You are on page 1of 16

KELOMPOK 1

ANGGARAN
TENAGA KERJA
LANGGSUNG
01 ROSNAWATI B1B120063

02 POPI AMELIA B1B121059

03 PRISCILA FELANI RAHEL B1B121060

04 PUTRI NATASYA B1B121061

05 QONIATUN YOGI A.S B1B121062

06 RAHMADINA B1B121063

07 RAMLI B1B121064

08 RESTU N. MALENDA B1B121066

09 ROY ASTUTI B1B121071

10 SISRI SIAGIAN B1B121072


Pengertian Upah Tenaga
Kerja Langgsung

Menurut UU No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan,upah


didefiisikan sebagai hak pekerja/buruh yang diterima dan
dinyatakan dalam bentuk uang sebagai bentuk imbalan dari
pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang di
tetapkan dan di bayarkan menurut suatu perjanjian,kesepakatan,
atau peraturan perundangan-undangan termasuk tunjangan
pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan atau jasa
yang telah atau akan dilakukan

01
Kegunaan Anggaran Tenaga Kerja
Langgsung
1. Fungsi Personel

2. Fungsi Keuangan

3. Biaya Produksi

4.Pengendalian Biaya Tenaga


05
Kerja Langgsung
Faktor-Faktor Dalam Penyusunan
Anggaran Tenaga Kerja
1. Kebutuhan tenga kerja
25
2. Pencarian atau penarikan tenaga kerja

3. Latihan bagi tenaga kerja baru 20

4. Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi 15

para tenaga kerja


10

5.Rencana produksi
5
6.Pengawasan teaga kerja

0
January February March April May June
Bentuk Anggaran Tenaga Kerja

Dalam sebuah perusahaan, tenaga kerja langsung pada pabrik


digolongkan menjadi 3 tingkatan yakni golongan I, II dan III. Upah par
jam buruh langsung masing-masing golongan adalah : Golongan

I = Rp 150,00/orang/DLH
II = Rp 200,00/orang/DLH
III = Rp 250,00/orang/DLH
Jumlah masing-masing golongan adalah:
Golongan I = 50 orang
Bentuk Anggaran Tenaga Kerja
II = 20 orang III = 5 orang + Jumlah = 75 orang Tingkat
upah rata-rata tenaga kerja langsung perusahaan tersebut
(perorang per DLH) dapat dihitung sebagai berikut:

tingkat upah rata-rata = 1.275.000/7.500 = Rp.170.00/DLH.


Bentuk Anggaran Tenaga Kerja
Catatan: Perlu diperhatikan bahwa tingkat upah rata-rata dapat berubah apabila terjadi
perubahan ratio dalam penggunaan tenaga kerja, seperti:  Ratio kuantitas masing-masing
golongan tenaga kerja.  Ratio tingkat upah masing-masing golongan tenaga kerja.
Misalnya :
Data historis (tahun 2003) menunjukkan :
Bentuk Anggaran Tenaga Kerja

Tingkat upah rata-rata =12.000.000/50.000 = Rp240,00 Pada tahun 2004, akan diadakan
kenaikan pangkat 50 orang golongan I ke golongan II. Sehingga pada tahun 1984 terjadi
perubahan ratio kuantitas masing-masing golongan yakni:
Bentuk Anggaran Tenaga Kerja
Akibatnya tahun 2004 akan terjadi perubahan tingkat upah, menjadi Rp250,00
per orang per DLH. Perhitungannya sebagai berikut:

Tingkat upah rata-rata =12.000.000/50.000 = Rp250,00 Contoh Penyusunan


Anggaran Tenaga Kerja’
Bentuk Anggaran Tenaga Kerja

PT “ Kurcaci” yang memproduksi sepatu, sedang mempersiapkan penyusunan


anggaran tenaga kerja untuk tahun 2009. Data yang tersedia untuk keperluan
tersebut adalah sebagai berikut : Perkiraan Penjualan, untuk produk Sepatu Olah
raga = 30.000 unit, Sepatu pantopel = 50.000 Unit, dan sepatu wanita = 20.000
unit, persediaan awal untuk Sepatu Olah raga = 6.000 unit, Sepatu pantopel =
15.000 unit, dan sepatu wanita = 8.000 Unit, sementara persediaan akhir adalah
Sepatu olah raga = 8.000 unit, sepatu pantopel = 11.000 unit dan sepatu wanita =
10.000 unit. Standar jam kerja (DLH) anatara lain :
Bentuk Anggaran Tenaga Kerja

Upah kerja per DLH antara lain : Departemen A Rp. 3000, Separtemen B Rp.
5.000 dan Departemen C Rp. 2.000. Hitung : a. Kuantitas produksi masing –
masing produk untuk tahun 2009 b. Buat Anggaran jam kerja langsung untuk
tahun 2009 c. Buat anggaran biaya tenaga kerja langsung tahun 2009
Bentuk Anggaran Tenaga Kerja
Jawab A. Kuantitas Produksi
Bentuk Anggaran Tenaga Kerja
B. Anggaran Jam Kerja
Bentuk Anggaran Tenaga Kerja
C. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Keithston Fashion

Thank You
123-456-7890

hello@reallygreatsite.com

www.reallygreatsite.com

123 Anywhere St., Any City

You might also like