Professional Documents
Culture Documents
MODUL AJAR Perawatan Mesin
MODUL AJAR Perawatan Mesin
Deskripsi Pada akhir fase F peserta didik dapat mampu Mendiagnosis gangguan atau
kerusakan pada engine sepeda motor meliputi komponen utama engine,
sistem pelumasan, sistem pendinginan, sistem bahan bakar dan melakukan
tindakan tepat dalam mengatasi gangguan atau kerusakan secara menyeluruh
pada berbagai jenis dan merek sepeda motor
Kelas XI TSM
Alokasi Waktu 24 Jam @ 45 menit
Jumlah Pertemuan 2 kali
Fase Capaian F
Pembelajaran
Model Pembelajaran Problem Based learning (PBL ): SLTA, Waktu pendek, dimulai sajian
masalah, studi kasus, solusi tulisan dan presentasi
Moda Pembelajaran Tatap Muka
Metode Pembelajaran Diskusi dan presentasi
C. SARANA DAN
PRASARANA
Sumbar Pembelajaran Buku Paket, Modul, Internet dan Lainnya
Bahan Pembelajaran -
Alat Praktik Pembelajaran PC/Laptop
Peserta didik reguler/tipikal Tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
umum
Peserta didik dengan Memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu gaya misalnya dengan
kesulitan belajar audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan pemahaman materi ajar,
kurang percaya diri,kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb.
Peserta didik dengan mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan
pencapaian tinggi berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin.
E. MODEL PEMBELAJARAN Problem Based learning (PBL ) / pembelajaran tatap muka
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah KBM dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based learning (PBL ) / pembelajaran tatap muka / pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ
Daring) / pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan blended learning. dengan menggunankan media WAG dan gnomio, dan praktek individu dan kelompok
peserta didik mampu Memahami Perawatan dan Perbaikan Sepeda Motor dengan benar dan penuh rasa ingin tahu.
B. PEMAHAMAN MAKNA Kegiatan Pembelajaran ( Terintegrasi pada kegiatan Pertemuan 1 & 2
Kegiatan Pendahuluan 30 Menit
1. Ucapan salam dan berdoa memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran siswa penilaian sikap
Apersepsi materi/tema/kegiatan menggunakan assessment diagnostic kognitif dan non-kognitif (Assesment terlampir).mengingat dan menghubungkan dengan materi
selanjutnya. Motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi Perawatan dan Perbaikan Sepeda Motor
2. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Pertanyaan pemantik dibuat oleh guru untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis dalam diri peserta didik, memandu siswa untuk memperoleh
pemahaman bermakna sesuai dengan tujuan pembelajaran Perbaikan dan Perawatan Sepeda Motor Contoh:
- Sebutkan jenis-jenis kerusakan pada sepeda motor.?
- Bagaimana cara perawatan berkala sepeda motor?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Inti 480 MENIT
- Persiapan Alat HP/Laptop dan modem/kuota, tools and equitment.
Before Activity
- Persiapan Bahan materi, APD. SOP, Job Sheet, Reeport Sheet, Unit kendaraan
Dengan memperhatikan kecerdasan majemuk peserta didik, guru memberikan stimulus melalui informasi audio, tayangan slide, video sebagai
Literasi bentuk pembelajaran yang berdiferensiasi tentang manfaat dan kegunaan memiliki kompetensi Perawatan dan Perbaikan Engine Sepeda Motor
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk bertanya sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan konseptual dan kontektual
tentang Perawatan dan Perbaikan Engine Sepeda Motor
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan dan praktek lingkup Perawatan dan Perbaikan Engine Sepeda Motor
Collaboration
Communication Peserta didik mempresentasikan SOP Perawatan dan Perbaikan Engine Sepeda Motor dan mengemukakan pendapat atas hasil presentasi yang
dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu.
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait proses Perawatan dan Perbaikan Engine Sepeda Motor
Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami.
Secara individu dengan menggunakan teknik pembelajaran praktek individu dan kelompok dengan bimbingan guru melalui pengintegrasian
On Job Training pembelajaran abad 21 (PPK, Literasi, 4C, dan HOTS) dan demontrasi ( video dan Unjuk kerja ) pada Perawatan dan Perbaikan Engine Sepeda
Motor
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
Refleksi 4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?
Kegiatan Penutup 30 MENIT
1. Clean Area and materials
2. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru
5. Berdoa mengakhiri Kegiatan.
E. Assesment
Penilaian formatif dan unjuk kerja. (Assesment terlampir)
F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Pengayaan adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan pada peserta didik dengan capaian tinggi agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal.
Remedial diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau pembelajaran mengulang. Saat merancang kegiatan pengayaan,
perlu diperhatikan mengenai diferensiasi contohnya lembar belajar/kegiatan yang berbeda dengan kelas.
1. LAMPIRAN
RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL AKTIVITAS PRAKTIK TEKNIK DASAR PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN
INSTRUMEN PENILAIAN:
PROSES DAN PRODUK
ASPEK Belum Kompeten (0-79) Kompeten (80-94) Sangat Kompeten (95 - 100)
Proses pembahasan materi Peserta didik tidak terlibat Peserta didik terlibat dalam Peserta didik terlibat dalam
diskusi dan presentasi dalam pembahasan materi pembahasan materi diskusi dan pembahasan materi diskusi dan
Perawatan dan Perbaikan diskusi dan presentasi presentasi Perawatan dan presentasi Perawatan dan Perbaikan
Engine Sepeda Motor Perawatan dan Perbaikan Perbaikan Engine Sepeda Engine Sepeda Motor secara aktif dan
Engine Sepeda Motor Motor mampu menjadi pemimpin diskusi
dengan baik
ASPEK Belum Kompeten (0-79) Kompeten (80-94) Sangat Kompeten (95 - 100)
Proses diskusi danpresentasi Peserta didik tidak mampu Peserta didik mampu diskusi Peserta didik mampu diskusi dan
hasil Perawatan dan diskusi dan presentasi hasil dan presentasi hasil Perawatan presentasi hasil Perawatan dan
Perbaikan Engine Sepeda Perawatan dan Perbaikan dan Perbaikan Engine Sepeda Perbaikan Engine Sepeda Motor
Motor Engine Sepeda Motor. Motor dengan sikap yang baik dan mampu
berdiskusi dan mampu menjadi
presenter yang baik
Hasil diskusi dan presentasi Peserta didik tidak bisa Peserta didik mampu Peserta didik mampu mengidentifikasi
Perawatan dan Perbaikan diskusi dan presentasi hasil mengidentifikasi permasalahan permasalahan, diskusi dan presentasi
Engine Sepeda Motor Perawatan dan Perbaikan dan mampu diskusi dan hasil Perawatan dan Perbaikan Engine
Engine Sepeda Motor presentasi hasil Perawatan dan Sepeda Motor dengan baik dan
Perbaikan Engine Sepeda membuat resume dengan baik
Motor.
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remedial.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya ( pengayakan ) sehingga mencapai level
LAMPIRAN D. ASSESMEN DIAGNOSTIK NON-KOGNITIF
1. Bagaimana proses belajar materi Teknik Sepeda Motor di Bengkel? Menarik atau tidak, Jelaskan
alasannya masing-masing.
2. Lebih suka praktek dalam kelompok atau sendiri-sendiri? Jelaskan alasannya masing-masing.
3. Lebih suka memilih anggota kelompok sendiri atau ditunjuk oleh guru? Jelaskan kenapa memilih
teman kelompok tersebut.
4. Saat praktek, lebih suka menjadi pemimpin team atau menjadi anggota team? Jelaskan alasannya.
5. Apa yang menjadi kendala jika praktek dilakukan secara kelompok? Jelaskan alasannya.
PENDAHULUAN
Nama Komponen Dan Kontruksi Mesin Komponen Dan Kontruksi Mesin dua
Bagian empat langkah langkah
Kepala ∙ Katup ∙ Ruang bakar
∙ Poros pengungkit (cam) atau nokn As ∙ Dudukan busi
∙ Ruang bakar
∙ Dudukan busi
∙ Lubang masuk (inlet port)
Silinder ∙ Lubang pembuangan (exhaust port)
Blok ∙ Ruang silinder ∙ Lubang silinder
∙ Lubang saluran minyak pelumas ∙ Lubang masuk (inlet port)
∙ Lubang rantai penghubung ∙ Lubang pembilasan (transfer port)
∙ Lubang pembuangan (exhaust port)
Baut
Saluran masuk
Silinder
Mur
Ket:
· Lubang silinder adalah ruang tempat piston bergerak.
· Lubang pengisian (inlet port) adalah saluran bahan bakar dari
karburator menuju poros engkol dibawah piston.
· Lubang pembilasan (transfer port) adalah tempat masuk bahan
bakar menuju ruang silinder di atas kepala piston
· Lubang pembuangan (exhaust port) adalah lubang atau saluran
untuk membuang gas sisa atau bekas pembakaran
Piston
Piston terdiri dari piston, ring piston dan batang piston. Setiap
piston dilengkapi lebih dari satu buah ring piston. Ring tersebut terpasang
longgar pada alur ring. ring piston dibedakan atas dua macam yaitu:
1. Ring Kompresi, jumlahnya satu, atau dua dan untuk motor-motor
yang lebih besar lebih dari dua. Fungsinya untuk merapatkan
antara piston dengan dinding silinder sehingga tidak terjadi
kebocoran pada waktu kompresi.
2. Ring oli, dipasang pada deretan bagian bawah dan bentuknya
sedemikian rupa sehingga dengan mudah membawa minyak
pelumas untuk melumasi dinding silinder.
Ring piston mesin dua langkah sedikit berbeda dangan ring piston
mesin empat langkah. Ring piston mesin dua langkah biasanya hanya 2
buah, yang keduanya berfungsi sebagai ring kompresi. Pemasangan ring
piston dapat dilakukan tanpa alat bantu tetapi harus hati-hati karena ring
piston mudah patah. Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada ring piston
dua langkah dapat berakibat: cincin piston
1. Dinding silinder bagian dalam cepat aus
2. Mesin tidak stasioner
3. Suara mesin pincang
4. Tenaga mesin kurang
5. Mesin sulit dihidupkan
6. Kompresi mesin lemah
Katup (Valve)
Rongga katup
Gambar 2.11 Katup dan komponen lain yang menyertainya waktu dipasang
· SV (side valve)
Pada SV atau klep samping, cam dipasang pada poros engkol dan
mendorong keatas dan menggerakkan valve. Valve terpasang
disamping piston sehingga ruang pembakaran lebih besar. Hal ini
memungkinkan untuk hasilkan perbandingan kompresi lebih besar
dan mengurangi tenaga mesin. Tipe ini cocok untuk mesin dengan
putaran rendah, biasanya dipakai di mesin industri.
Gambar 2.13 Penempatan katup overhead
Gambar 2.16 Celah katup yang terlalu kecil dan celah katup terlalu besar
Pemeriksaan, penyetelan dan perawatan:
a. Penyetelan celah katup sepeda motor satu silinder
1. Kunci kontak OFF. Posisi piston pada top kompresi. Untuk
memastikan bahwa posisi piston pada top kompresi,
perhatikan bahwa pada saat ini tanda T pada rotor magnet
tepat dengan tanda garis pada bodi sepeda motor, celah
platina membuka dan kedua katup menutup.
2. Jika posisi piston belum tepat pada posisi top kompresi putar
poros engkol dengan kunci. Agar memutarnya ringan maka
lepas busi dari dudukannya.
3. Setel celah katup dengan feeler sesuai dengan ketentuan.
Untuk menyetel celah katup, kendorkan mur dan masukkan
feeler dengan ketebalan yang sesuai spesifikasi. Setelah itu
putar baut penyetel dan keraskan mur pengunci sedemikian
rupa sehingga feeler hanya dapat ditarik dengan sedikit
tahanan (agak berat). Setelah dikeraskan mur penguncinya,
masukkan sekali lagi foler tersebut sebagai pengecekan
apakah penyetelannya sudah tepat.
4. Setelah kedua katup disetel, pasang kembali bagian yang
dilepas dan hidupkan motor untuk pengontrolan. Jika ternyata
celah katup terlalu longgar maka akan timbul suara berisik dari
arah kepala silinder. Jika celah katup terlalu sempit biasanya
motor agak sulit dihidupkan.
Perhatikan
1. Jika baut penyetel diputar ke kanan searah putaran jarum jam
maka celah katup menjadi sempit. Jika baut penyetel diputar ke
kiri, berlawanan dengan arah putar jarun jam, celah katup menjadi
longgar.
2. Pada saat mengeraskan mur pengunci baut penyetel harus
ditahan agar celah katup tidak berubah.
3. Feeler yang sudah aus sekali atau bengkok sebaiknya tidak
digunakan untuk menyetel celah katup.
4. Jangan mengeraskan mur pengunci terlalu keras karena akan
menyulitkan untuk mengendorkannya kembali.
5. Untuk memudahkan penyetelan katup, lepas bagian-bagian yang
menggangu, seperti tangki bensin untuk jenis sepeda motor
tertentu.
Katup masuk dan katup buang pada sepeda motor membuka dan
menutup sesuai dengan proses yang terjadi pada ruang bakar. Proses
yang terjadi pada ruang bakar motor ditentukan oleh langkah piston di
mana langkah piston tersebut ditentukan oleh putaran poros engkol.
Sebaliknya putaran poros engkol dipengaruhi pula oleh proses yang
terjadi dalam ruang bakar. Dengan demikian ada hubungan timbal-balik
antara putaran poros engkol dan proses yang terjadi dalam ruang bakar
Agar pembukaan katup-katup sesuai dengan proses yang terjadi
dalam ruang bakar maka mekanisme pembukaan dan penutupan katup–
katup tersebut digerakkan oleh putaran poros engkol. Ada tiga macam
mekanisme penggerak katup, yaitu dengan batang pendorong, roda gigi,
dan rantai (rantai camshaft).
Rantai camshaft sepeda motor harus dipasang dengan tegangan
yang cukup. Rantai camshaft yang terlalu tegang akan menimbulkan
bunyi mendesing terutama pada putaran tinggi sedangkan rantai
camshaft yang terlalu kendor akan menimbulkan suara berisik. Untuk
menyetelnya harus diperhatikan terlebih dahulu mekanisme
penyetelannya. Cara penyetelan rantai camshaft untuk setiap sepeda
motor tidak sama.
Jika kekencangan rantai berubah-ubah, akan berpengaruh pada
putaran mesin, valve timing atau saat pengapian akan berubah-ubah
pula. Untuk menghasilkan setelan rantai yang standar, ada 3 tipe
penyetelan rantai:
A. Sistem pelumasan memiliki komponen dan jenis dilihat dari penggunaan pada mesin
2 tak atau 4 tak atau konstruksinya.
Sistem pelumasan berfungsi sebagai pelumas, pendingin, perapat dan pembersih.
Komponen pelumasan terdiri dari pelumas, kasa saringan oli dan pompa oli.
1. Pelumas/ Oli
Berfungsi sebagai pelumas, perapat, pendingin dan pembersih. Pelumas memiliki karakter atau sifat-
sifat yang digunakan sesuai dengan kebutuhan. Contoh tingkat kekentalan dan titik beku/ titik didih
yang sudah ditunjukkan dari kode SAE/ API/ JASO dll. (materi ini hanya pengulangan/ pengayaan
dari materi KD 3/4.2
2. Saringan oli
Saringan oli berfungsi untuk menyaring kotoran yang terlarut dengan pelumas, sehingga tersaring dan
mengendap tidak ikut bersirkulasi kembali yang akan menyebabkan gangguan/ kerusakan pada komponen
mesin.
3. Pompa oli
Berfungsi untuk memompa atau mengalirkan-paksa oli dengan tekanan yang dihasilkan dari putaran
pompa.
Pada mesin 2-tak, pompa oli berfungsi untuk mengalirkan oli samping menuju karburator untuk
melumasi silinder dan piston, dicampur dengan bahan bakar.
Gambar 4. Pompa oli mesin 2-tak
Pada mesin 4-tak, pompa oli berfungsi untuk mengalirkan oli dari bak penampungan oli ( bagian
bawah blok mesin) ke seluruh bagian mesin, baik kopling, transmisi, mekasnisme poros engkol dan
piston, serta mekanisme katup di kepala silinder