You are on page 1of 12

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FIQIH ZAKAT

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 12

1. M IXBAL NASUTION (23141005)


2. APRI YANI (23142017)

DOSEN PENGAMPU
Dr. Harzalena, S.Pd.I,M.A

UNIVERSITAS ADZKIA
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
nikmat dan rahmat kepada kita semua, sehingga kita mampu menyelesaikan tugas pembuatan
makalah Fiqih zakat, sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.

Kami juga menyampaikan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam penggarapan makalah ini, terutama kepada dosen pengampu kami Ibu Dr.Harzalena,
S.Pd.I,M.A Sehingga kami mampu melaksanakan tugas mata kuliah ini.

Kami juga memohonkan maaf kepada semuanya apabila dalam makalah yang kami buat ini,
karena masih terdapat banyak sekali kekurangan-kekurangan, lebih-lebih mengenai referensi.
Untuk itu kami kelompok tiga sangat menunggu kritik maupun saran dari semua pembaca agar
kedepannya kami bisa membuat makalah yang lebih baik lagi.

Padang, 08 Oktober 2023


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengertian zakat menurut Hafidzuddin, ditinjau dari segi bahasa, kata zakat
mempunyai beberapa arti, yaitu “al-barakatu” (keberkahan), “annama” (pertumbuhan dan
perkembangan), “ath-thaharatu” (kesucian) dan “ashhalahu” (kebersihan). Maksudnya
zakat itu ialah mensucikan orang-orang yang mengeluarkannya dan akan menumbuhkan
pahala. Zakat itu juga merupakan mengeluarkan sebagian harta dengan persyaratan
tertentu yang Allah SWT mewajibkan kepada pemiliknya, untuk diserahkan kepada yang
berhak menerimanya, dengan persyaratan tertentu pula.

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang ketiga, zakat merupakan suatu
ibadah yang paling penting didalam Al-Qur’an, Allah menerangkan zakat beriringan
dengan menerangkan shalat. Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah
satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib
(fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu.

Zakat termasuk dalam kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah
diatur secara rinci dan jelas berdasarkan Al-Qur'an dan As Sunnah, sekaligus merupakan
amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan
perkembangan umat manusia. Seluruh ulama Salaf dan Khalaf menetapkan bahwa
mengingkari hukum zakat yakni mengingkari wajibnya menyebabkan di hukum kufur.
Karena itu kita harus mengetahui definisi dari zakat, harta-harta yang harus dizakatkan,
nishab- nishab zakat, tata cara pelaksanan zakat dan berbagai macam zakat.

B. Rmusan Masalah
1. Pengertian, kedudukan, dan hikmah zakat menurut syariat islam
2. Dalil tentang kewajiban zakat
3. Hukum-hukum zakat, syarat wajib dan macam-macam zakat, serta hukum akibat
meniggalkan zakat
4. Perbedaan antara zakat, infak, sedekah dan wakaf
C. Tujuan Makalah

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu pengertian
dari zakat serta kedudukan dan hikmah zakat manurut syariat islam. Dalil tentang
kewajiban zakat, hukum zakat, macam-macam zakat, hukum meninggalkan zakat serta
bertujuan untuk mengetahui perbedaan zakat, infak dan wakaf yang terkandung
didalamnya yang mampu menjadi tujuan hidup serta untuk pemenuhan syarat tugas mata
kuliah Pendidikan Agama Islam.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian, Kedudukan dan Hikmah Zakat


1. Pengertian zakat
Zakat menurut istilah agama islam artinya “kadar harta yang tertentu, yang
diberikan kepada yang berhak menerimanya, dengan beberapa syarat.” Hukumnya: Zakat
adalah salah satu rukun islam yang ke-lima, fardu’ain atas tiap-tiap orang yang cukup
syarat-syaratnya. Zakat mulai diwajibkan pada tahun kedua Hijriah. Zakat menurut
bahasa berarti bersih, suci dan subur. Adapun menurut istilah syara’ yaitu harta yang
dikeluarkan seorang muslim atas perintah Allah,untuk disalurkan kepada mereka yang
telah ditentukan oleh hukum Islam (golongan yang berhak). Secara harfiah (sebagaimana
asli atau asalnya) zakat berarti "tumbuh", "berkembang", "menyucikan", atau
"membersihkan". Sedangkan secara terminologi syari'ah, zakat merujuk pada aktivitas
memberikansebagian kekayaan dalam jumlah dan perhitungan tertentu untuk orang-
orangtertentu. Zakat merupakan rukun ketiga dari rukun Islam.
Berdasarkan Firman Allah SWT.:

. ‫ٱلَّزَكٰو َة َو َء اُتو۟ا ٱلَّص َلٰو َةَو َأِقيُم و۟ا‬

“Dirikanlah salat dan bayarkanlah zakat hartamu.” (An-Nisa:77)

2. Kedudukan Zakat

Kedudukan zakat dalam Islam salah satunya adalah menjadi rukun Islam. Selain
menjadi syariat Allah SWT, terdapat fungsi lainnya dari zakat yaitu adalah sebagai
bantuan kepada umat Islam yang membutuhkan. Tingginya kedudukan zakat dalam
perspektif Alquran dan hadist dapat dilihat dari tiga hal yaitu:

a. Zakat adalah pilar ketiga penyangga bagunan islam setelah syahadat dan sholat
b. Kewajiban zakat dalam islam diketahui secara pasti dari informasi yang jelas dan
tegas dalam alquran dan hadist
c. Ancaman yang berat, baik didunia maupun diakhirat bagi para pengemplang zakat

3. Hikmah zakat

Ketika Allah memberikan perintah kepada hambanya untuk solat, puasa, dan zakat
yang tertuang dalam rukun Islam, tidak lain ada hikmah di dalamnya begitu pula dengan
zakat. Berikut ini beberapa hikmah zakat yang dapat kita ketahui:

a. Zakat menyempurnakan keislaman seorang hamba, karena ia merupakan salah satu


rukun Islam. Apabila seorang muslim mengamalkannya maka sempurnalah
keislamannya. Dan sudah barang tentu ini merupakan tujuan utama setiap muslim.
Setiap muslim pasti berusaha untuk menyempurnakan Agamanya
b. Zakat merupakan bukti ketulusan iman pelakunya, sebab harta merupakan sesuatu
yang sangat dicintai oleh manusia, dan sesuatu yang dicintai tidak mungkin
dikorbankan kecuali untuk mendapatkan sesuatu yang setara atau lebih berharga
darinya. Itulah sebabnya zakat juga dinamakan dengan sedekah, karena ia
membuktikan kejujuran usaha pelakunya untuk mendapatkan keridhaan Allah
c. Zakat dapat membersihkan akhlak pelakunya, mengeluarkannya dari golongan orang-
orang bakhil, lalu memasukkannya ke dalam golongan orang-orang dermawan. Sebab
apabila seseorang telah membiasakan diri untuk memberi, baik pemberian itu
berbentuk ilmu, harta, maupun kedudukan, maka sikap itu akan menjadi tabiat dan
kebiasaannya, bahkan jiwanya merasa tidak nyaman jika satu hari saja tidak
melakukan kebiasaan memberi itu. Seperti seorang pemburu yang sudah terbiasa
berburu; jika pada suatu hari ia terlambat berangkat berburu, hatinya sedih. Begitu
juga dengan orang yang membiasakan dirinya untuk berbuat dermawan, hatinya akan
tertekan apabila pada suatu hari ia tidak memberikan hartanya, kedudukannya, atau
pertolongannya kepada orang lain
d. Zakat dapat melapangkan dada. Apabila seseorang terbiasa memberikan sesuatu,
terutama harta, niscaya hatinya akan merasa lapang. Dan hal ini merupakan fakta
sudah terbukti benar. Tetapi syaratnya adalah bahwa pemberian itu harus diberikan
dengan perasaan senang dan ridha. Bukan memberi dengan hati yang masih berat
untuk melepasnya. Imam Ibnul Qayyim mengatakan di dalam kitabnya "Zâdul
Ma`âd" bahwa pengorbanan dan kedermawanan merupakan salah satu penyebab
lapangnya dada, tapi hal ini tidak akan dirasakan kecuali oleh orang-orang yang
memberi dengan rela dan senang hati. Ia mengeluarkan harta dari hatinya sebelum
mengeluarkannya dari tangannya. Adapun orang yang mengeluarkan harta dari
tangannya tetapi masih tergantung di dalam hatinya, maka ia tidak akan mendapatkan
manfaat apa-apa dari pemberian itu
e. Zakat dapat menjadikan manusia sebagai mukmin yang sempurna. Sebagaimana
sabda Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam, "Tidak beriman salah seorang kalian
sampai ia mencintai untuk saudaranya apa-apa yang ia cintai untuk dirinya." [HR.
Muslim]. Sebagaimana Anda suka menafkahkan harta untuk memenuhi kebutuhan
Anda, Anda juga suka untuk memberikan harta itu untuk kebutuhan saudara Anda.
Dengan demikian, sempurnalah derajat keimanan Anda.

B. Dalil Tentang Kewajiban Zakat

Berikut beberapa dalil tentang kewajiban dalam berzakat:

Al-Baqarah Ayat 43

‫َو َأِقيُم و۟ا ٱلَّص َلٰو َة َو َء اُتو۟ا ٱلَّز َكٰو َة َو ٱْر َك ُعو۟ا َم َع ٱلَّٰر ِكِع يَن‬

Artinya: "Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-
orang yang rukuk." (QS Al-Baqarah: 43).

Al-Bayyinah Ayat 5

‫َو َم ٓا ُأِم ُر ٓو ۟ا ِإاَّل ِلَيْعُبُدو۟ا ٱَهَّلل ُم ْخ ِلِص يَن َلُه ٱلِّد يَن ُحَنَفٓاَء َو ُيِقيُم و۟ا ٱلَّص َلٰو َة َو ُيْؤ ُتو۟ا ٱلَّز َكٰو َةۚ َو َٰذ ِلَك ِد يُن ٱْلَقِّيَم ِة‬

Artinya: "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan
supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian
itulah agama yang lurus." (QS Al-Bayyinah: 5).

At-Taubah Ayat 103

‫ُخ ْذ ِم ْن َأْم َٰو ِلِه ْم َص َد َقًة ُتَطِّهُر ُهْم َو ُتَز ِّك يِهم ِبَها َو َص ِّل َع َلْيِه ْم ۖ ِإَّن َص َلٰو َتَك َس َكٌن َّلُهْم ۗ َو ٱُهَّلل َسِم يٌع َع ِليٌم‬
Artinya: "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (At-Taubah: 103).

C. Hukum-hukum zakat, Syarat wajib dan macam-macam zakat, hukum dan akibat
jika meninggalkan zakat

1. Hukum hukum zakat

Para ulama sepakat mengeluarkan zakat hukumnya wajib bagi setiap Muslim yang
memenuhi syarat wajib zakat sebagaimana ketentuan dalam syariat agama yang ayat
tersebut berbunyi.

“Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu
usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah.
Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan (Qs Albaqarah 110)".

2. Syarat Wajib zakat dan Macam-macam Zakat

Zakat diwajibkan oleh Allah SWT sebelum hijrahnya Nabi Muhammad SAW. Hanya
saja jenis dan ukuran harta yang wajib dizakatkan belum ditetapkan. Hal tersebut baru
ditetapkan setelah peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad Saw.

Syarat Zakat

a. Muslim, Syarat wajib zakat adalah beragama Islam, adapun bagi Non-Muslim
tidaklahdiwajibkan zakat karena memang tidak diwajibkan dalam agama mereka.
Meski demikian, jika mereka berada dalam wilayah Islam maka mereka diharuskan
bayar upeti
b. Merdeka, Tidak dalam kepemilikan majikan
c. Harta itu mencapai nishab, Yakni jumlah atau berat minimal suatu harta yangterkena
kewajiban zakat
d. Harta itu sampai haul, Maksud dari haul adalah masa/waktu harta yang dimiliki
sudahsampai 1 tahun. Yakni 1 tahun baik emas, perak, ternak & harta perniagaan
untukdikeluarkan zakatnya, selain tanaman. Haul tanaman tidak menunggu 1 tahun
tapi pada setiap kali panen
e. Harta itu adalahmiliknya secara penuh/sempurna, Maksud dari sempurna di
siniadalah bahwa harta yang dimiliki tersebut bukanlah harta pinjaman (kredit) &
bukan pulahasil kejahatan/kemaksiatan.
Dari uraian syarat-syarat di atas sangat jelas bahwa orang yang wajib membayar
zakat ituadalah orang yang benar-benar kaya dari segi materi. Sedangkan orang yang
hartanya belummencapai nishab tidak termasuk orang yang wajib mengeluarkan
zakat, bisa infaq atau shadaqah.

Macam-Macam Zakat

a. Zakat Fitrah
Zakat yang wajib dikeluarkan muslim menjelang Idul Fitri pada bulanRamadan.
Besar zakat ini setara dengan 3,5 liter (2,5 kilogram) makanan pokokyang ada di
daerah bersangkutan. Seperti hadits Nabi SAW:

Yang artinya, “Rasulullah saw. mewajibkan zakat fitrah guna menyucikanorang


yang berpuasa dari ucapan dan perbuatan yang tidak baik dan gunamakanan bagi para
miskin.”

b. Zakat Maal (harta)


Maal sendiri menurut bahasa berarti harta. Zakat kekayaan atau harta yangharus
dikeluarkan dalam jangka satu tahun sekali yang sudah memenuhi nishab.Mencakup
hasil ternak, emas & perak, pertanian (makanan pokok), hartaperniagaan,
pertambangan, hasil kerja (profesi), harta temuan. Masing-masing jenis memiliki
perhitungannya sendiri-sendiri.
3. Hukum dan akibat jika meninggalkan zakat
Hukum akiibat dari tidak membayar zakat diataranya:
a. Hukum di akhirat

Orang yang tidak mau membayar zakat mendapatkan hukuman di akhirat dan di
dunia, tegas Wahbah Az-Zuhaili. Adapun, hukuman akhirat adalah siksa yang pedih,
sebagaimana firman-Nya:

"Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya banyak dari orang-orang alim


dan rahib-rahib mereka benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang
batil, dan (mereka) menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-
orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakkannya di jalan
Allah, maka berikanlah kabar gembira kepada mereka, (bahwa mereka akan
mendapat) azab yang pedih. (Ingatlah) pada hari ketika emas dan perak
dipanaskan dalam neraka Jahanam, lalu dengan itu disetrika dahi, lambung dan
punggung mereka (seraya dikatakan) kepada mereka, ‘Inilah harta bendamu
yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah (akibat dari) apa yang
kamu simpan itu.’" (Q.S. At Taubah: 34-35).

b. Hukum di dunia

Sementara itu, hukuman dunia bagi orang yang lalai membayar zakat adalah
dengan mengambil hartanya, memberikan takzir (hukuman), dan denda uang. Hal ini
didasarkan atas sabda Rasulullah saw.:

"Barangsiapa yang memberikannya (zakatnya) demi mendapatkan pahala, maka


dia akan mendapatkan pahala zakat. Barangsiapa tidak mau membayarnya, maka
kami akan mengambilnya dan setengah dari untanya sebagai suatu tekad
(kewajiban) Tuhan kami, Allah Swt. tidak halal bagi keluarga Muhammad
sedikitpun dari zakat." (H.R. Ahmad dan An-Nasa'i dari Bahz bin Hakim dari
ayahnya dari kakeknya).
D. Perbedaan Antara Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf
Perbedaan antara zakat, infak, sedekah dan wakaf diantaranya adalah:

Pembeda Zakat Infak Sedekah


Sifat hukum Wajib Wajib/sunah Sunah

Orang yang berhak Ditentukan dalam Tidak ditentukan Tidak ditentukan (bebas)
menerima Al-quran (8asnaf) (bebas)

Bentuk Berbentuk harta Berbentuk harta Berbentuk harta dan non


harta

Waktu penunaian Ditentukan Tidak ditentukan Tidak ditentukan

Ketentuan nisab Ada ketentuan nisab Tidak ada ketentuan Tidak ada ketentuan nisab
nisab

Sedangkan wakaf hampir sama dengan sedekah. Sedekah adalah menyerahkan


harta dan gunanya sekaligus kepada orang lain, sedangkan waqaf adalah menyerahkan
harta tetapi hanya manfaatnya saja yang boleh digunakan oleh orang lain. Sedekah
memiliki pahala yang terbatas pada saat harta tersebut dimanfaatkan oleh orang lain,
sedangkan waqaf memiliki pahala yang berkelanjutan selama harta tersebut masih ada
dan bermanfaat.

Sedekah dan waqaf sama-sama merupakan amal yang mulia di hadapan Allah
SWT dan memiliki tujuan dan manfaat yang baik.
KESIMPULAN

Zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang
beragamaIslam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin
dansebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syara. Zakat itu ada dua
macamyaitu zakat mal dan zakat fithrah. Harta benda yang wajib dikeluarkan zakatnya yaitu,
Emas dan perak Sea harta perniagaan, Binatang ternak seperti unta, lembu (kerbau), kambing,
sapi, Buah-buahan dan biji- bijian yang dapat dijadikan makanan pokok, Barang tambang dan
barang temuanBanyak Faedah dan Hikmah dari berzakat. Zakat dapat meningkatkan toleransi,
solidaritasantar sesama manusia dan menyeimbangkan antara Hablumminallah dan
Hablumminannas. Demikian makalah tentang zakat yang kelompok susun, semoga dapat
bermanfaat bagimasyarakat, mahasiswa, dan pembaca (khususnya). Kritik dan saran kelompok
harapkan demi perbaikan pembuatan makalah berikutnya

Daftar Pustaka

Sedekah, P. Z. I., & Nisab, K. (2022). PerSamaan Dan PerbeDaan Zakat, Infak, Dan
SeDekaH. Ekonomi dan Manajemen ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah, Wakaf), 20.

FIQIH MUAMALAH (JUANDA,SALMAIDEA,2016) http://bit.ly/2A4azJK

Rasjid, Sulaiman, Fiqh Islam, Kitab Zakat, Sinar Baru Algesindo, Bandung, 2016,

You might also like