You are on page 1of 38

LAMPIRAN BUKTI BUKTI PROGRAM

Lampiran 1 Edukasi atau pemberian informasi terkait masalah stunting dan wasting kepada
a. Staf Rumah Sakit Ibu dan Anak Mardi Waloeja Kauman
NOTULA SEMINAR
Materi : Peran Nutrisi Untuk Mencegah Growth Faltering
Waktu : Senin, 24 Juli 2023 / 11.00 – sd selesai
Tempat: Ruang Pertemuan RSIA MARDIKA

PERTANYAAN HASIL TINDAK LANJUT


1. Bu Rumiati (Unit OK) Kasus 1 :
Kasus 1: - Bisa saja ada factor pemicu, intake yang
Bila sejak bayi tidak ada riwayat tidak bagus
penurunan BB, lalu kemudian saat usia - Penggunaan energy berlebih dikarenakan
th
4 BB turun, menurut orang tuanya anak yang terlalu aktif
- Bisa jadi ada factor infeksi saluran kemih,
pola asuh baik dan tidak susah untuk
output yang berlebih atau adanya infeksi Tb
makan ataupun makan cemilan,
paru yang tidak terdeteksi
posyandu aktif dan anak aktif. Apakah - Solusinya diberikan vitamin dan
penyebabnya? penambahan makan yang dipantau selama 2
bulan
- Namun bila masih tidak ada perubahan, akan
dilakukan skrining awal dan evaluasi lebih
lanjut
Kasus 2 :
Sejak bayi lahir tidak ada penurunan Kasus 2 :
BB. Saat ini usia 16 bulan dan harusnya - Bisa saja dari saat kecil anak tidak
sudah diberikan makanan dengan dibiasakan makan dengan bentuk yang
bentuk biasa (makanan keluarga) bertahap
namun sejak awal MPASI diberikan, - Hipersensitivitas dengan oral
- Diajarkan dan dilatih untuk sikat gigi
anak tsb sudah gumoh dan tidak mau
dengan tekstur yang berbeda (agak kasar )
makan, saat ini anak tsb hanya mau
makanan lunak dan lembut padahal
umurnya sudah 16 bulan. Apakah
penyebabnya dan solusinya?

2. Bu Yetty (Ka. Bid Pelayanan)


Apakah ada rentang waktu untuk - Solusi yang dilakukan adalah harus rutin
mendiagnosa gagal tumbuh, bila ntuk menimbang BB setiap bulan, karena
sebulan grafik tidak naik, apakah bisa sebenarnya usia 1 bulan saja sudah bisa
dkatakan gagal tumbuh? dievaluasi untuk gagal tumbuh
- Gagal tumbuh bisa diakibatkan karena anak
sakit yang mengakibatkan BB turun dalam
hitungan minggu

3. Bu Dian (Kamar Anak)


Bila bertemu anak dengan kondisi - Bila dilihat dari perkebangan otak, untuk
stunting, sampai kapankah kondisi dapat diperbaiki pada saat 1000 Hari
tersebut bisa diperbaiki? pertama kehidupan (1000 HPK) untuk
menunjang perkembangan otak
- Namun ada yang pernah mempunyai riwayat
stunting namun dia bisa tumbuh besar dan
tinggi, tapi otaknya tidak terisi karena
kurangnya asupan lemak untuk menunjang
perkembangan
- Stunting yang berkepanjangan dan genetic
akan berpengaruh pada pertumbuhan anak

4. Dr. Kambodji (Direktur RSIA


MARDIKA) - Ada namanya metode Feeding Role (aturan
Jaman sekarang banyak produk makan) salah satu pencegahan dini yang
makanan yang bermacam macam yang bisa dilakukan untuk mencegah hadirnya
mengakibatkan anak tidak mau makan GTM. Jadi dengan mempertimbangkan
makanan keluarga, bagaimana cara kita aturan makan, serta tidak diperkenankan
menonton tv saat makan sehingga banyak
menanggulanginya?
anak yang rewel dan ibu tidak tega
- Solusinya adalah mengenalkan bahan
makanan dan macam macam makanan yang
bergizi saat proses MPASI dan mengurangi
memberikan camilan snack yang dijual di
warung. Lebih baik diberikan camilan yang
dibikin sendiri sepreti somay udang, kacang
hijau dkk
b. Lampiran 2 Staf Rumah Sakit Ibu dan Anak Mardi Waloeja Kauman dan Masyarakat Umum
terkait pengenalan program Dapur Gizi Masyarakat (PURZIMA) melalui Seminar.
NOTULA SEMINAR
Materi : Program Dapur Gizi Masyarakat
Waktu : Senin, 24 Juli 2023 / 12.00 – sd selesai
Tempat: Ruang Pertemuan RSIA MARDIKA

PERTANYAAN HASIL TINDAK LANJUT


1. Verensya (Kaber) - Perlu sosialisasi/edukasi terus menerus,
Bagaimana cara memberikan pemahaman salah satu prinsip pendidikan di PAUD
kepada orang khususnya masyarakat untuk memulai pengayaan materi
papua yang lebih berprinsip “yang pembelajaran sejak dini dan pendidikan
penting kenyang” tentang program dapur PAUD adalah memenuhi hak anak yaitu
makanan sehat. Dan perlu pengenalan
gizi masyarakat?
lebih dalam kepada orang tua mengenai
gizi seimbang dan tujuan dari isi
piringku

2. Rumiati (OK) - Indicator kecukupan gizi orang dapat


Apakah ada patokan khusus untuk dilihat dari status gizi. Pada orang
melihat bahwa zat gizi seseorang sudah dewasa diukur dengan IMT. Pada anak
tercukupi setelah melakukan program digunakan indicator BB/u, PB/U,
dapur gizi masyarakat? BB/PB untuk melihat adanya perubahan
setelah dilakukan intervensi dapur gizi
masyarakat

3. Hana (PPA Bareng) - Sebaiknya, hindari pemberian snack


Bila dalam program dapur gizi warung dikarenakan proses purzima
masyarakat sudah terlaksana, lalu disisi adalah intervensi menggunakan bahan
proses program berjalan anak minta alami. Namun boleh diberikan snack
dibelikan snack di warung. Bolehkah itu tambahan seperti kacang hijau, somay
ayam, roti bolu kacang (dengan syarat
dilakukan saat proses intervensi purzima?
makanan snack masih dalam tahap
pantauan)
Lampiran 3 Edukasi atau pemberian informasi kepada Masyarakat umum, terkait masalah
stunting dan wasting melalui sosialisasi
NOTULA SEMINAR
Materi : Masalah Gizi di Indonesia (Stunting dan Wasting)
Waktu : Minggu, 11 Juni 2023 / 08.30 – sd selesai
Tempat: GKJW Kedungkandang Malang

PERTANYAAN HASIL TINDAK LANJUT


1. Bu Fajar Lidia - Stunting dapat dicegah atau dikoreksi jika
Apakah anak yang stunting masih bisa dilakukan sebelum atau selama periode emas.
disembuhkan? Karenanya berbagai tindakan pencegahan
stunting ini penting dilakukan sejak dini,
mulai dari mempersiapkan kondisi gizi dan
kesehatan ibu hingga memastikan kesehatan
yang baik dan gizi yang cukup terutama pada
1000 HPK.

2. Ibu Nensi Yanila - Stunting adalah ukuran tinggi badan yang


Jika BB anak menurun atau tidak pendek dibandingkan dengan anak seusianya,
naik, apakah termasuk katagori berat badan anak yang tidak naik tidak
stunting? dikategorikan sebagai stunting. Jika berat
badan anak menurun atau tidak naik bisa jadi
disebabkan karena kurangnya aspan nutrisi.
Dan perlu diketahui bahwa stunting
disebabkan oleh malnutrisi yang berlangsung
lama, bb yang tidak naik merupakan awal
menuju kepada stunting sehingga harus
segera diperbaiki.

3. Ibu Ruthia Ayu - Stunting dapat dicegah dengan pemberian


Apakah vitamin/suplemen/minyak nutrisi yang tepat. Nutrisi pembangun tumbuh
ikan dapat menegah kejadian adalah makronutrien yang terdiri dari
stunting? karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan
vitamin dan mineral terbaik berdasarkan dari
makanan, bukan dari obat apotik.

4. Ibu Metasari - Saat usia 6 – 12 bulan, ada dua manajemen


Perlukah menambah sufor saat nutrisi yang harus dievaluasi yaitu:
MPASI jika kenaikan bb melambat? 1. Apakah ASI cukup?
2. Apakah kuantitas dan kualitas MPASI
cukup?
Pmberian Sufor dilakukan bila ASI tidak
cukup, pemberian ASI pada masa MPASI
tetap dominan mencapai 120 ml x BB .

5. Ibu Triwidya - Stunting adalah keadaan pendek yang khas


Berat badan dan tinggi badan yang disebabkan oleh gangguan nutrisi, infeksi
kecil/pendek bagaimana membedakan berulang yang tidak ditangani dalam jangka
stunting atau genetic (keturunan dari waktu yang lama. Silahkan evaluasi kurva
ayah dan ibu) pertumbuhan sejak lahir, adakah pertumbuhan
janin terhambat? Adakah riwayat infeksi
berulang akibat imunisasi tidak lengkap?
Adakah riwayat gagal tumbuh? Malnutrisi
yang tidak teratasi dalam jangka waktu lama
sehingga menybabkan badannya pendek?
Lampiran 4 Dokumentasi kegiatan Sosialisasi program penurunan stunting, wasting dan gizi buruk
serta pelatihan staf tenaga kesehatan RSIA MARDIKA tentang antropometri dan
penentuan status gizi balita.
NOTULA SEMINAR
Materi : Sosialisasi program stunting dan wasting serta pengukuran antropometri
Waktu : Senin, 19 Juni 2023 / 09.00– sd selesai
Tempat: ruang pertemuan RSIA MARDIKA

PERTANYAAN HASIL TINDAK LANJUT


1. Kiki Afrilia - Karena pertumbuhan tubuh dipengaruhi oleh
Mengapa antropometri digunakan asupan zat gizi. Bila asupan zat gizi kurang
sebagai indicator status gizi? dari kebutuhan, maka akan mengakibatkan
masalah stunting atau wasting

2. Nova Ayu - Keunggulannya adalah prosedur yang


Apa kelebihan dari pengukuran sederhana dan aman
status gizi dengan antropometri?

3. Novika Duri - Salah satunya adalah tidak sensitive, karena


Apakah salah satu kelemahan dari metode ini tidak dapat mendeteksi status gizi
pengukuran antropometri? dalam waktu singkat, selain itu metode ini
juga tidak dapat membedakan kekurangan zat
gizi tertentu seperti zink dan Fe

4. Bu Rumiati - Bila pasien datang dengan penyerta maka


Bagaimana bila di RSIA MARDIKA akan disembuhkan dulu penyertanya tanpa
ditemukan pasien anak dengan diberikan terapi
kondisi stunting dan wasting di - Bila penyerta sudah sembuh, diskrinning
rawat jalan? terlebih dahulu dari asupan makan, kebiasaan
makan dan pola kegiatan
- Diberikan resep vitamin yang dikonsumsi
selama 2minggu untuk penambahan bb
- Bila bb tidak naik, akan diskrinning kembali
yaitu skrinning TB dan zat besi
- Bila teridentifikasi gejala TB maka akan
dilakukan tes Mantox

5. Bu Rumiati - Pertama akan dilakukan skirnning oleh ahli


Bagaimana cara untuk pelaporan gizi atau konseling gizi
pasien teridentifikasi stunting atau - Ahli gizi mendiagnosis status gizi melalui bb,
wasting di RSIA MARDIKA? pb pasien
- Ahli gizi memberikan intervensi
- Ahli gizi akan melaporkan melalui WA
kepada puskesmas wilayah terkait agar
dilakukan monitoring lanjutan oleh ahli gizi
puskesmas wilayah
6. Bu Dian K - Gagal tumbuh terjadi akibat 3 hal. Pertama
Apa yang menyebabkan balita kurangnya asupan gizi seimbang, kedua
mengalami gagal tumbuh? factor ekonomi, ketiga kondisi kesehatan
balita. Pada kasus kesehatan tertentu dapat
membuat anak lebih beresiko mengalami
gagal tumbuh, misalnya anak dengan
tuberculosis
Lampiran 5. Edukasi atau pemberian informasi kepada keluarga pasien Unit Rawat Inap dan
Rawat Jalan Rumah Sakit Ibu dan Anak Mardi Waloeja Kauman terkait masalah
stunting, wasting dan gizi buruk.

Rawat jalan
Lampiran 6. Dokumentasi kegiatan Pemberian Suplementasi Tablet Besi pada ibu hamil di Poli
Obgyn unit Rawat Jalan
Lampiran 7. Dokumentasi kegiatan promosi dan konseling IMD dan ASI Eksklusif di Rawat Inap
Pemasangan Standing Banner Imd Dan Asi Di Unit Rawat Jalan Obgyn Pada Tanggal 05 Agustus
2023
Lampiran 8 Dokumentasi kegiatan Promosi dan Konseling IMD dan ASI Eksklusif di Rawat Inap
Lampiran 9. Dokumentasi kegiatan pemberian imunisasi (Hepatitis B, BCG, DPT, Campak dan
Polio) di Klinik Anak Instalasi Rawat Jalan dan Rawat Inap
Lampiran 10. Dokumentasi kegiatan pemantauan pertumbuhan/ skrining gizi anak di Poli Rawat
Jalan dengan melakukan pengukuran antropometri (pengukuran BB dan TB/PB)
Pemasangan Banner Stunting di Poli Rawat Jalan Anak
Lampiran 11 Dokumentasi kegiatan pemantauan pertumbuhan/ skrining gizi anak di Instalasi
rawat inap
Lampiran 12 Dokumentasi kegiatan pendampingan klinis pasien stunting, wasting dan gizi buruk
dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)

PELAPORAN MELALUI WA
PELAPORAN DI SIGIZI

PELAPORAN DI SPREEDSHEET LAPORAN GIZI BULANAN


Lampiran 13 Dokumentasi dan notula kegiatan pertemuan terkait sistem rujukan dan penguatan
jejaring dengan FKTP

Notula Kegiatan

Judul Kerjasama dan bimbingan teknis penguatan jejaring rujukan kasus balita
stunting, wasting dan gizi buruk.

Tanggal Pelaksanaan 1 Agustus 2023

Hasil Kegiatan kunjungan


1. Pengenalan Tim Stunting dan Wasting RSIA MARDIKA kepada
Puskesmas Arjuno
2. Penyampaian maksud dan tujuan kunjungan Tim ke Puskesmas
Arjuno
3. Materi yang disampaikan oleh Tim yaitu pengajuan PKS antara
RSIA MARDKA dengan Puskesmas terkait RSIA MARDIKA
sebagai rujukan kasus balita stunting, wasting dan gizi buruk
4. Pengenalan program PURZIMA atau “Dapur Gizi Masyarakat”
oleh RSIA MARDIKA untuk intervensi temuan kasus stunting,
wasting dan gizi buruk
5. Saran dan masukan dari Puskesmas untuk RS Marsudi Waluyo
antara lain:
- Informasi dari puskesmas bahwa sebagian besar kasus balita
stunting, wasting dan gizi buruk adalah pasien tidak mampu dan
tidak mempunyai BPJS sehingga selama ini rujukan kasus
diarahkan ke RSU Hermina Malang. Apakah RSIA MARDIKA
bersedia dengan kondisi tersebut?
- Informasi dari puskesmas Arjuno bahwa setelah dirujuk dan
bertemu DSA, ada perbedaan red flag yang ditegakkan
- Jika di RSIA MARDIKA ditemukan kasus balita stunting,
wasting dan gizi buruk maka sistem pelaporan awal melalui via
WhatsApp yang dikirim kepada Ahli Gizi Puskesmas Arjuno
dengan menyertakan lembar permohonan kasus dan RSIA
MARDIKA memantau terkait perkembangan klinisnya.

Tindak Lanjut 1. Tim Stunting dan Wasting akan berkoordinasi kepada manajemen
RS terkait penanganan pasien balita stunting, wasting dan gizi
buruk yang tidak memiliki BPJS.
2. RSIA MARDIKA membuat format laporan kepada Puskesmas
terkait temuan kasus
3. Surat PKS (Addendum) dari RSIA MARDIKA diserahkan kepada
Puskesmas Arjuno untuk dikoreksi dan diberikan tambahan jika
ada usulan.
4. RSIA MARDIKA akan melakukan koordinasi lanjutan terkait
surat perjanjian kerjasama.
Dokumentasi Kegiatan Pertemuan Terkait Sistem Rujukan
Notula Kegiatan Pertemuan Terkait Sistem Rujukan Dan Penguatan Jejaring Dengan FKTP

Notula Kegiatan

Judul Kerjasama dan bimbingan teknis penguatan jejaring rujukan kasus balita
stunting, wasting dan gizi buruk.

Tanggal Pelaksanaan 1 Agustus 2023

Hasil Kegiatan kunjungan


6. Pengenalan Tim Stunting dan Wasting RSIA MARDIKA kepada
Puskesmas Arjuno
7. Penyampaian maksud dan tujuan kunjungan Tim ke Puskesmas
Arjuno
8. Materi yang disampaikan oleh Tim yaitu pengajuan PKS antara
RSIA MARDKA dengan Puskesmas terkait RSIA MARDIKA
sebagai rujukan kasus balita stunting, wasting dan gizi buruk
9. Pengenalan program PURZIMA atau “Dapur Gizi Masyarakat”
oleh RSIA MARDIKA untuk intervensi temuan kasus stunting,
wasting dan gizi buruk
10. Saran dan masukan dari Puskesmas untuk RS Marsudi Waluyo
antara lain:
- Informasi dari puskesmas bahwa sebagian besar kasus balita
stunting, wasting dan gizi buruk adalah pasien tidak mampu dan
tidak mempunyai BPJS sehingga selama ini rujukan kasus
diarahkan ke RSU Hermina Malang. Apakah RSIA MARDIKA
bersedia dengan kondisi tersebut?
- Informasi dari puskesmas Arjuno bahwa setelah dirujuk dan
bertemu DSA, ada perbedaan red flag yang ditegakkan
- Jika di RSIA MARDIKA ditemukan kasus balita stunting,
wasting dan gizi buruk maka sistem pelaporan awal melalui via
WhatsApp yang dikirim kepada Ahli Gizi Puskesmas Arjuno
dengan menyertakan lembar permohonan kasus dan RSIA
MARDIKA memantau terkait perkembangan klinisnya.

Tindak Lanjut 5. Tim Stunting dan Wasting akan berkoordinasi kepada manajemen
RS terkait penanganan pasien balita stunting, wasting dan gizi
buruk yang tidak memiliki BPJS.
6. RSIA MARDIKA membuat format laporan kepada Puskesmas
terkait temuan kasus
7. Surat PKS (Addendum) dari RSIA MARDIKA diserahkan kepada
Puskesmas Arjuno untuk dikoreksi dan diberikan tambahan jika
ada usulan.
8. RSIA MARDIKA akan melakukan koordinasi lanjutan terkait
surat perjanjian kerjasama.

You might also like