Professional Documents
Culture Documents
KTSP Darurat 2021 DR
KTSP Darurat 2021 DR
DISUSUN
DALAM RANGKA MEMPERSIAPKAN SISTEM DAN STRATEGI
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SELAMA MASA NEW NORMAL (AKB)
PASCA PANDEMI COVID_19
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, MTs Darur Roja telah dapat menyusun Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Darur Roja
untuk Tahun Pelajaran 2020/2021.
Kurikulum MTs Darur Roja disusun tahun pelajaran 2020/2021 mengacu pada kurikulum
tahun 2013, untuk dapat dilaksanakan pada tahun pelajaran 2020/2021. Namun demikian,
kami menyadari bahwa kurikulum ini masih belum sempurna. Penyempurnaan secara
berkelanjutan akan terus dilakukan seiring dengan kesiapan pemerintah dalam
mengimplementasikan kurikulum 2013 baik substansinya maupun perangkat pendukung
lainnya.
Dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MTs Darur Roja untuk tahun
pelajaran 2020/2021 ini dirancang dalam 2 (dua) model Kurikulum, yakni Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan reguler sebagaimana berjalan selama ini, dan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Darurat yang kemudian disebut Kurikulum Darurat.
Kurikulum Darurat adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan yang disusun dan
dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa darurat dengan memperhatikan rambu-
rambu ketentuan yang berlaku serta kondisi keterbatasan masing-masing satuan pendidikan
di masa darurat akibat pandemi covid_19. Penyusunan Kurikulum darurat ini mengacu pada
SK Dirjen Pendidikan islam Nomor 2791 Tahun 2020 tentang Panduan Kurikulum Darurat
pada Madrasah.
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh komponen dan
stakeholder yang ada di MTs Darur Roja atas kontribusinya yang telah meluangkan waktu
dan tenaganya untuk menyusun dokumen kurikulum satuan pendidikan ini. Semoga Allah
SWT senantiasa memberikan petunjuk terhadap segala upaya yang kita lakukan demi untuk
peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
PENDAHULUAN
Dalam kondisi darurat, kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan secara normal, dan hal
ini sudah dialami sejak Maret 2020, di mana kegiatan pemebelajaran dilaksanakan dari
rumah sebagaimana juga kegiatan-kagiatan lainnya. Pembatasan sosial berskala besar
(PSBB) pun masih terus berlanjut hingga dokumen ini disusun, dan akan terus berlanjut
untuk beberapa waktu ke depan.
Terkait dengan dunia pendidikan, para peserta didik tetap harus mendapatkan layanan
pendidikan dan pembelajaran. Dan layanan pendidikan tersebut tentunya harus
disesuaikan dengan kondisi yang terjadi, oleh karena itu, lembaga pendidikan termasuk
di dalamnya MTs Darur Roja harus menyusun strategi dan mengolah kreatifitas sesuai
kondisi madrasah, guru, siswa, dan orang tua siswa.
Di antara cara yang sudah berjalan terkait kondisi darurat ini adalah menyelenggarakan
pembelajaran jarak jauh dengan sistem daring menggunakan berbagai media yang ada.
Dari evaluasi pelaksanaan kegiatan jarak jauh yang sudah berjalan 4 bulan terakhir ini,
ditemukan sejumlah kendala teknis. Beberapa kendalanya adalah keterbatasan SDM,
keterbatasan sarana, kesulitan akses daring, dan beberapa kendala lainnya.
Kendala pembelajaran daring dan ketidakbiasaan sistem pembelajaran ini, juga ikut
mempengaruhi efisiensi pelaksanaan dan efektifitas serta kualitas capaian hasil
pembelajaran bila dibandingkan dengan kegiatan pembelajaran noral seperti biasanya.
Oleh karena itu implementasi kurikulum darurat harus dirancang sedmikian rupa mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, hingga tahap akhir penilaian pembelajaran, agar kegiatan
pembelajaran darurat dapat berjalan efektif dan efisien.
Madrasah Tsanawiyah Darur Roja sebagai bagian dari lembaga pendidikan tentunya
perlu menyikapi kondisi darurat ini dengan strategi yang dimungkinkan dapat efektif dan
efisien bagi penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakannya. Ada beberapa catatan
penting dalam kaitan pembelajaran darurat ini, antara lain penekanan pada pendidikan
karakter, akhlak, ubudiyah, kemandirian, kreatifitas, serta terwujudnya pembelajaran
yang bermakna, inspiratif, menyenaangkan, dan tidak sekedar memenuhi tuntutan
kompetensi pada kurikulum.
Agar kegiatan pembelajaran di MTs Darur Roja dapat berjalan optimal, maka perlu
disusun Kurikulum Darurat MTs Darur Roja, sebagai acuan bagi stakeholder dalam
penyelenggaraan pemdidikan dan pembelajaran pada masa darurat ini.
1. Landasan Filosofis
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan
filosofi sebagai berikut.
Menurut pandangan filosofi ini, prestasi anak bangsa di berbagai bidang kehidupan
di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk
dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi
kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan
makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya
berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat
kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan
kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa
bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam
interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism).
2. Landasan Teoritis
(2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar
belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar
langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil
belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
3. Landasan Yuridis
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); dan
peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015 tentang perubahan kedua atas
peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan
(lembar negara Republik Indonesia tahun 2015 Nomor 45, taambahan lembaran
negara Republik Indonesia Nomor 5670)
3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 141);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
No. 23 tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 5105)
sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2010 Nomor 112, tambahan Lembaran Negara
republik Indonesia Nomor 5157).
5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan
Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon
I Kementerian Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 142);
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi inti dan Komperensi Dasar Pada Kurikulum 2013 dan
permendikbud No. 37 Tahun 2018 Tentang Perubahan atas Permendikbud No.
24 Tahun 2016 tentang Kompetensi isi dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada
Kurikulum 2013 Pada Pendidikan dasar dan pendidikan Menengah.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 A Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum Sekolah /Madrasah
13. Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Madrasah dan Permenag Nomor 66 tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua atas Permenag Nomor 90 tahun 2013.
14. Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 165 Tahun 2014 tentang Kurikulum
Mata Pelajaran Pendidikan agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah
15. Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 183 Tahun 2019 tentang Pedoman
Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah
16. Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 184 Tahun 2019 tentang Pedoman
Implementasi Kurikulum pada Madrasah
17. Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan islam Nomor 2791 Tahun 2020
tentang Panduan kurikulum Darurat Pada Madrasah
18. Pergub Jawa barat no. tahun….Tentang mata pelajaran Mulok Bahasa daerah
19. Keputusan Kepala MTs Darur Roja tahun 2020 tentang Tim Pengembang
Kurikulum Madrasah tsanawiyah Darur Roja tahun Pelajaran 2020/2021
BAB II
Berdasarkan hal di atas, maka kurikulum untuk tingkat satuan pendidikan disusun dan
dikembangkan oleh satuan pendidikan dalam bentuk kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP), sehingga kurikulum benar-benar menerapkan manajemen berbasis
sekolah/madrasah terutama pada masa darurat.
A. PENGERTIAN
1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pembelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
2. Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan
3. Kurikulum darurat adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan yang disusun dan
dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa darurat dengan memperhatikan
rambu-rambu ketentuan yang berlaku serta kondisi keterbatasan masing-masing
satuan pendidikan di masa darurat. Masa darurat yang dimaksud adalah berdasarkan
pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah
A. STRUKTUR KURIKULUM
Kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran darurat adalah kurikulum 2013,
termasuk struktur kurikulumnya. Namun dalam implementasinya dilakukan
penyesuaian-penyesuaian, baik dari sisi alokasi JTM tiap mata pelajaran per minggu,
maupun target pencapaian kurikulum pada aspek KI dan KD nya.
Jika dalam pelaksanaan pembelajaran masa darurat, terdapat kompetensi yang belum
terselesaikan berdasarkan target capaian standar isi kurikulum, maka hal tersebut dapat
dijadikan sebagai acuan untuk bisa diselesaikan pada masa pembelajaran berikutnya
pada semester yang akan datang.
Berikut ini adalah beberapa fasilitas yang disa dimanfaatkan untuk pembelajaran
daring, yaitu :
1) Web khusus seperti e_learning yang direkomendasikan oleh Kementerian Agama
Republik Indonesia, atau web-web pihak ketiga yang menawarkan fasilitas
pembelajaran online
2) Aplikasi Zoom yang akhir-akhir ini marak dipergunakan baik oleh instansi
pendidikan maupun instansi lain di luar dunia pendidikan
3) Webinar yakni sistem pembelajaran online yang bersifat konferens
4) Google Classroom
5) Youtube, dimana siswa diarahkan untuk melihat video-video pembelajaran yang
terdapat di dalam konten you tube yang telah dilakukan proses pemilihan
kontennya oleh guru mata pelajaran atau memang sengaja dibuat oleh guru mata
pelajaran melalui media youtube
6) Facebook, instagram, telegram, dan line yang didesain sebagai group khusus
pembelajaran dan dapat diikuti oleh siswa secara terjadwal
7) Whats App.
Dari fasilitas-fasilitas yang telah disebutkan di atas, semua dapat dimanfaatkan oleh
guru mata pelajaran untuk dioptimalkan sebagai sarana pembelajaran jarak jauh (PJJ)
online
Memperhatikan bahwa di antara fasilitas tersebut, Whats App saat ini merupakan
media sosial yang paling direkomendasikan, karena aplikasi ini hampir dimiliki oleh
setiappengguna andorid. Maka aplikasi ini menjadi media sosial yang paling
memungkinkan untuk dijadikan sebagai fasilitas pembelajaran online/daring.
Ada beberapa pertimbangan lain terkait aplikasi Whats App ini selain hampir
dimiliki oleh setiap pengguna andorid, aplikasi ini juga :
Bisa digunakan di tablet dan laptop
Biaya paket kuota internetnya tergolong murah
Di dalamnya bisa dilakukan interaksi timbal balik antara guru dan siswa
Kemudahan dalam penggunaannya mengingat guru, siswa, dan orang tua sudah
tidak asing dengan aplikasi ini.
Sistem pembelajaran berbasis daring ini membutuhkan keterlibatan aktif dan kerja
sama yang baik antara guru, orang tua siswa, dan siswa sendiri. Oleh karena itu,
sebelum pelaksanaan pembelajaran sistem daring diberlakukan, pihak sekolah harus
terlebih dahulu berkoordinasi dengan orang tua siswa untuk membangun kerja sama
yang efektif ini.
Langkah awal yang harus dilakukan untuk menerapkan sistem pembelajaran daring
dan luring ini adalah :
1) Mengidentifikasi kepemilikan andorid oleh siswa
2) Berkoordinasi dengan orang tua siswa tentang mekanisme pembelajaran daring
3) Membuat group-group pembelajaran online berbasis klasikal maupun mapel
4) Memastikan adanya kuota internet yang memadai untuk selalu dalam keadaan
online dan siap dilakukan pembelajaran online
5) Merancang mekanisme pengontrolan tingkat partisipasi siswa dalam
pembelajaran online oleh guru maupun oleh operator yang ditugaskan secara
khusus, seperti absensi online atau lainnya.
Berikut ini dapat dirumuskan beberapa hal terkait dengan pembelajaran masa darurat
sebagaimana tertera dalam SK Dirjen Pendis No. 2791 tahun 2020 tentang panduan
Kurikulum darurat Pada Madrasah :
1. Kegiatan Pembelajaran Madrasah pada masa darurat tetap berpedoman pada
Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran berjalan.yang ditetapkan oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian agama republik Indonesia dalam
SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor 2491 tahun 2020 tentang Kalender Pendidikan
Madrasah Tahun 2020/2021.
2. Pada masa darurat, kegiatan pembelajaran bukan untuk mencapai ketuntasan
kompetensi dasar (KD) kurikulum semata, namun lebih menitikberatkan pada
penguatan karakter, praktek ibadah, peduli pada lingkungan, dan kesalehan sosial
lainnya.
3. Kegiatan pembelajaran masa darurat melibatkan guru, orang tua, siswa, dan
lingkungan sekitar,
4. Kegiatan pembelajaran harus dapat mengembangkan kompetensi siswa pada aspek
sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan.
5. Kegiatan pembelajaran harus menumbuhkembangkan kompetensi literasi bahasa,
literasi matematis, literasi sains, literasi media, literasi teknologi, dan literasi visual.
6. Kegiatan pembelajaran harus dapat merangsang tumbuhnya 4 (ritical thinking,
Collaborative, Creativity, dan Comunicative) pada diri siswa.
7. Kegiatan Pembelajaran wajib mempertimbangkan terjaganya kesehatan, keamanan,
dan keselamatan civitas akademika madrasah baik pada aspek fisik maupun
psikologi.
Terkait dengan Kegiatan Pembelajaran pada masa darurat covid tahun 2020/2021,
Pemerintah daerah Kota Depok merekomendasikan beberapa hal, yaitu :
1. Tahun Pelajaran 2020/2021 dimulai pada tanggal 13 Juli 2020, dan pembelajaran
tetap dilaksanakan via daring atau luring melalui pembelajaran jarak jauh atau PJJ,
siswa tetap belajar di rumah (BDR)
2. Diberlakukannya jam belajar sekolah dimulai pada jam 07.00 s.d 12.00. Agar siswa
tetap berada di rumah masing-masing dan belajar dari rumah dengan tetap
mengenakan seragam sekolah, dan tipastikan tidak ada siswa yang pada jam belajar
berada di luar rumah atau berkeliaran di antara jam 07.00 s.d. 12.00.
3. Ada sanksi hukuman bagi siswa yang melanggar jam belajar, secara teknis kepala
sekolah diberikan keleluasaan untuk penyampaian materi gurunya kepada siswa baik
secara daring maupun luring.
4. Tiap kelas dibuatkan tim penyampaian materi belajar, dengan materi yang sama
dalam kelas pararelnya. Guru-guru dibagikan tugas dalam tim di kelompok kelasnya
masing-masing untuk menyampaikan materi kepada para siswa baik secara daring
maupun luring.
5. Penanaman karakter kepada siswa agar disisipkan dalam setiap atau konteks
pembelajaran melalui daring atau luring kepada siswa.
6. Dibenarkan untuk melakukan home cvisit secara bergantian dari tim guru kelas dari
kelompok kelas masing-masing terlebih kelas 1 sangat diperlukan home visit yang
dilaksanakan dengan skala terbatasdan menyesuaikan dengan prosedur protokol
kesehatan covid_19 yang sangat ketat, agar dapat menyampaikan progra
MPLS/MATSAMA dari sekolahnya masing-masing.
7. Kepala sekolah wajib melihat potensi guru dalam pemetaan pembagian kelasagar
dapat didampingkan oleh guru-guru yang lebih memahami teknologi, dan yang perlu
dibantu, agar komunikasi pembelajaran dengan para siswa dapat berjalan dengan
baik.
8. dari hasil ealuasi PJJ semester tahun pelajaran 2019/2020 yang lalu belum begitu
maksimal, terkait dengan identifikasi data orang tua siswa yang belum memiliki alat
komunikasi android, dan diperkirakan masih ada 30% yang masih belum memiliki
akses android atau aplikasi yang digunakan dalam mendukung PJJ sehingga tidak
dapat mengikuti kegiatan pembelajaran secara maksimal.
9. Untuk semester awal tahun pelajaran 2020/2021 ini kepala sekolah dan guru wajib
melakukan pemetaan siswa terkait kepemilikan alat komunikasi yang dapat
mendukung pembelajaran jarak jauh. Untuk siswa yang tidak memiliki fasilitas
andorid atau sejenisnya dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan pembelajaran luring
dan home visit secara bergantian, tentang teknis dan mekanisme nya diserahkan
kepada satuan pendidikan.
BAB IV
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
PADA MASA DARURAT
A. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
1. Perencanaan Pembelajaran Oleh Satuan Pendidikan
Satuan Pendidikan merencanakan kegiatan pembelajaran yang memungkinkan untuk
diimplementasikan kepada siswa. Satuan pendidikan bersama warga madrasah,
termasuk di dalamnya guru dan komite sekolah, merumuskan sistem dan mekanisme
pembelajaran yang bisa diterapkan kepada siswa, dengan memperhatikan berbagai
aspek.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara daring, semi daring, luring, dan non
digital
2. aktifitas belajar memperhatikan kondisi madrasah dan siswa untuk menjalankan
sistem pembelajaran daring, non daring, semi daring, dan non digital.
3. Aktifitas pembelajaran mencakup kegiatan pembelajaran sebagaimana biasa
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran tatap muka yaitu :
a. Kegiatan pendahuluan
b. Kegiatan inti
c. Kegiatan penutup
4. Kegiatan Pendahuluan meliputi :
a. Guru menyiapkan kondisi fisik dan sphikis peserta didik
b. Mengucapkan salam dan doa bersama sebelum memulai pembelajaran
c. Guru menyapa dan menanyakan kondisi siswa dan keluarganya
d. Guru melakukan pretest secara lisan
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
f. Guru menyampaikan lingkup materi pelajaran
5. Kegiatan Inti meliputi :
a. Guru mengorganisir siswa dalam pembelajaran
b. Guru menyampaikan materi pelajaran dan mendiskusikannya bersama siswa
c. Siswa melakukan kegiatan saintifik yang meliputi mengamati, menanya, mencari
informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengkomunikasikan/
menyajikan/mempresentasikan.
d. Guru menggunakan media dan alat sesuai dengan karakteristik materi di masa
daurat
e. Hasil pekerjaan siswa dapat berupa video, animasi, portofolio, proyek, produk,
gambar, keterampilan, puisi, cerpen, dan lain sebagainya yang memungkinkan
dilaksanakan siswa pada masa darurat.
f. Guru memberikan apresiasi terhadap hasil karya siswa.
g. Guru melaksanakan penilaian sikap selama aktifitas siswa belajar melalui
pengamatan, dan/atau menanyakan kepada orang tua siswa.
6. Kegiatan Penutup, meliputi :
a. Post test dapat dilakukan dengan tes dan non-test
b. Guru dan siswa melakukan refleksi pembelajaran dengan mengevaluasi aktifitas
pembelajaran serta menyampaikan manfaat hasil pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
c. Kegiatan penutup diakhiri dengan guru memberikan informasi kepada siswa
tentang materi/kompetensi yang akan dipelajarai pada pertemuan berikutnya.
d. Penugasan atau pekerjaan rumah jika diperlukan, dapat secara individu maupun
kelompok, dalam memberikan tugas pekerjaan rumah sedapat mungkin tidak
menyita banyak waktu, tenaga, dan biaya.
e. Doa penutup dan salam.
BAB V
SISTEM PENILAIAN PEMBELAJARAN
PADA MASA DARURAT
Dalam Kegiatan Pembelajaran masa darurat, seluruh tahapan kegiatan pembelajaran mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pada tahap penilaian harus dilakukan. hal ini untuk
dapat dilakukannya standar proses kegiatan dan standar ukur pencapaian hasil kegiatan
pembelajaran yang dilakukan baik secara kelas nyata maupun kelas virtual, baik secara
daring maupun luring.
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kurikulum darurat tingkat satuan pendidikan MTs Darur Roja tahun Pelajaran
2020/2021 ini disusun sebagai acuan bagi kepala madrasah, guru, siswa, orang tua, dan
seluruh stakeholder madrasah dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran
pada masa darurat covid_19 yang sedang terjadi.
Dalam kondisi yang dinyatakan sebagai kondisi darurat saat ini, kegiatan pembelajaran
harus tetap berjalan dan siswa tetap harus mendapatkan layanan pendidikan yang baik,
dengan tetap memperhatikan faktor kesehatan, kemanan, kondisi sosial, fasilitas
pendukung, akses penyelenggaraan serta tidak kehilangan ruh dan nilai-nilai dasar dari
kegiatan pembelajaran dan pendidikan.
Dalam masa darurat ini, kegiatan pembelajaran harus dirancang sedemikian rupa agar
dapat terselenggara secara efektif, efisien, menyenangkan, dan menegemban misi
pembinaan peserta didik. Penyelenggaraan pembelajarannya dapat dilakukan dalam
bentuk daring atau pembelajaran jarak jauh dengan sistem online kelas virtual melalui
berbagai media yang memungkinkan, serta pembelajaran luring atau luar jaringan yang
bersifat offline baik dalam bentuk tatap muka home visit, tatap muka kelompok belajar
siswa, maupun tatap muka klasikal (kelas nyata) yang didesain menyesuaikan protokol
kesehatan dan kemanan.
Kemitraan dan kerja sama harus dibangun dengan baik agar optimalisasi dan target
capaian kegiatan pembelajaran dapat tetap terwujud, mulai dari proses perencanaan,
maupun dalam tahap pelaksanaan hingga tahap penilaian.
Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan oleh pihak satuan pendidikan dalam
penyelenggaraan pembelajaran masa darurat ini diantaranya faktor ketersediaan akses
bagi siswa dan guru dalam interaksi pembelajaran, serta faktor ekonomi yang tidak
memberatkan orang tua siswa dalam mendukung pembelajaran anak mereka pada masa
darurat.
Sebagai penyelenggara pendidikan, dan tentunya seluruh pihak berharap masa darurat ini
cepat berlalu dan kembali ke masa normal. Pada masa darurat, aktifitas apa pun termasuk
aktifitas penyelenggaraan pembelajaran memiliki banyak keterbatasan gerak langkah yang
tentunya ikut mempengaruhi hasil dari capaian tujuan pendidikan dan pembelajaran.