You are on page 1of 7

DAMPAK PERKEMBANGAN KOLONALISME DAN IMPERIALISME DALAM

BIDANG SOSIAL-BUDAYA DAN PENDIDIKAN

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

1. Wasil Gulyati
2. Citra Tri Dharma Putri
3. Kheyla Nazwa Ashali
4. Fathan
5. Febryan Saryosa
6. M. Haikal Yahya

XI IPS 1

SMA NEGERI 2 RUJUKAN KOTA LUBUKLINGGAU

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW
yang kita nanti-natikan syafa'atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa schat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah dengan judul “DAMPAK PERKEMBANGAN KOLONALISME DAN
IMPERIALISME”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bu Evi Kusendang, S. Pd, yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk membuat makalah ini serta terimakasih untuk
bimbinganannya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Lubuklinggau, 15 Oktober 2023

Pengetik

Wasil Gulyati
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

KATA PENGANTAR................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ............................................................................ 1


B. RUMUSAN MASALAH ....................................................................... 1
C. TUJUAN PENULISAN .......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

1. Dampak Kolonialisme Dan Imperialisme Di Bidang Sosial Budaya ..... 2


2. Dampak Kolonialisme Dan Imperialisme Di Bidang Pendidikan ......... 3

BAB III PENUTUPAN

KESIMPULAN.............................................................................................. 4
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Praktek imperialisme dan kolonialisme di Indonesia mempunyai dampak yang


sangat besar bagi bangsa Indonesia. Bukan hanya mengakibatkan terjadinya
penderitaan dan kesengsaraan fisik, tetapi juga psikhis, bahkan akibatnya terasa hingga
saat ini. Selain mengakibatkan penderitaan dan kesengsaraan, imperialisme barat juga
meninggalkan kosakata, budaya, marga, sarana jalan dan beberapa pabrik gula, dan
aturan perundangan. Kehidupan masyarakat Indonesia pada masa kolonial sangat
dipengaruhi oleh sistem kolonial yang diterapkan oleh pemerintahan Hindia Belanda.

Nilai-nilai kapitalisme mulai masik ke dalam struktur masyarakat Indonesia.


Komersialisasi telah menggantikan sistem ekonomi tradisional. Nilai uang telah
menggantikan satuan ekonomi tradisional yang selama ini dijalankan oleh masyarakat
pedesaan. Masalah sistem perburuhan dikeluarkan aturan yang ketat.

Tahun 1872 dikeluarkan Peraturan Hukumam Polisi bagi buruh yang


meninggalkan kontrak kerja. Pada tahun 1880 ditetapkan Koeli Ordonanntic yang
mengatur hubungan kerja antara koeli (buruh) dengan majikan, terutama di daerah
perkebunan di luar Jawa. Walaupun wajib kerja dihapuskan sesuai dengan semangat
liberalisme, pemerintah kolonial menetapkan pajak kepala pada tahun 1882, Pajak
dipungut dari semua warga desa yang kena wajib kerja. Pajak tersebut dirasakan oleh
rakyat lebih berat dibandingkan dengan wajib kerja.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa Dampak dari imperialisme Belanda di Indonesia Pendidikan?


2. Apa Dampak Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang Sosial?
3. Apa Dampak dalam Bidang Budaya?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Menegtahui Dampak dari imperialisme Belanda di Indonesia Pendidikan.


2. Mengetahui Dampak Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang Sosial.
3. Mengetahui Dampak dalam Bidang Budaya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. DAMPAK KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI BIDANG SOSIAL


BUDAYA

Pada masa penjajahan terutama masa penjajahan Belanda, pemerintah


kolonial sering berkomunikasi dengan bahasa Belanda. Kebiasaan tersebut sedikit
banyak mempengaruhi budaya penduduk Indonesia terutama bidang bahasa.
Beberapa kata dalam bahasa Indonesia memiliki kemiripan dengan bahasa
Indonesia.

Contohnya, kain untuk mengeringkan badan setelah mandi dalam bahasa


Belanda adalah Handdoek, sedangkan dalam bahasa Indonesia adalah Handuk.
Selain bahasa, bangsa Barat juga memperkenalkan berbagai macam hiburan seperti
musik internasional hingga tarian dansa.

Ilmu arsitektur khas bangsa Barat juga banyak digunakan pada masa
penjajahan. Banyak bangunan bersejarah seperti Lawang Sewu di Kota Semarang
yang menjadi saksi bisu dampak kolonialisme di bidang budaya.

Sedangkan dalam bidang sosial bisa dilihat dari menyebarnya agama


Kristen Katolik dan Kristen Protestan. Penyebaran agama Katolik dan Kristen
Protestan tidak lepas dengan para misionaris yang berasal dari bangsa Barat.

Selain penyebaran agama baru, berikut ini dampak lain kolonialisme dan
imperialisme di bidang sosial:

1. Terjadi perubahan pelapisan sosial dalam masyarakat pada masa kolonial, yaitu:
a) Golongan Timur Asing yang terdiri dari orang Cina dan Timur Jauh.
b) Golongan Eropa yang terdiri dari orang Belanda dan orang Eropa lainnya.
c) Golongan pribumi.
2. Ada mobilitas sosial dengan adanya gelombang transmigrasi, terutama untuk
memenuhi tenaga-tenaga di perkebunan-perkebunan di luar Jawa yang dibuka
oleh Belanda.
3. Muncul kelompok buruh dan kelompok majikan. Hal ini disebabkan berdirinya
pabrikdan perusahaan sehingga pekerjaan masyarakat Indonesia menjadi
dinamis.
4. Munculnya masyarakat terdidik karena tuntutan memenuhi pegawai pemerintah
sehingga menyebabkan didirikannya sekolah-sekolah di berbagai kota. Faktor
ini kemudian mendorong lahirnya elit terdidik atau priyai cendikiawan di
perkotaan.
5. Terbentuknya status sosial di mana yang tertinggi adalah Eropa lalu Asia dan
Timur yang terakhir kaum Pribumi.
6. Adanya penindasan dan pemerasan secara kejam. Tradisi yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia, seperti upacara dan tata cara yang berlaku dalam lingkungan
istana menjadi sangat sederhana, bahkan cenderung dihilangkan. Tradisi tersebut
secara perlahan-lahan digantikan oleh tradisi pemerintah Belanda.
7. Daerah Indonesia terisolasi di laut sehingga kehidupan berkembang ke
pedalaman. Kemunduran perdagangan di laut secara tak langsung menimbulkan
budaya feodalisme di pedalaman. Dengan feodalisme rakyat pribumi dipaksa
untuk tunduk atau patuh pada tuan tanah sehingga kehidupan penduduk
Indonesia mengalami kemerosotan.

B. DAMPAK KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI BIDANG


PENDIDIKAN

Pendidikan di Indonesia berkembang dan dianggap penting setelah adanya


kebijakan Politik Etis pada masa Kolonial Belanda. Sekolah-sekolah mulai dibangun
menggunakan sistem pendidikan barat dan hanya kalangan bangsawan saja yang bisa
mendapatkan pendidikan tersebut.

Meskipun seakan memberikan kesempatan untuk rakyat pribumi mengenyam


pendidikan, tujuan dibangun sekolah oleh pemerintah Belanda adalah untuk
kepentingan mereka sendiri.

Belanda sengaja mendirikan sekolah agar bisa mendapatkan sumber daya manusia
(SDM) yang terdidik dan terampil namun murah.

Dampak dari kolonialisme dan imperialisme Belanda di bidang pendidikan bisa di lihat
di daftar berikut ini:

a) Munculnya golongan-golongan terpelajar di Indonesia.


b) Bangsa Indonesia bisa membaca dan menulis sehingga dapat menjadi tenaga-tenaga
kerja di perusahaan Belanda.
c) Bangsa Indonesia menjadi tahu perkembangan yang terjadi di dunia luar.

Munculnya golongan terpelajar di Indonesia yang mampu membaca, menulis, dan


paham tentang dunia luar, kemudian mendorong perjuangan para pemuda terpelajar
untuk melakukan perlawanan secara diplomasi.Organisasi pelajar pertama yang
didirikan pada masa penjajahan adalah Boedi Oetomo.

Organisasi yang didirikan oleh dr. Wahidin Sudirohusodo, dr. Sutomo dan Suraji,
menjadi pelopor bangkitnya pergerakan nasional di Indonesia. Setelah Boedi Oetomo
berdiri, banyak organisasi lainnya yang berdiri. Meskipun banyak organisasi yang
terbentuk, tujuan dari organisasi tersebut tetap sama yaitu berjuang untuk melepaskan
Indonesia dari jajahan kolonialisme.

BAB III

PENUTUPAN

KESIMPULAN

1. BIDANG PENDIDIKAN
a. Munculna golongan terpelajar.
b. Wanita di perbolehkan untuk bersekolah (masih hanya di kalangan Tertentu saja).

2. BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA


a. Makin meluasnya kebudayaan barat, sehingga kebudayaan tradisional mulai luntur.
b. Timbulnya kegelisahan, kekecewaan dan kebencian rakyat terhadap pemerintah
Kolonial yang menimbulkan perlawanan.

You might also like