You are on page 1of 20

RMK PBUK (CP)

Pengertian dan Ruang Lingkup


Perencanaan Bisnis Usaha Kreatif

Oleh :

Kelompok 1

11. I Komang Dimas Wiyana (1707521067)


12. A. A. Ayu Intan Kusuma Wardhani (1707521074)
13. Rafa Sayyidatul Wafiyyah (1707521075)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

REGULER BUKIT

SEMESTER GENAP 2019-2020

i
2020

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………
1. 1 LATAR BELAKANG………………………….
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................1

1.1 Pengertian Perencanaan Bisnis Usaha Kreatif..........................................1

1.2 Fungsi dan Kegunaan Perencanaan Bisnis................................................2

1.3 Ciri-ciri dan Karakteristik Perencanaan Bisnis........................................3

1.4 Ruang Lingkup Perencanaan Bisnis...........................................................4

1.5 Sistematika Penyajian Laporan Perencanaan Bisnis..............................11

BAB III PENUTUP...................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................15

LAMPIRAN16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Salah satu kunci sukses untuk memulai usaha ataupun bisnis adalah adanya
kemampuan menuangkan ide-ide atau gagasan yang kreatif dan inovatif. Ide
tersebut harus mempunyai nilai ekonomi yang tinggi yang dituangkan dalam
rencana bisnis yang matang dan realistis. Perencanaan bisnis merupakan langkah
awal yang menunjukkan bahwa seseorang ataupun individu serius untuk
berwirausaha dan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan
kegagalan, serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam
menjalankan dan memulai sebuah usaha. Rencana usaha atau bisnis harus dibuat
karena perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam
perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
Rencana bisnis tersebut berisi tentang apa yang dikerjakan dalam suatu bisnis
ke depan meliputi alokasi sumber daya, perhatian pada faktor-faktor kunci dan
mengolah permasalahan-permasalahan dan peluang yang ada. Kebutuhan akan
sebuah perencanaan bisnis menjadi mutlak jika akan menjalankan suatu bisnis,
karena perencanaan bisnis sendiri ibarat sebuah peta dan kompas untuk
menjalankan bisnis dan dapat mengetahui bagaimana perkembangan bisnis di
tahun yang akan datang. Melalui sebuah perencanaan yang matang kita dapat
menetapkan tujuan utama bisnis kita, skala prioritas, dan menetapkan target yang
ingin dicapai.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka rumusan masalah
dalam ringkasan mata kuliah ini adalah sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan Bisnis Usaha Kreatif?
b. Bagaimana fungsi dan kegunaan perencanaan bisnis?
c. Bagaimana ciri-ciri dan karakteristik dari perencanaan bisnis?
d. Bagaimana ruang lingkup dalam perencanaan bisnis?

1
e. Bagaimana sistematika penyajian laporan dalam perencanaan bisnis?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan ringkasan
mata kuliah ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pengertian dari Bisnis usaha kreatif.
b. Untuk mengetahui fungsi dan kegunaan perencanaan bisnis.
c. Untuk mengetahui ciri-ciri dan karakteristik dalam perencanaan bisnis.
d. Untuk mengetahui ruang lingkup perencanaan bisnis.
e. Untuk mengetahui bagaimana sistematika penyajian laporan dalam
perencanaan bisnis.
1.4 Manfaat Penulisan
Ringkasan mata kuliah ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
a. Manfaat Teoritis.
Ringkasan mata kuliah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai
pengertian bisnis usaha kreatif, fungsi dan kegunaan perencanaan bisnis, ciri-ciri
dan karakteristik perencanaan bisnis, ruang lingkup dalam perencanaan bisnis
dan sistematika penyajian laporan dalam perencanaan bisnis.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bisnis Usaha Kreatif
Perencanaan bisnis usaha kreatif terdiri dari empat suku kata yaitu:
Perencanaan, Bisnis, Usaha dan Kreatif. Perencanaan merupakan bagian dari fungsi
manajemen untuk menentukan tujuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan agar
tujuan dapat tercapai. Perencanaan sangat dibutuhkan, karena di masa depan, tidak
seorang pun dapat mengetahui secara pasti apa yang akan terjadi dengan kata lain
penuh dengan ketidakpastian (uncertainty). Ketidakpastian tentunya akan
menimbulkan sebuah risiko, jadi peran perencanaan sangat dibutuhkan untuk
meminimalisir risiko yang akan terjadi. Seperti kata orang bijak “fail to plan is plan
to fail”. Bisnis adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok yang dilaksanakan secara legal dengan menggunakan dan
mengkombinasikan sumberdaya atau faktor-faktor produksi untuk menyediakan
barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh manfaat finansial
(laba usaha) dan non finansial (relasi).

Usaha merupakan kegiatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk
mencapai tujuan yang diinginkan atau yang telah ditetapkan. Sedangkan kreatif
menurut KBBI, adalah kemampuan untuk menciptakan atau daya cipta, kreativitas
juga dapat bermakna sebagai kreasi terbaru dan orisinil yang tercipta, sebab
kreativitas suatu proses mental yang unik untuk menghasilkan sesuatu yang baru,
berbeda dan orisinil. Berdasarkan pemaparan dari masing-masing definisi suku kata
di atas, maka definisi untuk perencanaan bisnis usaha kreatif adalah suatu dokumen
tertulis yang menggambarkan secara sistematis visi, misi dan tujuan, strategi,
kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran yang diperlukan dalam
menjalankan suatu usaha atau bisnis untuk mendapatkan manfaat finansial dan non
finansial melalui ide yang baru, berbeda dan orisinal.

3
2.2 Fungsi dan Kegunaan Perencanaan Bisnis
Perencanaan bisnis merupakan alat yang sangat penting bagi pengusaha
maupun pengambil keputusan kebijakan perusahaan. Fungsi dan kegunaan dari
perencanaan bisnis menurut Freddy Rangkuti sebagai berikut :

a) Agar kegiatan bisnis yang akan dilaksanakan maupun yang sedang berjalan
tetap berada di jalur yang benar sesuai dengan yang direncanakan.
b) Merupakan pedoman untuk mempertajam rencana-rencana yang diharapkan,
karena di dalam perencanaan bisnis kita dapat mengetahui posisi perusahaan
kita saat ini, arah tujuan perusahaan, dan cara mencapai sasaran yang ingin kita
capai.
c) Dapat digunakan sebagai alat untuk mencari dana dari pihak ketiga, seperti
perbankan, investor, lembaga keuangan dan sebagainya. Bantuan dana yang
diperlukan tersebut dapat berupa bantuan dana jangka pendek untuk modal kerja
maupun jangka panjang untuk perluasan atau biaya investasi.
Selain itu, perencanaan bisnis dapat membuat kerangka pengendalian faktor-
faktor keberhasilan, sehingga kinerja aktual perusahaan dapat dievaluasi secara terus-
menerus untuk menuju arah yang lebih baik. Dikutip dari Trisninawati dan Septayuda
(2014) bagi sebagian besar calon wirausaha membuat dan menyusun rencana bisnis
sangat sulit, lain halnya bagi wirausaha yang sudah lama bergaul dengan dunia usaha
menyusun rencana bisnis merupakan hal yang sangat mudah. Rencana bisnis yang
baik menurut (Suryana : 2009) harus memuat aspek manajemen, pemasaran,
keuangan, SDM, dan aspek teknis. Menurut penelitian Madura (2009: 345)
menyatakan bahwa seorang wirausaha yang baik adalah jika membuat rencana bisnis
dengan matang akan meningkatkan keberhasilan usahanya. Karena rencana bisnis
yang dibuat secara matang akan memberi manfaat bagi wirausaha itu sendiri di masa
datang. Menurut (Suryana: 2009) Perencanaan usaha sebagai persiapan awal
memiliki dua fungsi penting yaitu:

1. Sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha, dan

4
2. Sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari
luar. Dengan demikian, rencana bisnis yang dibuat akan memberikan
kemudahan dalam mengembangkan usaha di masa datang.

2.3 Ciri-ciri dan Karakteristik Perencanaan Bisnis


Menurut Freddy Rangkuti dalam bukunya yang berjudul Business Plan empat
hal penting yang harus ada di dalam perencanaan bisnis adalah:

a) Ada penjelasan mengenai bisnis yang sedang digeluti dan rencana yang
bersifat strategis.
b) Ada rencana pemasaran.
c) Ada rencana manajemen mengenai keuangan.
d) Dan rencana manajemen secara operasional.
Selain itu menurut Freddy Rangkuti ciri-ciri dan karakteristik dari
perencanaan bisnis, sebagai berikut:

a) Penyusunannya harus mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan masing-


masing bisnis secara individual. Contohnya dalam penyusunan bisnis skala
kecil dan besar. Tentunya perencanaan bisnis skala kecil pengaturan anggaran
akan berbeda dari bisnis skala besar.
b) Harus menggambarkan dengan jelas karakteristik bisnis yang sedang atau
akan dijalankan, sehingga pihak-pihak yang tertarik dengan bisnis tertentu
dapat melihat secara transparan dan mengerti secara jelas prospek
perkembangan bisnis tertentu di masa yang akan datang. Hal ini penting untuk
mendapatkan dana dari pihak ketiga untuk meningkatkan nilai
perusahaan/bisnis.
c) Harus memuat alasan-alasan atau asumsi yang digunakan sebagai dasar
perhitungan seperti dasar perhitungan besarnya permintaan, proyeksi
penjualan, perhitungan harga pokok penjualan, asumsi strategis yang akan
dilakukan, serta berbagai strategi manajemen untuk pengembangan bisnis
tertentu. Idealnya, asumsi haruslah realistis berdasarkan data. Contohnya

5
untuk mengetahui volume penjualan di masa depan, hendaknya melakukan
riset pasar mendalam sebagai asumsi kuat untuk memproyeksikan.
Menurut Pramudiana et al. (2016), mengemukakan bahwa ciri-ciri perencanaan bisnis
yang baik sebagai berikut:

1. Pemahaman atas bisnis sendiri. Adanya perencanaan bisnis menuntut pelaku


atau pemilik bisnis untuk memahami bisnisnya sebelum membuat orang lain
paham dan tertarik akan bisnisnya.
2. Kebutuhan akan pendanaan/ modal. Pendanaan atau permodalan butuh sebuah
dokumen yang tertulis untuk dicermati oleh calon investor sebelum
menanamkan modalnya pada suatu bisnis yang diajukan.
3. Kemitraan strategis. Calon mitra membutuhkan draft untuk bisa diteliti untuk
membuat keputusan yang tepat dan tidak menyesal di kemudian hari.
4. Penjelasan kepada pemasok dan pelanggan. Perencanaan bisnis dapat
menunjukkan keseriusan calon pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya.
5. Upaya menarik pihak-pihak penting. Dengan proposal perencanaan bisnis yang
menarik membuat pembaca proposal tertarik dan antusias dalam memahami
pandangan, visi dan misi bisnis.
2.4 Ruang Lingkup Perencanaan Bisnis
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika membuat perencanaan
bisnis, hal tersebut berhubungan dengan apa dan pihak siapa yang terlibat
didalamnya. Dalam membuat perencanaan bisnis yang baik, seidaknya harus
memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)
Ringkasan eksekutif berisi gambaran bisnis secara singkat yang
menjadi titik perhatian (highlight) perencanaan bisnis, biasanya terdiri atas
satu sampai dua halaman. Ringkasan Eksekutif mencakup latar belakang
proyek, penggagas proyek, pasar yang menjadi sasaran, pengelolaan
proyek, sampai dengan kelayakan proyek secara finansial. Secara garis

6
besar ringkasan eksekutif mencangkup kelayakan proyek secara umum.
Ringkasan eksekutif harus dibuat dengan jelas, tepat dan menjelaskan:
1) Mengapa kita atau perusahaan sangat tertarik untuk bergelut di bidang
ini.
2) Cara mengimplementasikan keinginan-keinginan yang hendak kita
capai.
b. Latar Belakang Masalah dan Latar Belakang Perusahaan
Perencanaan bisnis harus memuat rencana bisnis secara mendetail dan
jelas. Latar belakangnya setidaknya memuat hal-hal berikut:
 Sejarah berdirinya perusahaan.
 Pihak yang terlibat dan yang bertanggung jawab dalam perusahaan.
 Kondisi keuangan.
 Rencana pengembangan.
Pembaca harus diberi informasi selengkap-lengkapnya, sehingga mereka
mengerti dan memahami bagaimana dan mengapa bisnis tersebut
dikembangkan atau dilaksanakan.
c. Produk dan jasa yang diberikan oleh perusahaan
Bagian ini menjelaskan secara terperinci produk atau jasa yang akan
dan telah dibuat serta cara membuatnya. Bagian ini juga mengemukakan
mengapa produk atau jasa tersebut memiliki nilai Iebih dibandingkan
produk-produk yang lain yang sejenis dan kemungkinan tingkat
keberhasilannya. Penjelasan mengenai produk atau jasa yang dihasilkan
perusahaan ini dapat diperinci lagi menjadi tiga bagian, yaitu:
 Penjelasan mengenai bisnis yang kita jalankan
Pada umumnya penjelasan mengenai bisnis yang kita jalankan
meliputi:
 Aspek yang legalitas dari bisnis tersebut, seperti kerjasama
dengan siapa, lisensi yang dimiliki, atau perizinan yang telah
dimiliki.

7
 Jenis bisnis, seperti perdagangan atau manufaktur atau jasa.
 Produk atau jasa yang dihasilkan serta spesifikasinya.
 Penjelasan mengapa bisnis yang kita jalankan menguntungkan dan
bagaimana peluangnya.
 Apa yang kita jual.
 Apakah produk atau jasa yang kita hasilkan memberikan banyak
keuntungan kepada konsumen.
 Produk atau jasa yang paling banyak permintaannya atau produk
dan jasa yang sudah jenuh di pasar.
 Keunggulan produk atau jasa yang kita jual.
 Penjelasan mengenai lokasi bisnis yang kita jalankan
Bagian ini menjelaskan secara terperinci tentang:
 Faktor-faktor yang diperlukan berkenaan dengan lokasi yang
dipilih.
 Luas bangunan yang diperlukan.
 Alasan mengapa lokasi tersebut dipilih, misalnya karena berada
di wilayah bergengsi, mudah dicapai dan aman.
 Keterangan tentang fasilitas yang ada: apakah lokasi itu
dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, seperti saluran
pembuangan, di pinggir jalan utama dan dilalui transportasi
umum.
d. Kondisi pasar serta strategi pemasaran
Hal yang harus ada dalam bagian ini adalah penjelasan mengenai
besarnya permintaan terhadap produk atau jasa yang dibuat oleh
perusahaan. Selain itu kita juga perlu menjelaskan penguasaan produk
atau jasa yang akan kita buat: apakah produk atau jasa tersebut dapat
menciptakan pasar atau mengikuti pasar. Kita dapat mengenali pelanggan
dengan melakukan segmentasi, yaitu segmentasi berdasarkan umur, jenis

8
kelamin, pendapatan, pendidikan, dan lokasi tempat tinggal. Rencana
bisnis pada bagian ini setidaknya memuat hal-hal sebagai berikut:
 Profil konsumen, misalnya penjelasan mengenai siapa target kita.
 Potensi pasar serta prospek pertumbuhan di masa yang akan
datang.
 Market share yang ada saat ini.
 Analisis kuantitatif maupun kualitatif dengan menggunakan
metode statistika atau metode ilmiah lainnya.
 Karakteristik konsumen dan kecenderungan perubahannya.
 Tingkat persaingan: siapa saja yang telah bermain, seberapa kuat,
dan strategi pemasaran yang diterapkan pesaing.
 Keunggulan kompetitif yang kita miliki.
 Strategi pemasaran harus menjelaskan strategi harga, promosi,
penjualan dan strategi meningkatkan citra perusahaan.
 Rencana pengembangan pemasaran di masa yang akan datang.
e. Rencana Pemasaran
 Analisis Pasar
 Target pasar. Siapa yang menjadi pelanggan kita?
 Persaingan. Siapa saja pesaing kita?
 Lingkungan. Faktor penting yang dapat mempengaruhi produk
atau jasa (inflasi, pertumbuhan ekonomi, daya beli dan pajak).
 Definisi produk atau jasa.
 Perbandingan dengan produk atau jasa lain (kekuatan dan
kelemahan).
 Beberapa pertimbangan (memperoleh bahan baku dan penolong).
 Strategi Pemasaran dan Bauran Pemasaran
 Kesan/images.
 Penampilan produk atau jasa.
 Harga.

9
 Pelayanan kepada konsumen.
 Promosi atau iklan.
 Tahap pemasaran.
 Positioning.
 Strategi penjualan.
 Kondisi Persaingan
Di tingkat pasar, perusahaan bersaing untuk memperoleh pangsa
pasar yang lebih besar. Ini berarti bahwa bisnis selalu identik dengan
persaingan, dan bahwa pengetahuan secara mendetail mengenai
karakteristik pesaing-pesaing kita merupakan kunci untuk mengetahui
seberapa tajam persaingan yang akan terjadi. Hendaknya analisis
mengenai para pesaing tersebut dilakukan secara periodik, sehingga
kita dapat menentukan strategi untuk menghadapi persaingan,
misalnya dengan mempelajari seberapa sering pesaing kita melakukan
promosi atau pemasangan iklan, di media mana saja, bagaimana
bentuk iklan yang ditampilkan. Dengan melakukan pengamatan
tersebut, kita dapat memahami secara lebih mendetail kekuatan dan
kelemahan para pesaing dan mengetahui cara mereka menjalankan
bisnis.
 Kondisi Harga
Strategi harga merupakan salah satu strategi pemasaran.
Penentuan harga yang tepat dapat meningkatkan faktor-faktor
keunggulan bersaing secara keseluruhan. Harga yang diterapkan oleh
pesaing harus dipantau secara terus- menerus, sehingga kita tetap
berada di jalur yang seimbang dengan para pesaing di pasar yang sama
sesuai dengan harga yang terbentuk pada rata-rata industri sejenis.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menerapkan strategi
harga adalah: posisi persaingan, harga dibuat berdasarkan biaya yang
dikeluarkan, harga yang diterapkan berada di bawah harga yang

10
diterapkan oleh pesaing, harga yang diterapkan berada di atas harga
yang diterapkan oleh pesaing, dan harga yang diterapkan bermacam-
macam. Pedoman dalam menyusun strategi harga adalah bahwa kita
harus selalu mengevaluasi strategi harga yang diterapkan oleh pesaing,
dan menentukan strategi apa saja yang digunakan oleh pesaing, apakah
strategi tersebut efektif atau tidak.
 Kondisi Promosi dan Iklan
Kondisi promosi dan iklan sangat dipengaruhi oleh bagaimana kita
mempromosikan produk atau jasa yang kita tawarkan kepada
konsumen. Kegiatan promosi perlu direncanakan dengan baik, dan
bentuk-bentuk promosi yang paling efektif perlu dipilih sebelum
digunakan. Dalam perencanaan bisnis, kita juga perlu menjelaskan
copy (material dan contoh teks iklan) yang menerangkan produk atau
jasa yang kita tawarkan. Copy tersebut harus mencakup harga,
spesifikasi produk, dan di mana produk tersebut dapat diperoleh.
Apabila produk atau jasa yang kita tawarkan berasal dari franchise,
biasanya bentuk iklan yang dibuat oleh franchisor merupakan bentuk
standar. Jika kita ingin mengembangkan atau memodifikasi iklan yang
dibuat oleh franchisor tersebut, kita harus memperoleh persetujuan
terlebih dahulu. Dalam hal ini yang paling penting adalah iklan yang
kita buat tersebut sejalan dengan iklan yang dibuat oleh franchisor atau
konsisten dengan image yang ingin diciptakan oleh franchisor.
 Kondisi Manajemen serta Strategi Manajemen
Keterangan yang jelas dan terperinci mengenai kondisi manajemen
sangat penting di dalam rencana bisnis. Untuk itu kita perlu
menjelaskan struktur organisasi serta siapa saja yang terlibat dalam
bisnis tersebut, berikut kualifikasi mereka. Pada umumnya investor
akan melihat siapa yang akan mengendalikan perusahaan itu,
pengalaman direktur perusahaan selama ini, dan pengalaman top

11
management lainnya dalam mengelola bisnis yang sejenis. Penjelasan
secara mendetail dalam bagian ini setidaknya meliputi:
 Struktur organisasi.
 Lampiran daftar riwayat hidup manajer senior.
 Penjelasan mengenai keahlian dan jumlah karyawan yang
dipekerjakan.
 Penjelasan mengenai sistem penggajian dan bonus serta tunjangan
lain untuk kesejahteraan karyawan.
 Strategi-strategi yang akan dilakukan oleh manajemen untuk
mengelola bisnis yang direncanakan serta target yang akan dicapai.
 Penjelasan tentang kelemahan yang dimiliki oleh manajemen.
 Penjelasan tentang kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan dan
merebut peluang serta mengatasi ancaman yang ada.
 Alokasi pekerjaan: apakah sudah ditentukan secara tepat atau
belum.
 Apabila perusahaan memperoleh franchise, bentuk bantuan apa
yang diperlukan.
 Penjelasan tentang bentuk insentif yang kita berikan kepada
karyawan.
 Kondisi Keuangan dan Strategi Keuangan
Analisis keuangan dan strategi keuangan adalah penting dalam
penyusunan perencanaan bisnis, karena keduanya menggambarkan
langkah-langkah yang dilakukan oleh manajemen agar dapat
memperoleh profitabilitas yang diharapkan. Dari kedua hal itu juga
terlihat seberapa jauh manajemen dapat mengelola sumber daya
keuangan setiap bulannya. Pada umumnya, pengelolaan keuangan
yang tidak baik menyebabkan bisnis yang bersangkutan berantakan.
Pengelolaan keuangan perusahaan secara efektif sangat membutuhkan
rencana anggaran yang realistis. Kita dapat menyusun rencana tersebut

12
dengan cara menentukan secara aktual jumlah dana yang dibutuhkan
untuk memulai kegiatan bisnis (start-up costs) dan dana yang
diperlukan untuk kegiatan operasional perusahaan (operating costs).
Tahap pertama penyusunan rencana keuangan yang baik adalah
membuat perhitungan besarnya dana yang diperlukan untuk
melakukan bisnis tersebut. Biaya start-up merupakan biaya yang harus
dikeluarkan, seperti pembelian mesin/peralatan pembayaran utilitas,
tempat, dan sebagainya.
Biaya operasional dipersiapkan apabila kita hendak memulai
kegiatan operasional bisnis tersebut. Biaya operasional mencerminkan
prioritas kegiatan yang akan dilakukan, yang berkaitan dengan
bagaimana anggaran akan dikeluarkan sesuai dengan penjadwalan
kegiatan operasional perusahaan. Biaya operasional ini harus
mencakup biaya operasional tiga sampai enam bulan kegiatan
operasional perusahaan. Biaya operasional tersebut meliputi biaya
tenaga kerja, biaya asuransi, biaya sewa, biaya penyusutan dan biaya
bunga pinjaman. Berikut ini adalah daftar pertanyaan yang dapat
menjadi pedoman kita dalam menyusun rencana biaya start-up dengan
cara franchise atau membuat sendiri:
 Berapa modal yang kita miliki saat ini?
 Berapa besar dana yang kita butuhkan untuk memiliki franchise?
 Berapa besar modal yang diperlukan untuk start-up bisnis?
 Berapa besar biaya operasional yang diperlukan untuk melakukan
bisnis ini?
 Sistem akuntansi apa yang digunakan (single entry atau dual entry)
 Berapa besar penjualan yang ingin dicapai dan profit yang
diharapkan untuk tahun mendatang?
 Proyeksi keuangan apa saja yang akan kita susun dalam
perencanaan bisnis?

13
 Sistem pengendalian persediaan seperti apa yang akan kita
gunakan dalam perencanaan bisnis ini?

Laporan Laba-Rugi sangat penting sebagai alat perencanaan dan alat


pengendalian kegiatan operasional. Berdasarkan laporan Laba-Rugi ini, kita dapat
mengetahui berapa penerimaan yang akan kita peroleh berdasarkan prediksi
penjualan dan biaya yang akan kita keluarkan. Apabila laporan Laba-Rugi ini kita
bandingkan secara periodik dengan tahun-tahun sebelumnya, kita akan dapat
mengetahui kegiatan apa saja yang paling banyak mengeluarkan biaya berikut
kecenderungannya.

2.5 Sistematika Penyajian Laporan Perencanaan Bisnis


Sistematika penyajian laporan perencanaan bisnis menurut artikel management
student society (FE UI) sebagai berikut:

a. Halaman Judul
b. Ringkasan Eksekutif Berisi penjelasan singkat terhadap business plan secara
keseluruhan, serta alas an umum mengapa memutuskan memilih business
plan tersebut.
c. Gambaran Unit Bisnis
- Latar Belakang. Mencakup penjabaran mengenai alasan mengenai
pembuatan bisnis dan dasar yang digunakan dalam pembuatan bisnis.
- Visi dan Misi Perusahaan. Merupakan penjelasan mengenai visi dan misi
perusahaan dalam jangak pendek, maupun jangka panjang.
- Struktur Organisasi. Merupakan susunan organisasi inti dari perusahaan
tersebut, serta deskripsi tugas di setiap tingkat organisasi.
d. Analisis Produksi
- Proses Produksi. Merupakan penjelasan mengenai proses produksi dari
produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Dalam hal ini,
proses produksi juga meliputi jumlah produksi di setiap periode,
perlengkapan, serta metode yang digunakan.

14
- Supplier. Merupakan informasi perusahaan supplier atau partner yang
dibutuhkan dalam melakukan proses produksi di perusahaan tersebut.
e. Analisis Pasar dan Pemasaran
- Gambaran Pasar. Mengenai gambaran pasar yang akan dituju oleh produk
atau pun jasa yang dihasilkan.
- Analisis SWOT
- Segmentasi dan Target Pasar. Merupakan penjelasan mengenai segmentasi
serta target pasar yang akan dituju untuk memasarkan produk atau jasa
yang akan dipasarkan.
- Strategi Pemasaran. Merupakan penjelasan mengenai strategi yang akan
digunakan untuk mencapai target pasar.
- Analisis Pesaing. Merupakan analisis yang dilakukan dalam melihat
pesaing di target pasar dengan jenis produk atau pun jasa yang sama.
f. Analisis Sumber Daya Manusia
- Gambaran Kebutuhan SDM. Merupakan penjelasan tentang SDM yang
dibutuhkan dalam keseluruhan proses di perusahaan.
- Pengembangan SDM. Penjelasan mengenai kebutuhan pengembangan
SDM di perusahaan untuk jangka waktu pendek maupun panjang.
g. Rencana Pengembangan Usaha
- Penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilakukan oleh perusahaan
dalam rangka mengembangkan usahanya ke arah yang positif di masa
yang akan datang.
h. Analisis Keuangan
- Sumber Modal. Merupakan penjelasan mengenai sumber pendanaan yang
akan digunakan dalam menjalankan bisnis yang bersangkutan.
- Rencana Laba-Rugi. Merupakan penggambaran mengenai rencana laba-
rugi sebagai proyeksi yang dapat dijelaskan dengan asumsi-asumsi bisnis.
- Rencana Arus Kas. Merupakan penggambaran mengenai rencana arus kas
dengan asumsi-asumsi yang rasional.
i. Lampiran

15
- Lampiran meliputi hal-hal yang dirasa perlu untuk dilampirkan, seperti
product design, stand design, data-data statistik, dan sebagainya.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPLAN

Perencanaan bisnis usaha kreatif adalah suatu dokumen tertulis yang


menggambarkan secara sistematis visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur,
aturan, program dan anggaran yang diperlukan dalam menjalankan suatu usaha atau
bisnis untuk mendapatkan manfaat finansial dan non finansial melalui inisiatif/ide
yang baru, berbeda dan orisinal. Fungsi dan kegunaan dari perencanaan bisnis
menurut Freddy Rangkuti sebagai berikut:

a. Agar kegiatan bisnis yang akan dilaksanakan maupun yang sedang berjalan
tetap berada di jalur yang benar sesuai dengan yang direncanakan.
b. Merupakan pedoman untuk mempertajam rencana-rencana yang diharapkan,
karena di dalam perencanaan bisnis kita dapat mengetahui posisi perusahaan
kita saat ini, arah tujuan perusahaan, dan cara mencapai sasaran yang ingin
kita capai.
c. Dapat digunakan sebagai alat untuk mencari dana dari pihak ketiga, seperti
perbankan, investor, lembaga keuangan dan sebagainya. Bantuan dana yang

16
diperlukan tersebut dapat berupa bantuan dana jangka pendek untuk modal
kerja maupun jangka panjang untuk perluasan atau biaya investasi.

Adapun ruang lingkup perencanaan bisnis meliputi, ringkasan eksekutif


(executive summary), latar belakang masalah dan latar belakang perusahaan, produk
dan jasa yang diberikan oleh perusahaan, kondisi pasar serta strategi pemasaran,
rencana pemasaran.

DAFTAR PUSTAKA
Rangkuti, Freddy. 2001. Business Plan: Teknik Membuat Perencanaan Bisnis &
Analisis Kasus. Gramedia Pustaka Utama

Setyadi, Agus. 2017. UMKM Sulit Dapat Modal Usaha, Ini Jawaban BI. Detik
Finance

[Internet]. [diunduh pada 11 Februari 2020]. Tersedia pada


https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3502490/umkm-sulit-dapat-
modal-usaha-ini-solusi-bi

Trisninawati, T., & Septayuda, I. (2014). PERAN RENCANA BISNIS SEBAGAI


ALAT UNTUK MENINGKATKAN KEBERHASILAN USAHA (STUDI
KASUS UMKM DI BAWAH BINAAN BINA DARMA
ENTREPRENEURSHIP CENTER (BDEC).

Pramudiana, Y. R. (2016). Bussines Plan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

17
18

You might also like