You are on page 1of 21

AT-TAJDID: Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran Islam

(p-ISSN: 2548-5784 |e-ISSN: 2549-2101)


Vol. (07) (01), (Juni) (2023), (158)-(178)
Doi: http://dx.doi.org/10.24127/att.v6521a2366

POTRET GERAKAN INTELEKTUAL DAN INSTITUSI


PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA BESERTA FAKTOR-
FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Bayu Ardiwansyah1
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang1
bayu21polos@gmail.com1

Heri cahyono2
Universitas Muhammadiyah Metro2
hericahyono808@gmail.com2

Iswati3
Universitas Muhammadiyah Metro3
iswatiummetro@yahoo.com3

ABSTRAK

Pendidikan bagi umat manusia merupakan suatu sistem dan cara untuk meningkatkan
kualitas hidup dalam segala bidang, oleh karena itu pendidikan dijadikan sebagai jalan
untuk membimbing setiap orang sebagai individu dan warga negara dalam
meningkatkan kualitas hidup. Gerakan pendidikan merupakan upaya mengubah
pemikiran dan cara pandang intelektual yang dapat membentuk berbagai pola
pemikiran, yaitu pemikiran murni yang bertujuan untuk mengembalikan kejayaan Islam
dan meningkatkan kehidupan masyarakat dari segi aspek keilmuan dan kehidupan sosial
ekonomi oleh para intelektual dan cendekiawan muslim dengan didukung oleh berbagai
faktor pendukung maupun penghambatnya. Dengan dukungan berbagai faktor, gerakan
ini berupaya untuk mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan prinsip-prinsip modernitas
dan rasionalitas, sehingga masyarakat Muslim dapat mengembangkan pemikiran yang
lebih maju dan lebih terbuka terhadap perubahan. Penulisan artikel ini menggunakan
methodologi kajian pustaka untuk mencari informasi mengenai pendidikan yang telah
menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia, salah satu kesimpulan
yang didapat adalah bahwa gerakan pendidikan Islam mengajarkan nilai-nilai Islam dan
mendorong keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memajukan
masyarakat Islam. Dalam konteks yang lebih luas, gerakan pendidikan dapat
memainkan peran penting dalam membentuk peradaban yang lebih maju dan berdaya
saing.

Kata Kunci: Gerakan Intelektual, institusi pendidikan Islam

Copyright © 2023, Universitas Muhammadiyah Metro| 158


ABSTRACT

Education for mankind is a system and a way to improve the quality of life in all fields,
therefore education is used as a way to guide everyone as individuals and citizens in
improving the quality of life. The education movement is an effort to change intellectual
thinking and perspectives that can form various patterns of thought, namely pure
thoughts that aim to restore the glory of Islam and improve people's lives in terms of
scientific aspects and socio-economic life by Muslim intellectuals and scholars
supported by various supporting factors. as well as the inhibitor. Withsupportvarious
factors, this movement seeks to integrate Islamic values with the principles of
modernity and rationality, so that Muslim societies can develop more advanced thinking
and are more open to change. The writing of this article uses the literature review
methodology to find information about educationhas become an integral part of
lifeIndonesian society,one of the conclusions reached is thatthe Islamic education
movement teaches Islamic values and encourages the skills and knowledge necessary to
advance Islamic society.In a broader context, the education movement can play an
important role in shapingcivilizationmore advanced and competitive.

Keywords: Intellectual Movement, Islamic educational institutions

A. PENDAHULUAN pengembangan dan pengamalan Islam


Dewasa ini pembangunan sumber secara berkesinambungan.
daya manusia sedang menghadapi Gerakan intelektual dan institusi
turbulence (badai besar) yang pendidikan Islam di Indonesia memiliki
mengharuskan adanya paradigma baru sejarah yang panjang dan kaya, gerakan
yang lebih sesuai dengan tuntutan intelektual telah menjadi bagian penting
zaman (Abudin Nata, 2012). Sebagai dari kehidupan umat Islam sejak masa
pengabdi Allah yang setia dan sebagai Nabi Muhammad SAW hingga
khalifah di muka bumi, sejatinya sekarang sebagai wujud nyata
manusia selaku makhluk ciptaan Allah mempertahankan nilai-nilai Islam dalam
menjalankan aktivitas kehidupan dalam kehidupan manusia. Para intelektual
membangun peradaban dengan selalu telah bertanggung jawab untuk
berupaya untuk mewujudkan nilai-nilai menyebarkan dan mempertahankan
peradaban yang bahkan memberi ajaran agama Islam dengan berbagai
manfaat bagi kehidupan bersama, serta cara. Institusi pendidikan Islam yang
mampu meningkatkan harkat dan berkembang sejak zaman pra-modern
martabatnya (Jalaluddin, 2016). Gerakan hingga modern telah menyediakan
intelektual dan institusi pendidikan wawasan dan pemahaman yang
Islam adalah konsep yang merujuk pada senantiasa relevan tentang ajaran Islam
gerakan dan lembaga-lembaga yang beragam mulai dari teologi,
pendidikan yang didirikan dan ekonomi, hukum, filsafat, tafsir, dan
dijalankan oleh masyarakat muslim di lainnya. Institusi ini juga menyediakan
Indonesia dengan tujuan untuk kesempatan bagi para pembelajar untuk
memperkuat pemahaman, memahami dan menganalisis ajaran

Copyright © 2023, Universitas Muhammadiyah Metro| 159


Islam dengan lebih mendalam. Institusi pendidikan Islam yang lebih baik dan
pendidikan Islam telah menjadi saluran kuat.
utama untuk menyebarkan pengetahuan Peran tokoh-tokoh pendidikan
dan pemahaman tentang ajaran Islam Islam seperti KH Ahmad Dahlan, HOS
serta melahirkan tokoh-tokoh Tjokroaminoto dan KH Hasyim Asy'ari
intelektual dan cendekiawan muslim memainkan peran penting dalam
karena kebangkitan Islam menuntut membangun gerakan intelektual dan
lahirnya kader-kader muslim terdidik. institusi pendidikan Islam di Indonesia.
Islam telah menjadi agama Mereka mendirikan organisasi-
mayoritas di Indonesia kurang lebih organisasi seperti Muhammadiyah dan
selama 500 tahun sejak kedatangannya Nahdlatul Ulama yang berfokus pada
pada abad ke-7. Ajaran Islam telah pendidikan Islam dan pengembangan
mempengaruhi cara pandang masyarakat. Hal ini menjadi angin segar
masyarakat Indonesia dan telah bagi keinginan masyarakat untuk
memainkan peran penting dalam memperbaiki kondisi sosial-ekonomi-
pengembangan pendidikan nasional pendidikan yang sangat buruk dimasa
melalui pemikiran dan gerakang para penjajahan.
penganutnya, sebelum adanya institusi Dewasa ini, gerakan non politik
pendidikan formal modern, pendidikan organisasi Islam di Indonesia bertujuan
di Indonesia dilakukan secara untuk menghasilkan orang-orang
tradisional melalui lembaga-lembaga terpelajar dan intelektual Islam yang
seperti pesantren dan madrasah. diharapkan dapat mengentaskan
Lembaga-lembaga ini telah memberikan masyarakat dari kemiskinan dan
dasar bagi pengembangan pendidikan kebodohan. Meski upaya tersebut tidak
Islam di Indonesia yang kemudian mudah, bukan tidak mungkin harapan
kembali bergeliat dengan gerakan kebangkitan Islam akan tumbuh dari
modernisasi Islam pada awal abad ke- gerakan yang diperjuangkan oleh
20. Modernisasi merupakan ormas-ormas Islam di belahan bumi
penyesuaian ajaran Islam dengan zamrud khatulistiwa. Indonesia sebagai
tuntutan zaman, seperti penyesuaian negara dengan penduduk muslim
dengan perkembangan ilmu terbesar di dunia dapat mewujudkan
pengetahuan dan teknologi (Abd. impian mengembalikan masa kejayaan
Rachman Assegaf, 2013). Gerakan Islam dimasa lalu, hal ini sangat
modernisasi Islam mulai berkembang di dimungkinkan karena berbagai faktor
Indonesia dengan tujuan untuk penunjang dan penguat gagasan
memperbarui dan mengembangkan pergerakan intelektualitas Islam tersedia
ajaran Islam sesuai dengan zaman terus dengan sangat melimpah. Namun
berkembang maju. Gerakan ini juga harapan besar masyarakat dunia
mempromosikan pendidikan formal terhadap Indonesia hanya akan menjadi
yang lebih luas dan modern sehingga kata-kata semu jika potensi yang ada
membantu membangun institusi tidak dibarengi dengan upaya serius
melalui perbaikan keadaan dan sistem

Copyright © 2023, Universitas Muhammadiyah Metro| 160


pendidikan yang saat ini terkesan masih sekarang tidak lagi karena masalah
jauh dari harapan. ideologi atau agama, melainkan karena
Pendidikan bagi suatu masyarakat sebagian besar umatnya terjangkit sikap
berfungsi sebagai social machine yang ignorance alias ketidakpedulian pada
beratanggungjawab untuk merekayasa ilmu apapun baik ilmu agama ataupun
masa depannya, menjawab berbagai ilmu dunia seperti sains, teknologi,
persoalan kehidupan umat manusia, politik, sosial, hukum, literatur, budaya
serta melestarikan nilai-nilai dan dan ekonomi yang sebenarnya sangat
warisan-warisan sosio-kultural dimana bermanfaat bagi kemaslahatan umat.
pendidikan itu dilaksanakan (Samsul Dengan segalanya yang serba
Nizar, 2008). Sesungguhnya umat Islam mudah, sebagian umat Islam lebih
memiliki modal internal yang lebih dari mementingkan hiburan ketimbang ilmu
cukup untuk melakukan pembaruan pengetahuan dan hanya menjadikan
terus menerus di bidang pendidikan. sejarah masa lalu sebagai cerita indah
Modal tersebut adalah ajaran yang bukan sebagai inspirasi, selain itu
sangat tegas mewajibkan pendidikan fenomena disharmonisasi yang
dan kemudian pengalaman sejarah cenderung menguat juga menjadi
gemilang mengelola pendidikan tantangan bagi kebangkitan Islam.
berkualitas untuk sekian abad lamanya
(Hasan Asari, 2018). Allah tidak akan B. METODOLOGI
merubah suatu kaum, apabila kaum itu Metode penelitian ini
sendiri tidak mau berubah, umat Islam menggunakan tinjauan penelitian
jika ingin maju harus ikut maju penelitian kepustakaan dengan
berkompetisi dalam mengembangkan menggunakan metode deskriptif yang
ilmu pengetahuan. Agama adalah rel bertujuan untuk mencari informasi
kita dalam mengarungi kehidupan, kita terkait dengan faktor-faktor yang
wajib hafal Al-qur’an dan berbagai mempengaruhi gerakan intelektual dan
kitab namun kita juga tidak boleh institusi pendidikan di Indonesia.
tertinggal dalam pergumulan sains Metode ini dilakukan dengan
karena saat ini dunia dikontrol oleh mengidentifikasi, mengumpulkan,
sains, sebanyak apapun pengetahuan mengevaluasi, dan menganalisis
tentang agama jika tidak pandai dalam literatur yang relevan dengan topik.
bidang sains, teknik dan matematika Data dan informasi dikumpulkan dari
tetap akan menjadi negara tertinggal. sumber-sumber literatur atau
Dibalik harapan kebangkitan kepustakaan yang berkaitan dengan
intelektualitas Islam di Indonesia masih topik yang tertulis dalam buku-buku
terdapat tiga masalah besar bagi umat dan informasi dari internet lalu ditelaah.
Islam, yaitu: kebodohan, kemiskinan Penulis mengevaluasi sumber literatur
dan relasi sosial yang melemah. Hal ini untuk memastikan keakuratan dan
tercermin dari rendahnya kualitas kebenaran informasi yang terdapat
pendidikan, ilmu pengetahuan dan dalam sumber tersebut. Setelah literatur
teknologi. Ketertinggalan umat Islam dievaluasi, peneliti menganalisis

Copyright © 2023, Universitas Muhammadiyah Metro| 161


literatur untuk mengidentifikasi temuan- Gerakan intelektual dan institusi
temuan penting, pola, dan hubungan pendidikan Islam memiliki beberapa
antara literatur yang relevan dengan konsep yang menjadi pijakan utama
topik penelitian yang kemudian untuk tumbuh berkembang dengan
menuliskannya dalam sebuah laporan mempertimbangkan berbagai aspek
hasil penelitian dengan mengikuti seperti, keberagaman, modernitas,
format (template) yang ditentukan dan inklusivitas, kritisisme dan
menggunakan gaya penulisan akademik pemberdayaan masyarakat.
yang benar. Laporan hasil penelitian Munculnya beberapa kesultanan
mencakup pendahuluan, tinjauan di wilayah Nusantara telah
literatur, analisis temuan dan menumbuhkan peradaban dan
kesimpulan. kebudayaan Islam yang khas di daerah
itu, sebagai representasi Islam di
C. PEMBAHASAN kawasan Asia Tenggara, atau Islam
1. Kontribusi Gerakan Intelektual Melayu, karena proses Islam tersebut
Gerakan intelektual dalam telah berkembang melalui akulturasi
gerakan Islam di Indonesia telah budaya (Zainal Abidin, 2015).
memberikan kontribusi signifikan Gerakan intelektual dan institusi
dalam berbagai aspek kehidupan dan
pendidikan Islam di Indonesia terus
keilmuan masyarakat, para intelektual mengakomodasi keberagaman budaya
memainkan peran penting dalam dan agama sebagai suatu nilai yang
menyebarkan dan mempertahankan harus dipelihara dan dihormati. Hal ini
ajaran Islam untuk tetap mewarnai dikarenakan Indonesia adalah bangsa
setiap corak kehidupan manusia. plural sehingga konsep gerakan
Kontribusi intelektual telah membantu intelektualitas harus dapat merangkul
umat Islam untuk mengerti dan semua elemen perbedaan yang ada
memahami ajaran-ajaran agama Islam sehingga tidak menimbulkan masalah
dan ilmu pengetahuan dengan lebih lain.
baik, selain itu kontribusi intelektual Modernisasi pendidikan Islam
juga telah membantu umat Islam untuk tidak bisa dipisahkan dari program
dapat mengembangkan dan pengembangan gagasan dan
mempertahankan ajaran-ajaran agama. modernisasi Islam itu sendiri (Umiarso
Gerakan intelektual dan institusi and Asnawan, 2020). Gagasan ihwal
pendidikan Islam di Indonesia berusaha agenda modernisasi pendidikan Islam
untuk memperkuat identitas ke-Islaman mempunyai akar dalam program
dan mempromosikan pengembangan modernisasi pemikiran dan lembaga
intelektualitas dan kemampuan di pendidikan Islam secara keseluruhan.
kalangan masyarakat Muslim Indonesia Dengan kata lain gerakan intelektual
namun tidak berbenturan dengan dan institusi pendidikan Islam di
komunitas lain karena Indonesia adalah Indonesia menempatkan ilmu
negara majemuk dengan keragaman pengetahuan dan teknologi sebagai hal
suku, bangsa, budaya dan agama. yang penting dalam mengembangkan

Copyright © 2023, Universitas Muhammadiyah Metro| 162


pemahaman nilai-nilai Islam. Hal ini potensi individu dan kelompok
bertujuan untuk menjadikan masyarakat masyarakat Muslim. Hal ini dilakukan
muslim Indonesia menjadi masyarakat agar masyarakat muslim dapat mandiri
yang modern, berkembang dan adaptif. dan lebih berkontribusi dalam
Adaptif terhadap modernitas adalah membangun masyarakat dan negara.
salah satu cara untuk dapat terus Secara implisit, gerakan
bertahan dan berkembang, karena intelektualitas dan institusi pendidikan
modernitas yang tidak disikapi dengan Islam di Indonesia telah memberikan
cermat dan tepat akan menenggelamkan banyak kontribusi positif bagi
pemikiran dan institusi pendidikan. masyarakat Indonesia, terutama dalam
Gerakan intelektual dan institusi memajukan pendidikan dan pemikiran
pendidikan Islam di Indonesia Islam di Indonesia. Beberapa kontribusi
menjadikan inklusivitas sebagai nilai, penting yang telah diberikan oleh
gerakan dan institusi tersebut membuka gerakan intelektualitas dan institusi
diri bagi masyarakat luas, tidak hanya pendidikan Islam di Indonesia adalah
untuk kalangan tertentu saja. Gerakan sebagai berikut;
intelektual dan institusi pendidikan 1. Lulusan pendidikan Islam saat ini
Islam di Indonesia memiliki konsep sudah banyak yang menguasai
kritisisme dalam memahami nilai-nilai bidang umum (Nata,). Gerakan
Islam. intelektualitas dan institusi
Hal ini dilakukan agar masyarakat pendidikan Islam di Indonesia telah
muslim dapat mengembangkan membantu meningkatkan kualitas
pemahaman yang lebih luas dan kritis pendidikan di Indonesia, khususnya
terhadap nilai-nilai Islam yang diterima dalam bidang agama Islam. Sekolah-
dari masa lampau. Menurut Shawkani, sekolah dan perguruan tinggi Islam
kemajuan dan kemunduran Islam sangat telah memberikan pendidikan
tergantung pada besar kecilnya berkualitas tinggi dan membantu
kemampuan para pendidik dan peserta meningkatkan taraf hidup
didik dalam memahami pendidikan dan masyarakat.
ilmu Islam. Peningkatan pengetahuan 2. Gerakan intelektualitas dan institusi
pendidik dan peserta didik memiliki pendidikan Islam di Indonesia telah
keterkaitan dengan perkembangan membantu meningkatkan
masyarakat secara keseluruhan, baik pemahaman masyarakat tentang
cita-cita, tata nilai yang dianut, ajaran Islam, sehingga dapat
kebutuhan –kebutuhan fisik dan psikis, mengurangi misinterpretasi atau
perubahan orientasi sosial, serta kesalahpahaman terhadap Islam.
prioritas-prioritas perjuangannya 3. Pendidikan Islam mengajarkan nilai-
(Syaiful Rokhim, 2013). nilai moral dan karakter yang baik,
Gerakan intelektual dan institusi sehingga masyarakat yang dididik di
pendidikan Islam di Indonesia juga lembaga pendidikan Islam cenderung
memiliki konsep pemberdayaan atau lebih disiplin, jujur, dan bertanggung
empowerment dalam mengembangkan jawab.

Copyright © 2023, Universitas Muhammadiyah Metro| 163


4. Membangun kepercayaan diri jawab serta mempromosikan
masyarakat Muslim; Gerakan perdamaian dan kerukunan antarumat
intelektualitas dan institusi beragama yang sinergis dengan cita-cita
pendidikan Islam di Indonesia telah perjuangan bangsa ketika merebut
membantu membangun kepercayaan kemerdekaan dari para penjajah.
diri masyarakat Muslim Indonesia, Kontribusi intelektual dalam
karena mereka memiliki akses ke institusi pendidikan Islam telah
pendidikan Islam yang berkualitas membantu umat Islam untuk mengerti
dan memperoleh pengetahuan dan dan memahami ajaran-ajaran agama
keterampilan yang dapat dengan lebih mendalam. Kontribusi
memperbaiki hidup mereka. intelektual juga telah membantu umat
5. Agama sebagai salah satu sumber Islam untuk mengembangkan dan
nilai merupakan hal yang krusial mempertahankan ajaran-ajaran agama
bagi masyarakat majemuk atau yang berlaku di masyarakat. Gerakan
multikultural seperti Indonesia intelektual dan institusi pendidikan
(Abdullah Idi, 2021). Gerakan Islam di Indonesia terus berkembang
intelektualitas dan institusi hingga saat ini. Kehadirannya terus
pendidikan Islam di Indonesia juga memberikan kontribusi yang penting
telah memberikan kontribusi positif bagi kemajuan pendidikan dan
dalam membangun kerukunan kehidupan sosial-keagamaan di
antarumat beragama di Indonesia. Indonesia.
Lembaga pendidikan Islam dan para 2. Faktor-Faktor yang
tokoh intelektual Islam telah bekerja Mempengaruhi Gerakan
sama dengan pihak-pihak dari agama Intelektual dan Institusi
lain untuk mempromosikan toleransi Pendidikan Islam
dan mengatasi perbedaan-perbedaan Secara spesifik faktor-faktor yang
antaragama. mendorong terjadinya pembaruan
Gerakan intelektualitas dan pendidikan Islam dapat diidentifikasi
institusi pendidikan Islam di Indonesia dari dalam Islam sendiri dan juga dari
juga menghasilkan banyak karya-karya luarnya (Asari,). Pembaruan dari segi
intelektual yang berguna untuk bahasa mengandung pengertian yang
kemajuan masyarakat dan dunia Islam amat luas yaitu setiap usaha yang
secara global. Karya-karya ini meliputi didalamnya terdapat unsur memperbarui
penelitian, buku, artikel, dan seminar segala sesuatu (Abudin Nata, 2019).
yang membahas berbagai topik tentang Faktor internal yang menjadi esensi dari
Islam dan kehidupan manusia. dogma Islam adalah ajaran mengenai
keutamaan menuntut ilmu bagi umatnya
Gerakan intelektualitas dan serta keutamaan menjadi manusia
institusi pendidikan Islam di Indonesia terbaik dalam segala bidang kehidupan,
telah berperan penting dalam selain itu faktor internal munculnya
mengembangkan masyarakat yang lebih kebangkitan Islam adalah kesenjangan
cerdas, religius, moral, dan bertanggung yang parah antara idealisme ajaran

Copyright © 2023, Universitas Muhammadiyah Metro| 164


Islam dan realitas kehidupan umat Islam membentuk gerakan intelektual dan
(Hasan Asari, 2019). Sedangkan faktor institusi pendidikan Islam di Indonesia.
eksternal dipengaruhi oleh suasana Faktor normatif juga dapat
politik dan kolonisasi yang dilakukan mempengaruhi manusia untuk
oleh negara Barat terhadap Islam mengambil keputusan dalam berbagai
sehingga telah membuat perkembangan bidang, termasuk politik, ekonomi, dan
ilmu pengetahuan di negeri Islam sosial. Norma-norma ini seringkali
menjadi terhenti. berubah seiring waktu dan
Perkembangan dan kemajuan ilmu perkembangan masyarakat, dan dapat
pengetahuan dan teknologi pada abad berbeda antara satu masyarakat dengan
ke-19 dan 20 di Barat memicu masyarakat lainnya. Secara normatif,
perubahan sosial dan budaya yang terdapat beberapa faktor yang
signifikan di dunia Islam. Perubahan ini mempengaruhi lahirnya gerakan
mencakup pemikiran dan praktik intelektual dan institusi pendidikan
keagamaan. Oleh karena itu, para Islam di Indonesia, di antaranya:
reformis Islam mulai melihat Barat 1) Ajaran Islam Islam memberikan
sebagai sumber inspirasi dalam upaya pedoman dan prinsip-prinsip dalam
mereformasi pemikiran dan praktik berbagai aspek kehidupan, termasuk
Islam. Untuk mengupas lebih detail pendidikan. Ajaran Islam
tentang faktor internal dan eksternal mengajarkan pentingnya ilmu
dari gerakan intelektulitas Islam dan pengetahuan dan menempatkannya
Instutusi pendidikan Islam, berikut sebagai salah satu amal shaleh yang
diuraikan beberapa faktor seperti; harus dilakukan oleh setiap muslim
a. Faktor Normatif karena Islam adalah sistem nilai yang
Gerakan Islam tidak dapat harus senantiasa dipegang teguh oleh
dilepaskan dari norma-norma yang ada pemeluknya. Sistem nilai adalah
dimasyarakat meliputi nilai-nilai, suatu tumpuan norma-norma yang
keyakinan, adat istiadat, hukum, agama, dipegang teguh oleh manusia sebagai
dan etika. Norma-norma ini membentuk mahkluk individual dan sebagai
pandangan dan sikap manusia terhadap makhluk sosial (Jalaluddin,). Oleh
kehidupan dan lingkungan sekitarnya, karena itu, pengaruh ajaran Islam
serta mempengaruhi perilaku manusia dalam masyarakat Indonesia menjadi
dalam berinteraksi dengan orang lain. faktor penting dalam pengembangan
Dalam konteks agama, faktor normatif gerakan intelektual dan institusi
sangat penting karena agama memiliki pendidikan Islam.
peran yang besar dalam membentuk 2) Nilai-nilai moral dan karakter Islam
nilai-nilai dan norma-norma yang mengajarkan nilai-nilai moral dan
mengatur kehidupan manusia. Faktor karakter yang tinggi, seperti
normatif agama dapat mempengaruhi kejujuran, keadilan, kesederhanaan,
sikap dan tindakan manusia dalam dan saling membantu. Hal ini
kehidupan sehari-hari, termasuk dalam menjadi dasar bagi pendidikan Islam
yang dijalankan oleh institusi-

Copyright © 2023, Universitas Muhammadiyah Metro| 165


institusi pendidikan Islam di yang mampu ambil bagian dan siap
Indonesia, dimana pendidikan tidak bersaing dalam percaturan
hanya difokuskan pada aspek globalisasi dengan landasan
akademis, tetapi juga aspek moral keimanan dan ketakwaan yang kokoh
dan spiritual. Dalam konteks kepada Allah SWT (Muh Hambali
pemikiran Islam, karakter berkaitan and Mu’alimin, 2020). Masyarakat
dengan iman dan ikhsan. Hal ini Indonesia pada umumnya memiliki
sejalan dengan ungkapan Aristoteles, kebutuhan yang tinggi terhadap
bahwa karakter erat kaitannya pendidikan. Kebutuhan ini terutama
dengan”habbit” atau kebiasaan yang dirasakan oleh masyarakat yang
terus menerus dipraktikkan dan kurang mampu atau kurang terlayani
diamalkan (H.E. Mulyasa, 2018). oleh lembaga pendidikan formal
3) Kondisi sosial-politik Islam yang ada. Institusi pendidikan Islam
bertujuan menciptakan satu tata hadir untuk memenuhi kebutuhan
sosial-politik yang berlandaskan pendidikan ini dengan cara yang
etika moral yang kokoh guna sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
mengaktualisasikan prinsip 5) Peran ulama, kiai dan tokoh-tokoh
kebermanfaatan Islam bagi seluruh agama: Ulama, kiai dan tokoh-tokoh
alam (rahmatan lil-‘âlamîn). agama memegang peran penting
Keseimbangan antara kedua sisi dalam mempengaruhi masyarakat
tersebut (sosial-politik dan etika- dalam berbagai bidang, termasuk
moral, dunia dan akhirat) jelas pendidikan. Gelar Kiai atau Ulama
membutuhkan pemahaman segar dan kepada seseorang bukan karena
dinamis yang dapat mengakomodasi penyematan, seperti pemberian gelar
perkembangan (Asari,). Islam akademik atau gelar kehormatan,
dikenal sebagai agama yang sangat akan tetapi berdasarkan
memperhatikan kondisi sosial-politik keistimewaan individu yang dalam
masyarakat. Oleh karena itu, faktor perspektif agama memiliki sifat
kondisi sosial-politik di Indonesia, kenabian, seperti kedalaman ilmu
seperti ketidakadilan dan penjajahan agama, amanah, zuhud, tawadhu, dan
telah mempengaruhi lahirnya sebagainya (Mohammad Takdir,
gerakan intelektual dan institusi 2018). Mereka menjadi tokoh yang
pendidikan Islam. Gerakan dihormati dan diikuti oleh
intelektual dan institusi pendidikan masyarakat, sehingga mempunyai
Islam menjadi alat untuk pengaruh yang besar dalam
memperjuangkan keadilan dan membangun gerakan intelektual dan
mengatasi berbagai masalah sosial- institusi pendidikan Islam di
politik yang dihadapi oleh Indonesia.
masyarakat Indonesia. Faktor-faktor ini menjadi dasar
4) Kebutuhan masyarakat Pendidikan normatif dalam pengembangan gerakan
Islam memiliki tanggungjawab intelektual dan institusi pendidikan
mewujudkan sumber daya manusia Islam di Indonesia, sehingga institusi-

Copyright © 2023, Universitas Muhammadiyah Metro| 166


institusi pendidikan Islam di Indonesia mempertahankan tradisi-tradisi Islam,
selalu memperhatikan prinsip-prinsip serta dalam membentuk identitas
tersebut dalam melaksanakan keagamaan dan sosial masyarakat.
kegiatannya. Selama berabad-abad, pesantren
b. Faktor Historis menjadi pusat pengajaran agama dan
Dengan meningkatkan pusat kegiatan keagamaan, seperti
pendidikan, para intelektual berharap diskusi-diskusi keagamaan, pengajian,
bisa memperbaiki kehidupan, dan dakwah. Pesantren merupakan
kebodohan serta mengurangi lembaga pendidikan yang lahir dari
kemiskinan dengan kesempatan kerja masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk
yang bertambah dijalur ekonomi. Selain masyarakat (Takdir,). Di dalam
itu, pendidikan formal yang dijalankan pesantren, para santri belajar tentang
oleh pemerintah kolonial hanya tersedia ajaran Islam, baik dari segi akhlak,
untuk kalangan elit dan terbatas pada fikih, tafsir, maupun hadis. Selain itu,
pendidikan agama Kristen. Hal ini pesantren juga memainkan peran
memicu kebutuhan akan pendidikan penting dalam pengembangan bahasa
Islam yang lebih luas sehingga Indonesia, karena banyak karya tulis
masyarakat mulai membentuk lembaga- tentang Islam ditulis dalam bahasa
lembaga pendidikan Islam sendiri. Melayu, bahasa yang digunakan di
Kombinasi dari fenomena-fenomena ini pesantren pada saat itu.
telah memainkan peran penting dalam Dalam perkembangannya,
pengembangan gerakan intelektual dan pesantren menjadi lembaga pendidikan
institusi pendidikan Islam di Indonesia. yang memiliki berbagai program,
Secara historis, terdapat beberapa faktor seperti pendidikan formal, non-formal,
yang mempengaruhi lahirnya gerakan dan informal, serta berbagai program
intelektual dan institusi pendidikan pengembangan keterampilan. Pesantren
Islam di Indonesia, di antaranya: juga menjadi pusat kegiatan dakwah
1) Kedatangan para pedagang dan dan pengembangan masyarakat, serta
ulama; menjadi pusat pengembangan budaya
Kedatangan para pedagang dan dan seni Islam.
ulama dari Timur Tengah dan India ke Kehadiran para pedagang dan
Indonesia sejak abad ke-13 membawa ulama dari Timur Tengah dan India
pengaruh besar dalam perkembangan memberikan kontribusi besar dalam
Islam dan pendidikan Islam di perkembangan Islam dan pendidikan
Indonesia. Mereka membawa ajaran Islam di Indonesia, terutama melalui
Islam dan membangun pusat-pusat pendirian pesantren. Pesantren menjadi
pengajaran agama, seperti pesantren lembaga pendidikan yang sangat
yang kemudian menjadi lembaga penting bagi masyarakat Muslim
pendidikan Islam yang sangat penting Indonesia dan terus menjadi bagian
dalam sejarah perkembangan Islam di penting dalam sejarah perkembangan
Indonesia. Pesantren memainkan peran Islam di Indonesia.
penting dalam menjaga dan 2) Dukungan Pemerintahan Islam

Copyright © 2023, Universitas Muhammadiyah Metro| 167


Pemerintahan Islam di Indonesia, itu juga mendukung pembangunan
seperti Kesultanan Demak, Banten, dan masjid sebagai pusat kegiatan
Mataram, memberikan dukungan dan keagamaan dan pendidikan Islam.
perlindungan terhadap pengembangan Masjid-masjid ini kemudian menjadi
pendidikan Islam. Para penguasa pusat pengajaran agama dan
tersebut juga mendukung pendirian pengembangan budaya Islam di
pesantren dan madrasah sebagai pusat masyarakat. Dukungan dan
pendidikan Islam, Para penguasa perlindungan dari pemerintahan ini
tersebut menyadari pentingnya terhadap pengembangan pendidikan
pendidikan Islam dalam membentuk Islam, terutama melalui pendirian
dan memperkuat identitas keagamaan pesantren dan madrasah, sangat penting
dan sosial masyarakat. dalam sejarah perkembangan Islam di
Salah satu bentuk dukungan yang Indonesia. Pesantren dan madrasah
diberikan adalah dengan mendirikan kemudian menjadi lembaga pendidikan
pesantren dan madrasah sebagai pusat Islam yang sangat penting bagi
pendidikan Islam. Pemerintahan masyarakat Muslim Indonesia dan terus
Kesultanan Demak, misalnya, menjadi bagian penting dalam sejarah
membangun pesantren-pesantren seperti perkembangan Islam di Indonesia.
Pesantren Gedong Tinggi, Pesantren 3) Gerakan reformasi
Selo, dan Pesantren Tembayat. Gerakan reformasi Islam di awal
Pesantren-pesantren ini kemudian abad ke-20, seperti Muhammadiyah dan
menjadi pusat pengajaran agama dan Nahdlatul Ulama, membawa perubahan
pengembangan budaya Islam di Jawa. besar dalam pengembangan gerakan
Pemerintahan Kesultanan Banten intelektual dan institusi pendidikan
juga memberikan dukungan terhadap Islam di Indonesia. Mereka
pendidikan Islam dengan mendirikan memperkenalkan konsep-konsep baru
pesantren-pesantren seperti Pesantren dalam pendidikan Islam, seperti
Banten Girang dan Pesantren Cipasung. pendidikan modern dan pendidikan
Pesantren-pesantren ini kemudian formal.
menjadi pusat pengajaran agama dan Muhammadiyah merupakan
pengembangan budaya Islam di Banten. gerakan Islam modern yang didirikan
Sedangkan pemerintahan pada tahun 1912. Dalam konteks
Kesultanan Mataram juga memberikan sejarah, gerakan intelektual dan institusi
dukungan terhadap pendidikan Islam pendidikan Islam terkemuka di
dengan mendirikan madrasah-madrasah Indonesia dimulai dari gerakan yang
sebagai pusat pendidikan Islam. dipelopori oleh Muhammad Darwis atau
Madrasah-madrasah ini kemudian yang lebih dikenal dengan Ahmad
menjadi pusat pengajaran agama dan Dahlan melalui gerakan bernama
pengembangan ilmu pengetahuan di Muhammadiyah.
Jawa. Muhammadiyah berfokus pada
Selain mendirikan pesantren dan pendidikan dan dakwah Islam yang
madrasah, pemerintahan Islam di masa mengikuti prinsip-prinsip modernitas,

Copyright © 2023, Universitas Muhammadiyah Metro| 168


seperti mengedepankan ilmu Selain itu, pemerintah Indonesia
pengetahuan dan teknologi. juga mendukung pengembangan
Muhammadiyah juga mendirikan pesantren dan madrasah sebagai
lembaga-lembaga pendidikan Islam lembaga pendidikan Islam yang penting
terkemuka di Indonesia, seperti bagi masyarakat Muslim Indonesia.
Universitas Muhammadiyah dan Pemerintah memberikan bantuan dan
Sekolah Tinggi Agama Islam dukungan untuk memperbaiki fasilitas
Muhammadiyah. dan kurikulum di pesantren dan
Nahdlatul Ulama (NU); madrasah, sehingga kualitas pendidikan
Organisasi Islam tradisional yang Islam dapat meningkat.
didirikan pada tahun 1926 oleh para Pemerintah juga mendukung
ulama di Jawa Timur. NU menganut pengembangan lembaga pendidikan
paham Islam yang moderat dan inklusif, Islam yang lebih modern, seperti
yang mengakomodasi keberagaman universitas Islam. Sejumlah universitas
budaya dan agama di Indonesia. NU Islam di Indonesia telah didirikan dan
juga memiliki lembaga-lembaga mendapatkan pengakuan dari
pendidikan Islam terkemuka di pemerintah, seperti Universitas Islam
Indonesia, seperti UNU dan Universitas Negeri (UIN), Universitas
Ma’arif. Muhammadiyah (UM) dan Universitas
4) Perubahan politik dan sosial. Nahdatul Ulama (UNU).
Perubahan politik dan sosial di Dalam konteks pembangunan
Indonesia, seperti kemerdekaan nasional, pendidikan Islam di Indonesia
Indonesia dan pembangunan nasional, juga turut berperan dalam
turut mempengaruhi perkembangan mengembangkan potensi sumber daya
gerakan intelektual dan institusi manusia yang berbasis agama.
pendidikan Islam. Pemerintah Indonesia Pendidikan Islam membantu
mengambil langkah-langkah untuk memperkuat identitas keagamaan dan
meningkatkan pendidikan di seluruh sosial masyarakat, serta membantu
Indonesia, termasuk pendidikan Islam. membangun moralitas dan karakter
Pemerintah Indonesia menyadari yang kuat bagi individu dan masyarakat.
pentingnya pendidikan dalam Dengan demikian, perubahan
membangun bangsa dan negara yang politik dan sosial di Indonesia
maju. Oleh karena itu, pemerintah mempengaruhi perkembangan gerakan
melakukan reformasi pendidikan dan intelektual dan institusi pendidikan
memperbaiki sistem pendidikan di Islam di Indonesia. Pemerintah
Indonesia, termasuk pendidikan Islam. Indonesia telah melakukan berbagai
Pemerintah membuka sekolah-sekolah upaya untuk meningkatkan kualitas
Islam yang terintegrasi dengan pendidikan Islam dan memperkuat
pendidikan nasional, seperti Sekolah peran lembaga pendidikan Islam
Islam Terpadu (SIT) dan Madrasah sebagai bagian penting dari sistem
Aliyah Negeri (MAN). pendidikan nasional.
5) Globalisasi

Copyright © 2023, Universitas Muhammadiyah Metro| 169


Globalisasi berarti sebuah proses pengaruh besar dalam perkembangan
penyatuapaduan antara satu negara gerakan intelektual dan institusi
dengan negara lain, baik yang bersifat pendidikan Islam di Indonesia. Di
fisik, yang terjadi berkat penggunaan Indonesia, mayoritas umat Islam
teknologi canggih (Nata,). Globalisasi menganut Islam yang moderat dan
membawa perubahan besar dalam toleran, yang mencerminkan budaya
pendidikan Islam di Indonesia. dan tradisi lokal yang berbeda di setiap
Keterbukaan dan kemudahan akses daerah. Oleh karena itu, pemahaman ini
informasi melalui internet membawa membentuk filosofi pendidikan Islam di
perubahan dalam cara pengajaran dan Indonesia yang berbeda dengan negara-
pembelajaran di institusi pendidikan negara Islam lainnya.
Islam. Institusi pendidikan Islam di Pendekatan Islam yang moderat
Indonesia juga berusaha untuk dan toleran di Indonesia menekankan
mengembangkan program pendidikan pada nilai-nilai seperti keadilan,
yang sesuai dengan kebutuhan global. persamaan, dan kerjasama antara
Faktor-faktor historis ini telah sesama umat manusia. Hal ini tercermin
membentuk perkembangan gerakan dalam pendekatan pendidikan Islam di
intelektual dan institusi pendidikan Indonesia yang menekankan pada
Islam di Indonesia hingga saat ini. Oleh pentingnya pendidikan untuk
karena itu, pemahaman dan pengenalan memajukan bangsa dan kesejahteraan
faktor-faktor ini sangat penting dalam umat manusia secara keseluruhan, serta
memahami sejarah pendidikan Islam di mendorong kesetaraan gender dan
Indonesia. toleransi antaragama.
c. Faktor Filosofis Selain itu, pandangan dan
Secara filosofis, terdapat beberapa pemahaman tentang agama juga
faktor yang mempengaruhi lahirnya mempengaruhi metode pengajaran dan
gerakan intelektual dan institusi kurikulum pendidikan Islam di
pendidikan Islam di Indonesia, di Indonesia. Pendidikan Islam di
antaranya: Indonesia tidak hanya mengajarkan
1) Pandangan dan pemahaman tentang tentang ajaran Islam, tetapi juga
agama mengintegrasikan ajaran-ajaran tentang
Pandangan dan pemahaman ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,
tentang agama mempengaruhi sehingga menghasilkan lulusan yang
perkembangan gerakan intelektual dan berkualitas dan dapat berkontribusi pada
institusi pendidikan Islam di Indonesia. kemajuan masyarakat dan bangsa.
Di Indonesia, ajaran Islam yang dianut 2) Konsep pendidikan
merupakan Islam yang moderat dan Konsep pendidikan dalam Islam
toleran, sehingga pandangan tersebut sangat penting dalam membentuk
membentuk filosofi pendidikan Islam di filosofi pendidikan Islam di Indonesia.
Indonesia. Konsep pendidikan dalam Islam
Pandangan dan pemahaman menekankan pentingnya pengetahuan
tentang agama memang memiliki dan pemahaman tentang agama, serta

Copyright © 2023, Universitas Muhammadiyah Metro| 170


pengetahuan dan keterampilan praktis Indonesia, yang menekankan pada
dalam kehidupan sehari-hari. pendidikan yang holistik,
Konsep pendidikan dalam Islam menyeimbangkan antara pengetahuan
menekankan pentingnya pengetahuan agama dan keterampilan praktis, serta
dan pemahaman tentang agama sebagai mengedepankan pembentukan karakter
landasan bagi kehidupan manusia yang dan moral yang baik.
baik di dunia dan akhirat. Selain itu, 3) Peran pendidikan dalam membentuk
konsep pendidikan dalam Islam juga masyarakat
menekankan pentingnya pengetahuan Antara pendidikan dan
dan keterampilan praktis dalam perkembangan masyarakat tidak dapat
kehidupan sehari-hari, termasuk dipisahkan satu sama lain. Kemajuan
keterampilan sosial, keterampilan suatu masyarakat dan suatu bangsa
ekonomi, dan keterampilan teknis. sangat ditentukan pembangunan sektor
Dalam konsep pendidikan Islam, pendidikan dalam penyiapan sumber
proses belajar-mengajar tidak hanya daya manusia (SDM) yang sesuai
berfokus pada transfer pengetahuan, dengan perkembangan zaman (Abdullah
tetapi juga pada pembentukan karakter Idi, 2019). Konsep pendidikan Islam
dan moral yang baik. Pendidikan Islam juga menekankan pentingnya peran
di Indonesia menekankan pentingnya pendidikan dalam membentuk
pembentukan karakter dan moral yang masyarakat yang berkualitas.
baik, seperti ketulusan, kejujuran, Pendidikan Islam di Indonesia memiliki
kesederhanaan, dan kemandirian, serta tujuan untuk membentuk manusia yang
mengajarkan pentingnya berperan aktif berakhlak mulia dan berkontribusi
dalam memajukan masyarakat dan positif dalam pembangunan masyarakat
bangsa. dan negara.
Selain itu, konsep pendidikan Konsep pendidikan Islam juga
dalam Islam juga menekankan menekankan pentingnya peran
pentingnya pembelajaran sepanjang pendidikan dalam membentuk
hayat (life long learning) dan masyarakat yang berkualitas.
mengutamakan kualitas pembelajaran. Pendidikan Islam di Indonesia memiliki
Hal ini tercermin dalam praktek tujuan yang mencakup aspek
pendidikan Islam di Indonesia yang keagamaan dan kehidupan sosial. Selain
mengedepankan pendidikan formal dan membentuk manusia yang memiliki
non-formal serta memperhatikan pemahaman yang baik tentang agama,
standar pendidikan yang berkualitas pendidikan Islam juga bertujuan untuk
tinggi, agar lulusan dapat bersaing di membentuk karakter yang berakhlak
dunia kerja dan memajukan masyarakat mulia, mandiri, kritis, serta memiliki
dan bangsa. kemampuan untuk berkontribusi positif
Dengan demikian, konsep dalam pembangunan masyarakat dan
pendidikan dalam Islam memiliki negara. Hal ini tercermin dalam
pengaruh yang signifikan dalam kurikulum pendidikan Islam di
membentuk filosofi pendidikan Islam di Indonesia yang mencakup pendidikan

Copyright © 2023, Universitas Muhammadiyah Metro| 171


agama, bahasa Arab, dan ilmu-ilmu pendidikan Islam yang moderat dan
sosial dan humaniora seperti sejarah, toleran, serta menekankan pentingnya
filsafat, dan psikologi. pengetahuan dan pemahaman tentang
agama.
4) Nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam Pemikiran-pemikiran tokoh Islam
Nilai-nilai dan prinsip-prinsip tersebut mempengaruhi filosofi
Islam, seperti keadilan, kesetaraan, pendidikan Islam di Indonesia. Sebagai
toleransi, dan kemanusiaan, membentuk contoh, pemikiran Al-Ghazali tentang
filosofi pendidikan Islam di Indonesia. pentingnya ilmu pengetahuan dan
Nilai-nilai dan prinsip-prinsip tersebut pengembangan akal sebagai bagian dari
menjadi landasan dalam pengembangan pemahaman agama membentuk konsep
kurikulum dan metode pembelajaran pendidikan Islam yang komprehensif
dalam institusi pendidikan Islam di dan menyeluruh. Selain itu, pemikiran
Indonesia. Ibnu Rushd tentang pentingnya
Nilai-nilai dan prinsip-prinsip rasionalitas dan logika dalam
Islam, seperti keadilan, kesetaraan, memahami agama juga mempengaruhi
toleransi, dan kemanusiaan, pendekatan pendidikan Islam yang
mempengaruhi pengembangan filosofi diambil di Indonesia, yang menekankan
pendidikan Islam di Indonesia. Nilai- pentingnya mengembangkan akal dan
nilai tersebut tercermin dalam penalaran dalam pemahaman agama.
kurikulum pendidikan Islam di Faktor-faktor filosofis ini
Indonesia yang menekankan pada membentuk dasar dan landasan dalam
pengembangan karakter dan moral yang pengembangan gerakan intelektual dan
baik serta keterampilan sosial yang institusi pendidikan Islam di Indonesia.
kuat. Selain itu, prinsip kesetaraan dan Oleh karena itu, pemahaman dan
keadilan juga tercermin dalam pengenalan faktor-faktor ini sangat
penerimaan siswa dari berbagai latar penting dalam memahami filosofi
belakang dan kelompok sosial yang pendidikan Islam di Indonesia.
berbeda dalam institusi pendidikan d. Faktor Kultural
Islam di Indonesia. Hal ini Secara kultural, terdapat beberapa
menunjukkan bahwa pendidikan Islam faktor yang mempengaruhi lahirnya
di Indonesia mampu mengakomodasi gerakan intelektual dan institusi
perbedaan dan menumbuhkan toleransi pendidikan Islam di Indonesia, di
dalam masyarakat. antaranya:
5) Pengaruh pemikiran tokoh-tokoh 1) Warisan budaya Islam
Islam Warisan budaya Islam telah
Pemikiran tokoh-tokoh Islam, menjadi bagian dari budaya Indonesia
seperti Ibnu Khaldun, Al-Ghazali, dan sejak abad ke-13, ketika Islam pertama
Ibnu Rushd, juga mempengaruhi kali masuk ke Indonesia. Kehadiran
filosofi pendidikan Islam di Indonesia. Islam memberikan pengaruh besar
Pemikiran-pemikiran tersebut dalam membentuk budaya dan tradisi
membawa konsep-konsep tentang masyarakat Indonesia, termasuk dalam

Copyright © 2023, Universitas Muhammadiyah Metro| 172


bidang pendidikan. pengaruh besar 2) Nilai-nilai dan norma-norma sosial
dalam membentuk budaya dan tradisi masyarakat
masyarakat Indonesia, termasuk dalam Nilai-nilai dan norma-norma
bidang pendidikan. Pengaruh Islam sosial masyarakat Indonesia yang
pada budaya Indonesia tercermin dalam berakar dari ajaran Islam membentuk
nilai-nilai keislaman yang ada dalam pola pikir masyarakat Indonesia tentang
masyarakat Indonesia, seperti pendidikan. Misalnya, ajaran Islam
kebersamaan, gotong-royong, dan menekankan pentingnya pendidikan,
kesederhanaan. sehingga masyarakat Indonesia
Budaya Islam juga tercermin cenderung menghargai dan
dalam bentuk-bentuk seni tradisional menghormati orang yang memiliki
Indonesia, seperti seni musik, tari, dan pengetahuan dan keahlian.
seni rupa. Sebagai contoh, seni musik Norma-norma sosial yang berakar
tradisional Islam seperti qasidah dan dari ajaran Islam seperti keberagaman,
gambus menjadi populer di Indonesia. keadilan, kesetaraan, dan saling
Selain itu, seni tari seperti tari saman menghormati juga membentuk pola
dari Aceh juga memiliki nuansa pikir masyarakat Indonesia tentang
keislaman. pendidikan. Masyarakat Indonesia
Dalam bidang pendidikan, cenderung menghargai dan
warisan budaya Islam di Indonesia menghormati institusi pendidikan Islam
tercermin dalam institusi pendidikan seperti pesantren dan madrasah, karena
Islam seperti pesantren dan madrasah. institusi-institusi tersebut dianggap
Institusi-institusi tersebut mengajarkan sebagai pusat pendidikan yang dapat
nilai-nilai keislaman, mengembangkan membentuk karakter dan moralitas yang
kecakapan hidup, serta memberikan baik bagi siswanya. Selain itu, nilai-
pengetahuan dan keterampilan praktis nilai seperti kerja keras, disiplin, dan
dalam kehidupan sehari-hari. Institusi tanggung jawab juga menjadi bagian
pendidikan Islam juga mempromosikan dari budaya pendidikan masyarakat
kebersamaan dan solidaritas dalam Indonesia yang diwarisi dari ajaran
masyarakat. Islam.
Selain itu, warisan budaya Islam 3) Peran pesantren
juga tercermin dalam tradisi keagamaan Pesantren sebagai lembaga
seperti puasa, shalat, dan haji. Tradisi- pendidikan Islam tradisional juga
tradisi tersebut menjadi bagian dari memberikan pengaruh besar dalam
budaya masyarakat Indonesia, bahkan membentuk budaya pendidikan Islam di
di kalangan masyarakat non-Muslim. Indonesia. Pesantren merupakan pusat
Dengan demikian, warisan budaya pembelajaran dan pengembangan
Islam memberikan kontribusi besar agama Islam serta pengetahuan umum
dalam membentuk budaya dan tradisi yang membentuk karakter dan
pendidikan di Indonesia, serta menjadi kepribadian santri.
bagian yang tidak terpisahkan dari Pesantren merupakan lembaga
keberagaman budaya Indonesia. pendidikan Islam yang memiliki peran

Copyright © 2023, Universitas Muhammadiyah Metro| 173


penting dalam membentuk budaya Seni dan budaya Indonesia,
pendidikan Islam di Indonesia. seperti tari, musik, dan sastra, juga
Pesantren memiliki sistem pendidikan mendukung pendidikan Islam dengan
yang unik, dengan mengkombinasikan memberikan nilai-nilai moral dan etika
pembelajaran agama Islam dan yang sejalan dengan ajaran Islam,
pengetahuan umum, serta memberikan seperti nilai kejujuran, kerendahan hati,
pengalaman praktis dalam kehidupan dan cinta kasih.
sehari-hari. Pesantren juga menerapkan Konsep gotong royong yang
nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam, merupakan nilai budaya lokal di
seperti kejujuran, keikhlasan, dan Indonesia sangat mendukung
ketekunan dalam pembelajaran. Hal ini pendidikan Islam karena mengajarkan
membentuk karakter dan kepribadian kolaborasi dan kebersamaan dalam
santri yang kuat dalam menghadapi menjalankan tugas dan tanggung jawab,
tantangan kehidupan. Pesantren juga termasuk dalam pendidikan. Dengan
memiliki peran penting dalam demikian, budaya lokal di Indonesia
membentuk kader-kader intelektual dan memiliki pengaruh yang besar dalam
ulama yang berkualitas di Indonesia. membentuk karakter dan nilai-nilai
4) Pengaruh budaya lokal masyarakat Indonesia, termasuk dalam
Budaya lokal juga memberikan mendukung pendidikan Islam.
pengaruh besar dalam membentuk 5) Hubungan antara agama dan
budaya pendidikan Islam di Indonesia. kebudayaan
Misalnya, di Jawa, tradisi "ngaji" atau Agama dan kebudayaan di
belajar agama menjadi penting dalam Indonesia saling terkait dan
membentuk karakter dan moral santri. mempengaruhi satu sama lain.
Adat istiadat atau tradisi lokal juga Kehadiran Islam telah memberikan
mendukung pendidikan Islam dengan pengaruh besar dalam membentuk
mengajarkan nilai-nilai yang sejalan kebudayaan Indonesia, termasuk dalam
dengan ajaran Islam, seperti nilai bidang pendidikan. Islam membawa
kesederhanaan, kerja keras, dan saling ajaran-ajaran dan nilai-nilai yang
menghormati. mempengaruhi kebudayaan Indonesia
Adat ruwatan atau tradisi dan membentuk karakteristik budaya
pembersihan diri secara spiritual juga Islam Indonesia yang khas. Di bidang
mendukung pendidikan Islam dengan pendidikan, ajaran Islam mempengaruhi
mengajarkan nilai-nilai kebersihan jiwa sistem pendidikan Indonesia, seperti
dan raga, serta ketaatan kepada Tuhan. melalui pesantren dan madrasah yang
Adat perkawinan di Indonesia juga menjadi lembaga pendidikan Islam
mendukung pendidikan Islam dengan tradisional di Indonesia. Selain itu,
mengajarkan nilai-nilai pernikahan yang budaya lokal yang ada di Indonesia,
sejalan dengan ajaran Islam, seperti seperti budaya gotong-royong, juga
kesetiaan, tanggung jawab, dan mendukung pendidikan Islam dengan
kejujuran. cara saling membantu dalam
pembangunan dan pengembangan

Copyright © 2023, Universitas Muhammadiyah Metro| 174


institusi pendidikan Islam di terdapat beberapa faktor yang
masyarakat. Dalam hal ini, agama dan mempengaruhi lahirnya gerakan
kebudayaan Indonesia saling intelektual dan institusi pendidikan
melengkapi dan membantu dalam Islam di Indonesia, di antaranya:
pengembangan pendidikan Islam di 1) Kemerdekaan Indonesia
Indonesia. Periode penjajahan Belanda di
Faktor-faktor kultural ini Indonesia mempengaruhi
mempengaruhi perkembangan gerakan perkembangan Islam dan pendidikan
intelektual dan institusi pendidikan Islam di Indonesia. Selama masa
Islam di Indonesia, dan membentuk penjajahan, pemerintah kolonial
karakteristik pendidikan Islam di Belanda menerapkan kebijakan-
Indonesia yang unik dan berbeda dari kebijakan yang membatasi pendidikan
negara-negara lainnya. Islam dan gerakan Islam, seperti
e. Faktor Politik melarang pengajaran agama Islam di
Faktor-faktor politik ini sekolah-sekolah negeri. Kemerdekaan
memberikan pengaruh besar terhadap Indonesia pada tahun 1945 memberikan
lahirnya gerakan intelektual dan pengaruh besar dalam perkembangan
institusi pendidikan Islam di Indonesia. gerakan Islam dan pendidikan Islam di
Kehadiran pendidikan Islam di Indonesia. Setelah merdeka, Islam
Indonesia juga dipengaruhi oleh konteks diakui sebagai salah satu agama resmi
politik yang ada, yang mencerminkan negara dan pemerintah Indonesia
kebutuhan dan tuntutan masyarakat. memberikan dukungan terhadap
Konteks politik Indonesia yang pengembangan pendidikan Islam.
berubah-ubah, seperti saat masa 2) Era Orde Baru
penjajahan, perjuangan kemerdekaan, Pada era Orde Baru yang
dan masa reformasi, juga berlangsung dari tahun 1966 hingga
mempengaruhi lahirnya gerakan 1998, Pemerintah mengeluarkan
intelektual dan institusi pendidikan kebijakan-kebijakan yang mendukung
Islam di Indonesia. Gerakan intelektual modernisasi dan sekularisasi yang
dan institusi pendidikan Islam muncul mengurangi peran dan pengaruh
sebagai salah satu bentuk perlawanan pendidikan Islam di Indonesia hal ini
terhadap kebijakan-kebijakan penjajah, disebabkan pemerintah Indonesia
perjuangan kemerdekaan, dan reformasi mengadopsi kebijakan sekularisasi
politik. dalam pendidikan, tentu saja ini
Faktor politik memainkan peran mempengaruhi gerakan intelektual dan
penting dalam menentukan arah dan institusi pendidikan Islam di Indonesia
perkembangan pendidikan Islam di karena pendidikan Islam menjadi
Indonesia. Kebijakan dan tindakan kurang diakui dan terpinggirkan oleh
pemerintah dapat membantu atau pemerintah.
menghambat perkembangan gerakan 3) Reformasi
intelektual dan institusi pendidikan Setelah jatuhnya rezim Orde Baru
Islam di Indonesia. Secara politik, pada tahun 1998, Indonesia mengalami

Copyright © 2023, Universitas Muhammadiyah Metro| 175


perubahan politik dan sosial yang pendidikan Islam yang diberikan sesuai
signifikan. Hal ini juga mempengaruhi dengan standar nasional dan dapat
gerakan Islam dan pendidikan Islam di memberikan kontribusi positif pada
Indonesia. Kini, pemerintah Indonesia masyarakat dan negara.
memberikan lebih banyak perhatian dan
dukungan terhadap pengembangan D. KESIMPULAN
pendidikan Islam di Indonesia. Gerakan intelektual dan institusi
4) Peran partai politik Islam pendidikan Islam telah memainkan
Partai politik Islam juga berperan peran penting dalam sejarah Islam. Para
dalam memperjuangkan pendidikan intelektual telah berkontribusi dalam
Islam di Indonesia. Partai-partai politik berbagai bidang, termasuk teologi,
Islam, seperti Partai Persatuan filsafat, hukum, dan lainnya. Institusi
Pembangunan (PPP) dan Partai pendidikan Islam telah menyediakan
Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai wawasan dan pemahaman tentang
Keadilan Sejahtera (PKS) memiliki ajaran-ajaran agama yang beragam.
andil dalam membantu Pada saat yang sama, faktor
memperjuangkan pendidikan Islam dan politik juga memiliki pengaruh besar
dalam jalur politik pendidikan. dalam gerakan intelektual dan institusi
5) Tuntutan masyarakat pendidikan Islam di Indonesia.
Tuntutan masyarakat untuk Perubahan politik dan sosial, seperti
memiliki lembaga pendidikan Islam kemerdekaan Indonesia dan
juga menjadi faktor penting dalam pembangunan nasional, turut
lahirnya gerakan intelektual dan mempengaruhi perkembangan gerakan
institusi pendidikan Islam di Indonesia. intelektual dan institusi pendidikan
Masyarakat Indonesia yang mayoritas Islam. Pemerintah Indonesia mengambil
beragama Islam membutuhkan lembaga langkah-langkah untuk meningkatkan
pendidikan yang sesuai dengan nilai- pendidikan di seluruh Indonesia,
nilai Islam untuk memenuhi kebutuhan termasuk pendidikan Islam.
pendidikan anak-anak mereka. Peran politik juga sangat penting
Peran politik sangat penting dalam menentukan arah kebijakan
dalam menentukan arah kebijakan pendidikan Islam di Indonesia.
pendidikan Islam di Indonesia. Kebijakan pemerintah sangat
Pemerintah Indonesia memiliki peran mempengaruhi pengembangan
yang sangat penting dalam kurikulum dan metode pembelajaran
mengembangkan pendidikan Islam, baik dalam institusi pendidikan Islam di
melalui regulasi, anggaran, dan Indonesia. Di sisi lain, gerakan politik
kebijakan-kebijakan pendidikan. Islam juga memainkan peran penting
Pemerintah Indonesia juga terus dalam membentuk gerakan intelektual
melakukan dialog dan koordinasi dan institusi pendidikan Islam di
dengan lembaga-lembaga pendidikan Indonesia.
Islam, termasuk pesantren dan Dalam hal ini, konsep pendidikan
madrasah, untuk memastikan bahwa dalam Islam yang menekankan

Copyright © 2023, Universitas Muhammadiyah Metro| 176


pentingnya pengetahuan dan pemahaman tentang ajaran-ajaran
pemahaman tentang agama, serta agama ke seluruh dunia.
pengetahuan dan keterampilan praktis
dalam kehidupan sehari-hari, menjadi E. DAFTAR PUSATAKA
landasan dalam pengembangan Abidin, Zainal. Sejarah Pendidikan
kurikulum dan metode pembelajaran Islam. Metro: CV. DVIFA,
dalam institusi pendidikan Islam di 2015.
Indonesia. Nilai-nilai dan prinsip- Asari, Hasan. Sejarah Islam Modern.
prinsip Islam, seperti keadilan, Medan: Perdana Publishing,
kesetaraan, toleransi, dan kemanusiaan, 2019.
juga membentuk filosofi pendidikan Asari, Hasan. Sejarah Pendidikan Islam.
Islam di Indonesia. Pemikiran tokoh- Medan: Perdana Publishing,
tokoh Islam, seperti Ibnu Khaldun, Al- 2018.
Ghazali, dan Ibnu Rushd, juga Hambali, Muh, and Mu’alimin.
mempengaruhi filosofi pendidikan Manajemen Pendidikan Islam
Islam di Indonesia. Pemikiran- Kontemporer. Yogyakarta:
pemikiran tersebut membawa konsep- IRCiSoD, 2020.
konsep tentang pendidikan Islam yang Idi, Abdullah. Pendidikan Islam
moderat dan toleran. Multikultural. Depok: Rajawali
Faktor-faktor yang mempengaruhi Pers, 2021.
pergerakan Islam dan pendidikan Islam ———. Sosiologi Pendidikan Individu,
di Indonesia sangat kompleks dan saling Masyarakat, dan Pendidikan.
terkait, melibatkan faktor agama, Depok: Rajawali Pers, 2019.
budaya, dan politik. Kehadiran Islam Jalaluddin. Pendidikan Islam,
sejak abad ke-13 telah membentuk Pendekatan Sistem Dan Proses.
budaya dan tradisi masyarakat Jakarta: Rajawali Pers, 2016.
Indonesia, termasuk dalam bidang Mulyasa, H.E. Manajemen Pendidikan
pendidikan. Sementara itu, faktor politik Karakter. Jakarta: Bumi Aksara,
juga mempengaruhi pengembangan 2018.
gerakan intelektual dan institusi Nata, Abudin. Kapita Selekta
pendidikan Islam di Indonesia, melalui Pendidikan Islam. Jakarta:
kebijakan pendidikan yang mendukung, Rajawali Pers, 2012.
pendidikan Islam dapat berkembang ———. Pembaruan Pendidikan Islam
dengan baik karena ditopang oleh Di Indonesia. Jakarta: Kencana,
legislatif selaku pembuat kebijakan. 2019.
Kontribusi intelektual dan institusi Nizar, Samsul. Memperbincangkan
pendidikan Islam telah membantu umat Dinamika Intelektual Dan
Islam untuk mengerti dan memahami Pemikiran HAMKA Tentang
ajaran-ajaran agama dengan lebih Pendidikan Islam. Jakarta:
mendalam. Institusi ini juga telah Kencana, 2008.
membantu umat Islam untuk
menyebarkan pengetahuan dan

Copyright © 2023, Universitas Muhammadiyah Metro| 177


Rachman Assegaf, Abd. Aliran
Pemikiran Pendidikan Islam.
Jakarta: Rajawali Pers, 2013.
Rokhim, Syaiful. Pendidikan Intelektual
Muslim Menurut Muhammad
Al-Shawkani. Bogor: Marwah
Indo Media, 2013.
Takdir, Mohammad. Modernisasi
Kurikulum Pesantren.
Yogyakarta: IRCiSoD, 2018.
Umiarso, and Asnawan. Kaki Langit
Pendidikan Islam. Bandung:
Nuansa Cendekia, 2020.

Copyright © 2023, Universitas Muhammadiyah Metro| 178

You might also like