Professional Documents
Culture Documents
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC Platfo
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PLC Platfo
CONTROLLER (PLC)
Platform of PLC Omron
1.1 1. Tujuan
Diharapkan setelah melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu untuk :
1.2 2. Pendahuluan
Menguasai satu jenis PLC sudah cukup dapat berkiprah di dunia industry karena dasar
seluruh PLC mempunyai kesamaan system kerja dan bagian-bagiannya. Yang diulas disini
kita pahami pada satu jenis PLC yaitu PLC Omron. Jika kita bahas beberapa PLC akan
menyita waktu yang cukup lama untuk dapat menguasai seluruh PLC.
ERR/ALM
ON Terjadi kesalahan fatal (Operasi PLC terhenti)
(red)
Indikator Input
Indikator ini akan menyala apabila input ON. Apabila terjadi kesalahan fatal, lampu
indikator berubah sebagai berikut:
CPU atau I/O bus error : input indikator OFF
Memory atau sistem error : input indikator tetap pada status sebelum kesalahan (error)
terjadi, meskipun status input berubah.
Indikator Output
Indikator ini menyala ketika rele output ON.
2. Komunikasi
1.3. Connector
Connector ini digunakan sebagai penghubung ke CPU Peripheral Port.
RS-232C Port
Dengan menggunakan kabel RS-232C Port ini dihubungkan ke peralatan lain seperti
Personal Computer, Peralatan Peripheral dan Terminal Pemrogram.
3. Struktur area
DM Read/Write
Pada DM ini data bisa ditulis dan dihapus oleh program yang kita buat.
DM Error Log
Pada DM ini disimpan informasi-informasi penting dalam hal PLC mengalami
kegagalam sistem operasionalnya.
DM Read Only
Dalam DM ini data hanya dapat dibaca saja (tidak bisa ditulisi)
DM PC Set Up
Data yang diberikan pada DM ini berfungsi untuk Setup PLC. Pada DM inilah kemampuan
kerja PLC didefinisikan untuk pertama kali sebelum PLC tersebut diprogram dan dioperasikan
pada suatu sistem kontrol.
Berikut adalah contoh ruang keja pembuatan program untuk PLC Omron menggunakan
software syswin 3.4
Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana proses persiapan pembuatan program dengan
bahasa Ladder menggunakan SYSWIN,CX-Programer, sysmac dan bagaimana
menggunakan beberapa tool untuk menambah produktifitas. SYSWIN mempunyai beberapa
metoda kerja dengan menggunaakn tool yang tersedia, anda dapat menggunakan salah satu
mouse atau keyboard untuk membuat program.
Gunakan perintah File/New untuk memulai pembuatan proyek baru. Maka dialog Project Setup
akan nampak di layar, sehingga anda dapat men-setup parameter-parameter dasar.
Kemudian anda kembali ke ruang kerja pemrograman dan siap utuk memberi instruksi input
dalam network yang pertama.Ruang kerja untuk penggunaan software dalam pemograman
Open contact ( NO )
Open contact (( NO
Close Contact NC ))
Horisontal Line
Vertikal Line
Output
Negatif Output
Counter
Delete
Cek network
Addres symbol
Blok / networkeditor
manager
Statement listNetwork
editor symbol editor
Select blok/ network Add network Delete network
1.
LADDER MNEMONIC
LD A
OUT X
LD NOT A
OUT X
LD A
AND B
OUT X
LD A
AND NOT B
OUT X
LD A
OR NOT B
AND C
OUT X
LD A
LD B
OR C
AND LD -
OUT X
Contoh :
Network 2
Network 3
Setelah kita buka software lalu kita mulai masukan ladder mulai dari network 1 yang terdapat
3 input (00005, 00000 dan 00001) dan 1 output (01001) dimana input berupa contact
normaly open (NO)
Setelah network 1 selesai maka kita lakukan untuk network 2 dengan sebelumnya kita
lakukan insert network sehingga muncul garis network 2 sbb :
Ruang Network 1
Ruang Network 2
Begitu selanjutnya untuk network 3, setelah program ladder selesai harus kita akhiri
dengan perintah END(01) untuk Syswin (sedangkan CX-Programmer tidak
dibutuhkan) lalu dengan insert network kembali
klik FUN pada sisi kiri software maka akan muncul tampilan berikut lalu kita ketik END.
Konfigurasi PLC berdasarkan I/ O dengan output relay untuk PLC Omron type
CPM1A antara lain sbb :
ac CPM1A-10CDR-A
10 6 4
dc CPM1A-10CDR-D
ac CPM1A-10CDR-A
20 12 8
dc CPM1A-10CDR-D
ac CPM1A-10CDR-A
30 18 12
dc CPM1A-10CDR-D
dst
Konfigurasi PLC berdasarkan I/ O dengan output transistor untuk PLC Omron type CPM1A
( hanya PLC jenis CPM1A yang menggunakan transistor output ) antara lain sbb :
Jumlah Model
Catu
terminal Input Output
daya Transistor NPN Transistor PNP
I/O
ac - -
10 6 4
dc CPM1A-10CDT-D CPM1A-10CDT 1-D
ac - -
20 12 8
dc CPM1A-10CDT-D CPM1A-10CDT 1-D
ac - -
30 18 12
dc CPM1A-10CDT-D CPM1A-10CDT 1-D
dst
Untuk I/ O 30, 40 dapat dilakukan Exspansi ( parallel dengan beberapa PLC) untuk
menambahkan I/ O sesuai kebutuhan tetapi untuk I/ O 10, 20 tidak dapat dilakukan
ekspansi.
Dari kontruksi diatas maka pemasangan Instalasi PLC CPM1A jenis relay seperti
CDR-A sbb :
Rangkaian input dengan spesifikasi tegangan input 24 volt, Impedansi input dan arus
IN 00000 – IN 00002 sebesar 2 kohm- 12mA, input lainya 4,7 kohm-5mA, tegangan ON
– 14,4 V, Tegangan off – 5,0 V , ON dan OFF delay 2 ms , contoh instalasi input :
com + 24 Vdc
Push button
0000
1
Limit switch
0001
0002
0003 Proximity
sensor ( NPN )
0005
Interlock contact
0006
0007
0008 0 Vdc
Untuk output relay kapasitas swiching maks 2 A, 250 V ( cos Q = 1 ) dan 2A, 24 V ,
switching minimal 10 mA, 5 Vdc , ON/ OFF delay 15 ms
Line
com
Indicator
01000
N
com
Solenoide valve
01001
com
Contactor / rele
01002
com
Motor ≤ 0,5 A
01003
M
01004
Tabel berikut ini menunjukan bit-bit IR dibagikan ke terminal I/ O dalam CPU-CPM1A dan
satuan I/ O ekspansi
INSTRUKSI-INSTRUKSI DASAR
A. PENDAHULUAN
Instruksi dalam PLC digunakan untuk menggerakan ( kendali) peralatan yang kita
inginkan. Instruksi tersebut sebagai dasar kita akan melakukan suatu program. Instruksi
terbagi dalam instruksi dasar dan instruksi fungsi ( terdiri atas fungsi instruksi dalam PLC).
AND NOT AND NOT O Menghubungkan kondisi NC secara seri dgn sebelumnya
2. Instruksi output
OUT NOT OUT NOT O Hasil output terbalik dari logic sebuah bit
DIFFERENTIATE Bit menjadi ON untuk satu siklus saat transisi dari OFF
DIFU O
UP ke ON
3. Instruksi Kontrol
NO
NOP 00 -
OPERATION
INTERLOCK
ILC 03 Akhir dari Interlock { awal IL(02) }
CLEAR
JUMP END JME 05 Akhir dari sebuah JUMP {di mulai dari JMP(04) }
REVERSIBLE
CNTR 12 PV dapat menghitung naik atau turun oleh 1 counter
COUNTER
HIGH-SPEED
TIMH 15 Timer kecepatan tinggi, ON delay (hitung naik )
TIMER
5. Instruksi Perbandingan
DOUBLE
CMPL 60 Membandingkan dua nilai delapan-digit heksadesimal
COMPARE
BLOCK Menilai apakah sebuah nilai dari word berada pada range 16
@BCMP 68
COMPARE ( diasumsikan sebagai batas bawah dan batas atas
TABLE
(@)TCMP 85 Membandingkan nilai dari sebuah word ke 16 word berurutan
COMPARE
BLOCK SET (@)BSET 71 Meng-kopi isi dari word ke block dariword secara berurutan
DATA
(@)XCHG 73 Menukar isi dari word
EXCHANGE
7. Instruksi geser
ONE DIGIT SHIFT Menggeser 0 ke digit paling kiri ( unit 4 digit) dari shift
(@)SLD 74
LEFT register dan menggeser digit lain
ONE DIGIT SHIFT Menggeser 0 ke digit paling kanan ( unit 4 digit) dari
(@)SRD 75
RIGHT shift register dan menggeser digit lain
BCD ADD (@)ADD 30 Menambah data sebuah word (atau sebuah konstan)
BCD
(@)MUL 32 Perkalian data dua word (data)
MULTIPLY
BINARY
(@)ADB 50 Menambah data dua word ( sebuah konstan) dengan CY
ADD
BINARY
(@)MLB 52 Perkalian data sebuah word (konstan)
MULTIPLY
DOUBLE Mengurangi data BCD 8 digit dari dua word (atau konstan)
BCD (@)SUBL 55 dengan CY dari data BCD 8 digit dari dua buah word (atau
SUBTRACT konstan)
DOUBLE
BCD (@)MULL 56 Perkalian dari data BCD 8 digit dari dua word (konstan)
MULTIPLY
DOUBLE
Membagi data BCD 8 digit dengan dua word (konstan)
BCD (@)DIVL 57
dengan data BCD 8 digit dari dua word (konstan).
DIVIDE
Instruksi diatas adalah instruksi-instruksi yang dimiliki dan masih banyak lagi untuk
mengetahui instruksi yang belum tertulis seperti antara lain : Instruksi penambah dan
pengurangan, Instruksi pengubah data, Instruksi Logic, Perhitungan special, Instruksi subrutin,
Instruksi control interupsi, Instruksi I/ O unit, Instruksi tampilan, Instruksi control High-Speed
counter, Instruksi diagnosis kerusakan dan Instruksi system special kesemua ini dapat dilihat
dengan cara : Klik Function pada software PLC Omron Syswin atau CX-Programmaer lalu pilih
All instruction dan pilih yang anda cari lalu klik reference maka akan muncul karakteristik
instruksi yang anda inginkan (hanya dalam bahasa Inggris).
1. Instruksi dasar
Instruksi dasar tanpa menggunakan fasilitas fungsi instruksi yang disediakan PLC.
F
Pada gambar dibawah ditampilkan
diagram ladder (pemograman PLC)
F1 menggantikan diagram manual rangkaian
disamping.
SO
13
S1 K1
14
A1
K1 H1
A2
Dimana F2 adalah TOR, S0 adalah tombol stop dan S1 adalah tombol start
Instruksi set ini selalu dipasangkan dengan instruksi rset berbentuk sbb :
B diatas merupakan bit (kontak) dapat gunakan bit kerja (lihat pada tabel tentang work
bit) atau bit output pada daerah IO, AR, HR atau LR
Contoh :
Pada gambar disamping pada set digunakan bit
kerja 01008 (tidak ada pada terminal output PLC).
Contoh diatas digunakan bit kerja dengan fasilatas HR (holding relay) yang akan
menahan status suatu bit jika saat operasi listrik mati kemudian listrik menyala
kembali maka akanmenahan status bit tersebut.
DIFU(13) akan ON dalam satu siklus dari kondisi input dari off ke ON (dari logika 0 ke
1), saat DIFU (13) ON tidak terlihat.
Meng-kopi bit tertentu (0 atau 1) ke bit paling kanan dari shift register dan menggeser bit
lainya 1 bit kekiri, berapa jauh pergeseran ditentukan dari chanel awal dan chanel akhir
pergeseran.
Compare adalah fungsi pembanding artinya berfungsi membandingkan dua data yang
beralamat sama atau berbeda.Misal data di di daerah memory (DM) dengan data daerah
lain atau data berada di HR (holding relay) dengan data di InternalRelay (IR). Dari
perbandingan data tersebut ada 3 kemungkinan yang terjadi lebih besar (greater than) ,
sama dengan (Equals) atau lebih kecil (less than) dapat di simpulkan dengan special relay
(SR) sbb :
a. Jika Cp1 > Cp2 maka bit SR 25505 akanON (greater than)
b. Jika Cp1= Cp2 maka bit SR 25506 akannON (equals)
Begitulah beberapa instruksi pada PLC dan masing-masing instruksi dapat digabungkan
contoh berikut rangkaian ON dan OFF menggunakan 1 buah tombol menggunakan instruksi
DIFU (13) , KEEP (11) dan Counter:
Contoh 2 :
Sedangkan untuk software CX- Programmer klik Help pilih Instruction Reference lalu pilih
seri PLC akan tampil sbb :
Pada praktikum ini akan digunakan software CX programmer dari produsen OMRON untuk
pemprograman ladder.
1.3 3. Peralatan
Utama : Power Supply
PLC CP1E kit
Kabel penghubung
Kabel programming
Komputer yang telah terpasng CX programmer
A. PENDAHULUAN
Untuk ZEN digunakan untuk input I0, I1 dst sedangkan untuk output digunakan Q0, Q1 dst.
Untuk OMRON digunakan kode untukinput 00000, 00001 dst dan untuk output digunakan
01000, 01001 dst
Pada gambar diatas kita pilih Port pada com1 atau com2 dst lalu kita klik Test PLC maka
pada status akan muncul connected (berarti computer dan PLC sudah terhubung)
selanjutkan close.
b. Lalu klik project kembali, langkah selanjutnya kita pilih PLC setup maka muncul tampilan
sbb :
c. Setelah 2 langkah diatas telah dikerjakan selanjutnya kita klik Online maka akan muncul
sbb:
Jika langkah b telah kita lakukan maka pada tulisan connect terdapat ceklist yang
menandakan PLC sudah terhubung dengan computer. Kita pilih download program to PLC
untuk mengirim program yang kita buat pada computer ke PLC. Jika kita pilih upload
program from PLC, kita akan mengambil program yang terdapat pada PLC.
Setelah download maka tinggal kita klik yes dan PLC setupjika ada pilihan kembali.
Dilanjutkan klik Mode yang sebelumnya kita klik Online kembali, pada mode kita posisikan
pada monitor , tujuan untuk mengetahui (tampilan) program bekerja sesuai yang kita
inginkan atau tidak.
d. Langkah berikutnya kita klik monitoring atau tanda petir yang ada pada cF11 pada toolsbar.
Klik (kotak hitam) keposisi yang akan kita beri nama selanjutkan kita isi Sym
dan Com sesuai nama yang kita inginkan (contoh untuk output 010.00 diberi nama M1 dan
Motor listrik1)
Untuk fasilas yang lain silahkan anda coba sendiri termasuk fasilitas password dsb.
1. Siapkan peralatan
2. Siapkan wiring dengan kondisi sebagai berikut :
a. Wiring input : gunakan port input 00,01,02,03,04,05,06 hubungkan ke 7 port tersebut
masing – masing dengan push button switch.
b. Wiring output : gunakan port input 01,04,05,06,07 hubungkan ke 5 port tersebut masing
– masing dengan lampu.
WORKSHOP PLC 2018 | 4
3
c. Hubungkan kabel programming ke komputer
d. Hidupkan komputer.
e. hidupkan catu daya.
f. Jalankan CX programmer dari start menu.
g. File baru pemprograman, klik beberapa icon pemilihan sesuai gambar berikut ini.
Akhiri dengan enter ok.
i. Klik icon NO (Normally Open) dan lengkapi dengan alamat (input 0.00) Dan penamaannya
sesuai gambar berikut.
k. Letakan kursor di kolom 2, pilih icon kolom garis horizontal (connecting line ) sesuai
gambar berikut bawa icon tersebut ke kolom 2 kiri. Ulangi garis ini hingga kolom 6.
l. Letakan kursor di kolom 7, Pilih icon koil bawa ke kolom 7 dan klik kiri. Edi comment
dengan ketikkan lampu 1.
input output
00.0 0.0 00.0 00.0 0.0 00.0 0.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
No 0 1 2 3 4 5 6 1 4 5 6 7
1 off off off off off off off on off off on off
2 on off off off off off off off on off on off
3 on on off off off off off off on off on off
4 on on on off off off off off on off on on
5 on on on on off off off on on off on on
6 on on on on on off off on on off on on
7 on on on on on on off on on off off on
8 on on on on on on on on on on off on
9 on off on off off off off off on off on off
10 on off on on off off off off on off on on
11 on off on on on off off off on off on on
12 on off on on on on off off on off off on
13 on off on on on on on off on off off on
14 on off off on off off off on on off on off
15 on off off on on off off on on off on on
v. Buatlah program sebagai berikut
input output
00.0 0.0 00.0 00.0 0.0 00.0 0.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
No 0 1 2 3 4 5 6 1 4 5 6 7
1 off off off off off off off off on off off on
2 on off off off off off off on off off on off
3 on on off off off off off on off off on off
4 on on on off off off off on off off on off
5 off on off off off off off off on off off on
6 off on on off off off off off on off off on
7 off on on on off off off on on off off on
8 off on on on on off off on on off off off
9 off on on on on on off on on off on off
10 off on on on on on on on on off on off
11 off off on off off off off off on off off on
12 off off on on off off off on on off off on
13 off off on on on off off on on off off off
14 off off on on on on off on on off on off
15 off off on on on on on on on on on off
x. Klik program mode tunggun hingga lampu run pada PLC padam.
y. Matikan catu daya PLC.
Untuk mendownload program dari computer ke PLC, klik PLC pilih work online
kemudian transfer to PLC.
Pada output yang telah digunakan, ada output lampu yang sudah menyala
walaupun push button switch belum ditekan. Dan ketika ditekan output lampu
padam. Hal ini dikarenakan input yang dimasukkan ke dalam PLC dalam kondisi NC
(normally close/ sudah terhubung walaupun belum ditekan ).
Pada input NO (normally open) yang dipasang seri Output baru akan menyala
ketika kedua inputnya ditekan. Pada input NO (normally open) yang dipasang paralel
Output akan menyala ketika salasatu atau kedua inputnya ditekan.
2.1 1. Tujuan
1. Menghubungkan PLC dengan programming device.
2. Melakukan instruksi pengalamatan I/O – PLC
3. Melakukan prosedur pemograman dan pengoperasian PLC
Peralatan input atau komponen input untuk mensuport system operasi PLC,
menggunakan sumber listrik dc yang didapat dari PLC itu sendiri atau dari sumber
lain sebesar 12 s.d 24 volt dc.
Peralatan input PLC dapat berupa tombol , saklar, push botton ataupun sensor.
Dari semua peralatan tersebut mempunyai system kerja NO ataupun NC.
Simbol dan bentuk peralatan berupa tombol / saklar atau push button :
Saklar pembatas ini dipakai sebagai indikasi dalam kontrol otomasi yang
menyatakan bahwa posisi ini merupakan posisi akhir baik itu untuk mesin ataupun
untuk silinder. Biasanya sistem kontak yang dipakai adalah sistem tersambung
bergantian (Change over). Sakelar pembatas ini akan bekerja bila tuas saklar
tertekan. Contoh konstruksi dan simbol saklar pembatas mekanik:
Saklar pembatas tipe ini biasanya dipakai bila saklar pembatas mekanik tidak
dapat digunakan. Macam sakelar pembatas tipe ini antara lain:
Dengan adanya magnet maka buluh kawat akan tersambung atau terputus bila magnet
itu mendekati atau menjauhi buluh kawat tersebut.
Digunakan bila saklar pembatas mekanik ataupun buluh tidak dapat digunakan.
Biasa dipakai untuk sensor penghitung benda kerja yang terbuat dari logam, pada suatu
mesin atau ban berjalan. Saklar pembatas ini hanya akan beraksi atau terpakai untuk
logam.
Saklar pembatas atau sensor ini biasanya terdiri dari oscillator, pemicu tegangan
dan penguat. Biasanya ada dua macam, yaitu yang dialiri arus bolak-balik dan arus
searah, tapi keduanya mempunyai tegangan operasi antara 10–30 volts.
Sensor kapasitif ini mempunyai respons terhadap segala material, metal maupun non-
WORKSHOP PLC 2018 | 5
5
metal. Tapi sensor ini terpengaruhi oleh adanya perubahan-perubahan yang
diakibatkan keadaan sekelilingnya, misalnya dengan debu logam.
Sensor ini memberi respons pada semua benda kerja. Sinyal masukannya berupa
sinar.
1.2. SENSOR
a. Sensor cahaya berupa fotoelektric yang terdiri :
Fotoelektric Sensor Head ( Reflektif and Separate )
Fotoelectric Sensor Amplifier
Proximity detectors pada dasarnya adalah detektor logam. Alat ini digunakan untuk
mendeteksi ada atau tidaknya suatu logam tanpa sentuhan secara phisik. Ini untuk mencegah
kerusakan dari alat dan memberi kemampuan mendeteksi adanya logam panas. Umumnya
proximity detectors dirancang untuk mendeteksi bahan logam ferro baja. Tetapi ada beberapa
jenis yang dipakai untuk mendeteksi logam lain.
Bila proximity detector digunakan digunakan pada permukaan yang mengandung metal atau
serbuk metal, perlu dilakukan pengamanan dalam penempatan sensor supaya terhindar dari
bahan yang mengandung metal atau serbuk di daerah sekitarnya.
Peralatan output PLC dapat berupa arus dc (untuk PLC jenis transistor relay output )
ataupun arus ac (hanya untuk relay output) dengan tegangan 5 s.d 240 Volt.
Dari peralatan input dan output maka dapat hubungan peralatan tersebut dengan PLC sbb :
2. Examine if open
8. Masukkan alamat input dengan mengklik kiri pada tempat yang akan dijadikan input
lalu OK.
9. Masukkan simbol output
Masukkan alamat output dengan mengklik kiri pada tempat yang akan dijadikan
output lalu OK.
10. Tambahkan garis program selanjutnya dengan instruksi insert network, klik pilihan
kedua “ below current network “
11. Klik FUN, masukkan nomor function 01 untuk mengakhiri program.
12. Masukkan program yang telah dibuat ke PLC malalui instruksi download program
to PLC yang tersedia pada menubar online.
13. Setelah instruksi download program berhasil, klik menubar online – klik Mode –
klik RUN.
14. Untuk menghetikan program klik menubar online – klik mode – klik stop.
A. Tugas Percobaan
1. Latihan 1
3. Latihan 3
Operasi AND-LD
Kode mnemonik
00002 00004
Alamat Instruksi Operan
01000
LD 00002
OR 00003
001 LD 00004
OR-NOT 00005
00003 00005 AND-LD
OUT 01000
Operasi OR-LD
00002 00003
Kode mnemonik
01001 Alamat Instruksi Operan
LD 00002
AND-NOT 00003
001 LD 00004
AND 00005
OR-LD
00004 00005
OUT 01001
X000 X002
Operasi AND-LD
Y000
TR 0
Kode Mnemonic:
I. Alat/ bahan
- Komputer
- Software Syswin,CX-Programmer, Zen, mitsubishi atau zelion atau festo
II. Keselamatan kerja
1. Bacalah dan pahami petunjuk/tugas praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar!
2. Dalam menggunakan computer perhatikan software PLC yang disedikan.
3. Jangan meletakkan alat dan bahan ditepi meja!
Gbr.
T1 T2
L1’ L1
T1 dan T2 adalah tombol , L1 adalah lampu dan L1’ adalah kontak yang dimiliki
lampu
Input Output
T1 T2 L1
on off
on on
off on
off off
Buatkan laporan praktek hasil pekerjaan yang kamu lakukan dari tugas yang
diberikan !
VI. Pertanyaan
1. Apa fungsi kontak NO dari L1’ pada gambar diatas ?
2. Apa perbedaan antara OR dan AND dari ladder diatas ?
Gbr.
T1 T2
L1’ L2
L1
T3 T4
1 1
L2’ L1 L2
T1 T2 T3 T4 L1 L2
on on off off
on on on off
on on on on
off off on on
on off on off
off on off on
off on on on
off on on off
Buatkan laporan praktek hasil pekerjaan yang kamu lakukan dari tugas yang diberikan
!
3.2.2 Pertanyaan
1. Apa yang menyebabkan L2 dapat dihidupkan setelah L1 hidup (bekerja) ?
2. Apa kunci (bit/kontak) pokok yang menyebabkan rangkaian diatas hanya dapat
dioperasikansecara berurutan ?
3. Cobalah kalian buat diagram ladder disamping gambar diatas dibalik
berurutannya dari L2 baru L1 dapat dioperasikan !
Peserta didk dapat membuat program ladder dan mnemonic menggunakan software
PLC Omron, Omron – Zen, Mitsubishi, zelion (festo) untuk kendali lampu atau mesin
secara bergantian
Gbr.
So, S1 dan S2 adalah tombol , K1, K2 adalah lampu dan K1, K2 kontak NO dan NC
adalah kontak yang dimiliki K1 dan K2 (kontaktor)
So S1 S2 K1 K2
off off on
off on on
on off on
on on off
3.3.4 Pertanyaan
1. Apa perbedaan cara kerja antara jobsheet 3 dengan jobsheet 4 dan dimana
letakperbedaan cara kerjanya ?
2. Menurut kalian dimana atau alat apa ? Cara kerja mesin dioperasikan secara
bergantian selain contoh diatas (teori singkat) ?
4.1 1. Tujuan
1. Memahami cara kerja timer dan counter.
2. Memahami pemakaian aplikasi timer dan counter.
3. Menerapkan prinsip timer dan counter pada program PLC.
4. Mengaplikasikan timer dan counter pada ladder diagram dan menggambarkan input dan
outputnya dengan timing chart.
5. Menggambarkan ladder diagram beserta gambar perangkat keras input dan outputnya.
Artikel ini berisi tentang penjelasan mengenai instruksi Timer (TIM) dan Counter (CNT) pada software
cx-programmer untuk pemrograman PLC Omron.
Kita ketahui, bahwa instruksi timer maupun counter ini adalah instruksi penting dalam pemrograman
PLC yang umumnya digunakan dalam otomasi industri.
Sebenarnya, untuk instruksi timer dan counter, ada macam-macam jenisnya, misalnya reversible
counter (RCNT), interval timer (STIM) , long timer (TIML), high-speed timer (TIMH). Namun pada
artikel ini saya hanya akan menjelaskan tentang yang mendasar dulu yaitu timer (TIM)
dan counter (CNT).
4.3.2 1. TIMER
Ada beberapa jenis timer yang digunakan pada PLC, akan tetapi yang sering
digunakan adalah Timer ON Delay dan Timer OFF Delay. Fungsi pewaktu dalam PLC
dapat disesuaikan dengan format program yang dibuat. Keunggulan Timer pada PLC
yaitu mempunyai kecermatan dan kecepatan yang lebih baik dibandingkan dengan
Timer, adalah instruksi yang jika instruksi ini diberikan input ON kepadanya, maka setelah selang
waktu yang ditentukan, output timer ini akan berubah dari keadaan awal OFF menjadi ON sampai
dengan input timer dimatikan (ON->OFF).
Gambar di atas adalah diagram ladder sederhana untuk menghidupkan suatu lampu
menggunakan timer. Dari ladder di atas, maka jika saklar 0.00 dihidupkan, maka timer akan mulai
bekerja, dan lampu belum hidup. Setelah selang waktu 2 sekon (20 x 100 ms) maka TIM000 akan ON
dan membuat lampu 10.00 HIDUP. Lampu akan langsung mati jika saklar dimatikan.
4.3.3 2. COUNTER
Pencacah atau counter pada PLC memiliki dua masukan yaitu ‘Count Pulse‘
dan ‘Reset‘ serta memilki dua parameter yaitu ‘Counter Number’ dan ‘Set Value’.
Counter Number diisi dengan nomor pencacah, untuk CPM2A terdapat 226 lokasi. Set
Value diisi dengan nilai cacahan (min 0, max 9999). Counter akan mencacah turun dari
nilai Set Value hingga 0 setiap perubahan kondisi count pulse dari OFF ke ON. Dan
akan mereset nilai Set Value bila Reset berubah dari OFF ke ON. Counter tidak akan
mencacah bila Reset masih dalam kondisi ON.
COUNTER
Counter, adalah instruksi yang jika diberikan input ON setelah beberapa kali seperti yang diinginkan
oleh programmer, maka output counter akan berubah dari keadaan awal OFF menjadi ON sampai
dengan kita memberikan input ON pada bagian reset counter.
Untuk lebih jelasnya, lihat gambar di bawah ini:
00 00
a) Lampu nyala setelah lima detik tombol ON ditekan dan nyala terus sampai tombol
OFF ditekan.
00 01
01
02
b) Lampu nyala setelah tombol ON ditekan sebanyak 5 kali dan nyala terus sampai
tombol OFF (Reset) ditekan.
01
02
c) Lampu 1 hidup selama 5 detik setelah tombol start ditekan lalu lampu 2 hidup 5 detik
setelah itu kedua lampu mati selama 2 detik setelah itu seperti awal kembali. Dan
begitulah siklusnya sampai tombol stop ditekan
01
01
d) Siklusnya sama seperti gambar sebelumnya namun periode operasinya berjalan tiga
kali dan mati sendiri.
01
01
e) Gambar rangkaian operasi berurutan di setiap urutan diberi jeda dua detik
01 01
02
f) Gambar ladder diagram running led dengan tiga lampu bergantian hingga ditekan
tombol stop
00 02
01 03
04
000.01
5s
010.01
000.00
Ladder ini menggunakan satu output. Pada baris ladder ini timer berperan
sebagai penunda aktifnya output 01 selama 5 detik dan padam setelah tombol OFF (00)
diaktifkan.
000.00
010.00
000.01
000.00
010.00 5s
010.01 5s
000.01
4. lampu 1 hidup selama 5 dtk,lampu 1 dan 2 mati selama 2 deik kemudian lampu
2 hidup selama 5 dtk lalu lampu 1 dan 2 mati dan seterusnya selama tiga siklus
000.00
010.00 5s
010.01 5s
Kombinasi dari kerja beberapa timer yang membuat suatu siklus yang tergambar
pada timing chart diatas dibantu oleh kinerja counter yang bekerja menghitung berapa
kali timer bekerja dan berhenti dengan sendirinya. Pada ladder ini counter dapat
menggantikan peran dari tombol OFF tetapi counter tidak langsung menonaktifkan
output melainkan membiarkan siklus berjalan terlebih dahulu sebanyak yang telah
dirancang pada pengaplikasian counter tersebut.
010.00
010.01
010.02
000.01
Timing chart rangkaian operasi berurutan yang diberi jeda dua detik
000.00
010.00
010.01
010.02
000.01
Timer aktif saling bergantian untuk membentuk suatu siklus mengaktifkan tiga
output secara berurutan dan berulang – ulang sampai tombol off ditekan atau dimatikan
kemudian timer digunakan sebagai penunda aktifnya output selanjutnya.
I. Tujuan
Peserta didik dapat membuat program PLC menggunakan PLC Omron atau PLC lain
untuk instruksi Timer
LD 00000
00000
Tim000
TIM 000
#100
#100
LD TIM 000
Tim 000
01000
OUT 01000
LD 00001
TIM 100
#050 00001
Tim100
LD TIM 100
Tim100 01001
2 001 70 on off
3 002 50 on on
2. Time Off-delay
00001
LD 00001
Tim 001
TIM 001
#040 #040
Input output
Preset Waktu yang dibutuhkan
No Timer
value 00001 01000 menjadi off
01000
1 001 040 on
2 001 020 on
VIII. Pertanyaan
1. Sebutkan peralatan/ alat yang menggunakan timer ?
2. Cobalah anda coba bisakah timer dapat di setting pada 1 jam lebih ?
Jobsheet ( workingsheet ) 6
I. Tujuan
Peserta didik dapat membuat program ladder dengan PLC Omron menggunakan bit
kerja.
Gambar . 6.1
Gambar 6.2
Input Output
No
00000 00001 20000 01000
1 off off
2 off on
3 on off
4 x off
5 x on
VI.2 Isilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari software dari gambar 6.2
Input Output
No
00000 00001 00002 01001
2 off on off
4 on on off
5 x x off
6 x x on
Buatkan laporan praktek hasil pekerjaan yang kamu lakukan dari tugas yang
diberikan !
TUGAS
LD 00000
01001
OR 01001
AND 00002
LD 20001
ORLD -
20001
ANDNOT 00004
OUT 01001
LD 00001
00001 00003 20001
AND 00003
OUT 20001
Hasil Logika
Input Output
No
00000 00001 00002 00003 00004 20001( work bit ) 01001
4 off off on on on
5 off on on on on
6 on on on on off
dst
VIII. Pertanyaan
1. Apa fungsi kontak NO dari bit kerja 20000 dan 01001 pada gambar diatas ?
2. Kenapa pada gambar diatas dibutuhkan tombol NC ?
3. Apakah ada terminal pada PLC untuk bit kerja ?
IX. Kesimpulan
I. Tujuan
Peserta didik dapat membuat program ladder untuk instruksi Interlock dan jumper
menggunakan PLC Omron.
INTERLOCK
ILC 03 Akhir dari Interlock { awal IL(02) }
CLEAR
JUMP END JME 05 Akhir dari sebuah JUMP {di mulai dari JMP(04) }
00000
IL ( 02 )
LD 00000
IL ( 02 )
00001 01000
LD 00001
OUT 01000
ILC ( 03 )
ILC ( 03 )
Gambar. 7.1
JME(05)
Gambar 7.2
VII. Hasil kerja/ Pengamatan
VII.1 Isilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari trainer dari gambar 7.1
Input output
No
00000 00001 01000
1 off off
2 off on
3 on off
4 on off
5 on on
VII.2 Isilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari trainner dari gambar 7.2
Input output
No
00000 00001 01001
1 off off
3 on off
4 on off
5 on on
VIII. Pertanyaan
1. Apa perbedaan interlock dan jumper pada rangkaian diatas setelah diujicoba ?
2. Berikan contoh penggunaan interlock pada pengoperasian di Industri ?
3. Mungkinkah penggunaan interlock tidak kita gunakan interlock clear ? jelaskan !
IX. Kesimpulan
5.1 1. Tujuan
Peserta didik dapat membuat program PLC untuk instruksi set,rset dan Keep
menggunakan PLC Omron.
SET 01000
01000
LD 00001
RSET 01000 00001
RSET
01000
01000
01001
Gambar 8.1
d. Instruksi Keep
00000
KEEP
LD 00000
00001
LD 00001
01001
KEEP ( 11 ) 01001
01000
01001
WORKSHOP PLC 2018 | 9
9
Gambar. 8.2
Dalam kontrol elektronik sederhana konvensional, kita mengenal istilah pengunci. Jika digambarkan
dalam diagram ladder, sederhananya kurang lebih seperti pada Gambar 1.
Gambar 1. Pengunci
Dari diagram ladder pada Gambar 1, memori 1 akan hidup jika input tombol ON di tekan. Setelah tombol
ON dilepas, memori 1 tetap akan terus hidup, dan baru akan mati jika input Tombol OFF ditekan.
Instruksi KEEP bisa mengganti contoh pengunci di atas, dengan lebih sederhana, dan dengan prinsip
yang sama. Diagram ladder dari pengunci sederhana menggunakan instruksi KEEP ditampilkan pada
Gambar 2.
Sedangkan jika diprogram dengan menggunakan instruksi SET dan RSET, akan seperti pada Gambar
3.
Dari ketiga jenis pengunci di atas, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Pemilihan
penggunaan pengunci, sepenuhnya tergantung dari program yang akan kita buat, bagaimana
baiknya.
Untuk pengunci dengan instruksi KEEP ini, program akan lebih sederhana. Namun dalam kondisi-
Input Output
No
00000 00001 01000 01001
1 off off
2 off on
3 on off
4 x off
5 x on
VII.2 Isilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari trainner dari gambar 8.2
Input Output
No
00000 00001 01000 01001
1 off off
2 off on
3 on off
4 x off
5 x on
Gambar . 8.3
II. Kesimpulan
I. Tujuan
Peserta didik dapat membuat program PLC untuk instruksi counter dan Timer
menggunakan PLC Omron.
V. Langkah kerja
1. Nyalakan komputer
2. Gunakan software PLC omron
3. Buat gambar sesuai perintah/tugas
4. Buatlah instalasi pada trainner sesuai I/O yang dibuat
5. Tanyakan pada guru instalasi trainner yang dibuat sebelum dihubungkan pada
jaringan listrik.
6. Ujicobalah rangkaian tersebut dan isi tabel pengamatan..
7. Buatlah laporan praktik sesuai format
VI. Tugas dan gambar kerja
Masukan program pada gambar:
00000
PULS
LD 00000
CNT
LD 00001
CNT C001
C001
00001
#0003
RESET
C001 01001
Gambar 9.1
Input Output
No
00000 00001 01000 01001
1 off-on-off off
2 off-on-off off
3 off-on-off off
4 off-on-off on
5 off-on-off on
6 off-on-off on
7 off-on-off off
8 off-on-off on
00000
CNT
TIM001 C000
#005
C000
TIM
001
#050
C000 01000
LD 00000
LD TIM 001
CNT C000
#005
LD C000
TIM 001
#050
LD C000
OUT 01000
OUT 20000
20000
LDNOT TIM001
TIM 000 TIM000
#020
TIM
LD TIM000
001
TIM 001
#020
#020
01000
LD 01000
TIM
TIM 002
002
#050
LD TIM001 #050
LD TIM002 TIM001
CNT C002
CNT
#005
TIM002 C002
LD CNT002
#005
ANDNOT TIM002
OUT 01000 CNT002 TIM002 01000
6.1 1. Tujuan
Siswa dapat membuat program PLC untuk instruksi DIFU, DIFD dan INC
menggunakan PLC Omron
00000
LD 00000
Difu (13)
DIFU (13) 01000
LD 00001 01000
00001
DIFD (14) 20000
Difd (14)
LD 01000
OR 01001 20000
01001
Input Output
No
00000 00001 01000 01001
2 on off
3 on on
4 off on
LD 00001 DM10
DEC(39)
DM10
Tabel 10.2
Input Nilai
No
00000 00001 DM10
1 off off
2 on off
3 off on
Untuk penjelasan mengenai instruksi DIFU dan DIFD lihat gambar berikut:
Jadi seperti terlihat pada gambar di atas, baik instruksi DIFU maupun instruksi DIFD output ON nya
(warna hitam pada gambar) hanya sekali dan dalam waktu yang singkat saja, atau biasa disebut one
scan only. sedangkan perbedaan dari instruksi DIFU dan DIFD, bahwa instruksi DIFU ini akan ON
(tentunya dalam waktu singkat saja) saat input baru saja mengalami perubahan dari OFF ke ON.
Sedangkan pada instruksi DIFD, akan ON (dalam waktu singkat saja) saat input baru saja mengalami
perubahan dari ON ke OFF.
Untuk lebih memahami instruksi DIFU dan DIFD, perhatikan gambar dibawah.
Diagram ladder di atas adalah untuk program penutupan garasi mobil otomatis. Algoritma programnya
seperti ini:
1. Segera setelah "tombol buka" (alamat 00.00) mulai di pencet maka "motor buka" (alamat 10.00)
akan HIDUP yang akan membuat garasi mobil akan membuka
Jadi untuk algoritma program seperti di atas, perlu digunakan instruksi DIFU pada input "tombol buka".
Dengan begitu jika kita memencet tombol misalnya selama 3 detik baru kemudian melepas tombol,
maka pintu akan tetap mulai bergerak membuka pada saat tombol dipencet (pada detik-detik awal
pemencetan tombol) bukan pada saat kita selesai memencet. Sedangkan instruksi DIFD perannya
sangat vital sekali pada program di atas, yaitu ketika mobil mulai melintasi pintu garasi, "sensor mobil"
mulai ON dan ketika mobil sudah baru saja melintasi pintu, yang artinya mobil sudah berada
sepenuhnya di dalam garasi, maka "sensor mobil" akan berubah dari ON ke OFF yang artinya DIFD
akan ON dan membuat "motor tutup" HIDUP dan pada akhirnya membuat pintu garasi tertutup.
7.1 1. Tujuan
Siswa dapat membuat program PLC untuk instruksi SHIFT REGISTER dan
COMPARE menggunakan PLC Omron
o Compare (CMP) digunakan untuk membandingkan data pada channel tertentu, dengan data
pada channel lain, atau data berupa konstanta heksadesimal yang terdiri dari 4 digit. Karena
itu dua data harus ditentukan jenisnya setelah instruksi CMP (20).
o Simbol pada ladder Area data
# 0 1 F 0
0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 DATA
..15 ..14 ..13 ..12 ..11 ..10 ..09 ..08 ..07 ..06 ..05 ..04 ..03 ..02 ..01 ..00 CH 000
WORKSHOP PLC 2018 | 1
1
0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 DATA
# 0 1 F 0
Jika nilai konstanta (#01F0) sama dengan data di Channel 000, Special Relay (SR) 25506
akan ON.
Jika nilai konstanta lebih besar dari data di Channel 000 SR 25505 akan ON
Jika nilai konstanta lebih kecil dari data di Channel 000 SR 25507 akan ON
Pada satu waktu, hanya salah satu hasil saja yang benar, maka relay 25505 (>) atau 25506
(=) atau 25507 (>) akan ON.
o Instruksi MOV mentransfer data sumber (baik data dalam channel tertentu atau konstanta
heksadesimal 4 digit) ke channel tujuan. Karena itu, MOV memerlukan dua parameter yang
harus ditentukan : channel sumber atau konstanta dan channel tujuan.
o Simbol pada ladder Area data
S: Source Channel
IR, SR, AR, DM, HR, TC, LR, #
MOV (21)
D: Destination Channel
S
IR, AR, DM, HR, LR
D
CH 000 CH 200
00000 1 20000 1
00001 1 20001 1
00002 0 20002 0
00003 1 20003 1
00004 1 20004 1
00005 0 20005 0
00006 0 20006 0 Channel 200
Channel 000
00007 1 20007 1 Bit 00 to
Bit 00 to
00008 1 20008 1
Bit 15
Bit 15 00009 1 20009 1
00010 1 20010 1
00011 0 20011 0
00012 0 20012 0
00013 0 20013 0
00014 0 20014 0
00015 1 20015 1
Status Status
Dalam kasus di atas, data pada Input Channel 000 dipindah ke Output Channel 200.
1. MOVE
Move adalah intruksi untuk memindahkan data dari 1 lokasi (sourcing word) ke lokasi data 2
(Destination). lokasi yang ingin dipindahkan dapat berupa nilai ataupun memori. dalam tulisan kali ini
untuk membuat intruksi MOV ketik I pada cx programmer dan tulis MOV #5 W0 untuk memindahkan
nilai 5 hexa ke dalam memori W0, MOV &10 W0 untuk memindahkan nilai 10 desimal ke alamat W0,
dan MOV W0 W1 untuk memindahkan nilai memori di W0 ke Memori W1.
ket:
MOV : intruksi move dalam cx designer
# : menandakan Nilai dalam bentuk Hexadesimal
& : menandakan nilai dalam bentuk Desimal.
Dari video diatas kita dapat melihat perubahan nilai yang terjadi pada memori W0 dari 0000 menjadi
0030.
2. Compare
compare adalah perbandingan antara suatu nilai dengan nilai terentu, alamat dengan alamat dan nilai
dengan alamat. untuk membuat Compare pada CX programmer tekan I dan CMP .
Contohnya adalah jika kita ingin menjalankan salah satu dari tiga buah pompa dan untuk
menjalankannya harus ada parameter dan pembanding yang lebih besar, lebih kecil, sama dengan.
Dalam contoh Compare disini saya menggunakan CJ1M dan memori yang dijadikan pembanding
adalah W0 dan W1.
Dilihat dari gambar diatas kita dapat melihat memori W0 di bandingkan dengan memori W1 untuk
menentukan pompa mana yang akan bekerja. jika nilai di memori W0 lebih kecil dari nilai di memori
W1 maka pompa 1 yang akan jalan. dan bila W0 sama dengan W1 maka pompa 2 yang akan jalan.
sekian tulisa saya tentang intruksi compare dan Move untuk pemograman PLC menggunakan ladder
diagram
Meng-kopi bit tertentu (0 atau 1) ke bit paling kanan dari shift register dan
menggeser bit lainya 1 bit kekiri, berapa jauh pergeseran ditentukan dari chanel
awal dan chanel akhir pergeseran.
o Simbol pada ladder Area Data
I St : Starting word
SFT(10)
R
E: End word
E
IR, SR, AR, HR, LR
o Operasi SFT dikendalikan oleh kondisi dari I, P, dan R. Jika SFT dieksekusi, inputan pada P
berupa pulsa, dan kondisi R off, maka status/kondisi I dimasukkan ke bit LSB dari starting word.
Lalu semua bit dalam register akan bergeser, dan bit MSB dari end word (bit terakhir) akan
hilang.
Misal : jika I = ON, maka nilai 1 akan masuk ke dalam register. Sebaliknya, jika I = OFF,
0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 Data hilang
0 1 2 5 0 1 2 5 WORKSHOP
0 1 2PLC 2018 | 5 1
1
Status I
7.3 Alat-alat
1. PLC Omron/ Trainner PLC
2. Programming Console
3. Komputer
4. Kabel jumper secukupnya
2. Fungsi Pembanding
00000
LD 00000
CMP(20)
CMP(20) #25
#50 #25
LD 25505
OUT 01001
LD 25506
25505 01001
OUT 01002
25507 01003
Tabel 11.1 untuk Gambar 11.1 Diagram ladder dengan Shift register
Input Out
No
00000 00001 00002 01002 01003 01005
2 off on off
3 on off off
4 on on - off off
5 on on - off off
6 on on - off off
7 on on on
8 on on - off off
Input Output
No Untuk DM
00000 01001 01002 01003
1 off
DM1 #25 dan DM2#50
2 on
1. Wiring Input
2. Wiring Output
CXProgrammer.
Lampu lalu lintas dipasang pada perempatan jalan protokol, setiap saat hanya
mengijinkan lalu lintas yang berjalan satu arah saja dengan urutan berturut-turut dari arah
Utara – Selatan – Timur – Barat. Dari arah utara dan selatan masing-masing lampu hijau
menyala selama 50 detik, sedangkan dari arah timur dan barat lampu hijau menyala
masing-masing selama 20 detik. Lampu kuning menyala selama 3 detik setelah lampu
hijau padam. Diagram waktu selengkapnya ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Utara Dst.
Selatan Dst.
Timur Dst.
Barat Dst.
Waktu 6 50 3 3 50 3 3 20 3 3 20 3 3 Dst.
Tagihan:
4. Buat algoritma.
8.1.4 Pertanyaan
1. Mungkinkah rangkaian yang anda buat dapat menggunakan 2 buah timer ?
kenapa ?
2. Dapatkah rangkaian (ladder) diatas digunakan untuk 2 arah lalulintas atau lebih
?
8.2.1 Tujuan
Siswa dapat membuat program PLC untuk aplikasi industri dengan menggunakan
counter dan Timer
PLC Omron
Programming Console
Komputer
Kabel jumper secukupnya
Sensor (photo electric atau proximity)
Motor listrik
8.2.3 Tugas
1. Wiring Input
2. Wiring Output
CXProgrammer.
Ketika Anda menekan tombol T1 pada panel operasi, katup V1 terbuka dan sebuah
tangki mulai terisi dengan air. Pada saat yang sama, motor M dari mixer mulai bekerja. Ketika
reservoir mengisi, permukaan air naik dan mencapai tingkat yang ditetapkan oleh S1 sensor.
Menutup katup V1 dan motor mixer berhenti. selanjutnya Katup V2 terbuka, dan tangki tersebut
mulai proses pengosongan. Ketika level air turun di bawah tingkat yang ditetapkan oleh sensor S2,
maka katup V2 tertutup. Kemudian lampu yang menunjukkan akhir siklus aktif. Menekan tombol
Tagihan:
1
4. Buat algoritma.
SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
2
CXProgrammer.
1. Saat tombol START (PB Start) ditekan, konveyor box bergerak (M2).
2. Ketika sensor box (S2) mendeteksi adanya box maka konveyor box (M2) berhenti dan
3. Bagian sensor barang (S1) akan mendeteksi barang dan PLC dengan memanfaatkan
4. Jika barang yang melewati sensor barang (S1) mencapai 10 barang, maka konveyor
barang (M1) akan berhenti dan konveyor box (M2) berjalan lagi.
5. Counter akan direset dan operasi akan berulang sampai tombol STOP (PB2) ditekan.
SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
3
8.3.4 TUGAS:
Programmer.
1. Adanya mobil yang masuk ke area parkir dideteksi oleh sensor S1.
2. Adanya mobil yang keluar dari area parkir dideteksi oleh sensor S2.
4. Jika area parkir telah penuh, maka portal akan menutup pintu masuk dan
tanda
(S3) dan portal tertutup (S4). (S3 dan S4 tidak tergambar, maaf).
6. Tombol Reset digunakan untuk mereset nilai hitungan mobil dalam area
Tagihan:
4. Buat algoritma.
SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
5
8.4.1 Tujuan
Siswa dapat membuat program PLC untuk aplikasi industri
PLC Omron
Programming Console
Komputer
Kabel jumper secukupnya
Sensor (photo electric atau proximity)
Motor listrik
8.4.3 Tugas
Buatlah program PLC dengan ladder untuk mengendalikan pintu gerbang yang
membuka dan menutup setiap ada orang akan masuk jika yang masuk sudah sebanyak
30 orang pintu tidak akan membuka lagi (P1, pintu masuk), PL1 untuk indikator lampu
untuk P1.
Jika ada orang yang keluar pintu (P2, pintu keluar) maka pintu masuk (P1) dapat
membuka kembali, PL2 indikator untuk pintu P2.
Dan setelah 5 jam pintu (P1 dan P2) akan terkunci dan system akan off atau mati.(buat
dalam praktinya 50 detik) setelah tidak ada orang didalam lagi.
PL 2
PL 1
P2
SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
6
P1
8.4.4 Pertanyaan
1. Berikan contoh aplikasi dari rangkaian diatas pada industry (minimal 2 aplikasi)
?
2. Apa yang terjadi jika system mati, padahal masih ada orang didalam ? dimana
letak kesalahan nya ?
SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk