Professional Documents
Culture Documents
Warisan Keilmuan Dinasti Ummayah Bagi Pendidikan Islam
Warisan Keilmuan Dinasti Ummayah Bagi Pendidikan Islam
Nur atira
Email:12210520217@students.uin-suska.ac.id
Abstrak
warisan keilmuan era Dinasti Umayyah memiliki dampak yang signifikan dalam
membangun pendidikan Islam. Pemanfaatan keilmuan tersebut dapat membantu
mengembangkan metode pengajaran yang efektif, meningkatkan kualitas pendidikan,
dan memberikan landasan yang kokoh bagi pembentukan generasi Muslim yang
berkualitas dalam konteks zaman modern.keilmuan era dinasti yang telah perkembang
dengan ilmu sains nya juga sehingga masih di terapkan sampai masa sekrang.
Latar belakang
periode awal Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW dan kekuasaan
Kekhalifahan Rasyidin. Dinasti Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan,
yang merupakan sahabat Nabi Muhammad dan gubernur pertama dari wilayah
Damaskus. Dinasti Umayyah berhasil memperluas wilayah kekuasaannya hingga
mencakup sebagian besar dunia Islam pada saat itu.
Pada masa Dinasti Umayyah, pendidikan menjadi faktor penting dalam
mempertahankan dan menyebarkan agama Islam serta memperkuat kebudayaan Arab
yang kaya. Pemerintahan Umayyah memberikan perhatian besar terhadap pendidikan
dengan mendirikan madrasah dan institusi pendidikan lainnya. Pendidikan Islam pada
masa ini melibatkan studi Al-Qur'an, tafsir, ilmu hadis, bahasa Arab, literatur,
matematika, astronomi, kedokteran, dan berbagai bidang keilmuan lainnya
Dalam artikel ini, kami mengidentifikasi dan menganalisis bidang keilmuan yang
berkembang pada masa Dinasti Umayyah dan bagaimana keilmuan tersebut dapat
diaplikasikan dalam membangun pendidikan Islam. Selain itu, kami juga mengulas
penggunaan metode pengajaran yang efektif, pemberdayaan sumber daya manusia
dalam pendidikan Islam, dan peningkatan kualitas kurikulum berbasis warisan keilmuan
Dinasti Umayyah.
Rumusan masalahnya
Artikel ini bertujuan untuk menggali dan menganalisis warisan keilmuan era Dinasti
Umayyah yang dapat diaplikasikan dalam membangun pendidikan Islam. Beberapa
pertanyaan yang diajukan dalam artikel ini antara lain:
1. Apa saja bidang keilmuan yang berkembang pada masa Dinasti Umayyah?
2. Bagaimana penerapan keilmuan bani ummayah?
Tujuan masalahnya
Artikel ini bertujuan untuk menggali dan menganalisis warisan keilmuan era Dinasti
Umayyah yang dapat diaplikasikan dalam membangun pendidikan Islam. Serta untuk
kita memahami mengenai warisan keilmuaan dinasti ummayah yang mempunyai peran
penting dalam pendidikan islam saat ini.
Pembahasan
1. Bidang keilmuan pada masa ummayah
Secara essensial pendidikan Islam pada masa dinasti umayyah kurang begitu
diperhatikan, sehingga sistem pendidikan berjalan secara alamiyah.27 walaupun
sistemnya masih sama seperti pada masa Nabi dan Khulafaur Rasyidin. Pada masa ini
pola pendidikan telah berkembang, sehingga peradaban Islam sudah bersifat
internasional yang meliputi tiga Benua, yaitu sebagian Eropa, sebagian Afrika dan
sebagian besar Asia yang kesemuanya itu di persatukan dengan bahasa Arab sebagai
bahasa resmi negara. Dengan kata lain Periode Dinasti Umayyah ini merupakan masa
inkubasi. Dimana dasar-dasar dari kemajuan pendidikan dimunculkan, sehingga
intelektual muslim berkembang.
A. Ilmu kedokteran
Para dokter dan ahli kedokteran pada masa Dinasti Umayyah juga
membuat kemajuan dalam pengetahuan dan pengobatan. Mereka
mengembangkan pengetahuan tentang anatomi, farmakologi, dan praktik
kedokteran umum. Beberapa tokoh terkenal dalam bidang kedokteran pada
masa itu adalah Al-Asma'i, Ibnu Bakhtishu, dan Jabir bin Hayyan. Mereka
tidak hanya mengumpulkan pengetahuan medis dari bangsa-bangsa
sebelumnya, tetapi juga membuat kontribusi orisinal dalam bidang
ini.Selain itu, pemerintah Umayyah juga mendukung penelitian dan
pengembangan ilmu kedokteran dengan memberikan dana dan sumber
daya yang cukup. Hal ini memungkinkan para dokter dan ahli kedokteran
untuk mengadakan penelitian, mengembangkan teknik medis baru, dan
memperluas pengetahuan tentang penyakit dan pengobatannya.1
1
Savage-Smith, E. (1997). "Medicine". In M. M. Sharif (Ed.), A History of Muslim Philosophy: With Short
Accounts of Other Disciplines and the Modern Renaissance in Muslim Lands (Vol. 2,). Lahore: Islamic
Publications.h 963-1008
2
Nutton, V. (2004). "Medicine in the Islamic world". Cambridge: Cambridge University Press. h. 221-243.
sifat-sifat tanaman obat dan menggabungkannya dalam pengobatan
tradisional.
6. Pengobatan Mata: Pada masa Umayyah, juga terjadi perkembangan
dalam bidang oftalmologi atau pengobatan mata. Dokter Umayyah
mengembangkan teknik dan obat-obatan untuk mengobati berbagai
penyakit mata.
7. Sanitasi dan Kebersihan: Para dokter pada masa Umayyah menyadari
pentingnya sanitasi dan kebersihan dalam menjaga kesehatan. Mereka
mempromosikan praktik kebersihan dan menjaga kebersihan lingkungan
untuk mencegah penyebaran penyakit.3
B. Ilmu kimia
3
Dols, M. W. (1984). "Medicine in the medieval Islamic world". Journal of the American Oriental Society,
104(2), h269-279.
4
Ibn Sina. (2002). "Al-Qanun fi al-Tibb" (Terjemahan dalam bahasa Inggris oleh Laleh Bakhtiar). Chicago:
Kazi Publications.h 222
Dalam bidang pengolahan logam, para ahli kimia Umayyah
mengembangkan teknik-teknik baru dalam pemurnian logam dan
penggunaannya dalam berbagai industri, seperti pembuatan senjata,
perhiasan, dan alat-alat rumah tangga. Mereka menguasai teknik peleburan
logam, pengecoran, dan proses galvanisasi.5
Selain itu, penelitian dalam bidang alkimia juga berkembang pada masa
itu. Alkimia mencakup pencarian cara untuk mengubah logam menjadi
emas, pencarian obat-obatan penyembuh, dan eksperimen untuk mengubah
bahan-bahan alami menjadi substansi baru. Para ahli kimia Umayyah
percaya bahwa dengan mempelajari dan menguasai alkimia, mereka dapat
mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang alam
semesta.Perkembangan ilmu kimia pada masa Dinasti Umayyah juga
memberikan kontribusi penting dalam bidang farmasi. Mereka mempelajari
sifat-sifat berbagai bahan alami dan mengembangkan formulasi obat-
obatan yang efektif dalam pengobatan penyakit.6
C. Ilmu astronomi
5
. Zainal, M. R., Mustafa, N. B., & Sulaiman, M. H. (2012). "Asal-Usul dan Perkembangan Sains Islam di
Andalus". Jurnal Hadhari, 4(1), h 109-134
6
Salam, A., & Muslih, M. I. (2020). "Pengaruh Kekhalifahan Umayyah terhadap Perkembangan Ilmu Kimia".
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia, 5(2), 61-71.
7
. Abdulhadi, M. H., & Musa, M. F. (2015). "Pemetaan Astronomi pada Era Kekhalifahan Umayyah". Jurnal
Al-Adabiyyah, 5(1), 28-41
sebelumnya, seperti Yunani, Persia, dan India, diadopsi dan dikembangkan
lebih lanjut.
9
Al-Jabiri, M. A. (1994). "Pendidikan Islam: Antara Filsafat, Ilmu, dan Amal". Bandung: Mizan
10
Kuntowijoyo. (1992). "Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer". Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.
etika Islam dalam praktik kedokteran. Dengan mempelajari dan
mengaplikasikan warisan keilmuan Umayyah, pendidikan Islam dapat
menjadi sarana yang efektif dalam membangun fondasi yang kokoh bagi
pengembangan praktik kedokteran Islam yang holistik dan berlandaskan
pada nilai-nilai agama.
B. Bidang kimia
C. Bidang stronomi
12
ibid
untuk mengingatkan mahasiswa akan pentingnya melestarikan alam
semesta dan menjaga keharmonisan antara manusia dan alam.
Kesimpulan
Pada masa Dinasti Umayyah, terjadi perkembangan signifikan dalam bidang ilmu
kedokteran, kimia, dan astronomi. Dalam bidang kedokteran, mereka mengembangkan
teknik pengobatan, observasi medis, farmakologi, bedah, perawatan luka, pengobatan
herbal, dan pengobatan mata. Dalam bidang kimia, para ilmuwan Umayyah mempelajari
pengolahan logam, alkimia, dan farmasi. Dalam bidang astronomi, mereka mempelajari
gerakan benda langit, mengembangkan tabel astronomi, dan mendirikan observatorium
astronomi. Warisan keilmuan ini dapat diterapkan dalam pendidikan Islam, seperti
pengajaran etika medis, pengetahuan dan teknik medis, serta praktik klinikal dan
pengalaman lapangan.
Daftar pustaka
Abdulhadi, M. H., & Musa, M. F. (2015). "Pemetaan Astronomi pada Era Kekhalifahan
Umayyah". Jurnal Al-Adabiyyah, 5(1), 28-41.
Al-Jabiri, M. A. (1994). "Pendidikan Islam: Antara Filsafat, Ilmu, dan Amal". Bandung:
Mizan.
Dols, M. W. (1984). "Medicine in the medieval Islamic world". Journal of the American
Oriental Society, 104(2), 269-279.
Ibn Sina. (2002). "Al-Qanun fi al-Tibb" (Terjemahan dalam bahasa Inggris oleh Laleh
Bakhtiar). Chicago: Kazi Publications.
Salim, M. (2005). "Ilmuwan dan Intelektual Muslim: Kontribusi Muslim dalam Sains,
Matematika, dan Teknologi". Jakarta: Gema Insani Press.
Yusuf, A. (2008). Ilmu Falak dan Penentuan Waktu: Tinjauan Ilmiah dan Praktis.
Jakarta: Gema Insani Press.
Zaini, M. (2008). "Peradaban Islam: Kontribusi dan Warisan Keilmuan Islam dalam
Pembangunan Peradaban Manusia". Jakarta: Gema Insani Press.