Professional Documents
Culture Documents
Skripsi Fransisko
Skripsi Fransisko
(LITERATUR REVIEW)
Oleh:
FRANSISKO
(NIM:2017.C.09a.0841)
i
SKRIPSI
Oleh:
FRANSISKO
(NIM:2017.C.09a.0841)
ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Fransisko
Tempat, Tanggal Lahir : Tumbang Paku 13 Mei 1998
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jln. Garuda Induk,Wisma Dorina no.115
No. Hp : 0813-5426-8295
E-mail : fransiskoplk@gmail.com
i
MOTTO
Hari Ini Harus Lebih Baik dari Hari Kemarin dan Hari Esok adalah Harapan
ii
SURAT PERNYATAAN
KEASLIAN KARYA TULIS BEBAS PLAGIASI
FRANSISKO
NIM.2017.C.09a.0841
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal ini telah disetujui untuk diuji dan disetujui oleh tim penguji
Tanggal Juli 2021
iv
PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI
Nama : Fransisko
NIM : 2017.C.09a.0841
PANITIA PENGUJI:
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Serjana Keperawatan
v
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Diuji dan Disetujui Oleh Tim Penguji
Pada Tanggal, Juli 2021
PANITIA PENGUJI
Mengetahui,
vi
PENGARUH SENAM HIPERTENSI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN
DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI
Fransisko, 2021
ABSTRAK
Latar Belakang : Hipertensi pada lanjut usia terjadi akibat proses penuaan pada
lansia yaitu terjadi kemunduran fisiologis yang menyebabkan kekuatan pompa
jantung berkurang serta arteri kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku pada
saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut yang mengakibatkan naiknya
tekanan darah. Banyaknya lansia tidak melakukan olahraga senam hipertensi
untuk menurunkan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi. Hipertensi atau
penyakit darah tinggi adalah penyakit kronik akibat desakan darah yang
berlebihan dan hampir tidak konstan pada arteri.
Tujuan Penelitian : Mengetahui Pengaruh Senam Hipertensi Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi.
Metode Penelitian : Menggunakan metode literatur review. Penulusuran databes
akademik google scholar dan portal garuda yang dipublikasi pada tahun 2017-
2021 menggunakan bahasa indonesia. Desain penelitian yang digunakan adalah
Pre-Eksperimen, Quasi experimen, Time Series Design, experimental.
Hasil Penelitian : Diperoleh 6 hasil penelitian sesuai kriteria inklusi. Jumlah
responden penelitian dalam artikel bervariasi jumlah responden terbanyak 50
responden dan paling sedikit 20 responden. Data responden dominan tekanan
darah sistolik dan diastolik sebelum senam hipertensi stadium 1 yaitu
(151,80/94,73) mmHg. Hipertensi stadium 2 diperoleh nilai dominan tekanan
darah sistolik dan diastolik yaitu (166,50/104,00 mmHg). Setelah dilakukan
senam hipertensi rata-rata nilai hipertensi sedang sistolik (137,50/79,00 mmHg).
Hasil analisis penelitian adanya pengaruh senam hipertensi terhadap penurunan
tekanan darah pada lansia penderita hipertensi p-value <0,05.
Kesimpulan : Menunjukan adanya pengaruh senam hipertensi terhadap penurunan
tekanan darah pada lansia penderita hipertensi. Diharapkan bagi tenaga kesehatan
termasuk perawat dapat memberikan informasi atau penyuluhan kesehatan/terapi
seperti berolahraga terkait penangan untuk menurunkan tekan darah pada lansia
penderita hipertensi.
Kata Kunci : Hipertensi, Senam Hipertensi, Lansia
Daftar Pustaka : 17 ( 2010-2021)
vii
The Effect Of Hypertension Exercise On Blood Pressure Reduction In Elderly
Hypertension Patients
Fransisko, 2021
Bacelor Degree of Nursing, EKA Harap Institute of Health Science Palangka Raya
1 st Tutor : Suryagustina, Ns., M.Kep
2 st Tutor : Prinawatie, S.Kep., M.Kes
ABSTRACT
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulias panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulisan Karya Tulia Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk mencapai gelar S.Kep. pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Palangka Raya. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak pada penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, sangatlah sulit bagi
penulis untuk menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak DR. dr. Andriansyah Arifin, MPH dan seluruh pengurus Yayasan
Eka Harap Palangka Raya yang telah menyediakan sarana dan prasarana
kepada penulis dalam mengikuti Pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.
2. Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku ketua STIKES Eka Harap
Palangka Raya.
3. Meilitha Carolina, Ns., M.Kep selaku ketua program studi S1 Keperawatan.
4. Putria Carolina, Ns., M.Kep selaku ketua penguji yang telah banyak
memberikan saran dan dukungan dalam ujian Skripsi.
5. Suryagustina, Ns., M.Kep selaku pembimbing I yang telah banyak
memberikan saran bimbingannya dalam menyelesaikan Skripsi ini.
6. Prinawati, S.Kep., M.Kes selaku pembimbing II yang telah banyak
memberikan saran dan bimbingannya dalam menyelesaikan Skripsi ini.
7. Selaku Staf Pengajar Program Studi S1 Keperawatan STIKES Eka Harap
Palangka Raya yang telah memberikan bimbingan dan ilmu pengetahuan
selama ini.
8. Orang Tua tercinta, orang terkasih dan seluruh keluarga yang memberikan
dukungan do’a maupun moral dan matril untuk penulis, sehingga dapat
menyelesaikan Skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
9. Tia kekasih tercinta yang memberikan dukungan bagi penulis
menyelesaikan Skripsi ini.
ix
10. Seluruh rekan mahasiswa/i Program Studi S.Kep di STIKES Eka Harap
Angkatan IX Tahun Ajaran 2020/2021 yang memberikan bantuan, masukan
dan saran selama dalam pendidikan dan penulisan Skripsi ini.
11. Semua pihak yang turut ambil bagian dalam membantu penulis untuk
menyelesaikan Skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Peneliti mengakui masih banyak terdapat kekurangan dari Skripsi ini. Akhir
kata, peneliti berharap Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan terutama dibidang ilmu riset keperawatan,
baik dimasa sekarang atau dimasa yang akan datang, semoga Tuhan Yang
Maha Esa senantiasa memberikan ramat dan karunia-Nya kepada kita
semua.
Fransisko
x
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM..............................................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................i
MOTTO................................................................................................................ii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI..................................................iii
LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................................iv
LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI................................................v
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI................................................................vi
ABSTRAK............................................................................................................vii
ABSTRACT.........................................................................................................viii
KATA PENGANTAR.........................................................................................x
DAFTAR ISI........................................................................................................xii
DAFTAR TABEL................................................................................................xiii
DAFTAR BAGAN...............................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................3
1.4 Manfaat Penulisan.....................................................................................4
1.4.1 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTek).................................................4
1.4.2 Bagi Mahasiswa.........................................................................................4
xi
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian........................................................................................15
3.2 Kriteria Kelayakan Literature Review.........................................................15
3.3 Sumber Literatur..........................................................................................16
3.4 Seleksi Literatur...........................................................................................16
3.5 Tahapan Pengumpulan Data........................................................................18
3.6 Metode Analisis...........................................................................................19
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Hasil Analisis...............................................................................................21
4.2 Pembahasan .................................................................................................27
4.3 Keterbatasan Study Literature......................................................................31
BAB 5 KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan..................................................................................................33
5.2 Conflict of Interest.......................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LEMBAR KONSULTASI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kriteria Inklusi dan Eksklusi dengan PICIOS framework Pengaruh
Senam Hipertensi Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lanjut
Usia (Lansia) Penderita Hipertensi Pada Tahun 2021.....................16
xiii
DAFTAR DIAGRAM
Bagan 3.1 Bagan Seleksi Literature Review Pengaruh Senam Hipertensi
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lanjut Usia (Lansia)
Penderita Hipertensi Tahun 2021.......................................................17
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
1.4.2 Mahasiswa
Sebagai salah satu referensi atau bahan belajar dan menambah wawasan
mahasiswa STIKES Eka Harap Palangka Raya di bidang keperawatan gerontik
dengan adanya penelitian tentang Pengaruh Senam Hipertensi Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi dapat berguna bagi
masyarakat dan lainnya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
5
6
darah akan berlangsung lebih lama dan pembuluh darah akan lebih elastis.
Mekanisnme penurunan tekanan darah setelah berolah raga adalah karena
olahraga dapat merilekskan pembuluh pembuluh darah. Sehingga dengan
melebarnya pembuluh darah tekanan darah akan turun.
2.1.3 Macam – macam Senam Hipertensi
1) Senam hipertensi
Merupakan olah raga yang salah satunya bertujuan untuk meningkatkan aliran
darah dan pasokan oksigen kedalam otot-otot dan rangka yang aktif khususnya
terhadap otot jantung (Mahardani, 2010)
2) Senam yoga
Adalah sebuah aktifitas dimana seseorang memusatkan seluruh pikiran untuk
mengontrol panca indra dan tubuh secara keseluruhan. Senam yoga bias juga
menyeimbangkan tubuh dan fikiran (Johan Devina, 2011)
3) Senam jantung
Ialah suatu kegiatan ataupun latihan fisik yang mengutamakan kemampuan
jantung, serta menggerakkan seluruh otot dan juga kelenturan sendi sendi serta
meningkatkan pemasukkan oksigen keotot-otot terkhusus otot jantung. Dan
juga bermanfaat untuk meningkatkan stamina serta fungsi fungsi tubuh seperti
jantung, pembuluh darah dan otot serta saluran pernapasan. (Senam Jantung,
2003).
4) Senam Ergonomik
Mampu mengembalikan dan memperbaiki posisi dan kelenturan sistem saraf
dan aliran darah, memaksimalkan suplai oksigen ke otak (Shariat et al, 2018)
5) Senam anti hipertensi
Merupakan olah raga yang salah satunya bertujuan untuk meningkatkan aliran
darah dan pasokan oksigen kedalam otot-otot dan rangka yang aktif khususnya
terhadap otot jantung (Mahardani, 2010)
2.1.4 Teknik dan Cara Senam Hipertensi
Aktifitas olahraga pada lansia berbeda– beda disesuaikan dengan kondisi
fisik lansia. Bentuk olahraga yang dapat dilakukan lanjut usia untuk memelihara
kebugaran dan kelenturan fisik antara lain pekerjaan rumah dan berkebun,
berjalan – jalan, jalan cepat, bersepeda dan senam. Melakukan olahraga pada
7
lanjut usia sebaiknya dilakukan tiga sampai empat kali dalam satu minggu dengan
lama latihan sampai 30 menit secara teratur. Latihan senam yang dilakukan dalam
tiga tahap
1) Pemanasan
Gerakan umum yan meliputi gerakan otot dan sendi, dilakukan secara lambat
dan hati-hati. Dilakukan bersama dengan peregangan. Lama nya kira-kira 8-10
menit. Pada 5 menit terakir pemanasan dilakukan lebih cepat.
2) Latihan inti
Tergantung pada komponen atau faktor yang dilatih maka bentuk latihan
tergantung pada faktor fisik yang paling buruk. Gerakan senam dilakukan
berurutan.
3) Pendinginan
Dilakukan secara aktif artinya sehabis latihan shit-up perlu dilakukan gerakan
umum yang ringan sampai suhu tubuh kembali normal yang ditandai dengan
pulihnya denyut nadi dan terhentinya keringat, pendinginan dilakukan seperti
pada pemanasan yaitu selama 8-10 menit (Menpora, 2011)
pusat. Gejala yang lain yang umum terjadi 23 pada penderita hipertensi yaitu,
muka merah, keluaran darah dari hidung secara tiba – tiba, tengkuk terasa pegal
dan lain- lain.
2.2.3 Etiologi Hipertensi
Hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Terjadi sebagai respon
peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan perifer. Namun ada
beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi antara lain (Aspiani,
2010) :
1) Genetik Adanya faktor genetik pada keluarga akan menyebabkan keluarga itu
mempunyai risiko menderita hipertensi. Hal ini berhubungan dengan
peningkatan kadar sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara potasium
terhadap sodium Individu dengan orang tua.
2) Obesitas Barat badan merupakan faktor determinan pada tekanan darah.
Menurut National Institutes for Health USA (NIH,1998), prevalensi tekanan
darah tinggi pada orang dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) >30 (obesitas)
adalah 38% untuk pria dan 32% untuk wanita, dibandingkan dengan prevalensi
18% untuk pria dan 17% untuk wanita bagi yang memiliki IMT
3) Stres Stres dapat meningkatkan tekanah darah sewaktu. Hormon adrenalin akan
meningkat sewaktu kita stres, dan itu bisa mengakibatkan jantung memompa
darah lebih cepat sehingga tekanan darah pun meningkat.
4) Kurang olahraga.
5) Pola asupan garam dalam diet
6) Kebiasaan Merokok 20 Setelah usia 20 tahun kemampuan jantung memompa
darah menurun 1% setiap satu tahun sehingga menyebabkan menurunya
kontraksi dan volume. Pada orang lanjut usia, penyebab hipertensi disebabkan
terjadinya perubahan pada elastisitas diding aorta menurun, katup jantung
menebal kemudian menjadi kaku,kemampuan jantung memompa darah,
kehilangan elastisitas pembulu darah, dan meningkatkan resistensi pembuluh
darah perifer.
2.2.4 Patofisiologi Hipertensi
Pengaturan tekanan darah arteri meliputi kontrol sistem saraf yang
kompleks dan hormonal yang saling berhubungan satu sama lain dalam
9
mempengaruhi curah jantung dan tahanan vaskular perifer. Hal lain yang ikut
dalam pengaturan tekanan darah adalah refleks baroreseptor. Curah jantung
ditentukan oleh volume sekuncup dan frekuensi jantung. Tahanan perifer
ditentukan oleh diameter arteriol. Bila diameternya menurun (vasokonstriksi),
tahanan perifer meningkat, bila diameternya meningkat vasodilatsi (Muttaqin,
2012). Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah
terletak di pusat vasomotor pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jaras saraf simpatis yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar
dari kolumna medula spinalis ke ganglia simpatis di toraks dan abdomen.
Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke
bawah melalui saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron
preganglion melepaskan asetilkolin yang akan merangsang serabut saraf
pascaganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya norpinefrin
mengakibatkan kontriksi pembuluh darah (Susianti, 2016).
2.2.5 Klasifikasi Hipertensi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dapat dibagi menjadi 2 golongan,
yaitu hipertensi essensial (primer) dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer
merupakan hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya, sedangkan hipertensi
sekunder merupakan hipertensi yang disebabkan oleh adanya penyakit lain
(Depkes RI, 2016). Beberapa penelitian membuktikan bahwa hipertensi primer
dini didahului oleh peningkatan curah jantung, kemudian menetap dan akan
menyebabkan peningkatan tahanan tepi pembuluh darah total. Sebagian besar
penderita hipertensi adalah hipertensi primer (90-95%), sehingga ada yang
berpendapat bahwa semua penderita hipertensi adalah hipertensi primer sebelum
penyebabnya diketahui. Berbeda dengan hipertensi primer, pada hipertensi
sekunder sudah diketahui etiologinya, antara lain disebabkan oleh penyakit ginjal,
penyakit endokrin, obat dan lain-lain. Pada anak - anak 80% penderita hipertensi
disebabkan oleh penyakit ginjal. (Purwanto, 2004). Klasifikasi hipertensi
berdasarkan peningkatan tekanan darah sistol dan diastol. Klasifikasi menurut
The Sevent Report Of The Joint National. Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi
menurut JNC VII Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg) Normal < 120 <
10
diri, kedudukan sosial, serta perpisahan dengan orang-orang yang dicintai. Semua
hal tersebut menuntut kemampuan beradaptasi yang cukupbesar untuk dapat
menyikapi secara bijak (Soejono, 2013).
1) Sistem persyarafan
Terjadi perubahan lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi dan
mengecilnya syaraf panca indera yang menyebabkan berkurangnya penglihatan,
hilangnya pendengaran, menurunnya sensasi perasa dan penciuman sehingga
dapat mengakibatkan terjadinya masalah kesehatan misalnya glukoma dan
sebagainya.
2) Sistem pendengaran
Terjadi perubahan hilangnya daya pendengaran, terutama terhadap bunyi
suara atau nada-nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata-kata.
Hilangnya kemampuan pendengaran meningkat sesuai dengan proses penuaan dan
hal yang seringkali merupakan keadaan potensial yang dapat disembuhkan seperti
komunikasi yang buruk dengan pemberi perawatan.
3) Sistem penglihatan
Terjadi perubahan hilangnya respon terhadap sinar, lensa lebih suram
sehingga menjadi katarak yang menyebabkan gangguan penglihatan,
meningkatnya ambang pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap kegelapan lebih
lambat dan susah melihat dalam cahaya gelap.
4) Sistem kardiovaskuler
Terjadi perubahan elastisitas dinding aorta menurun, katup jantung menebal
dan menjadi kaku, kemampuan jantung memompa darah menurun, hal ini
menyebabkan menurunnya kontraksi dan volume kehilangan elastisitas pembuluh
darah karena kurangnya efektivitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi,
perubahan posisi dari tidur ke duduk, duduk ke berdiri bisa mengakibatkan
tekanan darah menurun yang mengakibatkan pusing mendadak, tekanan darah
meninggi diakibatkan oleh meningkatnya resitensi dari pembuluh darah perifer.
1. Perubahan mental
Meliputi perubahan dalam memori secara umum. Gejala-gejala memori cocok
dengan keadaan yang disebut pikun/pelupa. Pelupa merupakan keluhan yang
sering dikemukakan oleh manula, keluhan ini di anggap lumrah dan biasa oleh
lansia, keluhan ini didasari oleh fakta dari peneliti cross sectional dan logitudional
14
4) Masalah psikososial
Masalah psikososial adalah hal-hal yang dapat menimbulkan gangguan
keseimbangan sehingga membawa lansia kearah kerusakan atau kemrosotan yang
progresif terutama aspek psikologis yang mendadak, misalnya, bingung, panik,
depresif, dan apatis. Hal itu biasanya bersumber dari munculnya stressor
psikososial yang paling berat seperti, kematian pasangan hidup, kematian sanak
saudara dekat, atau trauma psikis. (Kartinah, 2012 : 100).
BAB 3
METODE PENELITIAN
16
17
Tabel 3.1 Kriteria Inklusi dan Eksklusi dengan PICIOS framework Pengaruh
Senam Hipertensi Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lanjut
Usia (lansia) Penderita Hipertensi Pada Tahun 2021.
Language Bahasa Indonesia, dan Bahasa Selain Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris Inggris
22
23
2. Totok Hernawan Di Panti Wredha Darma Pre-experiment Sebanyak 28 1. Sebelum melakukan senam hipertensi
(2017) Bhakti Kelurahan responden Di Panti sebagian besar responden mengalami
Pajang Surakarta. Wredha Darma hipertensi stadium 1 yaitu 17 responden
Bhakti Kelurahan (61%), sedangkan 11 responden (39%)
Pajang Surakarta. . hipertensi stadium 2
2. Setelah melakukan senam hipertensi
sebagian besar responden mengalami pre
hipertensi yaitu 13 responden (46%),
stadium 1 hipertensi sebanyak 8
responden (29%), normal sebanyak 5
responden (18%) dan stadium 2 hipertensi
sebanyak 2 responden (7%)
3. Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test pre
test dan post test p-value lebih kecil dari
0,05 (0,001 < 0,05).Dapat di artikan
Terdapat pengaruh senam hipertensi
terhadap tekanan darah lansia di Panti
Wredha Panjang Surakarta.
25
3. Sri Muharni Di wilayah Puskemas Time Series Sebanyak 50 1. Sebelum dilakukan senam ergonomik pada
(2019) Sei Pancur Design responden Di responden dengan kategori Hipertensi
wilayah Puskemas hipertensi stadiun I sebanyak 15 orang
Sei Pancur (30%), hipertensi stadium II sebanyak 30
orang (60 %), dan kriteria Tinggi sebanyak
5 orang (10 %).
2. Setelah dilakukan senam ergomik pada
responden dengan kriteria Hipertensi Stage
I sebanyak 22 orang (44%), sementara itu
responden dengan kriteria Tinggi sebanyak
8 orang (16%), dan kriteria Normal
sebanyak 20 orang (40 %).
3. Terdapat efektifitas pelaksanaan senam
ergonomik terhadap penurunan tekanan
darah dengan hasil uji statistik p- value
0.00 < 0.05, dimana perubahan tekanan
darah yang signifikan terjadi pada minggu
ketiga, baik tekanan darah sistolik maupun
diastolik.
26
5. Lutfiasih Di desa glagahwero ekperimental Sebanyak 22 1. Tekanan darah sistolik dan diastolik
Rahmawati kecamatan panti responden Di desa sebelum senam prolanis 140/84 mmHg,
(2018) kabupaten jember glagahwero 2. Tekanan darah sistolik dan diastolik
kecamatan panti setelah latihan menjadi 130/77 mmHg
kabupaten jember 3. Hasil uji statistik (p = 0,003 < α =0,05),
terdapat penurunan tekanan darah
sistolik dan diastolik setelah senam
Prolanis selama 4 minggu berturut-turut.
6. Fatsiwi Nunik Di Balai Penyantunan Quasi Sebanyak 30 1. Sebelum dilakukan senam ergonomis
Andari dan Perawatan Lanjut experiment responden Di Balai rata-rata tekanan darah sistolik adalah
(2020) Usia Penyantunan dan 160,00 mmHg dan rata-rata tekanan
Perawatan Lanjut darah diastoliknya adalah 95,00 mmHg.
Usia 2. Setelah dilakukan senam ergonomis
adalah 145,33 mmHg dan ntuk rata-rata
tekanan darah diastoliknya 89,67.
3. Hasil uji bivariat didapatkan p-value
0,00. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan antara sebelum dan
setelah dilakukan intervensi senam
ergonomis terhadap tekanan darah
28
menyebabkan terjadinya hipertensi pada lansia ialah usia, jenis kelamin, genetic,
obesitas, kebiasaan merokok, konsumsi garam dan stress.
Berdasarkan fakta dari hasil penelitian terdahulu degan teori terdapat
kesamaan dibuktikan dengan teori tekan darah sebelum senam hipertensi rata-rata
nilai sistolik dan diastolik melebihi 160/90 mmHg. Hipertensi merupakan masalah
kardiovaskular yang sering terjadi pada lansia dan tekanan darah yang tinggi
dalam waktu lama akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah di seluruh
tubuh. Salah satu faktor yang mempengaruhi hipertensi yaitu faktor usia dan
jenis kelamin dimana hormon estrogen tersebut berubah kuantitasnya sesuai
dengan umur wanita secara alami, yang umumnya mulai terjadi pada wanita umur
45 - 55 tahun sebelum lanjut usia. Pada umur lebih dari 65 tahun, terjadinya
hipertensi pada wanita lebih tinggi dibandingkan pria yang diakibatkan faktor hor-
monal. Stres dapat meningkatkan tekanah darah sewaktu. Hormon adrenalin akan
meningkat sewaktu kita stres, dan itu bisa mengakibatkan jantung memompa
darah lebih cepat sehingga tekanan darah pun meningkat.
Jika melakukan olahraga secara rutin dan secara terus menerus, maka pembuluh
darah akan lebih elastis dan penurunan tekanan darah akan berlangsung lebih
lama. Sehingga dengan melebarnya pembuluh darah, tekanan darah akan menurun
setelah melakukan aktifitas olahraga. Sehingga rutin melakukan aktifitas fisik dan
tidak memaksa melakukan gerakan senam yang membahayakan kesehan tubuh
lansia.
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang di lakukan dengan metode literatur review
tentang pengaruh senam hipertensi terhadap penurunan tekanan darah pada lansia
penderita hipertensi. Pada 3 artikel dominan tekanan darah sistolik dan diastolik
sebelum senam hipertensi stadium 1 yaitu (151,80/94,73) mmHg. Pada 3 artikel
lainya hipertensi stadium 2 diperoleh nilai rat-rata tekanan darah sistolik dan
diastoliknya sebelum dilakukan senam hipertensi adalah (166,50/104,00)mmHg.
Dari 6 artikel setelah dilakukan senam hipertensi dominan hipertensi sedang
(137,50/79,00) mmHg. Berdasarkan hasil uji paired sampel t test diperoleh
p=0,000 <α=0,05, sehingga adanya pengaruh senam hipertensi terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia.
Berdasarkan fakta dan hasil penelitian terkait dengan teori didapatkan
adanya kesamaan dibuktikan dengan hasil uji statistik dari semua artikel
menunjukan adanya pengaruh senam hipertensi terhadap penurunan tekanan
darah pada lansia penderita hipertensi. Olahraga yang dianjurkan untuk pasien
hipertensi adalah olahraga yang dilakukan secara khusus, yaitu olahraga yang
dilakukan secara bertahap dan tidak boleh memaksakan diri, antara lain senam
hipertensi merupakan olahraga yang ditunjukkan untuk penderita hipertensi dan
usia lanjut untuk mengurangi berat badan dan mengelola stres (faktor yang
mempertinggi hipertensi) yang dilakukan selama 30 menit dan dilakukan
seminggu minimal 2x. Tujuan lain adalah untuk meningkatkan aliran darah dan
pasokan oksigen ke dalam otot-otot dan rangka yang aktif khususnya terdapat otot
jantung sehingga dapat menurunkan tekanan darah.
Santo, S., & Bandung, B. (2021). Pencegahan Hipertensi Pada Usia Lansia :
Literature Review. Halaman , 53–65.
Tulak & Umar, (2017). Perawatan Untuk Tekanan Darah Pada lasia penderita
Hipertensi. Jurnal Stikes Yarsi. Vol 1 Lombok Barat
Ari, A., Lolita, L., & Fauzia, F. (2017). Pengukuran Kualitas Hidup Pasien
Hipertensi di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta Menggunakan
European Quality of Life 5 Dimensions (Eq5d) Questionnaire dan
Visual. http://jiis.akfarisfibjm.ac.id/index.php?journal=JIIS&page=article
Sri muharni, (2019). Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi Dengan
Senam Ergonomik. EGC, Jakarta
NAMA : FRANSISKO
NIM : 2017.C.09a.0841
Suryagustina, Fransisko
Ners., M.Kep
Pembimbing II :Prinawatie, S.Kep., M.Kep
Catatan Pembimbing Tanda Tangan
No Hari/Tgl/Waktu
Pembimbing Mahasiswa
1. Jumat, 19 maret 1. Membahas tentang topik
2021, jam 16: 10 yang menjadi judul dari
pembimbing
2. Membahas menyusun
bab 1 sampai rumusan
masalah dan manfaaat
penulisan