Professional Documents
Culture Documents
A. PENDAHULUAN
Sebagai lembaga yang melakukan kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana
masyarakat, kinerja dan kelangsungan usaha KSP Kopdit Swasti Sari sangat bergantung pada kualitas
penyediaan dana pada aktiva produktif. Aktiva Produktif adalah penyediaan dana koperasi dalam
Rupiah untuk memperoleh penghasilan, dalam bentuk Kredit, dan Penempatan Dana Antar koperasi.
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam
meminjam antara koperasi dengan pihak peminjam yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Penempatan Dana Antar
Koperasi adalah penanaman dana koperasi pada koperasi lain dalam bentuk tabungan, deposito
berjangka, sertifikat deposito, Kredit yang diberikan dan penanaman dana lainnya yang sejenis.
Kondisi penyediaan dana pada aktiva produktif yang buruk akan mengakibatkan memburuknya
kinerja koperasi dan dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Koperasi.
Dalam rangka menjaga dan memelihara kelangsungan usahanya, KSP Kopdit Swasti Sari
wajib menilai, memantau dan menjaga agar penyediaan dana koperasi pada aktiva produktif
senantiasa dalam kondisi lancar. Selain hal tersebut, untuk mengantisipasi kerugian yang mungkin
timbul dikemudian hari atas penanaman dana koperasi pada aktiva produktif maka KSP Kopdit
Swasti Sari wajib membentuk penyisihan penghapusan aktiva produktif. Penyisihan Penghapusan
Aktiva Produktif (PPAP) adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari baki
debet berdasarkan penggolongan kualitas Aktiva Produktif.
Selanjutnya untuk meminimalkan potensi kerugian yang lebih besar akibat dari
memburuknya kondisi Peminjam, KSP Kopdit Swasti Sari dapat melakukan restrukturisasi
Kredit terhadap Peminjam yang mengalami kesulitan pembayaran pokok dan/atau bunga, namun
masih memiliki propek usaha cukup baik setelah dilakukan restrukturisasi. Restrukturisasi Kredit
adalah upaya perbaikan yang dilakukan koperasi dalam kegiatan perkreditan terhadap anggota yang
meminjam yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya, yang dilakukan melalui: a.
Penjadualan kembali, yaitu perubahan jadual pembayaran kewajiban Anggota atau jangka
waktu; b. Persyaratan kembali, yaitu perubahan sebagian atau seluruh persyaratan Kredit yang tidak
terbatas pada perubahan jadual pembayaran, jangka waktu, dan/atau persyaratan lainnya sepanjang
tidak menyangkut perubahan maksimum plafon Kredit; dan/atau c. Penataan kembali, yaitu perubahan
persyaratan Kredit yang menyangkut penambahan fasilitas Kredit dan konversi seluruh atau sebagian
tunggakan angsuran bunga menjadi pokok Kredit baru yang dapat disertai dengan penjadualan
kembali dan/atau persyaratan kembali.
Mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, dan dalam rangka mewujudkan tata cara penilaian
kualitas aktiva produktif sesuai dengan prinsip kehati-hatian serta dengan memperhatikan
perkembangan kondisi usaha KSP Kopdit Swasti Sari maka perlu ditetapkan Pola Kebijakan ini.
B. DASAR
1. Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian
2. Peraturan Menteri Keuangan No 81/PMK.03/2009 tentang Pembentukkan atau Pemupukkan Dana
Cadangan yang Boleh dikurangkan Sebagai Biaya
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.06/2010 tentang Kualitas Piutang Kementrian
Negara/Lembaga dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
4. Permen KUKM Simpan PKM Nomor 10 tahun 2015 tentang Kelembagaan
5. Permen KUKM 15/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi
6. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
C. TUJUAN
Pola Kebijakan (Poljak) ini bertujuan untuk Memberikan pedoman bagi manajemen dalam melakukan
Restrukturisasi Pinjaman di KSP Kopdit Swasti Sari.
D. SASARAN :
Terlaksananya Restrukturisasi Pinjaman
(8) Kualitas Kredit dengan masa angsuran 1 (satu) bulan atau lebih ditetapkan sebagai
berikut:
a. Lancar, apabila:
1) tidak terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga; atau
2) terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga tidak lebih dari 3 (tiga) kali angsuran dan
Kredit belum jatuh tempo.
b. Kurang Lancar, apabila:
1) terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga lebih dari 3 (tiga) kali angsuran tetapi
tidak lebih dari 6 (enam) kali angsuran; dan/atau
2) Kredit telah jatuh tempo tidak lebih dari 1 (satu) bulan.
c. Diragukan, apabila:
1) terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga lebih dari 6 (enam) kali angsuran tetapi
tidak lebih dari 12 (dua belas) kali angsuran; dan/atau
2) Kredit telah jatuh tempo lebih dari 1 (satu) bulan tetapi tidak lebih dari 2 (dua) bulan.
d. Macet, apabila:
1) terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga lebih dari 12 (dua belas) kali angsuran;
2) Kredit telah jatuh tempo lebih dari 2 (dua) bulan;
(09) Kualitas Aktiva Produktif dalam bentuk Penempatan Dana Antar Koperasi ditetapkan
dalam 3 (tiga) golongan sebagai berikut:
a. Lancar, apabila tidak terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga;
b. Kurang Lancar, apabila terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga paling lama 5
(lima) hari kerja;
c. Macet, apabila:
1) terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga lebih dari 5 (lima)hari kerja;
2) Koperasi yang menerima Penempatan Dana Antar Koperasi telah ditetapkan dalam status
pengawasan khusus; dan/atau
3) Koperasi yang menerima Penempatan Dana Antar Koperasi telah dilikuidasi.
(10) Bagi pi nj aman yan g men gguna kan tenggang waktu pembayaran (grace period) maka
tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga dihitung setelah tenggang waktu dimaksud berakhir sesuai
yang ditetapkan dalam perjanjian Kredit antara KOPERASI dengan Anggota.
(11) Kualitas Aktiva Produktif yang ditetapkan oleh Koperasi dapat diturunkan dengan professional
judgement apabila terjadi kondisi sebagai berikut:
a. Anggota tidak diketahui lagi keberadaannya;
b. usaha Anggota bangkrut.
4
K. PENJADWALAN ULANG (PUL)
1. Penjadwalan ulang merupakan perubahan jangka waktu pembiayaan dari jangka waktu yang
telah disepakati dalam akad pembiayaan sebelumnya.
2. Penjadwalan ulang dilakukan dengan cara menutup pinjaman lama dengan membayar angsuran
pokok dan bunga bulan berjalan serta membuat pinjaman baru dengan cara menjadwalkan
kembali jangka waktu pinjaman sesuai dengan kemampuan bayar anggota
3. Penutupan pinjaman lama dalam prosedur penjadwalan ulang ini tidak dihitung dengan
tunggakan angsuran, bunga bulan sebelumnya, dan denda (tagihan atas tunggakan dihapus).
4. Pinjaman baru atas prosedur penjadwalan ulang tetap dikenakan biaya administrasi, simpanan
kapitalisasi, dan provisi kredit sesuai dengan pola kebijakan pinjaman yang berlaku.
5. Pinjaman baru atas prosedur penjadwalan ulang wajib menyertakan barang agunan sesuai
dengan pola kebijakan pinjaman yang berlaku. Anggota yang melakukan pinjaman baru dengan
prosedur penjadwalan ulang akan dikenakan biaya pengikatan notaris apabila barang agunan
tersebut diikat di notaris.
6. Penerapan bunga pinjaman baru atas prosedur penjadwalan ulang disesuaikan dengan pola
kebijakan pinjaman yang berlaku.
7. Besarnya plafon pinjaman baru atas prosedur penjadwalan ulang sebesar saldo pinjaman
terakhir dan ditambahkan dengan biaya administrasi, simpanan kapitalisasi, provisi kredit dan
biaya notaris sesuai dengan pola kebijakan pinjaman yang berlaku.
8. Syarat syarat yang wajib dipenuhi untuk kebijakan penjadwalan ulang antara lain:
a. Penjadwalan ulang ini diberlakukan dengan kualitas kredit macet di atas 12 bulan
b. Maksimum penambahan jangka waktu adalah 10 tahun
c. Maksimal usia anggota setelah dilakukannya penjadwalan ulang adalah 60 tahun dan bisa
melebihi 60 tahun apabila sesuai dengan ketentuan dari new daperma
J. PENUTUP
1. Pola Kebijakan ini dibuat untuk pedoman pelaksanaan restrukturisasi
2. Pola Kebijakan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan maka akan ditinjau dan dibenarkan sebagaimana mestinya.
Di tetapkan di : Kupang
Tanggal : 24 MEI 2022
Ketua Dewan Pimpinan
Mengetahui
Ketua Pengawas