You are on page 1of 12

MAKALAH

Xenobiotik dan Toksikokinetik

Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Toksikologi Lingkungan

Disusun oleh

Sahayati Windy Afreli 2107110034

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
TAHUN GANJIL 2023

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi Maha penyayang , mari
kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,hidayah,serta
hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini mengenai
memahami dengan lancar,shalawat serta salam kami panjatkan kepada baginda Muhammad
SAW yang menjauhkan kita dari jalan kegelapan.
Makalah yang berjudul Xenobiotik dan Toksikokinetik 1 dan 2 disusun untuk memenuhi
salah satu tugas kelompok mata kuliah Toksikologi Lingkungan jurusan Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat,Universitas Muhammadiyah Aceh.
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar penyusunan makalah, untuk itu kami
tidak lupa pula menyampaikan banyak terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Toksikologi Lingkungan Bapak Anwar Arbi, S.Si.,M.Pd yang mana bersedia membimbing saya
dalam penyususunan makalah ini.
Demikian penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan,
karena kesempurnaan semata hanya milik allah SWT, untuk itu segala kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu saya nantikan.

2
DAFTAR ISI

3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Xenobiotik berasal dari bahasa Yunani xenos yang artinya asing.Xenobiotik adalah zat asing
masuk dalam tubuh manusia.contoh: obat-obatan, insektisida, zat kimia tambahan pada makanan dan
zat karsinogen lainnya.Xenobiotik umumnya tidak larut dalam air sehingga jika masuk kedalam
tubuh tidak dapat diekskresi.Untuk dapat diekskresi xenobiotik Harus Di metabolisme menjadi zat
yang larut, Zat yang berperan penting dalam metabolism xenobiotik adalah hati yang kemudian
diekskresi melalui empedu dan urine.Manusia dan makhluk hidup lainnya sering terpapar/terpajan
(exposed) banyak jenis bahan alami maupun bahan buatan manusia.Jenis bahan tersebut ada yang
bersifat racun maupun aman.keracunan berarti keadaan dimana tubuh seseorang sedang mengalami
gangguan diakibatkan suatu zat atau bahan kimia yang tentunya bersifat racun atau tidak aman.Bahan
yang bersifat racun ini disebut toksik,sedangkan ilmu yang mempelajari batas aman dari bahan kimia
adalahToksikologi.Pengetahuan tentang metabolisme xenobiotic penting untuk memahami
farmakologi, terapeutik, dan toksikologi.Dan akan sangat berguna untuk bias memahami dan
mencegah dampak yang tidak menguntungkan dari interaksi obat, interaksi obat dengan herbal,
bahkan interaksi obat dengan makanan yang kita makan.

Toksikokinetik mengacu pada studi tentang penyerapan, distribusi,


metabolisme/biotransformasi, dan ekskresi (ADME) racun/xenobiotik dalam kaitannya dengan
waktu. Konsep dasar kinetik untuk penyerapan, distribusi, metabolisme, dan ekskresi bahan
kimia dalam sistem tubuh awalnya berasal dari studi tentang kerja obat atau farmakologi; oleh
karena itu, bidang studi ini secara tradisional disebut sebagai farmakokinetik . Toksikokinetik
mewakili perluasan prinsip kinetik pada studi toksikologi dan mencakup penerapan mulai dari
studi efek samping obat hingga investigasi tentang bagaimana kinetika disposisi bahan kimia
eksogen yang berasal dari sumber alami atau lingkungan (umumnya disebut sebagai xenobiotik)
mengatur efek buruknya. pada organisme, termasuk manusia.Parameter penting dalam
toksikokinetik adalah perjalanan waktu konsentrasi racun dalam darah atau plasma terhadap
waktu.

B. Tujuan

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Xenobiotik
Xenobiotik berasal dari kata xeno yang dalam bahasa yunani berarti asing,secara natural berasal
dari senyawa yang tidak memiliki nilai nutrient dan berpotensi toksik yang ada dalam bahan
makanan dari tanaman, dan senyawa sintetik dalam obat, zat adiktif makanan, dan juga polutan
lingkungan.Terdapat banyak xenobiotic dalam makanan dari bahan nabati memiliki potensi
menguntungkan yang mana berperan sebagai antioksidan.Didalam lingkungan zat xenobiotic
dikenal sebagi zat asing bagi tubuh yang diperoleh dari luar tubuh (eksogen) maupun dari dalam
tubuh (endogen).Xenobiotik yang berasal dari dari luar tubuh dapat dihasilkan dari kegiatan atau
aktivitas manusia dan masuk ke dalam lingkungan.Bila organisme terpajan oleh zat xenobiotic
maka zat ini akan masuk ke dalam organisme dan dapat menimbulkan efek biologis.
Contoh dari senyawa xenobiotic berupa obat-obatan, insektisida, zat kimia tambahan pada
makanan (pemanis, pewarna, pengawet) dan zat karsinogen lainnya.Bahan tambahan pangan
yang biasa dikenal sebagai BTP merupakan salah satu contoh xenobiotic.Selain itu, kontaminan
juga termasuk dalam golongan xenobiotic, kontaminan ini dapat brasal dari industry dan
lingkungan, sumber-sumber biologis, maupun ditambahkan pada proses pengolahan pangan.

2.2 Jenis Xenobiotik


No Bahan Sumber Terbesar
1 Arsen Kayu
2 Timbal Cat, bensin
3 Merkuri Pembakaran batu bara
4 Vinyl Klorida Penggunaan plastic pada industry
5 Benzene Bensin,industry
6 Kadmium Baterai
7 Kloroform Proses penjernihan air, industry
8 Dieldrin Pestisida
9 Kromium,heksavalen Cat,pelapis,pengelasan,bahan anti karat
10 Chlordane Pestisida
Sumber : U.S Environment Protectiom Agency, 2003

5
2.3 Klasifikasi Xenobiotik
Xenobiotik dapat dinklasifikasikan dalam beberapa kategori sebagai berikut :
a) Klasifikasi berdasarkan sumber
1. Sumber alamiah/buatan
Racun yang berasal dari alamiah atau buatan membedakan racun asli yang berasal
dari flora dan fauna dan kontaminasi organisme dengan berbagai racun yang bersal
dari bahan baku industry beracun ataupun buangan beracun dan bahan sintetis
beracun.
2. Sumber bentuk titik, area dan gerak
Klasifikasi sumber ini biasanya dipergunakan untuk orang yang berminat melakukan
pengendalian .Tentunya sumber titik lebih mudah dikendalikan daripada sumber area
dan gerak.
3. Sumber domestic, komersial, dan industry
Sumber domestic biasanya berasal dari pemukiman, sumber ini kurang beracun
kecuali telah bercampur dengan buangan pestisida, obat-obatan dll.Komersial dapat
sangat beragam begitu juga dengan buangan industry.Buangan ini dapat
dikategorikan berwujud gas, cairan, maupun padatan.

b) Berdasarkan Wujudnya
1. Padat
Padatan yang sangat halus dapat terbang bersaama udara,yang biasa disebut
debu, fume (uap atau asap), mist (kabut), sehingga dampaknya sangat
luas.contohnya obat-obatan, zat kimia tambahan pada makanan.
2. Cair
Biasanya cairan banyak digunakan untuk sector pertanian dengan ditambah
dengan zat pengencer, tetapi dampaknya tidak secepat gas.Contohnya
pestisida cair, obat yang berupa injeksi.
3. Gas
Gas dapat berdifusi sehingga dapat menyebar dengan cepat daripada zat padat
dan cairan.Contohnya asapa rokok, asap cerobong pabrik, asap kendaraan dll.

c) Berdasarkan sifat fisik dan Kimia (B3)


1. Korosif
Korosi dapat menyebabkan kerusakan pada mata, kulit, system pernapasan, dll.Zat-
zat korosif seperti asam dan basa kuat dapat merusak jaringan setempat dengan
mengendapkan protein sel.Ini dapat mengakibatkan muncul iritasi pada jaringan
dibawahnya.Saluran ginjal dan empedu akan tersumbat akibat pengendapan toksikan
atau metabolitnya yang relative sukar larut.
2. Radioaktif
Radioaktif menyebabkan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh ledakan
reactor-reaktor atom serta bom atom.Contoh bahan yang bersifat Radioaktif adalah
sinar alfa yang merupakan inti dari helium.

6
3. Evaporatif
Evaporatif adalah proses pertukaran melalui molekul air di atmosfer atau peristiwa
berubahnya air atau es menjadi uap di udara.Contohnya adalah meningkatnya kadar
sulfur di bumi menyebabkan ikut menguap sampai keudara uap berubah menjadi
tetesan air dan jatuh kembali kebumi dengan mengandung kadar sulfur yang tinggi
yang menyebabkan hujan asam.
4. Eksplosif
Eksplosif adalah zat yang karena suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalma
jumlah dan tekanan yang besar serta suhu yang tinggi.Sehinggamenimbulkan
kerusakan keruskan di sekelilingnya.
5. Reaktif
Bentuk pancaran energy melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel
atau gelombang elektromagnetik dari sumber radiasi.Contoh bahan reaktif terhadap
air adalah yang mudah bereaksi terhadap air dan mengeluarkan panas dan gas yang
mudah terbakar.

d) Berdasarkan terbentuknya Pencemar atau Xenobiotik


1. Pencemar Primer
Pencemar yang terbentuk dan keluar dari sumbernya.Contohnya adalah gas SO diudara.
2. Pencemar Sekunder
Pencemar yang sudah bereaksi dilingkungan.contohnya gasa SO di udara bereaksi dengan O 2
dan menghasilkan O3.
3. Pencemar Tersier
Pencemar sekunder yang bereaksi contohnya SO3 diudara bereaksi dengan H2S dan
menghasilkan H2SO4 yang disebut hujan asam.

e) Berdasarkan efek kesehatan yang ditimbulkan


1. Fibrosis atau terbentuknya jaringan ikat secara berlebihan
2. Granuloma atau muculnya jaringan radang yang kronis.
3. Demam atau temperatu badan melebihi normal
4. Alergi atau sensitivitas berlebihan
5. Keracunan sistemik,yakni keracunan yang menyerang seluruhb anggota tubuh.
6. Kanker atau tumor ganas.
7. Mutan atau generasi yang secara genetic berbeda dari induknya.

f) Berdasarkan Hidup atau matinya Racun.


Klasifikasi ini dibuat berdasarkan pertimbangan bahaya yang ditimbulkannya.Zat yang hidup
dapat berkembang biak jika lingkungannya memungkinkan dan zat abiotis dapat berubah menjadi
berbagai senyawa, sehingga pengendaliannya berbeda.Racun biotis contohnya adalah
mikroorganisme, tumbuh-tumbuhan, dan binatang, Sedangkan contoh racun Abiotis adalah
Logam (PBC, Hidrokarbon, dan DDT) dan non logam (Air, udara, dan tanah).

7
2.4 Proses Kerja Xenobiotik

Xenobiotik atau zat adding masuk ke dalam lingkungan melalui proses emisi yang
merupakan zat, energy, atau komponen lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang masuk atau
dimasukkannya ke dalam udara yang mempunyai atau tidak mempunyai potensi sebagai unsur
pencemar.Xenobiotika mengalamai proses biotik dan abiotik dilingkungan, meliputi factor fisik
dan faktor kimia, sehingga menimbulkan efek regional atau lokal.Untuk mencapai target sasaran
atau organisme, harus melalui proses pemaparan dan emisi.Pemaparan terjadi melalui beberapa
jalur masuk.Ketika masuk ke dalam tubuh organisme,xenobiotic tersebut siap untuk diabsorpsi
menuju aliran darah atau pembuluh limfe, lalu di distribuskan ke seluruh tubuh dan tempat kerja
toksik (reseptor).Pada akhirnya, akan timbul efek biologis yaitu sehat atau sakit.

2.1 Defenisi Toksikokinetika


Toksikokinetika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan Toksikologi yang
mana ilmu ini mempelajari tentang proses kinetika atau pergerakan toksikan di dalam tubuh yang
mencakup proses Absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi (ADME).Istilah kinetika
digunakan karena pada ilmu ini digunakan penjelasan matematis untuk menggambarkan
pergerakan toksikan di dalam tubuh dalam waktu yang tertentu. Toksikokinetik menggambarkan
bagaimana tubuh menangani bahan kimia.Rute utama masuknya racun ke dalam tubuh adalah
melalui dermal, gastrointestinal, dan pernapasan.Tingkat penyerapan obat dapat diketahui
menggunakan kurva AUC (Area Under Curve).AUC biasanya berguna untuk menentukan
berapa banyak obat yang benar-benar menembus membrane biologis misalnya kulit dan masuk
ke dalam aliran darah.

2.2 Fase Toksikokinetik

8
Fase ini juga disebut dengan fase Farmakokinetik,setelah xenobiotika berada dalam bentuk sediaan,
pada mana keadaan xenobiotika siap untuk diabsorpsi menuju aliran darah atau pembuluh limfe, maka
xenobiotika tersebut akan bersama aliran darah didistribusikan ke seluruh tubuh dank e tempat kerja
toksik (reseptor)..pada saat yang bersamaan sebagian molekul xenobiotika akan termetabolisme, atua
terekskresi bersama urin melalui ginjal melalui empedu menuju saluran cerna atau system ekskresi
lainnya.Fase toksikokinetik terjadi dalam beberapa proses yaitu sebagai berikut :

a. Absorpsi
Proses absorpsi ditandai dengan masuknya xenobiotika/tokson dari tempat kontak (paparan)
menuju sirkulasi sistematik tubuh atau pembuluh limfe.Absorpsi adalah jumlah xenobiotika yang
mencapai system sirkulasi sistemik dalam bemtuk tidak berubah.Tokson dapat terabsorpsi
apabila dalam bentuk terlarut.Proses absorpsi dapat berlangsung melalui transport pasif, transport
aktif, dan endositosis.terdapat 4 jalur absorpsi atau penyerapan, yaitu :
1) Jalur inhalasi
Faktor yang berpengaruh terhadap absorpsi bahan toksik dalam system pernapasan adalah
bentuk bahan misalnya gas dan uap, aerosol dan ukuran partikel, serta zat yang terlarut
dalam lemak dan air.

2) Skin absorpsi
Bahan toksik paling banyak terabsorpsi adalah melalui lapisan epidermis.Absorpsi bahan
toksik melalui epidermis tergantung pada kondisi kulit, ketipisan kulit, dan kelarutannya
dalam air.
3) Jalur oral
Absorpsi bahan toksik dapat terjadi di sepanjang saluran pencernaan.Faktor yang
mempengaruhi terjadinya absorpsi adalah sifat kimia dan fisik bahan tersebut serta
karakteristiknya seperti tingkat keasaman dan kebasaan.

4) Jalur Injeksi
Jalur utama absorpsi tokson adalah saluran cerna, paru-paru, dan kulit.Pada pemasukan
tokson langsung ke system sirkulasi sistemik,dapat dikatakan bahwa tokson tidak
mengalami proses absorpsi.

b. Distribusi
Setelah xenobiotka masuk ke dalam system peredaran darah, ia bersama darah akan
di distribusikan ke seluruh tubuh.Dari system sirkulasi sistemik ia akan terdistribusi lebih
jauh melewati membrane sel menuju system organ atau jaringan-jaringan tubuh.Faktor
yang mempengaruhi distribusi toksikan adalah :
1. Aliran darah pada organ tubuh
2. Kemudahan zat melewati dinding kapiler dan membrane sel
3. Afinitas organ tubuh terhadap zat kimia.

c. Metabolisme

9
Metabolisme yaitu perubahn zat asing menjadi metabolit aktif atau tidak aktif
(detoksifikasi).Xenobiotik yang masuk ke dalam tubuh akan diperlakukan untuk system enzim
tubuh, sehingga senyawa tersebut akan mengalami perubahan struktur kimia dan pada akhirnya
akan diekskresi dari dalam tubuh.Metabolisme pada umumnya berlangsung di hati dan sebagian
kecil di organ lain seperti ginjal, paru-paru, saluran pencernaan, dan lain-lain.Proses
metabolisme dapat dibagi menjadi dua yaitu fase pertama adalah reaksi fungsionalisasi dan fase
kedua adalah fase reaksi konjugasi.
Pada fase pertama yakni fase reaksi fungsionalisasi dimana tokson akan mengalami
pemasukan gugus fungsi baru, pengubahan gugus fungsi yang ada atau reaksi penguraian melalui
reaksi oksidasi (dehalogenasi, dealkilasi, deaminasi, desulfurisasi, pembentukan oksida,
hidroksilasi, oksidasi alcohol dan oksidasi aldehida).Pada fase kedua yakni fase reaksi konjugasi
tokson yang telah siap atau termetabolisme melalui fase pertama akan membentuk konjugat atau
melalui proses sintesis dengan senyawa endogen tubuh, seperti konjugasi dengan asam
glukuronida asam amino, asam sulfat, metilasi, alkilasi, dan pembentukan asam merkaftopurat.
d. Ekskresi
Maksud ekskresi dalam fase Toksikokinetik adalah proses hilangnya xenobiotic dari dalam tubuh
organisme.Ekskresi xenobiotic dapat melalui proses metabolisme atau dapat juga melalui ginjal, empedu,
saluran pencernaan, dan jalur ekskresi lainnya.Ada terdapat beberapa media ekskresi yaitu:

1. Ekskresi Urin
Ginjal membuang toksikan dari tubuh melalui mekanisme yang serupa yang digunakan
untuk metabolisme faali, yaitu dengan filtrasi glomerulus, difusi tubuler dan sekresi tubuler.

10
2.2

2.3

BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan

11
DAFTAR PUSTAKA

12

You might also like