnis yang dibimbing oleh Ibu Herdiyanti S.E, M.M. Kami menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dan
membimbing penulisan makalah ini. Selain itu makalah ini juga dibuat untuk
memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang kewirausahaan dan bisnis kecil.

Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat memberikan wawasan dan


pengetahuan kepada mahasiswa kewirausahaan dan bisnis kecil. Dan semoga
bermanfaat bagi semua pihak.

Tasikmalaya, 14 Maret 2023

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah …...………………………………………………………............... 2

1.3 Tujuan ...………………………………………………………………………............. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian kewirausahaan dan bisnis kecil .................................................................... 3

2.2 Peranan bisnis kecil dalam perekonomian ..................................................................... 8

2.3 Peranan kewirausahaan dalam perekonomian ................................................................ 9

2.4 Karakteristik bisnis kecil ............................................................................................... 10

2.5 Karakteristik kewirausahaan .......................................................................................... 11

2.6 Perbedaan antara bisnis kecil dengan kewirausahaan .................................................... 12

2.7 Cara memulai dan mengoperasikan bisnis kecil ............................................................ 13

2.8 Cara untuk mengembangkan bisnis kecil ....................................................................... 14

2.9 Kegagalan dan keberhasilan bisnis kecil .........................................................................14

2.10 Faktor kegagalan dalam wirausaha ........................................................................... 17

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 19

3.2 Saran .............................................................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….….................. 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan perekonomian di Indonesia telah mengalamai kemajuan yang


sangat pesat. Keberadaaan wirausaha merupakan faktor yang mendorong kemajuan
ekonomi. Diperlukan sinergi antara pemerintah dan wirausahawan untuk menciptakan
iklim bisnis yang mempu menopang perekonomian.

Kewirausahaan itu menerima resiko untuk memulai dan menjalankan bisnis.


Hal-hal yang dibutuhkan untuk menjadi wirausaha dan pemilik bisnis baru sangatlah
tidak mudah, meliputi pemerintahan dirinya untuk disiplin dalam pekerjaan yang dipilih
serta bisa memelihara diri untuk bisa membuat dirinya dan konsumen percaya dengan
usahanya. Hal penting lainnya yaitu mengorientasikan tindakan,dimana seorang
wirausaha wajib bertindak didepan untuk mencapai tujjuannya dan harus penuh
semangat dan tolerandengan ketidakpastian untuk resiko yang telah di perhitungkan dan
resiko yang sering dihadapakan adalah jauh dari keluarga.

Selain itu istilah bisnis (perusahaan) kecil bukan suatu definisi yang mudah
diuraikan. Restoran, salon termasuk contoh bisnis berskala kecil. Mempertahankan
bisnis lebih sulit daripada membuat bisnis yang baru. Sebab saat ini banyak bisnis baru
yang bermunculan, seperti toko-toko kecil, swalayan, dan lain sebagainya yang memicu
adanya persaingan bisnis yang sulit untuk dipertahankan apabila pelaku bisnis tidak
mempunyai modal ilmu pengetahuan dan teknologi yang kini semakin berkembang
dengan pesat.

Peranan ilmu pengetahuan sangat penting tanpa ilmu pengetahuan tentang bisnis
seseorang tidak akan tahu dan tidak akan bias merencanakan atau menyelaraskan
kegiatan bisnis, ia pun tidak akan dapat membaca peluang bisnis yang ada. Karyawan
yang tidak dibekali dengan ilmu pengetahuan (pendidikan) serta tidak memiliki
keahlian khusus berpotensi tertinggal dalam kegiatan bisnis. Peranan bisnis dalam
kehidupan masyarakat selain untk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat
bisnis kecil juga berperan sebagai penyalur tenaga kerja hal ini dapat menekan jumlah
pengangguran yang tinggi. Tenaga kerja yang berpendidikan memiliki peranan penting
bagi pelaku usaha.

1
1
2

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kewirausahaan dan bisnis kecil ?

2. Bagaimana peranan bisnis kecil dalam perekonomian ?

3. Bagaimana karakteristik bisnis kecil ?

4. Bagaimana karakteristik kewirausahaan ?

5. Bagaimana perbedaan antara bisnis kecil dengan kewirausahaan ?

6. Bagaimana cara memulai dan mengoperasikan bisnis kecil ?

7. Apa kegagalan dan keberasilan bisnis kecil ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Dapat menjelaskan mengenai kewirausahaan dan bisnis kecil.

2. Dapat menjelaskan tentang peranan bisnis kecil dalam perekonomian.

3. Dapat menjelaskan mengenai karakteristik kewirausahaan.

4. Dapat menjelaskan mengenai karakteristik bisnis kecil.

5. Dapat menjelaskan tentang perbedaan bisnis kecil dengan kewirausahaan.

6. Dapat memaparkan cara memulai dan mengoperasikan bisnis kecil.

7. Dapat menjelaskan bagaimana suatu bisnis bisa dikatakan berhasil atau gagal.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bisnis Kecil dan Kewirausahaan

A. Pengertian Bisnis Kecil

Bisnis kecil adalah bisnis yang dimiliki dan dikelola secara mandiri yang tidak
mendominasi pasar. Departemen Perdagangan Amerika Serikat menganggap suatu
bisnis “kecil” apabila karyawannya kurang dari 500 orang. Sedangkan Small Business
Administration (SBA) menganggap perusahaan dengan jumlah karyawan sebanyak
1500 orang adalah perusahaan “kecil”. Definisi SBA didasarkan pada dua faktor, yaitu
jumlah karyawan dan penjualan tahunan total. Menurut undang-undang Republik
Indonesia No 9 tahun 1995 tentang usaha kecil: “Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi
rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Kriteria usaha
kecil adalah memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200 juta tidak termasuk
kepemilikan tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan
paling banyak Rp 1 milyar, milik warga negara indonesia, berdiri sendiri, bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, baik
langsung ataupun tidak langsung dengan usaha menengah atau besar”

M. Tohar mendefinisikan perusahaan kecil adalah “kegiatan ekonomi rakyat


yang berskala kecil, dan memenuhi kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta
kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang (Tohar, 2001:1)”. Sehingga bisa
disimpulkan bahwa usaha kecil dan kegiatan ekonomi rakyat yang mandiri, jumlah
pekerjanya kurang dari 50 hasil penjualan paling banyak Rp. 1 Milyar dalam setahun.
Berikut ini adalah ciri-ciri bisnis kecil :

a) Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas antara
pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola dalam bisnis
kecil.

b) Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal.Daerah
operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat juga bisnis kecil yang memiliki orientasi
luar negeri,berupa ekspor ke negara-negara mitra perdagangan.

3
4

c) Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, dan sarana prasarana
yang kecil.

B. Pengertian Kewirausahaan

Kata Kewirausahaan yang dalam bahasa inggris “Entrepreneurship” adalah suatu


“proses mengidentifikasikan, mengembangkan, dan membawa visi ke depan, berupa ide
inovatif, melihat peluang, dan cara mendapatkan yang lebih baik dalam melakuan
sesuatu hal. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk
pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Sedangkan, pengertian wirausaha
(entrepreneur) adalah seseorang yang tangguh melakukan sesuatu” (Suryana,2003).
Sedangkan menurut kamus besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang
pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produk baru, menyusun
operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya serta mengatur permodalan
operasinyaWirausahawan adalah mereka yang menanggung resiko kepemilikan bisnis
dengan pertumbuhan dan ekspansi sebagai tujuan utama. Banyak pemilik bisnis kecil
mencirikan dirinya sebagai wirausahawan, namun banyak dari mereka tidak bercita-cita
memperluas bisnisnya seperti yang dilakukan wirausahawan sejati. “Kewirausahaan
adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha
atau kegiatan yang mengarah kepada upaya cara kerja teknologi dan produk baru
dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik
dan keuntungan yang lebih besar” (Inpres no. 4 tahun 1995 (GNMMK)). Berikut ini
adalah sifat yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan :

1. Memiliki Rasa Percaya Diri

Memiliki Kepercayaan diri yang kuat, ketidaktergantungan terhadap orang lain.

2. Berorientasi pada Tugas dan Hasil

Maksudnya adalah Seorang wirausaha harus mempunyai sikap tanggung jawab pada
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Ia juga harus bertanggung jawab pada hasil
dari tugas yang dibebankannya.

3. Berani Menanggung Risiko


5

Berani menanggung resiko berhubungan dengan sikap keinginan untuk bertanggung


jawab. Para wirausahawan siap menanggung resiko atas segala tindakan yang
diambilnya. Dalam bertindak, wirausahawan akan memikirkan tindakannya secara
matang, sehingga risiko yang akan muncul akibat tindakannya dapat diperkirakan.

4. Memiliki Jiwa Kepemimpinan

Kepemimpinan sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha untuk memimpin anak-anak


buahnya atau pegawainya. Seseorang tidak akan bisa menjadi seorang wirausaha bila ia
tidak bisa memimpin, baik memimpin diri sendiri maupun memimpin orang lain.

5. Keorisinalan

Sifat Orisinal tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Orisinal berarti tidak hanya
mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinal, ada
kemampuan untuk melaksanakan sesuatu.

6. Berorientasi ke Masa Depan

Seseorang wirausaha harus- lah mempunyai visi ke depan apa yang hendak ia lakukan?
Apa yang ingin dicapai? Sebuah usaha bukan didirikan hanya untuk sementara, tetapi
untuk selamanya. Oleh sebab itu, seorang wira- usaha akan menyusun perencanaan
(planning) dan strategi yang matang agar jelas langkah- langkah yang akan
dilaksanakan.

7. Jujur dan Tekun

Untuk menjadi seorang wirausaha juga dibutuhkan sikap jujur dan tekun. Jujur terhadap
diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan pegawai-pegawainya. Tekun dalam mencari ide-
ide baru yang lebih kreatif dari ide-ide yang sudah ada dan tekun dalam merintis
usahanya yang baru akan mulai berkembang.

8. Memiliki Kreativitas Tinggi

Kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada. Rahasia
kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada penerapan
kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih peluang yang dihadapi
setiap hari.

9. Selalu Memiliki Komitmen dalam Pekerjaan, Etos Kerja dan Tanggung Jawab
6

Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang bulat
didalam mencurahkan semua perhatiannya pada usaha yang digelutinya. Dalam
menjalankan usahanya tersebut, seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad
yang menggebu-gebu dan memiliki semangat yang tinggi dalam mengembangkan
usahanya. Ia tidak pernah setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung
resiko, selalu bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada.
Tanpa usaha yang sungguh-sungguh terhadap pekerjaan yang digelutinya, wirausaha
sehebat apapun pasti akan menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu,
penting sekali bagi seorang wirausaha untuk memiliki komitmen terhadap usaha dan
pekerjaannya.

10. Selalu Mencari Peluang

Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh
keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan
masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap mental
untuk merealisasikan tanggapan yang positif tersebut. Pengertian itu juga menampung
wirausaha yang bukan pengusaha, termasuk yang mengelola organisasi nirlaba yang
bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan/masyarakat.

11. Mandiri atau Tidak Ketergantungan pada Orang Lain

Seorang wirausaha dituntut untuk selalu menciptakan hal baru dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disekitarnya, mengembangkan teknologi
baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang
dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada,
dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan konsumen. Oleh karena itu,
seorang wirausaha hendaknya mandiri dan tidak bergantung pada orang lain agar ia
dapat lebih berkreasi dan berinovasi dengan kemampuannya.

12. Memiliki Kemampuan Manajerial

Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah
kemampuan untuk memanajerial atau mengurus usaha yang sedang digelutinya.
Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan perencanaan usaha, mengorganisasikan
usaha, memvisualisasikan usaha, mengelola usaha dan sumber daya manusia,
mengontrol usaha, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaannya yang
6

kesemuanya itu adalah merupakan kemampuan manajerial yang wajib dimiliki dari
seorang wirausaha.
7

13. Disiplin

Dalam melakukan kegiatannya, seorang wirausaha harus memiliki kedisiplinan yang


tinggi. Arti kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausaha terhadap
tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan
terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja, dan sebagainya

14. Realistis

Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta atau realita
sebagai landasan berfikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun
tindakan atau perbuatannya.

15. Memiliki Motif Berprestasi Tinggi

Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat dalam berwirausaha karena
adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Menurut Gede
Anggan Suhanda, motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada
hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor
dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi.

16. Memiliki Mimpi

Tidak ada wirausahawan yang tidak mempunyai mimpi, dan akan lebih sukses lagi bila
mempunyai visi dan misi ke depan disertai dengan kemampuan untuk mewujudkan
impiannya.

17. Memiliki Ketegasan

Seorang wirausaha itu mempunyai hasrat ingin maju, tegas, energik, penuh semangat,
dan tidak bekerja lambat. Setiap keputusan yang diambil selalu diperhitungkan.
Kecepatan dan ketepatan merupakan faktor kunci dalam kesuksesan bisnisnya.

18. Memiliki Determination (Ketetapan Hati/ Kebulatan Tekad)

Seorang wirausaha mempunyai keteguhan hati serta rasa tanggung jawab yang tinggi,
sehingga tidak pernah menyerah begitu saja ketika menghadapi persoalan, walaupun
dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin dapat diatasi.

19. Mempunyai Dedication (Pengabdian)


8

Seorang wirausaha yang cerdas itu mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap bisnisnya,
karena dedikasi yang tinggi maka kesuksesan akan selalu menghampirinya. Seorang
wirausaha yang berdedikasi tinggi terhadap bisnisnya. Kadang-kadang mengorbankan
kepentingan keluarga untuk sementara. Wirausahawan di dalam melaksanakan
pekerjaanya tidak mengenal lelah.

20. Dapat mengendalikan emosi

Seorang wirausaha harus dapat mengendalikan dirinya dari amarah. Tetap tenang
menghadapi segala masalah untuk menjadi seorang pemimpin yang baik.

Selain itu peran seorang wiraswastawan antara lain sebagai berikut :

 Memimpin usaha secara teknis maupun ekonomis dengan berbagai aspek


fungsional
 Mencari keuntungan bisnis
 Membawa perusahaan ke arah kemampuan
 Memperkenalkan hasil produksi baru
 Memperkenalkan cara produksi yang lebih maju
 Membuka pasar
 Merebut sumber bahan mentah maupun bahan setengah jadi
 Melaksanakan bentuk organisasi perusahaan yang baru

2.2 Peranan Bisnis Kecil Dalam Perekonomian

1. Penciptaan lapangan kerja

Pertumbuhan pekerjaan relatif di antara berbagai ukuran bisnis sulit untuk


ditentukan. Intinya, bila bisnis kecil yang sukses dengan cepat menambah karyawan,
bisnis tersebut bisa langsung berhenti disebut sebagai perusahaan kecil.

Bisnis kecil merupakan sumber daya penting dari lowongan pekerjaan baru.
Belakangan ini, bisnis kecil membentuk 38 persen dari semua lowongan pekerjaan baru
di sektor IT. Walaupun perusahaan-perusahaan kecil sering merekrut pada tingkat yang
lebih cepat, mereka mungkin memangkas karyawan pada tingkat yang jauh lebih tinggi
pula. Merekalah yang pertama merekrut pada saat ekonomi pulih, tetapi perusahaan-
perusahaan besarlah yang terakhir memberhentikan pekerja selama masa ekonomi
merosot.
9

2. Inovasi

Inovasi besar lebih mungkin muncul dari bisnis-bisnis kecil (atau individu-individu)
daripada bisnis besar. Selain itu, inovasi tidak selalu merupakan produk baru.

3. Pentingnya bagi bisnis-bisnis besar

Hampir semua produk yang dibuat oleh produsen besar dijual ke konsumen melalui
bisnis-bisnis kecil. Selain itu, bisnis-bisnis kecil menyediakan banyak layanan jasa dan
bahan-bahan baku yang dibutuhkan oleh bisnis besar.

2.3 Peranan Kewirausahaan Dalam Perekonomian

1. Mampu Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Karena wirausaha mampu menghasilkan barang dan jasa, maka wirausaha mampu
meningkatkan PDB (Produk Domestik Bruto). Apabila PDB meningkat berarti
pertumbuhan ekonomi juga meningkat.

2. Mampu Meningkatkan Pendapatan Per Kapita

Apabila wirausaha mampu meningkatkan PDB (Produk Domestik Bruto) dengan


presentase peningkatan yang lebih tinggi dibanding presentase peningkatan jumlah
penduduk maka pendapatan per kapita meningkat. Jika pendapatan per kapita
meningkat maka kesejahteraan masyarakat atau taraf hidup masyarakat juga meningkat.

3. Mampu Menciptakan Lapangan Kerja

Proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang dikelola wirausaha pasti
membutuhkan tenaga kerja. Dengan demikian, wirausaha telah menciptakan lapangan
kerja dan mengurangi pengangguran di masyarakat.

4. Memberikan Kemudahan dan Kenyamanan Hidup

Berbagai inovasi dan kreasi wirausaha dalam menciptakan produk-produk baru mampu
memberikan kemudahan dan kenyamanan hidup bagi manusia. Mesin Cuci, AC,
Televisi, Handphone, Kamera, Kapal Pesiar, Jasa Titipan Kilat, Jasa Salon Kecantikan
adalah contoh-contoh barang dan jasa yang memberikan kemudahan dan kenyamanan
hidup.

5. Mendorong Kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi)


10

Setiap perusahaan besar umumnya memiliki divisi R & D (Research & Development),
yakni divisi penelitian dan divisi pengembangan. Divisi ini akan merekrut dan
membiayai penelitian yang dilakukan ilmuwan, pakar dan sejumlah ahli tertentu untuk
mengembangkan produk perusahaan. Sebagai bukti, dulu handphone hanya bisa
digunakan untuk menelepon. Sekarang dengan ukuran yang lebih kecil, handphone bisa
memberikan berbagai layanan, seperti kirim dan terima pesan, kirim dan terima gambar,
merekam gambar, radio, dan lain-lain.

6. Meningatkan Penerimaan Negara dari Sektor Pajak

Dengan adanya wirausaha, penerimaan negara di sektor pajak meningkat. Pada


umumnya wirausaha akan membayar pajak penghasilan, pajak perseroan (bila
perusahaannya berbentuk PT), pajak ekspor (bila wirausaha mampu mengekspor
produksnya), pajk penjualan (PPn), serta pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM)

Mengingat sangat pentingnya peran wirausaha, pemerintah Indonesia berusaha


meningkatkan jumlah wirausaha. Pemerintah telah merencanakan untuk membentuk
kurang lebih tujuh juta pengusaha kecil yang mandiri dan berdaya saing tinggi. Serta
meningkatkan status 50.000 pengusaha kecil menjadi pengusaha menengah.

2.4 Karakteristik Bisnis Kecil

Menurut Sofiah et all (2011:210) menyatakan secara umum sektor bisnis kecil
memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Sistem pembukuan yang relative sederhana dan cenderung tidak mengikuti kaidah
administrasi pembukuan standar.

b. Margin yang cenderung tipis mengingat persaingan yang sangat tinggi.

c. Modal terbatas.

d. Pengalaman manajerial dalam mengelola perusahaan yang masih terbatas.

e. Skala ekonomi yang terlalu kecil, sehingga sulit mengharapkan ditekannya biaya
mencapai titik efisiensi jangka panjang.

f. Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta diversifikasi pasar sangat terbatas.


11

g. Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah, mengingat
keterbatasan dalam sistem administrasinya.

Selain itu, menurut Pandji (2002:225) secara umum bisnis kecil memiliki
karakteristik sebagai berikut:

a. Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan cenderung tidak mengikuti kaidah
administrasi pembukuan standar.

b. Margin usaha yang cenderung tipis, mengingat persaingan yang sangat tinggi.

c. Modal terbatas

d. Pengalaman manajerial dan mengelola perusahaan masih sangat terbatas

e. Skala ekonomi yang terlalu kecil

f. Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta diversifikasi pasar sangat terbatas.

g. Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah, mengingat
keterbatasan dalam sistem administrasinya.

Jika ditinjau secara khusus menurut Kuta (1994:20), gambaran bisnis kecil di
Indonesia memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Hampir setengah dari perusahaan kecil hanya mempergunakan kapasitas terpasang 60


persen atau kurang.

b.Lebih dari setengah perusahaan kecil didirikan sebagai pengembangan usaha kecil-
kecilan.

c. Masalah utama yang dihadapu berbeda menurut pengembangan usaha.

d. Pada umumnya sukar meningkatkan pangsa pasar bahkan cenderung mengalami


penurunan usaha, hal ini terjadi karena kekurangan modal, pemasaran.

2.5 Karakteristik Kewirausahaan

Banyak wirausahawan sukses mempunyai serangkaian karakteristik yang


membedakan mereka dari pemilik bisnis kecil lainnya. Contohnya, sifat banyak akal
dan kepedulian terhadap hubungan pelanggan yang baik, bahkan seringkali bersifat
pribadi. Banyak wirausahawan sukses juga memiliki hasrat kuat untuk menjadi bos bagi
diri sendiri.
12

Wirausahawan di masa lalu dicirikan sebagai “sang bos” (pria yang percaya diri
dan yang membuat keputusan spontan dari belakang meja kerjanya). Sebaliknya,
wirausahawan masa kini justru lebih dilihat sebagai pemimpin yang berpikiran terbuka,
yang bergantung pada jaringan kerja, rencana bisnis, dan konsensus. Wirausahawan
masa kini tidaklah selalu pria, wanita juga memiliki peluang yang sama. Wirausahawan
di masa lalu dan masa kini juga mempunyai perspektif yang berbeda mengenai
bagaimana mereka berhasil, perana otomatisasi dalam bisnis, dan pentingnya
pengalaman versus pengetahuan bisnis.

Dalam kewirausahaan terdapat risiko. Menanggung risiko hampir selalu menjadi


elemen inti kewirausahaan. Akan tetapi, menariknya, banyak wirausahawan sukses
jarang melihat apa yang mereka lakukan itu berbahaya. Sementara yang lain melihat
berbagai kemungkinan kegagalan dan menolak mempertaruhkan segalanya pada bisnis
baru, sebagian wirausahawan justru bergairah mengenai gagasan mereka dan mereka
merasa yakin mengenai rencana mereka yang dianggap sedikit beresiko atau tidak
mungkin gagal. Selain itu karakteristik kewirausahaan antara lain berani menghadapi
resiko, selalu mencari peluang, memiliki jiwa kepemimpinan, memiliki kemampuan
manajerial dan memiliki keterampilan personal.

2.6 Perbedaan Bisnis Kecil Dengan Kewirausahaan

 Kewirausahaan

1) Pelaku bisnis yang menerima resiko maupun peluang yang ada karena
manciptakan dan mengoperasikan bisnis baru yang membedakan adalah visi, aspirasi
dan strategi.

2) Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha


mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar dan dalam
mengatasi masalah.

3) Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan (dan


pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan dengan sistem pengendalian intern.

4) Dikelola bukan oleh pemilik

5) Struktur organisasi kompleks

6) Pemilik hanya mengenal sedikit karyawan


12

7) Presentase kegagalan rendah


13

8) Banyak ahli manajemen

9) Modal jangka panjang relatif mudah didapatkan

Ø Bisnis kecil

1) Tidak mempunyai rencana untuk pertumbuhan yang hebat dan hanya mencari
pendapatan yang aman dan nyaman

2) Umumnya dikelola pemilik.

3) Struktur organisasi sederhana.

4) Prosentase kegagalan perusahaan tinggi.

5) Kekurangan manajer yang ahli.

6) Modal jangka panjang sulit diperoleh.

2.7 Memulai dan Mengoperasikan Bisnis Kecil

Berdasarkan pandangan ricky dan Ronald (bisnis,1996) Memulai dan


mengoperasikan bisnis kecil dibagi menjadi beberapa hal yang perlu diperhatikan
anatara lain :

1. Menyusun rencana bisnis

Sebelum mememuali sebuah bisnis perencanaan bisnis perlu adanya. Rencana bisnis
adalah dokumen yang dibuat oleh wirausahawan yang merangkum strategi bisnis untuk
ususlan perusahaan baru dan cara strategis tersebut diimlementasikan.

Manfaat rencana bisnis adalah fakta bahwa dalam kegiatan mempersiapkannya, calon
wirausahawan mengembangkan gagasan bisnis dan mengukuhkan pemikiran tentang
cara melaksanakanya sebelum menginvestasikan uang dan waktu mereka.

2. Menetapkan tujuan dan sasaran

Pelaku bisnis kecil dan wirausahawan penting menetapkan tujuan dan sasaran. Ini
dilakukan untuk menentukan tujuan dari usaha yang akan dibuat, sasaran yang tepat,
strategi-strategi yang harus dilakukan. Agar usaha yang dibuat dapat berjalan sesuai
keinginan.

3. Peramalan penjualan
14

Digunakan untuk memperkirakan ukuran pabrik, toko, memutuskan berapa banyak nya
persediaan yang harus ada dan berapa banyak karyawan yang harus dipekerjakan.

4. Perencanaan keuangan

Rencana keuangan merujuk pada rencana wirausahawan untuk mengubah semua


aktivitas lain menjadi uang. Setelah itu wirausahawan menetukan apakah akan membeli
suatu bisnis yang sudah ada atau memulai dari awal. Terdapat pula beberapa alasan
kegagalan dan keberhasilan bisnis kecil

2.8 Cara Untuk mengembangkan Bisnis Kecil

a) Mengetahui kondisi internal maupun eksternal perusahaan.

Disini Perusahaan harus mengetahui kondis internal dan eksternal perusahaan, kondisi
internal dapat berupa peningkatan produksi ataupun peningkatan mutu barang, selain itu
menajemen perusahan harus lebih ditingkatkan agar dapat memanage perusahaan
dengan baik, sedangkan dari sisi eksternal perusahaan perusahaan harus melihat kondisi
masyarakat sebagai konsumen, perusahaan harus mengetahui barang/jasa apa yg sedang
dibutuhkan oleh konsumen, dengan melihat para pesaing kita dapat menentukan harga
untuk barang.

b) Melakukan promosi produk

Promosi harus lebih gencar dilakukan sebagai usaha untuk memperkenalkan produk,
promosi dapat berupa potongan harga ataupun penjualan paket.

c) Menggelar program-program khusus.

d) Menstock barang lebih banyak dan beragam.

e) Memberikan pelayanan yang baik.

Selain itu dapat juga mengembangkan usaha yang telah ada. Contohnya, apabila
seseorang memiliki tempat pencucian mobil, lalu ia menambahkan usaha lagi di sekitar
tempat penyucian, seperti warung, maka keuntungan akan bertambah dan usaha pun
akan berkembang lebih pesat.

2.9 Kegagalan dan Keberhasilan Bisnis Kecil

dan keberhasilan bisnis kecil terjadi karena adanya faktor-faktor dibawah ini
antara lain :
15

1) Sebab-sebab Kegagalan Bisnis Kecil

 Tidak mampu mengelola bisnis, kurang pengetahuan


 Terlalu santai menjalankan bisnis
 Tidak mampu melakukan pengawasan terhadap pegawai
 Modal sangat kecil, sehingga menjadi serba sulit

2) Faktor yang mendorong keberhasilan bisnis kecil :

 Ada usaha kerja keras


 Produk yang dijual memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat sekelilingnya
 Pemilik adalah seorang yang mampu memimpin
 Ada faktor keberuntungan, yaitu adanya titik temu antara berdoa dan berusaha

Selain terdapat kegagalan dan keberhasilan dalam melakukan bisnis kecil terdapat pula
kelemahan dan kelebihannya. Berikut ini akan dipaparkan kelebihan dan kelemahan
usaha kecil :

1) Kelebihan Bisnis Kecil

Bisnis kecil pada kenyataannya mampu bertahan dan mengantisipasi kelesuan


perekonomian yang diakibatkan inflasi maupun berbagai faktor penyebab lainnya.
Tanpa subsidi maupun proteksi, bisnis kecil mampu menambah nilai devisa negara
khususnya industri kecil di sektor informal dan mampu berperan sebagai penyangga
dalam perekonomian masyarakat kecil/ lapisan bawah.

Di samping itu, bisnis kecil juga memiliki nilai strategis bagi perkembangan
perekonomian negara kita, antara lain sebagai berikut:

1. Banyaknya produk- produk tertentu yang dikerjakan oleh perusahaan kecil.


Perusahaan besar dan menengah banyak ketergantungan kepada perusahaan kecil,
karena jika hanya dikerjakan perusahaan besar dan menengah, marginnya menjadi tidak
ekonomis.

2 Merupakan pemerataan konsentrasi dari kekuatan-kekuatan ekonomi dalam


masyarakat.
15

Secara umum perusahaan dalam skala kecil baik usaha perseorangan maupun
persekutuan (kerja sama) memiliki kelebihan dan daya tarik. Kelebihan dan daya tarik
tersebut adalah sebagai berikut :
16

1. Pemilik merangkap manajer perusahaan dan merangkap semua fungsi manajerial


seperti marketing, finance, dan administrasi.

2. Dalam pengelolaannya mungkin tidak memiliki keahlian manajerial yang handal.

3. Sebagian besar membuat lapangan pekerjaan baru, inovasi, sumber daya baru serta
barang dan jasa-jasa baru.

4. Risiko usaha menjadi beban pemilik.

5. Pertumbuhannya lambat, tidak teratur, tetapi kadang-kadang terlalu cepat dan


bahkan prematur.

6. Fleksibel terhadap bentuk fluktuasi jangka pendek, namun tidak memiliki rencana
jangka panjang.

7. Bebas menentukan harga produksi atas barang dan jasa.

8. Prosedur hukumnya sederhana.

9. Pajak relatif ringan, karena yang dikenakan pajak adalah pribadi/pengusaha, bukan
perusahaannya.

10. Komunikasi dengan pihak luar bersifat pribadi.

11. Mudah dalam proses pendiriannya.

12. Mudah dibubarkan setiap saat jika dikehendaki.

13. Pemilik mengelola secara mandiri dan bebas waktu.

14. Pemilik menerima seluruh laba.

15. Umumnya mampu untuk survive.

16. Cocok untuk mengelola produk, jasa, atau proyek perintisan yang sama sekali baru,
atau belum pernah ada yang mencobanya, sehingga memiliki sedikit pesaing.

17. Memberikan peluang dan kemudahan dalam peraturan dan kebijakan pemerintah
demi berkembangnya usaha kecil.

18. Diversifikasi usaha terbuka luas sepanjang waktu dan pasar konsumen senantiasa
tergali melalui kreativitas pengelola.
17

19. Relatif tidak membutuhkan investasi terlalu besar, tenaga kerja tidak berpendidikan
tinggi, dan sarana produksi lainnya relatif tidak terlalu mahal.

20. Mempunyai ketergantungan secara moril dan semangat usaha dengan pengusaha
kecil lainnya.

2) Kelemahan Pengelolaan Bisnis Kecil

Kelemahan dan hambatan dalam pengelolaan usaha kecil umumnya berkaitan dengan
faktor intern dari usaha kecil itu sendiri. Kelemahan dan hambatan-hambatan tersebut
adalah sebagai berikut:

 Terlalu banyak biaya yang dikeluarkan, utang yang tidak bermanfaat, tidak
mematuhi ketentuan pembukuan standar.
 Pembagian kerja yang tidak proporsional, dan karyawan sering bekerja di luar
batas jam kerja standar.
 Tidak mengetahui secara tepat berapa kebutuhan modal kerja karena tidak
adanya perencanaan kas.
 Persediaan barang terlalu banyak sehingga beberapa jenis barang ada yang
kurang laku.
 Sering terjadi mist-manajemen dan ketidakpedulian pengelolaan terhadap
prinsip- prinsip manajerial.
 Sumber modal yang terbatas pada kemampuan pemilik.
 Perencanaan dan program pengendalian sering tidak ada atau belum pernah
merumuskan.
 Adapun yang menyangkut faktor ekstern antara lain:
 Risiko dan utang-utang kepada pihak ketiga ditanggung oleh kekayaan pribadi
pemilik.
 Sering kekurangan informasi bisnis, hanya mengacu pada intuisi dan ambisi
pengelola, serta lemah dalam promosi.
 Tidak pernah melakukan studi kelayakan, penelitian pasar, dan analisis
perputaran uang tunai.

2.10 Faktor Kegagalan Dalam Wirausaha

Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang
menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:
18

 Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki


kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab
utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
 Kurang berpengalaman. Baik dalam kemampuan mengkoordinasikan,
keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan
mengintegrasikan operasi perusahaan.
 Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan
baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas.
Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan memelihara
aliran kas menyebabkan operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan
tidak lancar.
 Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu
kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam
pelaksanaan.
 Lokasi yang kurang mendukung. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor
yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat
mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
 Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat berhubungan dengan
efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan mengakibatkan penggunaan alat
tidak efisien dan tidak efektif.
 Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-
setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi
labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
 Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan
menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa
diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan
setiap waktu.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kewirausahaan atau entrepreneurship yaitu proses yang membawa tanah, tenaga


kerja, dan modal bersama-sama dan mengambil resiko yang terlibat dalam suatu proses
produksi barang dan jasa untuk menghasilkan laba, tanah, tenaga kerja, dan modal yang
merupakan sumber daya pasif yang menghasilkan barang dan jasa yang diinginkan.

Usaha/bisnis kecil adalah salah satu penopang aktivitas bisnis dalam suatu
Negara. Merupakan suatu kegiatan bisnis yang dilakuan baik oleh perorangan maupun
kelompok, dimana modal awal tidak bernilai besar dan memiliki tujuan untuk
memperoleh laba dengan jumlah tenaga kerja dan asset yang relative terbatas.

Dengan dibuatnya makalah ini, bisa menambah pengetahuan tentang


kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru lebih baik lagi. Bisa memperhitungkan,
mengidentifikasi, dan merencanakan agar bisa meminimalisir kegagalan bisnis.
Kegagalan dan keberhasilan sebuah usaha tergantung pada kemampuan pelaku bisnis.

3.2 Saran

Seorang kewiraswastaan bukan saja dituntut untuk berani mengambil resiko


tetapi juga harus kreatif dan inovatif agar dapat mengembangkan usahanya dalam
menghadapi berbagai tantangan persaingan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Sari, A. P., Anggraini, D. D., Sari, M. H. N., Gandasari, D., Siagian, V.,
Septarini, R. S., ... & Simarmata, J. (2020). Kewirausahaan dan bisnis online. Yayasan
Kita Menulis.

Sanawiri, B., & Iqbal, M. (2018). Kewirausahaan. Universitas Brawijaya Press.

Widodo, Z. D., Umiyati, H., Adriansyah, T. M., Yudawisastra, H. G., Sudirman,


A., Sintha, L., ... & Nahriana, N. (2022). Kewirausahaan & Manajemen Usaha Kecil.

Kurniullah, A. Z., Simarmata, H. M. P., Sari, A. P., Sisca, S., Mardia, M., Lie,
D., ... & Fajrillah, F. (2021). Kewirausahaan dan Bisnis. Yayasan Kita Menulis.
Hasan, M. (2023). BISNIS KECIL: KEWIRAUSAHAAN ATAU
MANAJEMEN?. Manajemen UMKM Berkelanjutan, 1.

20

You might also like