Professional Documents
Culture Documents
##Done##Mak. Ijtihad Sebagai Sumber Hukum Islam
##Done##Mak. Ijtihad Sebagai Sumber Hukum Islam
DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa yang
bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu kami mengucapkan banyak terimakasih
pendidikan nasional. Namun makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu
kami mengharap kritik dan sarannya yang akan menjadikan makalah ini lebih
baik.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan Makalah.............................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 3
A. Pengertian Ijtihad............................................................................ 3
B. Dasar-Dasar Ijtihad......................................................................... 3
C. Syarat Mujtahid............................................................................... 4
D. Hukum Ijtihad................................................................................. 5
E. Metode Ijtihad................................................................................. 5
F. Kedudukan Hukum Ijtihad dalam Hukum Islam............................ 8
G. Contoh dari Ijtihad.......................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hasil pemikiran yang tidak sesuai dengan zaman kekinian perlu ditinjau ulang dan
ini menunjukkan bahwa daya lentur dan dinamika pemikiran tersebut kurang
persoalan-persoalan yang tidak ditunjukan secara tegas oleh nas itu. Maka untuk
itu ijtihad menjadi sangat penting. Kata ijtihad terdapat dalam sabda Nabi yang
Dan ijtihad tidak membatasi bidang fikih saja dan banyak para pendapat
ulama mempersamakan ijtihad dengan qiyas. Adapun dasar hukum itu sendiri
adalah Al-Qur’an dan Assunah. Maka dari itu karena banyak persoalan di atas,
kita sebagai umat Islam dituntut untuk keluar dari kemelut itu yaitu dengan cara
melaksanakan ijtihad.
1
B. Rumusan Masalah
4. Bagaimana kedudukan hukum ijtihad dalam hukum Islam dan contoh dari
ijtihad?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ijtihad
Ijtihad adalah sendi Islam yang ke tiga, sesudah Al-Quran dan Sunnah.
Menurut harfiah Ijtihad berasal dari kata Ijtihada, artinya mencurahkan tenaga,
pengetahuan hukum syara’ dari dalil terperinci dalam syari’at. Dengan kata lain
ijtihad adalah pengerahan segala kesanggupan seorang faqih (Pakar Fiqih Islam)
salah satu dasar daripada hukum Islam sesudah Al-Quran dan Sunnah. Al-Quran
dan Sunnah sebagai dua sumber ajaran Islam maka ijtihad berfungsi sebagai alat
penggeraknya, tanpa daya ijtihad kedua sumber itu menjadi lumpuh. Sebab itu
ijtihad menjadi sumber tambahan dalam Islam. Maka dari itu ijtihad menjadi bukti
bagi manusia bahwa Islam selalu memberikan pintu terbuka intelek manusia yang
B. Dasar-Dasar Ijtihad
Diantara ayat Al-qur’an yang menjadi dasar ijtihad adalah sebagai berikut:
3
“Sesungguhnya kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa
kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah
wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak
bersalah), karena (membela) orang-orang yang berkhianat.(Q.S. an-Nisa
[4]:105).
Adapun sunnah yang menjadi dasar ijtihad diantaranya hadits ‘Amr bin
al-‘Ash yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, dan Ahmad yang
C. Syarat-Syarat Ijtihad
1. Menguasai dan mengetahui arti ayat-ayat hukum yang terdapat dalam Al-
5. Mengetahui bahasa Arab dan berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan
4
D. Hukum Ijtihad
1. Wajib ‘ain, yaitu bagi seseorang yang ditanya tentang sesuatu masalah,
2. Wajib kifayah, yaitu bagi seseorang yang ditanya tentang sesuatu masalah
3. Sunah, yaitu ijtihad terhadap suatu masalah atau peristiwa yang belum
E. Metode Ijtihad
1. Ijma
Ijma adalah salah satu jenis ijtihad yang dilakukan para ulama dengan cara
Keputusan bersama ini tentu saja tidak begitu saja dilakukan, semua harus
bersumber pada Al-Quran dan juga hadits. Hasil dari ijtihad ini sering kita sebut
sebagai fatwa, dan fatwa inilah yang sebaiknya diikuti oleh umat Islam. Kesepatan
dari para ulama ini tentu saja merupakan hasil akhir dari berbagai diskusi yang
Orang yang diwasiatkan oleh mayit ialah orang yang paling berhak
5
Anak laki-laki didahulukan dari pada saudara laki-laki dalam hal
2. Qiyas
Salah satu macam ijtihad adalah Qiyas, yaitu upaya mencari solusi
dihadapi dengan yang ada di dalam sumber agama (Al-Quran dan hadits).
Bila masalah yang sedang dihadapi dianggap mirip dengan yang ada di
dalam kitab suci maupun hadits, maka para ulama akan menggunakan hukum
yang ada di dalam sumber agama tersebut untuk menyelesaikan masalah. Namun
tidak mudah pula mencari kemiripan satu masalah yang terjadi jaman sekarang
dengan yang terjadi pada masa lalu. Di sinilah sebenarnya kenapa seorang
3. Istihsan
Istihsan adalah salah satu macam ijtihad yang dilakukan oleh pemuka
Dalam penetapan hukum ini bisa jadi pada akhirnya akan memunculkan
Contoh istihsan:
6
Misalnya agama islam melarang jual beli dan membuat akad sesuatu yang
belum atau tidak ada pada waktu terjadi transaksi. Namun agama memberi
dispensiasi atas dasar istihsan dalam jual beli salam ( barang belum ada
akad). Semua akad ini, barang belum ada, tetapi dibolehkan agama atas
4. Istishab
agama dengan cara menetapkan hukum dari masalah tersebut. Namun, bila suatu
hari nanti ada alasan yang sangat kuat untuk mengubah ketetapan tersebut, maka
hukum yang semula ditetapkan bisa diganti, asalkan semuanya masih dalam
Contoh istishab:
Seperti hak kepemilikan yang sudah tetap dengan adanya akad jual beli
sebelumnya, maka hak kepemilikan itu trtap sampai sekarang, sampai ada
dalil yang menunjukkan adanya perubahan, hukum suci yang udah ada
sebelumnya, maka tetap terjadi hukum hingga sekarang, sampai ada dalil
5. Maslahah murshalah
Salah satu dari macam ijtihad yang juga dilakukan untuk kepentingan
umat adalah maslahah murshalah. Jenis ijtihad ini dilakukan dengan cara
7
kepentingan umat. Hal yang paling penting adalah menghindari hal negatif dan
6. Urf
memang tak bisa dilepaskan dan sudah melekat dengan masyarakat kita. Ijtihad
inilah yang menetapkan apakah adat tersebut boleh dilakukan atau tidak. Apabila
masih dalam koridor agama Islam, maka boleh dilaksanakan. Namun bila tidak
Contoh urf:
Jual beli mut’ah, yaitu jual belio tanpa menggunakan ijab qabul karena
yang bersifat Zhanny, yakni hal-hal yang belum jelas dalilnya baik dalam Al-
Qur’an maupun Hadist. Adapun hal-hal yang bersifat Qat’iy, yakni hal-hal yang
8
Golongan 1:
diIjtihadkan.
Golongan 2:
Berpendapat bahwa yang benar itu hanya satu, yaitu hasil ijtihad yang
cocok jangkauanya dengan hukum Allah, sedang bagi yang tidak cocok
juga berfikir memecahkan masalah yang sulit mengenai warisan, maka turunlah
dalam pembagian harta peninggalan suami dan ayahnya yang awalnya mereka
tidak mendapatkan harta dan warisan. Selain dari itu nabi Muhammad
memecahkan masalah yang timbul dalam masyarakat melalui wahyu, beliau juga
9
Setelah Abu Bakar meninggal Khalifah Umar menggantikan dan dalam
ijtihadnya beliau mengikuti cara Abu Bakar dalam menemukan hukum. Dengan
sebagai berikut:
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ijtihad adalah sendi Islam yang ke tiga, sesudah Al-Quran dan Sunnah.
Menurut harfiah Ijtihad berasal dari kata Ijtihada, Artinya mencurahkan tenaga,
pengetahuan hukum syara’ dari dalil terperinci dalam syari’at. Dengan kata lain
ijtihad adalah pengerahan segala kesanggupan seorang faqih ( Pakar Fiqih Islam)
Contoh dari ijtihad yang dilakukan Khalifah Umar bin Khattab yaitu
Setelah Abu Bakar meninggal Khalifah Umar menggantikan dan dalam ijtihadnya
beliau mengikuti cara Abu Bakar dalam menemukan hukum. Dengan demikian
kepentingan umum.
B. Saran
Dalam penulisan ini tentu terjadi banyak kesalahan. Saran dan kritikan
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini belum semua penulis jelaskan
11
dalam pembahasan diatas, masih terdapat banyak kekurangan dari itu penulis akan
DAFTAR PUSTAKA
Juhana S. Praja, Ilmu Ushul Fikih, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), cetakan ke-4,
hlm . 99
Muhammad Daud Ali, Hukum Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011),
cet.16
Muhammad Jaenal. 2016. Ijtihad sebagai Sumber Hukum Islam yang Ketiga.
Link: https://jaenalmuhamad.blogspot.com/2017/03/v-behaviorur/
defaultvmlo_16.html
Nasrudin Rrazak, Dienul Islam, (Bandung: PT. Alma Arif, 1985), cet.ke-1, hlm.
107
12