Professional Documents
Culture Documents
Kancil Hidrologi - Bab - 1,2 - Dan - 3
Kancil Hidrologi - Bab - 1,2 - Dan - 3
PENDAHULUAN
1.5 Tujuan
Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui cara menghitung curah hujan bulanan, rata-rata curah
hujan bulanan, dan rata-rata curah hujan tahunan.
2. Untuk mengetahui cara menghitung curah hujan tahunan.
3. Untuk mengetahui cara menghitung curah hujan maksimal harian.
4. Untuk mengetahui cara menhitung uji konsistensi.
5. Untuk mengetahui cara perhitungan curah hujan rata-rata maksimal
harian dengan metode aritmatik.
6. Untuk mengetahui cara perhitungan curah hujan rata-rata maksimal
harian metode polygon Thiessen.
7. Untuk mengetahui cara perhitungan rancangan curah hujan dengan
Metode Gumbel.
8. Untuk mengetahui cara menghitung rancangan curah hujan dengan
metode Log Pearson III.
9. Untuk mengetahui cara menghitung Debit curah hujan dan debit curah
hujan kala ulang.
1.6 Manfaat
Adapun manfaat penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi instansi/Pemerintahan Hasil laporan ini diharapkan mampu menjadi
salah satu upaya dalam melestarikan dan menjaga daerah sekitar sebagai
bagian dari menjaga lingkungan dan menghindari bencana seperti banjir.
2. Bagi Mahasiswa dan Pembaca Hasil laporan ini diharapkan dapat
bermanfaat sebagai tambahan sumber wawasan serta informasi mengenai
ilmu Hidrologi untuk membaca.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Keterangan :
XT = Hujan rencana (mm)
X = Nilai rata-rata dari hujan
S = Standar defiasi dari delta hujan
K = Faktor frekuensi dari gumbel
K = (Kt-Yn)/ Sn
Keterangan :
Yt = Reduced variate
Sn = Reduced standar
Yn = Reducet mean
Y = y-k.s
Keterangan :
Y = Nilai rogaritmik dari X
Y = Nilai rata-rata Y
S = Standart defiasi dari Y
K = Karakteristik distribusi log person type III
Keterangan :
X2 = harga Chi kuadrat terhitung
Oi = jumalah nilai pengamatan pada kelompok ke satu
Ei = jumlah nilai teoritis pada sub kelompok ke satu
N = jumlah data
2.11.2 Uji Distribusi Smirnov Kalmogorof
Adalah distribusi pengujian normalis perbandingan distribusi
data dengan distribusi norml baru . Sedangkan normal buku yaitu data yang
telah ditransfarmasikan dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal,
dengan rumus perhitungan sebagai berikut :
D(x) = m/n + 1
Keterangan :
D(x) = peluang masing data
m = nomer urut
n = jumlah data
Keterangan :
Q = debit banjir puncak (m3 / det)
C = koefisien limpasan
I = intensitas curah hujan
A = luar daerah pengalira
BAB III
METODOLOGI
3.8 Umum
Hidrologi adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari seputar
pergerakan, distribusi, dan kualitas air yang ada di bumi serta siklus hidrologi dan
sumber daya air. Sedangkan Pengertian Siklus Hidrologi Secara Umum adalah
sirkulasi air dari laut ke atmosfer lalu ke bumi dan kembali lagi ke laut dan
seterusnya. Secara alami, air beredar melalui suatu sistem yang disebut siklus air
atau siklus hidrologi. Curah hujan pada suatu daerah merupakan salah satu faktor
yang menentukan besarnya debit banjir yang terjadi pada daerah yang
menerimanya.
Analisa hidrologi dilakukan guna mendapatkan karakteristik hidrologi dan
meteorologi daerah aliran sungai. Dalam kajian hidrologi meliputi potamalog
(aliran permukaan), geohidroligi (air tanah), hidrometeorologi (air yang ada di
udara dan berwujud gas), limnologi (air permukaan yang relatif tenang seperti
danau, dan waduk), kriologi (air berwujud padat seperti es dan salju). Banyak
proyek yang ada di dunia (rekayasa air, irigasi, pengendalian banjir, draenase,
tenaga air, dan lain-lain) dilakukan terlebih dahulu mengadakan survei
kondisikondisi hidrologi yang cukup.
MULAI
KECUKUPAN
DATA DATA
PENGUMPULAN
CURAH HUJAN YA
PENGOLAHAN DATA
TIDAK
SELESAI
Gambar 3.1. Diagram Alir
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada gambar 4.1. dapat disimpulkan bahwa grafik uji konsistensi pada Stasiun
Talun pada tahun 2010 sampai tahun 2019 mengalami peningkatan yang
siknifikan dimana data tersebut dapat dibilang konsisten.
Pada gambar 4.2. dapat disimpulkan bahwa grafik uji konsistensi pada Stasiun
Garum pada tahun 2010 sampai tahun 2019 mengalami peningkatan yang
siknifikan yang dimana data tersebut dapat dibilang konsisten.
Pada gambar 4.3. dapat disimpulkan bahwa grafik uji konsistensi pada Stasiun
Wlingi pada tahun 2010 sampai tahun 2019 mengalami peningkatan yang
siknifikan yang dimana data tersebut dapat dibilang konsisten.
Rata-rata CH = A1+A2+A3+…An/n
Keterangan
A : CH maksimal
n : Jumlah Stasiun
Keterangan
ST. A : ST. Talun
ST. B : ST. Garum
ST. C : ST. Wlingi
4.7. Perhitungan Data Curah Hujan Rerata Max Harian Metode Poligon
Thiessen
Tabel 4.11. Data Curah Hujan Rerata Max Harian Metode Polygon Thiessen
RERATA
TAHUN ST. A ST. B ST. C
C.H
2010 90 89 82 86.650
2011 110 92 153 116.630
2012 95 78 104 89.949
2013 80 96 85 89.575
2014 105 73 173 113.765
2015 68 136 106 114.689
2016 99 95 85 92.043
2017 80 86 116 95.804
2018 90 92 100 94.552
2019 95 116 130 117.745
Sumber : Hasil Perhitungan sendiri
PT =((A1*R1)+(A2*R2)+(A3*R3))/Total R
Keterangan
PT : Poligon Thiessen
A : CH maksimal
R : Luas Wilayah
Keterangan
ST. A : ST. Talun
ST. B : ST. Garum
ST. C : ST. Wlingi
1, 90 3, 100
80 1,11,120
Interval
1, 110
1, 50
Series1
40
1, 40
20
1, 30
0
0 1 1 2 2 3 3
m = n/(n x 10th)
1 𝜎𝑥 12.177
= = 12.48
= 𝜎𝑦 0,9757
𝑎
1
b = ¯¯X - . yt = 101.14 - (12.480 x 0,4271) = 95.809792 =
𝑎
95.81
Persamaan Gumbel
Xt = 12.48 Yt + 95.81
y
180 y = 0.366x + 129.47
160
140
Axis Title
120
y
100
Linear (y)
80
60
0 20 40 60 80 100 120
Axis Title
Sumber : Hasil Pengolahan Sendiri
Gambar 4.6. Grafik Kala Ulang Metode Gumbel
y = 0.366x + 129.47
Tabel 4.15. Uji Chisquare (Uji Sumbu Horizontal X)
No X Rmax (diurutkan) y ((Rmax-Y)^2/Rmax)
1 9.09 89.58 132.797 20.856
2 18.18 86.65 136.125 28.248
3 27.27 92.04 139.452 24.419
4 36.36 95.80 142.779 23.033
5 45.45 94.55 146.106 28.110
6 54.55 89.95 149.434 39.339
7 63.64 114.69 152.761 12.638
8 72.73 117.74 156.088 12.486
9 81.82 116.63 159.415 15.695
10 90.91 113.77 162.743 21.086
Jumlah 225.910
Sumber : Hasil Perhitungan
Sendiri Dari tabel chisquare dengan n = 10 didapat nilai untuk tingkat
kepercayaan 90% = 0,16. Dari tabel perhitungan didapat nilai total sejumlah
225.910
Maka data tidak dapat diterima. karena X hit > dari X tabel.
TAHUN RERATA
Log X- Log ¯¯X (Log X- Log ¯¯X)2 (Log X- Log ¯¯X)3
C.H (X) Log X
2016 86.65 1.938 -0.064 0.0041038 -0.00026289
2014 89.58 1.952 -0.050 0.0024644 -0.00012234
2009 89.95 1.954 -0.048 0.0022880 -0.00010944
2015 92.04 1.964 -0.038 0.0014318 -0.00005418
2017 94.55 1.976 -0.026 0.0006843 -0.00001790
2013 95.80 1.981 -0.020 0.0004180 -0.00000855
2012 113.77 2.056 0.054 0.0029370 0.00015917
2010 114.69 2.060 0.058 0.0033284 0.00019202
2011 116.63 2.067 0.065 0.0042225 0.00027438
2018 117.75 2.071 0.069 0.0047766 0.00033012
Rata-rata Log X ( ¯¯X) 2.002 Jumlah 0.0266548 0.00038040
Sumber :Hasil Perhitungan sendiri
0,5 0,5
∑(𝑙𝑜g𝑥−𝑙𝑜g𝑥̅)2 (0.0266548) = 0.0029620,5 0.054421
Si= [ 𝑛−1 ] = [ 9 ] =
3
𝑛(𝑙𝑜𝑔𝑥−𝑙𝑜𝑔𝑥̅ ) = 10 (0.00038040) = 0.003804
Cs = = 0.003804
3 9×8×0.0544213 = 0.327798
(𝑛−1)(𝑛−2) 𝑆i 9×8×0.000161 0.011605
Si = 0.054421 Keterangan
Cs = 0.327798 n : Jumlah Kelas (Tahun)
Si : Standar deviasi
Cs : Koefisien kemencengan
Persamaan Log Pearson III
log Xt = 2.002 + 0.054421.K
y
160.00
y = 3.3178x + 217.02
140.00
120.00
Axis Title
100.00
y
80.00
Linear (y)
60.00
40.00
20.00 1 10 100
Axis Title
Y =3.3178 X + 217.02
Tabel 4.19. Uji Chisquare (Uji Sumbu Horizontal X)
No X Rmax (Diurutkan) Y ((Rmax.Y)*2/Rmax)
1 9.09 89.58 247.1818 494.3636
2 18.18 86.65 277.3436 554.6873
3 27.27 92.04 307.5055 615.0109
4 36.36 95.80 337.6673 675.3345
5 45.45 94.55 367.8291 735.6582
6 54.55 89.95 397.9909 795.9818
7 63.64 114.69 428.1527 856.3055
8 72.73 117.74 458.3145 916.6291
9 81.82 116.63 488.4764 976.9527
10 90.91 113.77 518.6382 1037.2764
Jumlah 7658.200
Sumber : Hasil Perhitungan Sendiri
Dari tabel chisquare dengan n = 10 didapat nilai untuk tingkat kepercayaan 90% =
16. Dari tabel perhitungan didapat nilai total sejumlah 7658.200
Maka data tidak dapat diterima. karena X hit > dari X tabel.
Keterangan :
R24 : Antilog (Log Rt)
C : Koefisien aliran
Tc : Waktu tiba
banjir
I : Intensitas curah hujan
A : Total luas daerah (dari gambar polygon
thissen) L : Total jarak daerah hujan
5.1. KESIMPULAN
1. Data curah hujan maksimal didapat dari data curah hujan maksimal
tertinggi terdapat di Stasiun Talun sebesar 3316 pada tahun 2017,
pada Stasiun Garum sebesar 2785 pada tahun 2013, dan pada stasiun
Wlingi sebesar 3875 pada tahun 2017.
2. Dari data curah hujah rerata aritmatik nilai tertinggi curah hujan
terdapat di tahun 2017 sebesar 3133,7.
3. Dari uji konsistensi curah hujan diperoleh data curah hujan di setiap
tahunnya di Stasiun Talun, Stasiun Garum, dan Stasiun Wlingi
mengalami kenaikan dan penurunan. Terlihat pada kurva yang tidak
signifikan.
4. Uji data dari metode aritmatik diperoleh data curah hujan tahunan
tertinggi pada tahun 2011 sebesar 118,33 mm dan data curah hujan
yang terendah pada tahun 2010 dan 2013 sebesar 87,00 mm.
5. Dari data curah hujan maksimal harian dengan metode polihon
thessen memiliki nilai tertinggi sebesar 117,745 pada tahun 2019.
6. Dari uji kesesuaian distribusi chi square uji sumbu horizontal x
memperoleh nilai sejumlah 225,910 maka data tidak dapat dietrima
karena Xhit > Xtabel.
7. Dari uji kesesuaian sminov kolomogorof uji sumbu horizontal y
memperoleh nilai tertinggi max sebesar 1,625
8. Nilai dari data curah hujan metode logaritma memiliki nilai standart
deviasi 0,054421 dan nilai koefien kemencengan sebesar 0,327798.
9. Dari perhitungan debit banjir dapat dianalisa dengan mengalikan
koefisien aliran dengan intensitas hujan disuatu wilayah. Koefisien
aliran yang digunakan pada tanah pasir sebesar 0,13, jalan sebesar
0,75, atap sebesar 0,95, dan industry sebesar 0,90.
5.2. SARAN
Adapun saran dari penulis laporan ini masih belum begitu
sempurna, masih banyak kekurangan dalam pengambilan data, dan
pengolahan data. Apaibila ada kritik dan saran yang bersifat membangun,
maka penulis dengan senag hati akan menerimanya. Sebagai penyempurna
tulisan ini dikemudian hari.