Professional Documents
Culture Documents
SOP Insomnia
SOP Insomnia
1. Pengertian Insomnia adalah gejala atau gangguan dalam tidur, dapat berupa kesulitan
berulang untuk mencapai tidur, atau mempertahankan tidur yang optimal,
atau kualitas tidur yang buruk.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah tatalaksana Insomnia dalam
rangka peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas Balongsari
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Anjir Serapat Nomor :
4. Referensi 1. Amir, N. Pamusu, D. dkk. Pedoman Nasional Pelayanan Kesehatan
(PNPK) Jiwa/Pskiatri. Pengurus Pusat Persatuan Dokter Spesialis
Kedokteran Jiwa Indonesia (PP PDSKJI). 2012.
2. Sadock, B.J. Sadock, V.A. Kaplan and Sadock's Synopsis of Psychiatry:
Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry 10 Ed. North American. 2007.
3. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis
Gangguan Jiwa di Indonesia III, cetakan pertama. 1993
5. Prosedur/Langkah 1. Subjective
Sulit masuk tidur, sering terbangun di malam hari atau mempertahankan
tidur yang optimal, atau kualitas tidur yang buruk.
Faktor Risiko:
Adanya gangguan organik (seperti gangguan endokrin, penyakit
jantung).
Adanya gangguan psikiatrik seperti gangguan psikotik, gangguan
depresi, gangguan cemas, dan gangguan akibat zat psikoaktif.
Faktor Predisposisi:
1. Sering bekerja di malam hari.
2. Jam kerja tidak stabil.
3. Penggunaan alkohol, cafein atau zat adiktif yang berlebihan.
4. Efek samping obat.
5. Kerusakan otak, seperti: encephalitis, stroke, penyakit Alzheimer
2. Objective
Pemeriksaan Fisik:
Pada status generalis, pasien tampak lelah dan mata cekung. Bila
terdapat gangguan organik, ditemukan kelainan pada organ.
3. Assessment
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis.
4. Planning
a. Terapi:
Lorazepam 0,5-2 mg atau Diazepam 2-5 mg pada malam hari. Pada
orang yang berusia lanjut atau mengalami gangguan medik umum
diberikan dosis minimal efektif.
b. Edukasi:
Pasien diberikan penjelasan tentang faktor-faktor risiko yang dimilikinya
dan pentingnya untuk memulai pola hidup yang sehat dan mengatasi
masalah yang menyebabkan terjadinya insomnia.
c. Kriteria rujukan:
Apabila setelah 2 minggu pengobatan tidak menunjukkan perbaikan,
atau apabila terjadi perburukan walaupun belum sampai 2 minggu
6. Diagram Alir
MULAI
P:
Lorazepam 0,5 – 2 mg atau Diazepam 2-5 mg pada malam hari.