You are on page 1of 14

Tugas Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut Anak I

MAKALAH

ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT ANAK

DOSEN PEMBIMBING
Niakurniawati S.S.iT,MKM

DISUSUN OLEH
Liza Maisyura
NIM : P07125219050

POLTEKKSES KEMENKES ACEH


PRODI DIV KEPERAWATAN GIGI
ACEH BESAR
2021

PAGE \* MERGEFORMAT 1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah
sebagai tugas dari mata kulia Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut Anak I “ASUHAN
KESEHATAN GIGI dan MULUT ANAK I “. Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu,saya mengharapkan kritik serta saran dari bapak/ibu untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Aceh Besar,15 September 2021

penulis

PAGE \* MERGEFORMAT 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................5
1. Apa defenisi asuhan kesehatan gigi dan mulut anak ?.................................................................5
2. Apa saja factor yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut anak?.........................................5
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................5
Tujuan dari pada penulisan makalah ini adalah untuk berbagi ilmu tentang pengetahuan
pembelajaran mengenai kesehatan gigi dan mulut anak......................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
PENBAHASAN..........................................................................................................................................6
2.1 A. Pengertian Proses Asuhan Keperawatan Gigi............................................................................6
1. PENGKAJIAN...........................................................................................................................6
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN GIGI.......................................................................................8
3. RENCANA KEPERAWATAN GIGI.........................................................................................9
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN GIGI............................................................................10
5. EVALUASI KEPERAWATAN GIGI......................................................................................10
2.2 B. Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak..................................11
1. Gizi makanan..........................................................................................................................11
2. Jenis makanan.........................................................................................................................12
3. Kebersihan gigi.......................................................................................................................12
4. Kepekatan air ludah................................................................................................................12
5. Factor genetic.........................................................................................................................12
2.3 C. Peran Orang Tua dalam Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak...................................12
BAB III......................................................................................................................................................14
PENUTUP.................................................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14

PAGE \* MERGEFORMAT 1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan gigi dan mulut adalah bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan
satu dengan yang lainnya, karena kesehatan gigi dan mulut akan mempengaruhi kesehatan
keseluruhan dari tubuh. Pembangunan di bidang kesehatan gigi merupakan bagian integral
pembangunan nasional, yang artinya pembangunan di bidang kesehatan gigi dan mulut tidak
boleh ditinggalkan. Upaya pada bidang kesehatan gigi perlu mendapat perhatian, demi
menunjang kesehatan yang optimal. Pencapaian derajat kesehatan yang optimal, salah
satunya perlu dilakukan pada anak usia sekolah dasar. Upaya pemeliharaan kesehatan gigi
dan mulut seharusnya dilakukan sejak anak usia dini (Riyanti, dkk., 2005). Menurut
Rismawati (2012) pelaksanaan pembangunan kesehatan dengan memberikan prioritas kepada
upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dengan tidak mengabaikan upaya
penyembuhan dan pemulihan kesehatan, termasuk pada anak usia sekolah dasar demi
tercapainya derajat kesehatan yang optimal. Adapun untuk menunjang upaya kesehatan yang
optimal maka upaya di bidang kesehatan gigi perlu mendapat perhatian. Upaya kesehatan
gigi perlu ditinjau dari aspek lingkungan, pengetahuan, pendidikan, kesadaran masyarakat
serta penanganan kesehatan gigi dan mulut termasuk pencegahan dan perawatan. Kondisi
kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan sudah diabaikan oleh sebagian besar orang.
Perawatan gigi dan mulut dianggap tidak begitu penting, padahal manfaatnya sangat vital
dalam menunjang kesehatan dan penampilan (Pratiwi, 2007).

Zatnika (2009) menyatakan bahwa sebanyak 89% anak Indonesia dengan usia di bawah 12
tahun menderita penyakit gigi dan mulut. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap derajat
kesehatan, proses tumbuh kembang, bahkan kemampuan belajar akan turun sehingga
mempengaruhi pencapaian prestasi belajar yang dapat berdampak akan hilangnya masa
depan anak. Anak-anak usia sekolah umumnya memiliki resiko karies yang tinggi karena
pola kebiasaan dan pengetahuan yang kurang. Anak usia 12 tahun merupakan indikator yang
baik untuk pengukuran karies gigi. Dibutuhkan upaya pencegahan penyakit melalui beberapa
metode. Salah satunya adalah melalui program keehatan sekolah dengan jenjang yang lebih
awal ( Adhani, dkk., 2014). Usia 12 tahun adalah kelompok umur yang penting untuk
diperiksa karena umumnya anak-anak meninggalkan bangku Sekolah Dasar pada umur 12
tahun. Selain itu, semua gigi permanen diperkirakan sudah erupsi pada kelompok umur ini
kecuali gigi molar tiga. Usia 12 tahun ditetapkan sebagai umur pemantauan global (Global
Monitoring Age) untuk karies. Gigi yang paling akhir erupsi lebih rentan terhadap karies.
Kerentanan ini meningkat karena sulitnya membersihkan gigi yang sedang erupsi sampai gigi
tersebut mencapai dataran oklusal dan beroklusi dengan gigi antagonisnya (Pintauli, dkk.,
2008).

PAGE \* MERGEFORMAT 1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa defenisi asuhan kesehatan gigi dan mulut anak ?


2. Apa saja factor yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut anak?
3. Apa saja diagnose dari keperawatan gigi ?
4. Apa saja rencana keperawatan gigi ?
5. Apa yang dimaksud dengan implemen keperawatan gigi ?
6. Apa yang dimaksud dengan evaluasi keperawatan gigi ?

1.3 Tujuan

Tujuan dari pada penulisan makalah ini adalah untuk berbagi ilmu tentang pengetahuan
pembelajaran mengenai kesehatan gigi dan mulut anak.

PAGE \* MERGEFORMAT 1
BAB II

PENBAHASAN

2.1 A. Pengertian Proses Asuhan Keperawatan Gigi


Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi di katakana suatu proses karena menggunakan
pendekatan sistematik dalam pelayanan perawatan gigi. Didalam pelaksanaannya terdapat
beberapa aspek atau perilaku kunci yaitu Pengkajian, Diagnosa keperawatan gigi, Perencanaan,
Implementasi, dan Evaluasi.

Proses keperawatan gigi yang ditujukan untuk pemberian pelayanan klinis keperawatan gigi
menunjukan bahwa seorang perawat gigi bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan
memecahkan masalah dalam ruang lingkup praktek pelayanan asuhan keperawatan gigi.
1. PENGKAJIAN
Tahap pengkajian merupakan fondasi dari proses keperawatan gigi. Pengkajian adalah
seni mengumpulkan dan menganalisis data-data subyektif maupun obyektif dari klien dan
mengarahkan penilaian kepada kebutuhan manusia dari klien dan hal-hal yang dapat
menghalangi pemenuhan kebutuhan tersebut yang berhubungan dengan pelayanan asuhan
keperawatan gigi.
Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan dibagi dalam empat tahap kegiatan, yang
meliputi ; pengumpulan data, analisis data, sistematika data dan penentuan masalah. Adapula
yang menambahkannya dengan kegiatan dokumentasi data (meskipun setiap langkah dari proses
keperawatan harus selalu didokumentasikan juga).
Ada beberapa proses pengkajian suatu masalah yaitu :
a) Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang dilakukan secara
sistematis untuk menentuan masalah-masalah, serta kebutuhan-kebutuhan keperawatan dan
kesehatan klien.
Pengumpulan data dimulai sejak klien masuk klinik, selama klien dirawat secara terus-
menerus, serta pengkajian ulang untuk menambah / melengkapi data.
1) Tujuan pengumpulan data:
 Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan gigi klien
 Untuk menentukan masalah keperawatan gigi klien
 Untuk menilai keadaan kesehatan gigi klien
 Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langah-langkah beriutnya.

PAGE \* MERGEFORMAT 1
2) Jenis data
Data Objektif
Merupakan data yang diperoleh melalui suatu pengukuran dan pemeriksaan dengan
menggunakan standart yang diakui (berlaku), seperti : keadaan rongga mulut, kebersihan gigi,
warna kulit, tanda-tanda vital, tingkat kesadaran, dll. Data-data tersebut diperoleh melalui
`senses` : Sight, smell, hearing, touch dan taste.
· Data Subjektif
Merupakan data yang diperoleh dari keluhan-keluhan yang disampaikan oleh klien, misalnya
rasa nyeri ketika makan, pusing, mual, ketakutan, kecemasan, ketidaktahuan, dll.
3) Cara pengumpulan data
Pengumpulan data bias didapat melalui beberapa teknik diantaranya :
· Wawancara
· Pengamatan / observasi
Observasi adalah mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data tentang masalah
kesehatan dan keperawatan klien. Observasi dilakukan dengan menggunakan penglihatan dan
alat indra lainnya, melalui rabaan, sentuhan dan pendengaran. Tujuan dari observasi adalah
mengumpulkan data tentang masalah yang dihadapi klien melalui kepekaan alat panca indra.
· Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik adalah melakukan pemeriksaan fisik klien untuk menentukan masalah
kesehatan klien.
4) Analisis Data
Analisis data merupakan kemampuan kognitif dalam pengembangan daya berfikir dan penalaran
yang dipengaruhi oleh latar belakang ilmu dan pengetahuan, pengalaman, dan pengertian
keperawatan. Dalam melakukan analisis data, diperlukan kemampuan mengkaitkan data dan
menghubungkan data tersebut dengan konsep, teori dan prinsip yang relevan untuk membuat
kesimpulan dalam menentukan masalah kesehatan dan keperawatan klien.
Fungsi analisis :
· Dapat menginterpretasi data keperawatan dan kesehatan gigi, sehingga data yang
diperoleh memiliki makna dan arti dalam menentukan masalah dan kebutuhan klien
· Sebagai proses pengambilan keputusan dalam menentukan alternatif pemecahan masalah
yang dituangkan dalam rencana asuhan keperawatan gigi, sebelum melakukan tindakan
keperawatan gigi.
5) Prioritas Masalah
Apabila masalah talah diidentifikasi, maka disusun daftar masalah yang ditemukan, kemudian
diprioritaskan. Hal ini dilakukan karena tidak mungkin semua masalah diatasi bersama-sama
sekaligus. Jadi diputuskan masalah mana yang yang dapat diatasi terlebih dahulu.
Dalam memprioritaskan kebutuhan klien, hirarki Maslow menjadi rujukan perawat dalam
menentukan pemenuhan kebutuhan klien. Kebutuhan fisiologi menjadi kebutuhan utama

PAGE \* MERGEFORMAT 1
manusia, kemudian diikuti oleh kebutuhan-kebutuhan psikososial seperti : aman-nyaman,
pengetahuan, cinta-memiliki, harga diri dan aktualisasi diri.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN GIGI


Dalam pelayanan asuhan keperawatan gigi, diagnose dapat diartikan sebagai analisis dari
penyebab dan sifat dari suatu masalah dan atau situaasi atau suatu pernyataan mengenai
solusinya.
Menurut para ahli (perry & potter, 2005) :
· Abdellah ( 1957 ) : Diagnosa keperawatan adalah penentuan sifat dan keluasan masalah
keperawatan yang ditunjukkan oleh pasien individual atau keluarga yang menerima asuhan
keperawatan.
· Durand Prince ( 1966) : Diagnosa Keperawatan adalah suatu pernyataan tentang konklusi
yang dihasilkan dari pengenalan terhadap pola yang berasal dari penyelidikan keperawatan dari
pasien.
Diagnosa Keperawatan Gigi ditegakkan berdasarkan :
· Masalah actual dan masalah potensial yang berhubungan dengan kesehatan atau penyakit
mulut pasien.
· Factor-faktor yang menyebabkan masalah dan factor-faktor resiko yang mungkin
mempengaruhi.
· Bukti-bukti yang mendukung diagnose keperawatan gigi
· Kekuatan klien yang dapat mendukung klien dalam mencegah atau mengatasi masalah.
· Focus terhadap prioritas keperawatan.
Perawat gigi mengidentifikasi masalah-masalah dalam rangka keperawatan gigi dapat
dilakukan dalam rangka kerja sama dengan dokter gigi. Gordon (1976) menyatakan bahwa ada 3
komponen yang harus termasuk dalam sebuah pernyataan diagnose :
· Masalah kesehatan mulut atau potensi masalah kesehatan mulut yang dapat ditangani
dalam intervensi keperawatan gigi.
· Kemungkinan penyebab atau factor-faktor etiologi.
· Tanda-tanda dan gejala yang dapat didefinisikan.

PAGE \* MERGEFORMAT 1
3. RENCANA KEPERAWATAN GIGI
Perencanaan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada
klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai
tujuan tersebut.(Potter & Perry, 2005).
Langkah-langkah intervensi keperawatan :
a. Menetapkan Prioritas
Setelah merumuskan diagnosa keperawatan spesifik, perawat menggunakan ketermpilan
berpikir kritis untuk menetapkan prioritas diagnosa dengan membuat peringkat dalam urutan
kepentingannya.Prioritas ditegakkan untuk mengidentifikasi urutan intervensi keperawatan
ketika klien mempunyai masalah atau perubahan multiple.(Carpenito, 1995).
Prioritas pemilihan adalah metoda yang digunakan perawat dan klien untuk secara
mutualisme membuat peringkat diagnosa dalam urutan kepentingan yang didasarkan pada
keinginan, kebutuhan dan keselamatan klien.Perawat menggunakan prioritas untuk mengatur
intervensi untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan untuk memenuhi kebutuhan
klien.Prioritas diklasifikasikan sebagai tinggi, menengah dan rendah.Prioritas bergantung pada
urgensi dari masalah, sifat dari pengobatan yang diberikan, dan interaksi diantara diagnosa
keperawatan.
b. Menetapkan Tujuan
Setelah mengkaji, mendiagnosis, dan menetapkan prioritas tentang kebutuhan perawatan
kesehatan klien, perawat merumuskan tujuan dan hasil yang diperkirakan dengan klien untuk
setiap diagnosa keperawatan (Gordon,1994). Maksud dari penulisan tujuan dan hasil yang
diperkirakan ada dua.Pertama, tujuan dan hasil yang diperkirakan memberikan arahan untuk
intervensi keperawatan yang individual.Kedua, tujuan dan hasil yang diperkirakan untuk
menentukan keefektifan intervensi.Bulechek & McCloskey (1985), mendefinisikan tujuan
sebagai “petunjuk untuk pemilihan intervensi keperawatan dan kriteria dalam evaluasi intervensi
keperawatan”.Tujuan harus tidak hanya memenuhi kebutuhan klien
Dua tipe tujuan dikembangkan untuk klien; yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka
panjang.
· Tujuan jangka pendek adalah sasaran yang diharapkan tercapai dalam periode waktu yang
singkat, biasanya kurang dari satu minggu (Carpenito, 1995).
· Tujuan jangka panjang adalah sasaran yang diperkirakan untuk dicapai sepanjang periode
waktu yang lebih lama, biasanya lebih dari satu minggu atau berbulan-bulan (Carpenito, 1995).
Tujuan jangka panjang dapat dilanjutkan saat pemulangan ke fasilitas keperawatan terampil,
lingkungan rehabilitasi, atau kembali ke rumah.

PAGE \* MERGEFORMAT 1
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN GIGI
Implementasi keperawtana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus yang lebih baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter & Perry, 1997).
Untuk kesuksesan pelaksanaan implementasi keperawatan agar sesuai dengan rencana
keperawatan, perawta harus mempunyai kemampuan kognitif, kemapuan dalam hubungan
nterpersonal, dan keterampilan dalam melaksanakan tindakan. Peaksanaan implementasi harus
berpusat pada kebutuhan pasien, factor-faktor lain yang memepengaruhi kebutuhan keperawatan,
dan kegiatan kamunikasi.
a. Individualitas klien, dengan mengkomunikasikan makna dasar dari suatu implementasi
keperawatan yang akan dilakukan.
b. Melibatkan klien dengan mempertimbangkan energy yang dimilliki, penyakitnya, hakikat
stressor, keadaan psiko-sosio-kultural, pengertian terhadap penyakit dan intervensi.
c. Pencegahan terhadap komplikasi yang mungkin terjadi.
d. Mempertahankan kondisi tubuh agar penyakit tidak menjadi lebih parah serta upaya
peningkatan kesehatan.
e. Upaya rasa aman dan bantuan kepada klien dalam memenuhi kebutuhannya.
f. Penampilan perawat yang bijaksana dari segala kegiatan yang dilakukan kepada klien.

5. EVALUASI KEPERAWATAN GIGI


Evaluasi merupakan penilaian terhadap sejumlah informasi yang diberikan untuk tujuan yang
telah ditetapkan (Potter &Perrty, 2005).

Evaluasi diartikan sebagai : selalu menjaga tujuan suatu ketika kumcul hal-hal baru dan
memerlukan penyesuaian perencanaan (Steven, F., 2000).
a. Tujuan Evaluasi
· Menilai apakah perawatan sesuai dengan yang diharapakan oleh pasien dan perawat,
dengan mengadakan evaluasi selama proses perawtatan, sehingga dapat melakukan penyesuaian
tepat pada waktunya.
· Menilai apakah perawat sesuai dengan yang diharapkan oleh pasien dan perawat, dengan
mengadakan evaluasi selama proses perawatan, sehingga dapat melakukan penyesuaian tepat
pada waktunya.
b. Komponen evaluasi
· Mengumpulkan data yang berhubungan.
Perawat mengumpulkan data sehingga dapat di tarik kesimpulan tentang apakah tujuan telah
terpenuhi.Hala ini biasanya diperlakukan untuk mengumpulkan data baik baik subjektif maupun
objektif.

PAGE \* MERGEFORMAT 1
· Membandingkan data dengan hasil
Perawat dank lien berperan aktif dalam membandingkan respon klien dengan hasil yang di
inginkan, misalnya apakah klien berjalan tanpa bantuan.
· Menghubungkan aktivitas dengan hasil
Tindakan yang di lakukan perawat harus berorientasi pada hasil dan di terima oleh pasien.
· Menggambarkan kesimpulan tentang masalah
perawat menggunakan penilaian tentang pencapaian tujuan apakah rencana perawatan efektif
dalam menyelesaikan masalah klien selanjutnya di tarik satu kesimpulan dari masalah klien.

2.2 B. Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak
Dalam hal ini banyak sekali yang mempengaruhi kesehatan gigi, antara lain :
1. Gizi makanan
Perlu kita ketahui bahwa benih gigi seudah terbentuk waktu janin (embrio) berusia ½
bulan dalam kandungan. Makananmakanan ini sudah tercakup dalam empat sehat lima
sempurna.
Dalam hal ini makanan mempunyai 3 pengaruh:
a. Pengaruh selama pembentukan gigi
Zat kapur merupakan bahan utama dalam pembentukan enamel, disamping vitamin C, D,
dan lain-lain.
b. Bila gigi sudah tumbuh
Makanan yang empuk dan lunak tidak memerlukan pengunyahan yang sulit. Sering tidaknya
ktia makan juga mempengaruhi. Pengaruh asam dari zat hidrat arang dalam mulut terjadi
selama 40 menit pertama sesudah makan. Kalau kita makan 3 kali sehari maka pengaruh
asam hanya terjadi selama 3 x 30 menit = 1 ½ jam/hari.

2. Jenis makanan
Makanan yang mudah lengket dan menempel digigit seperti permen dan coklat,
makanan ini sangat disukai oleh anakanak. Hal ini yang mengakibatkan gangguan. Makanan
tadi mudah tertinggal dan melekat pada gigi dan bila terlalu sering dan lama akan berakibat
tidak baik. Makanan yang manis dan lengket tersebut akan bereaksi di mulut dan asam yang
merusak email gigi.

3. Kebersihan gigi
Biasakanlah anak-anak agar selalu menyikat giginya atau berkumur-kumur setiap
selesai makan atau sebelum tidur.

PAGE \* MERGEFORMAT 1
4. Kepekatan air ludah
Pada orang-orang yang mempunyai air ludah yang sangat pekat dan sedikit akan lebih
mudah giginya menjadi berlubang dibandingkan dengan air ludah yang encer dan banyak,
sebab pada anak yang beair ludah pekat dan sedikit maka sisa makanan akan mudah
menempel pada permukaan gigi. (Moestopo, 1982)

5. Factor genetic
Selain perawatan gigi susu, kerapihan gigi tetap pada anak usia dini juga dipengaruhi
oleh faktor keturunan. Karena itu tak jarang ada anak yang kondisi gigi susunya baik namun
gigi tetapnya berjejalan.

2.3 C. Peran Orang Tua dalam Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak
Jangan anggap remeh kesehatan gigi dan mulut terutama anak usia dini. Banyak orang
tidak pernah membayangkan bahwa masalah gigi dan mulut anak dapat berpengaruh pada
perkembangan anak. Maka dari itu, betapa penting perhatian orangtua terhadap kesehatan
gigi dan mulut anak, terutama anak- anak yang masih balita maupun anak usia dini. Sebab,
kondisi gigi susu akan menentukan pertumbuhan gigi tetap si anak.
Selain itu, bila anak memiliki gigi yang tidak sehat, dia akan sulit mencerna makanan
sehingga proses pertumbuhan si anak akan terganggu. Akibatnya, anak akan mudah
terserang penyakit. Setiap orangtua sebaiknya menanamkan suatu prinsip dalam dirinya
bahwa anak-anak harus bebas dari rasa sakit gigi dan memberi mereka awal kehidupan yang
baik sehingga mereka mampu bersaing di masa depan.
Pertumbuhan gigi pada anak ditandai dengan pemunculan gigi pada permukaan gusi dan
diikuti dengan perubahan posisi gigi dari dalam tulang pendukung gigi untuk menempati
posisi fungsionalnya dalam rongga mulut. Masa pemunculan gigi secara klinis merupakan
suatu tanda pertumbuhan seorang anak. Tahap pertama pertumbuhan gigi sangat jelas
selama minggu keenam dari kehidupan embrional. Mulai tumbuhnya gigi merupakan proses
penting pertumbuhan seorang anak. Orangtua harus mengetahui cara merawat gigi anaknya.
Orangtua juga harus mengajari anaknya cara merawat gigi dengan baik, yaitu dengan
memberi contoh cara menyikat gigi yang benar.
Perawatan gigi sejak dini sangat penting untuk menghindari proses kerusakan gigi,
seperti gigi berlubang, keropos, dan pembengkakan pada gusi. Anak usia dini juga harus
diajak atau diperkenalkan secara dini kepada dokter gigi. Hal ini sangat bermanfaat dalam
membiasakan pemeriksaan gigi secara rutin dan mengatasi rasa takut anak kepada dokter
gigi.

PAGE \* MERGEFORMAT 1
Orangtua dapat mencoba cara mengenalkan dokter gigi kepada anak usia dini, yaitu
dengan mengajak anak ikut serta saat ibu atau ayahnya memeriksakan gigi. Cara ini juga
mengenalkan anak pada suasana ruangan dokter gigi, suara-suara mesin, dan peralatan yang
digunakan dokter. Anak juga dapat melihat bagaimana ibu atau ayahnya tetap tenang saat
dokter gigi melakukan perawatan. Tak kalah penting ialah memilih dokter gigi anak yang
memahami dan mendapat pendidikan bagaimana membuat anak-anak nyaman saat ke dokter
gigi. Misalnya, dokter yang menyediakan ruang tunggu berisi buku dan mainan, serta
mengisi dinding ruangan dengan gambar-gambar yang menarik dan disukai anak usia dini.
Selain itu, orangtua harus memerhatikan pola makan anak usia dini. Jangan terlalu sering
memberi anak makanan yang manis dan lengket. Sebab, makanan jenis ini mudah tertinggal
dan melekat pada gigi, dan bila terlalu sering serta lama akan berakibat tidak baik. Makanan
manis dan lengket tersebut akan bereaksi di dalam mulut dan membentuk asam yang
merusak email gigi. Hal ini akan mengakibatkan timbulnya gangguan, seperti gigi berlubang
atau yang dikenal sebagai karies.
Pemeliharaan kesehatan anak usia dini terutama berumur di bawah lima tahun masih
bergantung kepada orangtua. Orangtua, terutama ibu, mempunyai peran yang sangat
dominan dalam upaya pecegahan penyakit gingivitis ataupun penyakit mulut lainnya. Peran
ibu dalam upaya meningkatkan kesehatan gigi dan mulut anak usia dini dapat dilihat dari
sikap dan perhatiannya terhadap perawatan gigi dan mulut anaknya. Usaha untuk mencegah
kerusakan gigi tentunya tidak dilakukan dengan mengurangi pemberian susu kepada anak
usia dini. Mengingat penyebab utama timbulnya karies gigi dan gingivitis adalah plak,
upaya yang dapat dilakukan ialah membersihkan plak dari permukaan gigi. Upaya tersebut
dapat berupa penyikatan gigi, kumur-kumur, dan pembersihan gigi dengan kapas atau kain
basah pada balita.
Apabila anak sudah agak besar, orangtua harus dapat membantu anak untuk memulai
rutinitas menggosok gigi. Caranya dengan mengajari dan memberi contoh bagaimana cara
memegang sikat gigi dan menggosok gigi dengan benar. Kebersihan gigi dan mulut hanya
dapat dicapai dengan menyikat gigi secara benar, rutin, dan teratur setiap hari, terutama
menjelang tidur, agar permukaan gigi terbebas dari plak.

PAGE \* MERGEFORMAT 1
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dapat di tarik kesimpulan bahwa asuhan keperawatan gigi merupakan
sebuah proses karena menggunakan pendekatan sistematik dalam pelayanan perawatan gigi.
Didalam pelaksanaannya terdapat beberapa aspek atau perilaku kunci. Pengkajian yang
sistematis dalam keperawatan dibagi dalam empat tahap kegiatan, yang meliputi ; pengumpulan
data, analisis data, sistematika data dan penentuan masalah. Adapula yang menambahkannya
dengan kegiatan dokumentasi data.

DAFTAR PUSTAKA

ASKEP GIGI - Bing

https://evaluasidalamaskepgilut.blogspot.com/2019/04/a.html

https://persi.or.id/wp-content/uploads/2020/11/kmk2842006.pdf

PAGE \* MERGEFORMAT 1

You might also like