You are on page 1of 6

RESUME PENGANTAR PENDIDIKAN

MENGENAI PENDIDIKAN FORMAL,


INFORMAL & NON-FORMAL

NAMA KELOMPOK

1. Nurafni Faradillah_A24123108
2. Salsabila Ramadani-A24123017
3. Suryani_A24123034
4. Feriyanto_A24123122
5. Wulan charisa_A24123008
6. Yaya Thirza H_A24123120

A. PENDIDIKAN FORMAL
Pendidikan formal adalah kegiatan yang sistematis dan berjenjang, mulai dari
sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Dalam pendidikan formal, setiap
orang akan mendapatkan pendidikan pedoman dan etika moral kemanusiaan
yang lebih luas sebagai bekal untuk memulai kehidupan bermasyarakat.
Pendidikan formal diselenggarakan sebagai tempat mendapatkan ilmu
pengetahuan, tempat untuk mencerdaskan anak-anak bangsa, serta tempat
untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya pendidikan sebagai bekal
hidup di masa mendatang.

 FUNGSI PENDIDIKAN FORMAL


Pendidikan secara umum memiliki fungsi sebagai wadah untuk membentuk
pribadi yang memiliki kedewasaan dalam berpikir. Lebih lanjut, berikut beberapa
fungsi dari pendidikan formal:

1. Melatih Kemampuan Akademis


Ada banyak kemampuan akademis yang akan dilatih dalam pendidikan
formal, di antaranya ada kemampuan berpikir logis, menganalisis,
menghafal, memecahkan masalah, dan lain sebagainya. Seseorang yang
memiliki kemampuan akademis yang baik umumnya mampu
memecahkan masalah dengan langkah tepat.
2. Melatih Tanggung Jawab Dan Disiplin
Jalur pendidikan formal umumnya mengharuskan anak Anda sebagai
peserta didik untuk mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Misalnya, siswa diharuskan tiba di sekolah paling lambat jam 07.00 WIB.
Peraturan tersebut secara tidak langsung dapat melatih kedisiplinan.

3. Mengembangkan Diri Dan Kreativitas


Dalam pendidikan formal, biasanya ada program ekstrakurikuler atau unit
kegiatan tambahan di luar jam belajar. Program tersebut dibuat oleh
lembaga pendidikan sebagai sarana untuk pengembangan diri dan
kreativitas.

4. Membangun Jiwa Sosial


Pendidikan formal juga dapat membantu membangun jiwa sosial
seseorang, di mana para siswa diharuskan untuk berinteraksi dengan
teman maupun tenaga pengajar. Interaksi sosial inilah yang nantinya
dapat memperluas hubungan sosial di masa mendatang.

5. Membentuk Jati Diri


Salah satu aspek penting yang dibutuhkan oleh seseorang dalam
menjalani kehidupan bermasyarakat adalah jati diri. Seseorang yang
memiliki pendidikan formal akan dengan mudah menemukan jati dirinya,
karena pola pikirnya terlatih dengan baik.

 KARAKTERISTIK PENDIDIKAN FORMAL


Berikut karakteristik pendidikan formal yang perlu Anda ketahui:

 Ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi untuk menjadi peserta didik
 Memiliki kurikulum yang jelas
 Materi yang diajarkan bersifat akademis
 Proses pendidikannya memakan waktu cukup lama
 Peserta didik harus melewati ujian di setiap jenjang pendidikan
 Pendidikannya diselenggarakan oleh pemerintah atau swasta
 Tenaga pengajarnya harus memiliki kualifikasi tertentu
 Diselenggarakan dengan administrasi yang seragam
 Ijazah sangat diperlukan untuk melanjutkan jenjang pendidikan
selanjutnya

 JENJANG PENDIDIKAN FORMAL

1. Jenjang Pendidikan Dasar


Jenjang ini adalah jenjang paling dasar dalam pendidikan formal di
Indonesia, di mana masa pendidikan yang harus ditempuh dalam
jenjang ini adalah 9 tahun.
2. Jenjang Pendidikan Menengah
Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA) menjadi
jenjang selanjutnya dalam pendidikan formal di Indonesia setelah lulus
dari sekolah menengah pertama.

3. Jenjang Pendidikan Tinggi


Terakhir, ada jenjang pendidikan tinggi yang memiliki waktu studi
minimal tiga tahun. Pada jenjang ini, anak Anda akan dihadapkan
dengan pilihan bidang studi yang ingin dipelajari lebih dalam.

B. PENDIDIKAN INFORMAL

Pendidikan informal adalah jalur pendidikan yang dilakukan di


lingkungan keluarga dan lingkungan, dimana kegiatan belajarnya
dilakukan secara mandiri.

Jalur pendidikan ini diberikan kepada setiap individu sejak lahir


dan sepanjang hayatnya, baik melalui keluarga maupun
lingkungannya. Jalur pendidikan ini akan menjadi dasar yang
akan membentuk kebiasaan, watak, dan perilaku seseorang di
masa depan.

 FUNGSI DAN PERANAN PENDIDIKAN INFORMAL


Adapun beberapa fungsi dan peranannya adalah sebagai
berikut;

 Membantu meningkatkan hasil belajar anak, baik


pendidikan formal maupun non formal.
 Mengontrol dan memotivasi anak agar lebih giat
belajar.
 Membantu pertumbuhan fisik dan mental anak, baik
dari dalam keluarga maupun lingkungan.
 Membentuk kepribadian anak dengan metode yang
disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan, dan
perkembangan anak.
 Memotivasi anak agar mampu mengembangkan potensi
atau bakat yang dimilikinya.
 Membantu anak didik agar lebih mandiri dan mampu
memecahkan masalah yang dihadapinya.
 CIRI-CIRI PENDIDIKAN INFORMAL
Suatu jalur pendidikan dapat kita kenali dengan
memperhatikan karakteristiknya. Adapun ciri-ciri pendidikan
informal adalah sebagai berikut;

 Tidak terdapat persyaratan khusus yang harus


dilengkapi.
 Peserta didik tidak perlu mengikuti ujian tertentu.
 Proses pendidikan dilakukan oleh keluarga dan
lingkungan.
 Tidak terdapat kurikulum tertentu yang harus
dijalankan.
 Tidak terdapat jenjang dalam proses pendidikannya.
 Proses pendidikan dilakukan secara terus menerus
tanpa mengenal ruang dan waktu
 Orang tua merupakan guru bagi anak didik.
 Tidak terdapat manajemen yang jelas dalam proses
pembelajaran.

 CONTOH PENDIDIKAN INFORMAL


 Pendidikan budi pekerti
 Pendidikan agama
 Pendidikan etika
 Penddidikan sopan santun
 Pendidikan moral
 Sosialisasi dengan lingkungan

C. PENDIDIKAN NON-FORMAL
Pendidikan non-formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang
dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Lembaga pendidikan non-
formal dikenal juga dengan sebutan pendidikan luar sekolah.
Dikutip dari Pendidikan Nonformal dan Pandemi Covid-19 oleh Uyu Wahyudin,
dkk., (2021: 5), komponen-komponen penunjang lembaga pendidikan non-formal
sebenarnya hampir sama dengan lembaga sekolah, seperti:
 Adanya tenaga pengajar seperti guru, tutor, atau pembimbing
 Cara penyampaian atau metode biasanya berbeda dari yang diajarkan di
sekolah formal Adanya fasilitas penunjang
 Waktu yang dipergunakan relatif tidak sama dengan sekolah formal
 Pendidikan ini dapat diselenggarakan oleh lembaga khusus yang ditunjuk
pemerintah atau lembaga swasta.
Tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap
mental tertentu kepada peserta didik. Contoh dari lembaga kursus dan pelatihan
adalah lembaga kursus komputer, seni musik, bahasa asing, kerajinan tangan dan
lain sebagainya.

D. MASALAH YANG DIHADAPI


 Masalah Pendidikan Formal
masalah yang sering muncul adalah kurangnya tenaga pendidik yang
professional.Selain itu, banyak para guru yang tidak menggunakan metode
pengajaran yang baik dalam mengajar dan kurangnya jiwa pedidik, mereka hanya
bisa mengajartapi tidak bisa mendidik, khususnya pendidikan karakter yang begitu
sulit saat iniuntuk diubah, baik dari diri murid-muridnya sendiri maupun dari usaha
para pendidik.
 Masalah Pendidikan Nonformal
Masalah yang sering terjadi dalam pendidikan nonformal adalah kurangnya
kesadaran masyarakat tentang pemahaman pendidikan, sehingga pergaulan
menjadi rusakdan individu tersebut tidak bisa mengartikan betapa pentingnya
pendidikan bagidirinya sendiri kelak maupun bagi masyarakat sekitar.3.
 Masalah Pendidikan Informal
Masalah yang sering adalah kurangnya perhatian keluarga kepada anak, minimnya
keadaan keuangan keluarga sehingga banyakanak-anak mereka yang tidak mampu
mengenyam pendidikan tinggi.

E. KESIMPULAN
Berdasarkan paparan diatas kita bisa mengetahui bahwa di Indonesia memiliki
jalur pendidikan yang jelas sehingga masyarakat bisa mendapatkan
pendidikanwalaupun berbeda-beda jalur. Karena dengan adanya pendidikan,
baik formal,nonformal maupun informal itu akan sangat berguna bagi nasib
bangsa Indonesiakedepannya nanti. Dengan adanya pendidkan formal dan
nonformal, kualitasmasyarakat Indonesia dapat diandalkan. Dengan adanya
pendidkan informal, karaktermasyarakat Indonesia dapat berubah ke arah yang
lebih baik. Serta untukmendapatkan pembelajaran sopan santun dan etika, kita
bisa mulai dari pendidikaninformal di keluarga, formal disekolah dan nonformal
dimasyarakat.

You might also like