Professional Documents
Culture Documents
##Done##Mak. Filsafat Pra Socratic
##Done##Mak. Filsafat Pra Socratic
DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III
sepenuhnya bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kemampuan yang dimiliki kami, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan dimasa yang
akan datang.
pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas ini, semoga Allah SWT,
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
A. Filsafat Pra Socratic....................................................................... 2
B. Lahirnya Filsafat Alam.................................................................. 3
C. Tokoh-Tokoh Filsafat Alam.......................................................... 3
1. Thales...................................................................................... 3
2. Anaximandros.......................................................................... 5
3. Anaximenes............................................................................. 6
4. Empedocles.............................................................................. 7
5. Parmenides.............................................................................. 7
6. Pythagoras............................................................................... 8
7. Democritos.............................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Berfikir merupakan hal yang selalu dilakukan oleh manusia, dan berpikir
pula merupakan keistimewaan yang diberikan oleh Allah SWT. kepada kita
manusia. Akal yang diberikan oleh-nya merupakan suatu pembeda antara kita
Filsafat merupakan suatu upaya berfikir yang jelas dan terang tentang
seluruh kenyataan, filsafat dapat mendorong pikiran kita untuk meraih kebenaran
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
akal atas dongeng yang diterima dari agama yang memberitahukan tentang asal
muasal segala sesuatu baik di dunia maupun manusia, para pemikir atau ahli
filsafat yang disebut orang bijak yang mencari-cari jawabannya sebagai akibat
Pemikiran filusuf inilah yang memberikan asal muasal segala sesuatu baik
di dunia maupun manusia yang menyebabkan akal manusia tidak puas dengan
keterangan dongeng tersebut, dengan dimulai oleh akal manusia untuk mencari-
cari dengan akalnya dari mana asal alam semesta yang menakjubkan itu.
Filsafat Pra Socratic dapat dikatakan bahwa mereka adalah filsafat alam
artinya para ahli pikir yang menjadikan alam yang luas dan penuh keselarasan
yang menjadi sasaran para ahli filsafat tersebut, atau objek pemikirannya adalah
alam semesta. Tujuan filosofi mereka dalam memikirkan soal alam besar
darimana terjadinya alam itulah yang menjadi sentral persoalan bagi mereka,
pemikiran yang demikian itu merupakan pemikiran yang sangat maju, rasional
dan radikal. Sebab pada waktu itu kebanyakan orang menerima begitu saja
keadaan alam seperti apa yang dapat ditangkap dengan indranya, tanpa
mempersoalkannya lebih jauh. Sedang di lain pihak orang cukup puas menerima
2
Filosuf yang hidup pada masa pra Socratic disebut para filosuf alam
karena objek yang mereka jadikan pokok persoalan adalah alam. Yang dimaksud
dengan alam (fusis) adalah kenyataan hidup dan kenyataan badaniah. Jadi,
bersumber pada mitos dan anehnya suatu kebenaran lewat akal pikir menurut
mereka tidak berlaku. Kemudian setelah lengsernya abad ke 6 (SM) mulai muncul
sejumlah ahli pikir yang menentang adanya mitos. Hal mendasar yang tidak dapat
di terima oleh pemikir-pemikir hebat kal itu adalah tentang misteri alam semesta
ini. Keadaan yang demikian ini sebagai suatu demitologi, artinya suatu
yang siftnya mitologi. Jadi membahas filsafat alam sebagai sikap demitologi,
yunani.
1. Thales
Filsuf alam pertama adalah Thales, yang hidup pada abad ke-6 SM.
seorang hoi liepta soplioi, yaitu tujuh orang yang bijaksana, atau The Seven
3
Men atau al-Hukania' as-Sab'ah. Aristotelesmemberikan gelar kepada Thales
pula dia memiliki ilmu tentang cara mengukur tinggi piramid-piramid dari
mempunyai teori tentang banjir tahunan sungai Nil di Mesir. Bahkan, ia juga
berhasil meramal terjadinya gerhana matahari pada tanggal 28 mei tahun 585
SM. Oleh karena itu, ia dikenal sebagai ahli astronomi dan metafisika.
bahwa Thales adalah orang pertama yang memikirkan tentang asal muasal
terjadinya alam semesta ini. Menurut Thales, asal muasal alam ini adalah air.
Air adalah pusat dan sumber dari yang ada atau pokok dari segala sesuatu.
Segala sesuatu berasal dari air dan kembali menjadi air. Menurut Thales,
sesuatu yang lembap dan kelembapan bersumber dari air. Dari air itu
4
sesuatu baru dinyatakan benar jika telah terbukti secara empirik dan
2. Anaximandros
Usianya lima belas tahun lebih muda daripada Thales, tetapi meninggal dunia
dua tahun lebih dahulu. Sebagai filsuf, ia lebih besar daripada gurunya . Ia
dari segalanya. Ia tidak menerima saja apa yang diajarkan oleh gurunya. Yang
dapat diterimaa akalnya ialah bahwa yang asal itu satu, tidak banyak. Akan
tetapi, yang satu iru bukan air, dan bukan suatu anasir yang dapat diamati oleh
persamaannya dengan salah satu barang kelihatan itu, yang dapat ditentukan
rupanya dengan pancaindra kita adalah barang yang mempunyai akhir yang
berhingga. Oleh sebab itu, apeiron adalah barang asal, yang tidak berhingga
dan tidak ada berkeputusan itu mustahil bagi salah satu dari barang yang
berakhir itu. Segala yang tampak dan terasa itu dibatasi oleh lawannya. Yang
panas dibatasi dengan dingin. dimana bermula yang dingin, disana berakhir
5
yang panas. Yang cair dibatasi dengan yang beku, yamg terang dibatasi
Segala yang tampak dan terasa itu, segala yang dapat ditentukan
hidup, dan lenyap. Segala yang berakhir berada dalam kejadian senantiasa,
yaitu dalam keadaan berpisah dari yang satu dengan yang lain. Yang cair
menjadi beku, dan sebaliknya. Yang panas menjadi dingin dan sebaliknya.
Semua itu terjadi dari apeiron, dan kembali pula kepada apeiron. Oleh karena
itu, apeiron itu bersifat illahi, abadi tak terubahkan dan meliputi segala-
galanya.
3. Anaximenes
Anaximenes mengajarkan bahwa asal dari alam ini satu dan tidak terhingga.
Hanya saja, ia tidak dapat menerima ajaran Anaximens bahwa yang asal itu
tidak ada persamaannya dengan barang yang lahir dan tak dapat dirupakan.
Baginya, yang asal itu mestilah satu dari yang ada dan yang tampak. Barang
yang asal itu ialah udara. Udara itulah yang satu dan tidak berharga.
berikut:
Suatu kenyataan bahwa udara itu terdapat dimana-mana. Dunia ini diliputi
oleh udara, tidak ad satu ruangan pun yang tidak terdapat udara
6
didalamnya. Oleh karena itu, udara itu tidak habis-habisnya, tidak
Udara adalah unsur kehidupan. Udara adalah dasar hidup. Tidak ada
sesuatu pun yang hidup tanpa udara. Oleh karena itu, ia dapat menerima
4. Empedocles
sosok paduan antara filsuf, nabi, ilmuan, dan dukun yang ada pada sosok
hukum penggabungan trsebut : yang sama mengenal yag sama. Karena anasir
tanah yang ada pada manusia itulah maka manusia mengenal tanah, dan
karena anasir ia mengenal air. Sedangkan dalam bukunya yang kedua, tentang
diri.
5. Parmenides
7
Ia lahir di kota Elea, kota perantauan Yunani di Italia Selatan.
instuisi. Plato amat menghargai metode parmenides itu, dan Plato lebih
pendahulunya.
gerak dan perubahan. Hal ini berbeda dengan pendapat Heracleitos, yaitu
bahwa realitas adalah gerak dan perubahan. Jadi benar tidaknya suatu
6. Pythagoras
Tanggal dan tahunnya tidak diketahui secara pasti. Ia juga tidak meninggalkan
penjelmaan dari Tuhan yang jatuh ke dunia karena berdosa dan dia akan
8
kembali ke langit ke dalam lingkungan Tuhan bermula, apabila sudah habis
dicuci dosanya itu, hidup di dunia ini adalah persediaan buat akhirat.
rahasia angka-angka. Dunia angka adalah dunia kepastian dan dunia ini erat
hubungannya dengan dunia bentuk. Dari sini dapat dilihat kecakapannya dia
segala keadaan ia melihat dari angka-angka dan merupakan paduan dari unsur
angka.
7. Democritos
saja,melainkan terdiri dari banyak unsur. Unsur unsur itu disebut sebagai
atomos 'tak terbagi'. Atomos (atom) ini tidak dapat di beda-bedakan karena
sifatnya, semua atom adalah sama. Jumlah atom tidaklah terbilang. Setiap
pengetahuan indra yang keliru, dan pengetahuan budi yang benar. Ada dua
9
sebenarnya. Adapun yang tidak sebenarnya ialah penglihatan, penciuman, dan
rasa.
10
BAB III
KESIMPULAN
Filsafat Pra sokratik adalah filsafat kuno dari yunani sebelum sokrates.
Filsafat Pra Socratic bangsa yunani merupakan bangsa yang pertama kali berusaha
menggunakan alat untuk berfikir dan filsafat pascrates adalah filsafat yang
dilahirkan kemenangan akal atas dongeng atau mitos-mitos yang di terima dari
agama yang memberi tahukan tentang asal muasal segala sesuatu yang mencakup
1. Thales
2. Anaximandros
3. Anaximenes
4. Empedocles
5. Parmenides
6. Pythagoras
7. Democritos
Dan para filsuf inilah yang memberikan asal muasal segala sesuatu baik
dunia maupun manusia. Terutama terjadinya alam semesta dan tujuan filsuf
adalah memikirkan soal alam besar dari mana terjadinya alam itu.
11
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, Atang Abdul, dan, Saebani, Beni Ahmad, 2008. 'Filsafat Umum Dari
Metologi Sampai Teofilosofi', Bandung: CV. PUSTAKA SETIA.
https://alikhlaskaliaji.wordpress.com/2012/10/10/relativisme-kebenaran
pendidikan-aliefachrilla.blogspot.com/2015/10/kedudukan-filsafat-sebagai-
sifat.html
Tafsir, Ahmad, 2016. 'Filsafat Umum Akal dan Hati Sejak Thales Sampai
Chapra', Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
12