You are on page 1of 15

MAKALAH

KECERDASAN GANDA MULTIINTELEGEN

DOSEN PENGAMPU

1. Prof. Drs. Syahrial,M.Ed.,Ph.D

2. Dr. Dra. Destrinelli,M.Pd

Nama Kelompok :

1. Anisa Andriani

2. Ria Hopipah

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR

Bissmillahirrahmanirrahim,

Puji syukur kehadirat Allah Swt., karena telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “KECERDASAN GANDA MULTIINTELEGEN” tepat waktu. Makalah
ini disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Metode dan Materi Pembelajaran Pendidikan
Dasar. Dengan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Prof.Drs.
Syahrial,M.Ed.,Ph.D dan Dr.Dra.Destrinelli,M.Pd selaku dosen mata kuliah. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami pribadi maupun pihak yang membaca.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, masih banyak kelemahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun akan kami
terima untuk meningkatkan kualitas dan kesempurnaan makalah ini.

Jambi, September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. 2


BAB 1 ........................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 4
BAB II .......................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 6
A. Pengertian Multiple Intelligence .................................................................................................... 6
B. Macam-macam kecerdasan ............................................................................................................ 9
a. Kecerdasan Linuistik .................................................................................................................... 9
b. Kecerdasan menggunakan logis-matematis .................................................................................. 9
c. Kecerdasan spasial........................................................................................................................ 9
d. Kecerdasan musikal .................................................................................................................... 10
e. Kecerdasan naturalis .................................................................................................................. 10
f. Kecerdasan kinestetik-jasmani .................................................................................................... 10
g. Kecerdasan antar pribadi ............................................................................................................. 11
h. Kecerdasan intrapribadi (dalam diri sendiri)............................................................................... 11
i. Kecerdasan eksistensialis ............................................................................................................ 11
BAB III....................................................................................................................................................... 14
KESIMPULAN ......................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 15
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses pengembangan potensi individu. Melalui
pendidikan, potensi yang dimiliki oleh individu akan diubah menjadi kompetensi. Kompetensi
mencerminkan kemampuan dan kecakapan individu dalam melakukan suatu tugas atau
pekerjaan. Tugas pendidik atau guru dalam hal ini adalah memfasilitasi anak didik sebagai
individu untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi kompetensi sesuai dengan
cita-citanya. Program pendidikan dan pembelajaran seperti yang berlangsung saat ini oleh
karenanya harus lebih diarahkan atau lebih berorientasi kepada individu peserta didik.
Pada kenyataan menunjukkan bahwa program pendidikan yang berlangsung saat ini lebih
banyak dilaksanakan dengan cara membuat generalisasi terhadap potensi dan kemampuan siswa.
Setiap kali orang belajar pasti melibatkan pikirannya dan didalam pikiran tersebut ada
kecerdasan. Untuk mencapai keberhasilan seseorang tidak hanya dibutuhkan kecerdasan
akademisnya saja akan akan tetapi suatu kecerdasan yang ganda dapat membuat seseorang dapat
sukses. Kenyataanya banyak contoh orang yang terus menerus mendapatkan nilai A di sekolah
tetapi akhirnya bekerja untuk orang orang yang mungkin secara akademis tidak sehebat mereka.
Mereka yang secara akademis tidak begitu hebat ini akhirnya menjadi pelaku bisnis dan pemilik
bisnis setelah selesai sekolah.
Dengan demikian jelas bahwa keberhasilan akademis saja bukanlah suatu indikator yang baik
dari keberhasilan seseorang dalam hidup. Salah satu temuan yang sangat bermanfaat adalah
bahwa setiap individu memiliki tidak hanya memiliki satu kecerdasan tetapi lebih yaitu disebut
juga multiple intelligences atau kecerdasan ganda. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
membahasnya di dalam makalah ini yaitu tentang kecerdasan ganda (multiple intelligence).
Untuk menjadi benar benar cerdas berarti mendapat nilai yang tinggi dalam sebagian besar dari
sekurang kurangnya sembilan kecerdasan yang patut diperhitungkan secara sungguh sungguh
cara berpikir yang penting. Meskipun sangat jarang seseorang untuk unggul dalam Sembilan
bidang kecerdasan, dapat dilihat bahwa untuk menuju ke suatu kehidupan yang berhasil, kita
harus mencapai nilai yang tinggi paling sedikit untuk untuk empat sampai lima diantara
kecerdasan ganda tersebut.
Menurut Gardner kecerdasan diartikan sebagai suatu kemampuan, dengan proses
kelengkapannya, yang sanggup menangani kandungan masalah yang spesifik di dunia. Meskipun
demikian, tidak berarti bahwa orang yang memiliki jenis kecerdasan tertentu, kecerdasan
musikal misalnya, akan menunjukkan kemampuan tersebut dalam setiap aspek hidupnya.
Dikatakan lebih lanjut bahwa setiap orang memiliki sembilan jenis kecerdasan dalam tingkat
yang berbeda-beda. sembilan jenis kecerdasan itu memiliki komponen inti dan ciri-ciri.
Kehadiran ciri-ciri pada individu menentukan kadar profil kecerdasannya. Dalam kehidupan
nyata, kecerdasan-kecerdasan itu hadir dan muncul bersama-sama atau berurutan dalam suatu
atau lebih aktivitas.
Dalam kasus khusus, ditengarai adanya individu savant, yakni orang yang memiliki
tingkat kecerdasan yang sangat tinggi pada satu jenis kecerdasan, namun rendah dalam
kecerdasan yang lain. Dalam dunia pendidikan, teori multiple intelligences mulai diterima karena
dianggap lebih melayani semua kecerdasan yang dimiliki anak. Konsep MI menjadikan pendidik
lebih arif melihat perbedaan, dan menjadikan anak merasa lebih diterima dan dilayani. Konsep
ini “menghapus” mitos anak cerdas dan tidak cerdas, karena menurut konsep ini, semua anak
hakikatnya cerdas. Hanya saja konsep cerdas itu perlu diredefinisi dengan landasan baru.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan kami kemukakan dalam makalah ini adalah apakah
pengertian, macam dan fungsi kecerdasan ganda ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian Multiple Intelligence
2. Menegtetahui macam-macam kecerdasan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Multiple Intelligence

Menurut Gardner, kecerdasan adalah kemampuan sesorang dalam memecahkan suatu


permasalahan yang dihadapi dalam kehidupannya dan manpu menciptakan sesuatu yang bernilai
budaya serta bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.
Gardner memberikan penjelasannya mengenai kecerdasan, menurutnya keceradasan adalah
kemempuan praktis yang dimiliki oleh seseorang untuk mencari solusi dari permasalahan yang
dihadapi serta menghasilkan sebuah produk budaya dalam setting yang berbeda beda pada situasi
yang nyata dan sebagai sebuah kemampuan untuk mengambil pelajaran dari kejadian masa lalu
yang berkaitan dengan pengalamannya sendiri atau pengalaman orang lain untuk dijadikan
sebagai hikmah dari perjalanan hidup yang dilaluinya. Kecerdasan bergantung pada konteks
kebiasaan yang sering dilakukan seseorang, latihan yang terus menerus tanpa mengenal lelah.
Jadi kecerdasan bukan hanya bergantung pada nilai IQ, gelar tinggi melainkan seseorang dapat
mengapresiasikan kemampunnya berdasarkan kolaborasi dari berbagai kecerdasan yang sesuai
dengan potensi alami setiap manusia yang telah dibawanya sejak lahir.
Gardner mengungkapkan bahwa kecerdasan yang berkembang seharusnya tidak terbatas dari
apa yang telah dipaparkan dari teori yang dijelaskan sebelumya. Namun Gardner meyakini
bahwa ada sembilan kecerdasan yang dapat memberikan gambaran yang nyata tentang kapasitas
manusia yang jauh lebih akurat daripada alpikasi teori kecerdasan tunggal. Gardner memberi
label multiple (lebih dari satu) terhadap kecerdasan yang ditemukannya, Karena setiap orang
memiliki kecenderungan yang yang lebih luas terhadap jenis kecerdasan tertentu yang ditemukan
melalui pencarian kecerdasan dengan menstimulus dari berbagai aspek dan tidak hanya
mengembangkan salah satu kecerdasan semata.
Multiple Intelligences memberikan peluang kepada setiap pendidik untuk mempromosikan
kelebihan setiap peserta didiknya dan mengubur kelemahan apapun yang ada pada diri peserta
didiknya tersebut. Proses menemukan inilah yang menjadi sumber multiple intelligences bagi
setiap anak sebagai peserta didik. Bukan membiarkan potensinya yang sedang berkembang pesat
bahkan menelantarkan potensi kecerdasan yang tersembunyi dari setiap anak yang membatasi
nalar komunikasi alaminya, melainkan kecerdasan anak didik distimulasi dengan berbagai
macam cara serta dibiasakan berkembang alami agar terbentuk sebagai tolak ukur keberhasilan
yang diinginkan sesuai dengan potensi dan talenta yang dimilikinya secara optimal.
Gardner menegaskan bahwa setiap individu memiliki jenis kecerdasan yang berbeda-beda
dan menggunakannya dengan cara personal tidak klasikal dalam pengembangannya sesuai
dengan tumbuh kembang anak. Akan tetapi dalam aplikasi di lapangan setiap lembaga
pendidikan mayoritas membatasi kecerdasan peserta didik dengan hanya membatasi pada
kecerdasan bahasa dan logika matematika semata, pembatasan pada program pendidikan yang
berfokus pada kecerdasan bahasa dan logika matematika dalam jumlah yang lebih besar dapat
meminimalisir arti penting dari bentuk-bentuk pengetahuan yang lainnya, sehingga peserta didik
yang gagal untuk menunjukkan kecerdasan intelektual atau akademis akan mendapatkan
penghargaan yang rendah dan potensi yang mereka miliki tetap tidak terwujud dalam kehidupan
nyata dan hilang di pantauan sekolah apalagi masyarakat pada umumnya tidak peduli atas
peranannya di lingkungan sekitarnya sehingga suram masa depannya. Seseorang yang dapat
mengapresiasikan kemampuannya berdasarkan kolaborasi dari berbagai kecerdasan yang sesuai
potensi yang dimiliki sejak lahir. Pada mulanya Gardner mempublikasikan tujuh kecerdasan dan
pada penelitian berikutnya gardner menambahkan dua kecerdasan.
Penelitian Gardner, memberikan informasi bahwa berbagai kecerdasan manusia berperan
lebih luas daripada pemahaman mengenai makna kecerdasan sebelumnya. Gardner tidak
memandang kecerdasan manusia berdasarkan tes standar dengan angka konstan semata,
menurutnya kecerdasan adalah kemampuan seseorang dalam menyelesaikan permasalahan yang
terjadi dalam kehidupannya. Selain itu kecerdasan juga bisa berarti tentang kemampuan
seseorang untuk mendapatkan persoalan baru sekaligus keterampilan mencari solusi terhadap
masalah yang dihadapinya.
Fenomena yang dialami Gardner sebagai penemu teori kecerdasan majemuk telah
menyadarkan para pakar pendidikan bahwa kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan oleh
kemampuan otak dan daya pikir semata, melainkan lebih banyak ditentukan oleh kecerdasan
lainnya(Darmadi, 2017)
Kemudian menurut gardner suatu kemampuan disebut intelegensia (kecerdasan) jika:
a. Menunjikkan suatu kemahiran dan keterampilan seseorang dalam memecahkan persoalan
dan kesulitan yang ditemukan dalam hidupnya.
b. Ada unsur pengetahuan dan keahlian.
c. Bersifat universal harus berlaku bagi banyak orang.
d. Kemampuan itu dasarnya adalah unsur biologis, yaitu karena otak seseorang, bukan
sesuatu yang terjadi karena latihan atau training.
e. Kemampuan itu sudah ada sejak lahir, meski di dalam pendidikan dapat dikembangkan.
Adapun pokok-pokok pikiran yang dikemukakan Gardner:
a. Manusia memiliki kemampuan meningkatkan dan memperkuat kecerdasannya.
b. Kecerdasan selain dapat berubah dapat juga diajarkan kepada orang lain.
c. Kecerdasa merupakan realitas majemuk yang muncul di bagian-bagian yang berbeda
pada sistem yang berbeda pada sistem otak atau pikiran manusia.
d. Pada tingkat tertentu, kecerdasan ini merupakan suatu kesatuan yang utuh, maknanya,
dalam memecahkan masalah atau tugas tertentu, kecerdasan ini merupakan suatu
kesatuan yang utuh, maknanya, dalam memecahkan masalah atau tugas tertentu, seluruh
macam kecerdasan manusia bekerja secara bersama-sama.
B. Macam-macam kecerdasan

a. Kecerdasan Linuistik
Kecerdasan linguistic adalah kemampun untuk menggunakan dan mengolah kata-kata secara
efektif, baik secara lisan maupun tertulis. Orang yang memiliki kecerdasan ini juga memiliki
keterampilan auditori (berkaitan dengan pendengaran) yang sangat tinggi, dan mereka belajar
melalui pendengaran dan membaca(Tan, 2015). Orang yang cerdas pada bidang ini dapat
beragumentasi, meyakinkan orang, menghibur aaaatau mengajar dengan efektif lewat kata kata
yang diucapkannya(Siregar dan Nara, 2015).

b. Kecerdasan menggunakan logis-matematis


Kecerdasan logis-matematis adalah kemampuan untuk menangani bilangan dan perhitungan,
pola serta pemikiran logis dan ilmiah. Orang yang memilikikecerdasab ini gemar bekerja dengan
data, mengumpulkan dan mengorganisasi, menganalisis serta menginterpretasikan,
mengumpulkan kemudian memprediksikan(Tan, 2015). Hubungan antara matematika dan logika
adalah bahwa keduanya secara ketat mengikuti hokum dasar. Ada konsisten pemikiran
logis.filsuft Yunani Aristoteles mungkin yang pertama kali mengidentifikasikan dan
memformalkan hokum logika, hokum ini menjelaskan bagaimana argumentasi disusun, bukti dan
syarat dinyatakan dan kesimpulan dibuat. Dari logika timbul pemikiran ilmiah. Dengan alasan
hasil dari ravolusi ilmiah masih kuat dirasakan sekarang Dr Howard Gardner menyertakan
kecerdasan ini sebagai salah satu kecerdasan yang aling penting dalam klarifikasinya (lwin dkk,
2008). Kecerdasan ini memiliki ciri ciri yaitu mencakup kemampuan penalaran, mengurutkan,
berfikir dalam sebab akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola
numerik, dan pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional(Siregar dan Hartini, 2015).
c. Kecerdasan spasial

Kecerdasan spasial mencakup berpikir dalam menggambar, serta kemampuan untuk


mencerap, mengubah, menciptakan kembali berbagai macam aspek dunia visual-spasial.
Kecerdasan ini merupakan kecerdasan para arsitek, fotografer, artis, pilot, dan insinyur mesin.
Orang yang memiliki tingkat kecerdasan ini dengan tinggi hamper selalu mempunyai kepekaan
yang tajam terhadap detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup,
melukis atau membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam
tiga dimensi(Siregar dan Hartini, 2015).

d. Kecerdasan musikal

Kecerdasan musikal adalah kemampuan untuk menyimpan nada dalam benak seseorang,
untuk mengingat irama itu secara emosional terpengaruh oleh musik.(lwin dkk,2008)

Kecerdasan ini memiliki ciri ciri yaitu:


 Menghargai
 Menerap
 Menciptakan irama dan melodi.

Kecerdasan ini juda dimiliki oleh orang yang peka nada, dapat menyanyikan lagu dengan
tepat, dapat mengikuti irama music, dapat mendengarkan berbagai karya musik dengan tingkatan
ketajaman tertentu(siregar dan Hartini,2015).

e. Kecerdasan naturalis

Kecerdasan naturalis adalah kapasitas untuk mengenali dan mengelompokkan fitur tertentu
dilingkungan fisik sekitarnya seperti binatang, tumbuhan dan kodisi cuaca(prasetyo dan
andriani,2009). Kecerdasan untuk memahami dan menikmati alam dan menggunakan
kemampuan itu secara produktif dalam berburu, bertani, dan mengembangkan pengetahuan akan
alam(suparno, 2004).

f. Kecerdasan kinestetik-jasmani

Kecerdasan kinestetik-jasmani adalah kapasitas untuk melakukan melakukan koordinasi


pergerakan seluruh anggota tubuh(prasetyo dan andriani,2009). Pada kecerdasan ini memiliki
keterampilan dalam menjahit, bertukang, dan merakit model. Mereka juga menyukai kegiatan
fisik seperti berjalan kaki, menari, berlari, berkemah, berenang, atau berperahu, terkadang
mereka adalah orang cekatan, indera perabahnya sangat peka, tidak bisa tinggal diam, dan
berminat atas segala sesuatu. Kecerdasan ini pual memungkinkan manusia mambangun
hubungan yang penting antara pikiran dan tubuh, dengan begitu memungkinkan tubuh untuk
memanipulasi obyek dan menciptakan gerakan(lwin dkk,2008).
g. Kecerdasan antar pribadi

Kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk memehami dan bekerja sama dengan orang
lain. Pada tingkatan yang lebih tinggi kecerdasan ini dapat membaca konteks kehiduapan orang
lain, kecenderungannya dan kemungkinan keputusan yang akan diambil. Professional, guru,
terapis, dan polotisi biasanya memiliki kecerdasan ini(siregar dan nara, 2015).kecerdasan ini
memungkinkan kita untuk mambangun kedekatan, pengaruh, pimpinan dan membangun
hubungan dengan masyarakat sebab pada kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk
memahami dan memperkirakan perasaan, temramen, suasana hati, maksud dan keinginan orang
lain dan menanggapinya secara layak(Lwin dkk, 2008).

h. Kecerdasan intrapribadi (dalam diri sendiri)

Kecerdasan ini adalah kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan
kemampuan untuk bertindak secara adaptif berdasarkan pengenalan diri(suparno,2004). Orang
yang memiliki kecerdasan ini yang tinggi cenderung menjadi pemikir yang tercermin pada apa
yang mereka lakukan dan terus menerus membuat penilaian-diri. Mereka selalu bersentuhan
dengan pemikiran, gagasan dan impian merekan dan mereka juga memiliki kemampuan untuk
mengarahkan emosi mereka sendiri sedemikian rupa untuk memperkaya dan membimbing
kehidupan mereka sendiri(Lwin dkk, 2008).

i. Kecerdasan eksistensialis

Kecerdasan eksistensialis adalah kecerdasan yang cenderung memandang masalah masalah


dari sudut pandang yang lebih luas dan menyeluruh serta menanyakan “untuk apa” dan “apa
dasar” dari segala sesuatu. Kecerdasan ii banyak dijumpai pada para filsuf. Mereka mampu
menyadari dan menghayati dengan benar keberadaan dirinya didunia ini dana pa tujuan
hidupnya(Siregar dan Nara, 2015).

Bukti teoritis keunggulan dari teori kecerdasan majemuk, pera ahli pendidikan dan psikologi
mengemukakan bahwa yang membuat teori Gardner unggu adalah adanya dukungan risert dari
berbagai bidang termasuk antropologi, psikologi kognitif, psikologi perkembangan, psikometri,
studi biografi, fisiologi, hewan, dan neuroanatomi. Dan Gardner menetapkan syarat khusus yang
harus dipenuhi oleh setiap kecerdasan agar dapat dimasukkan ke dalam teorinya.
Empat diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Setiap kecerdasan dapat dilambangkan


Teori ini menyatakan bahwa kemampuan untuk melambangkan atau mrlukiskan ide dan
pengalaman melalui gambar, angka atau kata merupakan kecerdasan manusia, dan teori
ini berpendapat bahwa kecerdasan ini dapat dilambangkan dalam berbagai cara.
2. Setiap kecerdasan mempunyai riwayat perkembagan
Menurut teori ini setiap kecerdasan muncul pada titik tertentu di masa kanak kanak,
mempunyai periode yang berpotensi untuk berkembang selama rentang hidup, dan
berisikan pola unin yang secara perlahan atau cepat semakin merosot, seiring dengan
menuanyaseseorang.
3. Setiap kecerdasan rawan terhadap cacat akibat kerusakan atau cedera pada wilayah otak
tertentu
Teori ini meramalkan bahwa kecerdasan dapat terisolasi akibat kerusakan otak, dan
Gardner menegaskan bahwa setiap teori kecerdasan baru dapat berlaku bila berdasarkan
biologi, artinya berakar pada psikologi struktur otak.
4. Setiap kecerdasan mempunyai keadaan akhir berdasarkan nilai budaya
Teori ini menyatakan bahwa perilaku cerdas dapat ditinjau daru melihat prestasi tertinggi
dalam peradaban bukan dengan mengumpulkan skor jawaban dari berbagai tes
standar(siregar dan Nara,2015).

Tiada kepintaran yang mendapat kedudukan berbanding kepintaran lain. Semua adalah
sama dan semuanya dipandang tinggi oleh masyarakat. Mereka mampu menjadi seorang
pensyarah ataupun dokter yang Berjaya, mereka juga dapat menjadi penulis buku yang berjaya.
Semua sama selagi mereka mampu menggunakan kepintaran yang memberi kelebihan kepada
mereka. Ini bermaksud, jalan kejayaan tidak tertumpu kepada satu lapangan saa, berbagai cabang
yang dapat dicapai untuk berjaya(jaafar dan Hussain, 2009).

Langkah langkah strategi pembelajaran berbasis kecerdasan ganda:

1) Seluruh siswa dites terlebih dahulumelalui MIR (multiple intelegence riset) dengan
tujuan sebagai data informasi tentang kondisi psikologi kecerdasan anak.
2) Siswa dikelompokkan sesuai dengan gaya belajar yang dimilikinya bukan karena
kompetensinya
3) Proses transfer ilmu dua arah: proses pertama, guru mengajar atau memberikan prestasi,
prses kedua siswa belajar atau siswa beraktivitas.
4) Menggunakan modalitas belajar yang tertinggi,visual, auditory dan kinestetis
5) Mengaitkan materi yang diajarkan dengan aplikasi dalam kehidupan sehari hari yang
mengandung keselamatan hidup
6) Menyampaikan materi kepada siswa dengan melibatkan emosinya, hindarkan pemberian
materi secara hambar dan membosankan
7) Pembelajaran dengan melibatkan partisipasi siswa untuk menghasilkan manfaat yang
nyata dan dapat langsung dirasakan oleh orang lain. Disini siswa merasa mempunyai
kemampuan untuk menunjukkan eksistensinya(Prayitno, 2008)
BAB III

KESIMPULAN

Gardner memberikan penjelasannya mengenai kecerdasan, menurutnya keceradasan


adalah kemempuan praktis yang dimiliki oleh seseorang untuk mencari solusi dari permasalahan
yang dihadapi serta menghasilkan sebuah produk budaya dalam setting yang berbeda beda pada
situasi yang nyata dan sebagai sebuah kemampuan untuk mengambil pelajaran dari kejadian
masa lalu yang berkaitan dengan pengalamannya sendiri atau pengalaman orang lain untuk
dijadikan sebagai hikmah dari perjalanan hidup yang dilaluinya.

Macam macam kecerdasan:

1. Kecerdasan linguistik
2. Kecerdasan logis-matematis
3. Kecerdasan spasial
4. Kecerdasan musikal
5. Kecerdasan naturalis
6. Kecerdasan kinestetik-jasmani
7. Kecerdasan antarpribad
8. Kecerdasan antarpribadi
9. Kecerdasan eksistensialis.
DAFTAR PUSTAKA

Darmadi.2017.Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika


Belajar Siswa.Yogyakarta:Deepublish.
Jaafar,Niam A dan Hussain Izzuan Saiful.2009.Apa Bakat Saya:CV Reza.
Lwin,May dkk. 2008.Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan.
yogyakarta:Indeks.
Prasetyo Reza JJ dan Andriani Yeny.2009.multiply your multiple
intelligenced.yoyakarta.CV Andi.
Prayitno.2008.Dasar Teori dan Pendidikan. Padang:grasindo.
Siregar Eveline dan Nara Hrtini.2015.TeoriBelajar dan Pembelajaran.Ghalia
Indonesia:Bogor.
Tan Tomas.2017.Teaching Is An Art:maximize your teaching.Yogyakart.Deepublish.

You might also like