You are on page 1of 196

TUGAS AKHIR

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA CONTRACT CHANGE ORDER (CCO) DAN


PENGARUHNYA TERHADAP PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN RUANG ICU RSUD PANDAN ARANG
KABUPATEN BOYOLALI

Diajukan guna memenuhi Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan Program Strata Satu (S1) pada Program Sarjana Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Sipil Universitas Semarang

Disusun Oleh :

SELLY MARDIANA (C.131.17.0187)

INTAN NOFITA SARI (C.131.17.0206)

YAYASAN ALUMNI UNIVERSITAS DIPONEGORO


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL
UNIVERSITAS SEMARANG
2022

i
ABSTRAK

Perubahan pekerjaan (change order) sering terjadi dalam pelaksanaan poyek konstruksi baik
pada awal, petengahan, maupun pada akhir pelaksanaan proyek. Faktor terjadinya perubahan
kontrak tak hanya berasal dari lingkup kondisi lapangan pekerjaan konstruksi saja, namun
juga dapat berasal dari berbagai faktor lainnya. Tidak semua proyek yang terjadi perubahan
kontrak memiliki dampak pengaruh yang mengakibatkan adanya kendala selama pekerjaan
berlangsung. Solusi atau tindakan sangatlah diperlukan untuk mencegah terjadinya hal-hal
yang dapat menghambat proses pekerjaan dan hasil akhir pembangunan sebuah proyek.
Faktor-faktor penyebab change order pelaksanaan proyek konstruksi dikelompokkan ke
dalam tiga indicator, yaitu pada indikator konstruksi, indikator administrasi, dan indikator
sumber daya. Penelitian ini bertujuan mengetahui penyebab terjadinya Contract Change
Order (CCO) dan pengaruhnya terhadap pelaksanaan Proyek konstruksi pembangunan
Ruang ICU RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali. Kuesionr didistribusikan ke 20 (dua
puluh) responden yang berkonstribusi dalam dunia konstruksi berpatisipasi sebagai
responden kuesioner dan wawancara dengan Pihak Internal. Hasil analisis menunjukkan
bahwa yang paling mempengaruhi change order adalah 1) Pada indikator konstruksi ada 4
(empat) faktor yang paling sering terjadi yaitu perubahan desain selama proyek berlangsung,
ketidaksesuaian antara gambar dengan kondisi lapangan (tidak sesuai dengan kontrak),
penambahan dan pengurangan scope pekerjaan, dan kejadian yang tidak bisa diprediksi; 2)
Pada indikator administrasi ada 2 (dua) faktor yang paling sering terjadi yaitu perubahan
harga material dan volume pekerjaan dan keterlambatan material; 3) Pada indikator sumber
daya 1 (satu) faktor yang paling sering terjadi yaitu kurangnya komunikasi antara pelaksana
lapangan dengan pengawas/perencana.

Kata Kunci: Dampak Change Order; Penyebab Change Order; Tindakan/Solusi Change
Order

iii
ABSTRACT

Change orders are common in the implementation of constructon projects both at the
beginning, middle, or at the end of the project. The factor of the change in the contract does
not only come from the scope of the condition of the construction work field, but can also
come from various other factors. Not all projects that have contract changes have an impact
that results in obstacles during the work. Solutions or actions are needed to prevent the
occurrence of things that can hinder the work process and the final result of the development
of a project. The factors that cause change orders for the implementation of construction
projects are grouped into three indicators, namely construction indicators, administrative
indicators, and resource indicators. This study aims to determine the cause of the Contract
Change Order (CCO) and its effect on the implementation of the construction project for the
construction of the ICU Room at Pandan Arang Hospital, Boyolali Regency. Questionnaires
were distributed to 20 (twenty) respondents who contributed to the world of construction
participating as respondents to the questionnaire and interviews with internal parties. The
results of the analysis show that the most influencing change orders are 1) On construction
indicators there are 4 (four) factors that most often occur, namely design changes during
the project, discrepancies between drawings and field conditions (not in accordance with
the contract ), additions and reductions in the scope of work. , and unpredictable events; 2)
In the administrative indicators there are 2 (two) factors that most often occur, namely
changes in material prices and work volume and material delays; 3) In resource indicator
1 (one) the most frequent factor is the lack of communication between field implementers
and supervisors/planners.

Keywords: Change Order Action/Solution; Change Order Cause; Change Order


Impact,

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan berkah, rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Akhir, yang menjadi salah satu
syarat kelulusan mahasiswa Strata Satu (S1) di Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas
Semarang.
Tugas Akhir (TA) dimaksudkan sebagai dasar evaluasi yang didapat dari hasil
kegiatan perkuliahan yang telah dijalani serta merupakan tambahan pengetahuan dan
pengalaman bagi Penyusun.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam pelaksanaan Tugas Akhir dan penyusunan
laporan ini kepada:
1. Dr. Purwanto, ST, MT. selaku Dekan Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil
Universitas Semarang.
2. Ngudi Hari Crista, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Semarang.
3. Ir. Hari Setijo Pudjihardjo, MT selaku Dosen Pembimbing Utama yang selalu
memberikan petunjuk, bimbingan dan arahan dalam penyusunan sehingga Tugas
Akhir ini dapat selesai dengan baik.
4. Ferry Firmawan, ST, MT, PhD selaku Dosen Pembimbing Anggota yang selalu
memberikan petunjuk, bimbingan dan arahan dalam penyusunan sehingga Tugas
Akhir ini dapat selesai dengan baik.
5. Staf Pengajaran Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Semarang yang
telah membantu kelancaran administratif dalam pelaksanaan Tugas Akhir.
6. Segenap responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner.
7. Orang tuaku serta keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril, materiil,
serta bantuan doanya sehingga pelaksanaan Tugas Akhir dapat berjalan lancar.
8. Teman-teman Teknik Sipil Universitas atas semua bantuan yang telah kalian berikan
dalam penyelesaian laporan ini.
9. Semua pihak yang telah membantu tersusunnya Tugas Akhir ini.

v
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu
saran dan kritik sangat kami harapkan untuk penyempurnaan laporan tugas akhir ini. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat dan juga berguna bagi ilmu pengetahuan dan teknologi
terutama di bidang Teknik Sipil.

Semarang, Februari 2022

Penyusun

vi
DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................. ii

ABSTRAK ........................................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... v

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... vii

BAB I .................................................................................................................................... x

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................................... 1

1.3 Rumusan Masalah ................................................................................................... 2

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian ................................................................................ 2

1.5 Pembatasan Masalah ............................................................................................... 2

1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................................... 3

1.7 Sistematika Penelitian ............................................................................................. 3

1.8 Penelitian Terdahulu................................................................................................ 5

BAB II ................................................................................................................................... 9

2.1 Proyek Kontruksi Gedung ....................................................................................... 9

2.2 Bentuk–Bentuk Kontrak Konstruksi ..................................................................... 11

2.3 Perubahan Kontrak dan Addendum Kontrak ........................................................ 12

2.4 Jenis-jenis Perubahan Kontrak ............................................................................. 13

2.5 Contract Change Order (CCO)............................................................................. 13

2.6 Jenis - Jenis Change Order ................................................................................... 14

2.7 Tujuan Change Order ........................................................................................... 15

2.8 Penyebab Terjadinya Change Order ..................................................................... 15

2.9 Pengaruh Change Order ........................................................................................ 16

vii
2.10 Dampak Change Order ......................................................................................... 17

2.11 Kerangka Berfikir .................................................................................................. 17

BAB III ............................................................................................................................... 18

3.1 Pengertian Metodologi Penelitian ......................................................................... 18

3.2 Metode Pengumpulan Data ................................................................................... 19

3.3 Penyusunan Kuisioner ........................................................................................... 20

3.4 Metode Analisis dan Data ..................................................................................... 21

3.5 Metode Penyimpulan Data .................................................................................... 23

3.6 Bagan Alur Penelitian ........................................................................................... 24

BAB IV ............................................................................................................................... 24

4.1 Data Proyek ........................................................................................................... 25

4.2 Analisis Hasil Wawancara Pihak Internal ............................................................. 26

4.3 Analisis Data Responden Pihak Eksternal ............................................................ 28

4.4 Analisis Ranking Pihak Eksternal ......................................................................... 39

4.5 Urutan Ranking Skor Hasil Data Kuesioner Pihak Eksternal terhadap Faktor
Penyebab ............................................................................................................... 60

4.6 Urutan Ranking Skor Hasil Data Kuesioner Pihak Eksternal terhadap Dampak
Pengaruh ................................................................................................................ 67

4.7 Urutan Ranking Skor Hasil Data Kuesioner Pihak Eksternal terhadap
Tindakan/Solusi Mengatasi ................................................................................... 73

4.8 Analisa Faktor Penyebab dilihat dari Indikator Konstruksi, Administrasi, dan
Sumber daya serta Analisa Dampak Pengaruh dan Solusi Mengatasi terjadinya
Contract Change Order pada Pelaksanaan Pembangunan Konstruksi dilihat dari
Indikator Waktu, Biaya, dan Mutu. ....................................................................... 81

4.9 Keterkaitan Hasil Wawancara dan Hasil Data Responden Faktor Penyebab,
Analisa Dampak Pengaruh dan Tindakan/Solusi terjadinya CCO pada
Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali ................ 84

viii
BAB V ................................................................................................................................. 88

5.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 88

5.2 Saran ...................................................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 91

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Daftar Narasumber ............................................................................................. 26


Tabel 4. 2 Satuan Perusahaan Responden ........................................................................... 29
Tabel 4. 3 Jabatan Responden ............................................................................................. 30
Tabel 4. 4 Lama Bekerja Responden ................................................................................... 31
Tabel 4. 5 Pendidikan Terakhir Responden......................................................................... 32
Tabel 4. 6 Jenis Kepemilikan Responden ............................................................................ 33
Tabel 4. 7 Jenis Proyek Responden ..................................................................................... 34
Tabel 4. 8 Jenis Kontrak Proyek Responden ....................................................................... 35
Tabel 4. 9 Durasi Proyek Responden .................................................................................. 36
Tabel 4. 10 Terjadinya Addendum Kontrak/CCO pada Proyek Responden ....................... 37
Tabel 4. 11 Dampak Addendum Kontrak/CCO Proyek Responden .................................... 38
Tabel 4. 12 Hasil Data Kuesioner Faktor Penyebab terjadinya Contract Change Order
(CCO) Pelaksanaan Proyek Konstruksi ............................................................ 40
Tabel 4. 13 Hasil Data Kuesioner Dampak pengaruh adanya CCO (Contract Change
Order) dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi ................................................. 42
Tabel 4. 14 Hasil Data Kuesioner Tindakan/solusi yang tepat dalam mengatasi dampak
pengaruh yang terjadi akibat adanya CCO dalam Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi ......................................................................................................... 43
Tabel 4. 15 Hasil Analisa Data Kuesioner Faktor Penyebab terjadinya Contract Change
Order (CCO) Pelaksanaan Proyek Konstruksi ................................................. 47
Tabel 4. 16 Hasil Analisa Data Kuesioner Dampak pengaruh adanya CCO (Contract
Change Order) dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi ................................... 50
Tabel 4. 17 Hasil Analisa Data KuesionerTindakan/solusi yang tepat dalam mengatasi
dampak pengaruh yang terjadi akibat adanya CCO dalam Pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi ........................................................................................ 52
Tabel 4. 18 Urutan Ranking Faktor Penyebab terjadinya Contract Change Order (CCO)
Pada Indikator Konstruksi ................................................................................ 60
Tabel 4. 19 Urutan Ranking Faktor Penyebab terjadinya Contract Change Order (CCO)
Pada Indikator Administrasi ............................................................................. 63
Tabel 4. 20 Urutan Ranking Faktor Penyebab terjadinya Contract Change Order (CCO)
Pada Indikator Sumber Daya ............................................................................ 65

x
Tabel 4. 21 Urutan Ranking Dampak Pengaruh terjadinya Contract Change Order (CCO)
Pada Indikator Waktu ....................................................................................... 67
Tabel 4. 22 Urutan Ranking Dampak Pengaruh terjadinya Contract Change Order (CCO)
Pada Indikator Biaya......................................................................................... 69
Tabel 4. 23 Urutan Ranking Dampak Pengaruh terjadinya Contract Change Order (CCO)
Pada Indikator Mutu ......................................................................................... 71
Tabel 4. 24 Urutan Ranking Tindakan/Solusi Mengatasi terjadinya Contract Change Order
(CCO) Pada Indikator Waktu ........................................................................... 73
Tabel 4. 25 Urutan Ranking Tindakan/Solusi Mengatasi terjadinya Contract Change Order
(CCO) Pada Indikator Biaya ............................................................................. 76
Tabel 4. 26 Urutan Ranking Tindakan/Solusi Mengatasi terjadinya Contract Change Order
(CCO) Pada Indikator Mutu ............................................................................. 79
Tabel 4. 27 Data Perhitungan Rata-rata setiap Tahap Penyebab, Dampak dan Solusi
terjadinya Contract Change Order dalam Pelaksanaan Pembangunan
Konstruksi ......................................................................................................... 82

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 Denah Lokasi Ruang ICU RSUD Pandan Arang ........................................... 25


Gambar 4. 2 Diagram Batang berdasarkan Satuan Perusahaan Responden ........................ 29
Gambar 4. 3 Diagram Batang berdasarkan Jabatan Responden .......................................... 30
Gambar 4. 4 Diagram Batang berdasarkan Lama Bekerja Responden ............................... 31
Gambar 4. 5 Diagram Batang berdasarkan Pendidikan Terakhir Responden ..................... 32
Gambar 4. 6 Diagram Batang berdasarkan Jenis Kepemilikan Responden ........................ 33
Gambar 4. 7 Diagram Batang berdasarkan Jenis Proyek Responden.................................. 34
Gambar 4. 8 Diagram Batang berdasarkan Jenis Kontrak Proyek Responden ................... 35
Gambar 4. 9 Diagram Batang berdasarkan Jenis Proyek Responden.................................. 36
Gambar 4. 10 Diagram Batang berdasarkan Terjadinya Addendum/CCO .......................... 37
Gambar 4. 11 Diagram Batang berdasarkan Dampak Addendum Kontrak/CCO................ 38
Gambar 4. 12 Diagram Batang Urutan Ranking Faktor Penyebab terjadinya Contract
Change Order (CCO) Pada Indikator Konstruksi ....................................... 62
Gambar 4. 13 Diagram Batang Urutan Ranking Faktor Penyebab terjadinya Contract
Change Order (CCO) Pada Indikator Administrasi .................................... 64
Gambar 4. 14 Diagram Batang Urutan Ranking Faktor Penyebab terjadinya Contract
Change Order (CCO) Pada Indikator Sumber Daya ..................................... 66
Gambar 4. 15 Diagram Batang Urutan Ranking Dampak Pengaruh terjadinya Contract
Change Order (CCO) Pada Indikator Waktu .............................................. 68
Gambar 4. 16 Diagram Batang Urutan Ranking Dampak Pengaruh terjadinya Contract
Change Order (CCO) Pada Indikator Biaya ................................................ 70
Gambar 4. 17 Diagram Batang Urutan Ranking Dampak Pengaruh terjadinya Contract
Change Order (CCO) Pada Indikator Mutu ................................................ 72
Gambar 4. 18 Diagram Batang Urutan Ranking Tindakan/Solusi Mengatasi terjadinya
Contract Change Order (CCO) Pada Indikator Waktu ............................... 75
Gambar 4. 19 Diagram Batang Urutan Ranking Tindakan/Solusi Mengatasi terjadinya
Contract Change Order (CCO) Pada Indikator Biaya ................................ 78
Gambar 4. 20 Diagram Batang Urutan Ranking Tindakan/Solusi Mengatasi terjadinya
Contract Change Order (CCO) Pada Indikator Mutu ................................. 80

xii
Gambar 4. 21 Data Perhitungan Faktor Penyebab terjadinya Contract Change Order
(CCO) dalam Pelaksanaan Pembangunan Konstruksi ................................. 83
Gambar 4. 22 Data Perhitungan Dampak Pengaruh terjadinya Contract Change Order
(CCO) dalam Pelaksanaan Pembangunan Konstruksi ................................. 83
Gambar 4. 23 Data Perhitungan Tindakan/Solusi Mengatasi terjadinya Contract Change
Order (CCO) dalam Pelaksanaan Pembangunan Konstruksi ...................... 84

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia konstruksi, terjadinya perubahan kontrak merupakan hal yang
wajar. Tidak hanya pelaksanaan pekerjaan yang harus diperhatikan, namun
administrasi proyek juga butuh perhatian lebih. Administrasi proyek harus dilakukan
dengan teliti dan tersusun dengan benar karena kesalahan sedikitpun bisa berdampak
di semua sektor. Permasalahan yang sering dialami dalam pekerjaan konstruksi adalah
adanya perubahan, dimana perubahan itu sendiri dapat berupa perbedaan volume,
penambahan atau pengurangan pekerjaan, keterlambatan pekerjaan, perpanjangan
waktu pekerjaan dengan alasan tertentu. Dengan adanya perubahan tersebut tidak bisa
dipungkiri akan adanya sebuah perubahan kontrak kerja atau Contract Change Order
(CCO).
Faktor terjadinya perubahan kontrak tak hanya berasal dari lingkup kondisi
lapangan pekerjaan konstruksi saja, namun juga dapat berasal dari berbagai faktor
lainnya. Tidak semua proyek yang terjadi perubahan kontrak memiliki dampak
pengaruh yang mengakibatkan adanya kendala selama pekerjaan berlangsung. Solusi
atau tindakan sangatlah diperlukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang dapat
menghambat proses pekerjaan dan hasil akhir pembangunan sebuah proyek.

1.2 Identifikasi Masalah


Dalam pekerjaan konstruksi diperlukannya sebuah pengikat tertulis berupa
perjanjian kontrak pekerjaan antara pengguna jasa (pemilik proyek/pemberi
pekerjaan) dengan penyedia jasa (pelaksana pekerjaan). Adanya perubahan dalam
kontrak disebut dengan Amandemen atau Addendum Kontrak. Addendum Kontrak
sendiri dapat disertai dengan Contract Change Order (CCO) atau tanpa CCO.
Dalam suatu penelitian akan ditemukannya persoalan yang menjadi faktor
dilakukannya penelitian. Berdasarkan uraian di atas dapat diidentifikasikan
masalahnya adalah:
1. Sebuah perubahan kontrak pekerjaan (Amandemen atau Addendum Kontrak) dapat
disertai dengan CCO ataupun tanpa disertai CCO;

1
2. Berbagai macam faktor penyebab terjadinya Contract Change Order (CCO) dapat
berasal dari berbagai pihak/kondisi;
3. Dampak pengaruh adanya CCO dalam pekerjaan konstruksi terhadap waktu, biaya,
mutu pekerjaan yang sedang dikerjakan;
4. Penyelesaian mengatasi dampak pengaruh yang terjadi akibat adanya CCO.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan identifikasi masalah penelitian, bahwa penelitian ini berupaya
untuk meneliti “Faktor Penyebab Terjadinya Contract Change Order (CCO) dan
Pengaruhnya terhadap Pelaksanaan Proyek Konstruksi Pembangunan Ruang ICU
RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali”, dan untuk mendukung kegiatan penelitian
ada beberapa rumusan masalah antara lain:
1. Apa saja faktor penyebab terjadinya Contract Change Order (CCO)?
2. Bagaimana dampak pengaruh adanya CCO dalam pekerjaan konstruksi terhadap
waktu, biaya, mutu pekerjaan yang sedang dikerjakan?
3. Bagaimana mengatasi dampak pengaruh yang muncul akibat adanya CCO?

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian


1. Maksud Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengetahui penyebab terjadinya Contract Change Order
(CCO) dan pengaruhnya terhadap pelaksanaan Proyek konstruksi pembangunan
Ruang ICU RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali.
2. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :
a. Mengetahui apa saja faktor penyebab terjadinya CCO;
b. Mengetahui dampak pengaruh adanya CCO dalam pekerjaan konstruksi
terhadap waktu, biaya, mutu pekerjaan yang sedang dikerjakan;
c. Mengetahui cara mengatasi dampak yang terjadi akibat adanya CCO.

1.5 Pembatasan Masalah


Berdasarkan tujuan di atas pembatasan masalah dibuat untuk membatasi ruang
lingkup pembahasan agar penelitian lebih teratur dan difokuskan sesuai dengan
batasan yang telah ditetapkan. Berikut adalah pembatasan masalah :

2
1. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui penyebab terjadinya Contract
Change Order (CCO) dan pengaruhnya terhadap pelaksanaan Proyek
pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali;
2. Penelitian dilakukan pada proyek pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan Arang
Kabupaten Boyolali;
3. Responden dalam penelitian ini adalah para pihak yang memiliki latar belakang
profesi yang bergerak di bidang konstruksi;
4. Penelitian ini diberi batasan pada pengaplikasian adanya Addendum Kontrak Kerja
Konstruksi setelah penyedia jasa terpilih, bukan mengenai langkah-langkah
pembuatan kontrak tahap awal sebelum terpilihnya penyedia jasa.

1.6 Manfaat Penelitian


Tugas Akhir ini mempunyai beberapa manfaat, antara lain :
1. Mengetahui konsep terjadinya perubahan kontrak disertai dengan Contract Change
Order (CCO) pada pekerjaan konstruksi pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan
Arang Kabupaten Boyolali;
2. Menambah wawasan mengenai bidang manajemen konstruksi.

1.7 Sistematika Penelitian


Sistematika penelitian dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai
berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini menyajikan judul tugas akhir, latar belakang,
identifikasi masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan
penelitian, pembatasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.

BAB II : STUDI PUSTAKA


Pada bab ini menyajikan mengenai penjabaran teori dan informasi
yang relevan dengan masalah yang menjadi obyek penelitian yang
dapat diperoleh dari berbagai sumber penelitian yang sudah ada.

3
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini menyajikan mengenai cara menyelesaikan
permasalahan penelitian yang lebih spesifik dengan menggunakan
metode wawancara/kuesioner dan inventarisasi dokumen untuk
memecahkan permasalahan tersebut.

BAB IV : DATA DAN ANALISA


Pada bab ini menyajikan mengenai proses pengolahan data dari hasil
yang diperoleh dari wawancara/kuesioner dan inventarisasi
dokumen yang telah dikumpulkan, kemudian hasil dari
wawancara/kuesioner dioleh dengan menggunakan analisa ranking.
Data hasil dari analisa ranking akan dijadikan sebagai acuan dalam
pemecahan permasalahan yang ada.

BAB V : PENUTUP
Pada bab ini menyajikan kesimpulan dan saran yang menjadi
penutup dari tugas akhir ini.

4
1.8 Penelitian Terdahulu
Tabel 1. 1 Daftar Jurnal Penelitian Referensi

Metode
No Judul Author Jenis Tahun Hasil Penelitian
Penelitian
- Prosedur melakukan amandemen/addendum
kontrak pemborongan yaitu perintah tertulis
kepada penyedia jasa untuk melaksanakan
perubahan kontrak, atau penyedia jasa
Addendum Kontrak
mengusulkan perubahan kontrak, kemudian
Pemborong Perspektif I Gusti Ngurah Pendekatan
1 Jurnal 2015 dilakukan tanggapan atas perintah
Hukum Perjanjian di Anom SH, MH Kuantitatif
perubahan dari pengguna jasa dan
Indonesia
mengusulkan perubahan harga, kemudian
dilakukan negoisasi dan dibuat berita acara
hasil negoisasi, kemudian dibuat
amandemen kontrak.
Kajian Pengaruh Change
- Faktor penyebab terjadinya change order
Order pada Kinerja M Rizal, Pendekatan
terjadi diawal proyek karena volume
2 Pelaksanaan Proyek Abdullah, Jurnal 2015 Kuantitatif
perencanaan awal berbeda dengan gambar
Insfrastruktur Gedung Moch Afifuddin Observatif
kerja.
Pemerintah (Studi Kasus

5
Pembangunan Rumah - Besarnya penambahan anggaran biaya yang
Komplek Meuligoe Wali terjadi tidak tergantung dari banyaknya item
Nanggroe) pekerjaan yang di change order , tetapi
tergantung dari bagian mana yang
membutuhkan biaya baik itu pengurangan
maupun penambahan biaya.
- Pengurangan terhadap waktu pekerjaan
dengan mereview waktu pelaksanaan yang
telah direncanakan.
- Mengalami penambahan volume dari total
nilai kontrak awal, karena menggunakan
sistem change order tambah kurang volume.
- Faktor-faktor yang menyebabkan peubahan
Faktor Penyebab Contract nilai kontrak adalah perubahan desain,
Change Order (CCO) dan eskalasi dan perhitungan MC
Pengaruhnya Terhadap Metode Influence - Faktor-faktor yang menyebabkan peubahan
3 Aceng Maulana Jurnal 2016
Pelaksanaan Proyek Diagram waktu kontrak adalah kondisi cuaca ekstrim
Konstruksi Pembangunan dan perubahan desain.
Bendung - Secara teknis CCO terjadi karena adanya
perubahan desain yang disebabkan oleh

6
penyelidikan tanah yang kurang detail
sehingga waktu dan biaya jadi bertambah.

- Faktor penyebab perubahan pekerjaan


(change order) adalah (1) Faktor pemilik
proyek (owner), subfaktor yang paling
mempengaruhi adalah perubahan desain;
Ida Ayu Rai (2) Faktor konsultan perencana, subfaktor
Faktor-Faktor Penyebab Widhiawati, Pendekatan yang paling mempengaruhi adalah gambar
4 Change Order pada Anak Agung Jurnal 2016 Kuantitatif tidak sesuai dengan kondisi lapangan; (3)
Proyek Konstruksi Gedung Wiranata, I Putu Observatif Faktor kontraktor, subfaktor yang paling
Yudha Wirawan mempengaruhi adalah keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan; dan (4) Faktor
eksternal subfaktor yang paling
mempengaruhi adalah kondisi sosial budaya
masyarakat di sekitar proyek

7
- Dari 4 (empat) faktor penyebab tersebut,
yang paling mempengaruhi adalah faktor
pemilik proyek (owner).

- Faktor Penyebab change order yang paling


sering terjadi adalah campur tangan
pemegang wewenang tertinggi/owner.
- Fakor Penyebab change order yang
berpengaruh paling besar terhadap biaya
Analisis Faktor Penyebab adalah kesalahan dalam planning dan
dan Akibat Contract desain.
Pendekatan
Change Order terhadap - Fakor Penyebab change order yang
5 Dzulqarnain Jurnal 2017 Kuantitatif
Biaya dan Waktu pada berpengaruh paling besar terhadap waktu
Observatif
Proyek Konstruksi Jalan di adalah cuaca yang buruk.
Sulawesi Selatan - Tidak mengalami penambahan biaya dari
total nilai kontrak awal, karena
menggunakan sistem change order tambah
kurang volume.
- Dalam pelaksanaan pekerjaan jalan tidak
mengalami keterlambatan waktu.

8
BAB II
STUDI PUSTAKA

2.1 Proyek Kontruksi Gedung


Istilah kontrak di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki definisi, (1)
Kontrak adalah perjanjian (secara tertulis) antara dua pihak dalam perdagangan, sewa
menyewa, dll. (2) Persetujuan yang bersanksi hukum antara dua pihak atau lebih untuk
melakukan atau tidak melakukan kegiatan.
Berdasarkan UUJK No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, Kontrak Kerja
Konsruksi adalah keseluruhan dokumen kontrak yang mengatur hubungan hukum
antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
Kontrak konstruksi tidak dipengaruhi oleh tebal tipisnya kontrak tersebut. Yang
terpenting adalah apakah semua aspek teknis maupun nonteknis dalam pelaksanaan
proyek konstruksi telah dinegoisasi dengan sebaik-baiknya dan tertuang dalam kontrak
tersebut. Dalam membuat dan menyusun kontrak konstruksi, semua kesepakatan yang
telah dibicarakan haruslah tertulis sehingga meminimalkan potensi terjadinya
sengketa. Prinsip utama dalam pembuatan dan penyusutan kontrak konstruksi,
haruslah berpijak pada kesetaraan dan kejelasan. Setara disini berarti bahwa para pihak
yang berkontrak memiliki status dan kepentingan yang sama. Tidak ada pihak yang
lebih unggul maupun yang dirugikan. Apabila hal ini terjadi, maka potensi timbulnya
sengketa selama pelaksanaan konstruksi menjadi lebih besar dan membuat tujuan
utama para pihak berkontrak tidak tercapai.
Pada Pasal 47 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi,
kontrak kerja konstruksi paling sedikit harus mencakup uraian mengenai:
a. Para pihak, memuat secara jelas identitas para pihak;
b. Rumusan pekerjaan, memuat uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup kerja, nilai
pekerjaan, harga satuan, lumpsum, dan batasan waktu pelaksanaan;
c. Masa pertanggungan, memuat tentang jangka waktu pelaksanaan dan pemeliharaan
yang menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa;
d. Hak dan kewajiban yang setara, memuat hak Pengguna Jasa untuk memperoleh
hasil Jasa Konstruksi dan kewajibannya untuk memenuhi ketentuan yang
diperjanjikan, serta hak Penyedia Jasa untuk memperoleh informasi dan imbalan
jasa serta kewajibannya melaksanakan layanan Jasa Konstruksi;

9
e. Penggunaan tenaga kerja konstruksi, memuat kewajiban mempekerjakan tenaga
kerja konstuksi bersertifikat;
f. Cara pembayaran, memuat ketentuan tentang tanggung jawab dalam hal salah satu
pihak tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana diperjanjikan;
g. Wanprestasi, memuat ketentuan tentang tanggung jawab dalam hal salah satu pihak
tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana diperjanjikan;
h. Penyelesaian perselisihan, memuat ketentuan tentang tata cara penyelesaian
perselisihan akibat ketidaksepakatan;
i. Pemutusan Kontrak Kerja Konstruksi, memuat ketentuan tentang pemutusan
Kontrak Kerja Konstruksi yang timbul akibat tidak dapat dipenuhinya kewajiban
salah satu pihak;
j. Keadaan memaksa, memuat ketentuan tentang kejadian yang timbul diluar
kemauan dan kemampuan para pihak yang menimbulkan kerugian bagi salah satu
pihak;
k. Kegagalan Bangunan, memuat tentang kewajiban Penyedia Jasa dan/atau Pengguna
Jasa atas kegagalan bangunan dan jangka waktu pertanggungjawaban kegagalan
bangunan;
l. Perlindungan pekerja, memuat ketentuan tentang kewajiban para pihak dalam
pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja serta jaminan sosial;
m. Perlindungan terhadap pihak ketiga selain para pihak dan pekerja, memuat
kewajiban para pihak dan hal terjadi suatu peristiwa yang menimbulkan kerugian
atau menyebabkan kecelakaan dan/atau kematian;
n. Aspek lingkungan, memuat kewajiban para pihak dalam pemenuhan ketentuan
tentang lingkungan;
o. Jaminan atas risiko yang timbul dan tanggungg jawab hukum kepada pihak lain
dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi atau akibat dari kegagalan bangunan.
Fungsi kontrak dibedakan menjadi dua macam yaitu fungsi yuridis dan fungsi
ekonomis. Fungsi yuridis kontrak adalah memberikan kepastian hukum bagi para
pihak sedangkan fungsi ekonomis adalah menggerakkan sumber daya dari nilai
penggunaan yang lebih rendah menjadi nilai yang lebih tinggi (Anom, 2015).
Hansen (2017) mengemukakan, sebuah kontrak konstruksi memiliki setidaknya
4 (empat) peranan sebagai berikut:

10
1. Membuat sebuah hubungan yang berkekuatan hukum (legal relationship);
2. Mendistribusikan risiko;
3. Menyatakan semua hak, kewajiban dan tanggung jawab dari para pihak;
4. Menyatakan semua peristiwa: kondisi-kondisi dan posedur berkontrak.

2.2 Bentuk–Bentuk Kontrak Konstruksi


Dalam memilih bentuk kontrak konstruksi yang akan diterapkan, menurut
Hansen (2017) pemilik proyek perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Kompleksitas dan keunikan proyek;
2. Seberapa besar lingkup pekerjaan, misalnya apakah proyek tersebut memerlukan
kondisi khusus dalam pelaksanaannya dan lain-lain;
3. Kemampuan pemilik proyek untuk mengelola desain & konstruksi;
4. Toleransi pemilik proyek atas risiko;
5. Ketersediaan sumber daya;
6. Kemampuan pemilik proyek untuk menyeleksi kontraktor;
7. Kemungkinan terjadinya perubahan dan keterlambatan pekerjaan;
8. Durasi total waktu pekerjaan yang dibutuhkan;
9. Kondisi keuangan pemilik proyek.

Jenis-jenis kontrak konstruksi dapat dilihat pada Peraturan Presiden Nomor 12


tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, pasal 27 yaitu:
1. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Lainnya, terdiri atas :
a. Kontrak Lump Sum;
b. Kontrak Harga Satuan;
c. Kontrak gabungan Lump Sum dan Harga Satuan;
d. Kontrak Payung; dan
e. Biaya Plus Imbalan.
2. Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi, terdiri atas:
a. Kontrak Lump Sum;
b. Kontrak Harga Satuan;
c. Kontrak gabungan Lump Sum dan Harga Satuan;
d. Putar Kunci; dan
e. Biaya Plus Imbalan.

11
3. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi nonkonstruksi, terdiri atas:
a. Kontrak Lump Sum;
b. Kontrak Waktu Penugasan; dan
c. Kontrak Payung (Framework Contract).
4. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Konstruksi, terdiri atas :
a. Kontrak Lump Sum; dan
b. Kontrak Waktu Penugasan.

2.3 Perubahan Kontrak dan Addendum Kontrak


Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, terjadinya perubahan kontrak
merupkan hal yang umum terjadi hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan konstruksi itu sendiri. Besarnya kemungkinan
terjadinya perubahan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi menyebabkan perlunya
pengaturan yang jelas mengenai perubahan kontrak konstruksi. Dalam hal ini
perubahan kontrak konstruksi tersebut, terdapat tiga istilah yang sering digunakan,
yaitu Addendum, Contract Change Oder (CCO), dan Variation Order (Maulana,
2016).
Anom (2015), menyatakan pengertian amandemen/perubahan kontrak adalah
perubahan dokumen resmi atau catatan tertentu, terutama untuk memperbagusnya.
Perubahan ini dapat berupa penambahan atau juga penghapusan catatan yang salah,
tidak sesuai lagi. Kata ini umumnya digunakan untuk merujuk kepada perubahan pada
konstitusi sebuah negara (amandemen konstitusional). Konstitusional merupakan
prinsip-prinsip dasar politik serta hukum yang mencakup struktur, prosedur serta
kewenangan/hak serta kewajiban. Karena itu, konstitusional sangat berhubungan erat
dengan amandemen karena bertujuan untuk memperbaiki suatu catatan/dokumen
penting suatu negara yang mencakup bentuk, struktur, prosedur, agar lebih baik dari
sebelumnya.
Amandemen Kontrak adalah perubahan kontrak atas dasar kesepakatan kedua
belah Pihak yaitu Kontraktor dan Pengguna Jasa dan harus mengikuti peraturan
perundangan yang berlaku berdasarkan ketentuan-ketentuan yang ada sebenarnya
Contract Change Order (CCO), Addendum dan Amandemen Kontrak adalah istilah
yang sama, hanya Addendum dan Amandemen Kontrak merupakan produk lanjutan
dari Contract Change Oder (CCO). Jika terjadi CCO berarti akan terjadi Addendum

12
atau Amandemen Kontrak, sedangkan jika terjadi Addendum atau Amandemen belum
tentu telah terjadi CCO (Maulana, 2016).
Menurut Rizal (2015), perubahan pekerjaan dapat berupa penambahan,
pengurangan, bahkan penggantian lingkup pekerjaan yang telah disepakati Bersama
dalam kontrak kerja awal. Perubahan yang terjadi selama proses konstruksi
diantaranya perubahan desain, perubahan jadwal, penggantian material, dan
modifikasi terhadap metoda konstruksi. Perubahan selama masa pelaksanaan proyek
konstruksi, hal ini disebabkan antara lain karena adanya perubahan lingkup kerja,
perubahan spesifikasi, perubahan jenis material, perubahan perencanaan arsitektural,
perubahan metode kerja, dan percepatan pelaksanaan pekerjaan.

2.4 Jenis-jenis Perubahan Kontrak


Perubahan kontrak dapat dilakukan dengan Addendum Kontrak. Artinya segala
sesuatu perubahan pada kontrak dilakukan melalui Addendum Kontrak. Menurut
Maulana (2016), jenis–jenis Addendum Kontrak adalah:
1. Addendum akibat perubahan lingkup pekejaan (CCO) atau sering disebut
Addendum Tambah/Kurang, yang terbagi menjadi 4 (empat) jenis perlakuan, yaitu:
a. Addendum Tambah/Kurang, nilai kontrak tetap.
b. Addendum Tambah/Kurang, nilai kontrak bertambah.
c. Addendum Tambah/Kurang, nilai konrak tetap, target/sasaran berubah.
d. Addendum Tambah/Kurang, nilai kontrak bertambah, target/sasaran berubah.
2. Addendum akibat perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan atau sering disebut
Addendum Waktu.
3. Addendum akibat Penyesuaian Harga/Eskalasi atau sering disebut sebagai
Addendum Penyesuaian Harga/Eskalasi atau sering disebut Addendum Harga/Nilai
Kontrak. Biasanya addendum jenis ini untuk kontrak ahun jamak (multi years
contract) atau terdapat kenaikan harga bahan bakar minyak.

2.5 Contract Change Order (CCO)


Menurut AIA (American Insitute of Architects) change order adalah sebuah
permintaan secara tertulis yang ditandatangani oleh arsitek, kontraktor dan pemilik,
yang telah dibuat setelah kontrak diterbitkan, yang mempunyai kuasa untuk merubah

13
ruang lingkup pekerjaan atau melakukan penyesuaian pada nilai kontrak dan waktu
penyelesaian pekerjaan.
Menurut Widhiawati (2016), Change Order adalah persetujuan tertulis yang
ditandatangani oleh pemilik, kontraktor, dan juga perencana untuk memodifikasi atau
memberi perubahan pada pekerjaan yang telah diatur dalam dokumen kontrak dimana
perubahan tersebut dapat dipertimbangkan sehingga mengakibatkan adanya
penyesuaian terhadap biaya dan waktu pekerjaan. Perubahan pekerjaan dapat berupa
penambahan, pengurangan, atau bahkan penggantian lingkup item pekerjaan yang
telah disepakati bersama dalam kontrak kerja awal. Sebagaian besar perubahan terjadi
selama proses konstruksi, diantaranya perubahan desain, perubahan jadwal,
penggantian material, dan modifikasi terhadap metode kontruksi.

2.6 Jenis - Jenis Change Order


Menurut Whidiawati (2016), Change Order dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu
Perubahan Informal (Contructive Changes) dan Perubahan Formal (Directive
Changes).
1. Perubahan Informal (Contructive Changes)
Perubahan Informal (Contructive Changes) adalah tindakan informal untuk
memerintahkan suatu modifikasi kontrak di lapangan yang terjadi karena
permintaan dari pemilik, perencana, atau kontraktor. Perubahan Informal
(Contructive Changes) juga dijelaskan sebagai suatu kesepakatan perubahan antara
pemilik dan kontraktor dalam biaya dan waktu. Perubahan konstruksi seringkali
menjadi penyebab utama dari terjadinya perselisihan antara pemilik dan kontraktor
karena pelaksanaan pekerjaan di luar dari dokumen kontrak.
2. Perubahan Formal (Directive Changes)
Perubahan Formal (Directive Changes) adalah perubahan yang diajukan dalam
bentuk tertulis, yang diusulkan oleh kontraktor kepada pemilik untuk merubah
lingkup kerja, waktu pelaksanaan, biaya-biaya, atau hal-hal lain yang berbeda
dengan yang telah dispesifikasikan dalam dokumen kontrak. Ketentuan tersebut
biasanya memberikan kebebasan sepihak pada pemilik untuk merubah lingkup
kerja dan mengharuskan kontraktor untuk mengikuti perubahan-perubahan
tersebut. Perubahan formal umumnya diketahui sebelum pekerjaan dilakukan.

14
2.7 Tujuan Change Order
Sebagaimana disebutkan oleh Rizal (2015), change order memiliki beberapa
tujuan, diantaranya adalah :
1. Mengubah rencana kontrak dengan adanya metoda khusus dalam pembayaran;
2. Tujuan administrasi, dalam menetapkan metoda pembayaran kerja ekstra maupun
penambahannya;
3. Mengikuti penyesuaian harga satuan kontrak bila ada perubahan spesifikasi;
4. Pengajuan pengurangan biaya intensif proposal dan perubahan proposal value
engineering;
5. Menyesuaikan schedule proyek akibat perubahan;
6. Menghindari perselisihan antara pihak kontraktor dan pemilik.

2.8 Penyebab Terjadinya Change Order


Secara garis besar, menurut Widhiawati (2016) penyebab terjadinya change
order dapat dikelompokkan berdasarkan pihak-pihak yang terlibat dalam proyek,
yaitu:
1. Faktor Pemilik Proyek (Owner)
▪ Perubahan desain
▪ Percepatan jadwal pekerjaan
▪ Penundaan pekerjaan karena alasan tertentu
▪ Penambahan scope pekerjaan
▪ Perubahan lokasi proyek
▪ Keterlambatan dalam memberikan ijin, persetujuan, dan keputusan.

2. Faktor Konsultan Perencana


▪ Kesalahan perencanaan dan desain
▪ Gambar bestek tidak jelas/kurang lengkap
▪ Gambar tidak mungkin dilaksanakan/ketidaksesuaian gambar dengan kondisi
lapangan
▪ Perubahan spesifikasi perubahan mutu material dan bahan
▪ Kondisi lapangan berbeda dengan kondisi yang dicantumkan dalam kontrak
▪ Kondisi bawah tanah berbeda dengan kondisi yang dicantumkan dalam kontrak

15
3. Faktor Kontrakor
▪ Perubahan metode kerja
▪ Kinerja subkontraktor kurang baik
▪ Kesalahan pelaksanaan pekerjaan
▪ Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan
▪ Penundaan pekerjaan karena alasan tertentu

4. Faktor Eksternal
▪ Interferensi pihak ketiga
▪ Kenaikan harga material dan upah tenaga kerja
▪ Kondisi sosial budaya masyarakat di sekitar proyek
▪ Kebijakan pemerintah pusat/daerah yang diterbitkan setelah penandatanganan
kontrak yang mempengaruhi sasaran proyek (biaya, mutu, dan waktu)
▪ Faktor yang tidak terduga seperti: banjir, angina topan, gempa bumi, demostrasi,
dan huru-hara.

2.9 Pengaruh Change Order


Pengaruh Change Order dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu biaya
langsung, perpanjangan waktu dan biaya-biaya dampak.
1. Biaya Langsung
Semua beban tenaga kerja dan overhead, material kontrak dan sementara, peralatan
konstruksi waktu-waktu pengawas dan staf merupakan biaya langsung.
2. Perpanjangan waktu
Jika perubahan memperlambat tnggal penyelesaian proyek, maka para pihak yang
terlibat dalam kontrak akan mengadakan pengeluaran biaya tambahan dalam
memperkerjakn staf pendukung untuk waktu ekstra.
3. Biaya Dampak
Biaya dampak terdiri dari:
a. Percepatan misalnya kerja bergilir, kerja lembur penambahan regu kerja.
b. Irama pekerjaan misalnya kerugian satu hari dapat menyebabkan keterlambatan
selama seminggu.

16
c. Moral misalnya keraguraguan terhadap kemampuan atau ketegasan pekerjaan
sadar atau tidak pasti akan mengurangi motivasi, memperlambat produksi dan
meningkatkan biaya.

2.10 Dampak Change Order


Change Order tidak dapat kita hindari dalam proyek konstruksi, termasuk juga
dampak dari adanya Change Order. Menurut Barrie et al. sebagaimana dikutip
Widhiawati (2016), besar dampak yang terjadi dari Change Order tergantung dari
besarnya Change Order yang dilakukan dari kontrak awal.
1. Bilamana perubahan merupakan skala kecil dalam kontrak yaitu dari 10% maka
perubahan tersebut masih bisa ditoleransi dan hanya ada penyesuaian terhadap
waktu saja.
2. Ketika Change Order sudah mencapai 15% dari nilai kontrak awal, maka akan
berdampak terhadap waktu dan biaya sangat relative, tergantung keahlian dari
manajemen kontraktor untuk mengelola perubahan tersebut.
3. Ketika Change Order mencapai 20% dari kontrak awal, maka hal ini akan sangat
mempengaruhi performance kontraktor.

2.11 Kerangka Berfikir


Dalam pelaksanaan proyek konstruksi sering dihadapkan pada permasalahan,
salah satunya adalah terjadinya perubahan atau biasa disebut change order. Perubahan
pekerjaan dapat berupa penambahan, pengurangan, bahkan pnggantian lingkup
pekerjaan yang telah disepakati bersama dalam kontrak awal. Perubahan tersebut
dituangkan ke dalam Contract Change Order (CCO). Contract Change Order (CCO)
tersebut dapat mempengaruhi biaya, mutu dan waktu yang dihasilkan.
Penulis mengambil masalah di dalam penulisan ini yaitu Contract Change Order
(CCO). Didapatkan didalam rumusan masalah adalah pengaruh Contract Change
Order (CCO) terhadap kinerja biaya dan waktu pada proyek konstruksi Pembangunan
Ruang ICU RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali.

17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pengertian Metodologi Penelitian


Metodologi didefinisikan sebagai ilmu yang membicarakan tentang metode-
metode ilmiah, langkahnya, jenis-jenisnya sampai kepada batas-batas dari metode
ilmiah. Sedangkah penelitian merupakan suatu usaha untuk memperoleh ilmu
pengetahuan melalui bukti-bukti fakta dengan tata cara kerja ilmiah tertentu yang
krisis dan terkendali. Adapun fungsi Penelitian adalah :
a. Menyediakan fakta berdasarkan pendekatan bidang ilmu yang hendak diteliti.
b. Memperoleh jawaban atas pertanyaan atau memberikan pemecahan masalah
(problem solution).
c. Mengembangkan bidang ilmu serta penjelasan yang lebih lanjut dari suatu bidang
ilmu.
d. Pengujian dari kebenaran dan tolak ukur dari penelitian.
e. Mencari hubungan sebab akibat dan merumuskan prinsip-prinsip umum dan
mendapatkan makna dari suatu masalah yang hendak dipecahkan.
f. Mencari serta memberikan kebijakan ataupun saran.

Penelitian mempunyai tujuan agar kegiatan penelitian tidak lepas dari


kerangka tujuan yaitu memecahkan masalah. Penelitian juga harus terencana dengan
baik mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai dengan penyelesaian laporan dengan
mengikuti metodologi yang benar.
Kegiatan penelitian didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu:
a. Rasional berarti kegiatan ilmuan yang dilakukan dengan cara-cara yang masuk
akal, sehingga terjangkau dengan penalaran manusia.
b. Empiris adalah cara-cara penelitian yang dapat diamati oleh indra manusia,
sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.
c. Sistematis adalah proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan
langkah-langkah yang bersifat logis.

18
3.2 Metode Pengumpulan Data
Studi literatur dilakukan di awal proses penelitian, pendekatan survey
lapangan dan teknik wawancara terbuka dengan pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan proyek dilakukan. Hal ini dilaksanakan untuk mengidentifikasi akar
masalah dari penyebab terjadinya hambatan pada proyek. Analisa data dilakukan
permasalahan terkait adanya CCO (Contract Change Order) terhadap Cost Variant
(perbedaan anggaran) yang digunakan adalah data dokumen kontrak pembanguan
ruang ICU, dokumen amandemen kontrak, gambar kostruksi, schedule dan dokumen
lainnya yang terkait dengan Amandemen.
Adapun metode penelitian pada penulisan Tugas Akhir ini sebagai berikut:
1. Jenis dan Sumber Data
a. Data primer
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber aslinya yang berupa wawancara, jajak pendapat dari
individu atau kelompok (orang) maupun hasil observasi dari suatu obyek,
kejadian atau hasil pengujian (benda). Dengan kata lain, peneliti
membutuhkan pengumpulan data dengan cara menjawab pertanyaan riset
(metode survei) atau penelitian benda (metode observasi).
b. Data Sekunder
Data sekunder didapat dari hasil studi pustaka yang dapat berbentuk buku-
buku literatur, jurnal, majalah dan koran, serta dari pihak jasa konstruksi yang
berkepentingan dari penelitian ini, seperti dari konsultan perencana,
konsultan manajemen konstruksi dan kontraktor.

2. Proses Pengumpulan Data


Cara pengumpulan data pada pembuatan Tugas Akhir ini adalah:
a. Wawancara/Kuesioner
Wawancara digunakan untuk memperoleh informasi secara lebih jelas dan
mendalam tentang berbagai aspek yang diperlukan dari informan. Dilakukan
dengan cara datang langsung ke proyek, menanyakan langsung kepada para
project manager, site engineer, pelaksana lapangan, tenaga ahli proyek, dan
lain-lain guna mendapatkan informasi sesuai yang kita inginkan untuk
memenuhi data dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

19
b. Inventarisasi Dokumen
Inventarisasi dokumen yang dilakukan untuk melengkapi data penelitian
tugas akhir ini adalah dengan pengumpulan dan penyusunan data yang
diperoleh dari informan/instansi terkait atau dari media dan dokumen-
dokumen tertulis.

3.3 Penyusunan Kuisioner


Cara penyusunan data kuesioner merupakan bagian dari desain riset yang
bermanfaat untuk analisis pengujian hipotesis dan solusi. Pengumpulan data pada
tugas akhir ini adalah dengan cara kuesioner. Kuesioner disebarkan langsung kepada
responden. Disini pertanyaan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Bagian A
Berisi tentang data responden yang meliputi data diri yaitu nama, jabatan dalam
perusahaan, latar belakang pendidikan, dan pengalaman kerja dalam bidang jasa
konstruksi.

2. Bagian B
Berisi tentang profil data perusahaan responden yang meliputi kategori
perusahaan, jumlah karyawan, klasifikasi dan nilai kontrak pekerjaan yang
terakhir atau yang sedang dilakukan .

3. Bagian C
Berisi tentang pernyataan dan pengumpulan data yang akan dijadikan bahan
acuan pengolahan data. Pada bidang ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Bagian C.1
Pada bagian ini berhubungan dengan pernyataan mengenai faktor-faktor
penyebab terjadinya CCO (Contract Change Order) Pelaksanaan Proyek
Konstruksi Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan Arang Kabupaten
Boyolali dengan tingkat frekuensi sebagai berikut:
1 = Tidak Pernah Terjadi : Nilai 1
2 = Jarang Terjadi : Nilai 2
3 = Sering Terjadi : Nilai 3
4 = Selalu Terjadi : Nilai 4

20
b. Bagian C.2
Pada bagian ini berhubungan dengan pernyataan mengenai Dampak pengaruh
adanya CCO (Contract Change Order) dalam pekerjaan konstruksi terhadap
waktu, biaya, mutu pekerjaan yang sedang dikerjakan dalam Pelaksanaan Proyek
Konstruksi Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali
dengan tingkat penilaian pengaruh sebagai berikut:
1 = Tidak Berpengaruh : Nilai 1
2 = Kurang Bepengaruh : Nilai 2
3 = Cukup Berpengaruh : Nilai 3
4 = Sangat Berpengaruh : Nilai 4

c. Bagian C.3
Pada bagian ini berhubungan dengan pernyataan mengenai Penyelesaian
mengatasi dampak pengaruh yang terjadi akibat adanya CCO (Contract Change
Order) dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi Pembangunan Ruang ICU RSUD
Pandan Arang Kabupaten Boyolali dengan tingkat kepentingan sebagai berikut:
1 = Tidak Tepat : Nilai 1
2 = Kurang Tepat : Nilai 2
3 = Tepat : Nilai 3
4 = Sangat Tepat : Nilai 4

d. Bagian C.4
Pada bagian ini, pengumpulan data yang dimaksud adalah apabila proyek yang
responden kerjakan mengalami CCO, maka responden dapat menyertakan
dokumen pendukung yang akan dijadikan bukti bahwa data yang diisi oleh
responden benar-benar dapat dipertanggungjawabkan (jika berkenan
melampirkan)

3.4 Metode Analisis dan Data


Proses analisis data dimulai dengan mengumpulkan seluruh data yang telah
berhasil dari responden. Setelah dibaca, dipelajari maka langkah selanjutnya adalah
melakukan pengolahan dan analisa data. Metode yang digunakan untuk mencari hasil
dari data kuesioner faktor penyebab dan dampak pengaruh terjadinya CCO (Contract

21
Change Order) Pelaksanaan Proyek Konstruksi Pembangunan Ruang ICU RSUD
Pandan Arang Kabupaten Boyolali adalah metode kuantitatif, yang dilakukan dengan
menggunakan program microsoft excel. Langkah yang dilakukan dalam analisis data
pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Analisis Deskriptif Responden
Data yang diberikan oleh responden melalui kuesioner yang dibagikan, akan
diolah dan digunakan untuk memberi gambaran atau penjelasan. Gambaran atau
penjelasan dalam bentuk tabel.

b. Analisis Ranking
Metode ini berguna untuk menentukan ranking responden dan memberikan
prioritas terhadap variabel studi. Setelah pengumpulan data dari responden, maka
hasil data analisis dengan mean rank, yang merupakan teknik penjelasan
kelompok yang didasarkan dari nilai rata-rata tersebut. Nilai rata-rata akan
digunakan untuk memberikan nilai yang berpengaruh pada faktor-faktor
penyebab dan dampak pengaruh terjadinya CCO Pelaksanaan Proyek Konstruksi
Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali.

Menganalisa data untuk Menentukan ranking dari kuesioner dengan menghitung


nilai Indeks Kepentingan Relatif (IKR):
∑𝑛
𝑖=1 Xi
𝑥̅ = 𝑛

Dimana :
𝑥̅ = rata-rata ukuran nilai faktor
xi = frekuensi pada (i) yang diberikan responden
n = Jumlah responden
Maka Indeks Kepentingan Relatif:
𝑥̅
IKR = 𝑀

Dimana :
IKR = Indeks Kepentingan n Relatif
𝑥̅ = nilai rata-rata (mean)
M = 4 (pada faktor yang mempengaruhi)

22
Variabel yang dimiliki IKR tertinggi diberi ranking 1, kemudian diurutkan
sampai dengan nilai IKR yang paling rendah. Jika ada variabel dari IKR memiliki
angka yang sama maka diurutkan dari kuesioner yang paling banyak memiliki
bobot nilai tertinggi. Metode analisis ini akan sangat berguna untuk
mengidentifikasi rangking dan memberi prioritas terhadap variabel studi.

3.5 Metode Penyimpulan Data


Untuk lebih memudahkan dan memahami isi data dan lebih komulatif, maka
penyimpulan hasil pengumpulan data dapat dibuat berupa tabel dan grafik, di
samping itu hasil pengumpulan data juga dibuat naratif, berupa deskripsi data yang
di peroleh dari hasil pengolahan data dan besarnya nilai mean rank dapat di ketahui
menurut prioritas yang menjadi pilihan responden kemudian di ambil hasil
rangkingnya. Memberi 4 pilihan yang sesuai dengan tingkat kepentingan.

Hasil jawaban dari kuesioner akan dijabarkan sebagai berikut :


1. Penilaian Hasil Kuesioner C.1 tentang Faktor-faktor penyebab terjadinya CCO
(Contract Change Order) Pelaksanaan Proyek Konstruksi Pembangunan Ruang
ICU RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali.

Tabel 3. 1 Nilai rata-rata tingkat frekuensi faktor penyebab

Nilai Rata-Rata (X) Keterangan


3,50 < X ≤ 4,00 Selalu Terjadi
2,51 < X ≤ 3,50 Sering Terjadi
1,50 < X ≤ 2,50 Jarang Terjadi
1,00 ≤ X ≤ 1,50 Tidak Pernah Terjadi

2. Penilaian Hasil Kuesioner C.2 tentang dampak pengaruh adanya CCO (Contract
Change Order) dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi Pembangunan Ruang ICU
RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali.

23
Tabel 3. 2 Nilai rata-rata tingkat pengaruh dampak

Nilai Rata-Rata (X) Keterangan


3,50 < X ≤ 4,00 Sangat Berpengaruh
2,51 < X ≤ 3,50 Cukup Berpengaruh
1,50 < X ≤ 2,50 Kurang Berpengaruh
1,00 ≤ X ≤ 1,50 Tidak Berpengaruh

3. Penilaian Hasil Kuesioner C.3 tentang Tindakan/solusi yang tepat dalam


mengatasi dampak pengaruh yang terjadi akibat adanya CCO (Contract Change
Order) dalam Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Ruang ICU
RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali.

Tabel 3. 3 Nilai rata-rata tingkat ketepatan solusi

Nilai Rata-Rata (X) Keterangan


3,50 < X ≤ 4,00 Sangat Tepat
2,51 < X ≤ 3,50 Tepat
1,50 < X ≤ 2,50 Kurang Tepat
1,00 ≤ X ≤ 1,50 Tidak Tepat

3.6 Bagan Alur Penelitian


Tahapan-tahapan penelitian ini dilakukan secara sistematis sehingga dapat
menjelaskan mengenai penelitian ini secara jelas untuk mendapat kesimpulan yang
akurat. Adapun tahapan penelitian antara lain:

Pemilihan Judul Identifikasi Tujuan


Penelitian Masalah Penelitian

Proses Analisis Pengumpulan


Data Data

Pembahasan Kesimpulan

Gambar 3. 1 Skema Tahapan Penelitian

24
BAB IV
DATA DAN ANALISA

4.1 Data Proyek


Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali terletak
di Jalan Kantil No. 14, Boyolali, Jawa Tengah

Gambar 4. 1 Denah Lokasi Ruang ICU RSUD Pandan Arang


(Sumber: Google Earth, 2021)

4.1.1 Data Umum


Adapun gambaran umum proyek pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan
Arang Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut:
1. Nama Proyek : Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan
Arang Kabupaten Boyolali
2. Lokasi Proyek : Jl. Kantil No. 14, Boyolali
3. Konsultan Perencana : CV. Paraga Desain
4. Kontraktor Pelaksana : PT. Marga Jaya Perkasa – PT. Gumilar
Artha Sejahtera, KSO
5. Tahun Anggaran : 2020
6. Waktu Pelaksanaan : 150 (seratus lima puluh) hari kalender
02 Juli s/d 28 November 2020

25
4.1.2 Data Kontrak Pekerjaan
1. Kontrak Awal
a. Nomor : DAK/LU/04.149/4.21/2020
b. Tanggal : 02 Juli 2020
c. Masa Pelaksanaan : 150 (seratus lima puluh) hari kalender
02 Juli s/d 28 November 2020
2. Addendum Kontrak
a. Nomor : DAK/LU/ADD1.149/4.21/2020
b. Tanggal : 13 November 2020
c. Masa Pelaksanaan : 162 (seratus enam puluh dua) hari kalender
02 Juli s/d 10 Desember 2020

4.2 Analisis Hasil Wawancara Pihak Internal


Analisis hasil wawancara dengan Pihak Internal (pihak yang terkait dengan
proyek Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali)
digunakan sebagai data dengan bukti dokumen pendukung berupa kontrak dan
addendum kontrak sebagai bukti bahwa pada proyek tersebut benar adanya terjadi
perubahan kontrak.

4.2.1 Data Narasumber


Narasumber merupakan para tenaga kerja yang ikut berpatisipasi dalam
pekerjaan Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan Arang Kabupaten
Boyolali. Adapun para narasumber yang berhasil diwawancarai oleh Penyusun,
antara lain:
Tabel 4. 1 Daftar Narasumber

No. Nama Jabatan Bertindak sebagai Posisi


1. Taufik Pengawas Kontraktor Tangerang
Lapangan Pelaksana
2. Sigit Tim Teknis Owner (RSUD Boyolali
Lapangan RSUD Pandan Arang)
Pandan Arang
3. Lindawati Admin Proyek Subkontraktor Lift Jakarta
(Sumber: Data primer, 2021)

26
4.2.2 Hasil Wawancara
Wawancara yang dilakukan kepada pihak internal yang berpatisipasi dalam
proyek Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali
dapat dirincikan sebagai berikut:
1. Faktor penyebab terjadinya Contract Change Order:
- Kurangnya komunikasi antara pihak konsultan perencana dengan pihak
RSUD dan pihak kontraktor dengan subkontraktor mengenai desain, item
pekerjaan dan spesifikasi bahan yang digunakan dalam pekerjaan;
- Perubahan volume pekerjaan dan desain pada saat pekerjaan berlangsung
yang mengakibatkan terjadinya penambahan dan pengurangan item
pekerjaan tanpa merubah nilai pekerjaan tersebut. Perubahan desain yang
dimaksud adalah desain rencana yang dibuat pada tahun 2019 dan baru
terealisasi pada tahun 2020 dimana pada tahun 2019 belum adanya
pandemi covid-19 masuk di Indonesia, perubahan desain tersebut terjadi
adanya perubahan tata letak jalur keluar masuk gedung menyesuaikan
kondisi pandemi saat itu;
- Ketidaksesuaian antara kondisi lapangan dengan kontrak yang sudah
disepakati;
- Faktor tak terduga (kondisi pandemi atau kondisi alam) yang memanglah
sulit untuk diprediksikan;
- Kurangnya informasi terbaru mengenai ketersediaan bahan material,
transportasi barang import yang dibatasi, harga pasaran material yang
digunakan, dan lainnya yang mempengaruhi terlambatnya pekerjaan;
- Keterlambatan material yang digunakan dalam beberapa item pekerjaan
membuat pekerjaan tersebut tidak bisa dilanjutkan dan membuang waktu
yang berakibat keterlambatan penyelesaian proyek;
- Penjadwalan yang berubah-ubah terjadi disebabkan oleh adanya
perubahan desain yang membuat pihak Kontraktor merubah jadwal
pekerjaan yang berdampak pada perubahan desain dan adanya
keterlambatan material yang membuat pihak Kontraktor mengalihkan
beberapa pekerjaan ke pekerjaan yang bisa dikerjakan selama menunggu
material tersebut tiba di lokasi proyek.

27
2. Dampak pengaruh yang terjadi pada proyek Pembangunan Ruang ICU
RSUD Pandan Arang:
- Pembongkaran pekerjaan yang terjadi karena adanya perubahan desain
secara tiba-tiba dan pekerjaan yang dirubah desainnya sudah mulai
dikerjakan, maka pembongkaran pekerjaan tersebut tidak bisa
terhindarkan;
- Pekerjaan tidak selesai tepat waktu terjadi akibat adanya keterlambatan
material;
- Pengurusan administrasi bertambah karena harus mengurus dokumen
addendum kontrak dan perhitungan MC (Mutual Check);
- Volume pekerjaan berubah karena adanya perubahan desain dan
mengakibatkan terjadinya penambahan dan pengurangan item pekerjaan;
- Percepatan dan perlambatan pekerjaan sangatlah dibutuhkan agar proyek
selesai tepat pada waktu sesuai addendum kontrak.

3. Tindakan/solusi untuk mengatasi dampak yang terjadi akibat adanya


Contract Change Order:
- Mempermudah proses administrasi dalam pengurusan dokumen
addendum kontrak, tagihan pembayarn, dan berita acara serah terima
pekerjaan agar pekerjaan tetap berjalan lancar;
- Pengalihan pekerjaan lain yang bisa dikerjakan terlebih dahulu
dibutuhkan saat beberapa item pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan
akibat keterlambatan material untuk meminimalisir adanya
keterlambatan waktu pekerjaan;
- Monitoring jumlah pekerja untuk mempercepat pekerjaan dibutuhkan
pada saat pekerjaan belum selesai mendekati waktu berakhirnya proyek.

4.3 Analisis Data Responden Pihak Eksternal


Analisis data responden untuk Pihak Eksternal (pihak di luar proyek
Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali) digunakan
sebagai pendukung pengimplentasian data yang didapat dari hasil wawancara dengan
Pihak Internal. Sebanyak 20 (dua puluh) responden yang berkonstribusi dalam dunia
konstruksi berpatisipasi sebagai responden kuesioner. Dalam data responden ini

28
mencangkup daftar pertanyaan mengenai satuan perusahaan, jabatan, lama bekerja,
Pendidikan terakhir, jenis kepemilikan, dan klasifikasi perusahaan responden. Jenis
kategori data responden dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas
tentang gambaran responden sebagai objek. Gambaran responden tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut:

4.3.1 Data Responden Berdasarkan Satuan Perusahaan Responden


Hasil data responden yang diperoleh berdasarkan satuan perusahaan
responden dapat dilihat pada tabel 4.2 dan diagram batang pada gambar 4.2.

Tabel 4. 2 Satuan Perusahaan Responden

Satuan Perusahaan Jumlah Persentase


Konsultan Perencana 3 15 %
Konsultan Pengawas 7 35 %
Kontraktor 10 50 %
Lainnya 0 0%
Total 20 100 %
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

Satuan Perusahaan
12

10

0
Konsultan Konsultan Kontraktor Lainnya
Perencana Pengawas

Gambar 4. 2 Diagram Batang berdasarkan Satuan Perusahaan Responden


(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

29
Berdasarkan tabel dan gambar diagram tersebut dapat diketahui
bahwa satuan perusahaan responden paling banyak adalah kontraktor sebanyak
10 responden, kemudian konsultan pengawas berjumlah 7 responden,
konsultan perencana 3 responden, dan lainnya berjumlah 0 responden.

4.3.2 Data Responden Berdasarkan Jabatan Responden


Hasil data responden yang diperoleh berdasarkan jabatan responden
dapat dilihat pada tabel 4.3 dan diagram batang pada gambar 4.3.

Tabel 4. 3 Jabatan Responden

Jabatan Responden Jumlah Persentase


Direktur Utama 2 10 %
Wakil Direktur 0 0%
Project Manager 0 0%
Site Manager 1 5%
Staf Teknik 17 85 %
Lainnya 0 0%
Total 20 100 %
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

Jabatan
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Direktur Wakil Project Site Staff Lainnya
Utama Direktur Manager Manager Teknik

Gambar 4. 3 Diagram Batang berdasarkan Jabatan Responden


(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

30
Berdasarkan tabel dan gambar diagram tersebut dapat diketahui bahwa
jabatan responden paling banyak adalah staff teknik sebanyak 17 responden,
kemudian jabatan direktur utama sebanyak 2 responden, wakil direktur
berjumlah 0 responden, project manager berjumlah 0 responden, site manager
berjumlah 0 responden, dan lainnya berjumlah 0 responden.

4.3.3 Data Responden Berdasarkan Lama Bekerja Responden


Hasil data responden yang diperoleh berdasarkan lama bekerja responden
dapat dilihat pada tabel 4.4 dan diagram batang pada gambar 4.4.

Tabel 4. 4 Lama Bekerja Responden

Lama Bekerja Jumlah Persentase


< 1 tahun 4 20 %
1 s/d 5 tahun 9 45 %
>5 tahun 7 35 %
Total 20 100 %
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

Lama Bekerja
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
< 1 tahun 1 s/d 5 tahun > 5 tahun

Gambar 4. 4 Diagram Batang berdasarkan Lama Bekerja Responden


(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

31
Berdasarkan tabel dan gambar diagram tersebut dapat diketahui bahwa
lama bekerja responden paling banyak adalah 1 s/d 5 tahun sebanyak 9
responden, lama bekerja <1 tahun berjumlah 4 responden, dan lama bekerja >5
tahun berjumlah 7 responden.

4.3.4 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Responden


Hasil data responden yang diperoleh berdasarkan pendidikan terakhir
responden dapat dilihat pada tabel 4.5 dan diagram batang pada gambar 4.5.

Tabel 4. 5 Pendidikan Terakhir Responden

Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase


SMA/SMK 10 50 %
D3 2 10 %
S1 7 35 %
S2 1 5%
S3 0 0%
Lainnya 0 0%
Total 20 100 %
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

Pendidikan Terakhir
12

10

0
SMA/SMK D3 S1 S2 S3 Lainya

Gambar 4. 5 Diagram Batang berdasarkan Pendidikan Terakhir Responden


(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

32
Berdasarkan tabel dan gambar diagram tersebut dapat diketahui bahwa
pendidikan terakhir responden paling banyak adalah lulusan SMA/SMK
sebanyak 10 responden, kemudian lulusan D3 berjumlah 2 responden, lulusan
S1 berjumlah 7 responden, lulusan S2 berjumlah 1 responden, lulusan S3
berjumlah 0 responden, dan lulusan lainnya berjumlah 0 responden.

4.3.5 Data Responden Berdasarkan Jenis Kepemilikan Responden


Hasil data responden yang diperoleh berdasarkan jenis kepemilikan
responden dapat dilihat pada tabel 4.6 dan diagram batang pada gambar 4.6.
Tabel 4. 6 Jenis Kepemilikan Responden

Jenis Kepemilikan Jumlah Persentase


Pemerintah 5 25 %
BUMN 5 25 %
Swasta Nasional 4 20 %
Swasta Asing 0 0%
Perorangan 6 30 %
Lainnya 0 0%
Total 20 100 %
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2021)

Jenis Kepemilikan
7
6
5
4
3
2
1
0
Pemerintah BUMN Swasta Swasta Perorangan Lainya
Nasional Asing

Gambar 4. 6 Diagram Batang berdasarkan Jenis Kepemilikan Responden


(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

33
Berdasarkan tabel dan gambar diagram tersebut dapat diketahui bahwa
jenis kepemilikan proyek responden paling banyak adalah perorangan
sebanyak 6 responden, kemudian milik pemerintah dan BUMN berjumlah 5
responden, milik swasta nasional berjumlah 4 responden, milik swasta asing
berjumlah 0 responden, dan milik lainnya berjumlah 0 responden.

4.3.6 Data Responden Berdasarkan Jenis Proyek


Hasil data responden yang diperoleh berdasarkan jenis proyek responden
dapat dilihat pada tabel 4.7 dan diagram batang pada gambar 4.7.

Tabel 4. 7 Jenis Proyek Responden

Jenis Proyek Jumlah Persentase


Bangunan Gedung 12 60 %
Bangunan Air 3 15 %
Jalan dan Jembatan 4 20 %
Lainnya 1 5%
Total 20 100 %
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

Jenis Proyek
14
12
10
8
6
4
2
0
Bangunan Bangunan Air Jalan dan Lainnya
Gedung Jembatan

Gambar 4. 7 Diagram Batang berdasarkan Jenis Proyek Responden


(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

34
Berdasarkan tabel dan gambar diagram tersebut dapat diketahui bahwa
jenis proyek responden paling banyak adalah bangunan gedung sebanyak 12
responden, kemudian bangunan air berjumlah 3 responden, jalan dan jembatan
berjumlah 4 responden, dan lainnya berupa konstruksi oil dan gas berjumlah 1
responden.

4.3.7 Data Responden Berdasarkan Jenis Kontrak Proyek


Hasil data responden yang diperoleh berdasarkan jenis kontrak proyek
responden dapat dilihat pada tabel 4.8 dan diagram batang pada gambar 4.8.
Tabel 4. 8 Jenis Kontrak Proyek Responden

Jenis Proyek Jumlah Persentase


Fixed Lumpsum Price 1 5%
Unit Price 6 30 %
Lumpsum and Unit Price 11 55 %
Cost Plus Fee 0 0%
Design and Built 2 10 %
Lainnya 0 0%
Total 20 100 %
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

Jenis Kontrak
12
10
8
6
4
2
0
Fixed Unit Price Lumpsum Cost Plus Design and Lainnya
Lumpsum and Unit Fee Built
Price Price

Gambar 4. 8 Diagram Batang berdasarkan Jenis Kontrak Proyek Responden


(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

35
Berdasarkan tabel dan gambar diagram tersebut dapat diketahui bahwa
jenis kontrak proyek responden paling banyak adalah lumpsum and unit price
sebanyak 11 responden, kemudian fixed lumpsum price berjumlah 1 responden,
unit price berjumlah 6 responden, cost plus fee berjumlah 0 responden, design
and built berjumlah 2 responden, dan lainnya 1 responden.

4.3.8 Data Responden Berdasarkan Durasi Proyek


Hasil data responden yang diperoleh berdasarkan durasi proyek
responden dapat dilihat pada tabel 4.9 dan diagram batang pada gambar 4.9.

Tabel 4. 9 Durasi Proyek Responden

Jenis Proyek Jumlah Persentase


<1 tahun 10 50 %
1 – 2 tahun 6 30 %
2 – 5 tahun 3 15 %
>5 tahun 1 5%
Total 20 100 %
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

Durasi Proyek
12

10

0
< 1 Tahun 1 - 2 Tahun 2 - 5 Tahun > 5 Tahun

Gambar 4. 9 Diagram Batang berdasarkan Jenis Proyek Responden


(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

36
Berdasarkan tabel dan gambar diagram tersebut dapat diketahui bahwa
durasi proyek responden paling banyak adalah <1 tahun sebanyak 10
responden, kemudian durasi 1-2 tahun berjumlah 6 responden, durasi 2-5 tahun
berjumlah 3 responden, dan durasi >5 tahun berjumlah 1 responden.

4.3.9 Data Responden Berdasarkan Terjadinya Addendum Kontrak/CCO


Hasil data responden yang diperoleh berdasarkan terjadinya addendum
kontrak/CCO pada proyek responden dapat dilihat pada tabel 4.10 dan diagram
batang pada gambar 4.10.
Tabel 4. 10 Terjadinya Addendum Kontrak/CCO pada Proyek Responden

Jenis Proyek Jumlah Persentase


Ya, terjadi CCO 17 85 %
Tidak, hanya addendum kontrak 3 15 %
Total 20 100 %
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

Terjadinya Addendum Kontrak/CCO


18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Ya, terjadi CCO Tidak, hanya addendum kontrak

Gambar 4. 10 Diagram Batang berdasarkan Terjadinya Addendum/CCO


(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)
Berdasarkan tabel dan gambar diagram tersebut dapat diketahui bahwa
durasi proyek responden paling banyak adalah terjadinya CCO pada proyek
responden sebanyak 17 responden dan yang hanya terjadi addendum kontrak
berjumlah 3 responden.

37
Dalam hal ini menguatkan data yang diperolah dari hasil kuesioner
karena responden yang mengisi kuesioner 85% sebanyak 17 responden dari 20
responden pernah mengalami CCO pada proyek yang pernah responden
kerjakan.

4.3.10 Data Responden Berdasarkan Dampak Addendum Kontrak/CCO


Hasil data responden yang diperoleh berdasarkan dampak addendum
kontrak/CCO proyek responden dapat dilihat pada tabel 4.11 dan diagram
batang pada gambar 4.11.
Tabel 4. 11 Dampak Addendum Kontrak/CCO Proyek Responden

Jenis Proyek Jumlah Persentase


Waktu 5 25 %
Mutu 1 5%
Biaya 13 65 %
Tidak Berdampak 0 0%
Lainnya 1 5%
Total 20 100 %
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

Dampak Terjadinya Addendum Kontrak/CCO


14
12
10
8
6
4
2
0
Waktu Mutu Biaya Tidak Lainnya
berdampak

Gambar 4. 11 Diagram Batang berdasarkan Dampak Addendum Kontrak/CCO


(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

38
Berdasarkan tabel dan gambar diagram tersebut dapat diketahui bahwa
dampak adanya addendum kontrak/CCO pada proyek responden paling banyak
adalah biaya sebanyak 13 responden, kemudian waktu berjumlah 5 responden,
mutu berjumlah 1 responden, tidak berdampak berjumlah 0 responden, dan
lainnya berupa dampak pada waktu, mutu, dan biaya berjumlah 1 responden.

4.4 Analisis Ranking Pihak Eksternal


Analisis ranking berguna untuk menentukan ranking responden dan
memberikan prioritas terhadap variabel studi. Setelah pengumpulan data dari
responden, maka hasil data analisis dengan mean rank, yang merupakan teknik
penjelasan kelompok yang didasarkan dari nilai rata-rata tersebut. Nilai rata-rata akan
digunakan untuk memberikan nilai yang berpengaruh pada faktor-faktor penyebab,
dampak pengaruh, dan solusi mengatasi terjadinya CCO pada Proyek Konstruksi.
Analisis ranking pihak eksternal dilakukan untuk memetakan secara umum dari
faktor penyebab, dampak pengaruh, dan solusi mengatasi terjadinya CCO pada Proyek
Konstruksi yang merupakan pengembangan dari hasil wawancara Pihak Internal
Proyek Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali.
Pengolahan kuesioner responden menggunakan software Microsoft Excel dan
menghasilkan data yang akan dipergunakan untuk menjawab permasalahan mengenai
faktor penyebab, dampak pengaruh, dan solusi mengatasi terjadinya Contract Change
Order pada proyek konstruksi. Hasil dari pengolahan data tersebut antara lain:
a. Mean rank menunjukkan nilai tingkat rata-rata dari masing-masing variable.
Variable ini berisi tentang faktor penyebab, dampak pengaruh, dan solusi mengatasi
terjadinya CCO pada proyek Konstruksi.
b. n menunjukkan jumlah nilai yang dikorelasikan.
c. Peringkat menunjukkan urutan sub-variable dengan nilai peringkat yang diperoleh
dari mean rank yang dihasilkan dari analisis program Microsoft Excel. Untuk
mengetahui lebih jauh dari masing-masing variable, maka akan diuraikan hasil
penelitian yang ditinjau dari masing-masing variable tersebut.

39
4.4.1 Hasil Data Kuesioner
Hasil data kuesioner didapatkan dari 20 responden (10 kontraktor dan 10
konsultan) yang tidak berkonstribusi pada proyek Pembangunan Ruang ICU
RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali sesuai dengan tabel 4.12, tabel 4.13,
dan tabel 4.14.
Tabel 4. 12 Hasil Data Kuesioner Faktor Penyebab terjadinya Contract
Change Order (CCO) Pelaksanaan Proyek Konstruksi

Faktor Penyebab terjadinya Contract Change 1 2 3 4


Order (CCO) Pelaksanaan Proyek Konstruksi

A. INDIKATOR KONSTRUKSI
1 Perubahan desain selama proyek berlangsung. 0 6 11 3
2 Perubahan metode kerja selama proyek 2 9 7 2
berlangsung.
3 Koordinasi yang kurang baik antar penyedia 3 11 6 0
jasa konstruksi.
4 Kesalahan dan kelalaian dalam penentuan 0 13 7 0
estimasi volume.
5 Ketidaksesuaian antara gambar dengan kondisi 1 6 10 3
lapangan (tidak sesuai dengan kontrak).
6 Penambahan dan Pengurangan scope pekerjaan 0 6 14 0
7 Penyelidikan lapangan yang kurang lengkap 1 11 8 0
8 Pertimbangan keamanan dan perlindungan 1 10 7 2
lapangan
9 Kejadian yang tidak bisa diprediksi 0 9 9 2
10 Perubahan spesifikasi mutu material dan bahan 0 7 13 0
11 Percepatan dan perlambatan pekerjaan. 0 11 8 1
B. INDIKATOR KONSTRUKSI
1 Peraturan yang selalu berubah. 4 12 3 1
2 Jadwal yang tidak tentu 4 10 5 1
3 Kurangnya kontrol dan team work dalam 4 11 5 0
menangani masalah di lapangan

40
Faktor Penyebab terjadinya Contract Change
Order (CCO) Pelaksanaan Proyek Konstruksi 1 2 3 4

4 Kurangnya informasi tentang keadaan 3 11 5 1


lapangan
5 Kurangnya antisipasi terhadap keadaan 2 13 5 0
mendadak
6 Keterlambatan material 1 7 11 1
7 Keterlambatan dalam menyetujui gambar, 2 8 8 2
desain kontrak dan klarifikasi
8 Perubahan harga material dan volume 0 7 11 2
pekerjaan
9 Keterlambatan pembayaran oleh owner. 1 12 3 4
C. INDIKATOR KONSTRUKSI
1 Kurangnya pengalaman dan pengetahuan 2 13 4 1
pekerja.
2 Kurangnya komunikasi antara pelaksana 3 9 8 0
lapangan dengan pengawas/perencana.
3 Bekerja tidak sesuai prosedur 2 12 6 0
4 Pengendalian material yang kurang baik. 3 12 5 0
5 Kegagalan menyuplai tenaga kerja ahli 3 11 5 1
6 Kinerja berbagai pihak konstruksi yang kurang 3 10 7 0
bagus
7 Kurangnya kesadaran pemakaian Alat 3 8 8 1
Pelindung Diri (APD).
8 Kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan 4 12 4 0
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

41
Tabel 4. 13 Hasil Data Kuesioner Dampak pengaruh adanya CCO (Contract
Change Order) dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi
Dampak pengaruh adanya CCO (Contract
Change Order) Pelaksanaan Proyek Konstruksi 1 2 3 4
A. INDIKATOR WAKTU
1 Perubahan planning dan desain selama proyek 1 5 10 4
berlangsung.
2 Kekurangan waktu untuk proses recovery 2 8 8 2
akibat kegagalan dalam proses desain.
3 Penjadwalan proyek yang berubah-ubah. 2 5 10 3
4 Sering terjadinya keterlambatan pekerjaan. 2 4 10 4
5 Tidak tersedianya tempat bongkar material 3 9 6 2
dalam skala besar.
B. INDIKATOR BIAYA
1 Terjadinya cost over runs (pembengkakan 1 2 15 2
biaya) saat pelaksanaan pekerjaan
2 Kerusakan kondisi lapangan pada saat kegiatan 1 9 8 2
pembangunan proyek.
3 Rencana Anggaran Biaya yang tidak sesuai 3 7 8 2
dengan dana yang tersedia.
4 Rusaknya peralatan yang digunakan di proyek. 2 7 10 1
5 Pembongkaran pekerjaan yang sudah selesai 2 6 12 0
akibat penambahan /pengurangan pekerjaan
6 Material tidak terpakai karena adanya 1 9 10 0
perubahan desain dan spesifikasi
C. INDIKATOR MUTU
1 Mutu material tidak sesuai spesifikasi. 2 8 6 2
2 Hasil pekerjaan saat pelaksanaan tidak sesuai 1 6 10 3
dengan perencanaan.
3 Hasil perencanaan yang kurang optimal. 0 6 11 3
4 Kualitas bahan tidak sesuai dilapangan. 1 8 9 2
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

42
Tabel 4. 14 Hasil Data Kuesioner Tindakan/solusi yang tepat dalam
mengatasi dampak pengaruh yang terjadi akibat adanya CCO dalam
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi

Tindakan/solusi yang tepat dalam mengatasi


dampak pengaruh akibat adanya CCO dalam 1 2 3 4
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi

A. INDIKATOR WAKTU

1 Mempermudah proses persetujuan perubahan 0 2 14 4


desain yang dapat mempersingkat waktu.
2 Mencari informasi yang bisa membantu 0 4 13 3
mempercepat proses recovery supaya tidak
ada tambahan biaya yang perlu dikeluarkan.
3 Mengadakan rapat kerja agar tidak terjadi miss 0 6 9 5
komunikasi antara semua pihak, sehingga
keterlambatan dapat dicegah atau
diminimalisir.
4 Mengumpulkan data dan informasi di 0 5 10 5
lapangan untuk memecahkan persoalan yang
terjadi selama pekerjaan konstruksi.
5 Melakukan evaluasi terhadap jadwal proyek 1 5 11 3
dan mengenali lintasan kritis yang memberikan
pengaruh dominan terhadap pelaksanaan
keseluruhan proyek.
6 Mengusahakan percepatan pada lintasan kritis 0 3 14 3
apabila terjadi keterlambatan.
7 Pengalihan menggunakan metode lain dalam 0 6 9 5
pekerjaan khusus di proyek sehingga dapat
dialihkan dengan menggunakan alat lain.
8 Pengalihan pekerjaan lain yang dapat 0 5 11 4
dikerjakan saat kondisi cuaca buruk.

43
Tindakan/solusi yang tepat dalam mengatasi
dampak pengaruh akibat adanya CCO dalam
1 2 3 4
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
9 Menganalisa terhadap kendala-kendala yang 0 5 11 4
terjadi di lapangan kemudian mengejar
keterlambatan progres yang terjadi dengan
cepat dan tepat.
10 Melakukan control dan monitoring terhadap 1 4 12 3
jumlah tenaga kerja yang digunakan
sehingga jumlah tenaga kerja dapat tercapai
sesuai kebutuhan dan pekerjaan dapat selesai
tepat waktu.
B. INDIKATOR BIAYA
1 Melakukan evaluasi perkiraan perubahan 1 6 10 3
volum pekerjaan terhadap segala permasalahan
proyek, serta melaporkan kepada pemberi
tugas sebagai bahan pembuatan keputusan.
2 Memimpin dan mengadakan rapat khusus 1 6 10 3
apabila terjadi penyimpangan terhadap
pelaksanaan konstruksi.
3 Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan sebelum 1 3 12 4
terjun kelapangan agar tidak ada kesalahan
pekerjaan.
4 Diadakan proses monitoring secara berkala 0 3 14 3
untuk mengendalikan perkembangan
perubahan sehingga meminimalisir terjadinya
cost over run (pembengkakan biaya) selama
pelaksanaan pekerjaan
5 Memeriksa dan pengukuran terhadap volume 0 5 12 3
pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor.

44
Tindakan/solusi yang tepat dalam mengatasi
dampak pengaruh akibat adanya CCO dalam 1 2 3 4
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
6 Melakukan evaluasi dan perhitungan prestasi 1 4 13 2
pekerjaan yang telah benar memenuhi
spesifikasi sesuai kontrak.
7 Mengontrol dan mengoreksi estimasi biaya 0 6 11 3
pengeluaran proyek.
8 Membantu owner dalam menyusun anggaran 1 3 14 2
biaya dan lingkup pekerjaan disesuaikan
dengan anggaran yang tersedia.
9 Melakukan controlling terhadap pengeluaran 0 6 12 2
didalam pengeluaran proyek.
10 Melakukan controlling terhadap pengeluaran 1 5 10 4
diluar pengeluaran proyek.
C. INDIKATOR MUTU
1 Mengontrol dan mengurangi permasalahan 1 6 9 4
yang terjadi antara desain dengan pelaksanaan.
2 Mengecek dan mengontrol mutu material, agar 0 5 12 3
sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
3 Memilih dan menggunakan tenaga ahli yang 0 4 14 2
sudah memiliki sertifikat keahlian sehingga
pelaksanaan konstruksi berjalan tepat mutu.
4 Menyelenggarakan dan memimpin rapat 0 6 12 2
berkala dalam rangka pengendalian mutu
pelaksanaan konstruksi di lapangan.
5 Menjamin terlaksananya commissioning 0 5 12 3
dengan diawasi oleh Tim Perencana dan MK
serta melaporkannya kepada Pemberi Tugas.
6 Memastikan bahan yang digunakan harus 0 3 13 4
sesuai dengan spesifikasi teknik.

45
Tindakan/solusi yang tepat dalam mengatasi
dampak pengaruh akibat adanya CCO dalam 1 2 3 4
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
7 Mengawasi, menolak atau memberikan 1 2 14 3
persetujuan atas spesifikasi material yang
ditempatkan dilapangan agar memenuhi
persyaratan dan tes material telah dilaksanakan
dengan benar.
8 Melakukan monitoring dan pengawasan 0 2 15 3
pekerjaan dengan cermat.
9 Menyediakan danmemberikan layanan 0 4 14 2
konsultasi pada tahap perencanaan sehingga
hasil perencanaan bisa mencapai sasaran mutu
yang diinginkan.
10 Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi 1 4 13 2
kinerja pengendalian bahan
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

4.4.2 Analisis Ranking Hasil Data Kuesioner


Sesuai dari tabel 4.12, tabel 4.13 dan tabel 4.14 di atas, maka analisis data
tersebut dapat diolah menggunakan metode statistik deskripsi dengan cara
menganalisa data-data kuesioner untuk menentukan mean kemudian
menghitung nilai Indeks Kepentingan Relatif (IKR) sehingga menghasilkan
data yang ditunjukkan pada tabel 4.15, tabel 4.16, dan tabel 4.17.
Analisis ranking hasil data kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui
urutan ranking yang akan dijadikan kesimpulan dalam rumusan masalah, maka
pada bagian ini tidak disertai uraian yang menjelaskan keterkaitan hasil data
kuesioner dengan rumusan masalah. Uraian penjelasan tercantum pada bagian
urutan ranking skor hasil data kuesioner.

46
Tabel 4. 15 Hasil Analisa Data Kuesioner Faktor Penyebab terjadinya
Contract Change Order (CCO) Pelaksanaan Proyek Konstruksi

Faktor Penyebab
terjadinya Contract
𝑓=𝑛

Change Order (CCO) 1 2 3 4 ∑ 𝑋𝑖 X IKR Keterangan Rank


𝑖=1
Pelaksanaan Proyek
Konstruksi

A. INDIKATOR KONSTRUKSI

Perubahan desain
Sering
1 selama proyek 0 6 11 3 57 2,85 0,71 1
Terjadi
berlangsung.
Perubahan metode
Jarang
2 kerja selama proyek 2 9 7 2 49 2,45 0,61 8
Terjadi
berlangsung.
Koordinasi yang
kurang baik antar Jarang
3 3 11 6 0 43 2,15 0,54 11
penyedia jasa Terjadi
konstruksi.
Kesalahan & kelalaian
Jarang
4 dalam penentuan 0 13 7 0 47 2,35 0,59 9
Terjadi
estimasi volume.
Ketidaksesuaian antara
gambar dengan kondisi Sering
5 1 6 10 3 55 2,75 0,69 2
lapangan (tidak sesuai Terjadi
dengan kontrak).
Penambahan dan
Sering
6 Pengurangan scope 0 6 14 0 54 2,70 0,68 3
Terjadi
pekerjaan
Penyelidikan lapangan Jarang
7 1 11 8 0 47 2,35 0,59 10
yang kurang lengkap Terjadi

47
Faktor Penyebab
terjadinya Contract
𝑓=𝑛

Change Order (CCO) 1 2 3 4 ∑ 𝑋𝑖 X IKR Keterangan Rank


𝑖=1
Pelaksanaan Proyek
Konstruksi
Pertimbangan
Jarang
8 keamanan dan 1 10 7 2 50 2,50 0,63 7
Terjadi
perlindungan lapangan
Kejadian yang tidak Sering
9 0 9 9 2 53 2,65 0,66 4
bisa diprediksi Terjadi
Perubahan spesifikasi Sering
10 0 7 13 0 53 2,65 0,66 5
mutu material & bahan Terjadi
Percepatan dan Jarang
11 0 11 8 1 50 2,50 0,63 6
perlambatan pekerjaan. Terjadi
B. INDIKATOR ADMINISTRASI
Peraturan yang selalu Jarang
1 4 12 3 1 41 2,05 0,51 8
berubah. Terjadi
Jarang
2 Jadwal yang tidak tentu 4 10 5 1 43 2,15 0,54 6
Terjadi
Kurangnya kontrol dan
team work dalam Jarang
3 4 11 5 0 41 2,05 0,51 9
menangani masalah di Terjadi
lapangan
Kurangnya informasi
Jarang
4 tentang keadaan 3 11 5 1 44 2,20 0,55 5
Terjadi
lapangan
Kurangnya antisipasi
Jarang
5 terhadap keadaan 2 13 5 0 43 2,15 0,54 7
Terjadi
mendadak
Sering
6 Keterlambatan material 1 7 11 1 52 2,60 0,65 2
Terjadi

48
Faktor Penyebab
terjadinya Contract
𝑓=𝑛
Change Order (CCO) 1 2 3 4 ∑ 𝑋𝑖 X IKR Keterangan Rank
𝑖=1
Pelaksanaan Proyek
Konstruksi
Keterlambatan dalam
menyetujui gambar, Jarang
7 2 8 8 2 50 2,50 0,63 3
desain kontrak dan Terjadi
klarifikasi
Perubahan harga
Sering
8 material dan volume 0 7 11 2 55 2,75 0,69 1
Terjadi
pekerjaan
Keterlambatan
Jarang
9 pembayaran oleh 1 12 3 4 50 2,50 0,63 4
Terjadi
owner.
C. INDIKATOR SUMBER DAYA
Kurangnya pengalaman Jarang
1 2 13 4 1 44 2,20 0,55 5
& pengetahuan pekerja. Terjadi
Kurangnya komunikasi
antara pelaksana Jarang
2 3 9 8 0 45 2,25 0,56 2
lapangan dengan Terjadi
pengawas/perencana.
Bekerja tidak sesuai Jarang
3 2 12 6 0 44 2,20 0,55 4
prosedur Terjadi
Pengendalian material Jarang
4 3 12 5 0 42 2,10 0,53 7
yang kurang baik. Terjadi
Kegagalan menyuplai Jarang
5 3 11 5 1 44 2,20 0,55 3
tenaga kerja ahli Terjadi
Kinerja berbagai pihak
Jarang
6 konstruksi yang kurang 3 10 7 0 44 2,20 0,55 6
Terjadi
bagus

49
Faktor Penyebab
terjadinya Contract
𝑓=𝑛
Change Order (CCO) 1 2 3 4 ∑ 𝑋𝑖 X IKR Keterangan Rank
𝑖=1
Pelaksanaan Proyek
Konstruksi
Kurangnya kesadaran
Jarang
7 pemakaian Alat 3 8 8 1 47 2,35 0,59 1
Terjadi
Pelindung Diri (APD).
Kesalahan dalam Jarang
8 4 12 4 0 40 2,00 0,50 8
pelaksanaan pekerjaan Terjadi
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

Tabel 4. 16 Hasil Analisa Data Kuesioner Dampak pengaruh adanya CCO (Contract
Change Order) dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi

Dampak pengaruh
adanya CCO (Contract
𝑓=𝑛

Change Order) dalam 1 2 3 4 ∑ 𝑋𝑖 X IKR Keterangan Rank


𝑖=1
Pelaksanaan Proyek
Konstruksi
A. INDIKATOR WAKTU
Perubahan planning
Cukup
1 dan desain selama 1 5 10 4 57 2,85 0,71 1
Berpengaruh
proyek berlangsung.
Kekurangan waktu
untuk proses recovery Kurang
2 2 8 8 2 50 2,50 0,63 4
akibat kegagalan dalam Berpengaruh
proses desain.
Penjadwalan proyek Cukup
3 2 5 10 3 54 2,70 0,68 3
yang berubah-ubah. Berpengaruh
Sering terjadinya
Cukup
4 keterlambatan 2 4 10 4 56 2,80 0,70 2
Berpengaruh
pekerjaan.

50
Dampak pengaruh
adanya CCO (Contract
𝑓=𝑛

Change Order) dalam 1 2 3 4 ∑ 𝑋𝑖 X IKR Keterangan Rank


𝑖=1
Pelaksanaan Proyek
Konstruksi
Tidak tersedianya
Kurang
5 tempat bongkar 3 9 6 2 47 2,35 0,59 5
Berpengaruh
material skala besar.

B. INDIKATOR BIAYA

Terjadinya cost over


runs (pembengkakan Cukup
1 1 2 15 2 58 2,90 0,73 1
biaya) saat pelaksanaan Berpengaruh
pekerjaan
Kerusakan kondisi
lapangan pada saat Cukup
2 1 9 8 2 51 2,55 0,64 2
kegiatan pembangunan Berpengaruh
proyek.
Rencana Anggaran
Biaya yang tidak sesuai Kurang
3 3 7 8 2 49 2,45 0,61 6
dengan dana yang Berpengaruh
tersedia.
Rusaknya peralatan
Kurang
4 yang digunakan di 2 7 10 1 50 2,50 0,63 4
Berpengaruh
proyek.
Pembongkaran
pekerjaan yang sudah
Kurang
5 selesai akibat 2 6 12 0 50 2,50 0,63 3
Berpengaruh
penambahan /
pengurangan pekerjaan

51
Dampak pengaruh
adanya CCO (Contract 𝑓=𝑛

Change Order) dalam 1 2 3 4 ∑ 𝑋𝑖 X IKR Keterangan Rank


𝑖=1
Pelaksanaan Proyek
Konstruksi
Material tidak terpakai Kurang
6 karena perubahan 1 9 10 0 49 2,45 0,61 5
Berpengaruh
desain dan spesifikasi
C. INDIKATOR MUTU

1 Mutu material tidak Kurang 4


2 8 8 2 50 2,50 0,63
sesuai spesifikasi. Berpengaruh
Hasil pekerjaan saat
2 pelaksanaan tidak 1 6 10 3 55 2,75 0,69
Cukup 2
sesuai dengan Berpengaruh
perencanaan.
3 Hasil perencanaan 0 6 11 3 57 2,85 0,71
Cukup 1
yang kurang optimal. Berpengaruh
4 Kualitas bahan tidak 1 8 9 2 52 2,60 0,65
Cukup 3
sesuai dilapangan. Berpengaruh
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

Tabel 4. 17 Hasil Analisa Data KuesionerTindakan/solusi yang tepat dalam mengatasi


dampak pengaruh yang terjadi akibat adanya CCO dalam Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi
Tindakan/solusi yang
tepat dalam mengatasi 𝑓=𝑛
dampak pengaruh akibat 1 2 3 4 ∑ 𝑋𝑖 X IKR Keterangan Rank
adanya CCO dalam 𝑖=1
Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi
A. INDIKATOR WAKTU
Mempermudah proses
persetujuan
perubahan desain
1 0 2 14 4 62 3,10 0,78 Tepat 1
yang dapat
mempersingkat
waktu.

52
Tindakan/solusi yang
tepat dalam mengatasi 𝑓=𝑛
dampak pengaruh akibat 1 2 3 4 ∑ 𝑋𝑖 X IKR Keterangan Rank
adanya CCO dalam 𝑖=1
Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi
Mencari informasi
yang bisa membantu
mempercepat proses
2 0 4 13 3 59 2,95 0,74 Tepat 5
recovery supaya tidak
ada tambahan biaya
yang perlu dikeluarkan
Mengadakan rapat
kerja agar tidak terjadi
miss komunikasi
3 antara semua pihak, 0 6 9 5 59 2,95 0,74 Tepat 4
sehingga
keterlambatan dapat
dicegah/diminimalisir.
Mengumpulkan data
dan informasi di
lapangan untuk
4 0 5 10 5 60 3,00 0,75 Tepat 2
memecahkan persoalan
yang terjadi selama
pekerjaan konstruksi.
Melakukan evaluasi
terhadap jadwal
proyek dan mengenali
lintasan kritis yang
5 1 5 11 3 56 2,80 0,70 Tepat 10
memberikan pengaruh
dominan terhadap
pelaksanaan
keseluruhan proyek.

53
Tindakan/solusi yang
tepat dalam mengatasi
𝑓=𝑛
dampak pengaruh akibat
1 2 3 4 ∑ 𝑋𝑖 X IKR Keterangan Rank
adanya CCO dalam 𝑖=1

Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi
Mengusahakan
percepatan pada
6 lintasan kritis 0 3 14 3 60 3,00 0,75 Tepat 3
apabila terjadi
keterlambatan.
Pengalihan
menggunakan
metode lain dalam
pekerjaan khusus di
7 0 6 9 5 59 2,95 0,74 Tepat 8
proyek sehingga
dapat dialihkan
dengan menggunakan
alat lain.
Pengalihan pekerjaan
lain yang dapat
8 0 5 11 4 59 2,95 0,74 Tepat 6
dikerjakan saat
kondisi cuaca buruk.
Menganalisa terhadap
kendala-kendala
yang terjadi di
lapangan kemudian
9 0 5 11 4 59 2,95 0,74 Tepat 7
mengejar
keterlambatan progres
yang terjadi dengan
cepat dan tepat.

54
Tindakan/solusi yang
tepat dalam mengatasi
𝑓=𝑛
dampak pengaruh akibat
1 2 3 4 ∑ 𝑋𝑖 X IKR Keterangan Rank
adanya CCO dalam 𝑖=1

Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi
Melakukan control dan
monitoring terhadap
jumlah tenaga kerja
yang digunakan
10 sehingga jumlah 1 4 12 3 57 2,85 0,71 Tepat 9
tenaga kerja dapat
sesuai kebutuhan &
pekerjaan dapat selesai
tepat waktu.
B. INDIKATOR BIAYA
Melakukan evaluasi
perkiraan perubahan
volume pekerjaan
terhadap segala
permasalahan proyek,
1 1 6 10 3 55 2,75 0,69 Tepat 9
serta melaporkan
kepada pemberi tugas
sebagai bahan
pembuatan
keputusan.
Memimpin dan
mengadakan rapat
khusus apabila
2 1 6 10 3 55 2,75 0,69 Tepat 10
terjadi penyimpangan
terhadap pelaksanaan
konstruksi.

55
Tindakan/solusi yang
tepat dalam mengatasi 𝑓=𝑛
dampak pengaruh akibat 1 2 3 4 ∑ 𝑋𝑖 X IKR Keterangan Rank
adanya CCO dalam 𝑖=1
Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi
Mengkoordinir
pelaksanaan pekerjaan
sebelum terjun
3 1 3 12 4 59 2,95 0,74 Tepat 2
kelapangan agar tidak
ada kesalahan
pekerjaan.
Diadakan proses
monitoring secara
berkala untuk
mengendalikan
perkembangan
4 perubahan sehingga 0 3 14 3 60 3,00 0,75 Tepat 1
meminimalisir
terjadinya cost over
run (pembengkakan
biaya) selama
pelaksanaan pekerjaan
Memeriksa dan
pengukuran terhadap
5 volume pekerjaan yang 0 5 12 3 58 2,90 0,73 Tepat 3
dilaksanakan
kontraktor.
Melakukan evaluasi
dan perhitungan
prestasi pekerjaan
6 1 4 13 2 56 2,80 0,70 Tepat 8
yang telah benar
memenuhi spesifikasi
sesuai kontrak.

56
Tindakan/solusi yang
tepat dalam mengatasi
𝑓=𝑛
dampak pengaruh akibat
1 2 3 4 ∑ 𝑋𝑖 X IKR Keterangan Rank
adanya CCO dalam 𝑖=1

Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi
Mengontrol dan
mengoreksi estimasi
7 0 6 11 3 57 2,85 0,71 Tepat 4
biaya pengeluaran
proyek.
Membantu owner
dalam menyusun
anggaran biaya dan
8 lingkup pekerjaan 1 3 14 2 57 2,85 0,71 Tepat 6
disesuaikan dengan
anggaran yang
tersedia.
Melakukan controlling
terhadap pengeluaran
9 0 6 12 2 56 2,80 0,70 Tepat 7
didalam pengeluaran
proyek.
Melakukan controlling
terhadap pengeluaran
10 1 5 10 4 57 2,85 0,71 Tepat 5
diluar pengeluaran
proyek.

C. INDIKATOR MUTU

Mengontrol dan
mengurangi
1 permasalahan yang 1 6 9 4 56 2,80 0,70 Tepat 8
terjadi antara desain
dengan pelaksanaan.

57
Tindakan/solusi yang
tepat dalam mengatasi
𝑓=𝑛
dampak pengaruh akibat
1 2 3 4 ∑ 𝑋𝑖 X IKR Keterangan Rank
adanya CCO dalam 𝑖=1

Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi
Mengecek dan
mengontrol mutu
2 material, agar sesuai 0 5 12 3 58 2,90 0,73 Tepat 5
dengan spesifikasi
yang diinginkan.
Memilih dan
menggunakan tenaga
ahli yang memiliki
3 sertifikat keahlian 0 4 14 2 58 2,90 0,73 Tepat 6
sehingga pelaksanaan
konstruksi dapat
berjalan tepat mutu.
Menyelenggarakan
dan memimpin rapat
berkala dalam rangka
4 0 6 12 2 56 2,80 0,70 Tepat 9
pengendalian mutu
pelaksanaan
konstruksi di lapangan.
Menjamin
terlaksananya
commissioning dengan
diawasi oleh Tim
5 0 5 12 3 58 2,90 0,73 Tepat 7
Perencana dan MK
serta melaporkannya
kepada Pemberi
Tugas.

58
Tindakan/solusi yang
tepat dalam mengatasi
𝑓=𝑛
dampak pengaruh akibat
1 2 3 4 ∑ 𝑋𝑖 X IKR Keterangan Rank
adanya CCO dalam 𝑖=1

Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi
Memastikan bahan
yang digunakan harus
6 0 3 13 4 61 3,05 0,76 Tepat 1
sesuai dengan
spesifikasi teknik.
Mengawasi, menolak
atau memberikan
persetujuan atas
spesifikasi material
yang ditempatkan
7 1 2 14 3 59 2,95 0,74 Tepat 3
dilapangan agar
memenuhi persyaratan
dan tes material telah
dilaksanakan dengan
benar.
Melakukan monitoring
dan pengawasan
8 0 2 15 3 61 3,05 0,76 Tepat 2
pekerjaan dengan
cermat.
Menyediakan
danmemberikan
layanan konsultasi
pada tahap
9 0 4 14 2 58 2,90 0,73 Tepat 4
perencanaan sehingga
hasil perencanaan bisa
mencapai sasaran mutu
yang diinginkan.

59
Tindakan/solusi yang
tepat dalam mengatasi
𝑓=𝑛
dampak pengaruh akibat
1 2 3 4 ∑ 𝑋𝑖 X IKR Keterangan Rank
adanya CCO dalam 𝑖=1

Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi
Menganalisa faktor-
faktor yang
10 1 4 13 2 56 2,80 0,70 Tepat 10
mempengaruhi kinerja
pengendalian bahan
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

4.5 Urutan Ranking Skor Hasil Data Kuesioner Pihak Eksternal terhadap Faktor
Penyebab
Berdasarkan urutan ranking skor menggunakan statistik non parametrik diambil
faktor penyebab yang selalu terjadi hingga tidak pernah terjadi pada terjadinya
Contract Change Order (CCO) dalam Pembangunan Konstruksi.

4.5.1 Faktor Penyebab terjadinya Contract Change Order (CCO) pada


Indikator Konstruksi
Faktor yang termasuk kategori sering terjadi dan jarang terjadi terhadap
faktor penyebab terjadinya Contract Change Order pada indikator konstruksi
dapat dilihat pada tabel 4.18 dan diagram batang pada gambar 4.12.
Tabel 4. 18 Urutan Ranking Faktor Penyebab terjadinya Contract Change
Order (CCO) Pada Indikator Konstruksi

Faktor Penyebab terjadinya Contract


Change Order (CCO) Pelaksanaan Proyek X Keterangan
Konstruksi
A. INDIKATOR KONSTRUKSI
Perubahan desain selama proyek
1 2,85 Sering Terjadi
berlangsung.

60
Faktor Penyebab terjadinya Contract
Change Order (CCO) Pelaksanaan Proyek X Keterangan
Konstruksi
Ketidaksesuaian antara gambar dengan
2 kondisi lapangan (tidak sesuai dengan 2,75 Sering Terjadi
kontrak).
Penambahan dan Pengurangan scope
3 2,70 Sering Terjadi
pekerjaan

4 Kejadian yang tidak bisa diprediksi 2,65 Sering Terjadi

Perubahan spesifikasi mutu material dan


5 2,65 Sering Terjadi
bahan

6 Percepatan dan perlambatan pekerjaan. 2,50 Jarang Terjadi

Pertimbangan keamanan dan perlindungan


7 2,50 Jarang Terjadi
lapangan
Perubahan metode kerja selama proyek
8 2,45 Jarang Terjadi
berlangsung.
Kesalahan dan kelalaian dalam penentuan
9 2,35 Jarang Terjadi
estimasi volume.
Penyelidikan lapangan yang kurang
10 2,35 Jarang Terjadi
lengkap
Koordinasi yang kurang baik antar
11 2,15 Jarang Terjadi
penyedia jasa konstruksi.
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

61
Faktor Penyebab
Indikator Konstruksi
3,00

2,50

2,00

1,50

1,00

0,50

0,00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Gambar 4. 12 Diagram Batang Urutan Ranking Faktor Penyebab terjadinya


Contract Change Order (CCO) Pada Indikator Konstruksi
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

Dari hasil analisis data penelitian dan perhitungannya dari pihak


eksternal adapun faktor yang sangat dominan mempengaruhi pada tiap
indikator faktor penyebab. Faktor penyebab yang sering terjadi adanya CCO
dalam pelaksanaan proyek konstruksi pada indikator konstruksi adalah sebagai
berikut :
1. Perubahan desain selama proyek berlangsung dengan nilai rata-rata 2,85.
Hal ini disebabkan karena dalam merencanakan suatu konstruksi
bangunan/gedung terkadang membutuhkan pemahaman dalam membaca
maksud dari yang diinginkan pemilik (owner). Perencana selalu
berkomunikasi dan berkonsultasi supaya tidak terjadi perbedaan maksud
antara pemilik dengan perencana, bertujuan untuk meminimalisir
perubahan desain.
2. Ketidaksesuaian antara gambar dengan kondisi lapangan (tidak sesuai
dengan kontrak) dengan nilai rata-rata 2,75. Hal ini disebabkan karena
dalam proses perencanan pembangunan pada saat survey kurang detail.

62
Adapun dari hasil data eksternal di atas faktor penyebab yang benar
terjadi pada internal proyek Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan Arang
Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut :
1. Perubahan desain selama proyek berlangsung;
2. Ketidaksesuaian antara gambar dengan kondisi lapangan (tidak sesuai
dengan kontrak);
3. Penambahan dan Pengurangan scope pekerjaan;
4. Kejadian yang tidak bisa diprediksi.

4.5.2 Faktor Penyebab terjadinya Contract Change Order (CCO) pada


Indikator Administrasi
Faktor yang termasuk kategori sering terjadi dan jarang terjadi terhadap
faktor penyebab terjadinya CCO pada indikator administrasi dapat dilihat pada
tabel 4.19 dan diagram batang pada gambar 4.13.

Tabel 4. 19 Urutan Ranking Faktor Penyebab terjadinya Contract Change


Order (CCO) Pada Indikator Administrasi

Faktor Penyebab terjadinya Contract


Change Order (CCO) Pelaksanaan X Keterangan
Proyek Konstruksi

B. INDIKATOR ADMINISTRASI

Perubahan harga material dan volume


1 2,75 Sering Terjadi
pekerjaan
2 Keterlambatan material 2,60 Sering Terjadi
Keterlambatan dalam menyetujui
3 2,50 Jarang Terjadi
gambar, desain kontrak dan klarifikasi
4 Keterlambatan pembayaran oleh owner. 2,50 Jarang Terjadi
Kurangnya informasi tentang keadaan
5 2,20 Jarang Terjadi
lapangan
6 Jadwal yang tidak tentu 2,15 Jarang Terjadi

63
Faktor Penyebab terjadinya Contract
Change Order (CCO) Pelaksanaan X Keterangan
Proyek Konstruksi
Kurangnya antisipasi terhadap keadaan
7 2,15 Jarang Terjadi
mendadak
8 Peraturan yang selalu berubah. 2,05 Jarang Terjadi
Kurangnya kontrol dan team work
9 2,05 Jarang Terjadi
dalam menangani masalah di lapangan
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

Faktor Penyebab
Indikator Administrasi
3,00

2,50

2,00

1,50

1,00

0,50

0,00
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Gambar 4. 13 Diagram Batang Urutan Ranking Faktor Penyebab terjadinya


Contract Change Order (CCO) Pada Indikator Administrasi

(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)


Dari hasil analisis data penelitian dan perhitungannya adapun faktor yang
sangat dominan mempengaruhi pada tiap indikator faktor penyebab. Faktor
penyebab yang sering terjadi adanya CCO dalam pelaksanaan proyek
konstruksi pada indikator administrasi adalah sebagai berikut :
1. Perubahan harga material dan volume pekerjaan dengan nilai rata-rata
2,75. Dalam pekerjaan konstruksi perubahan harga material terkadang
naik dan turun sesuai dengan harga satuan pekerjaan suatu daerah, dalam
hal ini bisa mengakibatkan perubahan volume pekerjaan tiba-tiba.

64
2. Keterlambatan material dengan nilai rata-rata 2,60. Lambatnya proses
pengiriman material berpengaruh pada perubahan waktu pelaksanaan,
karena ketersediaan material yang sesuai spesifikasi terkadang tidak ada
di lokasi pekerjaan pembangunan proyek tersebut dan kurangnya
antisipasi mengenai jadwal pengiriman bahan material.

Adapun dari hasil data eksternal di atas faktor penyebab yang benar
terjadi pada internal proyek Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan Arang
Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut :
1. Perubahan harga material dan volume pekerjaan;
2. Keterlambatan material.

4.5.3 Faktor Penyebab terjadinya Contract Change Order (CCO) pada


Indikator Sumber Daya
Faktor yang termasuk kategori jarang terjadi terhadap faktor penyebab
terjadinya Contract Change Order pada indikator sumber daya dapat dilihat
pada tabel 4.20 dan diagram batang pada gambar 4.14.

Tabel 4. 20 Urutan Ranking Faktor Penyebab terjadinya Contract Change


Order (CCO) Pada Indikator Sumber Daya

Faktor Penyebab terjadinya Contract Change


X Keterangan
Order (CCO) Pelaksanaan Proyek Konstruksi
C. INDIKATOR SUMBER DAYA
Kurangnya kesadaran pemakaian Alat
1 2,35 Jarang Terjadi
Pelindung Diri (APD).
Kurangnya komunikasi antara pelaksana
2 2,25 Jarang Terjadi
lapangan dengan pengawas/perencana.
3 Kegagalan menyuplai tenaga kerja ahli 2,20 Jarang Terjadi
4 Bekerja tidak sesuai prosedur 2,20 Jarang Terjadi
Kurangnya pengalaman dan pengetahuan
5 2,20 Jarang Terjadi
pekerja.

65
Faktor Penyebab terjadinya Contract Change
X Keterangan
Order (CCO) Pelaksanaan Proyek Konstruksi
Kinerja berbagai pihak konstruksi yang
6 2,20 Jarang Terjadi
kurang bagus
7 Pengendalian material yang kurang baik. 2,10 Jarang Terjadi
8 Kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan 2,00 Jarang Terjadi
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

Faktor Penyebab
Indikator Sumber Daya
2,40

2,30

2,20

2,10

2,00

1,90

1,80
1 2 3 4 5 6 7 8

Gambar 4. 14 Diagram Batang Urutan Ranking Faktor Penyebab terjadinya


Contract Change Order (CCO) Pada Indikator Sumber Daya
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

Dari hasil analisis data penelitian dan perhitungannya adapun faktor yang
sangat dominan mempengaruhi pada tiap indikator faktor penyebab. Faktor
penyebab yang sering terjadi adanya CCO dalam pelaksanaan proyek
konstruksi pada indikator sumber daya adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya kesadaran pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) dengan nilai
rata-rata 2,35. Hal ini disebabkan karena sebagian besar pekerja tidak
disiplin dengan tidak menggunakan APD yang disediakan perusahaan,
kurangnya sosialisai betapa pentingnya pemakaian APD pada saat bekerja.
2. Kurangnya komunikasi antara pelaksana lapangan dengan
pengawas/perencana dengan nilai rata-rata 2,25. Buruknya alur informasi

66
sering terjadi antara engineering ke pelaksana proyek, banyak terjadi
kesalah pahaman dalam informasi yang bisa mengakibatkan terjadinya
perubahan desain. Maka, untuk menghindari buruknya alur informasi
antara engineering ke pelaksana maka perlu dilakukan komunikasi dan
koordinasi terus menerus.

Adapun dari hasil data eksternal di atas faktor penyebab yang benar
terjadi pada internal proyek Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan Arang
Kabupaten Boyolali adalah kurangnya komunikasi antara pelaksana lapangan
dengan pengawas/perencana.

4.6 Urutan Ranking Skor Hasil Data Kuesioner Pihak Eksternal terhadap Dampak
Pengaruh
Berdasarkan urutan ranking skor menggunakan statistik non parametrik diambil
dampak pengaruh yang sangat berpengaruh hingga tidak berpengaruh pada terjadinya
Contract Change Order (CCO) dalam Pelaksanaan Pembangunan Konstruksi.

4.6.1 Dampak Pengaruh terjadinya Contract Change Order (CCO) pada


Indikator Waktu
Dampak yang termasuk kategori cukup berpengaruh dan kurang
berpengaruh terhadap dampak pengaruh terjadinya Contract Change Order
pada indikator waktu dapat dilihat pada tabel 4.21 dan diagram batang pada
gambar 4.15.
Tabel 4. 21 Urutan Ranking Dampak Pengaruh terjadinya Contract Change
Order (CCO) Pada Indikator Waktu

Dampak pengaruh adanya CCO (Contract


Change Order) dalam Pelaksanaan Proyek X Keterangan
Konstruksi

A. INDIKATOR WAKTU
Perubahan planning dan desain selama Cukup
1 2,85
proyek berlangsung. Berpengaruh

67
Dampak pengaruh adanya CCO (Contract
Change Order) dalam Pelaksanaan Proyek X Keterangan
Konstruksi
Cukup
2 Sering terjadinya keterlambatan pekerjaan. 2,80
Berpengaruh
Cukup
3 Penjadwalan proyek yang berubah-ubah. 2,70
Berpengaruh
Kekurangan waktu untuk proses recovery Kurang
4 2,50
akibat kegagalan dalam proses desain. Berpengaruh
Tidak tersedianya tempat bongkar material Kurang
5 2,35
dalam skala besar. Berpengaruh
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

Dampak Pengaruh
Indikator Waktu
3,00

2,50

2,00

1,50

1,00

0,50

0,00
1 2 3 4 5

Gambar 4. 15 Diagram Batang Urutan Ranking Dampak Pengaruh terjadinya


Contract Change Order (CCO) Pada Indikator Waktu
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

Dari hasil analisis data penelitian dan perhitungannya adapun dampak


yang sangat dominan mempengaruhi pada tiap indikator dampak. Dampak
yang cukup berpengaruh mempengaruhi adanya CCO dalam pelaksanaan
proyek konstruksi pada indikator waktu adalah sebagai berikut :

68
1. Perubahan planning dan desain selama proyek berlangsung dengan nilai
rata-rata 2,85. Hal ini terjadi akibat adanya perubahan desain secara tiba-
tiba yang membuat penjadwalan berubah-ubah.
2. Sering terjadinya keterlambatan pekerjaan dengan nilai rata-rata 2,80.
Pada hal ini terjadi akibat adanya keterlambatan material yang mebuat
beberapa item pekerjaan tidak bisa dikerjakan hingga material tersebut tiba
di lokasi proyek.

Adapun dari hasil data eksternal di atas dampak pengaruh yang benar
berpengaruh pada internal proyek Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan
Arang Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut :
1. Perubahan planning dan desain selama proyek berlangsung;
2. Sering terjadinya keterlambatan pekerjaan;
3. Penjadwalan proyek yang berubah-ubah.

4.6.2 Dampak Pengaruh terjadinya Contract Change Order (CCO) pada


Indikator Biaya
Dampak yang termasuk kategori cukup berpengaruh dan kurang
berpengaruh terhadap dampak pengaruh terjadinya Contract Change Order
pada indikator biaya dapat dilihat pada tabel 4.22 dan diagram batang pada
gambar 4.16.

Tabel 4. 22 Urutan Ranking Dampak Pengaruh terjadinya Contract Change


Order (CCO) Pada Indikator Biaya

Dampak pengaruh adanya CCO (Contract


Change Order) dalam Pelaksanaan Proyek X Keterangan
Konstruksi
B. INDIKATOR BIAYA
Terjadinya cost over runs (pembengkakan Cukup
1 2,90
biaya) saat pelaksanaan pekerjaan Berpengaruh

69
Dampak pengaruh adanya CCO (Contract
Change Order) dalam Pelaksanaan Proyek X Keterangan
Konstruksi
Kerusakan kondisi lapangan pada saat Cukup
2 2,55
kegiatan pembangunan proyek. Berpengaruh
Pembongkaran pekerjaan yang sudah selesai Kurang
3 2,50
akibat penambahan /pengurangan pekerjaan Berpengaruh
Rusaknya peralatan yang digunakan di Kurang
4 2,50
proyek. Berpengaruh
Material tidak terpakai karena adanya Kurang
5 2,45
perubahan desain dan spesifikasi Berpengaruh
Rencana Anggaran Biaya yang tidak sesuai Kurang
6 2,45
dengan dana yang tersedia. Berpengaruh
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

Dampak Pengaruh
Indikator Biaya
3,00
2,90
2,80
2,70
2,60
2,50
2,40
2,30
2,20
1 2 3 4 5 6

Gambar 4. 16 Diagram Batang Urutan Ranking Dampak Pengaruh terjadinya


Contract Change Order (CCO) Pada Indikator Biaya
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

Dari hasil analisis data penelitian dan perhitungannya adapun dampak


yang sangat dominan mempengaruhi pada tiap indikator dampak. Dampak

70
yang cukup berpengaruh mempengaruhi adanya CCO dalam pelaksanaan
proyek konstruksi pada indikator biaya adalah sebagai berikut :
1. Terjadinya cost over runs (pembengkakan biaya) saat pelaksanaan
pekerjaan dengan nilai rata-rata 2,90. Hal ini terjadi akibat adanya
kenaikan harga material yang tidak sesuai dengan harga kontrak yang
disetujui dan penambahan tenaga kerja untuk mengejar keterlambatan.
2. Kerusakan kondisi lapangan pada saat kegiatan pembangunan proyek
dengan nilai rata-rata 2,55. Pada hal ini bisa terjadi akibat adanya kondisi
alam yang sulit untuk diprediksikan dan membuat kondisi di lapangan
mengalami kerusakan.

Adapun dari hasil data eksternal di atas dampak pengaruh yang benar
berpengaruh pada internal proyek Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan
Arang Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut :
1. Terjadinya cost over runs (pembengkakan biaya) saat pelaksanaan
pekerjaan;
2. Pembongkaran pekerjaan yang sudah selesai akibat penambahan
/pengurangan pekerjaan.

4.6.3 Dampak Pengaruh terjadinya Contract Change Order (CCO) pada


Indikator Mutu
Dampak yang termasuk kategori cukup berpengaruh dan kurang
berpengaruh terhadap dampak pengaruh terjadinya Contract Change Order
pada indikator mutu dapat dilihat pada tabel 4.23 dan diagram batang pada
gambar 4.17.
Tabel 4. 23 Urutan Ranking Dampak Pengaruh terjadinya Contract Change
Order (CCO) Pada Indikator Mutu

Dampak pengaruh adanya CCO (Contract


Change Order) dalam Pelaksanaan Proyek X Keterangan
Konstruksi
C. INDIKATOR MUTU
Cukup
1 Hasil perencanaan yang kurang optimal. 2,85
Berpengaruh

71
Dampak pengaruh adanya CCO (Contract
Change Order) dalam Pelaksanaan Proyek X Keterangan
Konstruksi
Hasil pekerjaan saat pelaksanaan tidak sesuai Cukup
2 2,75
dengan perencanaan. Berpengaruh
Cukup
3 Kualitas bahan tidak sesuai dilapangan. 2,60
Berpengaruh
Kurang
4 Mutu material tidak sesuai spesifikasi. 2,50
Berpengaruh
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

Dampak Pengaruh
Indikator Mutu
2,90

2,80

2,70

2,60

2,50

2,40

2,30
1 2 3 4

Gambar 4. 17 Diagram Batang Urutan Ranking Dampak Pengaruh terjadinya


Contract Change Order (CCO) Pada Indikator Mutu
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

Dari hasil analisis data penelitian dan perhitungannya adapun dampak


yang sangat dominan mempengaruhi pada tiap indikator dampak. Dampak
yang cukup berpengaruh mempengaruhi adanya CCO dalam pelaksanaan
proyek konstruksi pada indikator mutu adalah sebagai berikut :
1. Hasil perencanaan yang kurang optimal dengan nilai rata-rata 2,85. Hal ini
bisa terjadi akibat adanya addendum kontrak yang mengubah isi kontrak
yang menyebabkan pekerjaan kurang optimal penyelesaiannya.

72
2. Kualitas bahan tidak sesuai di lapangan dengan nilai rata-rata 2,60. Pada
hal ini bisa terjadi akibat ketertidaksediaan material yang dibutuhkan
sesuai spesifikasi karena kondisi pasar yang benar-benar langka.

Adapun dari hasil data eksternal di atas dampak pengaruh yang benar
berpengaruh pada internal proyek Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan
Arang Kabupaten Boyolali adalah hasil perencanaan yang kurang optimal.

4.7 Urutan Ranking Skor Hasil Data Kuesioner Pihak Eksternal terhadap
Tindakan/Solusi Mengatasi
Berdasarkan urutan ranking skor menggunakan statistik non parametrik diambil
tindakan/solusi mengatasi yang sangat tepat hingga tidak tepat pada terjadinya
Contract Change Order (CCO) dalam Pelaksanaan Pembangunan Konstruksi.

4.7.1 Tindakan/Solusi Mengatasi terjadinya Contract Change Order (CCO)


pada Indikator Waktu
Tindakan/Solusi yang termasuk kategori tepat terhadap Tindakan/solusi
mengatasi terjadinya Contract Change Order pada indikator waktu dapat
dilihat pada tabel 4.24 dan diagram batang pada gambar 4.18.

Tabel 4. 24 Urutan Ranking Tindakan/Solusi Mengatasi terjadinya Contract


Change Order (CCO) Pada Indikator Waktu

Tindakan/solusi yang tepat dalam mengatasi


dampak pengaruh akibat adanya CCO X Keterangan
dalam Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
A. INDIKATOR WAKTU
Mempermudah proses persetujuan
1 perubahan desain yang dapat 3,10 Tepat
mempersingkat waktu.
Mengumpulkan data dan informasi di
2 lapangan untuk memecahkan persoalan 3,00 Tepat
yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.

73
Tindakan/solusi yang tepat dalam mengatasi
dampak pengaruh akibat adanya CCO X Keterangan
dalam Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Mengusahakan percepatan pada lintasan
3 3,00 Tepat
kritis apabila terjadi keterlambatan.
Mengadakan rapat kerja agar tidak terjadi
miss komunikasi antara semua pihak,
4 2,95 Tepat
sehingga keterlambatan dapat dicegah atau
diminimalisir.
Mencari informasi yang bisa membantu
mempercepat proses recovery supaya tidak
5 2,95 Tepat
ada tambahan biaya yang perlu
dikeluarkan.
Pengalihan pekerjaan lain yang dapat
6 2,95 Tepat
dikerjakan saat kondisi cuaca buruk.
Menganalisa terhadap kendala-kendala
yang terjadi di lapangan kemudian
7 2,95 Tepat
mengejar keterlambatan progres yang
terjadi dengan cepat dan tepat.
Pengalihan menggunakan metode lain
dalam pekerjaan khusus di proyek
8 2,95 Tepat
sehingga dapat dialihkan dengan
menggunakan alat lain.
Melakukan control dan monitoring
terhadap jumlah tenaga kerja yang
9 digunakan sehingga jumlah tenaga kerja 2,85 Tepat
dapat tercapai sesuai kebutuhan dan
pekerjaan dapat selesai tepat waktu.
Melakukan evaluasi terhadap jadwal
proyek dan mengenali lintasan kritis yang
10 2,80 Tepat
memberikan pengaruh dominan terhadap
pelaksanaan keseluruhan proyek.
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)
74
Tindakan/Solusi Mengatasi
Indikator Waktu
3,15
3,10
3,05
3,00
2,95
2,90
2,85
2,80
2,75
2,70
2,65
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Gambar 4. 18 Diagram Batang Urutan Ranking Tindakan/Solusi Mengatasi


terjadinya Contract Change Order (CCO) Pada Indikator Waktu
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

Dari hasil analisis data penelitian dan perhitungannya adapun


Tindakan/solusi yang sangat dominan mempengaruhi pada tiap indikator
Tindakan/solusi. Tindakan/solusi yang tepat untuk mengatasi adanya CCO
dalam pelaksanaan proyek konstruksi pada indikator waktu adalah sebagai
berikut :
1. Mempermudah proses persetujuan perubahan desain yang dapat
mempersingkat waktu dengan nilai rata-rata 3,10. Dengan dimudahkannya
proses persetujuan hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan biar tidak ada
perubahan desain yang tidak diinginkan. Sehingga pekerjaan akan selesai
sesuai yang ada di gambar perencanaan.
2. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan
persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi dengan nilai rata-rata
3,00. Perlunya diadakan rapat intern proyek yang meliputi kontraktor,
konsultan perencana, konsultan pengawas sehingga terjalin hubungan
yang kondusif. Dengan adanya rapat intern ini sangatlah penting dalam
rangka mewujudkan kelancaran dan lebih terjaminnya pelaksanaan suatu
proyek.

75
3. Mengusahakan percepatan pada lintasan kritis apabila terjadi
keterlambatan dengan nilai rata-rata 3,00. Dengan mengalihkan item
pekerjaan lain apabila material tidak ada sehingga kontraktor harus selalu
mengawasi lapangan seandainya ada pekerjaan yang kehabisan material
bisa dialihkan ke item pekerjaan yang lain, sehingga dapat meminimalisir
keterlambatan waktu yang tidak diinginkan.

Adapun dari hasil data eksternal di atas Tindakan/solusi yang benar


dilakukan pada internal proyek Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan
Arang Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut :
1. Mengusahakan percepatan pada lintasan kritis apabila terjadi
keterlambatan;
2. Mengadakan rapat kerja agar tidak terjadi miss komunikasi antara semua
pihak, sehingga keterlambatan dapat dicegah atau diminimalisir.

4.7.2 Tindakan/Solusi Mengatasi terjadinya Contract Change Order (CCO)


pada Indikator Biaya
Tindakan/Solusi yang termasuk kategori tepat terhadap Tindakan/solusi
mengatasi terjadinya Contract Change Order pada indikator biaya dapat dilihat
pada tabel 4.25 dan diagram batang pada gambar 4.19.
Tabel 4. 25 Urutan Ranking Tindakan/Solusi Mengatasi terjadinya Contract
Change Order (CCO) Pada Indikator Biaya

Tindakan/solusi yang tepat dalam mengatasi


dampak pengaruh akibat adanya CCO X Keterangan
dalam Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
B. INDIKATOR BIAYA
Diadakan proses monitoring secara berkala
untuk mengendalikan perkembangan
1 perubahan sehingga meminimalisir 3,00 Tepat
terjadinya cost over run (pembengkakan
biaya) selama pelaksanaan pekerjaan

76
Tindakan/solusi yang tepat dalam mengatasi
dampak pengaruh akibat adanya CCO X Keterangan
dalam Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan
2 sebelum terjun kelapangan agar tidak ada 2,95 Tepat
kesalahan pekerjaan.
Memeriksa dan pengukuran terhadap
3 volume pekerjaan yang dilaksanakan 2,90 Tepat
kontraktor.
Mengontrol dan mengoreksi estimasi biaya
4 2,85 Tepat
pengeluaran proyek.
Melakukan controlling terhadap
5 2,85 Tepat
pengeluaran diluar pengeluaran proyek.
Membantu owner dalam menyusun
anggaran biaya dan lingkup pekerjaan
6 2,85 Tepat
disesuaikan dengan anggaran yang
tersedia.
Melakukan controlling terhadap
7 2,80 Tepat
pengeluaran didalam pengeluaran proyek.
Melakukan evaluasi dan perhitungan
8 prestasi pekerjaan yang telah benar 2,80 Tepat
memenuhi spesifikasi sesuai kontrak.
Melakukan evaluasi perkiraan perubahan
volume pekerjaan terhadap segala
9 permasalahan proyek, serta melaporkan 2,75 Tepat
kepada pemberi tugas sebagai bahan
pembuatan keputusan.
Memimpin dan mengadakan rapat khusus
10 apabila terjadi penyimpangan terhadap 2,75 Tepat
pelaksanaan konstruksi.
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

77
Tindakan/Solusi Mengatasi
Indikator Biaya
3,05
3,00
2,95
2,90
2,85
2,80
2,75
2,70
2,65
2,60
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Gambar 4. 19 Diagram Batang Urutan Ranking Tindakan/Solusi Mengatasi


terjadinya Contract Change Order (CCO) Pada Indikator Biaya
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

Dari hasil analisis data penelitian dan perhitungannya adapun


Tindakan/solusi yang sangat dominan mempengaruhi pada tiap indikator.
Tindakan/solusi yang tepat untuk mengatasi adanya CCO dalam pelaksanaan
proyek konstruksi pada indikator biaya adalah sebagai berikut :
1. Diadakan proses monitoring secara berkala untuk mengendalikan
perkembangan perubahan sehingga meminimalisir terjadinya cost over
run (pembengkakan biaya) selama pelaksanaan pekerjaan dengan nilai
rata-rata 3,00. Hal ini diperlukan karena agar tidak terjadi kecurangan
dalam menggunakan bahan-bahan material. Mengecek material proyek
dengan rutin salah satunya dengan pengadaan form-form material adalah
sebuah cara pengendalian biaya. Pengendalian biaya dilakukan untuk
mendektesi biaya aktual pelaksanaan proyek menyimpang dari rencana
atau tidak. Semua penyebab penyimpangan biaya harus terdokumentasi
dengan baik sehingga langkah-langkah perbaikan dapat dilakukan.
2. Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan sebelum terjun kelapangan agar
tidak ada kesalahan pekerjaan dengan nilai rata-rata 2,5. Hal ini
dmaksudkan agar hasil pelaksanaan tercapai dengan baik, yaitu terapainya
target yang telah ditetapkan dalam rencana. Pelaksanaan konstruksi dinilai
baik apabila waktu pelaksanaan tepat waktu dan harganya ekonomis.

78
Adapun dari hasil data eksternal di atas Tindakan/solusi yang benar
dilakukan pada internal proyek Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan
Arang Kabupaten Boyolali adalah diadakan proses monitoring secara berkala
untuk mengendalikan perkembangan perubahan sehingga meminimalisir
terjadinya cost over run (pembengkakan biaya) selama pelaksanaan pekerjaan
tersebut berlangsung.

4.7.3 Tindakan/Solusi Mengatasi terjadinya Contract Change Order (CCO)


pada Indikator Mutu
Tindakan/Solusi yang termasuk kategori tepat terhadap Tindakan/solusi
mengatasi terjadinya Contract Change Order pada indikator mutu dapat dilihat
pada tabel 4.26 dan diagram batang pada gambar 4.20.

Tabel 4. 26 Urutan Ranking Tindakan/Solusi Mengatasi terjadinya Contract


Change Order (CCO) Pada Indikator Mutu
Tindakan/solusi yang tepat dalam mengatasi
dampak pengaruh akibat adanya CCO dalam X Keterangan
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
C. INDIKATOR MUTU
Memastikan bahan yang digunakan harus
1 3,05 Tepat
sesuai dengan spesifikasi teknik.
Melakukan monitoring dan pengawasan
2 3,05 Tepat
pekerjaan dengan cermat.
Mengawasi, menolak atau memberikan
persetujuan atas spesifikasi material yang
3 ditempatkan dilapangan agar memenuhi 2,95 Tepat
persyaratan dan tes material telah
dilaksanakan dengan benar.
Menyediakan dan memberikan layanan
konsultasi pada tahap perencanaan sehingga
4 2,90 Tepat
hasil perencanaan bisa mencapai sasaran
mutu yang diinginkan.

79
Tindakan/solusi yang tepat dalam mengatasi
dampak pengaruh akibat adanya CCO dalam X Keterangan
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Mengecek & mengontrol mutu material, agar
5 2,90 Tepat
sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.

Memilih & menggunakan tenaga ahli yang


6 sudah memiliki sertifikat keahlian sehingga 2,90 Tepat
pelaksanaan konstruksi berjalan tepat mutu.
Menjamin terlaksananya commissioning
7 dengan diawasi oleh Tim Perencana dan MK 2,90 Tepat
serta melaporkannya kepada Pemberi Tugas.

Mengontrol dan mengurangi permasalahan


8 2,80 Tepat
yang terjadi antara desain dan pelaksanaan.

Menyelenggarakan dan memimpin rapat


9 berkala dalam rangka pengendalian mutu 2,80 Tepat
pelaksanaan konstruksi di lapangan.
Menganalisa faktor-faktor yang
10 2,80 Tepat
mempengaruhi kinerja pengendalian bahan
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

Tindakan/Solusi Mengatasi
Indikator Mutu
3,10
3,05
3,00
2,95
2,90
2,85
2,80
2,75
2,70
2,65
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Gambar 4. 20 Diagram Batang Urutan Ranking Tindakan/Solusi Mengatasi


terjadinya Contract Change Order (CCO) Pada Indikator Mutu
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

80
Dari hasil analisis data penelitian dan perhitungannya adapun
Tindakan/solusi yang sangat dominan mempengaruhi pada tiap indikator.
Tindakan/solusi yang tepat untuk mengatasi adanya CCO dalam pelaksanaan
proyek konstruksi pada indikator mutu adalah sebagai berikut :
1. Memastikan bahan yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi teknik
dengan nilai rata-rata 3,05. Kontraktor harus mengajukan spesifikasi
teknis dari toko yang punya stok barang banyak ke pihak owner, sehingga
dalam pelaksanaan pembangunan tidak bermasalah dalam soal matrial
atau barang yang lain. Maka pembangunan akan tidak ada keterlambatan
dan perubahan desain dalam pelaksanaan.
2. Melakukan monitoring dan pengawasan pekerjaan dengan cermat dengan
nilai rata-rata 3,05. Team engginering yang mampu membaca dan
memahami gambar kerja dengan baik akan memiliki konstribusi yang
nyata dalam sebuah pengawasan proyek, pengawasan terhadap hasil
pelaksanaan proyek, sudah sesuai atau belum dengan perencanaan proyek.
Selain itu pengawasan mengadakan tindakan koreksi dan perbaikan
terhadap penyimpangan, sehingga pengawasan erat kaitanya dengan usaha
pengendalian. Jadi jelaslah bahwa pengawasan atau kontrol itu seharusnya
tidak boleh menjadi penyebab dalam keterlambatan, tetapi menjadi alat
untuk tercapainya proyek secara lancar dan bermutu.

Adapun dari hasil data eksternal di atas Tindakan/solusi yang benar


dilakukan pada internal proyek Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan
Arang Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut :
1. Memastikan bahan yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi Teknik;
2. Melakukan monitoring dan pengawasan pekerjaan dengan cermat.

4.8 Analisa Faktor Penyebab dilihat dari Indikator Konstruksi, Administrasi, dan
Sumber daya serta Analisa Dampak Pengaruh dan Solusi Mengatasi terjadinya
Contract Change Order pada Pelaksanaan Pembangunan Konstruksi dilihat dari
Indikator Waktu, Biaya, dan Mutu.

81
Dilihat dari masing-masing tahapan dalam pelaksanaan pembangunan
konstruksi dan dianalisis dari masing-masing faktor yang mempengaruhi setiap
tahapan tersebut, maka urutan tahapan yang sering terjadi dalam faktor penyebab,
sangat berpengaruh dalam dampak pengaruh, dan yang sangat tepat dalam
tindakan/solusi mengatasi terjadinya Contract Change Order dalam Pelaksanaan
Pembangunan Konstruksi adalah sebagai berikut:
A. Faktor penyebab terjadinya CCO dengan nilai rata-rata (mean) 2,37.
B. Dampak pengaruh terjadinya CCO dengan nilai rata-rata (mean) 2,62.
C. Tindakan/solusi mengatasi terjadinya CCO nilai rata-rata (mean) 2,90.

data perhitungan rata-rata setiap tahap penyebab, dampak, dan solusi terjadinya
CCO dalam pelaksanaan pembangunan konstruksi dapat dilihat pada tabel 4.27 dan
diagram batang pada gambar 4.21, gambar 4.22, dan gambar gambar 4.23.

Tabel 4. 27 Data Perhitungan Rata-rata setiap Tahap Penyebab, Dampak dan Solusi
terjadinya Contract Change Order dalam Pelaksanaan Pembangunan Konstruksi

Faktor Penyebab terjadinya CCO dan


No Dampak Pengaruh serta Solusi dalam X Keterangan
Pelaksanaan Pembangunan Konstruksi
1. FAKTOR PENYEBAB
a. Indikator Konstruksi 2,54 Sering Terjadi
b. Indikator Administrasi 2,33 Jarang Terjadi
c. Indikator Sumber Daya 2,19 Jarang Terjadi
2. DAMPAK PENGARUH
a. Indikator Waktu 2,64 Cukup Berpengaruh
b. Indikator Biaya 2,56 Cukup Berpengaruh
c. Indikator Mutu 2,68 Cukup Berpengaruh
3. SOLUSI PENYELESAIAN
a. Indikator Waktu 2,95 Tepat
b. Indikator Biaya 2,85 Tepat
c. Indikator Sumber Daya 2,91 Tepat
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

82
Faktor Penyebab

2,60
2,50
2,40
2,30
2,20
2,10
2,00
Indikator Indikator Indikator Sumber
Konstruksi Administrasi Daya

Gambar 4. 21 Data Perhitungan Faktor Penyebab terjadinya Contract Change


Order (CCO) dalam Pelaksanaan Pembangunan Konstruksi
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

Dari tahap faktor penyebab terjadinya Contract Change Order (CCO) dalam
pelaksanaan pembangunan konstruksi adalah indikator konstruksi karena mempunyai
nilai rata-rata yang paling tinggi dibandingkan dengan indikator lain.

Dampak Pengaruh

2,68
2,66
2,64
2,62
2,60
2,58
2,56
2,54
2,52
2,50
Indikator Waktu Indikator Biaya Indikator Mutu

Gambar 4. 22 Data Perhitungan Dampak Pengaruh terjadinya Contract Change


Order (CCO) dalam Pelaksanaan Pembangunan Konstruksi
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

83
Dari tahap dampak pengaruh terjadinya Contract Change Order (CCO) dalam
pelaksanaan pembangunan konstruksi adalah indikator mutu karena mempunyai nilai
rata-rata yang paling tinggi dibandingkan dengan indikator lain.

Dampak Pengaruh

2,68
2,66
2,64
2,62
2,60
2,58
2,56
2,54
2,52
2,50
Indikator Waktu Indikator Biaya Indikator Mutu

Gambar 4. 23 Data Perhitungan Tindakan/Solusi Mengatasi terjadinya Contract


Change Order (CCO) dalam Pelaksanaan Pembangunan Konstruksi
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)

Dari tahap Tindakan/solusi mengatasi terjadinya Contract Change Order (CCO)


dalam pelaksanaan pembangunan konstruksi adalah indikator mutu karena
mempunyai nilai rata-rata yang paling tinggi dibandingkan dengan indikator lain.

4.9 Keterkaitan Hasil Wawancara dan Hasil Data Responden Faktor Penyebab,
Analisa Dampak Pengaruh dan Tindakan/Solusi terjadinya CCO pada
Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali
Dilihat dari hasil wawancara dan hasil data kuesioner responden, keduanya
memiliki kesamaan hasil yang cukup signifikan terhadap factor penyebab, Analisa
dampak pengaruh dan tindakan/solusi terjadinya Contract Change Order dalam
Pelaksanaan Pembangunan Konstruksi pada Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan
Arang Kabupaten Boyolali.

84
4.9.1 Keterkaitan Hasil Wawancara dan Hasil Data Responden terhadap
Faktor Penyebab terjadinya CCO pada Pembangunan Ruang ICU RSUD
Pandan Arang Kabupaten Boyolali
Faktor penyebab terjadinya Contract Change Order dalam Pelaksanaan
Pembangunan Konstruksi pada Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan
Arang Kabupaten Boyolali sesuai dari hasil data wawancara dan hasil data
kuesioner responden adalah sebagai berikut:
a. Indikator Konstruksi
1. Perubahan desain selama proyek berlangsung;
2. Ketidaksesuaian antara gambar dengan kondisi lapangan (tidak sesuai
dengan kontrak);
3. Penambahan dan Pengurangan scope pekerjaan;
4. Kejadian yang tidak bisa diprediksi (kondisi pandemi);
5. Perubahan spesifikasi mutu material dan bahan.
b. Indikator Administrasi
1. Perubahan harga material dan volume pekerjaan;
2. Keterlambatan material.
c. Indikator Sumber Daya
1. Kurangnya kesadaran pemakaian Alat Pelindung Diri (APD);
2. Kurangnya komunikasi antara pelaksana lapangan dengan
pengawas/perencana;
3. Kegagalan menyuplai tenaga kerja ahli;
4. Bekerja tidak sesuai prosedur.

4.9.2 Keterkaitan Hasil Wawancara dan Hasil Data Responden terhadap


Dampak Pengaruh terjadinya CCO pada Pembangunan Ruang ICU
RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali

Dampak pengaruh terjadinya Contract Change Order dalam


Pelaksanaan Pembangunan Konstruksi pada Pembangunan Ruang ICU RSUD
Pandan Arang Kabupaten Boyolali sesuai dari hasil data wawancara dan hasil
data kuesioner responden adalah sebagai berikut:

85
a. Indikator Waktu
1. Perubahan planning dan desain selama proyek berlangsung;
2. Sering terjadinya keterlambatan pekerjaan;
3. Penjadwalan proyek yang berubah-ubah.
b. Indikator Biaya
1. Terjadinya cost over runs (pembengkakan biaya) saat pelaksanaan
pekerjaan;
2. Kerusakan kondisi lapangan pada saat kegiatan pembangunan proyek.
c. Indikator Mutu
1. Hasil perencanaan yang kurang optimal;
2. Hasil pekerjaan saat pelaksanaan tidak sesuai dengan perencanaan;
3. Kualitas bahan tidak sesuai dilapangan

4.9.3 Keterkaitan Hasil Wawancara dan Hasil Data Responden terhadap


Tindakan/Solusi terjadinya CCO pada Pembangunan Ruang ICU RSUD
Pandan Arang Kabupaten Boyolali
Tindakan/solusi mengatasi terjadinya Contract Change Order dalam
Pelaksanaan Pembangunan Konstruksi pada Pembangunan Ruang ICU RSUD
Pandan Arang Kabupaten Boyolali sesuai dari hasil data wawancara dan hasil
data kuesioner responden adalah sebagai berikut:
a. Indikator Waktu
1. Mempermudah proses persetujuan perubahan desain yang dapat
mempersingkat waktu;
2. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan
persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi;
3. Mengusahakan percepatan pada lintasan kritis apabila terjadi
keterlambatan;

b. Indikator Biaya
1. Diadakan proses monitoring secara berkala untuk mengendalikan
perkembangan perubahan sehingga meminimalisir terjadinya cost over
run (pembengkakan biaya) selama pelaksanaan pekerjaan;

86
2. Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan sebelum terjun kelapangan agar
tidak ada kesalahan pekerjaan;
3. Memeriksa dan pengukuran terhadap volume pekerjaan yang
dilaksanakan kontraktor;
4. Mengontrol dan mengoreksi estimasi biaya pengeluaran proyek.

c. Indikator Mutu
1. Memastikan bahan yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi
teknik;
2. Melakukan monitoring dan pengawasan pekerjaan dengan cermat;

87
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Laporan Tugas Akhir ini dilaksanakan dengan cara wawancara dengan pihak
yang berkaitan dengan proyek Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan Arang
Kabupaten Boyolali dan menyebarkan kuesioner dengan para responden proyek
konstruksi. Adapun rumusan masalah yang dibahas yaitu tentang faktor-faktor
penyebab terjadinya CCO (Contract Change Order), dampak pengaruh adanya CCO
(Contract Change Order), dan tindakan/solusi yang tepat dalam mengatasi dampak
pengaruh yang terjadi akibat adanya CCO (Contract Change Order) pada pelaksanaan
proyek konstruksi. Tujuan dari tugas akhir ini yaitu untuk mengetahui kendala atau
permasalahan tersebut dalam pelaksanaan proyek konstruksi.
Dari hasil analisis data responden dan wawancara maka diperoleh faktor-faktor
penyebab terjadinya CCO (Contract Change Order) Pelaksanaan Proyek Konstruksi
Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali adalah sebagai
berikut:
1. Pada indikator konstruksi ada 4 (empat) faktor yang paling sering terjadi yaitu
perubahan desain selama proyek berlangsung, ketidaksesuaian antara gambar
dengan kondisi lapangan (tidak sesuai dengan kontrak), penambahan dan
pengurangan scope pekerjaan, dan kejadian yang tidak bisa diprediksi.
2. Pada indikator administrasi ada 2 (dua) faktor yang paling sering terjadi yaitu
perubahan harga material dan volume pekerjaan dan keterlambatan material.
3. Pada indikator sumber daya 1 (satu) faktor yang paling sering terjadi yaitu
kurangnya komunikasi antara pelaksana lapangan dengan pengawas/perencana.

Dari hasil analisis data responden dan wawancara maka diperoleh dampak
pengaruh adanya CCO (Contract Change Order) dalam Pelaksanaan Proyek
Konstruksi Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali
adalah sebagai berikut:
1. Pada indikator waktu ada 3 (tiga) dampak yang cukup berpengaruh yaitu
perubahan planning dan desain selama proyek berlangsung, sering terjadinya
keterlambatan pekerjaan, dan penjadwalan proyek yang berubah-ubah.

88
2. Pada indikator biaya ada 2 (dua) dampak yang cukup berpengaruh yaitu terjadinya
cost over runs (pembengkakan biaya) saat pelaksanaan pekerjaan dan
pembongkaran pekerjaan yang sudah selesai akibat penambahan /pengurangan
pekerjaan.
3. Pada indikator mutu ada 1 (satu) dampak yang cukup berpengaruh yaitu hasil
perencanaan yang kurang optimal.

Dari hasil analisis data responden dan wawancara maka diperoleh


tindakan/solusi yang tepat dalam mengatasi dampak pengaruh yang terjadi akibat
adanya CCO (Contract Change Order) dalam Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali adalah sebagai
berikut:
1. Pada indikator waktu ada 2 (dua) tindakan/solusi yang tepat yaitu mengusahakan
percepatan pada lintasan kritis apabila terjadi keterlambatan dan mengadakan
rapat kerja agar tidak terjadi miss komunikasi antara semua pihak, sehingga
keterlambatan dapat dicegah atau diminimalisir.
2. Pada indikator biaya ada 1 (satu) tindakan/solusi yang tepat yaitu diadakan proses
monitoring secara berkala untuk mengendalikan perkembangan perubahan
sehingga meminimalisir terjadinya cost over run (pembengkakan biaya) selama
pelaksanaan pekerjaan.
3. Pada indikator mutu ada 2 (dua) tindakan/solusi yang tepat yaitu memastikan
bahan yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi teknik dan melakukan
monitoring dan pengawasan pekerjaan dengan cermat.

5.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan terhadap kendala yang terjadi pada
proyek Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali adalah
sebagai berikut:
1. Dari semua tahapan yang paling penting adalah tindakan/solusi mengatasi dampak
pengaruh yang terjadi akibat adanya CCO. Tahapan ini mempunyai nilai rata-rata
yang paling besar dari tahapan yang lain, oleh karena itu diharapkan para
kontraktor melakukan pengecekan secara langsung dan rutin terhadap pekerjaan
yang sedang dikerjakan sebagai bukti dari laporan yang ada.

89
2. Sebelum pekerjaan direalisasikan, pihak owner dapat memastikan terlebih dulu
terhadap rancangan yang sudah jadi agar terhindar adanya perubahan rancangan
dikemudian hari pada saat pekerjaan tersebut sudah mulai dilaksanakan oleh pihak
kontraktor.
3. Dalam pelaksanaan proyek konstruksi harus menggunakan sumber daya manusia
yang ahli dalam setiap bidangnya karena hal tersebut sangat berkonstribusi
terhadap cepat atau tidaknya suatu proyek.
4. Perlunya update mengenai informasi terkini seputar dunia konstruksi karena
dalam kondisi pandemi saat ini ada beberapa perubahan peraturan yang dapat
berpengaruh dalam pelaksanaan proyek konstruksi.

90
DAFTAR PUSTAKA

Anom, I. G. N. (2015). Addendum Kontrak Pemborong Perspektif Hukum Perjanjian di


Indonesia. Jurnal Advokasi, Volume 5 Nomor 2, 183-198.

Hansen, S. (2017). Manajemen Kontrak Konstruksi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Maulana, A. (2016). Faktor Penyebab Terjadinya CCO dan Pengaruhnya Terhadap


Pelaksanaan Proyek Konstruksi Pembangunan Benduung. Jurnal Insfrastruktur,
Volume 2 Nomor 2, 94-107.

Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021. Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun
2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Rizal, M., Abdullah, & Afifuddin, M. (2015). Kajian Pengaruh Change Order Pada Kinerja
Pemerintah (Studi Kasus Pembangunan Rumah Komplek Meuligoe Wali Nanggroe).
Jurnal Teknik Sipil, Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Volume 4 Nomor 2, 63-
72.

Dzulqarnain (2017). Analisis Faktor Penyebab dan Akibat Contract Change Order Terhadap
Biaya dan Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan di Sulawesi Selatan. Jurnal Teknik
Sipil, Universitas Hasanudin.

Undang-Undang No. 2 Tahun 2017. Tentang Jasa Konstruksi.

Widhiawati, I. A. R., Wiranata, A. A., & Wiawan, I.P.Y (2016). Faktor-Faktor Penyebab
Change Order pada proyek Konstruksi Gedung. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, A
Scientific Journal Of Civil Engineering, Volume 20 Nomor 1, 1411-1292.

91
LAMPIRAN
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

Daftar pertanyaan wawancara ini berfungsi untuk menjawab rumusan masalah pada
penelitian yang berjudul “Faktor Penyebab Terjadinya Contract Change Order (CCO) dan
Pengaruhnya Terhadap Pelaksanaan Proyek Pembangunan Ruang ICU RSUD Pandan Arang
Kabupaten Boyolali”. Berikut daftar pertanyaan wawancara untuk menjawab rumusan masalah
pada Tugas Akhir. Berikut daftar pertanyaan yang akan diajukan:

1. Apakah pekerjaan Pembangunan Ruang ICU di RSUD Pandan Arang berjalan dengan
lancar?
2. Apabila ada kendala selama pekerjaan, apa saja kendala yang terjadi selama proyek
berlangsung?
3. Kendala yang terjadi pada proyek, apakah mengakibatkan adanya perubahan kontrak?
4. Pada bagian mana saja isi dari kontrak yang mengalami perubahan?
5. Apa saja faktor yang mengakibatkan terjadinya perubahan kontrak pada proyek tersebut?
6. Bagaimana dampak pengaruh dari faktor penyebab terjadinya perubahan kontrak tersebut?
7. Bagaimana anda mengatasi dampak yang terjadi pada proyek agar proyek tetap selesai
dengan baik?
8. Puaskah anda dengan hasil pekerjaan Pembangunan Ruang ICU tersebut?
LAPORAN PENELITIAN
(Hasil Interview)

Narasumber : Taufik
Jabatan : Pengawas Lapangan
Tanggal : 27 November 2021
Waktu : 15.20 – 15.38 WIB

Pertanyaan :
1. Apakah pekerjaan Pembangunan Ruang ICU di RSUD Pandan Arang berjalan dengan
lancar?
2. Apabila ada kendala selama pekerjaan, apa saja kendala yang terjadi selama proyek
berlangsung?
3. Kendala yang terjadi pada proyek, apakah mengakibatkan adanya perubahan kontrak?
4. Pada bagian mana saja isi dari kontrak yang mengalami perubahan?
5. Apa saja faktor yang mengakibatkan terjadinya perubahan kontrak pada proyek tersebut?
6. Bagaimana dampak pengaruh dari faktor penyebab terjadinya perubahan kontrak tersebut?
7. Bagaimana anda mengatasi dampak yang terjadi pada proyek agar proyek tetap selesai
dengan baik?
8. Puaskah anda dengan hasil pekerjaan Pembangunan Ruang ICU tersebut?

Jawaban :
1. Selama proyek berlangsung, ada sedikit kendala yang membuat proyek ini sedikit terlambat
dan mengakibatkan perpanjangan waktu pelaksanaan.
2. Kendalanya ada pada perubahan desain dan keterlambatan unit lift.
3. Kontrak perlu di addendum karena tidak bisa selesai sesuai waktu pelaksanaan.
4. Pada jangka waktu pelaksanaan, yang awalnya pekerjaan selesai dalam 150 hari kalender
kemudian di addendum selesai dalam 162 hari kalender.
5. Ada beberapa faktor yang menurut saya menyebabkan adanya addendum kontrak :
- Kurangnya komunikasi owner dengan pihak konsultan perencana mengenai desain.
- Perubahan volume pada kontrak akibat perubahan desain dan perbedaan kondisi
lapangan.
- Faktor pandemi yang mengakibatkan kedatangan unit lift yang harus diimport dari China
mengalami keterlambatan kedatangan dan menghambat beberapa pekerjaan.
6. Dampak yang terjadi pada pekerjaan antara lain :
- Pekerjaan sekitar rumah lift tidak bisa dikerjakan terlebih dahulu, karena unit lift
terlambat dan sparepart lift yang begitu besar yang harus dimasukkan terlebih dahulu ke
dalam gedung sebelum diberi dinding-dinding sekat.
- Ada beberapa pekerjaan yang harus dibongkar karena adanya perubahan desain.
- Pekerjaan tidak selesai tepat pada waktunya.
- Kendala administrasi karena harus pengajuan addendum kontrak perpanjangan waktu.
- Penambahan dan pengurangan item pekerjaan akibat perubahan desain.
- Perhitungan volume kontrak dengan kondisi lapangan yang berbeda.
7. Untuk perubahan desain dan volume mungkin tidak begitu berpengaruh besar dalam
pekerjaan proyek, namun pengaruh besar adalah keterlambatan unit lift tiba di lokasi proyek,
dengan begitu ada beberapa pengalihan pekerjaan dari yang seharusnya mengerjakan dinding
sekat ruang sekitar rumah lift diganti dengan mengerjakan finishing pekerjaan lain yang
dinilai sudah siap untuk difinishing.
8. sudah begitu puas dengan hasil pekerjaan pembangunan Ruang ICU tersebut walau ada
beberapa kendala.
LAPORAN PENELITIAN
(Hasil Interview)

Narasumber : Sigit
Jabatan : Tim Teknik RSUD Pandan Arang
Tanggal : 28 November 2021
Waktu : 10.55 – 11.21

Pertanyaan :
1. Apakah pekerjaan Pembangunan Ruang ICU di RSUD Pandan Arang berjalan dengan
lancar?
2. Apabila ada kendala selama pekerjaan, apa saja kendala yang terjadi selama proyek
berlangsung?
3. Kendala yang terjadi pada proyek, apakah mengakibatkan adanya perubahan kontrak?
4. Pada bagian mana saja isi dari kontrak yang mengalami perubahan?
5. Apa saja faktor yang mengakibatkan terjadinya perubahan kontrak pada proyek tersebut?
6. Bagaimana dampak pengaruh dari faktor penyebab terjadinya perubahan kontrak tersebut?
7. Bagaimana anda mengatasi dampak yang terjadi pada proyek agar proyek tetap selesai
dengan baik?

Jawaban :
1. Kurang begitu lancar sih, karena ada beberapa masalah yang membuat pekerjaan ini
terhambat.
2. Kendala yang terjadi antara lain:
- Kondisi pandemi, karena kita ada barang yang harus import dari negara luar jadi
prosesnya agak begitu lama dan berakibat barang tersebut tiba di lokasi proyek tidak tepat
pada waktu yang sudah direncanakan.
- Perubahan desain dari pihak RSUD yang lumayan mendadak mungkin membuat
kontraktor pelaksana sedikit kewalahan.
3. Ya itu, akibat keterlambatan barang import berupa unit lift jadi mau tidak mau kontrak harus
di addendum perpanjangan waktu pelaksanaan dan karna ada beberapa pekerjaan tambah
kurang juga jadi muncul CCO.
4. Walau nilai pekerjaan tetap, namun isi kontrak yang berubah antara lain :
- Penambahan dan pengurangan item pekerjaan
- Waktu pelaksanaan pekerjaan
5. Kalau factor penyebab terjadinya perubahan kontrak mungkin diakibatkan:
- Kurangnya koordinasi antara pihak RSUD sama Konsultan Perencana
- Rancangan tahun 2019 yang baru dilaksanakan pada pertengahan tahun 2020 yang
mungkin menjadi salah satu penyebab adanya perubahan desain karena pada tahun 2019
belum ada covid dan tahun 2020 covid sudah mulai masuk ke Indonesia yang
mengakibatkan dibutuhkan akses dan ruang-ruang khusus, apalagi RSUD Pandan Arang
menjadi salah satu RS rujukan covid.
- Kurangnya info dalam pengadaan unit lift pada keadaan pandemic covid.
6. Dampaknya berpengaruh besar ke kontraktor pelaksana karna harus sigap walau ada kendala
yang mendadak. Dampaknya mungkin antara lain:
- Keterlambatan pekerjaan
- Keterlambatan barang
- Time schedule yang berubah-ubah
- Bongkar pekerjaan karena berubah desain
7. Cara mengatasi adanya kendala-kendala yang saya sampaikan antara lain:
- Mengenai perubahan desain dari RSUD langsung kami bicarakan dengan konsultan
perencana dan konsultan perencana segera info kepada kontraktor bahwa ada perubahan
desain di beberapa bagian tempat, agar terhindar tidak diteruskannya pekerjaan yang akan
dirubah dan meminimalisir pembongkaran pekerjaan akibat perubahan desain tersebut.
- Meminta kontraktor agar mengerjakan pekerjaan yang mungkin bisa dikerjakan terlebih
dahulu sembari menunggu unit lift dating dan waktu tidak terbuang sia-sia.
- Mempermudah administrasi pekerjaan agar bisa mengurangi keterlambatan waktu yang
berlebihan.
LAPORAN PENELITIAN
(Hasil Interview)

Narasumber : Lindawati
Jabatan : Subkontraktor Lift
Tanggal : 28 November 2021
Waktu : 16.08 – 16.21

Pertanyaan :
1. Apakah pekerjaan Pembangunan Ruang ICU di RSUD Pandan Arang berjalan dengan
lancar?
2. Apabila ada kendala selama pekerjaan, apa saja kendala yang terjadi selama proyek
berlangsung?
3. Kendala yang terjadi pada proyek, apakah mengakibatkan adanya perubahan kontrak?
4. Pada bagian mana saja isi dari kontrak yang mengalami perubahan?
5. Apa saja faktor yang mengakibatkan terjadinya perubahan kontrak pada proyek tersebut?
6. Bagaimana dampak pengaruh dari faktor penyebab terjadinya perubahan kontrak tersebut?
7. Bagaimana anda mengatasi dampak yang terjadi pada proyek agar proyek tetap selesai
dengan baik?

Jawaban :
1. Tidak begitu lancar, karena ada sedikit kendala.
2. Terlambatnya unit lift yang import dari China.
3. Muncul addendum kontrak karena perpanjangan waktu. Jikalau tidak perpanjang waktu tidak
akan bisa tepat waktu untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan tersebut.
4. Masa pelaksanan pekerjaan, yang awalnya 150 hari kalender jadi 162 hari kalender.
5. Factor penyebabnya kondisi yang tidak terduga sih, yaitu kondisi covid saat ini apalagi ini
barang import dari China dimana China sendiri negara asal covid muncul jadi pengurusan
tidak mudah dan lumayan memakan waktu banyak.
6. Kontraktor pelaksana jadi kewalahan, karena yang seharusnya bisa mengerjakan ruang di
sekitar rumah lift jadi tidak bisa mengerjakan pekerjaan tersebut karena sparepart lift yang
lumayan besar dan butuh space yang luas tidak memungkinkan untuk mengerjakan ruang
tersebut sebelum lift dimasukkan dan dirangkai.
7. Solusi agar pekerjaan terlaksana dan selesai sebelum akhir tahun yaitu dari pihak
subkontraktor lift meminta kepada pihak RSUD untuk diberikemudahan dalam pengurusan
administrasi untuk pendukung pekerjaan.
Data Responden Pertanyaan

NO Responden Terjadinya Dampak No ASPEK KONSTRU


Kategori Pengalaman
Jabatan Pendidikan Kepemilikian Jenis Proyek Jenis Kontrak Nilai Proyek Durasi Proyek Addendum Addendum
Perusahaan Bekerja F1 F2 F3 F4 F5
kontrak/CCO kontrak/CCO
1 Resp. 1 C E A B C A C C A B C 1 2 2 2 2 2
2 Resp. 2 B E B A A A E D A A C 2 3 2 2 3 3
3 Resp. 3 A E A A E A E B A B C 3 4 3 3 3 3
4 Resp. 4 A D A C A A C B B A A 4 3 2 2 2 2
5 Resp. 5 C E B A C A C C A A A 5 3 3 2 3 3
6 Resp. 6 C E C C B C C E B B C 6 3 3 3 3 3
7 Resp. 7 C E B A B B B C C A C 7 3 2 3 2 3
8 Resp. 8 B E C A A B C D D A C 8 3 3 2 2 4
9 Resp. 9 C E C A C A A C A A C 9 3 4 3 2 4
10 Resp. 10 C E B A B B B D B A B 10 3 3 3 2 3
11 Resp. 11 A E C C A C B B A A C 11 2 2 2 2 1
12 Resp. 12 C A C C E C B D B A C 12 2 2 2 2 2
13 Resp. 13 C E B A E C C C A A A 13 2 1 1 3 4
14 Resp. 14 B E A C E A B C C A A 14 3 2 2 2 3
15 Resp. 15 C E B C B A C C A A C 15 3 2 2 3 3
16 Resp. 16 C E B A E A C C A A C 16 2 2 1 2 2
17 Resp. 17 B E B A A A C A B A A 17 3 3 2 3 2
18 Resp. 18 B A C D E A C B B A C 18 2 1 1 2 3
19 Resp. 19 B E C C B D B E C A C 19 4 3 2 2 3
20 Resp. 20 B E B B C A C C A A E 20 4 4 3 2 2
ΣA 3 2 4 10 5 12 1 1 10 17 5 1 0 2 3 0 1
ΣB 7 0 9 2 5 3 6 4 6 3 1 2 6 9 11 13 6
ΣC 10 0 7 7 4 4 11 9 3 0 13 3 11 7 6 7 10
ΣD 0 1 0 1 0 1 0 4 1 0 0 4 3 2 0 0 3
ΣE 0 17 0 0 6 0 2 2 0 0 1
ΣF 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 ∑ 20 20 20 20 20

Jumlah 57 49 43 47 55
Mean (x) 2,85 2,45 2,15 2,35 2,75
Ranking 1 8 11 9 2
IKR 0,71 0,61 0,54 0,59 0,69
∑ Mean 2,54
∑ Ranking 1
REKAP DATA KUESIONER TERJADINYA CCO (CONTRACT CHANGE ORDER) PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

Faktor-faktor penyebab terjadinya CCO (Contract Change Order) Pelaksanaan Proyek Konstruksi Dampak pengaruh adanya CCO (Contract Change Order) dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi

ASPEK KONSTRUKSI ASPEK ADMINISTRASI ASPEK SUMBER DAYA ASPEK WAKTU ASPEK BIAYA ASPEK MUTU

F6 F7 F8 F9 F10 F11 F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 F9 F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 D1 D2 D3 D4 D5 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D1
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2
3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 4 2 3 2 2 1 2 2 2 3 3 4 2 2 3 2 3 2 2 3 2 4 2 3 3 2 3 2 1 1 1 2 4
3 3 2 2 2 3 2 2 1 1 1 3 3 3 2 2 2 2 3 4 3 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 4 4 3 4 2 2 3 2 1 1 2 2 4 3 4 4 2 3 2 2 2 3 3 2
3 2 4 4 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2
3 2 2 3 3 2 1 1 1 1 2 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 3 3 2 3 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 3 2 2 3 3 2 2
3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2
2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 1
2 3 2 3 3 2 2 3 2 4 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 2 2 2 1 3 2 2 2
2 1 1 2 3 2 1 1 3 2 2 3 3 2 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2
3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
3 2 2 3 3 4 4 4 2 2 2 3 2 3 4 2 3 2 2 3 3 4 2 4 2 4 4 2 3 3 2 2 2 2 2
0 1 1 0 0 0 4 4 4 3 2 1 2 0 1 2 3 2 3 3 3 3 4 1 2 2 2 3 1 1 3 2 2 1 2
6 11 10 9 7 11 12 10 11 11 13 7 8 7 12 13 9 12 12 11 10 8 12 5 8 5 4 9 2 9 7 7 6 9 8
14 8 7 9 13 8 3 5 5 5 5 11 8 11 3 4 8 6 5 5 7 8 4 10 8 10 10 6 15 8 8 10 12 10 8
0 0 2 2 0 1 1 1 0 1 0 1 2 2 4 1 0 0 0 1 0 1 0 4 2 3 4 2 2 2 2 1 0 0 2

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

54 47 50 53 53 50 41 43 41 44 43 52 50 55 50 44 45 44 42 44 44 47 40 57 50 54 56 47 58 51 49 50 50 49 50
2,70 2,35 2,50 2,65 2,65 2,50 2,05 2,15 2,05 2,20 2,15 2,60 2,50 2,75 2,50 2,20 2,25 2,20 2,10 2,20 2,20 2,35 2,00 2,85 2,50 2,70 2,80 2,35 2,90 2,55 2,45 2,50 2,50 2,45 2,50
3 9 6 4 4 6 8 6 8 5 6 2 3 1 3 3 2 3 7 3 3 1 8 1 4 3 2 5 1 2 5 3 3 5 4
0,68 0,59 0,63 0,66 0,66 0,63 0,51 0,54 0,51 0,55 0,54 0,65 0,63 0,69 0,63 0,55 0,56 0,55 0,53 0,55 0,55 0,59 0,50 0,71 0,63 0,68 0,70 0,59 0,73 0,64 0,61 0,63 0,63 0,61 0,63
2,54 2,33 2,19 2,64 3,07 2,14
1 2 3 2 1 3
laksanaan Proyek Konstruksi Tindakan/solusi yang tepat dalam mengatasi dampak pengaruh yang terjadi akibat adanya CCO dalam Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi

ASPEK MUTU ASPEK WAKTU ASPEK BIAYA ASPEK MUTU

D2 D3 D4 T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10


2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3
3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 2 4 4 3 2 4 3 4 3 3 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 2 1
3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3
4 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
1 2 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2
2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2
2 3 2 3 2 3 2 1 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 4 3 4 4 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1
6 6 8 2 4 6 5 5 3 6 5 5 4 6 6 3 3 5 4 6 3 6 5 6 5 4 6 5 3 2 2 4 4
10 11 9 14 13 9 10 11 14 9 11 11 12 10 10 12 14 12 13 11 14 12 10 9 12 14 12 12 13 14 15 14 13
3 3 2 4 3 5 5 3 3 5 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 4 4 3 2 2 3 4 3 3 2 2

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

55 57 52 62 59 59 60 56 60 59 59 59 57 55 55 59 60 58 56 57 57 56 57 56 58 58 56 58 61 59 61 58 56
2,75 2,85 2,60 3,10 2,95 2,95 3,00 2,80 3,00 2,95 2,95 2,95 2,85 2,75 2,75 2,95 3,00 2,90 2,80 2,85 2,85 2,80 2,85 2,80 2,90 2,90 2,80 2,90 3,05 2,95 3,05 2,90 2,80
2 1 3 1 4 4 2 10 2 4 4 4 9 9 9 2 1 3 7 4 4 7 4 8 4 4 8 4 1 3 1 4 8
0,69 0,71 0,65 0,78 0,74 0,74 0,75 0,70 0,75 0,74 0,74 0,74 0,71 0,69 0,69 0,74 0,75 0,73 0,70 0,71 0,71 0,70 0,71 0,70 0,73 0,73 0,70 0,73 0,76 0,74 0,76 0,73 0,70
2,14 2,95 2,85 2,91
3 1 3 2
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA CONTRACT CHANGE ORDER (CCO) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PELA

Kode Indikator Faktor-faktor penyebab terjadinya CCO (Contract Change Order) Pelaksanaan Proyek Konstruksi Kode Indikator Dampak pengaruh adanya CCO (Contract Change Order ) dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi
F1 Perubahan desain selama proyek berlangsung D1 Perubahan planning dan desain selama proyek berlangsung
F2 Perubahan metode kerja selama proyek berlangsung D2 Kekurangan waktu untuk proses recovery akibat kegagalan dalam proses desain
F3 Koordinasi yang kurang baik antar penyedia jasa konstruksi D3 Aspek Waktu Penjadwalan proyek yang berubah-ubah
F4 Kesalahan dan kelalaian dalam penentuan estimasi volume. D4 Sering terjadinya keterlambatan pekerjaan
F5 Ketidaksesuaian antara gambar dengan kondisi lapangan (tidak sesuai dengan kontrak) D5 Tidak tersedianya tempat bongkar material dalam skala besar
Aspek
F6 Penambahan dan Pengurangan scope pekerjaan
Konstruksi
F7 Penyelidikan lapangan yang kurang lengkap Kode Indikator Dampak pengaruh adanya CCO (Contract Change Order ) dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi
F8 Pertimbangan keamanan dan perlindungan lapangan D1 Terjadinya cost over runs (pembengkakan biaya) saat pelaksanaan pekerjaan
F9 Kejadian yang tidak bisa diprediksi D2 Kerusakan kondisi lapangan pada saat kegiatan pembangunan proyek
F10 Perubahan spesifikasi mutu material dan bahan D3 Rencana Anggaran Biaya yang tidak sesuai dengan dana yang tersedia
Aspek Biaya
F11 Percepatan dan perlambatan pekerjaan D4 Rusaknya peralatan yang digunakan di proyek
D5 Pembongkaran pekerjaan yang sudah selesai akibat adanya penambahan atau pengurangan pekerjaan
Kode Indikator Faktor-faktor penyebab terjadinya CCO (Contract Change Order) Pelaksanaan Proyek Konstruksi D6 Material tidak terpakai karena adanya perubahan desain dan spesifikasi
F1 Peraturan yang selalu berubah
F2 Jadwal yang tidak tentu Kode Indikator Dampak pengaruh adanya CCO (Contract Change Order ) dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi
F3 Kurangnya kontrol dan team work dalam menangani masalah di lapangan D1 Mutu material tidak sesuai dengan spesifikasi
F4 Kurangnya informasi tentang keadaan lapangan D2 Hasil pekerjaan saat pelaksanaan sesuai dengan perencanaan
Aspek Aspek Mutu
F5 Kurangnya antisipasi terhadap keadaan mendadak D3 Hasil perencanaan yang optimal
Administrasi
F6 Keterlambatan material D4 Kualitas bahan tidak sesuai dilapangan
F7 Keterlambatan dalam menyetujui gambar, desain kontrak dan klarifikasi
F8 Perubahan harga material dan volume pekerjaan
F9 Keterlambatan pembayaran oleh owner

Kode Indikator Faktor-faktor penyebab terjadinya CCO (Contract Change Order) Pelaksanaan Proyek Konstruksi
F1 Kurangnya pengalaman dan pengetahuan pekerja
F2 Kurangnya komunikasi antara pelaksana lapangan dengan pengawas/perencana
F3 Bekerja tidak sesuai prosedur
F4 Aspek Sumber Pengendalian material yang kurang baik
F5 Daya Kegagalan menyuplai tenaga kerja ahli
F6 Kinerja berbagai pihak konstruksi yang kurang bagus
F7 Kurangnya kesadaran pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
F8 Kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan
(CCO) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

Kode Indikator Tindakan/solusi yang tepat dalam mengatasi dampak pengaruh yang terjadi akibat adanya CCO dalam Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
T1 Mempermudah proses persetujuan dalam perubahan desain yang dapat mempersingkat waktu
T2 Mencari informasi yang bisa membantu mempercepat proses recovery supaya tidak ada tambahan biaya yang perlu dikeluarkan
T3 Mengadakan rapat kerja agar tidak terjadi miss komunikasi antara semua pihak, sehingga keterlambatan dapat dicegah atau diminimalisir
T4 Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi
T5 Melakukan evaluasi terhadap jadwal proyek dan mengenali lintasan kritis yang memberikan pengaruh dominan terhadap pelaksanaan keseluruhan proyek
Aspek Waktu
T6 Mengusahakan percepatan pada lintasan kritis apabila terjadi keterlambatan
T7 Pengalihan menggunakan metode lain dalam pekerjaan khusus di proyek sehingga dapat dialihkan dengan menggunakan alat lain
T8 Pengalihan pekerjaan lain yang dapat dikerjakan saat kondisi cuaca buruk
T9 Menganalisa terhadap kendala-kendala yang terjadi di lapangan kemudian mengejar keterlambatan progres yang terjadi dengan cepat dan tepat
T10 Melakukan kontrol dan monitoring terhadap jumlah tenaga kerja yang digunakan sehingga jumlah tenaga kerja dapat tercapai sesuai kebutuhan dan pekerjaan dapat selesai tepat waktu

Kode Indikator Tindakan/solusi yang tepat dalam mengatasi dampak pengaruh yang terjadi akibat adanya CCO dalam Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
T1 Melakukan evaluasi perkiraan perubahan volume pekerjaan terhadap segala permasalahan proyek, serta melaporkan kepada pemberi tugas sebagai bahan pembuatan keputusan
T2 Memimpin dan mengadakan rapat khusus apabila terjadi penyimpangan terhadap pelaksanaan konstruksi
T3 Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan sebelum terjun kelapangan agar tidak ada kesalahan pekerjaan
T4 Diadakan proses monitoring secara berkala untuk mengendalikan perkembangan perubahan sehingga meminimalisir terjadinya cost over run (pembengkakan biaya) selama pelaksanaan pekerjaan
T5 Memeriksa dan melakukan pengukuran terhadap volume pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor
Aspek Biaya
T6 Melakukan evaluasi dan perhitungan prestasi pekerjaan yang telah benar memenuhi spesifikasi sesuai kontrak
T7 Mengontrol dan mengoreksi estimasi biaya pengeluaran proyek
T8 Membantu owner dalam menyusun anggaran biaya dan lingkup pekerjaan disesuaikan dengan anggaran yang tersedia
T9 Melakukan controlling terhadap pengeluaran didalam pengeluaran proyek
T10 Melakukan controlling terhadap pengeluaran diluar pengeluaran proyek

Kode Indikator Tindakan/solusi yang tepat dalam mengatasi dampak pengaruh yang terjadi akibat adanya CCO dalam Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
T1 Mengontrol dan mengurangi permasalahan yang terjadi antara desain dengan pelaksanaan
T2 Mengecek dan mengontrol mutu material, agar sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan
T3 Memilih dan menggunakan tenaga ahli yang sudah memiliki sertifikat keahlian sehingga pelaksanaan konstruksi dapat berjalan tepat mutu
T4 Menyelenggarakan dan memimpin rapat berkala dalam rangka pengendalian mutu pelaksanaan konstruksi di lapangan
T5 Menjamin terlaksananya commissioning dengan diawasi oleh Tim Perencana dan MK serta melaporkannya kepada Pemberi Tugas
Aspek Mutu
T6 Memastikan bahan yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi teknik
T7 Mengawasi, menolak atau memberikan persetujuan atas spesifikasi material yang ditempatkan dilapangan agar memenuhi persyaratan dan tes material telah dilaksanakan dengan benar
T8 Melakukan monitoring dan pengawasan pekerjaan dengan cermat
T9 Menyediakan danmemberikan layanan konsultasi pada tahap perencanaan sehingga hasil perencanaan bisa mencapai sasaran mutu yang diinginkan
T10 Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pengendalian bahan
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN KORESPONDEN

Kepada :
Yth. Bapak/Ibu ............................
Di Tempat

Dengan hormat,
Kami yang bertanda tangan di bawah ini selaku mahasiswa Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Sipil Universitas Semarang :
Nama : Selly Mardiana
NIM : C.131.17.0187; dan
Nama : Intan Nofita Sari
NIM : C.131.17.0206

Akan melakukan penelitian Tugas Akhir Strata Satu (S1) dengan judul :
“FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA CONTRACT CHANGE ORDER
(CCO) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PELAKSANAAN PROYEK
KONSTRUKSI PEMBANGUNAN RUANG ICU RSUD PANDAN ARANG
KABUPATEN BOYOLALI”
Berkaitan dengan hal tersebut, sekiranya Bapak/Ibu selaku pihak yang
berkonstribusi dalam pekerjaan di dunia konstruksi, dapat berkenan untuk mengisi
kuesioner yang terlampir dengan jawaban sesuai dengan fakta yang ada. Jawaban
yang telah diberikan Bapak/Ibu kepada kami akan kami jamin kerahasiaannya dan
hanya digunakan sebagai bahan penyusunan Tugas Akhir.
Demikian surat permohonan ini kami sampaikan, terima kasih atas
kerjasama Bapak/Ibu berikan.
Semarang, November 2021

Penyusun
A. DATA RESPONDEN
(Berikan tanda lingkaran/(x) pada jawaban yang Bapak/Ibu pilih )

1. Satuan perusahaan tempat Bapak /Ibu bekerja


a. Konsultan Perencana
b. Konsultan Pengawas
c. Kontraktor
2. Jabatan Bapak/Ibu ditempat bekerja
a. Direktur Utama
b. Wakil Direktur
c. Project Manager
d. Site Manager
e. Staf Teknik
f. Lainnya, sebutkan .....................
3. Sudah berapa lama bekerja dibidang konstruksi
a. < 1 Tahun
b. 1 s/d 5 tahun
c. > 5 tahun
4. Pendidikan Terakhir
a. SMA/SMK
b. D3
c. S1
d. S2
e. S3
f. Lainnya,sebutkan .....................
5. Apakah Bapak/Ibu mengetahui mengenai Addendum kontrak/Contract
Change Order (CCO)?
a. Ya, saya tahu
b. Tidak tahu
6. Seberapa sering Bapak/Ibu menjumpai proyek dengan adanya Addendum
kontrak/Contract Change Order (CCO)?
a. Tidak pernah
b. hanya 1 kali
c. 2 - 5 kali
d. 6 - 10 kali
e. > 10 kali

B. DATA PROYEK
(Berikan tanda lingkaran/(x) pada jawaban yang Bapak/Ibu pilih )

1. Jenis kepemilikan
a. Pemerintah
b. BUMN
c. Swasta Nasional
d. Swasta Asing
e. Perorangan
f. Lainnya, sebutkan .....................
2. Jenis Proyek
a. Bangunan Gedung
b. Bangunan Air
c. Jalan dan Jembatan
d. Lainnya, sebutkan .....................
3. Jenis Kontrak Proyek
a. Fixed Lumpsum Price
b. Unit Price
c. Lumpsum and Unit Price
d. Cost Plus Fee
e. Design and Built
f. Lainnya, sebutkan .....................
4. Berapa nilai proyek terakhir atau yang sedang dikerjakan ?
a. < Rp. 100.000.000,00
b. Rp. 100.000.000,00 - Rp. 1.000.000.000,00
c. Rp. 1.000.000.000,00 - Rp. 10.000.000.000,00
d. Rp. 10.000.000.000,00 - Rp. 100.000.000.000,00
e. Rp. 100.000.000.000,00 - Rp. 1.000.000.000.000,00
f. > Rp. 1.000.000.000.000,00
5. Rata – rata durasi proyek yang dilaksanakan ?
a. < 1 Tahun
b. 1 - 2 Tahun
c. 2 - 5 Tahun
d. > 5 Tahun
6. Apakah adanya perubahan pekerjaan dan/atau kontrak pada proyek yang
sedang Bapak/Ibu kerjakan mengakibatkan terjadinya Addendum
kontrak/Contract Change Order (CCO)?
a. Ya, terjadi CCO
b. Tidak, hanya addendum kontrak
7. Apabila terjadinya CCO/Addendum kontrak pada proyek yang sedang
Bapak/Ibu kerjakan akankah berdampak pada proyek tersebut? Jika
berdampak pada bidang apa dampak tersebut terjadi?
a. Waktu
b. Mutu
c. Biaya
d. Tidak berdampak
e. Lainnya, sebutkan .....................
PENJELASAN SINGKAT MENGENAI CCO (CONTRACT CHANGE
ORDER)

Contract Change Order adalah surat kesepakatan berupa perjanjian tertulis


yang ditandatangani antara pemilik dan kontraktor setelah setuju untuk
menegaskan adanya perubahan dan jumlah kompensasi biaya dan waktu
pelaksanaan kepada kontraktor yang terjadi pada tahap pelaksanaan proyek,
setelah pendatanganan kontrak kerja antara pemilik dan kontraktor.

Addendum dan Amandemen Kontrak merupakan produk lanjutan dari


Contract Change Order (CCO). Jika terjadi CCO berarti akan terjadi
addendum atau amandemen kontrak, sedangkan jika terjadi addendum atau
amandemen belum tentu telah terjadi CCO. Hal ini dikarenakan addendum
atau amandemen bisa hanya merubah atau menambah isi atau pasal yang
terdapat dalam kontrak tanpa merubah ruang lingkup pekerjaan sehingga
addendum atau amandemen tidak selalu diikuti dengan CCO.
C.1. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA CCO (CONTRACT
CHANGE ORDER) PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

Pada bagian ini, pernyataan akan berhubungan mengenai faktor-faktor


penyebab terjadinya CCO (Contract Change Order) Pelaksanaan Proyek
Konstruksi terutama dinilai dari aspek dasar manajemen konstruksi P
(Planning/Perencanaan), O (organizing/Pengorganisasian), A (Actuating/
Pelaksanaan) dan C (Controlling/Pengendalian).

PETUNJUK PENGISIAN
a. Berikan tanda cheklist ( v ) atau tanda silang ( x ) pada kotak yang
sesuai, untuk tingkat frekuensi terjadinya pengendalian change dalam
usaha untuk meminimalkan perubahan beserta dampak change order
terhadap kinerja konstruksi proyek.

b. Berikan tanda cheklist ( v ) atau tanda silang ( x ) pada kotak 1,2,3, dan
4 untuk masing-masing tingkat frekuensi.

c. Dimana keterangan untuk skala pengukuran tingat frekuensi :


1. Tidak Pernah Terjadi, pada perubahan pekerjaan konstruksi yang
terjadi.
2. Jarang Terjadi, change order dilaksanakan ≤ 50% dari
keseluruhan perubahan konstruksi yang terjadi.
3. Sering Terjadi, change order dilaksanakan > 50% dari
keseluruhan perubahan konstruksi yang terjadi.
4. Selalu Terjadi, pada setiap perubahan pekerjaan konstruksi yang
terjadi.
1. Faktor-faktor penyebab terjadinya CCO (Contract Change Order) Pelaksanaan Proyek
Konstruksi.

No Indikator Pernyataan 1 2 3 4

1 Konstruksi 1 Perubahan desain selama proyek


berlangsung.

2 Perubahan metode kerja selama proyek


berlangsung.

3 Koordinasi yang kurang baik antar penyedia


jasa konstruksi.

4 Kesalahan dan kelalaian dalam penentuan


estimasi volume.

5 Ketidaksesuaian antara gambar dengan


kondisi lapangan (tidak sesuai dengan
kontrak).

6 Penambahan dan Pengurangan scope


pekerjaan

7 Penyelidikan lapangan yang kurang lengkap

8 Pertimbangan keamanan dan perlindungan


lapangan

9 Kejadian yang tidak bisa diprediksi

10 Perubahan spesifikasi mutu material dan


bahan

11 Percepatan dan perlambatan pekerjaan.

2 Administrasi 1 Peraturan yang selalu berubah.

2 Jadwal yang tidak tentu

3 Kurangnya kontrol dan team work dalam


menangani masalah di lapangan

4 Kurangnya informasi tentang keadaan


lapangan

5 Kurangnya antisipasi terhadap keadaan


mendadak
6 Keterlambatan material

7 Keterlambatan dalam menyetujui gambar,


desain kontrak dan klarifikasi

8 Perubahan harga material dan volume


pekerjaan

9 Keterlambatan pembayaran oleh owner.

3 Sumber 1 Kurangnya pengalaman dan pengetahuan


Daya pekerja.

2 Kurangnya komunikasi antara pelaksana


lapangan dengan pengawas/perencana.

3 Bekerja tidak sesuai prosedur

4 Pengendalian material yang kurang baik.

5 Kegagalan menyuplai tenaga kerja ahli

6 Kinerja berbagai pihak konstruksi yang


kurang bagus

7 Kurangnya kesadaran pemakaian Alat


Pelindung Diri (APD).

8 Kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan


C.2. DAMPAK PENGARUH ADANYA CCO (CONTRACT CHANGE ORDER)
PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

Pada bagian ini, pernyataan akan berhubungan mengenai Dampak pengaruh adanya
CCO dalam pekerjaan konstruksi terhadap waktu, biaya, mutu pekerjaan yang sedang
dikerjakan dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi terutama dinilai dari aspek dasar
manajemen konstruksi P (Planning/Perencanaan), O (organizing/Pengorganisasian), A
(Actuating/Pelaksanaan) dan C (Controlling/Pengendalian).

PETUNJUK PENGISIAN
a. Berikan tanda cheklist ( v ) atau tanda silang ( x ) pada kotak yang sesuai, untuk
tingkat pengaruh terjadinya pengendalian change dalam usaha untuk
meminimalkan perubahan beserta dampak change order terhadap kinerja
konstruksi proyek.

b. Berikan tanda cheklist ( v ) atau tanda silang ( x ) pada kotak 1,2,3, dan 4 untuk
masing-masing tingkat pengaruh.

c. Dimana keterangan untuk skala pengukuran tingat frekuensi :


1. Tidak Ada Pengaruh, pada kinerja konstruksi proyek.
2. Kurang Berpengaruh, berpengaruh hanya pada kinerja pekerjaan konstruksi
yang mengalami perubahan.
3. Cukup Berpengaruh, berpengaruh pada kinerja pekerjaan konstruksi yang
mengalami perubahan dan pekerjaan lainnya termasuk pekerjaan kritis
konstruksi.
4. Sangat Berpengaruh, sehingga mempengaruhi kinerja proyek keseluruhan.
2. Dampak pengaruh adanya CCO (Contract Change Order) dalam Pelaksanaan Proyek
Konstruksi.

No Indikator Pernyataan 1 2 3 4

1 Waktu 1 Perubahan planning dan desain selama


proyek berlangsung.

2 Kekurangan waktu untuk proses recovery


akibat kegagalan dalam proses desain.

3 Penjadwalan proyek yang berubah-ubah.

4 Sering terjadinya keterlambatan pekerjaan.

5 Tidak tersedianya tempat bongkar material


dalam skala besar.

2 Biaya 1 Terjadinya cost over runs (pembengkakan


biaya) saat pelaksanaan pekerjaan

2 Kerusakan kondisi lapangan pada saat


kegiatan pembangunan proyek.

3 Rencana Anggaran Biaya yang tidak sesuai


dengan dana yang tersedia.

4 Rusaknya peralatan yang digunakan di


proyek.

5 Pembongkaran pekerjaan yang sudah


selesai akibat adanya penambahan atau
pengurangan pekerjaan

6 Material tidak terpakai karena adanya


perubahan desain dan spesifikasi

3 Mutu 1 Mutu material tidak sesuai spesifikasi.

2 Hasil pekerjaan saat pelaksanaan sesuai


dengan perencanaan.

3 Hasil perencanaan yang optimal.

4 Kualitas bahan tidak sesuai dilapangan.


C.3. TINDAKAN/SOLUSI YANG TEPAT DALAM MENGATASI DAMPAK
PENGARUH YANG TERJADI AKIBAT ADANYA CCO (CONTRACT CHANGE
ORDER) PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

Pada bagian ini, pernyataan akan berhubungan mengenai Penyelesaian mengatasi


dampak pengaruh yang terjadi akibat adanya CCO dalam Pelaksanaan Proyek
Konstruksi terutama dinilai dari aspek dasar manajemen konstruksi P
(Planning/Perencanaan), O (organizing/Pengorganisasian), A (Actuating/ Pelaksanaan)
dan C (Controlling/Pengendalian).

PETUNJUK PENGISIAN
a. Berikan tanda cheklist ( v ) atau tanda silang ( x ) pada kotak yang sesuai, untuk
tingkat pengaruh terjadinya pengendalian change dalam usaha untuk
meminimalkan perubahan beserta dampak change order terhadap kinerja
konstruksi proyek.

b. Berikan tanda cheklist ( v ) atau tanda silang ( x ) pada kotak 1,2,3, dan 4 untuk
masing-masing tingkat pengaruh.

c. Dimana keterangan untuk skala pengukuran tingat kepentingan :


1. Tidak Tepat, sehingga dampak pengaruh tidak bisa diselesaikan.
2. Kurang Tepat, sehingga solusi bisa dilakukan namun bukanlah sebuah
prioritas.
3. Tepat, sehingga dampak pengaruh dapat ditangani namun tidak sepenuhnya
selesai.
4. Sangat Tepat, sehingga dapat mengatasi dampak pengaruh hingga selesai.
3. Tindakan/solusi yang tepat dalam mengatasi dampak pengaruh yang terjadi akibat
adanya CCO dalam Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.

No Indikator Pernyataan 1 2 3 4

1 Waktu 1 Mempermudah proses persetujuan dalam


perubahan desain yang dapat
mempersingkat waktu.

2 Mencari informasi yang bisa membantu


mempercepat proses recovery supaya tidak
ada tambahan biaya yang perlu
dikeluarkan.

3 Mengadakan rapat kerja agar tidak terjadi


miss komunikasi antara semua pihak,
sehingga keterlambatan dapat dicegah atau
diminimalisir.

4 Mengumpulkan data dan informasi di


lapangan untuk memecahkan persoalan
yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.

5 Melakukan evaluasi terhadap jadwal


proyek dan mengenali lintasan kritis yang
memberikan pengaruh dominan terhadap
pelaksanaan keseluruhan proyek.

6 Mengusahakan percepatan pada lintasan


kritis apabila terjadi keterlambatan.

7 Pengalihan menggunakan metode lain


dalam pekerjaan khusus di proyek sehingga
dapat dialihkan dengan menggunakan alat
lain.

8 Pengalihan pekerjaan lain yang dapat


dikerjakan saat kondisi cuaca buruk.

9 Menganalisa terhadap kendala-kendala


yang terjadi di lapangan kemudian
mengejar keterlambatan progres yang
terjadi dengan cepat dan tepat.

10 Melakukan control dan monitoring


terhadap jumlah tenaga kerja yang
digunakan sehingga jumlah tenaga kerja
dapat tercapai sesuai kebutuhan dan
pekerjaan dapat selesai tepat waktu.

2 Biaya 1 Melakukan evaluasi perkiraan perubahan


volume pekerjaan terhadap segala
permasalahan proyek, serta melaporkan
kepada pemberi tugas sebagai bahan
pembuatan keputusan.

2 Memimpin dan mengadakan rapat khusus


apabila terjadi penyimpangan terhadap
pelaksanaan konstruksi.

3 Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan


sebelum terjun kelapangan agar tidak ada
kesalahan pekerjaan.

4 Diadakan proses monitoring secara berkala


untuk mengendalikan perkembangan
perubahan sehingga meminimalisir
terjadinya cost over run (pembengkakan
biaya) selama pelaksanaan pekerjaan

5 Memeriksa dan melakukan pengukuran


terhadap volume pekerjaan yang
dilaksanakan kontraktor.

6 Melakukan evaluasi dan perhitungan


prestasi pekerjaan yang telah benar
memenuhi spesifikasi sesuai kontrak.

7 Mengontrol dan mengoreksi estimasi biaya


pengeluaran proyek.

8 Membantu owner dalam menyusun


anggaran biaya dan lingkup pekerjaan
disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.

9 Melakukan controlling terhadap


pengeluaran didalam pengeluaran proyek.

10 Melakukan controlling terhadap


pengeluaran diluar pengeluaran proyek.

3 Mutu 1 Mengontrol dan mengurangi permasalahan


yang terjadi antara desain dengan
pelaksanaan.

2 Mengecek dan mengontrol mutu material,


agar sesuai dengan spesifikasi yang
diinginkan.

3 Memilih dan menggunakan tenaga ahli


yang sudah memiliki sertifikat keahlian
sehingga pelaksanaan konstruksi dapat
berjalan tepat mutu.

4 Menyelenggarakan dan memimpin rapat


berkala dalam rangka pengendalian mutu
pelaksanaan konstruksi di lapangan.

5 Menjamin terlaksananya commissioning


dengan diawasi oleh Tim Perencana dan
MK serta melaporkannya kepada Pemberi
Tugas.

6 Memastikan bahan yang digunakan harus


sesuai dengan spesifikasi teknik.

7 Mengawasi, menolak atau memberikan


persetujuan atas spesifikasi material yang
ditempatkan dilapangan agar memenuhi
persyaratan dan tes material telah
dilaksanakan dengan benar.

8 Melakukan monitoring dan pengawasan


pekerjaan dengan cermat.

9 Menyediakan danmemberikan layanan


konsultasi pada tahap perencanaan
sehingga hasil perencanaan bisa mencapai
sasaran mutu yang diinginkan.

10 Menganalisa faktor-faktor yang


mempengaruhi kinerja pengendalian bahan
C.4. BUKTI DOKUMEN PENDUKUNG
Pada bagian ini, pelampiran bukti dokumen pendukung adanya CCO pada proyek
responden. Dokumen pendukung yang dipergunakan sebagai bukti yang bisa
dipertanggungjawabkan pada saat pengisian kuesioner. Dokumen pendukung adanya
CCO antara lain :
- Kontrak dan Addendum Kontrak
- Mutual Check (MC)

PETUNJUK PENGISIAN
a. Tambahkan/lampirkan dokumen pendukung.
b. Pelampiran dokumen pendukung berupa dokumen kontak atau lainnya yang dapat
digunakan sebagai bukti bahwa proyek yang Bapak/Ibu kerjakan terjadi CCO.
c. Pelampiran dokumen dilakukan jika Bapak/Ibu berkenan untuk melampirkan
dokumen tersebut, apabila Bapak/Ibu tidak berkenan maka tidak perlu melampirkan
dokumen tersebut.
d. Apabila pada proyek Bapak/Ibu tidak terjadi CCO, maka Bapak/Ibu juga dapat
menghiraukan bagian ini.
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN KORESPONDEN

Kepada :
Yth. Bapak/Ibu ............................
Di Tempat

Dengan hormat,
Kami yang bertanda tangan di bawah ini selaku mahasiswa Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Sipil Universitas Semarang :
Nama : Selly Mardiana
NIM : C.131.17.0187; dan
Nama : Intan Nofita Sari
NIM : C.131.17.0206

Akan melakukan penelitian Tugas Akhir Strata Satu (S1) dengan judul :
“FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA CONTRACT CHANGE ORDER
(CCO) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PELAKSANAAN PROYEK
KONSTRUKSI PEMBANGUNAN RUANG ICU RSUD PANDAN ARANG
KABUPATEN BOYOLALI”
Berkaitan dengan hal tersebut, sekiranya Bapak/Ibu selaku pihak yang
berkonstribusi dalam pekerjaan di dunia konstruksi, dapat berkenan untuk mengisi
kuesioner yang terlampir dengan jawaban sesuai dengan fakta yang ada. Jawaban
yang telah diberikan Bapak/Ibu kepada kami akan kami jamin kerahasiaannya dan
hanya digunakan sebagai bahan penyusunan Tugas Akhir.
Demikian surat permohonan ini kami sampaikan, terima kasih atas
kerjasama Bapak/Ibu berikan.
Semarang, November 2021

Penyusun
A. DATA RESPONDEN
(Berikan tanda lingkaran/(x) pada jawaban yang Bapak/Ibu pilih )

1. Satuan perusahaan tempat Bapak /Ibu bekerja


a. Konsultan Perencana
b. Konsultan Pengawas
c. Kontraktor
2. Jabatan Bapak/Ibu ditempat bekerja
a. Direktur Utama
b. Wakil Direktur
c. Project Manager
d. Site Manager
e. Staf Teknik
f. Lainnya, sebutkan .....................
3. Sudah berapa lama bekerja dibidang konstruksi
a. < 1 Tahun
b. 1 s/d 5 tahun
c. > 5 tahun
4. Pendidikan Terakhir
a. SMA/SMK
b. D3
c. S1
d. S2
e. S3
f. Lainnya,sebutkan .....................
5. Apakah Bapak/Ibu mengetahui mengenai Addendum kontrak/Contract
Change Order (CCO)?
a. Ya, saya tahu
b. Tidak tahu
6. Seberapa sering Bapak/Ibu menjumpai proyek dengan adanya Addendum
kontrak/Contract Change Order (CCO)?
a. Tidak pernah
b. hanya 1 kali
c. 2 - 5 kali
d. 6 - 10 kali
e. > 10 kali

B. DATA PROYEK
(Berikan tanda lingkaran/(x) pada jawaban yang Bapak/Ibu pilih )

1. Jenis kepemilikan
a. Pemerintah
b. BUMN
c. Swasta Nasional
d. Swasta Asing
e. Perorangan
f. Lainnya, sebutkan .....................
2. Jenis Proyek
a. Bangunan Gedung
b. Bangunan Air
c. Jalan dan Jembatan
d. Lainnya, sebutkan .....................
3. Jenis Kontrak Proyek
a. Fixed Lumpsum Price
b. Unit Price
c. Lumpsum and Unit Price
d. Cost Plus Fee
e. Design and Built
f. Lainnya, sebutkan .....................
4. Berapa nilai proyek terakhir atau yang sedang dikerjakan ?
a. < Rp. 100.000.000,00
b. Rp. 100.000.000,00 - Rp. 1.000.000.000,00
c. Rp. 1.000.000.000,00 - Rp. 10.000.000.000,00
d. Rp. 10.000.000.000,00 - Rp. 100.000.000.000,00
e. Rp. 100.000.000.000,00 - Rp. 1.000.000.000.000,00
f. > Rp. 1.000.000.000.000,00
5. Rata – rata durasi proyek yang dilaksanakan ?
a. < 1 Tahun
b. 1 - 2 Tahun
c. 2 - 5 Tahun
d. > 5 Tahun
6. Apakah adanya perubahan pekerjaan dan/atau kontrak pada proyek yang
sedang Bapak/Ibu kerjakan mengakibatkan terjadinya Addendum
kontrak/Contract Change Order (CCO)?
a. Ya, terjadi CCO
b. Tidak, hanya addendum kontrak
7. Apabila terjadinya CCO/Addendum kontrak pada proyek yang sedang
Bapak/Ibu kerjakan akankah berdampak pada proyek tersebut? Jika
berdampak pada bidang apa dampak tersebut terjadi?
a. Waktu
b. Mutu
c. Biaya
d. Tidak berdampak
e. Lainnya, sebutkan .....................
PENJELASAN SINGKAT MENGENAI CCO (CONTRACT CHANGE
ORDER)

Contract Change Order adalah surat kesepakatan berupa perjanjian tertulis


yang ditandatangani antara pemilik dan kontraktor setelah setuju untuk
menegaskan adanya perubahan dan jumlah kompensasi biaya dan waktu
pelaksanaan kepada kontraktor yang terjadi pada tahap pelaksanaan proyek,
setelah pendatanganan kontrak kerja antara pemilik dan kontraktor.

Addendum dan Amandemen Kontrak merupakan produk lanjutan dari


Contract Change Order (CCO). Jika terjadi CCO berarti akan terjadi
addendum atau amandemen kontrak, sedangkan jika terjadi addendum atau
amandemen belum tentu telah terjadi CCO. Hal ini dikarenakan addendum
atau amandemen bisa hanya merubah atau menambah isi atau pasal yang
terdapat dalam kontrak tanpa merubah ruang lingkup pekerjaan sehingga
addendum atau amandemen tidak selalu diikuti dengan CCO.
C.1. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA CCO (CONTRACT
CHANGE ORDER) PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

Pada bagian ini, pernyataan akan berhubungan mengenai faktor-faktor


penyebab terjadinya CCO (Contract Change Order) Pelaksanaan Proyek
Konstruksi terutama dinilai dari aspek dasar manajemen konstruksi P
(Planning/Perencanaan), O (organizing/Pengorganisasian), A (Actuating/
Pelaksanaan) dan C (Controlling/Pengendalian).

PETUNJUK PENGISIAN
a. Berikan tanda cheklist ( v ) atau tanda silang ( x ) pada kotak yang
sesuai, untuk tingkat frekuensi terjadinya pengendalian change dalam
usaha untuk meminimalkan perubahan beserta dampak change order
terhadap kinerja konstruksi proyek.

b. Berikan tanda cheklist ( v ) atau tanda silang ( x ) pada kotak 1,2,3, dan
4 untuk masing-masing tingkat frekuensi.

c. Dimana keterangan untuk skala pengukuran tingat frekuensi :


1. Tidak Pernah Terjadi, pada perubahan pekerjaan konstruksi yang
terjadi.
2. Jarang Terjadi, change order dilaksanakan ≤ 50% dari
keseluruhan perubahan konstruksi yang terjadi.
3. Sering Terjadi, change order dilaksanakan > 50% dari
keseluruhan perubahan konstruksi yang terjadi.
4. Selalu Terjadi, pada setiap perubahan pekerjaan konstruksi yang
terjadi.
1. Faktor-faktor penyebab terjadinya CCO (Contract Change Order) Pelaksanaan Proyek
Konstruksi.

No Indikator Pernyataan 1 2 3 4

1 Konstruksi 1 Perubahan desain selama proyek


berlangsung.

2 Perubahan metode kerja selama proyek


berlangsung.

3 Koordinasi yang kurang baik antar penyedia


jasa konstruksi.

4 Kesalahan dan kelalaian dalam penentuan


estimasi volume.

5 Ketidaksesuaian antara gambar dengan


kondisi lapangan (tidak sesuai dengan
kontrak).

6 Penambahan dan Pengurangan scope


pekerjaan

7 Penyelidikan lapangan yang kurang lengkap

8 Pertimbangan keamanan dan perlindungan


lapangan

9 Kejadian yang tidak bisa diprediksi

10 Perubahan spesifikasi mutu material dan


bahan

11 Percepatan dan perlambatan pekerjaan.

2 Administrasi 1 Peraturan yang selalu berubah.

2 Jadwal yang tidak tentu

3 Kurangnya kontrol dan team work dalam


menangani masalah di lapangan

4 Kurangnya informasi tentang keadaan


lapangan

5 Kurangnya antisipasi terhadap keadaan


mendadak
6 Keterlambatan material

7 Keterlambatan dalam menyetujui gambar,


desain kontrak dan klarifikasi

8 Perubahan harga material dan volume


pekerjaan

9 Keterlambatan pembayaran oleh owner.

3 Sumber 1 Kurangnya pengalaman dan pengetahuan


Daya pekerja.

2 Kurangnya komunikasi antara pelaksana


lapangan dengan pengawas/perencana.

3 Bekerja tidak sesuai prosedur

4 Pengendalian material yang kurang baik.

5 Kegagalan menyuplai tenaga kerja ahli

6 Kinerja berbagai pihak konstruksi yang


kurang bagus

7 Kurangnya kesadaran pemakaian Alat


Pelindung Diri (APD).

8 Kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan


C.2. DAMPAK PENGARUH ADANYA CCO (CONTRACT CHANGE ORDER)
PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

Pada bagian ini, pernyataan akan berhubungan mengenai Dampak pengaruh adanya
CCO dalam pekerjaan konstruksi terhadap waktu, biaya, mutu pekerjaan yang sedang
dikerjakan dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi terutama dinilai dari aspek dasar
manajemen konstruksi P (Planning/Perencanaan), O (organizing/Pengorganisasian), A
(Actuating/Pelaksanaan) dan C (Controlling/Pengendalian).

PETUNJUK PENGISIAN
a. Berikan tanda cheklist ( v ) atau tanda silang ( x ) pada kotak yang sesuai, untuk
tingkat pengaruh terjadinya pengendalian change dalam usaha untuk
meminimalkan perubahan beserta dampak change order terhadap kinerja
konstruksi proyek.

b. Berikan tanda cheklist ( v ) atau tanda silang ( x ) pada kotak 1,2,3, dan 4 untuk
masing-masing tingkat pengaruh.

c. Dimana keterangan untuk skala pengukuran tingat frekuensi :


1. Tidak Ada Pengaruh, pada kinerja konstruksi proyek.
2. Kurang Berpengaruh, berpengaruh hanya pada kinerja pekerjaan konstruksi
yang mengalami perubahan.
3. Cukup Berpengaruh, berpengaruh pada kinerja pekerjaan konstruksi yang
mengalami perubahan dan pekerjaan lainnya termasuk pekerjaan kritis
konstruksi.
4. Sangat Berpengaruh, sehingga mempengaruhi kinerja proyek keseluruhan.
2. Dampak pengaruh adanya CCO (Contract Change Order) dalam Pelaksanaan Proyek
Konstruksi.

No Indikator Pernyataan 1 2 3 4

1 Waktu 1 Perubahan planning dan desain selama


proyek berlangsung.

2 Kekurangan waktu untuk proses recovery


akibat kegagalan dalam proses desain.

3 Penjadwalan proyek yang berubah-ubah.

4 Sering terjadinya keterlambatan pekerjaan.

5 Tidak tersedianya tempat bongkar material


dalam skala besar.

2 Biaya 1 Terjadinya cost over runs (pembengkakan


biaya) saat pelaksanaan pekerjaan

2 Kerusakan kondisi lapangan pada saat


kegiatan pembangunan proyek.

3 Rencana Anggaran Biaya yang tidak sesuai


dengan dana yang tersedia.

4 Rusaknya peralatan yang digunakan di


proyek.

5 Pembongkaran pekerjaan yang sudah


selesai akibat adanya penambahan atau
pengurangan pekerjaan

6 Material tidak terpakai karena adanya


perubahan desain dan spesifikasi

3 Mutu 1 Mutu material tidak sesuai spesifikasi.

2 Hasil pekerjaan saat pelaksanaan sesuai


dengan perencanaan.

3 Hasil perencanaan yang optimal.

4 Kualitas bahan tidak sesuai dilapangan.


C.3. TINDAKAN/SOLUSI YANG TEPAT DALAM MENGATASI DAMPAK
PENGARUH YANG TERJADI AKIBAT ADANYA CCO (CONTRACT CHANGE
ORDER) PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

Pada bagian ini, pernyataan akan berhubungan mengenai Penyelesaian mengatasi


dampak pengaruh yang terjadi akibat adanya CCO dalam Pelaksanaan Proyek
Konstruksi terutama dinilai dari aspek dasar manajemen konstruksi P
(Planning/Perencanaan), O (organizing/Pengorganisasian), A (Actuating/ Pelaksanaan)
dan C (Controlling/Pengendalian).

PETUNJUK PENGISIAN
a. Berikan tanda cheklist ( v ) atau tanda silang ( x ) pada kotak yang sesuai, untuk
tingkat pengaruh terjadinya pengendalian change dalam usaha untuk
meminimalkan perubahan beserta dampak change order terhadap kinerja
konstruksi proyek.

b. Berikan tanda cheklist ( v ) atau tanda silang ( x ) pada kotak 1,2,3, dan 4 untuk
masing-masing tingkat pengaruh.

c. Dimana keterangan untuk skala pengukuran tingat kepentingan :


1. Tidak Tepat, sehingga dampak pengaruh tidak bisa diselesaikan.
2. Kurang Tepat, sehingga solusi bisa dilakukan namun bukanlah sebuah
prioritas.
3. Tepat, sehingga dampak pengaruh dapat ditangani namun tidak sepenuhnya
selesai.
4. Sangat Tepat, sehingga dapat mengatasi dampak pengaruh hingga selesai.
3. Tindakan/solusi yang tepat dalam mengatasi dampak pengaruh yang terjadi akibat
adanya CCO dalam Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.

No Indikator Pernyataan 1 2 3 4

1 Waktu 1 Mempermudah proses persetujuan dalam


perubahan desain yang dapat
mempersingkat waktu.

2 Mencari informasi yang bisa membantu


mempercepat proses recovery supaya tidak
ada tambahan biaya yang perlu
dikeluarkan.

3 Mengadakan rapat kerja agar tidak terjadi


miss komunikasi antara semua pihak,
sehingga keterlambatan dapat dicegah atau
diminimalisir.

4 Mengumpulkan data dan informasi di


lapangan untuk memecahkan persoalan
yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.

5 Melakukan evaluasi terhadap jadwal


proyek dan mengenali lintasan kritis yang
memberikan pengaruh dominan terhadap
pelaksanaan keseluruhan proyek.

6 Mengusahakan percepatan pada lintasan


kritis apabila terjadi keterlambatan.

7 Pengalihan menggunakan metode lain


dalam pekerjaan khusus di proyek sehingga
dapat dialihkan dengan menggunakan alat
lain.

8 Pengalihan pekerjaan lain yang dapat


dikerjakan saat kondisi cuaca buruk.

9 Menganalisa terhadap kendala-kendala


yang terjadi di lapangan kemudian
mengejar keterlambatan progres yang
terjadi dengan cepat dan tepat.

10 Melakukan control dan monitoring


terhadap jumlah tenaga kerja yang
digunakan sehingga jumlah tenaga kerja
dapat tercapai sesuai kebutuhan dan
pekerjaan dapat selesai tepat waktu.

2 Biaya 1 Melakukan evaluasi perkiraan perubahan


volume pekerjaan terhadap segala
permasalahan proyek, serta melaporkan
kepada pemberi tugas sebagai bahan
pembuatan keputusan.

2 Memimpin dan mengadakan rapat khusus


apabila terjadi penyimpangan terhadap
pelaksanaan konstruksi.

3 Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan


sebelum terjun kelapangan agar tidak ada
kesalahan pekerjaan.

4 Diadakan proses monitoring secara berkala


untuk mengendalikan perkembangan
perubahan sehingga meminimalisir
terjadinya cost over run (pembengkakan
biaya) selama pelaksanaan pekerjaan

5 Memeriksa dan melakukan pengukuran


terhadap volume pekerjaan yang
dilaksanakan kontraktor.

6 Melakukan evaluasi dan perhitungan


prestasi pekerjaan yang telah benar
memenuhi spesifikasi sesuai kontrak.

7 Mengontrol dan mengoreksi estimasi biaya


pengeluaran proyek.

8 Membantu owner dalam menyusun


anggaran biaya dan lingkup pekerjaan
disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.

9 Melakukan controlling terhadap


pengeluaran didalam pengeluaran proyek.

10 Melakukan controlling terhadap


pengeluaran diluar pengeluaran proyek.

3 Mutu 1 Mengontrol dan mengurangi permasalahan


yang terjadi antara desain dengan
pelaksanaan.

2 Mengecek dan mengontrol mutu material,


agar sesuai dengan spesifikasi yang
diinginkan.

3 Memilih dan menggunakan tenaga ahli


yang sudah memiliki sertifikat keahlian
sehingga pelaksanaan konstruksi dapat
berjalan tepat mutu.

4 Menyelenggarakan dan memimpin rapat


berkala dalam rangka pengendalian mutu
pelaksanaan konstruksi di lapangan.

5 Menjamin terlaksananya commissioning


dengan diawasi oleh Tim Perencana dan
MK serta melaporkannya kepada Pemberi
Tugas.

6 Memastikan bahan yang digunakan harus


sesuai dengan spesifikasi teknik.

7 Mengawasi, menolak atau memberikan


persetujuan atas spesifikasi material yang
ditempatkan dilapangan agar memenuhi
persyaratan dan tes material telah
dilaksanakan dengan benar.

8 Melakukan monitoring dan pengawasan


pekerjaan dengan cermat.

9 Menyediakan danmemberikan layanan


konsultasi pada tahap perencanaan
sehingga hasil perencanaan bisa mencapai
sasaran mutu yang diinginkan.

10 Menganalisa faktor-faktor yang


mempengaruhi kinerja pengendalian bahan
C.4. BUKTI DOKUMEN PENDUKUNG
Pada bagian ini, pelampiran bukti dokumen pendukung adanya CCO pada proyek
responden. Dokumen pendukung yang dipergunakan sebagai bukti yang bisa
dipertanggungjawabkan pada saat pengisian kuesioner. Dokumen pendukung adanya
CCO antara lain :
- Kontrak dan Addendum Kontrak
- Mutual Check (MC)

PETUNJUK PENGISIAN
a. Tambahkan/lampirkan dokumen pendukung.
b. Pelampiran dokumen pendukung berupa dokumen kontak atau lainnya yang dapat
digunakan sebagai bukti bahwa proyek yang Bapak/Ibu kerjakan terjadi CCO.
c. Pelampiran dokumen dilakukan jika Bapak/Ibu berkenan untuk melampirkan
dokumen tersebut, apabila Bapak/Ibu tidak berkenan maka tidak perlu melampirkan
dokumen tersebut.
d. Apabila pada proyek Bapak/Ibu tidak terjadi CCO, maka Bapak/Ibu juga dapat
menghiraukan bagian ini.
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN KORESPONDEN

Kepada :
Yth. Bapak/Ibu ............................
Di Tempat

Dengan hormat,
Kami yang bertanda tangan di bawah ini selaku mahasiswa Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Sipil Universitas Semarang :
Nama : Selly Mardiana
NIM : C.131.17.0187; dan
Nama : Intan Nofita Sari
NIM : C.131.17.0206

Akan melakukan penelitian Tugas Akhir Strata Satu (S1) dengan judul :
“FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA CONTRACT CHANGE ORDER
(CCO) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PELAKSANAAN PROYEK
KONSTRUKSI PEMBANGUNAN RUANG ICU RSUD PANDAN ARANG
KABUPATEN BOYOLALI”
Berkaitan dengan hal tersebut, sekiranya Bapak/Ibu selaku pihak yang
berkonstribusi dalam pekerjaan di dunia konstruksi, dapat berkenan untuk mengisi
kuesioner yang terlampir dengan jawaban sesuai dengan fakta yang ada. Jawaban
yang telah diberikan Bapak/Ibu kepada kami akan kami jamin kerahasiaannya dan
hanya digunakan sebagai bahan penyusunan Tugas Akhir.
Demikian surat permohonan ini kami sampaikan, terima kasih atas
kerjasama Bapak/Ibu berikan.
Semarang, November 2021

Penyusun
A. DATA RESPONDEN
(Berikan tanda lingkaran/(x) pada jawaban yang Bapak/Ibu pilih )

1. Satuan perusahaan tempat Bapak /Ibu bekerja


a. Konsultan Perencana
b. Konsultan Pengawas
c. Kontraktor
2. Jabatan Bapak/Ibu ditempat bekerja
a. Direktur Utama
b. Wakil Direktur
c. Project Manager
d. Site Manager
e. Staf Teknik
f. Lainnya, sebutkan .....................
3. Sudah berapa lama bekerja dibidang konstruksi
a. < 1 Tahun
b. 1 s/d 5 tahun
c. > 5 tahun
4. Pendidikan Terakhir
a. SMA/SMK
b. D3
c. S1
d. S2
e. S3
f. Lainnya,sebutkan .....................
5. Apakah Bapak/Ibu mengetahui mengenai Addendum kontrak/Contract
Change Order (CCO)?
a. Ya, saya tahu
b. Tidak tahu
6. Seberapa sering Bapak/Ibu menjumpai proyek dengan adanya Addendum
kontrak/Contract Change Order (CCO)?
a. Tidak pernah
b. hanya 1 kali
c. 2 - 5 kali
d. 6 - 10 kali
e. > 10 kali

B. DATA PROYEK
(Berikan tanda lingkaran/(x) pada jawaban yang Bapak/Ibu pilih )

1. Jenis kepemilikan
a. Pemerintah
b. BUMN
c. Swasta Nasional
d. Swasta Asing
e. Perorangan
f. Lainnya, sebutkan .....................
2. Jenis Proyek
a. Bangunan Gedung
b. Bangunan Air
c. Jalan dan Jembatan
d. Lainnya, sebutkan .....................
3. Jenis Kontrak Proyek
a. Fixed Lumpsum Price
b. Unit Price
c. Lumpsum and Unit Price
d. Cost Plus Fee
e. Design and Built
f. Lainnya, sebutkan .....................
4. Berapa nilai proyek terakhir atau yang sedang dikerjakan ?
a. < Rp. 100.000.000,00
b. Rp. 100.000.000,00 - Rp. 1.000.000.000,00
c. Rp. 1.000.000.000,00 - Rp. 10.000.000.000,00
d. Rp. 10.000.000.000,00 - Rp. 100.000.000.000,00
e. Rp. 100.000.000.000,00 - Rp. 1.000.000.000.000,00
f. > Rp. 1.000.000.000.000,00
5. Rata – rata durasi proyek yang dilaksanakan ?
a. < 1 Tahun
b. 1 - 2 Tahun
c. 2 - 5 Tahun
d. > 5 Tahun
6. Apakah adanya perubahan pekerjaan dan/atau kontrak pada proyek yang
sedang Bapak/Ibu kerjakan mengakibatkan terjadinya Addendum
kontrak/Contract Change Order (CCO)?
a. Ya, terjadi CCO
b. Tidak, hanya addendum kontrak
7. Apabila terjadinya CCO/Addendum kontrak pada proyek yang sedang
Bapak/Ibu kerjakan akankah berdampak pada proyek tersebut? Jika
berdampak pada bidang apa dampak tersebut terjadi?
a. Waktu
b. Mutu
c. Biaya
d. Tidak berdampak
e. Lainnya, sebutkan .....................
PENJELASAN SINGKAT MENGENAI CCO (CONTRACT CHANGE
ORDER)

Contract Change Order adalah surat kesepakatan berupa perjanjian tertulis


yang ditandatangani antara pemilik dan kontraktor setelah setuju untuk
menegaskan adanya perubahan dan jumlah kompensasi biaya dan waktu
pelaksanaan kepada kontraktor yang terjadi pada tahap pelaksanaan proyek,
setelah pendatanganan kontrak kerja antara pemilik dan kontraktor.

Addendum dan Amandemen Kontrak merupakan produk lanjutan dari


Contract Change Order (CCO). Jika terjadi CCO berarti akan terjadi
addendum atau amandemen kontrak, sedangkan jika terjadi addendum atau
amandemen belum tentu telah terjadi CCO. Hal ini dikarenakan addendum
atau amandemen bisa hanya merubah atau menambah isi atau pasal yang
terdapat dalam kontrak tanpa merubah ruang lingkup pekerjaan sehingga
addendum atau amandemen tidak selalu diikuti dengan CCO.
C.1. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA CCO (CONTRACT
CHANGE ORDER) PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

Pada bagian ini, pernyataan akan berhubungan mengenai faktor-faktor


penyebab terjadinya CCO (Contract Change Order) Pelaksanaan Proyek
Konstruksi terutama dinilai dari aspek dasar manajemen konstruksi P
(Planning/Perencanaan), O (organizing/Pengorganisasian), A (Actuating/
Pelaksanaan) dan C (Controlling/Pengendalian).

PETUNJUK PENGISIAN
a. Berikan tanda cheklist ( v ) atau tanda silang ( x ) pada kotak yang
sesuai, untuk tingkat frekuensi terjadinya pengendalian change dalam
usaha untuk meminimalkan perubahan beserta dampak change order
terhadap kinerja konstruksi proyek.

b. Berikan tanda cheklist ( v ) atau tanda silang ( x ) pada kotak 1,2,3, dan
4 untuk masing-masing tingkat frekuensi.

c. Dimana keterangan untuk skala pengukuran tingat frekuensi :


1. Tidak Pernah Terjadi, pada perubahan pekerjaan konstruksi yang
terjadi.
2. Jarang Terjadi, change order dilaksanakan ≤ 50% dari
keseluruhan perubahan konstruksi yang terjadi.
3. Sering Terjadi, change order dilaksanakan > 50% dari
keseluruhan perubahan konstruksi yang terjadi.
4. Selalu Terjadi, pada setiap perubahan pekerjaan konstruksi yang
terjadi.
1. Faktor-faktor penyebab terjadinya CCO (Contract Change Order) Pelaksanaan Proyek
Konstruksi.

No Indikator Pernyataan 1 2 3 4

1 Konstruksi 1 Perubahan desain selama proyek


berlangsung.

2 Perubahan metode kerja selama proyek


berlangsung.

3 Koordinasi yang kurang baik antar penyedia


jasa konstruksi.

4 Kesalahan dan kelalaian dalam penentuan


estimasi volume.

5 Ketidaksesuaian antara gambar dengan


kondisi lapangan (tidak sesuai dengan
kontrak).

6 Penambahan dan Pengurangan scope


pekerjaan

7 Penyelidikan lapangan yang kurang lengkap

8 Pertimbangan keamanan dan perlindungan


lapangan

9 Kejadian yang tidak bisa diprediksi

10 Perubahan spesifikasi mutu material dan


bahan

11 Percepatan dan perlambatan pekerjaan.

2 Administrasi 1 Peraturan yang selalu berubah.

2 Jadwal yang tidak tentu

3 Kurangnya kontrol dan team work dalam


menangani masalah di lapangan

4 Kurangnya informasi tentang keadaan


lapangan

5 Kurangnya antisipasi terhadap keadaan


mendadak
6 Keterlambatan material

7 Keterlambatan dalam menyetujui gambar,


desain kontrak dan klarifikasi

8 Perubahan harga material dan volume


pekerjaan

9 Keterlambatan pembayaran oleh owner.

3 Sumber 1 Kurangnya pengalaman dan pengetahuan


Daya pekerja.

2 Kurangnya komunikasi antara pelaksana


lapangan dengan pengawas/perencana.

3 Bekerja tidak sesuai prosedur

4 Pengendalian material yang kurang baik.

5 Kegagalan menyuplai tenaga kerja ahli

6 Kinerja berbagai pihak konstruksi yang


kurang bagus

7 Kurangnya kesadaran pemakaian Alat


Pelindung Diri (APD).

8 Kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan


C.2. DAMPAK PENGARUH ADANYA CCO (CONTRACT CHANGE ORDER)
PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

Pada bagian ini, pernyataan akan berhubungan mengenai Dampak pengaruh adanya
CCO dalam pekerjaan konstruksi terhadap waktu, biaya, mutu pekerjaan yang sedang
dikerjakan dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi terutama dinilai dari aspek dasar
manajemen konstruksi P (Planning/Perencanaan), O (organizing/Pengorganisasian), A
(Actuating/Pelaksanaan) dan C (Controlling/Pengendalian).

PETUNJUK PENGISIAN
a. Berikan tanda cheklist ( v ) atau tanda silang ( x ) pada kotak yang sesuai, untuk
tingkat pengaruh terjadinya pengendalian change dalam usaha untuk
meminimalkan perubahan beserta dampak change order terhadap kinerja
konstruksi proyek.

b. Berikan tanda cheklist ( v ) atau tanda silang ( x ) pada kotak 1,2,3, dan 4 untuk
masing-masing tingkat pengaruh.

c. Dimana keterangan untuk skala pengukuran tingat frekuensi :


1. Tidak Ada Pengaruh, pada kinerja konstruksi proyek.
2. Kurang Berpengaruh, berpengaruh hanya pada kinerja pekerjaan konstruksi
yang mengalami perubahan.
3. Cukup Berpengaruh, berpengaruh pada kinerja pekerjaan konstruksi yang
mengalami perubahan dan pekerjaan lainnya termasuk pekerjaan kritis
konstruksi.
4. Sangat Berpengaruh, sehingga mempengaruhi kinerja proyek keseluruhan.
2. Dampak pengaruh adanya CCO (Contract Change Order) dalam Pelaksanaan Proyek
Konstruksi.

No Indikator Pernyataan 1 2 3 4

1 Waktu 1 Perubahan planning dan desain selama


proyek berlangsung.

2 Kekurangan waktu untuk proses recovery


akibat kegagalan dalam proses desain.

3 Penjadwalan proyek yang berubah-ubah.

4 Sering terjadinya keterlambatan pekerjaan.

5 Tidak tersedianya tempat bongkar material


dalam skala besar.

2 Biaya 1 Terjadinya cost over runs (pembengkakan


biaya) saat pelaksanaan pekerjaan

2 Kerusakan kondisi lapangan pada saat


kegiatan pembangunan proyek.

3 Rencana Anggaran Biaya yang tidak sesuai


dengan dana yang tersedia.

4 Rusaknya peralatan yang digunakan di


proyek.

5 Pembongkaran pekerjaan yang sudah


selesai akibat adanya penambahan atau
pengurangan pekerjaan

6 Material tidak terpakai karena adanya


perubahan desain dan spesifikasi

3 Mutu 1 Mutu material tidak sesuai spesifikasi.

2 Hasil pekerjaan saat pelaksanaan sesuai


dengan perencanaan.

3 Hasil perencanaan yang optimal.

4 Kualitas bahan tidak sesuai dilapangan.


C.3. TINDAKAN/SOLUSI YANG TEPAT DALAM MENGATASI DAMPAK
PENGARUH YANG TERJADI AKIBAT ADANYA CCO (CONTRACT CHANGE
ORDER) PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

Pada bagian ini, pernyataan akan berhubungan mengenai Penyelesaian mengatasi


dampak pengaruh yang terjadi akibat adanya CCO dalam Pelaksanaan Proyek
Konstruksi terutama dinilai dari aspek dasar manajemen konstruksi P
(Planning/Perencanaan), O (organizing/Pengorganisasian), A (Actuating/ Pelaksanaan)
dan C (Controlling/Pengendalian).

PETUNJUK PENGISIAN
a. Berikan tanda cheklist ( v ) atau tanda silang ( x ) pada kotak yang sesuai, untuk
tingkat pengaruh terjadinya pengendalian change dalam usaha untuk
meminimalkan perubahan beserta dampak change order terhadap kinerja
konstruksi proyek.

b. Berikan tanda cheklist ( v ) atau tanda silang ( x ) pada kotak 1,2,3, dan 4 untuk
masing-masing tingkat pengaruh.

c. Dimana keterangan untuk skala pengukuran tingat kepentingan :


1. Tidak Tepat, sehingga dampak pengaruh tidak bisa diselesaikan.
2. Kurang Tepat, sehingga solusi bisa dilakukan namun bukanlah sebuah
prioritas.
3. Tepat, sehingga dampak pengaruh dapat ditangani namun tidak sepenuhnya
selesai.
4. Sangat Tepat, sehingga dapat mengatasi dampak pengaruh hingga selesai.
3. Tindakan/solusi yang tepat dalam mengatasi dampak pengaruh yang terjadi akibat
adanya CCO dalam Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.

No Indikator Pernyataan 1 2 3 4

1 Waktu 1 Mempermudah proses persetujuan dalam


perubahan desain yang dapat
mempersingkat waktu.

2 Mencari informasi yang bisa membantu


mempercepat proses recovery supaya tidak
ada tambahan biaya yang perlu
dikeluarkan.

3 Mengadakan rapat kerja agar tidak terjadi


miss komunikasi antara semua pihak,
sehingga keterlambatan dapat dicegah atau
diminimalisir.

4 Mengumpulkan data dan informasi di


lapangan untuk memecahkan persoalan
yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.

5 Melakukan evaluasi terhadap jadwal


proyek dan mengenali lintasan kritis yang
memberikan pengaruh dominan terhadap
pelaksanaan keseluruhan proyek.

6 Mengusahakan percepatan pada lintasan


kritis apabila terjadi keterlambatan.

7 Pengalihan menggunakan metode lain


dalam pekerjaan khusus di proyek sehingga
dapat dialihkan dengan menggunakan alat
lain.

8 Pengalihan pekerjaan lain yang dapat


dikerjakan saat kondisi cuaca buruk.

9 Menganalisa terhadap kendala-kendala


yang terjadi di lapangan kemudian
mengejar keterlambatan progres yang
terjadi dengan cepat dan tepat.

10 Melakukan control dan monitoring


terhadap jumlah tenaga kerja yang
digunakan sehingga jumlah tenaga kerja
dapat tercapai sesuai kebutuhan dan
pekerjaan dapat selesai tepat waktu.

2 Biaya 1 Melakukan evaluasi perkiraan perubahan


volume pekerjaan terhadap segala
permasalahan proyek, serta melaporkan
kepada pemberi tugas sebagai bahan
pembuatan keputusan.

2 Memimpin dan mengadakan rapat khusus


apabila terjadi penyimpangan terhadap
pelaksanaan konstruksi.

3 Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan


sebelum terjun kelapangan agar tidak ada
kesalahan pekerjaan.

4 Diadakan proses monitoring secara berkala


untuk mengendalikan perkembangan
perubahan sehingga meminimalisir
terjadinya cost over run (pembengkakan
biaya) selama pelaksanaan pekerjaan

5 Memeriksa dan melakukan pengukuran


terhadap volume pekerjaan yang
dilaksanakan kontraktor.

6 Melakukan evaluasi dan perhitungan


prestasi pekerjaan yang telah benar
memenuhi spesifikasi sesuai kontrak.

7 Mengontrol dan mengoreksi estimasi biaya


pengeluaran proyek.

8 Membantu owner dalam menyusun


anggaran biaya dan lingkup pekerjaan
disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.

9 Melakukan controlling terhadap


pengeluaran didalam pengeluaran proyek.

10 Melakukan controlling terhadap


pengeluaran diluar pengeluaran proyek.

3 Mutu 1 Mengontrol dan mengurangi permasalahan


yang terjadi antara desain dengan
pelaksanaan.

2 Mengecek dan mengontrol mutu material,


agar sesuai dengan spesifikasi yang
diinginkan.

3 Memilih dan menggunakan tenaga ahli


yang sudah memiliki sertifikat keahlian
sehingga pelaksanaan konstruksi dapat
berjalan tepat mutu.

4 Menyelenggarakan dan memimpin rapat


berkala dalam rangka pengendalian mutu
pelaksanaan konstruksi di lapangan.

5 Menjamin terlaksananya commissioning


dengan diawasi oleh Tim Perencana dan
MK serta melaporkannya kepada Pemberi
Tugas.

6 Memastikan bahan yang digunakan harus


sesuai dengan spesifikasi teknik.

7 Mengawasi, menolak atau memberikan


persetujuan atas spesifikasi material yang
ditempatkan dilapangan agar memenuhi
persyaratan dan tes material telah
dilaksanakan dengan benar.

8 Melakukan monitoring dan pengawasan


pekerjaan dengan cermat.

9 Menyediakan danmemberikan layanan


konsultasi pada tahap perencanaan
sehingga hasil perencanaan bisa mencapai
sasaran mutu yang diinginkan.

10 Menganalisa faktor-faktor yang


mempengaruhi kinerja pengendalian bahan
C.4. BUKTI DOKUMEN PENDUKUNG
Pada bagian ini, pelampiran bukti dokumen pendukung adanya CCO pada proyek
responden. Dokumen pendukung yang dipergunakan sebagai bukti yang bisa
dipertanggungjawabkan pada saat pengisian kuesioner. Dokumen pendukung adanya
CCO antara lain :
- Kontrak dan Addendum Kontrak
- Mutual Check (MC)

PETUNJUK PENGISIAN
a. Tambahkan/lampirkan dokumen pendukung.
b. Pelampiran dokumen pendukung berupa dokumen kontak atau lainnya yang dapat
digunakan sebagai bukti bahwa proyek yang Bapak/Ibu kerjakan terjadi CCO.
c. Pelampiran dokumen dilakukan jika Bapak/Ibu berkenan untuk melampirkan
dokumen tersebut, apabila Bapak/Ibu tidak berkenan maka tidak perlu melampirkan
dokumen tersebut.
d. Apabila pada proyek Bapak/Ibu tidak terjadi CCO, maka Bapak/Ibu juga dapat
menghiraukan bagian ini.
PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG
KABUPATEN BOYOLALI
Jalan Kantil Nomor 14 Boyolali No.Telp. (0276) 321,065fax. (0276) 321.435

SUMT PERJANIAN
Kontrak Gabungan Lumsum danHarga Satuan

Paket Pekerjaan I(onstruksi


PEMBANGUNAN RUANG ICU
Nomor : DAK/ LU / 04.149 / 4.21 / 2020

SURAT PERJANJIAN ini berikut senlua lampirannya adalah I(ontrak I(erja Konstruksi
Gabttngan Lumsum dan Harga Satuan, yang selanjutnya disebut "Kontrak" dibuat
dan drtandatangant di Boyolali padahari Kamis tanggalDua bulanJuli tahun
Dua ribu dua puluh, berdasarkan Snrat Penetapan Pentenang Nomor
KE/086.08 / 1.6/ 2020 tanggal 23 Juni 2020 Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa (SPPB) Nomor DAI</LU/03.149/ 4.21/2020 tanggal 1 Juli 202A
antara:

Nama Henky Oktafiandi, S.STP


NIP 1981 1009 200112 1002
Jabatan KABID Penr,rnjang Pelay anan
Berkedudukan di RSUD Pandan Arang I(ab Boyolali

yang bertindak untuk dan atas nama RSUD Pandan arang Kabupaten Boyolali
berdasarkan Surat Keputusan Direktur RSUD pandan Arang Kbupaten Boyolali
Nonror 445/28 Tahun 2019 tanggal lApril 2020 tentang SK pengangkatan PPI(
selanjntnya disebr"rt "Penggun a Jasa", dengan:

Nama Sri Wahyuni


Jabatan Direktur
Akta Notaris Nomor 35
Tanggal 25 Jttni 2020
Notaris Adang Tri Sunoko,SH

yang bertindak untuk dan atas nama I'f MARGA JAYA PERKASA-P| GUMILAR
ARTHA SEJAHTERA,KSO selanjutnya
disebut "Penyedia".

Dan dengan nre mpe rhatikan:


1. Undang-Undang Nomor 2Tahun 2077 tentang Jasa Konstruksi;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang Perikatan);
3. Peratv.ran Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturarl Pelaksanaan
Undang - Undang Nomor 2 tahun 2077 tentang Jasa Konstruksr;
1. PeratLlran Presiden Nomor 16 Tahun 2078 tentang Perrgadaan Barang/Jas.z
Pemerintah;
5. Peraturan Presiden Nonror 77 Tahun 2079 tentang Pengadaan Baratlt/Jasa
Penrerintah untuk Percepatan Pembangunan I(esejahteraan di Provinsi Papua
dan Provinsi Papua Barut;
6. PeratLlran Menteri Pekerjaan Uru.um dan Perumahan Rakyat Nomor
07/PRT/M/2019 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
melah"ri Penyedia.
PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA:

(a) telah dilakukan proses pemilihan Penyedia yangtelah sesuai dengan Dokumen
Pemilihan;
(b) Pengguna Jasa telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam Kontrak ini
melalni Surat Penunjukan Penyediaan Barang/Jasa (SPPB) nnfuk
nrelaksanakan Pekerjaan Konstruksi Pembanunan Ruang ICU sebagaimana
diterangkan dalam dokumen Kontrak ini selanjutnya disebut "Pekerj aan K
onstruksi ";
(c) Penyedia telah nrenyatakan kepada Pengguna Jasa, rnemiliki keahlian
profesional, tenaga kerja konstruksi, dan sumber daya teknis, serta telah
nrenyetujui untuk melaksanakan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan
percyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
(d) Pengguna Jasa dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk
nrenandatangani I(ontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(e) Pengguna Jasa dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan
dengan penandatan4anan Kontrak ini masing-masing pihak :
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk drdamprngi oleh
advokat;
2) nrenandatan1ant I(ontrak ini setelah meneliti secarapatttt;
3) telah ntenrbaca dan memahanri secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah utendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta sel11ua
fakta dan kondisi yang terkait.

Maka oleh karena iflt, Pengguna Jasa dan Penyedia dengan ini bersepakat dan
menyetujni untuk membuat perjanjian pelaksanaan paket Pekerjaan Konstruksi
Penrbangunan Rwrng ICU dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut.

Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN

Peristilahan dan r"rngkapan dalam Surai Perjanjian ini nremiliki artt, dan makna
yang sanla seperti yang tercantum dalam lampiran Snrat Perjanjian ini.

Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN UTAMA

Ruang lingkup pekerjaan utanta terdiri dari:


1. Pekerjaan Gedung
2. Pekerjaan Ruang Isolasi ICU
3. Pekerjaan Instalasi Per:nrpaan Gas Medis

Pasal S
HARGA I(ONTRAI(, SUMBER PEMBIAYAAN DAN PEMBAYARAN

(1) Harga Kontrak termasuk Palak Pefiambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan total harga penawaran terkoreksi rebagatmana tercantunr dalanr
Daftar Kuantitas/Kelttaran dan Harga adalah sebesar Rp. 4.148.500.000
(Empat milyar seratus empat puluh delapan rlbu lma ratus rupiah) dengan
kode akun kegratan 7 .02.1 .0 2.0 2..0 1 .26.0 1 .5 .2.3.49 .O 6
(2) Kontrak ini dibiayai dari Oanan$kasi ICrusus Tahun 2020;
(3) Pentbayaran untuk konhak-ini dilakukan ke Bank Jateng Cabang Boyoali
rekening nomor : 1 026 00935 5 atas nanta Penyedia : PT MARGA JAYA
PERKASA
DOKUMEN KONTRAK

(1) Kelengkapan dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan danbagian


yang tidai< terpisahkan dali Kontrak ini terdiri dari adendum Kontrak (apabila
ada), SuratPerjanjran Surat Penawaran, Daftar Kuantitas/Keluaran danHatga,
Syarat-Syarat Umum I(ontrak, Syarat-Syarat Khusus Kontrak' beserta
lampirannya berupa lantpiran A (daftar harga satuan ttmpang, subpenyedia,
personel manajerial , dan peralatan utznta), lampiran B (Rencana I(eselamatan
konstruksi), spesifikasi teknis, gambar-gambar, dan dokumen lainnya seperti:
Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaart,
jamtnan-jantinan, Beriia Acara Rapat Persiapan Penandatanganan Konflak,
Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak.
(2) Jrka terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan
ketenhran dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketenhtan
dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki sebagai berikut:
a. adendunt I(ontrak (apabrla ada);
b. Sttrat Perjanjian;
c. Daftar Kuantitas/I(eluaran dan Harga (Daftar Kuantitas/Keluaran dan
Harga hasil negosiasi apabila ada negosiasi);
d. Daftar Kuantitas/I(eluaran dan Harga (Daftar Kuantitas/Keluaran dan
Harga Terkoreksi apablla ada koreksi arihratik);
e. Surat Penawaran;
f. Syarat-syarat I(husus Kontrak;
g. Syarat-syarat Umunt Kontrak'
h. spesifikasi teknis; dan
i. gambar-gambar.

Pasal 5
MASA KONTRAI(

(1) Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak
tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir
Pekerjaan;
(2) Masa Pelaksanaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Koutak, dihituitg
sejak Tanggal Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK sampai d9i1g1t1
Tinggal Peiyeruhan Pertama Pekerjaan selama 1 5 0 ( Seratus Lima Ftluir)
hari kalender;
(3) Masa Pemehharaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Korthak dihrtung
sejak Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan santpai detTgan Tanggal
Penyerahan Akhir Pekerjaan selama 180 ( Seratus Delapan Puluh) hari kalender.

Dengan demikian, Pengguna Jasa dan Penyedia telah bersepakat tttrtuk


menandatarrgani Kontrak rni pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan
Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik
Indonesia dan drbuat dalam Z (dua) rangkap, masing-masing dibubuhi dengan
nreterai, rllenlpunyai kekuatan hukum yan1 safi1a dan mengikatbagr para plhal<,
rangkap yarrg lain dapatdiperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi ureterai.

Untuk dan atas nanla Penyedia Unhrk dan atas l1at11a PenggLtna
M MARGA JAYA PERKASA-PT Jasa RSUD Pandan Arang
f' "t
G UMILAR ARTHA SE JAHTERA,KSO Boyolali
m

PLmRU,[UttfiXl$
[flmxllluml
SRI WAHYUNI 2001,1,2 1002
Direktur
PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG
Jl. Kantil No.14 Boyolali Telp. (0276) 321065 Fax. (0276) 32L435

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

Nomor: DAK/LU / 05.1 49 / 2020


Paket Pekerjaan: PEMBANGUNAN RUANG ICU
Rutnah Sakit ut'uum Daerah Pandatr Arang Kabupaten Boyolali

Yangbertandatangan di bawah ini:

Nama : HENKY OKTAFIANDI, S.STP


Jabatan : Kabid Penunjang Pelayanan RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali
Alarnat :JL. Kantil No. 14 Boyolali

selanjutnya disebut sebagai Pejabat Petnbuat Komitmen;

berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) DAK/LU/04.749/2020langgal 2 Juli 2020 ,bersama ini
memerintahkan:
Nama : YT Mar ga J ay a P erkasa- PT Gumila r Afiha Sejahtera
Alamat : karairgjoho Rt 01 RW 03 Sernbungan Nogosari Boyolali
yangdalam hal ini diwakili oleh:Sri Wahyuni

selanj utnya disebut seb agai Penyedia;


untuk segera memulai pelaksanaatr pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:
1. Macarn Pekerjaan Jasa Konstruksi
2. Tanggal mulai kerja 2 Juli 2o2o
3. Syarat-syarat pekerjaan Sesuai dengan persyaratau dan ketentuan Kontrak;
4. Waktu penyelesaian Selanra 150 (seratus lima pulul-L ) hari kaiender mulai dari 2 Juh
2020 sampai dengan 28 Nopenlber ZO2O
5. Hasil Pekerjaan Pembangunan Ruang ICU
6. Pembayaran Dibayarkan setelah pekerjaan selesai, yang dibuktikatr detigar-L
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.

Boyo1ali, 2 Juli 2020

Untuk dan atas nama RSUD Pandan Arang Menerima dan menyetujui:
Untuk dan atas nama Penyedia
PT Marga Jaya Perkasa- PT Gumilar Artha
Sejahtera,KSO
I

{i{flfl ffi
^r---*-
SRIWAHYUNI
'' ;, NlF. 19811009 2001121002 Direktur
ADDENDUM KONTRAK
No: DAK/LU/ADD1.149/4.21/2020

Tanggal: 13 November 2020

TERHADAP

SURAT PERJANJIAN (KONTRAK)


No: DAK/LU/04.149/4.21/2020

Tanggal: 2 Juli 2020

PEMBANGUNAN RUANG ICU

ANTARA

KEPALA BIDANG PELAYANAN RSUD PANDAN ARANG


Selaku Pejabat Pembuat Komitmen

DENGAN

PT MARGA JAYA PERKASA-PT GUMILAR ARTHA SEJAHTERA,KSO


Selaku Penyedia Jasa
ADDENDUM
SURAT PERJANJIAN ( KONTRAK)
No: DAK/LU/ADD1.149/4.21/2020

Pada hari ini Jumat tanggal Tiga belas bulan November tahun Dua ribu dua puluh
bertempat di Kantor RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali, yang bertanda tangan di
bawah ini:

1. Nama : Henky Oktafiandi, S.STP


Jabatan : Kepala Bidang Penunjang Pelayanan RSUD Pandan Arang
Boyolali, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
Pemerintah Kabupaten Boyolali selaku Pejabat Pembuat
Komitmen, yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut
sebagai PIHAK PERTAMA
Alamat : Jl. Kantil No.14 Boyolali Telp. (0276) 321065 Fax. (0276)
321435
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur RSUD Pandan Arang Kabupaten
Boyolali Nomor : 445/28 Tahun 2019 tentang Penunjukan Pejabat Pembuat
Komitmen , Pejabat Pengadaan dan Pengelola Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa
yang bersumber dari Dana DAK RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali
Tahun Anggaran 2020, telah ditetapkan sebagai Pejabat Pembuat Komitmen,
dalam hal ini bertindak dan atas nama Pemerintah Republik Indonesia yang
selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2. Nama : Sri Wahyuni


Jabatan : Direktur
Alamat : Ruko Bojong Indah C Jl Pakis Raya No 38 RT 008 RW 006
Kel Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Perusahaan PT. MARGA JAYA
PERKASA – PT. GUMILAR ARTHA SEJAHTERA,KSO dalam hal ini sesuai
dengan aturan Anggaran Dasarnya bertindak untuk dan atas nama PT MARGA
JAYA PERKASA yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK
KEDUA.

PIHAK PERTAMA DAN PIHAK KEDUA sepakat untuk mengadakan Addendum Surat
Perjanjian (Kontrak);

Pekerjaan : PEMBANGUNAN RUANG ICU

Lokasi : RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali

DASAR :
1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun 2018
2. Surat Perjanjian (Kontrak) No : DAK/LU/04.149/4.21/2020 tanggal 2 Juli 2020
Pada Syarat Syarat Umum Kontrak Point 32.2 tentang Pemberian kesempatan
kepada penyedia untuk menyelesaikan Pekerjaan.

Dengan ini kedua belah pihak bersepakat untuk membuat Adendum Surat Perjanjian
(Kontrak) yakni mengadakan perubahan sebagai berikut:

1. Masa Pelaksanaan Kontrak


- Semula 150 (seratus lima puluh) hari kalender, kontrak berakhir tanggal 28
November 2020
- Adendum kontrak menjadi 162 (seratus enam puluh dua) hari kalender,
kontrak berakhir tanggal 10 Desember 2020
2. Rincian Pekerjaan
Perubahan rincian pekerjaan sebagaimana terlampir
3. Adendum ini tidak merubah Nilai kontrak dan Sumber Dana Anggaran
Demikian Addendum Surat Perjanjian (Kontrak) ini dibuat dan ditanda tangani oleh
kedua belah pihak merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian (Kontrak)
Nomor : DAK/LU/04.149/4.21/2020 tanggal 2 Juli 2020 dan dibuat rangkap 2 ( dua )
masing – masing bermaterai Rp 6.000,- ( enam ribu rupiah ) dan mempunyai kekuatan
hukum yang sama.

You might also like