Professional Documents
Culture Documents
LP Remaja
LP Remaja
A. Konsep Remaja
Remaja merupakan transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Masa remaja
adalah masa dimana terjadi perubahan pada tubuh secara tiba-tiba dan banyak
mampu mengatasi perubahan-perubahan tersebut, dan yang kedua perubahan tersebut juga
membawa masalah. Permasalahan yang penuh dengan tantangan pada anak remaja putri
pelepasan endometrium yang banyak terdapat pembuluh darah dan peristiwa ini terjadi
setiap satu bulan sekali. Siklus menstruasi adalah jarak antara mulainya menstruasi yang
Pada saat remaja terjadi perubahan perubahan psikologis seperti emosi yang tidak
stabil sehingga dapat mempengaruhi remaja dalam menghadapi dan memecahkan masalah
yang sedang dialami. Keadaan emosi yang selalu berubahubah akan menyebabkan remaja
sulit memahami diri sendiri dan akan mendapatkan jalan yang buntu. Apabila masalah
tidak ditangani secara benar, maka akan menimbulkan stres pada remaja (Maghafiroh dkk,
2011).
Perubahan kadar hormon akibat stres atau dalam keadaan emosi yang kurang stabil juga
dapat memicu gangguan pada menstruasi. Selain itu perubahan drastis dalam porsi olahraga
dimana olahraga yang terlalu berat juga mampu menyebabkan gangguan pada fisiologi
1
B. Stress Pada Remaja
1. Pengertian Stres
Ada beberapa istilah psikologis populer yang sering dikaburkan sebagai “stres”.
Pada hakikatnya, tentunya kata ini merujuk pada sebuah kondisi seseorang yang
mengalami tuntutan emosi berlebihan dan atau waktu yang membuatnya sulit
mengakibatkan munculnya cukup banyak gejala, seperti depresi, kelelahan kronis, dan
mudah marah, gelisah, impotensi, dan kualitas kerja yang rendah (Richards, 2015).
Hawari (dalam Yusuf, 2014) berpendapat bahwa istilah stres tidak dapat dipisahkan
dari distress dan depresi, karena satu sama lainnya saling terkait. Stres merupakan
reaksi fisik terhadap permasalahan kehidupan yang dialaminya dan apabila fungsi
reaksi kejiwaan terhadap stressor yang dialaminya. Dalam banyak hal manusia akan
cukup cepat untuk pulih kembali dari pengaruh-pengaruh pengalaman stres. Manusia
mempunyai suplai yang baik dan energi penyesuaian diri untuk dipakai dan diisi
tuntutan-tuntutan yang berasal dari situasi yang bersumber pada sistem biologis,
psikologis dan sosial dari seseorang. Stres adalah tekanan internal maupun eksternal
serta kondisi bermasalah lainnya dalam kehidupan (an internal and eksternal pressure
merupakan suatu keadaan tertekan baik itu secara fisik maupun psikologis.
Menurut Richard (2015) stres adalah suatu proses yang menilai suatu peristiwa
peristiwa itu pada level fisiologis, emosional, kognitif dan perilaku. Peristiwa yang
2
memunculkan stres dapat saja positif (misalnya merencanakan perkawinan) atau negatif
(stressful event) atau tidak, bergantung pada respon yang diberikan oleh individu
terhadapnya. Compas (dalam Preece, 2011) berpendapat bahwa stres adalah suatu
konsep yang mengancam dan konsep tersebut terbentuk dari perspektif lingkungan dan
biokimia, fisik, kognitif, dan tingkah laku yang diarahkan untuk mengubah peristiwa
Menurut Dilawati (dalam Syahabuddin, 2015) stres adalah suatu perasaan yang
dialami apabila seseorang menerima tekanan. Tekanan atau tuntutan yang diterima
keluarga dan untuk pencapaian akademik. Lazarus dan Folkman (dalam Evanjeli, 2012)
yang menjelaskan stres sebagai kondisi individu yang dipengaruhi oleh lingkungan.
Kondisi stres terjadi karena ketidakseimbangan antara tekanan yang dihadapi individu
yang cukup untuk menghadapi situasi stres agar tidak mengganggu kesejahteraannya.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa stres adalah suatu peristiwa
membahayakan dan individu yang berasal dari situasi yang bersumber pada sistem
2. Aspek-Aspek Stres
Pada saat seseorang mengalami stres ada dua aspek utama dari dampak yang
ditimbulkan akibat stres yang terjadi, yaitu aspek fisik dan aspek psikologis (Sarafino,
2015):
3
a. Aspek fisik
Berdampak pada menurunnya kondisi seseorang pada saat stres sehingga orang
tersebut mengalami sakit pada organ tubuhnya, seperti sakit kepala, gangguan
pencernaan.
b. Aspek psikologis
Terdiri dari gejala kognisi, gejala emosi, dan gejala tingkah laku. Masing-
sedih dan menunda pekerjaan. Hal ini dipengaruhi oleh berat atau ringannya stres.
Berat atau ringannya stres yang dialami seseorang dapat dilihat dari dalam dan luar
diri mereka yang menjalani kegiatan akademik di kampus. Berdasarkan teori yang
diuraikan diatas maka dapat didimpulkan aspek- aspek stres terdiri dari aspek fisik
dan aspek psikologis, aspek-aspek tersebut dijadikan sebagai indikator alat ukur
3. Faktor-Faktor Stres
Setiap teori yang berbeda memiliki konsepsi atau sudut pandang yang berbeda
dalam melihat penyebab dari berbagai gangguan fisik yang berkaitan dengan stres. Di
gangguan tersebut muncul sebagai akibat dari emosi yang direpres. Hal-hal yang
direpres akan menentukan organ tubuh mana yang terkena penyakit. Sebagai
4
Salah satu sudut pandang biologis adalah somatic weakness model. Model ini
memiliki asumsi bahwa hubungan antara stres dan gangguan psikofisiologis terkait
dengan lemahnya organ tubuh individu. Faktor biologis seperti misalnya genetik
ataupun penyakit yang sebelumnya pernah diderita membuat suatu organ tertentu
menjadi lebih lemah daripada organ lainnya, hingga akhirnya rentan dan mudah
mengalami kerusakan ketika individu tersebut dalam kondisi tertekan dan tidak fit .
dan bereaksi terhadap ancaman dari luar. Seluruh persepsi individu dapat
emosi yang negatif seperti perasaan cemas, kecewa dan sebagainya dapat membuat
sistem ini tidak berjalan dengan berjalan lancar dan pada suatu titik tertentu
penyakit tekanan darah tinggi (Fausiah dan Widury, 2015). Stres bersumber dari
frustasi dan konflik yang dialami individu dapat berasal dari berbagai bidang
kehidupan manusia. Dalam hal hambatan, ada beberapa macam hambatan yang
yang keras, perubahan tidak pasti dalam berbagai aspek kehidupan. Hal-hal
cacat fisik atau penampilan fisik yang kurang menarik bisa menjadi pemicu
5
C. Teori Siklus Menstruasi
1. Pengertian
Menstruasi adalah darah kotor dan selaput lendir rongga rahim yang terlepas
dengan sendirinya akibat perubahan kadar hormone ekstrogen dan progesterone, yang
akan keluar dari rahim melalui liang vagina. Selaput lendir yang terlepas tersebut akan
diubah oleh zat yang terkandung didalamnya menjadi lendir. Pembuluh darah dibagian
dasarpun akan terkelupas sehingga terbuka, dan darah mengalir keluar. Kadang–
kadang karena sesuatu, selaput lendir belum sempurna menjadi lendir karena misalnya
bergumpal – gumpal. Setelah haid selesai, akan tumbuh selaput lendir baru yang akan
terus berkembang hingga mencapai tingkat ketebalan tertentu. Haid akan berlangsung
selama beberapa hari, berhenti selama beberpa minggu, dan kembali lagi seterusnya
Siklus menstruasi yang normal adalah jika seorang wanita memiliki jarak haid
yang setiap bulannya relative tetap yaitu selama 28 hari. Jika meleset pun, perbedaan
waktunya juga tidak terlalu jauh berbeda, tetap padakisaran 20 hingga 35 hari, dihitung
dari haid pertama haid sampai bulan berikutnya. Lama haid dilihat dari darah keluar
sampai bersih, antara 2–10 hari. Darah yang keluar dalam waktu sehari belaum dapat
dikatakan sebagai haid. Namun bila telah lebih dari 10 hari, dapat dikategorikan
sebagai gangguan. Jumlah darah haid yang keluar perhari adalah 60–80 cc, atau tidak
lebih dari 5 pembalut penuh. Ketidakteraturan siklus haid disebabkan karena gangguan
hormon dalam tubuh, atau bisa juga karena penyakit di dalam organ reproduksi,
contohnya tumor rahim, tumor di indung telur. Selain itu gangguan haid disebabkan
juga karena faktor lainnya seperti stress, kelelahan dan penggunaan kontrasepsi
(Indiarti, 2015).
Tingkat kesuburan seorang wanita dapat dilihat dari ada tidaknya produksi sel
telur dalam tubuh. Seorang wanita dikatakan subur jika ia mampu memproduksi sel
6
telur sebulan seklai, mematangkan telur, dan mengeluarkan telur yang masih setengah
matang dari indung telur. Pematangan sel telur dan keluarnya sel telur dari indungnya
merupakan kerjasama dari otak, indung telur, dan kelenjar buntu di otak yang disebut
telur untuk dilepas. Jika tidak terjadi pembuahan dalam waktu 24 jam, sel telur ini akan
mati (Indiarti, 2015). Setiap gangguan pada hormon FSH dan LH tidak akan
Siklus haid yang tidak teratur kebanyakan terjadi akibat faktor hormonal.Seorang
memungkinkan terjadinya haid dalam waktu yang lebih cepat. Jika gangguan haid
dikarenakan oleh faktor hormonal, maka dapat dipastikan wanita tersebut mengalami
pematangan sel telur. Menstruasi merupakan siklus yang kompleks karena melibatkan
berbagai unsur panca indera, korteks serebri, hipotalamus, aksis hipofisis-ovarium, dan
organ tujuan (uterus, organ seks sekunder) (Indiarti, 2015). Menurut Eva (2016) Siklus
1) Stadium menstruasi atau desquamasi yaitu endometrium dilepas dari dinding rahim
disertai perdarahan, hanya lapisan tipis (stratum basale) yang tinggal. Ini
2) Stadium post menstrum atau stadium regenerasi yaitu luka karena endometrium
dilepas berangsur–angsur ditutup kembali oleh selaput lendir yang baru (berasal
7
dari selepitel kelenjar–kelenjar endometrium). Pada saat kelenjar ini menebal,
endometrium kurang lebih 0,5 mm. stadium ini sudah mulai waktu stadium
tumbuh menjadi tebal ± 3,5 mm, kelenjarnya tumbuh lebih cepat dari jaringan lain
hingga berkelok, berlangsung dari hari ke- 5 sampai hari ke -14 dari haid hari
pertama.
tebalnya menetap, tapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku dan
mengeluarkan getah, dalam endometrium sudah tertimbul glycogen dan kapur yang
Menurut Eva (2016) ada beberapa tanda dan gejala yang dapat terjadi pada saat
- Demam
- Keputihan
- Radang padavagina
- Emosi meningkat
8
3. Proses siklus menstruasi
ransangan menuju ke hipofisis anterior mellalui sistem portal dari system serat saraf.
dari hipotalamus. Pars anterior fungsinya menerima rangsangan melalui system fortal
satu arahdan mengeluarkan dua bentuk releasing hormon yaitu FSH (follicle
berbagai stadia. Selama kurun waktu reproduksi aktif, perempuan dapat melepaskan
ovumnya sekitar 500 buah sehingga kesempatan untuk terjadinya konsepsi adalah
sudah matang. Kapsul folikel yang telah matang mendekati permukaan ovarium dan
Situasi demikian akan memudahkan pelepasan ovum pada saat ovulasi. Setelah ovulasi,
ovum dilepaskan. Segera setelah ovulasi, seolah – olah terjadi tekanan negatif di dalam
bekas folikel de graaf. Sel granulose masuk ke dalam folikel de graaf, untuk
9
tonic luteinzing hormone. Fungsi tonic luteinzing hormone ini adalah mengubah korpus
rubrum menjadi korpus luteum untuk mengeluarkan dua hormone dasar yaitu hormone
ekstrigen serta progesterone. Kedua hormone ini mengubah status endometrium dari
fase poliferasi menjadi fase sekresi, sebagai persiapan untuk menerima “nidasi atau
impaltasi”, dan terjadilah proses menstruasi yaitu postmenstruasi, fase poliferasi, fase
1. Pengertian
Keputihan dikalangan medis dikenal dengan istilah leukore atau fluor albus, yaitu
keluarnya cairan dari vagina (Ababa, 2003). Leukore adalah semua pengeluaran cairan
dari alat genetalia yang bukan darah tetapi merupakan manifestasi klinik berbagai
infeksi, keganasan atau tumor jinak organ reproduksi. Pengertian lebih khusus
keputihan merupakan infeksi jamur kandida pada genetalia wanita dan disebabkan oleh
Keputihan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu keputihan normal (fisiologis)
dan keputihan abnormal (patologis). Keputihan normal dapat terjadi pada masa
menjelang dan sesudah menstruasi, pada sekitar fase sekresi antara hari ke 10-16 saat
menstruasi, juga terjadi melalui rangsangan seksual. Keputihan abnormal dapat terjadi
pada semua alat genitalia (infeksi bibir kemaluan, liang senggama, mulut rahim, rahim
dan jaringan penyangga, dan pada infeksi penyakit hubungan seksual) (Manuaba,
2015).
tersebut dapat disebabkan oleh faktor fisiologis maupun faktor patologis. Gejala
keputihan karena faktor fisiologis antara lain : a). Cairan dari vagina berwarna kuning;
b). Tidak berwarna, tidak berbau, tidak gatal; c). Jumlah cairan bisa sedikit, bisa cukup
10
banyak Gejala keputihan karena faktor patologis antara lain : a). Cairan dari vagina
keruh dan kental; b). Warna kekuningan, keabu-abuan, atau kehijauan; c). Berbau
busuk, amis, dan terasa gatal; d). Jumlah cairan banyak (Katharini, 2017).
2. Penyebab Keputihan
Keputihan bukan merupakan penyakit tetapi hanya suatu gejala penyakit, sehingga
penyebab yang pasti perlu ditetapkan. Oleh karena itu untuk mengetahui adanya suatu
penyakit perlu dilakukan berbagai pemeriksaan cairan yang keluar dari alat genitalia
jamur), preparat basah (infeksi trikomonas), preparat KOH (infeksi jamur), kultur atau
pembiakan (menentukan jenias bakteri penyebab), dan pap smear (untuk menentukan
Menurut Ababa (2003), penyebab paling sering dari keputihan tidak normal adalah
infeksi. Organ genitalia pada perempuan yang dapat terkena infeksi adalah vulva,
vagina, leher rahim, dan rongga rahim. Infeksi ini dapat disebabkan oleh:
a. Bakteri (kuman)
paling sering ditemukan yaitu gonore. Pada laki-laki penyakit ini menyebabkan
begitu banyak dan lebih encer bila dibandingkan dengan penyakit gonore.
3) Gardnerella vaginalis Keputihan yang timbul oleh bakteri ini berwarna putih
keruh keabu-abuan, agak lengket dan berbau amis seperti ikan, disertai rasa
b. Jamur Candida
Candida merupakan penghuni normal rongga mulut, usus besar, dan vagina.
Bila jamur candida di vagina terdapat dalam jumlah banyak dapat menyebabkan
11
keputihan yang dinamakan kandidosis vaginalis. Gejala yang timbul sangat
bervariasi, tergantung dari berat ringannya infeksi. Cairan yang keluar biasanya
kental, berwarna putih susu, dan bergumpal seperti kepala susu atau susu pecah,
disertai rasa gatal yang hebat, tidak berbau dan berbau asam. Daerah vulva (bibir
genitalia) dan vagina meradang disertai maserasi, fisura, dan kadangkadang disertai
papulopustular.
Keputihan akibat Candida terjadi sewaktu hamil maka bayi yang dilahirkan
melalui saluran vagina pun akan tertular. Penularan terjadi karena jamur tersebut
akan tertelan dan masuk kedalam usus. Dalam rongga mulut, jamur tersebut dapat
menyebabkan sariawan yang serius jika tidak diberi pengobatan. Pada suatu saat
jamur yang tertelan tadi akan menyebar ke organ lain, termasuk ke alat kelamin dan
c. Parasit
akibat parasit ini menyebabkan keputihan yang ditandai oleh banyaknya keluar
cairan yang encer, berwarna kuning kehijauan, berbuih menyerupai air sabun, dan
baunya tidak enak. Meskipun dibilas dengan air, cairan ini tetap keluar. Keputihan
akibat parasit ini tidak begitu gatal, namun vagina tampak merah, nyeri bila ditekan,
buah strawberry. Bila keputihan sangat banyak, dapat timbul iritasi di lipat paha
dan sekitar bibir genitalia. Pada infeksi yang telah menjadi kronis, cairan yang
keluar biasanya telah berkurang dan warnanya menjadi abu–abu atau hijau muda
sampai kuning. Parasit lain yang juga menyebabkan keputihan adalah cacing kremi.
Cacing ini biasanya menyerang anak perempuan umur 2–8 tahun. Infeksi terjadi
akibat sering bermain di tanah, atau penjalaran cacing dari lubang dubur ke alat
12
genital. Keputihan akibat cacing kremi dasertai rasa gatal, sehingga anak sering
d. Virus
Keputihan akibat infeksi virus sering disebabkan oleh Virus Herpes Simplex
(VHS) tipe 2 dan Human Papilloma Virus (HPV). Infeksi HPV telah terbukti dapat
meningkatkan timbulnya kanker serviks, penis, dan vulva. Sedangkan virus herpes
Keluhan yang timbul pada infeksi VHS tipe 2 berupa rasa terbakar, nyeri, atau
rasa kesemutan pada tempat masuknya virus tersebut. Pada pemeriksaan tampak
kemerahan yang cepat pecah dan membentuk tukak yang basah. Kelenjar limfe
setempat teraba membesar dan nyeri. Pada perempuan, penyakit ini dapat disertai
keluhan nyeri sewaktu kencing, keputihan, dan radang di mulut rahim. Pencetus
berulangnya penyakit ini adalah stres, aktivitas sek, sengatan matahari, beberapa
Benda asing di vagina akan merangsang produksi cairan yang berlebihan. Pada
anak–anak, benda asing dalam vagina berupa biji– bijian atau kotoran yang berasal
dari tanah. Pada perempuan dewasa benda asing dapat berupa tampon, kondom
yang tertinggal didalam akibat lepas saat melakukan senggama, cincin pesarium
yang dipasang pada penderita hernia organ kandungan (prolaps uteri), atau adanya
Cairan yang keluar mula–mula jernih dan tidak berbau. Tetapi jika terjadi luka
dan infeksi dengan jasad renik normal yang biasanya hidup di vagina, keputihan
13
b. Penyakit organ kandungan
Keputihan juga dapat timbul jika ada penyakit di organ kandungan, misalnya
menyebabkan keluarnya cairan encer, jernih, dan tidak berbau. Pada kanker rahim
atau kanker serviks (leher rahim), cairan yang keluar bisa banyak disertai bau busuk
Kelelahan, anemia (kurang darah), sakit yang telah berlangsung lama, perasaan
cemas, kurang gizi, usia lanjut,terlalu lama berdiri di lingkungan yang panas,
peranakan turun (prolaps uteri), dan dorongan seks tidak terpuaskan dapat juga
panjang.
Dengan demikian tidak mudah terkena infeksi. Hal–hal diatas dapat terjadi karena
dalam sel epitel vagina yang menebal banyak mengandung glikogen. Lactobacilli
dalam keadaan normal memang bersifat asam, yaitu sekitar 3,5–4,5. Keluarnya
14
mucus servix (lendir leher rahim) sehingga vagina tidak terasa kering juga
dipengaruhi oleh stimulasi estrogen. Hormon estrogen yang dihasilkan oleh indung
telur akan berkurang pada perempuan menjelang dan sesudah menopouse (tidak
haid). Akibatnya dinding vagina menjadi kering, produksi glikogen menurun dan
asam sehingga vagina dan uretra mudah terinfeksi dan sering timbul gatal. Akibat
rasa gatal di vagina, maka garukan yang sering dilakukan menyebabkan terjadinya
telur) akibat kista atau kanker, atau karena radiasi (penyinaran) indung telur yang
e. Fistel di vagina
kandung kemih atau usus, bisa terjadi akibat cacat bawaan, cedera persalinan,
kanker, atau akibat penyinaran pada pengobatan kanker serviks. Kelainan ini akan
menyebabkan timbulnya cairan di vagina yang bercampur feses atau air kemih.
3. Pencegahan Keputihan
Menurut Army (2007), beberapa hal yang dapat dilakukan dalam mencegah
1) Mencuci bagian vulva (bagian luar vagina) setiap hari dan menjaga agar tetap
15
2) Saat menstruasi biasakan mengganti pembalut apabila sudah terasa basah dan
lembab;
3) Menggunakan sabun non parfum saat mandi untuk mencegah timbulnya iritasi
pada vagina;
deodoran dan bahan kimia terlalu berlebihan, karena hal itu dapat mengganggu
5) Setelah buang air besar, bersihkan dengan air dan keringkan dari arah depan ke
6) Menjaga kuku tetap bersih dan pendek. Kuku dapat terinfeksi Candida akibat
garukan pada kulit yang terinfeksi. Candida yang tertimbun dibawah kuku
1) Apabila celana dalam yang dipakai sudah terasa lembab sebaiknya segera
2) Menghindari pemakaian pakaian dalam atau celana panjang yang terlalu ketat
3) Tidak duduk dengan pakaian basah (misalnya: selesai olahraga dan selesai
renang karena jamur lebih senang pada lingkungan yang basah dan lembab;
2) Mengendalikan stres;
16
3) Rajin berolahraga agar stamina tubuh meningkat untuk melawan serangan
infeksi;
4) Mengkonsumsi diet yang tinggi protein. Mengurangi makanan tinggi gula dan
5) Menjaga berat badan tetap ideal dan seimbang. Kegemukan dapat membuat
sesuai dengan yang diresepkan agar bakteri tidak kebal dan keputihan tidak
datang lagi;
dalam harus yang pas sehingga pembalut tidak bergeser dari belakang ke
depan.
c. Cara cebok / membilas yang benar adalah dari depan kebelakang. Jika
terbalik, ada kemungkinan masuknya bakteri atau jasad renik dari dubur ke
d. Menghindari penggunaan celana dalam yang ketat atau dari bahan yang
tidak menyerap keringat seperti nilon, serta tidak memakai celana yang
17
kondisi lembab disekitar genitalia. Keadaan yang lembab akan
e. Usahakan tidak memakai celana dalam atau celana orang lain. Karena hal
1. Pengertian
Dismenore atau nyeri haid merupakan salah satu keluhan ginekologi yang paling
umum pada perempuan muda yang datang ke klinik atau dokter. Hampir semua
perempuan mengalami rasa tidak nyaman selama haid, seperti rasa tidak enak di perut
bagian bawah dan biasanya juga disertai dengan mual, pusing, bahkan pingsan. Dengan
demikian istilah disminor hanya digunakan jika nyeri haid demikian hebatnya sehingga
memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau aktifitas rutinya
sehari-hari selama beberapa jam atau beberapa hari. Istilah ini juga digunakan jika
nyeri haid yang terjadi membuat perempuan tersebut tidak dapat aktifitas secara normal
Menstruasi seringkali muncul dengan berbagai jenis rasa nyeri. Nyeri yang
dirasakan setiap individu dapat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Secara
etimologi nyeri menstruasi (dismenore) berasal dari bahasa Yunani kuno (Greek).Kata
tersebut berasal dari dys yang berarti sulit, nyeri abnormal, meno yang berarti bulan dan
rrhea yang berarti aliran atau arus. Disimpulkan bahwa dysmenorrhea atau dismenore
adalah aliran menstruasi yang sulit atau aliran menstruasi yang mengalami nyeri
(Syafni, 2018).
18
Nyeri haid merupakan suatu gejala dan bukan suatu penyakit. Istila disminorea
biasa dipakai untuk nyeri haid yang cukup berat. Dalam kondisi ini penderita harus
penanganan, peraatan yang tepat. Disminorea berat adalah nyeri haid yang disertai
mual, muntah, diare, pusing, nyeri kepala, dan kadang-kadang pinsan. Jika sudah
demikian, penderita tidak boleh menganggap remeh dan harus memeriksakan diri ke
kesehatan dan latar belakang, serta riwayat penyakit pada keluarga. Bisa jadi, kondisi
konsultasi ke dokter, atau datang kebidan. Salah satu terjadinya dismenore karena di
temukannya perubahan kadar PGE2 dan PGF2a dalam endometrium dan darah wanita
yang menderita dismenore dengan kadar yang sangat tinggi. Efek mual, muntah,
bahkan diare akan terjadi apabila dilepaksannya jumlah prostglandin dalam darah
(Prawiroharjo, 2014).
2. Patofisiologi
akibat adanya interaksi hormon di dalam tubuh manusia. Menurut Anurogo (2011)
interaksi hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus, dan indung telur menyebabkan
lapisan sel rahim mulai berkembang dan menebal. Hormon-hormon tersebut kemudian
akan mememberikan sinyal pada telur di dalam indung telur untuk berkembang. Telur
akan dilepaskan dari indung telur menuju tuba falopi dan menuju uterus. Telur yang
tidak dibuahi oleh sperma akan menyebabkan terjadinya peluruhan pada endometrium,
menstruasi.
19
Pada saat masa subur terjadi peningkatan dan penurunan hormon. Peningkatan
dan penurunan hormon terjadi pada fase folikuler (pertumbuhan folikel sel telur). Pada
masa pertengahan fase folikuler, kadar FSH (Follicle Stimulating Hormone) akan
meningkat dan merangsang sel telur untuk memproduksi hormon estrogen. Pada saat
3. Faktor Penyebab
tingkat maksimum pada wanita menstruasi di bawah pengaruh progresteron selama fase
pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), produk kontrasepsi yang tertinggal
setelah abortus spontan, abortus terapeutik atau melahirkan, kanker ovarium atau
uterus. Penyebab utama dismenore primer adalah adanya prostaglandin F2a (PGF2a)
yang dihasilkan oleh endometrium. PGF2a merupakan hormon yang diperlukan untuk
20
Penyebab dismenore dibedakan, menurut klasifikasinya, wanita lebih sering
mengalami dismenore primer, rendahnya kadar progesteron pada fase corpus luteum.
esterogen merangsang kontraktilitas uterus. Di sisi lain endometrium dalam fase sekresi
disminorea dapat juga dijumpai efek lainya seperti nuasea (mual), muntah, diare,
flushing (respons involunter tak terkontrol dari sistem saraf yang memicu pelebaran
pembuluh kapiler kulit, dapat berubah warna kemerahan atau sensasi panas). Jelasla
4. Klasifikasi
a. Dismenore Primer
Dismenore primer adalah nyeri perut bagian bawah yang terjadi pada saat
menstruasi tanpa terdapat gangguan fisik atau penyakit lain. Nyeri tersebut terjadi
akibat adanya jumlah prostaglandin F2α yang berlebihan pada darah menstruasi,
yang merangsang hiperaktivitas uterus. Dismenore primer adalah nyeri pada saat
menstruasi yang timbul tanpa ditemukan adanya kelainan patologi pada panggul.
dengan keluhan mual, muntah, nyeri kepala, atau diare yang diduga timbul karena
organ genetalia wanita. Perawatannya termasuk konseling, obat pereda nyeri, dan
terapi hormone. Umumnya terjadi pada wanita nulipara muda tanpa gangguan pada
21
organ reproduksi (Wahyuni, 2020). Dismenore primer adalah nyeri yang banyak
dialami oleh remaja tanpa kelainan pada alat genital. Menyatakan bahwa usia 15
tahun – 25 tahun wanita akan mengalami dismenore primer dan akan menghilang
b. Dismenore Sekunder
selama siklus menstruasi anovulasi. Dismenorea sekunder lebih sering terjadi pada
wanita berusia lebih dari 20 tahun. Penyebab umum dismenorea sekunder adalah
seperti endometriosis, polip uteri, leiomioma, stenosis serviks, atau penyakit radang
panggul (Ernawati,2017).
Gejala utama adalah nyeri, dimulai pada saat wanita menstruasi. Nyeri bersifat
tajam, tumpul, siklik, atau menetap, dapat berlangsung dalam beberapa jam sampai 1
hari. Kadang-kadang, gejala-gejala tersebut dapat lebih lama dari 1 hari tapi jarang
melebihi 72 jam. Dismenore mungkin disertai oleh berbagai gejala sistemik berupa
bahkan pingsan. Setengah dari wanita yang mengalami masa haid ini amat menderita
22
ketika mengalami masa hait ini amat menderita dan amat menyakitkan
(Ernawati,2017).
timbul dan terjadi terus-menerus yang terasa pada perut bagian bawah. Nyeri yang
dirasakan akan terjadi sebelum dan selama menstruasi. Gejala klinis dismenore adalah
a. Menarche sebelum usia 12 tahun akan mengalami paparan prostaglandin uterus lebih
lama.
c. Kegemukan.
peningkatan prostaglandin.
h. Endometriosis
i. Andenomyosis
7. Penatalaksanaan Dismenore
- Terapi Farmakologi
23
menggunakan obat antiinflamasi non steroid atau Non Steroid Anti Inflammatory
sehingga kontraksi uterus dapat dikurangi. Dengan demikian nyeri juga akan
berkurang. NSAID termasuk obat penghilang rasa sakit yang umum seperti aspirin,
makanan, dan modifikasi gaya hidup (exercise), obat herbal jepang, akupunktur,
- Terapi pembedahan
Terapi bedah yang dilakukan karena ada indikasi tertentu yang disebabkan oleh
1. Pengertian
Anemia adalah suatu keadaan dimaana kadar hemoglobin dan eritrosit lebih rendah
dari normal. Pada pria, hemoglobin normal adalah 14-18gr% dan eritrosit 4,5-5jt/mm3.
Sedangkan pada wanita, hemoglobin normal adalah 12-16gr% dengan eritrosit 3,5-
4,5jt/mm3 (Aryani, 2010). Remaja putri mempunyai resiko lebih tinggi mengalami
kehilangan zat besi selama haid. Selain itu remaja putri lebih memperhatikan perubahan
ukuran tubuh dan penampilan fisiknya sehingga perilaku atau kebiasaan makannya
seringkali keliru, seperti membatasi asupan makan khususnya makanan hewani yang
kadangkala dianggap sebagai makanan yang mengandung lemak tinggi dan dapat
memicu terjadinya kegemukan (Dieny, 2014:42). Anemia adalah suatu kondisi ketika
tubuh kekurangan sel darah yang mengandung hemoglobin untuk menyebarkan oksigen
24
ke seluruh organ tubuh. Dengan kondisi tersebut, penderita biasanya akan merasa letih
dan lelah, sehingga tidak dapat melakukan aktivitas secara optimal (Alodokter, 2016).
didalamnya kehilangan darah yang berlebih, kerusakan sel darah merah atau penurunan
produksi sel merah. Diagnosa yang dibutuhkan dalam menilai kriteria anemia adalah
usia dan jenis kelamin serta berbeda pula pada tiap semester masa kehamilan (Dieny,
2014:41).
Tabel 1. Nilai ambang batas hemoglobin untuk anemia (Supariasa dkk, 2016:207
Tabel 2. Nilai ambang batas hemoglobin untuk anemia (Supariasa dkk, 2016:207 menurut
Departemen Kesehatan 1995).
Kelompok Batas Normal
Anak balita 11 gram%
Anak usia sekolah 12 gram%
Wanita dewasa 12 gram%
Laki-laki dewasa 13 gram%
Ibu hamil 11 gram%
Ibu menyusui > 3 bualn 12 gram%
2. Patofisiologi Anemia
kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-sum tulang dapt
25
terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi tumor, atau kebanyakan akibat
penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau
hemolisis (destruksi) pada kasus yang disebut terakhir, masalah dapat akibat efek sel
darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat
beberapa factor diluar sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah
(Orma, 2011).
Secara umum penyebab anemia terdiri atas dua faktor yakni faktor zat gizi dan non
zat gizi. Penyebab anemia lainnya berdasarkan faktor zat gizi antara lain defisiensi
protein, asam folat, vitamin B12, vitamin A, tembaga, selenium, dan lainnya.
Sedangkan penyebab anemia berdasarkan faktor non zat gizi antara lain: malabsorbsi
akibat diare , peningkatan kebutuhan zat besi yang terjadi selama masa bayi, remaja,
ibu hamil dan menyusui dan peningkatan eskresi karena pengeluaran darah
Status gizi pada remaja menyatakan suatu keadaan yang seimbang antara
konsumsi dan penyerapan zat gizi didalam tubuh. Peningkatan kebutuhan remaja
putri terhadap zat gizi mikro, terutama zat besi, digunakan untuk penggantian zat
besi yang hilang.status gizi yang baik selama masa remaja merupakan dasar untuk
kehidupan remaja yang sehat dan menyiapkan remaja putri menjadi calon ibu yang
Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus,
dengan empat tahapan yaitu masa proliferasi, masa ovulasi, masa sekresi dan masa
26
Remaja putri lebih banyak memerlukan zat besi untuk mengganti zat besi yang
hilang saat haid. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa jumlah darah yang
hilang selama satu periode haid berkisar 20-25 cc, makah kehilangan zat besi
berkisar sebesar 12,5-15mg/bulan atau kira-kira 0,4-0,5 mg/hari dan bila ditambah
dengan kehilangan basal jumlah total zat besi yang hilang sebesar 1,25mg/hari.
Apabila darah yang keluar selama haid sangat banyak akan terjadi anemia besi
(Dieny, 2014:51).
Penyebab utama anemia besi adalah inadekuat asupan zat besi yang berasal
dari makanan. Pada umumnya remaja putri lebih banyak mengkonsumsi makanan
nabati yang kandungan zat besinya sedikit, dibandingkan dengan makanan hewani
dan sering melakukan diet pengurangan makan karena ingin langsing, sehingga
Malabsorpsi zat besi yang dialami remaja pada saluran cerna akibat gastritis,
ulkus peptikum, diare, adanya parasit cacing tambang, dan sebagainya dapat
Penyakit infeksi dapat menyebabkan berbagai masalah gizi, hal ini terjadi
karena gejala yang ditimbulkan seperti muntah dan diare serta penurunan nafsu
4. Dampak Anemia
a. Wanita
27
2) Menurunkan produktivitas kerja
3) Menurunkan kebugaran.
b. Remaja putri
Tanda yang terlihat pada penderita anemia antara lain: wajah terlihat pucat,
kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat, terlihat gelisah,
irama jantung cepat (tachcardia) dan nafsu makan berkurang. Gejala umum anemia
timbul karena iskemia organ target serta akibat mekanisme kompensasi tubuh terhadap
penurunan hemoglobin. Gejala ini muncul pada setiap kasus anemia setelah penurunan
Gejala yang umum dialami oleh penderita anemia antara lain (Dieny, 2014:52).
Kebutuhan zat gizi pada remaja lebih tinggi dari pada usia anak. Kebutuhan gizi
pada remaja perempuan dan laki-laki akan jelas berbeda. Hal ini disebabkan oleh
28
mineralisasi tulang, dan perubahan aktivitas fisik. Kebutuhan nutrisi yang meningkat
pada masa remaja adalah energi, protein, kalsium, besi, dan zinc (Aryani, 2010:21)
a. Energi
Kebutuhan energi pada individu remaja yang sedang tumbuh sulit untuk
ditentukan secara tepat. Sumber energi terutama diperoleh dari makanan yang
b. Protein
pertumbuhan terjadi dengan cepat. Pada akhir masa remaja, kebutuhan protein lebih
besar pada remaja laki-laki, karena perbedaan komposisi tubuh. Kecukupan protein
harus memenuhi 12-14% dari pemasukan energi. Bila pemasukan energi tidak
adekuat maka protein akan digunakan sebagai sumber enegi, dan ini akan
dibandingkan sumber protein nabati, karena komposisi asam amino esensial yang
lebih baik dari segi kualitas dan kuantitas. Contoh sumber protein adalah daging
merah (sapi, kerbau, kambing), daging putih (ayam, ikan), susu dan hasil olahannya,
c. Mineral
Kebutuhan mineral terutama kalsium, zinc, dan zat besi juga meningkatkan pada
masa remaja. Kalsium penting untuk kesehatan tulang, sumber lainnya adalah ikan,
selama pertumbuhan, maka kebutuhan akan zat gizi pada remaja juga meningkat.
Untuk menganti kehilangan zat besi selama mesntruasi, remaja perempuan lebih
banyak membutuhkan zat besi dibandingkan remaja laki-laki. Penyerapan zat besi
29
dapat ditingkatkan oleh vitamin C, dan sebaliknya dihambat oleh kopi, teh, makanan
tinggi serat, suplemen kalsium, dan produk susu. Makanan yang banyak
mengandung zat besi adalah hati, daging merah, daging putih, kacang-kacangan dan
bagi remaja laki-laki. Defisiensi zinc dapat menimbulkan resiko retardasi mental dan
d. Vitamin
Kebutuhan vitamin tiamin (thiamin), riboflavin, dan niasin (niacin) pada remaja
energi. Begitu juga dengan folat dan vitamin B12 yang penting untuk sintesis DNA
dan RNA. Tak kalah pentingnya adalah vitamin D yang dibutuhkan untuk
digunakan oleh bidan dalam proses pemecahan masalah dalam pemberian pelayanan
asuhan kebidanan, atau merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan oleh
bidan serta merupakan metode yang terorganisir melalui tindakan logika dalam
memberi pelayanan.
30
2. Tahapan dalam manajemen kebidanan menurut Helen Varney
Proses manajemen kebidanan terdiri dari 7 langkah asuhan kebidanan yang dimulai
dengan pengumpulan data dasar yang diakhiri dengan evaluasi. Tahapan dalam proses
a. Pengkajian dalam pengumpulan data dasar yang lengkap untuk menilai keadaan
klien. Yang termasuk data dasar adalah riwayat kesehatan klien, pemeriksaan fisik,
dan catatan riwayat kesehatan yang lalu dan sekarang, pemeriksaan laboratorium.
Semua data tersebut di atas harus memberikan informasi yang saling berhubungan
yang berbeda. Masalah lebih sering berhubungan dengan apa yang dialami oleh
Sedangkan diagnose lebih sering diidentifikasi oleh bidan yang berfokus pada apa
31
d. Evaluasi perlunya tindakan segera/kolaborasi
Proses manajemen kebidanan dilakukan secara terus menerus selama klien dalam
perawatan bidan. Proses terus menerus ini menghasilkan data baru segera dinilai.
Data yang muncul dapat menggambarkan suatu keadaan darurat dimana bidan
hubungannya dengan masalah yang dialami klien akan tetapi meliputi antisipasi
dengan bimbingan terhadap klien, serta konseling, bila perlu mengenai ekonomi,
agama, budaya, atau masalah psikologis. Rencana tindakan harus disetujui klien,
oleh sebab itu harus didiskusikan dengan klien. Semua tindakan yang diambil
harus berdasarkan rasional yang relevan dan diakui kebenarannya serta situasi dan
dan sebagian dilaksanakan oleh ibu sendiri, dan anggota tim kesehatan lainnya
dilakukan pada setiap langkah kebidanan. Pada tahap evaluasi bidan harus
32
3. Pendokumentasian asuhan kebidanan (SOAP)
a. Data subjektif
Data atau fakta yang merupakan informasi termasuk biodata mencakup nama,
diperoleh dari hasil wawancara langsung pada klien atau keluarga dan tenaga
kesehatan lainnya.
b. Data Objektif
Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik mencakup inspeksi, palpasi,
c. Assesmen/Diagnosa
d. Planning/Perencanaan
2018:267).
1. Pengertian
33
Praktik kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil penelitian
dan pengalaman praktik dari para praktisi dari seluruh penjuru dunia. Rutinitas yang
tersebut tentu saja bermanfaat membantu mengurangi angka kematian ibu hamil dan
risiko-risiko yang dialami selama persalinan bagi ibu dan bayi serta bermanfaat juga
bukti dari penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan. Temuan obat baru yang
dapat saja segera ditarik dan peredaran hanya dalam waktu beberapa bulan setelah
d. Evidence based report adalah mgmpakan bentuk penulisan laporan kasus yang baru
34
4. Sumber Evidence Based
Sumber EBM dapat diperoleh melalui bukti publikasi jurnal dari internet maupun
berlangganan baik hardcopy seperti majalah, bulletin, atau CD. Situs internet yang ada
dapat diakses, ada yang harus dibayar namun banyak pula yang public domain.
35