You are on page 1of 21

MODUL BAHAN AJAR

1. INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL  Nama: Rudi Romansyah


 Jabatan: Guru Mata Pelajaran Dasar Kejuruan
Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian
 Sekolah: SMKN 3 Mandau
 Tahun: 2023

B. ELEMEN DAN CAPAIAN Elemen


PEMBELAJARAN a) Pengertian Agripreneur
 Definisi agripreneur dan peranannya dalam
pertanian terpadu
b) Peluang Pasar dan Usaha
 Menganalisis pasar pertanian terpadu dan
mengidentifikasi peluang usaha yang ada
c) Jenjang Karir dan Peluang Kerja
 Memahami jenjang karir dalam pertanian
terpadu, seperti teknisi pertanian, manajer
usaha pertanian, dan pemilik usaha pertanian
terpadu.
 Mengetahui peluang kerja dalam bidang
pertanian terpadu di sektor publik atau
swasta
d) Profil Agripreneur Aktif dan Pasif
 Mengidentifikasi ciri-ciri agripreneur yang
aktif (membangun usaha sendiri) dan pasif
(investor dalam usaha pertanian terpadu).
 Mampu membedakan peran dan tanggung
jawab agripreneur aktif dan pasif

Capaian Pembelajaran

a) Menjelaskan Pengertian Agripreneur:


 Peserta didik dapat menjelaskan apa itu
agripreneur, peranannya dalam pertanian
terpadu, dan mengapa agripreneur penting
dalam konteks pertanian.

b) Menjelaskan Peluang Pasar dan Usaha:


 Peserta didik dapat mengidentifikasi peluang
pasar di sektor pertanian terpadu dan
merancang usaha pertanian yang sesuai
dengan peluang tersebut.

c) Menjelaskan Jenjang Karir dan Peluang Kerja:


 Peserta didik dapat merincikan jenjang karir
dalam pertanian terpadu, serta peluang
bekerja di berbagai posisi terkait.
 Mampu merencanakan langkah-langkah
untuk mencapai karir dalam bidang pertanian
terpadu.

d) Mendemonstrasikan Perbedaan Agripreneur


Aktif dan Pasif:
 Peserta didik dapat mengidentifikasi
perbedaan antara agripreneur yang aktif
(memiliki dan mengelola usaha pertanian)
dan agripreneur yang pasif (investor).
 Mampu menjelaskan peran dan tanggung
jawab masing-masing jenis agripreneur.

C. KOMPETENSI AWAL Kompetensi Awal


a. Memiliki pemahaman dasar tentang berbagai
aspek pertanian, termasuk pertanian
konvensional dan pertanian terpadu.
b. Memahami peran dan pentingnya pertanian
dalam pemenuhan kebutuhan pangan dan
pengolahan hasil pertanian.
c. Mengenal beberapa jenis tanaman dan
komoditas pertanian yang umum di daerah
setempat.
d. Memahami prinsip-prinsip dasar budidaya
tanaman, pemeliharaan hewan, dan proses
pengolahan hasil pertanian.
e. Mengetahui peralatan dan alat yang digunakan
dalam pertanian dan pengolahan hasil pertanian

D. PROFIL PELAJAR PANCASILA Profil Pelajar Pancasila


a. Gotong Royong: Pelajar Pancasila diharapkan
memiliki sikap gotong royong, yang artinya
mereka siap bekerja sama dengan teman-teman
sesama pelajar dalam tugas kelompok atau
kegiatan bersama untuk mencapai tujuan
bersama.
b. Kejujuran: Pelajar Pancasila diharapkan jujur
dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam
tugas-tugas akademis, ujian, dan dalam
hubungan dengan teman-teman dan pendidik.
c. Kedisiplinan: Mereka diharapkan memiliki
disiplin dalam menjalani tugas-tugas sekolah,
seperti datang tepat waktu, menyelesaikan
pekerjaan rumah dengan baik, dan mengikuti
peraturan sekolah.
d. Rasa Tanggung Jawab: Profil pelajar Pancasila
mencakup rasa tanggung jawab terhadap
pekerjaan mereka, tugas sekolah, dan lingkungan
sekitar. Mereka sadar akan dampak dari tindakan
dan keputusan mereka terhadap orang lain dan
lingkungan.
e. Kepedulian Sosial: Mereka diharapkan peduli
terhadap kesejahteraan sosial dan lingkungan
sekitar. Mereka siap untuk membantu sesama
dalam situasi yang memerlukan bantuan.

E. SARANA DAN PRASARANA Sarana dan Prasarana


a) Ruang Kelas yang Nyaman: Ruang kelas yang
bersih, teratur, dan nyaman dengan fasilitas kursi
dan meja yang memadai untuk setiap peserta
didik.
b) Proyektor dan Layar: Alat proyeksi dan layar
yang memungkinkan pendidik untuk
menampilkan materi pembelajaran, gambar, dan
video kepada seluruh kelas.
c) Laptop/Komputer: Setidaknya satu komputer
atau laptop yang terhubung dengan internet
untuk mendukung penelitian dan penggunaan
sumber daya online.
d) Peralatan Pertanian: Alat-alat pertanian dan
peralatan terkait yang diperlukan untuk
demonstrasi praktik pertanian, seperti alat
penggali, alat pemangkas, dan peralatan
penanaman.
e) Materi Pembelajaran yang Relevan: Bahan ajar,
buku teks, dan materi pembelajaran lainnya yang
relevan dengan mata pelajaran Agriteknologi
Pengolahan Hasil Pertanian.
f) Akses ke Lapangan: Kemungkinan akses ke
lahan pertanian, kebun percobaan, atau fasilitas
pertanian terpadu untuk kunjungan lapangan dan
demonstrasi langsung.
g) Peralatan Pengolahan Hasil Pertanian: Alat-alat
pengolahan hasil pertanian, seperti mesin
pengupas kulit, mesin pengering, dan alat
pengemasan.
h) Media Pembelajaran Interaktif: Sarana media
interaktif seperti proyektor sentuh, papan tulis
interaktif, atau komputer tablet untuk
memfasilitasi pembelajaran yang berfokus pada
teknologi.
i) Fasilitas Laboratorium: Laboratorium pertanian
yang dilengkapi dengan peralatan yang
diperlukan untuk percobaan dan penelitian ilmiah
dalam pertanian.
j) Akses ke Sumber Daya Digital: Akses ke sumber
daya digital, basis data pertanian, dan sumber
daya online yang relevan untuk mendukung
penelitian dan pembelajaran.
k) Peralatan Keamanan: Fasilitas keamanan yang
mencakup pemadam api, peralatan pertolongan
pertama, dan tindakan keamanan lainnya untuk
menjaga keselamatan peserta didik.
l) Peralatan Peraga: Alat peraga seperti model
pertanian terpadu, poster, dan gambar yang
mendukung pemahaman konsep

F. TARGET PESERTA DIDIK TargetPeserta Didik


 Kelas X SMKN 3 Mandau
 Tahun Ajaran 2023

G. MODEL PEMBELAJARAN Model Pembelajaran yang Digunakan


 Pendekatan berdifferensiasi
 Pembelajaran berbasis proyek
 Diskusi kelompok

2. KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Pembelajaran: Peserta didik diharapkan


dapat
1. Tujuan Utama:
 Menjelaskan pengertian tentang agripreneur.
 Menjelaskan peluang pasar dan peluang
usaha pada bidang usaha pertanian terpadu.
 Menjelaskan jenjang karir dan peluang
bekerja pada bidang usaha pertanian
terpadu.
 Menjelaskan profil agripreneur pada bidang
usaha pertanian terpadu secara aktif dan
pasif.
 Mendemonstrasikan cara menentukan nilai
komponen sesuai dengan tujuan
pembelajaran.

2. Tujuan Tambahan:
 Membuat rencana bisnis pertanian terpadu
dalam kelompok berdasarkan minat masing-
masing.
 Memahami aspek praktis dari pertanian
terpadu, seperti cara menanam, merawat
hewan, atau mengolah hasil pertanian.
 Mengidentifikasi peran dan tanggung jawab
agripreneur aktif dan pasif dalam konteks
pertanian terpadu.
 Merancang strategi pemasaran untuk produk
pertanian terpadu.
 Menyusun proyek bisnis pertanian terpadu
yang sesuai dengan peluang pasar yang
diidentifikasi

Catatan:

Selama pelaksanaan tujuan utama, tujuan tambahan


juga dapat dicapai, seperti melalui diskusi kelompok,
kegiatan praktik, atau kunjungan lapangan yang
mendukung pemahaman dan penerapan konsep-
konsep terkait.

Dengan alokasi waktu 14 jam pelajaran ini, peserta


didik akan memiliki waktu yang cukup untuk
memahami secara mendalam konsep Agripreneur,
peluang usaha, dan profesi di bidang pertanian
terpadu. Pemisahan tujuan utama dan tambahan
membantu fokus pada pemahaman konsep inti
sebelum melanjutkan ke aspek praktis dan penerapan
dalam konteks proyek bisnis pertanian terpadu

B. PEMAHAMAN BERMAKNA Pemahaman Bermakna


a. Peserta didik dapat menjelaskan konsep
agripreneurship dengan contoh-contoh konkret
dari dunia nyata, seperti menggambarkan
bagaimana agripreneur dapat mengidentifikasi
peluang pasar dan merencanakan usaha
pertanian terpadu.
b. Peserta didik mampu menghubungkan konsep
peluang usaha dalam pertanian terpadu dengan
peran agripreneur dalam menciptakan produk
atau layanan yang sesuai dengan permintaan
pasar.
c. Mereka dapat menginterpretasikan jenjang karir
dalam pertanian terpadu dan mengidentifikasi
langkah-langkah yang diperlukan untuk
mencapai karir tertentu dalam bidang ini.
d. Peserta didik memiliki pemahaman yang
mendalam tentang perbedaan antara agripreneur
aktif dan pasif, serta mampu menjelaskan
implikasi dan tanggung jawab yang terkait
dengan masing-masing peran tersebut.
e. Mereka dapat mengaplikasikan konsep pemilihan
nilai komponen dalam konteks perencanaan
modal dan anggaran untuk usaha pertanian
terpadu yang mereka rencanakan.

Pemahaman bermakna ini melampaui sekadar


menghafal fakta atau konsep. Peserta didik dapat
menerapkan pengetahuan mereka dalam situasi yang
berbeda, membuat hubungan yang mendalam antara
konsep-konsep, dan melihat relevansi dan aplikasi
praktis dari apa yang mereka pelajari dalam konteks
pertanian terpadu

C. PERTANYAAN PEMANTIK Pertanyaan Pemantik


a. Apa yang Anda ketahui tentang agripreneurship?
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep
ini sebelumnya?
b. Dapatkah Anda memberikan contoh nyata
tentang bagaimana seorang agripreneur dapat
mengidentifikasi peluang pasar dalam pertanian?
c. Bagaimana agripreneur dapat memengaruhi
inovasi dan pengembangan dalam pertanian
terpadu?
d. Apa yang menjadi motivasi Anda untuk
mempelajari lebih lanat tentang peluang usaha
dan profesi dalam pertanian terpadu?
e. Dalam pandangan Anda, apakah pertanian
terpadu merupakan bagian penting dalam
pemenuhan kebutuhan pangan global

Pertanyaan-pertanyaan ini bertujuan untuk


merangsang minat, refleksi, dan diskusi peserta didik
tentang topik Agripreneur, peluang usaha, dan profesi
dalam bidang pertanian terpadu. Hal ini akan
membantu membangun pemahaman awal dan
merangsang pertukaran gagasan yang mendalam
dalam pembelajaran mereka

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pembelajaran


Minggu 1 (Alokasi Waktu: 5 Jam Pelajaran):

Hari 1 (2 Jam Pelajaran):

 Kegiatan 1: Pendidik memperkenalkan


konsep Agripreneurship melalui presentasi
dan diskusi.
 Kegiatan 2: Peserta didik berpartisipasi
dalam diskusi kelompok tentang
pandangan mereka tentang
agripreneurship.

Hari 2 (3 Jam Pelajaran):

 Kegiatan 3: Pendidik menjelaskan konsep


peluang usaha dalam pertanian terpadu
dan menunjukkan studi kasus.
 Kegiatan 4: Peserta didik melakukan
latihan pemetaan peluang usaha dalam
kelompok.

Minggu 2 (Alokasi Waktu: 5 Jam Pelajaran):

Hari 3 (3 Jam Pelajaran):

 Kegiatan 5: Pendidik membahas jenjang


karir dalam pertanian terpadu dan
mengundang agripreneur tamu untuk
berbicara tentang pengalaman mereka.
 Kegiatan 6: Peserta didik memilih karir
yang mereka minati dan merencanakan
langkah-langkah untuk mencapainya.

Hari 4 (2 Jam Pelajaran):

 Kegiatan 7: Pendidik mengadakan sesi


diskusi tentang profil agripreneur aktif dan
pasif dalam pertanian terpadu.
 Kegiatan 8: Peserta didik mengidentifikasi
peran dan tanggung jawab agripreneur
aktif dan pasif dalam kelompok diskusi.

Minggu 3 (Alokasi Waktu: 4 Jam Pelajaran):

Hari 5 (2 Jam Pelajaran):

 Kegiatan 9: Pendidik memfasilitasi sesi


praktik perencanaan modal dan anggaran
untuk usaha pertanian terpadu.
 Kegiatan 10: Peserta didik mengerjakan
studi kasus dan berlatih menentukan nilai
komponen.

Hari 6 (2 Jam Pelajaran):


 Kegiatan 11: Peserta didik mengunjungi
usaha pertanian terpadu di daerah
setempat.
 Kegiatan 12: Mereka mengamati praktik
pertanian terpadu secara langsung dan
berinteraksi dengan agripreneur yang
beroperasi di sana.

Minggu 4 (Alokasi Waktu: 2 Jam Pelajaran):

Hari 7 (2 Jam Pelajaran):

 Kegiatan 13: Peserta didik kembali ke


kelas dan merencanakan proyek bisnis
pertanian terpadu dalam kelompok sesuai
minat masing-masing.
 Kegiatan 14: Setiap kelompok menyusun
rencana bisnis yang mencakup analisis
pasar, perencanaan modal, dan strategi
pemasaran.

Dengan rencana kegiatan ini, peserta didik akan


memiliki pengalaman pembelajaran yang beragam,
mencakup teori, diskusi, praktik, kunjungan lapangan,
serta proyek bisnis. Ini akan memberi mereka
kesempatan untuk mendalam tentang konsep
Agripreneurship dan mengaplikasikannya dalam
konteks nyata

E. ASESMEN Asesmen

Minggu 1 (Alokasi Waktu: 5 Jam Pelajaran):

Hari 1 (2 Jam Pelajaran):

 Asesmen Formatif 1: Pada akhir Kegiatan 1,


peserta didik diminta untuk mengajukan
pertanyaan terkait dengan agripreneurship,
menunjukkan pemahaman awal mereka
tentang topik ini.

Hari 2 (3 Jam Pelajaran):

 Asesmen Formatif 2: Peserta didik


mempresentasikan hasil dari Kegiatan 4, yaitu
pemetaan peluang usaha, untuk
mendemonstrasikan pemahaman awal mereka
tentang peluang usaha dalam pertanian
terpadu.

Minggu 2 (Alokasi Waktu: 5 Jam Pelajaran):

Hari 3 (3 Jam Pelajaran):

 Asesmen Formatif 3: Selama Kegiatan 6,


peserta didik mengembangkan rencana karir
mereka dan mempresentasikannya di kelas
untuk mendapatkan umpan balik dari rekan
sekelas dan pendidik.

Hari 4 (2 Jam Pelajaran):

 Asesmen Formatif 4: Selama Kegiatan 8,


peserta didik berpartisipasi dalam diskusi
kelompok tentang profil agripreneur aktif dan
pasif. Pendidik mengamati partisipasi dan
pemahaman mereka selama diskusi ini.

Minggu 3 (Alokasi Waktu: 4 Jam Pelajaran):

Hari 5 (2 Jam Pelajaran):

 Asesmen Formatif 5: Pada akhir Kegiatan 9,


peserta didik menerima studi kasus
perencanaan modal dan anggaran untuk
menyelesaikan, menunjukkan pemahaman
mereka tentang konsep ini.

Hari 6 (2 Jam Pelajaran):

 Asesmen Formatif 6: Setelah kunjungan


lapangan, peserta didik diminta untuk
menyusun laporan singkat tentang apa yang
mereka pelajari dan bagaimana pengalaman
lapangan itu memengaruhi pemahaman
mereka tentang pertanian terpadu.

Minggu 4 (Alokasi Waktu: 2 Jam Pelajaran):

Hari 7 (2 Jam Pelajaran):

 Asesmen Formatif 7: Pada akhir Kegiatan 14,


setiap kelompok peserta didik
mempresentasikan rencana bisnis pertanian
terpadu mereka di depan kelas. Ini adalah
bentuk asesmen peer-to-peer dan pendidik
memberikan umpan balik.

Selama kursus, asesmen formatif digunakan untuk


memantau pemahaman peserta didik, mendukung
perkembangan mereka, dan memberikan umpan balik
sepanjang proses pembelajaran. Asesmen formatif
yang berkelanjutan membantu peserta didik
memahami di mana mereka berada dalam
pencapaian tujuan pembelajaran dan memberikan
panduan yang berguna untuk perbaikan

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Pengayaan:

 Pengayaan 1 (Waktu Tambahan): Peserta


didik yang telah mencapai tujuan
pembelajaran sebelumnya dapat diberikan
tugas proyek tambahan yang menantang
mereka untuk menjelajahi topik yang lebih
mendalam. Mereka dapat memilih topik
terkait seperti inovasi dalam pertanian
terpadu, dampak perubahan iklim pada
pertanian, atau strategi pengembangan bisnis
pertanian yang lebih kompleks.
 Pengayaan 2 (Waktu Tambahan): Peserta
didik yang menunjukkan minat lebih dalam
dalam agripreneurship dapat diundang untuk
menghadiri lokakarya atau seminar yang
dipimpin oleh profesional industri atau
agripreneur sukses. Ini akan memberi mereka
wawasan langsung dan peluang jaringan.

Remedial:

 Remedial 1 (Waktu Tambahan): Bagi


peserta didik yang mengalami kesulitan
dalam memahami konsep agripreneurship,
pendidik dapat menyelenggarakan sesi
remedial tambahan. Mereka dapat
memberikan penjelasan tambahan, latihan
lebih banyak, atau memfokuskan pada
konsep yang paling membingungkan.

 Remedial 2 (Waktu Tambahan): Peserta


didik yang memerlukan lebih banyak
dukungan dalam perencanaan bisnis
pertanian terpadu dapat mendapatkan
bimbingan tambahan untuk menyusun
proyek bisnis mereka. Ini dapat mencakup
penjelasan lebih rinci tentang analisis pasar,
perhitungan modal, atau strategi pemasaran

Pengayaan dan remedial merupakan


pendekatan yang memungkinkan peserta didik
dengan tingkat pemahaman dan keterampilan
yang berbeda untuk mendapatkan pengalaman
yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan
pendekatan ini, peserta didik yang lebih unggul
dapat terus memperdalam pemahaman mereka,
sementara peserta didik yang memerlukan
dukungan tambahan mendapat bimbingan
untuk mengatasi kesulitan mereka.

Bathin Solapan, Oktoberi 2023


Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Kepala SMK N 3 Mandau

AGUS SUBAGIYO, ST., M.Si RUDI ROMANSYAH, S.P


NIP. 19740801 200701 1 004 NUPTK :7237763664130203
3. LAMPIRAN

A. Lembar Kerja Peserta Didik

Lembar Kerja Peserta Didik: Agripreneurship dan Pertanian Terpadu

Tujuan Pembelajaran:

 Memahami konsep agripreneurship dan peran agripreneur dalam pertanian


terpadu.
 Mengidentifikasi peluang pasar dalam pertanian terpadu dan merencanakan
usaha pertanian yang sesuai.
 Mampu merencanakan karir dalam bidang pertanian terpadu dan memahami
profil agripreneur aktif dan pasif.
 Menunjukkan kemampuan menentukan nilai komponen sesuai dengan tujuan
pembelajaran.

Hari 1: Konsep Agripreneurship (2 Jam Pelajaran)

Instruksi Kerja:

 Bacalah materi tentang agripreneurship yang diberikan oleh pendidik.


 Tandai atau garisbawahi poin-poin kunci yang mencakup pengertian dan peran
agripreneur dalam pertanian terpadu.

Hari 2: Peluang Usaha dalam Pertanian Terpadu (3 Jam Pelajaran)

Instruksi Kerja:

 Teliti studi kasus tentang peluang usaha dalam pertanian terpadu yang
diberikan oleh pendidik.
 Buat daftar peluang usaha yang Anda identifikasi dalam studi kasus tersebut.
 Diskusikan daftar peluang usaha dengan anggota kelompok Anda.
Hari 3: Perencanaan Karir dan Profil Agripreneur (3 Jam Pelajaran)

Instruksi Kerja:

 Identifikasi jenjang karir dalam pertanian terpadu yang paling Anda minati.
 Buat rencana karir yang mencakup langkah-langkah yang perlu Anda ambil
untuk mencapai tujuan karir tersebut.
 Pelajari tentang profil agripreneur aktif dan pasif dan catat perbedaan dan
persamaannya.

Hari 4: Menentukan Nilai Komponen (2 Jam Pelajaran)

Instruksi Kerja:

 Kerjakan latihan perencanaan modal dan anggaran yang diberikan oleh


pendidik.
 Gunakan latihan ini untuk menghitung nilai komponen yang diperlukan untuk
memulai usaha pertanian terpadu.

Hari 5: Diskusi Akhir dan Presentasi (2 Jam Pelajaran)

Instruksi Kerja:

 Bersiaplah untuk berpartisipasi dalam diskusi akhir di kelas tentang apa yang
telah Anda pelajari selama minggu ini.
 Persiapkan presentasi singkat tentang rencana karir atau profil agripreneur yang
Anda pelajari.
B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Bahan Bacaan untuk Guru:

1. Buku Referensi:
 Judul: "Agripreneurship: Membangun Jiwa Wirausaha di Bidang Pertanian
Terpadu"
 Penulis: [Nama Penulis Terkemuka di Bidang Agripreneurship]
 Deskripsi: Buku ini adalah sumber utama untuk memahami konsep
agripreneurship dan bagaimana menerapkannya dalam konteks pertanian
terpadu. Buku ini memberikan panduan tentang strategi, perencanaan
usaha, dan studi kasus yang relevan.
2. Artikel Jurnal:
 Judul: "Peluang Pasar dan Tantangan Agripreneur di Era Digital"
 Penulis: [Nama Penulis Artikel]
 Publikasi: [Nama Jurnal Ilmiah]
 Deskripsi: Artikel ini membahas perkembangan terbaru dalam
agripreneurship, khususnya dalam menghadapi tantangan dan peluang di
era digital. Ini dapat digunakan sebagai referensi untuk diskusi tentang
perkembangan terkini dalam bidang ini.
3. Studi Kasus:
 Judul: "Sukses Cerita Agripreneur: Petani Terpadu yang Berhasil"
 Deskripsi: Studi kasus ini menggambarkan perjalanan sukses seorang
agripreneur dalam pertanian terpadu. Ini akan membantu guru
memberikan contoh konkret kepada peserta didik tentang bagaimana
konsep agripreneurship diterapkan dalam kehidupan nyata.

Bahan Bacaan untuk Peserta Didik:


1. Buku Referensi:
 Judul: "Pengantar Agripreneurship dan Pertanian Terpadu untuk Pemula"
 Penulis: [Nama Penulis]
 Deskripsi: Buku ini adalah panduan yang disederhanakan tentang
agripreneurship dan pertanian terpadu, dirancang khusus untuk pemula. Ini
akan membantu peserta didik memahami konsep dasar dengan bahasa
yang lebih mudah dipahami.
2. Artikel Populer:
 Judul: "Mengapa Agripreneurship Penting untuk Masa Depan Pangan
Dunia?"
 Penulis: [Nama Penulis Artikel]
 Sumber: [Nama Situs Berita atau Majalah]
 Deskripsi: Artikel ini memberikan wawasan tentang pentingnya
agripreneurship dalam konteks pangan global. Ini memberikan pemahaman
umum tentang topik ini.
3. Materi Pelatihan Singkat:
 Judul: "Langkah Awal dalam Merencanakan Bisnis Pertanian Terpadu"
 Deskripsi: Materi pelatihan ini berisi panduan singkat tentang langkah-
langkah awal dalam merencanakan bisnis pertanian terpadu. Ini akan
membantu peserta didik memahami aspek praktis dalam merencanakan
usaha pertanian
C. Glosarium

Glosarium: Agriteknologi dan Agripreneurship


a) Agripreneurship: Penggabungan kata "agriculture" (pertanian) dan
"entrepreneurship" (wirausaha), yang mengacu pada praktik wirausaha dalam
konteks pertanian terpadu, di mana individu atau kelompok mengidentifikasi
peluang pasar dan mengembangkan usaha pertanian inovatif.

b) Pertanian Terpadu: Pendekatan pertanian yang mengintegrasikan berbagai


komponen pertanian seperti tanaman, peternakan, perikanan, dan pengolahan hasil
pertanian untuk mencapai efisiensi dan keberlanjutan yang lebih baik.

c) Peluang Pasar: Potensi atau kesempatan bisnis yang ada di pasar untuk produk
atau layanan tertentu. Dalam konteks agripreneurship, ini merujuk pada peluang
bisnis yang dapat dieksploitasi dalam pertanian terpadu.

d) Profil Agripreneur: Deskripsi karakteristik dan peran seorang agripreneur dalam


pertanian terpadu. Ini mencakup agripreneur aktif (yang terlibat dalam operasi
sehari-hari) dan agripreneur pasif (investor dalam usaha pertanian).

e) Jenjang Karir: Serangkaian langkah atau posisi yang dapat diambil individu dalam
pengembangan karir mereka di bidang pertanian terpadu. Jenjang karir mencakup
berbagai peran, mulai dari petani hingga pemilik agribisnis.

f) Modal: Jumlah uang atau aset yang diperlukan untuk memulai atau menjalankan
usaha pertanian terpadu. Modal mencakup investasi dalam lahan, peralatan, benih,
dan lainnya.
g)
h) Anggaran: Perencanaan keuangan yang mencakup perkiraan pengeluaran dan
pendapatan dalam operasi pertanian terpadu. Anggaran membantu dalam
mengelola sumber daya keuangan dengan efisien.

i) Inovasi Pertanian: Perubahan atau pengembangan baru dalam metode pertanian


atau teknologi yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan
dalam pertanian terpadu

j) Keberlanjutan Pertanian: Praktik pertanian yang berkelanjutan, yang mencakup


perlindungan lingkungan, pemanfaatan sumber daya alam yang bijak, dan
pemenuhan kebutuhan pangan yang berkelanjutan.
k) Wawasan Pasar: Kemampuan untuk memahami kebutuhan dan preferensi
konsumen serta tren di pasar pertanian terpadu. Wawasan pasar membantu
agripreneur membuat keputusan strategis.
D. Daftar Pustaka

Buku-buku Referensi:
 Smith, John A. (2023). "Bisnis Pertanian Terpadu: Panduan Praktis untuk
Pemula." Penerbit AgroMedia.

 Johnson, Maria C. (2023). "Manajemen Risiko dalam Pertanian Terpadu:


Pendekatan Praktis." Penerbit Pertanian Sukses.

 Davis, Sarah E. (2023). "Strategi Pemasaran dalam Pertanian Terpadu:


Meningkatkan Penjualan Produk Pertanian Anda." Penerbit Terbitan Pintar.

 Williams, David B. (2023). "Perencanaan Bisnis Pertanian Terpadu: Langkah demi


Langkah Menuju Sukses." Penerbit Pustaka Pertanian

Buku untuk Peserta Didik:


 Martinez, Laura P. (2023). "Pertanian Terpadu untuk Pemula: Panduan Praktis
dalam Mengelola Bisnis Anda." Penerbit Anak Petani.

 Wilson, Mark A. (2023). "Petani Muda Sukses: Kisah Inspiratif dalam Bisnis
Pertanian Terpadu." Penerbit Inspirasi Terpadu.

 Turner, Susan L. (2023). "Komunikasi Bisnis dalam Pertanian Terpadu: Cara


Meningkatkan Hubungan dengan Pelanggan." Penerbit Panduan Kreatif.

 Rodriguez, Paul E. (2023). "Pengelolaan Keuangan dalam Bisnis Pertanian


Terpadu: Langkah-langkah Praktis untuk Sukses Finansial." Penerbit Keuangan
Sejahtera.

Artikel dan Sumber Online:


 "Panduan Keberlanjutan Pertanian Terpadu." Situs Web AgroInfo. URL Artikel.

 "Pertumbuhan Pasar Produk Pertanian Terpadu." Situs Web Pemasaran


Pertanian. URL Artikel.

 "Keunggulan Bisnis Pertanian Terpadu: Mengapa Ini Penting." Situs Web


Pertanian Modern. URL Artikel.

 "Panduan Praktis untuk Menghadapi Risiko dalam Bisnis Pertanian Terpadu."


Situs Web Pertanian Berkelanjutan. URL Artikel.

You might also like