You are on page 1of 6

RINGKASAN MATERI KULIAH

DESAIN PRODUK

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Operasi

Dosen Pengampu : Lies Nurhaini S. Pd., M. Si.

Disusun Oleh:

Nama : Tutik Setyoningsih

NIM : K7720076

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2023
DESAIN PRODUK

A. Komponen Produksi
Komponen produk antara lain:
a. Nama atau merk
Nama produk menjadi identitas utama suatu produk. Nama produk bisa digunakan untuk
komunikasi kepada pelanggan melalui berbagai hal antara lain:
1) Nama atau merk dapat berwujud nama, terminology, symbol, desain/gambar, yang
mengidentifikasikan produk dan membedakan produk perusahaan dengan produk
competitor.
2) Nama merupakan satu set image yang bisa mengkomunikasikan produk kepada
pembeli.
3) Menggambarkan kulitas produk, reliabilitas produk, kinerja produk maupun
perusahaan, prestasi prodduk, maupun perusahaan.
4) Meemungkinkan perusahaan untuk menentukan harga dari harga competitor
5) Dapat digunakan untuk menarik perhatian lebih dari konsumen.
b. Kemasan
Fungsi dari kemasan seperti:
1) Menambah nilai produk
2) Untuk media komunikasi melalui logo atau tulisan dalam kemasan
3) Untuk menjelaskan produk dan kegunaannya.
4) Untuk memberikan peringatan, menunjukkan garansi dan berbagai informasi
mengenai produk.
5) Didesain untuk menjadi lebih simple dan menjadikan produk lebih menarik.
6) Untuk melindungi produk.
c. Idea
Yang termasuk idea adalah sebagai berikut:
1) Fitur produk, segala hal yang melekat pada produk (warna, ukuran,, kenyamanan,
kemanan, daya tahan, fleksibilitas, harga, dll)
2) Benefit produk, apapun yang dapat diperoleh dari produk. Hal ini data diketahui
melalui kepuasan konsumen.
3) Jaminan produk (pakaian tidak luntur, gambar televisi cukup jelas, pergantian baru
dalam jangka waktu tertentu)
4) Servis atau layanan produk (misalnya produsen memberikan pelayanan dari barang
masih ditangan produsen sampai barang tersebut pindah tangan ke konsumen dengan
baik.

B. Pengertian ProduksI
Di dalam definisi produk hal yang paling penting adalah idea produk yang berasal dari
gabungan dari pengetahuan dan seni. Hubungan dari pembangkitan dan pengembangan ide
adalah sebagai berikut:
a. Penelitian murni (mengembangkan ilmu pengetahuan) dan penelitian terapan (diterapkan
unntuk kepentingan tertentu)
b. Penelitian produk (pengembangan terhadap produk) dan penelitian proses
c. Penciptaan dan/atau penirruan produk (pembuaataan pembuatan produk baru,
melindungi produk dari tindakan peniruan bahkan pemalsuan)

Tahap berikutnya adalah melakukan analisis trade off produk yang meliputi fungsi utama
produk, bentuk produk yang disesuaikaan dengan fungsi produk, ukuran produk, warna
produk, dan kelengkapan produk dimana itu semua didesain sesuai dengaan fungsi utama
produk agar bisa benar-benar dimanfaatkan oleh konsumen secara maksimal.

C. Analisis Kelayakan Produk


Ada tiga aspek dalam menganalisis kelayakaan produk, yaitu:
a. Analisis teknis, merupakan analisis dari sudut pandang teknikal, karena proses
produksi berhubungan dengan berbagai masalah produksi. Contoh: tersedianya
material yang sesuai spesifikasinya untuk proses produksi, tersedianya dukungan
teknis untuk pelaksanaaan proses produksi, tersedianya mesin utnuk melakukan
proses produksi, tersedianya tempat yang cukup untuk produksi, dll.
b. Analisis ekonomis adalah analisis dengan mempertimbangkan produk yang dapat
diproduksi dengan biaya per unit yang wajar atau bahkan dapat diproduksi dengan
harga per unit yang lebih rendah dari perusahaan yang sudah beroperasi. Satu
persoalan yang tidak dapat ditinggalkan dalam analisis ekonomis ini adalah persoalan
skala ekonomis. Ada beberapa hal yang berpengaruh di dalam kelayakan analisis
ekonomis yaitu :
- Kemudahan memperoleh bahan baku
- kontinuitas terseddianya bahan baku atau material
- kelancaran proses produksi
c. Analisis komersial adalah analisis dengan konsep tentang produksi dan penjualan
produk. Dalam analisis ini mempertimbangkan apakah suatu produk layak diproduksi
dan dipasarkan secara komersial atau dapat terserap oleh pasar. Aliran kas masuk
diperhitungkan atas penjualan produk tersebut.

D. Hubungan PLC (Product Life Cycle) dan MLC (Machine Life Cycle)
PLC dan MLC merupakan suatu kesatuan yang harus dipertimbangkan dengan baik oleh
manajemen perusahaan. ketidaksatuan antara keduanya akan merugikan perusahaan.
1. PLC (Produck Life Cycle)
PLC menggambarkan perkembangan penjualan produk perusahaan dalam kurun
waktu tertentu. Siklus tersebut dimulai dari introduksi dan berakhir dengan penurunan.
a. Tahap introduksi : tahap dimana produk belum dikenal oleh calon konsumen, dan
dalam kurun waktu tertentu itu jumlah penjualan tidak terlalu banyak.
b. Tahap growth : dalam tahap ini terjadi peningkatan penjualan produk yang sangat
signifikan.
c. Tahap maturitas (kedewasaan) : tahap ini ditandai dengan jumlah penjualan tidak naik
lagi tetapi juga tidak turun dalam jangka waktu tertentu atau relatif sama.
d. Tahap penurunan : tahap akhir PLC ditandai dengan menurunnya jumlah produk yang
dijual dan akhirnya tidak ada produk yang terjual lagi dalam kurun waktu tertentu.
2. MLC (Machine Life Cycle)
MLC adalah siklus hidup mesin. MLC berkaitan erat dengan PLC.Mesin untuk
memproduksi produk yang dijual perusahaan hendaknya mempunyai siklus hidup yang
seimbang dengan siklus hidup produk.
Tahapan MLC:
1) Tahap persiapan dan instalas. Dalam tahap ini belum ada satupun produk yang
dihasilkan melalui mesin dan peralatan tersebut. sehingga dalam tahap ini jarang
digambarkan dalam grafik.
2) Tahap produksi percobaan. Merupakan percobaan terhadap mesin dan peralatan
produksi yang baru. Oleh karena itu yang dicoba adalah mesin bukan porduk.
3) Tahap produksi normal. Mesin dan peralatan prodduksi dipergunakan sesuai
kapasitas normal. Walaupun begitu tetap harus diadakan pemeliharaan mesin secara
erkala.
4) Tahap pemberhentian. Tahap ini mesin diberhentikan tugasnya dari proses konversi.
3. Hubungan PLC dan MLC
PLC dan MLC harus memiliki kesesuaian waktu.. jika kurun waktuu PLC lebih
ccepat dari MLC, maakaa di sisa umur MLC sudah tidak ada laagi produk yang terjual
untuk mendukung biaya peenyusutan mesin dan peralatan produksi. Hal ini dikarenakan
jika MLC belum selesai berarti umur ekonomis mesin itu masih ada. Hal ni tidak
menguntungkan karena mesin akaan terus menjadi beban perusahaan.
Keadaan sebaliknya adalaah ketika kurun waktu MLC lebih cepat dari PLC.
Produk yang masih diminati konsumen tidak diproduksi lagi karena mesin produksinya
rusak. Dengan demikian keuntungan perusahaan akan hilang. Oleh karena itu
keseimbangan antara PLC dan MLC sangat perlu diperhatikan.
Daftar Pustaka

Studocu. (2020). Retrieved February 23, 2023, from Ringkasan Materi KUliah Manajemen
Operasi: https://www.studocu.com/id/document/universitas-pancasila/audit-internal-dan-
tata-kelola/ringkasan-materi-kuliah-manajemen-operas/47544244

You might also like