Professional Documents
Culture Documents
Makalah Kecerdasan Ganda
Makalah Kecerdasan Ganda
DOSEN PENGAMPU
Nama Kelompok :
1. Anisa Andriani
2. Ria Hopipah
Bissmillahirrahmanirrahim,
Puji syukur kehadirat Allah Swt., karena telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “KECERDASAN GANDA MULTIINTELEGEN” tepat waktu. Makalah
ini disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Metode dan Materi Pembelajaran Pendidikan
Dasar. Dengan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Prof.Drs.
Syahrial,M.Ed.,Ph.D dan Dr.Dra.Destrinelli,M.Pd selaku dosen mata kuliah. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami pribadi maupun pihak yang membaca.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, masih banyak kelemahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun akan kami
terima untuk meningkatkan kualitas dan kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses pengembangan potensi individu. Melalui
pendidikan, potensi yang dimiliki oleh individu akan diubah menjadi kompetensi. Kompetensi
mencerminkan kemampuan dan kecakapan individu dalam melakukan suatu tugas atau
pekerjaan. Tugas pendidik atau guru dalam hal ini adalah memfasilitasi anak didik sebagai
individu untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi kompetensi sesuai dengan
cita-citanya. Program pendidikan dan pembelajaran seperti yang berlangsung saat ini oleh
karenanya harus lebih diarahkan atau lebih berorientasi kepada individu peserta didik.
Pada kenyataan menunjukkan bahwa program pendidikan yang berlangsung saat ini lebih
banyak dilaksanakan dengan cara membuat generalisasi terhadap potensi dan kemampuan siswa.
Setiap kali orang belajar pasti melibatkan pikirannya dan didalam pikiran tersebut ada
kecerdasan. Untuk mencapai keberhasilan seseorang tidak hanya dibutuhkan kecerdasan
akademisnya saja akan akan tetapi suatu kecerdasan yang ganda dapat membuat seseorang dapat
sukses. Kenyataanya banyak contoh orang yang terus menerus mendapatkan nilai A di sekolah
tetapi akhirnya bekerja untuk orang orang yang mungkin secara akademis tidak sehebat mereka.
Mereka yang secara akademis tidak begitu hebat ini akhirnya menjadi pelaku bisnis dan pemilik
bisnis setelah selesai sekolah.
Dengan demikian jelas bahwa keberhasilan akademis saja bukanlah suatu indikator yang baik
dari keberhasilan seseorang dalam hidup. Salah satu temuan yang sangat bermanfaat adalah
bahwa setiap individu memiliki tidak hanya memiliki satu kecerdasan tetapi lebih yaitu disebut
juga multiple intelligences atau kecerdasan ganda. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
membahasnya di dalam makalah ini yaitu tentang kecerdasan ganda (multiple intelligence).
Untuk menjadi benar benar cerdas berarti mendapat nilai yang tinggi dalam sebagian besar dari
sekurang kurangnya sembilan kecerdasan yang patut diperhitungkan secara sungguh sungguh
cara berpikir yang penting. Meskipun sangat jarang seseorang untuk unggul dalam Sembilan
bidang kecerdasan, dapat dilihat bahwa untuk menuju ke suatu kehidupan yang berhasil, kita
harus mencapai nilai yang tinggi paling sedikit untuk untuk empat sampai lima diantara
kecerdasan ganda tersebut.
Menurut Gardner kecerdasan diartikan sebagai suatu kemampuan, dengan proses
kelengkapannya, yang sanggup menangani kandungan masalah yang spesifik di dunia. Meskipun
demikian, tidak berarti bahwa orang yang memiliki jenis kecerdasan tertentu, kecerdasan
musikal misalnya, akan menunjukkan kemampuan tersebut dalam setiap aspek hidupnya.
Dikatakan lebih lanjut bahwa setiap orang memiliki sembilan jenis kecerdasan dalam tingkat
yang berbeda-beda. sembilan jenis kecerdasan itu memiliki komponen inti dan ciri-ciri.
Kehadiran ciri-ciri pada individu menentukan kadar profil kecerdasannya. Dalam kehidupan
nyata, kecerdasan-kecerdasan itu hadir dan muncul bersama-sama atau berurutan dalam suatu
atau lebih aktivitas.
Dalam kasus khusus, ditengarai adanya individu savant, yakni orang yang memiliki
tingkat kecerdasan yang sangat tinggi pada satu jenis kecerdasan, namun rendah dalam
kecerdasan yang lain. Dalam dunia pendidikan, teori multiple intelligences mulai diterima karena
dianggap lebih melayani semua kecerdasan yang dimiliki anak. Konsep MI menjadikan pendidik
lebih arif melihat perbedaan, dan menjadikan anak merasa lebih diterima dan dilayani. Konsep
ini “menghapus” mitos anak cerdas dan tidak cerdas, karena menurut konsep ini, semua anak
hakikatnya cerdas. Hanya saja konsep cerdas itu perlu diredefinisi dengan landasan baru.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian Multiple Intelligence
2. Menegtetahui macam-macam kecerdasan
BAB II
PEMBAHASAN
a. Kecerdasan Linuistik
Kecerdasan linguistic adalah kemampun untuk menggunakan dan mengolah kata-kata secara
efektif, baik secara lisan maupun tertulis. Orang yang memiliki kecerdasan ini juga memiliki
keterampilan auditori (berkaitan dengan pendengaran) yang sangat tinggi, dan mereka belajar
melalui pendengaran dan membaca(Tan, 2015). Orang yang cerdas pada bidang ini dapat
beragumentasi, meyakinkan orang, menghibur aaaatau mengajar dengan efektif lewat kata kata
yang diucapkannya(Siregar dan Nara, 2015).
d. Kecerdasan musikal
Kecerdasan musikal adalah kemampuan untuk menyimpan nada dalam benak seseorang,
untuk mengingat irama itu secara emosional terpengaruh oleh musik.(lwin dkk,2008)
Kecerdasan ini juda dimiliki oleh orang yang peka nada, dapat menyanyikan lagu dengan
tepat, dapat mengikuti irama music, dapat mendengarkan berbagai karya musik dengan tingkatan
ketajaman tertentu(siregar dan Hartini,2015).
e. Kecerdasan naturalis
Kecerdasan naturalis adalah kapasitas untuk mengenali dan mengelompokkan fitur tertentu
dilingkungan fisik sekitarnya seperti binatang, tumbuhan dan kodisi cuaca(prasetyo dan
andriani,2009). Kecerdasan untuk memahami dan menikmati alam dan menggunakan
kemampuan itu secara produktif dalam berburu, bertani, dan mengembangkan pengetahuan akan
alam(suparno, 2004).
f. Kecerdasan kinestetik-jasmani
Kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk memehami dan bekerja sama dengan orang
lain. Pada tingkatan yang lebih tinggi kecerdasan ini dapat membaca konteks kehiduapan orang
lain, kecenderungannya dan kemungkinan keputusan yang akan diambil. Professional, guru,
terapis, dan polotisi biasanya memiliki kecerdasan ini(siregar dan nara, 2015).kecerdasan ini
memungkinkan kita untuk mambangun kedekatan, pengaruh, pimpinan dan membangun
hubungan dengan masyarakat sebab pada kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk
memahami dan memperkirakan perasaan, temramen, suasana hati, maksud dan keinginan orang
lain dan menanggapinya secara layak(Lwin dkk, 2008).
Kecerdasan ini adalah kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan
kemampuan untuk bertindak secara adaptif berdasarkan pengenalan diri(suparno,2004). Orang
yang memiliki kecerdasan ini yang tinggi cenderung menjadi pemikir yang tercermin pada apa
yang mereka lakukan dan terus menerus membuat penilaian-diri. Mereka selalu bersentuhan
dengan pemikiran, gagasan dan impian merekan dan mereka juga memiliki kemampuan untuk
mengarahkan emosi mereka sendiri sedemikian rupa untuk memperkaya dan membimbing
kehidupan mereka sendiri(Lwin dkk, 2008).
i. Kecerdasan eksistensialis
Bukti teoritis keunggulan dari teori kecerdasan majemuk, pera ahli pendidikan dan psikologi
mengemukakan bahwa yang membuat teori Gardner unggu adalah adanya dukungan risert dari
berbagai bidang termasuk antropologi, psikologi kognitif, psikologi perkembangan, psikometri,
studi biografi, fisiologi, hewan, dan neuroanatomi. Dan Gardner menetapkan syarat khusus yang
harus dipenuhi oleh setiap kecerdasan agar dapat dimasukkan ke dalam teorinya.
Empat diantaranya adalah sebagai berikut.
Tiada kepintaran yang mendapat kedudukan berbanding kepintaran lain. Semua adalah
sama dan semuanya dipandang tinggi oleh masyarakat. Mereka mampu menjadi seorang
pensyarah ataupun dokter yang Berjaya, mereka juga dapat menjadi penulis buku yang berjaya.
Semua sama selagi mereka mampu menggunakan kepintaran yang memberi kelebihan kepada
mereka. Ini bermaksud, jalan kejayaan tidak tertumpu kepada satu lapangan saa, berbagai cabang
yang dapat dicapai untuk berjaya(jaafar dan Hussain, 2009).
1) Seluruh siswa dites terlebih dahulumelalui MIR (multiple intelegence riset) dengan
tujuan sebagai data informasi tentang kondisi psikologi kecerdasan anak.
2) Siswa dikelompokkan sesuai dengan gaya belajar yang dimilikinya bukan karena
kompetensinya
3) Proses transfer ilmu dua arah: proses pertama, guru mengajar atau memberikan prestasi,
prses kedua siswa belajar atau siswa beraktivitas.
4) Menggunakan modalitas belajar yang tertinggi,visual, auditory dan kinestetis
5) Mengaitkan materi yang diajarkan dengan aplikasi dalam kehidupan sehari hari yang
mengandung keselamatan hidup
6) Menyampaikan materi kepada siswa dengan melibatkan emosinya, hindarkan pemberian
materi secara hambar dan membosankan
7) Pembelajaran dengan melibatkan partisipasi siswa untuk menghasilkan manfaat yang
nyata dan dapat langsung dirasakan oleh orang lain. Disini siswa merasa mempunyai
kemampuan untuk menunjukkan eksistensinya(Prayitno, 2008)
BAB III
KESIMPULAN
1. Kecerdasan linguistik
2. Kecerdasan logis-matematis
3. Kecerdasan spasial
4. Kecerdasan musikal
5. Kecerdasan naturalis
6. Kecerdasan kinestetik-jasmani
7. Kecerdasan antarpribad
8. Kecerdasan antarpribadi
9. Kecerdasan eksistensialis.
DAFTAR PUSTAKA