Professional Documents
Culture Documents
Alinia
Alinia
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Media cetak atau dengan kata lain melalui tulisan adalah salah satu media yang
banyak digunakan untuk menyebarluaskan hasil pemikiran, baik konseptual maupun yang
disertai bukti empiris. Makin efektif tulisan yang dibuat, makin tinggi kemungkinan tulisan
dipahami oleh pembaca.
Untuk menghasilkan tulisan yang efektif, salah satu hal yang perlu diperhatikan
adalah mengenai paragraf. Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu
gagasan atau topik. Seluruh isi paragraf memperbincangkan satu masalah atau sekurang-
kurangnya bertalian erat dengan masalah itu. Hal ini menjadi penting agar yang membaca
tulisan tersebut dapat menangakap ide yang disampaikan dengan benar.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang paragraf/alinea dan hal-hal yang berhubungan
dengan paragraf/alinea, makalah sederhana ini mencoba menguraikan semua point-point yang
ada dan disajikan pada bab II pembahasan masalah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah pembuatan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui mengenai paragraf atau alinea secara umum yang sering digunakan
dalam kegiatan karya tulis.
2. Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan paragraf atau alinea itu sendiri, mulai
Dari syarat sebuah paragraf atau hingga berbagai macam bentuk paragraf atau alinea
berdasarkan jenis atau teknik pemaparannya.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat yamg diharapkan dari penulisan ini adalah :
1. Mahasiswa dan mahasiswi mampu memahami pengertian paragraf atau alinea yang sering
digunakan dalam penulisan karya ilmiah.
2. Mampu memahami hal-hal berkaitan dengan paragraf atau alinea yang sering digunakan
dalam penulisan karya ilmiah, seperti jenis-jenis paragraf/alinea, struktur paragraf/alinea,
manfaat pengembangan paragaf/alinea hingga teknik pengembangan paragraf/alinea.
3. Dapat menjadi tambahan referensi contoh-contoh makalah yang dapat dijadikan acuan atau
pedoman dipembuatan makalah-makalah baik tugas-tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia
maupun mata pelajaran yang lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Paragraf/Alinea
Paragraf disebut juga alinea. Kata tersebut merupakan serapan dari bahasa Inggris
paragraph. Kata Inggris “paragraf” terbentuk dari kata Yunani para yang berarti “sebelum”
dan grafein “menulis atau menggores”. Sedangkan kata alinea dari bahasa Belanda dengan
ejaan yang sama. Alinea berarti “mulai dari baris baru” (Adjad Sakri,1992). Paragraf atau
alinea tidak dapat dipisah-pisahkan seperti sekarang, tetapi disambung menjadi satu. Menurut
Lamuddin Finoza, paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan gabungan
beberapa kalimat, sedangkan dalam bahasa Yunani, sebuah paragraf (paragraphos, “menulis
di samping” atau “tertulis di samping”) adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau
ide. Jadi, paragraf atau alinea adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan yang mana
cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru dan kalimat yang membentuk paragraf
atau alinea harus memperlihatkan kesatuan pikiran. Selain itu, kalimat-kalimat dalam sebuah
paragraf atau alinea harus saling berkaitan dan hanya membicarakan satu gagasan. Bila dalam
sebuah paragraf atau alinea terdapat lebih dari satu gagasan, paragraf atau alinea itu tidak
baik dan perlu dipecah menjadi lebih dari satu paragraf atau alinea. Perhatikan contoh
paragraf atau alinea di bawah ini.
Sampah yang setiap hari kita buang sebenarnya bisa disederhanakan menjadi dua
macam, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang
mudah membusuk, seperti sisa makanan dan daun-daunan yang biasanya basah. Sampah
anorganik adalah sampah yang sulit atau yang tidak bisa membusuk, umpamanya plastik,
kaca, logam, kain, dan karet.
Dalam contoh paragraf atau alinea di atas terdapat satu pokok pembicaraan, yaitu
sampah (organik dan anorganik). Masalah tersebut diungkapkan dengan menggunakan tiga
kalimat, bobot ide/gagasan yang dihasilkan oleh paragraf atau alinea itu tentu lebih tinggi
atau lebih luas jika dibandingkan dengan ide sebuah kalimat.
Paragraf ini merupakan pembuka atau pengantar untuk sampai pada segala
pembicaraan yang akan menyusul kemudian. Paragraf pembuka harus dapat menarik minat
dan perhatian pembaca, serta sanggup menghubungkan pikiran pembaca kepada masalah
yang akan disajikan selanjutnya. Salah satu cara untuk menerik perhatian ini ialah dengna
mengutip pertanyaan yang memberikan rangsangan dari para orang terkemuka atau orang
yang terkenal. Sebagai awal sebuah karangan, paragraf pembuka harus mampu menjalankan
fungsi
2. Paragraf/Alinea Pengembangan
Paragraf pengembangan ialah paragraf yang terletak antara paragraf pembuka dan
paragraf yang terakhir sekali di dalam bab atau anak bab. Paragraf ini mengembangkan
pokok pembicaraan yang dirancang. Paragraf pengembangna mengemukakan inti persoalan
yang akan dikemukakan. Satu paragraf dan paragraf lain harus memperlihatkan hubungan
dengan cara ekspositoris, dengan cara deskriptif, dengan cara naratif, atau dengan cara
argumentative yang akan dibicarakan pada halaman-halaman selanjutnya.
Secara lebih rinci dapat dirumuskan bahwa fungsi paragraf pengembang di dalam
karangan adalah
3. Paragraf/Alinea Penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang terdapat pada akhir karangan atau pada akhir
suatu kesatuan yang lebih kecil di dalam karangan itu. Paragraf penutup berupa simpulan
semua pembicaraan yang telah dipaparkan pada bagian-bagian sebelumnya. Karena paragraf
ini dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan, penyajiannya harus
memperhatikan hal berikut ini.
a. Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri (dari segi arti)
b. Arti kalimat ini kadang-kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam
satu paragraf.
c. Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung/transisi.
d. Isinya berupa rincian, keterangan, contoh dan data tambahan lain yang bersifat memperjelas
(mendukung) kalimat topik.
G. Posisi Kalimat Topik Paragraf atau Alinea
a. Pada Awal Paragraf ( Deduktif)
Kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal paragraf sehingga paragraf bersifat
deduktif, yaitu cara penguraian yang menjadikan pokok permasalahan lebih dahulu, lalu
menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf (urutan umum-
khusus).
b. Akhir Paragraf ( Induktif)
Kalimat pokok yang ditempatkan pada akhir paragraf akan membentuk paragraf
induktif, yaitu cara penguraian yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu, barulah diakhiri
dengan pokok pembicaraan (urutan khusus-umum). Penyajian paragraf dengan cara ini lebih
sulit jika dibandingakan dengan paragraf deduktif, tetapi paragrafnya akan terasa lebih
argumentatif.
a. Deskriptif
Paragraf deskriptif disebut juga paragraf melukiskan. Paragraf ini melukiskan apa
yang terlihat di depan pembicaranya dapa berurutan dari atas ke bawah atau dari kiri ke
kanan. Dengan kata lain, deskriptif berurusan dengna hal-hal yang tertangkap oleh
pancaindera.
Contoh sebuah paragaf deskriptif
Pasar Taman Wisma adalah sebuah pasar yang sempurna. Semua barang ada disana.
Di toko yang paling depan berderet toko baju seragam dan sepatu. Di dalam terdapat penjual
ikan-ikan yang masih segar-segar dan berderet. Di samping kanan pasar terdapat penjual
sayur-sayuran, bumbu dapur dan peralatan masak. Di samping kiri pasar terdapat penjual
pakain dan obat-obatan. Pada bagian belakang pasar kita dapat menemukan pedagang daging
dan penjual es cendol.
b. Ekspositoris
Paragraf ekspositoris disebut juga paragraf paparan. Paragraf ini menampilkan suatu
objek. Peninjuannya tertuju pada satu unsur saja. Penyampaiannya dapat menggunakan
perkembangan analisi kronologis atau keruangan.
Contoh paragraf ekspositoris
Pasar Taman Wisma Asri adalah pasar yang kompleks. disamping itu terdapat dua
puluh lima kios penjual kebutuhan sehari-hari. setiap hari rata-rata terjual dua puluh meter
untuk setiap kios. Dari data ini dapat diperkirakan berapa besarnya uang yang masuk ke kas
Bekasi dari pasar Taman Wisma Asri.
c. Argumentasi
Paragraf argumentasi sebenarnya dapat dimasukkan ke dalam ekspositoris. Paragraf
argumentasi disebut juga persuasi. Paragraf ini lebih bersifat membujuk atau meyakinkan
pembaca terhadap suatu hal atau objek. Biasanya, paragraf ini menggunakan perkembangan
analisis.
Contoh paragraf argumentasi
Industrialisasi di negara kita mendorong mendorong didirikannya berbagai macam
pabrik yang memproduksi beraneka barang. Pabrik-pabrik itu memberikan lapangan kerja
kepada ribuan tenaga kerja, baik yang berasal dari masyarakat di sekitar pabrik maupun dari
daerah-daaerah lain. Dengan demikian, adanya berbagai macam pabrik dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Di samping itu, beraneka barang yang diproduksi oleh pabrik-
pabrik tersebut telah meningkatkan ekspor non migas serta menghasilkan devisa bagi negara
kita.
d. Naratif
Karangan narasi biasanya dihubung-hubungkan dengan cerita. Oleh sebab itu, sebuah
karangan narasi atau paragraf narasi hanya kia temukan dalam novel, cerpen, atau hikayat.
Contoh paragraf naratif :
Siang itu ibu kelihatan benar-benar marah. Aku sama sekali dilarang keluar rumah.
Bahkan ibu mengatakan bahwa aku tidak akan mendapatkan uang jajan ke sekolah. Itu semua
di gara-gara aku menghilangkan barang kesayangan ibu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Paragraf/alinea adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan yang mana cara
penulisannya harus dimulai dengan garis baru. Secara umum paragraf/alinea diperlukan
untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari kalimat
Syara-syarat paragraf/alinea yang baik harus memiliki dua ketentuan yaitu kesatuan,
kepaduan,dan kejelasan paragraf/alinea. Pembagian paragraf/alinea menurut jenisnya yaitu
paragraf/alinea pengembang, paragraf/alinea pembuka, dan paragraf/alinea penutup.
Paragraf/alinea dapat ditandai dengan memulai kalimat pertama agak menjorok ke dalam atau
memberikan jarak agak renggang dari paragraf sebelumnya.
Rangka atau struktur sebuah paragraf/alinea terdiri atas sebuah kalimat topik dan
beberapa kalimat penjelas. Ada empat macam cara untuk menempatkan kalimat topik atau
kalimat pokok dalam sebuah paragraf/alinea, yaitu pada awal paragraf/alinea, pada akhir
paragraf/alinea, pada awal dan akhir paragraf/alinea, dan pada seluruh paragraf/alinea.
Mengarang itu adalah usaha mengembangkan beberapa kalimat topik. Pada umumnya
ada enam metode yang dugunakan untuk pengembangan alinea, yaitu generalisasi, analogi,
klasifikasi, perbandingan, sebab akibat, akibat sebab, metode definisi, metode alamiah, dan
metode bergambar.
Paragraf menurut teknik pemapanrannya dapat dibagi dalam empat macam, yaitu
deskriptif, ekspositoris, argumentatif, dan naratif.
B. Saran-Saran
Berdasarkan pembahasan mengenai paragraf/alinea di bahasa Indonesia, maka bagi
yang ingin membuat suatu karya ilmiah atau hal-hal lain yang berhubungan dengan
penggunaan teknik menulis di dalamnya, maka perlulah memahami pengertian
paragraf/alinea serta hal-hal yang berkaitan dengan paragraf/alinea itu sendiri, seperti ciri-
ciri, syarat penulisan, tanda paragraf, serta teknik pengembangan paragraf/alinea.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta : Akademika Pressindo.
Finoza, Lamuddin . 2000. Komposisi Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Non Jurusan Bahasa.
Jakarta: Mawar Gempita.
Wardani, I.G.A.K, dkk. 2008. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : Universitas Terbuka
Departemen Pendidikan Nasional.