You are on page 1of 3

SOP TATALAKSANA MALARIA

Nomor :
SOP Terbit ke :
No.Revisi :
Tgl.Diberlaku :
Halaman : 1/3

UPT. Adi Irawan,


PUSKESMAS S.Kep,Ns.,M.M
ANJIR
SERAPAT NIP.1981022720000
31001
1. Pengertian Malaria adalah suatu infeksi penyakit akut maupun kronik yang disebakan
oleh parasit Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan
ditemukannya bentuk aseksual dalam darah dengan gejala demam,
menggigil, anemia dan pembesaran limpha
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan medis pada pasien dengan
malaria.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Anjir Serapat Nomor :

4. Referensi Permenkes RI no 5 tahun 2014

5. Alat dan Bahan Laboratorium sederhana untuk pembuatan hapusan darah, pemeriksaan
darah rutin, dan pemeriksaan mikroskopis
6. Prosedur / 1. Menayakan keluhan pasien seperti demam yang hilang timbul, pada saat
Langkah – demam hilang disertai dengan menggigil, BERKERINGAT, dapat disertai
Langkah dengan sakit kepala, nyeri otot dan persendian, nafsu makan
menurun,sakit perut, mual muntah, dan diare.
2. Tanyakan faktor resiko nya yaitu :
a. Riwayat menderita malaria sebelumnya
b. Tinggal di daerah yang endemis malaria
c. Pernah berkunjung 1-4 minggu di daerah endemic malaria
d. Riwayat mendapat transfusi darah
3. Melakukan pemeriksaan fisik :
a. Ukur BB, TD, suhu badan.
b. Adanya tanda patognomonis :
1) Pada periode demam :
 Kulit terlihat memerah, teraba panas, suhu tubuh
meningkat dapat sampai di atas 40°C dan kulit
kering
 Pasien dapat juga terlihat pucat
 Nadi teraba cepat
 Pernafasan cepat (takipnue)
2) Pada periode dingin dan berkeringat:
 Kulit teraba dingin dan berkeringat
 Nadi teraba cepat dan lemah
 Pada kondisi tertentu bisa ditemukan penurunan
kesadaran
c. Kepala : konjungtiva anemis, sklera ikterik, bibir sianosis,dan pada
malaria serebral dapat ditemukan kaku kuduk (rujuk)
d. Toraks : terlihat pernapasan cepat
e. Abdomen : teraba pembesaran hepar dan limpa, dapat juga
ditemukan asites
f. Ginjal : bisa ditemukan urin berwarna coklat kehitaman, oligouri
atau anuria (rujuk)
g. Ekstremitas : akral teraba dingin merupakan tanda tanda syok
(stabilkan dan rujuk)
4. Menegakan diagnosis : diagnosis ditegakan berdasarkan anamnesa (trias
malaria panas-menggigil-berkeringat) pemeriksaan fisik, dan ditemukan
parasit plasmodium pada pemeriksaan mikroskopis hapusan darah
tebal/tipis.
5. Tatalaksana :
a. Pengobatan malaria falsiparum :
1) Lini pertama : FDC + primakuin
Fixed dose combination (FDC) : 40mg dihydroartemisinin
(DHA) + 320mg piperakuin (DHP). Untuk dewasa dengan
BB sampai dengan 59 kg diberikan DHP peroral 3 tablet
satu kali perhari selama 3 hari dan primakuin 2 tablet sekali
sehari satu kali pemberian, sedang untuk BB>60kg
diberikan 4 tablet DHP satu kali sehari selama 3 hari dan
primakuin 3 tablet sekali sehari satu kali pemberian
2) Lini kedua : kina + doksisiklin/tetrasiklin +primakuin.
Dosis kina 10mg/kgBB/kali (3x/hari selama 7 hari)
Doksisiklin 3,5mg/kgBB perhari (2x/hari selama 7 hari)
Tetrasiklin 4-5mg/kgBB/kali (4x/hr selama 7 hari)
b. Pengobatan malaria vivax dan ovale:
1) Lini pertama : FDC 1x/hari selama 3 hari, primakuin 0,25
mg/kgBB/hr selama 14 hari.
2) Lini kedua : kina+primakuin. Kina 10mg/kgBB/kali (3x/hr
selama 7hr). Primakuin 0,25mg/kgBB/kali selama 14 hr
c. Pengobatan malaria vivax yang relaps :
1) Diberikan lagi regimen DHP yang sama tetapi dosis
primakuin ditingkatkan menjadi 0,5mg/kgBB/hari
2) Dugaan relaps pada malaria vivax adalah apabila
pemberian dosis 0,25mg/kgBB/hr sudah diminum selama
14 hari dan penderita sakit kembali dengan parasit positif
dalam kurun eaktu 3 minggu sampai 3 bulan setelah
pengobatan.
d. Pengobatan malaria malariae
Cukup diberikan DHP 1 kali perhari selama 3 hari dengan dosis
sama dengan pengobatan malaria lainnya dan tidak diberikan
primakuin.
e. Pengobatan infeksi campuran antara malaria falsiparum dengan
malaria vivax / malaria ovale
Pada penderita dengan infeksi campuran diberikan DHP 1 kali
perhari selama 3 hari, serta DHP 1 kali perhari selama 3 hari serta
primakuin dosis 0,25mg/kgBB selama 14 hari
f. Pengobatan malaria pada ibu hamil
1) Trimester pertama diberikan kina tablet 3x 10mg/kgBB +
klindamisin 10mg/kgBB selama 7 hari
2) Trimester kedua dan ketiga diberikan DHP tablet selama 3
hari
3) Pencegahan/profilaksis digunakan doksisiklin 1 kapsul
100mg/hari diminum 2 hari sebelum pergi hingga 4 minggu
setelah keluar /pulang dari daerah endemis.
g. Pengobatan di atas diberikan berdasarkan berat badan penderita
6. Edukasi keluarga dan pasien bahwa kasus malaria berat, prognosisnya
kurang baik. Pencegahan malaria dilakukan dengan menghindari gigitan
nyamuk dengan kelambu, menghindari aktivitas di luar rumah pada malam
hari, mengobati pasien hingga sembuh dengan pengawasan minum obat

7. Diagram Alir
(Jika diperlukan)

8. Unit Terkait  Loket


 Poli Umum
 Laboratorium
 Apotek
9. Dokumen terkait Rekam Medis, informed consent

10. Rekaman Histori No Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan Tanggal

You might also like