Professional Documents
Culture Documents
Makalah Manajerial
Makalah Manajerial
Di susun oleh :
Kelompok 4
Amelia 211104010572
Angga Rizki Darmawan 211104010512
Fina Shofia Rahmah 211104010071
Insania Aulia Nursidqiyah 211104010421
Jamaluddin An-Nashar 211104010422
Maharani 211104010539
M. Zaenur Kurniawan 211104010081
Tio Ilham 211104010479
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah : Ekonomi Manajerial
Dosen pengampu : Ibu Hannisa Rahmaniar Hasnin, S.Sos.,M.A
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah mengajarkan kepada manusia apa yang
belum diketahuinya dan memberikan hidayah dan rahmat nya sehingga kami sebagai
penyusun dapat merampungkan penulisan makalah ini sebagai salah satu syarat memenuhi
tugas dari mata kuliah Ekonomi Manajerial.
Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala kekurangan dan
kesalahan dari makalah ini.
Kami juga sangat berterimakasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyusun
makalah ini. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna namun cukup untuk dimengerti dan di
pahami bagi para pembaca nya , sekali lagi penulis meminta maaf atas kekurangannya dan
semoga pembaca dapat mengambil nilai positif yang ada.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 4
1.1 Latar belakang ................................................................................... 4
1.2 Rumusan masalah ............................................................................ 4
1.3 Tujuan makalah ................................................................................. 5
3
BAB I
PENDAHULUAN
Persaingan antar perusahaan makin ketat sehingga manajer dituntut untuk melakukan
pertimbangan dan perencanaan yang matang agar keputusan investasi yang diambil tepat
sehingga perusahaan dapat bertahan dalam persaingan dan bahkan dapat memperluas kegiatan
usahanya.
4
1.3 Tujuan
Tujuan dibuat atau disusun nya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Ekonomi Manajerial.
5
BAB II
PEMBAHASAN
1) Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu yang panjang. Ini berarti bahwa
perusahaan harus menunggu selama waktu yang panjang atau lama sampai keseluruhan
dana yang tertanam dapat diperoleh kembali oleh perusahaan. Ini akan berpengaruh bagi
penyediaan dana untuk keperluan lain.
2) Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan di waktu yang
akan datang. Kesalahan dalam mengadakan “forecasting” akan dapat mengakibatkan
adanya “over” atau “under-investment” dalam aktiva tetap. Apabila investasi dalam aktiva
tetap terlalu besar melebihi daripada yang diperlukan akan memberikan beban tetap yang
besar bagi perusahaan. Sebaliknya kalau jumlah investasi dalam aktiva tetap terlalu kecil
6
akan dapat mengakibatkan kekurangan peralatan, yang ini dapat
mengakibatkan perusahaan bekerja dengan harga pokok yang tinggi
sehingga mengurangi daya bersaingnya atau kemungkinan lain ialah
kehilangan sebagian dari pasar bagi produknya.
3) Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah yang
besar. Jumlah dana yang besar itu mungkin tidak dapat diperoleh dalam
jangka waktu yang pendek atau mungkin tidak dapat diperoleh sekaligus.
Berhubung dengan itu maka sebelumnya harus dibuat rencana yang hati-
hati dan teliti.
4) Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal
tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat. Kesalahan dalam
pengambilan keputusan di bidang ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya
kerugian.
• Penukaran.
Investasi untuk menukar peralatan produksi yang telah usang dengan yang lebih baru
• Penghematan biaya.
Investasi untuk menggantikan peralatan tua namun masih bekerja dengan peralatan
baru yang lebih efisien, pembiayaan untuk program-program pelatihan yang ditujukan untuk
mengurangi biaya tenaga kerja, dan pengeluaran untuk memindahkan fasilitas produksi ke
wilayah tempat dimana tenaga kerja dan bahan baku lebih murah.
7
Investasi untuk mengembangkan, memproduksi, dan menjual produk baru dan/atau
mempunyai pasar baru.
• Regulasi Pemerintah.
Ada beberapa alat analisa atau metode dalam keputusan investasi. Metode yang sering
digunakan antara lain:
ARR merupakan metode yang menilai usulan proyek investasi dengan cara mengukur
tingkat keuntungan dari investasi yang digunakan untu mendapatkan keuntungan tersebut.
Secara matematis rumus untuk menghitung ARR, adalah sebagai berikut:
PBP merupakan metode metode yang menilai usulan proyek investasi dengan cara
menghitung jangka waktu suatu investasi untuk menutup kembali semua pengeluarannya
dengan menggunakan aliran kas yang masuk. Secara matematis rumus untuk menghitung
PBP, adalah sebagai berikut:
Investasi awal
PBP = 1 tahun
Arus kas masuk
Metode NPV merupakan metode yang menilai usulan proyek investasi dan
mempertimbangkan nilai waktu uang. Secara matematis rumus untuk menghitung PBP,
adalah sebagai berikut:
8
Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan kan menentukan apakah suatu
investasi layak dilaksanakan oleh perusahaan atau tidak. Pengambilan keputusan tersebut
mempertimbangkan aliran kas keluar (cash outflow) yang akan dikeluarkan perusahaan dan
aliran kas masuk (cash inflow) yang akan diperolehnya berkaitan dengan investasi yang
diambil. Ada 3 macam aliran kas yang terjadi dalam investasi yaitu intial cash flow,
operational cash flow, dan terminal cash flow.
Contoh Soal
Diketahui:
1. Nilai residu adalah nol
2. Metode penyusutan yang digunakan adalah metode penyusutan garis lurus
3. Tingkat suku bunga sebesar 15%
4. Data arus kas :
Tahun A B
0 90.000.000 120.000.000
1 40.000.000 70.000.000
2 40.000.000 50.000.000
3 40.000.000 30.000.000
Jawab :
1. Accounting Rate of Return (ARR)
Depresiasi Proyek A
90.000.000
Depresiasi A = = 30.000.000
3
9
Rata-rata laba setelah pajak projek A
30.000.000
= = 10.000.000
3
Depresiasi Proyek B
120.000.00 0
DepresiasiB = = 40.000.000
3
30.000.000
= = 10.000.000
3
10.000.000
ARR A = 100% = 22,22%
45.000.000
10.000.000
ARR B = 100% = 16,67%
60.000.000
10
2. Payback Period, PBP
Tahun
0 90.000.000
1 40.000.000 –
50.000.000
2 40.000.000 –
10.000.000
3 40.000.000
10.000.000
PBP A = 2 tahun + 12 = 2 tahun 3 bulan
40.000.000
Tahun
0 120.000.000
1 70.000.000 –
50.000.000
2 50.000.000 –
0
Proyek A,
1 - (1 + i)-n
PV A = A x
i
1 - (1 + 0,15)-3
PV A = 40.000.000 x
0,15
PV A = 40.000.000 x 2,283225117
= 91.329.004,68
= 90.000.000 x (1+0,15)0
= 90.000.000 x 1
11
= 90.000.000
= 91.329.004,68 - 90.000.000
= 1.329.004,68
Proyek B
Jumlah 118.402.235,6
= 120.000.000 x (1+0,15)0
= 120.000.000 x 1
= 120.000.000
= 118.402.235,6 - 120.000.000
= -1.597.764,4
Aliran kas operasional (operational cash flow) merupakan aliran kas yang terjadi
selama umur investasi. Operational cash flow ini berasal dari pendapatan yang diperoleh
dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan. Aliran kas operasisering
disebut cash inflow (aliran kas masuk) yang nantinya akan dibandingkan dengan cash
outflow untuk menutup investasi. Operational cash flow (cash inflow) ini biasanya diterima
setiap tahun selama umur ekonomis investasi yang berupa aliran kas masuk bersih (disebut
proceeds). Besarnya proceeds terdiri dari 2 sumber yaitu berupa laba setelah pajak atau
earning after tax (EAT) ditambah depresiasi. Mengapa depresiasi merupakan sumber kas
masuk (cash inflow), padahal depresiasi merupakan biaya yang akan mengurangi laba.
12
Biaya depresiasi merupakan biaya yang digunakan untuk mengurangi nilai suatu
aktiva tetap. Pada saat terjadi biaya depresiasi tersebut, perusahaan tidak mengeluarkan
biaya yang berbentuk kas walaupun di laporan laba rugi besarnya depresiasi tersebut
menambah biaya operasi. Karena depresiasi di satu sisi menambah biaya padahal di sisi lain
sebenarnya tidak mengeluarkan uang kas maka sebenarnya ada kas yang terkumpul dan
diperlakukan sebagai kas masuk sebesar biaya depresiasi tersebut selama umur aktiva. Dana
yang terkumpul tersebut nantinya akan digunakan untuk membeli aktiva kembali apabila
aktiva yang didepresiasi tersebut telah habis umur ekonomisnya.
Dana yang digunakan untuk investasi aktiva tetap dapat berasal dari modal sendiri
dan atau modal asing (hutang). Perbedaan sumber modal yang digunakan untuk investasi
tersebut mempengaruhi perhitungan proceeds (aliran kas masuk) investasi yang
bersangkutan. Perhitungan proceeds dari kedua sumber modal tersebut adalah sebagai
berikut:
Meskipun cara tersebut sering tepat, tetapi ada persyaratan yang harus dipenuhi.
Penggunaan cara tersebut cukup tepat apabila pengakuan terhadap penghasilan dan biaya
menurut akuntansi tidak banyak berbeda dengan terjadinya penerimaan dan pengeluaran
kas. Kalau antara pengakuan penghasilan dan biaya cukup berbeda, maka penggunaan cara
itu akan memberikan hasil yang tidak tepat. Kalaupun bisa menyesuaikan laporan akuntansi
menjadi pola aliran kas karena persyaratannya memenuhi, maka yang sering juga menjadi
persoalan adalah kalau proyek tersebut dibelanjai dengan (sebagian) pinjaman. Umumnya
kalau proyek tersebut dibelanjai dengan modal sendiri, penaksiran aliran kas operasionalnya
tidak menjadi masalah. Masalah sebenarnya timbul karena dicampurkannya keputusan
pembelanjaan dengan hasil investasi proyek tersebut. Untuk memperjelas hal ini berikut
disajikan suatu contoh.
Contoh 1.
Misalkan ada suatu investasi yang dibelanjai dengan 100% modal sendiri, senilai Rp. 100
juta. Umur ekonomisnya 2 tahun tidak mempunyai nilai sisa. Kalau penyusutan dilakukan
dengan garis lurus, maka penyusutan per tahunnya adalah Rp. 50 juta. Taksiran laba rugi
per tahun adalah sebagai berikut:
13
Rp. 120.000.000
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keputusan investasi sering disebut sebagai penganggaran modal (capital budgeting) adalah
proses kegiatan yang mencakup seluruh aktivitas perencanaan penggunaan dana dengan tujuan
untuk memperoleh manfaat (benefit) pada waktu yang akan datang. Ada beberapa alat analisa
atau metode dalam keputusan investasi yaitu :
1. Metode Accounting Rate of Return (ARR)
2. Metode Payback Period ( PBP )
3. Metode Net Present Value ( NPV )
Dan juga untuk keperluan penilaian suatu investasi yang dibiayai sepenuhnya oleh modal
sendiri aliran kas bersih atau cash flow adalah sebelum pembebanan penyusutan dan
diperhitungkan sesudah pajak. Aliran kas operasional (operational cash flow) merupakan
aliran kas yang terjadi selama umur investasi. Operational cash flow ini berasal dari
pendapatan yang diperoleh dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan.
15
Daftar Pustaka
Sri Widodo, “Beberapa Permasalahan dalam Penganggaran Modal”
https://www.neliti.com/publications/153996/beberapa-permasalahan-dalam-
penganggaran-modal
16