Professional Documents
Culture Documents
Farmasi Industri - Siti Hardiyanti.S
Farmasi Industri - Siti Hardiyanti.S
NIM : 2343700070
Kelas :D
SOAL
Apa yang Anda pelajari pada materi 2 terkait sistem managemen mutu , berikan pemahan
mengenai kelarutan zat, berikan contoh dan penjelasannya mengenai alat-alat laboratorium, dan
instrumen yang Anda kenal.
Jawaban : sistem mutu industri farmasi meliputi tujuan penggunaan, memenuhi syarat, low risk.
Dalam pemenuhan syarat harus ada izin edar dan telah uji klinik ( kosmetik pengujiaannya oleh
manusia ada juga melalui kulit sapi tetapi belum dipraktekkan di Indonesia, sedangkan pengujian
obat masih menggunakan hewan uji tetapi harus mengikuti standart kode etik yang telah
ditentukan). Industri harus memiliki manajemen mutu yang di pegang oleh pimpinan puncak untuk
mengarahkan atau mengendalikan perusahaan/pabrik, memiliki kewenangan dan tanggung jawab,
agar bisa mencapai sasaran mutu. Sasaran mutu meliputi desain sistem mutu, penerapan mutu
secara benar, penerapan CPOB dan penerapan managemen risiko mutu. Konsep menegemen mutu
meliputi CPOB yang di periksa oleh BPOM contohnya jika obat melihat nomor registrasi pada
kemasan obat dan pada kosmetik sudah tidak diperiksa lagi hanya diberikan arahan, yang ke dua
yaitu managemen risiko mutu dan yang terakhir hubungan produksi dan pengawasan. Ada standar
yang telah tertulis di ISO 9001 2015 yaitu tentang persyaratan dan sudah secara nasional. Ketika kita
bekerja kita harus tahu dan mengerti dulu tentang SOP yang akan dijalankan yang biasanya di
rancang oleh direktur atau manager, lalu IK yang berisikan proses pengerjaan. Pengembangan sistem
mutu indsutri meliputi gabungan prinsip managemen risiko, penggunaan perangkat yang tepat,
efektifitas per masing-masing unit.
Kelarutan adalah keadaan senyawa baik padat, cair ataupun gas yang terlarut dalam padatan dan
cairan atau gas yang akan membentuk larutan homogen dengan karakteristik jernih atau transparan,
dosis terapi yang kandungan aktif sesuai, warna bau rasa, memiliki kekentalan yang cukup, bebas
dari kontaminasi dan mempunyai berat jenis tertentu. Keuntungan sedian ini yaitu mudah ditelan,
lebih stabil di bandingan suspensi, kerugiannya kurang praktis untuk dibawa berpergian, terkadang
ras kurang enak, dan akurasi dosisnya tergantung pada pasien. Dalam kelarutan terdapat 7 istilah
kelarutan yaitu :
11. Plat tetes berfungsi untuk mereaksikan bahan kimia dalam jumlah yang sangat sedikit.
Instrumen
1. Spektrofotometri prinsipnya penyerapan molekul senyawa terhadap sumber radiasi
elektromagnetik sebagai sumber energi.
Alatnya : IR,AAS,UV VIS
IR atau spektrokopi infra merah untuk interaksi molekul/atom dengan radiasi
elektromagnetik. Radiasi IR menyebabkan atom mengalami vibrasi. Radiasi diserap
oleh molekul pada frekuensi tertentu sesuai dengan karakteristik ikatan atom molekul
tersebut. Digunakan untuk mengetahui gugus fungsi IR dekat ( 13.000-4000/cm ),
pertengahan ( 4000-200/cm ), jauh ( 200-10/cm ).
AAS atau atomic absorption spectrofotometry untuk analisis unsur-unsur logam dan
metaloid berdasarkan penyerapan absorbsi radiasi oleh atom dalam fase gas.
Larutan-> atomisasi dengan flame -> gas atom->di tembakkan sinar->dibaca
absorbansi.
UV VIS jenis spektrofotometer untuk analisis senyawa dalam larutan dengan
senyawa ditembakkan sinar monokromatis. Sebagian sinar dengan energi yang sesuai
diserap sebagian diteruskan ke detektor. Uv (200-400 nm) visible (400-800 nm).
2. Kromatografi prinsipnya memisahkan komponen atau molekul larutan berdasarkan perbedaan
pola pergerakan antara fase diam dan fase gerak.
Jenisnya yaitu
HPLC pemisahan berdasarkan perbedaan kepolaran yang mempengaruhi interaksi
senyawa dengan fase diam dan fase gerak, semakin kuat terikat dengan fase diam
maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk terelusi. Analisis kuanlitatifnya
perbandingan waktu retensi dan analisis kuantitatifnya luas area puncak.
GC untuk senyawa volatile tahan pemanasan ( 50-350 derajat). Pemisahan
berdasarkan perbedaan titik didih dikurangi interaksi analit dengan fase diam. Fase
grak berupa gas inert dan fase diam dapat berupa padatan atau cairan. Analisis
kualitatifnya perbandingan waktu retensi dan analisis kuantitatifnya luas are puncak.
KLT pemisahan berdasarkan interaksi analit dengan fase gerak karena adanya
adsorpsi dan partisi ( tergantung dari fase diam yang digunakan ). Analisis
kualitatifnya perbandingan RF dan analisis kuantitatifnya analisis dengan
densitometer.