You are on page 1of 17

REAKSI-REAKSI KIMIA DAN STOIKIOMETRI

(Laporan Praktikum Kimia Dasar)

Oleh :
Dwi Prasetio
2314221006
Kelompok 4

PROGAM STUDI ILMU KELAUTAN

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Reaksi-Reaksi Kimia Dan Stoikiometri

Tanggal : 11 September 2023


Tempat : Laboratorium Nutrisi Dan Pakan Ternak Gedung
Peternakan,Universitas Lampung
Nama : Dwi Prasetio
NPM : 2314221006
Jurusan : Perikanan Dan Kelautan
Fakultas : Pertanian
Kelompok : 4 (empat)

Bandarlampung, 18 september 2023


Mengetahui,
Asisten Dosen

Isna Sri Ratna


NPM : 2214221026
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Reaksi kimia dan stoikiometri adalah dua konsep dasar yang sangat penting dalam
kimia. Reaksi kimia merupakan proses perubahan zat-zat kimia menjadi zat-zat
lainnya dengan berbagai interaksi molekul. Stoikiometri, adalah studi tentang
hubungan kuantitatif antara reaktan dan produk dalam suatu reaksi kimia. Kedua
konsep ini adalah landasan utama dalam memahami dan memanipulasi reaksi
kimia di laboratorium. Oleh karena itu, praktikum reaksi kimia dan stoikiometri
sangat penting dalam pendidikan kimia. Dalam praktikum reaksi kimia dan
stoikiometri, siswa akan belajar tentang berbagai tipe reaksi kimia seperti reaksi
redoks, reaksi netralisasi, dan reaksi pengendapan.

Praktikum reaksi kimia dan stoikiometri adalah bagian penting dari pendidikan
dalam ilmu kimia. Ini merupakan kegiatan yang dibuat untuk memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana berbagai zat kimia bereaksi satu
sama lain dan bagaimana mengukur dan menghitung jumlah zat yang terlibat
dalam reaksi tersebut. Praktikum ini juga membantu siswa mengembangkan
keterampilan praktis dalam melakukan percobaan kimia dengan benar, mengamati
hasil reaksi, dan menganalisis data yang diperoleh. Dalam konteks kimia,
stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari hubungan kuantitatif antara reaktan
dan produk dalam suatu reaksi kimia. Stoikiometri menjadi bagi dasar
pemahaman kita tentang sejauh mana reaksi kimia akan berjalan, berapa banyak
reaktan yang diperlukan, dan berapa banyak produk yang akan dihasilkan
Pengetahuan tersebut yang menjadi dasar bagi para ilmuwan untuk
mengadakan percobaan reaksi–reaksi materi untuk dapatdimanfaatkan oleh
manusia. Ilmu kimia adalah ilmu yang diawali dari hasil ekperimen. Melalui
eksperimen–eksperimen tersebut diperoleh sejumlah data. Datatersebut kemudian
diolah dan menjadi dasar hukum untuk penelitian selanjutnya. Ilmu kimia
mempunyai dasar–dasar hukum kimia yang menjadi aturan bagi seorang
peneliti untuk melakukan eksperimen, sehingga dapat disimpulkan bahwa ilmu
kimia adalah ilmu yang diawali dari hasil eksperimen, mempelajari tentang
materi yang meliputi struktur, susunan, sifat dan reaksi dari suatu unsur atau atom
yang menyebabkan terjadinya perubahan materi atau zat serta energi yang
menyertainya menjad zat–zat baru ( Nursiah Sappaile,2019).

1.2 Tujuan Praktikum

Pada praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat mengetetahui tentang:

1. Untuk memahami berbagai reaksi kimia berdasarkan pemahaman yang


terjadi.
2. Untuk mengetahui karakteristik tiap tipe reaksi kimia.
3. Untuk menentukan stoikoimetri reaksi kimia berdasarkan sifat pada reaksi kimia
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Dasar


Reaksi Kimia ialah suatu perubahan dari suatu senyawa atau molekul menjadi
senyawa lain atau molekul lain. Reaksi yang terjadi pada senyawa anorganik
biasanya merupakan reaksi antarion, sedangkan reaksi pada senyawa organik
ditandai dengan adanya pemutusan ikatan kovalen dan pembentukan ikatan
kovalen yang baru. Pada reaksi yang berlangsung dalam beberapa tahap untuk
menghasilkan suatu senyawa, dikenal intermediet atau sesuatu yang dapat atau
tidak dapatdiisolasi. Kelarutan zat padat dalam larutan bertambah bila suhu
dinaikkan, Karena umumnya proses kelarutan bersifat endoterm. Akan tetapi ada
zat yang sebaliknya, yaitu eksoterm dalam melarut. Jika kelarutan zat padat
bertambah dengan kenaikan suhu, maka kelarutan gas berkurang bila suhu
dinaikkan, karena gas menguap dan meninggalkan pelarut menurut (Siti
Hediyanti, 2019).

Stokiometri merupakan ilmu kimia yang mempelajari dan menghitung tentang


hubungan kuantitatif dari rektan dan produk dalam reaksi kimia berdasarkan pada
hukum dasar dari persamaan reaksi. Sederhananya, stiokiometri merupakan pokok
bahasan dalam ilmu kimia. Rektan itu sendiri adalah zat yang diperoleh sebagai
hasil reaksi kimia. Stokiometri dapat menemukan bagaimana kinerja unsur-unsur
dan komponen diencerkan dalam larutan yang konsentrasinya telah diketahui.
Dalam kondisi eksperimen yang sudah bereaksi hingga terjadinya reaksi kimia
menurut (Hasna Amalliyah, 2021).
Stoikiometri berasal dari kata yunani “stoicheion” yang berarti menguku.
Stoikiometri Saya mempelajari kuantitas suatu zat dalam reaksi kimia. Zat-zat
tersebut meliputi massa, volume, jumlah mol, dan jumlah partikel. Suatu reaksi
dapat dikatakan sebagai reaksi stoikiometri apabila reaktan dalam reaksi habis
seluruhnya. Stoikiometri mempunyai beberapa hukum dasar. Hukum dasar
stoikiometri hukum kekekalan massa, hukum ini menyatakan massa total suatu
bahan setelah reaksi kimia sama dengan massa total bahan sebelum reaksi.
Contohnya, massa kayu yang belum dibakar memiliki massa yang sama dengan
hasil memanggangnya. Hukum perbandingan hukum yang dicetuskan oleh Joef
Bangga pada tahun 1799. Hukum ini menyatakan perbandingan massa tidak pasti-
tidak yakin penyusun suatu senyawa selalu tetap. Contohnya, perbandingan massa
hidrogen dan oksigen dalam udara adalah 1:8, tidak bergantung pada jumlah air
yang dijelaskan (Zahra Firdaus, 2021).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum yang dilaksanakan pada hari senin, 11 September 2023, waktu
pagi pukul 07.00-09.50 Wib .Yang dilaksanakan di Laboratorium Gedung
Peternakan Nutrisi dan Pakan Ternak,Universitas Lampung.

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini ialah :

Gelas kaca, Pipet Tetes, Gelas Ukur, Tabung Reaksi, Rak Tabung Reaksi, dan
Stopwatch. Dan bahan yang digunakan antara lain yaitu, CuSO4, AgNO3, KI, HCI,
zn (zink), Cu ( tembaga), dan Aquades.

3.3 Prosedur Kerja


Berikut ini prosedur kerja pada praktikum kali ini mengenai

Diapkan semua peralatan dan bahan


Dicampurkan atau reaksikan laurtan HCI+Zn


Diamaati reaksi selama 5 menit


Dicatat setiap perubahan dalam 1 menit


Dicampurkan atau reaksikan larutan AgNO +Cu


Ditunggu dan diamati reaksi selama 5 menit


Dicatat dalam setiap 1 menit


Dicampurkan atau direaksikan KI+Aquades


Ditunggu dan diamati reaksi selama 5 menit


Dicatat setiap perubahan setiap 1 menit

Dicampurkan atau reaksikan larutan CusO4 + Betadine


Ditunggu dan diamati reaksi selama 5 menit


Dicatat setiap perubahan dalam 1 menit
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil praktikum yang diperoleh

No Perlakuan Warna Endapan Hasil Reaksi Keterangan


Pada menit 1,
1 AgNO3 + Cu Kebiruan Terjadi Cu(No3)2+Ag
munculnya
(Tembaga) Pengendapan
gelembung ketika
larutan Cu
dimasukan
Pada materi 2,
larutan AgNO3
perlahan mengikis
Cu ( tembaga)
Pada materi 3, Cu
(tembaga) perlahan
menipis
Pada materi 4,
Cu(tembaga)
menjadi membesar
dan terlarut
Pada materi 5,
Lempengan
Cu(tembaga)
sudah terlarut
habis

Pada menit 1, terjadi


2 HCI + Zn Terlarut Terlarut ZnCI2 + H2
penguapan dan
(Zinc)
munculnya asap
Pada menit 2,
terjadinya kenaikan
suhu
Pada menit 3, larutan
menjadi keruh
Pada menit 4, larutan
berubah warnanya
menjadi abu-abu

Terjadinya pelarutan
3 CuSO4 + I Biru Terjadi CuI2 + SO4
CuSO4 diakibatkan
(Betadine) Kekuningan Pengendapan
betadine diteteskan,
warna mengalami
perubahan menjadi
ungu

Pada materi 1, saat


4 CuSO4 .5H2O Coklat Terjadi CuI2 +
tercampur
+ KI Muda, Pengendapan K2SO4+ H2
membentuk warna
coklat tua
coklat
Pada materi 2,
warna coklat
menjadi semakin
pekat
Pada materi 3,
perubahan warna
pada dibawah
menjadi memutih
Pada materi 4,
endapan warna
putih semakin
banyak
Pada materi 5,
endapan warna
putih lebih banyak
dibagian bawah
4.2 Pembahasan
Dari tabel diatas dapat disimpulkan yaitu

Kesimpulan pada pembahasan tentang stoikiometri yang saya peroleh yaitu untuk
memahami konsep penting untuk mengidentifikasi reaksi kimia,mengetahui
hasilnya,dan kegunaan reaksi tersebut. Stokiometri yang ada pada reaksi diatas
hanya terjadi pada larutan CuSO4. 5H2O + KI. Karena terjadi endapan baru tetapi
tidak diketahui pada endapan tersebut. Perubahan tersebut dinamakan perubahan
reaksi kimia. Reaksi merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat+sifat
kimia dari satu atau berbagai jenis alat. ada beberapa hal yang mengenai
terjadinnya reaksi kimia, diantaranya terjadi perubahan warna, bau, suhu,
timbulan gas, dan endapan. Reaksi kimia ada pula yang berlangsung lambat.

.
V. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum ini ialah :
Mahasiswa memperoleh pemahaman tentang berbagai reaksi kimia berdasarkan
perubahan yang terjadi dalam praktikum, Mahasiswa mengetahui sifat-sifat bahan
tiap tipe reaksi kimia, Mahasiswa dapat mengetahui perubahan stoikiometri reaksi
kimia berdasarkan sifat reaksi kimia didalam laboratorium.

5.2 Saran
Dalam praktikum kali diharapan Praktikan untuk menggunakan alat keselamatan
yang lengkap seperti sarung tangan, masker dan jas lab berlengan panjang untuk
menghindari terkena cairan kimia yang sifatnya panas apabila terkena kulit.
DAFTAR PUSTAKA

Amalliyah Hasna. (2021). Reaksi-reaksi dan stoikiometri kimia. Penerbit Institut


Teknologi Bandung. Bandung.

Firdaus Zahra. (2021). Stoikiometri rumus kimia. Penerbit Universitas Jendral


Soedirman. Purwoketo.

Hediyanti Siti. (2019). Kimia dasar 1. Penerbit Universitas Mataram. Mataram.

Sappaille Nursiah. (2019). Hubungan pemahaman konsep perbandingan dengan


hasil belajar kimia materi stoiikiometri. Jurnal JIP Stekip Kusuma Negara
Jakarta. Vol.10:62.
LAMPIRAN

No. Gambar Keterangan

Pengamatan reaksi kimia


pencampuran senyawa.

1.

Pengambilan bahan kimia untuk


dicampurkan dengan senyawa
lainnya.

2.
Memasukkan bahan kimia
tembaga kedalam tabung reaksi.

3.

Pengamatan reaksi kimia yang


terjadi.

4.

You might also like