You are on page 1of 5

Jurnal Ilmiah Media Agrosains Vol. 7 No.

1, Desember 2021 : 44-48 44

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENYUSUNAN


DATABASE UMKM DI KECAMATAN MANDIRAJA KABUPATEN
BANJARNEGARA

Implementation of Geographic Information System for build up MSMEs Database at


Mandiraja District, Banjarnegara Regency

Fanny Tri Raditya1*, Sarno1


1
Program Studi Agroindustri, Politeknik Banjarnegara
Jln. Raya Madukara Km. 2 Kenteng, Banjarnegara
*Sur-el: fanny3raditya@gmail.com

ABSTRAK

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah suatu bentuk usaha ekonomi produktif yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). UMKM mempunyai peranan penting dalam
perekonomian lokal daerah (Sriya, 2010). Hal ini ditunjukan dengan kemampuan UMKM
dalam menggerakkan aktivitas ekonomi regional dan penyediaan lapangan pekerjaan.
Keberadaan UMKM di Kecamatan Mandiraja belum diikuti dengan penataan data yang baik.
Dengan banyaknya informasi tersebut, kantor Kecamatan Mandiraja belum sepenuhnya sudah
memberikan informasi yang lengkap, masyarakat banyak yang tidak mengetahui letak-letak
keberadaan UMKM menyebabkan kurangnya peningkatan pada usaha disekitar. Sehingga
perlu dilakukan penataan data yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Geografis agar
mempermudah dalam pembacaan informasi yang berkaitan dengan UMKM di Kecamatan
Mandiraja Kabupaten Banjarnegara. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun Sistem
Informasi Geografis UMKM Agroindustri di Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara.
Kata kunci: usaha mikro, kecil dan menengah, sistem informasi geografis

ABSTRACT

Micro, Small and Medium Enterprises are a form of productive economic business carried out
by individuals or individual business entities that meet the criteria for Micro, Small and
Medium Enterprises (MSMEs). MSMEs have an important role in the regional local economy
(Sriya, 2010). This is indicated by the ability of MSMEs to drive regional economic activities
and provide employment opportunities. The existence of MSMEs in Mandiraja District has not
been followed by good data management. With so much information, the Mandiraja district
office has not yet fully provided complete information, many people do not know the location of
the existence of MSMEs causing a lack of improvement in surrounding businesses. So it is
necessary to organize data that is integrated with Geographic Information Systems in order to
make it easier to read information related to MSMEs in Mandiraja District, Banjarnegara
Regency. The purpose of this research is to build a Geographic Information System for Agro-
industry MSMEs in Mandiraja District, Banjarnegara Regency.
Keywords: micro, small and medium enterprises, geographic information systems

PENDAHULUAN perseorangan atau badan usaha perorangan


yang memenuhi kriteria Usaha Mikro,
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kecil, dan Menengah (UMKM). UMKM
adalah suatu bentuk usaha ekonomi mempunyai peranan penting dalam
produktif yang dilakukan oleh orang, perekonomian local daerah (Republik
Jurnal Ilmiah Media Agrosains Vol. 7 No. 1, Desember 2021 : 44-48 45

Indonesia, 2008). Hal ini ditunjukan yang berbasis geografis mampu membantu
dengan kemampuan UMKM dalam Dinas setempat dalam pengelolaan dan
menggerakkan aktivitas ekonomi regional pengawasan terhadap UMKM dari hasil
dan penyediaan lapangan kerja. informasi mengenai sebaran UMKM
Keberadaan UMKM di Kecamatan (Santoso, 2020). Tujuan dari penelitian ini
Mandiraja belum diikuti dengan penataan adalah membangun Sistem Informasi
data yang baik. Dengan banyaknya Geografis UMKM Agroindustri di
informasi tersebut, kantor kecamatan Kecamatan Mandiraja Kabupaten
Mandiraja belum sepenuhnya sudah Banjarnegara.
memberikan informasi yang lengkap,
masyarakat banyak yang tidak mengetahui METODE PENELITIAN
letak-letak keberadaan UMKM
menyebabkan kurangnya peningkatan pada Penelitian ini menggunakan seperangkat
usaha disekitar (BPS, 2020). Sehingga komputer PC (Personal Computer) sebagai
perlu dilakukan penataan data yang hardware pengolah input data, sedangkan
terintegrasi dengan Sistem Informasi Software yang digunakan adalah ArcView
Geografis agar mempermudah dalam 3.3 ESRI sebagai software Sistem
pembacaan informasi yang berkaitan Informasi Geografis dan Microsoft Office
dengan UMKM di Kecamatan Mandiraja. untuk mengolah data atribut atau data
Penyajian data UMKM di Kecamatan input. Bahan-bahan yang digunakan dalam
Mandiraja dapat dilakukan dengan penelitian ini berupa data spasial, berupa
berbagai metode salah satunya adalah peta curah hujan dan peta topografi.
metode pemetaan berbasis Sistem Pengumpulan data dalam penelitian ini
Informasi Geografis (SIG). SIG (Sistem memakai beberapa teknik pengumpulan
Informasi Geografis) merupakan suatu data antara lain :
sistem yang mempunyai kemampuan a. Wawancara
analisis terhadap data spasial untuk Teknik wawancara yaitu, suatu metode
keperluan manipulasi maupun permodelan. pengumpulan data dengan melakukan
Fungsi analisis ini dijalankan memakai tanya jawab sepihak yang dilakukan
data spasial dan data atribut dalam SIG secara sistematis dan berlandaskan
untuk menjawab berbagai pertanyaan yang kepada tujuan penelitian, yaitu
dikembangkan dari data yang ada menjadi dengan melakukan wawancara
suatu persoalan yang relevan, fungsi kepada pemilik UMKM yang telah di
analisis yang dimaksudkan adalah fungsi tentukan.
pengolahan dan analisis data spasial dan b. Observasi
atribut, dalam penyederhanaan berbagai Penulis melakukan pengamatan
kelompok analisis terdapat 4 kategori langsung di Kecamatan Mandiraja untuk
yaitu: fungsi pemanggilan /klasifikasi mengambil data yang dibutuhkan
/pengukuran data, fungsi tumpang tindih, seperti titik koordinat, letak toko dan
fungsi tetangga dan fungsi jaringan/ gambar produk UMKM.
keterkaitan (Arifin dan Ita, 2006). c. Studi ustaka
Sistem yang dibangun pada penelitian Metode yang dilakukan dengan
sebelumnya dapat menghasilkan cara mempelajari referensi buku-buku
informasi lokasi UMKM berbasis pedoman dan Literatur yang berkaitan
Geografis, maka informasi yang dihasilkan dengan obyek yang diteliti.
dan proses monitoring akan menjadi lebih
mudah dilakukan untuk semua jenis Penyusunan Basis Data Pemetaan
UMKM yang berada di Kabupaten UMKM Agroindustri di Kecamatan
Kudus (Anggraeni, 2016). Selain itu Mandiraja Kabupaten Banjarnegara ini
dalam penelitian lainnya dengan sistem dimaksudkan untuk menyajikan informasi
Jurnal Ilmiah Media Agrosains Vol. 7 No. 1, Desember 2021 : 44-48 46

dengan mudah untuk pengambilan digital spasial yang bereferensi koordinat


keputusan dalam upaya pengelolaan geografi.
UMKM. Sistem yang dimaksud disini
adalah merupakan integrasi pengguna dan HASIL DAN PEMBAHASAN
komputer untuk memberikan informasi
yang dapat mendukung operasi, Penelitian mengambil lokasi di
manajemen, analisis dan pengambilan Kecamatan Mandiraja, yang terdiri atas 16
keputusan dalam perencanaan sumber daya desa. Pada lokasi penelitian akan diperoleh
alam dengan memanfaatkan Sistem data UMKM yang kemudian akan diinput
Informasi Geografi (SIG), artinya sistem ke dalam sistem database spasial. Jenis
dibangun dalam lingkup data spasial yang UMKM yang ada di Kecamatan Mandiraja
mengacu dalam ruang georeferensi dan diantaranya adalah industri olahan
ditayangkan dalam bentuk peta. Oleh makanan, industri kerajinan tangan dan
karena itu sistem ini dapat berfungsi industry bahan bangunan Sebaran UMKM
sebagai akuisisi data; manajemen, di kecamatan dapat digunakan oleh
penyimpanan dan retrieval data; pengambil keputusan dalam menentukan
memanipulasi dan analisis data (Indarto, kebijakan yang berkaitan dengan
2013). pembinaan dan kemajuan UMKM.
Pembangunan basis data diharapkan
supaya pemasukan, pencarian, tampilan
dan pemutkhiran data dapat dilakukan
dengan mudah dan efisien, selain juga
untuk :
a. Mempermudah koordinasi penyimpanan
dan pemeliharaan data
b. Menghindari timbulnya duplikasi data
c. Mempertinggi keluwesan akses data,
sehingga dapat ditampilkan pada layar
komputer, dicetak pada kertas atau
dipindahkan ke media penyimpanan
data
d. Mempermudah dalam memberikan
masukan ke dalam model komputer. Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan
Basis data ini dikelompokkan dalam Mandiraja
basis data spasial dan basis data atribut. Sumber : Kabupaten Banjarnegara dalam
Data spasial memuat data-data keruangan Angka 2020
yang bereferensikan koordinat geografi
sedangkan data atribut merupakan data Basis data ini dikelompokkan dalam
yang dimuatkan dalam tiap ‘feature’ data basis data spasial dan basis data atribut.
spasial, dimana data ini tabel sehingga Data spasial memuat data-data keruangan
mudah dianalisis dan di-join-kan pada data yang berreferensikan koordinat geografi
spasial. sedangkan data atribut merupakan data
Data Spasial dimasukkan, diproses, yang dimuatkan dalam tiap ‘feature’ data
dianalisis dan ditampilkan dengan bantuan spasial, dimana data ini tabel sehingga
perangkat lunak Sistem Informasi Geografi mudah dianalisis dan di-join-kan pada data
(SIG), yaitu suatu sistem berbasis spasial. Data Spasial dimasukkan, diproses,
komputer yang dapat memasukkan, dianalisis dan ditampilkan dengan bantuan
menyimpan, memvisualisasikan, perangkat lunak Sistem Informasi Geografi
memanipulasi dan menganalisis data (SIG), yaitu suatu sistem berbasis komputer
yang dapat memasukkan, menyimpan,
Jurnal Ilmiah Media Agrosains Vol. 7 No. 1, Desember 2021 : 44-48 47

memvisualisasikan, memanipulasi dan Terdapat 4 Desa yang menghasilkan


menganalisis data digital spasial yang produk kerajinan bambu yaitu Desa
bereferensi koordinat geografi. Simbang, Desa Kaliwungu, Desa
Peta analog di digitasi melalui Program Purwasaba dan Desa Salamerta. Kerajinan
Aplikasi GIS, dimana hasilnya berupa peta bambu yang dihasilkan juga cukup
digital dapat digunakan dalam pembuatan bervariasi, diantaranya berupa piti bambu
sistem informasi dalam Perangkat lunak (besek) yang berasal dari anyaman bambu,
yang dibangun sebagai interface. keranjang untuk ikan pindang dan kerajinan
Sedangkan data-data atribut, seperti anyaman bambu.
misalnya data penduduk, sosial ekonomi Selain dari industri kerajinan bambu, di
dan lain-lain, yang merupakan data Kecamatan Mandiraja terdapat industri
deskripsi wilayah administrasi dalam kecil produksi gula merah di Desa
bentuk tabel dengan menggunakan Salamerta dan Industri kecil olahan
Program Aplikasi Spreadsheet. Bila ada makanan berupa jajanan dan kacang
data yang perlu dianalisis terlebih dahulu, bawang di Desa Purwasaba. Di Kecamatan
maka analisis dapat dibantu dengan Mandiraja juga memiliki potensi industri
Program Makronya (Hartono, 2018). pembuatan batu bata merah yang tersentra
Kecamatan Mandiraja memiliki potensi di Desa Panggisari.
beberapa industri kecil yang dapat
dikembangkan. Industri kecil tersebut
diantaranya adalah indsutri kerajinan
bambu, produksi batu bata merah, produksi
gula merah dan pengrajin makanan.
Sebaran industri tersebut berada di 5 desa
yaitu Desa Simbang, Desa Panggisari, Desa
Kaliwungu, Desa Purwasaba dan Desa
Salamerta
Tabel 1. Data Sebaran Produk UMKM di
Kecamatan Mandiraja
Jenis
No. Desa Jumlah
Industri
1. Simbang Industri 78
Bambu
2. Panggisari Batu Bata 103
Merah Gambar 2. Peta Sebaran Produk UMKM
3. Kaliwungu Industri 105 Kecamatan Mandiraja
Bambu Sumber : Hasil Analisis Spasial
4. Purwasaba Pengrajin 6
Makanan
5. Purwasaba Industri 7 KESIMPULAN
Bambu
6. Salamerta Industri 31 Kecamatan Mandiraja memiliki potensi
Bambu beberapa industri kecil yang dapat
7. Salamerta Produksi 7 dikembangkan. Industri kecil tersebut
Gula Merah diantaranya adalah indsutri kerajinan
Sumber: Disperindagkop Kab. bambu, produksi batu bata merah, produksi
Banjarnegara 2021 gula merah dan pengrajin makanan.
Sebaran indsutri tersebut berada di 5 desa
Potensi industri kecil kerajinan bambu yaitu Desa Simbang, Desa Panggisari, Desa
di Kecamatan Mandiraja cukup besar.
Jurnal Ilmiah Media Agrosains Vol. 7 No. 1, Desember 2021 : 44-48 48

Kaliwungu, Desa Purwasaba dan Desa


Salamerta.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, A.D., Budisusanto, Y., 2016.


Pembangunan Sistem Informasi
Geografis Berbasis Web Untuk
Pemetaan Industri Kreatif Berbasis
Budaya Di Kota Surakarta. Jurnal
Teknik ITS. 5 (2) : doi:
10.12962/j23373539.v5i2.17200
Arifin, S., Ita, C. 2006. Implementasi
Pengindraan Jauh dan SIG untuk
Inventarisasi Daerah Rawan Bencana
Longsor. Jurnal Penginderaan Jauh
LAPAN 3:80-81.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2020.
Kecamatan Mandiraja dalam Angka
2020. Balai Pusat Statistik
Disperindagkop Kab. Banjarnegara. 2021.
Data UMKM Kabupaten Banjarnegara
2021. Kabupaten Banjarnegara
Indarto. 2013. Sistem Informasi Geografis.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Hartono, T. 2018. Perangkat Lunak
Pelayanan Kesehatan Puskesmas.
Jurnal Managemen Informatika
(JAMIKA) 1(1): 3-4.
Republik Indonesia. 2008. Undang-
Undang No. 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil, Menengah.
Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008. Sekertariat Negara. Jakarta.
Santoso, D.H.S., Jamaludin, I., Mulyani,
E.D.S., 2020. Sistem Informasi
Geografis Penyebaran Usaha Mikro
Kecil Menengah Kabupaten Majalengka.
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu
Komputer. 7 (5) : 1029 - 1034

You might also like