Professional Documents
Culture Documents
Tugas Gerontik
Tugas Gerontik
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Masa usia lanjut ( Late Adulthood) adalah periode
penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode
dimana seseorang telah beranjak jauh dari periode terdahulu yang
lebih menyenangkan atau beranjak dari waktu yang penuh dengan
manfaat.
Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses
penuaan. Dalam mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia
menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ada
tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu aspek biologi, aspek
ekonomi dan aspek sosial (BKKBN 1998).
Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih dipandang
sebagai beban dari pada sebagai sumber daya. Banyak orang
beranggapan bahwa kehidupan masa tua tidak lagi memberikan
banyak manfaat, bahkan ada yang sampai beranggapan bahwa
kehidupan masa tua, seringkali dipersepsikan secara negatif
sebagai beban keluarga dan masyarakat Dari aspek sosial,
penduduk lanjut usia merupakan satu kelompok sosial sendiri. Di
negara Barat, penduduk lanjut usia menduduki strata sosial di
bawah kaum muda. Hal ini dilihat dari keterlibatan mereka
terhadap sumber daya ekonomi, pengaruh terhadap pengambilan
keputuan serta luasnya hubungan sosial yang semakin menurun.
Menurut Bernice Neugarten (1968) James C. Chalhoun
(1995) masa tua adalah suatu masa dimana orang dapat merasa
puas dengan keberhasilannya. Tetapi bagi orang lain, periode ini
adalah permulaan kemunduran. Usia tua dipandang sebagai masa
kemunduran, masa kelemahan manusiawi dan sosial sangat
tersebar luas dewasa ini. Pandangan ini tidak memperhitungkan
bahwa kelompok lanjut usia bukanlah kelompok orang yang
homogen . Usia tua dialami dengan cara yang berbeda-beda. Ada
orang berusia lanjut yang mampu melihat arti penting usia tua
dalam konteks eksistensi manusia, yaitu sebagai masa hidup yang
memberi mereka kesempatan-kesempatan untuk tumbuh
berkembang dan bertekad berbakti . Ada juga lanjut usia yang
memandang usia tua dengan sikapsikap yang berkisar antara
kepasrahan yang pasif dan pemberontakan, penolakan, dan
keputusasaan. Lansia ini menjadi terkunci dalam diri mereka
sendiri dan dengan demikian semakin cepat proses kemerosotan
jasmani dan mental mereka sendiri.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan
lanjut usia menjadi 4 yaitu : Usia pertengahan (middle age) 45 -
59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, lanjut usia tua (old)
75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
Saparinah ( 1983) berpendapat bahwa pada usia 55
sampai 65 tahun merupakan kelompok umur yang mencapai
tahap praenisium pada tahap ini akan mengalami berbagai
penurunan daya tahan tubuh/kesehatan dan berbagai tekanan
psikologis. Dengan demikian akan timbul perubahan-perubahan
dalam hidupnya.
Demikian juga batasan lanjut usia yang tercantum dalam
Undang-Undang No.4 tahun 1965 tentang pemberian bantuan
penghidupan orang jompo, bahwa yang berhak mendapatkan
bantuan adalah mereka yang berusia 56 tahun ke atas. Dengan
demikian dalam undang-undang tersebut menyatakan bahwa
lanjut usia adalah yang berumur 56 tahun ke atas. Namun
demikian masih terdapat perbedaan dalam menetapkan batasan
usia seseorang untuk dapat dikelompokkan ke dalam penduduk
lanjut usia
B. MASALAH SEKSUAL PADA MASA USIA LANJUT
d. Terapi
Terapi yang dapat diberikan pada andropause yaitu
dengan testoterone replacement therapy baik secara
injeksi maupun oral.
2. PERUBAHAN SEKSUALITAS WANITA LANSIA
Perubahan-Perubahan Fisiologis pada Wanita berkaitan dengan
bertambahnya usia :
a. Penurunan Sekresi estrogen setelah menopause
b. Hilangnya kelenturan/elastisitas jaringan payudara
c. Cerviks yang menyusut ukurannya
d. Dinding vagina atropi ukurannya memendek
e. Berkurangnya pelumas vagina
f. Matinya steroid seks secara tidak Iangsung
mempengaruhi aktivitas seks
g. Perubahan “ageing” meliputi penipisan bulu kemaluan,
penyusutan bibir kemaluan, penipisan selaput lendir
vagina dan kelemahan utot perinael
3. KLIMAKTERIUM PADA WANITA LANSIA
Klimakterium merupakan masa peralihan antara masa
reproduksi dan masa senium. Berlangsung 6 tahun sebelum
menopouse dan berakhir 6-7 tahun setelah menopouse
Tanda-tanda Klimakterium :
a. Menstruasi tidak lancar atau tidak teratur
b. Haid banyak ataupun sangat sedikit
c. Sakit kepala terus menerus
Kasus.
Pasien bernama Ny.R. umur 40 tahun, pendidikan terakhir SMP beragama islam, sebagai
ibu rumah tangga, status sudah menikah, alamat Krapyak 01/01, penanggung jawab Tn S,
42 tahun, pendidikan SMA, beragama islam, pekerjaan Swasta, status sudah menikah,
alamat krapyak. Diagnosa saat masuk rumah sakit dengan mioma uteri, saat pengkajian
dilakukan pada Ny R diagnosa yang didapat mioma uteri.
DO:
Ekspresi nyeri Penekanan
syaraf sekitarnya 7 wajah
yang menahan sakit. Sering
memegang peut.
Diagnosa
1. Nyeri akut b.d. Agen pencedera fisiologis d.d. Pasien mengatakan nyeri pada
vagina dan menjalar pada pinggang
2. Gangguan eliminasi urin, b.d. penurunan kapasitas kandung kemih d.d.
Pasien mengatakan susah BAK
3. Ansietas b.d. kebutuhan tidak terpenuhi d.d. Pasien mengatakan apakah
penyakitnya sangat berbahaya? Pasien mengatakan takut kalau dioperasi
RENCANA KEPERAWATAN
Nama : Ny. D Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 60 th Diagnosa Medis : Diabetes Melitus
tipe 2
No Tgl Dx Kep Tujuan & Kriteria Intervensi Ttd
Hasil
1 Nyeri Setelah dilakukan Manajemen Nyeri (I.08238) Rena
akut intervensi
keperawatan selama x Observasi :
24 jam maka Status
- Identifikasi factor yang
Tingkat Nyeri
memperberat dan
Menurun ( L.08066)
memperingan nyeri
dengan kriteria hasil :
- Identifikasi pengaruh
- Keluhan nyeri
nyeri pada kualitas
menurun
hidup
- Meringis
Terapeutik
menurun
- Gelisah - Berikan teknik non
Terapeutik
- Ciptakan lingkungan
tenang dan tanpa
gangguan
- Berikan infoormasi
tertulis tentang persiapan
dan prosedur teknik
relaksasi
- Gunakan pakaian
longgar
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan
manfaat dan manfaat
serta batsan jenis
relaksai yang tersedia
- Jelaskan secara rinci
intervensi relaksasi
individu yang dipilih
- Anjurkan mengambil
posisi nyaman
- Anjurkan rileks
TINDAKAN KEPERAWATAN/IMPLEMENTASI
Nama : Ny. D Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 60 th Diagnosa Medis :
Tanggal/jam No.dx Implementasi Respon Ttd
1 - mengidentifikasi
factor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
- mengidentifikasi
pengaruh nyeri pada
kualitas hidup
- Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemikihan
strategi meredakan
nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
2 - Identivikasi tanda dan
gejala retensi atau
intenkontinensia urine
- Identifikasi factor
yang mnyebabkan
retensi atau
intenkontinensia urine
- Moniror observasi
urine
- Catat waktu waktu
dan haluaran
berkemih
- Batasi asupan cairan
jika perlu
- Ambil sempel urine
tengah atau kultur
- Ajarkan mengambil
specimen urine tengah
- Ajarkan tanda
berkemih dan waktu
yang tepat untuk
berkemih
- Anjurkan mengurangi
minum menjelang
tidur
- Kolaborasi pemberian
obat supositoria uretra
jika perlu
3 - Ientifikasi penurunan
energi
ketidaakmampuan
berkonsentrasi atau
gejala lain
- Identifikasi teknik
relakssai yang pernah
efektif
- Identifikasi kesediaan
kemampuan dan
penggunaan teknik
sebelumnya
- Monitor respon
terhadap relaksasi
- Ciptakan lingkungan
tenang dan tanpa
gangguan
- Berikan infoormasi
tertulis tentang
persiapan dan
prosedur teknik
relaksasi
- Gunakan pakaian
longgar
EVALUASI
P : Hentikan intervensi
O: Hentikan Intervensi
A. Kesimpulan
B. Saran
4. http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/07/17/masala-
seksual-lansia/
5. http://www.smallcrab.com/lanjut-usia
6. http://www.smallcrab.com/lanjut-usia/493-andropause-
waktunya-si-jantan-istirahat
7. http://www.smallcrab.com/lanjut-usia/469-mengenal-
impotensi-atau-disfungsi-ereksi
8. http://sehatnews.com/wlovesex/up-date/3999.html
9. http://www.damandiri.or.id/file/ratnasuhartiniunairbab2.pdf
10. http://www.docstoc.com/docs/6600963/Masalah-Usia-
LAnjut
11. http://www.klipingku.com/result- page/masalah%20seks
%20pada%20lansia