Professional Documents
Culture Documents
Standar Pelayanan 2023
Standar Pelayanan 2023
TENTANG
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Lubuklinggau
Pada Tanggal : 12 Juni 2023
Direktur,
Rumah Sakit Dr. Sobirin Kabupaten Musi Rawas berdiri sejak tahun 1938, dengan
nama Centrale Buogerlijke Ziekeninrichting. Tahun 1964 nama Centrale Buogerlijke
Ziekeninrichting dirubah menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Lubuklinggau
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 21215/Kab/1964 tanggal
14 April 1964, bersamaan dengan itu pengelolaan Rumah Sakit Umum Daerah
Lubuklinggau diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Rawas sebagai
pemilik rumah sakit.
Secara geografis Rumah Sakit Dr. Sobirin Kabupaten Musi Rawas terletak pada 102º
51´ 49,9" BT sampai 102º 51´ 46,1" BT dan 03º 17´ 40,1" LS sampai 03º 17´ 51,3" LS
berada di Kota Lubuk linggau tepatnya di Jalan Yos Sudarso No. 13 Kota
Lubuklinggau Kode Pos 31611 dengan batas-batas sebagai berikut :
- Utara : Jalan Yos Sudarso
- Selatan : Jalan Kesehatan
- Timur : Jalan Kesehatan/Rel Kereta Api
- Barat : Jalan Kesehatan/Perumahan Penduduk
Rumah Sakit Dr. Sobirin Kabupaten Musi Rawas menempati lahan seluas
10.960 m2 dengan luas bangunan 3.431 m2 dan luas dapur/pencucian 400 m2.
Tahun 2013 luas bangunan menjadi 8.872 m2 termasuk bangunan lantai 1, dengan
luas parkiran lebih kurang 1000 m².
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 3 Tahun 2001 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Musi
Rawas, nama Rumah Sakit Umum Daerah Lubuklinggau berubah menjadi Rumah
Sakit Daerah Kabupaten Musi Rawas.
Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Musi Rawas No. 10 tahun 2002
tanggal 19 September 2002 RSD Kabupaten Musi Rawas ditetapkan sebagai Lembaga
Teknis Daerah (LTD) yang berbentuk Badan dengan eselonering dua (II). Berdasarkan
Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Musi Rawas No. 3 tahun 2008 tentang Susunan
Organisasi dan Tata kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Musi Rawas, RSD
Kabupaten Musi Rawas berubah menjadi Rumah Sakit Dr. Sobirin Kabupaten Musi
Rawas dan ditetapkan sebagai Lembaga Teknis Daerah (LTD) yang berbentuk Badan
dengan eselonering tiga (III).
Undang - Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, pasal 7 ayat 3
menyebutkan bahwa Rumah Sakit yang didirikan oleh Pemerintah dan Pemerintah
Daerah harus berbentuk Unit Pelaksana Teknis dari Instansi yang bertugas di bidang
kesehatan, Instansi tertentu, atau Lembaga Teknis Daerah dengan Pengelolaan
Badan layanan Umum atau Badan Layanan Umum Daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Peraturan Bupati Musi Rawas No. 49 Tahun 2022 tentang Pola Tata Kelola Badan
Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. Sobirin Kabupaten Musi
Rawas menyebutkan nama rumah sakit adalah Rumah Sakit Dr. Sobirin Kabupaten
Musi Rawas. Jenis rumah sakit adalah Rumah Sakit Umum, kelas rumah sakit
adalah Rumah Sakit Umum Daerah kelas C alamat rumah sakit di Jalan Yos Sudarso
Nomor 13 Lubuklinggau Sumatera Selatan 31611. Untuk menjamin ketersediaan,
keterjangkauan dan kualitas pelayanan umum yang diberikan oleh Rumah Sakit,
Bupati menetapkan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit dengan Peraturan
Bupati Nomor 53 Tahun 2022. Dan Perizinan yang telah dimiliki oleh Rumah Sakit
Dr. Sobirin Kabupaten Musi Rawas antara lain :
1. Surat Izin Pelaksanaan Mendirikan Bangunan Gedung RSUD Lubuklinggau No.
Pemb.19/IP/1997 yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Daerah TK II
Musi Rawas Kota Administratif Lubuklinggau
2. Perizinan Berusaha berbasis resiko dengan Nomor Induk Berusaha (NIB) Nomor
9120017010975 yang dikeluarkan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal pada tanggal 02 Agustus tahun 2022.
3. Rekomendasi Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) No.
660/196/DPLH/KLH/III/2011 yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota
Lubuklinggau melalui Kantor Lingkungan Hidup Kota Lubuklinggau.
4. Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu pintu
Kota Lubuklinggau No. 0001/IORS/DPM-PTSP/II/2023 tentang Izin Operasional
Rumah Sakit Dr. Sobirin Kabupaten Musi Rawas.
Tabel. 1
Gambaran Umum Rumah Sakit
No. Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit dr. Sobirin Kabupaten Musi
Rawas
1. Alamat/Tlp/Fax/Email : Jalan Yos Sudarso No. 13 Kota
Lubuklinggau
Telepon : (0733) 321013
Fax : (0733) 324973
Email : rsdrsobirinmusirawas@gmail.com
2. Status Kepemilikan : Hak Milik
B. VISI, MISI, MOTTO, TUJUAN, NILAI NILAI DASAR STRATEGIS DAN PROGRAM
INDIKATIF RUMAH SAKIT DR. SOBIRIN KABUPATEN MUSI RAWAS.
a. Visi
RUMAH SAKIT DENGAN PELAYANAN PRIMA DAN BERKEADILAN
b. Misi
a. Memberikan pelayanan prima yang akuntabel.
b. Meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia, sarana dan
prasarana rumah sakit.
c. Mengembangkan kemitraan dengan masyarakat dan pihak lain.
d. Meningkatkan kemandirian rumah sakit dan kesejahteraan karyawan.
c. Motto
PELAYANAN PRIMA YANG RAMAH DAN BERSAHABAT
d. Tujuan
Rumah Sakit Dr. Sobirin Kabupaten Musi Rawas sebagai PPK BLUD
mempunyai tujuan:
a. Mewujudkan penyelenggaraan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna dan pelayanan kesehatan khusus, pelayanan tambahan yang
didasarkan kepada nilai-nilai kemanusiaan, etika dan profesionalisme,
manfaat, keadilan, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien
serta mempunyai fungsi sosial yang aman, rasional, efisien dan nyaman
(comfortable) bagi para pelanggannya.
b. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian serta
pengembangan sumber daya manusia kesehatan yang terintegrasi dengan
aktifitas pelayanan.
e. Nilai-Nilai Dasar
1. Pegawai Rumah Sakit menyadari bahwa bekerja adalah ibadah;
2. Pegawai Rumah Sakit menjunjung tinggi etika, moral, kedisiplinan,
tanggung jawab, kepedulian, kejujuran, integritas, keadilan dan tulus
ikhlas
3. Pegawai Rumah Sakit memberikan pelayanan dengan profesionalisme,
kemandirian, inovatif dan saling mendukung secara proporsional;
4. Pegawai Rumah Sakit menyadari bahwa pelayanan yang diberikan adalah
hasil kerjasama tim dengan mengutamakan kepentingan pelanggan;
5. Pegawai Rumah Sakit dalam memberikan pelayanan tidak membedakan
suku, agama, pangkat, jabatan dan status serta kepartaian politik tertentu
dan selalu menjaga nama baik isntistusi; dan
6. Pegawai Rumah Sakit menghormati atasan, mengayomi bawahan dan
selaras serasa dengan teman sejawat.
f. Strategi Rumah Sakit Dr. Sobirin Kab.Musi Rawas
Mengoptimalkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang didukung oleh
stake holder serta status sebagai PPK-BLUD untuk memenuhi standar
pelayanan yang ditentukan sehingga terwujud pelayanan yang bermutu, prima
serta unggul guna mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan
pelanggan (pasien) yang semakin sadar dan mampu dalam memelihara
kesehatan.
g. Program Indikatif Rumah Sakit Dr. Sobirin Kab.Musi Rawas
1. Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
2. Program peningkatan cakupan dan jenis pelayanan
3. Program peningkatan sarana dan prasarana Rumah Sakit
4. Program pemeliharaan sarana dan prasarana Rumah Sakit
5. Program promosi kesehatan rumah sakit
6. Program peningkatan kualitas dan kompetensi SDM Rumah Sakit
7. Program pengendalian penyakit dan infeksi rumah sakit
Tabel 2.3
Tenaga Perawat dan Bidan
No Uraian Status Kepegawaian Jumlah
PNS Non PNS
1 2 3 4 5
1 S1 Keperawatan, Ners 61 14 94
2 DIII Keperawatan 35 67 82
3 D IV Kebidanan 12 12 21
4 D III Kebidanan 11 19 33
5 D IV Penata Anastesi 3 0 3
6 D III Asisten Penata Anastesi 2 0 3
7 SPRG 1 0 1
8 D III Kesehatan Gigi 1 0 1
Jumlah 126 112 238
Tabel 2.4
Data Petugas Penunjang Medis
No Uraian Status Kepegawaian Jumlah
PNS Non PNS
1 2 3 4 5
1 S1 Farm. Apoteker 5 8 13
2 S2 Psikolog 1 0 1
3 S1 Psikolog 1 0 1
4 S1 Entomolog 1 0 1
5 S1 Kesehatan Masyarakat 12 5 17
6 D IV Analis 1 2 3
7 D IV Rongent 2 0 2
8 D IV Gizi /S1 Gizi 2 0 2
9 D III Atro / Rongent 5 0 5
10 D III Amro ( Mata ) 2 0 2
11 D III Atem 2 0 2
12 D III Fisioteraphi 3 2 5
13 D III Analis 7 8 15
14 D III AKL 3 0 3
15 D III Gizi 6 3 9
16 D III Perekaman Medis 5 2 7
17 D III Farmasi 8 5 12
18 D I SPPH 1 0 1
Jumlah 67 37 104
Tabel 2.5
Data Tenaga Teknis
No Uraian Status Kepegawaian Ket
PNS Non PNS
1 2 3 4 5
1 S 2 Biomed 0 0 0
2 S 2 Manajemen 2 0 2
3 S 1 Managemen 13 3 16
4 S 1 Ekonomi 12 15 27
5 S 1 Pemerintahan 0 1 1
6 S 1 Hukum 1 0 1
7 S 1 Komputer 0 11 11
8 S 1 Akutansi 1 1 2
9 S 1 Saint Biologi 0 2 2
10 S 1 Pendidikan 0 5 5
11 D III Akuntansi 0 0 0
12 D III Elektonik 1 0 1
13 D II MPRS 1 1 2
14 D 1 Komputer 0 2 2
15 SMA / Setara 16 36 52
16 SMP / Setara 5 2 7
17 SD 3 7 10
Jumlah 52 86 138
Tabel 3.1
Data Gedung Rumah Sakit Dr. Sobirin Kabupaten Musi Rawas
No Nama Gedung
1 2
1 Gedung Rawat Jalan dan Administrasi
2 Gedung Rawat Inap
3 Gedung Laboratorium
4 Gedung Instalasi Gizi
5 Gedung Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
6 Gedung Instalasi Radiologi
7 Gedung Hemodialisa
8 Gedung Instalasi Farmasi
9 Gedung Instalasi Bedah Sentral
10 Gedung Instalasi Rehabiltasi Medik
11 Gedung Gawat Darurat
12 Gedung UTDRS, PPI,PKRS
13 Gedung Mushola
14 Gedung Ruang Tunggu
15 Gedung CSSD
16 Gedung Laundry
17 Gedung ICU
Tabel 3.2
Data Alat Transportasi
Rumah Sakit Dr. Sobirin Kabupaten Musi Rawas
Tabel 3.3
Data Alat Kesehatan Canggih
Rumah Sakit Dr. Sobirin Kabupaten Musi Rawas
C. STANDAR PELAYANAN
1. Standar Pelayanan Gawat Darurat
NO KOMPONEN URAIAN
1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
2. Peraturan Pemerintah no 47 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perumahsakitan.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 47
Tahun 2018 tentang Pelayanan Kegawatdaruratan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 3
tahun 2023 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan
dalam Penyelenggaraan program JKN.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
856/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standar Instalasi Gawat
Darurat.
7. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 8 Tahun
2015 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan Di Rumah
Sakit Kabupaten Musi Rawas.
8. Perbup Musi Rawas Nomor 09 Tahun 2017 tentang Tarif
Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit Dr. Sobirin
Kabupaten Musi Rawas.
9. Peraturan Bupati Musi Rawas Nomor 49 Tahun 2022
tentang Pola Tata Kelola Badan Layanan Umum Daerah
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Sobirin Kabupaten Musi
Rawas;
10. Perbup Musi Rawas Nomor 53 Tahun 2022 tentang Standar
Pelayanan Minimal Pada Badan Layanan Umum Daerah
Rumah Sakit dr. Sobirin Kabupaten Musi Rawas.
2. Persyaratan Tergantung status pembiayaan pasien:
Pelayanan 1. Pasien Umum tidak ada persyaratan dokumen cukup
menunjukkan Kartu Identitas Diri (KK/KTP)
2. Pasien JKN :
a. Identitas diri KK/KTP
b. Kartu peserta JKN
c. Surat Rujukan dari FKTP kecuali Kasus Emergency.
NO KOMPONEN URAIAN
3. Inhealth dan Asuransi lain :
a. Identitas diri KK/KTP
b. Kartu peserta Inhealth/Asuransi Lain
c. Surat Rujukan dari FKTP kecuali Kasus Emergency.
4. Pasien Dengan Pembiayaan Dana Talangan Pemerintah
Daerah Kabupaten Musi Rawas:
a. Identitas diri (KK/KTP)
b. Surat Rekomendasi Dinas Sosial Kab Mura.
c. Surat Rekomendasi Dinas Kesehatan Kab Mura
d. Rujukan dari Puskesmas untuk kasus Non Emergency.
5. Pasien MOU dengan Pihak ke 3
a. Identitas diri KK/KTP
b. Pengantar dari perusahaan yang di tanda tangani pihak
yang berwenang.
6. Informasi Rujukan dari FKTP melalui aplikasi SISRUTE
3. Prosedur 1. Pasien masuk melalui:
Pelayanan a. Rujukan dari FKTP melalui SISRUTE (Sistem Rujukan
Terintegrasi), WA grup Rujukan Kab Mura, Email
Rujukan PP.
b. Langsung datang ke IGD
c. Melalui Instalasi Rawat Jalan
2. Pasien datang, keluarga langsung melakukan pendaftaran,
bisa diwakilkan petugas IGD bila tidak ada keluarga.
3. Pasien dilakukan skrening yang bisa dilakuan dari Luar
melalui Sisrute dan WA Grup maupun dari IGD langsung.
Saat skrening diputuskan pasien masuk ruang tertentu.
a. Pasien masuk ke ruang Dekontaminasi untuk kasus
terpapar bahan kimia berbahaya.
b. Pasien masuk ke ruang Isolasi IGD untuk Kasus TB
paru, Avian Influenza, Difteri dan penyakit lainnya
dengan transmisi droplet dan airbone contoh Covid 19
c. Pasien masuk ke ruangan Triase IGD untuk kasus Non
Infeksi dan Bedah.
4. Petugas Triase segera melakukan pemeriksaan untuk
menentukan derajat kegawatdaruratan pasien berdasarkan
kategori merah, kuning, hijau, putih dan hitam dan area P1,
P2, P3, P4.
a. Pasien akan dibawa ke area P1 (Prioritas pertama)
kategori merah untuk kasus pasien yang berada dalam
kondisi kritis (mengancam nyawa) sehingga memerlukan
pertolongan medis sesegera mungkin. Jika tidak diberikan
penanganan dengan cepat, kemungkinan besar pasien
akan meninggal.
Contoh dalam hal ini adalah pasien yang kesulitan
bernapas, terkena serangan jantung, menderita trauma
kepala serius akibat kecelakaan lalu lintas, dan
mengalami perdarahan luar yang besar.
b. Pasien akan dibawa ke area P2 (Prioritas kedua) kategori
kuning untuk kasus yang memerlukan perawatan segera,
tetapi penanganan medis masih dapat ditunda beberapa
saat karena pasien dalam kondisi stabil. Meski kondisinya
tidak kritis, pasien dengan kode warna kuning masih
memerlukan penanganan medis yang cepat. Pasalnya,
kondisi pasien tetap bisa memburuk dengan cepat dan
berisiko menimbulkan kecacatan atau kerusakan organ.
Pasien yang termasuk kategori kode warna kuning
contohnya adalah pasien dengan patah tulang di
beberapa tempat akibat jatuh dari ketinggian, luka bakar
derajat tinggi, dan trauma kepala ringan.
c. Pasien dibawa ke area ke P3 (Prioritas ketiga) kreteria
hijau untuk kasus yang memerlukan perawatan di rumah
sakit, tetapi masih dapat ditunda lebih lama (maksimal
30 menit). Pasien yang cedera tetapi masih sadar dan bisa
berjalan biasanya termasuk dalam kategori triase gawat
darurat ini. Contoh lain dalam kategori adalah pasien
dengan patah tulang ringan, luka bakar derajat rendah,
NO KOMPONEN URAIAN
atau luka ringan.
d. Pasien dibawa ke area kriteria putih untuk Pasien yang
mengalami cedera minimal yang tidak memerlukan
penanganan medis secara khusus atau hanya
membutuhkan obat-obatan masuk ke dalam kategori
putih. Pada kondisi ini gejala biasanya tidak berisiko
bertambah parah jika pengobatan tidak segera diberikan.
e. Pasien akan dibawa kearah kreteria Hitam (P4) untuk
pasien berada dalam kondisi yang sangat kritis, tetapi
sulit untuk diselamatkan nyawanya. Sekalipun segera
ditangani, pasien tetap akan meninggal. Juga untuk
pasien yang memang dating dalam keadaan sudah
meninggal tapi masih diperlukan pemeriksaan lebih
lanjut.
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, tindakan medik dan pemberian obat tergantung
kasus yang dihadapi.
6. Setelah mendapat pelayanan yang cukup, ada beberapa
kemungkinan dari setiap pasien:
a. Pasien boleh langsung pulang
b. Pasien dirujuk/dikirim ke rumah sakit lain
c. Pasien harus dirawat
7. Selama proses perawatan berlangsung di IGD petugas
pendaftaran melakukan identifikasi identitas baik secara
langsung terhadap pasien yg sadar atau melalui keluarga
pasien untuk yang tidak sadarkan diri.
8. Bila pasien dinyatakan boleh pulang maka pasien dapat
langsung mengambil obat di Instalasi Farmasi.
9. Bila pasien dinyatakan rawat inap maka keluarga pasien
langsung menuju ruang Addmision untuk mencari kamar
rawat inap.
10. Bila pasien dinayatakan rujuk ke RS tingkat lanjut maka
keluarga pasien dan petugas IGD langsung berkoordinasi
dengan Petugas Pendamping Rujukan melalui Sisrute.
4. Jangka waktu Waktu tunggu (respon time) di tangani dokter maksimal 5 menit
penyelesaian
5. Biaya / tarif 1. Pasien Umum berdasarkan Perbup Nomor 9 Tahun 2017
tentang Tarif Pelayanan Kesehatan di RS Dr. Sobirin
Kab.Musi Rawas, terdiri dari:
a. Administrasi dan jasa pelayanan
1) Kartu rawat jalan Rp 15.000,-
2) Tarif dokter umum IGD Rp 35.000,-
3) Pelayanan dokter Spesialis Rp 50.000,-
4) Tindakan Keperawatan Rp 20.000,-
b. Biaya tindakan bedah sesuai klasifikasi kasus
c. Biaya obat dan bahan habis pakai : sesuai pemakaian
sesuai tarif obat yang berlaku di RS dr. Sobirin
2. Pasien JKN diklaimkan ke BPJS dengan paket tarif
INACBGs.
3. Inhealth dan Asuransi lainnya di klaimkan sesuai sesuai
tarif Perbup Nomor 9 Tahun 2017 tentang Tarif Pelayanan
Kesehatan di RS Dr. Sobirin Kab. Musi Rawas
4. Kerjasama/MOU Pihak Ke 3 sesuai Perbup Nomor 9 Tahun
2017 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan di RS Dr. Sobirin
Kab. Musi Rawas
6. Produk pelayanan 1. Diagnosis dan Penanganan permasalahan Airway,
Breathing, dan Circulating
2. HCU/ICU/Resusitasi
3. Tindakan Bedah Cito
7. Sarana, a. Ambulance
prasarana, b. Ruang pelayanan
dan/atau fasilitas a. R. Dekontaminasi
b. R.Isolasi IGD
c. R. Triage
d. Area P1,P2,P3,P4
NO KOMPONEN URAIAN
e. R. Resusitasi
f. R.Tindakan
g. R. Observasi
h. R. Dokter
i. R. Perawat
j. R. Kerja (ruang pimpinan, ruang rapat)
k. R. Farmasi
l. Toilet
m. Dapur
c. Alat-alat dan bahan habis pakai
a. Brankar, tiang infuse
b. EKG
c. Defibrilator
d. USG
e. Saturasi Oksigen
f. Glokotes
g. Monitir TTV
h. Tabung Oksigen
i. Minor surgery set
j. Lampu tindakan
k. Nebulizer
l. Suction
m. WSD set/jarum punksi
n. Film viewer
o. Infuse set
p. Benang/jarum berbagai ukuran
q. Kassa
r. Cairan infuse
s. Bidai berbagai ukuran
t. Kateter
u.Sarana komunikasi (telepon)
8. Kompetensi 1. Dokter Specialis Kebidanan & Penyakit Kandungan, Dokter
Pelaksana Specialis Bedah, Dokter Specialis Penyakit Dalam, Dokter
Specialis Anak, Dokter Specialis Mata, Dokter Specialis
Telinga Hidung dan Tenggorokan, Dokter Specialis
Dermatovenerologi, Dokter Specialis Anastesi, Dokter
Specialis Neurologi, Dokter Specialis Kesehatan Jiwa, Dokter
Specialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Dokter Specialis
Patologi Klinik, Dokter Specialis Radiologi.
2. Dokter Umum terlatih PPGD, ATLS, ACLS
3. Perawat terlatih PPGD, BCLS
4. Bidan terlatih APN, BCTL
9. Pengawasan Dilakukan oleh Satuan Pengawas Internal (SPI) Rumah Sakit dr.
Internal Sobirin
10. Penanganan 1. Melalui kotak saran
pengaduan, 2. SMS ke nomor 0813 – 6619 – 2219
saran, dan 3. Melalui web RS di https://rsdrsobirin.musirawaskab.go.id
masukan
11. Jumlah pelaksana Jumlah pelaksana per shift terdiri dari :
1 orang dokter umum,
4 orang perawat,
1 orang bidan
1 orang perekam medis,
2 orang tenaga Farmasi,
1 orang tenaga administrasi,
1 orang portir,
1 orang petugas kebersihan
1 orang satuan pengaman
Seluruh Dokter spesialis tergantung kasus secara On Call
(Piket)
12. Jaminan Pelayanan yang cepat dan tepat
pelayanan
13. Jaminan
keamanan dan
Penerapan Patient Safety dalam pelayanan
keselamatan
pelayanan
NO KOMPONEN URAIAN
14. Evaluasi kinerja Evaluasi kinerja pelaksana dilakukan melalui pengukuran
pelaksana penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sekurang-
kurangnya 1 kali setahun.
Indikator Evaluasi:
1. Kemampuan menangani life saving di Gawat Darurat 100%
2. Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam
3. Pemberi pelayanan Kegawatdaruratan bersertifikat yang
masih berlaku (ATLS, ACLS, BTLS, PPGD) 100%
4. Waktu tanggap pelayanan dokter gawat darurat ≤ 5 menit
100%
5. Kepuasan pelanggan pada Pelayanan gawat darurat 70%
6. Kematian pasien ≤ 24 jam di gawat darurat 2%
7. Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang
muka 100%
8. Ketersediaan tim penanggulangan Bencana 1 tim