You are on page 1of 11

MAKALAH

TENTANG

BERIMAN KEPADA KITAB ALLAH SWT


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah akidah akhlaq

UIN SUSKA RIAU


Dosen pengampu :
Dr. Nurliana, MA.
Disusun oleh kelompok 4 :
1. Haifa Ghassani 12130420739
2. Shinta Silvia 12130420585
3. Tiara Latifah 12130420749

JURUSAN ILMU HADIST


FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF
KASIM RIAU
(UIN SUSKA RIAU)
2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 3
BAB 1 ........................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 4
BAB 2 ........................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 5
A. Pengertian Iman Kepada Kitab................................................................................... 5
B. Kitab-Kitab yang Allah Turunkan dan Rasul Penerimanya .................................... 5
C. Kebenaran Al-Qur’an .................................................................................................. 6
BAB 3 ...................................................................................................................................... 10
PENUTUP............................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 10
B. Salam Penutup ......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayat-Nya kepada seluruh makhluk yang ada di atas bumi ini.

Shalawat dan salam kita sampaikan kepada nabi kita Muhammad SAW yang telah
memberi syafa’atnya kepada kita semua, sehingga kita bisa hidup di zaman kemajuan saat
ini.

Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ustadzah Nurliana selaku dosen
pengampu yang telah membimbing kami, serta teman-teman yang telah mendukung dalam
penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, karena
memang kami masih dalam proses pembelajaran. Kritik dan saran yang membangun kami
harapkan untuk hasil yang lebih baik lagi. Harapan kami semoga makalah ini dapat
bermanfaat sebagaimana semestinya.

Pekanbaru, Oktober 2021

Kelompok 4
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Iman kepada kitab allah yang diturunkan merupakan salah satu landasan iman dan
merupakan rukun iman yang ke-3. Iman yang dimaksud adalah pembenaran yang
disertai keyakinan bahwa kitab kitab allah benar. Kitab-kitab tersebut merupakan kalam
allah yang di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya kepada umat yang turun
kepadanya kitab tersebut. Percaya kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya adalah
wajib ‘ain atau wajib bagi seluruh umat muslim di seluruh dunia. Diturunkannya kitab
merupakan diantara bentuk kasih sayang allah terhadap hamba-NYA karena besarnya
kebutuhan hamba terhadap kitab allah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu iman kepada kitab?
2. Apa saja kitab yang diturunkan allah dan kepada siapa?
3. Apa bukti tentang kebenaran al-qur’an?
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Iman Kepada Kitab


Menurut bahasa, iman adalah percaya atau membenarkan. Menurut istilah, iman
adalah kepercayaan yang diyakini kebenaran dalam hati, diucapkan dengan lisan dan
diamalkan dengan perbuatan. Sedangkan pengertian kitab menurut bahasa berasal dari
bahasa Arab yaitu “kataba-yaktubu-kitabatan-kitaban” yang artinya tulisan. Adapun
pengertian secara terminologi adalah kumpulan dari suhuf atau lembaran yang tertulis
dalam bentuk buku yang diturunkan kepada para nabi. Jadi, berdasarkan pengertian
diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan iman kepada kitab Allah SWT
adalah meyakini atau mempercayai kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah SWT
kepada nabi yang dijadikan sebagai pedoman bagi umat manusia. Iman kepada kitab
Allah SWT termasuk kedalam rukun iman yang ke tiga. Sebagai umat muslim kita
wajib untuk mempercayai kitab-kitab yang di turunkan Allah SWT, terutama bagi umat
muslim meyakini dengan sepenuh hati bahwa kitab suci Al-Quran merupakan wahyu
Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman dan
petunjuk dalam hidup umat manusia agar mendapatkan kebahagian baik didunia
maupun diakhirat1.
Adapun salah satu dalil tentang beriman kepada kitab yaitu surat an nisa ayat 136
yang artinya : “wahai orang orang yang beriman, tetaplah beriman kepada allah dan
rasul-NYA dan kitab yang allah turunkan kepada rasul-NYA serta kitab yang allah
turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada allah, malaikat-malaikat-NYA,
kitab-kitab-NYA, rasul-rasul-NYA dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu
telah sesat sejauh-jauhnya.”
B. Kitab-Kitab yang Allah Turunkan dan Rasul Penerimanya
a. Taurat
Taurāt adalah kitab yang diturunkan kepada Nabī Musa as sebagai pedoman
hidup bagi kaum Banī Isrāīl. Firman Allāh SWT: Artinya: “Dan Kami berikan
kepada Musa kitab (Taurāt) dan Kami jadikan kitab Taurāt itu petunjuk bagi
Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong selain
Aku.” (QS. Al-Isrā [17]:2) Adapun isi pokok Kitab Taurāt adalah:
1. Jangan ada padamu Tuhan lain dihadirat-Ku.
2. Jangan membuat patung ukiran dan jangan pula menyembah patung
karena Aku Tuhan Allāh mu.
3. Jangan kamu menyebut Tuhan Allāh mu dengan sia-sia.
4. Ingatlah akan hari sabat (sabtu), supaya kamu sucikan dia.
5. Berilah hormat kepada bapak ibumu.
6. Jangan membunuh sesama manusia.
7. Jangan berzina.
8. Jangan mencuri.
9. Jangan menjadi saksi palsu.

Suaidi, “Azbabun Nuzul: Pengertian, Macam-Macam, Redaksi Dan Urgensi,” Almufida 1, no. 1 (2016): 121.
1
10. Jangan berkeinginan memiliki hak orang lain.

b. Zabur
Zabūr adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud as untuk dijadikan
pedoman hidup bagi kaumnya. Firman Allāh SWT: Artinya: “Dan Tuhan-mu
lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya
telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami
berikan Zabūr kepada Daud.” (QS. Al-Isrā [17]:55) Isi dari Kitab Zabūr adalah
nyanyian pujian kepada Allāh atas segala nikmat illahiah.
c. Injil
Injil adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Isa as sebagai pedoman dan
petunjuk hidup bagi Bani Israil. Firman Allāh SWT: Artinya: “Dan Kami
iringkan jejak mereka (nabi-nabi Banī Isrāīl) dengan Isa putra Maryam,
membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurāt. Dan Kami telah
memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan
cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu
Kitab Taurāt. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang
bertakwa.” (QS. Al-Māidah [5]:46) Isi pokok Kitab Injil adalah ajaran untuk
hidup dengan zuhud dan menjauhi kerakusan dan ketamakan dunia. Ini
dimaksudkan untuk meluruskan kehidupan orang-orang Yahudi yang
materialistis.
d. Al Quran
Al-Qurān adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi terakhir, Muhammad
SAW sebagai petunjuk hidup umatnya. Berbeda dengan kitab-kitab sebelumnya
yang hanya terbatas untuk satu kaum, al Qurān tidak hanya diturunkan untuk
bangsa Arab, melainkan untuk seluruh umat. Firman Allāh SWT: Artinya:
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qurān dengan berbahasa
Arab, agar kamu memahaminya.” (QS. Yūsuf [12]:2).
Kandungan pokok Al-Qur’an menurut ulama Al-Azhar, Prof. Mahmud
Syaltut, adalah:
1. Akidah.
2. Akhlak.
3. Dorongan atau bimbingan akan hikmah-hikmah alami.
4. Kisah-kisah umat terdahulu.
5. Janji baik serta ancaman buruk yang datang dari Allah.
6. Hukum-hukum ibadah dan muamalah.

C. Kebenaran Al-Qur’an
Al-Qur’an Al-Karim memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat.
Salah satu diantaranya adalah ia merupakan kitab yang selalu dipelihara dan al
qur’an selalu terjaga keasliannya hingga sekarang sebagaimana jaminan allah
dalam surat al hijr yang artinya : “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al
Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”(QS Al-Hijr ayat 9)2.

2
Depag, Al-Quran dan terjemahnya Jakarta, (pustaka pres, 2011), hlm,262
Adapun bukti bukti tentang kebenaran al qur’an yang terdapat didalam al qur’an itu
sendiri diantaranya :
1) Allah SWT berfirman dalam surah Ar Rum ayat 27 yang artinya : “Dan
Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian
mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali
itu adalah lebih mudah bagi-Nya. dan bagi-Nyalah sifat yang Maha Tinggi
di langit dan di bumi; dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”
(QS. Al-Rum : 27). Ayat ini menerangkan bahwa hanya Allahlah pencipta
alam raya ini dengan kehendak-Nya yang mutlak. Seorang peneliti yang
merenungkan semua ciptaan khalik akan menemukan banyak bukti untuk
mematahkan klaim dan kebohongan orang-orang kafir dan musyrik, baik
mengenai kehidupan yang terjadi secara kebetulan, mengenai kemampuan
alam untuk memilih dan menjalankan hukum, gerakan dan kehidupannya
mengenai evolusi makhluk yang berakibat meningkatnya hewan dan benda
mati, maupun menurunnya manusia dari asal yang sama dengan kera.
Semua itu klaim filosofis yang tidak ada kaitannya dengan sains, bahkan
logika ilmu sendiri menolak klaim tersebut dan menyingkap adanya tujuan
di baliknya, yaitu pemalsuan kekafiran.
2) Jika meneliti tubuh manusia, kita akan menemukan banyak kesesuaian yang
menakjubkan bahwa manusia tidak tercipta secara kebetulan atau tercipta
secara evolusi dari benda mati dan hewan melalui proses alam, tetapi
merupakan ciptaan sebuah kekuatan mahabesar yang memiliki kekuatan
mutlak untuk mengatur dan merencanakannya. Kekuatan itu adalah
kekuatan Tuhan yang menekankan pentingnya tujuan dibalik penciptaan
semua makhluk. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surah Al-
Mukminun: 115 yang artinya : “Maka Apakah kamu mengira, bahwa
Sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan
bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami?” (QS Al Mu’minun :
115), Ad-Dukhan:38-39 yang artinya : “Dan Kami tidak menciptakan langit
dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main. Kami
tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan
mereka tidak mengetahui”(QS Ad Dukhan : 38- 39). Di antara contoh
system tubuh manusia yang mengandung mukjizat itu adalah sebagai
berikut:3
1. Sel-sel tubuh terus melakukan pembelahan diri untuk pertumbuhan tubuh
atau mengganti sel-sel yang mati atau rusak. Sedangkan sel-sel saraf tidak
membelah diri sebab dapat menghilangkan memori dalam sel-sel saraf
dalam otak.
2. Otot rahim pada perempuan merupakan otot manusia yang paling kuat
untuk mendorong janin ketika Allah telah mengizinkannya keluar dari
perut ibunya. Otot terkuat setelah otot rahim adalah otot jantung yang
memang harus kuat agar tahan bekerja siang dan malam memompa darah
secara terus ke saluran pembuluh darah dalam jangka waktu dapat
mencapai lebih dari 100 tahun

3
Prof.Dr.Ahmad Fuad Pasya, Dimensi Sains Al-Qur’an, Penterj, Muhammad Arifin, (Solo, Tiga Serangkai,
2004), hlm, 11-12
3. Ketika terjadi luka pada tubuh, darah mengalir dari pembuluh darah yang
terluka, kemudian membeku lagi di tempat luka untuk menghentikan
pendarahan. Kalau tidak terjadi pembekuan, akan terus terjadi pendarahan
sampai manusia mati.
4. Pencernaan manusia mirip dengan sebuah pabrik kimia yang diciptakan
oleh Allah SWT untuk dapat bekerja secara otomatis dan memproduksi
bahan-bahan kimia dalam jumlah lebih besar dari yang diproduksi oleh
laboratorium, apa pun yang diciptakan manusia. Pencernaan secara
otomatis akan mengurai bermacam-macam makanan yang dikonsumsi
manusia, lalu menyiapkannya kembali, menangani sekresinya,
pembagiannya dan pengeluarannya secara terus menerus dan teratur ke
seluruh sel, sesuai keperluan dan spesifikasi macam-macam sel, antara
lain untuk membentuk tulang, kuku, rambut, daging, gigi dan jaringan.
Selain itu, pencernaan juga mengandung sebuah sistem pertahanan untuk
melawan kuman dan mikroba yang menyerang tubuh.
5. Telinga manusia merupakan organ yang sangat kompleks dan sensitive.
Organ ini mengurai gelombang bunyi dan menyampaikannya ke otak
dalam bentuk aliran listrik yang mengalir dalam saraf pendengaran.
Dengan demikian, manusia dapat merasakan dan mendengar bunyi itu.
Allah menciptakan telinga manusia dengan keterbatasan merespons
getaran tertentu yang berkisar antara 20 sampai 2.000 getaran per detik.
Hal itu dimaksudkan agar manusia merasa nikmat dan tenang karena tidak
mendengar getaran yang lebih kecil atau lebih besar dari itu. Seandainya
telinga mamapu merespons semua getaran bunyi, ia akan terus hidup
dalam kebisingan.

Dan bukti menurut sejarahnya yaitu: Al-Qur’an al-Karim turun dalam masa
sekitar 22 tahun atau tepatnya, menurut sementara Ulama, dua puluh dua tahun,
dua bulan dan dua puluh dua hari. Menurut Quraish Shihab, ada beberapa faktor
yang merupakan faktor-faktor pendukung bagi pembuktian otentisitas Al-
Qur’an, yaitu4 :
1. Masyarakat Arab, yang hidup pada masa turunnya Al-Qur’an, adalah
masyarakat yang tidak mengenal baca tulis. Karena itu, satu-satunya andalan
mereka adalah hafalan. Dalam hal hafalan, orang Arab – bahkan sampai kini
– dikenal sangat kuat.
2. Al-Qur’an mencapai tingkat tertinggi dari segi keindahaan bahasanya dan
sangat mengagumkan bukan saja bagi orang mukmin, tetapi juga orang
kafir. Berbagai riwayat menyatakan bahwa tokoh-tokoh kaum musyrik
seringkali secara sembunyi-sembunyi berupaya mendengarkan ayat-ayat Al-
Qur’an yang dibaca oleh kaum muslim. Kaum muslim disamping
mengagumi keindahan bahasa Al-Qur’an, juga mengagumi kandungannya,
serta menyakini bahwa ayat-ayat Al-Qur’an adalah petunjuk kebahagiaan
dunia dan akhirat.

4
Lihat Quraish, hlm. 23
3. Al-Qur’an, demikian pula Rasul Saw., menganjurkan kepada kaum muslim
untuk memperbanyak membaca dan mempelajari Al-Qur’an dan anjuran
tersebut mendapat sambutan yang hangat.
4. Ayat-ayat Al-Qur’an turun berdialog dengan mereka, mengomentari keadaan
dan peristiwa-peristiwa yang mereka alami, bahkan menjawab pertanyaan-
pertanyaan mereka. Di samping itu, ayat-ayat Al-Qur’an turun sedikit demi
sedikit. Hal itu lebih mempermudah pencernaan maknanya dan proses
penghafalan.
5. Dalam Al-Qur’an, demikian pula hadits-hadits Nabi, ditemukan petunjuk-
petunjuk yang mendorong para sahabatnya untuk selalu bersikap teliti dan
hati-hati dalam menyampaikan berita,lebih-lebih kalau berita tersebut
merupakan firman Allah atau sabda Rasul-Nya.
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
1). Iman kepada kitab Allah SWT adalah meyakini atau mempercayai kitab-kitab yang
diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi yang dijadikan sebagai pedoman bagi umat
manusia. Iman kepada kitab Allah SWT termasuk kedalam rukun iman yang ke tiga.
2). Kitab kitab yang diturunkan allah yaitu : taurat kepada nabi musa, zabur kepada nabi
daud, injil kepada nabi isa dan al qur’an kepada nabi muhammad SAW.
3). Bukti kebenaran al qur’an itu ada yang terdapat dalam alqur’an itu sendiri dan juga
ada dari bukti sejarahnya.

B. Salam Penutup
Demikianlah makalah ini kami buat apabila ada kesalahan kami mohon maaf.
DAFTAR PUSTAKA

Ainun, Afidiah Nur dkk. 2018. Mengenal Aqidah dan Akhlak Islami. Lampung: CV. Iqro.
Amri, Dr. H. Muhammad, Lc. M.Ag, Dr. La Ode Ismail Ahmad, M.Th.I, Dr. Muhammad
Rusmin, M.Pd.I. 2018. Aqidah Akhlak. Makassar.
Depag. 2011. Al-Quran dan terjemahnya. Jakarta: Pustaka Pres.
Pasya, Prof.Dr.Ahmad Fuad. 2004. Dimensi Sains Al-Qur’an, Penterj, Muhammad Arifin.
Solo: Tiga Serangkai.

You might also like