You are on page 1of 6

Nama : Dyantika Citra Winanda

NIM : 23345169

A. Kesimpulan dan penjelasan mengenai pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara


1. Dasar Pendidikan yang Menuntun : KHD menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya
dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak,
agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan
kodrat anak. Menuntun bermakna pendidik memberikan arah pada peserta didik
untuk berperilaku sesuai kodratnya agar tidak salah arah bagaimana membentuk
dan mengembangkan karakter yang semestinya. Peserta didik memang memiliki
kemerdekaan belajar, tetapi merdeka yang dimaksud bukan bebas atau merdeka
secara mutlak, oleh karena itu pendidik disini berperan menuntun hak merdeka
peserta didik sesuai dengan maksud dari merdeka belajar.
2. Kodrat Alam dan Kodrat Zaman : KHD menjelaskan bahwa dasar Pendidikan
anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan
dengan “sifat” dan “bentuk” lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat
zaman berkaitan dengan “isi” dan “irama”. Tentu saja pendidikan anak perlu
mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman, karena kodrat alam sendiri
memiliki makna bahwa pendidikan yang diterapkan tergantung pada keadaan alam
yang ada di sekitar, seperti yang kita ketahui, indonesia memiliki dua musim yaitu
musim hujan dan musim kemarau. Dari kodrat alam indonesia yang memiliki dua
musim dapat dikaitkan dengan implementasi teori yang didapatkan dengan keadaan
alam di indonesia misalnya melalui experimental learning. Kemudian pada kodrat
zaman memiliki makna bahwa pendidikan di indonesia tidak akan zaman di setiap
zamannya, di setiap zaman akan mengalami perkembangan pendidikan menjadi
lebih maju menyesuaikan kemajuan teknologi.
3. Budi Pekerti : Menurut KHD, salah satu makna dari budi pekerti pada kegiatan
pembelajaran memiliki arti menutun peserta didik untuk mampu mangambil
karakter positif pada kebudayaan di Indonesia. Pendidik bisa mengajarkan
mengenai nilai-nilai sosial yang dapat diambil, yaitu nilai kebersamaan,
kekeluargaan, rasa syukur, saling memberi, dan nilai positif lain yang dapat
diajarkan. Pendidik dapat menyajikan dalam bentuk video kegiatan atau langsung
mengajak siswa untuk mengamati secara langsung jika memungkinkan.
4. Sistem Among : Sistem Among menjadi salah satu kekuatan Mahasiswa untuk
memahami secara mendalam peran seorang pendidik dalam menuntun kekuatan
kodrat anak. Pada sistem among mengatur mengenai kemerdekaan peserta didik
dalam belajar. Pendidikan memerdekaakan murid memiliki arti bahwa peserta didik
memiliki kemerdekaan belajar sesuai kodrat alam dan zaman. Merdeka disini tidak
bermaksud bahwa peserta didik memiliki kebebasan mutlak. Disinilah peran
pendidik diperlukan dalam mengarahkan maksud dari kemerdekaan tersebut.
Pendidik menuntun kodrat peserta didik untuk mampu berjalan dan berkembang
sesuai dengan arah positif yang diharapkan. Pendidik tidak berhak merampas
kebebasan hak dari peserta didik tetapi hanya sebagai penuntun dalam kemerdekaan
tersebut.
B. Refleksi dari pengetahuan dan pengalaman baru
Dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengajarkan mengenai merdeka belajar dengn
menuntun peserta didik sesuai kodratnya. Peserta didik diberikan kebebasan memilih
pembelajaran yang diinginkan dan bebas memberikan aspirasinya. Selain itu, belajar
juga harus dilakukan dengan menyenagkan, karena peserta didik berhak untuk bahagia.
Pembelajaran menyenangkan dapat dilakukan sebagai berikut.
1. Memahami sifat anak
Sifat dari masing-masing anak berbeda-beda, oleh karena itu untuk menjadi seorang
guru harus mampu memahami sifat dari masing-masing anak tersebut. Seorang
guru yang mampu memahami dari sifat anak maka sudah dapat dikatakan telah
menjalankan satu faktor yang menciptakan suasana yang menyenangkan dalam
pembelajaran. Contoh kecil dalam suatu kelas, ada anak yang memiliki sifat
pemalu, pemberani, dan bahkan pemalas (cepat bosan). Maka, seorang guru harus
mampu memahami mereka, dan dalam mengatasi pun dengan cara yang berbeda.
2. Mengenal anak secara perorangan
Mengenal anak secara perorangan sangat perlu dilakukan oleh seorang pendidik.
Hal ini dikarenakan tidak semua peserta didik memiliki karakter yang sama. dengan
memahami secara pribadi maka seorang pendidik akan semakin dekat dengan
peserta didik. Metode ini mampu menjadikan hubungan yang erat antara peserta
didik dengan pendidik, seolah-olah mereka menjadikan orang tua saat di sekolah.
Mereka akan merasa lebih mengenal lebih dekat dan senang terhadap pendidik
tersebut. Berawal dari suka atau senang terhadap guru maka apapun yang akan
diajarkan di sekolah mereka pun akan menyukainya.
3. Memanfaatkan prilaku anak dalam pengorganisasian belajar
Perilaku anak dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Sebagai
makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain berpasangan atau
berkelompok dalam bermain. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam
pengorganisasian belajar. Pengerjaan tugas atau membahas sesuatu, anak dapat
bekerja berpasangan atau dalam kelompok. Berdasarkan pengalaman, anak akan
menyelesaikan tugas dengan baik bila mereka duduk berkelompok. Duduk seperti
ini memudahkan mereka untuk berinteraksi dan bertukar pikiran.
4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan kemampuan memecahkan
masalah
Selama ini proses pembelajaran di setiap tingkat pendidikan hanya terbatas pada
peningkatan kemampuan kognitif saja. Padahal ciri khusus dari proses
pembelajaran adalah penekankan pada proses deduktif yang memerlukan penalaran
logis dan aksiomatik. Selain itu pembelajaran juga merupakan proses yang aktif,
dinamik dan generatif melalui kegiatan yang menyenangkan, memberikan
sumbangan yang penting kepada peserta didik dalam pengembangan nalar, berpikir
logis, sistematik, kritis, kreatif, dan bersikap obyektif serta terbuka dalam
menghadapi berbagai permasalahan. Harapan terbesar dunia pendidikan adalah
menjadikan peserta didik sebagai pemikir dan pemecah masalah yang baik. Untuk
itu, perlu peningkatan kemampuan berpikir mulai level terendah yaitu recall
(kemampuan bersifat ingatan dan spontanitas), basic (kemampuan bersifat
pemahaman), sampai pada kemampuan berpikir tingkat tinggi. Salah satu aspek
pengetahuan tingkat tinggi adalah kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif.
Berpikir kritis adalah proses berpikir untuk menyusun, mengorganisasikan,
mengingat dan menganalisis argumen dan memberikan interpretasi berdasarkan
persepsi yang sahih, logical reasoning.
5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar
Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan dalam proses
pembelajaran yang menyenangkan. Dalam mengembangkan ruang kelas untuk
menciptakan suasana yang menyenangkan bisa dilakukan dengan cara, memajang
hasil pekerjaan atau kreativitas peserta didik. Selain itu, hasil pekerjaan yang
dipajangkan diharapkan memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik dan
menimbulkan inspirasi bagi siswa lain, yang dipajangkan dapat berupa hasil kerja
perorangan, berpasangan, atau kelompok. Pajangan dapat berupa gambar, peta,
diagram, model, benda asli, puisi, karangan, dan sebagainya.
6. Memanfaatkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar
Ruang kelas merupakan tempat yang pokok dalam proses pembelajaran.
Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan membutuhkan ruang kels
yang mendukung. Hal ini dilakukan supaya para peserta didik merasa betah dan
dapat menimbulkan perasaan senang dalam belajar. Siswa SD sampai SMA
biasanya masih menggunakan ruang kelas sebagai tempat yang pokok dalam
pelaksanaan pembelajaran walaupun tidak jarang juga pelaksanaan di luar kelas.
7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
Pada saat siswa sudah mampu melaksanakan tugas gerak dan memiliki pemahaman
tentang apa yang sudah dilakukannya, maka pada saat itu guru tidak harus
memberikan tantangan sebab siswa telah belajar sesuatu yang sesuai dengan tujuan
dan harapan guru. Sebagai penggantinya, pada saat itu guru dapat memberikan
umpan balik (feedback) yaitu sebagai salah satu upaya mengobservasi siswa
berkaitan dengan bagaimana ia melakukan aktivitas serta apa yang harus dilakukan
guru untuk meningkatkan kemampuan siswa itu.
C. Proses pembelajaran dan suasana kelas yang mencerminkan pemikiran KH
Dewantara secara konkret sesuai dengan konteks lokal sosial budaya di kelas dan
sekolah Anda
Pada Proses pembelajaran sesuai dengan penimikan Ki Hadjar Dewantara yaitu
Menuntun. Menuntun memiliki makna memberi arah dalam mengembangkan potensi
peserta didik dengan lingkungan peserta didik, misalnya dengan balajar melalui
lingkungan sekitar yang terdapat nilai-nilai luhur budaya. Di daerah saya memiliki
kebudayaan mengadakan tradisi "manganan" yaitu tradisi dimana penduduk mengucap
syukur pada sang pencipta karena telah memberikan rezeki dan kesehatan sehingga
penduduk membuat berbagai makanan untuk saling dibagikan. Dari tradisi tersebut,
pendidik bisa mengajarkan mengenai nilainilai sosial yang dapat diambil, yaitu nilai
kebersamaan, kekeluargaan, rasa syukur, saling memberi, dan nilai positif lain yang
dapat diajarkan. Pendidik dapat menyajikan dalam bentuk video kegiatan atau langsung
mengajak siswa untuk mengamati secara langsung jika memungkinkan.
Pertanyaan pemantik dalam membuat kesimpulan dan refleksi terhadap pemikiran-pemikiran
Ki Hadjar Dewantara
1. Apa yang Anda percaya tentang peserta didik dan pembelajaran di kelas sebelum Anda
mempelajari topik ini?
Jawab :
• Kegiatan pembelajaran sering lebih dominan ada pada guru, guru lebih aktif
dari pada murid
• Sering kali ditemukan guru berkata pada anak didik jika anak-anak nurut dan
patuh semua aturan dan perkataan guru maka akan pintar
• Sering kali ditemukan guru memaksakan agar anak meyelesaikan
tugas/kegiatan sampai selesai dan kemudian di beri nilai bintang.
• Kegiatan pembelajaran kerap kali di dalam kelas
2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari topik ini?
Jawab : Setelah saya mempelajari topic tentang Filosofi Pendidikan Ki Hajar
Dewantara adapun yang berubah dari pemikiran dan prilaku saya yaitu saya
beranggapan pemikiran Ki hajar dewantara terhadap pendidikan sangat bagus dan
membuat saya mengerti bagaimana sebaiknya melakukan kegiatan pembelajaran dan
memperlakukan peserta didik. Yang mana guru selaku among yang menuntun segala
qodrat pada anak yaitu qodrat alam dan qodrat zaman. Qodrat alam yang di miliki anak
yaitu kemampuan atau potensi yang di miliki anak sejak lahir, hanya saja masih seperti
garis samar, tugas seorang guru adalah menebalkan garis samar tersebut, garis atau
kemampuan yang di miliki anak yang semula belum baik maka dituntun untuk menjadi
baik dan yang sudah baik dituntun menjali lebih baik lagi. Itulah seorang guru sebagai
among yang menuntun anak untuk membangun pengetahuan dan budi pekerti, agar
mereka memerdekakan diri sendiri dan orang lain. Seorang pendidik dan seluruh warga
sekolah harus menanamkan nilai-nilai karakter budi pekerti peserta didik sehingga
anak-anak bisa menyikapi kehidupan di masa mendatang. Pendidik juga harus
menghargai keragaman, bahwasanya setiap anak mempunyai sifat unik yang artinya
mereka mempunyai kemapuan yang berbeda-beda antar satu dengan yang lain.
Tentunya karakteritik anak yang berbeda-beda tersebut tidaklah sama penangananya.
3. Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda merefleksikan
pemikiran KHD?
Jawab : Adapun hal yang dapat saya terapkan lebih baik agar kelas saya merefleksikan
pemikiran KHD yaitu saya akan memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam
menentukan atau mmemilih kegiatan belajar apa yang sesuai dengan kebutuhan peserta
didik dan sesuai dengan minat peserta didik tanpa memaksakan peserta didik untuk
melakukan suatu kegiatan. Yang mana kegiatan pembelajaran akan menorong anak
untuk berfikir kritis, kreatif dengan membangun semangat dan memberi kalimat-
kalimat pemantik, sehingga pembelajaran lebih berpusat pada anak. Serta memberikan
semangat kepada anak untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menarik,
inovatif saya menyiapkan kegiatan pembelajaran yang beragam dengan beberapa
ragam main, guru juga menuntun sikap perilaku anak, agar anak- anak mempunyai
kepribadian yang baik bekal untuk hidup di masyarakat, bisa merdeka lahir dan batin,
serta dapat memerdekakan diri sendiri dan orang lain.

You might also like