Professional Documents
Culture Documents
Tugas Pertemuan 2 Bu Riva PDF
Tugas Pertemuan 2 Bu Riva PDF
oleh :
1. Semua tim dapat bertemu secara berkala untuk berdiskusi agenda kedepan
2. Semua tim terlibat dalam setiap rencana
3. Saling mengenal antar anggota agar dapat berkontribusi dengan baik
4. Komunikasi yang terjalin baik dan rutin
5. Saling percaya,mendukung, dan menghormati
6. Melakukan evaluasi secara berkala
7. Menghargai setiap pendapat dan kontribusi sesama anggota tim
A. pengertian interprofesional communication
Komunikasi atau communication menurut bahasa inggris adalah bertukar pikiran,
opini, informasi melalui perkataan, tulisan ataupun tanda-tanda (Hornby et al,
2007).
Komunikasi interprofesi adalah bentuk interaksi untuk bertukar pikiran, opini dan
informasi yang melibatkan dua profesi atau lebih dalam upaya untuk menjalin
kolaborasi interprofesi.
a) Persepsi yaitu suatu pandangan pribadi atas hal-hal yang telah terjadi.
Persepsi terbentuk apa yang diharapkan dan pengalaman. Perbedaan persepsi
antar profesi yang berinteraksi akan menimbulkan kendala dalam komunikasi.
1. Mampu menghormati (Respect) tugas, peran dan tanggung jawab profesi kesehatan
lain, yang dilandasi kesadaran/sikap masing-masing pihak bahwa setiap profesi
kesehatan dibutuhkan untuk saling bekerjasama demi keselamatan pasien (Patientsafety) dan keselamatan petugas kesehatan
(Provider-safety).
2. Membina hubungan komunikasi dengan prinsip kesetaraan antar profesi kesehatan.
3. Mampu untuk menjalin komunikasi dua arah yang efektif antar petugas kesehatan yang berbeda profesi dalam
4. Berinisiatif membahas kepentingan pasien bersama profesi kesehatan lain.
5. Pembahasan mengenai masalah pasien dengan tujuan keselamatan pasien bisa dilakukan antar individu ataupun antar
kelompok profesi kesehatan yang berbeda.
6. Mampu menjaga etika saat menjalin hubungan kerja dengan profesi kesehatan yang lain.
7. Mampu membicarakan dengan profesi kesehatan yang lain mengenai proses pengobatan (termasuk alternatif/ tradisional)
8. Informasi yang bersifat komplimenter/ saling melengkapi: kemampuan untuk berbagi informasi yang appropriate dengan
petugas kesehatan dari profesi yang berbeda (baik tertulis di medical record, verbal maupun non-verbal).
9. Paradigma saling membantu dan melengkapi tugas antar profesi kesehatan sesuai dengan tugas, peran dan fungsi profesi
masing-masing.
10. Negosiasi: Kemampuan untuk mencapai persetujuan bersama antar profesi kesehatan mengenai masalah kesehatan pasien.
11. Kolaborasi: Kemampuan bekerja sama dengan petugas kesehatan dari profesi yang lain dalam menyelesaikan masalah
kesehatan pasien.
B. Definisi kerjasama interprofessional
1. kerjasama
2. koordinasi
3. saling berbagi
4. kompromi
5. rekanan
6. saling ketergantungan
7. kebersamaan
Menurut Kozier (1997) hal-hal yang dapat dilakukan dalam penerapan kolaborasi
adalah:
a) harus melibatkan tenaga ahli dengan bidang keahlian yang berbeda, yang dapat
bekerjasama timbal balik secara mulus.
Kerjasama yang efektif oleh tenaga kesehatan dari berbagai profesi merupakan
kunci penting dalam meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatan dan
keselamatan pasien (Burtscher, 2012).
Fakta yang terjadi saat ini, bahwa sulit sekali untuk menyatukan berbagai profesi
kesehatan tersebut kedalam sebuah tim interprofesi. Hal tersebut dikarenakan
kurangnya kemampuan tenaga kesehatan untuk menjalin kerjasama yang efektif
seperti kurangnya keterampilan komunikasi interprofesi dan belum tumbuhnya
budaya diskusi bersama profesi lain dalam menentukan keputusan klinis pasien.
Untuk itulah diperlukan adanya kurikulum yang dapat melatih mahasiswa tenaga
kesehatan untuk berkolaborasi sejak masa akademik agar mereka terbiasa
berkolaborasi dengan profesi lain bahkan sampai ketika mereka berada didunia
kerja (Reeves, 2011)
Penerapan kerjasama interprofesi
1. Keselamatan Pasien
Penelitian yang dilakukan oleh Kurniasih et al. (2019) menunjukkan bahwa
interprofessional collaboration memberikan pengaruh yang baik terhadap
pelaksanaan sasaran keselamatan pasien yang ada di rumah sakit karena melalui
kolaborasi dan kerjasama yang baik maka keselamatan pasien meningkat.
2. Kepuasan pasien
Pasien akan merasa puas bila perawat dan dokter membangun hubungan atau
kemitraan yang baik. Karena semakin baik pelayanan dan pelayanan yang diberikan
maka kepuasan pasien semakin meningkat.
Email ; Kalistaita112@gmail.com
ABSTRACT
Background : Interprofessional Collaboration (IPC) is a relationship of various health workers who
collaborate and work together to provide care for patients and share information related to integrated
patient development records that aim to improve patient safety and improve the quality of hospital services.
Method : This type of literature review research with data analysis techniques using content analysis,
articles obtained from the database neliti.com, google scholar, PubMED, ResearchGate and Garuda Portal,
using keywords: collaboration between health workers, hospitals, interprofessional collaboration, hospital.
Result: From the search results found 8 articles that match the criteria. The analysis shows that
Interprofessional Collaboration between health workers has several impacts such as the impact on patient
safety, patient satisfaction and the quality of hospital services, while several factors that affect the
implementation of interprofessional collaboration are communication, different educational backgrounds
and limitations in understanding each other's roles.
Conclusion: Interprofessional Collaboration (IPC) can increase the level of patient safety in hospitals.
ABSTRAK
Latar Belakang : Kolaborasi Interprofesi atau Interprofessional Collaboration (IPC) merupakan hubungan
dari berbagai tenaga kesehatan yang saling berkolaborasi dan bekerjasama untuk memberikan perawatan
untuk pasien serta berbagi informasi terkait dengan catatan perkembangan terintegrasi pasien yang
bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pasien dan meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit.
Metode : Jenis penelitian literature review dengan teknik analisis data menggunakan content analisys,
artikel diperoleh dari database neliti.com, google scholar, PubMED, ResearchGate dan Portal Garuda,
dengan menggunakan kata kunci : kolaborasi antar tenaga kesehatan, rumah sakit, interprofesional
collaboration, hospital.
Hasil : Dari hasil pencarian ditemukan 8 artikel yang sesuai dengan kriteria. Analisis menunjukkan bahwa
Interprofessional Collaboration antar tenaga kesehatan memiliki beberapa dampak seperti dampak pada
keselamatan pasien, kepuasan pasien dan kualitas pelayanan rumah sakit, adapun beberapa faktor yang
mempengaruhi pelaksanaan interprofessional collaboration adalah komunikasi, latar belakang tingkat
pendidikan yang berbeda dan keterbatasan memahami peran masing-masing.
Kesimpulan :Interprofessional Collaboration (IPC) dapat meningkatkan tingkat keselamatan pasien dan
meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit.
Kata Kunci : Kolaborasi antar tenaga kesehatan, Interprofesional collaboration, Rumah sakit.
Jurnal ProNers, Volume No, July 2021
Berdasarkan uraian latar belakang Hasil penelitian ini di dukung oleh penelitian yang
permasalahan diatas mka peneliti tertarik dilakukan oleh Ariyani & Anggorowati, (2017)
melakukan penelitian secara literature review yang menjelaskan bahwa semakin baik
mengenai “Implementasi Interprofessional komunikasi antar tenaga kesehatan yang ada di
Colllaboration antar Tenaga Kesehatan yang ada rumah sakit maka akan semakin baik kerjasama
di Rumah Sakit Indonesia”. dan penerapan dalam keselamatan pasien
sehingga dapat menurunkan dampak negatif
METODE PENELITIAN pada keselamatan pasien.
Jenis penelitian ini adalah literature Penelitian yang dilakukan oleh Kurniasih,
review dengan teknik analisis data menggunakan et al. (2019) menunjukkan hasil setelah
content analisys, artikel didapatkan dari database dilaksanakannya interprofessional collaboration
neliti.com, google scholar PubMED, nilai implementasi keselamatan pasien pada
ResearchGate dan Portal Garuda, dengan kelompok intervensi meningkat dari nilai rata-
menggunakan kata kunci : kolaborasi antar rata 27,40 menjadi 29,93 setelah dilakukan
tenaga kesehatan, rumah sakit, interprofesional intervensi pelaksanaan kolaborasi antar profesi
collaboration, hospital. pada kelompok intervensi meningkat yaitu dari
nilai rata-rata 187,73 menjadi 204,67 sedangkan
HASIL pada kelompok kontrol implementasi tujuan
Penelitian yang dilakukan Lestari, et al. keselamatan pasien dan kolaborasi antar
(2017) di Ruang Rawat inap RSUD Prof. Anwar profesional tidak meningkat secara signifikan
menunjukkan bahwa kolaborasi antar tenaga kemudian dari hasil perhitungan regresi linier
kesehatan yang ada di rumah sakit memberikan sederhana disimpulkan bahwa kerjasama antar
dampak yang positif dalam meningkatkan profesi mempunyai pengaruh yang signifikan
keselamatan pasien hal ini di buktikan dengan terhadap pencapaian tujuan keselamatan
hasil penelitian yang diperoleh peneliti melalui pasien dan pada nilai koefisien regresi
analisis uji chi-square dan korelasi spearman menunjukkan hasil sebesar 0,074 yang berarti
yangmenunjukkan bahwa pelaksanaan kolaborasi antar tenaga kesehatan berpengaruh
kolaborasi antar profesi telah memenuhi catatan positif terhadap implementasi tujuan
perkembangan pasien dengan sangat baik keselamatan pasien. Artinya, semakin baik
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang kolaborasi antar profesi maka semakin baik
dilakukan oleh Eriyono &Hananto,(2017) yang implementasi tujuan keselamatan pasien.
menjelaskan bahwa interprofessional Penelitian yang dilakukan oleh Hardin,
collaboration memberikan pengaruh yang positif (2019) menjelaskan bahwa interprofessional
terhadap pelaksanaan sasaran keselamatan collaboration dapat berjalan dengan baik jika
pasien. dari awal saat pendidikan tenaga kesehatan
Pada penelitian yang dilakukan sudah pernah menerapkan Interprofessional
Brajakson & Wahyuningsih, (2019) memperoleh Education (IPE). Hasil penelitian ini sejalan
hasil penelitian yang mendapatkan 4 (Empat) dengan penelitian yang dilakukan oleh Endah,
tema, yaitu hambatan interprofessional (2019) yang menjelaskan bahwa
collaboration, dasar-dasar kompetensi Interprofessional Education (IPE) dapat
kolaborasi, kriteria keberhasilan interprofessional meningkatkan kerjasama yang baik dalam
collaboration dan harapan profesional kesehatan kolaborasi.
terhadap IPC. Pada penelitian ini menjelaskan Hasil penelitian yang dilakukan Yecy
bahwa interprofessional collaboration bisa Anggreny, et al. (2019) menunjukkan bahwa
dilaksanakan di rumah sakit dengan syarat kerjasama antara perawat dan dokter di ruang
adanya kerjasama dan komunikasi yang baik rawat inap RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau
antar tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit. masih belum baik, baik yaitu (62,5%), ruang
Jurnal ProNers, Volume No, July 2021
lingkup praktik kurang baik (66,3%), manfaat pendekatan yang terkoordinasi sebagai
sharing kurang baik (68,5%), tujuan sharing pengambilan keputusan tentang masalah
kurang baik (50,5%) Dapat disimpulkan kesehatan untuk memastikan bahwa perawatan
kerjasama yang kurang baik menjadi kendala yang diberikan dapat diandalkan dan
pelaksanaan kerjasama tenaga kesehatan berkelanjutan sehingga perawatan yang
sehingga berdampak buruk terhadap diberikan pada pasien tetap optimal dan dampak
keselamatan pasien. Hasil penelitian ini sejalan buuk pada kesehatan pasien dapat berkurang.
dengan penelitian yang dilakukan oleh Dampak Pelaksanaan Interprofessional
Kusumaningrum et al. (2018) menjelaskan Collaboration
bahwa kendala pelaksanaan kerjasama antar 1. Keselamatan Pasien
profesi adalah kerjasama yang kurang baik dan Penelitian yang dilakukan oleh Kurniasih
kerjasama yang kurang baik antar tenaga et al. (2019) menunjukkan bahwa
kesehatan. interprofessional collaboration memberikan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh pengaruh yang baik terhadap pelaksanaan
Henny,et al. (2019) menjelaskan bahwa terdapat sasaran keselamatan pasien yang ada di
kesenjangan dalam pelaksanaan kolaborasi rumah sakit karena melalui kolaborasi dan
antar tenaga kesehatan, salah satunya adalah kerjasama yang baik maka keselamatan
kesenjangan antara perawat dengan dokter yang pasien meningkat. Hasil penelitian ini sejalam
dimana dokter merasa bahwa perannya sangat dengan penelitian yang dilakukan oleh
penting dan memiliki tingkat pengetahuan yang Andriani, et al. (2019) yang menjelaskan
lebih dari peran perawat sehingga dapat bahwa kolaborasi memberikan dampak positif
menyebabkan terjadinya hambatan dalam terhadap tingkat keselamatan pasien.
pelaksanaan kolaborasi. 2. Kepuasan pasien
Penelitian yang dilakukan oleh
PEMBAHASAN Anggorowati, (2017) menjelaskan bahwa
Gambaran Implementasi Interprofessional kualitas pelayanan yang diberikan oleh rumah
Collaboration sakit cenderung dilihat atau dievaluasi oleh
Implementasi Interprofessional pasien dalam bentuk pelayanan yang
collaboration (IPC) adalah interaksi atau diberikan oleh dokter dan perawat terutama
hubungan dari dua atau lebih tenaga kesehatan dalam konteks pelayanan rumah sakit. Pasien
yang saling bekerjasama untuk berbagi informasi akan merasa puas bila perawat dan dokter
yang bertujuan untuk mengambil keputusan membangun hubungan atau kemitraan yang
bersama, dan mengetahui waktu yang optimal baik. Karena semakin baik pelayanan dan
untuk melakukan kerjasama dalam perawatan pelayanan yang diberikan maka kepuasan
keselamatan pasien serta memberikan pasien semakin meningkat.
perawatan yang baik kepada pasien. 3. Kualitas Pelayanan Rumah Sakit
Interprofessional Collaboration (IPC) Penelitian yang dilakukan oleh Ariyani,
adalah proses mengembangkan dan memelihara (2017) menjelaskan bahwa Kerjasama
hubungan kerja sama yang efektif antara tenaga merupakan strategi efektif untuk mencapai
kesehatan rumah sakit. Tujuan kerjasama antar kualitas hasil yang diharapkan, karena melalui
profesi adalah sebagai wadah untuk kerjasama yang baik kualitas dan mutu
mengupayakan tercapainya praktik kerjasama pelayanan rumah sakit juga akan meningkat.
yang efektif antar profesi. Hal ini sejalan dengan Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang
penelitian yang dilakukan Edi Dharmana,et al. dilakukan oleh Ellys (2019) yang
(2018) menyatakan bahwa Interprofessional menyebutkan bahwa kerjasama merupakan
collaboration merupakan kolaborasi dan salah satu strategi untuk meningkatkan
komunikasi di antara tenaga kesehatan dalam kualitas pelayanan rumah sakit.
Jurnal ProNers, Volume No, July 2021