Professional Documents
Culture Documents
Hukum Newton
Hukum Newton
Hukum Newton adalah hukum yang menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu
benda dan gerak yang ditimbulkannya. Hukum ini terdiri dari tiga macam atau jenis yaitu Hukum
Newton I, Hukum Newton II, dan Hukum Newton III. Lalu apa perbedaannya dan bagaimana bunyi dari
masing-masing hukum newton tersebut?
Mari langsung saja kita simak pembahasannya didalam artikel berikut ini!
Hukum I Newton menyatakan bahwa jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda adalah nol, maka
benda yang awalnya diam selalu dalam keadaan diam. Pada saat yang sama pula, benda yang mula-mula
bergerak lurus selalu bergerak lurus ke depan dengan kelajuan tetap.
Rumus Hukum Kelembaman: ∑F = 0 atau Resultan Gaya (kg m/s2) atau Secara Matematis Hukum I
Newton dirumuskan sebagai:
∑F=0
Keterangan:
Contoh penerapan hukum Newton I adalah ketika mobil berjalan pelan lalu digas mendadak maka
penumpang di dalamnya terdorong ke arah belakang.
Hukum II Newton disebut juga dengan gaya dengan rumus sebagai berikut:
F = m.a
Dengan :
∑ F = ∑ m.a
Contoh penerapan hukum Newton II adalah adalah ketika sebuah batu dilempar vertikal ke atas. Mula-
mula, batu itu bergerak ke atas dengan mantap, kemudian melambat dan berhenti di bawah pengaruh
gravitasi. Batuan tersebut kemudian turun ke tanah dengan kecepatan massa batuan ditambah
percepatan gaya gravitasi.
Hukum ketiga Newton menyatakan bahwa setiap aksi menghasilkan reaksi. Ketika
satu benda memberikan gaya pada benda lain, benda yang menerima gaya memberikan gaya yang
sama dengan gaya benda pertama, tetapi berlawanan arah.
Rumus gaya berat: w = m x g, dengan w = Gaya berat (N), m = massa benda (kg), dan g = gravitasi Bumi
(m/s2)
Rumus berat sejenis: s = p x g, dengan s = berat jenis (N/m3),p = massa jenis (kg/m3), dan g = berat
benda (N).
Contoh penerapan hukum Newton III adalah ketika kamu mencoba untuk mendayung perahu di air. Jika
kamu menggerakkan dayung ke belakang, perahu akan bergerak maju. Sebaliknya, saat kamu
mengayuh ke depan, perahu bergerak ke belakang. Hal ini karena kamu mengarahkan gaya yang
diberikan melalui dayung tersebut, dimana perahu menghasilkan gaya reaksi dengan besaran yang sama
pada arah yang berlawanan.