You are on page 1of 13

Mata Kuliah Dosen Pengampu

Manajemen Kelas Miftahir Rizqi, S.Pd.I., M.Pd., Dr.

HAMBATAN DALAM PENGELOLAAN


KELAS

Disusun Oleh:
Kelompok 6
Dinda Handayani (12110523958)
Rizky Ananda Putri (12110521750)
Silvia Muharani (12110521529)

KELAS 5C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Swt., karena atas rahmat dan
hidayah-Nya lah, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Manajemen
Kelas”. Tak lupa penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan alamRasulullah saw.
Semoga syafaatknya mengalir pada kita di akhir kelak.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Manajemen
Pendidikan pada program studi pendidikan matematika di UIN SUSKA Riau. Disamping itu,
penulisan makalah ini juga bertujuan dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
kepada penulis dan pembaca mengenai manajemen kelas.

Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan secara materil dan moril, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu Miftahir Rizqi, S.Pd.I., M.Pd.,
Dr. selaku dosen pengampu mata kuliah manajemen kelas. Berkat tugas yang diberikan ini,
dapat menambah wawasan mengenai topik yang diambil. Penulis juga mengucapkan
terimakasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas
kesalahan serta kekurangan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Pekanbaru, 07 september 2023

KELOMPOK 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANGTAR ........................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1


1.2.Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3. Tujuan Pembahasan ....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 3
2.1. Pengenalan Masalah Anak ............................................................. 3
2.2. Jenis-Jenis Masalah Anak Dalam Pengelolaan Kelas ..................... 5
2.3. Pendekatan Penanggulangan Masalah Anak .................................. 6
BAB III PENUTUP .................................................................................. 22
3.1. Kesimpulan..................................................................................... 22
3.2. Saran .............................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 23

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sumber daya manusia yang berkualitas sangat penting bagi suatu negara untuk
menjadi bangsa yang maju, kuat, dan sejahtera. Upaya peningkatan kualitas sumber
daya manusia tidak lepas dari persoalan pendidikan nasional. Setidaknya ada tiga syarat
utama yang harus diperhatikan dalam pembangunan pendidikan untuk berkontribusi
dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), yaitu:(1) fasilitas gedung, (2)
buku berkualitas, (3) guru dan tenaga kependidikan yang profesional.
Salah satu ciri guru yang profesional adalah guru tersebut memiliki kemampuan
mengelola kelas dengan baik. Di dalam kelas, semua aspek belajar mengajar bertemu
dan berkembang. Guru dengan segala kemampuannya, siswa dengan segala latar
belakang dan karakteristik individunya; kurikulum dengan segala komponennya; dan
bahan dan sumber belajar dengan semua bidang studi yang bertemu, mengintegrasikan,
dan berinteraksi di dalam kelas. Bahkan hasil pendidikan dan pengajaran sangat
ditentukan oleh apa yang terjadi di dalam kelas. Oleh karena itu, kelas harus dijalankan
secara profesional.
Pengelolaan kelas diperlukan karena dari hari ke hari atau bahkan dari waktu ke
waktu, perilaku dan tindakan siswa selalu berubah. Hari ini, siswa dapat belajar dengan
baik, belajar dengan tenang, tetapi besok mungkin tidak ada. Kemarin di grup terjadi
persaingan yang sehat, sebaliknya ke depan mungkin akan terjadi persaingan yang
kurang sehat. Kelas selalu dinamis dalam tingkah laku, tindakan, sikap, semangat dan
emosi siswa.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, terdapat beberapa masalah yang
perlu diangkat dalam makalah ini, yaitu:
1. Bagaimana pentingnya Pengenalan Masalah Anak ?
2. Apa saja Masalah Anak dalam Pengelolaan Kelas?
3. Bagaimana Pendekatan Penanggulangan Masalah Anak dalam Pengelolaan 1
Kelas?
1.3 Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diangkat dalam makalah ini, maka
terdapat beberapa tujuan yang harus dicapai, yaitu.
1. Pentingnya Pengenalan Masalah Anak
2. Jenis Masalah Anak dalam Pengelolaan Kelas
3. Teknik Penanggulangan Masalah Anak dalam Pengelolaan Kelas.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengenalan Masalah Anak


Berbagai bentuk perilaku anak akan ditemui oleh guru di sekolah, seperti anak
agresif, tak bisa tenang dan suka bertengkar, pemalu dan lebih suka menyendiri. suka
menangis. dan suka memukul. Perilaku-perilaku tersebut merupakan tanda bagi guru bahwa
ada sesuatu yang tidak beres pada diri anak, atau dengan kata lain mereka sedang
menghadapi masalah. Guru perlu mengerti bahwa perilaku tersebut ada sebab atau latar
belakangnya. Oleh karena itu guru perlu mengetahui penyebab dari masalah-masalah yang
dihadapi anak tersebut.
Perilaku anak di kelas, di depan guru, teman-temannya atau di depan orang lain
disebabkan oleh pengalaman-pengalaman yang telah diperoleh anak, kondisi yang
dihadapinya saat itu, dan dapat pula disebabkan oleh berbagai keinginannya. Hal ini telah
berkembang dalam diri anak atau dapat pula merupakan hasil interaksi antara dirinya
dengan semua aspek lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat umumnya. Tingkah laku
anak di dalam kelas merupakan pencerminan dari keadaan keluarganya. Bagi keluarga yang
kurang stabil dapat menimbulkan ketegangan pada diri anak dan membuat mereka kurang
berhasil dengan baik untuk memenuhi tuntutan akademik dan tuntutan sosial di sekolah.
Ada suatu anggapan bahwa masalah-masalah anak tidak dapat ditinggalkandi
rumah. Bagaimanapun anak akan membawanya ke sekolah sehingga dapat mengganggu
proses pembelajaran di kelas. Bahkan mungkin proses pembelajaran menjadi tidak terjadi
sama sekali, apabila anak mengalami tekanan bathin karena keamanannya terancam, dan
kebutuhan psikologisnya tidak terpenuhi, merasa terkucilkan, merasa tidak dihargai, dan
merasa tidak disenangi. Dalam kondisi seperti itu, kemampuan anak untuk belajar menjadi
terhalangi sehingga usaha guru untuk melaksanakan proses pembelajaran menjadi sia-sia
saja.
Pekerjaan guru tidak akan berhasil dengan baik apabila ia tidak atau kurang
memahami anak. Apabila guru ingin sukses dalam melaksanakan pembelajaran, maka
pengelolaan kelas yang dilakukan hendaknya mencakup usaha guru untuk memahami
masalah-masalah anak dan dapat mengambil langkah penyelesaiannya dengan tepat dan
23
benar.
Masalah pada hakekatnya merupakan seluruh pertanyaan yang mengandung
jawaban. Masalah tersebut sudah merupakan bagian dalam kehidupan manusia, begitu pula
dalam kehidupan siswa di sekolah selalu ada masalah mulai dari masalah sederhana sampai
kepada masalah yang rumit.
Dalam membelajarkan siswa sering guru menghadapi permasalahan-
permasalahan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa di kelas. Permasalahan ini
meliputi dua jenis yaitu yang menyangkut pengajaran dan yang menyangkut pengelolaan
kelas. Guru-guru harus mampu membedakan kedua permasalahan itu dan menemukan
pemecahannya secara tepat. Sering guru-guru menangani masalah yang bersifat pengajaran
dengan pemecahan yang bersifat pengelolaan dan sebaliknya. Misalnya, seorang guru
berusaha membuat penyajian pelajaran lebih menarik agar siswa yang sering tidak masuk
menjadi lebih tertarik untuk menghadiri pelajaran itu. padahal siswa tersebut tidak senang
berada di kelas itu karena dia merasa tidak diterima oleh kawan-kawannya. Pemecahan
seperti ini tentu saja tidak tepat. "Membuat pelajaran lebih menarik" adalah masalah
pengajaran, sedangkan "diterima atau tidak diterima oleh kawan" adalah permasalahan
pengelolaan kelas. Masalah pengajaran harus ditangani dengan pemecahan yang bersifat
pengajaran dan masalah pengelolaan kelas harus ditangani dengan pemecahan yang bersifat
pengelolaan.
Terdapat juga beberapa faktor yang menjadi penyebab masalah anak didalam
kelas, yaitu:
a. Pengelompokan (pandai, sedang, kurang pandai), kelompok kurang pandai akan
menjadi sumber negatif, penolakan atau
b. Karakteristik individual, seperti kemampuan kurang, ketidakpuasan atau dari latar
belakang ekonomi yang rendah yang menghalangi kemampuannya.
c. Kelompok pandai merasa terhalang oleh teman-temannya yang tidak seperti dia.
Kelompok ini sering menolak standar yang diberikan oleh guru. Sering juga
kelompok ini membentuk norma sendiri yang tidak sesuai dengan harapan sekolah.

2.2 Jenis – jenis masalah anak dalam pengelolaan kelas


Berbagai bentuk perilaku anak akan ditemui oleh guru di sekolah, seperti anak
agresif, tak bisa tenang dan suka bertengkar, pemalu dan lebih suka menyendiri, suka
menangis dan suka memukul. Perilaku-perilaku tersebut merupakan tanda bagi guru bahwa
mereka sedang menghadapi masalah. Oleh karena itu guru perlu mengetahui penyebab dari
masalah-masalah yang dihadapi anak tersebut. Perilaku anak dikelas, didepan guru, teman-
24
temannya atau di depan orang lain disebabkan oleh pengalaman-pengalaman yang
diperoleh anak, kondisi yang dihadapinya dan disebabkan oleh berbagai keinginannya. Hal
ini merupakan hasil interaksi antara dirinya dengan semua aspek lingkungan rumah,
sekolah dan masyarakat umumnya.
Jone dan Jones (1980) mengatakan bahwa tingkah laku anak didalam kelas
merupakan pencerminan dari keadaan keluarganya. Keluarga yang kurang stabil
menimbulkan ketegangan pada anak, membuat mereka kurang berhasil memenuhi tuntutan
akademik dan tuntutan sosial di sekolah. Suatu anggapan bahwa masalah anak tidak dapat
ditinggalkan dirumah. Anak membawanya kesekolah sehingga mengganggu proses
pembelajaran di kelas. Bahkan proses pembelajaran menjadi tidak terjadi sama sekali,
apabila anak mengalami tekanan batin karena kebutuhan psikologisnya tidak terpenuhi,
merasa terkucilkan, tidak dihargai dan tidak disenangi. Pekerjaan guru tidak akan berhasil
dengan baik apabila kurang memahami anak. Jika guru ingin sukses hendaknya mencakup
usaha guru memamahi masalah-masalah anak dan mengambil langkah penyelesaiannya
dengan tepat dan benar.
Berikut masalah anak dalam pengelolaan kelas:
Masalah pengelolaan kelas yang bersumber dari anak dikelompokan menjadi dua
katagori, yaitu masalah individual dan masalah kelompok. Untuk pengelolaan kelas yang
efektif diperlukan identifikasi suatu masalah, apakah bersifat individual atau kelompok.
Kekurang hati-hatian guru memahami masalah menyebabkan kekeliruan dalam
menentukan jenis masalah yang muncul. Bisa saja terjadi masalah kelompok dilihat sebagai
masalah individual atau sebaliknya.
1. Masalah individual
Masalah Individual adalah masalah pengelolaan kelas yang sumber
penyebabnya adalah individu anak. Ada 4 (empat) katagori masalah individual
dalam kelas :
 Tingkah laku yang ingin mendapatkan perhatian orang lain
 Tingkah laku yang ingin menunjukan kekuatan
 Tingkah laku yang bertujuan menyakiti orang lain
 Peragaan ketidak mampuan

Bentuk-bentuk perilaku tersebut dapat mengganggu kelancaran


pembelajaran. Masalah individual dilihat sebagai wujud dari bentuk perilaku
tersebut diantaranya :
a) Anak sering menunjukan gerak tubuh/perilaku yang tampak kebodoh-
25
bodohan/berbuat aneh yang semata-mata untuk menarik perhatian kelas.
b) Anak tertawa lebih keras dibandingkan teman-temannya
c) Anak suka bercanda dan sering menggoda teman
d) Anak pura-pura sakit
e) Anak pura-pura tidak mengerti sehingga selalu bertanya
f) Anak selalu menunjukan kegiatan yang lamban
g) Anak sering mendebat dan kehilangan kontrol
h) Anak cenderung menunjukan perilaku ingin mengalahkan orang lain
i) Anak marah-marah (tindakan aktif) dan agresif
j) Anak menarik diri dan tidak mau melaksanakan kewajibannya.
k) Anak selalu lupa pada aturan penting dalam kelas
l) Anak melakukan tindakan fisik yang menyakiti orang lain
m) Anak tidak mau menerima tugas dan selalu mengatakan tidak bisa
n) Anak merasa pesimis atau putus asa
o) Anak memiliki rasa permusuhan atau menentang semua peraturan
p) Anak pasif atau potensi rendah, datang ke sekolah tidak teratur.
2. Masalah Kelompok
Masalah kelompok adalah masalah pengelolaan kelas yang sumber
penyebabnya adalah kelompk. Johnson dan Bany (dalam Hasibuan, 1994 )
mengemukakan enam masalah kelompk dalam pengelolaan kelas :
a) Kelas kurang kohesif, misalnya perbedaan jenis kelamin, suku, dan
tingkatan sosio-ekonomi
b) Kelas mereaksi negatif terhadap seorang anggotanya, misalnya
mengejek anggota kelas dalam menyanyi karena suaranya sumbang
c) Membesarkan hati anggota kelompok kelas yang justru melanggar
norma kelompok, misalnya pemberian semangat kepada badut kelas
d) Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas yang
tengah dikerjakan
e) Semangat kerja rendah, misalnya semacam aksi protes kepada guru
karena tugas yang diberikan kurang adil
f) Kelas kurang menyesuaikan diri dengan keadan baru, misalnya
gangguan jadwal, guru terpaksa diganti sementara oleh guru lain.

Kelas yang kurang kohesif ditandai dengan lemahnya hubungan interpersonal 26 di


dalam kelas, disebabkan perbedaan jenis kelamin, suku dan tingkat sosial ekonomi. Terlihat
adanya permusuhan anak perempuan dengan anak laki-laki. Terlihat pula karena perbedaan
suku, kota asal, kampung atau tempat tinggal. Dalam penanganan masalah pengelolaan
kelas, guru perlu mengetahui sebab-sebab anak berperilaku yang tidak diharapkan.
Dan Dalam suatu proses pembelajaran diharapkan semua peserta didik tenang dan
bekerja sepanjang jam pelajaran, jika ada interupsi atau interaksi mungkin merasa tegang
atau cemas. Karena perilaku-perilaku menyimpang seorang atau dua orang siswa masih
bisa ditoleransi asal tidak merusak kesatuan kelas.

2.3 Pendekatan Penanggulangan Masalah Anak


Pengelolaan kelas bukanlah masalah yang berdiri sendiri, tetapi terkait dengan
berbagai faktor. Permasalahan anak didik adalah factor utama yang terkait langsung dalam
hal ini. Karena pengelolaan kelas yang dilakukan guru tidak lain adalah untuk
meningkatkan kegairahan belajar anak didik baik secara berkelompok maupun secara
individual.
Mengelola kelas dapat memberikan pesan belajar. Untuk menciptaakan adalah tugas
guru. Sebab, guru merupakan aktor dan desainer pembelajaran siswa dengan salah satunya
menciptakan kelas untuk belajar adan membimbing siswa untuk saling belajar
membelajarkan serta membawa dampak lahirnya masukan bagi guru.
Kelas sebagai produk pengelolaan sekurang-kurangnya bercirikan terjadinya
intensitas interaksi guru-murid, murid-guru, murid-murid, murid dengan dirinya sendiri,
guru dengan jati diri profesinya dan murid-guru dengan komponen-komponen belajar
lainnya. Lahirnya interaksi yang optimal tentu saja bergantung dari pendekatan yang
dilakukan guru dalam rangka mengatasi permasalahan anak dalam pengelolaan kelas.
Adapun pendekatan penanggulangan masalah anak dalam pengelolaan kelasa sebagai
berikut yaituu 1:
a) Pendekatan Kekuasaan
Ciri yang utama pada pendekatan ini adalah ketaatan pada aturan yang melekat pada
pemilik kekuasaan. Guru mengontrol siswadengan ancaman, sanksi, hukuman dan
bentuk disiplin yang ketat dan kaku.
b) Pendekatan Kebebasan
Pengelolaan kelas bukan membiarkan anak belajar dengan laissez-faire, Tetapi
memberikan suasana dan kondisi belajar yang memungkinkan anak merasa
merdeka, bebas, nyaman, penuh tantangan dan harapan dalam melakukan belajar.
27

1
Mulyani, Leli, and Rusi Rusmiati Aliyyah. "pendekatan dalam pengelolaan kelas ."
c) Pendekatan Keseimbangan Peran
Pendekatan ini dilakukan dengan memberikan seperangkat aturan yang disepakati
guru dan murid. Isi aturan berkaitan dengan apa yang harus dan apa yang tidak
boleh dikerjakan guru dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di
kelas dan aturan yang tidak boleh dilakukan murid selama belajar.
d) Pendekatan Pengajaran
Pendekatan ini menghendaki lahirnya peran guru untuk mencegah da menghentikan
tingkah laku anak didik yang kurang menguntungkan proses pembelajaran. Peranan
guru adalah merencanakan dan mengimplementasikan pengajaran yang baik.
e) Pendekatan Suasana Emosi dan social
Menurut pendekatan ini pengelolaan kelas merupakan proses menciptakan suasana
emosional dan hubungan social yang positif dalam kelas. Suasana hati yang saling
mencintai antara guru-murid dan murid-murid penting dalam menciptakan
hubungan sosial pembelajaran.
f) Pendekatan Kombinasi
Pada pendekatan ini bisa menggunakan beberapa pilihan tindakan untuk
mempertahankan dan menciptakan suasana belajar yang baik. Guru memiliki
peranan penting untuk menganalisis kapan dan bagaimana tindakan itu tepat
dilakukan. Semua orang mudah melakukan tindakan, tetapi bertindak pada waktu
yang tepat, dengan cara yang akurat dan pada tujuan yang bermanfaat, adalah tidak
mudah, dan guru harus dapat mencermati hal tersebut.

28
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Masalah pengelolaan kelas yang bersumber dari anak dikelompokan menjadi dua
katagori, yaitu masalah individual dan masalah kelompok. Untuk pengelolaan kelas yang
efektif diperlukan identifikasi suatu masalah, apakah bersifat individual atau kelompok.
Kekurang hati-hatian guru memahami masalah menyebabkan kekeliruan dalammenentukan
jenis masalah yang muncul. Bisa saja terjadi masalah kelompok dilihat sebagai masalah
individual atau sebaliknya.

3.2 Saran
Diharapkan dalam mengatasi masalah anak dalam kelas sebagai seorang pendidik
harus melakukan beberapa pendekatan :
a. Pendekatan Kekuasaan
b. Pendekatan Kebebasan
c. Pendekatan Keseimbangan Peran
d. Pendekatan Pengajaran
e. Pendekatan Suasana Emosi dan social
f. Pendekatan Kombinasi

29
DAFTAR PUSTAKA

ASLAMIAH, Aslamiah; PRATIWI, Diani Ayu; AGUSTA, Akhmad Riandy.


Pengelolaan Kelas. 2022.

Ayu, Diani Pratiwi dan Akhmad Riandy dkk.2021.Pengelolaan Kelas.Depok :


PT RajaGrafindo

Mulyani, Leli, and Rusi Rusmiati Aliyyah. "pendekatan dalam pengelolaan kelas ."

Nurasma, Nurasma, and Zaiyasni Zaiyasni. "Pengelolaan Kelas Teori dan


Praktek dalam Pembelajaran."

Rofiq, M. Aunur.2009.PENGELOLAAN KELAS.Malang:Departemen


Pendidikan Nasional

21
0

You might also like