You are on page 1of 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sebagai calon sarjana Teknik Sipil, mahasiswa dituntut untuk mempelajari beberapa mata kuliah wajib yang ada,
salah satunya adalah mata kuliah Struktur Beton Bertulang II. Mata kuliah ini dipelajari pada semester VI (enam)
dengan syarat sudah mengikuti dan mempelajari mata kuliah Struktru Beton Bertulang I pada semester sebelumnya
(semester V).

Pada mata kuliah Struktur Beton Bertulang II ini, mahasiswa mempelajari beberapa topik pembahasan utama
dengan cara mengikuti perkuliahan serta dengan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, salah satunya adalah desain
tulangan pelat dua arah (Two Way Slab ).

1.2 TUJUAN
Melalui tugas ini, mahasiswa diharapkan mampu mengestimasi dimensi pelat dan balok untuk pelat dua arah
(Two Way Slab ). Setelah mengestimasi dimensi pelat dan balok, mahasiswa diharapkan mampu mengestimasi beban
pelat dan gaya dalam yang bekerja pada pelat dengan berlandaskan pada peraturan pembebanan yang ada. Di mana
dalam desain pelat dua arah ini digunakan peraturan pembebanan berdasarkan SNI 2800:2020; BAB 4.

Pada tugas ini pula, mahasiswa juga diharapkan mampu untuk mendesain dan menghitung jumlah tulangan
minimum yang akan diaplikasikan pada pelat dua arah dengan berlandaskan pada aturan standar yang telah ditentukan
dalam SNI 2800:2020 (Panduan Desain Sederhanan untuk Bangunan Beton Bertulang) dan SNI 2847:2019
(Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung).

Struktur_Beton_Bertulang_II REP'C_2020 Page_1


BAB II
DATA PERENCANAAN
2.1 GAMBAR RENCANA FRAME

Gambar 2.1 Rencana Frame


(Sumber: Data perencanaan)

2.2 DATA PENDUKUNG


Data pendukung terdiri dari:
fc' = 30,00 MPa
fy = 420,00 MPa
L1 = 7,00 m
L2 = 7,00 m
h1 = 4,25 m
h2 = 3,50 m
qD1 = 27,50 kN/m
qD2 = 30,00 kN/m
qD3 = 27,50 kN/m
qL1 = 15,00 kN/m
qL2 = 17,50 kN/m
qL3 = 25,00 kN/m
Jenis tanah = SD-D
Lokasi bangunan = Labuan Bajo
Fungsi bangunan = Kantor
Daya dukung tanah, qULT = 500,00 kN/m2
Sistem rangka = Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRMPK)

2.3 DATA GEMPA


Data gempa di lokasi bangunan adalah sebagai berikut:
SDS =
SS =
S1 =

Struktur_Beton_Bertulang_II REP'C_2020 Page_2


BAB III
ANALISIS STRUKTUR
3.1 DIMENSI RENCANA BALOK DAN KOLOM
A. Dimensi Balok
Balok direncanakan berdimensi sebagai berikut:
b = 350 mm
h = 450 mm

B. Dimensi Kolom
Kolom direncanakan berdimensi sebagai berikut:
b = 500 mm
h = 500 mm

3.2 KOMBINASI PEMBEBANAN


Pada perencanaan ini, diberikan kombinasi pembebanan sebagai berikut:
1. 1,4qDL
2. 1,2qDL + 1,6qLL
3. (1,2 + 0,2SDS)qDL + 1,0qLL + 1,3RSA-X
4. (1,2 + 0,2SDS)qDL + 1,0qLL - 1,3RSA-X
5. (0,9 - 0,2SDS)qDL + 1,0RSA-X
6. (0,9 - 0,2SDS)qDL - 1,0RSA-X

di mana:
qDL = Beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi permanen, termasuk dinding, lantai, atap,
plafon, partisi tetap, tangga, dan peralatan layan.
qLL = Bebah hidup yang ditimbulkan oleh penggunan gedung, termasuk kejut tetapi tidak termasuk
beban lingkungan seperti angin hujan dan lain-lain.
RSA-X = Respon spektrum arah sumbu - x
SDS = Parameter respon spektral percepatan desain pada perioda pendek

3.3 METODE ANALISIS STRUKTUR


Struktur bangunan merupakan struktur statis tak tentu dan dianalisa dengan menggunakan bantuan software
ETABS 2018 Ultimate 18.0.0 .

3.4 EVALUASI KESETABILAN STRUKTUR


Berdasarkan analisis struktur dengan menggunakan bantuan software ETABS 2018 18.0.0 ditentukan apakah
frame termasuk ke dalam struktur brace frame atau unbrace frame .

Tabel 3.1 Evaluasi Kesetabilan Struktur


Hi Pu Vu D,e
Floor Q Keterangan Kriteria
m kN kN mm
6 3,50 872,98 19,21 1,58 0,02 BRACE Q ≤ 0,05: BRACE FRAME
5 3,50 1828,50 41,41 2,40 0,03 BRACE Q > 0,5: UNBRACE FRAME
4 3,50 2784,01 58,61 2,55 0,03 BRACE Q < 0,1: P-delta effect diabaikan
3 3,50 4162,02 75,27 4,04 0,06 BRACE Q > 0,25: TIDAK DIPERKENANKAN
2 3,50 5581,29 87,65 4,21 0,08 BRACE
1 4,25 7523,06 95,48 2,18 0,04 BRACE
(Sumber: Hasil analisa)

Struktur_Beton_Bertulang_II REP'C_2020 Page_3


3.5 MOMEN GAYA DALAM FRAME
Dari hasil analisis gaya dalam struktur dengan menggunakan bantuan software ETABS 2018 Ultimate 18.0.0
diperoleh momen gaya dalam sebagai berikut:

Gambar 3.1 Momen Gaya Dalam Frame


(Sumber: Hasil analisa ETABS 2018)

Struktur_Beton_Bertulang_II REP'C_2020 Page_4


BAB IV
DESAIN BALOK
4.1 UMUM
Dalam desain balok pada perencanaan ini, diperlukan data dimensi balok dan momen gaya dalam maksimum
dan minimum yang telah diasumsikan dan dianalisa pada bab sebelumnya.
Selanjutnya dalam mendesain balok pada perencanaan ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menentukan momen desain pada section kunci (tumpuan dan lapangan) balok
2) Menghitung rasio momen dan luas tulangan utama balok
3) Menentukan luas tulangan maksimum dan minimum balok
4) Menghitung jumlah tulangan utama balok
5) Menentukan jarak dan lokasi pemutusan tulangan memanjang balok
6) Menentukan lokasi sambungan dan lewatan tulangan memanjang balok
7) Menghitung panjang sambungan dan lewatan tarik dan tekan balok (l st dan l sc)
8) Menghitung panjang penyaluran pada joint balok dan kolom (l dh)
9) Menghitung kapasitas momen balok (Mn)
10) Menghitung kuat lentur mungkin (Mpr)
11) Menghitung gaya geser (Vu) balok akibat beban luar terfaktor (qu)
12) Menghitung gaya geser pada jarak 2hbalok (Vu, 2h)
13) Menghitung jumlah kaki sengkag balok (zona plastis dan di luar zona sendi plastis)

4.2 MOMEN DESAIN BALOK


Momen desain balok pada section kunci dipilih dari hasil yang terbesar antara momen hasil analisa ETABS
2018 dan hasil perhitungan menurut SNI 2847:2019 - Pasal 18.6.3.2.

LANTAI MOMEN DESAIN (kN-m) TPL L TPR TPL L TPR


Mu- 172,17 0,00 201,57 202,23 0,00 171,45
6 ETABS
Mu+ 48,75 49,01 62,26 62,74 49,01 48,76
Mu- 0,25 * Mu-, ETABS-MAX 50,39 50,39 50,39 50,56 50,56 50,56
SNI
Mu+ TP  0,5 * Mu- 86,09 50,39 100,79 101,12 50,56 85,73
Mu- hasil terbesar ETABS & SNI 172,17 50,39 201,57 202,23 50,56 171,45
Mu,DES
Mu+ hasil terbesar ETABS & SNI 86,09 50,39 100,79 101,12 50,56 85,73

- 227,53 0,00 219,61 220,46 0,00 225,93


5 ETABS Mu
Mu+ 54,92 49,04 52,61 53,19 49,15 54,40
Mu- 56,88 56,88 56,88 56,48 56,48 56,48
SNI
Mu+ 113,77 56,88 109,81 110,23 56,48 112,97
Mu- 227,53 56,88 219,61 220,46 56,48 225,93
Mu,DES
Mu+ 113,77 56,88 109,81 110,23 56,48 112,97

- 232,73 0,00 231,46 237,48 0,00 226,96


4 ETABS Mu
Mu+ 40,88 49,03 43,03 46,46 48,75 40,23
Mu- 58,18 58,18 58,18 59,37 59,37 59,37
SNI
Mu+ 116,37 58,18 115,73 118,74 59,37 113,48
Mu- 232,73 58,18 231,46 237,48 59,37 226,96
Mu,DES
Mu+ 116,37 58,18 115,73 118,74 59,37 113,48
TPL L TPR
- 188,66 0,00 222,79 249,95 0,00 229,61 237,78 0,00 234,96
3 ETABS Mu
Mu+ 27,30 48,17 39,69 48,26 46,32 39,41 40,93 48,39 37,91
Mu- 55,70 55,70 55,70 62,49 62,49 62,49 59,45 59,45 59,45
SNI
Mu+ 94,33 55,70 111,40 124,98 62,49 114,81 118,89 59,45 117,48
Mu- 188,66 55,70 222,79 249,95 62,49 229,61 237,78 59,45 234,96
Mu,DES
Mu+ 94,33 55,70 111,40 124,98 62,49 114,81 118,89 59,45 117,48

Mu- 230,29 0,00 247,94 233,77 0,00 244,81 234,08 0,00 238,09
2 ETABS
Mu+ 34,68 47,63 43,51 40,70 46,79 44,59 38,33 48,69 37,06 Mu,MAX
Mu- 61,99 61,99 61,99 61,20 61,20 61,20 59,52 59,52 59,52
SNI
Mu+ 115,15 61,99 123,97 116,89 61,20 122,41 117,04 59,52 119,05
Mu- 230,29 61,99 247,94 233,77 61,20 244,81 234,08 59,52 238,09
Mu,DES +
Mu 115,15 61,99 123,97 116,89 61,20 122,41 117,04 59,52 119,05
TPL L TPR
Mu- 216,81 0,00 243,18 235,26 0,00 233,82 222,84 0,00 250,15 260,83 0,00 194,37
1 ETABS
Mu+ 37,03 49,47 49,40 48,35 47,00 47,64 44,54 46,52 53,53 48,53 49,70 29,02
Mu- 60,80 60,80 60,80 58,82 58,82 58,82 62,54 62,54 62,54 65,21 65,21 65,21
SNI
Mu+ 108,41 60,80 121,59 117,63 58,82 116,91 111,42 62,54 125,08 130,42 65,21 97,19
Mu- 216,81 60,80 243,18 235,26 58,82 233,82 222,84 62,54 250,15 260,83 65,21 194,37
Mu,DES
Mu+ 108,41 60,80 121,59 117,63 58,82 116,91 111,42 62,54 125,08 130,42 65,21 97,19

Gambar 4.1 Momen Desain Balok


(Sumber: Hasil perhitungan)

Struktur_Beton_Bertulang_II REP'C_2020 Page_5


4.3 RASIO MOMEN DAN LUAS TULANGAN UTAMA BALOK
 Menentukan momen referensi, Mu,REF dan Mn,REF
Mu, REF = Mu,MAX = 260,83 kN-m = 260830000 N-mm

M u,REF
Mn, REF = di mana: f = 0,9 (tegangan terkontrol, SNI 2847:2019 - Tabel 21.2.2)
f

260,83
Mn, REF =


Mn, REF = 289,81 kN-m = 289811111 N-mm

 Menentukan nilai rasio momen, RMn


Nilia rasio momen ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut:

M n,i
R Mn,i 
M n,REF

 Menentukan luas tulangan referensi, As,REF


Terlebih dahulu diasumsikan rencana penulangan balok untuk mendapatkan tinggi efektif balok.
d' = 61 mm

b = 350 mm

ty Ts = As * fy
h = 450 mm

h = 450 mm

4S22
d = 389 mm

Z = 0,9 * d Mn = Ts * Z
cc = 40 mm

2S22
Cc = 0,85 * fc' * a * b
cu = 0,003 0,85fc'
b = 350 mm

Gambar 4.2 Asumsi Luas Tulangan Utama Balok


(Sumber: Sketsa penulis)
Luas tulangan referensi dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:

M n,REF
A s,REF 
0,9 * fy * d

Di mana:
fy = 420 MPa
h = 450 mm
Dia. Tulangan utama = 22 mm
Dia. Sengkang = 10 mm
Tebal selimut beton, cc = 40,00 mm (balok tidak terpapar cuaca, SNI 2847:2019 - Tabel 20.6.1.3.1)
d' = 61 mm
d = 389 mm
f = 0,9 (tegangan terkontrol, SNI 2847:2019 - Tabel 21.2.2)

Dengan demikian,

289811111
As,REF = = 1970,94 mm2
0,9 * 420 * 389

Struktur_Beton_Bertulang_II REP'C_2020 Page_6


 Menghitung luas tulangan utama balok, As
Luas tulangan utama dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:

A s,i  R Mu,i * A s,REF

Perhitungan luas tulangan utama untuk setiap balok dapat dilihat pada Gambar 4.3 di bawah ini.

LANTAI LUAS TULANGAN DESAIN TPL L TPR TPL L TPR


- -
Mu / f 191,30 55,99 223,97 224,70 56,18 190,50
6 Mn, DES
Mn
Mn+ Mu+ / f 95,65 55,99 111,98 112,35 56,18 95,25
RMu,i- Mn- / Mn,REFF 0,66 0,19 0,77 0,78 0,19 0,66
Rasio
RMu,i+ Mn+ / Mn,REFF 0,33 0,19 0,39 0,39 0,19 0,33
As- RMu,i- * As,REFF 1300,99 380,79 1523,15 1528,13 382,03 1295,55
As
As+ +
RMu,i * As,REFF 650,49 380,79 761,57 764,07 382,03 647,77

Mn- 252,81 63,20 244,01 244,96 62,76 251,03


5 Mn, DES
Mn+ 126,41 63,20 122,01 122,48 62,76 125,52
RMu,i- 0,87 0,22 0,84 0,85 0,22 0,87
Rasio
RMu,i+ 0,44 0,22 0,42 0,42 0,22 0,43
As- 1719,31 429,83 1659,47 1665,89 426,81 1707,22
As +
As 859,66 429,83 829,73 832,94 426,81 853,61

Mn- 258,59 64,65 257,18 263,87 65,97 252,18


4 Mn, DES
Mn+ 129,29 64,65 128,59 131,93 65,97 126,09
RMu,i- 0,89 0,22 0,89 0,91 0,23 0,87
Rasio
RMu,i+ 0,45 0,22 0,44 0,46 0,23 0,44
As- 1758,61 439,65 1749,01 1794,50 448,62 1715,01
As +
As 879,30 439,65 874,50 897,25 448,62 857,50
TPL L TPR
Mn- 209,62 61,89 247,54 277,72 69,43 255,12 264,20 66,05 261,07
3 Mn, DES
Mn+ 104,81 61,89 123,77 138,86 69,43 127,56 132,10 66,05 130,53
RMu,i- 0,72 0,21 0,85 0,96 0,24 0,88 0,91 0,23 0,90
Rasio
RMu,i+ 0,36 0,21 0,43 0,48 0,24 0,44 0,46 0,23 0,45
As- 1425,59 420,87 1683,49 1888,73 472,18 1735,03 1796,77 449,19 1775,46
As
As+ 712,80 420,87 841,75 944,36 472,18 867,51 898,38 449,19 887,73

Mn- 255,88 68,87 275,49 259,74 68,00 272,01 260,09 66,14 264,54
2 Mn, DES
Mn+ 127,94 68,87 137,74 129,87 68,00 136,01 130,04 66,14 132,27
RMu,i- 0,88 0,24 0,95 0,90 0,23 0,94 0,90 0,23 0,91
Rasio
RMu,i+ 0,44 0,24 0,48 0,45 0,23 0,47 0,45 0,23 0,46
As- 1740,17 468,38 1873,54 1766,46 462,47 1849,89 1768,81 449,78 1799,11
As
As+ 870,08 468,38 936,77 883,23 462,47 924,94 884,40 449,78 899,55
TPL L TPR
Mn- 240,90 67,55 270,20 261,40 65,35 259,80 247,60 69,49 277,94 289,81 72,45 215,97
1 Mn, DES
Mn+ 120,45 67,55 135,10 130,70 65,35 129,90 123,80 69,49 138,97 144,91 72,45 107,98
RMu,i- 0,83 0,23 0,93 0,90 0,23 0,90 0,85 0,24 0,96 1,00 0,25 0,75
Rasio +
RMu,i 0,42 0,23 0,47 0,45 0,23 0,45 0,43 0,24 0,48 0,50 0,25 0,37
As- 1638,31 459,39 1837,57 1777,72 444,43 1766,84 1683,87 472,56 1890,24 1970,94 492,74 1468,74
As +
As 819,15 459,39 918,79 888,86 444,43 883,42 841,94 472,56 945,12 985,47 492,74 734,37

Gambar 4.3 Rasio Momen dan Luas Tulangan Utama Balok


(Sumber: Hasil perhitungan)

4.4 LUAS TULANGAN MAKSIMIM DAN MINIMUM BALOK


Diketahui data rencana balok sebagai berikut:
fc' = 30 MPa
fy = 420 MPa
b = 350 mm
h = 450 mm
d = 389 mm

1) Menghitung luas tulangan minimum, As,min (SNI 2847:2019 - Pasal 9.6.1.2)


 Menghitung luas tulangan minimum, As,min-1
0,25 * fc'
As,min-1 = * bw * d
fy

As,min-1
0,25 * 30
= * 350 * 389
420
As,min-1 = 443,88 mm2

Struktur_Beton_Bertulang_II REP'C_2020 Page_7


 Menghitung luas tulangan minimum, As,min-2
1,4
As,min-2 = * bw * d
fy

1,4
As,min-2 = * 350 * 389
420
As,min-2 = 453,83 mm2

 Memilih luas tulangan minimum, As,min-pilih


Dipilih hasil luas tulangan minimum terbesar.
As,min = 453,83 mm2

2) Menghitung luas tulangan maksimum, As,max (SNI 2847:2019 - Pasal 18.6.3.1)

As,max = 0,025 * b w * d

As,max = 0,025 * 350 * 389

As,max = 3403,75 mm2

4.5 JUMLAH TULANGAN UTAMA BALOK


Sebelum menghitung jumlah tulangan utama atau tulangan memanjang balok, terlebih dahulu menentukan luas
tulangan pilih (As,pilih) yang memenuhi syarat luas tulangan maksimum dan minimum. Selanjutnya menghitung
jumlah tulangan utama di setiap section kunci penampang balok dengan menggunakan persamaan berikut:

A s,pilih
n =
A s,S22

Hasil perhitungan jumlah tulangan utama balok ditunjukan pada Gambar 4.4 di bawah ini.

Struktur_Beton_Bertulang_II REP'C_2020 Page_8


Struktur_Beton_Bertulang_II REP'C_2020 Page_9
Struktur_Beton_Bertulang_II REP'C_2020 Page_10
Struktur_Beton_Bertulang_II REP'C_2020 Page_11
Struktur_Beton_Bertulang_II REP'C_2020 Page_12
Struktur_Beton_Bertulang_II REP'C_2020 Page_13
Struktur_Beton_Bertulang_II REP'C_2020 Page_14
Struktur_Beton_Bertulang_II REP'C_2020 Page_15
Struktur_Beton_Bertulang_II REP'C_2020 Page_16

You might also like