You are on page 1of 43

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

KEPERAWATAN KRITIS (SC07)

DISUSUN OLEH:
Ns. Fauzan Alfikrie, M. Kep.
NIDN. 1106049002

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM
PONTIANAK
2023
KATA PENGANTAR
‫ِبْس ِم ِهَّللا الَّر ْح َم ِن الَّر ِحيم‬

Puji hanyalah milik Allah ‫ُسْبَح اَن ُه َو َتَعاَلى‬, atas segala limpahan kasih sayang-Nya yang tiada
pernah berhenti walaupun sekejap. Sholawat serta salam mudah-mudahan senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad ‫صلى هللا عليه وسلم‬. Hanya karena izin-Nya, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan rencana pembelajaran semester untuk mata kuliah
Keperawatan Kritis. Fokus mata kuliah ini yaitu pemenuhan kebutuhan klien pada kasus
kritis diberbagai sistem.

Tujuan penyusunan rencana pembelajaran semester ini yaitu sebagai pedoman pelaksanaan
pembelajaran mahasiswa selama semester VII (tujuh) untuk keperawatan kritis. Dalam
kesempatan ini pula penyusun menyampaikan terima kasih kepada Ketua STIKes Yarsi
Pontianak Ns. Uti Rusdian Hidayat, M. Kep, Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Ns. Yunita Dwi Anggreini, M. Kep, dan seluruh dosen STIKes Yarsi Pontianak yang turut
memberikan motivasi, masukan dan saran kepada penyusun agar RPS ini semakin baik.

Semoga rencana pembelajaran semester Keperawatan Kritis ini dapat bermanfaat dan
menjadi pedoman mahasiswa/I dalam menyelesaikan mata kuliah ini.

Pontianak, 2 September 2023


Koordinator MK

Ns. Fauzan Alfikri, M. Kep.


NILAI STIKES YARSI PONTIANAK
CENDEKIA
“Kemampuan menerima dan menggunakan ilmu pengetahuan untuk mecari solusi dalam
pemecahan masalah melalui kretivitas, inovasi, ekselensi, dan sinergi”

BERAKHLAK MULIA
“Jujur, beretika, integritas, disiplin, inisiatif, kerjasama, dan tanggung jawab”

VISI DAN MISI STIKES YARSI PONTIANAK

VISI
Menjadi Pusat Pendidikan Kesehatan yang Unggul dan Islami pada tahun 2035.

MISI
M1. Mengembangkan Pendidikan yang berbasis pemanfaatan teknologi dan system
informasi yang berkualitas untuk menghasilkan lulusan dengan kompetensi tepat guna
serta berkarakter islami.
M2. Menyelenggarakan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat yang menghasilkan
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi yang berdaya guna serta mendorong
kemandirian masyarakat.
M3. Mengembangkan tata kelola perguruan tinggi yang unggul dan Islami berbasis
teknologi dan system informasi.
M4. Meningkatkan hubungan kerjasama strategis dengan berbagai pihak.

VISI DAN MISI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
STIKES YARSI PONTIANAK

VISI
“Menjadi pusat pendidikan dan pengembangan Keperawatan Jiwa yang unggul dan islami
tahun 2026”

MISI
1. Menyelenggarakan Pendidikan profesi ners untuk menghasilkan lulusan yang unggul
dan islami serta mampu bersaing di tingkat nasional dalam bidang keperawatan jiwa
2. Mengembangkan asuhan keperawatan jiwa yang berkualitas dan relevan dengan
tantangan perkembangan pelayanan keperawatan melalui penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat
3. Melaksanakan kegiatan akademik yang Islami dan profesional yang dapat
menumbuhkan sikap cendekia dan berakhlak mulia
4. Menyelenggarakan kerjasama strategis dengan berbagai pihak
5. Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dan system informasi dalam pengembangan
Pendidikan, penelitian, dan pengabdian serta kerjasama
DOA SEBELUM BELAJAR

‫َر ِض ُت ِباِهللا َر َبا َو ِباِاْل ْس َالِم ِد ْيَنا َو ِبُمَح َّمٍد َنِبَيا َو َر ُسْو َال َر ِّب ِز ْد ِنْي ِع ْلًم ـاَو ْر ُز ْقِنـْي َفْهًم ـا‬

Rodlittu billahirobba, wabi islamidina, wabimuhammadin nabiyyaw warasulla, robbi zidnii


ilmaa warzuqnii fahmaa.
Artinya:
"Kami ridho Allah Swt sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai
Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku pengertian yang
baik"

‫َر ِّب ِزْد ِني ِع ْلًم ا َو اْر ُز ْقِنْي َفْهًم ا َو اْج َع ْلِنْي ِم َن الَّصاِلِح ْيَن‬

Robbi zidnii 'ilman warzuqnii fahmaa, waj'alnii minash-shoolihiin


Artinya:
"Ya Allah, tambahkanlah aku ilmu dan berikanlah aku rizqi akan kepahaman, Dan jadikanlah
aku termasuk golongan orang-orang yang sholeh"

DOA SETELAH BELAJAR

‫َالّٰل ُهَّم َأِر َنا اْلَح َّق َح ًّقا َو اْر ُز ْقَنا اِّتـَباَعُه َو َأِرَنا اْلَباِطَل َباِط ًال َو اْر ُز ْقَنا اْج ِتَناَبُه‬

Allahumma Arinal Haqqa Haqqan Warzuqnat tibaa'ahu. Wa Arinal baathila Baa-Thilan


Warzuqnaj tinaabahu
Artinya:
"Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami kebenaran, sehinggga kami dapat mengikutinya. Dan
tunjukkanlah kepada kami kejelekan sehingga kami dapat menjauhinya"

‫ُسْبَح اَنَك الَّلُهَّم َو ِبَحْمِد َك َأْش َهُد َأْن َال ِإلَه ِإَّال َأْنَت َأْسَتْغ ِفُرَك َو َأُتْو ُب ِإَلْيَك‬

Subhanaka Allahuma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik.
Artinya:
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan
melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu”.
STIKes YARSI Pontianak Kode Dokumen

Program Studi Pendidikan Profesi Ners


RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
MATA KULIAH (MK) KODE Rumpun MK BOBOT (sks) SEMESTER Tgl Penyusunan
Keperawatan Kritis SC07 Medikal bedah T: 2 P: 1 L/K:- VII (Tujuh) 2 September 2023
OTORISASI
Pengembang RPS Koordinator MK Ketua PRODI
Wakil Ketua 1 STIKes YARSI Pontianak

Ns. Ali Akbar, M. Kep Ns. Ns. Fauzan Alfikrie, M. Kep Ns. Fauzan Alfikrie, M. Kep Ns. Nurpratiwi, M. Kep.
NIDN. 1118108602 NIDN. 1106049002 NIDN. 1106049002 NIDN. 1110118703
Capaian Pembelajaran 1. Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktik keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok,
Lulusan (CPL) pada bidang keilmuan keperawatan dasar, keperawatan medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan
jiwa, keperawatan keluarga, keperawatan gerontik, dan keperawatan komunitas, keperawatan gawat darurat dan kritis, manajemen
keperawatan, serta keperawatan bencana; (P4)
2. Menguasai konsep dan teknik penegakkan diagnosis asuhan keperawatan; (P5)
3. Menguasai konsep teoretis komunikasi terapeutik; (P6)
4. Menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari upaya pencegahan penularan penyakit pada level
primer, sekunder dan tertier (P7)
5. Mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan terbatas berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil
kajian dari berbagai sumber untuk menetapkan prioritas asuhan keperawatan (KK5)
6. Mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan dan kode etik
perawat (KK6)
Capaian Pembelajaran 1. Menerapkan filosofi, konsep holistic dan proses keperawatan kritis
Mata Kuliah (CPMK) 2. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus kritis dan terkait gangguan berbagai system pada individu dengan
memperhatikan aspek legal dan etis
3. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasuskritis, terkait gangguan berbagai system pada individu dengan memperhatikan
aspek legal dan etis
4. Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian kedalam asuhan keperawatan dalam mengatasi maslaah-masalh yang berhubungan dengan
kasus kritis terkait berbagai system
5. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada individu dengan kasus kritis terkait gangguan berbagai system pada
individu dengan memperhatikan aspek legal dan etis
6. Melaksankan fungsi advokasi dan komunikasi pada kasus kritis terkait berbagai system
7. Mendemontrasikan intervensi keperawatan pada kasus kritis sesuai standar yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga
menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif
Deskripsi Singkat Mata Mata kuliah ini membahas tentang konsep dan perencanaan asuhan keperawatan yang etis, legal dan peka budaya pada kalien yang
Kuliah mempunyai masalah actual dan resiko yang terjadi secara mendadak atau tidak dapat diperkirakan dan tanpa atau disertai kondisi
lingkungan yang tida dapat dikendalikan, serta kondisi pasien yang mengalami kritis dan mengancam kehidupan. Perencanaan asuhan
keperawatan dikembangkan sedemikian rupa sehingga diharapkan mampu mencegah atau mengurangi kematian atau kecacatan yang
mungkin terjadi.
Bahan Kajian/Materi 1. Konsep keperawatan kritis
Pembelajaran 2. Peran dan fungsi perawat kritis
3. Fungsi advokasi pada kasus kritis berbagai sistem
4. Proses keperawatan pada area keperawatan kritis
5. Efek kondisi kritis terhadap pasien dan keluarga
6. Isu End of Life di keperawatan kritis
7. Psikososial aspek dari keperawatan kritis
8. Asuhan keperawatan kritis (pengkajian, diagnose keperawatan, perencanaan intervensi, implementasi dan evaluasi secara
komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-spiritual) berbagai system
9. Pencegahan aprimer, sekunder dan tersier pada masalah pada kasus kritis berbagai system
10. Hasil-hasil penelitian terkait pada masalah kasusu kritis berbagai system
11. Trend issue terkait masalah pada ksusu kritis berbagai system EBNP dalam penatalaksanaan msalah kasus kritis
12. Peran dan fungsi perawata fungsi advokasi pada kasusu kritis terkait berbagai system
13. Prinsip-prinsip penatalaksanaan, indikasi dan perawatan pasien menggunakan ventilasi mekanik
Pustaka 1. Hartjes, T. M. (Ed.). (2022). AACN Core Curriculum for Progressive and Critical Care Nursing-E-Book. Elsevier Health Sciences.
2. Sole, M. L., Klein, D. G., & Moseley, M. J. (2020). Introduction to Critical Care Nursing E-Book. Elsevier Health Sciences.
3. Burns, S. M., & Delgado, S. A. (2019). AACN essentials of critical care nursing. McGraw Hill Education.
4. Kozier, B., Erb, G., Berman, A., Snyder, S. J., Buck, M., Yiu, L., & Stamler, L. L. (2018). Fundamentals of Canadian nursing.
Concepts, Process, and Practice-Pearson, 1096-1119.
5. Urden, L. D., Stacy, K. M., & Lough, M. E. (2014). Critical Care Nursing, Diagnosis and Management, 7: Critical Care Nursing.
Elsevier Health Sciences.
6. Perry, A. G., Potter, P. A., & Ostendorf, W. (2013). Clinical nursing skills and techniques. Elsevier Health Sciences.
Referensi Online
7. http://kuliahdaring.ristekdikti.go.id/
8. https://www.sciencedirect.com/journal/intensive-and-critical-care-nursing
9. https://www.australiancriticalcare.com/
Bentuk, Metode
Sub-CPMK Bobot
Mg Kriteria & Pembelajaran &
Waktu (Kemampuan akhir Indikator Penilaian Materi pembelajaran Penilaian
Ke - Bentuk Penilaian Penugasan
tiap tahapan belajar) (%)
(Media & Sumber Belajar)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 - - - Kontrak kuliah -
2 1. Mahasiswa mampu a. Ketepatan Kriteria: Mini lecture 1. Konsep keperawatan kritis 1
menerapkan menjelaskan Penilaian tes tulis 2. Peran dan fungsi perawat
filosofi, konsep Konsep atau non tulis kritis
holistic keperawatan kritis Bentuk penilaian: 3. Fungsi advokasi pada kasus
keperawatan kritis b. Menjelaskan Evaluasi lisan atau kritis berbagai sistem
2. Mahasiswa mampu Peran dan fungsi tulisan
3 melaksanakan perawat kritis Kriteria: Mini lecture Proses keperawatan pada area 2
fungsi advokasi Penilaian tes tulis keperawatan kritis
c. Menjelaskan
dan komunikasi atau non tulis
Fungsi advokasi
pada kasus kritis Bentuk penilaian:
pada kasus kritis
dan kritis terkait Evaluasi lisan atau
berbagai system tulisan
4 3. Mahasiswa mampu Kriteria: Mini lecture 1. Efek kondisi kritis terhadap 2
mengintegrasikan Penilaian tes tulis pasien dan keluarga
hasil- hasil atau non tulis 2. Psikososial aspek dari
penelitian kedalam Bentuk penilaian: keperawatan kritis
asuhan Evaluasi lisan atau
keperawatan dalam tulisan
5 mengatasi masalah Kriteria: Telaah jurnal 3. Trend dan issue pada kasus 2
yang berhubungan Penilaian tes tulis Penugasan 1: kritis diberbagai sistem
dengan kasus kritis atau non tulis 1. Mencari jurnal penelitian
terkait berbagai Bentuk penilaian: yang relevan terkait isu
sistem Evaluasi lisan atau end of life
tulisan 2. Melakukan analisis jurnal
penelitian yang berkaitan
dengan isu and of life
pada keperawatan kritis

Penugasan di upload di
edlink
6 Kriteria: Mini lecture Isu End of Life di keperawatan 3
Penilaian jurnal kritis
sesuai dengan
form nilai
7 Ketepatan Kriteria: Case Study Asuhan keperawatan kritis 5
melakukan simulasi Portofolio Kelompok I pada kasus Infark Miokard.
asuhan keperawatan 1. Patofisiologi,
dengan kasus kritis Bentuk penilaian: farmakologi, terapi diet
terkait gangguan Penilaian pada pada kasus kritis
berbagai sistem pada portofolio dengan gangguan
individu dengan penugasan analisis berbagai sistem
memperhatikan jurnal 2. Asuhan keperawatan
aspek legal dan etis kritis (pengkajian, analisa
data, diagnosis
Ketepatan dalma keperawatan, intervensi,
mengintegrasikan implementasi dan
hasil- hasil evaluasi secara
penelitian kedalam komprehensif meliputi
asuhan keperawatan bio-psiko- sosiospiritual)
dalam mengatasi 3. Persiapan, pelaksanaan
masalah yang dan paska pemeriksaan
berhubungan dengan diagnostik dan
kasus kritis terkait laboratorium pada kasus
berbagai sistem kritis diberbagai sistem
4. Evidence based nursing
practice pada
penatalaksanaan kasus
kritis diberbagai sistem
5. Mengintegrasi – kan
hasil-hasil penelitian
dalam penatalaksanaan
kasus kritis diberbagai
sistem
8 Mahasiswa mampu Ketepatan Kriteria Case Study Asuhan keperawatan kritis 5
melakukan simulasi melakukan simulasi  Portofolio Kelompok II pada kasus gagal jantung
asuhan keperawatan asuhan keperawatan Bentuk non tes 1. Patofisiologi, farmakologi,
dengan kasus kritis dengan kasus kritis  Penilaian terapi diet pada pada kasus
terkait gangguan terkait gangguan portofolio kritis
berbagai sistem pada berbagai sistem pada penugasan 2. Asuhan keperawatan kritis
individu dengan individu dengan  Penilaian tugas (pengkajian, analisa data,
memperhatikan aspek memperhatikan kelompok diagnosis keperawatan,
legal dan etis aspek legal dan etis  Tingkat intervensi, implementasi
partisipasi dan evaluasi secara
Mengintegrasikan Ketepatan dalma dalam komprehensif meliputi bio-
hasil- hasil penelitian mengintegrasikan diskusi/seminar psiko- sosiospiritual)
kedalam asuhan hasil- hasil 3. Persiapan, pelaksanaan dan
keperawatan dalam penelitian kedalam paska pemeriksaan
mengatasi masalah asuhan keperawatan diagnostik dan
yang berhubungan dalam mengatasi laboratorium pada kasus
dengan kasus kritis masalah yang kritis diberbagai sistem
terkait berbagaisistem berhubungan dengan 4. Evidence based nursing
kasus kritis terkait practice pada
berbagai sistem penatalaksanaan kasus
kritis diberbagai sistem
5. Mengintegrasi – kan hasil-
hasil penelitian dalam
penatalaksanaan kasus
kritis diberbagai sistem
9 Mahasiswa mampu Ketepatan Kriteria Case Study Asuhan keperawatan kritis 5
melakukan simulasi melakukan simulasi  Portofolio Kelompok III pada kasus gagal napas
asuhan keperawatan asuhan keperawatan Bentuk non tes 1. Patofisiologi, farmakologi,
dengan kasus kritis dengan kasus kritis  Penilaian terapi diet pada pada kasus
terkait gangguan terkait gangguan portofolio kritis
berbagai sistem pada berbagai sistem pada penugasan 2. Asuhan keperawatan kritis
individu dengan individu dengan  Penilaian tugas (pengkajian, analisa data,
memperhatikan aspek memperhatikan kelompok diagnosis keperawatan,
legal dan etis aspek legal dan etis  Tingkat intervensi, implementasi
partisipasi dan evaluasi secara
Mengintegrasikan Ketepatan dalma dalam komprehensif meliputi bio-
hasil- hasil penelitian mengintegrasikan diskusi/seminar psiko- sosiospiritual)
kedalam asuhan hasil- hasil 3. Persiapan, pelaksanaan dan
keperawatan dalam penelitian kedalam paska pemeriksaan
mengatasi masalah asuhan keperawatan diagnostic dan
yang berhubungan dalam mengatasi laboratorium pada kasus
dengan kasus kritis masalah yang kritis diberbagai sistem
terkait berbagaisistem berhubungan dengan 4. Evidence based nursing
kasus kritis terkait practice pada
berbagai sistem penatalaksanaan kasus
kritis diberbagai sistem
5. Mengintegrasi – kan hasil-
hasil penelitian dalam
penatalaksanaan kasus
kritis diberbagai sistem

10 Mahasiswa mampu Ketepatan Kriteria: Case Study Asuhan keperawatan kritis 5


melakukan simulasi melakukan simulasi Portofolio Kelompok IV pada kasus Ketoasidosis
asuhan keperawatan asuhan keperawatan diabetikum.
dengan kasus kritis dengan kasus kritis Bentuk penilaian: 1. Patofisiologi, farmakologi,
terkait gangguan terkait gangguan Penilaian terapi diet pada pada kasus
berbagai sistem pada berbagai sistem pada portofolio kritis dengan gangguan
individu dengan individu dengan penugasan analisis berbagai sistem
memperhatikan aspek memperhatikan jurnal 2. Asuhan keperawatan kritis
legal dan etis aspek legal dan etis (pengkajian, analisa data,
diagnosis keperawatan,
Mengintegrasikan Ketepatan dalam intervensi, implementasi
hasil- hasil penelitian mengintegrasikan dan evaluasi secara
kedalam asuhan hasil- hasil komprehensif meliputi bio-
keperawatan dalam penelitian kedalam psiko- sosiospiritual)
mengatasi masalah asuhan keperawatan 3. Persiapan, pelaksanaan dan
yang berhubungan dalam mengatasi paska pemeriksaan
dengan kasus kritis masalah yang diagnostic dan
terkait berbagaisistem berhubungan dengan laboratorium pada kasus
kasus kritis terkait kritis diberbagai sistem
berbagai sistem 4. Evidence based nursing
Melakukan simulasi Ketepatan dalam practice pada
pengelolaan asuhan melakukan simulasi penatalaksanaan kasus
keperawatan pada pengelolaan asuhan kritis diberbagai sistem
individu dengan kasus keperawatan pada 5. Mengintegrasi – kan hasil-
kritis terkait berbagai individu dengan hasil penelitian dalam
sistem dengan kasus kritis terkait penatalaksanaan kasus
memperhatikan aspek berbagai sistem kritis diberbagai sistem
legal dan etis dengan
memperhatikan
aspek legal dan etis
11 Mahasiswa mampu Ketepatan Kriteria: Case Study Asuhan keperawatan kritis 5
melakukan simulasi melakukan simulasi Portofolio Kelompok V pada kasus cedera kepela
asuhan keperawatan asuhan keperawatan berat dengan craniotomi.
dengan kasus kritis dengan kasus kritis Bentuk penilaian: 1. Patofisiologi, farmakologi,
terkait gangguan terkait gangguan Penilaian terapi diet pada pada kasus
berbagai sistem pada berbagai sistem pada portofolio kritis dengan gangguan
individu dengan individu dengan penugasan analisis berbagai sistem
memperhatikan aspek memperhatikan jurnal 2. Asuhan keperawatan kritis
legal dan etis aspek legal dan etis (pengkajian, analisa data,
diagnosis keperawatan,
Mengintegrasikan Ketepatan dalam intervensi, implementasi
hasil- hasil penelitian mengintegrasikan dan evaluasi secara
kedalam asuhan hasil- hasil komprehensif meliputi bio-
keperawatan dalam penelitian kedalam psiko- sosiospiritual)
mengatasi masalah asuhan keperawatan 3. Persiapan, pelaksanaan dan
yang berhubungan dalam mengatasi paska pemeriksaan
dengan kasus kritis masalah yang diagnostic dan laboratorium
terkait berbagaisistem berhubungan dengan pada kasus kritis diberbagai
kasus kritis terkait sistem
berbagai sistem 4. Evidence based nursing
Melakukan simulasi Ketepatan dalam practice pada
pengelolaan asuhan melakukan simulasi penatalaksanaan kasus
keperawatan pada pengelolaan asuhan kritis diberbagai sistem
individu dengan kasus keperawatan pada 5. Mengintegrasi – kan hasil-
kritis terkait berbagai individu dengan hasil penelitian dalam
sistem dengan kasus kritis terkait penatalaksanaan kasus
memperhatikan aspek berbagai sistem kritis diberbagai sistem
legal dan etis dengan
memperhatikan
aspek legal dan etis
12 Mahasiswa mampu Ketepatan Kriteria: Case Study Asuhan keperawatan kritis 5
melakukan simulasi melakukan simulasi Portofolio Kelompok VI pada kasus ARDS.
asuhan keperawatan asuhan keperawatan 1. Patofisiologi, farmakologi,
dengan kasus kritis dengan kasus kritis Bentuk penilaian: terapi diet pada pada kasus
terkait gangguan terkait gangguan Penilaian kritis dengan gangguan
berbagai sistem pada berbagai sistem pada portofolio berbagai sistem
individu dengan individu dengan penugasan analisis 2. Asuhan keperawatan kritis
memperhatikan aspek memperhatikan jurnal (pengkajian, analisa data,
legal dan etis aspek legal dan etis diagnosis keperawatan,
intervensi, implementasi
Mengintegrasikan Ketepatan dalam dan evaluasi secara
hasil- hasil penelitian mengintegrasikan komprehensif meliputi bio-
kedalam asuhan hasil- hasil psiko- sosiospiritual)
keperawatan dalam penelitian kedalam 3. Persiapan, pelaksanaan dan
mengatasi masalah asuhan keperawatan paska pemeriksaan
yang berhubungan dalam mengatasi diagnostic dan laboratorium
dengan kasus kritis masalah yang pada kasus kritis diberbagai
terkait berbagaisistem berhubungan dengan sistem
kasus kritis terkait 4. Evidence based nursing
berbagai sistem practice pada
Melakukan simulasi Ketepatan dalam penatalaksanaan kasus kritis
pengelolaan asuhan melakukan simulasi diberbagai sistem
keperawatan pada pengelolaan asuhan 5. Mengintegrasi – kan hasil-
individu dengan kasus keperawatan pada hasil penelitian dalam
kritis terkait berbagai individu dengan penatalaksanaan kasus kritis
sistem dengan kasus kritis terkait diberbagai sistem
memperhatikan aspek berbagai sistem
legal dan etis dengan
memperhatikan
aspek legal dan etis
13 Ujian Tengah Semester

14 Mahasiswa mampu Ketepatan Kriteria Case Study Asuhan keperawatan kritis 5


melakukan simulasi melakukan simulasi  Portofolio Kelompok VII pada kasus GBS (Guillain-
asuhan keperawatan asuhan keperawatan Bentuk non tes Barr. Syndrome)
dengan kasus kritis dengan kasus kritis  Penilaian 1. Patofisiologi, farmakologi,
terkait gangguan terkait gangguan portofolio terapi diet pada pada kasus
penugasan
berbagai sistem pada berbagai sistem pada kritis
individu dengan individu dengan  Penilaian tugas 2. Asuhan keperawatan kritis
kelompok
memperhatikan aspek memperhatikan (pengkajian, analisa data,
 Tingkat
legal dan etis aspek legal dan etis partisipasi dalam diagnosis keperawatan,
diskusi/seminar intervensi, implementasi
Mengintegrasikan Ketepatan dalma dan evaluasi secara
hasil- hasil penelitian mengintegrasikan komprehensif meliputi bio-
kedalam asuhan hasil- hasil psiko- sosiospiritual)
keperawatan dalam penelitian kedalam 3. Persiapan, pelaksanaan dan
mengatasi masalah asuhan keperawatan paska pemeriksaan
yang berhubungan dalam mengatasi diagnostic dan laboratorium
dengan kasus kritis masalah yang pada kasus kritis diberbagai
terkait berbagaisistem berhubungan dengan sistem
kasus kritis terkait 4. Evidence based nursing
berbagai sistem practice pada
penatalaksanaan kasus
kritis diberbagai sistem
5. Mengintegrasi – kan hasil-
hasil penelitian dalam
penatalaksanaan kasus
kritis diberbagai sistem
15 Mahasiswa mampu Ketepatan Kriteria Case Study Manajemen nyeri pada pasien 5
melakukan simulasi melakukan simulasi  Portofolio FGD dengan gangguan multisistem
asuhan keperawatan asuhan keperawatan Bentuk non tes 1. Pentingnya Penilaian Nyeri
dengan kasus kritis dengan kasus kritis  Tingkat 2. Pengertian dan Deskripsi
terkait gangguan terkait gangguan partisipasi dalam Nyeri
diskusi
berbagai sistem pada berbagai sistem pada 3. Penilaian Nyeri
individu dengan individu dengan 4. Manajemen Nyeri
memperhatikan aspek memperhatikan
legal dan etis aspek legal dan etis

Mengintegrasikan Ketepatan dalma


hasil- hasil penelitian mengintegrasikan
kedalam asuhan hasil- hasil
keperawatan dalam penelitian kedalam
mengatasi masalah asuhan keperawatan
yang berhubungan dalam mengatasi
dengan kasus kritis masalah yang
terkait berbagaisistem berhubungan dengan
kasus kritis terkait
berbagai sistem
16 Mahasiswa mampu Ketepatan Kriteria Mini Lecture Asuhan keperawatan kritis 5
melakukan simulasi melakukan simulasi  Portofolio pada pasien dengan gangguan
asuhan keperawatan asuhan keperawatan Bentuk non tes multisystem; syok
dengan kasus kritis dengan kasus kritis Tingkat partisipasi hipovolemik, syok
terkait gangguan terkait gangguan dalam diskusi cardiogendik
berbagai sistem pada berbagai sistem pada
individu dengan individu dengan
memperhatikan aspek memperhatikan
legal dan etis aspek legal dan etis

Mengintegrasikan Ketepatan dalma


hasil- hasil penelitian mengintegrasikan
kedalam asuhan hasil- hasil
keperawatan dalam penelitian kedalam
mengatasi masalah asuhan keperawatan
yang berhubungan dalam mengatasi
dengan kasus kritis masalah yang
terkait berbagaisistem berhubungan dengan
kasus kritis terkait
berbagai sistem
17 Mahasiswa mampu Ketepatan Kriteria Mini Lecture Asuhan keperawatan kritis 5
melakukan simulasi melakukan simulasi  Portofolio pada pasien dengan gangguan
asuhan keperawatan asuhan keperawatan Bentuk non tes multisystem; syok anafilaktik,
dengan kasus kritis dengan kasus kritis Tingkat partisipasi neurogenic
dalam diskusi
terkait gangguan terkait gangguan
berbagai sistem pada berbagai sistem pada
individu dengan individu dengan
memperhatikan aspek memperhatikan
legal dan etis aspek legal dan etis

Mengintegrasikan Ketepatan dalma


hasil- hasil penelitian mengintegrasikan
kedalam asuhan hasil- hasil
keperawatan dalam penelitian kedalam
mengatasi masalah asuhan keperawatan
yang berhubungan dalam mengatasi
dengan kasus kritis masalah yang
terkait berbagaisistem berhubungan dengan
kasus kritis terkait
berbagai sistem
18 Mahasiswa mampu Ketepatan Kriteria Mini Lecture Asuhan keperawatan kritis 5
melakukan simulasi melakukan simulasi  Portofolio pada pasien dengan gangguan
asuhan keperawatan asuhan keperawatan Bentuk non tes multisystem; syok septik
dengan kasus kritis dengan kasus kritis Tingkat partisipasi
terkait gangguan terkait gangguan dalam diskusi
berbagai sistem pada berbagai sistem pada
individu dengan individu dengan
memperhatikan aspek memperhatikan
legal dan etis aspek legal dan etis

Mengintegrasikan Ketepatan dalma


hasil- hasil penelitian mengintegrasikan
kedalam asuhan hasil- hasil
keperawatan dalam penelitian kedalam
mengatasi masalah asuhan keperawatan
yang berhubungan dalam mengatasi
dengan kasus kritis masalah yang
terkait berbagaisistem berhubungan dengan
kasus kritis terkait
berbagai sistem
19 Mahasiswa mampu Ketepatan dalam Kriteria: Mini Lecture Asuhan keperawatan pada 5
mendemonstrasikan mendemonstrasikan  Portofolio klien dengan ventilasi mekanis:
intervensi keperawatan intervensi Bentuk non tes 1. Prinsip Penatalaksanaan
pada kasus kritis keperawatan pada  Tingkat Ventilasi Mekanik
sesuai dengan standar kasus kritis sesuai partisipasi 2. Indikasi dan Efek samping
yang berlaku dengan dengan standar yang dalam penggunaan ventilasi
berfikir kreatif dan berlaku dengan diskusi/seminar mekanik
inovatif sehingga berfikir kreatif dan 3. Perawatan pasien yang
menghasilkan inovatif sehingga menggunakan ventilasi
pelayanan yang efisien menghasilkan mekanik
dan efektif pelayanan yang
efisien dan efektif
20 Mahasiswa mampu Ketepatan dalam Kriteria: Labskills Perawatan pasien dengan 4
mendemonstrasikan mendemonstrasikan Penilaian skill ventilasi mekanis
intervensi keperawatan intervensi Bentuk penilaian:
pada kasus kritis keperawatan pada Praktik lab
21 sesuai dengan standar kasus kritis sesuai Kriteria: Labskills Perawatan pasien dengan 4
yang berlaku dengan dengan standar yang Penilaian skill ventilasi mekanis
berfikir kreatif dan berlaku dengan Bentuk penilaian:
inovatif sehingga berfikir kreatif dan Praktik lab
22 menghasilkan inovatif sehingga Kriteria: Labskills Prosedur pengukuran CVP 4
pelayanan yang efisien menghasilkan Penilaian skill
dan efektif pelayanan yang Bentuk penilaian:
efisien dan efektif Praktik lab
23 Kriteria: Labskills Prosedur pengukuran CVP 3
Penilaian skill
Bentuk penilaian:
Praktik lab
24 Mahasiswa mampu Ketepatan dalam Kriteria FGD 1. Memberikan pendidikan 3
melaksanakan simulasi melaksanakan  Portofolio kesehatan dengan kasus
pendidikan kesehatan simulasi pendidikan Bentuk non tes kritis
dengan kasus kritis kesehatan dengan  Penilaian 2. Upaya-upaya pencegahan
terkait gangguan kasus kritis terkait portofolio primer, sekunder dan
berbagai sistem pada gangguan berbagai penugasan tersier pada kasus kritis
individu dengan sistem pada individu  Penilaian
memperhatikan aspek dengan Pendidikan
legal dan etis memperhatikan kesehatan
aspek legal dan etis  Laporan
dokumentasi
kegiatan
pendidikan
kesehatan

25 Mahasiswa mampu Ketepatan dalam Kriteria: Labskills Close suction 9


mendemonstrasikan mendemonstrasikan Penilaian skill
intervensi keperawatan intervensi Bentuk penilaian:
pada kasus kritis keperawatan pada Praktik lab
26 sesuai dengan standar kasus kritis sesuai Kriteria: Labskills Close suction
yang berlaku dengan dengan standar yang Penilaian skill
berfikir kreatif dan berlaku dengan Bentuk penilaian:
inovatif sehingga berfikir kreatif dan Praktik lab
27 menghasilkan inovatif sehingga Kriteria: Labskills Pemberian obat-obatan melalui
pelayanan yang efisien menghasilkan Penilaian skill syringpum (penentuan dosis &
dan efektif pelayanan yang Bentuk penilaian: pemberian obat)
efisien dan efektif Praktik lab
28 Kriteria: Mandiri Labskills Pemberian obat-obatan melalui
Penilaian skill syringpum (penentuan dosis &
Bentuk penilaian: pemberian obat)
Praktik lab
29 UJIAN AKHIR SEMESTER
30 UJIAN PRAKTIKUM
31 UJIAN PRAKTIKUM
32 Remedial
Kontrak Perkuliahan

Mata Kuliah : Keperawatan Kritis


Kode Mata Kuliah : SC07
Jumlah SKS : 3 SKS (2 Teori, 1 Praktik)
Semester : VII
Tempat Pertemuan : Kampus STIKes YARSI Pontianak
Dosen Pengampu MK : Ns. Fauzan Alfikrie, M. Kep.
NIDN : 1106049002
TIM Pengajar :

A. Manfaat MataKuliah
Meningkatkan pemahaman mahasiswa terkait pemenuhan kebutuhan klien pada kasus
kritis diberbagai sistem.

B. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini membahas tentang konsep dan perencanaan asuhan keperawatan yang etis,
legal dan peka budaya pada kalien yang mempunyai msalah actual dan resiko yang terjadi
secara mendadak atau tidak dapat diperkirakan dan tanpa atau disertai kondisi lingkungan
yang tida dapat dikendalikan, serta kondisi pasien yang mengalami kritis dan mengancam
kehidupan. Perencanaan asuhan keperawatan dikembangkan sedemikian rupa sehingga
diharapkan mampu mencegah atau mengurangi kematian atau kecacatan yang mungkin
terjadi.

C. Capaian Pembelajaran Lulusan/Learning Outcome (CPL)


1. Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktik keperawatan yang
dilakukan secara mandiri atau berkelompok, pada bidang keilmuan keperawatan dasar,
keperawatan medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan
jiwa, keperawatan keluarga, keperawatan gerontik, dan keperawatan komunitas,
keperawatan gawat darurat dan kritis, manajemen keperawatan, serta keperawatan
bencana; (P4)
2. Menguasai konsep dan teknik penegakkan diagnosis asuhan keperawatan; (P5)
3. Menguasai konsep teoretis komunikasi terapeutik; (P6)
4. Menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari upaya
pencegahan penularan penyakit pada level primer, sekunder dan tertier (P7)
5. Mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan terbatas
berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian dari berbagai sumber untuk
menetapkan prioritas asuhan keperawatan (KK5)
6. Mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan keperawatan sesuai
standar asuhan keperawatan dan kode etik perawat (KK6)

D. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)


1. Menerapkan filosofi, konsep holistic dan proses keperawatan kritis
2. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus kritis dan terkait gangguan
berbagai system pada individu dengan memperhatikan aspek legal dan etis
3. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasuskritis, terkait gangguan
berbagai system pada individu dengan memperhatikan aspek legal dan etis
4. Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian kedalam asuhan keperawatan dalam mengatasi
maslaah-masalh yang berhubungan dengan kasus kritis terkait berbagai system
5. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada individu dengan kasus
kritis terkait gangguan berbagai system pada individu dengan memperhatikan aspek
legal dan etis
6. Melaksankan fungsi advokasi dan komunikasi pada kasus kritis terkait berbagai system
7. Mendemontrasikan intervensi keperawatan pada kasus kritis sesuai standar yang
berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang
efisien dan efektif

E. Organisasi Materi
1. Konsep keperawatan kritis
2. Peran dan fungsi perawat kritis
3. Fungsi advokasi pada kasus kritis berbagai sistem
4. Proses keperawatan pada area keperawatan kritis
5. Efek kondisi kritis terhadap pasien dan keluarga
6. Isu End of Life di keperawatan kritis
7. Psikososial aspek dari keperawatan kritis
8. Asuhan keperawatan kritis (pengkajian, diagnose keperawatan, perencanaan
intervensi, implementasi dan evaluasi secara komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-
spiritual) berbagai system
9. Pencegahan primer, sekunder dan tersier pada masalah pada kasus kritis berbagai
system
10. Hasil-hasil penelitian terkait pada masalah kasusu kritis berbagai system
11. Trend issue terkait masalah pada ksusu kritis berbagai system EBNP dalam
penatalaksanaan msalah kasus kritis
12. Peran dan fungsi perawata fungsi advokasi pada kasusu kritis terkait berbagai system
13. Prinsip-prinsip penatalaksanaan, indikasi dan perawatan pasien menggunakan ventilasi
mekanik

F. Strategi Perkuliahan
Strategi perkuliahan yang digunakan dalam proses pembelajaran mata Keperawatan kritis
dengan karakteristik interaktif, holistik, integratif, saintifik, konstekstual, tematik, efektif,
kolaboratif dan berpusat pada mahasiswa sesuai dengan mata kuliahnya. Mahasiswa aktif
dengan mencari referensi yang berkaitan dengan bahan kajian melalui buku, e-book,
referensi jurnal penelitian yang berhubungan dengan materi, yang dimanfaatkan sebagai
bahan diskusi.

G. Jadwal Perkuliahan
Bentuk, Metode
Pembelajaran &
Mg
Waktu Penugasan Materi pembelajaran
Ke -
(Media &
Sumber Belajar)
(1) (2) (6) (7)
1 Selasa, 5 September Kontrak kuliah
2023
08.00 – 09.40 WIB
2 Rabu, 6 September Mini lecture 4. Konsep keperawatan kritis
2023 5. Peran dan fungsi perawat kritis
08.00 – 09.40 WIB 6. Fungsi advokasi pada kasus kritis
berbagai sistem

3 Jumat, 5 September Proses keperawatan pada area keperawatan


2023 kritis
08.00 – 09.40 WIB
4 Selasa, 12 September 4. Efek kondisi kritis terhadap pasien dan
2023 keluarga
08.00 – 09.40 WIB 5. Psikososial aspek dari keperawatan kritis
5 Rabu, 13 September 6. Trend dan issue pada kasus kritis
2023 diberbagai sistem
08.00 – 09.40 WIB
6 Jumat, 15 September Telaah jurnal Isu End of Life di keperawatan kritis
2023 Penugasan 1:
08.00 – 09.40 WIB 3. Mencari
jurnal
penelitian
yang relevan
terkait isu end
of life
4. Melakukan
analisis jurnal
penelitian
yang
berkaitan
dengan isu
and of life
pada
keperawatan
kritis

Penugasan di
upload di edlink
7 Selasa, 26 September Case Study Asuhan keperawatan kritis pada kasus
2023 Kelompok I Infark Miokard.
08.00 – 09.40 WIB 6. Patofisiologi, farmakologi, terapi diet
pada pada kasus kritis dengan
gangguan berbagai sistem
7. Asuhan keperawatan kritis
(pengkajian, analisa data, diagnosis
keperawatan, intervensi, implementasi
dan evaluasi secara komprehensif
meliputi bio-psiko- sosiospiritual)
8. Persiapan, pelaksanaan dan paska
pemeriksaan diagnostik dan
laboratorium pada kasus kritis
diberbagai sistem
9. Evidence based nursing practice pada
penatalaksanaan kasus kritis diberbagai
sistem
10. Mengintegrasi – kan hasil-hasil
penelitian dalam penatalaksanaan
kasus kritis diberbagai sistem
8 Rabu, 27 September Case Study Asuhan keperawatan kritis pada kasus gagal
2023 Kelompok II jantung
08.00 – 09.40 WIB 6. Patofisiologi, farmakologi, terapi diet
pada pada kasus kritis
7. Asuhan keperawatan kritis (pengkajian,
analisa data, diagnosis keperawatan,
intervensi, implementasi dan evaluasi
secara komprehensif meliputi bio-psiko-
sosiospiritual)
8. Persiapan, pelaksanaan dan paska
pemeriksaan diagnostik dan
laboratorium pada kasus kritis
diberbagai sistem
9. Evidence based nursing practice pada
penatalaksanaan kasus kritis diberbagai
sistem
10.Mengintegrasi – kan hasil-hasil
penelitian dalam penatalaksanaan kasus
kritis diberbagai sistem
9 Jumat, 29 September Case Study Asuhan keperawatan kritis pada kasus gagal
2023 Kelompok III napas
08.00 – 09.40 WIB 6. Patofisiologi, farmakologi, terapi diet
pada pada kasus kritis
7. Asuhan keperawatan kritis (pengkajian,
analisa data, diagnosis keperawatan,
intervensi, implementasi dan evaluasi
secara komprehensif meliputi bio-psiko-
sosiospiritual)
8. Persiapan, pelaksanaan dan paska
pemeriksaan diagnostic dan
laboratorium pada kasus kritis
diberbagai sistem
9. Evidence based nursing practice pada
penatalaksanaan kasus kritis diberbagai
sistem
10.Mengintegrasi – kan hasil-hasil
penelitian dalam penatalaksanaan kasus
kritis diberbagai sistem
10 Selasa, 3 Oktober Case Study Asuhan keperawatan kritis pada kasus
2023 Kelompok V Ketoasidosis diabetikum.
08.00 – 09.40 WIB 6. Patofisiologi, farmakologi, terapi diet
pada pada kasus kritis dengan gangguan
berbagai sistem
7. Asuhan keperawatan kritis (pengkajian,
analisa data, diagnosis keperawatan,
intervensi, implementasi dan evaluasi
secara komprehensif meliputi bio-psiko-
sosiospiritual)
8. Persiapan, pelaksanaan dan paska
pemeriksaan diagnostic dan
laboratorium pada kasus kritis
diberbagai sistem
9. Evidence based nursing practice pada
penatalaksanaan kasus kritis diberbagai
sistem
10.Mengintegrasi – kan hasil-hasil
penelitian dalam penatalaksanaan kasus
kritis diberbagai sistem
11 Rabu, 4 Oktober Case Study Asuhan keperawatan kritis pada kasus
2023 Kelompok V cedera kepela berat dengan craniotomi.
08.00 – 09.40 WIB 6. Patofisiologi, farmakologi, terapi diet
pada pada kasus kritis dengan gangguan
berbagai sistem
7. Asuhan keperawatan kritis (pengkajian,
analisa data, diagnosis keperawatan,
intervensi, implementasi dan evaluasi
secara komprehensif meliputi bio-psiko-
sosiospiritual)
8. Persiapan, pelaksanaan dan paska
pemeriksaan diagnostic dan laboratorium
pada kasus kritis diberbagai sistem
9. Evidence based nursing practice pada
penatalaksanaan kasus kritis diberbagai
sistem
10.Mengintegrasi – kan hasil-hasil
penelitian dalam penatalaksanaan kasus
kritis diberbagai sistem
12 Jumat, 6 Oktober Case Study Asuhan keperawatan kritis pada kasus
2023 Kelompok VI cedera kepela berat dengan craniotomi.
08.00 – 09.40 WIB 6. Patofisiologi, farmakologi, terapi diet
pada pada kasus kritis dengan gangguan
berbagai sistem
7. Asuhan keperawatan kritis (pengkajian,
analisa data, diagnosis keperawatan,
intervensi, implementasi dan evaluasi
secara komprehensif meliputi bio-psiko-
sosiospiritual)
8. Persiapan, pelaksanaan dan paska
pemeriksaan diagnostic dan laboratorium
pada kasus kritis diberbagai sistem
9. Evidence based nursing practice pada
penatalaksanaan kasus kritis diberbagai
sistem
10.Mengintegrasi – kan hasil-hasil
penelitian dalam penatalaksanaan kasus
kritis diberbagai sistem

13 Selasa, 10 Oktober UTS


2023
08.00 – 09.40 WIB
14 Rabu, 11 Oktober Case Study Asuhan keperawatan kritis pada kasus GBS
2023 Kelompok VII (Guillain-Barr. Syndrome)
08.00 – 09.40 WIB 6. Patofisiologi, farmakologi, terapi diet
pada pada kasus kritis
7. Asuhan keperawatan kritis (pengkajian,
analisa data, diagnosis keperawatan,
intervensi, implementasi dan evaluasi
secara komprehensif meliputi bio-psiko-
sosiospiritual)
8. Persiapan, pelaksanaan dan paska
pemeriksaan diagnostic dan
laboratorium pada kasus kritis
diberbagai sistem
9. Evidence based nursing practice pada
penatalaksanaan kasus kritis diberbagai
sistem
10.Mengintegrasi – kan hasil-hasil
penelitian dalam penatalaksanaan kasus
kritis diberbagai sistem
15 Jumat, 13 Oktober Case Study Manajemen nyeri pada pasien dengan
2023 FGD gangguan multisistem
08.00 – 09.40 WIB 5. Pentingnya Penilaian Nyeri
6. Pengertian dan Deskripsi Nyeri
7. Penilaian Nyeri
8. Manajemen Nyeri
16 Selasa, 17 Oktober Mini Lecture Asuhan keperawatan kritis pada pasien
2023 dengan gangguan multisystem; syok
08.00 – 09.40 WIB hipovolemik, syok cardiogendik
17 Rabu, 18 Oktober Mini Lecture Asuhan keperawatan kritis pada pasien
2023 dengan gangguan multisystem; syok
08.00 – 09.40 WIB anafilaktik, neurogenic
18 Jumat, 20 Oktober Mini Lecture Asuhan keperawatan kritis pada pasien
2023 dengan gangguan multisystem; syok septik
08.00 – 09.40 WIB
19 Selasa, 24 Oktober Mini Lecture Asuhan keperawatan pada klien dengan
2023 ventilasi mekanis:
08.00 – 09.40 WIB 4. Prinsip Penatalaksanaan Ventilasi
Mekanik
5. Indikasi dan Efek samping penggunaan
ventilasi mekanik
6. Perawatan pasien yang menggunakan
ventilasi mekanik
20 Rabu, 25 Oktober Labskills Perawatan pasien dengan ventilasi mekanis
2023
08.00 – 09.40 WIB
21 Jumat, 27 Oktober Labskills Perawatan pasien dengan ventilasi mekanis
2023
08.00 – 09.40 WIB
22 Selasa, 31 Oktober Labskills Prosedur pengukuran CVP
2023
08.00 – 09.40 WIB
23 Rabu, 1 November Labskills Prosedur pengukuran CVP
2023
08.00 – 09.40 WIB
24 Jumat, 3 November FGD 3. Memberikan pendidikan kesehatan
2023 dengan kasus kritis
08.00 – 09.40 WIB 4. Upaya-upaya pencegahan primer,
sekunder dan tersier pada kasus kritis

25 Selasa, 5 November Labskills Close suction


2023
08.00 – 09.40 WIB
26 Rabu, 6 November Labskills Close suction
2023
08.00 – 09.40 WIB
27 Jumat, 8 November Labskills Pemberian obat-obatan melalui syringpum
2023 (penentuan dosis & pemberian obat)
08.00 – 09.40 WIB
28 Selasa, 12 November Mandiri Labskills Pemberian obat-obatan melalui syringpum
2023 (penentuan dosis & pemberian obat)
08.00 – 09.40 WIB
29 Rabu, 13 November UJIAN AKHIR SEMESTER
2023
08.00 – 09.40 WIB
30 Jumat, 15 November UJIAN PRAKTIKUM
2023
08.00 – 09.40 WIB
31 Selasa, 19 November UJIAN PRAKTIKUM
2023
08.00 – 09.40 WIB
32 Rabu, 20 November Remedial
2023
08.00 – 09.40 WIB

H. Penugasan
1. Tugas Pendidikan Kesehatan
a. Deskripsi tugas
Mahasiswa secara berkelompok diberikan tugas untuk mencari jurnal-jurnal
penelitian yang berkaitan dengan Pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan
topik Pendidikan kesehatan sesuai kasus kritis. Mahasiswa menyusun Satuan
Acara Pembelajaran (SAP), kemudian mahasiswa melakukan melaksanakan
pendidikan kesehatan seseuai dengan setting yang telah ditentukan.
b. Batasan intruksi
Mahasiswa menyusun SAP yang berkaitan dengan gangguan sistem
mukuloskeletal. Cakupan isi pendidikan kesehatan terdiri dari konsep penyakit,
upaya-upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier. Mahasiswa juga
mempersiapkan media edukasi yang relevan dengan metode yang digunakan
seperti leaflet dan lain sebagainya yang disesuaikan dengan setting tempat
pelaksanaan kegiatan edukasi. Tugas yang sudah selesai kemudian dikumpulkan
melalui edlink.

a. Outline SAP
a. Cover
b. SAP
c. Lampiran SAP
d. Jurnal penelitian

2. Telaah Jurnal
a. Deskripsi tugas
Mahasiswa menyusun analisis jurnal sesuai dengan kasus yang diberikan
b. Batasan intruksi
Mahasiswa mencari jurnal penelitian yang berakaitan kasus kritis yang
dilanjutkan melakukan analisis jurnal tersebut dengan panduan yang telah
disediakan. Jurnal yang telah dianalisis kemudian dikumpulkan ke edlink.
Adapun outline penugasan adalah sebagai berikut:
a. Cover
b. Jurnal
c. Isi (analisis jurnal)

3. Tugas seminar kelompok


a. Deskripsi
Mahasiswa diberikan tugas dengan metode Project Based Learning untuk
menyusun makalah dan membahas konsep penyakit pada kasus kritis yang telah
ditentukan sebelumnya. Tugas ditulis dengan metode APA editorial style.
b. Batasan intruksi
Mahasiswa menyusun makalah yang akan diseminarkan berkaitan dengan:
1) Patofisiologi, farmakologi, terapi diet dan asuhan keperawatan
2) Memberikan pendidikan kesehatan
3) Upaya-upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier
4) Persiapan, pelaksanaan dan paska pemeriksaan diagnostik dan laboratorium
5) Evidence based practice pada penatalaksanaan
6) Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian dalam penatalaksanaan
c. Outline
Cover
Kata pengantar
Daftar isi
Daftar tabel, gambar, lampiran dll.
Bab I : Pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, metode
penulisan, ruang lingkup penulisan dan sistematika penulisan
Bab II : Tinjauan Pustaka terdiri dari konsep dasar penyakit dan asuhan
keperawatan teoritis.
Bab III : Pembahasan yang terdiri dari hasil penelitian, keterbatasan dan
implikasi.
Bab IV : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
Referensi
I. Standar Penilaian
1. Komponen Penilaian
Penilaian hasil pembelajaran dibedakan menjadi dua komponen utama yaitu teori dan
praktikum.

No Komponen
Komponen Penilaian Bobot Penilaian Bobot
. Penelaian
1 Teori Penugasan 35% 70%
Ujian tengah Semester 25%
Ujian Akhir Semester 30%
Keaktifan 10%
2 Praktek Ujian Praktik 100% 30%
TOTAL 100%

2. Nilai Akhir
Dosen melakukan penilaian kemampuan capaian pembelajaran MK sebagai kriteria
dalam tingkatan kelulusan MK, yang dinyatakan dalam kategori angka dan huruf untuk
semua mata kuliah. Tabel nilai akhir mahasiswa dinyatakan pada table dibawah ini.

NILAI
ANGKA HURUF NUMERIK SEBUTAN
85,01-100 A 4,00 Sangat Baik
79,01-85,00 A- 3,70
74,01-79,00 B+ 3,30 Baik
69,01-74,00 B 3,00
64,01-69,00 B- 2,70
59,01-64,00 C+ 2,30 Cukup
54,01-59,00 C 2,00
49,01-54,00 C- 1,70
Kurang
29,01-49,00 D 1,00
0-29,00 E 0,00 Sangat Kurang
Sumber: Buku Panduan Akademik 2018

J. Ketentuan Tambahan
1. Perempuan
a. Seragam sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh institusi
b. Sepatu berwarna hitam dan rapi
c. Menggunakan make up wajah yang tidak terlalu mencolok
2. Laki-laki
a. Seragam sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh institusi
b. Rambut pendek dan rapi (tidak menutupi telinga)
c. Tidak berkumis atau berjenggot
d. Sepatu tertutup berwarna hitam dan rapi

3. Ketentuan tambahan
a. Mahasiswa wajib mentaati peraturan yang diberlakukan di institusi pendidikan.
b. Toleransi keterlambatan 15 menit
c. Kehadiran perkuliahan 90-100% tidak ada penugasan, kehadiran 80-89% diberikan
satu penugasan, kehadiran 75-79% diberikan dua penugasan dan kehadiran <75%
tidak diperkenankan mengikuti UAS (Standar Proses Pembelajaran)
d. Mahasiswa yang tidak mengikuti perkuliahannya karena sakit harus melaporkan
dengan menunjukan surat keterangan sakit dari dokter yang diperoleh dari klinik,
praktik, puskesmas dan rumah sakit.
e. Nilai akhir diumumkan setelah pelaksanaan ujian praktikum
f. Bagi nilai yang belum memenuhi standar kelulusan, mahasiswa diberikan
kesempatan melakukan perbaikan.

Dosen Pengampu Mahasiswa

(Fitri Wulandari)

(Ns. Fauzan Alfikrie, M. Kep.)

Mengetahui
Ka. Prodi Pendidikan Profesi Ners

(Ns. Nurpratiwi, M. Kep.)


NAMA KELOMPOK

Kelompok I Kelompok II Kelompok III


Antonius arand Wahyu Dwi Feryanto Defa della
Dwiki bagus Saputra Halili Edil liqur
Amelia Widya septiarni Oktaviana nelly Balqis Zuhro fitriya
Kelompok IV Kelompok V Kelompok VI
Indra sabandi Fitri Wulandari Vika Indriyani
Nursakinah Nadira Fitria dewi Pira ariyanti
Qotijah Agustina putri Rizal Susanto Verren kerren tumundo

Kelompok VII
Fery Kusmana kilby
Meli piatun khatifah
Yully hartika
LEMBAR PENILAIAN TUGAS TERSTRUKTUR
Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah III
Program Studi Pendidikan Profesi Ners STIKes YARSI Pontianak

Judul Tugas : ………………………………………………………………………………

Skala (0-
No Item Penilaian Bobot Nilai
100)
1 Sistematika penulisan 10%
BAB I
a. Menuliskan latar belakang menggunakan paragraph
2 15%
induktif-deduktif atau sebaliknya
b. Menjelaskan tujuan
BAB II: menjelaskan tinjauan pustaka tentang asuhan yang
3 25%
lengkap dan relevan
BAB III melakukan analisis jurnal sesuai dengan intervensi
4 15%
keperawatan utama yang dipilih
BAB IV menjelaskan kesimpulan yang baik dan saran yang
5 10%
operasional
6 Proses seminar dan diskusi, serta keaktifan 25%
5 Referensi 10%
Jumlah Perolehan Nilai Tugas
*Proses konsultasi dengan pembimbing dilakukan sebanyak minimal 3 kali

Pontianak. …………………………
Nama Dosen Penilaian

(……………………………………)

Nama Mahasiswa Pembuat Tugas :

1. …………………………………………

2. …………………………………………

3. …………………………………………
CONTOH dan FORMULIR ANALISIS JURNAL

Komponen
No Hasil penelitian
yang dikritisi
1. Judul Differences effect of progressive muscle relaxation therapy and supportive therapy on
parents anxiety with children hospitalization at RSUD Dr. R. Soedjono Selong East
Lombok

Kekuatan:
.

Kekurangan:

Saran:
.
2. Abstrak Latar Belakang:
Hospitalisasi merupakan masalah yang tidak diharapkan semua orang terutama anak-anak
karena harus menjalani beberapa prosedur tindakan dan pemeriksaan. Masalah ini
menyebabkan rasa cemas dan stres bagi orang tua, salah satunya ditandai adanya
ketegangan otot. Masalah ini dapat diatasi dengan tindakan keperawatan menggunakan
Terapi Relaksasi Otot Progresif dan Terapi Suportif.
Tujuan:
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan pengaruh Terapi Relaksasi Otot
Progresif dan Terapi Suportif dalam menurunkan kecemasan orang tua dengan anak yang
menjalani hospitalisasi.
Metode:
Pendekatan penelitian ini kuantitatif dengan metode Quasi experimental pre post test,
menggunakan teknik purposive sampling, responden 25 pasang orang tua setiap kelompok.
Lokasi penelitian di RSUD. Dr. R.Soedjono Selong Kabupaten Lombok Timur
dilaksanakan bulan Agustus - Oktober 2017.
Hasil:
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan penurunan skor kecemasan pada Terapi
Relaksasi Otot Progresif lebihrendah (6,30) dari Terapi Suportif (10,44) dengan nilai p uji t
= 0,000.
Kesimpulan:
Kesimpulan hasil penelitian adalah terdapat perbedaan pengaruh antara Terapi Relaksasi
Otot Progresif dan Terapi Suportif dalam menurunkan tingkat kecemasan orang tua,
dengan hasil Terapi Relaksasi Otot Progresif lebih baik menurunkan kecemasan orangtua
dibandingkan Terapi Suportif Penelitian selanjutnya perlu dikembangkan modifikasi
Terapi Relaksasi Otot Progresif dibandingkan Terapi Suportif pada kelompok lain.
Kata kunci:
Hospitalisasi, Cemas, Terapi Relaksasi Otot Progresif dan Terapi Suportif

Kekuatan:
Abstrak telah memuat unsur latar belakang, tujuan, metode, hasil, kesimpulan dan kata
kunci. Abstrak telah memiliki kriteria singkat dan jelas.

3. Latar belakang Hospitalisasi adalah suatu proses yang disebabkan alasan tertentu baik keadaandarurat atau
berencana dan mengharuskan anak untuk tinggal di Rumah Sakit untuk menjalani terapi
serta perawatan sam-paipemulangan kembali ke rumah (Suryanti, 2013). Hasil survey
UNICEF tahun 2012 menyatakan84% anak menjalani hospitalisasi sedangkan data WHO
pada tahun 2011 menunjukkan jumlah anak yang menjalani hospitalisasi sebanyak 152 juta
anak (Kavin,D, 2011). DiIndonesia setiap tahunnya terdapat lebih dari 5.000.000 anak
yang menjalani perawatan di RS (Cherty & Kozak, 2001; Kurniawati, Id, 2011), dimana
masalah anak dengan hospitalisasi akan memberikan respon kecemasan terhadap orang tua
maupun keluarga.

Kecemasan merupakan kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, berkaitan dengan
perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki obyek yang jelas,
dialami secara subyektif dan dikomunikasikan secara interpersonal (Stuart, 2013). Menurut
Sadock & Sadock (2010) beberapa faktor yang mempengaruhi kecemasan seseorang yaitu
faktor intrinsik meliputi usia, pengalaman menjalani pengobatan, konsep diri dan peran,
sedangkan faktor ekstrinsik meliputi kondisi medis, tingkat pendidikan, akses informasi,
proses adaptasi, dan tingkat sosial ekonomi. Penelitian oleh Audina (2017) menyatakan
ada hubungan antara dampak hospitalisasi anak dengan lamanya rawat inap, diagnose
penyakit anak, dan tingkat pendidikan orang tua terhadap kecemasan orang tua dengan
presentase terbanyak adalah kecemasan berat.

Salah satu tanda seseorang mengalami stress adalah adanya ketegangan otot dan
kecemasan merupakan tanda kesiapan tubuh terhadap potensial kejadian yang berbahaya,
sehingga individu pada kondisi cemas/ansietas memerlukan banyak energi untuk
mengembalikan ketidakseimbangan yang terjadi akibat respon terhadap kecemasan yang
dialami (Center for clinicalintervention, 2008). Kondisi ketenangan psikologis sangat
diperlukan orang tua dan keluarganya agar dapat mendukung proses perawatan sehingga
kesembuhan anak dapat berjalan lebih cepat. Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh
tenaga perawat terhadap orangtua, keluarga, ataupun pasien dalam meminimalkan
kecemasan sebagai reaksi stres dari hospitalisasi anak, dapat dilakukan dengan pemberian
terapi keperawatan jiwaantara lain Terapi Relaksasi Otot Progresif. Relaksasi otot
progresif ini digunakan untuk melawan rasa cemas, stres, atau tegang, selanjutnya
menegangkan dan melemaskan beberapa kelompok otot dan membedakan sensasi tegang
dan rileks, sehingga seseorang bisa menghilangkan kontraksi otot dan mengalami rasa
rileks (Soewondo, 2009). Penelitian yang dilakukan Sari (2015) menyatakan tentang
pelatihan teknik relaksasi, salah satunya dengan Terapi Relaksasi Otot Progresif terbukti
dapat menurunkan kecemasan pada Primary Caregiver penderita kanker payudara.
Penelitian yang dilakukan oleh Choi (2010) pada penelitiannya yang berjudul The Effectof
Music and Progressive Muscle Relaxationon Anxiety, Fatigue, and Quality of Life
inFamily Caregivers of Hospice Patients …………

Kekuatan:
Latar belakang telah memuat isu dan masalah yang signifikan yaitu kecemasan pada orang
tua dengan anak yang sakit atau dirawat di rumah sakit. Latar belakang telah memuat
identifikasi permasalahan penelitian. Pada latar belakang telah memuat akar penyebab dari
suatu masalah penelitian berupa luka pada pasien diabetes mellitus dan mencantumkan
alternatif pemecahan masalah.
Kelemahan:
Latar belakang penelitian ini terlalu panjang. Beberapa paragraf tidak memiliki
kesinambungan.
Saran:
Perlu menyusun latar belakang dengan menampilkan urgency lebih singkat, lebih kepada
pokok masalah yang ditemukan dan dilengkapi dengan tinjauan literatur yang relevan.
4. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan pengaruh Terapi Relaksasi Otot
penelitian Progresif dan Terapi Suportif dalam menurunkan kecemasan orang tua dengan anak yang
menjalani hospitalisasi
Kekuatan:
Pada jurnal penelitian ini telah mencantumkan tujuan dengan jelas.

5. Variabel- Variable bebas:


variabel Terapi Relaksasi Otot Progresif dan Terapi Suportif
penelitian Variabel terikat:
kecemasan orang tua dengan anak yang menjalani hospitalisasi
Kekuatan:
Terdapat dua jenis varibel pada penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Pada penelitian ini semua variabel sudah dijelaskan secara rinci.
7. Definisi Tidak dijelaskan rinci
operasional
8. Metode Penelitian ini menggunakan desain penelitian “Quasi experimental pre posttest” yaitu
penelitian dan melakukan observasi sebelum dan sesudah diberikan suatu perlakuan. Penelitian ini
pengambilan dilakukan di ruang anak di RSUD. Dr.R.Soedjono Selong KabupatenLombok Timur
periode Agustus-Oktober 2017. Dengan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling
sampel
diperoleh 25 pasang orangtua (50 orang tiap kelompok) sebagai responden sesuai kriteria
inklusi. Analisa data menggunakan analisis paired t test untuk mengetahui pengaruh skor
kecemasan sebelum dan sesudah diberikannya terapiyang sama, dan analisis independent t-
tes tuntuk mengetahui perbedaan pengaruh darikedua terapi, dimana masing-masing
variabel harus berdistribusi normal. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuisoner
kecemasan HARS untuk mengetahui skor kecemasan pada orangtua dengan anak yang
menjalani hospitalisasi. Kuisioner kecemasan ini sudah dilakukan uji validitas realibilitas
di RS berbeda dengan tempat penelitian yaitu di RS. Islam Namira Selong Kabupaten
Lombok Timur. Peneliti melakukan pemberian terapi keperawatan lanjut ini setelah
memperoleh izin dan mendapatkan lisensi dari perawat spesialis jiwa melalui ujian praktek
kemampuan pelaksanaan terapi. Pemberian terapi pada kelompok intervensi I dengan
menggunakan Terapi Relaksasi Otot Progresif, yang terdiri dari 3 sesi yaitu sesi satu
mengidentifikasikan ketegangan otot-otot yang di-rasakan, sesi dua adalah pelaksanaan
Terapi Relaksasi Otot Progresif, dan sesi tiga melakukan evaluasi. Selanjutnya pemberian
terapi pada kelompok intervensi II dengan menggunakan Terapi Suportif yang terdiri dari 4
sesi dalam 2 kali waktu pertemuan (sesi I dan sesi II padapertemuan satu, sesi III dan sesi
IV pada pertemuan kedua) masing-masing sesidilakukan selama 40 sampai 60 menit
Kekuatan:
Penjelasan metode penelitian sudah lengkap, terdapat desain penelitian, populasi, sample
dan kriteria penelitian.
9. Pengolahan data Tidak dijelaskan.
Kekurangan:
Belum menjelaskan uji dan langkah-langkah pengolahan data yang digunakan pada
penelitian ini.
Saran:
Semua variabel harus dicantumkan uji statistiknya.
10. Hasil Usia terendah responden pada kelompok Terapi Relaksasi Otot Progresif adalah 18 tahun,
tertinggi 47 tahun dengan rata ratausia 31.30. Sedangkan pada kelompok Terapi Suportif
usia terendah 20 tahun, tertinggi 47 tahun dengan rata-rata usia 32.12. Menurut tingkat
pendidikan, kelompok Terapi Relaksasi Otot Progresif sebagian besar berpendidikan SMA
yaitu sebanyak 20 orang (40%), tingkat pendidikan terendah yaitu SD sebanyak 7 orang
(14%), sedangkan kelompok Terapi Suportif sebagian besar responden berpendidikan
SMA sebanyak 23orang (46%), tingkat pendidikan terendahyaitu SD sebanyak 3 orang (6
%). Menurut jenis pekerjaan sebagian besar status pekerjaan responden kelompok Terapi
Relaksasi Otot Progresif sebagai lain-lain dan tidak bekerja (tidak tetap) yaitu masing-
masing sebanyak 17 orang (34%), status pekerjaan terendah yaitu sebagai PNS sebanyak 2
orang (4%). Sedangkan kelompok Terapi Suportif sebagian besar status pekerjaan
responden adalah tidak bekerja (tidak tetap) sebanyak 20 orang (40%), dan status
pekerjaan terendah adalah sebagai PNS sebanyak 1 orang responden (2.0 %). Menurut
lama rawat kelompok responden yang diberikan Terapi Relaksasi Otot Progresif dengan
lama perawatan anak<3 hari sebanyak 32 orang (64%) dan lamaperawatan anak >3 hari
sebanyak 18 orang (36%), sedangkan lama perawatan anak kelompok responden yang
diberikan Terapi Suportif dengan lama perawatan anak <3 hari sebanyak 35 orang (70%),
sedangkan lama perawatan anak >3 hari sebanyak 15orang (30%).

Dari tabel.3 diketahui bahwa responden yang diberikan terapi Terapi Relaksasi Otot
Progresif mampu menurunkan skor kecemasan dengan selisih 13,94. Selisih tersebut
adalah bermakna secara statistik (sig=0,000). Sedangkan responden yang diberikan Terapi
Suportif juga mampu menurunkan skor kecemasan dengan selisih13,94. Selisih tersebut
bermakna secara statistik (sig=0,000).

Kekuatan:
Hasil penelitian telah menjelaskan secara terperinci dari analisis univariat dan analisis
bivariat.

11. Pembahasan Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progresif terhadap kecemasan orang tua dengan
anak hospitalisasi
Hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan terhadap pemberian Terapi Relaksasi Otot
Progresif, beberapa diantaranya dapat menurunkan kecemasan, Insomnia, stress,
menurunkan rasa nyeri dan ketegangan otot (Saputri, F.D, 2016; Triwijaya, et al, 2014;
Fatimah U, 2013; Saedi,M et al 2012; Tobing D.L, 2012; Uskenat, M.D, 2012; Supriatin,L,
2010; Choi,YK, 2010). Menurut Lee,J.E dkk (2012) bahwa terapi relaksasi otot progresif
akan memberikan efek relaksasi yang dapat mengurangi kecemasan, serta meningkatkan
status fisik dan psikologis dari pasien, dan Center for clinical intervention (2008)
menjelaskan apabila terjadi kecemasan dapat menimbulkan beberapa sensasi serta
perubahan fisik, meliputi peningkatan aliran darah menuju otot, ketegangan otot,
mempercepat atau memperlambat pernapasan, meningkatkan denyut jantung serta
menurunkan fungsi digestif.

Kecemasan sebagai akibat dari ketidakmampuan seseorang melakukan adaptasi terhadap


situasi kehidupan, sehingga kondisi ini akan melibatkan sistem saraf otonom dalam tubuh,
dimana sistem saraf otonom tubuh manusia terdiri dari saraf simpatis dan para-simpatis.
Fungsi sistem saraf otonom ini secara tidak sadar akan berespon terhadap kecemasan yang
dialami oleh individu yang akan menyebabkan terjadinya perubahan fisiologis seperti
perubahan tanda-tanda vital (Seyle, 1956; Videbeck, 2008).

Terapi Relaksasi Otot Progresif merupakan salah satu teknik relaksasi yang dapat
digunakan sebagai manajemen stres, dimana kondisi stress seseorang dapat mempengaruhi
kecemasannya. Menurut Ramdani & Putra (2009), relaksasi seringkali digunakan untuk
menjelaskan suatu bentuk aktivitas yang menyenangkan, dimana relaksasi dapat
menghasilkan sensasi perasaan yang menyenangkan, selain mengurangi ketegangan,
terutama ketegangan psikologis dalam kaitannya dengan masalah kehidupan, hal ini sesuai
dengan hasil penelitian yang sudah dilakukan peneliti, bahwa pemberian Terapi Relaksasi
Otot Progresif dapat menurunkan kece-masan responden secara signifikan dengan dengan
penurunan skor kecemasan sebesar 68.87%.
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan peneliti membuktikan bahwa
pemberian Terapi Relaksasi Otot Progresif dapat diberikan terhadap orangtua anak yang
menjalani hospitalisasi, dan setelah menjalani terapi maka responden mempunyai
kemampuan tentang teknik relaksasi dalam mengatasi kecemasannya, dengan latihan yang
dilakukan dapat memperkuat koping adaptif bagi individu.

Pengaruh Terapi Suportif terhadap kecemasan orangtua dengan anak hospitalisasi


Beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya telah
membuktikan bahwa pemberian Terapi Suportif selain dapat meningkatkan koping
keluarga/individu, bahwa Terapi Suportif juga dapat menurunkan kecemasan, stress dan
meningkatkan kemampuan seseorang dalam bersosialisasi karena mempunyai strategi
koping yang sehat dan adaptif untuk megatasi masalah yang dihadapi (Damayanti, R,
2010; Sari,Hasmila, 2010; Widianti Efri, 2011; Wahyuningsih,S.A, 2011; Dewi Erti,I,
2011; Swasti Keksi,G ,2013; Hidayati,E, 2013).

Pemberian Terapi Suportif terhadap keluarga memiliki beberapa tujuan diantaranya dapat
menghindarkan seseorang dari perasaan menarik diri, memberikan dukungan emosional,
dan mendorong strategi koping yang sehat dan adaptif untuk menangani kehidupan yang
penuh dengan stres. Melalui kegiatan saling berbagi cerita dan perasaan yang mereka alami
membuat anggota kelompok belajar bahwa mereka tidak sendirian sehingga dapat saling
membantu satu sama lain untuk mengatasi perasaan frustrasi, kesepian, dan putus asa (Xu
& Filler,2008).

Pemberian Terapi Suportif terhadap keluarga diharapkan adanya peningkatan kemampuan


keluarga dalam mengelola beban dan kecemasan dimana keluarga dapat kesempatan
membahas masalah yang dihadapi dan dapat bertukar pengalaman dengan keluarga yang
lain. Bertukar pengalaman dalam mengelola beban dan kecemasan selama merawat anak
selama hospitalisasi dapat menjadi sumber dukungan sosial bagi masing-masing anggota
dalam kelompok, sehingga diharapkan beban serta kecemasan dapat berkurang. Pemberian
dukungan sosial dapat diberikan oleh anggota keluarga lainnya ataupun melalui bantuan
tenaga professional, misalnya dengan seorang perawat professional atau perawat jiwa
sebagai terapis (Videbeck, 2008).

Pemberian Terapi Suportif keluarga dapat meningkatkan kemampuan keluarga dalam


mengelola kecemasan, dimana keluarga dapat membahas masalah yang dihadapi selama
anak menjalani perawatan, sehingga memperoleh dukungan dari anggota keluarga lainnya
dalam mengatasi kecemasannya. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan
peneliti, bahwa pemberian Terapi Suportif dapat menurunkan kecemasan responden
dengan penurunan skor kecemasan sebesar 48.37%.

Hal ini membuktikan bahwa pemberian Terapi Suportif dapat digunakan untuk
menurunkan tingkat kecemasan orangtua anak yang menjalani hospitalisasi, karena dengan
pemberian Terapi Suportif dapat meningkatkan kekuatan bagi responden dalam
menghadapi masalah anak yang menjalani hospitalisasi, mempunyai ketrampilan koping,
serta kemampuan responden menggunakan sumber kopingnya.

Perbedaan Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progresif dan Terapi Suportif Terhadap
Kecemasan orangtua dengan anak hospitalisasi
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa orangtua sebagai
responden dengan anak yang menjalani hospitalisasi, mengalami kecemasan dan
merasakan banyak keluhan fisik seperti ketegangan otot, merasa pusing, nyeri/sakit
anggota badan, susah tidur, tidak dapat tidur nyenyak, masalah emosi seperti mudah
marah, kurang sabar, pikiran tidak tenang, perasaan sedih, gelisah, kurangnya kemampuan
berfikir. Setelah diberikan Terapi Relaksasi Otot Progresif sebagian besar dari keluhan
fisik, psikologis dan emosi responden dapat teratasi, dan menunjukkan perubahan terhadap
kecemasan.

Masalah ini sesuai dengan beberapa poin pertanyaan pada kuisioner kecemasan yang
digunakan sebagai alat penelitian oleh peneliti menggunakan Hamilton Anxiety Rating
Scale/HARS. Pemberian Terapi Relaksasi Otot Progresif mempunyai dampak secara
langsung terhadap tanda dan gejala fisik dan psikologis yang diakibatkan oleh kecemasan,
sehingga terjadi penurunan pada kecemasan responden. Hasil dari penelitian ini
membuktikan bahwa Pemberian Terapi Relaksasi Otot Progresif sangat membantu masalah
kecemasan dan masalah gangguan fisik serta psikologis yang dihadapi orangtua pada saat
anak menjalani hospitalisasi.

Sedangkan Terapi Suportif merupakan salah satu bentuk psikoterapi yang dapat digunakan
sebagai terapi kelompok untuk meningkatkan kemampuan keluarga/caregiver
menggunakan sistem pendukung dalam mengatasi maasalah psikososial stress, kecemasan
sebagai dampak merawat anak yang menjalani perawatan. Seorang individu dapat
merasakan kehadiran teman atau significant other mampu menciptakan adanya perasaan
cinta, prilaku dan adanya nilai caring, serta memberikan dukungan, sehingga individu akan
dapat merasakan manfaat langsung dari pemberian praktek dukungan secara kelompok
(Norbeck, 1981; Tsai & Wang, 2009).

Sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan Terapi Suportif agar terbentuknya hubungan
terapeutik yang bermanfaat untuk meningkatkan ke-kuatan bagi klien, ketrampilan koping,
serta kemampuan klien menggunakan sumber kopingnya, meningkatkan otonomi dalam
pengambilan keputusan, meningkatkan kemampuan klien mencapai kemandirian yang
lebih optimal, serta kemampuan mengurangi distress subyektif dan respon koping yang
maladaptif dan koping merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan individu dalam
mengatasi stress yang dihadapi (Stuart & Laraia, 2008; Stuart,2009)

Kekuatan:
Pembahasan telah menjelaskan hasil penelitian, melakukan justifikasi dengan mencari
teori-teori yang mendukung hasil penelitian serta memberikan opini-opini terhadap hasil
penelitian ini.

12. Kesimpulan Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat penurunan skor kecemasan orangtua
dengan anak hospitalisasi sebesar 68.87% sesudah diberikan Terapi Relaksasi Otot Pro-
gresif, dan penurunan skor kecemasan orangtua dengan anak hospitalisasi sebesar 48.37%
sesudah diberikan Terapi Suportif. Terapi Relaksasi Otot Progresif mempunyai pengaruh
lebih besar dalam menurunkan kecemasan orangtua dengan anak hospitalisasi
dibandingkan Terapi Suportif.

Perlu dikembangkan penelitian selanjutnya menggunakan modifikasi dari Terapi Relaksasi


Otot Progresif dibandingkan Terapi Suportif pada kelompok lain, karena Terapi Relaksasi
Otot Progresif selain. Perlu dikembangkan penelitian selanjutnya menggunakan Terapi
Relaksasi Otot Progresif secara kelompok untuk menurunkan kecemasan pada kasus
kecemasan lainnya. Perlu dikembangkan penelitian selanjutnya menggunakan modifikasi
Terapi Relaksasi Otot Progresif dengan psikoterapi lain dalam mening-katkan intervensi
keperawatan. Fasilitas pelayanan kesehatan khususnya Rumah Sakit Umum perlu
meningkatkan intervensi keperawatannya dengan memberikan pelayanan langsung tidak
hanya terhadap pasien, tetapi juga memperhatikan pelayanan intervensi keperawatan
terhadap orang tua/caregivers dengan menggunakan terapi spesialis seperti penerapan
Terapi Relaksasi Otot Progresif dan Terapi Suportif, melalui tenaga keperawatan yang
berkompeten.

Perlu meningkatkan kualitas pelayanannya dengan peningkatan kompetensi perawat,


sehingga dapat meningkatkan kemam-puan dalam memberikan implementasi keperawatan,
dan dapat menunjang mutu dan kualitas pelayanan di masyarakat pada umumnya.

Kekuatan:
Kesimpulan hasil penelitian telah menjawab tujuan penelitian.

Implikasi Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan perawat sebagai dasar dalam melaksanakan intervensi
Terapi Relaksasi Otot Progresif dan Terapi Suportif dalam menurunkan kecemasan orang tua
dengan anak yang menjalani hospitalisasi.

Jurnal Ilmu Keperawatan


Differences effect of progressive muscle relaxation therapy and supportive therapy on parents
anxiety with children hospitalization at RSUD Dr. R. Soedjono Selong East Lombok
Farida Maemunah Martiningsih, Retty Ratnawaty, Asti Melani Astar
Vol. 6, No.1 Mei 2018
Korespondensi : Farida Maemunah. DinasKesehatan Lombok Timur. Email :
herfa.mm82@gmail.com
LEMBAR PENILAIAN ANALISIS JURNAL
Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah III
Program Studi Pendidikan Profesi Ners STIKes YARSI Pontianak

Judul :
Nama Mahasiswa :
NIM :

Skala (0-
No Item Penilaian Bobot Nilai
100)
1 Keseusian topik dengan jurnal penelitian 10%
Artikel jurnal yang dipilih: Internasional (45%), nasional
2 45%
terakreditasi (35%) nasional tidak terakreditasi (20%)
3 Komponen analisis jurnal terisi dengan lengkap dan sesuai 30%
Implikasi keperawatan sesuai dengan topik dan jurnal
4 15%
penelitian
Jumlah Perolehan Nilai Tugas

Pontianak. …………………………
Nama Dosen Penilaian

(………………………………)
LEMBAR PENILAIAN PENDIDIKAN KESEHATAN
Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah III
Program Studi Pendidikan Profesi Ners STIKes YARSI Pontianak

Judul :
Nama Mahasiswa :
1. ….
2. ….
3. ….
4. ….

Skala
No Item Penilaian Bobot Nilai
(0-100)
FASE PRA INTERAKSI
1 Menyiapkan jurnal penelitian sesuai topik pendidikan kesehatan
A
2 Menyiapkan SAP dengan baik 15%
3 Menyiapkan media, materi dan audience
Total Skor A
FASE ORIENTASI
1 Mengucapkan salam
B 2 Melakukan evaluasi validasi
25%
3 Melakukan kontrak waktu
4 Menjelaskan tujuan
Total Skor B
FASE INTERAKSI
1 Validasi pengetahuan peserta Pendidikan kesehatan
2 Penguasaan materi/topik
C
3 Suara jelas dalam menyampaikan materi 35%
4 Memberikan contoh yang nyata terkait topik/materi Pendidikan
kesehatan
Total Skor C
TERMINASI
1 Melakukan evaluasi validasi peserta Pendidikan kesehatan
D
2 Melakukan evaluasi hasil Pendidikan kesehatan 25%
3 Mendorong diskusi kepada peserta Pendidikan kesehatan
Total Skor D
Jumlah Perolehan Nilai Tugas

Pontianak. …………………………
Nama Dosen Penilaian

(…………………………………)
FORMULIR SAP

Pokok Bahasan :
Sub Pokok Bahasan :
Sasaran :
Hari, tanggal :
Waktu :
Tempat :

A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
C. Materi
D. Metode Pendidikan Kesehatan
E. Strategi Pelaksanaan
No Tahap Kegiatan Waktu
1 ORIENTASI ………… 5 menit
2 INTERAKSI ………… 25 menit
3 TERMINASI ………… 10 menit

F. Pengaturan Tempat
G. Pengorganisasian
1. Ketua Pendidikan Kesehatan
Uraian Tugas
2. Fasilitator
Uraian Tugas
3. ……
H. Evaluasi
I. Materi
Referensi

You might also like