Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index
PENDAHULUAN
derivatif dan lain-lain. Pasar modal juga berfungsi sebagai lembaga perantara
yaitu emiten dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana yaitu investor.
Sedangkan pihak yang memerlukan dana, tersedianya dana dari pihak luar yang
bisa digunakan untuk ekspansi usaha tanpa harus menunggu dana dari hasil
operasi perusahaan.
mempunyai harga yang selalu berfluktuasi dari waktu ke waktu. Harga suatu
saham juga dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran terhadap saham itu
sendiri. Semakin banyak orang yang membeli saham, maka harga saham
yang menjual saham, maka harga saham cenderung akan menurun. Harga saham
1
2
Tabel 1.1
Jumlah Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII).
Tahun 2016-2018
tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII), konstituen JII hanya terdiri dari 30
saham syariah paling likuid yang tercatat di BEI. Sama seperti ISSI, review saham
syariah yang menjadi konstituen JII dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun,
Mei dan November, mengikuti jadwal review Daftar Efek Syariah (DES) oleh
3
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). BEI menentukan dan melakukan seleksi saham
syariah yang menjadi konstituen JII. Adapun kriteria likuditas yang digunakan
dalam menyeleksi 30 saham syariah yang menjadi konstituen JII adalah sebagai
berikut: 1) Saham syariah yang masuk dalam konstituen Indeks Saham Syariah
transaksi harian di pasar regular tertinggi dan 4) 30 saham yang tersisa merupakan
saham terpilih.
Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Earning per Share (EPS) adalah untuk
Profitabilitas dianggap sebagai alat yang paling valid dalam mengukur hasil
keuntungan bagi seluruh pemegang saham, bagi saham biasa maupun saham
preferen. Semakin tinggi nilai ROE, tentunya akan menarik minat para investor
akibatnya harga saham pun akan ikut tinggi. Earning per Share (EPS) merupakan
rasio yang menunjukkan bagian laba untuk setiap saham. Kenaikan atau
penurunan EPS dari tahun ke tahun adalah ukuran penting untuk mengetahui baik
variabel ini dalam penelitian dikarenakan telah pernah dilakukan oleh penelitian
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Sedangkan pada
penelitian Putri (2017) Return On Assets, Return On Equity, Net Profit Margin,
Earning Per Share secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham
1. Apakah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Earning per
2. Apakah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Earning per
Earning per Share (EPS) berpengaruh terhadap harga saham secara simultan
Earning per Share (EPS) berpengaruh terhadap harga saham secara parsial
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik dari segi teoritis
kegiatan perkuliahan.
Return On Equity (ROE) dan Earning per Share (EPS), khusunya perusahaan
STUDI PUSTAKA
publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi
berharga bersifat hutang dan surat berharga yang bersifat pemilikan. Surat
berharga yang bersifat hutang umumnya dikenal nama obligasi dan surat berharga
antara penawaran dan permintaan terhadap surat berharga. Di tempat inilah para
pelaku pasar yaitu individu-individu atau bahan usaha yang mempunyai kelebihan
dana (surplus of final) melakukan investasi dalam surat berharga yang ditawarkan
rakyat.
6
7
yang telah diakui dan dimanfaatkan oleh masyarakat maupun pemerintah, dana
perbankan tumbuh meningkat dalam setiap tahun (Anoraga dan Pakarti. 2008:2)
(stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya
perusahaan". Pasar modal juga menjalankan dua fungsi yaitu pertama sebagai
sarana pendanaan usaha atau sebagai sarana bagai perusahaan untuk mendapatkan
dana dari masyarakat pemodal (investor). Kedua menjadi sarana bagi masyarakat
mekanisme transaksi jual beli instrumen pasar modal jangka panjang antara
penjual dan baik individu, maupun pemerintah. Pasar modal juga merupakan
1. Bagi perusahaan
Pasar modal memberikan ruang dan peluang bagi perusahaan untuk
memperoleh sumber dana yang relatif memiliki resiko investasi (cost of
capital) rendah dibandingkan sumber dana jangka pendek dari pasar
uang.
8
2. Bagi investor
Alternatif investasi bagi pemodal. Terutama pada instrumen yang
memberikan likuiditas tinggi. Pasar modal memberikan ruang investor
dan profesi lain memanfaatkan untuk memperoleh return yang cukup
tinggi.
3. Nagi perekonomian nasional
Dalam daya dukung perekonomian nasional, pasarl modal memiliki
peran penting dalam rangka meningkatkan dan mendorong
pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. Hal tersebut ditunjukkan dengan
fungsi pasar modal yang memberikan saran bertemunya antara lender
dengan borrower.
Seperti halnya pada pasar modal pada umumnya, pasar modal merupakan
tempat bertemunya penjual dan pembeli efek dengan resiko untuk dan rugi. Pada
kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbas hasil bagi pemilik dana, sesuai
Jadi dari fungsi pasar modal yang telah diteliti, dapat disimpulkan bahwa
pasar modal berfungsi sebagai lembaga yang mendorong terciptanya alokasi dana
yang efesien melalui pengalihan dana dari pihak lender dana borrow yang mampu
modal terbagi menjadi 4 jenis yaitu pasar perdana, pasar sekinder, pasar ketiga
2.1.2 Investasi
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya
yang dilakukan pada hari ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan
(kurang dari satu tahun) akan mengharapkan capital gain. Capital gain adalah
selisih positif antara harga jual dan harga beli saham. Apabila harga jual lebih
rendah dibandingkan dengan harga beli saham, maka investor akan memperoleh
pada suatu efek atau sekelompok efek. Ada dua pendekatan yang digunakan untuk
menganalisis, yaitu:
masa yang akan datang atau untuk meningkatkan kesejahteraan investor. Tujuan
investor yang lain adalah untuk mengurangi tekanan inflasi sehingga dapat
operasi perusahaan yang pada hakikatnya merupakan hasil akhir dari kegiatan
umum.
keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan laba yang ditahan dan
2.1.3.1 Neraca
suatu titik tertentu (Brigham dan Houston, 2013: 87). Neraca memuat tiga bagian
pokok yaitu kekayaan (aktiva), utang (kewajiban) dan modal. Kekayaan (aktiva)
dicatat pada sisi aktiva atau pada sisi sebelah kiri dari neraca sedangkan utang dan
modal dicatat pada sisi pasiva atau pada sisi sebelah kanan dari neraca.
1) Aktiva
Aktiva merupakan aset, bentuk penanaman modal perusahaan dan harta
kekayaan perusahaan. Harta kekayaan tersebut dinyatakan dalam mata
uang tertentu dan diurutkan berdasarkan lamanya waktu atau kecepatannya
berubah kembali menjadi uang kas.
2) Utang
Utang adalah modal perusahaan yang berasal dari kreditur. Dalam
meminjamkan modalnya ke perusahaan, kreditur tersebut ada yang
12
pendapatan dan beban perusahaan selama suatu periode akuntansi, biasanya satu
kuartal atau satu tahun (Brigham dan Houston, 2013:93). Laporan ini menghitung
total laba yang diperoleh dan menguranginya dengan total biaya yang dikelurkan.
Menurut Farah (2011:21) ada empat prinsip yang diterapkan pada laporan
2013:98):
arus kas masuk dan arus kas keluar pada suatu perusahaan sepanjang periode
akuntansi. Yang dimaksud dengan arus kas masuk adalah segala sesuatu yang
menyebabkan jumlah uang bertambah. Arus kas keluar adalah sesuatu yang
menyebabkan uang berkurang. Perhitungan arus kas yaitu arus kas yang masuk
Arus kas dikatakan surplus jika arus kas yang masuk lebih besar dengan
arus kas yang keluar. Dan ketika defisit terjadi ketika arus kas yang keluar lebih
14
besar dengan arus kas yang masuk. Namun, jika arus kas yang masuk sama
2.1.4 Saham
atau tanda penyertaan dalam suatu perusahaan. Menurut Hadi (2013:39) dengan
menyertakan modal tersebut maka pemilik saham berhak memiliki klaim atas
pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat
Menruut Hadi (2013:42) ada 2 jenis saham yang dilihat dari hak yang
mengharapkan dividen dan atau capital gain. Dividen adalah keuntungan/laba dari
banyaknya saham yang dimiliki. Capital gain adalah selisih positif antara harga
Hartono (2010:26) harga saham adalah harga saham yang terjadi dipasar
bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh
bahwa terdapat harga saham, yaitu: harga nominal, harga perdana dan harga pasar.
saham atau berinvestasi pada instrumen keuangan. Menurut Brigham dan Houston
(2013:169) ada lima rasio keuangan yang dapat digunakan untuk menganalisis
harga saham yaitu rasio likuiditas, rasio manajemen aset, rasio manajemen utang,
rasio profitabilitas dan rasio nilai pasar. Rasio keuangan menurut Farah (2011:24)
antara lain rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio utang, rasio profitabilitas, dan
rasio pasar. Berdasarkan kedua pendapat tentang rasio keuangan, peneliti hanya
sebagai berikut:
bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari
Laba bersi h
Earning per S h are=
jumla h sa h am beredar
laba emiten, pertumbuhan penjualan dan aktiva selama kurun waktu tertentu.
atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan selain ROA memberikan
ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan aktiva
menggambarkan perputaran aktiva diukur dari penjualan semakin besar rasio ini
maka semakin baik dan hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan
meraih laba.
menghasilkan laba setelah pajak dengan menggunkan modal sendiri yang dimiliki
perusahaan.
17
Menurut Fahmi (2015:98) Return On Equty dapat disebut juga dengan laba
atas equity atas perputaran total aset. Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu
bagi pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pedagang saham
Syamsuddin (2009:64)
yang dihubungkan dengan prediksi pendapatan dan harga saham telah dilakukan
oleh beberapa peneliti. Dalam penelitian ini, selain membahas teori-teori yang
relevan dengan penelitian ini, pengkajian atas hasil-hasil penelitian terdahulu akan
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
2.4 Hipotesis
Berdasarkan dari apa yang dikemukanan di atas maka dapat dibuat hipotesis
sebagai berikut:
Ha1 : Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE) dan Return On Asset
H01 : Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE) dan Return On Asset
Ha2 : Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE) dan Return On Asset
H02 : Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE) dan Return On Asset
METODE PENELITIAN
khususnya pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) pada periode
2016-2018.
Jakarta Index (JII) selama kurun waktu 3 tahun yaitu tahun 2016 sampai dengan
2018 yang dikases pada www.idx.co.id. data sekunder yaitu sumber data yang
Dalam penelitian ini, data ini diperoleh dari laporan keuangan kemudian
3.3.1 Populasi
penelitian. Jadi yang dimaksud dengan populasi adalah individu yang memiliki
sifat yang sama walaupun persentase kesamaan itu sedikit, atau dengan kata lain
23
24
yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) sejak tahun 2016 sampai dengan 2018
Tabel 3.1
Jumlah Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)
3.3.2 Sampel
Jakarta Islamic Index (JII) pada periode 3 tahun, maka jumlah sampel dalam
Tabel 3.2
Sampel Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)
Dalam menentukan jenis sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini
probabilitas yang dilakukan dengan kriteria tentu. Sampel penelitian ini diambil
sebagai berikut:
Earning Per Share (X1), Return On Equity (X2) dan Return On Asset (X3),
variabel ini yang menjelaskan tentang pengaruh dengan variabel lain. Untuk lebih
dipergunakan
dengan pengukuran laba setelah pajak dibagi modal sendiri, sehingga dapat
dalam penelitian ini digunakan adalah harga saham (Y). Variabel dependen adalah
harga saham yaitu harga penutupan (close price) karena harga inilah yang
Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya
pelanggaran terhadap asumsi kasik, yang digunakan dalam penelitian ini adalah
statistik jorque-bera dengan nilai tabel chi-square (X2). Jika nilai jorque-bera ≤
nilainya lebih kecil dari 2. Selain dengan melihat nilai jorque-bera, pengujian juga
28
probabilitas jorque-bera lebih besar dari pada nilai signifikansi yang digunakan
hubungan yang kuat atau sempurna antar variabel bebas. Uji multikolinearitas ini
dilakukan pada variabel bebas yang berjumlah lebih dari dua. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang cukup kuat diantara variabel bebas.
nilai korelasi antar variabel independen atau biasa disebut dengan korelasi parsial
jika nilai korelasi < 0,90 maka dapat dikatakan model regresi tidak ada masalah
multikolinearitas.
yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan yang lain tetap maka disebut
signifikan (kurang dari 5%) maka terjadi heteroskedastisitas tetapi jika nilai prob-
chi2 tidak signifikan (lebih dari 5%) maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Model
29
heteroskedastisitas.
autokorelasi, model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi.
hipotesis:
Ha : Ada autokorelasi
Tabel 3.3
Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi
atau negatif
Sumber: Imam Ghozali, 2011
perlu dilakukan teknik analisis data. Data yang digunakan untuk penelitian adalah
data panel 10 perusahaan yang terdaftar di JII dalam kurun waktu 3 tahun (2016-
2018). Menurut Dedi Rosadi (2012:23) data panel merupakan kombinasi dari data
bertipe cross-section dan data time series (yakni sejumlah variabel diobservasi
atas sejumlah kategori dan dikumpulkan dalam suatu jangka waktu tertentu). Data
yang akan digunakan dalam analisis data supaya mendapatkan model terbaik.
Pemilihan model tersebut bertujuan untuk mengetahui jenis model regresi yang
akan digunakan untuk menganalisis data panel. Secara umum ada 3 model data
panel yang sering digunakan, yaitu model regresi pooling, model fixed effect dan
data panel dengan hanya mengombinasikan data time series dan cross-
intersep dan slope koefisien dianggap konstan (tetap) baik antar waktu
residual yang diduga memiliki hubungan antar waktu dan antar individu/
mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas yaitu Earning Per Share,
Return On Assets dan Return On Equity terhadap harga saham perusahaan yang
terdaftar di JII adalah menggunakan estimasi data panel dengan model analisis
Keterangan:
Yt = Harga Saham
a = Koefisien Konstanta
32
(Gujarati, 2009:33).
3.7.1 Uji F
dependen/terikat”.
ketentuan:
a. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05 maka H 1, H2, dan H3 ditolak
dan H0 diterima.
3.7.2 Uji t
33
a. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05 maka H 1, H2, dan H3 ditolak
dan H0 diterima.
Pada bab ini akan dibahas hasil analisis data yang menjadi tujuan
penelitian. Pembahasan hasil penelitian terdiri dari deskripsi data dan hasil
estimasi data panel yang menganalisis pengaruh kinerja keuangan yang terdiri dari
perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2016-2018. Data tersebut diambil dari
tahun penelitian.
harga saham dan variabel independen terdiri dari EpS, ROE dan ROA.
34
35
perusahaan dan tiga variabel independen yaitu Earning Per Share (EpS), Return
1. Harga Saham
Harga saham adalah harga saham yang terjadi dipasar bursa pada saat
tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan
penawaran saham yang bersangkutan dipasar modal. Berikut harga saham yang
Grafik 4.1
Nilai Harga Saham Tahun 2016-2018
600
500
ADRO
ASII
400
INTP
ITMG
300 KLBF
LPKR
MNCN
200
PTBA
TLKM
100 UNVR
0
2016 2017 2018
dari harga saham pada masing-masing perusahaan selama 3 tahun namun tiap
perusahan memiliki harga saham yang berbeda-beda, harga saham yang besar
yaitu saham INTP, ITMG, OTB dan TLKM yang masing-masing saham bernilai
36
Rp. 500 per lembar. Sedangkan perusahaan dengan nilai saham paling kecil yaitu
perusahaan KLBF dan UNVR dengan harga saham perlembarnya sebesar Rp. 10.
Grafik 4.2
Nilai Earning per Share Tahun 2016-2018
16,000.00
14,000.00
12,000.00 ADRO
ASII
10,000.00 INTP
ITMG
8,000.00 KLBF
LPKR
6,000.00 MNCN
PTBA
4,000.00 TLKM
UNVR
2,000.00
0.00
2016 2017 2018
bahwa perusahaan dengan EpS tertinggi pada tahun 2016 yaitu perusahaan INTP,
11,749,76 sedangkan untuk nilai yang paling kecil pada perusahaan ASII sebesar
37
37,10 dan KLBF sebesar 50,22. Sedangkan pada tahun 2017 perusahaan TLKM
menjadi 499,20. Untuk perusahaan dengan nilai terkecil yaitu perusahaan ASII
sebesar 13,07 dam KLBF sebesar 52,12. Untuk perhitungan pada tahun 2018
masih tidak berbeda dari tahu sebelumnya mengenai EpS, perusahaan yang
perusahaan ITMG sebesar 3,322.83, untuk nilai yang paling kecil masih seperti
laba emiten, pertumbuhan penjualan dan aktiva selama kurun waktu tertentu.
Return On Assets (ROA) adalah rasio yang menunjukkan hasil (return) atas
jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan selain ROA memberikan ukuran
yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan aktiva untuk
memperoleh pendapatan. Berikut adalah ROA perusahaan yang terdaftar pada JII
Grafik 4.3
Nilai Return On Assets Tahun 2016-2018
0.50
0.45
0.40
ADRO
0.35 ASII
INTP
0.30
ITMG
0.25 KLBF
LPKR
0.20
MNCN
0.15 PTBA
TLKM
0.10
UNVR
0.05
0.00
2016 2017 2018
mendapatkan laba. Dari hasil tersebut, pada tahun 2016 perusahaan UNVR
sebesar 0,38 dan kemudian disusul pleh KLBF sebesar 0,15, untuk perusahaan
yang ROA terkecil pada perusahaan LPKR yaitu sebesar 0,03. Sementara pada
tahun 2017 terjadi peningkatan ROA dari satu perusahaan menjadi dua
perusahaan yaitu perusahaan UNVR dengan ROA sebesar 0,37 dan perusahaan
PTBA sebesar 00,21, untuk nilai terkecil sebesar 0,02 pada perusahaan LPKR dan
mendapatkan laba pada tahun 2018 masih seperti tahun sebelumnya yang
disusul oleh perusahaan PTBA sebesar 0,21, sedangkan untuk perusahaan dengan
39
nilai ROA terkecil berada pada perusahaan LPKR yang sebesar 0,03 meningkat
satu poin dari tahun sebelumnya, kemudian perusahaan INTP sebesar 0,04.
menghasilkan laba setelah pajak dengan menggunkan modal sendiri yang dimiliki
perusahaan. Return On Equty dapat disebut juga dengan laba atas equity atas
perputaran total aset. Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan
memberikan laba atas ekuitas. Berikut adalah gambaran ROE perusahaan yang
Grafik 4.4
Nilai Return On Equty Tahun 2016-2018
1.60
1.40
1.20 ADRO
ASII
1.00 INTP
ITMG
0.80 KLBF
LPKR
0.60 MNCN
PTBA
0.40 TLKM
UNVR
0.20
0.00
2016 2017 2018
Berdasarkan dari keterangan yang didapatkan pada grafik 4.4 maka dapat
dijelaskan laba yang didapatkan oleh tiap-tiap perusahaan yang terdaftar di JII.
40
Pada tahun 2016 ROE yang tertinggi diterima adalah perusahaan UNVR yaitu
sebesar 1,36 kemudian disusul oleh perusahaan TLKM sebesar 0,28, untuk
perusahaan yang terendah ROE yaitu perusahaan ADRO sebesar 0,05 dan LPKR
sebesar 0,06. Tahun 2017 UNVR merupakan perusahaan yang masih tinggi nilai
ROE yaitu sebesar 1,35 dan kemudian disusul oleh TLKM sebesar 0,29, namun
untuk perusahaan yang ROE rendah masih pada perusahaan LPRK yaitu sebesar
0,03 dan perusahaan ADRO sebesar 0,08. Selanjutnya pada tahun 2018 UNVR
masih menjadi perusahaan dengan ROE terbaik yaitu 1,20 dan PTBA sebesar 0,31
walau terjadi peningkatan, sedangkan untuk perusahaan yang paling kecil ROE
yaitu INTP menjadi 0,05 selanjutnya disusul oleh perusahaan LPKR sebesar 0,07.
permasalahan yang mungkin terjadi pada model ini tidak terlepas dari pelanggaran
1. Uji Normalitas
normal atau tidak. Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas yaitu dengan
Nilai Jarque-Bera
Grafik 4.5
Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji normalitas pada grafik 4.5 dapat dilihat bahwa nilai
nilai Jasque-Bera < nilai chi-Square atau 9,315924 < 16,91898. Yang artinya
2. Uji Multikolinearitas
H1 : Terjadi multikolinearitas
Tabel 4.1
Uji Multikolinearitas
korelasi semua variabel yang diuji lebih kecil dari 0,90 sehingga H 0 diterima maka
3. Uji Heterokedastisitas
FEM yang menggunakan metode Ordinary Least Squared (OLS). Berikut hasil
Tabel 4.2
Uji Heterokedastisitas
t-
Coeff Std. Statisti Prob
Variable icient Error c .
Berdasarkan dari tabel 4.2 hasil pengujian heterokedastisitas, nilai Pro Chi2
melebihi nilai signifikansi yaitu 0,05, untuk nilai ROE pada probabilitas melebihi
nilai signifikansi yaitu 0,7197 dan ROA dengan nilai signifikansi sebesar 0,4628.
4. Uji Autokorelasi
korelasi dalam model ini, maka digunakan uji Durbin-Watson. Pada Uji ini
memerlukan dua nilai bantu yang diperoleh dari tabel Durbin-Watson, yaitu nilai
dL dan dU, dengan K = jumlah variabel bebas dan n = ukuran sampel. Uji
Tabel 4.3
Uji Autokorelasi Metode FEM
1.000 237.
R-squared 000 Mean dependent var 0000
1.000 220.
Adjusted R-squared 000 S.D. dependent var 7378
-
6.98E Akaike info 52.8
S.E. of regression -13 criterion 4555
-
8.27E 52.2
Sum squared resid -24 Schwarz criterion 3836
-
805.6 Hannan-Quinn 52.6
Log likelihood 833 criter. 5131
2.42E 1.87
F-statistic +29 Durbin-Watson stat 9053
Prob(F-statistic) 0.000
44
000
Sumber : Data Olahan (2019)
Berdasarkan dari tabel 4.3 hasil pengujian autokorelasi maka dapat dilihat
dan nilai dU sebesar 1,6413 maka pengambilan keputusan yang cocok digunakan
adalah dL < d < dU dengan H0 yaitu tidak ada autokorelasi positif dan negatif
dengan keputusan tidak ditolak. Jadi uji autokorelasinya yaitu 1,6413 < 1,879053
dijadikan sampel terdaftar di JII tahun 2016-2018. Pengujian regresi data panel
dibandingkan dengan metode REM (Random Effect Model), hal ini telah
dilakukan pengujian dengan menggunakan uji Chow dan uji Haussman. Lebih
jelasnya hasil dari regresi data panel dengan menggunakan model FEM (Fixed
Tabel 4.4
Uji Regresi Data Panel Metode FEM
t-
Coeff Std. Statisti Prob
Variable icient Error c .
Effects Specification
Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dapat disusun persamaan regresi data panel
a. Konstanta b0 (a) = 237 artinya jika EPS, ROE dan ROA 0, maka harga saham
b. Koefisien b1 = -1.11E-15 artinya jika ROE dan ROA nilainya tetap sedangkan
EPS ditingkatkan 1%, maka maka harga saham pada 10 perusahaan yang
terdaftar di JII akan akan mengalami penurunan sebesar = Rp. -1.11E-15 per
lembar saham.
c. Koefisien b2 = 3.06E-12 artinya jika EPS dan ROA nilainya tetap sedangkan
ROA ditingkatkan 1%, maka harga saham pada 10 perusahaan yang terdaftar
di JII akan akan mengalami peningkatan sebesar = Rp. 3.06E-12 per lembar
saham
46
ROE maka harga saham pada 10 perusahaan yang terdaftar di JII akan akan
presentase perubahan atau variasi dari variabel dependen bisa dijelaskan oleh
perubahan atau variasi dari variabel independen. Semakin tinggi nilai koefisien
determinasi dapat dilihat dari nilai adjusted R square pada analisis regresi
berganda. Hasil pengujian koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.5
sebagai berikut.
Tabel 4.5
Uji Koefisien Determinasi Metode FEM
2.42E 1.87
F-statistic +29 Durbin-Watson stat 9053
0.000
Prob(F-statistic) 000
1.000000 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh
variabel EPS, ROE dan ROA terhadap harga saham dinyatakan kuat.
1. Uji F
simultan terhadap variabel dependen atau variabel terikat. Berikut adalah hasil
Tabel 4.6
Uji F Metode FEM
1.000 237.
R-squared 000 Mean dependent var 0000
1.000 220.
Adjusted R-squared 000 S.D. dependent var 7378
-
6.98E Akaike info 52.8
S.E. of regression -13 criterion 4555
-
8.27E 52.2
Sum squared resid -24 Schwarz criterion 3836
Log likelihood 805.6 Hannan-Quinn -
833 criter. 52.6
48
5131
2.42E 1.87
F-statistic +29 Durbin-Watson stat 9053
0.000
Prob(F-statistic) 000
Sumber : Data Olahan (2019)
2.42 dengan nilai Prob(F-statistic) sebesar 0.000000. Dalam pelitian ini peneliti
maka dapat dilihat nilai Prob(F-statistic) 0.000000 < dari nilai signifikansi 0,05
variabel EPS, ROE dan ROA secara simultan atau bersama-sama terhadap harga
2. Uji t
variabel dependen atau variabel terikat. Berikut adalah hasil dari uji t dari
penelitian ini.
Tabel 4.7
Uji t Metode FEM
t-
Coeff Std. Statisti Prob
Variable icient Error c .
berikut:
1) EPS (X1)
0,0057 yang tidak melebihi nilai signifikanasi 0,05 (0,0057 < 0,05), maka
hipotesisnya H0 ditolak dan Ha diterima jadi dapat disimpulkan bahwa EPS secara
parsial berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar Jakarta
Islamic Index .
2) ROE (X2)
0.5985 yang melebihi nilai signifikanasi 0,05 (0.5985 > 0,05), maka hipotesisnya
H0 diterima dan Ha ditolak jadi dapat disimpulkan bahwa ROE secara parsial
Islamic Index.
3) ROA (X3)
0.0049 yang melebihi nilai signifikanasi 0,05 (0.0049 < 0,05), maka hipotesisnya
H0 ditolak dan Ha diterima jadi dapat disimpulkan bahwa ROA secara parsial tidak
50
Islamic Index.
4.3 Pembahasan
antara keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan
Invesmen, Harga On Equity, Laba Per Lembar Saham, dan rasio pertumbuhan
(Kasmir, 2010:115).
menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi para pemegang saham, maka dari itu,
mampu memberikan kontribusi ROE yang lebih tinggi. Bagi investor, semakin
besar angka ROE maka menunjukkan risiko investasi yang semakin kecil.
signifikan terhadap harga saham. Demikian pula dalam penelitian yang dilakukan
oleh Ngaisah (2008) yang menunjukkan bahwa ROE berpengaruh positif terhadap
harga saham.
Namun berbeda dengan penelitian yang peneliti lakukan, hasil uji yang
didapatkan bahwa ROE berpengaruh namun negatif terhadap harga saham, hal ini
dapat dilihat bahwa hasil regresi menunjukkan nilai koefesien ROE menghasilkan
51
negatif 539.8111. hal bertolak dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan
oleh Mariani.
positif dimana pada uji t nilai probabilitasnya tidak melebihi 0,05 dan nilai regresi
menapilkan nilai yang positif yaitu 1406.720. Hal ini mendukung hasil penelitian
yang dilakukan oleh Ulupui (2005), Abdel, et al (2012) dan Rio Malintan (2013).
saham, hal ini selaras dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Lestari
dimana variabel Earning Per Share (EpS) memiliki pengaruh terhadap harga
saham sebesar 68,1% sisanya 31,9% dipengaruhi variabel lain selain model.
Selanjutnya EPS berpengaruh terhadap harga saham pada tingkat signifikansi 5%.
BAB V
5.1 Kesimpulan
pada perusahaan yang terdaftar Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2016-2018
sebagai berikut:
1. EPS, ROA dan ROE secara simultan berpengaruh terhadap harga saham pada
2. EPS secara parsial berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan yang
3. ROE secara parsial berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan yang
4. ROA secara parsial berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan yang
5.2 Saran
berikut:
52
53
yang tepat.
penelitian yang lebih baik. Menurut penulis, ada faktor lain yang
mempengaruhi tiap variabel hingga dapat merubah pengaruhnya, baik itu dari
segi objek maupun periode penelitian yang digunakan. Oleh karena itu,
dengan penelitian ini yaitu perusahaan yang melakukan stock split pada