Lkip Desdm 2020

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROVINSI JAWA BARAT
2020
LKIP
LAPORAN KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH
Jl. Soekarno-Hatta No. 576 Bandung 42086
No. Telepon : 022-7562049
No. fax : 022-7562049
Email : admin.esdm@jabarprov.go.id
Website : esdm.jabarprov.go.id
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................ i
DAFTAR ISI .................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................ I-1

1.1 Latar Belakang ........................................................... I-1
1.2 Tujuan ........................................................................ I-1
1.3 Dasar Hukum ............................................................. I-1
1.4 Tugas Pokok dan Fungsi ............................................ I-5
1.5 Isu Strategis ................................................................ I-8
1.6 Sistematika Penyajian ................................................ I-9
BAB II PERENCANAAN KINERJA ................................................ II-1

2.1 Rencana Strategis ......................................................... II-1
2.2 Perjanjian Kinerja ......................................................... II-13
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .............................................. III-1

3.1 Kerangka Pengukuran Kinerja ..................................... III-1
3.2 Analisis dan Evaluasi Pencapaian Kinerja Sasaran
Stratejik........................................................................ III-3
3.2.1 Sasaran Strategis Meningkatnya Penggunaan
Listrik yang Cukup............................................. III-4
3.2.2 Sasaran Strategis Menurunnya Emisi Gas
Rumah Kaca Sektor Energi................................ III-11
3.2.3 Sasaran Strategis Meningkatnya Usaha
Pertambangan yang Tertib Administrasi dan III-17
Teknis................................................................
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 ii
DAFTAR ISI
Halaman
3.2.4 Sasaran Strategis Persentase Sumur Bor Yang
Meningkat Muka Air Tanahnya................. III-32
3.3 Realisasi Anggaran dan Analisis Efisiensi .................... III-81
BAB IV PENUTUP ............................................................................ IV-1
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 iii
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral ......................................................................... I-8
Gambar 3.1 Sistem Lakip & Pola Penetapan Indikator Kinerja......... III-2
Gambar 3.2 Grafik Capaian Indikator Jumlah Konsumsi Listrik........ III-6
Gambar 3.3 Kegiatan Pendukung Capaian Jumlah Konsumsi
Listrik Di Jawa Barat..................................................... III-10
Gambar 3.4 Grafik Capaian Indikator Tingkat Penurunan Emisi III-16
Gas Rumah Kaca Sektor Energi..................................
Gambar 3.5 Kegiatan Pendukung Capaian Tingkat Emisi GRK III-18
Bidang Energi...............................................................
Gambar 3.6 Grafik Capaian Indikator Persentase Usaha
Pertambangan Yang Tertib Administrasi dan Teknis.. III-29
Gambar 3.7 Kegiatan Pendukung Capaian Persentase Usaha
Pertambangan Yang Tertib Teknis dan Administrasi.. III-31
Gambar 3.8 Grafik Capaian Indikator Persentase Sumur Bor Yang
Meningkat Muka Air Tanahnya..................................... III-33
Gambar 3.9 Kegiatan Pendukung Capaian Persentase Sumur Bor III-35
Yang Meningkat Muka Air Tanahnya...........................
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 iv
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan.................. II-4
Tabel 2.2 Anggaran Kegiatan Tahun 2020......................... II-12
Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Dinas ESDM Tahun 2019 ..................... II-13
Tabel 3.1 Skala Penilaian Capaian Kinerja Sasaran .......................... III-3
Tabel 3.2 Rekapitulasi Jumlah Konsumsi Listrik Di Jawa Barat
Tahun 2020......................................................................... III-5
Tabel 3.3 Capaian Kinerja Indikator Jumlah Konsumsi Listrik............ III-6
Tabel 3.4 Aksi Mitigasi Inti Bidang Energi Tahun 2019....................... III-12
Tabel 3.5 Aksi Mitigasi Pendukung Bidang Energi Tahun 2019.......... III-12
Tabel 3.6 Rekapitulasi Pencapaian Penurunan Emisi GRK Bidang
Energi Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2019.................... III-13
Tabel 3.7 Capaian Kinerja Indikator Tingkat Penurunan Emisi Gas
Rumah Kaca Sektor Energi................................................. III-16
Tabel 3.8 Jumlah IUP yang Aktif Berproduksi Di Jawa Barat Tahun
2020..................................................................................... III-19
Tabel 3.9 Bobot Penilaian IUP.............................................................. III-20
Tabel 3.10 Jumlah IUP Yang Memenuhi Kriteria Good Mining
Practice................................................................................ III-20
Tabel 3.11 Jumlah IUP Yang Tidak Memenuhi Kriteria Good Mining
Practice................................................................................ III-25
Tabel 3.12 Capaian Kinerja Indikator Persentase Usaha
Pertamangan Yang Tertib Administrasi dan Teknis............. III-29
Tabel 3.13 Capaian Kinerja Indikator Persentase Sumur Bor Yang

Meningkat Muka Air Tanahnya............................................ III-33
Tabel 3.14 Data Fluktuasi Muka Air Tanah S.D Bulan Desember III-36
Tahun 2020........................................................................
Tabel 3.15 Jumlah Titik Sumur Bor Di Wilayah Cabang Dinas ESDM
Tahun 2020......................................................................... III-80
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 v
DAFTAR ISI
Halaman
Tabel 3.16 Rekapitulasi Capaian Indikator Dinas ESDM Tahun 2020.. III-80
Tabel 3.17 Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran Strategis.......... III-81

Tabel 3.18 Analisis Efesiensi Penggunaan Sumber Daya terhadap
Pencapaian Sasaran Strategis............................................ III-82
Tabel 4.1 Rekapitulasi Capaian Strategis Dinas ESDM Tahun 2019.. IV-1
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 vi
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan salah satu upaya
untuk menciptakan Good Governance, dimana sistem pengelolaan
pemerintahan harus didasarkan pada prinsip transparansi, partisipasi dan
akuntabilitas. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat
sebagai Perangkat Daerah (PD) Pemerintah Provinsi berkewajiban
menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja untuk disampaikan kepada
Gubernur Jawa Barat sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara
PAN dan Reformasi Birokasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah dan. Capaian akuntabilitas kinerja Pemerintah
Daerah juga merupakan bagian dari Laporan Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah sebagaimana diatur dalam PP Nomor 13 Tahun 2019 tentang
Laporan Dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
1.2. Tujuan
Tujuan penyusunan LKIP adalah:
▪ Bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan;
▪ Penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang;
▪ Penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang;
▪ Penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.
1.3. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi
Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tanggal 4 Juli 1950) jo.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Jakarta
Raya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 31,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 15)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik
Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 I-1
PENDAHULUAN
93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744) dan

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi
Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4438);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran
4700);
5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4725);
6. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran
4746);
7. Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral
dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 4);
8. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
(Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4959);
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
PENDAHULUAN

10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 190);
11. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
147);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
14. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 52);
15. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis tentang
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 1842);;
16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Ketenagalistrikan (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Barat Tahun 2014 Nomor 21 Seri E);
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat;
Pengelolaan Air Tanah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
2017 Nomor 1);
PENDAHULUAN
Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 Nomor 2);
Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Jawa Barat;
Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Ketenagalistrikan (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Barat Tahun 2019 Nomor 4);
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawat
Tahun 2018-2023;
23. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 79 Tahun 2010 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2010 Nomor 79 Seri E);
24. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 45 Tahun 2016 tentang
Kedudukan dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat;
25. Peraturan Gubernur Nomor 57 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 45 Tahun 2016 tentang
Kedudukan dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat;
26. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 62 Tahun 2017 tentang Tugas
Pokok, Fungsi Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Energi dan
Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat;
27. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tugas
Pokok, Fungsi Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Cabang Dinas dan
Unit Pelaksana Teknis Dinas di Lingkungan Dinas Energi dan Sumber
Daya Mineral Provinsi Jawa Barat.
PENDAHULUAN
1.4. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 62 Tahun 2017 tentang
Tugas Pokok, Fungsi Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Energi dan
Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan
daerah bidang energi dan sumber daya mineral berdasarkan asas otonomi,
dekonsentrasi, dan tugas pembantuan. Dalam menyelenggarakan tugas
pokok tersebut, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai fungsi:
▪ Perumusan dan penetapan kebijakan teknis energi dan sumber daya
mineral;
▪ Penyelenggaraan urusan kesekretariatan, energi, ketenagalistrikan,
pertambangan dan air tanah;
▪ Penyelenggaraan fasilitasi urusan energi dan sumber daya mineral
meliputi energi, ketenagalistrikan, pertambangan dan air tanah;
▪ Penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan Cabang Dinas dan UPTD.
Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut secara

organisasi Dinas ESDM terdiri dari kesekretariatan, bidang, cabang dinas
dan UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas), sebagai berikut:
a) Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan koordinasi
perencanaan dan pelaporan Dinas, pengkajian perencanaan dan
pelaporan, pengelolaan keuangan dan aset, serta kepegawaian dan
umum.
b) Bidang Energi
Bidang Energi mempunyai tugas menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang energi, meliputi pengembangan energi,
pengusahaan energi, dan konservasi energi.
c) Bidang Ketenagalistrikan
Bidang Ketenagalistrikan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
urusan pemerintahan bidang ketenagalistrikan, meliputi pengembangan
ketenagalistrikan, pengusahaan ketenagalistrikan, dan keteknikan
ketenagalistrikan.
PENDAHULUAN
d) Bidang Pertambangan
Bidang Pertambangan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
urusan pemerintahan bidang pertambangan, meliputi eksplorasi
pertambangan, pengusahaan pertambangan, dan pengendalian
pertambangan.
e) Bidang Air Tanah
Bidang Air Tanah mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang air tanah, meliputi konservasi air tanah,
pendayagunaan air tanah, dan pengendalian air tanah.
f) Cabang Dinas ESDM Wilayah I sampai dengan VII

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 86 Tahun 2017
tentang Tugas Pokok, Fungsi Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Cabang
Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas di Lingkungan Dinas Energi dan
Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, Cabang Dinas Energi dan
Sumber Daya Mineral merupakan unsur pelaksana sebagian urusan
pemerintahan di bidang energi dan sumber daya mineral yang menjadi
kewenangan daerah provinsi di wilayah kerjanya. Cabang Dinas ini terdiri
dari tujuh wilayah kerja sebagai berikut :
a. Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Wilayah I Cianjur
meliputi Kabupaten Cianjur, Kota Sukabumi dan Kabupaten
Sukabumi;
b. Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Wilayah II Bogor
meliputi Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Kota Depok;
c. Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Wilayah III
Purwakarta meliputi Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bekasi, Kota
Bekasi dan Kabupaten Karawang;
d. Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Wilayah IV Bandung
meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Subang, Kabupaten
Bandung Barat;
e. Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Wilayah V
Sumedang meliputi Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung dan
Kabupaten Garut;
PENDAHULUAN
f. Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Wilayah VI

Tasikmalaya meliputi Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya,
Kota Banjar, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Pangandaran;
Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Wilayah VII Cirebon
meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka,
Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Indramayu.
Cabang Dinas ESDM mempunyai tugas pokok membantu kepala dinas

dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan di bidang energi
dan sumber daya mineral yang menjadi kewenangan daerah provinsi di
wilayah kerjanya, meliputi energi dan ketenagalistrikan serta
pertambangan dan air tanah, serta mengendalikan pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral di
Wilayah I s/d VII.
g) UPTD Laboratrium ESDM

UPTD Laboratorium Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa
Barat merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas di Lingkungan
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat yang
mempunyai menyelenggarakan sebagian tugas teknis operasional/tugas
teknis penunjang di bidang Pengujian Energi dan Sumber Daya Mineral,
meliputi pelayanan teknik pengujian, mutu dan pengembangan serta
mengendalikan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi UPTD Laboratorium
Energi dan Sumber Daya Mineral.
PENDAHULUAN
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Dinas Energi dan Sumber Daya

Mineral
1.5 Isu Strategis

Isu strategis merupakan isu paling pokok yang tidak hanya berupa
permasalahan namun juga bersifat aktual dan mendesak. Isu Strategis ini
akan menjadi perhatian dalam pembangunan sektor energi dan sumber
daya mineral di Jawa Barat untuk lima tahun ke depandan tentunya
mendukung penanganan isu strategis Provinsi Jawa Barat sebagaimana
dirumuskan dalam RPJMD 2018-2023 dimana yang terkait dengan bidang
energi dan sumberdaya mineral adalah sebagai berikut :
a. Kemiskinan, pengangguran dan masalah sosial. Sektor ESDM memiliki

potensi penyerapan tenaga kerja yang besar untuk mengatasi
permasalahan pengangguran dan kemiskinan.
b. Produktivitas dan daya saing ekonomi yang berkelanjutan. Ketersediaan
energi dan pengembangan energi baru terbarukan dapat mendorong
peningkatan daya saing ekonomi yang berkelanjutan terutama melalui
peningkatan konsumsi listrik per kapita dan bauran energi baru
terbarukan di Jawa Barat.
PENDAHULUAN
c. Pertumbuhan dan pemerataan pembangunan sesuai daya dukung dan

daya tampung lingkungan. Tingginya pertumbuhan penduduk dan
kegiatan investasi (industri dan jasa) di Jawa Barat mendorong
meningkatnya alih fungsi lahan di Jawa Barat untuk permukiman dan
pembangunan infrastruktur ekonomi. Perkembangan yang terjadi
mendorong dilakukannya eksploitasi air tanah. Selain hal tersebut
ketergantungan terhadap sumber energi fosil masih besar baik dari
sektor industri, rumah tangga dan komersial.
Dengan memperhatikan permasalahan pelayanan Dinas ESDM terkait visi

dan misi gubernur terpilih, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa
Barat, Renstra Kementrian ESDM, dan RPJMD Provinsi Jawa Barat, maka
dapat ditentukan isu strategis sebagai berikut:
1. Diversifikasi energi melalui peningkatan pemanfaataan

2. Efisiensi dan konservasi energi
3. Penyediaan tenaga listrik
4. Keamanan dan kehandalan instalasi tenaga listrik
5. Pendayagunaan dan konservasi air tanah
6. Usaha Pertambangan yang tertib administrasi dan teknis
1.6 Sistematika Penyajian

Substansi yang tercakup di dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat ini disusun
berdasarkan lampiran II Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 sebagai
berikut :
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan
penekanan kepada aspek strategis organisasi serta
permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi
organisasi.
PENDAHULUAN
BAB II Perencanaan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja
tahun 2020.
BAB III Akuntabilitas Kinerja

Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran
organisasi Dinas ESDM, dengan pengungkapan dan
penyajian dari hasil pengukuran kinerja serta realisasi
anggaran yang digunakan.
BAB IV Penutup
Dalam bab ini diuraikan mengenai kesimpulan umum atas
capaian kinerja Dinas ESDM serta langkah di masa
mendatang untuk yang akan dilakukan untuk meningkatkan
kinerja.
PERENCANAAN KINERJA
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis
a. Visi dan Misi

Visi pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Barat 2018-2023
merupakan penjabaran dari visi gubernur dan wakil gubernur terpilih
serta menjadi dasar perumusan prioritas pembangunan Provinsi Jawa
Barat. Pernyataan visi Provinsi Jawa Barat periode 2018-2023 menjadi
arah bagi pembangunan sampai dengan 5 (lima) tahun mendatang.
Berbagai kebijakan pembangunan jangka menengah Jawa Barat
sampai dengan Tahun 2023 difokuskan untuk mewujudkan visi. Adapun
visi pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Barat 2018-2023,
adalah:
Pernyataan visi Provinsi Jawa Barat 2018-2023 memiliki makna sebagai

berikut:
Jabar Juara Lahir Batin: pembangunan Jawa Barat ditujukan untuk

meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat baik lahir
maupun batin.
Inovasi: pembangunan yang dilaksanakan di berbagai sektor dan

wilayah didukung dengan inovasi yang ditujukan untuk meningkatkan
pelayanan publik, kualitas hidup, dan pembangunan berkelanjutan.
Kolaborasi: perwujudan visi dilakukan dengan kolaborasi

antartingkatan pemerintahan, antarwilayah, dan antarpelaku
pembangunan untuk memanfaatkan potensi dan peluang serta
menjawab permasalahan dan tantangan pembangunan.
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 II-1
PERENCANAAN KINERJA
Dalam mewujudkan visi pembangunan jangka menengah, maka

ditetapkan beberapa misi pembangunan jangka menengah Provinsi
Jawa Barat 2018-2023, yaitu:
1. Membentuk Manusia Pancasila Yang Bertaqwa Melalui Peningkatan

Peran Masjid dan Tempat Ibadah Sebagai Pusat Peradaban.
2. Melahirkan Manusia yang Berbudaya, Berkualitas, Bahagia dan

Produktif Melalui Peningkatan Pelayanan Publik yang Inovatif.
3. Mempercepat Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan

Berbasis Lingkungan dan Tata Ruang yang Berkelanjutan Melalui
Peningkatan Konektivitas Wilayah dan Penataan Daerah.
4. Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Usaha Ekonomi Umat

yang Sejahtera Dan Adil Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital dan
Kolaborasi dengan Pusat-Pusat Inovasi Serta Pelaku
Pembangunan.
5. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Inovatif dan

Kepemimpinan yang Kolaboratif Antara Pemerintah Pusat, Provinsi
dan Kabupaten/Kota.
Untuk mencapai misi kepala daerah dan wakil kepala daerah Provinsi
Jawa Barat yang berkaitan dengan urusan pemerintahan energi dan
sumber daya mineral yakni misi ke-3 ‘Mempercepat Pertumbuhan dan
Pemerataan Pembangunan Berbasis Lingkungan dan Tata Ruang yang
Berkelanjutan Melalui Peningkatan Konektivitas Wilayah dan Penataan
Daerah’ maka dibentuk salah satu program unggulan terkait urusan
ESDM yakni Program Unggulan ke-6 yakni Infrastruktur konektivitas
wilayah dengan Program Juara “Energi Juara”. Program Energi Juara
merupakan peningkatan infrastruktur energi yang dilaksanakan melalui:
1) Pengembangan penerapan energi baru dan terbarukan dan

diversifikasi energi, yaitu dengan memberikan kemudahan dalam
berinvestasi, dukungan regulasi, bantuan pembangunan pembangkit
listrik dan pembentukan road map EBT;
PERENCANAAN KINERJA
2) Program Caang Baranang, yaitu dengan mendorong penerangan

jalan umum di Jawa Barat menyala 100% menggunakan lampu
hemat energi; dan
3) Program Elektrifikasi 100%, yaitu bekerja sama dengan PLN dalam

membangun jaringan listrik ke pelosok hingga rasio elektrifikasi
dapat mencapai 100%.
b. Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi.

Tujuan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai hasil akhir yang
ingin dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 sampai dengan 5
tahun kedepan (Tahun 2018 - 2023) adalah sebagai berikut:
1) Terwujudnya Peningkatan Penggunaan Listrik yang cukup; dengan

sasaran Meningkatnya Penggunaan Listrik yang cukup
2) Terwujudnya Konservasi Air Tanah; dengan sasaran Terwujudnya
Konservasi Air Tanah
3) Terwujudnya Good Mining Practice; dengan sasaran Meningkatnya
Usaha Pertambangan yang tertib administrasi dan teknis
4) Terwujudnya penurunan emisi gas rumah kaca sektor energi; dengan

sasaran Menurunnya emisi gas rumah kaca sektor energi
c. Strategi dan Kebijakan

Dalam suatu konstruksi perencanaan yang baik, harus dapat dilihat
keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan saran, hingga strategi serta
kebijakan yang ditetapkan oleh suatu organisasi. Dalam tabel 2.1
berikut ini dapat dilihat hubungan antara setiap level perencanaan di
Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat dari setiap misi yang pada intinya
keseluruhan dari uraian-uraian tersebut merupakan suatu elemen yang
saling mendukung dalam upaya mewujudkan visi ““Terwujudnya Jawa
Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi””.
PERENCANAAN KINERJA
Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan
VISI : Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi
MISI III : Mempercepat Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan Berbasis Lingkungan dan Tata
Ruang yang Berkelanjutan Melalui Peningkatan Konektivitas Wilayah dan Penataan
Daerah
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1. Terwujudnya Menurunnya emisi 1. Meningkatkan 1. Meningkatkan kualitas

penurunan emisi gas rumah kaca ketersediaan dan dan kuantitas survei
gas rumah kaca sektor energi pemanfaatan potensi energi air, bio
sektor energi energi baru energy, surya, angin,
terbarukan arus, gelombang,
beda suhu laut dan
EBT lainnya
2. Meningkatkan EBT
dalam bauran energi
3. Membangun &
mengembangkan
pasokan &
pemanfaatan EBT
berbasis potensi
setempat
4. Menyusun FS & DED
pada daerah dengan
potensi EBT skala
tertentu;
5. Memperluas wilayah
konversi BBM ke
listrik, gas alam dan
bio energy pada sektor
rumah tangga
6. Menyusun kebijakan &
skema terhadap
kewajiban
pemanfaatan
sejumlah EBT
dikaitkan dengan
bangunan,
keberadaan
infrastruktur energi
tertentu;
7. Mendorong
pembangunan
digester biogas dan
PLTS kawasan urban
dan perkotaan
2. Meningkatkan 1. Menyusun Peraturan
konservasi energi Daerah dalam rangka
PERENCANAAN KINERJA
Daerah
dan konservasi menerapkan secara

sumber daya konsisten Konservasi
energi Energi, termassuk
kedalamnya dalam
rangka substitusi BBM
ke BBG dan atau listrik
di berbagai sektor
2. Melakukan
Pengaturan
pemakaian energi
efisien & ramah
lingkungan pada
kawasan pengguna
energi terintegrasi
3. Melakukan gerakan
Konservasi Energi
secara masif pada
seluruh sektor
pengguna
4. Melaksanakan
program audit dan
manajemen energi;
Melakukan sosialisasi
dan edukasi hemat
energi melalui media
elektronik & sosial
guna meningkatkan
kesadaran
masyarakat
2. Meningkatnya 1. Meningkatkan 1. Melakukan
Terwujudnya Penggunaan Listrik akses elektrifikasi sinkronisasi data
Peningkatan yang cukup dan daya untuk TNP2K
Penggunaan menunjang
2. Mengoptimalkan
Listrik yang produktivitas
mekanisme
cukup masyarakat
pengaduan Subsisdi
Listrik Tepat Sasaran
(SLTS)
3. Memberikan bantuan
listrik bagi masyarakat
miskin dan tidak
mampu
PERENCANAAN KINERJA
Daerah
4. Melakukan pemetaan
Masyarakat Berlistrik
5. Memberikan fasilitasi
peningkatan daya
listrik bagi masyarakat
untuk meningkatkan
produktivitas
6. Memberikan fasilitasi
pelaksanaan CSR
Bidang
Ketenagalistrikan
7. Melakukan
inventarisasi data
ketenagalistrikan
8. Melakukan
pengembangan
sistem informasi
ketenagalistrikan
secara berkelanjutan
2. Melakukan 1. Melakukan
Penataan pemenuhan kewajiban
pengusahaan perizinan usaha
ketenagalistrikan penyediaan dan usaha
jasa penunjang
ketenagalistrikan
2. Melaksanakan
pemenuhan pelaporan
usaha bidang
ketenagalistrikan
3. Memberikan fasiltasi
penyelenggaraan
rencana usaha
ketenagalistrikan
4. Memenuhi tingkat
mutu pelayanan pada
wilayah usaha
penyediaan
ketenagalistrikan
5. Melaksanakan
pembinaan dan
pengawasan
penyediaan tenaga
PERENCANAAN KINERJA
Daerah
listrik pada bangunan

dalam kawasan
terbatas
6. Melaksanakan
sinergitas dan
kolaborasi dengan
stakeholder terkait
dalam mendorong
peningkatan konsumsi
listrik.
3. Meningkatkan 1. Inventarisasi dan

keamanan pemetaan infrastruktur
ketenagalistrikan instalasi tenaga listrik
melalui SLO dan
2. Meningkatkan jumlah
tenaga teknik
instalasi tenaga listrik
bersertifikat
tersertifikasi laik operasi
3. Melakukan sosialisasi,
pembinaan dan
pengawasan instalasi
tenaga listrik
4. Meningkatkan jumlah
tenaga teknik
ketenagalistrikan
bersertifikat
5. Meningkatkan
pemenuhan
kompetensi dan jumlah
inspektur
ketenagalistrikan
3. Terwujudnya Terwujudnya 1. Melakukan 1. Melakukan pembinaan
Konservasi Air Konservasi Air penataan terhadap pemegang
Tanah Tanah perizinan air Izin air tanah yang
tanah dan dikeluarkan oleh
dukungan data gubernur
penetapan NPA
2. Melakukan Penertiban
oleh Gubernur
pengambil air tanah
tanpa izin melalui
kerjasama dengan
instansi yang
berwenang
PERENCANAAN KINERJA
Daerah
3. Melaksanakan
pemberian izin
pengambilan air tanah
berdasarkan potensi
dan kuota
4. Menerbitkan IPAT
secara selektif
5. Melakukan uji petik data
NPA
2. Melakukan 1. Membangun sumur
pemantauan pantau pada lokasi
muka air tanah yang menjadi aset
secara real time pemprov
2. Mendorong pihak
swasta untuk
membangun sumur
pantau
3. Mengoperasikan sistem
pemantauan air tanah
secara real time
4. Menjaga keberlanjutan
sumur pantau eksisting
5. Mengembangkan
sistem aplikasi berbasis
web/mobile untuk
memudahkan aparatur
maupun masyarakat
memperoleh informasi
air tanah
3. Optimalisasi 1. Membangun sumur
pengimbuhan air imbuhan pada lokasi
tanah yang menjadi aset
pemprov
2. Mendorong pihak
swasta untuk
membangun sumur
imbuhan
3. Menjaga keberlanjutan
sumur imbuhan
eksisting
PERENCANAAN KINERJA
Daerah
4. Membangun sistem
basis data air tanah di
Jawa Barat
4. Terwujudnya Meningkatnya 1. Meningkatkan 1. Melakukan penilaian
Good Mining persentase usaha pengelolaan teknis terhadap
Practice pertambangan yang pengusahaan kegiatan usaha
tertib administrasi sumber daya pertambangan
dan teknis pertambangan
2. Melakukan pemberian
Pertimbangan Teknis
terhadap pemohon
izin usaha
pertambangan
3. Memberikan sanksi
terhadap pelanggaran
teknis pertambangan
2. Melaksanakan 1. Meningkatkan
Pembinaan kapasitas Kepala
Teknis Terhadap Teknik Tambang
Pelaku Usaha
2. Melakukan Sosialisasi
Pertambangan
kebijakan Peraturan
Hukum Bidang
Pertambangan
3. Melaksanakan
Bimbingan Teknis
Kepala Teknis
Tambang
3. Inventarisasi 1. Melakukan
Data dan pemutakhiran data
Pengembangan potensi pertambangan
Usaha dan kebutuhan
Pertambangan pembangunan
2. Melaksanakan
rekonsiliasi data
pendapatan dan pajak
bidang pertambangan
3. Menetapkan harga
patokan mineral
bukan logam dan
batuan
PERENCANAAN KINERJA
VISI: Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan
Kolaborasi
Misi V : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Inovatif dan
Kepemimpinan Yang Kolaboratif Antara Pemerintah Pusat,
Provinsi dan Kabupaten/Kota
5. Terwujudnya Terpenuhinya 1. Meningkatkan 1. Meningkatkan

Pemenuhan Dukungan dukungan tingkat penyertaan aparatur
Manajemen manajemen keikutsertaan dalam diklat
Perkantoran perkantoran aparatur dalam struktural
diklat/bimbingan
2. Meningkatkan
teknis
penyertaan aparatur
dalam pelatihan
teknis
2. Meningkatkan 1. Meningkatkan
kualitas Sistem kesesuaian pelaporan
Pelayanan kinerja dan keuangan
Perencanaan dan Dinas Energi Dan
Pelaporan Dinas Sumber Daya Mineral
Energi Dan Sumber 2. Meningkatkan akurasi,
Daya Mineral kecepatan dan
kecermatan dalam
pengelolaan dan
pelaporan keuangan
Dinas Energi Dan
Sumber Daya Mineral
3. Meningkatkan
kesesuaian
Perencanaan Daerah
dan Perencanaan
Dinas Energi Dan
Sumber Daya Mineral
4. Meningkatkan
ketersediaan data dan
informasi pada Dinas
Energi Dan Sumber
Daya Mineral
3. Menyediakan 1. Memenuhi kebutuhan
sarana dan sarana dan prasarana
prasarana untuk aparatur
membantu 2. Melakukan
pelaksanaan tugas pemeliharaan sarana
aparatur dan prasarana aparatur
3. Memenuhi kebutuhan
sarana dan prasarana
pendukung untuk
membantu operasional
Dinas
PERENCANAAN KINERJA
d. Program
Program merupakan instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih
kegiatan yang dirumuskan, untuk mencapai sasaran dan tujuan sesuai
tugas dan fungsi Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah. Seperti telah dijelaskan dalam bagian mengenai
strategi dan kebijakan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, maka
Program yang akan dilaksanakan dengan mengacu kepada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat 2018 –
2023 antara lain adalah :
1. Program Pengembangan Ketenagalistrikan;
2. Program Ketenagalistrikan Wilayah I s/d VII;
3. Program Pengembangan dan Konservasi Energi;
4. Program Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan Wilayah I s/d VII;
5. Program Pelayanan dan Pengembangan Laboratorium ESDM
Bidang Energi;
6. Program Pertambangan;
7. Program Pertambangan Wilayah I s/d VII;
Bidang Pertambangan;
9. Program Air Tanah;
10. Program Air Tanah Wilayah I s/d VII;
Bidang Air Tanah;
12. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral, Cabang Dinas ESDM Wilayah I
s/d VII, dan UPTD Laboratorium ESDM;
13. Program Dukungan Manajemen Perkantoran Dinas Energi dan
Sumber Daya Mineral, Cabang Dinas Wilayah I s/d VII, dan UPTD
Laboratorium ESDM.
PERENCANAAN KINERJA
e. Anggaran Kegiatan
Berikut ini merupakan rekapitulasi anggaran berdasarkan Program
kegiatan yang ada di Dinas Energi dan Sumber daya Mineral Provinsi
Jawa Barat Tahun 2020.
Tabel 2.2 Anggaran Kegiatan Tahun 2020
No Unit Kerja Jumlah Pagu (Rp)

Kegiatan
1 Sekretariat 10 7.414.604.017,00
2 Bidang Air Tanah 4 551.411.721,00
3 Bidang Pertambangan 6 827.848.730,00
4 Bidang Energi 6 458.691.484,00
5 Bidang 9
Ketenagalistrikan 1.653.515.428,00
6 Cabang Dinas ESDM 11 2.943.379.564,00

Wilayah I Cianjur

Wilayah II Bogor

Wilayah III Purwakarta

Wilayah IV Bandung

Wilayah V Sumedang
PERENCANAAN KINERJA
No Unit Kerja Jumlah Pagu (Rp)

Kegiatan
Wilayah VI Tasikmalaya

Wilayah VII Cirebon
13 UPTD Laboratorium 10 2.066.547.348,00
DINAS ESDM 127 24.304.113.416,00
2.2 Perjanjian Kinerja

Indikator kinerja yang hendak diukur dalam dokumen ini didasarkan atas
dokumen perjanjian kinerja yang telah disepakati oleh Gubernur Jawa Barat
dengan Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat sebagai berikut:
Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Dinas ESDM Tahun 2020
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program APBD
1 2 3 4 5
1. Program Pengembangan
Meningkatnya Ketenagalistrikan;
Jumlah konsumsi listrik di
1. penggunaan listrik yang 49.315 2. Program
Jawa Barat (GWh)
cukup Ketenagalistrikan
Wilayah I s/d VII;
1. Program Pengembangan
dan Konservasi Energi;
2. Program Pemanfaatan
Tingkat Penurunan Emisi
Energi Baru Terbarukan
Menurunnya emisi gas Gas Rumah Kaca Sektor
2. 1,84 Wilayah I s/d VII;
rumah kaca sektor energi Energi (terhadap BAU
3. Program Pelayanan dan
2030) (%)
Pengembangan
Laboratorium ESDM
Bidang Energi
1. Program Pertambangan
Meningkatnya usaha Persentase Usaha
2. Program Pertambangan
pertambangan yang Pertambangan yang
3. 45 Wilayah I s/d VII;
tertib administrasi dan tertib administrasi dan
3. Program Pelayanan dan
teknis teknis (%)
Pengembangan
PERENCANAAN KINERJA
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program APBD
1 2 3 4 5
Laboratorium ESDM
Bidang Pertambangan
1. Program Air Tanah;
2. Program Air Tanah
Persentase Sumur Bor Wilayah I s/d VII;
Terwujudnya konservasi
4. yang meningkat muka air 2 3. Program Pelayanan dan
air tanah
tanahnya (%) Pengembangan
Laboratorium ESDM
Bidang Air Tanah
AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III
Akuntabilitas Kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan

hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau
kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang
berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Pemerintah
Provinsi Jawa Barat selaku pengemban amanah masyarakat Jawa Barat
melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKIP) Provinsi Jawa Barat yang dibuat sesuai dengan
ketentuan Peraturan Menteri Negara PAN dan Reformasi Birokasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan tersebut memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian kinerja

sasaran sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat
Nomor 8 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Jawat Tahun 2018-2023.
3.1 Kerangka Pengukuran Kinerja

Kinerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral diukur berdasarkan tingkat
pencapaian kinerja sasaran yang dilakukan melalui media perjanjian kinerja
yang kemudian dibandingkan dengan realisasinya. Pencapaian kinerja
sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan realisasi
indikator sasaran. Dari hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi
dan analisis kinerja untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan
pencapaian sasaran strategis Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral dan
sebab-sebab tercapai dan tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.
Indikator kinerja merupakan unsur utama akuntabilitas kinerja. Indikator
kinerja juga adalah ukuran keberhasilan pencapaian suatu sasaran, dan
tujuan stratejik atau bahkan visi organisasi. Indikator ini bersifat kuantitatif
atau kualitatif apabila tidak memungkinkan bersifat kuantitatif.
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 III-1
VISI
SISTEM INFORMASI
MISI (PENGUMPULAN
(MISSION) DATA)
INDIKATOR
TUJUAN KINERJA
(GOAL)
SASARAN HASIL
(OBJECTIVES)
STRATEGY AKTIVITAS
Gambar 3.1 Sistem Lakip dan Pola Penetapan Indikator Kinerja
Pencapaian kinerja dalam prosentase dihitung berdasarkan rumus sebagai

berikut :
A. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang
semakin baik, maka digunakan rumus :
Presentase Pencapaian
realisasi
Rencana tingkat capaian = x100%
rencana
B. Semakin tinggi realisasi menunjukan semakin rendah pencapaian

kinerja, maka digunakan rumus :
Presentase Pencapaian
rencana − ( realisasi − rencana )

Rencana tingkat capaian = x100%
rencana
Dari hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi dan analisis kinerja
untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran
strategis Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral dan sebab-sebab tercapai
dan tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Selanjutnya untuk
mempermudah interpretasi atas pencapaian sasaran diberlakukan

penggunaan makna dari nilai yang diperoleh sebagai berikut :
Tabel 3.1 Skala Penilaian Capaian Kinerja Sasaran

Prosentase Kategori Keterangan
> 90% AA Sangat Memuaskan
80% <= 90% A Memuaskan
70% <= 80% BB Sangat Baik
60% <= 70% B Baik
50% <= 60% CC Cukup
30% <= 50% C Kurang
0% <= 30% D Sangat Kurang
Sumber: Permenpan RB No. 12 Tahun 2015 Tentang Pedoman

Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
3.2 Analisis dan Evaluasi Pencapaian Kinerja Sasaran Stratejik

Di dalam Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2020 antara Kepala Dinas
ESDM dengan Gubernur Jawa Barat terdapat 4 (empat) sasaran strategis
dengan 4 (empat) indikator kinerja yang didukung oleh 127 (seratus dua
puluh tujuh) kegiatan pembangunan. Dalam sub-bab ini akan dibahas
capaian dari setiap sasaran strategis tersebut dibandingkan dengan target
yang merupakan akhir dari periode RPJMD Provinsi Jawa Barat 2018-2023
berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2019
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawat
Tahun 2018-2023. Selanjutnya dilakukan pembahasan terkait kendala yang
dihadapi serta alternatif solusi yang telah diupayakan untuk mencapai target
yang telah ditetapkan.
3.2.1 Sasaran Strategis Meningkatnya Penggunaan Listrik yang Cukup

Indikator Sasaran: Jumlah Konsumsi Listrik Di Jawa Barat (49.315
Gwh)
Indikator jumlah konsumsi listrik menunjukkan besarnya tingkat
pemanfaatan tenaga listrik yang bersumber dari PLN dan Non-PLN. Tenaga
listrik yang bersumber dari PLN meliputi pemanfaatan energi listrik PLN dari
pelanggan PLN sektor industri, residensial (rumah tangga), bisnis dan publik
dimana kebutuhan data diperoleh dari PLN Distribusi Jawa Barat.
Sedangkan data pemanfaatan energi listrik non-PLN diperloleh dari
pemegang IUPTL, IO dan SKT. Konsumsi Listrik pelanggan Non-PLN yang
bernilai signifikan adalah konsumsi listrik kawasan industri atau kawasan
lainnya yang menjadi pemegang wilayah usaha dan konsumsi listrik industri
besar dari pembangkit sendiri yang dioperasikan.
Jumlah Konsumsi Listrik = Jumlah Pemanfaatan tenaga listrik

PLN + Non-PLN
Keterangan:
PLN = Pemanfaatan energi listrik PLN dari pelanggan PLN
sektor industri, residensial, bisnis dan publik, data
diperoleh dari PLN Distribusi Jawa Barat
Non PLN = Pemanfaatan energi listrik dari pemegang IUPTL, IO,
SKT
Berdasasarkan hasil rekapitulasi jumlah pemanfaatan tenaga listrik melalui

Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Umum dan Izin
Operasi Sifat Penggunaan Utama diperoleh bahwa Jumlah Konsumsi Listrik
Di Jawa Barat Pada Tahun 2020 adalah sebesar 57.257 GWh. sektor
penghasil konsumsi listrik terbesar adalah PT.PLN (Persero) Unit Induk
Distribusi Jawa Barat dengan jumlah produksi listrik sebesar 49,882 GWh.
Kemudian terbesar kedua adalah PT. Cikarang Listrindo, Tbk dengan

penjualan listrik sebesar 3,798 GWh, serta PT. Dian Swastatika Sentosa-
Unit Karawang 2 dengan produksi listrik sebesar 0,411 Gwh.
Tabel 3.2 Rekapitulasi Jumlah Konsumsi Listrik Di Jawa Barat

Tahun 2020
Produksi/Penjualan
No Badan Usaha
Listrik (kWh)
A. Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Umum
54.372.181.497
1 PT. PLN (Persero) UID Jawa Barat 49.882.909.643
2 PT. Dian Swastatika Sentosa-Unit Karawang 2 411.500.054
3 PT. Dian Swastatika Sentosa-Unit Karawang 1 143.353.730
4 PT. Cikarang Listrindo, Tbk 3.798.081.202
5 PT. Green Power South East Asia 44.628.620
6 PT. Bekasi Power 91.708.248
B. Izin Operasi Sifat Penggunaan Utama

2.884.472.564
Jumlah Konsumsi listrik (kWh) 57.256.654.061
Jumlah penduduk (Versi BPS) 49.935.858
konsumsi listrik/kapita 1.146,60
Sumber: Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, 2020
Berdasarkan target Perubahan Rencana Strategis Tahun 2018-2023 dan

Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan yakni Jumlah Konsumsi Listrik
Sebesar 57.257 GWh di Tahun 2020, maka Pemerintah Provinsi Jawa
Barat telah melampaui target dengan realisasi sebesar 49.315 GWh atau
tercapai sebesar 116,10%. Namun jika ditinjau dari target akhir Renstra
Perubahan Tahun 2018-2023 dimana pada Tahun 2023 ditargetkan
konsumsi listrik sebesar 56.869 GWh, capaian di tahun 2020 sudah
melebihi target tersebut.
Perhitungan Capaian Kinerja = (57.257 GWh) x 100% = 116,60 %

49.315 GWh
Tabel 3.3 Capaian Kinerja Indikator Jumlah Konsumsi Listrik

Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
(kondisi
awal)
Target 54.555 GWh 58.367 64.475 69.096 73.409 77.428
Renstra GWh GWh GWh GWh GWh
Target 54.555 GWh 58.367 49.315 51.169 54.169 56.869

Perubahan GWh GWh GWh GWh GWh
Renstra
Realisasi 54.555 GWh 63.381 57.257 - - -
GWh GWh
Capaian 100% 108,59% 116,10% - - -
Kinerja
90.000
77.428
80.000 73.409
Jumlah konsumsi Listrik
69.096
64.475
70.000 63.381
54.555
60.000 57.257
(GWh)
50.000 58.367
54.169 56.869
49.315 51.169
40.000
30.000
20.000
10.000
-
2018 2019 2020 2021 2022 2023
(Kondisi
Awal)
Tahun
Target Renstra Target Perubahan Renstra Realisasi
Gambar 3.2 Grafik Capaian Indikator Jumlah Konsumsi Listrik
▪ Analisis
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa realisasi jumlah konsumsi listrik di
Jawa Barat dari tahun 2019 ke tahun 2020 mengalami penurunan
sebesar 9,66%. Hal tersebut tidak terlepas dari berbagai hal sebagai
berikut:
1. Penggunaan listrik PLN maupun Non PLN mengalami penurunan
sebagai dampak dari pandemi COVID 19.
2. Sektor yang terdampak terbesar adalah sektor industri dimana
sektor tersebut menyumbang hampir 90% dari total pengguna
listrik di Jawa Barat.
3. Terdapat Penyesuaian target konsumsi listrik perkapita mulai
tahun 2020 menjadi 995 kWh/Kapita dengan asumsi penurunan
konsumsi listrik non-PLN sebesar 70%.
▪ Permasalahan
Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam mencapai
target jumlah konsumsi listrik di Jawa Barat antara lain ialah:
1. Adanya penurunan penggunaan listrik khususnya pada sektor
industri akibat pandemi sehingga perlu dilakukan perubahan target
konsumsi listrik di Jawa Barat.
2. Belum semua pelanggan listrik non PLN menyampaikan laporan hasil
penggunaan listriknya pada tahun 2020.
3. Pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian oleh Lembaga Inspeksi
Teknik terbatasi oleh kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar.
4. Masih kurangnya kesadaran para pemilik instalasi tenaga listrik untuk
melakukan proses sertifikasi laik operasi.
5. Adanya dualisme penyelenggaraan sertifikasi instalasi pembangkit
tenaga listrik dengan sektor ketenagakerjaan dan sektor minyak dan
gas.
6. Perubahan kewenangan provinsi pada Undang-undang 11 Tahun
2020 Tentang Cipta Kerja sehingga diberlakukannua pemberhentian
sementara untuk SLO dan Perizinan pada tanggal 12 November
2020, hingga adanya peraturan pelaksanaan serta arahan lebih

lanjut.
7. Belum tersedianya Peraturan dari Pemerintah Pusat/Kementerian
ESDM sebagai NSPK bagi Pemerintah Daerah untuk menetapkan
tingkat mutu pelayanan bagi pemegang IUPTL di Jawa Barat;
8. Masih terdapat masyarakat miskin dan tidak mampu yang kondisinya
layak untuk mendapatkan bantuan subsidi listrik namun belum masuk
dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
9. Terbatasnya sumber daya manusia (SDM) sektor
ketenagalistrikan khususnya inspektur ketenagalistrikan
sebagai pelaksana pembinaan, pengawasan dan pengendalian
usaha ketenagalistrikan.
10. Belum adanya NSP dari Pemerintah Pusat/Kementerian ESDM
terkait penetapan konsumsi listrik per kapita sebagai indikator
pembangunan daerah, sehingga Pemerintah Provinsi Jawa
Barat belum memiliki referensi dalam pelaksanaan Perhitungan
Konsumsi Perkapita.
11. Sektor terkait sebagai driver factor maupun sebagai pendukung
peningkatan konsumsi listrik per kapita belum memiliki
pemahaman yang baik mengenai kepentingan perhitungan
konsumsi listrik per kapita.
▪ Solusi
Adapun solusi yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan-
permasalahan tersebut antara lain ialah:
1. Perlunya stimulus kebijakan untuk pemulihan ekonomi di Jawa barat
khususnya sektor industri sehingga jumlah konsumsi listrik dapat
meningkat kembali
2. Perlunya pembinaan dan pengawasan serta sosialisasi tentang
pentingnya Keselamatan Ketenagalisrikan dengan sertifikasi
instalasi kepada para pelaku usaha maupun ke pemilik instalasi.
3. Diperlukan penyusunan kembali pedoman teknis untuk bidang dan

sub bidang lain sehingga pelaksanaan sertifikasi laik operasi dan
registrasi di Jawa Barat dapat berjalan optimal.
4. Koordinasi dan kolaborasi yang lebih intensif dengan Pemerintah
Pusat, Pelaku Usaha, konsumen tenaga listrik di wilayah usaha dan
stakeholders terkait lainnya untuk dapat menyusun tingkat mutu
pelayanan pemegang IUPTL yang dapat diaplikasikan dengan baik
dan optimal.
5. Perlu dilakukan inventarisasi secara masif dan menyeluruh terhadap
masyarakat miskin dan tidak mampu yang belum berlistrik dengan
strategi khusus dan spesifik, dengan melibatkan berbagai pihak
untuk melakukan kolaborasi program/kegiatan.
6. Peningkatan SDM sektor ketenagalistrikan melalui diklat dan
pelatihan, serta penambahan personil Inspektur Ketenagalistrikan.
7. Koordinasi dan kolaborasi yang lebih intensif dengan Pemerintah
Pusat maupun daerah serta stakeholders terkait lainnya dalam
merumuskan penetapan konsumsi listrik per kapita di Jawa Barat.
8. Melakukan studi dan mempelajari sistem manajemen peningkatan
konsumsi listrik per kapita di negara-negara dengan konsumsi listrik
per kapita tinggi.
9. Melakukan sosialisasi yang instensif dan menyeluruh kepada
stakeholers terkait mengenai konsumsi listrik per kapita.
Pemasangan Anjungan Penukaran Baterai untuk Kendaraan Motor Listrik
Uji Laik Operasi SLO Pembangkit Tenaga Listrik di Lingkungan Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
Perjanjian Kerja Sama pembangunan dan pemasangan instalasi rumah bagi

masyarakat miskin dan tidak mampu melalui Program CSR Jabar Caang Tahun 2020
Gambar 3.3 Kegiatan Pendukung Capaian Jumlah Konsumsi Listrik

Di Jawa Barat
3.2.2 Sasaran Strategis Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Energi
• Indikator Sasaran : Tingkat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Sektor Energi (Terhadap Bau 2030) (1,84%)
Komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menurunkan emisi gas
rumah kaca di Indonesia dinyatakan melalui Peraturan Gubernur Nomor
56 Tahun 2012 tentang Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas
Rumah Kaca (RAD-GRK) Provinsi Jawa Barat yang telah ditetapkan pada
tanggal 2 November 2012. RAD-GRK pada intinya berisi upaya-upaya
penurunan emisi GRK yang bersifat multi sektor dengan
mempertimbangkan karakteristik, potensi dan kewenangan daerah, serta
terintegrasi dengan rencana pembangunan daerah. Kegiatan-kegiatan
aksi mitigasi yang tercakup dalam RAD-GRK harus sejalan dengan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten-Kota (RTRWP/K).
Emisi gas rumah kaca dari sektor energi yang menjadi lingkup RAD GRK
adalah dari emisi dari pembangkit dan penggunaan energi, serta emisi
dari transportasi. Proyeksi kebutuhan energi Jawa Barat untuk
perhitungan emisi dari bidang energi diadopsi dari Perencanaan Energi
Daerah yang dikeluarkan oleh PUSDATIM Kementerian ESDM, 2008
yang menganalisis kebutuhan energi di Jawa Barat sampai dengan
Tahun 2030.
Adanya pandemi COVID-19 pada tahun 2020 berdampak kepada tidak
adanya pembangunan infrastruktur Energi Baru Terbarukan melalui
APBD sehingga tidak adanya penurunan emisi gas rumah kaca yang
dilaporkan. Adapun capaian persentase pengurangan emisi gas rumah
kaca sektor energi yang dilaporkan pada tahun 2020 masih mengacu
kepada Laporan Pemantauan, Evaluasi, Dan Pelaporan Rencana Aksi
Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Jawa Barat Tahun
2019, dimana aksi-aksi mitigasi di bidang energi yang dijalankan oleh
pemerintah Provinsi Jawa Barat antara lain:
A. Pengembangan Energi Baru dan Terbaharukan
Pengembangan energi baru dan terbaharukan Off Grid merupakan

pengadaan pembangkit energi rendah emisi namun energi listrik
yang dihasilkannya tidak didistribusikan melalui sistem interkoneksi
PLN. Aksi mitigasi Pengembangan Emisi Baru dan Terbaharukan
yang dilaksanakan pada tahun 2019 berupa Revitalisasi Instalasi
Energi Terbarukan Skala Kecil berupa PLTMH Off Grid dan
Pembangunan PLTS Roof-Top pada Bangunan di Sektor Publik.
1. PLTMH Off Grid : Kabupaten Cianjur, Cipaleuh (17,6 KW) dan
Kabupaten Bandung Barat, Tangsijaya (18,7 KW).
2. PLTS Off Grid : Kantor DPRD Provinsi Jawa Barat, Gedung
Pakuan, Cabang Dinas ESDM Tasikmalaya, Cabang Dinas ESDM
Cianjur, Cabang Dinas ESDM Purwakarta (5 x 30 KWp).
B. Substitusi Bahan Bakar Fosil ke Biogas

Aksi mitigasi dari substitusi bahan bakar merupakan aksi mitigasi
yang bertujuan untuk mengurangi permintaan bahan bakar fosil
dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan. Aksi mitigasi ini
dilaksanakan pada tahun 2019 sebanyak 150 unit biogas di
Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Bandung (Pangalengan).
Tabel 3.4 Aksi Mitigasi Inti Bidang Energi Tahun 2019

No Aksi Mitigasi Kegiatan Inti Quantity Lokasi
A Pengembangan Energi Baru dan Terbaharukan
1 PLTMH Off Grid Revitalisasi 36,3 KW Kabupaten Cianjur,
Instalasi Energi Cipaleuh (17,6 KW) dan
Terbarukan Kabupaten Bandung Barat,
Skala Kecil Tangsijaya (18,7 KW)
2 PLTS Off Grid Pembangunan 150 KWp Kantor DPRD Provinsi Jawa
PLTS Roof-Top Barat, Gedung Pakuan,
pada Bangunan Cabang Dinas ESDM
di Sektor Publik Tasikmalaya, Cabang Dinas
ESDM Cianjur, Cabang
Dinas ESDM Purwakarta (5
x 30 KWp)
B Substitusi Bahan Bakar Fosil ke Biogas
1 Substitusi Bahan Pembangunan 150 Unit Kabupaten Kuningan dan

Bakar Fosil ke Instalasi Biogas biogas Kabupaten Bandung
Biogas Untuk Rumah (Pangalengan)
Tangga
Sumber : Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, 2019
Adapun kegiatan pendukung Aksi Mitigasi Bidang Energi yang

dilaksanakan tahun 2019 disajikan pada tabel 3.5. Dapat dilihat bahwa
terdapat 4 kegiatan pendukung yang dilaksanakan pada tahun 2019.
Tabel 3.5 Aksi Mitigasi Pendukung Bidang Energi Tahun 2019

No Kegiatan Lokasi Jumlah
1 Perencanaan Pembangunan Instalasi Jawa Barat 1 Dokumen
Biogas pada Lingkungan Pesantren di
Jawa Barat
2 Sosialisasi RUED-P, Energi Baru Kota Bandung 3 Kegiatan
Terbarukan dan Konservasi Energi (70
peserta)
3 Bimbingan Teknis Energi Baru Kota Bandung 2 Kegiatan
Terbarukan dan Konservasi Energi (50
peserta)
4 Sosialisasi Pelayanan Perizinan, Pantura dan 50 Perahu
Pendaftaran dan Penandaan Kapal Pansela Nelayan
Perikanan (Substitusi Bahan Bakar ke
BBG untuk Kapal Ikan)
Sumber : Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, 2019
Jumlah kegiatan inti penurunan emisi pada bidang energi pada Tahun 2019
terdiri dari 3 (tiga) kegiatan inti dan 4 (empat) kegiatan pendukung.
Anggaran kegiatan pada Tahun 2019 sebesar Rp 10.602.500.112 untuk
kegiatan inti yang berasal dari APBD-P, sedangkan anggaran untuk
kegiatan pendukung sebesar Rp 737.397.748 yang berasal dari APBD-P.
Rata-rata capaian penurunan emisi per tahun pada Tahun 2010-2019
sudah memenuhi penurunan emisi yang ditargetkan pada tahun tersebut.
Capaian penurunan emisi pada Tahun 2019 sebesar 539,57 ton eCO2 dan
secara akumulatif tahun 2019 sebesar 1.013.017,32 ton eCO2. Apabila
dibandingkan terhadap BaU 2020, maka pencapaian penurunan emisi
akumulatif tahun 2019 telah mencapai prosentasi capaian sebesar 3,81%
dari target sebesar 3,37 %, begitu pula capaian penurunan emisi akumulatif
terhadap BaU 2030 telah mencapai prosentase capaian sebesar 1,84%
dari target sebesar 1,63% sebagaimana ditunjukkan pada tabel 3.6.
Tabel 3.6 Rekapitulasi Pencapaian Penurunan Emisi GRK Bidang Energi Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2019
Kuantitas
No. Komponen Satuan
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 Jumlah Kegiatan Inti kegiatan 6 6 7 3 3 1 3 23 5 3
Jumlah kegiatan pendukung
kegiatan 7 4 3 14 10 10 0 5 8 4
eksisting
2 Total anggaran kegiatan inti Rp. 45.703.903.611 16.620.805.250 43.322.922.280 1.089.039.050 2.000.000.000 1.521.630.000 800.945.241.500 1.421.130.245.600 3.086.250.000 10.602.500.112
Total anggaran kegiatan
Rp. 3.690.825.500 4.796.434.330 2.625.251.160 4.668.841.145 2.885.020.000 1.221.685.950 0 1.397.269.000 3.520.000.000 737.397.748
pendukung
3 Th 2020, ton
1.344.140 / 5,06 %
eCO2 / %
Target penurunan emisi GRK Th 2030,
4.394.160 / 7,99 %
/ prosentase terhadap BaU ton eCO2 / %
Target penurunan emisi
19.130 35.130 63.300 92.190 164.420 303.560 354.500 502.600 587.400 896.370
akumulatif ton eCO2
4 Target % penurunan emisi % terhadap
0,07% 0,13% 0,24% 0,35% 0,62% 1,14% 1,33% 1,89% 2,21% 3,37%
akumulatif BaU 2020
% terhadap
0,03% 0,06% 0,12% 0,17% 0,30% 0,55% 0,64% 0,91% 1,07% 1,63%
BaU 2030
5 Capaian penurunan emisi
ton eCO2 327,74 133,21 191,03 0,67 38.175,71 3.136,13 468.914 500.537,19 1.062,02 539,57
satu tahun
Capaian penurunan emisi
ton eCO2 327,74 460,95 651,98 652,65 38.828,36 41.964,49 510.879 1.011.415,73 1.012.477,75 1.013.017,32
akumulatif
Capaian penurunan emisi % terhadap
0,0012% 0,0017% 0,0025% 0,0025% 0,1461% 0,1579% 1,922% 3,80% 3,81% 3,81%
akumulatif terhadap BAU BaU 2020
% terhadap 1,84%
0,0006% 0,0008% 0,0012% 0,0012% 0,0706% 0,0763% 0,929% 1,84% 1,84%
BaU 2030
6 Biaya penurunan emisi per
Rp./ton 2.315.876,04
kegiatan inti
Biaya penurunan emisi per
total kegiatan Rp./ton 2.341.090,54
(inti+pendukung)
Sumber : Bappeda Jawa Barat, 2019
Perhitungan Capaian Kinerja = (1,84% x 100%) = 100,00 %

1,84%
Tabel 3.7 Capaian Kinerja Indikator Tingkat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Sektor Energi
Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023

(kondisi
awal)
Target 1,07% 1,63% 2,45% 5,13% 7,59% 7,68%
Renstra
Target 1,07% 1,63% 1,84% 1,84% 2,45% 5,13%
Perubahan
Renstra
Realisasi 1,07% 1,84% 1,84% - - -
Capaian 100% 112,88% 100% - - -
Kinerja
9,00%
7,59% 7,68%
8,00%
7,00%
5,13% 5,13%
Persentase
6,00%
5,00%
4,00%
2,45% 2,45%
3,00% 1,84% 1,84%
2,00% 1,07%
1,00% 1,63% 1,84%
0,00%
2018 2019 2020 2021 2022 2023
(kondisi
awal)
Tahun
Renstra Perubahan Renstra Realisasi
Gambar 3.4 Grafik Capaian Indikator Tingkat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Sektor Energi
▪ Analisis
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil bahwa pencapaian kinerja pada
tahun 2020 adalah sebesar 100,00% dimana mengacu perubahan target kinerja
pada tahun 2020 akibat pandemi COVID-19. Adanya refocusing anggaran di tahun
2020 menyebabkan pembangunan infrastruktur energi baru terbarukan yang
dianggarkan pada 7 (tujuh) cabang dinas tidak dapat dilaksanakan sehingga tidak
ada penurunan emisi gas rumah kaca yang dilaporkan melalui APBD (capaian
masih sama dengan tahun 2019).
Permasalahan
Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam mencapai tingkat
penurunan emisi GRK di Jawa Barat sebesar 1,84% antara lain ialah:
1. Adanya refocusing anggaran sebagai dampak pandemi
2. Tidak terlaksanakannya pembangunan instalasi energi baru terbarukan yang
dianggarkan pada 7 (tujuh) cabang dinas
Solusi
1. Melakukan perencanaan kembali pembangunan intalasi enegi baru terbarukan
pada tahun anggaran berikutnya
2. Melakukan inventarisasi pemanfaatan energi baru terbarukan untuk sektor
swasta (non ABPD) untuk mendukung capaian aksi mitigasi inti penurunan emisi
gas rumah kaca sektor energi
Rapat Teknis Penyusunan SOP Pembangunan Instalasi Biogas Sosialisasi Pembangunan Instalasi Biogas
Rapat koordinasi dan konsultansi rencana pembangunan PLTS Rapat teknis Penyesuaian Design PLTS
Gambar 3.5 Kegiatan Pendukung Capaian Tingkat Emisi GRK Bidang Energi
3.2.3 Sasaran Strategis Meningkatnya Usaha Pertambangan yang Tertib Administrasi

dan Teknis
• Indikator Sasaran : Persentase Usaha Pertambangan yang Tertib
Administrasi dan Teknis (45%)
Wilayah pengawasan dan pengendalian terhadap Izin Usaha Pertambangan (IUP)

yang dilaksanakan melingkup seluruh Kabupaten/Kota yang memiliki Izin Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara di Jawa Barat. IUP yang terawasi sebanyak
330 IUP dari 362 yang ditargetkan, atau realisasi sebesar 91,16%.
Ketidaktercapaian disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut :
• Keterbatasan sarana dan prasarana yang tersedia sehingga kegiatan
pengawasan IUP di Bogor, Sukabumi, Cianjur, Garut, Kuningan, Sumedang,
Subang, Purwakarta, dan Bandung Barat tidak berjalan optimal.
• Dibekukannya izin lingkungan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten yang terjadi

di Kabupaten Karawang sehingga pengawasan terhadap IUP tidak dapat
dilaksanakan sampai izin lingkungan tersebut diberlakukan kembali.
. Dari 330 IUP yang diawasi terdapat 94 IUP dengan status IUP tidak aktif
berkegiatan, 236 IUP yang aktif berkegiatan, 23 IUP sedang dalam tahap persiapan
atau konstruksi, 208 IUP aktif berproduksi, dan 5 IUP sudah hampir selesai atau
persiapan pascatambang. Dari 330 IUP yang diawasi, terdiri dari 320 IUP Operasi
Produksi, 5 IUP Operasi Produksi Khusus Pengolahan dan Pemurnian, dan 5 IUP
Eksplorasi. Berdasarkan data tersebut, jumlah IUP yang digunakan sebagai
pembanding dalam mengukur persentase usaha pertambangan yang tertib
administrasi dan teknis adalah jumlah IUP yang aktif berproduksi yakni sebesar
208 IUP sebagaimana dirumuskan dalam Renstra Dinas ESDM Tahun 2018-2023.
Adapun sebaran IUP yang aktif berproduksi tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8 Jumlah IUP yang Aktif Berproduksi Di Jawa Barat Tahun 2020
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH IUP

1 Kabupaten Bogor 52
2 Kabupaten Sukabumi 27
3 Kabupaten Cianjur 9
4 Kabupaten Bandung 13
5 Kabupaten Garut 6
6 Kabupaten Tasikmalaya 8
7 Kabupaten Kuningan 6
8 Kabupaten Cirebon 9
9 Kabupaten Sumedang 16
10 Kabupaten Indramayu 2
11 Kabupaten Subang 11
12 Kabupaten Purwakarta 11
13 Kabupaten Karawang 1
14 Kabupaten Bandung Barat 31
15 Kabupaten Pangandaran 3
16 Kabupaten Ciamis 0
17 Kota Tasikmalaya 3
JUMLAH 208
Untuk mengukur tingkat pelaksanaan tata kelola pertambangan yang baik (Good
Mining Practices) secara administrasi dan teknis oleh para pemegang IUP, maka dari
IUP yang sudah diawasi kemudian dinilai berdasarkan paramater dan bobot
sebagaimana Tabel 3.18 dimana Skor GMP untuk setiap IUP dihitung dengan formula
sebagai berikut :
Skor GMP per IUP = (Skor TP x Bobot) + (Skor KM x Bobot) + (Skor K3 x Bobot) +
(Skor KO x Bobot) +(Skor LRP x Bobot) + (Skor TP x Bobot).
Bobot masing-masing aspek = Jumlah Parameter Per Aspek / Jumlah Total

Parameter
Tabel 3.9 Bobot Penilaian IUP

No. Aspek Paremeter Bobot Skor
1 Teknis Pertambangan (TP) 28 0,07107 1-10
2 Konservasi Sumber Daya Mineral dan Batubara (KM) 18 0,04569 1-10
3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan (K3) 213 0,54061 1-10
4 Keselamatan Operasi Pertarnbangan (KO) 55 0,13959 1-10
5 Pengelolaan Lingkungan Hidup, Reklamasi, dan Pascatambang (LRP) 78 0,19797 1-10
6 Penguasaan, Pengembangan, dan Penerapan Teknologi Pertambangan (PT) 2 0,00508 1-10
Jumlah 394
Penentuan tingkat GMP dihitung dengan formula :
% Tingkat GMP = (Jumlah IUP dengan Skor GMP ≥ 6) / (Jumlah IUP Aktif Ternilai)
Tabel 3.10 Jumlah IUP Yang Memenuhi Kriteria Good Mining Practice
NO PERUSAHAAN KAB / KOTA JENIS LUAS TP KMB K3 KO RLP RT SCORE

KOMODITAS
1 PT. WIDAKA BANDUNG ANDESIT 12,91 7 7 7 7 7 7 7,00
INDONESIA
2 PD. ALAM BANDUNG ANDESIT 4,18 8 6 7 7 8 0 7,19
JAYA
3 PT. GUNUNG BANDUNG ANDESIT 6 8 8 7 7 7 6 7,11
PUNCAK
SALAM
4 PT. BANDUNG ANDESIT 5 8 8 7 8 6 0 7,02
PANGHEGAR
MITRA ABADI

KOMODITAS
5 PT. BUMI BANDUNG ANDESIT 24,215 6 6 6 6 6 6 6,00
KALIMANTAN
LESTARI
6 PT. GUNUNG BANDUNG ANDESIT 3,5 6 6 6 5 7 0 6,03
KULALET
PADAKASIH
8 PT. BANDUNG ANDESIT 3,67 6 6 7 6 6 0 6,51
QUARRYNDO
BUKIT
BAROKAH
9 CV. PRATIWI BANDUNG BATU 3,14 8 6 6 7 7 0 6,45
BARAT GAMPING
10 CV. GUNUNG BANDUNG ANDESIT 8,69 6 6 6 7 7 6 6,34
BATUJAJAR BARAT
11 PT. NURMUDA BANDUNG ANDESIT 10 6 6 6 6 6 6 6,00
CAHAYA BARAT
12 CV. SURYA BANDUNG ANDESIT 5 7 7 6 6 7 6 6,31
PRIMA ARTHA BARAT
13 PD. JAYA ASIH BANDUNG ANDESIT 4,15 6 7 6 6 7 6 6,24
BARAT
14 PT. BATU BANDUNG BATU 7,1 7 6 6 6 6 10 6,09
WANGI PUTRA BARAT GAMPING
SEJAHTERA
15 PT. BANDUNG ANDESIT 10 7 7 7 7 7 10 7,02
DIRGABHAKTI BARAT
GIRIPERSADA
16 PT. SILVA BANDUNG ANDESIT 10,58 7 7 7 7 7 7 7,00
ANDIA UTAMA BARAT
17 CV. HARI BANDUNG ANDESIT 10 7 7 7 7 7 0 6,96
RUKUN BARAT
PADAKASIH BARAT
19 PT. BUANA BANDUNG ANDESIT 1,5 7 8 7 6 7 10 6,92
NUR BARAT
BAROKAH
20 PT. BANDUNG BANDUNG BATU 8,95 6 6 6 5 7 0 6,03
MARMER BARAT GAMPING
21 PT. BANDUNG BANDUNG PASIR 13,5 6 6 6 6 6 6 6,00
RAYA INTAN BARAT
CIPTA
KONSTRUKSI
(BRICK)
INDONESIA
22 PT. KURNIA BANDUNG BATU 6,5 6 6 6 5 7 0 6,03
ARTHA BARAT GAMPING
PRATIWI
23 PT. KURNIA BANDUNG BATU 2 6 6 6 5 7 0 6,03
ARTHA BARAT GAMPING
PRATIWI
24 CV. KIBAR BANDUNG BATU 9,33 6 6 6 6 6 6 6,00
SARIMUKTI BARAT GAMPING
25 PT. CAHAYA BOGOR TRAS 3,2 7 7 6 7 7 0 6,42
SRI
26 PT. HOLCIM BOGOR ANDESIT 42,7 9 9 9 9 9 10 9,01
BETON / PT.
SOLUSI
BANGUN
BETON
27 PT. HOLCIM BOGOR TANAH LIAT 216,12 9 9 9 9 9 10 9,01
INDONESIA
(PT. SOLUSI
BANGUN
INDONESIA /

KOMODITAS
SEMEN
INDONESIA)
28 PT. HOLCIM BOGOR BATU 828,28 10 10 9,95 10 9,58 10 9,89
INDONESIA GAMPING
Tbk (IUP KE II) UNTUK
(PT. SOLUSI SEMEN
BANGUN
INDONESIA /
SEMEN
INDONESIA)
29 PT. BOGOR BATU 2646 9 9 9 9 9 10 9,01
INDOCEMENT GAMPING
TUNGGAL UNTUK
PRAKARSA SEMEN
TBK IUP V
30 PT. BOGOR TANAH LIAT 2344,48 9 8 9 8 9 10 8,82
INDOCEMENT
TUNGGAL
PRAKARSA,
TBK
31 PT. WIJAYA BOGOR ANDESIT 30,5 8 8 9 8 8 6 8,53
KARYA BETON
(IUP I)
32 PT. WIJAYA BOGOR ANDESIT 17,91 8 8 9 8 8 7 8,54
KARYA BETON
(IUP II)
33 PT. LOTUS SG BOGOR ANDESIT 49,39 9 8 8 9 8 10 8,22
LESTARI
34 PT. LOLA LAUT BOGOR ANDESIT 30,67 8 7 8 8 8 6 7,94
TIMUR (II)
35 PT. BOGOR ANDESIT 43,2 9 8 8 8 8 10 8,08
SUDAMANIK
36 PT. GUNUNG BOGOR ANDESIT 25 8 7 8 7 8 10 7,82
MAS JAYA
INDAH
37 PT. LOLA LAUT BOGOR ANDESIT 45 8 8 8 8 8 8 8,00
TIMUR (IUP I)
38 PT. BOGOR ANDESIT 16 8 8 8 8 7 10 7,81
TARABATUH
MANUNGGAL
39 PT. BOGOR ANDESIT 26,7 8 7 8 7 8 7 7,81
BATUTAMA
MANIKAM
NUSA
40 PT. WASKITA BOGOR ANDESIT 8,5 8 8 8 8 7 0 7,76
BETON
PRECAST
41 PT. MEGANTA BOGOR ANDESIT 33,7 8 7 8 8 7 6 7,75
BATU
SAMPURNA I
42 PT. MEGANTA BOGOR ANDESIT 61,65 8 7 8 8 7 6 7,75
BATU
SAMPURNA II
43 PT. KARYA BOGOR ANDESIT 41 7 7 8 7 8 6 7,73
CITRA
QUARINDO
44 PT. GUNUNG BOGOR ANDESIT 18,51 6 8 8 8 7 10 7,67
SAMPURNA
MAKMUR
45 PT. BATU BOGOR ANDESIT 14,1 8 8 8 7 7 6 7,65
SARANA
PERSADA
46 PT. CIPADANG BOGOR ANDESIT 85,67 8 8 8 8 8 10 8,01
JAYA BAYA
PUTRA UTAMA

KOMODITAS
47 PT. DESIRA BOGOR ANDESIT 28 7 8 8 7 7 6 7,58
GUNA UTAMA
(IUP I)
48 PT. BATU BOGOR ANDESIT 18 6 8 8 7 7 6 7,51
GUNUNG
MAKMUR (IUP
I)
49 PT. BATUJAYA BOGOR ANDESIT 13,36 7 7 7 8 8 6 7,33
MAKMUR
50 PT. WINDOE BOGOR ANDESIT 8,4 8 6 8 7 6 0 7,33
ANDESIT
UTAMA
51 CV. ANEKA BOGOR ANDESIT 5 8 6 7 7 8 10 7,24
SRI
52 PT. DIAN BOGOR ANDESIT 23 8 7 7 7 8 0 7,23
PURNAWIRA
SWASTA
53 PT. BATU BOGOR ANDESIT 4 7 9 7 7 7 10 7,11
SAMPURNA
MAKMUR
54 PT. CITRA BOGOR ANDESIT 7,5 7 9 7 7 7 10 7,11
ALAM
SENTOSA (IUP
OPK OM)
55 CV. SINAR BOGOR ANDESIT 9,5 8 7 7 7 7 0 7,04
MANDIRI
56 PT. ANDAL BOGOR ANDESIT 21,058 8 7 7 7 7 0 7,04
KIRANA RAYA
57 PT. SINAR BOGOR ANDESIT 45,5 8 7 7 7 7 0 7,04
MANDIRI
MITRASEJATI
58 PT. ANDESIT BOGOR ANDESIT 30 7 7 6 6 7 6 6,31
MANDIRI
MAKMUR
59 PT. DEWI BOGOR ANDESIT 10 7 7 7 7 7 6 6,99
MAYANG
MANIK
60 PT. MUSIKA BOGOR ANDESIT 12,15 7 7 7 7 7 6 6,99
PURBANTARA
UTAMA
61 PT. BATU BOGOR ANDESIT 9,75 6 7 7 7 7 6 6,92
SAMPURNA
MAKMUR
62 PT. ARVINDO BOGOR ANDESIT 2 7 7 7 7 7 7 7,00
TECH LESTARI
63 KUD SERBA BOGOR ANDESIT 18 6 6 7 5 5 0 6,17
GUNA
64 PT. ALOMA BOGOR ANDESIT 8,44 6 6 7 6 5 0 6,31
WANGI
65 PT. CIANJUR EMAS 2410 8 6 8 7 7 10 7,58
CIKONDANG
KANCANA
PRIMA
66 PT. BAILEY CIANJUR ANDESIT 3,43 7 7 8 7 7 10 7,56
REKATAMA
67 PT. DUTA CIANJUR PASIR 12,9 6 7 6 6 6 7 6,05
PRIMA PASANG
EKASARANA
68 PT. MITRA CIANJUR ANDESIT 4,2 6 6 6 6 6 7 6,01
MULTI
SEJAHTERA
69 PT. CIREBON BATU 346 9 9 9 9 9 9 9,00
INDOCEMENT GAMPING
TUNGGAL UNTUK
SEMEN

KOMODITAS
PRAKARSA
TBK
70 PT. CIREBON TANAH LIAT 346 9 9 9 9 9 9 9,00
INDOCEMENT
TUNGGAL
PRAKARSA
TBK
71 PT. CIREBON TRAS 10 8 7 7 6 8 0 7,09
INDOCEMENT
TUNGGAL
PERKASA Tbk.
72 KHAERUDIN CIREBON PASIR 6,6 7 7 7 7 7 0 6,96
PASANG
73 KOPONTREN CIREBON BATU ALAM 10 7 7 7 7 7 10 7,02
AL-HIKMAH
74 PT. KARYA CIREBON ANDESIT 11 7 7 7 7 7 0 6,96
WANGI
SAGARA
75 CV. MULYA GARUT PASIR 48,75 6 7 6 6 7 6 6,24
PASIR
NUSANTARA
76 PT. TIANTI KARAWANG TANAH LIAT 5 8 8 7 6 8 0 7,14
NAULI
77 PT. TRIE KOTA SIRTU 5,18 6 7 7 7 7 8 6,93
MUKTY TASIKMALAYA
PERTAMA
PUTRA
78 CV. LIMUS PANGANDARAN ANDESIT 7,8 6 7 6 6 6 0 6,02
GEDE
79 CV. PURWAKARTA ANDESIT 12,04 7 8 8 8 7 0 7,69
PANGHEGAR
80 PT. GUNUNG PURWAKARTA ANDESIT 28,13 7 8 8 8 7 7 7,73
KECAPI (Blok
Gn. Kerud)
81 PT. MANDIRI PURWAKARTA ANDESIT 41,19 8 7 8 7 7 6 7,61
SEJAHTERA
SENTRA
82 KOPERASI PURWAKARTA ANDESIT 13 6 7 8 7 7 6 7,46
LIGUN
83 PT. BUMI PURWAKARTA ANDESIT 19,9 6 7 6 6 7 10 6,26
CIKEUPEUL
ABADI (IUP II)
84 PT. SELO PURWAKARTA ANDESIT 11,05 7 7 7 6 8 6 7,05
AGUNG (IUP I)
85 PT. GUNUNG PURWAKARTA SIRTU 4,06 7 8 7 7 7 0 7,01
KECAPI (Blok
Patapaan)
86 PT. GUNUNG PURWAKARTA PASIR 4,63 7 8 7 7 7 0 7,01
KECAPI (Blok
Gn. Kerud)
87 CV. DJAYA PURWAKARTA ANDESIT 2 6 7 6 6 6 10 6,07
PUTRA
SEMBUNG
88 PT. PURWAKARTA ANDESIT 24,7 6 7 7 5 8 10 6,86
NUSANTARA
SWADESI
MINING
89 PT. SUBANG SIRTU 27 7 6 7 7 8 10 7,17
REKADAYA
SARANA
MUKTI
90 PT. TAMBANG SUKABUMI BATU 482,03 8 8 9 8 7 10 8,35
SEMEN GAMPING
SUKABUMI UNTUK
SEMEN

KOMODITAS
91 PT. GUNUNG SUKABUMI ANDESIT 30 7 8 6 6 7 0 6,33
BUMI
PERKASA
92 PT. SUKABUMI EMAS 200 7 6 8 7 5 0 7,06
LIEKTUCHA
CIEMAS
93 PT. WILTON SUKABUMI EMAS 2878,5 7 6 8 7 5 0 7,06
WAHANA
INDONESIA
94 PT. SARIAK SUKABUMI BENTONIT 10 7 6 6 6 6 6 6,07
MINERA
UTAMI
95 RULLY SUMEDANG SIRTU 9,9 7 7 7 7 7 0 6,96
SAEPUL (IUP
II)
96 CV. BATU SUMEDANG SIRTU 5,38 6 7 6 6 7 7 6,25
PRIMA
97 CV. TASIKMALAYA PASIR 5 7 7 6 6 7 10 6,34
GALUNGGUNG
MANDIRI
(BLOK
LAMPINGSARI)
Tabel 3.11 Jumlah IUP Yang Tidak Memenuhi Kriteria Good Mining Practice
KOMODITAS
1 CV. RAHAYU BANDUNG ANDESIT 8,4 5 6 5 5 7 0 5,42
PUTRA
LAGADAR ABADI
3 PT. AL YAMIN BANDUNG PASIR 5,9 6 7 4 4 7 0 4,85
4 CV. BUMI INTAN BANDUNG TANAH 7,1 7 6 0 0 0 0 0,77
MANDIRI URUG
5 RAHMAT BANDUNG ANDESIT 1,2075 5 6 0 0 0 0 0,63
YUDABRATA. SH
6 PT. SYALOM BANDUNG ANDESIT 5 7 6 5 7 7 0 5,84
ANUGERAH ABADI BARAT
7 PT. PUSAKA BANDUNG BATU 6,24 6 6 6 6 5 6 5,80
MARMER INDAH BARAT GAMPING
RAYA
8 PT. PARAHYANGAN BANDUNG BATU 16 6 7 5 6 7 10 5,72
KAPUR BUMI BARAT GAMPING
INDONESIA
9 CV. GIRI MANIK BANDUNG ANDESIT 1,63 7 6 5 6 7 0 5,70
BARAT
10 CV. GUMBIRA BANDUNG BATU 1,5 6 6 5 6 7 0 5,63
PUTRA SEJAHTERA BARAT GAMPING
11 H. ENDANG BANDUNG TANAH 3 6 7 5 6 6 0 5,47
KUSWAN BARAT URUG
12 H. ASEP BANDUNG BATU 4,36 6 5 5 5 6 0 5,24
SUHERMAN BARAT GAMPING
13 H. DADANG BANDUNG BATU 5,5 6 6 6 5 6 10 5,88
RUSMANA BARAT GAMPING
14 H. USEN HUSAINI BANDUNG BATU 5 5 6 5 5 7 0 5,42
BARAT GAMPING
15 H. YUSUF ABDUL BANDUNG PASIR 17,56 6 6 5 5 6 0 5,29
QODIR BARAT
16 PT. SEGUMAS BANDUNG ANDESIT 3,5 5 6 6 5 5 6 5,59
JABAL BAROKAH BARAT
17 PT. KARYA BANDUNG PASIR 5 6 6 5 5 6 0 5,29
SELARAS BARAT
PARAHYANGAN

KOMODITAS
18 PT. AKARNA BANDUNG BATU 20 8 8 5 5 7 0 5,72
MARINDO BARAT GAMPING
19 PT. BHUMIVARIN BANDUNG BATU 12,6 7 6 0 0 7 0 2,16
MINERAL BARAT GAMPING
INDONESIA
20 SYARIFUDDIN BANDUNG PASIR 4,83 5 6 0 0 6 0 1,82
HERRIYANSYAH BARAT
21 PT. BOGOR BOGOR ANDESIT 5 6 6 6 6 6 0 5,97
MINERAL
22 PT. MANIK JAYA BOGOR ANDESIT 8,6 6 7 5 6 7 6 5,70
23 PT. MITRA BOGOR ANDESIT 50 6 7 5 6 6 7 5,51
SEJAHTERA
MANDIRI
24 PT. BCMG TANI BOGOR GALENA 102,9 6 6 5 6 7 0 5,63
BERKAH
25 PT. ARTO BANGUN BOGOR ANDESIT 55,8 6 6 5 5 6 6 5,32
CEMERLANG
26 PT. BATU JAYA BOGOR ANDESIT 20,53 5 5 5 5 5 0 4,97
PERKASA
27 PT. RIKADI BOGOR SIRTU 8,5 5 6 4 4 4 6 4,17
SENTOSA
28 KOPERASI KARYA BOGOR ANDESIT 7,291781 5 6 0 0 5 0 1,62
MANDIRI NUNGGAL
SEJAHTERA
29 PT. CALSINDO BOGOR BATU 6 5 6 0 0 5 0 1,62
PERKASA GAMPING
30 PT. SOFA BOGOR ANDESIT 12,2 5 5 5 0 5 0 4,28
NUGRAHA
31 PT. SOFA BOGOR PASIR 2,79 5 5 5 0 5 0 4,28
NUGRAHA PASANG
32 PT. WIRYANTAMI BOGOR BATU 11,42 5 6 0 0 5 0 1,62
ESTU SUMUNAR GAMPING
33 DRS. HM. ADE CIANJUR TRAS 4,985 5 6 5 5 6 6 5,25
SURAPRIATNA
34 H. JAUHARI Z.A. CIANJUR PASIR 4,5 5 6 5 5 6 6 5,25
ABAS
35 HOTIBUL WAHIDIN CIANJUR SIRTU 5,1 5 6 5 5 6 0 5,22
36 IRWAN SOETEDJA CIANJUR SIRTU 25,6 5 6 5 5 6 0 5,22
37 PT. MINERAL CIANJUR TRAS 45 8 8 4 0 7 0 4,48
INDUSTRI
SUKABUMI
38 KOPONTREN AL- CIREBON TRAS 5 5 5 6 5 5 6 5,55
ISHLAH
39 MOH. BISRI ROBIS CIREBON TANAH 16,7 6 6 4 4 5 0 4,41
URUG
40 KUD BUMI KARYA CIREBON BATU ALAM 5 4 6 4 0 4 6 3,54
41 UJANG ROSID GARUT SIRTU 4,44 5 5 4 4 6 0 4,49
42 CV. CAHYA GARUT SIRTU 13 6 6 2 2 6 0 3,25
PRIANGAN
43 AGUS SALIM (48 GARUT SIRTU 48 6 6 0 0 6 0 1,89
Ha)
44 JAJAT GARUT SIRTU 10,8 5 6 0 0 6 0 1,82
45 PT. FAJAR GARUT PASIR 6 6 6 0 0 0 0 0,70
PARAHYANGAN
46 H. ENGKAR INDRAMAYU PASIR 2 6 6 5 6 7 0 5,63
KARNAWI PASANG
47 PT. BAKKA INDRAMAYU PASIR 23,4 6 6 4 4 7 6 4,84
ALMUBAROKAH PASANG
ABADI
48 PT. SUKSES JAYA KOTA SIRTU 27,3 6 6 5 6 6 0 5,43
MANDIRI PERKASA TASIKMALAYA

KOMODITAS
49 CV. KERTA MEKAR KOTA SIRTU 0,71 5 6 5 5 6 0 5,22
TASIKMALAYA
50 YAZID KANCA KUNINGAN PASIR 1 6 6 5 6 7 0 5,63
SURYA
51 H. DUDI KUNINGAN SIRTU 26,5 6 6 5 5 6 0 5,29
BAHARUDIN
52 HJ. TURIAH KUNINGAN SIRTU 2 6 6 5 5 6 0 5,29
53 YAYAT SUDAYAT KUNINGAN SIRTU 35 6 6 5 5 6 0 5,29
54 UUS USMAN KUNINGAN PASIR 1 6 6 5 5 7 0 5,49
55 PT. BHINEKA BUMI KUNINGAN PASIR 6 6 5 5 7 0 5,49
PERSADA
56 CV. TUNAS PANGANDARAN ANDESIT 4,5 6 7 5 5 7 10 5,58
SANDAAN (IUP I)
57 CV. SILIWANGI PANGANDARAN ANDESIT 4,3 5 6 0 0 0 0 0,63
UTAMA
58 PT. PANCAPUTRA PURWAKARTA ANDESIT 19,03 6 7 5 6 8 6 5,90
MARGASEJAHTERA
59 DADANG SUBAGIO, SUBANG ANDESIT 7,5 7 6 5 6 8 10 5,95
SE
60 D RATNA DEWI W. SUBANG PASIR 8 7 6 5 6 7 10 5,75
61 H. USUP SUBANG PASIR 35 5 6 5 5 5 0 5,02
62 H. ADE ROHMAT SUBANG PASIR 5 6 6 5 5 8 0 5,69
PASANG
63 PT. DAROBA MAJU SUBANG ANDESIT 20 5 6 5 5 7 0 5,42
BERSAMA
64 IWAN SANTOSO SUBANG PASIR 15 7 7 5 5 7 6 5,63
65 CV. BUMI USAHA SUBANG PASIR 15 6 6 6 4 6 0 5,69
MAJU
66 H. CECE SAEPUDIN SUBANG PASIR 10 6 6 4 4 6 0 4,61
67 PT. GLOBAL NIAGA SUBANG ANDESIT 30 5 6 3 2 5 0 3,52
MANDIRI
68 SAENG SUBANG SIRTU 3,44 4 6 0 0 0 0 0,56
69 CV. ARTHAGAMA SUKABUMI BATU 5 6 6 5 6 7 0 5,63
MINERLINDO GAMPING
UNTUK
SEMEN
70 YULIA DAMAYANTI SUKABUMI PASIR 1 7 8 5 6 6 6 5,62
TUR KUARSA
71 Hj. ELIS FARIDA SUKABUMI PASIR 5 7 7 5 6 7 10 5,79
KUARSA
72 PT. GARIA PASIR SUKABUMI PASIR 9,2 6 7 4 6 7 0 5,13
LESTARI
73 YOGI ARDIANSYAH SUKABUMI BATU 4 6 7 5 6 6 0 5,47
GAMPING
74 CV. MUNAWAR SUKABUMI BATU 11,3 6 6 5 5 7 0 5,49
PUTRA GAMPING
UNTUK
SEMEN
75 CV. TENJO MAJU SUKABUMI PASIR 25 7 6 5 5 6 0 5,36
KUARSA
76 H. IDRIS SUKABUMI PASIR 6 5 7 3 5 7 0 4,38
PASANG
77 MUHAMMAD ATO SUKABUMI BATU 10 6 6 5 5 6 0 5,29
GAMPING
78 PT. CICANTAYAN SUKABUMI PASIR 20 6 6 6 5 6 0 5,83
PRATAMA KUARSA
79 PT. INDOCEMENT SUKABUMI PASIR 194,25 6 6 5 5 7 6 5,52
TUNGGAL KUARSA
PRAKARSA TBK

KOMODITAS
80 ASEP HENDRA SUKABUMI PASIR 2 6 6 3 3 6 6 3,96
KUARSA
81 H.M PARIYO SUKABUMI ZEOLIT 1,7 5 6 0 3 5 0 2,04
82 PT. JAVA PRO TAM SUKABUMI PASIR 9,11 4 6 4 3 7 0 4,53
KUARSA
83 CV. DUTA LIMAS SUKABUMI ZEOLIT 0,32 5 6 3 3 3 6 3,29
84 CV. CIKADU SUKABUMI ANDESIT 7,15 6 6 0 0 0 0 0,70
BERKARYA
85 CV. SUGIH HATI SUKABUMI PASIR 4,2 6 6 0 0 6 0 1,89
KUARSA
86 CV. SUMBER SUKABUMI PASIR 19,6 6 6 0 0 0 0 0,70
SARANA RAYA KUARSA
87 H. ISKANDAR SUKABUMI BATU 1,9 5 5 0 0 5 0 1,57
NASUTION GAMPING
88 M. ANDY SURYA SUKABUMI PASIR 2,5 6 6 0 0 0 0 0,70
KUARSA
89 MOH. SALIM SUKABUMI PASIR 2,97 6 6 0 0 6 0 1,89
WAISAL QORNI KUARSA
90 PT. BOJONG SUKABUMI ZEOLIT 0,76 5 6 0 0 5 0 1,62
BUANA
MINERALINDO
91 RULLY SAEPUL SUMEDANG SIRTU 26,3 7 7 5 6 7 6 5,77
(IUP III)
92 SUHADI BIN SUMEDANG PASIR 8,9 6 6 5 6 8 10 5,88
SUDIRO
93 DRS. IKHWAN SUMEDANG SIRTU 6,54 6 6 6 6 6 0 5,97
NURYADIN
94 SRI YANI SUMEDANG SIRTU 8 5 6 0 6 6 0 2,65
95 CV. BUKIT TIGA SUMEDANG SIRTU 5,97 5 6 4 5 6 6 4,71
PERMATA (IUP II)
96 CV. BUKIT TIGA SUMEDANG ANDESIT 5,97 5 6 4 5 6 6 4,71
PERMATA (IUP II)
97 ASEP YUYU SUMEDANG SIRTU 9,1 5 7 4 4 6 6 4,61
98 CV. BERLIAN JAVA SUMEDANG PASIR 10,3 5 7 4 4 6 6 4,61
MANDIRI PASANG
99 CV. KARTIKA 3 SUMEDANG SIRTU 10 5 7 4 4 6 6 4,61
100 DEDE ATIM SUMEDANG SIRTU 19,98 6 6 4 4 6 7 4,64
SUPRIATNA
101 HADI SUYANTO SUMEDANG SIRTU 20 5 6 4 4 6 7 4,57
102 PT. SELLO BUMI SUMEDANG ANDESIT 8,71 6 6 0 3 0 0 1,12
QUARRY
103 H. DENY DARMATIN SUMEDANG ANDESIT 2,78 6 6 5 2 7 0 5,07
104 CV. BERKAH SUMEDANG ANDESIT 5 6 6 0 0 7 0 2,09
GUNUNG JULANG
105 H. ENDING TASIKMALAYA PASIR 9 6 6 5 6 7 0 5,63
SAMSUDIN
106 CV. FAMILI TASIKMALAYA SIRTU 31,33 7 6 5 5 7 6 5,59
GALUNGGUNG
107 CV. PADMAS (IUP TASIKMALAYA ANDESIT 0,1 6 6 5 5 5 10 5,14
OPK OM)
108 ASEP MIFTAH (IUP TASIKMALAYA SIRTU 0,59 6 6 3 5 6 6 4,24
OPK OM)
109 PT. TIARA MULYA TASIKMALAYA SIRTU 6 7 5 5 5 0 5,14
SEJAHTERA
110 CV. PUTRA DOZER TASIKMALAYA SIRTU 7,57 6 7 4 4 7 6 4,88
JAYA
111 PT. KEUSIK BATU TASIKMALAYA PASIR 4,55 5 6 0 0 6 10 1,87
GALUNGGUNG
Berdasarkan hasil pengawasan bahwa dari 208 IUP aktif yang masih berproduksi
terdapat 97 IUP yang sudah memenuhi kriteria GMP dan 111 yang belum
menunjukkan kriteria GMP sehingga persentase usaha pertambangan yang tertib
administrasi dan teknis berdasarkan kriteria GMP tersebut adalah sebagai berikut:
Persentase Usaha Jumlah IUP Yang Tertib

Pertambangan = Administrasi dan Teknis (GMP) 97
Yang Tertib = x 100% = 46,65 %
Administasi dan Jumlah IUP (Aktif) 208
Teknis

40%
Tabel 3.12 Capaian Kinerja Indikator Persentase Usaha Pertamangan Yang

Tertib Administrasi dan Teknis
Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
(kondisi
awal)
Target 35% 40% 45% 50% 55% 60%
Renstra
Target 35% 40% 45% 46% 47% 48%
Perubahan
Renstra
Realisasi 35% 40,87% 46,65% - - -
Capaian 100% 102,17% 103,67% - - -
Kinerja
Gambar 3.6 Grafik Capaian Indikator Persentase Usaha Pertambangan

Yang Tertib Administrasi dan Teknis
46,65% 50% 55% 60%

Persentase
40,87% 45% 46% 47% 48%

35% 40%
2018 2019 2020 2021 2022 2023

(kondisi
awal)
Tahun
Target Renstra Target Perubahan Renstra Realisasi
▪ Analisis
tahun 2020 adalah sebesar 46,65% dimana menunjukkan pengawasan dan
pengendalian pertambangan di Provinsi Jawa Barat sudah berjalan optimal.
Dibandingkan dengan tahun 2019 terdapat peningkatan sebesar 14,14%. Hal
tersebut didukung karena adanya kegiatan pengawasan pertambangan yang
melibatkan Inspektur Tambang dan Cabang Dinas, serta kegiatan sosialisasi dan
bimbingan teknis pertambangan. Namun demikian jika dibandingkan dengan target
akhir Perubahan Renstra pada tahun 2023 bahwa capaian di tahun 2020 sudah
mencapai 97,19%.
▪ Permasalahan
tingkat peningkatan muka air tanah sebesar 46,65% antara lain ialah:
1. Adanya pandemi COVID-19 sehingga kegiatan pengawasan usaha
pertambangan tidak dapat berjalan secara optimal.
2. Adanya refocusing anggaran sebagai dampak dari pandemi menyebabkan
terjadi penurunan target pengawasan dari 362 IUP menjadi 100 IUP.
▪ Solusi
(1) Perlunya adanya metode pengawasan baru yang disusun kedalam SOP untuk
kegiatan pengawasan pertambangan di masa pandemi; dan
(2) Peningkatan koordinasi dengan seluruh stakeholder dalam melakukan
perencanaan dan penganggaran kegiatan pengawasan dan pengendalian
pertambangan.
Kegiatan Pembinaan, Pengawasan, dan Pengendalian Usaha Pertambangan
Gambar 3.7 Kegiatan Pendukung Capaian Persentase Usaha Pertambangan Yang

Tertib Teknis dan Administrasi
3.2.4 Sasaran Strategis Terwujudnya Konservasi Air Tanah

• Indikator Sasaran Persentase Sumur Bor Yang Meningkat Muka Air Tanahnya
(2%)
Berdasarkan hasil kajian pendayagunaan air tanah di Jawa Barat Tahun 2010,
bahwa untuk mengembalikan kondisi air tanah di Jawa Barat, diperlukan sumur
imbuhan sejumlah 4x sumur produksi. Adapun pembangunan sumur imbuhan
dibebankan pada para pengguna air tanah. Mengingat biaya yang cukup besar
/mahal dalam membangun sumur imbuhan, maka setiap perusahaan dikenakan
kewajiban minimal membangun 1 (satu) buah sumur imbuhan yakni sekitar 25%
dari kebutuhan seluruhnya.
Berdasarkan Laporan Muka Air Tanah pada tahun 2019 dari total 98 perusahaan
(terdiri dari 142 titik sumur bor yang melaporkan data Muka Air Tanahnya, hanya
57 titik sumur bor yang mengalami peningkatan Muka Air Tanah. Sedangkan
jumlah pengguna air tanah yang memiliki titik sumur bor di Jawa Barat yang terdata
adalah sebanyak 2770 perusahaan/pengguna air tanah pemiliksumur bor.
Sehingga Persentase Sumur Bor Yang Meningkat Muka Air Tanahnya adalah
sebagai berikut
Persentase Sumur Bor Jumlah titik sumur bor yang

Yang Meningkat Muka Air = meningkat Muka Air Tanahnya 116
x
Tanahnya = = 2,37 %
100%
Jumlah perusahaan pemilik 4883
sumur bor

2%
Tabel 3.13 Capaian Kinerja Indikator Persentase Sumur Bor Yang Meningkat
Muka Air Tanahnya
Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
(kondisi
awal)
Target 1,84% 2% 2% 2% 2% 2%
Realisasi 1,84% 2,06% 2,37% - - -
Capaian 100% 103,00% 118,50% - - -
Kinerja
2,50% 2,37%
2,06%
1,84%
2,00%
2% 2% 2% 2% 2%
Persentase
1,50%
1,00%
0,50%
0,00%
2018 2019 2020 2021 2022 2023
(kondisi
awal)
Tahun
Target Realisasi
Gambar 3.8 Grafik Capaian Indikator Persentase Sumur Bor Yang Meningkat
Muka Air Tanahnya
▪ Analisis
tahun 2020 adalah sebesar 2,37% dimana menunjukkan tingkat peningkatan muka
air tanah di Provinsi Jawa Barat sudah berjalan optimal. Dibandingkan dengan
tahun 2019 terdapat peningkatan signifikan sebesar 15,05%. Hal tersebut didukung
karena adanya kegiatan sosialisasi terkait pengusahaan air tanah terhadap
pengguna air tanah pemilik sumur produksi serta kegiatan pembinaan,
pengawasan dan pengendalian pengguna air tanah yang dilakukan oleh cabang
dinas . Namun demikian jika dibandingkan dengan target akhir Renstra pada tahun
2023 bahwa capaian di tahun 2020 sudah mencapai 118,50%.
▪ Permasalahan
tingkat peningkatan muka air tanah sebesar 2,37% antara lain ialah:
1. Rendahnya kesadaran para pelaku pengambil air tanah untuk
melaksanakan kewajiban sebagaimana tercantum dalam izin, seperti
kewajiban untuk membuat sumur imbuhan, ataupun telah memiliki
sumur imbuhan tetapi belum diregistrasi, dan belum memasang
piezometer.
2. Adanya kendala dalam masalah biaya dalam melakukan pengujian
konstruksi sumur bor melalui bore hole camera.
3. Masih ditemukan adanya meter air yang belum dikalibrasi (ditera) atau
meter air yang kondisinya rusak
▪ Solusi
(1) Perlunya dilakukan sosialisasi terhadap pemilik kegiatan usaha yang
melakukan pengambilan air tanah terkait kewajibannya; dan
(2) perlu adanya sangsi berupa teguran atau peringatan terhadap perusahaan
pengguna air tanah untuk segera melakukan tera ulang meter air atau
memperbaiki/mengganti meter air yang rusak
Pembahasan Pengelolaan Air Tanah Pada Kawasan Industri Inspeksi Alat Instalasi Mesin Bor
Bersama Kementerian Perindustrian dan Perdagangan
Pengembilan Sampel Pada Air Tanah Yang Tercemar
Evaluasi Muka Air Tanah

Pengukuran Muka Air Tanah
Evaluasi Terhadap Registrasi Sumur Imbuhan
Gambar 3.9 Kegiatan Pendukung Capaian Persentase Sumur Bor Yang

Meningkat Muka Air Tanahnya
Tabel 3.14 Data Fluktuasi Muka Air Tanah S.D Bulan Desember Tahun 2020
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
NAMA CEKUNGAN TITIK (meter)
NO ALAMAT Desember Desember
PERUSAHAAN AIR TANAH SUMUR
2018 2019
Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun- Jul- Agt- Sep- Okt- Nop- Des- Selisih
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
JL. RAYA
PT. YKK JAKARTA
CAT
1 ZIPPER BOGOR KM 29 1 22.3125 24.725 23.9 -0.825 0.825
BOGOR
INDONESIA CIMANGGIS,
DEPOK
JL. RAYA LELES-

LEUWIGOONG
PT. TOSO BLOK PASIR
INDUSTRI LAME RT 03
2 CAT GARUT 1 26 0 0
INDONESIA- RW 09 DEESA
PLANT LELES CANGKUANG
KEC. LELES
KAB. GARUT
JL. CIJERAH
PT. KAHATEX CIGONDEWAH CAT
14.060762 20.57 20.31 20.2 18.8 7.28 11.6 6.783
CIJERAH GIRANG No. BANDUNG- 1 17.640125 4.817
5 4 5 84 86 8 002 2
SUMUR 1 16, MELONG, SOREANG
KOTA CIMAHI
JL. CIJERAH
24.847777 24.4 24.0 23.8 23.7
CIJERAH GIRANG No. BANDUNG- 2 23.228 24.18 24.63 23.86 -0.08 0.08
78 3 2 9 8
KOTA CIMAHI
PT. KAHATEX CAT

JL. CIJERAH 32.0 32.2 32.1 32.9
CIJERAH BANDUNG- 3 45.56125 41.735 32.07 32.11 32.25 0.7
CIGONDEWAH 6 5 3 5
SUMUR 3 SOREANG
GIRANG No.
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
16, MELONG,
KOTA CIMAHI
JL. CIJERAH
8.19 6.48 5.41 5.28
CIJERAH GIRANG No. BANDUNG- 4 11.575 19.94555 9.242 5.489 5.516 -0.23 0.23
6 7 2 6
KOTA CIMAHI
JL. CIJERAH
PT. KAHATEX
CIGONDEWAH CAT
CIJERAH 89.2 89.2 70.8 71.3
GIRANG No. BANDUNG- 5 0 88.15 89.15 78.84 -7.46 7.46
(BARU MASUK 5 5 4 8
16, MELONG, SOREANG
TAHUN 2020)
KOTA CIMAHI
Penuruna
JL. RUMAH n MAT
SAKIT No.131, yang
SUKAMULYA, CAT sangat
PT. BINTANG 21.888181 22.224166 22.5 22.4 22.3 22.5 22.5 0 (MAT
4 UJUNG BANDUNG- 1 22.48 22.47 22.43 22.58 0.03 kecil,
AGUNG 82 67 4 5 1 5 5 tetap)
BERUNG, KOTA SOREANG dapat
BANDUNG dianggap
40612 nilai MAT
tetap
JALAN
SILIWANGI KM.
PT. 18,9,
DJOJONEGOR PASAWAHAN CAT 7.4258333 9.3178333
5 SB 1 9.7 10.45 9.5 9.5 6.75 7.85 1.1
O C-1000 KECAMATAN SUKABUMI 33 33
SUMUR 1 CICURUG,
KABUPATEN
SUKABUMI
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
Penuruna
JALAN
n MAT
SILIWANGI KM.
yang
PT. 18,9,
sangat
DJOJONEGOR PASAWAHAN CAT 4.0691666 0 (MAT
SB 2 7.7565 9.4 9.1 7.3 8.5 5 5.35 0.35 kecil,
O C-1000 KECAMATAN SUKABUMI 67 tetap)
dapat
SUMUR 2 CICURUG,
dianggap
KABUPATEN
nilai MAT
SUKABUMI
tetap
JALAN
SILIWANGI KM.
PT. 18,9,
DJOJONEGOR PASAWAHAN CAT 10.280833 10.9
SB 3 12.677 14.15 18.1 15.8 14.1 9.2 1.75
O C-1000 KECAMATAN SUKABUMI 33 5
SUMUR 3 CICURUG,
KABUPATEN
SUKABUMI
JALAN
SILIWANGI KM.
PT. 18,9,
DJOJONEGOR PASAWAHAN CAT 3.9708333
SB 4 6.729 7.8 8.6 5.5 5.2 3.9 4.55 0.65
O C-1000 KECAMATAN SUKABUMI 33
SUMUR 4 CICURUG,
KABUPATEN
SUKABUMI
Penuruna
PT. JALAN
n MAT
DJOJONEGOR SILIWANGI KM.
CAT 2.3666666 yang 0 (MAT
O C-1000 18,9, SI 1 0 3 1.9 2.1 2.2 2.3 2 3.1 2.9 2.25 2.28 2.2 2.5 0.3
SUKABUMI 67 sangat tetap)
SUMUR PASAWAHAN
kecil,
IMBUHAN 1 KECAMATAN
dapat
CICURUG,
dianggap
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
KABUPATEN nilai MAT

SUKABUMI tetap
Penuruna
JALAN
n MAT
SILIWANGI KM.
PT. yang
18,9,
DJOJONEGOR sangat
PASAWAHAN CAT 1.7722222 0 (MAT
O C-1000 SI 2 0 0.8 1.2 1.5 0.7 0.95 0.7 2.1 1.6 1.6 0.97 1 1.1 0.1 kecil,
KECAMATAN SUKABUMI 22 tetap)
SUMUR dapat
CICURUG,
IMBUHAN 2 dianggap
KABUPATEN
nilai MAT
SUKABUMI
tetap
JL. HOS.
COKROAMINO
CAT
PT. SHINTA TO KM. 51 No.
BEKASI-
6 BUDHRANI 133 KALIJAYA 1 4.8906 0 0
KARAWAN
INDUSTRIES CIKARANG
G
BARAT, BEKASI
17520
PT. JL. MAYOR

INDOCEMENT OKING
CAT
7 TUNGGAL JAYAATMAJA 1 6.8035 0 0
BOGOR
PRAKARSA CITEUREUP-
Tbk. BOGOR
JL. HOS. CAT

PT. COKROAMINO BEKASI- 3.1121111
8 SULINDAMILL 1 0 0
TO KM. 51 No. KARAWAN 11
S 133 KALIJAYA G
CIKARANG
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
BARAT, BEKASI
17520
Penuruna
JL. RAYA n MAT
BANDUNG- yang
PT. COCA GARUT KM.26, CAT sangat
44.916666 43.0 43.0 43.0 0 (MAT
9 COLA AMATIL CIMANGGUNG BANDUNG- 1 42.92 43.08 43.08 0.01 kecil,
67 8 8 9 tetap)
INDONESIA , SUMEDANG SOREANG dapat
45364 dianggap
INDONENSIA nilai MAT
tetap
Penuruna
JL. RAYA
n MAT
JATINANGOR
yang
PT. LANGEN KM.20
CAT sangat
KRIDHA JATINANGOR, 17.281111 17.344285 17.7 17.9 18.2 0 (MAT
10 BANDUNG- 1 18.14 17.78 17.48 0.25 kecil,
PRATYANGGA, KABUPATEN 11 71 5 9 4 tetap)
SOREANG dapat
Tbk. SUMEDANG,
dianggap
JAWA BARAT
nilai MAT
45363
tetap
JL. RAYA
PT. KAHATEX RANCAEKEK CAT
105.83666 105.7 105. 105. 105. 108.7
RANCAEKEK KM. 23 KAB. BANDUNG- 1 105.87 105.8 2.99
67 9 78 79 8 9
SUMUR 1 SUMEDANG SOREANG
11 45363
PT. KAHATEX CAT

JL. RAYA 114.05636 113.29166 113.8 113.0 112. 111. 110. 110.0
RANCAEKEK BANDUNG- 2 -0.26 0.26
RANCAEKEK 36 67 2 9 16 04 31 5
SUMUR 2 SOREANG
KM. 23 KAB.
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
SUMEDANG
45363
Penuruna
n MAT
JL. RAYA yang
PT. KAHATEX RANCAEKEK CAT sangat
34.641818 33.971666 31.9 30.9 30.8 0 (MAT
RANCAEKEK KM. 23 KAB. BANDUNG- 3 34.87 32.7 31.26 0.42 kecil,
18 67 9 5 4 tetap)
SUMUR 3 SUMEDANG SOREANG dapat
45363 dianggap
nilai MAT
tetap
JL. RAYA
115.0 115.0 115. 115. 115. 115.1
RANCAEKEK KM. 23 KAB. BANDUNG- 4 114.34 114.795 -0.01 0.01
6 4 14 15 14 3
45363
JL. RAYA
RANCAEKEK KM. 23 KAB. BANDUNG- 5 - 0
45363
Penuruna
n MAT
JL. RAYA yang
118.39818 119.97416 121.2 121.2 121. 121. 121. 0 (MAT
RANCAEKEK KM. 23 KAB. BANDUNG- 6 121.2 0.01 kecil,
18 67 6 6 23 21 19 tetap)
45363 dianggap
nilai MAT
tetap
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
Penuruna
n MAT
JL. RAYA yang
112.15909 113.2 113.2 113. 113. 113. 113.4 0 (MAT
RANCAEKEK KM. 23 KAB. BANDUNG- 7 112.925 0.12 kecil,
09 5 4 29 3 31 3 tetap)
45363 dianggap
nilai MAT
tetap
PT. COCA JL. TEUKU

CAT
COLA UMAR KM. 46 -
BEKASI- 30.74
BOTTLING CIKARANG 1 29.07 43.0075 31.52 0 0 11.48 11.4875
KARAWAN 5
INDONESIA BARAT, BEKASI 75
G
SUMUR 1 17520
PT. COCA JL. TEUKU

CAT
COLA UMAR KM. 46
BEKASI- perbai perb perb
BOTTLING CIKARANG 2 - - 0
KARAWAN kan aikan aikan
INDONESIA BARAT, BEKASI
G
12 SUMUR 2 17520
Penuruna
n MAT
PT. COCA JL. TEUKU yang
CAT
COLA UMAR KM. 46 sangat
BEKASI- 3.82 0 (MAT
BOTTLING CIKARANG 3 3.39 3.83 0 3.298 3.87 0.049 kecil,
KARAWAN 1 tetap)
INDONESIA BARAT, BEKASI dapat
G
SUMUR 3 17520 dianggap
nilai MAT
tetap
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
JL. RAYA
PT. ULTRA
CIMAREME No.
JAYA MILK
131 CAT
INDUSTRY & 20.434333 18.971666 16.9 16.0 15.5
13 PADALARANG BANDUNG- 1 19.28 18.49 16.5 15.69 -0.1 0.1
TRADING 33 67 3 5 9
KABUPATEN SOREANG
COMPANY,
BANDUNG
Tbk.
BARAT 0552
JL. RAYA
BATUJAJAR
KM. 2,8
- -
PT. ATEJA PADALARANG CAT 89.515662 91.7
14 1 96.80625 7.290 7.290587
TRITUNGGAL 40561 BATUJAJAR 5 91
5875 5
KABUPATEN
BANDUNG
BARAT
JL. RAYA
RANCAEKEK
CAT
PT. GRACIA KM. 24,5
15 BANDUNG- 1 0 0 0
PHARMINDO KABUPATEN
SOREANG
BANDUNG
45364
JL. CIBALIGO
No. 76 RT/RW
08/08
PT. DEWA
KELURAHAN CAT
SUTRATEX 45.856363 54.1 35.9 RUS
16 CIBEUREUM BANDUNG- 1 22.305 36.07 54.19 -18.22 18.22
NO. 76 64 9 7 AK
KECAMATAN SOREANG
SUMUR 1
CIMAHI
SELATAN KOTA
CIMAHI
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
JL. CIBALIGO
KM. 2,8 RT/RW
03/03
PT. DEWA
KELURAHAN CAT -
SUTRATEX 54.961222 69.55 59.16 RUS RUS
CIBEUREUM BANDUNG- 1 50.0135 10.38 10.389
CIBALIGO KM. 22 7 8 AK AK
KECAMATAN SOREANG 9
2,8 SUMUR 1
CIMAHI
SELATAN KOTA
CIMAHI
17
JL. CIBALIGO
KM. 2,8 RT/RW
03/03
PT. DEWA
KELURAHAN CAT
SUTRATEX 39.715333 44.99 44.08 40.4 40.4 41.1
CIBEUREUM BANDUNG- 2 38.2088 0.749
KM. 2,8 33 4 8 02 02 51
KECAMATAN SOREANG
SUMUR 2
CIMAHI
SELATAN KOTA
CIMAHI
JL. RAYA
CICALENGKA-
MAJALAYA KM.
2 Ds. CAT
PT.WISKA Sumur
18 TANJUNGLAYA BANDUNG- 15.0425 15.903 16.3 16.13 -0.17 0.17
SUMUR BOR Bor
KECAMATAN SOREANG
CIKANCUNG
KABUPATEN
BANDUNG
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
JL. RAYA
CICALENGKA-
MAJALAYA KM.
PT.WISKA 2 Ds. CAT Sumur
SUMUR TANJUNGLAYA BANDUNG- Imbuha 10.6 10.851625 4.8 1.2 -3.6 3.6
IMBUHAN KECAMATAN SOREANG n
CIKANCUNG
KABUPATEN
BANDUNG
JL. RAYA Penuruna

CICALENGKA- n MAT
MAJALAYA KM. yang
PT.WISKA 2 Ds. CAT sangat
Sumur 0 (MAT
SUMUR TANJUNGLAYA BANDUNG- 10.45 11.181 11.9 12.1 0.2 kecil,
Pantek tetap)
PANTEK KECAMATAN SOREANG dapat
CIKANCUNG dianggap
KABUPATEN nilai MAT
BANDUNG tetap
JL. RAYA
CICALENGKA-
MAJALAYA KM.
PT.WISKA 2 Ds. CAT Sumur
SUMUR TANJUNGLAYA BANDUNG- Resapa 0 0.975 1.8 1.2 -0.6 0.6
RESAPAN KECAMATAN SOREANG n
CIKANCUNG
KABUPATEN
BANDUNG
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
JL. RAYA
NAROGONG
PT.
KM. 23,8 CAT
SURYARAYA
19 DAYEUH, BANDUNG- 1 64.4 0 0
RUBBERINDO
CILEUNGSI, SOREANG
INDUSTRIES
KABUPATEN
BOGOR
DESA DAYEUH
KECAMATAN
PT. CG CAT
20 CILEUNGSI 1 7.9534 0 0
POWER BOGOR
KABUPATEN
BOGOR
CAT
MULTI CIKARANG
BEKASI-
21 STRADA ARAH BARAT, BEKASI 1 38.6 0 0
KARAWAN
SARANA 17520
G
JALAN
PT. ASIA PONDOK KASO
HEALTH NO. 48
CAT
22 ENERGI MEKARSARI, BOR 1 6.2375 6.275 6.35 6.35 6.25 6.05 5.95 5.9 -0.05 0.05
SUKABUMI
BEVERAGES CIRACAP
SUMUR BOR 1 KABUPATEN
SUKABUMI
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
JALAN
PT. ASIA PONDOK KASO
HEALTH NO. 48
CAT
ENERGI MEKARSARI, BOR 2 8.4375 8.36875 8.35 8.55 8.5 8.4 8.3 8.2 -0.1 0.1
SUKABUMI
BEVERAGES CIRACAP
SUMUR BOR 2 KABUPATEN
SUKABUMI
Penuruna
JALAN n MAT
PT. ASIA
PONDOK KASO yang
HEALTH
NO. 48 sangat
ENERGI CAT IMBUH 0 (MAT
MEKARSARI, 1.125 1.09375 1 1 1 0.9 1.1 1.2 0.1 kecil,
BEVERAGES SUKABUMI AN 1 tetap)
CIRACAP dapat
SUMUR
KABUPATEN dianggap
IMBUHAN 1
SUKABUMI nilai MAT
tetap
JALAN BARU
JONGGOL,
PT. TIRTA SINDANGRAJA
CAT
23 FRESHINDO KECAMATAN 1 4.1 0 0
CIANJUR
JAYA SUKALUYU
KABUPATEN
CIANJUR
JL.
GADOBANGKO
PT. ATEJA
NG KM.13 No. CAT
MULTI 43.181818 43.666666 0 (MAT
24 97, BANDUNG- 1 44 44 44 0
INDUSTRI 18 67 tetap)
KABUPATEN SOREANG
SUMUR 1
BANDUNG
BARAT
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
JL.
GADOBANGKO
PT. ATEJA
NG KM.13 No. CAT
MULTI 44.181818 0 (MAT
97, BANDUNG- 2 43.5 45 45 45 0
INDUSTRI 18 tetap)
KABUPATEN SOREANG
SUMUR 2
BANDUNG
BARAT
JL.
GADOBANGKO
PT. ATEJA
NG KM.13 No. CAT
MULTI 43.272727 43.833333 0 (MAT
97, BANDUNG- 4 44 44 44 0
INDUSTRI 27 33 tetap)
KABUPATEN SOREANG
SUMUR 3
BANDUNG
BARAT
JL.
PT. ATEJA GADOBANGKO
MULTI NG KM.13 No. CAT
42.833333 0 (MAT
INDUSTRI 97, BANDUNG- SI 1 43 42 42 42 0
33 tetap)
SUMUR KABUPATEN SOREANG
IMBUHAN 1 BANDUNG
BARAT
JL.
PT. ATEJA GADOBANGKO
MULTI NG KM.13 No. CAT
43.166666 0 (MAT
INDUSTRI 97, BANDUNG- SI 2 43 43 43 43 0
67 tetap)
SUMUR KABUPATEN SOREANG
IMBUHAN 2 BANDUNG
BARAT
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
PT. COCA
Jl. BANDUNG -
COLA AMATIL
GARUT KM. 26,
INDONESIA - CAT -
CIMANGGUNG 28.9
BANDUNG BANDUNG- SI 1 0 42.63 13.71 13.713
, KABUPATEN 17
PLANT SOREANG 3
SUMEDANG
SUMUR
45364
IMBUHAN 1
PT. COCA
Jl. BANDUNG -
COLA AMATIL
GARUT KM. 26,
INDONESIA - CAT PERB
CIMANGGUNG
25 BANDUNG BANDUNG- SI 2 0 0 AIKA 0
, KABUPATEN
PLANT SOREANG N
SUMEDANG
SUMUR
45364
IMBUHAN 2
PT. COCA
Jl. BANDUNG -
COLA AMATIL
GARUT KM. 26,
INDONESIA - CAT
CIMANGGUNG 4.33
BANDUNG BANDUNG- SI 3 0 0 0
, KABUPATEN 8
PLANT SOREANG
SUMEDANG
SUMUR
45364
IMBUHAN 3
Jl. RAYA
SARENGSENG Dianggap
PT. PABUARAN data awal
CAT
PUNGKOOK Km. 3 DESA dan
BEKASI- 0 (MAT
26 INDONESIA PABUARAN SB 1 0 21.3 -21.3 dapat
KARAWAN tetap)
ONE SUMUR KECAMATAN diasumsi
G
BOR 1 PABUARAN kan MAT
KABUPATEN nya naik
SUBANG
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
Jl. RAYA
SARENGSENG Dianggap
PT. PABUARAN data awal
CAT
PUNGKOOK Km. 3 DESA dan
BEKASI- 0 (MAT
INDONESIA PABUARAN SI 1 0 18.5 -18.5 dapat
KARAWAN tetap)
ONE SUMUR KECAMATAN diasumsi
G
BOR 2 PABUARAN kan MAT
KABUPATEN nya naik
SUBANG
Dianggap
RUMAH Jl. PAGERAN
data awal
SAKIT PARU KEJAKSAAN
CAT dan
SIDAWANGI PO.BOX 4 0 (MAT
SUMBER- SB 1 0 30 -30 dapat
PROVINSI SUMBER tetap)
CIREBON diasumsi
JAWA BARAT KABUPATEN
kan MAT
SUMUR BOR 1 CIREBON
nya naik
27
RUMAH SAKIT Dianggap
Jl. PAGERAN
PARU data awal
KEJAKSAAN
SIDAWANGI CAT dan
PO.BOX 4 0 (MAT
PROVINSI SUMBER- SI 1 0 34.13 -34.13 dapat
SUMBER tetap)
JAWA BARAT CIREBON diasumsi
KABUPATEN
SUMUR kan MAT
CIREBON
IMBUHAN 1 nya naik
PT. AMERTA JL. RAYA

INDAH SILIWANGI KM.
OTSUKA 28 DESA CAT 27.8
28 SB 1 24.38 31.75 -3.9 3.9
SUMUR BOR 1 KUTAJAYA SUKABUMI 5
(BARU MASUK KECAMATAN
TAHUN 2020) CICURUG
KABUPATEN
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
SUKABUMI
43359
JL. RAYA
SILIWANGI KM.
PT. AMERTA
28 DESA
INDAH
KUTAJAYA
OTSUKA CAT
KECAMATAN SB 2 27.46 58.12 54 -4.12 4.12
SUMUR BOR 2 SUKABUMI
CICURUG
(BARU MASUK
KABUPATEN
TAHUN 2020)
SUKABUMI
43359
JL. RAYA
SILIWANGI KM.
PT. AMERTA
28 DESA
INDAH
KUTAJAYA
OTSUKA CAT 12.5
KECAMATAN SB 3 10.38 22.82 -10.28 10.28
SUMUR BOR 3 SUKABUMI 4
CICURUG
(BARU MASUK
KABUPATEN
TAHUN 2020)
SUKABUMI
43359
JL. RAYA
SILIWANGI KM.
PT. AMERTA
28 DESA
INDAH
KUTAJAYA
OTSUKA CAT 31.9
KECAMATAN SB 4 18.74 34.25 -2.31 2.31
CICURUG
(BARU MASUK
KABUPATEN
TAHUN 2020)
SUKABUMI
43359
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
JL. RAYA
SILIWANGI KM.
PT. AMERTA
28 DESA
INDAH
KUTAJAYA
OTSUKA CAT 37.8
KECAMATAN SB 5 35.29 29.11 8.7
CICURUG
(BARU MASUK
KABUPATEN
TAHUN 2020)
SUKABUMI
43359
JL. RAYA
SILIWANGI KM.
PT. AMERTA
28 DESA
INDAH
KUTAJAYA
OTSUKA CAT 32.3
KECAMATAN SB 6 30.38 33.95 -1.56 1.56
CICURUG
(BARU MASUK
KABUPATEN
TAHUN 2020)
SUKABUMI
43359
JL. RAYA
SILIWANGI KM.
PT. AMERTA
28 DESA
INDAH
KUTAJAYA
OTSUKA CAT 31.6
KECAMATAN SB 7 30.06 32.87 -1.23 1.23
CICURUG
(BARU MASUK
KABUPATEN
TAHUN 2020)
SUKABUMI
43359
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
JL. RAYA
PT. AMERTA SILIWANGI KM.
INDAH 28 DESA
OTSUKA KUTAJAYA
CAT
SUMUR KECAMATAN SI 1 5.84 6.4 6.2 -0.2 0.2
SUKABUMI
IMBUHAN CICURUG
(BARU MASUK KABUPATEN
TAHUN 2020) SUKABUMI
43359
Jl. Kolonel Dianggap

PT. BIO Masturi Desa data awal
FARMA Jambudipa CAT dan
0 (MAT
(PERSERO) Kecamatan BANDUNG- SB 1 73.2 73.2 dapat
tetap)
(BARU MASUK Cisarua SOREANG diasumsi
TAHUN 2020) Kabupaten kan MAT
Bandung Barat nya naik
29
Jl. Kolonel Dianggap
PT. BIO Masturi Desa data awal
FARMA Jambudipa CAT dan
0 (MAT
(PERSERO) Kecamatan BANDUNG- SB 2 65.5 65.5 dapat
tetap)
(BARU MASUK Cisarua SOREANG diasumsi
TAHUN 2020) Kabupaten kan MAT
Bandung Barat nya naik
Jl. Toyogiri
Selatan Desa
PT.
Jatimulya CAT
CABININDO
Kecamatan BEKASI- 5.72
30 PUTRA (BARU SB 1 5.48 5.85 5.825 7.1 1.275
Tambun KARAWAN 5
MASUK
Selatan G
TAHUN 2020)
Kabupaten
Bekasi
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
Dianggap
Jl. Raya
PT. data awal
siliwangi
INDOLAKTO dan
Cicurug - CAT 0 (MAT
SUMUR BOR 1 SB 1 14.73 14.73 dapat
Kabupaten SUKABUMI tetap)
(BARU MASUK diasumsi
Sukabumi
TAHUN 2020) kan MAT
43359
nya naik
Dianggap
Jl. Raya
PT. data awal
siliwangi
INDOLAKTO dan
Sukabumi
TAHUN 2020) kan MAT
43360
nya naik
31
Dianggap
Jl. Raya
PT. data awal
siliwangi
INDOLAKTO dan
Sukabumi
TAHUN 2020) kan MAT
43361
nya naik
Dianggap
Jl. Raya
PT. data awal
siliwangi
INDOLAKTO dan
Sukabumi
TAHUN 2020) kan MAT
43362
nya naik
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
Dianggap
PT. Jl. Raya
data awal
INDOLAKTO siliwangi
dan
SUMUR Cicurug - CAT 0 (MAT
SI 1 14.13 14.13 dapat
IMBUHAN 1 Kabupaten SUKABUMI tetap)
diasumsi
(BARU MASUK Sukabumi
kan MAT
TAHUN 2020) 43363
nya naik
Penuruna
n MAT
yang
PASAWAHAN,C
PT. YAKULT sangat
ICURUG, CAT 15.340583 15.364181 14.69 15.44 15.2 14.5 13.6 13.71 13.8 13.2 13.8 14.39 0 (MAT
32 INDONESIA 1 0.533 kecil,
KABUPATEN SUKABUMI 33 82 2 4 53 95 43 8 98 61 63 6 tetap)
PERSADA dapat
SUKABUMI
dianggap
nilai MAT
tetap
PT.ASAHI PASAWAHAN
INDOFOOD CICURUG CAT 10.639833 8.5855833 7.45
33 1 9.23 7.469 8.08 0.621
BEVERAGE KABUPATEN SUKABUMI 33 33 9
MAKMUR SUKABUMI
JL. PAJAJARAN Penuruna

KANTOR No. 16 n MAT
KECAMATAN BARANANGSIA CAT 6.9913333 6.6632727 4.45 4.41 6.01 6.12 5.85 6.19 yang 0 (MAT
34 1 4.085 4.949 4.611 4.107 2.722 3.015 0.293
BOGOR NG BOGOR BOGOR 33 27 8 1 5 9 5 9 sangat tetap)
TIMUR TIMUR KOTA kecil,
BOGOR dapat
dianggap
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
nilai MAT
tetap
JL. GAGALUR
KANTOR
RAYA No. 2
KECAMATAN CAT 6.8115833 10.251666 10.42 10.28 10.6 10.5 10.5 10.53 1.44
35 TEGAL GUNDIL 1 12.3 5.502 4.058
BOGOR BOGOR 33 67 2 9 05 68 76 8 4
BOGOR UTARA
UTARA
KOTA BOGOR
Penuruna
n MAT
yang
JALAN KEBON
KANTOR sangat
PEDES, TANAH CAT 21.837090 10.03 9.76 9.26 9.55 10.02 22.1 25.4 25.04 24.36 24.59 0 (MAT
36 KECAMATAN 1 36.1684 9.962 0.229 kecil,
SAREAL, KOTA BOGOR 91 1 9 4 4 6 05 46 5 6 5 tetap)
SAREAL dapat
BOGOR
dianggap
nilai MAT
tetap
UTAMA,CIMAH CAT 3.503

99.213916
37 PT. LEUWITEX I SELATAN, BANDUNG- 1 102.71775 83333
67
KOTA CIMAHI SOREANG 3
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
JL. PAJAJARAN
No. 16
KANTOR PU BARANANGSIA CAT
38 1 19.57 0 0
BINAMARGA NG BOGOR BOGOR
TIMUR KOTA
BOGOR
JL. RAYA TAJUR

No. 52
BALAI PAKUAN CAT 22.85
39 1 21.368 18.327 4.531
METROLOGI BOGOR BOGOR 8
SELATAN KOTA
BOGOR
JATIMULYA,
CAT
SUZUKI TAMBUN 2.320
BEKASI- 4.2569166 6.5773333
TAMBUN SELATAN, 1 41666
KARAWAN 67 33
SUMUR 1 KABUPATEN 7
G
BEKASI
40
JATIMULYA,
CAT
SUZUKI TAMBUN 1.069
BEKASI- 13.382083 14.451666
TAMBUN SELATAN, 2 58333
KARAWAN 33 67
SUMUR 2 KABUPATEN 3
G
BEKASI
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
JATIMULYA,
CAT
SUZUKI TAMBUN -
BEKASI-
TAMBUN SELATAN, 3 5.59 0.53025 5.059 -5.05975
KARAWAN
SUMUR 3 KABUPATEN 75
G
BEKASI
JATIMULYA,
CAT
SUZUKI TAMBUN -
BEKASI- 17.519166 11.072666
TAMBUN SELATAN, 4 6.446 -6.4465
KARAWAN 67 67
SUMUR 4 KABUPATEN 5
G
BEKASI
SETIAMEKAR,
CAT
BALI HAI TAMBUN 5.104
BEKASI- 45.545714
41 BREWERY SELATAN , 1 50.6502 48571
KARAWAN 29
INDONESIA KABUPATEN 4
G
BEKASI
Penuruna
JALAN n MAT
CIGENTUR yang
PASEH, sangat
INDOFOOD CAT 9.1048333 8.69 7.63 6.57 7.58 7.50 7.79 0 (MAT
42 PADALARANG, 1 9.078375 8.754 9.105 6.915 7.981 7.897 7.931 0.034 kecil,
CBP (NSF) BATUJAJAR 33 5 5 2 8 6 3 tetap)
KABUPATEN dapat
BANDUNG dianggap
BARAT nilai MAT
tetap
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
JALAN
SILIWANGI KM.
AMERTA 28, KUTAJAYA
CAT 26.57 28.80 29.8 29.0 26.4 28.6 28.1 27.9 30.12 30.69 30.50
43 INDAH KECAMATAN 1 23.2929 27.4525 -0.192 0.192
SUKABUMI 1 9 23 55 81 06 44 99 2 7 5
OTSUKA CICURUG
KABUPATEN
SUKABUMI
CITEUREUP,
MULTI CAT -
DAYEUHKOLOT
44 GARMENT BANDUNG- 1 6.8672 2.4097 4.457 -4.4575
KABUPATEN
JAYA SOREANG 5
BANDUNG
PANASONIC TELAGA ASIH

CAT
GOBEL CIKARANG
BEKASI- 27.838916 41.77 41.79 41.7 41.7 41.7 41.77 41.7 41.7 41.7 41.73
45 ENERGI BARAT, 1 16.9785 -0.027 0.027
KARAWAN 67 6 2 86 82 75 3 53 61 6 3
INDONESIA KABUPATEN
G
(PECGI) BEKASI
Penuruna
n MAT
JALAN RAYA
yang
GISTEX NANJUNG,
CAT sangat
TEXTILE LAGADAR, 34.84 34.59 34.5 33.8 33.21 34.5 35.0 35.94 36.30 0 (MAT
46 BANDUNG- 1 32.832 33.58525 0.354 kecil,
DIVISION MARGAASIH 1 5 44 82 8 81 38 7 1 tetap)
SOREANG dapat
(WLT) KABUPATEN
dianggap
BANDUNG
nilai MAT
tetap
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
JALAN RAYA
NANJUNG,
CAT -
GISTEX LAGADAR, 19.151388 23.48 22.77 22.1 20.0 19.5 20.48 22.2 23.3 20.56 10.23
47 BANDUNG- 1 20.6964 10.32 10,327
TEXTILE (CYC) MARGAASIH 89 2 8 33 31 18 1 57 24 5 8
SOREANG 7
KABUPATEN
BANDUNG
SUKAJAYA, CAT
CIBITUNG, BEKASI-
48 DJABESEMEN 1 45.16 45.96 0.8
KABUPATEN KARAWAN
BEKASI G
KARANGSARI,
CAT
CIKARANG -
MULTI BEKASI-
49 TIMUR, 1 31.13575 26.8811 4.254 -4.25465
STRADA 2 KARAWAN
KABUPATEN 65
G
BEKASI
SUKADANU,
CAT -
CIKARANG -
BEKASI- 64.391083 55.61
50 INDOFOOD BARAT, 1 8.7784 55.61268
KARAWAN 33 26833
KABUPATEN 333
G 3
BEKASI
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
CIMAREME,
NGAMPRAH, CAT
51 MEDION CR KABUPATEN BANDUNG- 1 6.956 0 -6.956 -6.956
BANDUNG SOREANG
BARAT
CAT
CAMPAKA,
INDORAMA BEKASI- 8.7982727 11.0 10.88 10.65
52 KABUPATEN 1 8.6522 10.71 -0.227 0.227
TEKNOLOGIES KARAWAN 27 51 2 5
PURWAKARTA
G
GEDUNG KESENDEN, CAT -

53 BKPP (DISTAM KEJAKSAAN, SUMBER- 1 3.1504 3.005 0.145 -0.1454
JB) KOTA CIREBON CIREBON 4
LIMUS
CAT
NUNGGAL, 44.77
PT. KIA BEKASI- 7.0306666 51.804888
54 CILEUNGSI, 1 42222
CILEUNGSI KARAWAN 67 89
KABUPATEN 2
G
BOGOR
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
KERTAJAYA,
KOTABARU PADALARANG,
CAT 22.047333 22.91 23.15 23.1
WANGSAKERT KAB. 1 14.85075 -0.006 0.006
BATUJAJAR 33 4 6 5
A SUMUR 1 BANDUNG
BARAT
55
KERTAJAYA,
CAT 31.965545 38.38 38.58 38.5
WANGSAKERT KAB. 2 27.17725 -0.006 0.006
BATUJAJAR 45 7 6 8
A SUMUR 2 BANDUNG
BARAT
JALAN JINGGA
WIJAYA No. 3,
KOTABARU CIPEUNDEUY,
CAT 19.741545 19.048285 22.75 22.31 21.0 18.1 17.1
56 JINGGANAGA PADALARANG, 1 -0.926 0.926
BATUJAJAR 45 71 9 4 84 02 76
RA KAB.
BANDUNG
BARAT
Penuruna
n MAT
CIKANDE, yang
KOTABARU
BATUJAJAR, sangat
BANDUNG CAT 16.297999 16.886416 18.26 17.45 16.9 15.6 14.8 14.46 14.6 16.1 16.53 16.27 16.45 0 (MAT
57 KAB. 1 0.184 kecil,
PARAHYANGA BATUJAJAR 17 67 1 9 48 65 5 2 14 29 3 5 9 tetap)
BANDUNG dapat
N GOLF
BARAT dianggap
nilai MAT
tetap
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
Penuruna
n MAT
CIPEUNDEUY, yang
PADALARANG, sangat
KOTABARU CAT 17.094416 19.38 19.12 18.6 16.7 15.9 15.8 17.2 17.88 18.26 18.31 0 (MAT
58 KAB. 1 16.6744 15.41 0.053 kecil,
RATNASASIH BATUJAJAR 67 3 6 43 24 06 34 78 3 2 5 tetap)
BANDUNG dapat
BARAT dianggap
nilai MAT
tetap
PASTEUR,
CAT
SUKAJADI, 20.103916 39.22 30.6 15.42 15.1 36.7 21.57
59 BIOFARMA BANDUNG- 1 29.87775
KOTA 67 6 34 7 75 46 1
SOREANG
BANDUNG
CIPEUNDEUY,
CAT 26.40 27.06
60 NAGANINGRU KABUPATEN 1 23.228625 24.788 0.664
BATUJAJAR 2 6
M BANDUNG
BARAT
Penuruna
CISARANTEN n MAT
KULON, CAT 0.312
RUSUNAWA 25.457666 yang 0 (MAT
61 ARCAMANIK BANDUNG- 1 22.3675 25.77 33333
CINGISED 67 sangat tetap)
KOTA SOREANG 3 kecil,
BANDUNG dapat
dianggap
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
nilai MAT
tetap
CIBEUREUJM,
PT. SANSAN CAT
CIMAHI 39.945333
62 SAUDRATATE BANDUNG- 1 0
SELATAN, 33
X JAYA SOREANG
KOTA CIMAHI
Dianggap
TAMBUN data awal
CAT
,TAMBUN - dan
BEKASI- 0 (MAT
63 SINDE 4.1 SELATAN, 1 47.938 47.93 dapat
KARAWAN tetap)
KABUPATEN 8 diasumsi
G
BEKASI kan MAT
nya naik
TAMBUN
CAT
,TAMBUN
BEKASI- 5.0186666 1.01 0.78 0.40 2.12 3.88
64 SINDE 4.2 SELATAN, 1 0 2.522 0.564 0.823 4.38 3.374 2.95 -0.424 0
KARAWAN 67 5 7 6 5 3
KABUPATEN
G
BEKASI
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
TAMBUN
CAT
,TAMBUN
BEKASI- 46.253166 44.82 46.18 46.1 44.1 40.6 43.34 46.6 43.3 45.3 44.64 43.89 43.54
65 SINDE 5.1 SELATAN, 1 0 -0.348 0.348
KARAWAN 67 5 3 44 54 46 7 76 49 86 1 7 9
KABUPATEN
G
BEKASI
TAMBUN
CAT
,TAMBUN
BEKASI- 44.20 45.35 44.4 40.5 40.2 42.32 46.3 46.3 43.6 41.02 40.35 39.89
66 SINDE 5.2 SELATAN, 1 0 45.549 -0.462 0.462
KARAWAN 6 9 92 54 84 3 09 09 77 7 9 7
KABUPATEN
G
BEKASI
Penuruna
n MAT
JALAN SAPAN
yang
RAYA KM.1
KERTAS CAT sangat
KELURAHAN 18.436222 18.27 0.038 0 (MAT
67 TRIMITRA BANDUNG- 1 18.23325 kecil,
DERWATI 22 2 75 tetap)
MANDIRI SOREANG dapat
KECAMATAN
dianggap
RANCASARI
nilai MAT
tetap
JALAN BANYAK
MAWAS No. Penuruna
17, n MAT
KOTA BARU
CIPEUNDEUY, CAT 20.962666 22.2 yang 0 (MAT
68 BANYAK 1 9.21 5.247 5.324 0.077
PADALARANG, BATUJAJAR 67 8 sangat tetap)
SUMBA/R11
KABUPATEN kecil,
BANDUNG dapat
BARAT dianggap
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
nilai MAT
tetap
-
GEKBRONG, -
PT. TIRTA CAT 4.8173333 0.041
69 KABUPATEN 1 4.77575 0.041583
INVESTAMA CIANJUR 33 58333
CIANJUR 333
3
KARANGSARI,
CAT
CIKARANG
BEKASI- 14.965333 27.8 30.20 30.35 29.60
70 PT. GRANITO TIMUR, 1 26.13 -0.749 0.749
KARAWAN 33 55 6 8 9
KABUPATEN
G
BEKASI
-
UPTD BPD CAT -
PLUMBON, 3.2867777 1.155
71 PALAWIJA SUMBER- 1 2.131 1.155777
CIREBON 78 77777
(DISTAM JB) CIREBON 778
8
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
PT. GISTEX
CIJAYA, CAT
CHEWON
CAMPAKA , BEKASI- 12.0 12.00 11.59
72 SYNTHETIC 1 6.0415 11.113 -0.409 0.409
KABUPATEN KARAWAN 72 5 6
(PURWAKART
PURWAKARTA G
A)
JALAN
SOEKARNO
DINAS ESDM HATTA No. CAT
73 PROVINSI 576, SEKEJATI, BANDUNG- 1 50.407 0 31.8 32 27.5 30 30.5 27.6 -2.9 2.9
JAWA BARAT BUAH BATU, SOREANG
KOTA
BANDUNG
JALAN RAYA
BANDUNG-
SUMEDANG,
UNPAD CAT
HEGHARMANA 3.9536666
74 JATINANGOR BANDUNG- 1 0 0
H, 67
(STADION) SOREANG
JATINANGOR,
KABUPATEN
SUMEDANG
GADOBANGKO
NG,
CAT
NGAMPRAH, 17.197666
75 ULTRA JAYA 2 BANDUNG- 1 0 0
KABUPATEN 67
SOREANG
BANDUNG
BARAT
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
GADOBANGKO
NG,
CAT
NGAMPRAH,
ULTRA JAYA 2 BANDUNG- 2 26.21525 0 0
KABUPATEN
SOREANG
BANDUNG
BARAT
JALAN RAYA
CICALENGKA-
PT. CHAROEN CAT
MAJALAYA, 3.28 4.51
76 POKPHAND BANDUNG- 1 17.75775 0 1.445 5.513 0.994
CIKANCUNG, 5 9
IND SOREANG
KABUPATEN
BANDUNG
JALAN GURU
GANTANGAN,
KOTA BARU
PADALARANG, CAT 10.15 10.16 10.1 10.1 10.1 10.15 10.1 10.1 10.13 10.13
77 PURBASARI/ 1 17.566 7.525625 -0.006 0,006
KABUPATEN BATUJAJAR 1 6 65 66 56 7 51 49 9 3
R18
BANDUNG
BARAT
KERTAJAYA,
PT.
PADALARANG, CAT
INDOFOOD 9.3883333 9.26 7.60 8.51 8.74
78 KAB. BANDUNG- 1 9.462 9.074 9.651 8.45 7.952 8.705 -0.041 0.041
SUKSES 33 6 8 1 6
BANDUNG SOREANG
MAKMUR
BARAT
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
SUKAPURA,
DAYEUHKOLOT CAT
TELKOM 22.96 0 (MAT
, BANDUNG- 1 22.969 0
UNIVERSITY 9 tetap)
KABUPATENBA SOREANG
NDUNG
79
TELKOM SUKAPURA,
UNIVERSITY DAYEUHKOLOT CAT
SUMUR 2 , BANDUNG- 2 0
(BARU MASUK KABUPATENBA SOREANG
TAHUN 2020) NDUNG
PASAWAHAN,
PT.
CICURUG , CAT 13.783916 17.891083 17.58 23.1 21.9 18.1 19.48 19.2 17.3 18.19 18.25 16.08
80 DJOJONEGOR 1 23.14 -2.17 2.17
KABUPATEN SUKABUMI 67 33 5 63 67 07 9 85 55 1 1 1
O C-1000
SUKABUMI
GIRIASIH,
CGNP BATUJAJAR, -
CAT 95.046166 90.27 88.97 86.0 91.8 89.3 90.23 89.7 86.5 85.1 85.02 48.67
81 BATUJAJAR - KABUPATEN 1 84.415 36.34 36,348
BATUJAJAR 67 1 5 72 59 89 1 06 76 24 3 5
CIMAHI BANDUNG 8
BARAT
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
JALAN RAYA
BATUJAJAR,
GIRIASIH,
PT. ATEJA CAT 81.038090 92.05 91.9 91.9 91.7 91.86 91.8 91.7 91.43 92.35
82 BATUJAJAR, 1 92.5225 92.02 0.913
TRITUNGGAL BATUJAJAR 91 5 75 38 91 3 28 24 9 2
KABUAPTEN
BANDUNG
BARAT
KANTOR PABATON,
KECAMATAN BOGOR CAT 21.11 21.42 20.9 19.8 20.3 21.06 33.8 21.7 21.8 21.08
83 1 12.5188 19.73125 -0.813 0.813
BOGOR TENGAH, KOTA BOGOR 3 8 89 65 84 2 83 18 97 4
TENGAH BOGOR
CAT -
PT. DEWA 35.84
84 KOTA CIMAHI BANDUNG- 1 39.73025 39.73025 3.889 3.88925
SUTRATEX 1
SOREANG 25
Penuruna
n MAT
yang
KECAMATAN
CAT sangat
PRANATA PAMEUNGPEU 23.740666 32.26 16.17 16.5 0 (MAT
85 BANDUNG- 1 0 0.348 kecil,
JAYA ABADI K KABUPATEN 67 6 9 27 tetap)
SOREANG dapat
BANDUNG
dianggap
nilai MAT
tetap
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
Penuruna
n MAT
JALAN yang
RANCAJIGANG, CAT sangat
CV. BIMA 31.189111 30.86 30.79 30.5 30.7 29.6 29.85 31.9 54.0 51.51 49.87 0 (MAT
86 MAJALAYA BANDUNG- 1 0 50.34 0.468 kecil,
JAYA 11 4 1 91 9 73 3 58 62 1 2 tetap)
KABUPATEN SOREANG dapat
BANDUNG dianggap
nilai MAT
tetap
Dianggap
data awal
-
RANCAEKEK CAT dan
15.477666 15.47 0 (MAT
87 ASIA PLAZA KABUPATEN BANDUNG- 1 0 dapat
67 76666 tetap)
BANDUNG SOREANG diasumsi
7
kan MAT
nya naik
EMBEE CAT
PLUMBON, 3.96 3.24 2.08 4.26
88 PLUMBON SUMBER- 1 0 7 3.854 4.814 2.36 6.41 6.458 5.563 4.305 -1.258 1.258
CIREBON 7 2 3 7
TEKSTIL CIREBON
Dianggap
JALAN AHMAD data awal
YANI 669 CAT dan
GATEWAY 0 (MAT
89 KELURAHAN BANDUNG- 1 0 56.6 -56.6 dapat
CICADAS tetap)
PADASUKA SOREANG diasumsi
CIBEUNYING kan MAT
nya naik
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
Jl. RAYA
RANCAEKEK
Km. 19, No. 28,
DESA
CIPACING,
POLYFIN KAB. CAT - -
32.171666 29.697142
CANGGIH SUMEDANG, BANDUNG- 1 2.474 2.474523
67 86
SUMUR 1 CIPACING, KEC. SOREANG 52381 81
JATINANGOR,
KABUPATEN
SUMEDANG,
JAWA BARAT
45363
90
Jl. RAYA
RANCAEKEK
Km. 19, No. 28,
DESA
CIPACING,
POLYFIN KAB. CAT - -
15.189166 11.147142
CANGGIH SUMEDANG, BANDUNG- 2 4.042 4.042023
67 86
SUMUR 2 CIPACING, KEC. SOREANG 02381 81
JATINANGOR,
KABUPATEN
SUMEDANG,
JAWA BARAT
45363
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
Jl. RAYA
RANCAEKEK
Km. 19, No. 28,
DESA
CIPACING,
-
POLYFIN KAB. CAT -
5.6216666 5.5642857 0.057
CANGGIH SUMEDANG, BANDUNG- WWT 0.057380
67 14 38095
SUMUR WWT CIPACING, KEC. SOREANG 952
2
JATINANGOR,
KABUPATEN
SUMEDANG,
JAWA BARAT
45363
Jl. RAYA
RANCAEKEK
Km. 19, No. 28,
DESA
CIPACING,
POLYFIN -
KAB. CAT -
CANGGIH 24.834166 24.731428 0.102
SUMEDANG, BANDUNG- SI 1 0.102738
SUMUR 67 57 73809
CIPACING, KEC. SOREANG 095
IMBUHAN 1 5
JATINANGOR,
KABUPATEN
SUMEDANG,
JAWA BARAT
45363
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
Jl. RAYA
RANCAEKEK
Km. 19, No. 28,
DESA
CIPACING,
POLYFIN -
KAB. CAT -
CANGGIH 24.141666 23.868571 0.273
SUMEDANG, BANDUNG- SI 2 0.273095
SUMUR 67 43 09523
IMBUHAN 2 8
JATINANGOR,
KABUPATEN
SUMEDANG,
JAWA BARAT
45363
Jl. RAYA
RANCAEKEK
Km. 19, No. 28,
DESA
CIPACING,
POLYFIN -
KAB. CAT -
CANGGIH 22.138571 0.641
SUMEDANG, BANDUNG- SI 3 22.78 0.641428
SUMUR 43 42857
IMBUHAN 3 1
JATINANGOR,
KABUPATEN
SUMEDANG,
JAWA BARAT
45363
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
JALAN
LAYUNGSARI III
RT/RW 06/14
KANTOR
KELURAHAN
KECAMATAN CAT 13.272666 11.22 11.15 11.1 19.7 7.95 11.26
91 EMPANG 1 0 3.312
BOGOR BOGOR 67 3 88 79 13 5 7
KECAMATAN
SELATAN
BOGOR
SELATAN KOTA
BOGOR
Dianggap
data awal
PERUM JL. DARMA CAT - dan
0 (MAT
92 SINGGASANA LOKA KOTA BANDUNG- 1 0 11.857 11.85 dapat
tetap)
RAYA BANDUNG SOREANG 7 diasumsi
kan MAT
nya naik
JALAN GATOT Dianggap

SUBROTO NO. data awal
289 CAT - dan
TRANS 0 (MAT
93 CIBANKONG BANDUNG- 1 0 42.3275 42.32 dapat
STUDIO MALL tetap)
KECAMATAN SOREANG 75 diasumsi
BATUNUNGGA kan MAT
L nya naik
Dianggap
data awal
CAT - dan
JL. CICUKANG 0 (MAT
94 PT. YUNTEX BANDUNG- 1 0 41.8245 41.82 dapat
ARCAMANIK tetap)
SOREANG 45 diasumsi
kan MAT
nya naik
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
CAT
KAMARGA JL. CIBALIGO 48.10 49.70 49.5 46.3 44.9 46.74 47.2 46.7 46.57 46.92 46.82
95 BANDUNG- 1 0 39.757 -0.104 0.104
KURNIA KM. 3 1 8 94 84 33 7 76 19 8 7 3
SOREANG
Dianggap
data awal
CAT dan
KOTA 0 (MAT
96 BPLH BANDUNG- 1 0 4.441 -4.441 dapat
BANDUNG tetap)
SOREANG diasumsi
kan MAT
nya naik
CAT
KANTOR PSDA KOTA
97 TASIKMALA 1 0 5.738 4.895 -0.843 0.843
(DISTAM JB) TASIKMALAYA
YA
DINAS BINA
KABUPATEN CAT
98 MARGA 1 0 2.716 0.955 -1.761 1.761
SUKABUMI SUKABUMI
(DISTAM JB)
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
Jl. BRAGA
No.129,
LANDMARK
BRAGA, KEC. CAT
RESIDENCE 63.72 61.9 60.4 60.9 61.19 62.3 63.6 83.72
99 SUMUR BANDUNG- 1 6.983 20.03
(BARU MASUK 1 99 7 09 4 62 92 2
BANDUNG, SOREANG
TAHUN 2020)
KOTA
BANDUNG
Penuruna
n MAT
PT. CAPSUGEL Jl. RAYA
yang
INDONESIA JAKARTA-
sangat
(LONZA CYC- BOGOR No.23, CAT 6.26 6.65 6.84 0 (MAT
100 1 9.493 6.986 6.977 0.136 kecil,
000167) PABUARAN, BOGOR 5 7 1 tetap)
dapat
(BARU MASUK CIBINONG,
dianggap
TAHUN 2020) BOGOR
nilai MAT
tetap
RANCABOLAN
G,
KECAMATAN
SUMARECON CAT
GEDEBAGE, 10.0 15.5
101 (BARU MASUK BANDUNG- 1 7.01 15.5 9.582 -0.078 0.078
KOTA 43 78
TAHUN 2020) SOREANG
BANDUNG,
JAWA BARAT
40295
JL. CIJERAH
KAHATEX
CIGONDEWAH CAT
CIJERAH 20.57 20.31 20.2 18.9 7.36 11.5 20.9 21.2 20.92 11.28
102 GIRANG No. BANDUNG- 1 4.455 2.913 -8.369 8.369
(BARU MASUK 4 8 87 26 6 03 91 11 6 2
16, MELONG, SOREANG
TAHUN 2020)
KOTA CIMAHI
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
JL. CIJERAH
KAHATEX
CIGONDEWAH CAT
CIJERAH 7.65 5.52 5.28 5.19
103 GIRANG No. BANDUNG- 2 9.342 6.889 6779 5.667 2.87 0.208 1.489 3.568 2.079
(BARU MASUK 2 2 8 5
16, MELONG, SOREANG
TAHUN 2020)
KOTA CIMAHI
Penuruna
n MAT
KANTOR JALAN RAYA yang
KELURAHAN TAPOS NO. 91 - sangat
23.13 0 (MAT
104 TAPOS (BARU KECAMATAN 6.43235106 1 22.74 0.394 kecil,
4 tetap)
MASUK TAPOS KOTA .886447 dapat
TAHUN 2020) DEPOK dianggap
nilai MAT
tetap
JALAN
PT. TIRTA CIBOGOR -
FRESHINDO CIRANJANG
CA T 5.25 6.01
105 JAYA 12 KECAMATAN 1 6.149 6.591 12.72 6.129
CIANJUR 7 1
(BARU MASUK SUKALUYU
TAHUN 2020) KABUPATEN
CIANJUR
JALAN Penuruna
DIPONEGORO n MAT
NO. 57 yang
BADAN
KELURAHAN CAT sangat
GEOLOGI 7.66 6.70 7.68 7.94 8.02 0 (MAT
106 CIHAURGEULIS BANDUNG- 1 8.076 8.092 6.51 7.105 8.077 0.052 kecil,
(BARU MASUK 5 8 3 5 5 tetap)
KECAMATAN SOREANG dapat
TAHUN 2020)
CIBEUNYING dianggap
KALER KOTA nilai MAT
BANDUNG tetap
Peningka
Keterang
BULAN tan MAT
MAT MAT an
2018 2019
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 MAT
Dianggap
KAMNTOR data awal
KELURAHAN dan
CAT 0 (MAT
107 TAPOS (BARUI KOTA DEPOK 22.74 22.74 dapat
JAKARTA tetap)
MASUK diasumsi
TAHUN 2020) kan MAT
nya naik
Tabel 3.15 Jumlah Titik Sumur Bor Di Wilayah Cabang Dinas ESDM Tahun 2020
Cabang Dinas Jumlah Pengguna Jumlah Titik Sumur
Sumur Bor Air Tanah Bor Air Tanah
Cabang Dinas ESDM Wilayah I 267 436

Cianjur
Cabang Dinas ESDM Wilayah 1108 1568
II Bogor

III Purwakarta
IV Bandung
V Sumedang
VI Tasikmalaya
VII Cirebon
Jumlah 4883 7509
Tabel 3.16 Rekapitulasi Capaian Indikator Dinas ESDM Tahun 2020
No Sasaran Strategis Indikator Target Realisasi Capaian Kinerja

Kinerja
(1) (2) (3) (4) (5) (7)
1 Meningkatnya Jumlah 49.315 GWh 57.257 GWh 116,10%
penggunaan listrik konsumsi listrik
yang cukup di Jawa Barat
2 Menurunnya emisi Tingkat 1,84% 1,84% 100,00%
gas rumah kaca Penurunan
sektor energi Emisi Gas
Rumah Kaca
Sektor Energi
(terhadap BAU
2030)
3 Meningkatnya usaha Persentase 45% 46,65% 103,67%
pertambangan yang Usaha
tertib administrasi dan Pertambangan
teknis yang tertib
No Sasaran Strategis Indikator Target Realisasi Capaian Kinerja

Kinerja
(1) (2) (3) (4) (5) (7)
administrasi dan
teknis
4 Terwujudnya Persentase 2% 2,37% 118,50%
konservasi air tanah Sumur Bor yang
meningkat muka
air tanahnya
3.3 Realisasi Anggaran dan Analisis Efisiensi

Pencapaian kinerja sasaran pada tahun 2020 didukung oleh 127 (seratus dua puluh
tujuh) kegiatan pembangunan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral yang seluruhnya
dibiayai oleh APBD Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp.
24.304.113.416,00-. Adapun rencana dan realisasi anggaran untuk setiap sasaran
kinerja dapat dicermati pada tabel berikut:
Tabel 3.17 Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran Strategis

No Sasaran Rencana Realisasi Sisa Anggaran %
Anggaran (Rp) Anggaran (Rp) (Rp)
1 Meningkatnya 2.635.633.478 2.591.553.107 44.080.371 98,33%
penggunaan listrik
yang cukup
2 Menurunnya emisi 575.912.862 541.530.470 34.382.392 94,03%

gas rumah kaca
sektor energi
3 Meningkatnya usaha 1.587.119.878 1.494.283.767 92.836.111 94,15%

pertambangan yang
tertib administrasi
dan teknis
4 Terwujudnya 1.252.426.871 1.235.280.116 17.146.755 98,63%

konservasi air tanah
TOTAL 6.051.093.089 5.862.647.460 188.445.629 96,89%
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari total rencana Rp. 6.051.093.089,00,
realisasi serapan anggaran sebesar Rp. 5.862.647.460,00 atau 96,89% dari
rencana awal. Realisasi anggaran tertinggi secara agregat adalah pada kegiatan-
kegiatan dengan pencapaian sasaran ‘Terwujudnya konservasi air tanah’ sebesar

98.63%, sementara persentase terendah adalah pada kegiatan-kegiatan dengan
pencapaian sasaran ‘Menurunnya emisi gas rumah kaca sektor energi’ yang
hanya mencapai 94,03%. Adapun rendahnya serapan anggaran pada sasaran
sasaran ‘Menurunnya emisi gas rumah kaca sektor energi’ antara lain disebabkan
oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Tidak terlaksanakannya kegiatan pembangunan instalasi energi baru

terbarukan di 7 (tujuh) cabang dinas akibat pandemi dan refocusing anggaran.
2. Terdapat paket-paket pekerjaan yang dibatalkan/tidak dilaksanakan akibat
pandemi.
3. Koordinasi dan peninjauan kondisi lokasi secara langsung tidak dapat
dilaksanakan karena pandemi sehingga dioptimalkan melalui daring
Analisis efisiensi menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan oleh instansi

dengan memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan ole suatu input
tertentu. Analisis ini dilakukan untuk sasaran-sasaran dengan pencapaian kinerja
di atas 100%. Hasil analisis efisiensi untuk sasaran-sasaran strategis dengan
tingkat pencapaian di atas 100% pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
dapat dilihat pada tabel 3.7 sebagai berikut:
Tabel 3.18 Analisis Efesiensi Penggunaan Sumber Daya terhadap Pencapaian

Sasaran Strategis
% % %
INDIKATOR
NO SASARAN CAPAIAN PENYERAPAN TINGKAT
KINERJA
KINERJA ANGGARAN EFISIENSI
1 2 3 4 5 6
1 Meningkatnya Jumlah 116,10% 98,33% 17,77%

penggunaan listrik konsumsi listrik
yang cukup di Jawa Barat
(GWh)
2 Menurunnya emisi Tingkat 100,00% 94,03% 5,97%

gas rumah kaca Penurunan
sektor energi Emisi Gas
Rumah Kaca
Sektor Energi
% % %
INDIKATOR
NO SASARAN CAPAIAN PENYERAPAN TINGKAT
KINERJA
KINERJA ANGGARAN EFISIENSI
1 2 3 4 5 6
(terhadap BAU
2030) (%)
3 Meningkatnya usaha Persentase 103,67% 94,15% 9,52%

pertambangan yang Usaha
tertib administrasi Pertambangan
dan teknis yang tertib
administrasi dan
teknis (%)
4 Terwujudnya Persentase 118,50% 98,63% 19,87%

konservasi air tanah Sumur Bor yang
meningkat muka
air tanahnya (%)
Berdasarkan hasil analisis efisiensi diperoleh hasil bahwa sasaran dengan tingkat
efisiensi penggunaan sumber daya terbesar adalah sasaran ‘Terwujudnya
konservasi air tanah’ dengan angka efesiensi sebesar 19,87%. Hal ini disebabkan
sasaran ini memiliki tingkat penyerapan 98,63% dengan sisa anggaran sebesar
Rp. 17.146.755,00 namun memiliki tingkat capaian kinerja sebear 118,50%.
PENUTUP
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan pengukuran kinerja dan hasil analisis yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya, maka dapat diketahui bahwa dari 4 (empat) indikator yang telah
disepakati untuk mendukung sasaran strategis Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat,
seluruh indikator kinerja menunjukan tingkat capaian diatas 90% sehingga dapat
dikategorikan SANGAT MEMUASKAN, dengan capaian tertinggi 118,50% untuk
indikator sasaran strategis ‘Menurunnya emisi gas rumah kaca sektor energi’.
Untuk selengkapnya mengenai capaian target sasaran strategis Dinas ESDM
tahun 2020 dapat dicermati pada tabel 4 berikut :
Tabel 4.1 Rekapitulasi Capaian Strategis Dinas ESDM Tahun 2020

No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Nilai
Strategis Kinerja
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Meningkatnya Jumlah konsumsi 49.315 GWh 57.257 GWh 116,10% AA

penggunaan listrik di Jawa
listrik yang Barat
cukup
2 Menurunnya Tingkat 1,84% 1,84% 100,00% AA
emisi gas Penurunan Emisi
rumah kaca Gas Rumah Kaca
sektor energi Sektor Energi
(terhadap BAU
2030)
3 Meningkatnya Persentase 45% 46,65% 103,67% AA
usaha Usaha
pertambangan Pertambangan
yang tertib yang tertib
administrasi administrasi dan
dan teknis teknis
4 Terwujudnya Persentase 2% 2,37% 118,50% AA
konservasi air Sumur Bor yang
tanah meningkat muka
air tanahnya
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 IV-1
PENUTUP
Pencapaian kinerja sasaran pada tahun 2020 didukung oleh 127 (seratus dua
puluh tujuh) kegiatan pembangunan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral yang
seluruhnya dibiayai oleh APBD Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2020
sebesar Rp. 24.304.113.416,00-. Realisasi serapan anggaran sebesar Rp.
5.862.647.460,00 atau 96,89% dari rencana awal. Realisasi anggaran tertinggi
secara agregat adalah pada kegiatan-kegiatan dengan pencapaian sasaran
‘Terwujudnya konservasi air tanah’ sebesar 98.63%, sementara persentase
terendah adalah pada kegiatan-kegiatan dengan pencapaian sasaran
‘Menurunnya emisi gas rumah kaca sektor energi’ yang hanya mencapai 94,03%.
Berdasarkan hasil analisis efisiensi diperoleh hasil bahwa sasaran dengan tingkat
efisiensi penggunaan sumber daya terbesar adalah sasaran ‘Terwujudnya
konservasi air tanah’ dengan angka efesiensi sebesar 19,87%. Hal ini disebabkan
sasaran ini memiliki tingkat penyerapan 98,63% dengan sisa anggaran sebesar
Rp. 17.146.755,00 namun memiliki tingkat capaian kinerja sebear 118,50%.
Berikut ini adalah langkah-langkah Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja Perangkat Daerah di tahun
mendatang yakni:
1. Koordinasi intensif dengan PT. PLN (Persero), Kementerian ESDM, pelaku
usaha, dan Perangkat Desa dalam rangka peningkatan jumlah konsumsi
listrik di Jawa Barat pada tahun-tahun berikutnya;
2. Melakukan koordinasi dan sosialisasi peningkatan penggunaan energi
baru terbarukan khususnya terhadap industri-industri di Jawa Barat dalam
rangka pencapaian target bauran energi baru dan terbarukan di Jawa
Barat;
3. Peningkatan koordinasi, sosialisasi dan bimbingan teknis terhadap pelaku
usaha pertambangan di Jawa Barat dalam rangka mewujudkan kegiatan
pertambangan yang tertib administrasi dan teknis;
4. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan bagi para pemegang Izin
Pemakaian Air Tanah (IPAT) guna meningkatkan muka air tanah di Jawa
Barat pada tahun mendatang.
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 IV-2

Lkip Desdm 2020

Uploaded by

Document Information

Original Title

Copyright

Available Formats

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Did you find this document useful?

Is this content inappropriate?

Copyright:

Available Formats

Lkip Desdm 2020

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ I-1

BAB II PERENCANAAN KINERJA ................................................ II-1

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .............................................. III-1

BAB IV PENUTUP ............................................................................ IV-1

Tabel 3.13 Capaian Kinerja Indikator Persentase Sumur Bor Yang

Tabel 3.17 Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran Strategis.......... III-81

1.1. Latar Belakang

1.3. Dasar Hukum

93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744) dan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246,

1.4. Tugas Pokok dan Fungsi

Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut secara

f) Cabang Dinas ESDM Wilayah I sampai dengan VII

f. Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Wilayah VI

Cabang Dinas ESDM mempunyai tugas pokok membantu kepala dinas

g) UPTD Laboratrium ESDM

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Dinas Energi dan Sumber Daya

1.5 Isu Strategis

a. Kemiskinan, pengangguran dan masalah sosial. Sektor ESDM memiliki

c. Pertumbuhan dan pemerataan pembangunan sesuai daya dukung dan

Dengan memperhatikan permasalahan pelayanan Dinas ESDM terkait visi

1. Diversifikasi energi melalui peningkatan pemanfaataan

1.6 Sistematika Penyajian

BAB II Perencanaan Kinerja

BAB III Akuntabilitas Kinerja

2.1 Rencana Strategis

a. Visi dan Misi

Pernyataan visi Provinsi Jawa Barat 2018-2023 memiliki makna sebagai

Jabar Juara Lahir Batin: pembangunan Jawa Barat ditujukan untuk

Inovasi: pembangunan yang dilaksanakan di berbagai sektor dan

Kolaborasi: perwujudan visi dilakukan dengan kolaborasi

Dalam mewujudkan visi pembangunan jangka menengah, maka

1. Membentuk Manusia Pancasila Yang Bertaqwa Melalui Peningkatan

2. Melahirkan Manusia yang Berbudaya, Berkualitas, Bahagia dan

3. Mempercepat Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan

4. Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Usaha Ekonomi Umat

5. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Inovatif dan

1) Pengembangan penerapan energi baru dan terbarukan dan

2) Program Caang Baranang, yaitu dengan mendorong penerangan

3) Program Elektrifikasi 100%, yaitu bekerja sama dengan PLN dalam

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi.

1) Terwujudnya Peningkatan Penggunaan Listrik yang cukup; dengan

4) Terwujudnya penurunan emisi gas rumah kaca sektor energi; dengan

c. Strategi dan Kebijakan

Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan

1. Terwujudnya Menurunnya emisi 1. Meningkatkan 1. Meningkatkan kualitas

dan konservasi menerapkan secara

listrik pada bangunan

3. Meningkatkan 1. Inventarisasi dan

5. Terwujudnya Terpenuhinya 1. Meningkatkan 1. Meningkatkan

Tabel 2.2 Anggaran Kegiatan Tahun 2020

No Unit Kerja Jumlah Pagu (Rp)

2 Bidang Air Tanah 4 551.411.721,00

3 Bidang Pertambangan 6 827.848.730,00

4 Bidang Energi 6 458.691.484,00

6 Cabang Dinas ESDM 11 2.943.379.564,00

7 Cabang Dinas ESDM 12 1.654.665.900,00

8 Cabang Dinas ESDM 12 1.337.127.011,00

9 Cabang Dinas ESDM 11 1.558.276.753,00

10 Cabang Dinas ESDM 12 1.225.503.139,00

No Unit Kerja Jumlah Pagu (Rp)