You are on page 1of 2

Nama : M.

Rafli Putra Hidayat


Kelas. : Ilmu Pemerintahan B
NIM. : 047

Konflik di rampang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan antara pemerintah,


individu/kelompok bisnis, dan masyarakat. Pembangunan industri bisnis di rampang
merupakan salah satu faktor utama yang memicu terjadinya konflik ini.

Konflik ini bisa terjadi karena adanya ketidakseimbangan dalam distribusi manfaat dari
pembangunan industri bisnis tersebut. Secara umum, pemerintah dan kelompok bisnis terlihat
sebagai pihak yang paling diuntungkan dari pembangunan ini. Pemerintah akan mendapatkan
keuntungan berupa pendapatan dari pajak dan retribusi, serta peningkatan pembangunan
ekonomi di daerah tersebut. Sementara itu, kelompok bisnis akan mendapatkan keuntungan
finansial dan peluang pertumbuhan bisnis yang lebih besar.

Namun, di sisi lain, masyarakat yang tinggal di sekitar area pembangunan industri bisnis
seringkali menjadi pihak yang merasa dirugikan. Mereka harus menghadapi dampak negatif
seperti polusi udara dan air, gangguan kehidupan sehari-hari akibat kebisingan, serta
berkurangnya akses terhadap sumber daya alam yang mereka butuhkan. Selain itu, adanya
pembangunan industri bisnis ini juga seringkali mengganggu tatanan sosial dan budaya
masyarakat setempat.

Dalam memberikan solusi terbaik bagi masyarakat yang menolak pembangunan industri
bisnis di rampang, pemerintah harus memastikan bahwa kepentingan dan kebutuhan
masyarakat menjadi prioritas utama. Pemerintah seharusnya melakukan dialog dan konsultasi
dengan masyarakat secara terbuka dan transparan sejak awal perencanaan proyek.
Masyarakat harus diberikan ruang untuk menyampaikan kekhawatiran dan aspirasi mereka
terkait pembangunan tersebut.

Selain itu, pemerintah juga harus melakukan studi dampak lingkungan yang komprehensif
sebelum mengizinkan proyek pembangunan industri bisnis. Hasil studi ini harus dijadikan
acuan dalam mengatur batasan dan persyaratan bagi perusahaan yang akan beroperasi di
rampang. Pemerintah harus memastikan bahwa perusahaan tersebut mematuhi standar
lingkungan yang ketat dan bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan yang
ditimbulkan.

Selanjutnya, pemerintah juga harus memberikan kompensasi yang adil kepada masyarakat
yang terkena dampak negatif dari pembangunan industri bisnis. Kompensasi ini bisa berupa
pemulihan lingkungan, pemberian akses terhadap sumber daya alam yang lain, atau
pembangunan infrastruktur yang meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.

Selain itu, pemerintah juga harus memastikan adanya pengawasan yang ketat terhadap
kegiatan perusahaan di rampang. Pengawasan ini harus melibatkan partisipasi aktif dari
masyarakat setempat dan organisasi non-pemerintah yang peduli terhadap lingkungan.
Pemerintah harus memastikan bahwa perusahaan mematuhi peraturan dan standar yang telah
ditetapkan, serta memberikan sanksi tegas kepada mereka yang melanggar.

Pemerintah juga perlu memfasilitasi adanya diversifikasi ekonomi di daerah tersebut. Selain
industri bisnis, pemerintah harus mendorong pengembangan sektor lain seperti pariwisata,
pertanian, atau industri kreatif. Diversifikasi ekonomi akan memberikan alternatif mata
pencaharian bagi masyarakat setempat dan mengurangi ketergantungan pada industri bisnis
yang berpotensi merugikan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Secara keseluruhan, pemerintah harus menjadi mediator yang adil dan bertindak sebagai
pengayom kepentingan masyarakat dalam kasus konflik di rampang. Masyarakat harus
diberikan ruang untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan pemantauan
pelaksanaan proyek pembangunan industri bisnis. Dengan cara ini, diharapkan konflik dapat
diatasi dengan solusi terbaik yang mengakomodasi ke

You might also like