Professional Documents
Culture Documents
Rayhan Apriyan (Respirasi Bakteri)
Rayhan Apriyan (Respirasi Bakteri)
Respirasi Bakteri
Disusun Oleh:
Rayhan Apriyan (2220801030)
Dosen Pengampu :
Siti Soleha, M.Sc,S.Si., M.Sc
A. Latar Belakang
Respirasi bakteri merupakan salah satu proses vital dalam metabolisme
mikroorganisme yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan energi yang
diperlukan untuk kelangsungan hidup dan perkembangan mereka. Respirasi
bakteri melibatkan serangkaian reaksi kimia kompleks yang terjadi di dalam
sel bakteri dan melibatkan berbagai komponen seluler, enzim, dan molekul-
molekul lainnya (Arifianto,2019).
Pada tahap awal respirasi bakteri, terjadi glikolisis, yaitu proses
pemecahan glukosa menjadi dua molekul asam piruvat. Glikolisis ini
berlangsung di dalam sitoplasma sel bakteri dan menghasilkan sedikit energi
dalam bentuk ATP. Selanjutnya, asam piruvat akan masuk ke dalam
mitokondria bakteri, jika ada, atau mengalami proses fermentasi atau respirasi
anaerobik, tergantung pada kondisi lingkungan dan jenis bakteri yang terlibat
(Elia,2021).
Jika respirasi aerobik terjadi, asam piruvat yang dihasilkan dari
glikolisis akan diubah menjadi asetil-KoA melalui proses dekarboksilasi.
Asetil-KoA kemudian masuk ke dalam siklus asam sitrat atau siklus Krebs di
dalam mitokondria bakteri. Di dalam siklus ini, asetil-KoA bereaksi dengan
oksaloasetat, membentuk berbagai produk antara, dan menghasilkan energi
dalam bentuk ATP serta elektron yang akan digunakan dalam tahap oksidatif
berikutnya (Haryanti,2018).
Tahap oksidatif respirasi bakteri terjadi di dalam rantai transpor
elektron (RTE), yang terletak di membran mitokondria bakteri. RTE berfungsi
untuk mentransfer elektron dari donor elektron, seperti NADH atau FADH2
yang dihasilkan dari siklus Krebs, ke akseptor elektron akhir, yaitu oksigen
(O2). Selama transfer elektron ini, energi yang dihasilkan digunakan untuk
menghasilkan gradien elektrokimia melintasi membran mitokondria, sehingga
menghasilkan ATP melalui fosforilasi oksidatif (Krisnawati,2017).
Respirasi bakteri juga melibatkan proses penting lainnya, seperti
pengaturan ekspresi gen, transportasi elektron alternatif, dan mekanisme
regulasi lainnya. Dalam kondisi anaerobik, beberapa bakteri memiliki
kemampuan menggunakan senyawa non-oksidatif sebagai akseptor elektron,
seperti nitrat atau sulfat. Selain itu, beberapa bakteri juga dapat mengalami
respirasi anaerobik dengan menggunakan senyawa organik alternatif sebagai
akseptor elektron, seperti fumarat atau trimetilamina N-oksida (Nuraini,2015).
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan pada Praktikum Respirasi bakteri yaitu:
1. Mengetahui sifat respirasi bakteri.
2. Mengidentifikasi bakteri berdasarkan sifat respirasinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
C. Cara Kerja
Adapun cara kerja praktikum teknik isolasi mikroba ini adalah
sebagai berikut:
1. Siapkan media kultur yang sudah disterilisasikan dan beri label masing-
masing media.
2. Ambil biakan murni bakteri yang sudah anda buat.
3. Inokulasikan sebanyak 1 ose masing-masing biakan ke dalam media cair
secara aseptic.
4. Rata suspense dengan menggunakan vortek atau dengan cara memutar-mutar
tabung kultur antara kedua telapak tangan sampai homogen.
5. Inkubasi biakan kultur pada suhu 37 derajat celcius selama 2 x24 jam.
6. Ambil akumulasi pertumbuhan bakteri tersebut pada 1 x24 jam dan 2 x24
jam, kemudian tentukan kelompok bakteri yang anda amati.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel. 1 Morfologi koloni bakteri (Hari ke-1)
Sumber Warna Bentuk Ukuran Tekstur Sifat Gambar
koloni koloni koloni koloni koloni respirasi
STT Merah Irregular 1-2 cm Mucoid Anaerob
muda obligat
A. Kesimpulan
Adapun Kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini adalah sebagai
berikut :
1. Dalam praktikum respirasi bakteri menggunakan media STI, STU,
dan STT, kami dapat mengamati sifat respirasi bakteri berdasarkan
perubahan warna media dan pH. Media STI membantu
mengidentifikasi bakteri yang mampu menghasilkan asam sebagai
hasil respirasi, sedangkan media STU dan STT digunakan untuk
melihat kemampuan bakteri dalam menguraikan urea dan hidrolisis
trehalose secara khusus.
2. Hasil praktikum menunjukkan bahwa berbagai jenis bakteri
memiliki sifat respirasi yang berbeda. Bakteri yang mampu
menghasilkan asam sebagai produk respirasi dapat diidentifikasi
melalui perubahan warna pada media STI. Bakteri ureolitik, yang
memiliki kemampuan menguraikan urea menjadi amonia, dapat
diidentifikasi melalui perubahan pH dan warna pada media STU.
3. Respirasi bakteri merupakan proses vital dalam metabolisme
mikroorganisme. Melalui praktikum respirasi bakteri, kami dapat
memahami bagaimana bakteri memperoleh energi yang diperlukan
untuk kelangsungan hidup mereka. Mengetahui sifat respirasi
bakteri tidak hanya membantu dalam mengidentifikasi jenis
bakteri, tetapi juga memberikan wawasan tentang mekanisme dan
peran respirasi dalam fisiologi mikroorganisme.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan agar semua praktikan menguasai materi
percobaan dan cermat serta teliti agar mendapat hasil yang maksimal. Agar
dapat memahami tentang respirasi bakteri.
DAFTAR PUSTAKA
Arifianto, D., Irsan, C., & Kusrini, E. (2019). Kinetics of palm oil mill effluent
(POME) treatment using an anaerobic sequencing batch reactor (ASBR)
with activated carbon as a biofilm support. Journal of Environmental
Science and Technology, 12(1), 29-38.
Elia, V., Mulyani, A., Setyorini, D., & Nurhayati, N. (2021). Removal of
tetracycline from aquaculture wastewater using a microbial fuel cell (MFC)
with a carbon nanotube (CNT) anode. Water Environment Research, 93(8),
1175-1183.
Nuraini, I., Sudibyo, H., & Rahayu, S. (2015). Study of landfill leachate treatment
using an anaerobic sequencing batch reactor (ASBR) with activated carbon
as biofilm support. Procedia Environmental Sciences, 23, 192-197.
Wibowo, N. A., Nuraini, I., & Sudibyo, H. (2017). Optimal conditions for biogas
production from palm oil mill effluent (POME) using anaerobic digestion.
Procedia Environmental Sciences, 37, 292-297.
Yusuf, A. N., Siregar, M. S., & Subowo, G. (2018). Comparative study of biogas
production from cattle manure using anaerobic digestion and anaerobic co-
digestion processes. Journal of Renewable Energy and Environmental
Engineering, 6(1), 51-57.
Zulhaimi, H., Haryanti, N. S., & Akbar, A. S. (2021). Effect of carbon/nitrogen
ratio on biogas production from food waste using anaerobic digestion. IOP
Conference Series: Earth and Environmental Science, 742(1), 012009.