You are on page 1of 103

Bahan Ajar

Pratek Kerja Bangku

Disusun Oleh:
Drs. Robert Silaban, M.Pd
Drs Hidir Efendi,M.Pd
Binsar Marulitua Pakpahan,ST,Eng
Marlan, S.Pd.,M.Pd.T

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
Bab 1 Pendahuluan

A. Deskripsi
Bahan Ajar Praktek Kerja Bangku ini digunakan sebagai buku sumber pada kegiatan
belajar untuk pencapaian kompetensi mahasiswa pada Matakuliah Praktek Kerja Bangku.
Matakuliah ini sebagai mata kuliah dasar yang memberikan latihan keterampilan dasar kepada
mahasiswa sebagai kegiatan praktik dalam proses pengerjaan bahan logam menggunakan alat-
alat perkakas tangan dengan bantuan instrumen pengukuran semi-presisi dan presisi’. Baha
ajar dihahas materi belajar yang meliputi;
1. Menerapkan Prinsip Dasar Metrologi Industri Pada Pekerjaan Mekanik
2. Menerapkan Prosedur Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Pada Praktek Kerja Bangu,
3. Memilih Jenis Dan Karakteristik Bahan Logam,
4. Memilih Jenis Dan Karakteristik Bahan Non Logam,
5. Memilih Alat Ukur Mekanik Instrumentasi Industri Sesuai Fungsi Dan Prosedur
6. Memilih Perkakas Tangan Dan Mekanik Instrumentasi Industri Sesuai Fungsi.
Bahan Ajar Praktek Kerja Bangku ini disusun berdasarkan penguasaan konsep dan
prinsip serta keterampilan teknis keahlian sehingga setelah mempelajari bahan ajar ini,
mahasiswa memiliki penguasaan pelaksanaan pekerjaan Praktek Kerja Bangku

B. Prasyarat
Kemampuan awal Siswa sebelum mempelajari Bahan Ajar mahasiswa “Praktek Kerja
Bangku” yaitu mahasiswa telah memahami Gambar Teknik.

C. Tujuan Akhir
Hasil akhir dari seluruh kegiatan belajar dalam bahan ajar mahasiswa ini adalah
Mahasiswa;
1) Memahami metrologi sebagai ilmu yang mempelajari pengukuran secara praktis, teoritis
dan aplikasinya dalam kehidupan.
2) Memahami besaran dan sistem satuan yang digunakan dalam pengukuran di dunia Industri.
3) Mengidentifikasi karakteristik alat ukur yang digunakan di dunia industri
4) Mampu memilih dan menggunakan alat kesehatan dan keselamatan kerja sesuai jenis
pekerjaan
5) Mampu menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai standar yang
berlaku pada sistem instrumentasi industri;
6) Mampu mengidentifikasikan bahan logam berdasarkan jenis dan karakteristik
7) Mampu memilih jenis dan karakteristik bahan logam sesuai perencanaan produk
8) Mampu mengidentifikasikan bahan non logam berdasarkan jenis dan karakteristik
9) Mampu memilih jenis dan karakteristik bahan non logam sesuai perencanaan produk
10) Mampu memilih alat ukur mekanik instrumentasi industri sesuai fungsi dan prosedur
11) Mampu menggunakan alat ukur mekanik instrumentasiindustri sesuai fungsi dan prosedur
12) Mampu memilih perkakas tangan dan mekanik instrumentasi industri sesuai fungsi
13) Mampu menggunakan perkakas tangan dan mekanik instrumentasi sesuai SOP
D. Capaian Pembelajaran Matakuliah (CPMK)

Capaian Pembelajaran MK Indikator Capaian Pembelajaran MK (Indikator


(CPMK) CPMK)
Mahasiswa : Mahasiswa Dapat:
1. Memilki wawasan dan 1.1.Mengidentifikasi, merawat, dan menggunakan
pemahaman dalam peralatan K3
perawatan peralatan K3 3.1. Mengidentifikasi dan memilih Hand Tools sesuai
2. Memilki wawasan dan dngan fungsinya
pemahaman dalam 3.2. Mengidentifikasi dan memilih alat ukur yang sesuai
penggunaan perawatan dengan benda ukur
Hand Tools 3.3. Menggunakan alat ukur, dan membaca hasil
3. Mampu menggunakan Alat pengukuran sesuai dengan ketelitian alat ukur yang
ukur dalam pekerjaan Kerja digunakan
Bangku
4. Memilki keterampilan 4.1. Memilih, menggunakan alat gambar yang sesuai
dalam menerapkan kaidah untuk menggambar pada benda kerja
menggambar teknik pada 4.2.Mengelaborasi berbagai alat gambar untuk menghasilkan
benda kerja bentuk gambar yang serasi
5. Memahami penggunaan alat 5.1.Mengidentifikasi, menggunakan, dan merawat alat
perkakas kikir perkakas kikir
6. Memahami penggunaan alat 6.1.Mengidentifikasi, menggunakan, dan merawat alat
perkakas gergaji tangan perkakas gergaji tangan
7. Memahami alat perkakas 7.1. Mengidentifikasi, menggunakan, dan merawat
mesin bor alatperkakas mesin bor
7.2. Melakukan perhitungan cutting speet untuk
menentukan jumlah putaran yang diperlukan
8. Memahami cara pembuatan 8.1. Mengenal dan menggunakan peralatan Tap dan Snay
ulir 8.2. Merawat Tap dan Snay
9. Memahami penggunaan 9.1. Mengenal dan menggunakan Reamer
Reamer 9.2. Merawat Reamer
10. Memahami penggunaan alat 10.1. Mengenal dan menggunakan Pahat Rata dingin
perkakas rata/dingin 10.2. Mengasah dan merawat pahat rata dingin
11. Memhami cara penggunaan 11.1.Mengidentifikasi bagian-bagian mesin gerinda
Mesin Gerinda Lantai 11.2.Menggunakan dan merawat mesin gerinda
12. Memahami penggunaan alat 12.1. Menggunakan dan merawat alat perkakas stempel
perkakas stempel
13. Kerja Praktik 13.1. Dapat menyelesaikan Job-sheet dengan menggunakan
berbagai peralatan Kerja bangku
Bab 2 Perkakas Tangan

A. Deskripsi
Pada bab ini akan dibahas tentang peralatan bengkel otomotif dan perlatan kerja
bangku yang banayak digunakan di bengkel produksi. Dalam penjelasanya dilengkapi dengan
gambar agar peserta didik muda mengingat bentuk peralatan. Dalam proses pembelajaran
disarankan guru membawa alat aslinya untuk ditunjukkan dan diperagakan penggunaan yang
benar. Selanjutnya melatih peserta didik memotong, menggerinda, mengikir, mengebor, dan
membuat ulir.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi macam-macam, fungsi hand tool dengan mandiri sesuai fungsinya
2. Menggunakan dan merawat macam-macam hand tools sesuai dengan SOP dengan tepat

C. Uraian Materi

Hand Tools atau alat tangan diperlukan dalam melakukan pekerjaan otomotif. Hand
tools adalah alat yang dalam penggunaannya hanya mengandalkan tenaga manusia. Jenis-jenis
hand tools dapat dikelompokan menjadi dua kategori, yaitu peralatan bengkel otomotif dan
peralatan kerja bangku.

1. Peralatan Bengkel Produksi

a. Kunci Pas (Open End Spanner)


Kunci pas diigunakan untuk melepas baut atau mur yang sudah dikendorkan dengan
kunci socket atau ring. Kunci pas dapat melepas baut dengan cepat. Kunci pas tidak boleh
untuk mengencangkan atau mengendorkan baut yang belum kendor, karena dapat merusak
kepala baut/mur, mengingat bidang sentuhnya hanya sedikit.
Kunci pas terbuat dari logam paduan Chrome Vanadium, dengan tangkai (shank)
membentuk sudut 15 derajat pada kedua ujung-ujungnya dan 90 derajat yang terdapat pada
kunci pas khusus. Kunci pas umumnya dibuat menjadi dua kunci yang ukuran masing-masing
berbeda. Misalnya; ukuran 6 mm dan 7 mm, dan seterusnya. Ukuran kunci menunjukkan lebar
dari mulut kunci yang yang berati juga menunjukkan lebar kepala baut atau mur.
Satuan ukuran kunci pas terdiri dari ukuran
metrik (mm) dan imperial (inch). Ukuran satuan metrik
tersedia ukuran dari 4 mm sampai dengan ukuran 80
mm. Dan yang umum digunkan di bengkel otomotif
adalah ukuran 6 mm dengan kenaikan setiap 1 mm
hingga ukuran kunci 36 mm, kecuali ukuran 31 mm, 33
mm, 34 mm, dan 35
Gambar Kunci mm tidak disediakan.
pas
b. Kunci Ring (Offset Ring Spanner)
Kunci ring dapat digunakan untuk mengencangkan atau mengendorkan baut/mur
terutama pada bagian-bagian yang tidak terjangkau oleh kunci socket. Hati-hati apabila
mengencangkan baut/mur ukuran kecil karena dapat menyebabkan baut patah.
Kunci ring juga terbuat dari logam paduan Chrome Vanadium. Kunci ring berfungsi
untuk memasang atau melepaskan kepala baut atau mur yang mempunyai momen
pengencangan yang cukup besar dan memungkinkan dapat bekerja pada ruang yang terbatas.
Pada ujung-ujung kepala kunci ini, terdapat cincin yang berdimensi heksagonal atau lebih
pada lubang diameter di dalamnya. Kunci ini lebih kuat dan ringan dari kunci pas dan
memberikan cengkraman pada seluruh kepala baut atau mur.

Kunci ring mempunyai tangkai lebih


panjang dibandingkan dengan kunci pas, gaya
tuasnya lebih besar bila dibandingkan dengan gaya
tuas kunci pas.
Gambar Kunci Ring

c. Kunci Kombinasi (Combination Spanner)

Kegunaan kunci kombinasi merupakan


gabungan dari kunci pas dan kunci ring pada
masing- masing ujung dalam ukuran yang sama
dan merupakan kunci yang saling mengisi
kekurangan yang ada pada kunci pas dan kunci
ring, dan lebih simpel. Kunci ini sangat berguna
saat menyetel pengikat (fastener) dengan
ukuran yang sama pada posisi yang berbeda.
Kunci ini dengan jenis kepala bersegi 6 yang
Gambar Kunci Kombinasi sama dan ukurannya berkisar antara 6 mm
sampai dengan 32mm
Kelemahan kunci pas dan kunci ring;
1. Tidak dapat menjangkau kepala baut dan mur yang letaknya tersembunyi.
2. Momen atau torsi pengencangannya cukup kecil.

d. Kunci Soket (Socket Wrench


Kunci Soket adalah kunci yang berbentuk silinder dan terbuat dari logam paduan
Chrome Vanadium dan dilapisi dengan nikel. Satu ujung mempunyai dudukan berbentuk segi
4, dan ujung lainnya berdimensi segi enam (single hexagonal) atau segi enam ganda (Double
Hex Socket) yang digunakan untuk melepas atau memasang kepala baut atau mur dengan
momen kekencangan tertentu.
Kunci soket dapat menjangkau kepala baut atau mur yang terletak sangat sulit dan
tersembunyi. Misalnya baut pengikat intake dan exhaust manifold.Hal ini bisa dilakukan,
karena kunci soket dilengkapi dengan batang penyambung (extention).
Kunci soket mempunyai momen atau torsi lebih besar terhadap pengencangan atau
pelepasan baut dan mur, karena selalu dilengkapi dengan batang pemutar .
Gambar Kunci Soket Segi Enam dan Segi Enam Ganda
Kelengkapan kunci socket antara lain :
1. Engkol Percepatan (Speed Brace), digunakan untuk melepaskan dengan cepat baut atau
mur yang sudah kendor. Dibutuhkan ruang yang cukup untuk dapat mengaplikasikan alat
ini.
2. Ratchet, digunakan untuk melepaskan atau memasang baut dalam keadan longgar tanpa
melepaskan kunci sock dari kepala baut/mur. Selama proses melepas atau memasang
cukup dengan cara menarik dan mendorong batang ratchetnya. Untuk mengubah arah
putaran kunci sock, cukup dengan memutar kunci pembalik.
3. Batang Geser T (Sliding ’T’ Bar) Sebuah ‘T’ Bar digunakan untuk mengendorkan sebuah
mur atau baut yang sangat kencang. Alat ini menggunakan dua pegangan yang digunakan
untuk memberikan tekanan pada arah yang berlawanan.
4. Batang Universal (Breaker Bar), alat ini gagangnya bisa disambung dengan berbagai jenis
penyambung untuk mengendorkan baut-baut yang sangat kuat misalnya baut kepala
silinder
5. Batang Perpanjangan Sock (Socket Extension Bar), digunakan bersama dengan ratchet
atau alat yang sama untuk menjangkau mur atau baut yang tidak terjangkau oleh spanner.
Pastikan extension sejajar dengan head nut atau head bolt dan socket terpasang dengan
aman serta tidak berada dalam posisi miring pada suatu sudut. Jika tidak maka extension
dapat tergelincir sehingga menimbulkan kerusakan pada tool atau kemungkinan cidera.
Berhati- hatilah ketika bekerja di dalam tempat yang tertutup di sekitar sambungan listrik
misalnya pada starter atau battery.
6. Sambungan Sock Universal (Universal Socket Joint Wrench), digunakan untuk melepas
atau memasang baut/mur pada posisi- posisi yang menyudul dan tidak terjangkau dengan
batang perpanjangan saja. Universal joint dapat digunakan dalam aplikasi apa pun dimana
ratchet atau extension harus berada pada suatu sudut dengan socket.

Gambar Engkol
Gambar Ratchet Gambar Batang Geser T
Percepatan
Gambar Batang Gambar Batang Perpanjangan Gambar Sambungan
Universal Sock Sock Universal

e. Kunci L (Allen Keys)

Kunci L digunakan untuk membuka/mengencangkan baut


yang kepala bautnya menjorok kedalam. Ukuran kunci L
antara 2 mm – 22 m dan penampangnya berbentuk segi 6
(hexagonal) dan berbentuk bintang (L bintang).
Gambar Kunci L
Dan
Penggunaannya

f. Kunci Inggris (Adjustable wrench)


Alat ini hanya digunakan bila spanner atau socket yang tepat untuk pekerjaan tersebut
tidak tersedia. Wrench ini memiliki head dengan salah satu jaw tetap dan jaw yang lainnya
bisa disetel. Head memiliki sudut 22.50 terhadap shank atau handle. Adjustment screw yang
diknurling berguna untuk menggerakkan adjustable jaw dan berada ditengah-tengah head.
Adjustable wrench secara umum dipergunakan pada bolt atau nut ukuran tertentu (special)
atau hanya ketika open end, box end atau combination wrench tidak tersedia. Meskipun
adjustable wrench dapat dipergunakan pada macam-macam ukuran namun tidak dapat
mencengkeram nut atau bolt seaman standard wrench dan memiliki kemungkinan yang lebih
besar untuk slip dan merusak fastener.

Wrench ini tidak dirancang untuk pekerjaan service yang


berat dan tidak boleh digunakan di tempat yang
memerlukan tenaga yang kuat. Selalu kencangkan jaw
dengan aman pada fastener sebelum menggunakan wrench.
Pastikan adjustable jaw menghadap ke si pemakai tool
ketika menarik wrench.
Gambar Kunci Inggris

Hal ini akan menempatkan tenaga yang lebih besar pada stationary jaw dan membantu
mempertahankan cengkeraman yang kuat pada fastener. hindari mendorong adjustable
wrench, memukulnya dengan hammer, atau menggunakan extension.
g. Kunci Roda (Wheel Brace)
Alat ini digunakan untuk melepaskan dan memasang kembali pelak(lug) atau mur
(nut) pada roda kendaraan. Kunci roda terbuat dari baja dimana ujung-ujungnya mempunyai
kepala soket segi 6. Jenis kunci roda sebagian besar mempunyai 4 jari-jari kemudian
disatukan membentuk palang/silang pada ujung luar masing-masing batang terdapat soket
yang berbeda ukurannya.Ukuran kunci roda pada umumnya 19 mm dan 21 mm atau 3/4 inch
dan 13/16 inch.

Gambar Kunci Roda Palang/Silang Gambar Kunci Roda Lurus

h. Kunci Busi (Spark Plug Wrench)


Kunci busi digunakan untuk melepas dan memasang busi yang dipasang dengan
sisipan karet untuk mencegah pecahnya porselin pada busi dan menahan busi agar mudah
dilepaskan atau dipasang
Kunci busi dirancang untuk mendapatkan perlakuan momen pengencangannya tidak
terlalu kuat, maka kunci busi didesain dengan tangkai yang pendek. Kunci busi dibuat dengan
ukuran standar mengikuti ukuran busi yang ada. Ukuran standar tersebut yaitu 10 mm, 14 mm,
dan 18 mm.

Gambar Kunci Busi Sepeda Motor

Gambar Kunci Busi Mobil

i. OBENG (Screw Driver)


Obeng dalam satuan set dalam ukuran dan bentuk penggerak yang berbeda, panjang,
pendek, sangat pendek (buntung). Obeng terdiri dari batang yang terbuat dari baja keras
berkualitas tinggi dengan satu mata pada satu ujungnya dan gagang terbuat dari plastik/kayu
yang dicetak pada batangnya.
Obeng digunakan untuk melepas/memasang sekrup dari komponen-komponen
kendaraan bermotor seperti pada; lampu kepala, pelindung radiator, dan untuk melepas
pengikat seperti sekrup-sekrup kotak yang mempunyai momen pengencangan relatif rendah.
Obeng juga dapat digunakan untuk mencongkel cetakan dan menekan/mendorong seperti pada
pemasangan pengahpus kaca.
Ada 3 jenis obeng yaitu obeng biasa, obeng offset, dan obeng tumbuk (obeng ketok).
Sedangkan bila ditinjau dari penampangnya, dibedakan menjadi 2 yaitu obeng pipih (-/min)
dan obeng plus (+/kembang/bintang/philip).
1) Obeng Biasa
Obeng biasa terdiri dari tangkai dan bilah obeng. Obeng biasa digunakan untuk
mengendorkan/mengencangkan sekrup atau bautsesuai ukurannya.
2) Obeng Offset
Obeng offset mempunyai bilah yang sekaligus sebagai tangkainya dan mata pada kedua
ujungnya berbentuk kembang/+/bintang/philip/atau pipih/-/minus. Obeng offset berfungsi
untuk mengencangkan baut dengan kepala beralur atau sekrup yang letaknya tidak dapat
dijangkau dengan oleh jenis obeng biasa.
3) Obeng Ketok
Obeng ketok berfungsi untuk mengeraskan/mengendorkan baut kepala yang beralur atau
sekrup yang momen pengencangannya relatif lebih tinggi. Obeng ini terdiri dari tangkai dan
bilah yang dapat dilepas. Bila digunakan, pilihlah bilah obeng ketok yang sesuai dengan
ukuran dan bentuk sekrup atau bautnya.
Cara penggunaannya:
Cara menggunakan obeng ketok dengan cara memukul ujung bodi obeng dengan palu
sambil tangkai obeng ketok diputar sehingga blade memutar obeng ke kanan atau ke kiri
(mengeraskan/mengendorkan).
Posisi antara bilah obeng dengan sekrup atau baut diupayakan harus tetap tegak.
Dengan memutar blade obeng secara tiba-tiba, maka baut atau sekrup yang kencang dapat
dikendorkan dengan mudah, begitu pula sebaliknya.

Gambar Obeng Plus


(+) dan Obeng Pipih Gambar Obeng Ketok
(-)

j. Macam-Macam Jenis Tang dan Fungsinya

Tang adalah alat yang digunakan untuk mencengkram atau memegang komponen yang akan
di buka dengan cara diputarkan bagiannya. Tang ini juga dapat digunakan untuk
mengencangkan atau melonggarkan mur dan baut tetapi tidak dianjurkan untuk penggunaan
tersebut karena kekuatan cengkraman Tang tidak sekuat cengkrama Kunci Pas dan kunci
kunci yang lainnya.

1) Tang kombinasi

Tang ini merupakan tang yang sering kita jumpai pada saat
berkerja dan banyak sekali kegunaannya. Antara lain dapat
digunakan untuk menjepit, memuntir, mengupas, dan
Gambar Tang Kombinasi memotong kabel.
2) Tang Curut ( Tang Lancip )

Tang curut ini bentuknya sesuai dengan tikus curut, yaitu jenis tikus
yang moncongnya panjang dan lancip. Tang ini juga berfungsi untuk
Gambar Tang menjepit, dan memudahkan untuk menjangkau sela-sela sempit.
Curut / Lancip

3) Tang jepit buaya

Tang jepit buaya biasanya dilengkapi dengan pengunci obyek yang di


operasikan dengan cara memuntir pada bagian ujung tangkainya. Fungsi
dari tang ini adalah untuk menjepit baut atau mur.
Gambar Tang
Buaya

4) Tang Burung

Tang ini mirip dengan paruh burung, tang burung ini mempunyai
daya cengkram yang kuat. Karena pengungkitnya lebih panjang
dan kepala langsung ke obyek. Untuk ukuran tersedia dalam
Gambar Tang Burung ukuran 8 inchi,10 dan 12 inchi.

5) Tang Potong

Tang ini mempunyai mata pisau di sisi dalamnya. Tang ini berfungsi
untuk memotong kabel dan kawat.
Gambar Tang
Potong

6) Tang Snap Ring

Tang ini dikenal juga dengan nama tang spi, yaitu berfungsi untuk
menarik bantalan kecil dan sebagainya. Tang ini ada 2 model yang
dibedakan berdasarkan ujungnya yaitu lurus dan bengok.
Gambar Tang
Snap Ring
7) Tang Kakak Tua

Tang kakaktua khusus digunakan untuk memegang atau


mencabut paku.
Gambar Tang Kakak
Tua

8) Tang Rivet

Terdapat dua tipe yaitu biasa dan fleksibel, kedua fungsinya


sama yaitu untuk memasang paku keeling. Untuk yang fleksibel
dapat digunakan untuk bidang lurus maupun sudut.
Gambar Tang Rivet

9) Tang Slip Joint

Tang standar bawaan mobil dan motor. Dimana biasanya


menjadi bonus disaat mobil/motor diterima. Fungsinya
hampir sama dengan tang kombinasj, tetapi lebih sederhana
Gambar Tang Slip Joint dari tang kombinasi.

10) Tang Kupas

Tang yang berfungsi sebagai pengupas kabel mulai dari yang


kecil sampai yang besar.
Gambar Tang
Kupas

k. Macam Macam Palu dan Fungsinya


Palu atau martil adalah alat yg digunakan untuk memukul benda kerja, misalnya paku.
Palu terdiri dari 2 bagian yaitu kepala dan tangkai. Kepala dibuat dari baja, plastik, karet,
kayu, tembaga. Tangkai umumnya dibuat dari kayu.
Macam macam palu :

Palu ini terdiri dari 2 bagian, bagian muka yg rata digunakan untuk
memukul paku, sedang bagian cakar digunakan untuk mencabut paku.
Palu Paku ( Nail
Hammer )
Kepala palu terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian yg rata digunakan
untuk memukul benda kerja, sedang bagian yg bulat digunakan untuk
Palu Bulat (Palu membuat cekungan pada benda kerja
Konde)
Palu ini digunakan untuk pekerjaan plat, misalnya untuk meratakan
permukaan plat tanpa meninggalkan goresan.
Palu Karet.
Palu ini digunakan untuk mengetok atau memukul benda kerja yg
lunak agar benda atau benda-benda tuangan. Tujuan penggunaan palu
Gambar Palu ini agar benda kerja tidak pecah atau tidak tergores.
Plastik
Palu ini digunakan untuk pekerjaan perbaikan, misalnya
.mengeluarkan bagian-bagian mesin listrik tanpa harus merusaknya.
Tembaga mempunyai sifat lebih lunak dibanding dengan besi. Setelah
Palu Tembaga sering dipakai palu ini akan menjadi keras, untuk memperlunak
kembali kepala palu harus dipijarkan

Cara perawatan dan pemeliharaan perkakas tangan yang dapat dilakuan adalah:
1) Jagalah kebersihan perkakas
2) Simpan pada tempatnya
3) Jangan letakkan perkakas diatas mesin
4) Gantilah perkakas yang telah rusak,
5) Gunakan perkakas sesuai kebutuhan

l. Kesimpulan
Hand Tools adalah alat yang dalam penggunaannya hanya menggunakan tenaga
manusia untuk pengoperasiannya, yang digunakan oleh mekanik dalam mempermudah
pekerjaannya. Hand tool merupakan sebuah peralatan perbaikan atau perawatan yang
penggunaannya hanya menggunakan bantuan tenaga manusia. Jenis hand tools ada dua jenis,
yaitu jenis hand tools untuk peralatan bengkel otomotif dan peralatan kerja bangku. Perawatan
dan pemeliharaan alat perkakas harus diperhatikan agar dapat alat tetap awet dan berkualitas
dalam jangka waktu yang lama yaitu dengan melakukan beberapa hal di antaranya: jagalah
kebersihan perkakas, simpanlah perkakas pada tempatnya, jangan membiarkan alat perkakas
di atas mesin, gantilah perkakas yang rusak, dan gunakan perkakas sesuai kebutuhannya.
m. Latihan Soal

A. Soal Jawaban Singkat

1. Identifikasi nama alat-alat tangan berikut dalam bahasa Inggris dan penggunaannya :

a. b.

c. d.

2. Rachet dan Sliding T Bar termasuk kelengkapan kunci socket. Jelaskan fungsi dan contoh
penggunaan dari alat kelengkapan kunci socket tersebut!
3. Gambarlah kunci pas dan kunci ring !
4. Uraikan perbedaan kunci pas dan kunci ring dari segi penggunaannya !
5. Bagaimana perawatan hand tools yang benar?

B. Soal Pilihan Ganda

1. Di dalam bengkel otomotif macam-macam peralatan yang menggunakan tenaga manusia,


yaitu…
A. Power Tools
B. Hand tools
C. Workshop Equipment
D. Special Service tools
E. Hidrolik

2. Fungsi alat dari gambar di bawah ini adalah...

A. Memasang sekrup
B. Membuka baut pertama kali
C. Membuka sekrup
D. Mencabut paku
E. Memasang paku
3. Alat di bawah ini digunakan saat...

A. Membuka baut perta kali


B. Mengencangkan baut terakhir kali
C. Membuka baut yang sudah longgar
D. membuka baut ban
E. Mengencangkan baut ban

4. Alat yang digunakan untuk melepas/ mur/sekrup dengan tengah kepala berbentuk segi
enam adalah…
A. Obeng plus
B. Obeng min
C. Kunci allen
D. Kunci T
E. Kunci pas

5. Cara pemakaian alat di bawah ini adalah :

A. Memiliki head dengan salah satu jaw tetap dan jaw yang lainnya bisa disetel
B. Memasangkan antara gagang sney dengan sney
C. Memasangkan antara kunci socket dengan gagang socket
D. Memasangkan antara gagang tap dengan tap
E. Kunci momen untuk pengencangan tertentu
Bab 3 Alat –Alat Ukur

Segala sesuatu di dunia ini menjadi lebih jika dilihat dengan struktur ukuran tertentu.
Hal seperti suhu saat memasak, ukuran panjang saat membuat baju dan hal kompleks seperti
menghitung daya luncur mesin roket tidak akan mungkin dilakukan secara pas jika tanpa
ukuran. Pengukuran adalah kegiatan untuk memberi nilai, baik itu nilai besaran volume,
panjang, dimensi dan lainnya pada suatu hal. Proses pengukuran dilakukan dengan dasar yang
logis dan sesuai cara pemakaian dan aturan tertentu. Jenis-jenis atau macam alat ukur
umumnya digolongkan menjadi beberapa jenis, seperti alat ukur panjang, alat ukur massa, zat,
alat ukur kuat arus dan lain sebagainya.
 Alat Ukur Panjang, Penggaris atau Mistar, Meteran, Jangka sorong dan Mikrometer
Sekrup
 Alat Ukur Massa Neraca (timbangan) sama lengan, Neraca lengan gantung, Neraca
Ohauss atau timbangan tiga lengan, Neraca pegas atau Dinamometer dan timbangan digital
 Alat Ukur Waktu Jam, Stopwatch.
Dari sekian banyak alat alat ukur yang beredar. Berikut ini adalah alat” ukur yang
sering dugunakan beserta dengan gambar dan penjelasan fungsinya.

A. Mikrometer Sekrup
Alat ini digunakan untuk mengukur ketebalan
sebuah benda ataupun diameter sesuatu. Skala
yang digunakan dalam alat ukur ini adalah 0,01
mm. Alat ini merupakan benda yang penting
jika Anda berurusan dengan benda berukuran
kecil. Misalnya saja Anda membutuhkan
diameter kabel sekitar 0,75 mm untuk
memastikan kabel tersebut masuk rapi ke dalam
Mikrometer perangkat elektronik. Hal ini tentu susah diukur
jika hanya menggunakan penggaris biasa.
Untuk menggunakannya, Anda hanya perlu menjepit benda yang akan diukur di
rahang alat ini. Untuk memastikan ukuran tepat, Anda perlu mengunci rapat benda dengan
memutar sekrup skalanya. Dari perputaran tersebut, Anda akan melihat skala sudah tertera di
batang pengukur untuk nilai milimeter dan nilai desimal di sekrup pemutarnya.
Jenis-jenis Mikrometer
 Mikrometer Luar (Outside Micrometer)
 Mikrometer Dalam (Inside Micrometer)
 Mikrometer Kedalaman (Depth Micrometer)

a. Mikrometer Luar (Outside Micrometer)


Mikrometer luar adalah mikrometer yang digunakan untuk mengukur diameter luar
Mikrometer merupakan salah satu alat ukur yang presisi melihat tingkat ketelitiannya yang
dapat mengukur hingga 0,01 mm dan 0.001 mm. Mikrometer lebih presisi dibandingkan
dengan jangka sorong. Mikrometer sendiri terbagi menjadi 2 macam, yaitu mikrometer dalam
(inside micrometer) dan mikrometer luar (outside micrometer). Pada kesempatan kali ini,
kita bahas mengenai mikrometer luar (outside micrometer).
Mikrometer luar terdapat beberapa macam ukuran
yaitu dari ukuran 0 - 25 mm, ukuran 25 - 50 mm, ukuran
50 - 75 mm, dan ukuran 75 - 100 mm. Untuk ukuran
mikrometer selain 0 - 25 mm, perlu dilakukan set “0”
sebelum menggunakannya dengan menggunakan batang
standar (standar gauge) untuk memperoleh ukuran yang
tepat.
Mikrometer Luar
Cara melakukan set “0”
Pemeriksaan :
Pasangkan standar gauge diantara anvil
dan spindel pada mikrometer. Putarkan thimble
sampai spindel menyentuh standar gauge,
setelah itu putarkan rachet stopper sampai
berbunyi 2 – 3 dan kunci dengan lock clamp
kemudian bacalah titik standar “0”. Untuk
mikrometer yang ukurannya 0 - 25 mm tidak
perlu menggunakan standar gauge karena
spindel dapat merapat dengan anvil untuk
Pemriksaan Mokrometer Luar
mengecek titik standar “0”.
Penyetelan :
Bila titik “0” tidak tepat maka lakukan
penyetelan. Bila perbedaan antara harga
standar “0” dengan hasil pembacaan kurang
dari 0,02 mm, maka lakukan langkah
penyetelan dengan menggunakan kunci
penyetel dengan cara masukan ujung dari kunci
penyetel pada lubang di bagian outer sleeve
Penyetelan Mikrometer Luar kemudian tepatkan titik “0” pada thimble
segaris dengan garis pada outer sleeve.
ila perbedaan melebihi 0,02 mm, maka gunakan kunci penyetel untuk mengendorkan
rachet stopper,hal ini akan membuat thimble dapat bergerak bebas kemudian tepatkan titik
“0” pada thimbe agar segaris dengan garis pada outer sleeve. Setelah itu, tahan thimble agar
tidak berputar dan kencangkan kembali rachet stopper dengan kunci penyetel.

Cara Pengukuran
Untuk mikrometer luar dengan tingkat ketelitian
0,01 mm.
Pada skala thimble terdiri dari 50 buah strip. Jika
thimble berputar satu kali putaran maka akan
menunjukkan nilai 0,50 mm sehingga 1 strip thimble
sama dengan 0,01 mm. Setiap kali thimble berputar
satu kali putaran maka akan menunjukkan nilai 0,50
mm dan hal ini ditunjukkan oleh strip bagian bawah
Cara Pengukuran
garis pada outer sleeve (pada skala utama).
Ketika thimble berputar sebanyak 2 kali putaran mak menunjukkan nilai 1 mm (pada
skala utama), hal ini akan ditunjukkan pada skala strip bagian atas garis pada outer sleeve.
Jadi setiap strip pada bagian atas outer sleeve nilainya 1 mm.

Untuk mikrometer luar dengan tingkat ketelitian 0,001.


Pada skala thimble ada yang terdiri dari 25 buah strip dan ada yang terdiri dari 50
strip. Untuk skala thimble yang terdiri 25 strip, maka jika thimble berputar satu kali putaran
maka akan menunjukkan nilai 0,25 mm sehingga 1 strip thimble sama dengan 25 : 0,25 =
0,01 mm. Setiap kali thimble berputar satu kali putaran maka akan menunjukkan nilai 0,25
mm. Pada skala utamanya terdapat 4 buah strip, 1 strip nilainya 0,25 mm.
Sedangkan untuk skala thimble yang terdiri 50 strip, maka jika thimble berputar satu
kali putaran maka akan menunjukkan nilai 0,50 mm sehingga 1 strip thimble sama dengan
50 : 0,50 = 0,01 mm. Setiap kali thimble berputar satu kali putaran maka akan menunjukkan
nilai 0,50 mm. Pada skala utamanya terdapat 2 buah strip, 1 strip nilainya 0,50 mm.
Pada skala sleeve, ada yang memiliki 5 strip dan ada yang memiliki 10 strip. Yang
hanya terdapat 5 strip maka nilai 1 stripnya adalah 0,002 mm sedangkan untuk yang terdapat
10 strip maka nilai 1 stripnya adalah 0,001 mm.
Untuk langkah pengukuran, letakkan benda yang akan diukur diantara thimble dan
anvil, putarkan thimble sampai spindel menyentuh benda yang akan diukur, setelah putarkan
rachet stopper 2 sampai 3 kali putaran untuk mencegah kerusakan spindel. Setelah itu kunci
spindel agar tidak bergerak menggunakan lock clamp. Kemudian bacalah hasil
pengukurannya.
Untuk lebih jelasnya lihat contoh soal dibawah ini :
Soal :

Perhatikan gambar diatas. Berapakah nilai ukuran yang


ditunjukkan pada gambar mikrometer diatas?
Jawaban :
Pada skala utama : 5,00 mm
Pada skala thimble : 0,20 mm
Jumlah : 5,20 mm
Contoh Soal 1
Soal :
Perhatikan gambar diatas. Berapakah nilai ukuran
yang ditunjukkan pada gambar mikrometer diatas?
Jawaban :
Pada skala utama : 3,75 mm
Pada skala thimble : 0,00 mm
Pada skala sleeve : 0,008 mm
Contoh Soal 2 Jumlah : 3,758 mm
b. Mikrometer Dalam (Inside Micrometer)
Mikrometer dalam digunakan untuk mengukur diameter dalam seperti diameter
lubang.
Cara Menggunakan Inside Micrometer
Gunakan inside micrometer
untuk mengukur diameter sebuah
lubang dengan cara sebagai berikut:
Pasanglah extension rod
untuk disesuaikan dengan ukuran
lubang yang sedang diukur Pegang
micrometer body di antara ibu jari
Mikrometer Dalam dan telunjuk tangan kanan Anda.

 Topanglah ujung yang lain dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri Anda
 Posisikan (reset) tangan kiri Anda pada permukaan bidang yang sedang diukur dan pegang
bagian anvil yang dipanjangkan untuk menyentuh permukaan tepat di bagian dalam
lubang.
 Dengan anvil yang dipanjangkan sebagai pivot, gerakkan body dari micrometer melalui
lubang.
 Ujung-ujung anvil dibuatkan radius untuk memungkinkan adanya jarak yang benar pada
bagian yang ditahan.
 Putar thimble pada micrometer dengan ibu jari dan telunjuk anda sampai Anda merasakan
anvil tepat menyentuh permukaan.
 Lewatkan anvil melalui lubang beberapa kali untuk memastikan bahwa pengukuran
diambil langsung melalui bagian tengah.
 Lanjutkan untuk menyetel thimble sampai Anda merasakan sedikit tekanan yang mulus
pada anvil saat anvil melewati lubang.
 Saat “feeling” memuaskan, angkatlah micrometer dengan hati-hati dari lubang.
 Bacalah pengukuran yang diperlihatkan pada barrel.
 Tambahkan data bacaan micrometer pada panjang extension rod yang digunakan untuk
memperoleh ukuran lubang.

Pengukuran Inside Micrometer pada lubang kecil

Konstruksi inside micrometer tidak


memungkinkan alat tersebut untuk digunakan
mengukur lubang berukuran lebih kecil dari panjang
keseluruhan barrel micrometer dan anvil-anvilnya

Pengukuran Lobang Kecil


Cara Membaca Inside Micrometer
Langkah 1: Bacalah skala horisontal di sebelah
kiri bagian pinggir thimbel (jarak antara
masing- masing tanda adalah 0.50 mm).
Langkah 2: Bacalah skala thimble di tempat
skala tersebut sejajar dengan skala horisontal
Membaca Mikrometer Dalam (masing-masing tanda = 0.01 mm)
Langkah 3: Carilah ukuran micrometer
17.50
+0.14
+100.00
= 117.64 mm

Langkah 4: Tambahkan semua langkah untuk memperoleh informasi bacaan.

Cara Membaca Inside Micrometer dengan Extension

Langkah 1: Dapatkan bacaan (Lihat “Cara Membaca


Inside Micrometer”).
Langkah 2: Kemudian tambahkan panjang extension
untuk mendapatkan hasil pengukuran.
77.64+75.00 = 152.64 mm

Membaca dengan Extention

c. Mikrometer Kedalaman (Depth Micrometer)

Alat pengukur kedalaman (depth gauge) adalah


alat pengukur yang dibuat dari penggaris yang terbuat
dari baja (steel rule).
Depth gauge digunakan untuk mengukur:
 Kedalaman lubang.
 Kedalaman ceruk (recess) dan slot.
 Jarak dari bagian-bagian pinggir bahan yang
Depth Mikrometer
dikerjakan

Depthgauge terdiri dari penggaris baja kecil yang diberi tanda dengan angka-angka, dipasang
dengan rangka geser (sliding frame) yang dapat dijepitkan di sepanjang penggaris. Bagian
dasar rangka dibuat rata dan tegak lurus dengan penggaris.
Cara Menggunakan Depth Gauge
Gunakan depth gauge untuk mengukur kedalaman
suatu recess dengan cara sebagai berikut:
Peganglah rangka depth gauge di antara ibu jari dan jari
tangan kiri Anda.
 Longgarkan sekrup pengunci (locking screw) dengan
ibu jari dan jari pertama tangan kanan Anda.
 Pegang frame base dengan kuat sambil ditekan ke
bawah pada permukaan dan dirikan dalam recess
bidang yang akan diukur.
 Pegang gauge tegak lurus dengan bagian yang
dikerjakan dengan memegang penggaris dengan jari
Menggunakan Depth Gauge pertama tangan kiri Anda.
 Gunakan jari pertama tangan kanan Anda untuk menekan ke bawah penggaris geser
sampai Anda merasakan ujung bagian bawah menyentuh bagian bawah recess.
 Kencangkan locking screw dengan tangan kanan Anda.
 Angkatlah gauge dengan hati-hati keluar dari recess dan menjauh dari bagian yang
dikerjakan.
 Putarlah gauge ke posisi dimana Anda dapat membaca kedalaman recess langsung dari
skala penggaris.
 Lihatlah angka-angka pada mata pisau metric pitch gauge set. Angka-angka tersebut
menunjukkan lebar di antara masing-masing ulir drat dalam milimeter. Misalnya: thread
pitch 1,5 milimeter.

B. Penggaris atau Mistar


Penggaris – Anda bekerja di bidang
bangunan? Jika ya tentu Anda sudah tidak asing
dengan salah satu alat ukur besaran panjang
ini. Penggaris atau yang biasa dikenal dengan
nama meteran ini merupakan sebuah alat ukur
yang dipakai untuk mengukur besaran panjang.
Ada banyak sekali jenis penggaris yang bisa kita
jumpai, masing-masing jenisnya memiliki
Penggaris bentuk dan fungsi yang berbeda-beda.

Nah untuk mengetahui lebih jauh tentang pengertian, jenis, fungsi serta cara menggunakan
alat ukur mistar penggaris. Langsung saja simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Seperti yang sudah sedikit dijelaskan di atas, pengertian penggaris adalah sebuah alat
pengukur atau alat bantu untuk menggambar garis lurus. Alat ukur ini sendiri memiliki skala
terkecil sekitar 1mm atau 0,1cm. Penggaris memiliki ketelitian pengukuran setengah dari
skala terkecil yang dimilikinya yakni 0.5mm. Ketika melakukan pengukuran dengan
menggunakan mistar, arah pandangan tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang
diukur. Mengapa demikian? Jika tidak tegak lurus maka akan terjadi kesalahan dalam
pengukurannya bisa lebih besar maupun lebih kecil dari ukuran aslinya. Lalu apa fungsi dari
mistar penggaris ini? Simak ulasan selanjutnya.
Fungsi penggaris ini adalah digunakan untuk mengukur benda-benda yang berbidang
datar dan juga berdimensi kecil misalnya gambar atau ubin. Perlu diingat bahwa alat
ukur panjang ini memiliki skala terkecil sebesar 1mm dan memiliki ketelitian sebesar 0.5mm
yang diperoleh dari setengah skala terkecil. Sehingga tidak heran jika penggaris ini hanya bisa
digunakan untuk mengukur beberapa benda tertentu saja.
Secara umum ada 4 jenis mistar yang sering kali digunakan dalam menggambar teknik,
diantaranya yaitu:

Macam Macam Mistar Penggaris:


1. Mistar Gambar – T.
Salah satu jenis penggaris yang sering digunakan untuk kegiatan menggambar adalah
mistar Gambar – T. Sesuai dengan namanya, bentuk dari mistar yang satu ini yaitu berbentuk
seperti “T”. Umumnya mistar jenis ini dipakai untuk menarik garis yang mendatar. Cara
penggunaan penggaris gambar – T ini sangatlah mudah. Anda hanya perlu menggeser-geser
bagian ujung penuntun ke bagian yang akan diberi garis. Ujung penuntun yang dimaksud
berada di tepi sebelah kiri papan gambar dan sering dikenal dengan bagian kepala.
2. Mistar Segitiga Gambar.
Mistar selanjutnya yang tidak kalah populer adalah mistar segitiga gambar. Untuk jenis
mistar penggaris yang kedua ini banyak sekali tersedia di toko-toko alat tulis. Perlu diketahui
bahwa mistar segitiga gambar terdapat dua kategori yakni mistar segitiga gambar 45 derajat
dan mistar segitiga gambar 30 derajat x 60 derajat. Kedua kategori tersebut umumnya
memiliki fungsi yang hampir sama, sebab kedua mistar tersebut memiliki siku-siku. Namun
jika dilihat lebih jauh banyak orang yang suka menggunakan mistar gambar 30 derajat x 60
derajat. Mengapa? Karena mistar tersebut memiliki kaki tegak lurus dan lumayan panjang.
Untuk cara penggunaannya mula-mula Anda hanya perlu menumpukkan kaki penggaris pada
mistar gambar T. Kemudian telapak dan juga jari-jari tangan kiri bisa menekan dua mistar
gambar T dan mistar gambar segitiga gambar tersebut.
3. Mistar Skala Inci dan Kaki.
Skala Inci dan kaki merupakan salah satu jenis mistar yang bentuknya sering kita
gunakan. Namun jika dilihat lebih jauh kedua mistar tersebut memiliki perbedaan yang sangat
signifikan. Untuk mistar skala ini bisa dikatakan memiliki jenis yang sangat beragam. Fungsi
utama mistar skala inci serta kaki ini tidak lain untuk mengetahui besar atau kecil ukuran
objek dalam perbandingan tetap.
4. Penggaris Skala Metrik.
Jenis penggaris skala metrik ini lebih sering digunakan oleh masyarakat yang sering
menggunakan meter sebagai standar pengukurannya. Di Indonesia sendiri mistar skala metrik
ini bukan hal yang asing lagi. Umumnya mistar jenis ini digunakan untuk mengukur panjang,
volume, berat, permukaan dan lain sebagainya.

Cara Menggunakan Mistar Penggaris:


Mungkin sebagian besar dari kita sudah sering melihat alat ukur mistar dalam aktivitas
sehari-hari. Namun tahukah Anda bahwa ada beberapa orang ternyata masih salah
menggunakan penggaris dengan bena. Lalu bagaimana cara menggunakan penggaris dengan
benar? Berikut ulasan lengkapnya.
 Langkap pertama yaitu menempatkan skala nol pada penggaris yang sejajar dengan salah
satu ujung benda yang akan diukur.
 Setelah itu perhatikan ujung benda lainnya dan kemudian bacalah skala pada mistar
penggaris tersebut yang memang sejajar dengan ujung benda.
 Untuk bisa membaca hasilnya dengan benar, Anda harus melihat bagian tegak lurus
dengan tanda garis skalanya. Pastikan untuk lebih teliti dalam melihat hasilnya agar tidak
terjadi kesalahan dalam pengukuran.

Cara Membaca Skala Penggaris


Mungkin sebagian dari Anda
berpikir bahwa membaca
hasil pengukuran dengan
Membaca Penggaris menggunakan penggaris
sangatlah mudah.
Namun tahukah Anda bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
membaca skala mistar. Salah satunya yaitu mengenai angka pasti dan juga angka kisaran.
Angka pasti yang dimaksud di sini adalah angka yang terbaca oleh skala alat ukurannya.
Sedangkan untuk angka tafsiran ini merupakan angka yang tidak terbaca oleh alat ukurannya.
Umumnya angka tafsiran ini diperlukan ketika ujung salah satu benda tidak tepat atau berada
di tengah-tengah skala. Sehingga hal tersebut memerlukan angka tafsiran dari hasil
pengukurannya.
Perlu diketahui bahwa angka tafsiran ini diperoleh dari setengah kali skala terkecil dari
penggaris. Biasanya angka tafsiran ini juga sering disebut dengan nilai ketelitian dari sudut
alat ukur. Misalnya saja cara menghitung mistar penggaris untuk angka tafsiran yakni seperti
yang diketahui skala mistar pada setiap 1cm memiliki 10 garis dengan lebar 1mm. Berarti
skala terkecil dalam mistar tersebut adalah 1mm = 0.1cm. Dengan begitu dapat diperoleh hasil
angka tafsirannya sebesar ½ x 1mm = 0,5mm = 0,5cm. Melalui perhitungan simpel tersebut
Anda bisa membedakan mana angka tafsiran dan mana angka utamanya. Sangat mudah sekali
untuk membedakan, bukan?
Setelah mengetahui pengertian, fungsi, jenis serta cara menggunakan penggaris dengan
benar, tentu Anda tidak perlu takut lagi salah dalam menggunakan penggaris ini. Sebenarnya
mudah sekali menggunakan alat ukur panjang satu ini, asalkan Anda mengetahui teknik
pengukur dan membacanya. Jika Anda tidak memahami bagaimana cara pengukuran dengan
menggunakan mistar penggaris secara benar, maka kemungkinan salah juga akan semakin
besar.
Demikian sedikit ulasan terkait pengertian, jenis, fungsi, cara perhitungan, dan cara
membaca hasil perhitungan dengan menggunakan penggaris. Nah bagi Anda yang masih
merasa bingung bagaimana cara menggunakan penggaris untuk mengukur panjang benda,
maka Anda bisa mencari di beberapa sumber lainnya. Semoga informasi di atas bermanfaat
dan membantu Anda memahami tentang mistar penggaris dan bagaimana cara mengukurnya.
Alat pengukur panjang ini tentu sudah sering Anda gunakan sehari – hari. Alat ini
berupa batang panjang dengan nilai ukuran tertera di sepanjang badannya. Tingkat ketelitian
alat ukur ini kurang lebih hanya 0,5 mm, jadi bisa dibilang tidak terlalu tepat untuk mengukur
benda kecil. Tapi untuk mengukur benda sehari – hari ataupun membuat sketsa
gambar, ukuran centimeter yang ada sudah cukup efektif. Untuk menggunakan alat ini, cukup
tentukan titik awal ukuran pada nilai 0 pada mistar. Runtut panjang tersebut dengan melihat
angka di mana benda tersebut berakhir. Nilai panjang benda itu akan terlihat dari angka yang
tertera di mistar pada titik akhir itu.
C. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat
ukur yang mampu mengukur
jarak, kedalaman, maupun
‘diameter dalam’ suatu objek
dengan tingkat akurasi dan
presisi yang sangat baik
(±0,05 mm). Hasil
pengukuran dari ketiga
fungsi alat tersebut
dibaca dengan cara yang
sama. Alat ini dipakai secara
luas pada berbagai bidang
industri enjiniring (teknik),
Jangka Sorong mulai dari proses
desain/perancangan,
manufaktur/pembuatan,
hingga pengecekan akhir
produk.
Alat ini dipakai luas karena memiliki tingkat akurasi dan presisi yang cukup tinggi,
mudah digunakan, mudah dibawa-bawa, dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Karena
alasan inilah jangka sorong lebih disukai insinyur (enjinir) dibandingkan alat ukur
konvensional seperti penggaris. Sama halnya dengan mistar dan mikrometer sekrup, jangka
sorong bisa digunakan untuk menghitung panjang, ketebalan dan diameter sebuah benda.
Bedanya, tingkat ketelitian alat ini adalah 0,1 mm. Jadi lebih tepat daripada mistar tapi tidak
seakurat mikrometer sekrup. Cara menggunakan alat ini cukup mudah. Cukup dengan
mengapit benda yang ingin di ukur di antara rahang alat ini. Pastikan rahang memegang
kencang benda akar ukuran akurat. Ukuran akan tertera di mana rahang tersebut berada saat
memegang benda yang diukur.

Bagian-bagian Jangka Sorong


Bagian-bagian jangka sorong
terdiri dari skala baca yang
tercetak pada badan alat ini
(sama seperti skala
baca/angka-angka di
penggaris) yang dapat diatur
berdasarkan letak “rahang”
jangka sorong; terdapat dua
pasang rahang, yakni sepasang
rahang luar (atau rahang
bawah) untuk mengukur jarak
(pengukur utama) dan
sepasang rahang dalam (atau
rahang atas) untuk mengukur
Bagian-Bagian Mistar Sorong
‘diameter dalam’ (contohnya
mengukur diameter dalam
pada cincin).
Bagian-bagian jangka sorong terdiri dari skala baca yang tercetak pada badan alat ini
(sama seperti skala baca/angka-angka di penggaris) yang dapat diatur berdasarkan letak
“rahang” jangka sorong; terdapat dua pasang rahang, yakni sepasang rahang luar (atau rahang
bawah) untuk mengukur jarak (pengukur utama) dan sepasang rahang dalam (atau rahang
atas) untuk mengukur ‘diameter dalam’ (contohnya mengukur diameter dalam pada cincin).
Kedua pasang rahang tersebut dapat digerakkan untuk pengukuran, jarak antar rahang untuk
kedua pasang rahang tersebut dapat dibaca dengan cara yang sama. Selain itu pula, terdapat
tangkai ukur kedalaman yang pergerakannya diatur dengan cara menggerakkan rahang.
Karena ketiga bagian-bagian jangka sorong tersebut saling bergerak bersamaan, maka ketiga
fungsi tersebut pengukurannya dibaca/dihitung dengan cara yang sama. Untuk lebih jelasnya,
bagian-bagian jangka sorong dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Cara Membaca Jangka Sorong


Perhatikan hasil pengukuran diatas.
Cara membaca jangka sorong untuk melihat
hasil pengukurannya hanya dibutuhkan dua
langkah pembacaan:
1. Membaca skala utama: Lihat gambar
diatas, 21 mm atau 2,1 cm (garis merah)
merupakan angka yang paling dekat
dengan garis nol pada skala vernier
persis di sebelah kanannya. Jadi, skala
Membaca Mistar Sorong utama yang terukur adalah 21mm atau
2,1 cm.
2. Membaca skal vernier: Lihat gambar diatas dengan seksama, terdapat satu garis skala
utama yang yang tepat bertemu dengan satu garis pada skala vernier. Pada gambar diatas,
garis lurus tersebut merupakan angka 3 pada skala vernier. Jadi, skala vernier yang
terukur adalah 0,3 mm atau 0,03 cm.
Untuk mendapatkan hasil pengukuran akhir, tambahkan kedua nilai pengukuran diatas.
Sehingga hasil pengukuran diatas sebesar 21 mm + 0,3 mm = 21,3 mm atau 2,13 cm.

Contoh Soal Jangka Sorong


Contoh Soal 1
Pembacaan skala utama= 10 cm (angka 10 persis
bersebrangan dengan angka nol pada skala vernier
disebelah kanannya). Pembacaan skala vernier/ skala
nonius= 0,02 cm (garis kedua setelah nol pada skala
vernier tepat lurus dengan garis diatasnya). Jadi, hasil
pengukuran pada gambar di atas = 10 cm + 0,02 cm =
10,02 cm
Atau 100,2 mm.
Contoh Soal 1
Tentukan hasil pengukuran pada gambar diatas dalam satuan centimeter.
Solusi:
Contoh Soal 2
Suatu baut panjangnya diukur
dengan menggunakan jangka sorong dengan
skala utama centimeter seperti yang dapat
dilihat pada gambar diatas. Tentukan hasil
perhitungan akhir dari pengukuran diatas
dalam satuan milimeter.
Solusi:
Contoh Soal 2
Pembacaan skala utama= 1,1 cm atau 11 mm (terdapat satu garis setelah angka 1 pada
skala utama yang persis bersebrangan dengan angka nol pada skala vernier disebelah
kanannya). Pembacaan skala vernier/ skala nonius= jika dilihat dengan seksama, garis pada
skala vernier yang tepat lurus dengan garis diatasnyamerupakan garis antara 6 dan 7. Jadi,
skala vernier yang terukur adalah 0,65 mm. Didapat, hasil pengukuran panjang baut adalah 11
mm + 0,65 mm = 11,65 mm Atau 1,165 cm.

Jangka Sorong Analog dan Digital

Jangka sorong diatas merupakan jenis alat pengukuran


konvensional pada umumnya atau biasa disebut jangka
sorong manual (karena hasil pengukurannya harus dihitung
sendiri secara manual). Selain jenis seperti diatas, terdapat
dua jenis lainnya, yaitu jangka sorong analog dan digital.
Kedua jenis ini tidak memerlukan perhitungan manual
seperti jangka sorong manual karena hasil pembacaan
pengukuran pada kedua alat tersebut langsung ditampilkan
pada tampilan pembaca analog dan digital.
Jangka Sorong Analog dan
Digital
Akan tetapi, kedua jenis alat ini membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaan
dan perawatannya (jangan sampai terjatuh, nanti bisa rusak).

D. Voltmeter

Voltmeter
Alat yang satu ini berguna untuk mengukur tegangan listrik. Biasanya digunakan saat
berurusan dengan rangkaian listrik pada mobil, motor ataupun rumah. Untuk
menggunakannya, Anda cukup menjepit kabel pengukur di nila +/- sumber listrik. Ukuran
akan langsung tercantum dari pergerakan jarum. Voltmeter sekarang juga ada yang berupa
digital jadi Anda bisa langsung lihat angkanya.
Voltmeter merupakan alat elektronik yang biasa kita gunakan sehari-hari. Adanya
voltmeter ini menunjukkan bahwa teknologi memang sudah jadi hal yang umum digunakan
saat ini. Perkembangan teknologi memang sangat pesat. Semua itu pada dasarnya adalah
untuk memuaskan manusia di dunia. Semakin bertambahnya waktu, orang akan disibukkan
dengan aktivitasnya sendiri. Itu mengapa, teknologi hadir untuk membantu menyelesaikan
beberapa kebutuhan sehari-hari yang harus dipenuhi.
Perkembangan tersebut dapat dilihat dari munculnya alat ukur sederhana seperti
penggaris, timbangan, hingga muncul alat lain seperti stopwatch, amperemeter, multitester,
voltmeter dan lainnya. Dengan banyaknya alat ukur itu, tentu akan memudahkan seseorang
dalam menghitung suatu besaran. Nah, berbicara mengenai alat ukur, Anda tentu sudah sangat
familiar dengan alat ukur voltmeter, bukan? apa sih itu voltmeter? berikut adalah penjelasan
mengenai pengertian voltmeter, fungsi, dan lainnya.
Voltmeter adalah sebuah alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur besar
tegangan listrik yang ada dalam sebuah rangkaian listrik. Susunannya paralel sesuai dengan
lokasi komponen yang diukur. Ada tiga lempengan tembaga yang ada di dalamnya. Semua
lempengan itu terpasang pada Bakelit yang sudah terangkai dalam sebuah tabung plastik
maupun kaca. Lempengan luarnya dinamakan anode, sedangkan lempengan tengahnya
dinamakan katode. Ukuran tabung yang dimaksud biasanya sekitar 15 x 10 cm (tinggi x
diameter).
Tidak jauh berbeda dengan Amperemeter, desain voltmeter juga dibagi menjadi
hambatan seri atau multiplier dan juga galvanometer. Kinerja alat ukur ini akan lebih baik dan
bisa meningkat jika ditambah dengan multiplier. Dengan penambahan ini, diharapkan
kemampuannya bisa bertambah berkali lipat besar daripada sebelumnya. Jika kuat arus dan
medan magnet Saling berinteraksi maka akan timbul gaya magnet. Gaya itulah nanti yang
akan menggerakkan jarum. Besar kecil penyimpangan jarum akan dipengaruhi oleh arus listrik
yang mengalir.

1) Fungsi Voltmeter.
Apa itu fungsi dari voltmeter? Voltmeter merupakan alat ukur yang berfungsi untuk
mengukur besar tegangan listrik yang ada di suatu rangkaian listrik. Biasanya, ketika Anda
akan menggunakan alat ini, Anda akan menemukan tulisan milivolt (mV), voltmeter (V),
mikrovolt, dan juga kilovolt (kV). Tahukah Anda? Alat ini memiliki batasan ukuran yaitu nilai
maksimum tegangan yang bisa diukur oleh alat itu. Jika pengukuran melebihi batas yang
ditentukan, otomatis alat itu akan rusak.
Voltmeter sering kali dihubungkan dengan amperemeter. Padahal, keduanya berbeda.
Amperemeter berfungsi untuk mengukur ampere atau kuat arus listrik, dan voltmeter
berfungsi untuk mengukur besar tegangan listrik atau volt.

2) Cara Menggunakan Voltmeter:


Jika Anda belum mengetahui cara menggunakan voltmeter ini, berikut dapat Anda
simak:
 Rangkai komponen yang memiliki potensial berbeda secara paralel.
 Sesuaikan rangkaian arus yang mana harus searah dengan pemasangan kutub-kutub
voltmeter.
 Pastikan bahwa kutub positif dan negatif memiliki potensial yang berbeda. Dari keduanya,
kutub positif memiliki potensial yang tinggi.
 Periksa kabel hitam, biru, dan merah, jika ada penyimpangan mengarah ke kiri berarti
pemasangannya terbalik. Namun, hal itu tidak akan menjadi masalah untuk rangkaian arus
bolak balik.

3) Macam Macam Voltmeter


Voltmeter ini terdiri dari dua macam yaitu Analog dan Digital. Apa perbedaan dari
keduanya? voltmeter yang terpasang secara paralel pada suatu rangkaian dapat dijadikan
patokan sebagai cara untuk mengetahui tegangan. Kutub alat ukur ini pun harus searah dengan
arus baik kutub positif maupun kutub negatif.
Pada jenis digital, pemasangan terbalik akan terlihat jika muncul angka negatif. Oleh
karenanya, pemasangan haruslah sesuai dan benar. Nah, Untuk spesifik perbedaan dari kedua
jenis alat ini dapat diketahui sebagai berikut:
 Tegangan DC lebih sulit dinaikkan dibandingkan dengan tegangan AC yang mudah.
 Transmisi dari pembangkit kepada pelanggan lebih mudah listrik AC dibandingkan listrik
DC.
 Dari kedua jenis ini, DC merupakan pembangkit listrik yang lebih simpel dan mudah
digunakan.
 Terdapat nilai maksimum dan juga minimum untuk arus dan tegangan AC, tidak sama
halnya dengan DC yang tidak ada nilai yang dimaksud.

4) Cara Kerja Dari Voltmeter


Perlu Anda ketahui, voltmeter merupakan sebuah alat ukur yang memiliki prinsip kerja
tertentu. Terdapat fluksi magnetik yang mempunyai bentuk seperti gelombang sinus yang
mana frekuensinya sama. Fluksi magnetik tersebut nantinya akan memasuki kepingan logam
secara paralel. Ada perbedaan fase dari satu fluks dengan yang lainnya. Tegangan tegangan
yang menimbulkan arus putar dalam kepingan itu dipengaruhi karena adanya fluks yang
bolak-balik. Untuk Voltmeter jenis digital, angka diskrit adalah gambaran atau aktualisasi dari
pengukuran terhadap DC dan juga AC. Angka ini dijadikan sebagai alternatif dari defleksi
jarum penunjuk dalam alat ukur jenis analog. Penunjukan yang dilakukan terhadap angka
untuk berbagai keperluan justru sangat menguntungkan. Mengapa? berikut adalah alasannya:
 Dapat meminimalisir problem atau kesalahan pembacaan oleh manusia serta interpolasi.
 Mencegah terjadinya kesalahan parataksis.
 Dapat meningkatkan kecepatan pembacaan.
 Dapat dijadikan sebagai pelengkap daripada keluaran yang dalam bentuk digital, yaitu
berdasarkan pengolahan dan juga pencatatan selanjutnya.
 Jenis digital adalah jenis yang bisa diteliti dan juga diandalkan, sehingga dapat dipakai
untuk berbagai keperluan pengukuran di dalam laboratorium.
 Jenis digital dipercaya bisa bersaing dengan alat-alat analog yang bersifat konvensional.
Hal ini disebabkan perkembangan serta penyempurnaan modul rangkaiannya berkurang.
Tidak hanya modul, tetapi juga kebutuhan daya, harga, hingga ukuran.
 Karakteristik operasi dan karakteristik khas menunjukkan bahwa kualitas jenis digital
lebih unggul.
Berikut adalah spesifikasi yang tidak hanya berlaku pada sebuah instrumen saja,
namun, informasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran keadaan saat ini.
 Angka rangkuman masukan mulai dari ± 1,000000 V hingga ± 1000, 000 V (Metode
pemilihan rangkuman dilakukan secara otomatis dan indikasi beban lebih).
 Ketelitian mutlak tercatat mencapai ± 0,005 persen dari pembacaan yang sudah dilakukan.
 Angka stabilitas untuk jangka pendek sebesar 0,002 persen dari pembacaan (periode 24
jam). Sedangkan untuk jangka panjang sebesar 0,008 persen pembacaan (periode 6 bulan).
 Resolusi untuk 1 bagian dalam 106 yaitu 1 μV bisa dibaca pada rangkuman dari masukan 1
V.
 Karakteristik masukannya yaitu tahanan masukan khas sebesar 10 MΩ dengan kapasitas
masukan 40 pF.
 Kalibrasi yang standar (internal) tidak tergantung pada rangkaian ukuran yang mana telah
diperoleh dari sumber referensi yang sudah stabil.
 Ada beberapa sinyal keluaran seperti perintah mencetak
Jenis digital masih dikelompokkan lagi ke dalam 4 jenis, yakni, pertama, Voltmeter
digital tipe tanjak atau ramp type DVM . Kedua adalah voltmeter jenis digital tipe
penggabungan atau intergrasi (integrating DVM). Ketiga adalah jenis digital yang setimbang
kontinu atau continuous balance DVM. Yang terakhir yaitu jenis digital dengan pendekatan
yang berturut-turut atau successive approximating DVM.
Demikian tadi merupakan penjelasan mengenai voltmeter yang perlu kita pahami.
Setelah mengetahui informasi di atas, diharapkan Anda tidak lagi bingung dalam
menggunakan alat ini untuk kebutuhan sehari-hari.

5) Cara Menggunakan Voltmeter


Voltmeter adalah salah satu alat yang paling berguna untuk mengukur listrik rumah,
terutama ketika Anda menggunakannya dengan benar. Sebelum menggunakan voltmeter
untuk pertama kalinya, kenali cara mengatur alat dengan benar dan cobalah untuk
mengetesnya pada sirkuit bertegangan rendah, seperti baterai, disini dijelaskan cara mengukur
tegangan listrik. Anda mungkin juga tertarik untuk mengukur aliran dan daya tahan listrik
menggunakan multimeter.

Pertama Menyetel Alat

1. Setel alat Anda untuk mengukur tegangan listrik.


Sebagian besar alat pengukur tegangan listrik sebenarnya adalah multimeter yang bisa
mengukur beberapa aspek dari rangkaian listrik. Jika alat Anda memiliki kenop dengan
beberapa pengaturan, setel kenop tersebut seperti di bawah ini:
 Untuk mengukur tegangan listrik pada sirkuit listrik AC, setel kenop ke V~, ACV,
atau VAC. Sebagian besar rangkaian listrik perumahan adalah listrik arus bolak-baik (AC).
 Untuk mengukur tegangan listrik pada sirkuit listrik DC, pilih V–, V---, DCV, atau VDC.
Baterai dan eletronik portabel biasanya adalah listrik arus searah (DC).
2. Pilih rentang listrik yang lebih besar dari tegangan listrik yang Anda ukur.
Sebagian besar voltmeter memiliki beberapa pilihan untuk tegangan listrik, sehingga Anda
dapat mengubah kepekaan voltmeter untuk mendapatkan pengukuran yang tepat dan
menghindari rusaknya alat. Jika voltmeter digital Anda tidak memiliki rangkaian pilihan maka
dengan fitur "autoranging", voltmeter digital tersebut dapat mendeteksi besar jarak tegangan
listrik dengan benar secara otomatis. Ikuti pedoman di bawah ini:
 Pilih rentang listrik yang lebih tinggi dari tegangan listrik maksimum yang Anda ukur.
Jika Anda tidak tahu tegangan listrik maksimumnya, pilih rentang listrik tertinggi untuk
mencegah rusaknya alat.
 Pada baterai biasanya tertulis besar tegangan listriknya, yaitu sekitar 9V atau lebih kecil.
 Baterai mobil memiliki sekitar 12.6V ketika terisi penuh dan dengan mesin yang tidak
dijalankan.
 Sebagian besar negara di dunia memiliki stop kontak bertegangan listrik 240V dan
120V di Amerika dan beberapa negara.
 mV berasal dari kata milivolt (1/1000 V), kadang-kadang digunakan untuk
menunjukkan pengaturan terendah

3. Masukkan kabel penyidik.


Voltmeter Anda akan dilengkapi dengan satu kabel penyidik berwarna hitam dan
merah. Setiap kabel penyidik memiliki logam pada ujungnya dan logam jack di ujung lainnya
yang akan dimasukkan ke dalam lubang jack pada voltmeter Anda. Masukkan kabel tersebut
ke dalam lubang jack dengan mengikuti pedoman di bawah: Jack berwarna hitam harus selalu
dimasukkan ke dalam lubang yang berlabel "COM."
Ketika mengukur tegangan listrik, masukkan jack berwarna merah ke dalam lubang
berlabel V (di antara simbol lainnya). Jika tidak terdapat simbol V, pilih lubang dengan angka
terkecil atau yang bersimbol mA.

Bagian 2 Mengukur Tegangan Listrik


Pegang kedua ujung kabel secara hati-hati. Jangan memegang logam ujung kabel
penyidik ketika sedang menghubungkannya dengan rangkaian listrik. Jika karet isolator pada
ujung kabel terlihat rusak atau sobek, pakai sarung tangan isolator atau belilah kabel penyidik
yang baru. Kedua logam ujung kabel penyidik tidak boleh bersentuhan satu sama lain ketika
sedang terhubung dengan rangkaian listrik atau akan menyebabkan percikan listrik yang
besar.

1. Sentuhkan kabel penyidik berwarna hitam ke salah satu bagian rangkaian listrik.
Ukur tegangan rangkaian listrik dengan menyentuhkan kedua kabel penyidik pada
sirkuit secara paralel. Dengan kata lain, Anda menyentuhkan ujung kedua kabel penyidik di
dua titik pada rangkaian listrik tertutup yang memiliki arus listrik.
 Pada baterai, sentuhkan kabel penyidik berwarna hitam ke terminal negatifnya (anoda).
 Pada stop kontak, sentuhkan kabel penyidik berwarna hitam ke dalam lubang netral atau
lubang yang berada di bagian kanan.
 Jika memungkinkan, lepaskan kabel penyidik berwarna hitam sebelum lanjut ke langkah
berikutnya. Sebagian besar kabel penyidik berwarna hitam memiliki tonjolan plastik kecil
yang dapat menempel pada stop kontak.
2. Sentuhkan kabel penyidik berwarna merah ke titik yang berbeda pada rangkaian
listrik.
Dengan ini, rangkaian listrik paralel akan terbuat dan menyebabkan voltmeter dapat
menunjukkan besar tegangan listrik.
a. Pada baterai, sentuhkan kabel penyidik berwarna hitam ke terminal positifnya (katoda).
b. Pada stop kontak, sentuhkan kabel penyidik berwarna merah ke dalam lubang "fasa" atau
lubang yang berada di bagian kanan

2. Naikkan rentang pengukuran jika mendapat hasil pengukuran yang kelebihan.


Segera naikkan rentang pengukuran ke pengaturan yang lebih tinggi jika Anda mendapatkan
hasil seperti di bawah ini sebelum alat Anda rusak:
 Alat digital Anda menunjukkan "OL", "overload", atau "1".
 Sebagai catatan, "1V" adalah hasil pengukuran yang betul, sehingga Anda tidak perlu
khawatir bahwa voltmeter Anda rusak.
 Jarum analog Anda menunjukkan sisi yang berlawanan dengan skala Anda.

3. Atur voltmeter Anda jika dibutuhkan.


Anda mungkin harus menyetel voltmeter Anda jika voltmeter digital tersebut menunjukkan
angka 0V, tidak menunjukkan apa-apa, atau jarum voltmeter analog tidak bergerak sama
sekali. Jika tidak ada hasil yang dapat dibaca, cobalah melakukan hal-hal di bawah ini:
 Pastikan kedua kabel penyidik terhubung dengan rangkaian listrik.
 Jika Anda mengukur sirkuit listrik DC dan tidak mendapatkan hasil, carilah kenop kecil
atau tombol pada alat Anda yang berlabel DC+ dan DC- dan pindahkan ke posisi yang
lain.
 Jika alat Anda tidak memiliki pilihan ini, tukar posisi kabel penyidik berwarna merah dan
hitam.
 Kurangi rentang tegangan listrik satu pilihan di bawah. Ulangi langkah ini hingga Anda
dapat membaca hasil pengukuran.

3. Baca voltmeter.
Voltmeter digital akan secara jelas menunjukkan besar tegangan listrik pada layar
eletroniknya. Membaca voltmeter analog sedikit rumit, namun akan menjadi lebih mudah jika
Anda sudah mengerti caranya. Baca bagian selanjutnya untuk cara membaca voltmeter analog.

 Bagian 3 Membaca Voltmeter Analog

1. Cari skala tegangan listrik pada papan skala.


Pilih satu yang cocok dengan pengaturan yang telah Anda pilih pada kenop voltmeter
Anda. Jika tidak terdapat pilihan yang cocok, bacalah dari skala yang mudah untuk dikalikan.
Sebagai contoh, jika voltmeter Anda disetel ke DC 10V, cari skala DC dengan skala
maksimum
10. Jika tidak tersedia, cari skala DC dengan skala maksimum 50.

2. Taksir posisi jarum berdasarkan angka yang paling dekat.


Skala ini adalah skala linear seperti penggaris. Jarum yang menunjuk ke bagian tengah
antara 30 dan 40 dibaca sebagai 35V.
3. Bagikan hasil yang Anda dapat jika Anda menggunakan skala yang berbeda.
Lewati langkah ini jika Anda membaca dari skala yang persis sama dengan pengaturan
voltmeter Anda. Jika tidak, perbaiki hasil jawaban Anda dengan membagi nilai maksimum
pada skala yang Anda gunakan dengan angka pada pilihan kenop Anda. Bagi angka yang
ditunjuk oleh jarum dengan hasil pembagian sebelumnya untuk mendapatkan besar tegangan
listrik yang sebenarnya. Sebagai contoh, jika voltmeter Anda disetel pada 10V, tetapi Anda
membacanya dalam skala 50V, hitunglah dengan 50 ÷ 10 = 5. Jika jarum menunjukkan angka
35V, jawaban Anda adalah 35 ÷ 5 = 7V.
Instruksi mengukur tegangan listrik pada stop kontak dapat dilakukan jika Anda
mencoba mendeteksi tegangan listrik yang dapat "terlihat" oleh alat pengukur yang Anda
masukkan. Jika Anda mencoba mendeteksi masalah pada kabel, Anda dapat mengukur
tegangan listrik lewat arde dan satu lubang yang lain. Jika Anda mendapatkan hasil yang
rendah (seperti 2V) maka lubang yang Anda pakai adalah lubang netral dan Anda baru saja
mengukur tegangan listrik yang turun. Jika Anda mendapatkan hasil yang tinggi (seperti 120V
atau 240V) maka lubang yang Anda pakai adalah lubang fasa. Penggunaan yang salah dapat
merusak alat pengukur karena munculnya sengatan listrik atau percikan listrik yang dapat
menyebabkan api. Kejadian ini lebih sering terjadi pada stop kontak atau rangkaian listrik
bertegangan tinggi dibandingkan saat mengukur baterai bertegangan rendah.

E. Amperemeter

Amperemeter

Istilah Amperemeter memang tidak asing lagi dalam kehidupan kita. Alat ukur ini
adalah bagian dari kecanggihan teknologi yang bermanfaat sekali untuk membantu beberapa
kegiatan manusia. Istilah ini juga sangat berkaitan erat dengan alat ukur seperti voltmeter.
Namun, tentu setiap alat ukur memiliki fungsi yang berbeda-beda. Eksekusi dan cara kerjanya
pun berbeda. Kedua alat ini selalu berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan listrik.
Bagi seorang teknisi elektronik, alat ukur ini adalah salah satu barang yang wajib ada. Ampere
meter biasa mereka gunakan untuk berbagai kebutuhan dalam teknis. Misalnya, avometer
yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik atau ampere. Sama seperti Voltmeter,
Amperemeter masih mengukur skala listrik. Alat ini berfungsi untuk mengukur kuatnya arus
listrik. Untuk menggunakannya, Anda hanya perlu menghubungkannya dengan jaringan
listrik yang ingin diukur sama seperti Voltmeter. Setelah itu Anda bisa langsung baca
pergerakan jarum atau angka digital yang muncul. Ohmmeter digunakan untuk mengukur
hambatan listrik atau ohm. Sedangkan, voltmeter biasa digunakan untuk mengukur
tegangan listrik. Lalu, apa sih itu Amperemeter? Tentu, sebagian dari anda mungkin hanya
mengetahui gambaran umumnya saja. Nah, informasi ini patut untuk disimak karena anda
akan memahami tentang definisi, fungsi, bagian-bagian, macam-macam, cara penggunaan,
dan lain sebagainya.
Amperemeter adalah salah satu alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur
seberapa besar kuat arus listrik yang terdapat pada sebuah rangkaian. Jika anda menggunakan
alat ini, anda akan menjumpai tulisan A dan mA. A adalah Amperemeter, mA adalah
miliamperemeter atau mikroamperemeter. Alat ukur ini digunakan oleh para teknisi dalam
eksekusi alat multitester atau avometer yang mana merupakan gabungan dari kegunaan
amperemeter, ohmmeter, dan juga voltmeter. Pembuatan Amperemeter biasanya
membutuhkan susunan yang disebut dengan shunt dan mikroamperemeter. Susunan itu nanti
yang berguna dalam mendeteksi arus yang ada pada rangkaian dengan arus yang kecil,
sedangkan untuk hambatan shunt untuk arus besar. Perlu anda ketahui, alat ini selalu
beroperasi berdasarkan pada gaya Lorentz gaya magnetis. Gaya lorentz ini ditimbulkan oleh
kumparan berlapis medan magnet yang di dalamnya mengalir arus. Simpangan akan semakin
besar seiring meningkatnya arus yang mengalir.

1) Fungsi Amperemeter
Apa kegunaan dari Ampere meter itu sendiri? Alat ukur ini biasa digunakan sebagai
alat ukur kuat arus listrik dalam rangkaian tertutup. Berbeda dengan voltmeter yang berfungsi
untuk mengukur beda potensial yang ada di dua titik yang terdapat pada rangkaian listrik.
Namun, voltmeter ini hanya digunakan untuk rangkaian yang dipasang paralel.
Sedangkan, jika Ampere meter rangkaiannya juga secara paralel tetapi bersamaan dengan
resistansi yang dinamakan resistensi shunt (Rsh). Rangkaian tersebut dapat memperbesar
batas ukur alat ini. Seperti yang diketahui, alat ukur ini memiliki batas maksimal pengukuran
yang harus dipahami.

2) Cara Menggunakan Amperemeter


Dalam menggunakan ampere meter kita harus benar, jika tidak maka hasilnya akan
kurang tepat dan bisa juga akan minus jika salah. Perlu anda ketahui, ada dua cara
menggunakan amperemeter untuk pengukuran. Berikut ini adalah caranya:

1. Cara Menggunakan Ampere Yang tanpa Clamp Ampere


Apa itu clamp Ampere? Definisi kata clamp adalah menggenggam. Alat ini biasa
digunakan untuk membentuk kalang tertutup. Bentuknya melingkar yang mana dapat
disatukan maupun dipisahkan dengan alat ukur. Amperemeter yang tidak memakai clamp
ampere yaitu jenis analog. Untuk jenis ini, cara pengukurannya yaitu:
 Pasang alat ukur ini menjadi seri dengan beban yang ada.
 Knob pemilih cakupan harus diatur mendekati cakupan yang sesuai atau sudah diprediksi
menurut perhitungan arus yang dilakukan secara teori.
 Tentukan range batasan ampere dengan cara memutarkan knob pada alat ukur.
 Jika anda sudah memastikan rangkaian telah benar, nyalakan sumber tegangan, cermati
jarum penunjuk yang ada pada skala V dan juga A. Pembacaan yang tepat dapat
ditunjukkan dari posisi jarum yang lebih besar dari 60% skala penuh meter.
 Periksa cakupan yang ada jika mendapati simpangan yang terlalu kecil. Anda juga
diharapkan mengecek pembacaan cakupan. Bila “Ya” berarti pembacaan masih berada di
bawah cakupan pengukuran. Oleh karenanya, anda bisa mematikan power supply. Ubah
knob ke cakupan yang lebih kecil.
 Setelah itu, hidupkan sumber tegangan dari baca jarum penunjuk lagi agar lebih mudah
untuk dibaca.
 Step terakhir adalah menghindari kesalahan pemasangan polaritas sumber tegangan.
Mengapa? Ha ini akan menyebabkan arah simpangan jarum menjadi berlawanan dengan
semestinya. Jangan sampai arus terlalu besar karena akan merusak jarum penunjuk yang
ada pada alat ini.

2. Jenis Yang Mempunyai Clamp Ampere.


Jenis yang biasanya mempunyai Clamp Ampere adalah model Amperemeter Digital,
dalam konteks menyatu maupun terpisah dengan alat ukur. Cara mengukur menggunakan
amperemeter ini yaitu:
 Anda tidak perlu memutus rangkaian saat mengukur.
 Letakkan saja Clamp Ampere di kabel yang ingin diukur.
 Sebelum itu, pilihlah range yang sesuai.

3) Macam macam Amperemeter :

1. Amperemeter AC.
Ampere meter AC adalah salah satu alat ukur AC yang digunakan untuk mengetahui
besar kecilnya arus yang terdapat pada rangkaian listrik AC. Alat ukur ini biasa ada pada
susunan seri. Alat ini akan memperoleh arus yang melalui penghantar yang telah terpasang
pada suatu rangkaian listrik AC. Berikut adalah cara penggunaan alat ini:
 Hal pertama adalah menyambungkan Amperemeter AC dengan konduktor yang telah
dipotong sebelumnya.
 Lalu, anda harus mengukur arus listrik dengan cara mencermati jarum yang mengarah ke
angka yang terdapat pada Amperemeter AC.
 Pahami karakteristik Amperemeter AC untuk memperoleh besaran arus listrik.
 Hitung arus listrik dengan cara mengalikan angka yang telah ditunjuk serta angka dalam
skala maksimum untuk mengetahui hasilnya.

2. Amperemeter DC.
Jenis kedua adalah Amperemeter DC yang juga merupakan alat ukur DC. Dari sini,
dapat disimpulkan bahwa Amperemeter tidak hanya bisa digunakan untuk mengukur arus
listrik AC saja, tetapi juga DC yang terhubung secara seri. Untuk cara penggunaannya, tidak
jauh berbeda dengan cara menggunakan jenis AC.

Bagian Bagian Amperemeter :

 Terminal positif dan negatif.


 Batas ukur.
 Skala tinggi dan rendah
Adapun untuk rumusnya adalah: I=V/R
Catatan:
 V atau Volt berarti Tegangan
 I atau Ampere berarti Arus
 R atau Ohm berarti Hambatan
Bagian Bagian
Amperemeter
Dalam ilmu fisika, A adalah lambang dari Ampere, yang mana merupakan satuan SI
untuk menunjukkan kuat arus listrik. Namun, tidak sedikit istilah menyebutnya dengan Amp
saja. Jadi, 1 Ampere atau Amp berarti sebuah arus listrik yang alirannya dari kutub positif ke
negatif. Dengan jarak terpisah dan penampang yang diabaikan akan memunculkan gaya
sebesar 2 x 10-7 newton per meter.
Demikian tadi merupakan informasi mengenai Amperemeter. Jika anda ingin membuat
pengukuran Amperemeter ideal, anda harus paham betul tentang informasi yang sudah
dijelaskan. Dengan mengetahui fungsi, cara menggunakan, hingga macam-macamnya, tentu
anda akan lebih cermat lagi dalam menggunakan alat ini, khususnya bagi anda yang bekerja
sebagai teknisi elektronik. Smeoga informasi di atas dapat menambah referensi!

F. Ohmmeter
Alat yang ini masih berurusan dengan listrik, tapi lebih digunakan untuk mengetahui
besaran hambatan listrik suatu benda. Alat ini penting untuk mencari nilai konduktivitas
sebuah benda. Untuk penggunaannya, sama seperti Voltmeter dan Amperemeter. Anda cukup
menghubungkannya pada benda yang dialiri listrik dan ukuran akan terlihat dari jarum
ataupun angka digital. Ohmmeter merupakan sebuah alat leketronik yang digunakan untuk
mengukur suatu resistensi dari segala macam objek. Alat ini terdiri dari layar digital yang
dilengkapi dengan sebuah jarum jam sebagai penunjuk skalanya. Ohmmeter umumnya
memiliki harga yang relatif murah dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi. Untuk
mengetahui tingkat kualitas saat membelinya, sebaiknya cek kondisi baterai dan silakan uji
dahulu pada benda yang nilai hambatannya diketahui.

Ohmmeter

1) Pengertian Ohm meter :


Ohmmeter adalah suatu perangkat yang difungsikan untuk mengukur jumlah listrik
yang dihasilkan dari suatu pergeseran. Gerakan pergeseran tersebut seperti suatu elektron
yang melewati sebuah konduktor atau penghantar listrik. Hal ini juga dikenal dengan istilah
hambatan listrik dengan nilai yang diberi satuan Ohm. Pengukuran semacam ini selaras
dengan ‘Hukum Ohm’ yang berbunyi bahwa arus listrik pada suatu rangkaian pasti selalu
berbanding lurus dengan jumlah tegangan. Hukum ini digagas pertama kali oleh Fisikawan
asal Jerman bernama Georg Simon Ohm.
2) Jenis Jenis Ohm meter :
Terdapat dua jenis Ohm-meter yang bisa digunakan oleh para ahli elektro. Berikut ini
penjelasan lengkapnya mengenai detail dari masing-masing jenis.
1. Ohm-meter Analog.
Alat ukur jenis analog memiliki model penghitungan yang lebih manual dan simpel untuk
dibaca. Terdapat jarum ukur yang nantinya berhenti pada angka tertentu. Anda harus
membacanya dengan lebih jeli dan detail tentang angka yang diarahkan oleh jarum
penunjuk. Alat ukur ini biasanya lebih sering digunakan oleh tukang service TV dan
komputer.
2. Ohm-meter Digital
Jenis yang kedua yaitu digital yang memiliki tingkat akurasi jauh lebih detail dan akurat.
Nilai Hambatan yang dihasilkan oleh jenis digital memiliki tambahan satuan yang jauh
lebih terperinci. Pilihan pengukurannya pun jauh lebih variatif dibandingkan dengan
model analog. Hanya saja, model ini memiliki kekurangan yaitu susah melakukan
monitoring terutama saat Voltase tidak stabil atau naik turun.

3) Fungsi Ohm meter :


Alat ini memiliki fungsi yang lebih spesifik dibandingkan Multitester yang lain. Ohm-
meter lebih menitikberatkan pada fungsi Hambatan atau Resistensi saja. Secara rinci,
fungsinya adalah mengukur suatu Hambatan listrik yang menjadi daya yang akan menahan
aliran listrik pada sebuah konduktor. Alat ini menggunakan perangkat galvanometer yang
mampu melihat besarnya arus listrik. Hasil akhirnya akan dikalibrasikan ke dalam satuan
khusus yaitu Ohm.
Selain berfungsi untuk mengatur Hambatan, Ohm-meter juga dapat mendeteksi adanya
kerusakan yang terjadi pada suatu rangkaian listrik. Diantara fungsi deteksi ini ialah mampu
mengecek apakah terdapat saklar, kabel, ataupun sekring yang terbakar atau putus.
Selanjutnya dapat dilakukan tindakan perbaikan pada titik yang rusak.

4) Bagian-bagian Ohmmeter:
1. Sekrup.
Bagian ini bertujuan untuk mengatur
kedudukan jarum meter. Sebelum memulai
kegiatan pengujian, biasanya jarum penunjuk
harus diletakkan pada posisi nol. Pemutaran
sekrup ini bisa dibantu dengan obeng pipih
yang kecil.
2. Tombol ‘Zero Ohm Adjust Knob’.
Tombol ini digunakan untuk mengatur jarum
meter agar berada pada angka nol atau Zero.
Bagian ini memiliki peran yang penting
Bagian-bagian Ohmmeter untuk mendapatkan nilai akurasi yang tinggi.
3. Saklar Pemilih.
Bagian ini juga sering disebut dengan istilah ‘Range Selector Switch’. Tujuannya tak lain
untuk memilih batas ukuran serta posisi pengukurannya.
4. Lubang Kutub Positif dan Negatif.
Fungsi dari lubang tersebut adalah untuk memasukkan test lead atau ujung kabel. Untuk
kabel yang berwarna merah, tancapkan pada kutub yang (+). Sedangkan kabel yang
berwarna hitam ditancapkan pada kutub (-).
5. Probe (+) dan (-).
Probe di sini adalah test lead atau kabel yang yang terdiri dari dua jenis yaitu hitam dan
merah. Keduanya memiliki arah kutub yang berlawanan yaitu positif dan negatif.

5) Cara Menggunakan Ohmmeter :


1. Matikan semua daya pada setiap rangkaian
yang sedang diuji dengan cara memtuskan
setiap sambungan yang ada. Hal ini tak lain
bertujuan untuk mendapatkan nilai akurasi
yang tepat serta menjamin keselamatan
Anda.
2. Pilihlah alat ukur sesuai kebutuhan baik
dalam jenis analog maupun digital dengan
auto range yang umum dari 0-10 sampai 0-
Menggunakan Ohmmeter
10.000.

3. Cek kembali kondisi baterai saat pertama membelinya. Biasanya sudah otomatis berada di
dalam alat ukur tersebut atau dalam kemasan terpisah untuk kemudian dipasang sendiri.
4. Kemudian masukan kabel timah penguji ke dalam soket meteran. Biasanya telah ditandai
dengan warna merah untuk kutub (+) dan warna hitam untuk kutub (-).
5. Aturlah meteran ke arah angka nol atau zero terlebih dahulu. Resistensi nol tersebut harus
selalu diperhatikan pada saat kedua ujung probe tersebut mulai terhubung satu sama lain.
6. Pilihlah perangkat atau rangkaian listrik yang akan diuji tingkat resistensinya. Sebagai
langkah awal, coba ujikan pada benda yang sebelumnya telah diketahui nilai hambatannya.
Jika sudah akurat, silakan aplikasikan ke dalam peralatan elektronik yang lain.
7. Sentuhkan satu probe ke ujung suatu rangkaian listrik. Lalu tempelkan ujung probe lainnya
ke ujung yang berbeda. Catatlah hasil pengukuran resistensi dari benda tersebut.
8. Cek pula kondisi resistensi pada cabang rangkaian atau kabel. Tujuannya untuk mencari
tahu apakah terdapat kerusakan terbuka atau konsleting listrik pada rangkaian listriknya.
Jika menunjukkan ‘infinite Ohm’ atau Ohm tidak terbatas, ini menunjukkan bahwa tidak
ada jalur yang dapat dilalui oleh arus listrik. Artinya, telah terjadi kerusakan pada bagian
konduktor atau terdapat komponen yang terbakar.
9. Pastikan alat ini dalam kondisi Off setelah selesai digunakan. Jika tidak, dapat
menyebabkan konsleting pada probe serta menguras baterai.
Perlu diperhatikan bahwa setiap kali Anda melakukan perpindahan nilai range dari x1 ke x10
atau yang lainnya, dibutuhkan kalibrasi ulang. Hal ini dikarenakan oleh nilai tahanan yang
berbeda-beda dari setiap perpindahan auto range. Tujuan kalibrasi ini adalah untuk menjaga
kondisi bahan ukur serta instrument ukur agar selalu sesuai dengan spesifikasinya.
Baca juga: Lux Meter Alat Ukur Densitas Cahaya

6) Cara Kerja Ohmmeter :


Cara kerja dari alat ukur yang satu ini cukup simple dan sederhana dengan cara
menghasilkan aliran internal arus. Alat yang menggunakan tenaga baterai ini akan mengukur
resistensi atau hambatan yang terjadi antara dua arah yang terdapat pada perangkat. Ujung
kabel
yang berwarna merah dihubungkan ke kutub (+). Sedangkan warna yang hitam harus
dihubungkan ke kutub yang (-). Ketika arus mulai mengalir dari komponen baterai melalui
suatu unit, saat itulah Ohm-meter mulai mengukur penurunan Voltase serta nilai Hambatan.
Ohmmeter dapat digunakan dalam jangka panjang dalam kondisi baik jika difungsikan dengan
benar dan tepat. Hindari pemakaian alat ukur ini pada kondisi dimana masih terdapat aliran
listrik pada obyek yang diukur. Simpanlah pada tempat yang aman dan jauh dari pengaruh
medan magnet dari benda-benda di sekelilingnya.

G. Thermometer

Alat pengukur ini digunakan untuk mengetahui nilai suhu.


Tergantung sensitivitas alatnya, Thermometer bisa
digunakan untuk keperluan yang berbeda. Misalnya untuk
mengukur suhu udara di ruangan, mengukur suhu badan
dan benda. Untuk proses mengukur suhu benda, ada
Termometer yang digunakan untuk mengukur suhu ekstrim
seperti panas bumi.
Thermometer
Alat ini berbeda cara penggunaannya tergantung jenisnya. Untuk Termometer udara
dan ruangan, ukuran otomatis terlihat hanya dengan meninggalkan alat ini dalam ruangan.
Untuk yang digunakan di tubuh dan benda, biasanya alat ini harus ditempelkan selama
beberapa saat. Termometer diambil dari Bahasa Yunani yaitu thermo dan meter, dimana
thermo berarti panas dan meter berarti untuk mengukur. Termometer adalah alat yang
digunakan untuk mengukur maupun menghitung perubahan suhu (temperatur) suatu zat.
Termometer adalah perangkat penting yang digunakan untuk pengukuran suhu. Termometer
berdasarkan mekanisme kerja seperti merkuri atau tekanan uap dalam gelas dikelompokkan
kedalam jenis termometer non- listrik, sedangkan termometer listrik biasanya menggunakan
semikonduktor.Termometer laboratorium biasanya menggunakan zat cair raksa atau
alkohol.Jika cairantersebut bertambah panas, cairan tersebut akan memuaisepanjang pipa yang
pada umumnya berskala °C (Celcius) dengan ukuran pipa tersebut harus dibuat
sekecilmungkin (pipa kapiler) agar sensitif terhadap perubahan suhu.
Supaya termometer cepat bereaksi terhadap perubahan suhu, dinding wadah cairan
harus dibuat tipis sehingga panas masuk ke cairan dengan menyentuh dinding termometer.
Termometer ini biasanya ditemukan dilaboratorium sekolah.Ada berbagai jenis termometer
untuk mengukur suhu yangjuga menggunakan berbagai metode.Untuk lebih mengenal
termometer sebagai salah satu kebutuhan sehari-hari, ada baiknya mengenal beberapa jenis
termometer yang umum digunakan pada pembahasan selanjutnya.

Jenis-jenis Termometer

1) Berdasarkan Skala
 Termometer Celsius
Termometer Celsius ditemukan oleh Andreas Celcius (1701–1744), seorang ahli
fisika dari Swedia. Celcius menentukan titik tetap bawah skala termometer dengan patokan
suhu es yang sedang mencair, yang diberi skala 0°.Titik tetap atasnya berpatokan pada suhu
air mendidih pada tekanan 76 cmHg, yang diberi skala 100°. Di antara jarak kedua titik
tersebut terdapat 100 satuan derajat. Satuan suhu yang diukur menggunakan termometer
Celsius yaitu derajat Celsius (°C).Skala Celcius merupakan skala yang paling banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.Termometer ini dibuat dari pipa kaca tipis yang kedua
ujungnya tertutup dengan tendon bawah yang diisi raksa.Diatas raksa adalah pipa hampa
udara yang ujung atasnya tertutup.Alat ini dilengkapi dengan skala untuk menunjukkan suhu.
 Termometer Reamur
Termometer ini dikenalkan olehRene Antoine Ferchault de Reamur, seorang ahli
fisika berkebangsaan Prancis. Reamur menentukan titik tetap bawah dan titik tetap atas skala
termometer sama seperti Andreas Celcius.Namun, Reamur memberi skala 0° untuk titik tetap
bawah dan 80° untuk titik tetap atas termometernya. Satuan suhu yang diukur menggunakan
termometer Reamur yaitu derajat Reamur (°R). Skala Reamur digunakan secara luas di Eropa,
terutama di Perancis dan Jerman, tetapi kemudian digantikan oleh Celcius.Saat ini skala
Reamur jarang digunakan kecuali di industri permen dan keju.Prinsip thermometer Reamur
sama dengan pembuatan thermometer Celcius dimana angka 0 sebagai titik tetap bawah
menunjukkan titik lebur es pada tekanan udara normal. Perbedaannya dengan thermometer
celcius adalah titik didih air pada tekanan udara normal diberi tanda angka 80. Kemudian,
antara kedua suhu itu dibagi menjadi 80 bagian yangsama. Tiap-tiap bagian disebut satu
derajat reamur.

 Termometer Fahrenheit
Termometer jenis ini dikenalkan oleh Gabriel D. Fahrenheit, seorang ahli fisika
berkebangsaan Jerman. Fahrenheit menetapkan titik tetap bawah, yaitu suhu campuran es dan
garam amonium klorida.Titik ini ditetapkan menjadi 0°F. Suhu campuran air dan es (titik beku
air) pada termometer Fahrenheit diberi skala 32°F. Sementara titik tetap atas termometer ini,
yaitu suhu air mendidih diberi skala 212°F.

 Termometer Kelvin
Lord Kelvin, seorang ilmuwan Inggris (1824–1907) mencoba sesuatu yang berbeda
pada termometer Celsius. Kelvin menggunakan termometer Celsius dengan mengubah skala
titik tetap atas dan titik tetap bawahnya.
100°C = 373 K
0°C = 273 K
0K = –273°C
Suhu yang dinyatakan dengan skala Kelvin disebut suhu mutlak. Skala Kelvin
ditetapkan berdasarkan perhitungan bahwa ada suhu minimal di alam ini.Hal tersebut
didukung oleh teori kinetik partikel bahwa pada suhu nol mutlak, partikel-partikel semua zat
praktis tidak bergerak. Suhu nol mutlak tersebut sama dengan -273,15°C, biasanya dibulatkan
menjadi - 273°C. Pada skala Kelvin, titik beku air adalah 273 K dan titik didihnya 373 K.
Skala kelvin memiliki satuan Kelvin (K).

2) Berdasarkan Bahan Pengisi


 Termometer Zat Cair dalam Gelas/Kaca
 Air Raksa
Termometer air raksa adalah termometer yang
dibuat dari air raksa yang ditempatkan pada suatu
Raksa tabung kaca.Tanda yang dikalibrasi pada tabung
membuat temperatur dapat dibaca sesuai panjang air
raksa di dalam gelas, bervariasi sesuai suhu.
Keuntungan :
1. Mudah dilihat karena mengkilap,
2. Pemuaiannya teratur,
3. Tidak membasahi dinding.
Kerugian :
1. Harganya mahal,
2. Tidak dapat mengukur suhu yang sangat rendah,
3. Merupakan bahan beracun.

Contoh Termometer Raksa adalah Termometer Klinis (Pengukur Suhu Badan). Pada
termometer badan bagian bawah pipanya (pipa kapiler) dibuat menyempit. Hal ini
dimaksudkan agar raksa tidak cepat turun setelah digunakan untuk pengukuran sehingga skala
suhunya dapat dibaca lebih teliti. Tetapi, setiap akan digunakan termometer tersebut harus
dikocok terlebih dahulu agar raksa dalam pipa kapiler turun kembali kedalam tendon kaca.

 Alkohol

Termometer alkohol adalah termometer yang menggunakan


alkohol sebagai media pengukur, yang merupakan alternatif
dari termometer air raksa dengan fungsi yang sama. Tetapi
tidak sama seperti air raksa dalam termometer kaca. Isi
termometer alkohol tidak beracun dan akan menguap
dengan cukup cepat
Termometer Alkohol
. Ruang di bagian atas cairan merupakan campuran dari nitrogen dan uap dari
cairan.Dengan meningkatnya suhu maka volumenya naik.Cairan yang digunakan dapat berupa
etanol murni atau asetat isoamyl, tergantung pada produsen dan pekerjaan yang berhubungan
dengan suhu.Karena termometer ini adalah transparan, maka cairan yang dibuat harus terlihat
dengan penambahan pewarna merah atau biru.Termometer alkohol ini adalah yang paling
banyak digunakan karena bahaya yang ditimbulkan sangat kecil ketika terjadi kasus kerusakan
pada termometer.
Keuntungan :
 Harganya murah,
 Lebih teliti untuk perubahan yang sangat kecil karena pemuaiannya cukup besar,
 Titik bekunya rendah, yaitu -1120
Keuntungan :
 Titik didihnya rendah, yaitu 780C sehingga tidak bisa mengukur suhu tinggi,
 Tidak berwarna sehingga sulit dilihat,
 Membasahi dinding. Contoh termometer alkohol adalah termometer laboratorium.

 Termometer Dengan Bahan Zat Padat

 Termometer Bimetal
Jika kendaraan bermotor melaju cepat, mesinnya cepat
panas dan spidometer menunjukkan angka kelajuan yang
besar. Jika kendaraan melaju pelan, mesin tidak cepat panas
dan spidometer akan menunjukkan angka kelajuan yang kecil.
Jenis termometer ini adalah termometer bimetal yang
menggunakan logam sebagai bahan untuk menunjukkan
adanya perubahan suhu dengan prinsip logam akan memuai
jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan. Prinsip
kerjanya, keping bimetal dibentuk spiral dan tipis. Ujung
spiral bimetal ditahan, atau tidak bergerak dan ujung lainnya
menempel pada gir penunjuk. Semakin besar suhu, keping
bimetal semakin melengkung dan menyebabkan jarum
penunjuk bergerak ke kanan ke angka yang lebih besar. Jika
suhu turun, jarum penunjuk bergerak ke kiri ke arah angka
Termometer yang lebih kecil. Skala yang dibuat biasa dibentuk lingkaran.
Bimetal

 Termometer Hambatan
Logam memiliki sifat yang apabila suhunya
naik, maka hambatannya akan bertambah. Sifat ini
yang bisa digunakan untuk mengetahui kenaikan suhu
benda. Untuk mengetahui besarnya kenaikan suhu di
kedua ujung logam, dihubungkanlah
dengan ohmmeter. Cara menggunakannya ialah
dengan menempelkan logam tersebut pada benda
panas yang ingin diketahui suhunya. Untuk mengukur
suhu yang tinggi tidak mungkin menggunakan
termometer zat cair. Termometer logam adalah
termometer yang paling tepat digunakan dalam
Termometer Hambatan industri untuk mengukur suhu diatas 1.0000 C.
Salah satu termometer yang dibuat berdasarkan perubahan hambatannya adalah
termometer hambatan platina. Hambatan listrik pada seutas kawat logam akan bertambah jika
dipanaskan. Sifat termometrik ini dimanfaatkan untuk mengukur suhu pada termometer
hambatan. Cara kerja termometer ini adalah dengan menyentuhkan kawat penghantar ke
sasaran, misalnya lelehan besi yang panas pada pengolahan besi atau baja. Panas tersebut
direspon oleh tahanan, kemudian energi listrik yang bersangkutan diubah menjadi energi
gerak yang bisa menunjukkan angka tertentu pada skala suhu.

 Termokopel
Merupakan termometer yang menggunakan bahan bimetal sebagai
alat pokoknya. Ketika terkena panas maka bimetal akan bengkok
ke arah yang koefesiennya lebih kecil. Pemuaian ini kemudian
dihubungkan dengan jarum dan menunjukkan angka
tertentu.Angka yang ditunjukkan jarum ini menunjukkan suhu
benda. Termokopel terdiri dari dua jenis logam yang dihubungkan
dan membentuk rangkaian tertutup. Besarnya aliran listrik pada
kawat berubah sesuai dengan perubahan suhu.
Keuntungan termokopel terletak pada kecepatan mencapai
keseimbangan suhu dengan sistem yang akan diukur. Termokopel
ini terdiri atas 2 (dua) kawat logam yang membentuk rangkaian
Termokopel tertutup dan terhubung pada Voltmeter untuk menunjukkan
skalanya.

Ujung kawat pertama ini dicelupkan pada es sehingga suhunya menjadi tetap dan
ujung yang satunya untuk menguji panas benda (misal tungku pemanas). Dari kedua ujung
kawat penghantar ini akan terjadi beda potensial yang bisa diukur menggunakan voltmeter.

3) Termometer Berdasarkan Penggunaannya

 Termometer Klinis
Termometer klinis sering digunakan untuk mengukur
suhu tubuh. Umumnya, termometer ini digunakan
oleh para dokter untuk mengetahui suhu badan
pasiennya. Termometer ini mempunyai skala dari 35
Termometer Klinis °C sampai dengan 42 °C.
Hal ini dikarenakan suhu tubuh manusia tidak pernah kurang dari 35 °C atau tidak
pernah lebih dari 42 °C. Bagianbagian termometer ini terdiri atas tabung (terbuat dari kaca
tipis), bagian sempit, batang kaca, dan air raksa. Kelebihan termometer ini mempunyai
lekukan sempit diatas wadahnya yang berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang ditunjukkan
setelah pengukuran tidak berubah setelah termometer diangkat dari badan pasien.Kekurangan
termometer ini ialah harus dikibas-kibaskan terlebih dahulu sebelum digunakan agar kembali
ke posisi normal.
 Termometer Maksimum Minimum

Termometer maksimum-minimum digunakan untuk mengukur


suhu tertinggi dan suhu terendah di suatu tempat. Termometer ini
dapat mengukur suhu maksimum dan suhu minimum sekaligus.
Hal ini dapat dilakukan karena termometer maksimum-minimum
terdiri atas raksa dan alkohol (sekarang digunakan
minyakcreosote). Raksa digunakan untuk mengukur suhu
maksimum, sedangkan alkohol digunakan untuk mengukur suhu
minimum
Termometer
Maksimum Minimum
.
 Termometer Ruangan

Termometer ruangan adalah termometer yang digunakan untuk


mengukur suhu suatu ruangan. Untuk mengukur suhu suatu ruangan,
biasanya termometer ini di gabungkan dengan berbagai alat lain misalnya:
alat penunjuk waktu, hiasan dinding, dan lain sebagainya. Termometer ini
umumnya mempunyai skala dari –20 °C sampai 50 °C. Untuk
memudahkan pembacaan suhu, termometer ini biasanya diletakkan
menempel pada dinding dengan arah vertikal.

Termometer
Ruangan

 Laboratorium

Laboratorium

Termometer Laboratorium digunakan untuk perlengkapan praktikum di laboratorium.


Cara Menggunakannya: Ukur suhu objek benda yang akan diukur (misalnya: cairan), Jika
cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga skala nya
bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa
kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat
setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.Kelebihan
termometer ini adalah
skala ukurnya luas hingga di bawah nol. Dalam praktik untuk mengukur suhu zat pada
berbagai percobaan di laboratorium, tentu menggunakan termometer laboratorium, misalnya
untuk mengukur suhu air dalam termos atau suhu air es. Ciri-ciri termometer laboratorium,
antara lain:
1. Digunakan untuk mengukur suhu dalam percobaan, penelitian atau pengukuran ilmiah
lainnya,
2. Menggunakan zat muai raksa atau alcohol,
3. Skala ukurannya luas, hingga di bawah nol,
4. Terdapat jenis termometer laboratorium yang sengaja tidak diberi skala sehingga dapat
digunakan untuk praktik penentuan skala

 Termometer Digital
Karena perkembangan teknologi maka
diciptakanlah termometer digital yang prinsip
kerjanya sama dengan termometer yang lainnya
yaitu pemuaian. Termometer digital menggunakan
logam sebagai sensor suhunya yang kemudian
memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh
rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk
angka yang langsung bisa dibaca. Termometer
Termometer Digital digital sendiri terbagi menjadi :

 Termometer Telinga Digital (Membran Timpani).

Termometer ini memanfaatkan sinar inframerah untuk


mengukur suhu tubuh melalui saluran telinga. Perlu diingat
bahwa kotoran telinga atau saluran telinga yang melengkung
dapat mengganggu keakuratannya.
Termometer
Membran Timpani

 Termometer Arteri Temporalis.

Termometer ini memanfaatkan


scanner inframerah untuk
mengukur suhu tubuh melalui arteri
temporalis pada dahi.
Termometer Arteri Temporalis.

 Termometer Gas
Termometer gas terdiri atas bola kaca yang berisi gas yang telah
dihubungkan dengan manometer. Prinsip kerjanya ialah jika bola
gas terkena panas, maka gas yang ada pada tabung kaca akan
memuai dan menekan zat cair (air raksa atau Hg) yang berada
pada manometer.
Termometer Gas
Kenaikan zat cair itulah yang digunakan untuk mengetahui suhu pada sekitar bola
kaca. Dalam kehidupan sehari-hari, termometer gas jarang digunakan. Termometer gas
biasanya terdapat di laboratorium untuk kegiatan penelitian. Selain itu, termometer gas juga
banyak dipakai dalam kegiatan industri, misalnya di pabrik-pabrik farmasi dan yang sering
berhubungan dengan gas dalam produksi. Jika sejumlah gas dipanaskan dan volumenya dijaga
tetap, tekanannya akan bertambah. Sifat termometrik ini dimanfaatkan untuk mengukur suhu
pada termometer gas.

4) Termometer Optis

 Pirometer

Pirometer adalah sebuah termometer yang


sangat akurat yang mengukur suhu benda
dengan jalan mengukur besarnya radiasi total
atau radiasi pada salah satu panjang gelombang.
Secara teori, suatu benda yang panas akan
memancarkan radiasi dan cahaya
disekelilingnya, semakin tinggi suhu benda
Pirimeter tersebut maka makin besar radiasi dan intensitas
cahaya yang dipancarkan.

Besarnya radiasi dan intensitas cahaya ini tergantung dari suhu benda dan dari warna
atau panjang gelombang sinar yang dipancarkan. Dengan mengukur radiasi total atau radiasi
pada salah satu panjang gelombang maka temperature benda akan dapat ditentukan tanpa
menyentuh benda tersebut, bahkan jika Anda berdiri agak jauh dari benda tersebut. Pirometer
bekerja dengan mengukur intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda yang sangat panas
(misalnya pada tingkat lebur baja).

 Termometer Inframerah

Thermometer infra merah dapat digunakan bagi keperluan


pengukuran pada benda-benda yang bergerak cepat, sangat
panas, berada dalam posisi yang jauh, berada pada lingkungan
yang berbahaya, atau pada objek-objek yang tidak
menginginkan adanya sentuhan atau kontaminasi apapun
seperti makanan, obat, atau alat medis.
Termometer
Inframerah

Thermometer infra merah ini memakai metode berupa menggunakan radiasi sinar infra
merah yang kemudian dipaparkan ke objek yang ingin diukur suhunya.Sinar infra merah yang
dipancarkan oleh objek dan emisi ini dapat diukur, yang kemudian dapat memberikan
petunjuk tentang berapa suhu yang ada pada objek tersebut.
Komponen utama dari thermometer infra merah ini berupa lensa pemfokus energy
infra merah pada detector.Komponen ini dapat mengubah energy yang terpancarkan menjadi
sebuah sinyal elektrik yang kemudian disesuaikan dengan variasi suhu pada lingkungan
dan
ditunjukkan pada unit penunjuk suhu.Dengan kelebihannya berupa tidak perlu menyentuh
objek, thermometer infra merah ini sangat berguna untuk mengukur benda-benda yang tidak
dapat diukur dengan termokopel atau sensor jenis lainnya namun dengan tetap
mempertahankan keakuratan suhu yang diukur.
Cara menggunakan termometer inframerah adalah dengan cara menekan tombol
sampai menunjukkan angka tertinggi, sambil mengarahkan sinar inframerah ke sasaran yang
dituju seperti pada besi yang masih membara pada pabrik pengolahan besi atau baja. Sinar
yang diarahkan ke logam akan memantul dan pantulan tersebut akan direspon oleh sensor
penerima sehingga termometer inframerah menunjukkan angkanya.

 Termometer Termistor
Termistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun
1930, dan mendapat hak paten di Amerika Serikat dengan
nomor#2.021.491.
Ada dua macam thermistor secaraumum:
Posistoratau PTC (Positive Temperature Coefficient),
danNTC (Negative Temperature Coefficient). Nilai tahanan
pada PTC akan naik jika perubahan suhunya naik,
sementara sifat NTC justru kebalikannya. Prinsip kerjanya
adalah ketika suhu naik, hambatan termistor turun.
Hambatan listrik diukur dengan suatu rangkaian yang
mengandung sebuah skala yang dikalibrasi dalam derajat
suhu. Keuntungannya, dapat dihubungkan ke rangkaian lain
Termometer Termister atau komputer. Kerugiannya, jangkauan suhunya terbatas (-
25oC sampai dengan 180oC).

 Termometer Merkuri
Termometer merkuri adalah jenis termometer yang sering digunakan oleh masyarakat
awam. Merkuri digunakan pada alat ukur suhu termometer karena koefisien muainya bisa
terbilang konstan sehingga perubahan volume akibat kenaikan atau penurunan suhu hampir
selalu sama. Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan
kandungan Merkuri di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian
rupa sehingga hampa udara. Jika temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke
arah atas pipa dan memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala
yang telah ditentukan. Skala suhu yang paling banyak dipakai di seluruh dunia adalah Skala
Celcius dengan poin 0 untuk titik beku dan poin 100 untuk titik didih.

 Termometerstrip

Termometer strip berisi kristal cair yang bereaksi terhadap


panas. Penggunaannya cukup dengan menempelkan termometer
ke dahi dan termometer akan berubah warna. Termometer ini
Termometerstrip yang kurang akurat.
Pasalnya, suhu lingkungan bisa mempengaruhi suhu manusia yang diukur.
Termometer ini cocok bagi bayi usia 3 bulan ke atas, anak-anak yang lebih tua dan orang
dewasa. Tapi tidak dianjurkan untuk bayi yang baru lahir.
H. Barometer
1) Pengertian dan Fungsi Barometer
Barometer sebuah alat yang menjadi panduan para ilmuan
dalam sebuah pengukuran yang berkaitan dengan tekanan
udara atau atmosfer pada suatu tempat. Fungsi alat ini tidak
hanya untuk bidang meteorologi saja, akan tetapi kegunaan
barometer ini juga sangat bermanfaat bagi kehidupan
sehari- hari. Bagi anda yang ingin mengetahui lebih dalam
bagaimana cara menggunakan dan prinsip kerja barometer,
Barometer berikut ulasannya.
Alat ini diciptakan oleh Evangelista Torricelli pada tahun 1643 dan mulai
dipergunakan dalam bidang perkiraan cuaca pada akhir abad 19. Seiring perkembangan
zaman, barometer menjadi dua jenis, yaitu barometer air raksa dan barometer aneorid.

Barometer merupakan suatu alat atau perangkat yang berfungsi untuk menghitung
tekanan udara atau berat pada atmosfer. Alat ini juga menjadi panduan dalam memprediksi
cuaca dalam suatu wilayah. Ketepatan akan pengukuran atmosfer inilah yang menjadi dasar
alat ini untuk dijadikan penentu akan terjadinya cuaca ekstrem. Untuk mengetahui kegunaan
barometer dalam kehidupan sehari hari, berikut adalah fungsi barometer:

 Pada Bidang Meterologi dan Perkiraan Cuaca


Sewaktu terjadi perubahan tekanan udara tersebut
merupakan cara yang paling umum untuk memperkirakan
cuaca. Ketika melakukan pengukuran tekanan, adanya
kemungkinan mengalami variasi tekanan udara pada suatu
daerah, hal ini memungkinkan para ahli meteorologi
menggambarkan serta memetakan mengenai bagaimana
pola
Perkiraan Cuaca cuaca untuk perkiraan yang benar
Bila tekanan udara berada pada keadaan rendah maka umumnya akan mengalami badai
atau hujan, sementara ketika tekanan udara tinggi, keadaan daerah tersebut pada keadaan
kering, tenang ataupun dingin.

 Pada Bidang Ilmu Pengetahuan dan Industri

Seperti yang telah kita saksikan, bila percobaan ilmiah tidak


sedikit dipengaruhi dengan segala jenis variabel, salah
satunya adalah tekanan udara. Sehingga dibutuhkan alat
ukur tekanan udara selama menjalankan percobaan atau
eksperimen, agar para ilmuwan mendapatkan hasil yang
Ilmu Pengetahuan dan benar dan tepat.
Industri

Tidak hanya mengacu pada bidang pengetahuan saja, tekanan udara juga berefek
dengan kehidupan modern. Contohnya pada bidang farmasi dan industri elektronik mengenai
proses perakitan komponen.
 Pengukuran pada Ketinggian Tempat

Kehadiran barometer sangatlah berguna, khususnya


pada bidang penerbangan. Karena pada saat berada
di ketinggian, tekanan udara akan kian berkurang.
Sehingga dibutuhkan alat tersebut yang dirakit
secara khusus sebagai alat yang bisa mengukur
perbedaan tekanan udara pada barometer yang
Barometer Ketinggian kemudian merubahnya dalam mengukur ketinggian.
Tempat
Hasil pengukuran ketinggian tersebut merupakan hal yang dibutuhkan seorang pilot
untuk menyatakan posisi pesawat yang sedang dijalankannya. Bukan hanya penerbangan saja,
barometer juga berfungsi pada para pendaki gunung untuk mengetahui pada posisi mana
mereka saat berada di pegunungan.

 Pada Bidang Kesehatan

Semakin berkembangnya zaman, barometer menyediakan


barometer elektronik yang dapat digunakan pada bidang
kesehatan yang berkaitan dengan tekanan atmosfer.
Terutama bagi kalian yang mengalami sakit migrain dan
arthritis yang mana pada sebagian orang perlu memahami
pembacaan tekanan udara sebab berkaitan dengan keluhan
serta menetapkan kapan jadwal untuk minum obat.
Barometer Bidang Kesehatan

Barometer ini berfungsi untuk mengantisipasi peralihan tekanan udara yang akan
membantu mereka yang penderita kedua penyakit tersebut untuk menjalani gaya hidup lebih
sehat dan bebas rasa sakit.

 Pada Jam Tangan dan Smartphone

Saat abad 20, teknologi telah berkembang sampai pada


perangkat telekomunikasi seperti contohnya smartphone.
Dengan perkembangannya aplikasi sesuai zaman yang
kini sudah berbasis android ataupun iOs, bagi para
pengguna telepon genggam sekarang sudah dapat
mengunduh aplikasi barometer tersebut dengan mudah
Barometer Pada Jam Tangan dan praktis. Selain itu, barometer juga telah ada pada jam
dan Smartphone tangan dalam wujud barometer digital.

Fungsi barometer digital ini mempemudah manusia dalam memperkirakan tekanan


atmosfer sehari-hari, khususnya ketika menjalankan penyelamaan di dalam air.
2) Jenis Barometer
Barometer sendiri terbagi menjadi tiga jenis, yaitu barometer air raksa, air dan aneroid.

 Barometer Air Raksa

Barometer air raksa atau merkuri mempunyai tabung gelas


berisi merkuri, seperti namanya. Tinggi lajur merkuri pada tabung
tersebut diawasi dengan tekanan udara terhadap merkuri. Jika
tekanan atmosfer tersebut turun, maka tekanan terhadap merkuri
akan berkurang dan sebagian keluar dari dasar tabung ke ruang
tertentu. Namun jika tekanan naik, maka merkuri akan terdorong
kembali masuk ke dalam tabung. Sebagian besar pada barometer,
tabung merkuri dipasang secara tidak terlihat dan gerakannya
memproseskan lempeng pengarah angka di ruang muka
barometer.

Barometer Air Raksa

 Barometer air

Barometer air atau yang biasa disebut dengan


termometer Goethe ini digunakan untuk menentukan
tekanan udara pada ait. Cara kerja dari barometer ini yakni
pada cerat kaca yang terangkai dengan wadah akan terisi air
karena di dalam wadah kacanya sudah terisi sebagian oleh
air. Bila tekanan udara melemah, air di dalam cerat akan
naik sampai melebihi permukaan wadah. Namun, bila air
turun menunjukkan tekanan atmofer juga turun.
Barometer Air

 Barometer Aneroid
Kedua, barometer aneroid memiliki cara kerja yang
berbeda dengan barometer air raksa. Untuk yang tinggal
pada wilayah dataran rendah, maka tidak perlu mengamati
letak. Karena sebagian besar sudah ditetapkan pada level
dasar permukaan laut. Jenis barometer aneroid ini mesti
terlebih dahulu diatur sesuai dengan kondisi suhu pada
daerah tersebut. Dengan cara memutar sekrup setting yang
menggunakan oben. Terlebih lagi karena alat tersebut tidak
menyediakan alarm. Amati juga penggunaan barometer
Barometer Aneroid
aneroid lain sebelumnya.

Pada ruang barometer aneroid ditemukan kotak logam kecil dengan tutup yang tidak tebal.
Pada sebagian besar udara sudah bergerak keluar dari kotak, dan kotak menerima pegas
untuk
menghindari terdesak dari tekanan udara. Kemudian pada tutup kotak bergerak naik turun
dengan tekanan udara, dan gerakan tersebut diawasi dengan tuas yang menyebabkan pengarah
pada lempeng di depan barometer berpindah dari tempatnya.

3) Cara Menggunakan Barometer


Walaupun terlihat sederhana dan mudah, namun
menciptakan barometer tidak semudah yang kita perkirakan.
Pembuatan barometer membutuhkan tahap yang panjang
sehingga hasil nantinya bisa menciptakan barometer yang
sempurna dan cermat dalam menghitung tekanan udara.
Dalam penggunaan barometer, sudah pasti mempunyai
sistem yang tidaklah sama, tergantung pada jenis barometer
Menggunakan Barometer yang akan kalian gunakan

 Mengatur Barometer
Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, ada beberapa jenis barometer yang
tersedia di pasar. Jika kalian ingin menggunakan barometer yang sudah lama maka ada
kemungkinan barometer tersebut adalah barometer air raksa atau aneroid. Sebelum
menggunakannya, perhatikan penggunaan ketinggian. Hanya beberapa barometer yang bisa
berfungsi dengan baik pada tempat tinggi. Jika kalian tinggal pada wilayah yang tinggi di atas
permukaan laut, maka belilah barometer yang secara khusus dapat berfungsi pada ketinggian.

 Memperhatikan hasil pembacaan tekanan barometer setempat.


Bila memakai barometer aneroid, maka kalian butuh mengalibrasinya sesuai lokasi.
Perhatikan ramalan cuaca di lokasi kalian untuk mengetahui tekanan barometer. Pastikan hasil
pembacaannya benar, sebab tidak sama beberapa kilometer sedikitpun dapat mempengaruhi
pembacaan barometer.

 Atur jarum indikator pada barometer.


Gunakan sekrup untuk menyetel kecil pada bagian belakang barometer. Bisa dengan
obeng kecil, putar sekrup penyetel guna menggerakan jarum ke tekanan udara pada saat di
lokasi kalian berada. Perhatikan bagian depan dan berhentilah memutar obeng ketika jarum
telah menunjukkan pembacaan yang benar dan sesuai. Sementara jika kalian menggunakan
barometer air raksa, maka kalian wajib memakai faktor konversi sebagai pembacaan kalian.

 Tepatkan atau gantungkan barometer di tempat yang sesuai.


Barometer akan berfungsi sama bila dipasang di dalam ruang ataupun di luar ruangan.
Tekanan udara akan sama di mana pun barometer tersebut diletakkan. Namun, jauhkan lokasi
yang sering mengalami perubahaan suhu, misalnya di dekat kamar mandi atau mesin
pemanas. Dengan demikian, pada ruangan tertutup rapat dan berpendingin udara yang tidak
akan mempengaruhi dari tekanan udara. Jika tidak, maka ada baiknya kalian hindari.

 Sesekali periksa untuk memastikan barometer bekerja dengan baik.


Bila kalian masih tidak yakin dengan hasil pembacaan yang belum akurat, periksalah
barometer dengan beberapa cara mudah ini. Pada barometer tetap yang terpasang di dinding,
maka atur dengan pelan dengan menggeser bagian bawahnya ke samping hingga membentuk
sudut 45 derajat.

4) Prinsip Kerja Barometer


Pada air raksa, ukuran standar untuk suhu yang terdapat tekanan udara adalah 76 cm.
Hal ini dikarenakan oleh ruang hampa bagian paling atas barometer yang berisi kolom
merkuri tidak terpengaruh oleh perubahan tekanan dari tabung kaca. Hal ini berarti bahwa
kolom merkuri akan bergerak naik turun sesuai dengan tekanan udara yang terdapat pada
bejana air raksa. Sehingga bisa disimpulkan semakin besar tekanan udara, maka pergerakan
kolom mercury juga semakin naik. Sebaliknya bila tekanan udara atau oksigen semakin
rendah, maka gerak kolom mercury akan semakin turun.

10. Stopwatch
Stopwatch atau disebut juga dengan pengukur waktu
adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur waktu.
Bentuk dari alat ini menyerupai dengan arloji. Tetapi tidak
dapat digunakan / berfungsi sebagai jam. Pengertian
stopwatch secara umum yaitu arloji genggam yang
digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang telah
berlalu / yang dibutuhkan. Meskipun cukup sepele, tetapi
perhitungan waktu menggunakan alat ini jauh lebih efektif
Stopwath daripada menghitung waktu menggunakan jam.
Sementara pengertian secara harfiah, merupakan suatu kata yang terdiri dari 2 bagian
yaitu stop (berhenti) dan watch (jam). Kata tersebut berasal dari bahasa inggris. Sedangkan
untuk penggunaan kata, Stopwatch termasuk ke dalam salah satu kata asing yang tidak
mengalami perubahan apapun. Baik dalam penyesuaian ejaan maupun kata. Fungsi utama dari
alat ini adalah mengukur waktu untuk keperluan tertentu. Baik untuk keperluan pendidikan,
pertandingan, pertunjukan, penelitian dan lain – lain. Fungsi stopwatch lain adalah sebuah
fitur stopclock. Fitur tersebut berfungsi sebagai penunda waktu tanpa mempengaruhi proses
mengukur waktu. Alat ukur waktu ini juga dapat mengukur lebih dari 2 kecepatan waktu
sekaligus.

1) Macam – Macam Stopwatch


Macam-macam stopwatch hanya mempunyai 2 jenis, antara lain :
 Analog.
Alat ini adalah alat pengukur waktu konvensional / manual. Dengan menggunakan jarum
seperti arloji sebagai alat pengukurnya.
 Digital.
Sedangkan untuk jenis ini menggunakan layar lcd dalam penghitungan waktu. Hasilnya
pun jauh lebih efektif dan akurat daripada analog. Karena alat ini menggunakan angka dan
bukan jarum.
2) Bagian – Bagian Stopwatch
Baik jenis digital maupun analog mempunyai bagian / komponen yang berbeda. Bagian
– bagian stopwatch tersebut yaitu :

 Stopwatch Analog
Berikut ini adalah komponen yang terdapat pada jenis analog :
 Tombol start / stop.
Fungsi dari bagian ini adalah untuk memulai sekaligus mengakhiri pengukuran waktu.
 Jarum penunjuk.
Fungsi dari bagian ini adalah penunjuk tentang besar / lamanya waktu. Ada 4 buah jarum
yang tersedia sesuai dengan satuan waktu, seperti jam, menit, detik dan milliseconds.
 Tombol kalibrasi.
Tombol ini berfungsi untuk membuat posisi nol.
 Skala pengukuran.
Skala ini merupakan sebuah ruas sebagai petunjuk pengukuran waktu. Skala ini juga
terdapat 4 buah yang juga disesuaikan dengan jenis satuan waktu.

 Stopwatch Digital
Berikut ini adalah bagian – bagian yang terdapat pada alat pengukur waktu digital :
1. Layar .
Bagian ini merupakan petunjuk dari pengukuran waktu atau media yang digunakan untuk
membaca lamanya waktu. Untuk pengukurannya menggunakan angka.
2. Tombol start /stop
Tombol ini untuk memulai serta mengakhiri perhitungan waktu.
3. Tombol replay
Sedangkan untuk fungsi dari tombol ini untuk melihat ulang perhitungan waktu terakhir.
4. Tombol kalibrasi
Sementara untuk tombol kalibrasi berfungsi untuk mengalibrasi ke angka 0 / nol.

3) Cara Menggunakan Stopwatch


Baik untuk jenis pengukur waktu analog maupun digital mempunyai cara yang berbeda
– beda dalam menggunakan alat tersebut. Meskipun inti dari penggunaan alat tersebut adalah
sama. Cara menggunakan alat pengukur waktu analog antara lain sebagai berikut :
 Tekan tombol start untuk memulai mengukur waktu. Setelah tombol tersebut diputar, jarum
akan berputar dan berkalibrasi secara periodik.
 Lalu tekan tombol tersebut untuk kedua kalinya. Untuk tekanan yang kedua bukan untuk
mematikan, tetapi berfungsi untuk membuat kombinasi secara mekanik. Kemudian jarum
pun akan berhenti dan menunjukkan yang telah dilalui terhitung sejak menekan tombol
start pertama.
 Lalu ketika kalibrasi tombol pegas akan membuat kalibrasi yang kedua. Jadi pegas pertama
akan kembali seperti sedia kala. Dalam kata lain, kembali ke posisi nol.
 Cara menggunakan stopwatch digital, jauh lebih mudah dan praktis. Apalagi jika alat
tersebut telah mempunyai fitur touch screen. Jadi hanya dengan menekan tombol start
untuk memulai, lap untuk berhenti tanpa mengalibrasi dan melanjutkan perhitungan dengan
sendirinya.
4) Perbedaan Arloji Dan Stopwatch
Perbedaan arloji dan stopwatch / alat pengukur waktu sangat jelas karena kedua alat
tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. Namun untuk arloji terkadang mempunyai bentuk
yang hampir mirip dengan alat pengukur waktu. Untuk arloji di samping hanya berfungsi
sebagai jam, terdapat beberapa arloji yang mempunyai fitur lebih. Fitur tersebut meliputi
kalender, alat pengukur waktu hingga timer.
Sedangkan untuk alat pengukur waktu hanya digunakan untuk mengukur waktu. Hanya saja
alat tersebut telah mulai berkembang dan mempunyai fitur yang lebih kompleks. Fitur tersebut
hanya berupa sebuah fitur yang sangat membantu dalam perhitungan waktu.

5) Aplikasi Stopwatch
Stopwatch aplikasi merupakan sebuah fitur aplikasi yang terdapat pada smartphone,
baik android, IOS maupun windows phone. Biasanya aplikasi tersebut merupakan sebuah
aplikasi bawaan dari pabrik. Tetapi aplikasi tersebut mempunyai suatu kelemahan yang
terletak pada fitur minimal.
Ada beberapa aplikasi yang lebih kompleks yang dapat dijadikan sebagai referensi untuk
smartphone. Sebagian aplikasi tersebut merupakan hibrid fitur. Sehingga bukan hanya sekedar
untuk mengukur waktu, namun dapat digunakan untuk berbagai hal. Aplikasi tersebut antara
lain sebagai berikut ini:
1. Timer Visual.
Umumnya timer merupakan alat untuk menghitung mundur. Tetapi untuk aplikasi timer ini
sangat multifungsi dan dapat digunakan untuk mengukur waktu. Aplikasi ini juga telah
dilengkapi dengan fitur audio yang dapat memudahkan dalam mengatur waktu.
2. Timer plus.
Aplikasi ini dibuat khusus untuk workout / treatment, khususnya untuk olahraga. Dalam
aplikasi ini dapat mengonfigurasi waktu latihan secara kompleks. Mulai dari jumlah
istirahat, target kecepatan dan perkembangannya hingga total waktu yang telah
dilalui. Aplikasi ini memiliki fitur speak on yang dapat mengingatkan waktu untuk
istirahat, workout dan lain – lain. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan suatu fitur yang
sangat membantu dalam program workout dengan maksimal.
3. Timer interval.
Aplikasi ini sekilas menyerupai aplikasi timer plus. Hanya saja untuk aplikasi ini
mempunyai kelebihan dalam desain. Desain aplikasi ini jauh lebih artistik dan colorful.
4. Brain focus.
Brain focus aplikasi ini bukan hanya sekedar perhitungan waktu mundur dan alat mengukur
waktu. Namun aplikasi ini mempunyai sebuah fitur yang lebih dari sekedar aplikasi timer.
Aplikasi ini dapat memblokir aplikasi pihak ketiga, terutama iklan. Sehingga dapat focus
untuk latihan tanpa terdapat risiko gangguan apapun ketika data seluler dalam kondisi aktif.

6) Ciri-ciri Stopwatch yang Bagus


Tidak ada ciri – ciri khusus dalam kategori alat pengukur waktu yang terbaik. Yang
terpenting alat tersebut dapat berfungsi dengan baik. Lalu semakin kompleks fitur yang
terdapat pada alat tersebut adalah sebuah standar ciri-ciri stopwatch bagus yang sangat efektif
dan multifungsi. Dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat fitur dari stopwatch
menjadi lebih kompleks dan mempunyai hasil pengukuran yang lebih tepat. Penggunaan alat
tersebut juga jauh lebih mudah dan simpel dengan tombol yang telah diberi keterangan.
Stopwatchi
digunakan untuk mengukur waktu. Biasanya lebih digunakan untuk mengukur waktu tempuh
sesuatu. Misalnya pada lomba lari 100 meter, balapan rally dan waktu tempuh renang
seseorang. Untuk menggunakannya, Anda cukup menekan tombol start yang ada di alat.
Untuk yang stopwatch analog, tombol tersebut adalah tuas yang menonjol miring di atas. Jika
sudah ditekan, waktu akan berjalan, untuk menghentikannya tekan tombol stop atau dengan
menekan ulang tombol start. Waktu tempuh akan tertera dalam bentuk jarum analog ataupun
angka digital.

I. Hygrometer
1) Pengertian Hygrometer

Hygrometer
Hygrometer, alat ini memang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia.
Buktinya, beberapa kegiatan yang membutuhkan eksistensi dari alat ini akan menjadi lebih
tertata. Seperti pada kegiatan budidaya jamur. Alat ini akan mengukur kelembaban dari
ruangan di mana tempat jamur itu ditanam. Alhasil, jamur pun bisa berkembang dengan
sangat baik karena salah satu pengaturan itu. Tidak hanya dalam kegiatan budidaya jamur
saja.
Ternyata, alat ini sudah umum digunakan untuk mengukur tingkat kelembaban kandang reptil,
burung walet, hingga penetasan telur. Fungsinya tentu agar makhluk hidup di dalamnya dapat
berkembang biak dengan baik. Jika di dalam produksi, higrometer biasa diletakkan di dalam
Box suatu produk, katakanlah kamera, yakni untuk menjaga kualitas dan keawetan produk.
Bayangkan jika produk yang sudah dipacking rusak atau berjamur, tentu akan
merugikan perusahaan, bukan? Itu mengapa perusahaan memerlukan alat ini untuk menunjang
performa dari produk mereka. Jika kita membahas mengenai voltmeter, amperemeter,
mungkin sudah menjadi hal biasa karena istilah ini sangat umum. Namun, berbeda dengan
higrometer, tidak semua orang tahu tentang alat ini. Apakah termasuk Anda juga? Lantas,
daripada Anda bingung memikirkannya, mari simak ulasan seputar alat ini juga seputar
Hygrometer digital di bawah!
Apa itu definisi dari Hygrometer? Pengertian Hygrometer adalah sebuah alat yang
dapat digunakan untuk menentukan kelembaban atmosfer yang mana dapat menunjukkan
kelembaban yang relatif. Maksud dari relatif ini adalah persentase daro kelembaban udara,
kelembaban mutlak, atau dari keduanya. Untuk jenis yang standar, alat ini hanya bisa
digunakan untuk mengukur cuaca yang umum saja, yakni kering dan basah. Sedangkan untuk
jenis lainnya merupakan bagian dari humiditas, sebuah perangkat yang berkaitan
dengan alat ukur kelembaban.
Berbicara mengenai skalanya, ada 2 skala pada higrometer. Pertama, skala untuk
menunjukkan kelembaban ruangan. Kedua, skala yang menunjukkan temperatur ruangan.
Untuk mengetahui mana skala yang muncul, Anda bisa meletakkannya di sebuah tempat yang
ingin diukur kelembabannya. Setelah beberapa saat, Anda akan mendapati huruf H yang
menunjukkan skala kelembaban.
Selain higrometer standar, alat ukur ini memiliki versi lama yang bisa dipasang melekat
dengan dinding. Ya, hampir sama dengan termometer. Cara baca hasil dari pengukuran alat
ini, Anda harus terlebih dahulu memberikan udara pada alat ini dengan cara mengipas-
ngipaskan. Hygrometer sendiri dapat dikatakan sebagai perangkat yang menunjukkan suatu
kelembapan atmosfer dan persentase dari kelembaban yang ada di udara (RH). Di zaman yang
serba modern ini, alat tersebut biasa dimanfaatkan untuk melakukan peramalan cuaca
sehingga orang akan tahu lebih cepat bagaimana kondisi cuaca di wilayah mereka.

2) Cara Kerja Hygrometer

Dalam menjalankan tugasnya, alat ukur ini menggunakan


dua termometer yang berguna untuk mengukur suhu biasa
dan suhu lembap. Untuk jenis pertama, air raksa akan
dibiarkan kering untuk mengetahui suhu yang sebenarnya.
Sedangkan untuk jenis kedua akan dibiarkan basah untuk
proses kondensasi uap air.

3) Fungsi Hygrometer:
Ada beberapa fungsi hygrometer yang mana sering kita jumpai dalam kehidupan kita
sehari-hari. Namun, fungsi pokok dari alat ukur ini adalah untuk mengukur kelembapan relatif
atau dalam fisika kita mengenalnya dengan istilah “RH” atau Relative Humidity. Berikut
adalah kegunaan dari alat ini untuk kegiatan sehari-hari:
 Meramal cuaca di sekitar.
 Mengetahui dan monitoring kelembapan laboratorium.
 Mengetahui kelembapan dari ruang penyimpanan.
 Berguna dalam kegiatan pembuatan tanaman.
 Diletakkan di dalam Box penyimpanan barang (Misal: dry Box untuk penyimpanan kamera).
 Dipakai untuk sebuah penelitian.

4) Cara Menggunakan Hygrometer:


Bagaimana menghitung Hygrometer? Cara menggunakan Hygrometer itu sangat
sederhana, tidak jauh berbeda dengan alat ukur termometer. Caranya yaitu dengan meletakkan
alat ini di tempat yang ingin diukur kelembapannya. Lalu, Anda hanya perlu menunggu
beberapa saat saja dan kemudian baca skala yang ditunjukkan. Skala yang terlihat umumnya
ditandai dengan tanda persen (%) bersama dengan derajat Celsius.
Pada alat-alat atau produk elektronik ataupun barang tertentu, peletakan hygrometer adalah
untuk mencegah munculnya jamur. Keberadaan jamur tentu akan membuat barang tersebut
menjadi tidak awet dan cepat rusak.
Lihat Juga: Macam Macam Termometer dan Fungsinya

5) Macam-macam Hygrometer:
Ada beberapa macam Hygrometer yang perlu kita ketahui. Berikut adalah ulasannya:
1. Hygrometer Logam.
Hygrometer logam biasa disebut dengan kertas jenis koil. Apa fungsi dari kertas coil ini?
Kertas ini memiliki fungsi untuk menunjukkan indikasi yang cepat terhadap perubahan
kelembaban. Kertas ini sering kali dipakai untuk perangkat yang terjangkau dengan akurasi
yang terbatas. Cara kerja alat ini adalah dengan mencari unit identik yang banyak
ditunjukkan. Ini juga akan menunjukkan suatu perbedaan yang dapat dilihat dari persentase
10% ataupun lebih.
Kelembaban pada alat ini nantinya akan terserap oleh strip kertas garam. Kertas itu sudah
diresapi dan juga menempel pada kumparan logam. Ini tentu akan menyebabkan perubahan
bentuk yang dapat diketahui dengan mudah. Indikasi dial akan terjadi jika terdapat
perubahan panjang (analog dengan termometer bimetal).
2. Higrometer Rambut Ketegangan.
Dari namanya saja, Anda bisa menebak jika alat ukur ini menggunakan rambut untuk
pengukuran. Rambut yang digunakan adalah rambut manusia dan hewan yang berada di
bawah ketegangan. Mekanisme yang ada pada dial atau skala dapat memperbesar panjang
perubahan rambut dengan kelembaban dan juga perubahan panjangnya.

6) Higrometer Elektronik:
Jika yang sebelumnya menggunakan rambut, maka hygrometer yang satu ini
menggunakan Dewpoint. Ini adalah temperatur yang mengondisikan bahwa suhu pada sampel
udara lembap sedang dalam tekanan yang konstan, yang mana dapat mencapai saturasi uap
air. Pada temperatur ini, pendinginan akan berlanjut ke hasil dalam larutan air.
Lalu, kita juga mengenal istilah cermin Chilled dewpoint yang merupakan instrumen yang
sangat sering dipakai. Dengan cermin tersebut dan juga mekanisme optoelektronik dapat
mendeteksi proses kondensasi yang terdapat pada permukaan cermin.
Umpan balik dari alat ukur ini nantinya yang akan mengendalikan suhu cermin. Tujuannya
adalah untuk melindungi keseimbangan yang dinamis antara penguapan dan juga kondensasi
yang ada pada cermin. Dari situlah, kita bisa mengukur suhu titik embunnya.

7) Bagian-Bagian Hygrometer:
Berikut ini adalah bagian-bagian hygrometer:
 Skala Dry.
Bagian ini bisa dikatakan sebagai bagian utama karena fungsinya adalah untuk mengukur
kelembaban udara sekitar.
 Skala Wet.
Bagian utama yang kedua adalah Skala Wet yang berguna dalam pengukuran suhu udara
yang basah atau jenuh atau lembap.
 Sumbu.
Sumbu adalah bagian yang berfungsi untuk menghantarkan air ke skala wet.
 Tabung.
Tabung pada alat ini berguna dalam penampungan air
 Air.
J. Densitometer

Densitometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur


kerapatan pada zat cair. Untuk menggunakannya, Anda
cukup memasukan alat ini ke dalam cairan yang akan
diukur. Biasanya untuk hal ini Anda membutuhkan cairan
sampel yang cukup banyak. Saat memasukan Densitometer
pastikan alatnya tidak menyentuh wadah tempat cairan
tersebut. Setelah dibiarkan berada di cairan, Anda akan
Densitometer melihat ukurannya ditampilkan pada alat.
Mungkin sebagian besar dari Anda masih sangat asing dengan alat ukur yang satu ini.
Dalam perkembangan zaman yang semakin canggih seperti saat ini. Ada banyak sekali
ditemukan alat-alat baru yang bisa menunjang aktivitas atau kegiatan agar lebih mudah dan
cepat selesai. Salah satu alat ukur terbaru yang bisa Anda jumpai adalah Densitometer.Seperti
yang diketahui Densitometer merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengukur optical
density atau derajat kegelapan. Selain itu alat ini juga sering digunakan untuk mengukur
kerapatan cahaya dari sebuah fotografi atau permukaan biasnya. Untuk mereka yang belajar
atau bekerja dalam bidang industri grafika tentu sudah tidak begitu asing dengan alat yang
satu ini. Namun bagi yang masih belum tahu bagaimana cara kerja Densitometer, simak
ulasan lengkapnya di bawah ini.

1) Pengertian Densitometer :
Apa itu densitometer? Seperti yang sudah sedikit dijelaskan di atas, definisi
densitometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur density sebuah benda. Alat
ukur yang satu ini mampu menentukan derajat kegelapan sebuah benda yang diletakkan di
antara sumber cahaya dan sel fotoelektrik. Alat ini nantinya akan mengukur jumlah cahaya
yang diterima dari sebuah benda (sampel). Kemudian densitometer tersebut akan
menampilkan hasilnya dengan menggunakan satuan OD (Optical Density).

2) Macam – Macam Densitometer :


Secara umum alat ukur densitometer ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa
kategori yang dilihat berdasarkan klasifikasinya. Berdasarkan cara kerja densitometer ini,
terdapat macam-macam densitometer yang mana dapat dibedakan atas:
1. Densitometer Manual.
Merupakan jenis yang memiliki bentuk hampir sama dengan urinometer. Hanya saja untuk
alat ukur densitometer manual ini lebih sering dipakai untuk mengukur massa jenis
berbagai zat cair.
2. Densitometer Digital.
Untuk jenis yang kedua ini sepintas hampir sama dengan yang manual. Namun untuk yang
digital ini memiliki tingkat pembacaan yang cepat dan akurat. Untuk jenis densitometer
terbaru ini terbagi menjadi dua kategori yakni densitometer refleksi dan densitometer
transmisi.
Perbedaan dari kedua jenis tersebut yakni untuk densitometer refleksi sering dipakai untuk
membaca sinar yang direfleksikan oleh permukaan sebuah benda. Sedangkan untuk
densitometer transmisi sering dipakai untuk membaca sinar yang melewati sebuah benda yang
transparan oleh detektor atau sel fotoelektrik.
3) Tipe – Tipe Densitometer :
Perlu diketahui bahwa terdapat beberapa tipe yang ada bisa kita jumpai. Apa saja itu?
Berikut ulasan lengkap terkait tipe-tipe densitometer, antara lain:
 Transmission Densitometer.
Merupakan sebuah densitometer yang dipakai untuk mengukur jumlah cahaya
transparan dengan memakai material transparan. Umumnya untuk tipe densitometer ini
digunakan untuk menentukan perbedaan area original transparency pada sebuah
negative film.
 Bone Densitometer.
Merupakan sebuah alat ukur jenis densitometer yang digunakan untuk mengukur
kepadatan tulang.
 Reflection Densitometer.
Sesuai dengan namanya, untuk tipe densitometer ini dipakai untuk mengukur cahaya
yang direfleksikan dari permukaan atau biasa dikenal dengan istilah original refleksi.
Refleksi yang dimaksud digunakan untuk perhitungan titik yang telah didapatkan.
 TLC Scanner.
Merupakan tipe densitometer yang dipakai untuk mengukur densitas noda bulatan
pada KLT

4) Fungsi Densitometer
Seperti yang sudah sedikit disebutkan di atas bahwa terdapat dua jenis densitometer
yang sering digunakan yakni densitometer manual dan digital. Umumnya masing-masing dari
jenisnya tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Nah langsung saja berikut fungsi
densitometer berdasarkan masing-masing jenisnya.
 Fungsi Densitometer Manual.
Densitometer jenis ini berfungsi untuk mengukur density atau kerapatan zat cair secara
langsung. Angka-angka yang muncul pada bagian tangkai berskala menunjukkan massa
jenis zat cair yang permukaannya tepat berada di posisi angka yang tertera. Salah satu
keuntungan yang bisa didapatkan dengan menggunakan jenis ini yaitu telah menunjukkan
kerapatan dan bobot dari jenis zat. Sehingga untuk mengetahui hasilnya tidak se-rumit
seperti pada piknometer.
 Fungsi Densitometer Digital
Jika dibandingkan dengan jenis yang sebelumnya, densitometer digital ini memiliki banyak
sekali keunggulan, yakni
o Dapat dipakai untuk mengukur densitas transparan
o Berfungsi untuk mengukur densitas cahaya yang dipantulkan dari permukaan sebuah
benda.
o Dapat digunakan untuk mengukur saturasi warna cetak oleh para profesional.
o Dapat dipakai untuk membuat penyesuaian warna sehingga hasilnya dapat sesuai
dengan warna yang diharapkan.

5) Cara Menggunakan Densitometer


Dalam menggunakan densitometer tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Agar
hasilnya sesuai dengan yang diharapkan, pastikan untuk menggunakannya sesuai dengan
standarnya. Nah berikut ini beberapa langkah cara menggunakan densitometer dengan tepat.
1. Langkah pertama yaitu menyalakan tombol on pada densitometer. Perlu diingat sebelum
menggunakan alat ukur ini pastikan untuk melakukan kalibrasi terlebih dahulu pada
densitometer. Untuk kalibrasinya sendiri, sebaiknya menggunakan kalibrasi reference yang
ada.
2. Selanjutnya atur beberapa warna yang ingin dipakai dengan cara mengubah nilai pada
tombol densitometer. Jika Anda sudah selesai mengalibrasi, Anda bisa menempatkan
densitometer di atas warna yang akan dilakukan pengukuran.
3. Langkah berikutnya tekan densitometer dan jika bunyi sudah selesai maka densitas warna
akan langsung muncul di bagian layarnya.
Sebenarnya cara kerja densitometer ini sangatlah sederhana. Prinsip kerja densitometer
sendiri yaitu menggunakan prinsip kerja Archimedes. Langkah awal yang perlu dilakukan
yaitu larutan zat zair yang sudah diukur masa jenisnya ditempatkan pada sebuah tabung kaca.
Selanjutnya Anda bisa mencelupkan densitometer secara pelan-pelan dan pastikan bahwa
tinggi zat cair tersebut benar-benar cukup. Setelah itu tunggu hingga posisi stabil dan massa
jenis zat cair pun dapat dibaca. Skala yang ditunjukkan pada permukaan dari zat cair yang
telah diukur masa jenisnya.
Bagi yang memiliki densitometer di rumah, maka perlu dilakukan pemeliharaan secara
rutin agar alat ukur tersebut tidak mudah rusak. Sebenarnya untuk melakukan pemeliharaan
pada densitometer sangatlah mudah, yakni menempatkan pada permukaan yang datar,
tempatkan pada saat kondisi kering dan tidak lembap. Selain itu Pastikan untuk melakukan
pembersihan pada bagian optik setelah selesai dipakai. Anda bisa menggunakan kertas atau
tisu untuk membersihkannya.
Lalu bagaimana ciri-ciri densitometer bagus? Umumnya untuk mengetahui bagaimana
kualitas densitometer yang bagus dan berkualitas selain melihat dari mereknya, Anda juga
perlu mencoba barang atau produknya. Densitometer yang bagus akan mudah digunakan dan
cenderung memberikan hasil yang cepat dan juga tepat. Bagus tidaknya densitometer juga bisa
dilihat dari fungsi yang dimiliki alat ukur tersebut. Semakin banyak fungsinya maka
densitometer tersebut bagus dan berkualitas. Jadi pastikan untuk memilih densitometer yang
bagus dan berkualitas agar tetap awet dan tahan lama.

K. Timbangan
Alat ini bisa berbentuk bermacam – macam, tapi tujuannya adalah untuk menghitung berat
suatu benda. Bentuk timbangan tradisional bisa terlihat menggunakan pemberat, tapi untuk
keperluan yang lebih detail, Anda bisa menggunakan timbangan digita.
Penggunaan alat ini berbeda tergantung jenisnya. Jika timbangan tradisional, Anda
membandingkan berat barang dengan pemberat yang digunakan. Jika posisi timbanga
seimbang, berarti berat benda sama dengan satuan pemberat yang digunakan. Jika alat digital,
Anda hanya perlu menaruh benda di atas timbangan lalu ukurannya akan langsung muncul.
Bab 4 Kikir
A. Bagian Utama Kikir
Kikir merupakan alat potong yang digunakan untuk pengikisan benda kerja. Kikir
banyak digunakan di bengkel bengkel mesin khususnya di bengkel kerja bangku. Pada
umumnya untuk pekerjaan pekerjaan yang sederhana, menggunakan kikir akan menjadi lebih
ekonomis dibandingkan dengan menggunakan mesin. Kikir umumnya terbuat dari baja karbon
tinggi yang ditempa dan bisa dilanjutkan dengan proses perlakuan panas (heat treatment).
Bagian bagian kikir terdiri dari muka, tumit, tangkai, tepi dan ujung. Panjang suatu kikir
diukur mulai dari ujung kikir sampai bagian tumitnya

Bagian bagian Kikir

Bahan untuk membuat kikir adalah baja karbon tinggi, di mana kandungan karbon pada baja
jenis ini adalah kurang 0,7 sampai 0,8%. Kikir adalah alat perkakas tangan yang berguna
untuk pengikisan benda kerja.
Mengikir merupakan pekerjaan dengan perkakas tangan untuk meratakan permukaan
benda kerja dengan menyayat permukaan bahan benda kerja sedikit demi sedikit, sehingga
dapat dihasilkan permukaan benda kerja hingga mencapai ukuran, kerataan dan kehalusan
tertentu dengan menggunakan kikir yang dilakukan dengan tangan. Pemakaian kikir pada
bengkel kerja bangku. Dikarenakan bentuk benda kerja yang semakin hari semakin kompleks,
maka dibuatlah bermacam bentuk kikir, sehingga semua jenis pembuatan bentuk bentuk benda
kerja dapat dilayani oleh kikir sebagai peralatan pemotongan. Di samping itu dengan semakin
banyaknya jenis bahan untuk pembuatan benda kerja maka dibuatlah berbagai jenis kikir
dengan berbagai macam bahan untuk memproduksinya. Agar semua jenis bahan dapat
dipotong dengan menggunakan jenis kikir berdasarkan untuk pembuatannya. Pemakaian kikir
pada bengkel kerja bangku adalah sangat luas, yaitu dari pekerjaan awal/kasar sampai
pekerjaan akhir atau finishing. Berbagai bentuk atau penampang permukaan yang rata sampai
bentuk bulat/radius dan bentuk sejajar dapat dikerjakan dengan kikir. Untuk mendapatkan
pisau potongnya maka permukaan kikir dicacah dengan pisau yang keras dan tajam. Hal yang
harus diperhatikan pada saat mengikir adalah:
a. Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja.
b. Pencekaman benda kerja.
c. Pemegangan kikir.
d. Posisi kaki dan badan.
e. Gerakan kikir.
f. Kebersihan kikir.
Kikir dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis berdasarkan padajenis gigi
pemotongnya, yaitu kikir bergigi tunggal dan kikir bergigi kembar/dua. Kikir dengan gigi
potong tunggal digunakan untuk pemotongan benda kerja secara halus. Artinya pemotongan
tidak dapat dilaksanakan secara tepat, tetapi hasil pengikiran pada permukaan benda kerja
menjadi lebih halus. Kikir bergigi tunggal arah gigi pemotongnya diagonal terhadap
permukaan kikir. Kikir dengan dua gigi pemotong yang saling bersilangan dapat melakukan
pemotongan secara cepat, tetapi hasil pengikirannya kasar. Jadi kikir ini sangat cocok untuk
pekerjaan pendahuluan atau pekerjaan kasar, sedangkan kikir dengan gigi pemotong tunggal
digunakan untuk pekerjaan akhir atau finishing. Ditinjau dari sifat kekasaran gigi
pemotongnya maka kedua jenis kikir ini juga mempunyai lima sifat kekasaran yaitu sangat
kasar, kasar, sedang, halus dan sangat halus.

B. Jenis Kikir Berdasarkan Jenis Gigi


Gigi Kikir dapat dibedakan menjadi potongan tunggal dan potongan ganda. Kikir
dengan potongan tunggal mempunyai barisan (guratan) gigi satu arah yang menyudut sekitar
65 - 85 derajat terhadap sumbu kikir. Kikir potongan tunggal sering digunakan untuk
pengikiran dengan tekanan ringan seperti pada pengerjaan finishing (penyelesaian) dan untuk
menajamkan pisau, gunting, atau gigi bilah gergaji.

Jenis Kikir Berdasarkan Jenis Gigi

Kikir dengan potongan ganda mempunyai dua arah barisan gigi yang saling
bersilangan. Barisan pertama memiliki sudut sekitar 45 - 55 derajat terhadap sumbu kikir dan
barisan kedua menyudut sekitar 70 - 80 derajat terhadap sumbu kikir. Barisan gigi kedua
memotong dalam arah diagonal yang berlawanan dengan barisan pertama serta memiliki
barisan gigi yang lebih halus dari pada barisan gigi pertama. Kikir potongan ganda digunakan
dengan tekanan yang lebih besar dibandingkan dengan kikir potongan tunggal dan dapat
mengikir benda kerja lebih cepat.
Bagian tepi kikir ada yang bergigi ada juga yang polos tanpa gigi. Tepi kikir yang
polos tanpa gigi sering disebut sebagai tepi aman. Dengan adanya tepi aman, maka kikir dapat
digunakan untuk mengikir satu permukaan tetapi bagian tepi aman kikir tidak akan mengikir
bidang yang berdekatan, misalnya pada saat mengikir benda kerja yang memiliki bidang siku
siku.
Tepi kikir bergigi Kikir barisan gigi melengkung

Tepi kikir tanpa gigi Kikir dengan gigi parut


Tepi Kikir

Selain kikir dengan barisan gigi yang miring seperti kedua kikir di atas ada juga kikir
yang dibuat dengan barisan gigi yang melengkung. Baik kikir dengan bentuk barisan gigi
miring maupun kikir barisan gigi melengkung keduanya dilengkapi dengan pemutus beram
(tatal). Pada kikir dengan barisan miring pengeluaran beram terjadi hanya pada satu sisi,
sedangkan pada kikir barisan lengkung pengeluaran beram atau tatal terjadi pada kedua
sisinya. Kikir dengan barisan gigi lengkung banyak digunakan untuk perbaikan bodi otomotif.
Selanjutnya dikenal juga kikir dengan gigi parut. Gigi gigi dari kikir potongan parut
ini dibentuk secara individual dengan alat potong tunggal. Kikir potongan parut umumnya
digunakan untuk mengikir kayu. Untuk menyelesaikan pengikiran dengan derajat kehalusan
yang berbeda maka harus digunakan tingkat kekasaran kikir (banyak gigi setiap inci) yang
berbeda pula. Umumnya kikir dibedakan menjadi kikir kasar, sedang dan kikir halus yang
dibedakan atas dasar banyaknya gigi per inci, seperti tabel di bawah ini.

C. Berdasarkan kode kekasaran gigi


Berdasar kekasaran gigi, kikir dibedakan dengan kikir halus, sedang dan kasar. Jenis
kikir ini dapat dilihat pada tabel berikut. Ada lima tingkat kekasaran dari gigi-gigi pemotong
kikir seperti telah dijelaskan sebelumnya. Masing-masing kikir dengan tingkat kekasarannya
mempunyai kegunaan masing-masing, yaitu:
a. Kikir sangat kasar digunakan untuk pemotongan secara cepat sehingga ia digunakan
untuk pemotongan pendahuluan. Hasil pengikiran kasar, tidak halus.
b. Kikir kasar digunakan untuk pemotongan awal, tanpa memperhitungkan kehalusan
permukaan benda kerja.
c. Kikir sedang digunakan untuk menghaluskan permukaan setelah dikikir dengan
menggunakan kikir kasar atau kikir sangat kasar sebelum dikerjakan dengan
menggunakan kikir halus.
d. Kikir halus digunakan untuk pengikiran pada pekerjaan akhir/finishing di mana
kehalusan permukaan benda kerja sangat diperlukan
e. Kikir sangat halus digunakan untuk pekerjaan finishing terutama untuk benda kerja
dengan ketelitian yang tinggi.
Ada berbagai ukuran panjang kikir, seperti kikir dengan panjang 4", 6", 8", 10", 12",
14" dan 16 inci. Untuk pengerjaan umum biasanya digunakan kikir dengan panjang antara 10
inci sampai 16 inci. Untuk pengikiran benda benda kecil dipakai kikir dengan panjang 4 inci
sampai 6 inci.
Tabel Jenis Kikir Halus, Sedang dan Kasar

Banyak Gigi
12 152025313846566868100116
-3.5
00 0 1 2 3 4 5 6 8
Panjang Kikir 80Peninjukan Nomor
4.0-8.0 000123456
10.0-
00 0123456 8
12.0

KeteranganMutu
00=Kasar 2= Sedang 5= Setengah Lembut
3= Setengah
0= Setengan Kasar
Halus 6= Lembut
1= Agak Halus 4= Halus 8= Sangat Lembut

BanyaknyaGigi
No Kasar Kode Penggunaan
tiap panjang 1 Cm

1 Kasar Pekerjaan kasar dan tidak presisi


38 31 2520 15 12
4 3 21 0 00

2 Medium Pekerjaan Sedang

3 Halus Pekerjaan Finishing da Presisi


84 56
8 6

D. Berdasarkan penampang

Penampang kikir

Dilihat dari bentuk penampangnya, kikir mempunyai bermacammacam bentuk dan


kegunaannya, antara lain:
a. Kikir plat, untuk pengikiran bidang rata
b. Kikir pilar, untuk pengikiran bidang yang besar
c. Kikir segi empat, untuk pengikiran penampang persegi maupun lubang segi empat
d. Kikir segi tiga, untuk lubang segitiga maupun runcing 600 atau lebih
e. Kikir pisau, untuk alur pasak dan ekor burung dengan sudut kurang dari 600
f. Kikir bulat, untuk lubang bulat, rongga cekung
g. Kikir setengah bulat, sisi ratanya untuk bidang rata, sisi bundar untuk rongga bundar/cekung
h. Kikir silang, untuk lekukan dan pembulatan
E. Jenis Kikir dan Penggunaannya
Ada beberapa jenis kikir yang umum digunakan, seperti kikir segi empat, kikir pilar,
kikir rata, kikir segi tiga, kikir bulat, kikir pisau dan lain lain.

a. Kikir flat

Kikir flat (kikir rata) memiliki penampang segi empat


dengan lebar kikir sedikit tirus ke arah ujungnya. Kikir ini
mempunyai potongan ganda pada kedua mukanya dan
potongan tunggal pada bagian tepinya. Kikir flat digunakan
untuk pengikiran bidang rata dan untuk pengerjaan umum.
Kikir flat

b. Kikir Tangan

Kikir tangan (hand file) memiliki penampang segi empat


yang lebih tipis daripada kikir flat dan memiliki lebar yang
seragam sepanjang badannya. Kikir ini mempunyai
potongan ganda pada kedua mukanya dan potongan tunggal
pada salah satu tepinya serta pada tepi lainnya polos tanpa
gigi sebagai tepi aman. Kikir tangan digunakan untuk
Kikir Tangan pengikiran penyelesaian atau finishing.

c. Kikir Pilar
Kikir pilar memiliki penampang segi empat dengan bentuk
hampir persegi dan mempunyai lebar yang seragam
sepanjang badannya. Kikir pilar bisa bergigi kasar, sedang,
atau halus. Kedua muka kikir mempunyai potongan ganda
dan kedua tepinya memiliki potongan tunggal atau salah
satunya polos tanpa gigi sebagai tepi aman. Kikir pilar
biasanya digunakan untuk pengikiran alur alur pasak (key
way) serta untuk pengikiran celah celah yang sempit.
Kikir Pilar
d. Kikir Persegi

Dari namanya kikir ini mempunyai bentuk penampang


persegi atau bujur sangkar. Kikir persegi atau kikir
bujur sangkar memiliki bentuk tirus pada arah
memanjang dan semua sisinya memiliki potongan
ganda dengan bentuk gigi kasar, sedang atau halus.
Kikir persegi digunakan untuk pengikiran penampang
persegi dan lubang lubang yang berbentuk segi empat.
Kikir Persegi
e. Kikir Segi Tiga

Kikir ini mempunyai bentuk penampang segi tiga dengan


bentuk tirus ke arah ujungnya. Kikir segi tiga memiliki
potongan ganda pada semua sisinya dan bisa bergigi kasar,
sedang atau halus. Kikir segi tiga digunakan untuk
pengikiran sudut sudut runcing 60° atau lebih, pengikiran
takikan, dan lubang lubang segi tiga.
Kikir Segitiga

f. Kikir Bulat

Kikir bulat sering disebut juga sebagai kikir ekor tikus.


Kikir ini memiliki penampang yang bulat dan mempunyai
bentuk tirus ke arah ujungnya. Kikir bulat mempunyai
potongan ganda dan biasanya bergigi kasar tapi ada juga
yang bergigi sedang atau halus. Kikir ini dipakai untuk
mengikir lubang lubang yang berbentuk bulat serta untuk
Kikir Bulat pengikiran bidang bidang yang cekung.

g. Kikir Setengah Bulat


Kikir ini mempunyai bentuk penampang setengah
bulat. Kikir setengah bulat memiliki dua sisi yang berbeda,
yaitu sisi yang lengkung dan sisi yang rata. Sisi lengkung
dari kikir ini memiliki potongan tunggal sedangkan sisi
ratanya memiliki potongan ganda. Kikir setengah bulat
mempunyai bentuk tirus pada bagian lebarnya maupun pada
bagian tebalnya. Kikir setengah bulat biasanya bergigi kasar
tapi ada juga yang bergigi sedang atau halus. Sisi
Kikir Setengah Bulat lengkungnya digunakan untuk pengikiran lubang lubang
yang bulat dan celah celah yang cekung sedangkan sisi
ratanya digunakan untuk pengikiran bidang yang rata atau
h. Kikir pisau pekerjaan umum.

Kikir ini memiliki bentuk penampang segitiga lancip


melengkung dengan ketirusan yang sempit pada bagian
yang tajamnya. Kikir pisau mempunyai potongan ganda
pada bagian mukanya dan potongan tunggal pada bagian
tepi yang tajamnya serta bagian tepi yang lainnya
merupakan tepi aman, biasanya bergigi kasar tapi ada juga
yang memiliki gigi sedang atau halus. Kikir pisau dipakai
Kikir pisau untuk pengikiran penyelesaian (finishing), pengikiran celah
celah yang sempit, dan alur alur dengan sudut hingga 10°.
i. Kikir Gergaji

Kikir gergaji sering juga disebut sebagai kikir pengasah,


terutama dirancang untuk menajamkan bilah alat potong.
Umumnya gigi kikir gergaji memiliki bentuk segitiga atau
bentuk intan, karena kikir ini dirancang untuk pas diantara
gigi gigi gergaji. Kikir gergaji memiliki potongan tunggal,
hal ini dimaksudkan untuk memberikan hasil pengikiran
yang halus. Ada beberapa jenis kikir gergaji yang
dikembangkan untuk mengasah bilah atau daun gergaji
Kikir Gergaji tertentu, seperti kikir gergaji untuk mengasah bilah gergaji
mesin (chain saw). Kikir gergaji jenis ini bisa berbentuk
bulat, segi empat atau persegi.

j. Kikir Warding
Kikir warding (warding file) sering disebut juga
sebagai kikir tukang kunci. Kikir ini mempunyai bentuk
tirus yang tajam sampai ke ujung yang sangat berguna
untuk mengikir bagian bagian yang sempit. Kikir warding
umumnya merupakan kikir dengan potongan ganda pada
bagian mukanya dan potongan tunggal pada bagian tepinya.
Kikir warding digunakan untuk memperbaiki kunci dan
Kikir Warding mengikir takikan takikan pada anak kunci serta celah celah
yang sempit.

k. Kikir jarum
Kikir jarum merupakan khas kikir Swiss yang dipakai untuk pengikiran
dengan tingkat presisi yang lebih tinggi, khususnya dalam pengerjaan
logam seperti pembuatan perhiasan, arloji, instrumen dan elektronik.
Kikir jarum sangat cocok digunakan untuk membuat pola dekoratif
pada perhiasan, bilah pisau dan gagang pisau serta pekerjaan detail
lainnya. Kikir jarum juga dapat digunakan untuk pembuatan model dari
plastik, resin atau timah yang berukuran kecil. Kikir jarum umumnya
mempunyai potongan ganda. Biasanya kikir jarum memiliki gagang
berbentuk bulat panjang yang bersatu dengan badan kikir. Tetapi
Kikir Jarum gagang ini sangat kecil yang membuat tangan menjadi sakit jika
digunakan dalam waktu yang lama. Untuk mengatasi hal ini telah
dikembangkan pegangan kikir jarum yang lebih aman dan nyaman saat
digunakan. Pegangan ini bisa diatur sehingga dapat dipasang pada
berbagai ukuran kikir.

l. Kikir rifel
Kikir rifel merupakan kikir Swiss yang memiliki ujung ganda dengan bentuk yang
berbeda beda. Kikir rifel dirancang untuk mengikir rongga rongga atau celah dengan bentuk
yang tidak beraturan dan sempit. Kikir rifel mempunyai bentuk gigi konvensional atau gigi
parut, kikir ini memiliki ujung ujungnya yang kecil dan ramping sehingga memudahkan
pengikiran detail yang halus. Kikir rifel banyak digunakan dalam pembuatan cetakan dan
perhiasan. Kikir rifel dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu kikir rifel pembuat stempel dan
kikir rifel pengrajin perak, keduanya tersedia dalam berbagai bentuk dan pola.

Kikir rifel pembuat stempel merupakan kikir rifel


yang lebih kecil dan presisi. Dari namanya kikir ini
digunakan oleh pembuat stempel, selain itu kikir rifel
banyak juga digunakan oleh pengrajin perhiasan, pembuat
instrumen dan pembuat patung. Kikir rifel pengrajin perak
memiliki ukuran yang lebih panjang dan lebih lebar
dibandingkan dengan kikir rifel pembuat stempel. Kikir
Kikir rifel rifel ini tidak hanya digunakan oleh para pengrajin perak,
tetapi banyak juga digunakan oleh para pembuat cetakan
logam.

F. Jenis Kikir Berdasarkan Panjang


Ukuran kikir yang banyak digunakan di industri dan lembaga pendidikan berkisar
antara panjang 4 inchi sampai dengan 12 inchi. Biasanya disesuaikan dengan kebutuhan
pekerjaan, dalam hal ini tentunya pekerjaan yang besar memerlukan kikir yang panjang.

Kikir Berdasarkan Panjang

G. Pekerjaan Mengikir
Pekerjaan pengikiran akan berhasil dengan baik apabila para pekerja mengetahui
tentang jenis kikir yang harus digunakan sesuai dengan bahan yang akan dikerjakan, cara
menjepit benda kerja yang benar, cara memegang kikir yang benar. Cara memegang kikir
yang salah dapat mengakibatkan cepat merasa lelah, sehingga pekerjaan menjadi lambat atau
kalau ditinjau dari segi ekonomisnya tidak menguntungkan. Rasa lelah kemungkinan akan
dapat menimbulkan kecelakaan kerja, sebab dengan rasa lelah konsentrasi pekerja menjadi
menurun. Dengan menurunnya konsentrasi, maka kecelakaan kerja akan mudah terjadi, posisi
mengikir yang baik disajikan pada gambar berikur ini.
Cara Memegang Tangkai Kikir

Posisi Kaki Saat Menggunakan Kikir Pada Ragum

Cara Memasang Kikir


Bab 5 Gergaji
A. Bagian Utama Gergaji
Gergaji besi digunakan untuk memotong baja dan logam lainnya. Ini juga bisa
digunakan untuk memotong plastik, atau juga kayu, meski biasanya tidak digunakan untuk
memotong kayu. Kadang-kadang disebut gergaji adjustable karena panjang frame dapat
diubah untuk menahan bilah dengan ukuran yang berbeda. Pisau gergaji tangan manual di
pasaran biasanya dipasok dalam dua ukuran panjang yang standar yaitu 250mm dan 300mm.
dua ukuran ini dapat dipasang pada frame gergaji Jika sekrup pengatur dilepas, rangka bisa
ditekan ke pegangan sehingga bilah yang lebih kecil pas dengan gergaji besi.

Pisau gergaji juga digambarkan dengan jumlah gigi


per inci (TPI). Mata pisau gergaji memiliki ukuran gigi 14,
18, 24, 32 per 25mm (inci). Sebuah pisau dengan 14 TPI
kasar, pisau dengan 24 TPI sedang, sementara pisau dengan
32 TPI sangat halus, dibawah ini diperlihatkan tabel mata
pisau untuk gergaji dengan ukuran jumlah gigi (TPI) dan
penggunaannya
Gergaji Besi

Tabel Mata Pisau Untuk Gergaji Dan Cara Penggunaanya

Jumlah mata pisau per inch Kegunaan pemotongan


14 gigi per inch (TPI) (kasar) Untuk alumunium, dan logam lunak
18 gigi per inch (TPI) (cukup kasar) Untuk pemotongan umum
24 gigi per inch (TPI) (sedang) Untuk pemotongan besi 5 - 6 mm
32 gigi per inch (TPI) (halus) Untuk pemotongan hollow dan pipa

Cara penggunaan gergaji harus diperhatikan kecepatan nya berdasarkan bahan yang
akan dipotong. semakin keras bahan semakin lambat gerakan pemotongannya. disamping
stand berdiri yang baik dan cara memegang gergaji berguna sekali dalam menentukan tekan,
ayunan dan kecepatan. Ketika mata gergaji tumpul atau putus dan perlu diganti.

Mata Pisau gergaji itu bisa diganti dengan melonggarkan


adjuster sayap sayap sampai terlepas dari dua 'kancing' atau
stud yang biasanya menahannya dalam ketegangan di
bingkai. Mata Pisau gergaji harus selalu diposisikan dengan
gigi yang mengarah kedepan atau menjauh dari gagangnya.
Dua jenis gergaji besi umumnya tersedia. Bilah Baja
Karbon Tinggi digunakan untuk pemotongan /
penggergajian umum. Mereka tidak bertahan lama dengan
pisau High Speed Steel. Ini jauh lebih mahal tapi tetap
Memilih Mata Pisau bertahan lebih lama dan cocok untuk memotong bahan
keras seperti baja tahan karat dan paduan.
Memilih Pisau gergaji yang benar agar sesuai dengan bahan yang harus dipotong
penting saat memasang gergaji besi. Pisau High Speed Steel (HSS) digunakan untuk material
yang tangguh dan tahan, sedangkan bilah Baja Karbon Tinggi untuk pemotongan umum.
Memilih jumlah gigi yang benar per inci ( 25,4 mm ) juga penting. Aturan umumnya adalah
setidaknya tiga gigi harus melintasi permukaan material yang akan dipotong. Material bahan
yang akan di potong harus ditandai dengan hati-hati. Ini biasanya melibatkan menggunakan
alat lain seperti siku busur dan penggores. Satu tangan memegang gagang gergaji tangan.
Perhatikan bagaimana jari telunjuk digunakan untuk menopang pegangan dan juga menunjuk
ke arah pemotongan. Tangan satunya memegang bingkai, di dekat sayap sayap. Pemotongan /
penggergajian harus dilakukan dekat dengan rahang ragum dan tidak lebih dari 10 mm. Ini
memastikan bahwa logam tidak melenturkan atau membengkokkan di bawah kekuatan gergaji
besi dan gerakan penggergajian.

B. Panduan Memilih Mata Pisau Gergaji Besi


Diagram pisau berikut ini adalah pedoman umum untuk memotong dengan gergaji
besi. Untuk menemukan pisau yang spesifik dan rekomendasi dengan ketebalan material
untuk produsen pisau tertentu, periksa kemasan produk untuk bagan yang sama dengan yang
ditunjukkan dalam artikel ini.

Tipe Material TPI Ketebalan Material


Logam Tebal, Kayu 14 1/8" - 1/2"
Logam Berat, Kayu & Plastik Logam Sedang,
18 Kayu & Plastik
1/8"Logam
- 1/2" Tipis, Kayu & Plastik
24 3/32" - 5/16"
32 kurang dari 1/8"
Kaca, Keramik, Marmer,Kaca Serat & BajaBatang Karbida-

Semakin rendah TPI semakin besar


kesenjangan antara gigi ... dan semakin panjang
gigi. Hal ini memungkinkan lebih banyak
pemindahan material dan pembersihan dengan
setiap gergaji, sehingga menghemat waktu
pemotongan. Semakin tinggi TPI ... semakin
kecil jarak antara gigi ... dan semakin pendek
gigi. Hal ini memungkinkan pisau untuk
memotong ketebalan material yang lebih tipis
Mata Gergaji tanpa terpaku pada material (referensi. Bagian:
32-TPI Gambaran Umum Gergaji Besi).

a) 14-TPI Hacksaw Blade

1) Cut thick metal 1/8″ – 1/2″ (3.2mm – 12.7mm), including: steel, rebar, stainless,
aluminum, and brass.
2) Cut U-channel / C-channel, etc. with a minimum wall thickness of 1/8″.
Penggunaan 14-TPI Hacksaw Blade

Menggunakan pisau 14-TPI untuk memotong logam tebal (lebih dari 1/8 ″) akan
mempercepat pemotongan dibandingkan dengan pisau 18-TPI.

Material14-TPI 18-TPI 1/8" Baja U-Channel 27 sec. 30 sec. 1/2" Rebar24 sec. 26

1) Tes kecepatan adalah perkiraan berdasarkan variasi mencoba mempertahankan tingkat


pemotongan tangan yang stabil. Beberapa tes dilakukan untuk membuat rata-rata
2) Pisau gergaji besi Lenox baru digunakan untuk konsistensi.

Catatan 1: Pisau 14-TPI secara efektif memotong cabang-cabang pohon dan material
pembingkaian kayu, tetapi saya menemukan bahwa gergaji pemotong kayu khusus atau lipat
gergaji menjadi pilihan investasi yang lebih baik daripada menyimpan gergaji besi 14-TPI
untuk jenis pemotongan ini.

Catatan 2: Pisau 14-TPI Lenox memiliki nilai ketebalan minimum 1/8 ″, sedangkan pisau
Morse 14-TPI memiliki nilai ketebalan minimum 3/16 ″. Kami menguji kedua merek pisau
untuk menemukan kebenaran dalam pedoman ini.
 The Lenox 14-TPI blade efektif memotong 1/8 ″ bahan tebal, seperti yang disebutkan.
 Pisau Morse 14-TPI berjuang untuk memotong di bawah 3/16 ″ dan tidak efektif
dalam memotong 1/8 ″ bahan tebal.
Catatan 3: Menemukan pisau 14-TPI di toko perbaikan rumah lokal mungkin tidak dapat
dilakukan, dan banyak dari merek gergaji besi tidak menawarkan model 14-TPI. Jangan
khawatir, pisau 14-TPI bukan prioritas untuk proyek pemilik rumah. Namun, pedagang yang
membutuhkan gergaji untuk memotong logam berat mungkin ingin bereksperimen dengan
pisau 14-TPI dibandingkan dengan menggunakan pisau 18-TPI.

b) 18-TPI Hacksaw Blade

Penggunaan 18-TPI Hacksaw Blade


1) Potong logam tebal 1/8 ″ - 1/2 ″ (3.2mm - 12.7mm), termasuk: baja, rebar, stainless,
aluminium, dan kuningan.
2) Cut tubing, U-channel / C-channel, dll. Dengan ketebalan dinding minimum 1/8 ″
3) Potong kayu 1/2 ″ dan lebih besar.
4) Potong PVC 1/2 ″ dan lebih besar.

Pisau 18-TPI memberi Anda banyak kemampuan pemotongan yang sama dengan pisau 14-
TPI, tetapi dengan sedikit usaha dan pemotongan yang lebih halus.

Potong berbagai ketebalan kayu.


Gergaji besi bukan pilihan ideal untuk memotong kayu, tetapi untuk proyek acak di mana
pemotongan presisi tidak diperlukan, gergaji besi akan menyelesaikan pekerjaan, mis.
memotong dahan pohon, mendemonstrasikan dinding kecil atau struktur bangunan.

Gergaji besi sangat efektif untuk proyek pemasangan pipa yang menggunakan PVC.
Sebuah pisau 18-TPI memotong pipa PVC, apakah mencoba untuk memotong dan menghapus
pipa yang ada, atau memotong PVC baru untuk panjang untuk proyek pipa. Misalnya.
mengganti tempat pembuangan sampah, pompa air, atau proyek drainase luar. Sebuah pisau
utilitas tugas berat bekerja dengan baik untuk menusuk PVC setelah setiap potong.

Catatan: Blade DeWalT 18-TPI memiliki rating ketebalan material 1/4 ″ - 1/2 ″. Kebanyakan
blade 18-TPI lainnya memiliki ketebalan material yang minimal 1/8 ″, yang pisau DeWalT
18- TPI potong dengan efektif juga. Perbedaan yang membingungkan dalam rekomendasi
ketebalan material nominal 18-TPI DeWALT.

c) 24-TPI Hacksaw Blade

Penggunaan 24-TPI Hacksaw Blade

1) Potong logam tebal 3/32 ″ - 5/16 ″ (2.4mm - 7.9mm), termasuk: baja, stainless, aluminium,
dan kuningan.
2) Cut tubing, U-channel / C-channel, dll. Dengan ketebalan dinding minimum 3/32 ″
3) Potong kayu 1/16 ″ dan lebih besar.
4) Potong PVC 1/2 ″ dan lebih besar.

Sebuah 24-TPI menjadi standar pada hacksaws dan dari pengujian kami menawarkan
jangkauan paling banyak. Jumlah dan ukuran gigi tidak terlalu kecil atau terlalu besar.

Catatan 1: Lenox memeringkat pisau 24-TPI mereka untuk memotong 3/32 ″ hingga 5/16 ″
untuk material yang dikeraskan, tetapi lebih banyak material yang lebih lunak dapat dipotong.
-Memotong PVC dengan pisau 24-TPI sama efektifnya dengan menggunakan pisau 18-TPI.
-Potong kayu dan paku kayu dari 1/16 ″ dan lebih tebal.

Catatan 2: Gunakan kekuatan atau gergaji tangan untuk membuat potongan yang sangat
akurat. Saya merekomendasikan gergaji mitra Nobex 180 karena banyak alasan, termasuk:
pemotongan yang cepat dan tepat tanpa debu dari gergaji listrik. Cocok untuk proyek dalam
ruangan!

d) 32-TPI Hacksaw Blade

Penggunaan 32-TPI Hacksaw Blade

1) Potong logam hingga 1/8 ″ (3.2mm), termasuk: baja, stainless, aluminium, tembaga,
dan kuningan.
2) Potong saluran-U / saluran-C, dll. Hingga 1/8 ″.
3) Memotong pipa dan saluran tembaga yang kaku.
4) Potong kayu 1/16 ″ dan lebih kecil.

Pisau 32-TPI adalah suatu keharusan ketika memotong bahan tipis, misalnya saluran listrik
dan pipa tembaga.

Mata Pisau 32 TPI dan 24 TPI

Catatan 1: Pisau 32-TPI diberi nilai untuk memotong material hingga 1/8 ″ materi, tetapi
pemotongan pisau 24-TPI sama efektif dan lebih cepat untuk material di atas 3/32 ″ ‘.

Catatan 2: Sesekali selokan downspout rusak dan perlu diganti. Sayangnya, gergaji besi
(bahkan dengan blade 32-TPI) bukanlah solusi ekonomis untuk memangkas downspout baru
menjadi panjang. Bahan ultra tipis menyebabkan gigi untuk digantung. Untuk memotong
selokan dan material downspout gunakan gergaji melingkar dengan pisau pemotong logam.
C. Jenis Gergaji dan Fungsinya

a. Back Saw

Gergaji ini umumnya memiliki ukuran yang


pendek. Memiliki bilah potong yang tipis
yang diperkuat di bagian tepi atasnya.
Biasanya digunakan untuk pemotongan yang
membutuhkan kesimetrisan. Sehingga
membutuhkan pemotongan yang lurus, halus
Back Saw dan konsisten.
b. Bow Saw

Gergaji yang memiliki bentuk seperti busur.


Memiliki mata potong yang relatif panjang yang
memiliki banyak gigi dan bisa diganti apabila
sudah tumpul. Umumnya digunakan untuk
pekerjaan di luar ruangan seperti pemotongan
kayu.
Bow Saw

c. Coping Saw

Gergaji yang memiliki bilah potong yang kecil.


Gergaji ini sangat cocok untuk pekerjaan yang
presisi. Contohnya untuk pemotongan berbagai
bentuk yang simetris. Umumnya dimiliki oleh
tukang ledeng, tukang kayu, hingga tukang
mainan
Coping Saw

d. .Crosscut Saw

Gergaji yang dirancang untuk pemotongan kayu


secara kasar. Memiliki bilah potong yang relatif tebal,
dengan gigi besar yang miring. Menurut jumlah
pegangannya, gergaji ini ada dua jenis. Yaitu yang
memiliki pegangan satu dan dua. Gergaji dengan satu
pegangan digunakan untuk pemotongan kasar yang
hanya membutuhkan satu orang. Sedangkan yang
memiliki dua pegangan dirancang untuk pemotongan
kasar yang membutuhkan dua orang. Seperti pada
penebangan.

Crosscut Saw
e. Fret Saw

Gergaji yang mirip dengan coping saw. Perbedaannya


hanya pada panjang bilah pemotongnya yang lebih
pendek. Gergaji ini memiliki bingkai yang lebih
panjang dan lebih besar. Sehingga memingkinkan
pemotongan yang lebih dalam dibanding coping saw.
Cocok sekali digunakan untuk pemotongan yang
rumit.
Fret Saw

f. Hacksaw

Gergaji yang umumnya digunakan untuk


pemotongan logam seperti pipa. Gergaji ini
cukup ringan dan serbaguna. Bisa digunakan
untuk memotong kayu, plastik, maupun logam.
Memiliki bilah potong khusus dengan jumlah
gigi antara 18 sampai 32 gigi setiap inchi.
Hacksaw

g. Japanese Saw (Gergaji Jepang)

Gergaji ini dirancang dengan satu pegangan dan


memiliki bilah potong yang kuat dan tipis.
Gergaji ini lebih cocok digunakan dibandingkan
back saw. Karena memiliki kelebihan bisa
menjangkau tempat yang tidak bisa dijangkau
gergaji lain. Menurut tingkat kekerasannya,
gergaji ini dibagi menjadi tiga jenis. Yaitu
dozuki, ryoba, dan kataba. Diurutkan dari untuk
pemotongan kayu yang lunak sampai keras
dengan tingkat presisi yang sama.
Gergaji Jepang

h. Keyhole Saw
Gergaji yang memiliki bentuk seperti kunci.
Memiliki gagang yang bundar dan bilah tunggal
yang meruncing dari pangkal ke ujung. Gergaji
ini sangat berguna dalam pengerjaan dry wall.
Terutama untuk mengganti bagian yang
Keyhole Saw berukuran kecil.
i. Pruning Saw

Gergaji ini memiliki bilah pemotong dengan


bentuk melengkung. Sehingga pegangannya
dirancang seperti pegangan pistol (pistol grip).
Bilah potongnya lebar dan memiliki gigi dengan
dua arah pemotongan untuk pemotongan yang
Pruning Saw lebih cepat.

j. Rip Cut Saw


Sering disebut sebagai gergaji tangan. Gergaji
yang hampir semua orang memilikinya.
Memiliki ukuran gigi yang relatif kecil dan
dirancang khusus untuk pemotongan kayu.
Rip Cut Saw Biasanya tukang kayu memiliki jenis gergaji ini
dengan ukuran panjang yang berbeda-beda.
k. Veneer Saw

Gergaji yang dirancang khusus memiliki dua


mata potong yang memiliki 13 gigi per inch.
Biasanya digunakan untuk pekerjaan yang
presisi sehingga memiliki bilah potong yang
pendek
Veneer Saw

l. Wallboard Saw

Gergaji yang mirip dengan keyhole saw namun


memiliki ukuran bilah yang lebih pendek, lebih
lebar. Memiliki jumlah gigi yang lebih sedikit
per inch nya. Dirancang khusus agar dapat
menembus tembok. Atau untuk mengawali
Wallboard Saw pekerjaan sebelum menggunakan gergaji mesin.

m. Hand Powered Pocket Chainsaw

Berupa rantai panjang yang memiliki gigi dan memiliki dua


pegangan. Gergaji ini dapat dilipat dan dimasukkan ke dalam saku.
Gergaji yang cocok sekali bagi para penjelajah hutan.
Hand Powered
Pocket
Chainsaw
n. Band Saw (Stationary)

Gergaji dengan ukuran yang cukup tinggi. Memiliki puli-puli di


bagian atas dan bawah meja potong untuk menggerakkan sabuk
atau pita kontinyu. Sabuk ini memiliki gigi-gigi halus yang dapat
memotong benda kerja. Gergaji ini sangat cocok untuk
pemotongan dengan lengkungan yang rumit. Namun hanya
terbatas untuk kedalaman beberapa inch. Cocok untuk
pengerjaan pemotongan kayu, tabung, pipa, dan PVC. Gergaji ini
juga cocok untuk melakukan pemotongan yang tipis di bagian
tepi benda kerja. Namun harus membutuhkan kesabaran dan
ketelitian agar hasil pemotongannya maksimal.
Band Saw

o. Band Saw (Portable)

Mesin ini adalah versi kecil dari band saw (stationer).


Mesin ini dapat melakukan sebagian pekerjaan yang
sama seperti band saw (stationer). Kelebihan dari
gergaji ini adalah bisa dibawa atau dipindahkan
dengan mudah.

Band Saw

p. Chainsaw

Sesuai dengan namanya, gergaji ini


menggunakan rantai yang terdapat gigi ripping
untuk proses pemotongan. Gergaji ini termasuk
dalam kategori band saw. Gergaji umumnya
digunakan untuk pengerjaan kayu seperti pada
penebangan pohon.

Chainsaw
q. Mini Chainsaw

Versi mini dari chainsaw. Gergaji ini dirancang untuk


pemotongan yang ringan. Karena ukurannya yang kecil
sehingga lebih ringan dibandingkan dengan chainsaw yang
biasa.

Mini Chainsaw

r. Circular Saw

Gergaji bundar yang sering disebut dengan buzz saw.


Gergaji ini memiliki pisau bergigi yang berdiameter 7
sampai 9 inch. Gergaji ini adalah jenis gergaji mesin yang
paling umum digunakan. Cocok digunakan untuk
pemotongan kayu, logam, plastik, batu, dan lain-lain.

Circular Saw

s. Chop Saw

Merupakan gergaji bundar portable yang berukuran besar.


Biasanya digunakan untuk pemotongan logam atau batu.
Untuk pemotongan beton, biasanya ditambahkan cairan
untuk mengurangi debu pada saat pemotongan. Gergaji ini
menggunakan bilah ompong yang terbuat dari material
abrasive khusus agar dapat melakukan pemotongan. Chop
saw juga dikenal sebagai abrasive saw, cut-off saw, atau
concrete saw.

Chop Saw
t. Compound Miter Saw

Gergaji yang dapat digunakan untuk melakukan


pemotongan lurus dan simetris. Pisau pada gergaji ini
dapat berputar ke atas maupun ke bawah. Pisau pada
gergaji ini dipasang pada lengan yang dapat
disesuaikan sudutnya. Sehingga dapat melakukan
pemotongan yang kompleks dan rumit.

Compound Miter Saw

u. Flooring Saw

Gergaji yang dalam penggunaannya diletakkan di lantai.


Biasanya digunakan untuk memotong bahan keramik dan
bahan bangunan lainnya. Keuntungan menggunakan gergaji
ini adalah anda tidak perlu repot-repot memindahkan benda
kerja ke tempat yang tinggi.

Flooring Saw

v. Jigsaw

Gergaji genggam ini memiliki bilah potong yang pendek


dan bergigi halus. Gerakan bilah potongnya naik turun
dengan kecepatan yang bervariasi. Gergaji ini dirancang
khusus untuk pemotongan kurva dan garis-garis yang tidak
lurus lainnya. Memiliki dua jenis yaitu, dengan kabel atau
tanpa kabel.

Jigsaw
w. Miter Saw

Gergaji mesin yang cocok digunakan untuk pekerjaan yang


presisi dan pemotongan sudut. Gergaji ini dapat dimiringkan
sampai 45° ke kedua sisinya.

Miter Saw

x. Radial Arm Saw

Gergaji ini memiliki lengan yang memanjang di atas meja


sebagai tempat motor beserta pisaunya. Gergaji ini
memungkinkan penggunanya untuk melakukan
pemotongan yang identik, simetris, dan lain-lain.

Radial Arun Saw

y. Reciprocating Saw

Mirip seperti jigsaw yang gerakan bilahnya bolak-


balik dengan cepat. Biasanya digunakan untuk
memotong kayu, tabung, dan plastik. Juga bisa
digunakan untuk memotong bagian bawah dinding
atau sambungan kayu.
Reciprocating Saw
z. Rotary Saw

Gergaji yang memiliki bilah potong tetap dan gagang


tipe screwdriver. Bisa digunakan untuk pekerjaan
kerajinan maupun konstruksi. Sangat cocok
digunakan untuk memotong dinding dan perbaikan.
Gergaji ini cocok digunakan untuk pemotongan yang
kecil.
Rotary Saw

aa.Scroll Saw

Gergaji yang beroperasi menggunakan sabuk (pita)


atau bilah kontinyu. Gergaji ini memiliki fungsi
seperti coping saw. Dirancang khusus untuk
melakukan pekerjaan yang rumit, garis spiral, dan
lain-lain. Keunggulan dari gergaji ini adalah dapat
digunakan untuk membuat kurva.

Scroll Saw

bb. Table Saw

Bilah pada gergaji ini cenderung lebih besar daripada rotary


saw. Dan terdiri dari motor berkecepatan tinggi yang
dipasang di bawah meja datar. Untuk menyesuaikan
kedalaman pemotongan, bilah muncul dari alas meja.
Gergaji ini sangat cocok untuk pemotongan dengan ukuran
yang identik.

Table Saw
Bab 6 Mesin Bor
A. Jenis-Jenis Mesin Bor Dan Penggunaannya

1. Mesin Bor Tangan (Portable Drilling Machine)

Hampir di semua bengkel memiliki jenis bor ini.


Mesin bor ini digunakan untuk pengeboran dengan berbagai
posisi yang umumnya tidak bisa dilakukan dengan mesin
bor standard. Dengan mekanisme yang sederhana dan
ukuran yang kecil, mesin ini sangat fleksibel dan dapat
dibawa kemana saja. Mesin ini dapat digunakan untuk mata
bor berdiameter 12 mm sampai 18 mm. Kekurangan dari
mesin bor ini adalah, operator tidak dapat mengatur
kecepatannya. Sehingga operator harus benar-benar stabil
pada saat menggunakan mesin ini.

2. Mesin Bor Duduk (Bench/Sensitive Drilling Machine)

Jenis mesin ini didesain khusus untuk pengeboran lubang yang kecil
dan membutuhkan kecepatan tinggi. Perlu diingat, semakin kecil
mata bor yang digunakan maka semakin tinggi kecepatan putaran
mesin bor. Alas pada mesin bor ini diikat dengan mur dan baut pada
meja atau lantai. Mesin bor ini dapat mengebor sampai diameter
15,5 mm. Gerak pemakanan bor dilakukan secara manual atau
dengan tangan. Operator bisa merasakan getaran yang terjadi pada
saat pengeboran. Sehingga mesin bor ini diberi nama mesin bor
sensitif (sensitive drilling machine).

3. Mesin Bor Tegak (Upright Drilling Machine)

Mesin bor tegak dirancang untuk benda kerja dengan ukuran sedang. Jenis
mesin bor ini sekilas mirip dengan mesin bor sensitif, namun ukurannya
lebih besar. Mesin bor ini mampu mengebor sampai diameter 50 mm.
Mesin ini dilengkapi dengan pengaturan pemakanan otomatis. Kecepatan
spindle utama dan pemakanan bisa diatur sesuai kebutuhan pekerjaan
4. Mesin Bor Radial (Radial Drilling Machine)

Mesin bor radial dirancang untuk benda kerja yang


berukuran sedang sampai besar. Jenis mesin ini memiliki
kolom mesin berbentuk bundar yang terikat pada alas yang
kuat. Kolom ini mendukung lengan radial sehingga dapat
menaikkan dan menurunkan meja. Hal ini bertujuan untuk
menyesuaikan benda kerja yang memiliki ketinggian
berbeda. Spindle utama terletak pada lengan radial,
sehingga posisinya dapat diputar pada posisi manapun. Dan
kepala bor dapat meluncur pada lengan radial.

5. Mesin Bor Gang (Gang Drilling Machine)

Mesin bor gang memiliki meja dan alas yang


panjang. Jenis mesin ini memiliki empat
sampai enam kepala bor yang ditempatkan
secara sejajar. Masing-masing kepala bor
memiliki motor penggerak sendiri.
Umumnya mesin ini digunakan dalam
proses produksi. Serangkaian pekerjaan
seperti pengeboran, reaming, counterboring
dan pengetappan dapat dilakukan dengan
cepat pada mesin ini. Setiap spindle
dipasang dengan alat potong yang berbeda-
beda. Sehingga tidak perlu mengganti-ganti
mata bor yang digunakan. Cukup menggeser
atau memindah benda kerja dari satu posisi
ke posisi yang lain.

6. Mesin Bor Dengan Spindle Ganda (Multiple Drilling Machine)


Mesin bor ini digunakan dalam proses pengeboran untuk
beberapa lubang secara bersamaan. Jenis mesin bor ini juga
dapat digunakan untuk mereproduksi pola lubang yang
sama pada sejumlah bagian yang identik.
Mesin ini memiliki spindle lebih dari satu namun memiliki
satu motor penggerak. Motor ini menggunakan satu set roda
gigi untuk menggerakkan semua spindle.
Setiap spindle memegang satu alat potong yang sama.
Kemudian dilakukan gerak pemakanan secara bersamaan
pada benda kerja. Jarak antar spindle dapat diatur sesuai
dengan kebutuhan.
7. Deep Hole Drilling Machine (Mesin Bor Kedalaman)
Jenis mesin bor ini digunakan untuk pengeboran yang
membutuhkan kedalaman yang presisi seperti pada
pistol, spindle, dan batang piston. Pemakanan yang
sedikit dan kecepatan tinggi dibutuhkan untuk
pengeboran kedalaman.
Kecepatan tinggi akan menimbulkan panas, panas
dari gesekan akan mempengaruhi permukaan hasil
pemakanan. Sehingga membutuhkan pendingin
(coolant) pada saat pengeboran berlangsung.

B. Kecepatan & Perhitungan RPM Mesin Bor


1. Perhitungan Rpm Mesin bor

Peralatan mesin bor adalah Alat yang digunakan


dalam operasi pengeboran alat ini mewakili hampir 25%
dari semua alat yang digunakan dalam pabrikasi.
Beberapa operasi pekerjaan menggunakan mesin bor
untuk melakukan operasi lain seperti me reamer,
countersink, counterbor, dan lain-lain. Beberapa prinsip
pemotongan, kecepatan, dan perhitungan RPM berlaku
untuk operasi pada proses pengeboran. Aturan ini masih
berlaku pada media bor seperti pada mesin bubut. yang
berhubungan dengan kecepatan pemotongan karena
kecepatan pemotongan memiliki dampak besar pada umur
Kecepatan potong (Cutting alat.
Speed).

Cutting speed atau Kecepatan potong tergantung pada jenis material yang di potong,
dan begitu pula jenis alat pemotong yang di gunakan. Karena Kekerasan bahan sangat
berkaitan dengan kecepatan potong yang dianjurkan. Semakin keras bahan, semakin lambat
kecepatan potongnya. Semakin lunak bahan, semakin cepat kecepatan potongnya. Kekerasan
dari bahan alat pemotong berhubungan dengan kecepatan potong yang dianjurkan. Semakin
keras bahan pisau bor, semakin cepat kecepatan potong. Demikian pula Semakin lunak bahan
pisau bor, semakin lambat kecepatan potongnya. Kecepatan potong (Vc), feed per revolution
(Fr), dan kedalaman potong (Ld)(inch), ditentukan oleh nilai kemampuan mesin dimana kita
bisa mendapatkan kecepatan potong yang dianjurkan. Kecepatan potong yang disarankan
dapat dilihat dalam table, yang biasa diberikan dalam petunjuk mesin.
Kecepatan spindle disetel pada kecepatan pemotongan yang benar. Untuk mengatur
kecepatan spindle yang tepat, kita perlu menghitung RPM yang sesuai. kita harus
menggunakan rumus, yang mencakup ukuran alat ini, untuk menghitung RPM yang tepat.
Tabel Kecepatan Potong yang Dianjurkan

Bahan Kekerasan,
Cutting Speed, fpm
Baja Karbon polos Bhn
AISI-1019, 1020, 1030,
1040, 1050, 1060, 1070, 120-150 80-120
1080, 1090 150-170 70-90
170-190 60-80
190-220 50-70
220-280 40-50
280-350 30-40
350-425 15-30
Paduan Baja
AISI-1320, 2317, 2515,
3120, 3316, 4012, 4020, 125-175 60-80
4120, 4128, 4320, 4620, 175-225 50-70
4720, 4820, 5020, 5120, 225-275 45-60
6120, 6325, 6415, 8620, 275-325 35-55
8720, 9315 325-375 30-40
375-425 15-30
Baja Paduan
AISI-1330, 1340, 2330,
2340, 3130, 3140, 3150, 175-225 50-70
4030, 4063, 4130, 4140, 225-275 40-60
4150, 4340, 4640, 5130, 275-325 30-50
5140, 5160, 52100, 6150, 325-375 25-40
6180, 6240, 6290, 6340, 375-425 15-30
6380, 8640, 8660, 8740,
9260, 9445, 9840, 9850

Stainless Steels
Kelas standar
Austenitik
Annealed 135-185 40-50
225-275 30-40
Feritik 135-185 50-60
Martentitic
Annealed 135-175 55-70
Didinginkan & Tempered 175-225 50-60
275-325 30-40
Kelas Machining 375-425 15-30
Austenitik
Annealed
135-185 80-100
C. Pengaturan RPM
Pengaturan RPM untuk pengeboran tergantung pada kecepatan potong material dan
diameter bor. Pengaturan RPM akan berubah sesuai dengan ukuran bornya. sehingga bor akan
beroperasi pada kecepatan permukaan yang tepat. Untuk menghitung RPM kita dapat
menggunakan rumus berikut:

CuttingSpeed (Vc) x4
RPM  DiameterBor (D)

Dengan rumus RPM ini dapat digunakan untuk operasi permesinan lainnya. Dengan
menggunakan grafik kecepatan potong yang disarankan pada Tabel.
Contoh 1.
Diameter bor Ø 0.25 inch, digunakan untuk mengebor bahan baja 1040, dengan kekerasan
brinnel 200. Kecepatan Potong (Vc) : 60 (fpm), Hitung RPM untuk melakukan operasi
pengeboran ini.

Kecepatan Potong = 60 (fpm)


Diameter bor = 0,25 inch
Vc x4 60x4
RP    1120 Rpm
M
D 0.25

Meskipun telah ditentukan RPM yang telah dihitung, ini hanya rekomendasi dalam
memilih pengaturan RPM yang sebenarnya untuk digunakan. ada faktor luar yang menentukan
kecepatan dan umpan yang tepat untuk digunakan. Jika kita menggunakan pendingin mungkin
bisa menggunakan kecepatan lebih cepat. Atau Jika mengebor lubang yang cukup dalam, dan
cukup panas. kita harus memperlambat putaran RPM untuk pengeboran.

Contoh 2. Bor berdiameter 0,5 inch, digunakan pada baja 1050 kecepatan tinggi (HSS) dengan
kekerasan brinnel 250. Hitung RPM untuk operasi pemotongan ini.

Kecepatan Potong = 45 (fpm)


Diameter bor = 0,5 inch
Vc x4 45x4
RP    360 Rpm
M
D 0.5
Bab 7 Mengulir Benda Kerja
A. Tap
Tap adalah peralatan yang digunakan untuk pembuatan ulir pada suatu benda kerja.
Sebelum benda tersebut di ulir, terlebih dahulu benda tersebut dilubangi dengan menggunakan
mesin bor. Ukuran diameter lubang tergantung pada besar diameter ulir yang akan dibuat.
Bentuk tap dibuat secara khusus di mana ulir-ulir mata potong dibuat secara presisi. Bahan
untuk pembuatan tap adalah baja perkakas baja potong cepat. Setelah tap dibentuk kemudian
dikeraskan dan ditempering. Tap jug dapat digunakan untuk membuat ulir dalam baik secara
manual dengan menggunakan tangan maupun dengan menggunakan mesin. Selain untuk
membuat ulir dalam yang baru, tap dapat juga digunakan untuk memperbaiki ulir dalam yang
rusak, serta memperbesar ulir dalam yang sudah ada, dimana ulir dalam tersebut mengalami
kerusakan yang parah atau ulir lama tersebut sudah gundul.
Ada beberpa jenis tap yang umum digunakan, seperti tap tangan standar, tap pipa, tap
ujung spiral, tap galur spiral, tap puli (pulley taps), tap ekstta panjang, tap ulir otomotif dan
lain- lain.

 Tap Tangan Standar (Standard Hand Taps)


Tap tangan standar memiliki bentuk seperti ulir luar atau sekrup
yang dibuat dengan tiga atau lebih lekukan memanjang yang
dikenal sebagai galur (flute), di mana galur-galur ini membentuk
sisi-sisi pemotong dari tap. Tap terdiri dari tangkai bulat, badan dan
camfer. Pada bagian badan tap terdapat ulir-ulir pemotong, di mana
pada bagian ujung badan tap dibuat tirus (chamfer), dengan panjang
camfer berkisar antara 1 - 10 ulir dan besarnya sudut camfer (
chamfer angle) bervariasai sesuai dengan jenis tap. Galur atau flute
dari tap berfungsi sebagai saluran penampung tatal (beram) dan
saluran bagi minyak pemotong sehingga minyak pemotong dapat
mencapai sisi-sisi pemotong dari tap. Tangkai tap terdiri dari
bagian yang bulat dan ujung tangkai tap yang dibuat berbentuk
persegi dengan maksud agar sewaktu tap dipegang/dijepit dengan
pemegang tap, maka ujung tangkai tap akan terjepit dengan
kuat di dalam
Bagian-Bagian Tap pemegang tap.
Ada dua jenis pemegang tap yang banyak digunakan, yaitu pemegang tap-T (Tee
handle tap wrench) dan pemegang tap lurus (straight tap wrench). Pemegang tap-T terdiri dari
lengan, badan dan cekam. Pada bagian badan pemegang tap-T terdapat tiga buah belahan atau
celah yang memanjang dan di sekitar bagian tengah badan dari pemegang tap-T terdapat ulir
di mana cekam yang memiliki ulir dalam dipasang pada badan pemegang tap - T ini. Pada
pemakaiannya ujung tangkai tap dimasukkan ke dalam lubang belahan pemegang tap-T,
kemudian cekam diputarkan sehingga ujung tap dijepit oleh belahan pemegang tap-T tersebut
yang diketatkan oleh cekam.

Pemegang Tap-T Dan Pemegang Tap Lurus


Sementara pemegang tap lurus terdiri dari lengan, rumah, rahang gerak dan rahang
tetap. Rahang gerak dapat digerakkan atau digeserkan dengan cara memutarkan lengan
pemutar. Pada pemakaiannya, ujung tap dimasukkan ke dalam rahang yang ujung-ujungnya
biasanya berbentuk cowakan V. Kemudian lengan pemutar pemegang tap ini diputarkan
sehingga rahang gerak akan bergeser dan akan menjepit ujung tap di antara rahang gerak dan
rahang tetap.
Tap pada umumnya dibuat dari baja karbon yang dikeraskan, baja kecepatan tinggi
atau high speed steel (HSS), dan untuk material yang lebih keras, tap biasanya dibuat
dari baja kobalt atau dari karbida solid (solid carbide), maupun dari karbida sisipan (carbide
insert taps). Ada juga jenis tap yang bahannya dilapisi dengan titanium nitride (TiN).
Dalam satu set tap tangan standar biasanya terdiri dari tiga buah tap, yaitu tap no. 1
(tapper tap), tap no. 2 (plug tap) dan tap no. 3 (bottoming tap). Tap no. 1 memiliki ujung tap
yang tirus (chamfer), di mana panjang chamfer tap no. 1 ini adalah 7 - 10 ulir. Tap no. 2
memiliki panjang chamfer 3 - 5 ulir dan tap no. 3 mempunyai panjang chamfer 1 - 2 ulir.

Panjang Camfer Jenis-Jenis Tap Satu Set Tap Tangan Standar

Taper tap (tap no. 1) digunakan untuk memulai pengetapan pada lubang-lubang baru.
Plug tap (tap no. 2) digunakan untuk melanjutkan pembuatan ulir dalam yang sebelumnya
telah dikerjakan oleh tap no. 1. Dan bottoming tap (tap no. 3) digunakan untuk pengetapan
akhir ulir dalam yang sebelumnya telah dikerjakan oleh taper tap dan plug tap. Ketiga tap ini
dapat digunakan untuk membuat ulir dalam pada lubang-lubang tidak tembus (lubang buntu).
Dalam hal ini tap no . 3 atau bottoming tap mampu membuat ulir dalam hingga ke bagian
dasar lubang buntu, di mana tap no. 1 dan tap no. 2 tidak bisa membuat ulir hingga ke bagian
dasar lubang buntu tersebut.

 Tap Pipa (Pipe Tap)


Tap pipa digunakan untuk memotong ulir pada sambungan-sambungan dan alat-alat
bantu pipa lainnya. Pada umumnya pipa digunakan sebagai saluran untuk mengangkut cairan
dan gas, oleh karena itu ulir-ulir yang dibuat pada sambungan-samhungan pipa harus memiliki
suaian yang ketat untuk mencegah terjadinya kebocoran.

Tap pipa dapat dibedakan menjadi tap pipa lurus dan tap
pipa tirus. Tap pipa lurus dirancang untuk mengetap ulir
lurus pada lubang-lubang yang direncanakan untuk
pemakaian tekanan rendah misalnya sebagai pipa
Tap Pipa Tirus Dan penyalur bahan bakar dan minyak.
Tap Pipa Lurus
Tap pipa tirus dirancang untuk mengetap ulir-ulir tirus pada alat-alat bantu pipa yang
biasanya terbuat dari logam besi (ferro) dan bukan besi yang digunakan untuk membawa
cairan
atau gas. Tap pipa tirus dapat juga dipakai untuk pengetapan ulir-ulir aeronautical dan
pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan ulir dengan akurasi dan kinerja yang tinggi.

 Tap Ujung Spiral (Spiral Point Taps)

Tap ini memiliki bagian ujung dengan bentuk spiral dan sering disebut juga sebagai tap
pistol (gun tap). Tap ujung spiral biasanya memiliki dua atau tiga galur (flute), dengan jumlah
galur ini maka tap memiliki lebih banyak ruang bebas untuk tatal.

Bagian ujung dari tap dibentuk sedemikian rupa


sehingga beram (tatal) yang dihasilkan dalam proses
pengetapan akan didesak ke bagian depan ujung tap.
Hal ini akan memperkecil beban pengetapan serta
memperkecil terjadinya penyumbatan di dalam galur.
Tap Ujung Spiral Tap ujung spiral ini cocok digunakan untuk
pemotongan ulir pada lubang tembus.

Selain terbuat dari baja kecepatan tinggi (HSS), tap ujung spiral ada juga yang dibuat
dari bahan karbida yang dirancang untuk mengetap material-material yang keras dan tangguh
seperti baja tahan karat, paduan titanium, inconel, besi cor dan baja dengan kekerasan hingga
Rockwel C45 (RC45).

 Tap Galur Spiral (Spiral Flute Taps)


Tap jenis ini memiliki galur yang berbentuk spiral. Tap galur spiral dapat dibedakan
menjadi tap galur spiral biasa (tap galur spiral lambat) dan tap galur spiral cepat. Tap galur
spiral biasa memiliki sudut heliks antara 25° sampai 30° yang cocok untuk mengangkut dan
mengeluarkan tatal dari lubang buntu yang dalam pada benda kerja yang terbuat dari baja atau
alumunium tangguh.
Tap galur spiral cepat memiliki sudut
heliks antara 45° sampai 60° yang
cocok untuk membawa dan
mengeluarkan tatal dari lubang buntu
Tap Galur Spiral Biasa Dan
yang dalam pada benda kerja yang
Tap Galur Spiral Cepat
terbuat dari logam- logam lunak.
Jadi berbeda dengan tap ujung spiral yang mengeluarkan tatal ke arah depan ujung tap,
maka tap galur spiral akan mengeluarkan tatal menuju ke arah belakang atau ke arah tangkai
tap.

 Tap Puli (Pulley Taps)


Tap puli digunakan untuk membuat ulir dalam pada hub puli. Tap puli mempunyai
tangkai yang ekstra panjang yang dapat dipakai untuk mengetap tempat atau bagian yang
tidak dapat dijangkau oleh tap yang memiliki panjang tangkai standar.
Tap puli bisa juga digunakan untuk pengetapan
umum pada komponen-komponen di mana
diperlukan tap yang panjang untuk mencapai
Tap Puli lubang-lubang yang akan ditap.
 Tap Mur (Nut Taps)
Tap mur merupakan tap yang panjang yang memiliki tangkai berdiameter lebih kecil
daripada ukuran bagian dalam ulir. Tap ini dirancang untuk mengetap mur dalam produksi
yang besar, di mana tap mur mampu memotong ulir beberapa mur.
Di mana setelah pemotongan sebuah mur
dilaksanakan, pekerjaan pengetapan tidak
langsung dihentikan, tetapi mur-mur yang telah
ditap akan ditampung pada tangkai tap yang
Tap Mur panjang dan pekerjaan pengetapan mur-mur
berikutnya dilanjutkan.
Untuk mengeluarkan mur-mur yang ditampung pada tangkai tap, dilakukan dengan
cara melepaskan pemegang tap dari tangkai tap kemudian mur-mur tadi dikeluarkan melalui
ujung tangkai tap. Selain mempercepat proses pembuatan ulir pada mur-mur, pengeluaran mur
melalui ujung tangkai dapat mencegah kerusakan tepi-tepi pemotong dari tap bila mur
dikeluarkan dari ujung badan tap.

 Tap Pembentuk Ulir (Thread Forming Taps)


Berbeda dengan tap-tap lainnya, tap pembentuk ulir tidak memotong material benda
kerja yang akan dibuat ulir, tetapi tap ini melakukan pembentukan dingin dengan mengerol
ulir ditempatnya dengan cara memindahkan material benda kerja.

Karena material benda kerja yang dibuat ulir tidak


dipotong, maka dalam pembuatan ulir dengan tap
pembentuk ulir ini tidak ada tatal yang dihasilkan. Tap
pembentuk ulir umumnya dipakai untuk membentuk
ulir pada material yang liat, seperti alumunium,
tembaga, kuningan, baja karbon rendah dan lain-lain.
Pada waktu membuat ulir dengan tap ini, karena tap
Tap Pembentuk Ulir tidak memotong ulir maka dianjurkan untuk membuat
countersink pada permukaan lubang.

 Tap Perbaikan Ulir Otomotif (Automotive Thread Restoring Taps)


Tap perbaikan ulir otomotif digunakan untuk memperbaiki ulir dalam yang rusak pada
komponen-komponen otomotif tanpa terjadi pemotongan bawah (undercutting) pada ulir yang
masih baik. Dalam perbaikan ulir dengan tap perbaikan ulir otomotif dapat juga
mennghilangkan goresan-goresan atau torehan-torehan pada ulir.

Selain itu dikenal juga tap perbaikan ulir khusus lubang busi
yang dapat memperbaiki ulir dan membersihkan jelaga
(kerak karbon), partikel logam dan kotoran lainnya yang
Tap Perbaikan Ulir terdapat pada lubang busi.
Otomotif
B. Membuat Ulir Dalam dengan Tap Tangan
Ada berbagai macam ulir yang banyak digunakan pada berbagai sektor, seperti ulir
metrik, ulir UNC (Unified National Coarse), ulir BSW (British Standard Whitworth) dan lain-
lain. Ulir metrik menggunakan sistem satuan metrik (milimeter), sedangkan ulir UNC dan
BSW memakai satuan imperial (inci).
Bagian-bagian ulir terdiri dari diameter major (diameter nominal), diameter inti
(diameter minor), diameter pitch, kisar (pitch) dan sudut ulir. Kisar atau pitch adalah jarak
antara puncak ke puncak dari dua ulir yang berdekatan.

Ulir-ulir metrik dinyatakan dengan huruf M yang diikuti dengan


angka-angka yang menyatakan besarnya diameter nominal ulir
(diameter major ) dan besarnya pitch. Sebagai contoh : M10 x
1,5 Artinya:

M = menunjukkan ulir metrik 10 = besarnya diameter nominal


ulir adalah 10 mm 1,5 = besarnya pitch adalah 1,5 mm.

Pembuatan ulir dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti


dengan tap tangan atau die, dibuat dengan mesin bubut, dirol,
dicor dan lain lain. Ulir dapat berbentuk ulir luar (seperti yang
terdapat pada baut) atau ulir dalam (seperti ulir yang terdapat
Bagian-Bagian Ulir mur).

Tap tangan dapat digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual, baik untuk
lubang tembus maupun untuk lubang tidak tembus (lubang buntu). Tap ini memiliki bentuk
ulir luar yang dibuat dengan 3 atau lebih lekukan memanjang yang dikenal sebagai galur, di
mana galur-galur ini membentuk sisi-sisi potong tap.
Dalam satu set tap umumnya terdiri dari 3 buah tap, yaitu tap no.1 atau tap tirus (taper
tap), tap no. 2 atau tap setengah tirus (plug tap), dan tap no. 3 atau tap silindris (bottoming
tap). Ada juga tap yang hanya terdiri dari satu buah tap yang dapat digunakan untuk lubang
tembus.

Pada waktu akan membuat ulir dalam, maka pada benda kerja yang
akan dibuat ulir dalam tersebut harus dibuat lubang terlebih dahulu
dengan cara di bor. Besarnya diameter lubang yang akan dibuat ulir
dalam dapat ditentukan dengan rumus:
Diameter lubang = diameter luar ulir - kisar (pitch).

Sebagai contoh akan dibuat ulir metrik M5 x 0,8, di mana ini


artinya ulir tersebut memiliki diameter luar (diameter nominal)
sebesar 5 mm dan kisar (pitch) sebesar 0,8 mm. Oleh karena itu
Satu Set Tap besarnya diameter lubang yang harus dibor adalah : 5 mm - 0,8 mm
= 4,2 mm

Berikut ini adalah langkah-langkah membuat ulir dengan tap :


b) Bor benda kerja yang akan dibuat ulir dalam dengan ukuran lubang yang sesuai dengan
tabel atau sesuai dengan perhitungan.
c) Countersink bagian atas lubang dengan diameter sedikit lebih besar daripada diameter
nominal ulir. Pembuatan countersink dimaksudkan untuk lebih memudahkan ketika awal
pengetapan.
d) Selanjutnya benda kerja dipegang (dijepit) dengan kokoh,
misalnya dengan memakai ragum atau catok, dengan lubang
berada dalam posisi yang tegak.
e) Pasang dan jepit tap no. 1 (taper tap) dengan pemegang tap.
f) Masukkan ujung tap ke dalam lubang pada benda kerja. Posisi
Lubang Yang Di- tap harus tegak lurus terhadap benda kerja atau segaris dengan
Countersink lubang
g) Putar pemegang tap dengan menerapkan tekanan yang seimbang antara tangan kanan dan
tangan kiri pada lengan pemegang tap. Pemutaran tap dilakukan dua atau tiga kali dengan
arah putaran searah jarum jam untuk pembuatan ulir kanan atau berlawanan arah putaran
jarum jam untuk pembuatan ulir kiri dan gunakan minyak pemotong yang seusai. Untuk
benda kerja yang terbuat dari besi cor atau kuningan, tidak perlu memakai minyak
pemotong.

h) Lepaskan pemegang tap tanpa mengganggu posisi tap.


Kemudian periksa posisi tap apakah segaris dengan lubang
(tegak lurus terhadap benda kerja) dengan menggunakan
siku siku atau penggaris siku, seperti gambar di bawah ini.
Pengetapan Awal

i) Apabila kedudukan tap miring, maka dapat diperbaiki dengan cara


melepaskan tap dari lubang. Lalu memulai kembali pengetapan
dengan memberikan sedikit tekanan pada satu lengan pemegang tap
yang berlawanan sambil memutar pemegang tap.
Memeriksa
Kelurusan Tap

j) . Setelah tap mencengkam material benda kerja dan kedudukan tap


mantap di dalam lubang, janganlah memutar terus menerus tap
dalam arah yang sama. Karena hal ini dapat membuat tap menjadi
terjepit bahkan tap bisa menjadi patah. Untuk itu setelah memutar
tap 1/2 putaran maka putar tap 1/4 putaran dalam arah yang
sebaliknya. Hal ini dimaksudkan agar tatal (beram) terpotong dari
benda kerja, serta tap tidak menjadi tersumbat dan ulir dibuat
Memperbaiki dengan baik.Apabila membuat ulir yang dalam, maka tap harus
Pengetapan diputar dalam arah sebaliknya hingga tap keluar dari lubang untuk
Yang Tidak membersihkan tatal.
Lurus
k) Setelah pengetapan lubang dengan menggunakan tap no. 1 (taper tap) selesai dikerjakan,
maka pengetapan dilanjutkan dengan menggunakan tap no. 2 (plug tap) dan kemudian
dengan tap no. 3 (bottoming tap).

l) Periksalah ulir dalam yang telah dibuat dengan menggunakan baut yang ukurannya sesuai
dengan ukuran ulir yang ditap.

C. Sney
Sney adalah alat bantu perkakas kerja bangku yang diperuntukkan untuk membuat ulir
luar. Sney biasanya terbuat dari bahan HSS (Baja Cepat Tinggi). Bahan sney tersebut dibuat
dari karbon baja sayat cepat (HSS),dalam pemakaiannya sney tersebut dijepit dengan bantuan
rumah sney yang dilengkapi dengan tangki. Sney yang biasanya digunakan untuk pembuatan
ulir adalah sney pejal dan sney bercelah. Sedangkan bentuk konstruksi sney ada 2 macam
yaitu sney bulat dan sney segi enam sebagai berikut.

Sney Belah Bulat Sney Segi Enam

Untuk membuat ulir dengan menggunakan sney dibutuhkan alat bantu yaitu
pemegang sney. Pada pemegeng sney ini dilengkapi dengan bautbaut pengikat, agar sney
tidak ikut berputar saat melakukan pemotongan/penguliran Langkah kerja pembuatan ulir
dengan sney adalah sebagai berikut:

Sney bercelah (Split die) Pemegang sney


a) Persiapkan benda kerja dan jepit pada ragum secara tegak lurus.
b) Pasang sney pada pemegangnya dan kuncikan baut pengikatnya.
c) Tempatkan sney pada benda kerja dengan posisi datar, kemudian tekankan sney hingga
benda kerja masuk pada sney. Lakukan penekanan sambil sney diputarkan searah dengan
arah jarum jam.
d) Pemutaran atau pemakanan kira-kira 600, kemudian dikembalikan pada posisi semula.
Pemutaran kembali dimaksudkan untuk memotong beram dan membersihkan ulir yang
telah terbuat serta memberikan kesempatan beram keluar dari sney.
e) Lakukan pekerjaan langkah di atas secara terus menerus dan berikan minyak pelumas
untuk mendingingkan sney dan untuk membantu mengeluarkan beram.
f) Untuk pembuatan ulir dengan sney bercelah, maka ulangi kembali penguliran dengan
terlebih dahulu menyetel kembali lebar pembukaan sney.
g) Demikian seterusnya sampai ukuran sney kembali pada ukuran standarnya.
h) Periksa hasil sney dengan menggunakan mal ulir, seterusnya bersihkan ulir dan sney.

Mempersiapkan Benda Kerja


Bab 7 Perkakas Reamer
A. Pengertian Reamer
Reamer adalah alat potong untuk memperbesar dan memperhalus permukaan lubang
yang telah kita siapkan sebelumnya. Lubang hasil pengeboran kadang-kadang hasilnya masih
kasar atau saat hendak dimasukkan batang atau benda pasangannya tidak cukup longgar
(sesak), maka untuk mengatasi hal seperti ini diperlukan adanya perluasan lubang
menggunakan alat reamer. Untuk mendapatkan ukuran yang pas maka pekerja sebaiknya
mengebor dengan ukuran 0,1 – 0,5 mm lebih kecil dari diameter lubang yang telah ditentukan
kemudian diperluas menggunakan reamer. Banyaknya bahan yang dilepas oleh peluas lubang
tergantung pada ukuran lubang danbahan yang dipotong, 0,38 mm adalah rata-rata yang baik.
Reamer juga merukakan alat iris yang fungsinya untuk sedikit memperesar
lubang hasil twist drill atau alat iris lain, dalam rangka finishing, untuk mendapatkan
dinding lubang lebih halus dan ukuran lebih teliti. Ketelitian ukuran dan kehalusan
dinding lubang hasil reamer lebih bagus dibandingkan hasil core core drill. Pada
umumnya reamer dibuat dari bahan baja perkakas atau baja karbon, atau HSS. Ada
pula yang sisi irisnya sisipan logam keras. Berdasar pengoperasiannya dibedakan
hand reamer dan machine reamer. Hand reamer diputar dengan tangan, sedangkan
machine reamer dipasang pada mesin bor. Hand reamer bersisi iris panjang
sedangkan machine reamer bersisi iris pendek. Untuk menghaluskan lubang besar
digunakan shell reamer, yaitu reaer yang kepala-iris dapat dilepas dari tangkainya.
Kepala iris dapat diganti
Memperluas dan memperhalus lubang adalah suatu proses pemotongan bahan dalam
jumlah yang kecil karena lubangnya telah dibuat oleh mata bor. Proses pekerjaan ini akan
menghasilkan lubang:
a. Benar-benar bulat penampangnya
b. Ukurannya sangat presisi (penyimpangan lebih kecil dari toleransi yang diizinkan yaitu
0,0001 inchi.
c. Permukaan yang sangat halus
d. Lurus
Untuk melakukan pekerjaan ini digunakan peralatan yang disebut dengan pemerluas
lubang (reamer), sedangkan proses pengerjaannya dapat dilakukan dengan tangan (hand
reamer) atau dengan menggunakan mesin (machined reamer). Sisi-sisi potong dari reamer
(perluasan lubang) akan memotong bahan pada waktu reamer berputar. Jumlah atau besarnya
bahan yang dapat dipotong oleh sisi potong reamer adalah sebesar 0,001 sampai 0,003 inchi
atau kadang-kadang mencapai 0,005 inchi.
Pada dasarnya bentuk dan bagian-bagian pemerluas lubang sama dengan bentuk dan
bagian-bagian mata bor. Perbedaan yang menyolokadalah pada diameter mata potongnya, di
mana mata potongnya berdiameter lebih besar dari diameter pemegangnya. Artinya bagian ini
adalah kebalikan dari mata bor. Pada ujung pemegang pemerluas lubang sama dengan bentuk
pemegang dari mata bor yaitu berbentuk segi empat. Dibuat persegi empat pada pemegangnya
adalah untuk tempat penjepitan pemerluas pada tangkai pemutarnya.

B. Jenis – Jenis Reamer

1. Chucking Reamer
Chucking reamers, or machine reamers, are the most common type of reamer used in
lathes, drill presses, and screw machines that provide a smooth finish to the hole. They
come in a variety of flutes and cuts (e.g. right hand cut, left hand spiral, straight flute) as
well as different shank types. Chucking reamers can be manufactured with a straight shank
or morse taper shank.

They come in a variety of flutes and cuts (e.g. right hand cut, left
hand spiral, straight flute) as well as different shank types.
Chucking reamers can be manufactured with a straight shank or
morse taper shank.
Chucking Reamer

2. Adjustablehand Reamer
Sebuah alat untuk membesarkan lubang tangan diatur
dapat mencakup rentang kecil ukuran. Mereka
umumnya direferensikan oleh sebuah surat yang setara
dengan berbagai ukuran. Pakai pisau geser sepanjang
Adjustablehand Reamer
alur meruncing.
Tindakan mengencangkan dan melonggarkan mur menahan di setiap akhir
bervariasi ukuran yang mungkin dipotong. Tidak adanya spiral apapun dalam seruling
membatasi mereka untuk penggunaan cahaya (materi penghapusan minimal per
pengaturan) karena mereka memiliki kecenderungan untuk obrolan. Mereka juga
dibatasi untuk penggunaan di lubang terputus. Jika lubang memilikiksial terpecah
sepanjang itu, seperti split semak atau lubang klem, setiap gigi lurus pada gilirannya
akan jatuh ke celah menyebabkan gigi lainnya untuk menarik kembali dari posisi
pemotongan mereka. Hal ini juga menimbulkan tanda obrolan dan mengalahkan tujuan
menggunakan alat untuk membesarkan lubang untuk ukuran lubang.

3. Straght Reamer (Precision)

Sebuah alat untuk membesarkan lubang lurus digunakan


untuk membuat hanya pembesaran kecil untuk lubang. Akhir
membesarkan lubang masuknya akan memiliki sedikit lancip,
panjang yang akan tergantung pada jenisnya. Hal ini
menghasilkan tindakan keterpusatan diri sebagai memasuki
lubang mentah. Proporsi besar dari panjang akan menjadi
diameter konstan.

Lubang Reamed digunakan untuk membuat lubang sirkularitas tepat dan ukuran,
misalnya dengan toleransi -0 / 0,02 mm (0,0008 ") Ini akan memungkinkan pemasangan
kekuatan pin dowel mencari, yang tidak perlu dinyatakan dipertahankan dalam tubuh
memegang mereka lubang lain,. reamed sedikit lebih besar di bagian lain, akan cocok
pin ini secara akurat, namun tidak begitu erat untuk membuat pembongkaran sulit Jenis
alignment umum dalam bergabung dari bak mesin membagi bagian seperti yang
digunakan dalam sepeda motor dan petinju tipe mesin. Setelah bergabung dengan
bagian, kasus dirakit kemudian dapat menjadi garis bosan (menggunakan apa yang ada
dalam efek membesarkan lubang berdiameter besar), dan kemudian dibongkar untuk
penempatan bantalan dan bagian lain. Penggunaan lubang dowel reamed khas dalam
mesin apapun desain, di mana setiap dua bagian lokasi harus terletak dan akurat
dikawinkan satu sama lain - biasanya seperti ditunjukkan di atas, ke dalam 0 ,02 mm
atau kurang dari .001 ".
Penggunaan lain lubang reamed adalah untuk menerima baut khusus yang
memiliki bahu unthreaded - juga disebut baut bahu. Jenis baut yang biasa digunakan
untuk mengganti paku keling peened panas selama retrofit seismik struktur.

4. Hand Reamer

Sebuah alat untuk membesarkan lubang tangan telah lancip lagi


atau memimpin di di depan daripada membesarkan lubang mesin.
Hal ini untuk mengimbangi kesulitan untuk memulai sebuah lubang
dengan kekuatan tangan saja. Hal ini juga memungkinkan alat
untuk membesarkan lubang untuk memulai lurus dan mengurangi
resiko kerusakan. Para seruling bisa lurus atau spiral.
Hand Reamer

5. Machine Reamer

Sebuah alat untuk membesarkan lubang mesin hanya


memiliki sangat sedikit mengarah masuk Karena
membesarkan lubang dan benda kerja adalah pra-sejajar
dengan mesin tidak ada risiko itu mengembara tentunya.
Selain gaya pemotongan konstan yang dapat diterapkan
oleh mesin memastikan bahwa mulai memotong segera.
Seruling spiral memiliki keuntungan membersihkan swarf
otomatis tetapi juga tersedia dengan seruling lurus seperti
jumlah swarf dihasilkan selama operasi reaming harus
sangat kecil

6. .Rose Reamer

Sebuah alat untuk membesarkan lubang mawar telah ada bantuan di


pinggiran dan diimbangi oleh lancip belakang untuk mencegah
mengikat. Mereka terutama digunakan sebagai reamers hidup seadanya.

7. Shell Reamer

Reamers Shell dirancang untuk reaming bantalan dan barang-


barang sejenis lainnya. Memililki bergalur hampir seluruh panjang
mereka.
8. Tapered Reamer (Precision)
Sebuah alat untuk membesarkan lubang meruncing presisi digunakan untuk
membuat lubang meruncing untuk kemudian menerima pin meruncing. Sebuah pin
lancip adalah sebuah perangkat pengetatan diri karena sudut lancip dangkal. Mereka
mungkin didorong ke dalam lubang meruncing sehingga penghapusan hanya dapat
dilakukan dengan palu dan pukulan. Mereka berukuran oleh urutan nomor (misalnya,
alat untuk membesarkan lubang No.4 akan menggunakan pin lancip No.4). Sendi presisi
seperti yang digunakan dalam perakitan pesawat dan sering digunakan untuk bergabung
dengan dua atau lebih bagian sayap digunakan dalam sailplane. Ini mungkin kembali
reamed satu atau lebih kali selama masa manfaat pesawat, dengan sebuah pin besar tepat
mengganti pin sebelumnya
Reamers digunakan untuk membuat lubang rata pada logam sekaligus
mempersiapkannya untuk dipasang dengan pengikat reaming meruncing yang akan
menempel rapat di dalam lubang dan mengamankan logam pada tempatnya. Bagian
terpenting dari alat untuk membesarkan lubang tirus adalah logam berpola spi ral yang
berputar cepat ketika mata bor dihubungkan ke bor. Tepi inilah yang memotong logam
dan harus tajam serta terbuat dari bahan berkualitas tinggi untuk melakukannya.
Reamer meruncing digunakan sebelum pin meruncing. Pin dapat dibuat untuk
memperlebar lubang, tergantung pada polanya, dan digerakkan secara manual atau -
lebih sering - dengan bantuan bor listrik. Reamers tirus digunakan untuk sambungan
presisi seperti yang ditemukan pada perakitan pesawat terbang. Ini berguna tidak hanya
karena kuat, tetapi juga karena sambungan dapat dipasang kembali dan dipasang dengan
pin yang lebih lebar di beberapa titik selama masa pakai pesawat untuk memastikan
kekuatan sambungan dan memenuhi peraturan keselamatan.
a. Standard Flute Car Reamers
 Our standard flute car reamers are used to enlarge previously formed or drilled holes.
 Constructed with a left hand spiral that causes a right hand cut.
 Designed for reaming of structural steel plates commonly found in truck frames, rail cars,
bridges, and pressure vessels.

b. Fast Spiral Car Reamers


 Designed to ream the steel frames of structural steel plates commonly found in truck
frames, rail cars, bridges, and pressure vessels.
 Constructed with special hi-tungsten tool steel, a gold surface treated body, and clearance
for maximum lubricity.
 The fast spiral causes a more direct and aggressive drilling action.
 This reamer suits the needs of users who prefer a stop collar.

c. Hex Nut Reamers


 Designed for aligning and enlarging holes in structural steel applications.
 Used in rotary impact sockets:
 Shank diameter matches the socket size for the bolt, which is then driven through the
reamed hole.
 Our hex nut reamers have a hex bolt pattern on the end so that they can be used with high
powered drills and wrenches for structural purposes.
 Gold treated for maximum lubricity.
 These reamers come in several different lengths, each being optimal for a different
application.

9. Morse Taper Reamer


Sebuah alat untuk membesarkan lubang lancip Morse digunakan secara manual
untuk menyelesaikan lengan morse lancip. Ini lengan adalah alat yang digunakan untuk
menahan alat pemotong mesin atau pemegang dalam gelondongan mesin seperti bor
atau mesin penggilingan. Yang membesarkan lubang yang ditampilkan adalah alat untuk
membesarkan lubang finishing. Sebuah alat untuk membesarkan lubang seadanya akan
memiliki gerigi sepanjang seruling untuk memecah chip tebal yang dihasilkan oleh aksi
pemotongan yang lebih berat digunakan untuk itu.

Morse Taper Reamer


Reamers
Optional
Reamer
Lg. Straight-Handle Tap Wrenches
Dia.

Morse Taper FluteOverallNumber Flute


(A) (B) Cutting Dia. ToleranceFor Use On Each Each
Number of Flutes Style
High-Speed Steel

Aluminum, Brass, Bronze, Iron, Plastic,


0 0.367" 0.25"2 1/4" 3 3/4"6 Straight-0.0005" to 0.0005" $49.09 $64.79
Stainless Steel, Steel

Aluminum, Brass, Bronze, Iron, Plastic,


1 0.517" 0.367"3" 5" 6 Straight-0.0005" to 0.0005" 63.95 84.68
Stainless Steel, Steel

Aluminum, Brass, Bronze, Iron, Plastic,


2 0.745" 0.569"3 1/2" 6" 8 Straight-0.0005" to 0.0005" 74.99 108.78
Stainless Steel, Steel

Aluminum, Brass, Bronze, Iron, Plastic,


3 0.988" 0.775"4 1/4" 7 1/4"8 Straight-0.0005" to 0.0005" 111.02 108.78
Stainless Steel, Steel

Aluminum, Brass, Bronze, Iron, Plastic,


4 1.289" 1.017"5 1/4" 8 1/2"10 Straight-0.0005" to 0.0005" 162.54 268.98
Stainless Steel, Steel

Aluminum, Brass, Bronze, Iron, Plastic,


5 1.799" 1.471"6 1/4" 9 3/4"12 Straight-0.0005" to 0.0005" 309.08 331.71
Stainless Steel, Steel
10. Combination Reamer

Sebuah kombinasi alat untuk membesarkan lubang


memiliki dua atau lebih memotong permukaan.
Yang membesarkan lubang kombinasi tanah presisi
ke dalam pola yang menyerupai beberapa diameter
bagian internal. Keuntungan dari menggunakan
kombinasi alat untuk membesarkan lubang adalah
untuk mengurangi jumlah operasi menara,
sementara lebih tepatnya memegang kedalaman,
diameter internal dan konsentrisitet. Kombinasi
reamers sebagian besar digunakan dalam mesin
sekrup atau kedua-operasi mesin bubut , tidak
Combination Reamer dengan Kontrol Numerik Komputer ( CNC mesin)
karena G-kode dapat dengan mudah dihasilkan
untuk profil diameter internal.

Reamers kombinasi dapat dibuat dari kobalt, karbida, atau kecepatan tinggi baja
perkakas. Bila menggunakan reamers kombinasi untuk rim diameter internal yang besar
terbuat dari bahan dengan rendah permukaan kaki per menit , kiat-kiat karbida dapat
dibrazing ke bor kosong dikonfigurasi untuk membangun alat untuk membesarkan
lubang tersebut. Karbida memerlukan perawatan tambahan karena sangat rapuh dan
akan chip jika obrolan terjadi. Hal ini umum untuk menggunakan bor atau bor kombinasi
untuk menghapus sebagian besar bahan untuk mengurangi keausan, atau resikp bagian
menarik dari pada kombinasi alat untuk membesarkan lubang.

11. Tapered Reamer Non-Precision

To achieve highly accurate and consistent diameters with a


reamer, one must consider process variables that can influence
the overall quality of the hole being reamed. Variables such as
reamer material, reamer design, material being reamed,
temperature at the reamed surface, reamer speed, machine or
operator movement, etc. must be addressed. By controlling these
variables to the best extent possible, the reaming process can
Tapered Reamer Non easily produce highly accurate and consistently sized holes.
Precision
Daftar Pustaka
Amanto, Hari dan Daryanto. 2003, Ilmu Bahan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Beumer, B. J.M dan B. S Anwir. 1985, Ilmu Bahan Logam, Jilid I. Jakarta: Bhratara Karya
Aksara.
Daryanto. 2000, Teknik Pengerjaan Listrik, Jakarta : Bumi Aksara

Daryanto.1987, Mesin Perkakas Bengkel, Jakarta: PT Rineka Cipta

HTB. Marihot Goklas.1984, Mengelas Logam dan Pemilihan Kawat Las, PT.Gramedia,

Jakarta Hantoro, Sirod dan Parjono. 2005, Menggambar Mesin. Jakarta: Adicita.

Harsono,W & Toshie Okumura. 1981, Teknologi Pengelasan Logam. Jakarta: Pradnya
Paramitha

John Brobertson. 1993, Ketrampilan Teknik Listrik Praktis, Bandung: YramaWidya

John Ridley, 2008. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Ikhtisar, Jakarta: Penerbit Erlangga

Juhana, Ohan dan M. Suratman. 2000, Menggambar Teknik Mesin. Bandung: Pustaka

Grafika. Lawrence H. Van Vlack, 1995. Ilmu dan Teknologi Bahan, (terjemahan), Erlangga,

LA Heij,L dan L.A.De BruiJn. 1995. Ilmu Menggambar Bangunan Mesin. Jakarta: PT
Pradnya Paramita.

Purwantono. 1991. Dasar-dasar Kerja Plat. Padang:UPT Pusat Media Pendidikan FPTK IKIP
Padang

Rohyana, Solih, 2004. Mengelas Dengan Proses Las Busur Metal Manual. Bandung: Armico.

Sama’murPK. 1987, Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan, Jakarta:PT Saksama

Subekty BM-Barus Kasman-Pinem Djoli, 1984. Keterampilan Dasar Mengelas Busur, CV

Sinar
Harapan, Madiun.
Sularso, 1995. Elemen Mesin. Jakarta: Pradnya Paramitha

Sumantri, 1989. Teori Kerja Bangku. Jakarta: Depdikbud.

ata Surdia dan Shinroku Saito, 1995. Pengetahuan Bahan, , Pradnya Paramita,

Widharto Sri, 2004. Inspeksi Teknik,PT.Pradya Paramitha,Jakarta

Van Bergeyk, K dan A. J. Liedekerken, 1981. Teknologi Proses. Jilid II. Jakarta: Penerbit
Bhratara Karya Aksar
https://fixcomart.com/blog-detail/perkakas-and-otomotif/panduan-memilih-pisau-gergaji-besi

https://teknikece.com/jenis-gergaji/

https://www.klopmart.com/article/detail/pengertian-mesin-bor-fungsi-dan-jenisjenisnya

https://teknikece.com/mesin-bor/

http://pusat-lingkaran.blogspot.com/2017/01/jenis-jenis-tap-dan-fungsinya.html

http://pusat-lingkaran.blogspot.com/2017/01/membuat-ulir-dalam-dengan-tap-tangan.html

http://materi-tik-ptd.blogspot.com/2011/12/jenis-reamer.html

https://teknikpemesinan-smk.blogspot.com/2017/02/jenis-jenis-mesin-gerinda.html

https://www.klopmart.com/article/detail/fungsi-jenis-mesin-gerinda

https://www.klopmart.com/article/detail/pengertian-mesin-bor-fungsi-dan-jenisjenisnya

You might also like