You are on page 1of 1

Study Case Financial Technology

Menurut hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022 yang
diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks literasi dan inklusi keuangan
syariah yang secara berurutan baru mencapai 9,14% dan 12,12%. Sementara itu, ancaman
pinjol ilegal dan maraknya kasus terlilit pinjaman online illegal juga menunjukkan perlunya
kolaborasi yang lebih baik antarastakeholders dalam literasi fintech syariah. Hal ini
sebagaimana disampaikan oleh Direktur Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah OJK Ismail
Riyadi dalam webinar pembukaan Workshop Fintech Syariah AFSI Academic Partner yang
deselenggarakan oleh Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) pada tanggal 18 September
lalu. “Seiring dengan perkembangan industri fintech dan teknologi yang sangat pesat,
semakin marak pula kasus-kasus pinjaman online dan investasi illegal yang tentu saja
merugikan dan membahayakan masyarakat. Oleh karenanya, OJK bersama dengan industri
jasa keuangan dan stakeholder telah menyusun dan mensosialisasikan berbagai materi
edukasi yang terkait dengan edukasi keuangan serta keuangan syariah, serta terkait dengan
waspada investasi dan pinjaman online illegal”.

Beliau juga menambahkan bahwa dalam rangka mendukung perkembangan industri fintech
syariah diperlukan kolaborasi antara key stakeholders pada tiap key attributes bagi ekosistem
industri fintech, salah satunya adalah membuka akses terhadap SDM (access of talent)
dengan keterampilan, pengetahuan dan pengalaman terkait yang handal. Pada kesempatan
yang sama, Ketua Umum Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) Ronald Wijaya
menyampaikan bahwa AFSI berikhtiar untuk menjalin kolaborasi antara pelaku industri dan
perguruan tinggi melalui program AFSI Academic Partner (AAP) dengan dukungan penuh dari
berbagai pihak yang dalam hal ini adalah OJK, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
(KNEKS), Asosiasi Program Studi Ekonomi Islam Indonesia (APSEII), Ikatan Ahli Ekonomi Islam
Indonesia (IAEI), Masyarakat EKonomi Syariah, dan Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam
(FoSSEI).

Aspek penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah nasional adalah


memperkuat keuangan digital berbasis syariah. Faktor kunci optimalisasi digital setidaknya
diwakili oleh beberapa aspek, diantaranya adalah aspek dukungan pemerintah, lembaga dan
masyarakat dan aspek sumber daya manusia. Berdasarkan potensi tersebut, bagaimana cara
yang tepat dalam mengembangkan financial technology (fintech) syariah?

You might also like