Professional Documents
Culture Documents
Metopend 3 Enggita
Metopend 3 Enggita
DISUSUN OLEH :
ENGGITA PRATISTHA
NIM. 21531047
DOSEN PENGAMPU : Sutarto, S.Ag, M.Pd.
Tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pengumpulan data dan informasi yang diperlukan selama penelitian
ini, serta kepada institusi yang telah memberikan izin dan kerjasama untuk
melaksanakan penelitian di tempat yang bersangkutan. Akhir kata, semoga tugas
semua skripsi ini dapat memberikan manfaat dan menjadi kontribusi yang berarti
bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang yang saya tekuni. Saya menyadari
bahwa tugas semi skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun sangat saya harapkan untuk perbaikan dan
pengembangan di masa mendatang.
Enggita Pratistha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Pertanyaan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN
A. Landasan Teori
1. Pengertian Karakter Religius
2. Pengertian Program Tadarus Al-Qur’an
3. Pengaruh Pelaksanaan Program Tadarus Al-Qur’an
B. Penelitian Relevan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Data Dan Pendekatan Penelitian
B. Subjek Penelitian
C. Jenis Data Dan Sumber Data
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Analisis Data
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Karakter Religus
1. Pengertian Karakter
Istilah karakter yang dalam bahasa Inggris character, berasal dari istilah Yunani
character dari kata charassein yang berarti membuat tajam atau membuat dalam.
Karakter merupakan nilai-nilai prilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan
Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang
terwujud dalam pikiran sikap, perasaan, perkataan dan perbuatan berdasarkan
normanorma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat.2
Pendidikan karakter merupakan upaya mengembangkan potensi peserta didik
dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa agar mereka memiliki nilai dan
karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
dirinya, sebagai anggota masyarakat dan sebagai warga negara. Sedangkan menurut
Thomas Lickona yang dikutip oleh Suyatno, “pendidikan karakter adalah upaya
terencana dalam membantu seseorang untuk memahami, peduli dan bertindak atas
nilai-nilai etika/moral”.3
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada
warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan
tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan yang Maha
Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi
manusia insan kamil.4
2
Samsul Kurniawan, Pendidikan Karakter: Konsepsi & Implementasinya secara terpadu di
Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, dan Masyarakat (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2013), h. 29
3
Siswanto, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Religius, (Pamekasan : Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan STAIN Pamekasan, 2013), Jurnal Tadris Vol. 8 No. 1
4
Muhammad Tuwah dan Solehun, Pendidikan Karakter Antara Harapan Dan Kenyataan,
(Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2012), hlm. 106
Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan pendidikan karakter
adalah nilai-nilai yang tercermin dari karakter bangsa yang harus di uraikan dan
laksanakan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, masyarakat dan
lingkungan lainnya terutama di lingkungan sekolah dengan menghasilkan perilaku
yang baik atau terpuji. Dalam penerapan pendidikan karakter di sekolah sebagai cara
pendukung keberhasilan belajar di sekolah oleh peserta didik dengan berkarakter
yang baik di lingkungan sekolah.
2. Nilai-nilai Karakter
Adapun yang termasuk ke dalam nilai-nilai karakter adalah sebagai berikut:
1) Religius
Religius adalah nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan. Ia
menunjukkan bahwa pikiran, perkataan dan tindakan seseorang yang diupayakan
selalu berdasarkan ketuhanan atau ajaran agamanya.5
Religius merupakan sikap dan prilaku yang dekat dengan Tuhan dan ia merasa
perlu dan berusaha mendekatkan dirinya dengan tuhan (sebagai penciptanya) dan
patuh melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.
2) Jujur
Prilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan.6
3) Bertanggung jawab
Bertanggung jawab adalah sikap dan prilaku seseorang untuk melaksanakan
tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara, dan Tuhan Yang Maha
Esa.7
4) Disiplin
Disiplin adalah tindakan yang menunjukkan prilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.
5) Percaya diri
5
Muhammad Mustari, Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan (Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada, 2014), h. 1
6
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter: konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga
Pendidikan (Jakarta: Prenadamedia Group, 2011), h. 74
7
Ibid, h. 76
Percaya diri adalah sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap
pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapan-nya.
6) Berfikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
Berfikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif adalah berfikir dan melakukan sesuatu
secara kenyataan atau logis untuk menghasilkan cara atau hasil yang baru dan
termuktahir dari apa yang telah dimiliki.8
7) Mandiri
Mandiri adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain
dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8) Demokratis
Demokratis adalah cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai secara
sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.9
12
Adawiyah, R. (2019). Tadarus Al-Qur’an dalam Pendidikan Islam: Telaah Pemikiran dan
Implementasi. Ta’allum: Jurnal Pendidikan Islam, 7(1), 1-12.
13
Abdul Aziz, M. (2019). Implementasi Tadarus Al-Quran dalam Pendidikan Agama Islam.
Jurnal Al-Ahkam: Jurnal Hukum dan Pendidikan Islam, 4(2), 189-204.
14
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
15
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. (2013). Surat Edaran Nomor 2173/D/HK/2013
tentang Implementasi Tadarus Al-Quran dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada
Jenjang Sekolah Dasar dan Menengah.
menekankan pentingnya pembelajaran agama dalam menciptakan
karakter bangsa yang berakhlak mulia.16
C. Penelitian Relevan
1. Fadhli A. Rakhman dan M. Iqbal F. Ismail dari Universitas Negeri Makassar, Skripsi
2018. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tadarus Al-Quran terhadap
hasil belajar siswa dalam mata pelajaran agama Islam.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu dengan
desain pretest-posttest control group. Sampel penelitian terdiri dari 60 siswa kelas XI
SMA yang diambil secara acak dari dua sekolah yang berbeda. Kelompok eksperimen
diberikan perlakuan tadarus Al-Quran setiap hari selama satu semester, sedangkan
kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan tadarus Al-Quran.
16
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
17
Iqbal, M., & Anwar, R. (2021). Pengaruh Membaca Al Quran (Tadarus) Terhadap
Karakter Religius Mahasiswa Muslim di Indonesia. Jurnal Ilmiah Peuradeun, 9(2), 269-284.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
antara hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen dan kontrol. Kelompok
eksperimen yang melakukan tadarus Al-Quran menunjukkan peningkatan hasil belajar
yang lebih signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak melakukan
tadarus Al-Quran.18
2. Nurhidayah, Skripsi 2020 “Pengaruh Tadarus Al-Quran Terhadap Peningkatan
Kecerdasan Emosional Siswa SMA” SMA Negeri 5 Yogyakarta. Tujuan dari
penelitian Nurhidayah adalah untuk mengetahui pengaruh tadarus Al-Quran terhadap
peningkatan kecerdasan emosional siswa SMA Negeri 5 Yogyakarta.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu
(quasi experiment) dengan menggunakan pre-test and post-test design. Penelitian
dilakukan pada 64 siswa yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
eksperimen yang melakukan tadarus Al-Quran dan kelompok kontrol yang tidak
melakukan tadarus Al-Quran. Kecerdasan emosional diukur dengan menggunakan
skala kecerdasan emosional dari Salovey dan Mayer.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
tadarus Al-Quran dengan peningkatan kecerdasan emosional siswa SMA Negeri 5
Yogyakarta. Peningkatan kecerdasan emosional terlihat dari peningkatan skor
kecerdasan emosional pada kelompok eksperimen setelah melakukan tadarus Al-
Quran, sedangkan pada kelompok kontrol tidak mengalami peningkatan yang
signifikan.19
18
Rakhman, F. A., & Ismail, M. I. F. (2018). Pengaruh Tadarus Al-Quran Terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Agama Islam di SMA. Jurnal Pendidikan Islam, 7(2),
139-152.
19
Nurhidayah, N. (2020). Pengaruh Tadarus Al-Quran Terhadap Peningkatan Kecerdasan
Emosional Siswa SMA. Ta’limuna: Jurnal Pendidikan Islam, 9(1), 18-27.
BAB III
METODE PENELITIAN
20
Lexy J,Moleong.Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi.(Bandung:PT Remaja
Rosdakarya,2016),h.6
21
Ida Nurhayati.”Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan
Saintific denag Model Guide Inkuiry pada Siswa SMPN 1 Bekasi “BRILIANT Jurnal Riset Dan
Konseptual3.1(2018):hal 4
maka perlu di tentukan informan yang memiliki kompetensi dan sesuai dengan
kebutuhan data(purposive). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “pengaruh rutinitas
Tadarus Al-Qur’an dalam memingkatkan karakter religius di SMAN 1 Musi Rawas”.
C. Sumber Data
Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai
penelitian terkait. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua jenis
sumber data, yaitu sebagai berikut :
1. Data Primer
Data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber
pertama atau tempat objek penelitian dilakukan. 22Adapun yang menjadi sumber data
primer dalam penelitian ini adalah Peserta didik SMAN 1 Musi Rawas
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data
23
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Dalam
penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah Peserta didik kelas XI IPA
SMAN 1 Musi Rawas.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan kegiatan yang penting bagi kegiatan penelitian, karena
pengumpulan data tersebut akan menentukan berhasil tidaknya suatu penelitian. Sehingga
dalam pemilihan teknik pengumpulan data harus cermat. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi adalah kegiatan penelitian dalam rangka mengumpulkan data yang
berkaitan dengan masalah penelitian dengan melalui proses pengamatan langsung
dilapangan. Peneliti berada ditempat itu, untuk mendapatkan bukti-bukti yang valid
dalam laporan yang akan dilakukan.24
22
Sugiyono,Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: Alfabeta,2018).hlm.456
23
Ibid,hlm456
24
Ramdani,Fatwa.Ilmu Geoinformatika: Observasi hingga Validasi.Universitas Brawijaya
Press,2018.
Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mengamati suatu
fenomena yang ada dan terjadi. Observasi yang dilakukan diharapkan dapat
memperoleh data yang sesuai atau relevan dengan topic penelitian. Hal yang akan
diamati yaitu bagai pengaruh karakter religius siswa SMAN 1 Musi Rawas sebelum
dan setelah melaksanakan kegiatan tadarus Al-Quran dalam Meningkatkan Karakter
Religius. Observasi yang dilakukan, penelitian berada dilokasi tersebut dan
membawa lembar observasi yang telah dibuat.
2. Wawancara
Wawancara adalah cara penghimpun bahan keterangan yang dilakukan dengan Tanya
jawab secara lisan secara sepihak berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan
yang telah ditetapkan. Ada beberapa kelebihan pengumpulan data melalui
wawancara, diantaranya pewawancara dapat dilakukan kontak langsung dengan
peserta yang akan dinilai, data diperoleh secara mendalam, yang diinterview bisa
mengungkapkan informasi secara lebih luas, pertanyaan yang tidak jelas bisa diulang
dan diarahkan yang lebih bermakna.25
Wawancara dilakukan secara mendalam dan tidak terstruktur kepada subyek
penelitian dengan pedoman yang telah dibuat.teknik wawancara digunakan untuk
mengungkapkan data tentang apa saja faktor pengaruh keberhasilan , kendala dan
solusi serta bagaimanakah proses pelaksanaan sebelum dan setelah Tadarus Al-
Qur’an Meningkatkan Karakter Religius melalui kegiatan tadarus Al-Qur’an di
SMAN 1 Musi Rawas.
3. Dokumentasi
Penggunaan dokumen memang sudah lama dipakai dalam penelitian sebagai
salah satu sumber pendukung data karena dalam banyak hal dokumen sebagai
26
sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan.
adanya sebuah dokumentasi untuk mendukung kebenaran data. Hal yang akan
didokumtasikan dalam penelitian ini adalah berbentuk tulisan jurnal ilmiah serta
25
Miftahul Huda.”Evaluasi usability website stie putra bangsa sebagai media informasi
perguruan tinggi” Jurnal Ekonomi Dan Teknik Informatika 6.2 (2018) :Hal 9-19
26
Suwendrs, I.Wayan .Metodologi penelitian kualitatif dalam ilmu sosial,
pendidikan,kebudayaan dan keagamaann.Nilacakra,2018
buku yang berkaitan dengan penelitian ini seta foto hasil wawancara dengan siswa
maupun guru.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan
sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,
dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
27
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola,
kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. 28 Adapun penjabaran analisis data
dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting yang sesuai dengan topik penelitian,
mencari tema dan polanya, pada akhirnya memberikan gambaran yang lebih jelas
dan mempermudah untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Dalam
mereduksi data akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai dan telah ditentukan
sebelumnya. Reduksi data juga merupakan suatu proses berfikir kritis yang
memerlukan kecerdasan dan kedalaman wawasan yang tinggi.29
2. Penyajian Data (Data Display).
Setelah mereduksi data, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data.
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk table,
grafik, flowchart, pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka
data dapat terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan mudah
dipahami. Selain itu dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya
namun yang sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif
27
Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif. (Bandung: Alfabeta,2018).hlm.482
28
Lexy J, Moleong.Metodologi Penelitian Kualitatif .(Bandung:PT Remaja
Rosdakarya,2017),h.280-281
29
Sugiyono,Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: Alfabeta,2018).hlm 247-249
adalah dengan teks yang bersifat naratif. Melalui penyajian data tersebut, maka data
terorganisasikan, dan tersusun sehingga akan semakin mudah dipahami.30
3. Penarikan Kesimpulan.
Langkah terakhir dalam menganalisis penelitian kualitatif adalah penarikan
kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat menjawab rumusan
masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah
dikemukakan bahwa masalah dan perumusan masalah dalam penelitian kualitatif
masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada
dilapangan.31 Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu
objek yang sebelumnya masih belum jelas sehingga setelah diteliti menjadi jelas.
30
Ibid,hlm.249
31
Sugiyono,Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: Alfabeta,2018).hlm.252-253