You are on page 1of 721

FOLDED

STRUCTURE
DEFINISI

Struktur pelat dilipat terdiri dari komponen datar, atau pelat, yang saling berhubungan pada
beberapa sudut dihedral. Struktur terdiri dari pelat persegi panjang dikatakan prismatik.
Dalam praktek konstruksi modern, struktur pelat dilipat yang paling banyak digunakan adalah
terbuat dari beton bertulang tuang atau beton pracetak (termasuk struktur beton pratekan
dan yang diperkuat). Struktur digunakan sebagai atap untuk bangunan industri dan publik.

Keuntungan utama dari struktur pelat dilipat di atas cangkang lainnya (seperti silinder) adalah
kesederhanaan pembuatan. Perkiraan perhitungan statis struktur pelat dilipat didasarkan
pada teori membran cangkang; perhitungan statis yang lebih tepat didasarkan pada
keseimbangan batas dan pada teori cangkang umum dari PL Pasternak dan VZ Vlasov.
KARAKTERISTIK
Struktur bidang lipat merupakan bentuk struktur yang memiliki
kekuatan satu arah yang diperbesar dengan menghilangkan
permukaan pelana sama sekali dan membuat deformasi besar pada
plat sehingga tinggi struktural pelat semakin besar. Karakteristik
suatu struktur bidang lipat adalah masing-masing elemen plat
berukuran relatif rata (merupakan sederetan elemen tipis yang saling
dihubungkan sepajang tepinya)
KARAKTERISTIK

Ketika selembar kertas tipis terletak antara dua benda, kertas


tersebut akan membungkuk karena ia memiliki kekuatan yang
cukup untuk membawa beratnya sendiri.

Jika sepotong kertas yang sama dilipat berkali kali seperti


gambar di samping, maka lipatan kertas tersebut mampu
mendukung seratus kali beratnya sendiri. Jika beban meningkat
melewati titik ini maka struktur akan gagal dan lipatan akan
meratakan keluar.
KARAKTERISTIK
• Segi konstruksinya adalah bidang vertical yang dapat menggantikan kolom dan sekaligus
menjadi bearing wall
• Sebagai bidang horizontal dapat menggantikan balok-balok
• F= 1/10L (F adalah tinggi lipatan, L lebar bentangan, sumber buku Reinforced Concrete)
• Bentuknya sangat sesuai untuk bentuk-bentuk atap di daerah yang banyal turun hujan.
• Bentuk folded baik untuk mengatur akustik dan cahaya
• Material yang paling banyak digunakan adalah Beton dan Aluminium. Kesulitan di
Indonesia, mengenai pelaksanaannya yang berhubungan dengan kekurangan alat yang
modern dan tenaga yang terlatih
• Beton membutuhkan waktu lama untuk kering maksimal sekitar 28 hari,
bekisting/cetakan dapat dilepas minimal 14 hari setelah dicor.
JENIS FOLDED
1. Folded plate dua segmen
Komponen dasar dari struktur folded plate terdiri dari:
plat miring, plat tepi yang digunakan untuk menguatkan
plat yang lebar, pengaku untuk membawa beban ke
penyangga dan menyatukan plat, serta kolom untuk
menyangga struktur.

2. Folded plate tiga segmen


Pengaku terakhirnya berupa rangka yang lebih kaku
daripada balok penopang bagian dalam. Kekuatan dari
reaksi plat di atas rangka kaku tersebut akan cukup
besar dan di kolom luar tidak akan diseimbangkan oleh
daya tolak dari plat yang berdekatan. Ukuran rangka
dapat dikurangi dengan menggunakan tali baja antara
ujung kolom.
JENIS FOLDED 3. Bentuk Z
Masing-masing unit di atas mempunyai satu plat
miring yang lebar dan dua plat tepi yang diatur
dengan jarak antara unit untuk jendela. Bentuk
ini disebut Z shell dan sama dengan louver yang
digunakan untuk ventilasi jendela. Bentuk Z ini
adalah bentuk struktur yang kurang efisien
karena tidak menerus dan kedalaman efektifnya
lebih kecil daripada kedalaman vertikalnya

4. Dinding yang menerus dengan plat


Pada struktur ini , dinding merupakan konstruksi
beton yang miring. Dinding didesain menerus
dengan plat atap. Kolom tidak dibutuhkan di
pertemuan tiap-tiap panel dinding karena dinding
ditahan di ujung atas.
JENIS FOLDED
5. Kanopi
Bentuk ini digunakan untuk kanopi kecil di
entrance bangunan. Struktur ini mempunyai
empat segmen. Pengaku struktur
disembunyikan di permukaan atas sehingga
tidak terlihat dan plat (shell) akan muncul
untuk menutup dari kolom vertikal. Di
dinding bangunan harus ada juga pengaku
struktur tersembunyi di konstruksi dinding.

6. Folded plate yang meruncing ke ujung


(Tapered Folded plate)
Struktur ini dibentuk oleh elemen-elemen
runcing. Berat plat di tengah bentang
merupakan dimensi kritis untuk kekuatan
tekukan. Struktur ini tidak efisien dan tidak
cocok untuk bentang lebar karena kelebihan
beban untuk bentang lebar.
JENIS FOLDED 7. Folded plate penyangga tepi (edge
supported folded plate)
Pada struktur ini, plat tepi dapat dikurangi
dan struktur atap dapat dibuat terlihat
sangat tipis jika plat tepi ditopang oleh
rangkaian kolom. Struktur ini cocok
digunakan untuk bangunan dengan estetika
tinggi dengan desain atap yang tipis.

8. Folded plate truss


Terdapat ikatan horizontal
melintang di sisi lebar hanya di
tepi bangunan. Hal ini
memungkinkan folded plate
digunakan pada bentang lebar
dengan pertimbangan struktural
yang matang.
JENIS FOLDED

9. Rangka kaku folded plate


Sebuah lengkung dengan segmen
lurus biasanya disebut rangka
kaku. Struktur ini tidak efisien
untuk bentuk kurva lengkung
karena momen tekuk lebih besar.
Contoh Sistem Sambungan
pada bangunan St Loup Chapel

Sumber foto : Archdaily


Detail 1

Detail 2

Potongan
Sumber foto : Archdaily
Detail 1

Sumber foto : Archdaily


Detail 2
Detail 3

Detail 4

Tampak depan
Detail 3
Detail 4
MATERIAL

BETON BAJA KAYU


BERTULANG
Beton Bertulang
Baja
Kayu
Pengaplikasian Folded
Structure pada Bangunan
DALAM & LUAR
NEGERI

PRISMATIC & PYRAMIDAL


FOLDED STRUCTURE
PRISMATIC FOLDED
Glasgow Riverside Museum

Sumber Foto : http://www.zaha-hadid.com/architecture/glasgow-riverside-museum-of-transport/

Bangunan ini adalah Museum Transportasi yang memiliki lebih


dari 3000 pameran.

Dirancang Oleh : Zaha Hadid Architects & engineers Buro


Happold
(Sumber : Wikipedia)
Posisi Belakang Bangunan

Sumber Foto : http://bacasandi.blogspot.com Potongan


Tampak Depan

Tampak Samping

Sumber Foto : http://bacasandi.blogspot.com


Sumber Foto : http://www.zaha-hadid.com/architecture/glasgow-riverside-museum-of-transport/
Menggunakan Prismatic Folded Structure Systems, dengan
lekungannya
PYRAMIDAL FOLDED
KING ABDULLAH PETROLEUM STUDIE AND RESEARCH CENTRE

Sumber Foto : http://www.zaha-hadid.com/architecture/king-abdullah-petroleum-studies-and-research-centre/


Kompleks gedung KAPSARC (King Abdullah Petroleum Studies &
Research Center), adalah kantor pusat sebuah organisasi independen
nirlaba yang bertujuan untuk melakukan penelitian bidang ekonomi dan
teknologi di semua bentuk energi.

Dirancang Oleh : Zaha Hadid Architects


(Sumber : http://grchexacon.blogspot.com)
Sumber Foto : Google Earth TAMPAK ATAS
Menggunakan
Pyramidal Folded
Structure Systems,
bangunan ini
memiliki Layout
gedung secara
keseluruhan terdiri
atas 5 kompleks
gedung yang
berbentuk Cluster
bangunan Hexagonal
bersudut tiga
dimensi.
Pyramidal Folded Structure
Hexagonal Plan

Seperti 2 Hexagonal, yang


digabungkan
MASJID AL-SAFAR CIPULARANG

Sumber Foto : http://www.ikutilangkahkaki.com

Diresmikan : 19 Mei 2017


Luas : 6000 m 2
Dapat menampung 1200 Jemaah
Sumber Foto : https://chanelmuslim.com

Masjid Al-SAFAR adalah masjid terbesar di Rest Area se-


indonesia yang berlokasi di Rest Area Tol Cipularang KM 88 B.

Dirancang Oleh : Ridwan Kamil


(Sumber : http://idea.grid.id)
Sumber Foto : Google Earth

TAMPAK ATAS
Sumber foto : https://www.spotpedia.id

Menggunakan Pyramidal
Folded Structure Systems,
yang memiliki varian
tekukan pada Pyramidal
Structure nya
Terima kasih.
FORM ACTIVE STRUCTURE
FORM ACTIVE STRUCTURE SYSTEM

Form active’ merupakan istilah untuk elemen struktur di mana bentuk sumbu longitudinal, dalam hubungannya
dengan pola penerapan bebannya, sedemikian rupa sehingga gaya dalam adalah aksial (aksial tekan/aksial tarik)

Bentuk Form active :


1. Material bersifat fleksibel
2. Material bersifat kaku, yang elemen struktur disesuaikan

Bentuk Form active, berdasarkan potensi :


Elemen Stuktur yang efisien, yaitu struktur yang cukup kuat menahan beban dan hemat biaya

Material yang dipakai untuk struktur, biasanya memiliki kekakuan yang tinggi, dan bentuk yang tidak berubah
secara signifikan, seperti :
Baja
Beton
Kayu
3
Bentuk elemen struktur yang
mengikuti bentuk aktifnya

1 hanya menerima gaya aksial


tekan
Gaya yang bekerja p ad a penamp Form –active element, dilihat
ang elemen struktur
2 pada gambar :
a) Elemen stuktur menerima
4
Tidak seperti kabel biasa (dari baja)
yang bentuknya bisa berubah.Kabel gaya momen tanpa gaya Perbandingan gaya yang
baja yang dibentuk seperti struktur aksial sama sekali bekerja p ad a berbagai
ini, akan mengubah bentuk sendiri b) gambar mengikuti bentuk Struktur
agar setimbang. aktifnya dan hanya mena
Untuk desain yang efisien, elemen
Bentuk kabel berubah- ubah sesuai de han gaya aksial.
bentuk aktif lebihdisukai karena lebih
ngan gaya luar yang diterimanya c) Memperlihatkan struktur
hemat. Meskipun demikian, elemen
yang menerima gaya aksial bentuk aktif tidakselamanya bekerja
dan gaya momen sesuai dengan bentuk aktifnya.
Kabel ini menerima aksial tarik murni tanpa
ada gaya momen yang berkerja. Bentuk
aktif struktur berubah -ubah sesuai dengan
gaya luar yang berkerja
A. Sistem Struktur Kabel
Gaya yang bekerja :
Struktur kabel merupakan struktur funicular dimana beban
pada struktur diteruskan dalam bentuk gaya tarik searah
1. Gaya vertikal
dengan material konstruksinya, sehingga memungkinkan
Bekerja pada berbagai macam jenis kabel
peniadaan momen.
dengan berbagai bentangan dan tinggi yang
sama.
Prinsip dasar dari struktur kabel adalah penahanan beban
2. Gaya Horizontal
oleh sebuah elemen yang berfungsi sebagai penarik
Kabel akan selalu berubah tergantung tinggi
nya. Semakin tinggi tiangnya, semakin kecil
sudut kabel terhadap tiang utamanya, maka
semakin kecil gaya horizontalnya.

KLASIFIKASI STRUKTUR KABEL

Struktur Kabel Tunggal (Single Layer)


– Sistem Pelana (Saddle Shape)
– Sistem Len gkung (Arch Type)
– Sistem Tiang Penunjang (Masted Type)
– Sistem Roda Sepeda Tunggal
Struktur Kabel G anda (Double Layer)
– Sistem Batang Tekan (Spreader)
– Sistem Batang Tepi
– Sistem Gantung
– Sistem Roda Sepeda G anda
Struktur Kabel Tunggal (single layer)
1

• Sistem Pelana (saddle shape) • Sistem Lengkung (arch shape)


Memiliki struktur pengikat,(umumnya berupa rangka) Terdiri dari struktur lengkung (umumnya berupa rangka)
disekitar kabel net dan dua tumpuan yang menyalur yang menjadi elemen stabilitas dengan kabel net
kan beban ke pondasi diantaranya. Masing2 elemen lengkung mempunyai
dua tumpuan yang menghubungkan ke pondasi
• Sistem Tiang Penunjang (Masted Type)
Terdiri dari struktur tiang (umumnya berupa rangka) yang menunjang
kabel di antaranya, kemudian ditarik ke t anah untuk mencapai
kestabilan. Tumpuan tiang (sendi/kaku) ya ng menyalurkan beba n ke
pondasi

• Sistem Roda Sepeda tunggal


Meru paka n struktur a t ap y a ng biasa nya dipakai di denah berbentuk
lingkaran. Terdiri dari 2 elemen cincin:
1. Bagian cincin luar yang mengikat satu lapis jaringan kabel di bagian
tepi
2. Bagian cincindalam pada bagian tengah.
Struktur Kabel Ganda (double layer)
2

• Sistem Batang Tekan • Sistem Gantung


Merupakan struktur yang terdiri dari lapisan kabel atas dan Terdiri dari kabel atas dan kabel penggantung sebagai lapisan
bawah, diantaranya terdapat bat ang tekan dalam posisi ganda. Kabel atas digantungoleh tiang yang meneruskan beban
vertikal yang membuat kabel makin menegang sehingga lebih ke pondasi. Terdapat kabel penyeimbang di sisi berlawanan
stabil. yang diangkurkan ke t anah.

• Sistem Ro da Sepeda G a nda


• Sistem Batang Tepi Mengcover denah berbentuk lingkaran dengan pemanf aatancincin
Merupakan struktur kabel yang juga menggunakan spreader, luar dan dal am sebagai pengikat struktur. Juga memanfaatkan
namun juga diapit oleh struktur tepi, bisa berupa bat ang kaku spreader sebagai elemen stabilitas yang menghindari flutter effect.
maupun rangka sebagai struktur pendukungnya .
Detail dan Join Konstruksi Kabel Keuntungan dan Kelemahan StrukturKabel

1. Keuntungan struktur kabel :


Ekonomis
Ringan
Daya tahan terhadap gaya tarik
Efisiensi ruang
Aman terhadap api
Cocok untuk bangunan bersifat permanen

2. Kelemahan struktur kabel


Pembebanan yang berbahaya untuk struktur kabel adalah
getaran, struktur dapat bergetar dan dapat mengakibat
kan robohnya bangunan .
National Athletics Stadium
Nama : National Athletics Stadium (Bruce Stadium)
Tim proyek : Arsitek (Philip Cox, Taylor and Partners)
- Sipil (Bond James and Laron)
- Service engineers (Julius Poole and Gibson)
- Builder (Leighton Contractors)
Fungsi : tempat pertandingan nasional dan internasional dan sebagai
markas tim Canberra Raiders ARL.
Tahun : 1977
Lokasi : Bruce , Australian Capital Territory
Tipe : Stadion
Bentuk : Plan (denah): atap panjang 112m, lebar 20m ,denah berbent
uk segiempat. Tinggi sampai atap: 16-20 m
Modul dasar atap : rectangular steel frame, with concrete topping
Lantai : 11.400 sq m
Material : baja
Tipe struktur atap : tipe cable suspended steel framed roof deck Motif
surface arrangement
Struktur pendukung : Pin jointed masts dengan diameter kabel 36mm
dan 52mm untuk kabel penarik di belakang.
Pondasi : rock tension anchors for the cables , piers to the main seati
ng structure
Tiang-tiang kabel yang berfungsi sebagai tiang
yang berfungsi sebagai perlindungan maksimal
dari angin yang sangat kuat di area stadion sert
a berfungsi sebagai gaya tarik untuk menarik at
ap stadion.
Terlihat pada gambar, bahwa bangunan str
uktur atap stadion tidak sepenuhnya menut
upi stadion namun hanya terletak pada sisi
sebelah barat dan timur saja. Atap pada st
adion memiliki struktur seluas 112m x 20m.
Terdapat 5 tiang struktur disepanjang atap.
Tiang ini dihubungkan dengan tiga pengga
ntung ke balok atap dan kolom baja yang r
uncing. Tiap kabel mendukung 650 titik be
ban pada atap. Atap kabel berdiameter 36
mm, kabel penggantung belakang berdia
meter 52 mm yang dibuat dari 37x7mm ka
bel.
5 tiang penyangga yang terdapat pada seti
ap atap.

Terdapat 2 penggantung belakang untuk s


etiap tiang struktur penggantung dan 9 kab
el yang mendukung atap. Tiang-tiang digan
tung pada kaki tiang ke kolom yang dikaitk
an di dinding belakang dari tiang.
Balok baja persegi kosong (tidak masif) yang me
mbentuk atap dipasang pada ujung rangka beto
n dari tempat duduk. Slab beton 100mm kemudi
an diberi dek metal yang telah dibuat menjadi ra
ngka atap dan bersifat permanen. Ini kemudian
menjadi beban mati untuk menjadi penahan pad
a saat angin kencang. Sementara itu, tiang dimir
ingkan ke depan, kemudian kabel penggantung
belakang dipasang pada kepala tiang yang kem
udian dikembalikan pada posisi akhirnya, memu
ngkinkan ujung yang lebih rendah dari kabel pen
ggantung belakang untuk dihubungkan pada an
gkur di tanah. Kabel penggantung belakang kem
udian ditegangkan secara berpasangan yang m
enyebabkan atap kabel dapat memikul beban.
Kabel penggantung yang digunakan memilik
i panjang 16 m. Material berupa baja runcin
g fabrikasi yang menjadi satu dengan cast

Tiang penyangga dimiringkan 60˚ agar stabil


T : merupakan gaya tarik dan gaya tegang
yang bekerja pada kabel struktur (kabel pe
nggantung).

C : merupakan gaya yang menuju ke tanah


untuk menahan beban yang bekerja pada
bangunan stadion Bruce.
Angkur batu merupakan elemen untuk mengka
itkan kabel tegang dengan mengangkurkan ke
tanah.

Kabel penyangga belakang dihubungkan ke a


ngkur batu melalui cetakan yang mempunyai l
ubang runcing dan mengandung epoksi, serbu
k besi (zinc dust), dan bola pemikul (ball beari
ngs).

Kabel yang mengangkat rangka atap supaya d


apat menggantung

Rangka atap yang terdiri dari balok baja utama


dan memiliki ukuran 20 meter.
B. Sistem Struktur Tenda

Tenda atau membran adalah struktur permukaan fleksibel


tipis yang memikul beban dengan mengalami terutama
tegangan tarik. (Sumber: Struktur. Daniel L. Schodek:431)
Cara kerja struktur membran adalah dengan memanfaatkan
gaya tarik dan tekan pada membran.

Struktur Membran :
3 istilah yang terkain dengan struktur membran :
• Membran, lembaran tipis yang fleksibel
• Tenda, biasanya dibuat dari permukaan membran
• Jaring’ adalah permukaan tiga dimensi yang terbuat dari
sekumpulan kabel lengkung yang melintang

Sistem penguatan membran menurut Schodek (1998) :


1. Struktur prategang, dibagi 2 :
• Struktur pneumatik adalah struktur membran yang bekerja
dengan memberikan gaya internal pada membran hingga
membentuk volume tertutup (seperti balon).
• Struktur tenda adalah struktur membran yang bekerja
dengan memberikan gaya eksternal yang menarik membr
an (seperti tenda pramuka).
2. Struktur membran
Struktur membran sangat sensitif terhadap tekanan angin
yang dapat mengakibatkan kibaran pada permukaan dan
perubahan bentuk yang terjadi
1. Prinsip umum struktur membran

Tegangan tarik.
Tegangan tarik bekerja pada lengkung utama yang saling tegak lurus
dan t egangan tarik pada dua arah, Tegangan tarik ini berhubungan
dengan membran itu sendiri sebagai bidang tipis yang dalam
mendukung atau menerima beban akan mengalami perubahan
bentuk.

Tegangan geser tangensial


Tegangan ini dihubungkan dengan terjadinya puntiran at au torsi pada
membran antara tegangan t arik da n geser terjadi kerjasama dal am
memikul beban. Sehingga dapat menyebabkan lengkung pada me
mebran

• Sistem Stabilitas
Stabili tasini d i k e n d alikan ol eh 2 faktor :
1. T ekanan pada tiap titik dari m e m bran ya n g m e n y e babkan
t e g angan tarik harus cukup unt uk m enahan pem bebanan ag
ar tidak terdapat t egangan tekan
2. Tegangan setiap titik d e n g an k o n disi p e m bebanan harus lebih
kecil dari t egangan pada ba ha n.
Permasalah d al am desain struktur tenda
Kelengkungan
Kondisi Tumpuan
Hindari penggunaan l uasan datar pada permukaan membran, apabila Struktur m e m bran ya n g di t u mpu ol eh sed e r e t an titik :
digunakan, akan m e mebutkan gaya prategang besar untuk m e mpertah • Titik tinggi uta m a biasa nya dibentuk dengan menggunakan
ankan bentuknya pada saat dibebani. kepala ( masts) tekan yang cukup besar. Masts di desain
sebag aI k o l o m besar
• Ti tik renda h u t ama biasa dihubungkan ke tanah. Gaya
vertikal atas d a n ho rizontal ya ng besar biasanya terjadi pada
pondasinya
Ada gaya terpusat yang sangat besar, maka hubungan pada
pengikat kebawah merupakan masalah utama dal am desain.
Letak titik tumpuan umumnya menentukan besar gaya yang
ada pada titik hubung ditanah at au pada mast
2. Proses KonstruksiStruktur Tenda

Pre-fabrikasi Membran PTFE Membran Material


Membran dibuat dala m pabrik membra n ya ng Poly Ethylene Tetra Fluorida. Secara umum, bahan membran ini
terst andarisasi. Dengan cara: terbuat dari kaca serat kain kekuatan tinggi
o Lem bara n mem bra n dicet ak pola- pola mengg
unakan CNC (Computer Numerical Controller)
Plott er.
o Mem bran dipotong menggunakan pemotong
laser
o Membuat sambungan khusus untuk membran

3. Klasifikasi Material Membran


PVC Membran Material
Secara umum bahan membran PVC terdiri dari serat
poliester kekuatan tinggi
5. Struktur

Jenis ETFE Membran Material


ETFE adalah Ethylene Tetra Fluorida Ethylene. Bahan mem
bran ETFE tidak memiliki inti kain dan hanya terdiri dari film
ETFE.
5. Konstruksi

1 2 3

4 5 Tahap-tahap Kontruksi :
• Persiapan lahan
• Pem ancangan pondasi
• Struktur pendukung
• Penyusunan
• Pemasangan dan penarikan
• Pengujian
Khan Shatyr Entertainment Center

Lokasi : Astana, Khazakstan

Pembangunan : 2006

Peresmian : 2009

Arsitek : Foster Partner

Total Area : 123,000m²

Site Area : 200,000m²


» Merupakan bangunan dengan atap yang
menggunakan struktur kabel dan tenda.
» Diresmikan oleh Presiden Khazakstan,
Nursultan Nazarabyev, pada 9 Desember 2
009
» Diklam sebagai bangunan dengan struktur
tenda tertinggi di dunia dengan ketinggian
mencapai 150 meter diatas permukaan
tanah.
Bagian atas terdiri dari membran transp
aran dengan ketinggian penyangga me
mbran hingga 150 m, posisinya berada
pada bagian bawah.

• Menggunakan bahan membran yg


disebut ETFE.
• Membran ditopang menggunakan
struktur jaringan kabel.
• Bahan membran berwarna
transparan.
• Material tenda yang digunakan adala
h ETFE, menggunakan 19,000m² ETFE
• Setiap ETFE berukran 3.5m x 30m da
n terdiri dari 3 lapis.
• Pemilihan material ETFE karena mam
pu menyerap 20% sinar matahari.
• ETFE dipilih karena beratnya cuma 1
% dibanding berat kaca.
C. Pneumatic System

Pneumatic Structure merupakan salah satu sistem struktur yang termasuk dalam kelompok Soft Shell. Pada Pneumatic, gaya tarik terjadi karena
adanya perbedaan tekanan udara di dalam struktur pneum atic dengan tekana n u dara dilu ar struktur ini.

Ada du a kelom pok ut a m a pada struktur pneu m a tik:


• Struktur ya ng ditu m pu u dara (air suport e d structure)
• Struktur yang digelembungkan udara (air- infalated structure).
1. AIR SUPPORTED STRUCTURE
Air Suppoerte Structure disebut juga Single Membrane Structure karena hanya menggunakan
satu lapis membrane dan membutuhkan tekanan udara yangrendah( Low Pressure System ).

Ciri-ciri:
Membutuhkan sedikit perbedaan tekanan udara untuk mengangkat membrannya. Tekanan
udara yang dibutuhkan sekitar 2 -20 Psf ( pon per feet) di atas tekanan atmosfir Tekanan
udara pada system ini mempunyai pengaruh terhadap geometri membran.
2. AIR INFLATED STRUCTURE

Air Inflated Structure disebut pula Double Membrane Structure dan membutuhkan tekanan udara
yang lebih besar dibandingkan dengan Air Supported Structure sehingga sering disebut juga dengan
nama High Pressure System. Tekanan udara pada sistem ini hanya diberikan pada strukturnya bul
an pada space bangunannya, sehingga pemakai bangunan tidak berada dalam tekanan udara Elemen
dari system ini lebih berlaku sebagai elemen rigid(kaku), sehingga lebih tahan terhadap tekuk maupun
lendutan (momen) Sistem struktur ini membutuhkan tekanan udara sebesar 2 -100 Psi (0,2 – 7 Atm)
DESAIN STRUKTURALDAN PERMASALAHANKONSTRUKSI PROTEKSITERHADAPKEBAKARAN

Pneumatik adalah sebuah system struktur yang Memiliki bentuk Hal yang harus perlu diperhatikan t ent ang ba ha ya kebakara n :
yang unik. Sistem struktur ini dapat dikembangkan pada bentuk,
fungsi meupun bentang dan ketinggiannya. Pengembangan desain • Ba ha n dari membra n terbu a t dari ba ha nsint etik, thermoplastik alami
struktur pneumatic ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini. dan memilikititik lebur yang rendah
• Kestabilan struktur pneumatik dipengaruhioleh membrannya yang
harus selalu dalam keadaan kedap udara
• Runtuhnya membran akan mengubah konfigurasi b entuk bangunan.
• Jalan masuk dan keluar untuk pemakai bangunan harus selalu dala
m kondisi terkontrol dan terawat
• Tidak direncanakannya pintu darurat untuk keluar dengan sistem air
lock dapat menambah jumlah lubang-lubang kebocoran pada
membran
• Sistem pencegah kebakaran aktif merupakan tindakan ya ng dapa t
men cegah keruntuha n

Pencegahan kebakaran dapat dilakukan dengan:


Mem beri lapisan Polyurethane f oam, untuk melapisi bidang -bidang
membran
Pemilihan bahan membran yang memiliki titik lebut yang tinggi
Merencanakan penempatan sprinkler dan memberi partisi pelindung
pada sisi di dalam bangunan dekat m embran
D. Arch System

Sistem struktur busur termasuk golongan struktur funikular karena telah digunakan bangsa Romawi
dan Yunani, terutama untuk membuat bangunan yang memerluka n bentangan yang besar/luas.
Pada zaman itu maupun saat ini sistem struktur busur dibuat dengan bahan padat yaitu batu, atau
batu buatan/bata /masonry.
Besar gaya yang timbul pada pelengkung bergantung pada tinggi relatif bentuk funicular dibandingkan
dengan panjangnya.
Semakin tinggi pelengkung atau kabel, berarti semakin kecil gaya yang akan timbul pada struktur,
begitu pula sebaliknya .
Pelengkung TigaSendi Dudukan untuk PelengkungKabel

Struktur ini bis a d a p a t d an bis a ti d ak d ap at beru p a struktur Sesuai dengan fungsinya resultan gaya pada kabel utama harus dapat di
funicular, berga n t u n g pada be nt u kn y a. Pelengkung tiga belokkan.Umumnya digunakan konstruksi dudukan bentuk pelana, dengan
radius tertentu Sedangkan bila di perlukan perubahan arah gaya dimana
sendi struktur yang terdiri atas dua bagian kaku yang saling
sudut belokan kecil dan panjang kabelnya terbatas, maka direncanakan
dihubungkan oleh sendi dan mempunyai tumpuan sendi. dengan sistem dimana kabel-kabel tersebut diputus pada daerah tersebut,
untuk kemudian kabel tersebut akan bertemu pada konstruksi plat simpul.
Desain Struktur Pelengkung

Struktur dapat didesain untuk menahan sejumlah tertentu vari


asi beban tanpa Terjadi perubahan bentuk yang mencolok
maupun kerusakan
Hanya pelengkung yang di desain dengan material kaku,
seperti baja atau beton bertulang. Semakin besar momen
lentur, semakin besar pula ukuran elemen struktur yang
diperlukan.

Pe l en g ku n g Pe l en g ku n g
Pe len g ku n g
d u a sendi
ti g a sen d i j e p it p a lin g
besar
TERIMA KASIH
PNEUMATIC STRUCTURE
FORM ACTIVE SYSTEM
BANGUNAN BENTANG LEBAR
M-6
DEFINISI
Pneumatic Structure System?
Sistem struktur pneumatik adalah salah satu sistem struktur yang termasuk dalam kelompok soft
shell, dimana sistem struktur ini memiliki ciri khas semua gaya yang terjadi pada membrannya
berupa gaya tarik.
Pada pneumatik, gaya tarik terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara di dalam struktur
pneumatic dengan tekanan udara di luar struktur ini.
Karakteristik/Ciri
Sistem struktur Pneumatic memiliki ciri/karakteristik, yaitu:
• Struktur ini memanfaatkan gaya tarik
• Bahan dari struktur yang memanfaatkan gaya tarik adalah lentur dan lemas,
• Merupakan soft shell structure.
CIRI-CIRI
PNEUMATIC STRUCTURE

Adapun ciri-ciri dari para perangkat sistem pneumatik yang tidak dipunyai oleh sistem struktur
yang lain, adalah sebagai berikut :
1. Sistem pengempaan, yaitu udara disedot atau diisap dari atmosphere kemudian
dimampatkan (dikompresi) sampai batas tekanan kerja tertentu (sesuai dengan yang
diinginkan). Dimana selama terjadinya kompresi ini suhu udara menjadi naik.
2. Pendinginan dan penyimpanan, yaitu udara hasil kempaan yang naik suhunya harus
didinginkan dan disimpan dalam keadaan bertekanan sampai ke obyek yang diperlukan.
3. Ekspansi (pengembangan), yaitu udara diperbolehkan untuk berekspansi dan melakukan kerja
ketika diperlukan.
4. Pembuangan, yaitu udara hasil ekspansi kemudian dibebaskan lagi ke atmosphere (dibuang).
Sistem Gaya Pneumatik merupakan salah satu sistem struktur yang termasuk dalam kelompok soft
shell, dimana sistem struktur ini memiliki ciri khas semua gaya yang terjadi pada
membrannya berupa gaya tarik.

Pada pneumatik, gaya tarik terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara di dalam struktur pneumatic dengan tekanan udara
di luar struktur ini. Membran yang merupakan bahan dasar dari sistem struktur pneumatik ini dapat diberi pra tegang dengan
tekanan dari sebelah dalam apabila menutup suatu volume atau sejumlah volume yang terpecah-pecah. Semua struktur yang
memanfaatkan gaya tarik akan membentuk bentuk dasar dan primer berupa garis lengkung atau parabola yang membuka ke
atas.

Secara garis besar struktur pneumatik, berat bahan menyumbang sekitar 0,25-0,75 pound per feet persegi beban mati.
Namun untuk beban hidup lebih sulit diperhitungkan.
Dalam struktur pneumatik, variable beban cuaca memainkan peran yang sangat signifikan dalam stabilitas struktur.
Mulai dari angin, hujan & salju harus dihitung dan dicatat ketika merancang ukuran keseluruhan bentuk struktur.
Hal ini disebabkan bahan dari struktur yang memanfaatkan gaya
tarik adalah lentur dan lemas, sehingga akan membuat garis
lengkung atau parabola yang membuka ke atas. Namun, lain
halnya dengan yang dilakukan pada sistem struktur pneumatik.
Sistem struktur ini ingin membentuk satu bentuk dasar berupa
garis lengkung yang membuka ke bawah.

Sistem struktur yang memperoleh kestabilannya dari tekanan internal yang


lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan eksternal.
Tekanan udara di dalam diterima oleh membrane penutup dan bidang
membrane ini menegang dan mengalami gaya tarik sehingga membentuk
garis lengkung membuka ke bawah.
SYSTEM KOMPONEN
• envelope
Komponen mereka terdiri dari bahan yang berbeda bahan disatukan
GAYA D A N BEBA N PA D A dengan penyegelan,ikatan panas atau sambungan mekanis.
STRUKTUR PNEUMATIC

Gaya yang terjadi pada struktur


ini yaitu gaya tarik. Gaya tarik
terjadi karena adanya
perbedaan tekanan udara di • system kabel
dalam struktur pneumatic mereka bertindak sebagai system pendukung, mereka mengalami
dengan tekanan udara di luar gaya tensi karena kekuatan udara keatas. Dapat ditempatkan dalam
struktur ini. Membrane satu atau dua arah untuk menciptakan jaringan dan untuk stabilitas
menjadi bahan dasar dari yang lebih baik. Dan ditarik dengan sangat kuat/cukup kencang
struktur ini, Pre-stressing pada untuk menyerap beban eksternal.
membrane dapat dilakukan
• Pumping equipment
dengan menggunakan kekuatan
Untuk memasok internal di dalam
eksternal atau dengan tekanan
struktur, tekanan kipas,blower,atau
internal.
kompresor digunakan untuk pasokan
udara yang konstan. Jumlah udara
yang dibutuhkan tergantung pada
berat beban dan tekanan angin.
BEBAN

•Entrance Doors • Beban angin dan salju adalah beban utama yang
Pintu bisa berupa pintu biasa atau airlock. Kemungkinan bekerja pada struktur pneumatic.
memiliki lingkungan bertekanan yang tidak merata. • Mereka berlabuh sangat kuat ke tanah, sehingga
tidak ada gaya horizontal yang diberikan kepada
envelope/amplop.
• Karena struktur pneumatic bersifat Tarik envelope
memiliki kemampuan untuk mendapatkan
kekakuan agar tahan terhadap beban yang bekerja
padanya.
• Beban angina menghasilakn gaya lateral pada
struktur dan beban salju menyebabkan gaya
• Foundation kebawah pada envelope.
Struktur pneumatic diamankan ketanah menggunakan beban • Struktur pneumatic dirancang untuk menahan
berat, jangkar tanah atau melekat pada pondasi. Beban
beban angina 120 mph dan beban salju
material dan beban angina digunakan untuk menentukan
system penahan yang paling tepat. Untuk struktur yang lebih 40pon/halaman.
besar digunakan kabel penguat atau jarring. Ketika • Tegangan tarik harus mampu menahan semua
penangkaran dilakukan ketanah,kabel terpasang ke jangkar kondisi pembebanan. Dan menjag agar tidak
yang langsung dimasukan,dan gaya gesekan tanah untuk terdapat tegangan tekan pada membran.
menahannya. System penahan tanah termasuk sekrup, • Tegangan membran pada setiap titik dengan
disk,duckbill yang melebar dan jangkar kepala tanah. kondisi pembebanan harus lebihkecil daripada
tegangan yang diperkenankan pada bahan yang
dipakai.
Jenis Struktur Pneumatic
Struktur yang ditumpu
udara
(air supported structure).
Disebut juga sebagai single membrane structure karena struktur ini hanya
menggunakan satu lapis membran yang menutup ruangan secara
fungsional dan membutuhkan tekanan udara yang rendah.
Ciri-ciri dari sistem ini adalah dibutuhkannya sedikit perbedaan tekanan
udara untuk mengangkat membrannya. Tekanan udara yang dibutuhkan
sekitar 2-20 psf (pon per feet) di atas tekanan atmostif, sehingga tekanan
udara di dalam gedung > dari tekanan udara biasa.
Besarnya tekanan udara ini direncanakan berdasarkan kondisi angin,
ukuran struktur, kekedapan udara (perembesan udara melalui membran,
tipe dan jumlah jendela/pintu, dsb). Pada umumnya, sistem air supported
structure ini dirancang untuk dapat mengantisipasi pengaruh angin,
mengingat beban angin paling besar pengaruhnya.
Air Supported Structure
Besarnya tekanan udara direncanakan berdasar kondisi angin, ukuran struktur, kekedapan
udara (perembesan udara melalui membran, tipe dan jumlah jendela/pintu, dsb).

Tokyo Dome
Untuk Air-supported structure, rentang jarak yang
biasanya dapat dicapai rata-rata antara 30-500 +
kaki. Tergantung pada skala struktur arsitek
merancang.
Jenis Struktur Pneumatic
Struktur yang
digembungkang udara
(air inflated structure).
Disebut juga double membrane structure dan membutuhkan tekanan udara yang
lebih besar dibandingka n dengan air supported structure sehingga kadang sistem
struktur ini sering juga disebut dengan nama high pressure system. Sistem ini
ditumpu oleh kandungan udara yang bertekanan, dimana volume udara internal
bangunan sebesar tekanan udara biasa.
Tekanan udara hanya diberikan pada strukturnya, bukan pada space bangunannya,
sehingga pemakai bangunan tidak berada dalam tekanan udara. Sistem struktur ini
membutuhkan tekanan udara sebesar 2-100 psi, besarnya sekitar 100 sampai 1000
kali dibandingkan sistem air supported structure.
Tekanan udara yang diperlukan dalam sistem ini adalah besar sehingga material
membran yang digunakan harus kuat dan kedap udara. Ada dua jenis air inflated
structure, yaitu struktur dinding rangkap dan struktur rib. Membran-membran ini
kemudian digabungkan dengan menggunakan diafragma.
Air-inflated structure
Elemen dari sistem ini berlaku sebagai elemen rigid (kaku),
sehingga lebih tahan terhadap lendutan (momen) dibandingkan
dengan sistem Air Supported Structure. Karena membutuhkan
tekanan udara yang besar, maka dibutuhkan material membran
yang kuat dan kedap udara.

Air-inflated (pneumatic) structure

Airtecture Exhibition Hall


Air-inflated (pneumatic) structure

Untuk Air-inflated structure, rentang jarak yang


dapat dicapai rata-rata sekitar 0-40 kaki.
K ARAKTER SISTEM STRUKTUR PNEUMATIC
Air Supported Structures (Single Membrane Structure)
Air Inflated Structures (Double Membrane
Structure)
• Harus memiliki tekanan udara sedikit lebih tinggi dibandingkan udara
atmosfir untuk mendukung struktur, tekanan udara yang dibutuhkan • Membutuhkan tekanan udara yang lebih besar
• sekitar 2-20 Psf (pon per feet) di atas tekanan atmosfir. dibandingkan dengan Air Supported Structure
• Harus memiliki air locks atau revolving doors untuk menjaga tekanan sehingga sering disebut juga dengan nama High
yang di dalam struktur Pressure System.
• Udara harus selalu tersedia secara konstan • Tidak ada batasan dalam ukuran bukaan
• Memiliki potensi untuk mendukung struktur tambahan
• Jangka pakai 20-25 tahun
• Dibutuhkan material membran yang kuat dan kedap
• Lokasi bangunan biasanya didirikan langsung di atas tanah atau udara.
sebuah dinding untuk mencegah terjadinya kebocoran • Secara prinsip dapat digunakan untuk elemen batang
• Memiliki biaya relatif rendah (Tubular System) dan elemen bidang (Dual Wall
• Mudah dipasang System)
• Besarnya tekanan udara ini direncanakan berdasar kondisi angin, • Perilaku struktur dengan sistem ini sangat kompleks,
ukuran struktur, kekedapan udara (perembesan udara melalui sehingga sampai sekarang belum diketahui prosedur
membran, tipe dan jumlah jendela/pintu, dsb). perancangan yang tepat.
• Tekanan udara pada sistem ini mempunyai pengaruh terhadap • agar struktur ini tetap berdiri. Elemen dari sistem ini
geometri membran. lebih berlaku sebagai elemen rigid (kaku), sehingga
• Memperbesar radius kurvatur (lengkung) akan menambah kekuatan lebih tahan terhadap tekuk maupun lendutan (momen)
membran, pengurangan kekuatan membran (membrane force) dapat dibandingkan dengan sistem Air Supported Structure.
dilakukan dengan mereduksi kurvatur melalui penggunaan kabel atau • Membutuhkan tekanan udara sebesar 2-100 Psi (0,2 –
kolom tarik. 7 Atm) besarnya sekitar 100 sampai 1000 kali
• Sistem struktur ini membutuhkan angkur pengikat membran ke tanah dibandingkan sistem Air Supported Structure.
dan membutuhkan sistem pencegah kebocoran.
Material Struktur Pneumatic
Material Untuk bagian penutup ruang
harus ringan dan memiliki kekuatan tarik serta tahan air, seperti :

• Fiberglass
Kekuatan tarik tinggi, perilaku elastik dan daya tahan.
Dilapisi dengan Teflon atau silikon untuk meningkatkan ketahanan terhadap
suhu ekstrim dan radiasi UV.
• Polyester
Bahan pembungkus yang paling umum untuk
struktur yang lebih kecil.
• Nylon

Material pendukung struktur


Material ini tergantung pada ukuran serta pengaplikasian terhadap model
pneumatic

•Steel kabel (kabel baja)


kabel baja yang digunakan untuk air support system terhadap pendukung dan
menstabilkan struktur membran. kawat baja yang dipelintir menjadi helai yang
kemudian memutari inti bangunan untuk membentuk kabel.- Kabel yang
dilkaitkan dengan pemberat sebagai penahan.
• ETFE
Sangat hemat energi karena transparansi, isolasi dan ketahanan terhadap sinar UV.
Beratnya juga ringan memiliki umur pakai 20 tahun dan dapat didaur ulang.

• Nilon
Nilon berlapis vinyl memiliki kekuatan, daya tahan dan peregangan yang lebih tinggi dari pada
poliester.
Memiliki biaya lebih tinggi.

• Pemberat
Seperti blok beton, kantong pasir. Digunakan untuk pendistribusian beban

Bahan Jangkar
Material jangkar tergantung pada aplikasi dan ukuran struktur pneumatik.
• Kabel Baja
Kabel baja dipelintir menjadi helai yang kemudian dipelintir di sekitar inti untuk membentuk kabel.

• Ballast
Bahan untuk ballast dari struktur yang lebih kecil termasuk kantong pasir, balok beton atau batu
bata.
Balast harus ditempatkan di sekeliling struktur untuk mendistribusikan beban secara merata.
Joint Pneumatic System
PNEUMATIC STRUCTURE
Form-active structure system
Definisi

Struktur pneumatik merupakan salah satu sistem


struktur yang termasuk dalam kelompok soft shell
structure yang memiliki ciri khas semua gaya yang
terjadi pada membran-nya berupa gaya tarik. Pada
pneumatik, gaya tarik terjadi karena adanya
perbedaan tekanan udara di dalam struktur
pneumatik dengan tekanan udara diluar struktur ini.
Prinsip struktur pneumatik terletak pada selaput
yang relatif tipis yang didukung oleh perbedaan
tekanan. Dengan kata lain tekanan dari ruang yang
dilingkupi lebih tinggi daripada tekanan atmosfer.
Perbedaan tekanan akan menyebabkan tarikan
pada membran. Membran hanya bisa
stabil apabila dalam keadaan tarik. Gaya tekan
yang diinduksikan oleh gaya-gaya luar harus segera
diatasi oleh peningkatan tekanan internal atau
dengan menyesuaikan bentuk membran apabila
membran tersebut cukup fleksibel.
Sistem membran pada bangunan bentang
lebar biasanya masih harus dibantu oleh
struktur lainnya seperti kabel atau space
frame, karena sistem membran bila terkena
gaya dari angin maka harus ada daya tarik
menuju tumpuan (pondasinya).

Sistem membran yang dipakai kebanyakan


untuk bangunan skala besar harus
mempertimbangkan bahan tenda dan arah
angin. Tiang-tiang penyangga fleksibel
terhadap gaya tekan oleh angin, hal ini
menyebabkan tenda dapat terus berdiri. Suatu
struktur membran dapat bertahan dalam dua
dimensi, tidak dapat menerima tekan dan
geser karena tipisnya terhadap bentangan
yang besar. Beban-beban yang dipikul
mengakibatkan lendutan, karena membran
adalah bidang dua dimensi dan karena
merupakan jala-jala yang saling membantu,
maka bertambahlah kapasitasnya.
Karakteristik
Berat Ringan
• Berat dibandingkan dengan area lebih sedikit.
• Tekanan udara rendah diperlukan untuk menyeimbangkannya.
Jangkauan
• Tidak ada rentang maksimum teoretis
• Untuk menjangkau jarak 36 km untuk bangunan normal sulit
sementara rentang tersebut sangat mungkin untuk pneumatik.
Ekonomi
• Murah dalam investasi awal dan dalam hal struktur sementara.
Keamanan
• Lebih aman tetapi perawatan yang tepat harus dilakukan.
• Struktur tahan api.
Cepat pemasangan dan pembongkaran
• Cocok untuk konstruksi sementara.
• Luas 1 km² dapat diturunkan dalam 6 jam dan dapat didirikan dalam
waktu kurang dari 10 jam.
Pencahayaan Alami yang Baik
• Jika membran terbuat dari bahan transparan, cahaya alami dapat
masuk ke dalam struktur.
• Sekitar 50% - 80% sinar matahari dapat diperoleh.
Jenis Struktur Pneumatik
1. Air Supported Structure
Air Supported Structure disebut juga
single membrane structure karena hanya P2
menggunakan satu lapis membrane dan
membutuhkan tekanan udara yang rendah. Ciri- P1
ciri dari system Air Supported Structure ini adalah
membutuhkan sedikit perbedaan tekanan udara
untuk mengangkat membrannya. Tekanan udara
yang dibutuhkan sekitar 2-20 Psf di atas P1>P2
tekanan atmosfer. Besarnya tekanan udara ini P1 = Tekanan Internal
direncanakan berdasar kondisi angin, ukuran P2 = Tekanan Eksternal
struktur, kekedapan udara.

Untuk menjaga bentuk struktur ini hal – hal yang


perlu diperhatikan adalah :

• Kontinuitas tekanan udara.


• Joint dengan struktur yang lain (busur/rangka)
• Memperkuat struktur dengan jaringan/net/
kabel.
2. Air Inflated Structure
Air Inflated Structure disebut pula double membrane structure dan
membutuhkan tekanan udara yang lebih besar dibandingkan dengan
air supported structure sehingga sering disebut high pressure
system. Tekanan udara pada system ini hanya diberikan pada
strukturnya bukan pada space bangunannya, sehinggap pemakai
bangunan tidak berada dalam tekanan udara. Dari sebab itu system
ini lebih bebas dipakai sebagai penutup space, karena tidak
membutuhkan air lock dan peralatan lain agar struktur ini tetap
berdiri. Elemen dari system ini lebih berlaku sebagai elemen rigid,
sehingga lebih tahan terhadap tekuk maupun lendutan dibandingkan
dengan system air supported structure.
Detail
Silinder Pneumatik Sambungan struktur Pneumatik
Contoh Bangunan Pneumatik
di Luar Negeri

Bangunan dengan struktur air supported

Tokyo Dome
Lokasi : Koraku 1 chome, Bunkyo, Tokyo, Jepang
Fungsi : Stadion musik dan olahraga
Kapasitas : 55.000 orang
Luas lantai : 115.221 m2
PENYALURAN BEBAN

Untuk menyesuaikan tuntutan fungsi bangunan, yaitu


stadion, tidak memungkinkan untuk menempatkan kolom di
tengah, maka digunakan sistem struktur membran. Arah
penyaluran gaya Tokyo Dome disesuaikan dengan geometri
ruang yang dinaunginya. Hal ini mempengaruhi penempatan
arah labran yang yang berfungsi sebagai penyalur beban ke
dua kolom penumpu utama, yang menuju ke pondasi rakitan.
Penggunaan pondasi rakit merupakan pilihan yang lebih
ekonomis daripada penggunaan pondasi tiang pancang.

MATERIAL MEMBRAN

Pada bagian atap stadion, menggunakan material


membrane fiberglass yang diperkuat dengan kabel baja
prategang. Permukaan membrane dilapisi dengan teflon,
gunanya supaya tahan dari kotoran. Keistimewaan dari
struktur ini adalah pencahayaan buatan tidak diperlukan lagi
pada siang hari karena lapisan membrane yang digunakan
memungkinkan cahaya menyinari ruang, namun tidak
menghasilkan bayang-bayang.
Contoh Bangunan Pneumatik
di Luar Negeri

Bangunan dengan struktur air inflated

Louis-Riel Secondary Public School


Lokasi : Ottawa, Ontario
Fungsi : Sports & recreation venue
Bangunan ini termasuk
ke dalam struktur air inflated karena
penggunakan membran yang berlapis,
dimana membrane tersebut
memperkuat struktur bangunan itu
sendiri.
PENYALURAN BEBAN

MATERIAL PENUTUP
Struktur ini mengunakan material tembus pandang yang ringan,
kedua sisinya dilapisi oleh lapisan akrilik hal tersebut
memungkinkan struktur ini untuk tidak menggunakan penerangan
pada siang hari (hemat biaya listrik). Untuk memperkuat struktur,
digunakan material pendukung dari baja galvanis yang
menyambung sampai ke tanah.
Contoh Bangunan Pneumatik
di Indonesia

South Quarter Dome, Jakarta,


Indonesia
end.
STRUKTUR BALON (PNEUMATIC)

SIT DOLOR AMET

TITLE LOREM IPSUM


LEARNING OUTCOMES

Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa


akan mampu :
 Mahasiswa dapat menjelaskan sistem struktur pneumatic dalam arsitektur
OUTLINE MATERI

 Air supported structure


 Air inflated structure
AIR INFLATED STRUCTURE
HYBRID AIR STRUCTURE
STRUKTUR PNEUMATIK - PRINSIP BENTUK DASAR
STRUKTUR PNEUMATIK - PRINSIP BENTUK DASAR
PLAN – COMMERCIAL FORM
VIEW COMMERCIAL FORM
VIEW – COMMERCIAL FORM
ARCHITECTURALY DESIGN FORM - AIR BEAM
ARCHITECTURALY DESIGN FORM - AIR BEAM
ARCHITECTURALY DESIGN FORM - AIR BEAM
FREE FORM - AIR BEAM
STRUKTUR PNEUMATIK - PENGARUH BEBAN ANGIN
LOW PROFILE – LONG SPAN
LOW PROFILE – LONG SPAN
LOW PROFILE – LONG SPAN
LOW PROFILE – LONG SPAN
CONTOH TOKYO STADIUM DOME- AIR INFLATED STRUCTURE
SELAMAT BEKERJA
SHELL STRUCTURE
KONTEN
• Definisi
• Karakteristik
• Sistem Pembebanan
• Jenis
• Joint System
• Material
• Aplikasi Pada Bangunan
DEFINISI
Pada dasarnya shell diambil dari beberapa bentuk yang ada di alam
seperti kulit telur, tempurung buah kelapa, cangkang kepiting,
cangkang keong, dan sebagainya (Curt Siegel).

Menurut Joedicke (1963) strukutur shell adalah plat yang melengkung


ke satu arah atau lebih yang tebalnya jauh lebih kecil daripada
bentangnya.
Sedangkan menurut Schodecik (1998), shell atau cangkang adalah
bentuk structural tiga dimensional yang kaku dan tipis yang mempunyai
permukaan lengkung. Sejalan dengan pengertian di atas,
menurut Ishar (1995), cangkang atau shell bersifat tipis dan lengkung.
Jadi, struktur yang tipis datar atau lengkung tebal tidak dapat dikatakan
sebagai shell.
Shell adalah struktur tipis berupa plat
lengkung yang terbuat dari beton
bertulang. Cangkang dibentuk untuk
menyalurkan gaya yang diaplikasikan
oleh tegangan membran; gaya tekan,
tarik dan geser pada bidang
permukaannya. Karena ketipisannya
tersebut struktur shell memiliki
ketahanan tekuk yang rendah, serta
tidak cocok untuk beban terpusat
FUNGSI STRUKTUR
Struktur shell biasanya
digunakan hanya dalam
keadaan dimana persyaratan
struktur khusus diperlukan
untuk mencapai tingkat
efisiensi struktur yang tinggi,
baik karena diperlukan
bentang yang sangat
panjang atau karena
diperlukan berat struktur
yang sangat ringan
KARAKTERISTIK
• Memiliki bentuk lengkung (single atau double curved).
• Memiliki permukaan yang tipis pada bentangannya.
• Terbuat dari bahan yang keras, kuat, ulet, dan tahan terhadap tarikan
dan tekanan.
KEUNTUNGAN
1. Konstruksi yang sangat ringan. Untuk Shell
rentangan 30 meter dibutuhkan ketebalan sekitar
60 mm
2. Beban mati dapat mengurangi beban pondasi dan
sistem penopangnya
3. Mendapatkan keuntungan dari fakta bahwa
bentuk yang melengkung dapat terentang lebih
panjang
4. Secara estetika, Shell terlihat lebih bagus
dibandingkan dengan bentuk konstruksi lainnya

KERUGIAN
1. Diperlukan akurasi yang lebih besar pada bekisting
2. Diperlukan tenaga kerja dan pengawasan yang
baik
3. Bahan harus homogen
SISTEM PEMBEBANAN

Aksi Membran

• Perilaku permukaan cangkang yang dibebani = membran

• Mebran = elemen permukaan yang sedemikian tipisnya hingga gaya Tarik timbul
padanya
ex= Gelembung sabun / lembaran tipis dari karet

• Membran yang memikul beban tegak lurus dari permukaannya akan berdeformasi
secara 3 dimensional disertai terjadinya gaya tarik pada permukaan membran
Cangkang atau shell yang tipis dapat memikul suatu beban dengan tegangan-tegangan
membran, dan bahwa tegangan-tegangan membran yang dikerahkan didalam suatu kulit
kerang terutama tergantung kepada kondisi-kondisi tumpuan perbatasannya. Syarat-syarat
yang harus dipenuhi untuk menimbulkan tegangan membran murni didalam sebuah kulit
kerang, antara lain:

• Gaya-gaya reaktif pada perbatasan kulit kerang harus sama dan berlawanan dengan
gaya-gaya membran pada perbatasan yang ditimbulkan oleh beban

• Tumpuan harus mengijinkan perbatasan kulit kerang untuk mengalami perindahan


yang ditimbulkan oleh regangan membran.
Kalau salah satu atau keduanya tidak terpenuhi, maka akan timbul tegangan lentur didalam kulit
kerang yang disebabkan oleh:
1. Gaya meridional, merupakan gaya internal pada cangkang aksimetris yang terbagi rata dan
dinyatakan dalam gaya per satuan luas.
2. Gaya-gaya melingkar, dinyatakan sebagai gaya persatuan panjang yang dapat diperoleh dengan
meninjau keseimbangan dalam arah transversal.
3. Distribusi gaya, distribusi gaya melingkar dan meredional dapat diperoleh dengan memplot
persamaan kedua gaya tersebut. Gaya meredional selalu bersifat tekan, sementara gaya melingkar
mengalami transisi pada sudut tertentu.
4. Gaya terpusat, beban ini harus dihindari dari struktur cangkang.
5. Kondisi tumpuan, kondisi ini sangat mempengaruhi perilaku dan desain struktur. Secara ideal
tumpuannya tidak boleh menimbulkan momen lentur pada permukaan cangkang.
6. Tegangan membran didalam kulit kerang tipis, merupakan suatu membran melengkung yang cukup
tipis untuk mengerahkan tegangan-tegangan lentur yang dapat diabaikan pada sebagian besar
permukaannya, akan tetapi cukup tebal sehingga tidak akan menekuk di bawah tegangan-tegangan
tekan kecil, seperti yang akan terjadi pada suatu membran.
KLASIFIKASI
Singly curved Doubly curved

Arah lengkungannya dalam satu Arah lengkungannya dalam dua. Arah


arah serta permukaannya tidak serta permukaan yang dibentuk dengan
diputar/digeser, dan dibentuk menggeserkan 2 ujung segmen garis pada
oleh konus yang sama. 2 kurva bidang (misalnya permukaan
bentuk hiperbolik parabolid)
Singly curved
1. Surfaces of Revolution

dibentuk dari putaran lengkungan


bidang yang disebut lengkungan
meredional, pada sebuah garis axis
yang disebut putaran axis.

❑ Pada kasus kasus tertentu,


bentuk permukaan silindris dan
konikal, lengkungan (kurva)
meredional terdiri dari sebuah
ruas garis

❑ Contoh: silinder, kerucut, bola,


atau eliptikal dome, putaran
hyperboloid, toroid
2. Surfaces of Translation

perubahan permukaan) dibentuk HYPERBOLIC PARABOLOID


dengan menggeser lengkungan
bidang sepanjang lengkungan
bidang yang lain, sambil
mempertahankan orientasi
pergeseran lengkungan tetap
konstan.

Lengkungan yang terakhir yang ELLIPTIC PARABOLOID


berasal dari lengkungan awal
disebut generator permukaan.
Pada kasus tertentu dimana
generator merupakan garis lurus
menjadikan permukaan tersebut
silindris.

CYLINDRICAL PARABOLOID
Jika dua parabola memiliki bentuk yang serupa, maka permukannya
menjadi sebuah permukaan yang berevolusi, disebut Paraboloid of
Revolution.
3. Ruled Surface

Garis garis ini tidak selalu pada sudut yang tepat


untuk permukaan yang memiliki lengkungan pada
ujungnya.

Ruled surface dihasilkan dari


pergeseran/pelengkungan setiap akhir garis lurus
pada lengkungan atasnya.
Doubly curved

1. Synclastic 2. Antisynclastic

Kurva-kurva membuka ke arah yang sama Kurva-kurva kearah yang saling berlawanan
JOINT SYSTEM
Terdapat beberapa jenis tumpuan dan sambungan pada struktur
cangkang :
1. Tumpuan Jepit : Yaitu tumpuan yang dapat menahan gaya yang
tegak lurus dan searah bidang tumpuan .
2. Tumpuan Sendi : Yaitu tumpuan yang dapat menahan gaya yang
searah dan gaya yang tegak lurus dngan bidang tumpuannya
tetapi tidak dapat menahan momen.
3. Tumpuan Rol : Yaitu tumpuan yang hanya bisa menahan gaya
yang tegak lurus terhadap bidang tumpuannya .
4. Siar Muai (Expansion Joint) : Yaitu bahan yang dipasang dianara
dua bidang lantai beton atau perkerasan guna mengakomodasi
gerakan yang terjadi akibat beban hidup, suhu, dan sifat fisik.
Terdapat sistem Pendukung yang membantu kinerja dari joint
system :
1. Buttresses ( Struktur batu atau bata pendukung)
2. Kolom dan Ring
3. Flange (sambungan baut di mana dua buah pipa, equipment,
fitting atau valve dapat dihubungkan bersama-sama. Mereka
tersedia dalam berbagai bentuk, tekanan, rating dan ukuran
untuk memenuhi persyaratan desain)
Cara Kerja

Tinjauan desain yang utama pada cangkang putar adalah masalah


ditumpuannya atau tepi-tepinya. Sama halnya
dengan penggunaan batang pengikat padapelengkung (untuk
menahan gaya horizontal), kita juga harus melakukan cara-
carakhusus untuk mengatasi gaya tendangan horizontal yang
diasosiasikan dengan gayadalam bidang di tepi bawah cangkang.
Pada kubah, misalnya, sistem penyokongmelingkar perlu
dilakukan. Alternatif lain adalah menggunakan cincin lingkaran,
yangdisebut cincin tarik, di dasar kubah sehingga dapat menahan
komponen keluar darigaya meridional. Karena gaya yang disebut
terakhir ini selalu tekan, maka komponenhorizontal selalu bearrah
ke luar. Carena itulah cincin containment selalu mengalamigaya
tarik. Seandainya pada puncak cangkang terdapat lubang, maka
komponen gayameridional di dasar cangkang akan berarah ke
dalam sehingga gaya pada cincin adalahgaya tekan.
Barrel Shells

pengertian struktur shell adalah suatu plat tipis dengan permukaanmelengkng


yang menyalurkan gaya-gaya sepanjang lengkungannya ke tumpuan.
Barrel termasuk pada Developable Surface yang gulungannya bisa dibuka
menjadi bidang datar tanpa merobek atau meregangkannya.
Shell harus didirikan dari materialyang dapat dilengkungkan seperti beton
bertulang, kayu lapis, plat logam, batu atauplastic.
Barrel terbentuk dengan cara membengkokkan sebuah bidang datar, dan barrel
membentuk hanya ke satu arah.
Barrel terbentuk dari gabungan arch action dan beam action. Ada dua jenis
utama dari barrel, yaitu :

o Long Barrels, arch action yang menonjol


o Short Barrels, beam action yang menonjol
MATERIAL
Material yang paling cocok untuk konstruksi struktur shell adalah
beton.
Inovasi Material

Struktur shell percobaan dengan cardboard yang dilakukan oleh


Profesor dan Mahasiswa Universitas Minnesota, Saunt Paul.
Pengambilan bahan ini diambil karena mudah dibentuk dan dapat
dideformasi walaupun terkadang terlihat tidak aesthetic.

Shell Struktur Kayu

Salah satu struktur shell kayu dengan cara sambungan kayu


CONTOH BANGUNAN
Teater Imax Keong Emas
Teater Imax Keong Emas mengaplikasikan atap berstruktur
Cangkang yakni bentuk structuraltiga dimensional yang
kaku dan tipis yang mempunyai permukaan lengkung.
Permukaan cangkang dapat mempunyai sembarang
bentuk. Bentuk yang paling umum adalah permukaanyang
berasal dari kurva yang diputar terhadap satu sumbu
(misalnya, permukaan bola, elips,kerucut, dan parabola).
Menurut pihak Humas TeaterImax Keong Emas,
bangunantersebut menggunakanpondasi tiang pancang
daribeton prategang dandihubungkan oleh ring,sehingga
sangat cocok untuk menahan gempa.
sedangkan bangunan kubah menggunakansistem struktur shell yang
merupakan kubahbeton terbesar di Indonesia dengan diameter46 m dan
ketebalan 20 cm untuk bagianbawah serta 15 cm untuk bagian
atasnya.Menurut data yang diperoleh Pelita,pembukaan dari struktur
shell disanggaholeh busur-busur beton secara tiga dimensi. Tes
pembebanan dilakukan dengan tespembebanan penuh dan tes
pembebanananti-simetri dengan beban 1,275 kali lebihbesar dari beban
rencana atau dengan beban300 ton. Selain itu, sistem
kanopimenggunakan konstruksi beton tekan tigadimensi dengan rib baja
tarik serta pengisibidang kaca khusus.
Teater Sydney Opera House
Atap pada merupakan bentuk metafora dengan
menerapkan system shell free form. Dimana bentuk
shell yang ada tidak mengikuti pola geometri tetapi
terikat secara structural yang dalam hal ini bentuk
geometri tetap ada tetapi bukan merupakan factor
utama.. Shell pada Sydney opera house terbentuk dari
proses rotasional kearah vertical dengan lengkung dua
arah (vertical dan horizontal)/ double curved shell
dengan permukaan lengkung sinklastik.
Teater Sydney Opera House
• Gaya- gaya yang bekerja pada pada tap shell
Sydney opera house antara lain adalah:
• 1. Gaya meredional, Gaya meredional pada atap
Sydney opera house berasal dari berat itu sendiri
yang kemudian gaya itu disalurkan melalui
tulangan baja kekolom penyangga atap. Gaya
meredional yang bekerja pada atap diatasi
dengan mempertebal permukaan dan
membentuk permukaannya menyerupai sirip-
sirip dengan tujuan agar permukaan lebih kaku
• 2. Gaya rotasional, Gaya rotasional bekerja kearah vertical
mengikuti lengkung atap kemudian beban disalurkan ketanah
melaui tiga kolom yang ada. Beban tekan dan tarik disalurkan
melalui tulangan atap. 3. Beban lentur Pertemuan atap dan
dinding dibuat lebih tebal agar dapat menyokong gaya yang
bekerja pada arah vertical dan horizontal dari gaya
meredional, yang juga agar dapat menahan gaya dorong
keluar yang terjadi.
Gaya- gaya yang bekerja pada pada tap shell
Sydney opera house antara lain adalah:
1. Gaya meredional, Gaya meredional pada
atap Sydney opera house berasal dari berat itu
sendiri yang kemudian gaya itu disalurkan
melalui tulangan baja kekolom penyangga
atap. Gaya meredional yang bekerja pada atap
diatasi dengan mempertebal permukaan dan
membentuk permukaannya menyerupai sirip-
sirip dengan tujuan agar permukaan lebih
kaku
• 2. Gaya rotasional, Gaya rotasional
bekerja kearah vertical mengikuti
lengkung atap kemudian beban
disalurkan ketanah melaui tiga kolom
yang ada. Beban tekan dan tarik
disalurkan melalui tulangan atap.
• 3. Beban lentur Pertemuan atap dan
dinding dibuat lebih tebal agar dapat
menyokong gaya yang bekerja pada arah
vertical dan horizontal dari gaya
meredional, yang juga agar dapat
menahan gaya dorong keluar yang
terjadi.
Gedung MPR DPR RI
• Bangunan MPR DPR RI ini memiliki
struktur cangkang pada atapnya
dengan klasifikasi geometri dome
(kubah) dimana bentuk menyerupai
sayap pesawat terbang atau sayap
burung dengan struktur kubah beton
yang paling baru. Struktur atap ini
merupakan modifikasi dari struktur
shell kubah murni yang dibelah
menjadi dua yang bebannya dipikul
oleh dua busur beton yang dibangun
berdampingan dan nantinya bertemu
pada satu titik puncak.
• Keistimewaan struktur yang digunakan
bangunan MPR - DPR RI yaitu pada
gedung sidang utamaserta banquet hall.
Bentuk atap yang seperti kepakan burung
garuda, menggunakan struktur kubah
betonpaling baru yang untuk pertama
kalinya digunakan di Indonesia.
Merupakan modifikasi dari strukturkubah
murni yang dibelah menjadi dua yang
bebannya dipikul oleh dua buah busur
beton yang dibangunberdampingan dan
nantinya bertemu pada satu titik puncak.
Struktur ini mempunyai kesamaan
prinsipdengan prinsip struktur sayap
pesawat terbang.
Stadion Sapporo Dome
Secara umum memang struktur baja
tipe shell diterapkan pada bangunan stadion,
gelora, maupun bangunan lain yang
membutuhkan kubah / dome diatasnya, maka
tidak heran stadion Sapporo Dome yang
memiliki diameter atap mencapai 245 meter
menerapkan struktur shell. Serta penggunaan
baja yang mempunyai kekuatan yang tinggi
meski berukuran lebih ringkas daripada beton
memungkinkan bentang lebar yang dibutuhkan
oleh sebuah stadion.
Struktur shell ini memiliki nilai
arsitektural dan seni yang tinggi. Bagian dalam
struktur shell memperlihatkan bentuk
lengkung yang indah dan memberikan nilai
lebih bagi pemanfaatan ruangan di bawahnya.
Momen Gaya pada
Stadion Sapporo Dome

Pada dasarnya bentuk kubah pada


Sapporo Dome identik dengan
ilustrasi di atas. Terdiri dari
rangkaian struktur baja truss yang
membentuk sebuah kubah (dome)
dengan akhir tumpuan kolom
dengan bentuk melingkar (cincin
tarik) membentuk bangunan itu
sendiri
Gambar di samping mengilustrasikan transmisi dari gaya yang
ada pada bangunan. Gaya tekan ditunjukkan dengan warna
merah dan gaya tarik disimbolkan dnegan warna biru. Semakin
tua warna semakin besar gaya yang terjadi. Maka dapat dilihat
semakin ke bawah semakin kecil beban yang timbul, hal ini
disebabkan beban telah terbagi ke suluruh struktur shell ini.
Terima kasih.
Space Frame
Struktur dan Konstruksi 4
Space Frame
Space Frame adalah sistem struktur yang
dirakit dari elemen-elemen linier yang
disusun sedemikian rupa sehingga
memaksa dialihkan dalam cara tiga
dimensi. Dalam beberapa kasus, elemen
penyusunnya mungkin dua dimensi.
Secara makroskopik, kerangka ruang
sering mengambil bentuk permukaan
yang rata atau melengkung.
KARATERISTIK Space Frame
▪ Memiliki kekakuan yang tinggi meski materialnya ringan
▪ Memiliki elemen 3 dimensi
▪ Bebannya terpusat dan simetris
▪ Pembagian beban merata

Struktur rangka/truss frame hanya dapat


menerima gaya aksial (tekan/tarik)

Sedangkan space frame dapat menerima gaya


inersianya (massa/berat/momen /kelembaman)
KELEBIHAN
1. Frame adalah strukturnya yang ringan.
2. Batang-batang space frame biasanya
diproduksi secara massal di pabrik
sehingga dapat memberikan keuntungan
sistem industri konstruksi.
3. Sebuah struktur space frame memiliki
kekakuan yang cukup meskipun memiliki
struktur yang ringan.
4. Struktur space frame memiliki bentuk
yang fleksibel.

KEKURANGAN
1. Biaya Pemasangan yang cukup mahal
2. Pemasangan yang membutuhkan
waktu lama
3. Kesulitan Pemasangan
JENIS Space Frame
JENIS Space Frame
SISTEM SAMBUNGAN
Space Frame

• Sistem Mero
• Sistem Unistrud
• Sistem Oktaplat
• Sistem Spacedeck
• Sistem Triodetik
Sistem Mero Sistem Unistrud
• Sistem sambungan ini terdiri dari sebuah benda • Sistem sambungan ini terdiri dari plat
yang berfungsi sebagai titik sambung dari baja penghubung yang merupakan plat baja press.
press (hot pressed steel) ditempa dengan • Hanya terdiri atas 4 komponen, yaitu plat
permukaan gosok dan lubang tepuk. konektor; strud; sambungan (bolt); dan nut.
• Hingga 18 batang member dapat disambungkan • Bentang maksimal untuk sistem ini sekitar 40m
melalui sistem sambungan ini secara seragam. dengan standar modul 1,2 – 1,5 m.
Sistem Oktaplat Sistem Space Deck
• Memanfaatkan material bola baja hollow dan • 4 diagonalnya dibuat dari tiang tangkai/batang yang
batang member silinder yang disambungkan dihubungkan (dengan sistem las) pada pojok-pojok
dengan sistem las. Titik sambung terbentuk dari sudut rangkanya dan dihubungkan pada suatu
dari hasil penyambungan las 2 cangkang pada bagian yang menempati puncak strukturnya.
setengah bola secara bersamaan yang terbuat Hal ini didasarkan pada unit limas segiempat.
dari plat baja baik melalui sistem press panas, • Sistem space deck umumnya digunakan untuk
maupun dingin. bentangan yg lebih kurang dari 40m dengan suatu
• Bola baja hollow sudah pernah digunakan standar modul dan kedalaman 1,2m, sebuah
dengan diameter hingga 500 mm. kedalaman struktural minimum pada 0.75m juga
diterapkan.
Sistem Oktaplat
• Terdiri dari sebuah pusat konektor aluminium yang dibentangkan dengan kunci
penyambung (hub) yang tajam. Tiap ujung member dipress dengan tujuan untuk
membentuk suatu pinggiran berbentuk koin yang cocok untuk dihubungkan
dengan kunci penyambungnya.
• Sambungan ini selesai ketika seluruh batang member sudah dimasukkan pada
pusat konektor (hub), washer diletakkan pada tiap ujung dari pusat konektor, dan
sebuah baut ditancapkan pada pusat konektor.
• Murni menggunakan material aluminium dan diluruskan menggunakan tabung
baja yang digalvansasikan dan penghubung aluminium (aluminum hub).
MATERIAL Space Frame

➢BAJA :
Material baja ini dapat menopang beban lebih
besar dan beratnya termasuk berat. Baja ini
sering digunakan untuk bangunan pada masa
ini dalam skala besar dan baja ini perlu dirawat
dengan benar
➢KAYU :
Bahan kayu ini digunakan pada abad ke 19, dan
jika menggunakan material ini perawatan yang
dilakukan sangat lah tinggi
APLIKASI STRUKTUR
Space Frame

Hanggar Pemeliharaan Pesawat di Samarinda Baru


Pada Bandar Udara Samarinda Baru terdapat hanggar pesawat yang mampu melakukan perawatan preventif
dan dapat menampung pesawat jenis Boeing 737-300 dan ATR 72. Untuk menampung pesawat Boeing 737 dan
ATR 72 bentang hanggar minimum yang dibutuhkan adalah 60 meter. Hanggar adalah struktur tertutup, tempat
dimana pesawat bernaung di dalam sebuah gudang perlindungan berukuran besar. Sistem struktur rangka
adalah sistem struktur yang terdiri dari batang-batang yang panjangnya jauh lebih besar dibandingkan dengan
ukuran penampangnya. Struktur rangka batang adalah sistem struktur yang elemen penyusunnya hanya dapat
menerima gaya aksial saja (tarik atau tekan).
Denah bangunan menunjukkan bangunan
hanggar pesawat memiliki kemampuan
untuk menampung pesawat boeing 737
dan pesawat ATR. Bentang bangunan
adalah 70 meter. Dari tampak bangunan
dapat dilihat penerapan sistem struktur
rangka ruang pada bagian atap bangunan.
Penerapan sistem struktur rangka ruang
membentuk atap bangunan hanggar dan
memiliki daya estetika tersendiri.
APLIKASI STRUKTUR
Space Frame

Erricson Globe / Stockholm Globe Arena


Erricson Globe, bangunan spherical terbesar di dunia, dibuka pada 1989 dan merupakan rumah bagi tim hoki nasional
Swedia. Dibangun selama 2 setengah tahun, dan memiliki sphere putih besar berdiameter 110m, tinggi interior 110m,
tinggi eksterior 85m dan volume sebesar 605,000m3. Terletak di Swedia, bangunan ini merepresentasikan matahari di
sistem tata surya.

Dibangun di atas 48 kolom melengkung utama, space


frame Mero mendukung struktur berbentuk kubah.
Struktur bajanya berada di section bawah, sampai ke
atas, dengan kolom melengkung yang dilas, galeri balok
dan rangka penstabil yang setara dengan sekitar 3.000
ton baja. Komponennya telah dilapisi oleh cat tahan
api, yang dilakukan sebelum pengiriman. Bagian atas
dome terdiri dari tipe space frame Mero, yang
termasuk kira-kira 600 ton baja dalam bentuk tabung
bulat dan persegi yang saling berhubungan dengan
sendi.
Contoh Bangunan Lain:

Louvre Pyramid Biosphere 2


Heydar Aliyev Center
by ZAHA HADID
Gallery Hall & Museum

END.
STRUKTUR BANGUNAN
BENTANG LEBAR

AGUS NUGROHO

M2
Learning Outcomes

Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa


akan mampu :

Mahasiswa dapat menjelaskan struktur


portal dan mengaplikasikannya dalam
sebuah desain bentang lebar.
Sistem Struktur Portal (Single-Storey Skeleton
Structure)
• Elemen dasar struktur portal adalah berupa
elemen batang yang disusun/dirakit
sedemikian rupa menjadi “Balok dan Kolom”
(“Post and Lintel/Beam”).
• Elemen Batang disebut juga sebagai elemen
garis /satu dimensi.
• Hubungan Sistem Rangka dapat dibentuk atas
dasar :
– Susunan rangka dengan ikatan jepit
sempurna/hubungan kaku (“rigid”)antara elemen-
elemen batang yang tersusun.
– Susunan rangka dengan ikatan sendi/engsel (“pin”,
“hinge”) dengan konsep dasar susunan berupa
‘truss”segi tiga.
– Susunan kombinasi keduanya.
• Sistem portal dapat disusun satu buah
(“single”) atau multi level(“multibay”-
bersusun dengan mengulangan).
• Sistem rangka dapat disusun dan
dikembangkan dengan arah susunan ;
– Paralel
– Radial, dengan cara dirotasi
– Bentuk-bentuk susunan bebas
PRINSIP DASAR STRUKTUR PORTAL
PRINSIP DASAR STRUKTUR PORTAL
PRINSIP DASAR STRUKTUR PORTAL
PRINSIP DASAR STRUKTUR PORTAL
PRINSIP DASAR STRUKTUR PORTAL

D
E
F
O
R
M
A
S
I
PRINSIP DASAR STRUKTUR PORTAL

KARAKTERISTIK STRUKTUR
TERHADAP
DEFORMASI

GAYA DAN PEMBEBANAN


PRINSIP DASAR STRUKTUR PORTAL

KARAKTERISTIK STRUKTUR
TERHADAP
DEFORMASI

GAYA DAN PEMBEBANAN


PRINSIP DASAR STRUKTUR PORTAL

SISTEM PORTAL
TRUSS
PRINSIP DASAR STRUKTUR PORTAL

SISTEM PORTAL
TRUSS
PRINSIP DASAR STRUKTUR PORTAL

SISTEM PORTAL
PADA ATAP
PRINSIP DASAR STRUKTUR PORTAL

APLIKASI
SISTEM PORTAL
PRINSIP DASAR STRUKTUR PORTAL

APLIKASI
SISTEM PORTAL
PRINSIP DASAR STRUKTUR PORTAL

APLIKASI
SISTEM PORTAL
KOMBINASI
CONTOH BANGUNAN DENGAN
SISTEM PORTAL
SAMPAI PERTEMUAN MINGGU
BERIKUTNYA

Garden by The Bay Singapore


SURFACE ACTIVE STRUCTURE SYSTEM
Definisi Struktur Bidang

Struktur bidang adalah struktur batuan yang membentuk


geometri bidang. Kedudukan awal struktur bidang (bidang
perlapisan) pada umumnya membentuk kedudukan
horizontal. Kedudukan ini dapat berubah menjadi miring
mengalami deformasi atau pada kondisi tertentu, misalnya
pada tepi cekungan atau pada lereng gunung api,
kedudukan miringnya disebut initial dip . Disamping
perlapisan, struktur geologi lainnya yang membentuk
struktur bidang adalah: kekar, sesar, belahan (cleavage),
sayap lipatan, foliasi, dll.
Penerapan Struktur Bidang

Struktur permukaan bidang termasuk juga Jenis struktur ini


struktur form-active biasanya digunakan pada antara lain :
keadaan khusus dengan persyaratan struktur
dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Struktur-
struktur permukaan bidang pada umumnya A. Struktur Bidang

menggunakan material-material khusus yang Lipat


dapat mempunyai kekuatan yang lebih tinggi B. Struktur Cangkang
dengan ketebalan yang minimum. C. Struktur Membran
Penggunaan Material dan Detail Dalam Struktur Bidang
(Surface Structure)

Pada dasarnya, struktur bidang memiliki beban


yang menahan gaya menggunakan konstruksi
beton dengan balok sebagai penopang beban
vertikal dalam bangunan. Atap untuk struktur
bidang menggunakan baja ringan dengan pola
yang sesuai konsep dan mengikuti gaya aliran
bangunan. Baja ringan juga digunakan sebagai
konstruksi dinding pada struktur bidang guna
menyusun kolom utama bangunan.
Elemen Struktur Horizontal pada
Struktur Bidang :
1. Plat Beton Slab (Solid)
2. Plat Wafel
3. Plat Komposit (Steel Deck - Bondex)
4. Plat Berongga (Hollow-core concrete slabs)
5. Atap Datar
6. Dak Beton
7. Steel Deck
8. Komposit/Kombinasi
9. Balok Paralel; satu arah (oneway) dan dua arah (two way
system)
10.Balok dengan susunan Radial
11.Balok dengan susunan Diagonal
12.Balok dengan susunan Kombinasi (Hibrid)
GAYA DAN BEBAN STRUKTUR BIDANG

Sistem struktur bidang lipat pada umumnya berfungsi sebagai


atap.
Gaya-gaya yang timbul pada sistem struktur ini :

• Gaya/beban mati dan strukturnya sendiri


• Gaya/beban hidup lebih banyak di akibatkan beban air hujan
dan angin
• Gaya/beban lain (penghuni, benda didalamnya, dsb)
A. Struktur Bidang Lipat
Struktur bidang lipat dibentuk melalui lipatan-
lipatan bidang datar dengan kekakuan dan
kekuatan yang terletak pada keseluruhan bentuk
itu sendiri. Bentuk lipatan akan mempunyai
kekakuan yang lebih karena momen inersia yang
lebih besar, karena bentuk lipatan akan memiliki
ketinggian yang jauh lebih besar dibandingkan
dengan plat datar.

TRANSFER BEBAN
Transfer beban dalam struktur lipat terjadi melalui
kondisi struktural dari pelat (beban tegak lurus
terhadap bidang tengah) atau melalui kondisi
struktural dari paralel (slab load ke pesawat).

Pada awalnya, kekuatan eksternal akan ditransfer


karena kondisi struktural pelat ke pinggir lebih
pendek dari satu elemen lipat. Di sana, reaksi
sebagai kekuatan aksial dibagi antara elemen yang
berdekatan yang menghasilkan strain kondisi
struktural dari lembaran. Ini mengarah pada
Ketika selembar kertas tipis
terletak antara dua
mendukung akan
membungkuk karena fakta
bahwa ia memiliki kekuatan
yang cukup untuk membawa
beratnya sendiri.
Jika sepotong kertas yang
sama dilipat maka akan
mampu mendukung seratus
kali beratnya sendiri

Jika beban meningkat


melewati titik ini maka
struktur akan gagal dan
lipatan akan meratakan
keluar
Dalam bahasa yang sangat sederhana, struktur
tersebut dinamakan Folded Plate yang terlihat
seperti kertas yang ditekuk – tekuk. Penggunaan
struktur ini biasanya digunakan pada bangunan
pabrik.

Pelat adalah struktur planar kaku yang secara khas


terbuat dari material monolith yang tingginya kecil
(tipis) dibandingkan dengan dimensi-dimensi
lainnya. Beban yang umum pada pelat mempunyai
sifat banyak arah. Pelat dapat ditumpu diseluruh
tepinya atau hanya pada titik-titik tertentu (misalnya
oleh kolom atau campuran antara tumpuan
menerus dan titik).

Dengan membentuk lipatan-lipatan kaku pada suatu


sistem struktur yang bekerja secara efisien untuk
menyalurkan beban sehingga memungkinkan
dicapainya bentang-bentang lebar di antara
tumpuan-tumpuan yang direncanakan. Efisiensi dari
struktur bidang lipat dicapai karena struktur
tersebut bekerja sekaligus sebagai pelat datar (slab),
balok (beam), dan rangka kaku (truss).
BENTUK DASAR JENIS FOLDED PLATE
Bentuk -bentuk yang dapat dijadikan dasar
perkembangan bentuk konstruksi lipat, yaitu bentuk- 1.Folded plate dua segmen
bentuk dasar: pyramidal, prismatic dan semi prismatic. Komponen dasar dari struktur folded
Bentuk prismatic ialah bentuk yang terdiri dari bidang- plate terdiri dari: plat miring, plat tepi
bidang datar bersudut siku-siku dan bidang-bidang yang digunakan untuk menguatkan
yang melintang tegak lurus pada kedua belah sisi ujung plat yang lebar, pengaku untuk
bidang datar bersudut siku-siku. membawa beban ke penyangga dan
menyatukan plat, serta kolom untuk
menyangga struktur.
MATERIAL
Struktur pelat lipat dapat dibuat dari hampir
semua jenis material. Salah satu material yang
banyak digunakan untuk plat lipat adalah beton
bertulang. Material ini paling baik digunakan
karena dapat dengan mudah dibuat. Material lain
yang sering digunakan adalah baja, plastik, dan
kayu.
2. Folded plate tiga segmen

Pengaku terakhirnya berupa rangka yang


lebih kaku daripada balok penopang
bagian dalam. Kekuatan dari reaksi plat di
atas rangka kaku tersebut akan cukup
besar dan di kolom luar tidak akan
diseimbangkan oleh daya tolak dari plat
yang berdekatan. Ukuran rangka dapat
dikurangi dengan menggunakan tali baja
antara ujung kolom.

3. Bentuk Z

Masing-masing unit di atas mempunyai


satu plat miring yang lebar dan dua plat
tepi yang diatur dengan jarak antara unit
untuk jendela. Bentuk ini disebut Z shell
dan sama dengan louver yang digunakan
untuk ventilasi jendela. Bentuk Z ini
adalah bentuk struktur yang kurang
efisien karena tidak menerus dan
4. Dinding yang menerus dengan plat

Pada struktur ini ,dinding merupakan


konstruksi beton yang miring. Dinding
didesain menerus dengan plat atap.
Kolom tidak dibutuhkan di pertemuan
tiap-tiap panel dinding karena dinding
ditahan di ujung atas.

5. Kanopi

Bentuk ini digunakan untuk kanopi kecil


di entrance bangunan. Struktur ini
mempunyai empat segmen. Pengaku
struktur disembunyikan di permukaan
atas sehingga tidak terlihat dan plat
(shell) akan muncul untuk menutup dari
kolom vertikal. Di dinding bangunan
harus ada juga pengaku struktur
tersembunyi di konstruksi dinding.
6. Folded plate yang meruncing ke ujung (Tapered
Folded plate)

Struktur ini dibentuk oleh elemen-elemen runcing.


Berat plat di tengah bentang merupakan dimensi
kritis untuk kekuatan tekukan. Struktur ini tidak
efisien dan tidak cocok untuk bentang lebar karena
kelebihan beban untuk bentang lebar.

7. Folded plate penyangga tepi (edge supported


folded plate)

Pada struktur ini, plat tepi dapat dikurangi dan


struktur atap dapat dibuat terlihat sangat tipis jika
plat tepi ditopang oleh rangkaian kolom. Struktur
ini cocok digunakan untuk bangunan dengan
estetika tinggi dengan desain atap yang tipis.
8. Folded plate truss

Terdapat ikatan horizontal melintang


di sisi lebar hanya di tepi bangunan.
Hal ini memungkinkan folded plate
digunakan pada bentang lebar
dengan pertimbangan struktural
yang matang.
9. Rangka kaku folded plate

Sebuah lengkung dengan segmen


lurus biasanya disebut rangka kaku.
Struktur ini tidak efisien untuk bentuk
kurva lengkung karena momen tekuk
lebih besar.
United States Air Force Academy Cadet Chapel
United Air Force Academy A parade marching past the Cadet Chapel on Founder's Day, 2019

Cadet Chapel, US. Wikimedia | © OpenStreetMap


General information
Type Chapel
Architectural style Mid-century modern
Location U.S. Air Force Academy,
near Colorado Springs, CO
Coordinates 39°00′30″N 104°53′25″WCoordinates: 39°00′30″N
104°53′25″W
Construction started 1959
Completed 1962
Height 150 feet (46 m)
Technical details
Floor count 2 floors
Design and construction
Architect Walter Netsch, Jr.,
Skidmore, Owings and Merrill
Main contractor Robert E. McKee, Inc.
Awards and prizes AIA National Twenty-five Year Award
U.S. National Historic Landmark, 2004

United States Air Force Academy Cadet Chapel


U.S. National Register of Historic Places
U.S. Historic district
Contributing property

Show map of ColoradoShow map of the United StatesShow all


Location United States Air Force Academy
Built 1962
Architectural style Modern Movement
Part of United States Air Force Academy, Cadet Area
[1]
NRHP reference # 04000484
Added to NRHP April 1, 2004
Kapel Kadet Akademi Angkatan Udara Amerika Serikat,
selesai pada tahun 1962, adalah ciri khas Wilayah Kadet
di Akademi Angkatan Udara Amerika Serikat di utara
Colorado Springs. Ini dirancang oleh Walter Netsch
dari Skidmore, Owings dan Merrill of Chicago.
Konstruksi dilakukan oleh Robert E. McKee, Inc., dari
Santa Fe, New Mexico.

Awalnya kontroversial dalam desainnya, Cadet Chapel


telah menjadi contoh klasik dan arsitektur modern
yang sangat dihormati. Cadet Chapel dianugerahi
Penghargaan Dua Puluh Lima Tahun National Institute
of Architects di 1996 dan, sebagai bagian dari Area
Cadet, dinobatkan sebagai Landmark Bersejarah
Nasional A.S. pada tahun 2004.
Aspek yang paling menonjol dari Kapel
adalah deretan tujuh belas menara. Dua
puluh satu menara, tetapi jumlah ini
berkurang karena masalah anggaran.
Strukturnya adalah rangka baja berbentuk
tabung dengan 100 tetrahedron identik,
masing-masing sepanjang 75 kaki (23 m),
beratnya lima ton, dan ditutup dengan panel
aluminium.

Panel dibuat di Missouri dan dikirim dengan


kereta api ke situs. Tetrahedron berjarak satu
kaki terpisah, dibuat separuh dalam bingkai
yang diisi dengan setebal kaca 1 inci (25 mm).
Tetrahedron yang terdiri dari menara yang
diisi oleh aluminium panel, sedangkan
tetrahedron antara menara yang diisi dengan
aluminium berlapis kaca.
Kapel Kadet memiliki tinggi 150 kaki (46 m), panjang 280
kaki (85 m), dan lebar 84 kaki (26 m). Fasad depan, di
selatan, memiliki tangga granit lebar dengan pagar baja
yang ditutup dengan pegangan tangan aluminium yang
mengarah ke satu lantai menuju pendaratan. Di
pendaratan adalah pita aluminium pintu emas anodized,
dan lembaran aluminium

Cangkang kapel dan tanah di atas menghabiskan biaya $


3,5 juta untuk dibangun. Berbagai bantuan, organ pipa,
perlengkapan liturgi, dan perhiasan kapel disajikan
sebagai hadiah dari berbagai individu dan organisasi. Pada
tahun 1959, persembahan Paskah yang ditunjuk juga
diambil di pangkalan Angkatan Udara di seluruh dunia
untuk membantu menyelesaikan interior.
POTONGAN 1
FLOOR PLAN LT 1
FLOOR PLAN LT 2
B. Struktur Cangkang Contoh penerapan struktur
cangkang
Struktur cangkang adalah sistem dengan
pelat melengkung ke satu arah atau lebih Permukaan rata pada
Lempengan dibuat
lempengan tidak
dapat menahan menggulung tidak
yang tebalnya jauh lebih kecil daripada beban ataupun gaya efisien dalam
yang diterima pada penggunaaan
bentangnya. Gaya-gaya yang harus didukung bangunan

dalam struktur cangkang disalurkan secara


merata melalui permukaan bidang sebagai Lempengan dibuat
Lempengan
dalam bentukan
tanpa penyangga
gaya-gaya membran yang diserap oleh lengkungan seperti
cangkang
kurang kuat
dalam menahan
elemen strukturnya. Gaya-gaya disalurkan beban yang
diterima oleh
Penambahan bangunan
sebagai gaya normal, dengan demikian tidak penyangga di kiri
kanan lempengan
terdapat gaya lintang dan lentur. Resultan membantu
menahan beban
gaya yang tersebar diserap ke dalam struktur meskipun diberi
2x beban
dengan gaya tangensial yang searah dengan terhadap
bangunan

kelengkungan bidang permukaannya.


Pengertian Struktur Cangkang
Menurut Schodecik (1998), shell atau cangkang
adalah bentuk structural tiga dimensional yang kaku dan
tipis yang mempunyai permukaan lengkung
Permukaan cangkang dapat mempunyai
bentuk. Bentuk yang umum adalah permukaan yang
berasal dari kurva yang diputar terhadap satu sumbu
(misalnya permukaan bola, elips, kerucut, dan parabola)

Sebuah sistem struktur dapat dikatakan cangkang


apabila:
• Harus memiliki bentuk lengkung tunggal maupun
ganda (single or double curved)
• Harus tipis terhadap bukaan atau bentangannya
• Harus dibuat dari bahan yang keras, kuat, ulet dan
tahan terhadap tarikan dan tekanan
Klasifikasi Shell Structure (Berdasarkan Bentuk Terjadinya)
Rotational Surface

Suatu Garis Lengkung yang datar diputar terhadap


sumbu shell dengan permukaan rotational, dapat
dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Spherical Surface
Merupakan shell yang bidang permukaan terbentuk jika
suatu segment lingkaran berputar terhadap sumbu
Vertikal.
b. Eliptical Surface
Bidang Permukaannya terbentuk jika ½ parabola ellips
berputar terhadap sumbu vertikal (kurang mampu
memikul beban vertikal dibanding spherical some
surface).
c. Parabolic Surface
Bidang permukaannya terbentuk jika ½ parabola
berputar terhadap sumbu vertikal (lebih kuat memikul
beban vertikal dibanding spherical dome surface.)
Klasifikasi Shell Structure (Berdasarkan Bentuk Terjadinya )

Ruled Surface
Adalah bidang yang diperoleh bilamana ujung-
suatu garis lurus digeser pada dua bidang sejajar.
Shell dengan permukaan transasional dibagi dua
yaitu Cylindrical Surface dan Eliptic Paraboloid

Translational Surface
Adalah bidang yang diperolah jika suatu garis
lengkung yang datar digeser sejajar diri sendiri
terhadap garis lengkung yang datar lainnya. Shell
dengan permukaan ruled ada 2 macam, yaitu
Hyperbolic Paraboloid dan Coloid
Klasifikasi Shell Structure (Berdasarkan Melengkungnya Bidang )
1. Single Curved Shell
Terbentuk dari perpindahan bidang lengkung
2. Double curved shell with principle curves in the
same direction (Domical Shell)
Dibentuk dengan memutar bidang lengkung terhadap
sumbu pada bidang tersebut dan membentuk
lengkungan kearah sumbunya.
3. Double curved shell with principle curves in the
opposite direction
4. Doubly curved shell with principle curve in the
same and opposite direction
Memberikan contoh prinsip-prinsip alternative arah
lengkungan.
Klasifikasi Shell Structure (Berdasarkan Kedudukan Kurva )

1.Kurva–Kurva membuka ke arah yang sama (Synclastic)

1.Kurva–Kurva kearah yang saling berlawanan (Antisynclastic)

A. B.
Klasifikasi Shell Structure (Berdasarkan Bentuk Geometrisnya )
• Shell Silindrical (Silinder)
• Shell Conical (Kerucut)
• Shell Domical (Dome)
• Shell Torus
• Shell Hyperbolic (Hiperbola)
• Shell Hyperbolic Paraboloid / Hypar (Hyperbolis
Parabola)
• Shell Elliptical Paraboloid
• Shell Conoid (Konoid)
• Shell dengan bentuk bebas (Free form shell)
Penyaluran Beban Pada Shell Structure
Kulit cangkang yang tipis dapat memikul suatu beban lembut
dengan tegangan-tegangan membran dan bahwa tegangan
membran yang dikerahkan didalam suatu kulit cangkang
terutama tergantung kepada kondisi tumpuan perbatasannya.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menimbulkan
tegangan membran murni didalam sebuah kulit cangkang,
antara lain:
1. Gaya – gaya reaksif pada perbatasan kulit cangkang harus
sama dan berlawanan dengan gaya-gaya membran pada
pembatas yang ditimbulkan oleh beban.
2. Tumpuan harus mengijinkan perbatasan kulit cangkang
untuk mengalami perindahan yang ditimbulkan oleh
regangan membran.
Penyaluran Beban Pada Shell Structure
Jika salah satu atau keduanya tidak dipenuhi, maka akan timbul tengan lentur
didalam struktur cangkang yang disebabkan oleh:
a) Gaya Meredional, merupakan gaya internal pada cangkang aksimetris yang
terbagi rata dan dinyatakan dalam gaya persatuan luas.
b) Gaya-gaya melingkar, dinyatakan sebagai gaya persatuan panjang yang dapat
diperoleh dengan keseimbangan dalam arah transversal.
c) Distribusi gaya, distribusi gaya melingkar dan meredional dapat diperoleh
memplot persamaan kedua gaya tersebut. Gaya meridional selalu bersifat
sementara gaya melingkar mengalami transisi pada sudut 51’49’ diukur garis
vertikal
d) Gaya terpusat, beban ini harus dihindari dari struktur cangkang
e) Kondisi tumpuan, kondisi ini sangat mempengaruhi perilaku dan desain struktur.
Secara ideal tumpuannya tidak boleh menimbulkan momen lentur pada
permukaan cangkang. Jadi kondisi jepit harus dihindari. Menggunakan
sendi sama saja dengan memberikan gaya pada tepi cangkang, yang berarti
menimbukan momen lentur.
Kelebihan dan Kekurangan Shell Structure
Kajian mengenai kelebihan dan kekurangan struktur cangkang
yaitu:

Kelebihan
• Hemat dalam penggunaan material. Menurut Schodek
(1991), struktur cangkang dapat sangat tipis dan mempunyai
bentang yang relative besar. Perbandingan bentang-tebal
sebesar 400 atau 500 dapat saja digunakan, misalnya tebal
cm mungkin saja digunakan untuk kubah yang berbentang
30 – 38 meter.
• Menciptakan bentuk permukaan yang lengkung, baik
vertikal, horizontal, maupun diagonal.
• Desain struktur yang kuat dan kokoh walaupun tipis.

Kekurangan
CONTOH
SINGLE CURVED Cangkang Bacardi tidak terhubung ke
SHELL SYSTEM pondasi secara langsung, setiap ujung
dari keempat sudutnya didukung oleh
kaki yang mengirim beban dari kubah
BACARDI BOTTLING PLANT ke pondasi, yang kemudian akan
disalurkan ke tanah. Baja yang berputar
untuk menghubungkan pondasi dapat
menahan beban horizontal, penahan-
penahan ini sepenuhnya tersembunyi
dari pandangan.

Lengkungan-lengkungan diletakan
secara langsung di dinding kaca untuk
memastikan jika terjadi tekanan angin yg
tidak terduga, cangkang cukup kaku
untuk menahan kristal agar tidak
Nama : Bacardi Bottling Plant bergerak.
Lokasi : Metropolitan Area of
Mexico City, Cuautitlan. Dalam konstruksi ini, material yg
Arsitek : Mies Van der Rohe digunakan adalah kubah beton, struktur,
baja dan jendela besar sebagai
pencahayaan alami.
Bacardi Bottling Plant terdiri dari enam
lengkungan yg terletak sejajar tiga baris
membetuk sebuah persegi.

Setiap bagiannya tersusun atas empat


lengkungan yg terhubung ke tanah
secara diagonal.
TEATER IMAX KEONG MAS, TMII JAKARTA

Teater Imax Keong Emas didirikan atas prakarsa Almarhumah Hj. lbu Tien Soeharto, dan mulai dioperasikan pada tanggal 20 April 1984
yang dimaksudkan sebagai sarana rekreasi yang mendidik guna memperkenalkan kekayaan alam dan budaya bangsa melalui tayangan film
(audio-visual) layar raksasa dengan menggunakan kecanggihan teknologi sinematografi modem Proyektor IMAX dengan memutar film
"Indonesia Indah".
Analisa Struktur :
Struktur Rangka : Kolom, Balok, Plat Lantai, dan Atap
Cangkang Bentuk Spiral (Shell)
Diameter Atap : 46 M
Tebal Atap : 20 Cm
Bahan Atap : Beton Bertulang
Pondasi Tiang Pancang Kedalaman 18 M
Analisa Bentuk Bangunan :
Mengambil estetika bentuk cangkang keong (Sinitral Shell)
Cangkang depan sebagai hall
Cangkang belakang sebagai ruang teater
Warna emas berdasarkan warna keong yang eye-catching
Data Teknis :
Lokasi : Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur
Fungsi : Teater IMAX
Arsitek : Dpl. Ing. Eddy W Utoyo, IAI, Ir. Timmy Setiawan,
IAI, Ir. Frangky Du Ville, IAI, Ir. Djoeachir, IAI, Ir. Iman
Sudibyo, IAI
Ahli Struktur : Ir. Paul Retika, Msc
Pembangunan : 1982
Luas lahan : 7245 m2
Luas bangunan : 3250 m2
Material struktur : Beton dan baja
ANALISA JENIS STRUKTUR BANGUNAN

Bangunan kubah yang menggunakan sistem struktur cangkang, merupakan bangunan


kubah beton yang terbasar di Indonesia yang memiliki bentangan/diameter 46m. Dan
ketebalan beton yang memiliki Teater Imax Keong Emas ini adalah 15 – 20cm.
Ketebalan beton yang tebalnya 20cm digunakan pada bagian bawah sebagai penahan
beban terbasar, sedangkan ketebalan yang 15 cm digunakan untuk ketebalan pada
bagian atasnya.
ANALISA STRUKTUR ATAP
BENTUK BANGUNAN

Pada gedung Keong Mas terdapat hall besar


berbentuk lingkaran yang difungsikan sebagai
tempat untuk bioskop.

Bentuk dari bangunan menyerupai keong


mas dimana bentuk tersebut diambil dari
sebuah cerita lakon cerita panji.
Apabila dilihat dari tampak potongan bangunan
, pada posisi atap dibagian bioskop, atap Keong
Mas berbentuk setengah lingkaran.
PEMBEBANAN
PENYALURAN GAYA
CENTER OF NEW INDUSTRIES AND
TECHNOLOGIES
CONCEPT

Tujuan awal pembangunan CNIT adalah sebagai tempat


penyimpanan serta pusat pameran industri mesin dan Insinyur Nicolas Esquillan terinspirasi
peralatan. Selama konstruksi, CNIT terkenal dengan oleh kubah gothic dengan tulang rusuk
keberaniannya. Atapnya yang tinggi 50 meter yang
dibangun di atas segitiga sama sisi 218 meter bisa untuk memecahkan masalah yang
menutupi Place de la Concorde. ditimbulkan oleh struktur atap segitiga.
STRUCTURE ANALYSIS

• BANGUNAN
Ketebelan beton
STRUCTURE ANALYSIS

Seperti penutupnya, lantai utama sebenarnya terdiri dari dua pelat yang saling tumpang tindih, bagian atas
tebal 8cm dan 6cm lebih rendah, terpisah dari masing-masing 1,80 m, bertumpu pada 51 pilar yang
membentuk sisi grid segi enam sisi equilateral. Unsur-unsur yang menopang lantai ini tingginya 10 m dan
berdiameter 80 cm di dasar. Mereka berlabuh di lubang pondasi beton yang dibentuk oleh enam meter dan
diameter 1,40 m, bertumpu pada batu kapur marl.
STRUCTURE ANALYSIS

Pemasangan Rangak penunjang


STRUCTURE ANALYSIS • KUBAH

Kubah beton dibangun menggunakan beton tanpa dukungan Prinsip sampul ini diambil secara langsung untuk mendukung
apapun dibawahnya. Struktur ini didukung pada tiga titik atau pilar upaya titik-titik konvergensi arah, yaitu menujui jalur yang paling
yang terletak pada simpul segitiga sama sisi dengan jarak 218m lemah.
antar sisinya. Tingginya 50 meter dan mencakup volume 900.000 Keseimbangan lengkungan kubah berada di dasar, pada
m3, dan bebas dari daya dukung apapun atau pilar. lengkungan dan bagian atas. Tiap bagian yg memiliki eardrum
menahan lengkungan yang berlawanan di tiap sisi sehingga
terpusat pada bagian tengah.
STRUCTURE ANALYSIS

Pembuatan kubah terdiri dari 3 fase


pembangunan, yaitu :

• Tahap pertama adalah


membangun format bintang
berujung tiga, terlihat dari atas.
• Tahap kedua dibangun
kemudian juga terdiri dari tiga
elemen, satu di depan masing-
masing dan berlanjut dari yang
sebelumnya.
• Tahap ketiga, menghilangkan
perancah dan hanya
menggunakan reaksi pilar dan
eardrum.

.
STRUCTURE ANALYSIS
STRUCTURE ANALYSIS

Proses pembeton pada


atap
STRUCTURE ANALYSIS

Rangka sebelum dibeton


STRUCTURE ANALYSIS

• BETON

Selama konstruksi CNIT, analisis kekuatan beton yang digunakan


sangat penting.Komposisi beton untuk lemari besi didirikan
sebagai berikut, dengan 1m3: Kerikil: 1200 kg, pasir 560kg, semen
400kg, air 166 liter. Pada konstruksi total CNIT 37.100m3
menggunakan beton bertulang, dimana 6070 adalah untuk lemari
besi.
OPERA HOUSE
Lokasi : Sydney, Australia
Arsitek : Jorn Utzon
Tahun Berdiri : 1958
Fungsi : Gedung Pertunjukan Seni
SISTEM STRUKTUR

Shell pada Sydney opera house terbentuk dari proses rotasional kearah
vertical dengan lengkung dua arah (vertical dan horizontal)/ double
curved shell dengan permukaan lengkung sinklastik. Dan gaya yang
bekerja antara lain adalah :
– Gaya meredional
– Gaya rotasional
– Beban Lentur
– Kondisi Tumpuan
GAYA MEREDIONAL

Gaya meredional pada atap Sydney opera house berasal


dari berat itu sendiri yang kemudian gaya itu disalurkan
melalui tulangan baja kekolom penyangga atap. Gaya
meredional yang bekerja pada atap diatasi dengan
mempertebal permukaan dan membentuk permukaannya
menyerupai sirip- sirip dengan tujuan agar permukaan
lebih kaku
GAYA ROTASIONAL DAN BEBAN LENTUR

• Gaya rotasional bekerja kearah


vertical mengikuti lengkung atap
kemudian beban disalurkan
ketanah melaui tiga kolom yang
ada. Beban tekan dan tarik
disalurkan melalui tulangan atap.

•Beban Lentur
Pertemuan atap dan dinding
dibuat lebih tebal agar dapat
menyokong gaya yang bekerja
pada arah vertical dan horizontal
dari gaya meredional, yang juga
agar dapat menahan gaya dorong
keluar yang terjadi.
KONDISI TUMPUAN

Kondisi tumpuan pada atap Sydney opera house


sudah memenuhi syarat tumpuan layak yang
diizinkan untuk shell struktur.

• Tumpuan yang disalurkan kekolom mampu


mengerahkan reaksi dari membrane baik
itureaksi tekan maupun tarik. Perpindahan gaya
tekan tarik yang bekerja pada permukaan
cangkang.

• Perpindahan- perpindahan membrane pada


perbatasan kulit kerang yang timbul akibat
tegangan dan regangan membrane diatasai
dengan memperkaku sudut- sudut pertemuan
permukaan shell
DETAIL POTONGAN
WEST ELEVATION DETAIL
NORTH ELEVATION DETAIL
Gambar
Kerja
Sydney
Opera
House
KONSTRUKSI
SYDNEY OPERA
HOUSE
Konstruksi
Sydney Opera
House
GEDUNG MPR/DPR RI DPR/MPR (National Parliament) Building
Gedung DPR/MPR
The main Building, Nusantara

General information
Location Central
Jakarta, Jakarta, Indonesia
Construction started 8 March 1965
Completed February 1983
(Main building completed
1968)
Height 100 metres
Technical details
2
Size 80,000 m
Design and construction
Architect Soejoedi Wirjoatmodjo

Pembangunan
Bertepatan dengan Perayaan Dasa Warsa Konferensi Asia-Afrika pada 19 April 1965 dipancangkanlah
pertama pembangunan proyek political venues di Senayan Jakarta. Rancangan Soejoedi Wirjoatmodjo
Ing ditetapkan dan disahkan presiden pada 22 Februari 1965. Maketnya menampakkan seluruh bangunan
komplek dan rancangan aslinya tampak keseluruhan saat dipandang dari Jembatan Semanggi.Ketika
pembangunannya dilanjutkan oleh pemerintah Orde Baru pimpinan Presiden Soeharto, nuansa danau
buatan tak tampak dan bangunan komplek terlihat ketika melewati Jalan Gatot Subroto. Ruang Arkada di
bawah tanah ditiadakan dan luasnya menjadi 60 ha, dengan luas bangunan sekitar 80.000 m2.
Struktur shell diperhitungkan untuk
memikul tegangan-tegangan
langsung berupa tekan, tarik dan
geser.Termasuk dalam
klasifikasi Surface Active
System dimana gaya bekerja dan
disalurkan melalui seluruh bidang
permukaan. Contoh dari struktur
cangkang sendiri ini adalah Gedung
MPR\DPR RI.

Struktur yang akan dibuat ini bakal


menghasilakn prisip sama dengan
membuat sayap (wing) yang menempel
pada badan pesawat terbang, memakai
prinsip struktur kantiver dengan
bentangan 100 meter pun, bentuk dan
struktur tersebut masih bisa
dipertanggungjawabkan. Mengingat
yang akan berfungsi sebagai beban
(fuselage) adalah dua busur beton yang
dibangun berdampingan dan nantinya
bertemu pada satu titik puncak.
Struktur sepasang busur beton dengan satu titik temu tersebut kemudian harus diteruskan
masuk kedalam bumi, untuk bisa menyalurkan beban. Struktur semacam ini merupakan satu
kesatuan yang sangat kokoh dan stabil, untuk nantinya bisa dibebani dengan sayap-sayap
berukuran dua kali setengah kubah beton.

POTONGAN 1
POTONGAN 2
C. Struktur Membran

Struktur membran mempunyai prinsip yang


sama dengan struktur cangkang, tetapi
dengan bahan bidang permukaan yang
sangat tipis. Kekakuan selaput tipis tersebut
diperoleh dengan elemen tarik yang
membentuk jala-jala yang saling membantu
untuk menambah kapasitas menahan beban-
beban lendutan.
Apa Saja Keuntungannya?
Sambungan Kokoh
Ketiga cara pemasangan di atas menunjukkan bahwa
atap jenis membrane punya banyak keuntungan
dibandingkan dengan atap aspal dan kerikil yang
digunakan sebelumnya. Jika menggunakan atap
campuran aspal dan kerikil seperti sebelumnya, banyak
ditemukan kendala saat membuat sambungan antara
setiap celah.
Kemudahan Renovasi
Jika memerlukan renovasi, atap dari aspal dan kerikil
lebih sulit diatasi karena tidak mudah menentukan
dimana lokasi kebocoran yang pasti. Sistem pembuatan
atap yang baru, seperti atap membrane, bisa diperbaiki
dengan lebih mudah karena semua sambungannya jelas
terletak di mana.
Kekurangan yang dimiliki atap aspal yaitu mudah
mengalami kerusakan yang disebabkan paparan sinar
matahari.
Tahan Cuaca
Setiap jenis atap yang baru mengandung bahan yang
bertahan dari ekspansi dan kontraksi, juga bisa
memantulkan sinar ultraviolet. Juga karena bahan
pembuat atap terbaru ini memiliki sambungan yang kuat,
perubahan ukuran tidak akan membuat sambungannya
rusak sehingga lebih kecil kemungkinan terjadi
Hemat Biaya
Jika Anda memilih atap jenis membrane, Anda juga bisa
menghemat biaya. Ini adalah jenis material atap paling
murah yang bisa Anda temukan di pasaran. Atap ini juga
mudah dipasang, jadi tidak selalu diperlukan seorang ahli
untuk memasangnya. Jika ingin dan bisa, Anda bisa
memasangnya sendiri.
Apa Saja Kelemahannya Dari Atap Membran?
Penampilan
Salah satu kelemahan dari atap jenis ini yang paling Nampak jelas adalah penampilannya.
terbuat dari karet, atap ini akan terlihat seperti ditarik. Jika Anda menggunakannya untuk
atau tempat lain yang tak banyak terlihat oleh umum, mungkin ini bukan masalah besar.
jika digunakan di muka rumah, ini bisa menjadi perusak penampilan rumah secara
Warna
Warna yang paling banyak ditemukan untuk atap jenis membrane adalah hitam. Warna hitam
adalah penyerap panas dan bisa membuat bangunan di bawahnya menjadi panas juga. Tentu
saja Anda bisa menemukan warna lain yang lebih terang, tetapi ini akan menambah biaya
yang berwarna selain hitam biasanya lebih mahal.
Rentan
Atap jenis ini juga rentan sobek jika tertimpa sesuatu. Ranting yang menimpa atap rumah atau
pekerja yang memakai sepatu yang salah bisa dengan mudah merusak atap ini. Meskipun jenis
atap ini mudah diperbaiki, tentu saja akan ada sedikit air yang berhasil merembes masuk dan
akan menambah masalah baru. Tentu saja Anda ingin menghindari merembesnya air sebisa
mungkin.
CONTOH BANGUNAN BENTANG LEBAR MEMBRAN

M & G Ricerche
Lokasi alamat : Venafro
Lokasi Negara : Italia
Nama Guido klien / pemilik Gedung : Ghisolfi, Sinco Teknik SPA,
Tartona
Fungsi Laboratorium : membangun & pusat
penelitian
Derajat struktur kendang : tertutup Sepenuhnya
Iklim zona : musim dingin dan musim panas yang ringan
Jumlah lapisan : lapisan mono
Fungsi

Ruang ini diterangi oleh penembusan membran atap dan melalui


bukaan rumah kaca tepi daerah penelitian. Ruang di atap pelana
ujung antara sisi membran dan penelitian ruang berfungsi sebagai
ruang umum dan area penerimaan bagi pengunjung. Ruang lantai
total 2700m ².

Konsep
Pertimbangan yang berkaitan dengan bentuk optimal dari aula
menyebabkan rencana elips, sebuah, ringan tenda-seperti bentuk
yang sudah muncul pada sketsa pertama dan dikembangkan untuk
bentuk oval (85 x 32 m) sebagai salah satu volume besar, ditutupi
oleh ringan struktur dengan ketinggian 15 m, didukung oleh kisi
simetris lengkungan dan bersiap dengan enam kabel menstabilkan
longitudinal. Garis besar instalasi layanan dan tanaman percontohan
menyebabkan pilihan dari bentuk lengkungan sebagai keranjang
datar (tiga pusat) arch.

Ketinggian maksimum tanaman percontohan dan tinggi puncak


bangunan pujian satu sama lain. Rentang optimal untuk atap
membran terletak antara 12 m dan 15 m dan ini menentukan jumlah
lengkungan.Aspek seperti perkuatan lengkungan, transfer kekuatan
membran dan pencarian desain yang seimbang menyebabkan
arsitek untuk mengatur pesawat lengkung sehingga mereka
berpotongan pada titik yang pada saat yang sama adalah pusat dari
lingkaran yang menghubungkan apexes dari lengkungan.
Struktur lengkungan
Enam lengkungan membawa membran atap, mereka lengkungan kisi tiga akord
dalam bentuk keranjang (tiga pusat) arch. Penampang segitiga mereka bervariasi
dari panjang lengkung, dengan ukuran maksimal di puncak, dan meruncing ke
arah dukungan arch.

Mereka terdiri dari 1764 tabung tunggal di 441 panjang yang berbeda dan
konfigurasi. Lengkungan bergabung dengan enam kabel prategang di bawah
membran. Kabel ini terhubung ke menstabilkan lengkungan melalui berbentuk
piramida Outriggers untuk menjauhi kelengkungan membran.
FLOOR PLAN
POTONGAN 1

DETAIL 1
KING FADH INTERNATIONAL STADIUM Profil bangunan :
Struktur atap Stadion Internasional King Fahd adalah Architects : Schiattarella Associati
stadion terbesar di dunia meskipun memiliki pembukaan Location : Riyadh Saudi Arabia
pusat yang besar. Peraturan internasional untuk sepak Client : General Sports Authority
bola (soccer) membuat pembukaan ini diperlukan. Ini (GSA)Structural Consultant : Proge77
adalah 21% dari area rencana dan bisa ditutup dengan MEP Consultant : Manens-Tifs
mudah tanpa mengubah sistem Photographs : Courtesy of Schiattarella
Associati
Material of the cover : Cable, fiberglass.
Material coating : PTFE

Involved companies
architects : Ian Frasier, John Roberts &
partners
engineers : geiger berger associates.
Main dimension and form : covered
surface 52000m2
duration of use :Temporary
Penopang utama unit convertible : for 00-05 years
tenda
location : Riyadh, saudi arabia
tahun di buat : 1986
Kabel punggungan terhubung ke bagian atas tiang
utama, menahan sistem. Kabel lembah terhubung ke
jangkar bawah, memegang sistem ke bawah.

Ujung luar kabel punggungan dan catenary tepi luar


ditahan oleh titik tetap yang dibuat oleh tiang miring
dan kabel jangkar triangulasi. Tepi bagian dalam sistem
membran melekat pada kabel cincin yang
menyeimbangkan semua fokus struktur.
Kabel punggungan
di kabel cyan dan
lembah yang
ditandai dengan
warna unggu yang
terhubung dengan
Kabel punggungan tiang utama dan
menahan sistem
beban.
Kelemahan :
• Sangat peka terhadap efek aerodinamika sehingga
mudah mengalami getaran.
• Tidak dapat menahan beban vertikal.

Kelebihan :
• Struktur ini bisa digunakan untuk membuat bentukan
- bentukan mulai dari yang sederhana sampai yang
kompleks, contoh: seperti permukaan bola.
• Struktur ini sifatnya ringan sehingga tidak
memberatkan bangunan, contoh: tenda.
• Sangat cocok untuk bangunan yang tidak permanen
atau semi permanen.
• Bisa untuk bentang yang lebar.
• Sistem struktural ini tidak hanya ekonomis tetapi
menciptakan ruang yang sangat efisien dan
menyenangkan. Bentuk tenda menyerap suara, udara
hangat naik. Kurva lembut yang menopang atap yang
tidak terganggu oleh bingkai struktural memberi
ruang besar rasa keintiman. Dan lipatan tenda yang
curam memberikan tampilan luarnya yang kuat.
FLOOR PLAN
POTONGAN 1
DETAIL 1
DETAIL 2
Pertemuan M-5
FORM ACTIVE SISTEM
struktur membran

STRUKTUR KONSTRUKSI 4
BENTANG LEBAR

1
Learning Outcomes

Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa


akan mampu :
• Mahasiswa dapat mengetahui sistem
struktur membrane dan bahan yang
dipergunakan serta gaya-gaya yang
bekerja pada bidang

2
TENT STRUCTURE (STRUKTUR MEMBRAN)

Adalah berupa Struktur yang bekerja dengan memberikan gaya eksternal


yang menarik membran. (Schodek, 1998)

Salah satu cara untuk memberikan prategang pada membran adalah


dengan memberikan gaya jacking (dongkrak) yang cukup untuk tetap
menegangkan membran pada berbagai kondisi pembebanan yang mungkin
terjadi.

Prinsip kerja dari struktur membran prategang ini adalah mempertahankan


semua permukaan membran mengalami tarik dalam semua kondisi
pembebanan.

Konsep desain dan Struktur tenda membrane bergantung pada dua


kelengkungan agar dapat efisien menahan beban

3
4
PRINSIP TENT STRUCTURE

➢ Selalu mengalami gaya tarik


➢ Memerlukan struktur lain untuk mempertahankan bentuk permukaanya,
yaitu:
Rangka penumpu dalam yang kaku.
Prategang pada permukaan yang memberikan gaya eksternal yang
menarik membrane. Tekanan internal (apabila bentuknya volume tetutup
(pneumatic).

➢ Struktur tenda mempunyai kesamaan dengan jembatan gantung yaitu


didukung oleh tiang utama.

Tetapi ada juga yang menggunakan prinsip kabel sebagai penopangnya.

5
Struktur tenda terdiri dari membrane Tarik yang di dukung oleh struktur
lengkung (arch) ataupun tiang (masts) jenis struktur tenda di bagi 3

yaitu : Internal Masts, Ekasternal Mast, Internal Arch

6
7
➢ Struktur membran mampu menahan beban merata eksternal baik beban
vertical (air hujan, salju dll) maupun horizontal (angin, gempa dll).
Pada kondisi pembebanan secara vertikal yang merata, struktur bangunan
menerima beban dan mendistribusikannya secara two-way.
Elemen-elemen struktur garis ini kemudian menyalurkan beban secara aksial
menuju anker (angkur) atau pondasi bangunan dan kemudian ke tanah.

➢ Dengan memanfaatkan gaya tarik pada kabel struktur serta membran tenda,
beban eksternal dan beban sendiri struktur disalurkan ke kolom-kolom serta
kabel pendukung utama.

➢ Dalam struktur tenda, terjadi gaya-gaya tarik murni pada elemen kabel dan
membran. Dalam kondisi pembebanan secara vertikal, terjadi gaya tarik pada
kabel dan membran sedangkan pada kolom struktur terjadi gaya tekan.

➢ Penyaluran beban vertikal pada struktur membran relative kecil, karena


bentuknya yang memiliki perbedaan ketinggian pada penutupnya sehingga
bagian yang tinggi kemudian menstransfer bebannya ke bagian yang
lebih rendah. Oleh karena itu, dalam hal mendesain tenda, hal yang harus
diperhatikan adalah tinggi rendahnya permukaan penutup.
8
Teknik Pemasangan Sistem Struktur Membran Tenda
Proses konstruksi struktur tenda secara berurutan adalah :

1. Pemasangan pondasi dan penopang,


2. Penyusunan membran,
3. Pemasangan kabel dan elemen pendukung, penarikan dan penegangan,
serta pengevaluasian.

***Suatu bangunan dapat dikatakan menggunakan struktur tenda apabila melibatkan gaya jacking

pada strukturnya.***

9
Material
• Teflon
• Membrane fabric
Pertama dilakukan sebelum konstruksi adalah
proses pembuatan membran.
Membran dibuat dalam pabrik membran yang
terstandarisasi.

•Pada lembaran membran dicetak pola-pola yang


diinginkan menggunakan CNC (Computer Numerical
Controller) Plotter. CNC Plotter ini adalah plotter
yang dapat terhubung dengan CAD Program
sehingga cetakan dapat disesuaikan dengan desain.

• Membran dipotong menggunakan pemotong laser


dan dilengkapi dengan lubang-lubang tertentu
sesuai desain membran tersebut. Di samping itu,
dibuat pula joint atau sambungan khusus untuk
membran tersebut dengan menggunakan proses
produksi pabrik yang terstandarisasi.

•Membran Dan Kelengkapan Dikirim Ke Lokasi


Konstruksi.
10
11
Membrane

• Tensile Struktur

12
Membrane

• Movement Joint Antara Pergerakan


Membran dan Dinding

13
Membrane

• Movement Joint Antara Pergerakan


Membran dan Dinding

14
Klasifikasi Sistem Struktur Tenda

• Flying Mast 1 - Melayang

15
Klasifikasi Sistem Struktur Tenda

• Flying Mast 2 - Melayang

16
Klasifikasi Sistem Struktur Tenda

• Rangka
Penopang
Payung 2
Mesjid Nabawi

17
Klasifikasi Sistem Struktur Tenda

• Rangka
Penopang
Payung

18
Klasifikasi Sistem Struktur Tenda

• Tiang Penopang Diluar

19
Klasifikasi Sistem Struktur Tenda

• Klasifikasi
Tiang
Penyangga
Struktur
Membran

20
Klasifikasi Sistem Struktur Tenda

• Masjid Nabawi Madinah - Arab Saudi

21
Klasifikasi Sistem Struktur Tenda

22
Bentuk – bentuk tent
structure
➢ Tent systems with exterior support through
- Systems with simple saddle surface

➢ Tent systems with interior support through


- Additional anchor point in center

➢ Tent systems with interior arch for high point


construction
- 1 anchor point on each side
- 2 anchor point on each side
- 3 anchor point on each side

➢ Tent systems with 2 central arches for high point


construction
- One common base point
- Saparate base point
- Common base point

➢ Tent systems with supports and anchor points


alternating
- Systems with parallel arrangement of fixed points
- System with radial arrangementof fixed points
Tent systems with exterior support through

Systems with simple saddle surface


Tent systems with interior support through

Additional anchor point in center


Tent systems with interior arch for high point construction

2 3
1

1 anchor point on each side

2 anchor point on each side

3 anchor point on each side


Tent systems with 2 central arches for high point construction

3
2
1

One common base point

Saparate base point

Common base poinr


Tent systems with supports and anchor points alternating

Systems with parallel


arrangement of fixed points

System with radial


arrangementof fixed
points
Direct construction systems for high points
Direct construction systems for high points
Klasifikasi
Sistem Struktur
Tenda

31
Klasifikasi Sistem Struktur Tenda

• Membran
and Cable
Net

32
Klasifikasi Sistem Struktur Tenda

• Membran
and Cable
Net

33
Contoh

• Membran
dalam
Lanskap

34
Contoh

• Membran
dengan
efek
cahaya
dari air

35
• Penanganan Sistem Akustika pada
Membran

36
• Struktur Permukaan Bidang Aktif

37
DETAIL JOINT

38
HUBUNGAN MEMBRAN –
MEMBRAN

Sambungan membran

dibagi menjadi dua kategori, yaitu:


• Sambungan permanen (permanent joints),
contohnya : welded seams (las), combination seams, sewn seams(jahit), dan glued seams
• Sambungan sementara / dapat digunakan kembali (temporary joints),
contohnya : clamping plates (plat penjempit) and keder rail joints, looped and laced joints
HUBUNGAN TEPI MEMBRAN

Flexible edge

Stiff edge

Gaya pada permukaan membran disalurkan ke elemen struktur pendukung melalui


tepian membran. Tipe tepi membran ini terdiri dari :
• Flexible edge : jika elemen tepi berbentuk garis melengkung ke arah jangkar. Yang
termasuk flexible edge adalah webbing edge, rope edge, rope edge with webbing,
clamping plate hung from rope.
• Stiff edge: jika elemen tepi berbentuk garis lurus dan kaku. Yang termasuk dalam
stiff edge adalah tube edge, clamping plate edge, clamping plate edge with brackets,
tubular edge with lacing
HUBUNGAN SUDUT MEMBRAN

Hubungan sudut dengan clamp plate

Hubungan sudut dengan loop cable

Sudut membran diantara 2 sisi membran dijangkarkan melalui plat


logam yang mengalirkan gaya dari membran ke elemen struktur
pendukung.
TENT STRUCTURE
Form Active Structure System
DEFINISI
Menurut Schodek, 1998,
Struktur Tenda
(Tent System)
adalah struktur membran yang bekerja dengan memberikan gaya eksternal
yang menarik membran.

Membran : Struktur permukaan fleksibel tipis yang memikul beban dengan mengalami tegangan tarik
Struktur Membran : Alternatif untuk struktur bentang lebar yang diterapkan untuk penutup atap bangunan
KARAKTERISTIK
Karakteristik

KELEBIHAN KELEMAHAN
 Struktur ini bisa digunakan untuk membuat  Sangat peka terhadap efek
bentukan-bentukan mulai dari yang aerodinamika sehingga mudah
sederhana sampai yang kompleks mengalami getaran dan tidak dapat
menahan beban vertikal
 Tahan terhadap temperatur ekstrim
 Struktur Fabric memiliki kekakuan
 Bentuk konstruksi yang menarik yang sedikit atau tidak ada.
 Sifat disesuaikan untuk memenuhi
persyaratan tertentu -tidak mudah  Hilangnya ketegangan berbahaya bagi
terbakar, tahan terhadap sinar UV, buram stabilitas struktur dan jika tidak
untuk transparan, membersihkan diri, dll dipelihara secara teratur akan
menyebabkan kegagalan struktur.
 Hal ini dapat mencakup rentang lebih dari
15 meter jika diperkuat dengan anyaman
kain atau kabel.  Susah untukmengendalikan air dari
struktur sistem terbuka.
SISTEM PEMBEBANAN
dan
GAYA YANG BEKERJA
SISTEM PEMBEBANAN
Mekanisme pikul
beban utama
pada struktur
membran adalah
tegangan tarik,
yang dibantu
oleh gaya
tegangan geser
Untuk tangensial.
menstabilkan
membran dapat
digunakan rangka
penumpu dalam
yang kaku
ataupun pra-
tegang pada
permukaan
membran.
JENIS-JENIS
STRUKTUR TENDA
1. Internal Masts. Tiang
terdapat didalam
membran,dimana tiang
menompang membran.

2. Internal Arch. Tidak


menggunakan tiang, tetapi
menggunakan struktur JENIS-JENIS
lengkung untuk STRUKTUR
menompang membran
TENDA

3. External Masts.
Menggunakan tiang terapi
untuk di topang pada
tengah membran namun
di ujung tepinya.
1. Internal Masts,Tiang
penyangga menopang di
tepi tanda dengan
percabangan yang
menyatu di titik tiang
utama.
JENIS-JENIS
2. External Masts,dengan STRUKTUR
kabel suspensi tiang TENDA
penyangga terletak di tepi
dan pembagian beban YANG MENGGUNAKAN
PRINSIP KABEL UNTUK
seperti pada kabel dengan
MENOPANGNYA
menggunakan kabel
suspensi.

3. Interior Masts,kabel
suspensi di bawah pabric.
1. Saddle Roof

JENIS-JENIS
2. Mast Supported
STRUKTUR
TENDA
BERDASARKAN
BENTUK STRUKTUR
3. Arch Supported
Roof
Saddle Roof

Potongan proyek yang menunjukkan atap


panggung terselip di bawah atap auditorium
Memiliki empat atau lebih
sistem titik ketika kain
Beyond The Way of ditarik antara satu set titik
Spider
tinggi dan rendah bergantian

Atap berbentuk pelana penutup


panggung bersarang di bawah atap
auditorium proyek. bingkai dan kabel
yang menahan mereka kembali
terlihat jelas, dengan kabel radial yang
membentuk unit tenda. tripod sudut,
masing-masing terdiri dari tiang
vertikal dan dua kabel miring,
Rencana atap, diambil langsung dari gambar dihubungkan ke jangkar beton yang
kerja rekayasa struktural, menggambarkan naik dari air
konfigurasi atap dan komponennya
Mast Supported

Struktur yang didukung


Bukaan biasanya dihindari atau elips.
kain yang memanjang dari bagian atas tiang biasanya memiliki satu
bukaan biasanya dijahit dan atau kadang-kadang
membutuhkan pola beberapa puncak yang
didukung oleh tiang-tiang
interior atau perimeter

Kain melekat pada tiang


Struktur yang didukung tiang juga interior dengan koneksi
dapat didukung oleh bangunan khusus biasanya cincin bale
yang berdekatan. puncak struktur
yang didukung tiang ditentukan atau loop kabel
oleh desain dan bagaimana kain
dilekatkan

Sistem tiang yang didukung cocok


untuk atap bentang panjang
Arch Supported
Salah satu metode yang Roof
secara signifikan
mengurangi efek ini adalah Digunakan sebagai elemen
dengan mengikat atau
menahan poin sepanjang pendukung utama dan
akord lengkungan untuk lengkungan silang digunakan
mengurangi deformasi untuk stabilitas lateral
besar awal akord
Perbedaan besar antara
garis dorong dan geometri
Panjang tekuk akord lengkung juga dapat dikurangi dengan discretely atau utama akan menghasilkan
terus menerus mendukung chord dengan elemen tegangan atau sistem yang
momen lentur besar yang
terdiri dari kabel atau membran
pada gilirannya
menghasilkan perubahan
besar dalam bentuk dan
tekanan tinggi di bagian
akord lengkung.

Tipe Tipe Arch Supported berdasarkan kendala fisik dan ergonomis


KOMPONEN UTAMA & SUBSISTEM
UNTUK STRUKTUR TENDA
Sebuah Membran
Luar
Membran luar dari struktur
tenda meliputi Frame dan
membawa beban terutama
melalui ketegangan
(meskipun tidak membawa
kompresi juga)

Fungsi membran ini adalah


untuk melindungi interior
dari kondisi luar dan untuk
mentransfer beban ke
kerangka.
Bingkai - Frame

Aadalah apa membran luar


tipis melekat.

Jenis frame konstruksi yang


digunakan bervariasi antara
berbagai jenis tenda.

Frame dapat terdiri dari


tiang memanjang kaku yang
mentransfer beban mirip
dengan kolom atau dapat
terdiri dari batang fleksibel
yang mentransfer beban
mirip dengan lengkungan
Sistem Anchorage
Sistem anchorage dari tenda
biasanya terdiri dari tab
(melekat membran)
yangmelekat dengan kait untuk
taruhannya.

Taruhannya kemudian berlabuh


ke dalam tanah.

Beberapa tenda menggunakan


tali yang melekat pada tiang
yang pada gilirannya berlabuh ke
tanah menggunakan taruhannya.

Beberapa komponen lain dari


tenda mungkin resleting yang
menyediakan pintu masuk
non!kaku ke tenda, atau layar
yang memungkinkan pandangan
ke luar
KELENGKUNGAN
KELENGKUNGAN (BENTUK PERMUKAAN)
DETAIL
MATERIAL
di golongkan menjadi 3 kategori
PVC
(Poly Vinyl Chloride)
bahan dari serat polyester
yang sangat tinggi yang
melindungi kedua lapisan
membrane PVC terutama
dari sinar matahari sehingga
daya gunanya bisa lebih
lama. Kemudian PVC ini
biasa dilapisi semacam
Polyvinylidene (PVDF).

PVC mampu bertahan


selama 20 tahun. Kemudian
Transparansi bahan
membran bagian dalam
dapat mencapai lebih dari
50%
PTFE
(Poly Tetra Fluoride
Ethylene)
Kain fiberglass yang dilapisi
dengan
politetrafluoroetilena
(PTFE).

Merupakan Fabric
Arsitektur paling tahan lama
yang tersedia saat ini.
Dimana mampu bertahan
hingga 30 tahun. Kemudian
memiliki Transparansi bahan
yaitu 10% -22%
ETFE
(Ethylene Tetra
Fluoride Ethylene)
Bahan membran ETFE tidak
memiliki inti kain dan hanya
terdiri dari film ETFE.
Materi yang tergandung
dalam ETFE ini memiliki
bahan kimia yang baik
sehingga tidak diperlukan
perlindungan yang khusus
untuk permukaannya. ETFE
mampu bertahan antara 20-
30 tahun. Memiliki
transparansi sekitar 95%
CONTOH
Jeddah Sports Hall
Masjid Al Nabawi
Masjid Agung Jawa Tengah
VECTOR-ACTIVE STRUCTURE
SYSTEMSSit Dolor Amet

AGUS NUGROHO
Vector-Active Structure Systems
Flat Truss Curved Truss Space Truss
Systems Systems Systems
Flat Truss Systems
Adalah Susunan elemen2 linier
yg membentuk segitiga atau
kombinasi segitiga yg secara
keseluruhan berada di dalam
satu bidang tunggal . Beban
luar yg bekerja harus berada di
titik2 sambungan dengan arah
sambungan harus sebidang
dengan bidang struktur
tersebut
Gaya Pada Flat Truss
Gaya Pada Flat Truss
Aplikasi Design
Curved Truss Systems
Adalah Susunan elemen2
linier yg membentuk segitiga
atau kombinasi segitiga yg
secara keseluruhan berada di
dalam satu bidang tunggal
yang dikombinasikan secara
linier dan membentuk
budang lengkung.
Susunan Flat Truss yang membentuk
Curved truss
Macam - macam
Curved Truss
Design
Curved Truss
Space Truss
Systems
Pengertian Space Frame
Pengertian Space Frame
Gaya pada Space Truss
Gaya pada Space Truss
Gaya pada Space Truss
Gaya pada Space Truss
Gaya pada Space Truss
Gaya pada Space Truss
SISTEM MERO
SISTEM UNISTRUD
SISTEM OKTAPLAT
SISTEM SPACE DECK
MACAM-MACAM
JOIN SISTEM
RANGKA RUANG
Flat Truss System
Struktur dan Konstruksi 4

3TB05
Flat truss / Plane Truss / rangka batang
bidang merupakan model struktur yang

FLAT TRUSS
terdiri atas batang-batang yang dihubungkan
hanya pada ujung-ujungnya dan
direncanakan agar dapat menyalurkan gaya-
gaya ke tumpuan yang ada secara efisien.
Terdapat dua bentuk dasar dari plane truss,
yaitu:

The Power of PowerPoint | thepopp.com 2


Pitched truss atau common truss
dapat dibedakan dari bentuk segitiganya.
tipe ini sering digunakan untuk konstruksi
atap. beberapa tipe truss ini dinamai sesuai
dengan web configuration nya. ukuran
elemen dan web configuration ditentukan
berdasarkan bentang, beban dan spasi.

3
SYSTEM PEMBEBANAN

◼ Batang-batang disusun membentuk ◼ Setelah dibebani, akan terjadi deformasi


segitiga tertutup dengan hubungan perpindahan titik arah X atau arah Y (dx dan
batang adalah sendi dy), (2 degree of freedom) atau batang
mengalami perubahan panjang
◼ Beban yang bekerja adalah beban
◼ Gaya batang yg terjadi hanya gaya Aksial,
titik, bisa pada arah X (Px) atau Y
gaya yg bekerja sejajar sumbu batang (Tarik
(Py)
atau Tekan atau Nol)

4
KARAKTERISTIK

◼ Bentuk 2D segitiga

◼ Terdapat gaya Tarik dan gaya desak

◼ Tidak terjadi gaya geser dan momen

◼ Beban-beban yang bekerja dan reaksi-reaksi tumpuan berupa


gaya-gaya terpusat yang bekerja pada titik-2 buhul (joint)

◼ Sumbu sumbu bertemu pada satu titik joint

◼ Batang batang saling terhubung pada joint dengan hubungan


sendi.

5
Jenis – Jenis Flat Truss
Struktur dan Konstruksi 4
1. Prat Truss 4. Queen Post Truss

3. King Post Truss

2. Vierendeel Truss 5. Town Lattice truss

7
The Power of PowerPoint | thepopp.com 8
APLIKASI PADA BANGUNAN
Jembatan Brooklyn, new York, AS. 1825 m. dibangun 1869 hingga
1883
APLIKASI PADA BANGUNAN
Aircraft Hangars Rubb UK
Curved Truss System
Struktur dan Konstruksi 4

3TB05
CURVED
TRUSS
SYSTEM
Merupakan kombinasi dari struktur rangka batang rata yang
membentuk lengkungan. Sistem struktur rangka bentang
lengkung ini sering disebut juga system fire work. System ini
dapat mendukung beban atap sampai dengan bentang 75meter,
seperti pada hangar bangunan pesawat, stadion olahraga,
bangunan pabrik, dll.

Curved Truss System 12


CIRI - CIRI
◼Dengan penataan bidang lengkung tunggal atau ganda dihasilkan penyaluran
gaya-gaya yang sempurna, sehingga penggabungan penyaluran beban dan
mekanisme penahan tegangan dapat dibentuk.

◼Mekanisme penyaluran beban: karena beban mati meningkat, maka batas


kelayakan dapat dijangkau, bentuk-bentuk arah, shell, rangka (frame) dapat
dirancang sebagai system rangka (truss).

Curved Truss System 13


A. DISLOKASI LATERAL C. PERUBAHAN
PADA TITIK DASAR SUDUT PROFIL

B. TITIK PUNCAK D. LENTUR TEKUK


MENURUN PADA SISI-SISINYA

DEFORMASI KRITIS
PROFIL PENYALURAN GAYA:
PENGAKU PENYALURAN
GAYA PADA RANGKA TRUSS 15
Jenis – Jenis Curved Truss
Struktur dan Konstruksi 4
SISTEM
RANGKA
TRUSS UNTUK
BIDANG
LENGKUNG
TUNGGAL
SISTEM RANGKA TRUSS UNTUK BIDANG LENGKUNG GANDA

TIGA PERMUKAAN EMPAT PERMUKAAN

18
SISTEM RANGKA
TRUSS UNTUK
BIDANG BOLA
19
APLIKASI PADA BANGUNAN
.
Kresge Auditorium 48 Massachusetts Avenue, Cambridge, Massachusetts.
APLIKASI PADA BANGUNAN
Oita Bank Dome, Sport Station - Japan
Struktur Kresge Museum

Struktur Oita Bank Dome

The Power of PowerPoint | thepopp.com 22


The Power of PowerPoint | thepopp.com
23

JOINT SYSTEM
MATERIAL

The Power of PowerPoint | thepopp.com 24


TERIMA
KASIH
...
Vector Active
Structure System
Curved Truss System
(rangka batang lengkung)
2. Curved Truss System
(rangka batang lengkung)

Merupakan kombinasi dari struktur rangka


batang rata yang membentuk lengkungan.
Sistem struktur rangka bentang lengkung ini
sering disebut juga sistem frame work. Sistem
ini dapat mendukung beban atap smpai
dengan bentang 75 meter, seperti pada
hanggar bangunan pesawat, stadion olah raga,
bangunan pabrik, dll.
Design of Curved Truss
Modeling Curved Truss
Pengaplikasian Curved Truss
1. Untuk Jembatan
Pengaplikasian Curved Truss
2. Untuk Struktur Rangka Atap
Contoh Bangunan
Curved Truss System
“ Arched Bamboo”

Dinamakan “Arched Bamboo” karena


strukturnya seluruhnya berbahan bambu dan
tanah.
Lokasi : Chiang Mai, Thailand
Fungsi : Balai / Aula Olahraga
Ukuran: Sepanjang 17 meter membentang di aula
782 meter2
Konsep Desain

Atap tiga tingkat ditutupi secara eksternal


dalam sirap. Garis atap menyapu dimaksudkan
untuk mengingatkan pada kuncup bunga lotus,
simbol kemurnian dalam agama Budha.
Interior
Potongan Struktur
Kelebihan & Kekurangan
Curved Truss System

Kelebihan Kekurangan

• Memperkecil gaya lendutan • Harga proses pembangunannya


• Ruangan terasa lebih luas lebih mahal
• Sirkulasi udara lebih baik • Lebih susah dibangun, sehingga
• Tidak kuat menahan beban lateral proses pembangunan lebih lama
Vector Active
Structure System
Space Truss System
(rangka batang ruang)
3. Space Truss System
• Susunan elemen-elemen linear yang membentuk (rangka batang ruang)
segitiga atau kombinasi segitiga yang secara
keseluruhan membentuk volume 3 dimensi
(ruang). Sering disebut juga sebagai space
frame.
• Space frame atau sistem rangka ruang adalah
sistem struktur rangka tiga dimensi yang
membentang dua arah, di mana batang-
batangnya hanya mengalami gaya tekan atau
tarik saja.
• Struktur rangka ruang merupakan susunan
modul yaang diatur dan disusun berbalikan
antara modul satu dengan modul lainnya
sehingga gaya-gaya yang terjadi menjalar
mengikuti modul-modul yang tersusun. Modul
ini satu sama lain saling mengatkan, sehingga
sistem struktur ini tidak mudah goyah
Ragam Struktur Space Truss Frame
( berdasarkan kelengkungan )

Flat Cover Barrel Vaults Spherical Domes


Hasil gubahan dari struktur planar. Jenis space-frame yang memiliki Bentuk kubah ini membutuhkan
Bidangnya disusun melalui batang potongan diagonal dari suatu modul tetrahedral atau piramid
horizontal dan gaya lateralnya lengkungan sederhana. Sehingga, disertai dukungan tambahan dari
disokong oleh batang diagonal tidak membutuhkan modul struktur membran (kulit)
tetrahedral atau piramid sebagai
bagian pendukungnya.
Ragam Struktur Space Truss Frame
( berdasarkan jumlah bidang datar )

Single Layer Double Layer Triple Layer


Seluruh elemen disusun dalam satu Setiap elemen dikelompokkan Setiap elemen ditempatkan dalam
permukaan dalam dua lapisan (bidang) paralel tiga lapisan parallel, yang
dengan nilai jarak antarlapisan dihubungkan batang diagonal.
tertentu. Batang diagonal
menghubungkan titik-titik dari
kedua lapisan dengan arah berbeda.
Double Layer Grids
Double layer grids merupakan sistem grid space-frame yang dalam bentukannya, menghasilkan dua permukaan bidang,
yaitu pada bagian atas dan bagian bawah dari struktur space-frame tersebut. Double layer grids terbentuk melalui 4
macam bentuk dasar antara lain:

1. Rangka berkisi-kisi planar (Planar latticed Truss)


2. Prisma Segi Tiga 4. Tetrahedral dan Oktahedral

3. Prisma Segi Empat 5. Bentuk-bentuk baru dapat diciptakan dengan meneraokan


variasi terhadap bentuk-bentuk dasar space-frame
Contoh Bangunan
Heydar Aliyev Center
Space Truss System

Biography
Architect Almamater :
Nama : Dame Universitas Amerika
Zaha Beirut
( Architectural
Mohammad
Association School of
Hadid
Architecture )

Arsitek : Zaha Hadid


Main Kontraktor : DIA Holding Lahir : Baghdad, Meninggal : 31
Lokasi : Baku, Azerbajian Irak 31 Oktober Maret 2016,
1950 Miami, Florida,
Pemilik : Pemerintah Provinsi Riau
A. S.
Mulai dibangun : Oktober 2009
Selesai : 10 May 2012
Luas : 11 hektar
Fungsi : Ruang Pamer, Museum, Auditorium
Sistem Struktur

Struktur utama bangunan ini


menggunakan perpaduan dari beton bertulang,
struktur rangka baja dan balok komposit dan dek.
Space framenya sandiri terdiri dari sistem
sambungan tabung baja khusus.
Lokasi bangunan ini dekat dengan
pabrik pengolahan minyak sehingga memiliki
polusi udara yang cukup berat dan sementara itu
desain cladding (dinding) menggunakan warna
putih, karena itu mereka memfokuskan pada
material yang mudah di bersihkan. Dinding
cladding-nya adalah dinding dengan sistem
curtainwall yang terdiri dari panel yang di buat
khusus menyesuaikan bentuk organik bangunan.
Material

• GFRP ( Glass fiber reinforced plastic ) adalah material


komposit yang terbuat dari polimerplastik diperkuat
dengan serat kaca. GFRP ini umumnya digunakan
dalam cladding pesawat, otomotif, kelautan, dan industri
konstruksi.
• Sedangkan GFRC ( glass fiber reinforced concrete )
adalah Polimer beton diperkuat dengan serat kaca.
Dibuat dalam bentuk panel.

Panel-panel ini terbuat dari lapisan beton semen


putih dengan butiran halus, di perkuat dengan alas serat
kaca. Setiap panel bisa di cetak secara individual ke dalam
bentuk lengkungan sesuai keinginan. Material ini tahan
debu, tahan lama, bisa digunakan untuk konstruksi ringan,
dan rendah perawatan
GFRC adalah beton di mana tidak dibutuhkannya
tulangan baja sehingga terhidar dari masalah korosif
Potongan Struktur
Potongan Zonasi Struktur
Kelebihan & Kekurangan
Space Truss System

Kelebihan Kekurangan

• lebih kuat daripada system flat truss • Harga proses pembangunannya


dan curved truss, karena pembagian lebih mahal
bebannya lebih banyak • Lebih susah dibangun, sehingga
• Bisa menyembunyikan system proses pembangunan lebih lama
ulitilitas diantara strukturnya
Vector Active
Structure System
Flat Truss System
(rangka batang bidang / tegak)
Vector Active FR
Structure System
Adalah sebuah struktur yang menyalurkan
gaya eksternal dari susunan antara unsur tekan dan
unsur tarik yang menerus, seperti struktur rangka
batang. Susunan tersebut pada umumnya terdiri atas
batang-batang yang membentuk segitiga itu
merupakan bidang tertutup di semua sisi.
Keseluruhan membentuk struktur yang kokoh dan
statis tertentu. Struktur ini dapat membentuk struktur
secara 2 dimensi (bidang) dan 3 dimensi (ruang).
Jenis – Jenis Vector Active Structure :
1. Flat Truss System (Sistem kuda-kuda rangka
datar tegak)
2. Curved Truss System (Sistem kuda-kuda rangka
lengkung)
3. Space Truss System (Sistem kuda-kuda rangka
ruang)
Ciri dan Karakteristik
Vector Active Structure

• Terdiri atas bagian-bagian konstruksi tekan dan tarik.


• Tersusun dengan suatu pola dan merupakan sistem yang multi komponen.
• Dipersatukan dalam system sambungan sendi (hinged joint).
• Membentuk mekanisme penyaluran gaya dan pemindahan beban pada jarak
yang besar tanpa pendukung di tengah.
• Merupakan susunan dari segitiga yang terdiri atas elemen-elemen garis lurus
membentuk segitiga-segitiga.
• Sudut terbaik 45o – 60o terhadap arah gaya, yg dapat menyalurkan gaya dgn
efektif pada gaya-gaya bervektor kecil.
• Mekanismenya tidak hanya bagi system rangka (truss), tetapi segala bentuk
menyalurkan gaya dan dapat memberikan ruang terbuka (open space)
• Dapat menyalurkan gaya – gaya dalam arah bidang melengkung
Pembebanan

Karena susunan segitiga dari batang-batang adalah bentuk yang


stabil, maka sembarang susunan segitiga juga membentuk struktur
stabil dan kaku. Untuk rangka batang yang hanya memikul beban
vertikal. Pada batang tepi atas umumnya timbul gaya tekan, dan
pada batang tepi bawah umumnya timbul gaya tarik. Gaya tarik
atau tekan ini dapat timbul pada setiap batang, yang mungkin saja
terjadi pola berganti tarik dan tekan. Hanya gaya tarik atau tekan
yang timbul di dalam batang pada rangka batang yang setiap
batangnya dihubungkan secara sendi apabila beban-beban hanya
bekerja pada titik-titik hubung.
Penyaluran Gaya

Gaya tekan dan gaya tarik bekerja dalam masing-masing batang


untuk saling menyeimbangkan. Batang tarik menahan gaya
tekan agar tidak berpindah tempat. Batang tarik berfungsi
Penyaluran gaya dengan batang tekan. Untuk Batang tepi atas
akan turun akibat beban membuat batang tetap pada tumpuan
tempatnya.maupun berat sendiri sehingga batang tepi bawah harus
mengikat pasangan batang. Penyaluran gaya dengan batang tarik
tepi atas untuk menahan pergeseran. Batang tepi atas akan turun
akibat dari beban dan berat sendiri yang tersalur ke batang tekan
tengah sehingga batang tepi bawah harus menahan tarikan akibat
penuruan tersebut.
1. Flat Truss System
(rangka batang bidang / tegak)
Flat Truss System adalah susunan elemen-elemen
linear yang membentuk segitiga atau kombinasi
segitiga yang secara keseluruhan berada di dalam
satu bidang tunggal. Elemen dan joint berada dalam
suatu bidang 2 dimensi. terdapat dua bentuk dasar
dari flat truss, yaitu:
• pitched truss atau common truss, dapat
dibedakan dari bentuk segitiganya.
• parallel chord truss atau flat truss, biasanya
digunakan untuk konstruksi lantai.
• kombinasi dari dua bentuk tersebut adalah
truncated truss, digunakan pada konstruksi hip
roof.
Tipe – Tipe
Flat Truss System
1. Pratt Truss

Didesain menggunakan balok vertikal untuk memikul tekan dan balok horizontal untuk
memikul tarik. bentuk ini masih dipertahankan sejak masih digunakan material kayu hingga kini
baja/besi.

2. Vierendeel Truss

Letak elemennya tidak membentuk segitiga melainkan membentuk bukaan segi empat, dan
merupakan frame dengan joint jepit yang mampu mentransfer bending moment.
Tipe – Tipe
Flat Truss System
3. King Post Truss

Terdiri dari dua tumpuan dengan sudut tertentu yang bertumpu pada tumpuan vertikal

4. Queen Post Truss

Adanya balok horizontal. truss tipe ini hanya cocok untuk bentang pendek.

5. Town’s Lattice Truss

Alternatif Jembatan kayu besar


Penyaluran Gaya

Pada konstruksi rangka batang pada bidang datar gaya-gaya yang bekerja
disalurkan pada dua arah saja, yaitu pada masing-masing tumpuan. Dalam konstruksi atap,
misalnya kuda-kuda disatukan dengan peran (gording), namun gaya yang bekerja secara
vertikal tetap berlaku pada masing-masing kuda-kuda. Kuda-kuda yang telah disatukan
dengan adanya peran ini tidak saling berhubungan dan menyatu, berarti tidak membagikan
gaya pada semua kuda-kuda yang ada dan tidak bisa menerima gaya horizontal oleh angin.
Jika konstruksi atap tersebut diperkuat dengan suatu konstruksi rangka batang
persegi panjang ditengah atau di pidang atapnya, kuda-kuda ini akan menyeber gaya
dibebani lebih seragam dan gaya horizontal dapat diterima pula.
Kelebihan & Kekurangan
Flat Truss System

Kelebihan Kekurangan

• Struktur lebih ringan • Beban yang ditahan lebih sedikit


• Strukturnya kaku dibandingkan dengan vector active
• Strukturnya lebih efisien lainnya
• Strukturnya kaku, tidak bisa menahan
getaran
Contoh Bangunan
Flat Truss System
Stadion Utama Riau

Nama lain : Stadion PON XVIII


Lokasi : Pekanbaru, Riau, Indonesia
Pemilik : Pemerintah Provinsi Riau
Mulai dibangun : Oktober 2009
Selesai : 2012
Struktur penyokong konstruksi stadion menggunakan King Cross melengkung, dengan menggunakan baja WF yang
dibuat Cross Beam dengan sistem welded, dimana proses ini sangat customize dan tidak setiap fabrikator baja bisa
menangani struktur ini.
Vector Active
Structure System
Vector Active FR
Structure System
Adalah sebuah struktur yang menyalurkan
gaya eksternal dari susunan antara unsur tekan dan
unsur tarik yang menerus, seperti struktur rangka
batang. Susunan tersebut pada umumnya terdiri atas
batang-batang yang membentuk segitiga itu
merupakan bidang tertutup di semua sisi.
Keseluruhan membentuk struktur yang kokoh dan
statis tertentu. Struktur ini dapat membentuk struktur
secara 2 dimensi (bidang) dan 3 dimensi (ruang).
Jenis – Jenis Vector Active Structure :
1. Flat Truss System (Sistem kuda-kuda rangka
datar tegak)
2. Curved Truss System (Sistem kuda-kuda rangka
lengkung)
3. Space Truss System (Sistem kuda-kuda rangka
ruang)
Ciri dan Karakteristik
Vector Active Structure

• Terdiri atas bagian-bagian konstruksi tekan dan tarik.


• Tersusun dengan suatu pola dan merupakan sistem yang multi komponen.
• Dipersatukan dalam system sambungan sendi (hinged joint).
• Membentuk mekanisme penyaluran gaya dan pemindahan beban pada jarak
yang besar tanpa pendukung di tengah.
• Merupakan susunan dari segitiga yang terdiri atas elemen-elemen garis lurus
membentuk segitiga-segitiga.
• Sudut terbaik 45o – 60o terhadap arah gaya, yg dapat menyalurkan gaya dgn
efektif pada gaya-gaya bervektor kecil.
• Mekanismenya tidak hanya bagi system rangka (truss), tetapi segala bentuk
menyalurkan gaya dan dapat memberikan ruang terbuka (open space)
• Dapat menyalurkan gaya – gaya dalam arah bidang melengkung
Pembebanan

Karena susunan segitiga dari batang-batang adalah bentuk yang


stabil, maka sembarang susunan segitiga juga membentuk struktur
stabil dan kaku. Untuk rangka batang yang hanya memikul beban
vertikal. Pada batang tepi atas umumnya timbul gaya tekan, dan
pada batang tepi bawah umumnya timbul gaya tarik. Gaya tarik
atau tekan ini dapat timbul pada setiap batang, yang mungkin saja
terjadi pola berganti tarik dan tekan. Hanya gaya tarik atau tekan
yang timbul di dalam batang pada rangka batang yang setiap
batangnya dihubungkan secara sendi apabila beban-beban hanya
bekerja pada titik-titik hubung.
Penyaluran Gaya

Gaya tekan dan gaya tarik bekerja dalam masing-masing batang


untuk saling menyeimbangkan. Batang tarik menahan gaya
tekan agar tidak berpindah tempat. Batang tarik berfungsi
Penyaluran gaya dengan batang tekan. Untuk Batang tepi atas
akan turun akibat beban membuat batang tetap pada tumpuan
tempatnya.maupun berat sendiri sehingga batang tepi bawah harus
mengikat pasangan batang. Penyaluran gaya dengan batang tarik
tepi atas untuk menahan pergeseran. Batang tepi atas akan turun
akibat dari beban dan berat sendiri yang tersalur ke batang tekan
tengah sehingga batang tepi bawah harus menahan tarikan akibat
penuruan tersebut.
1. Flat Truss System
(rangka batang bidang / tegak)
Flat Truss System adalah susunan elemen-elemen
linear yang membentuk segitiga atau kombinasi
segitiga yang secara keseluruhan berada di dalam
satu bidang tunggal. Elemen dan joint berada dalam
suatu bidang 2 dimensi. terdapat dua bentuk dasar
dari flat truss, yaitu:
• pitched truss atau common truss, dapat
dibedakan dari bentuk segitiganya.
• parallel chord truss atau flat truss, biasanya
digunakan untuk konstruksi lantai.
• kombinasi dari dua bentuk tersebut adalah
truncated truss, digunakan pada konstruksi hip
roof.
Tipe – Tipe
Flat Truss System
1. Pratt Truss

Didesain menggunakan balok vertikal untuk memikul tekan dan balok horizontal untuk
memikul tarik. bentuk ini masih dipertahankan sejak masih digunakan material kayu hingga kini
baja/besi.

2. Vierendeel Truss

Letak elemennya tidak membentuk segitiga melainkan membentuk bukaan segi empat, dan
merupakan frame dengan joint jepit yang mampu mentransfer bending moment.
Tipe – Tipe
Flat Truss System
3. King Post Truss

Terdiri dari dua tumpuan dengan sudut tertentu yang bertumpu pada tumpuan vertikal

4. Queen Post Truss

Adanya balok horizontal. truss tipe ini hanya cocok untuk bentang pendek.

5. Town’s Lattice Truss

Alternatif Jembatan kayu besar


Penyaluran Gaya

Pada konstruksi rangka batang pada bidang datar gaya-gaya yang bekerja
disalurkan pada dua arah saja, yaitu pada masing-masing tumpuan. Dalam konstruksi atap,
misalnya kuda-kuda disatukan dengan peran (gording), namun gaya yang bekerja secara
vertikal tetap berlaku pada masing-masing kuda-kuda. Kuda-kuda yang telah disatukan
dengan adanya peran ini tidak saling berhubungan dan menyatu, berarti tidak membagikan
gaya pada semua kuda-kuda yang ada dan tidak bisa menerima gaya horizontal oleh angin.
Jika konstruksi atap tersebut diperkuat dengan suatu konstruksi rangka batang
persegi panjang ditengah atau di pidang atapnya, kuda-kuda ini akan menyeber gaya
dibebani lebih seragam dan gaya horizontal dapat diterima pula.
Kelebihan & Kekurangan
Flat Truss System

Kelebihan Kekurangan

• Struktur lebih ringan • Beban yang ditahan lebih sedikit


• Strukturnya kaku dibandingkan dengan vector active
• Strukturnya lebih efisien lainnya
• Strukturnya kaku, tidak bisa menahan
getaran
Contoh Bangunan
Flat Truss System
Stadion Utama Riau

Nama lain : Stadion PON XVIII


Lokasi : Pekanbaru, Riau, Indonesia
Pemilik : Pemerintah Provinsi Riau
Mulai dibangun : Oktober 2009
Selesai : 2012
Struktur penyokong konstruksi stadion menggunakan King Cross melengkung, dengan menggunakan baja WF yang
dibuat Cross Beam dengan sistem welded, dimana proses ini sangat customize dan tidak setiap fabrikator baja bisa
menangani struktur ini.
2. Curved Truss System
(rangka batang lengkung)

Merupakan kombinasi dari struktur rangka


batang rata yang membentuk lengkungan.
Sistem struktur rangka bentang lengkung ini
sering disebut juga sistem frame work. Sistem
ini dapat mendukung beban atap smpai
dengan bentang 75 meter, seperti pada
hanggar bangunan pesawat, stadion olah raga,
bangunan pabrik, dll.
Design of Curved Truss
Modeling Curved Truss
Pengaplikasian Curved Truss
1. Untuk Jembatan
Pengaplikasian Curved Truss
2. Untuk Struktur Rangka Atap
Contoh Bangunan
Curved Truss System
“ Arched Bamboo”

Dinamakan “Arched Bamboo” karena


strukturnya seluruhnya berbahan bambu dan
tanah.
Lokasi : Chiang Mai, Thailand
Fungsi : Balai / Aula Olahraga
Ukuran: Sepanjang 17 meter membentang di aula
782 meter2
Konsep Desain

Atap tiga tingkat ditutupi secara eksternal


dalam sirap. Garis atap menyapu dimaksudkan
untuk mengingatkan pada kuncup bunga lotus,
simbol kemurnian dalam agama Budha.
Interior
Potongan Struktur
Kelebihan & Kekurangan
Curved Truss System

Kelebihan Kekurangan

• Memperkecil gaya lendutan • Harga proses pembangunannya


• Ruangan terasa lebih luas lebih mahal
• Sirkulasi udara lebih baik • Lebih susah dibangun, sehingga
• Tidak kuat menahan beban lateral proses pembangunan lebih lama
3. Space Truss System
• Susunan elemen-elemen linear yang membentuk (rangka batang ruang)
segitiga atau kombinasi segitiga yang secara
keseluruhan membentuk volume 3 dimensi
(ruang). Sering disebut juga sebagai space
frame.
• Space frame atau sistem rangka ruang adalah
sistem struktur rangka tiga dimensi yang
membentang dua arah, di mana batang-
batangnya hanya mengalami gaya tekan atau
tarik saja.
• Struktur rangka ruang merupakan susunan
modul yaang diatur dan disusun berbalikan
antara modul satu dengan modul lainnya
sehingga gaya-gaya yang terjadi menjalar
mengikuti modul-modul yang tersusun. Modul
ini satu sama lain saling mengatkan, sehingga
sistem struktur ini tidak mudah goyah
Ragam Struktur Space Truss Frame
( berdasarkan kelengkungan )

Flat Cover Barrel Vaults Spherical Domes


Hasil gubahan dari struktur planar. Jenis space-frame yang memiliki Bentuk kubah ini membutuhkan
Bidangnya disusun melalui batang potongan diagonal dari suatu modul tetrahedral atau piramid
horizontal dan gaya lateralnya lengkungan sederhana. Sehingga, disertai dukungan tambahan dari
disokong oleh batang diagonal tidak membutuhkan modul struktur membran (kulit)
tetrahedral atau piramid sebagai
bagian pendukungnya.
Ragam Struktur Space Truss Frame
( berdasarkan jumlah bidang datar )

Single Layer Double Layer Triple Layer


Seluruh elemen disusun dalam satu Setiap elemen dikelompokkan Setiap elemen ditempatkan dalam
permukaan dalam dua lapisan (bidang) paralel tiga lapisan parallel, yang
dengan nilai jarak antarlapisan dihubungkan batang diagonal.
tertentu. Batang diagonal
menghubungkan titik-titik dari
kedua lapisan dengan arah berbeda.
Double Layer Grids
Double layer grids merupakan sistem grid space-frame yang dalam bentukannya, menghasilkan dua permukaan bidang,
yaitu pada bagian atas dan bagian bawah dari struktur space-frame tersebut. Double layer grids terbentuk melalui 4
macam bentuk dasar antara lain:

1. Rangka berkisi-kisi planar (Planar latticed Truss)


2. Prisma Segi Tiga 4. Tetrahedral dan Oktahedral

3. Prisma Segi Empat 5. Bentuk-bentuk baru dapat diciptakan dengan meneraokan


variasi terhadap bentuk-bentuk dasar space-frame
Contoh Bangunan
Heydar Aliyev Center
Space Truss System

Biography
Architect Almamater :
Nama : Dame Universitas Amerika
Zaha Beirut
( Architectural
Mohammad
Association School of
Hadid
Architecture )

Arsitek : Zaha Hadid


Main Kontraktor : DIA Holding Lahir : Baghdad, Meninggal : 31
Lokasi : Baku, Azerbajian Irak 31 Oktober Maret 2016,
1950 Miami, Florida,
Pemilik : Pemerintah Provinsi Riau
A. S.
Mulai dibangun : Oktober 2009
Selesai : 10 May 2012
Luas : 11 hektar
Fungsi : Ruang Pamer, Museum, Auditorium
Sistem Struktur

Struktur utama bangunan ini


menggunakan perpaduan dari beton bertulang,
struktur rangka baja dan balok komposit dan dek.
Space framenya sandiri terdiri dari sistem
sambungan tabung baja khusus.
Lokasi bangunan ini dekat dengan
pabrik pengolahan minyak sehingga memiliki
polusi udara yang cukup berat dan sementara itu
desain cladding (dinding) menggunakan warna
putih, karena itu mereka memfokuskan pada
material yang mudah di bersihkan. Dinding
cladding-nya adalah dinding dengan sistem
curtainwall yang terdiri dari panel yang di buat
khusus menyesuaikan bentuk organik bangunan.
Material

• GFRP ( Glass fiber reinforced plastic ) adalah material


komposit yang terbuat dari polimerplastik diperkuat
dengan serat kaca. GFRP ini umumnya digunakan
dalam cladding pesawat, otomotif, kelautan, dan industri
konstruksi.
• Sedangkan GFRC ( glass fiber reinforced concrete )
adalah Polimer beton diperkuat dengan serat kaca.
Dibuat dalam bentuk panel.

Panel-panel ini terbuat dari lapisan beton semen


putih dengan butiran halus, di perkuat dengan alas serat
kaca. Setiap panel bisa di cetak secara individual ke dalam
bentuk lengkungan sesuai keinginan. Material ini tahan
debu, tahan lama, bisa digunakan untuk konstruksi ringan,
dan rendah perawatan
GFRC adalah beton di mana tidak dibutuhkannya
tulangan baja sehingga terhidar dari masalah korosif
Potongan Struktur
Potongan Zonasi Struktur
Kelebihan & Kekurangan
Space Truss System

Kelebihan Kekurangan

• lebih kuat daripada system flat truss • Harga proses pembangunannya


dan curved truss, karena pembagian lebih mahal
bebannya lebih banyak • Lebih susah dibangun, sehingga
• Bisa menyembunyikan system proses pembangunan lebih lama
ulitilitas diantara strukturnya
STRUKTUR BENTANG LEBAR
(WIDE SPAN STRUCTURE)
Penggunaan struktur untuk bangunan didasarkan atas fungsi dari
bangunan tersebut dan dikembangkan ke arah estetis untuk dapat
mencapai apa yang akan dituju oleh arsitek dalam perancangannya.
Dari perkembangan teknologi, sistem struktur juga mengalami
kemajuan di mana telah dikembangkan prinsip-prinsip struktur yang
ada seiring dengan perkembangan teknologi bahan bangunan.
Yang dimaksud perkembangan teknologi adalah teknologi
perancangan bangunan yang menggunakan bahan bangunan yang
dapat memenuhi aspirasi rancangan arsitek.
Bentangan adalah suatu jarak antara dua tumpuan sebagai
penyangga beban yang harus ditumpu dan disalurkan ke fondasi
sebagai tempat pendukung akhir suatu bangunan.
Bentangan ini mempunyai kriteria pembagian bentangan:
• Bentang pendek jika jarak tumpuan kurang dari 10,00 M.
• Bentang sedang jika bentangan sesudah mencapai jarak antara 10,00
sampai dengan 20,00 M.
• Bentang lebar (bentang panjang), jika bentangan sudah mencapai
jarak lebih dari 20,00 M.
Bangunan bentang lebar ini hampir kebanyakan digunakan untuk
bangunan umum yang memerlukan suatu lahan yang luas dan ruang
yang luas tidak terhalang adanya tiang/kolom, sehingga lebih banyak
penekannya pada suatu sistem struktur atap dengan bentang lebar.
Tuntutankebutuhan akan sistem struktur yang dapat
menyelesaikan masalah bentangan yang lebar, cukup banyak caranya.
Sistem Struktur Bangunan Bentang Lebar disusun sebagai
berikut:
• Srtuktur Padat (solid structure)
• Struktur Bidang (surface structure)
• Struktur Rangka (skeleton)
• Struktur Biomorfik

• STRUKTUR PADAT/MASSA (SOLID STRUCTURE)


Pada zaman dahulu ketika ilmu gaya dan teknologi belum
dikenal, perancangan bangunan didasarkan pada intuisi atau bisikan
kalbu, di samping bakat yang ada.
Pada masa permulaan struktur padat/massa yang benar-benar
padat dapat dikatakan sebagai ciptaan alam berasal dari tanah yang
padat dengan lubang gua akibat pengaruh alam, kemudian
dikembangkan dengan membuat lubang gua yang diperbesar/
diperlebar, sebagai tempat tinggal manusia supaya terhindar dari
panas, hujan, angin, maupun ancaman binatang.
Kemudian baru manusia dapat membuat tumpukan-tumpukan
dari batu-batu dengan bentuk bangunan yang stabil dan statis. Struktur
massif/padat/massa dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk
struktur yang digunakan manusia pada awal peradabannya berupa
bangunan yang sederhana untuk tujuan religius, seperti tugu
peringatan, kuburan dan tempat tinggal bersama.
Susunan dari tumpukan batu-batu padat ini dapat diketemukan
pada bangunan piramida, candi dan juga kuil-kuil.
Sistem struktur padat ini mengutamakan kekuatan, kekokohan
dan berat sendiri sehingga terkesan padat, berat, kuat, dan kokoh
sebagai lambang kekuasaan ataupun kejayaan suatu periode zaman
tertentu.
Beberapa contoh bangunan dengan sistem struktur padat:
• STRUKTUR BIDANG (SURFACE STRUCTURE)
1. Struktur Bidang Datar (plate, panel)
2. Struktur Bidang Lipat (folded plate)
3. Struktur Bidang Lengkung/cangkang (shells); dibagi dalam:
a. Struktur Pelengkungan Tunggal
b. Struktur Pelengkungan Rangkap
‐ Searah (dome): radial dome, schwedler dome, lattice dome dan geodesic dome
‐ Berbalikan (hyperbolic paraboloid)
1. Struktur Bidang Datar (plate, Panel Structure)
Struktur Bidang Datar yang sering disebut pelat adalah struktur
planer kaku dibuat dari material monolit yang tebalnya lebih kecil dari
dimensi lainnya.
Sifat-sifat Bidang Datar
• Beban yang bekerja mempunyai sifat banyak arah dan tersebar.
Karena gaya-gaya yang bekerja dapat diteruskan diseluruh permukaan
bidang.
• Bidang datar/pelat dibuat dari material padat homogeny mempunyai
sifat sama di segala arah.
Sistem Kerja Bidang Datar
Pelat dapat diumpamakan sebagai balok yang saling
berhubungan satu dengan lainnya, sehingga ketika ada beban yang
bekerja di salah satu jalur maka akan ada kecenderungan untuk
berdefleksi/melendut. Tetapi kecenderungan melendut terbesar akan
diatasi oleh balok yang ada di sebelahnya dan seterusnya. Maka untuk
balok yang semakin jauh dari titik beban yang bekerja akan mengalami
beban gaya yang lebih kecil.
Tumpuan pelat tidak harus terletak di atas kedua sisinya, tetapi
dapat pula pada sisi lainnya. Efisiensi struktur pelat dapat ditingkatkan
dengan menambah banyak tumpuan di tepinya.
Untuk mengatasi perilaku lainnya seperti pada gaya geser pada
titik tumpuannya yang akan mengakibatkan retak atau roboh, dapat
diatasi dengan cara memperbesar ketebalan pelat di seluruh
permukaan atau sekitar titik tumpuan.
Tumpuan pada Bidang Datar
Pelat di atas kolom. Pelat yang ditumpu di atas kolom kelengkungan
terbesarnya terjadi di tepi pelat. Hal tersebut diakibatkan karena momen
yang terjadi di tepi menahan momen internal (berat sendiri) dan eksternal
(beban) yang terdistribusi di daerah tepi. Akibatnya pelat berubah dengan
kelengkungan ganda akibat beban. Hal tersebut menjelaskan bahwa momen
yang timbul mempunyai banyak arah. Hasil analisis menunjukkan bahwa
gaya/momen maksimum terjadi di tepi-tepi pelat, bukan di daerah tengah.
Pelat di atas tumpuan tepi jepit. Untuk pelat yang ditumpu menerus
di semua tepi seperti dinding akan mengalami gaya yang berbeda dengan
tumpuan kolom. Kelengkungan maksimum terjadi di tengah bukan di tepi.
Hal tersebut terjadi karena faktor yang mengakibatkan kelengkungan akibat
gaya-gaya eksternal ditopang oleh tumpuan menerus yang menahan gaya
lendut, sehingga momen terdistribusi di tengah. Jadi momen terbesar berada
di tengah pelat.
Desain Pelat
• Sistem penyebaran satu arah:
1. Pelat berrib: apabila pelat yang dipakai kaku maka susunan akan
berfungsi sebagai pelat satu arah bukan sebagai balok-balok sejajar.
Atau secara desain struktur akan dilihat sebagai sederetan balok T
pada arah longitudinal. Slab transversal dianggap sebagai pelat
menerus satu arah di atas balok-balok.
2. Pelat lipat.

• Sistem penyebaran dua arah: Apabila pelat tidak mempunyai rib


dalam dua arah atau mempunyai balok di garis tepinya. Sehingga gaya
yang akan disalurkan pada pelat tersebut mengarah ke empat arah
menuju ke kolom atau ke balok-balok tepi.
2. Struktur Bidang Lipat (Folded Plate Structure)
Struktur Bidang Lipat merupakan bentuk struktur yang memiliki
kekakuan satu arah yang diperbesar dengan menghilangkan permukaan
planar sama sekali dan membuat deformasi besar pada pelat sehingga
tinggi struktur pelat semakin besar.
Karakteristik suatu struktur bidang lipat adalah masing-masing
elemen pelat berukuran relative rata (meupakan sederetan elemen
tipis yang saling dihubungkan sepanjang tepinya).
Struktur bidang lipat akan mengusahakan sebanyak mungkin
material terletak jauh dari bidang tengah struktur. Elemen pelat lipat ini
mempunyai kapasitas pikul beban besar hanya jika tekuk lateral daerah
yang tertekan dapat dicegah sehingga daerah tekan pada setiap pelat
akan selalu dapat dikekang pelat sebelahnya.
Bentuk bidang pelat mempunyai kekakuan yang lebih besar dari
bidang pelat datar karena momen energinya lebih besar.
Gaya-Gaya yang bekerja pada Bidang Lipat
Sistem struktur bidang lipat pada umumnya berfungsi sebagai
atap. Gaya-gaya yang timbul pada sistem struktur ini:
• Gaya/beban mati dari strukturnya sendiri
• Gaya/beban hibup lebih banyak diakibatkan beban air hujan, dan
angin
• Gaya/beban lain
Pada bidang lipat gaya-gaya yang terjadi adalah gaya tarik dan
tekan yang saling tegak lurus. Konsentrasi gaya tekan terjadi di puncak
bidang dan gaya tarik terjadi di dasar bidang.
Dengan adanya tumpuan struktur pada kolom dan fondasi stabil,
maka fondasi lebih ditekankan pada kedudukan tegak untuk dapat
menampung semua beban pada strukturnya. Sloof akan berfungsi
sebagai penghubung fondasi-fondasi yang menahan beban.
Sistem Permukaan Bidang Lipat
• Permukaan Polihedral, yang membentuk unit dasar permukaan ruang
dua dimensi.
• Permukaan lipat yang membentuk unit dasar permukaan tiga
dimensi.
Bentuk Dasar Konstruksi Lipatan
• Bentuk Piramidal yaitu bentuk
lipatan yang terdiri dari bidang
lipatan yang berbentuk segitiga.
• Bentuk prismatic yang terdiri
dari bidang-bidang datar
bersudut siku membentuk suatu
prisma.
• Bentuk semi prismatis yaitu
bentuk yang terjadi dari
gabungan bentuk piramidal dan
prismatis.
Jenis Sistem Lipat
1. Permukaan bidang lipat (folded plate surfaces)
a) Bidang lipat sejajar

b) Bidang lipat sejajar berlawanan puncaknya

c) Bidang lipat sejajar dengan puncak di tengahnya


d) Bidang lipat membentuk lingkaran

2. Rangka bidang lipat (folded plate frames)


a) Rangka bidang lipat menerus

b) Rangka bidang lipat dua sendi (two hinged)


c) Rangka bidang lipat tiga sendi (three hinged)

3. Permukaan bidang lipat membentuk ruang:


a) Ruang segitiga

b) Ruang segiempat
c) Ruang segi banyak

4. Struktur piramidal bidang lipat (pyramidal folded plate structure)

5. Struktur polyhedral bidang lipat (polyhedral folded plate structure)


6. Kombinasi
Kombinasi dari beberapa bentuk bidang lipat

3. Struktur Bidang Lengkung/Cangkang (Shells Structure)


Sistem struktur Bidang Lengkung Tunggal merupakan suatu
struktur setengah/sebagian dari suatu pipa bulat yang besar, yang
terbuat dari bahan beton tipis yang melengkung yang disebut barrel.
Bentuk Cangkang Barrel
• Cangkang barrel yang pendek

• Cangkang barrel yang panjang


Struktur Bidang Lengkung Rangkap
Sistem struktur bidang lengkung rangkap merupakan suatu
struktur setengah/sebagian dari suatu bola bulat yang besar, yang
terbuat dari bahan beton tipis yang melengkung yang disebut cangkang
(shells).
Bentuk Permukaan Cangkang
Permukaan rotasional (synclasic): permukaan dari kurva yang
diputar terhadap sumbu dengan pelengkungan rangkap searah.
Cangkang lengkung tunggal dapat disusun dengan berbagai cara:
• Bentuk yang kontinyu/terus-menerus
• Bentuk yang tidak kontinyu • Bentuk yang bebas

• Bentuk yang dilipat


1. Permukaan rotasional 2. Permukaan yang translasional
(synclasic): permukaan dari (developable): permukaan
kurva yang diputar terhadap kurva yang di atas kurva
sumbu dengan pelengkungan lainnya. Lengungannya searah,
rangkap searah. sehingga dapat disebut
cangkang barrel.
3. Permukaan ruled (anticlastic): 4. Permukaan freeform:
permukaan yang dibentuk permukaan dari kombinasi
dengan menggeserkan dua antara rotasional,
ujung segmen dengan translasional, ruled.
lengkungan yang tidak
searah/berbalikan, dapat
disebut hyperbolic paraboloid
dan conoid.
A. Struktur Bidang Lengkung Rangkap Searah (synclasic)
Permukaan bidang lengkung yang terjadi dari sistem
pelengkungan rangkap searah akan membentuk lingkaran pada bidang
horizontal dan setengah lingkaran pada bidang vertikal atau seperti
pada setengah bola yang terpotong yang disebut juga sebagai sesuatu
struktur cangkang/shell.
Gaya yang terjadi pada permukaan cangkang akibat dari gaya.
• Beban mati strukturnya sendiri
• Beban hidup angin dan air hujan, dan
• Beban-beban lain.
Gaya yang terjadi pada permukaan cangkang saling tegak lurus.
Pada cangkang terdapat gaya yang segaris dengan bujur/vertikal
(meridional) dan garis lintang/horizontal (melingkar), yang tegak lurus
terhadap garis meridional.
Pada permukaan bidang lingkar, di atas garis tengah terjadi gaya
tekan, sedang di bawah garis tengah terjadi gaya tarik. Pada permukaan
bidang meridional, terjadi gaya tekan mengarah ke garis dasar.
Beban atap cangkang yang disalurkan ke tiang/kolom-kolom akan
membentuk garis tegak, sehingga beban tersebut langsung diterima
oleh fondasi. Sloof bekerja sebagai pengaku kedudukan semua
fondasinya.
• Bentuk Dasar Sistem Struktur Cangkang
Struktur cangkang yang digunakan sebagai struktur atap akan
dapat memberikan beberapa bentuk denah ruangan seperti yang
dikehendaki:
1. Membentuk ruangan segitiga, segiempat, segilima, segienam,
segidelapan, dan segi banyak sampai pada bentuk lingkaran.
2. Gabungan dari segi-segi maupun gabungan dari beberapa lingkaran.
Beberapa contoh bangunan yang menggunakan atap dengan
sistem struktur bidang lengkung rangkap searah (cangkang).
B. Struktur Bidang Lengkung Rangkap Berbalikan (Anticlasic)
Struktur bidang lengkung rangkap berbalikan merupakan suatu
bentuk pelana dengan arah lengkungan yang berbeda pada setiap
arahnya.
Struktur bidang lengkung rangkap berbalikan dapat dibagi dalam
beberapa macam tipe:
1. Struktur Konoid (conoid)
Pada suatu sisi bidang persegi empat datar dan juga membuat garis
lengkung pada sisi yang berlawanan.
2. Struktur hyperbolic paraboloid
Pada suatu sumbu dibuat bidang lengkungan cembung sepanjang
sumbu lengkungan cekung.

3. Struktur hyperboloid
Memutar garis-garis lurus pada sebuah silinder menurut sumbu
pusatnya yang vertikal. Potongan membujur dari bidang ini akan
didapat Hiperbola.
• Kelakuan Struktur
Gaya yang terjadi pada bidang pelengkungan rangkap berbalikan
(anticlastic) yang berbentuk pelana berkaitan dengan arah
lengkungannya. Arah gaya tekan mengikuti lengkungan cembung,
sedangkan gaya tarik mengikuti lengkungan cekung.

Demikian juga gaya yang disalurkan ke fondasi akan memberikan


gaya tekan ke arah kaki hyperbolic paraboloid atau gaya tarik oleh sloof
yang menghubungkan kedua kaki bangunan.
• Kestabilan Bangunan
Untuk memberikan tambahan kesetabilan bangunan diperlukan
beberapa cara:
1. Menambahkan kabel pada 3. Menambah tambahan kaki
puncak-puncak bangunan untuk menahan kaki
penyangga

2. Memperbesar kaki penyangga


STRUKTUR RANGKA (SKELETON)
Struktur Rangka terdiri dari:
a. Struktur Rangka Linier arches faults
b. Struktur Rangka Bidang
c. Struktur Rangka Gantung: kabel (cable membrane); tenda (net)
d. Struktur Rangka Ruang (space frame)
Struktur Rangka Linear
Busur (Arch)
Stuktur arch termasuk golongan struktur funikular karena telah
digunakan bangsa Romawi dan Yunani, terutama untuk membuat
bangunan yang memerlukan bentangan yang besar/luas.
Pada zaman itu maupun saat ini sistem struktur busur dibuat dengan
bahan padat yaitu batu, atau batu buatan/bata/masonry. Juga
dikembangkan dengan menggunakan bahan bangunan yang modern
dari kayu, besi/baja.
Masonary Arch
Bentuk busur/arch dari bahan batu buatan dapat dibentuk dengan
beberapa tipe:
1. Bentuk Jack (flat). Batu buatan dibentuk dengan suatu titik
pertemuan dari kemiringan batu-batu buatan tersebut dengan
membentuk bidang datar (flat).
2. Bentuk Segmental. Susunan
batu buatan membentuk satu
lengkungan dengna titik
pertemuan jauh di bawah.
3. Bentuk Roman. Susunan batu
buatan membentuk setengah
lingkaran, sehingga titik temu
lengkungan berada pada
spring line.
4. bentuk Gothic. Susunan batu
buatan membentuk lingkaran
dengan dua titik temu
lengkungan berada pada garis
spring line.
Stabilitas Arch
Arch menggunakan sendi lebih dari tiga sudah tidak stabil lagi dan
dapat mengakibatkan keruntuhan. Oleh karena itu jika ingin
memperoleh struktur arch dengan kekakuan struktur yang baik tanpa
mengalami tekuk (bending) dapat digunakan pengikat (bracing) pada
bagian dasarnya. Bahan pengikat bahannya tergantung dari dimensi
ketebalan arch dan luas bentang arches dapat dibuat dari kabel baja,
besi, kayu maupun beton.
Keuntungan arch juga diakibatkan oleh adanya dorongan ke atas. Untuk
mencegah hal tersebut, arch tidak dibuat berdiri sendiri melainkan
didesak dengan dinding batu pengisi di atasnya (mengelilingi).
Penggunaan dinding pengisi yang mengelilingi arch selain dapat
mempertahankan kestabilan struktur juga membuat struktur dapat
menahan berbagai jenis bahan dan memungkinkan penggunaan
bentuk-bentuk non funicular seperti bentuk semisirkular maupun
bentuk arch melengkung yang melancip ke atas.
Perilaku Struktur Arch
Arch yang sebenarnya tergantung pada bentuk wegde (bentuk yang
menyerupai trapezium terbalik) untuk menyalurkan beban lateral
seluruhnya dengan tekanan.

Aksi wedge memungkinkan arch untuk menyalurkan beban vertikal


pada kedua sisi hanya menggunakan tekanan. Hal ini menyebabkan
reaksi perlawanan pada masing-masing sisi tegak lurus dengan
sambungan. Komponen-komponen reaksi tersebut adalah beban
vertical (gravitasi) dan beban horizontal.
Alur Pembebanan
Bentuk lengkung arch disesuaikan alur pembebanannya, yang
merupakan kumpulan resultan dari bahan dan berat tiap bagaian
sebuah arch yang disalurkan sampai bagian terbawah.

Non Masonary Arch


Arch yang dibuat dari bahan baja, kayu dan beton dapat menahan
tegangan dan di tandai dengan penggunaan sendi. Penggunaan sendi
pada arch dapat mengontrol bahaya tekuk (bending) yang disebabkan
oleh defleksi maupun muai akibat panas.
Ragam Konfigurasi Struktur Arches
1. Kondisi kaku (jepit). Batang mengalami tekuk ketika arches
arch berhubungan langsung memuai. Tekuk akan beralih ke
dengan alas sehingga pada puncak arches.
saat bahan yang dipakai
memuai akibat panas arches
akan mengalami tekuk.
3. Kondisi dengan tiga sendi.
Pada titik puncak ditambahkan
engsel untuk menghindari
terjadinya tekukan. Hal ini
2. Kondisi dengan dua sendi. akan mengurangi kekakuan
Kedua ujung arch yang arches.
berhubungan dengan alas
diberi engsel supaya tidak–
Kondisi dengan tiga sendi mengambil sistem kekakuan segi tiga,
sehingga lebih dari tiga sendi dianggap sudah tidak stabil lagi.

Sistem yang menggunakan ikatan (bracing) pada bagian alasnya. Ikatan


ini tergantung dari besar dan lebar bentang arches, serta bahannya
dapat dibuat dari kabel, baja atau beton.
Penggunaan batang horizontal sebagai batang Tarik sangat efektif
dalam memikul gaya keluar yang terjadi pada ujung pelengkungan yang
dibebani, sehingga fondasi hanya diperlukan untuk menahan beban
vertical.
Pada perancangan arch masa kini (kontemporer), penyimpangan dari
alur pembebanan yang tepat sudah tidak terlalu penting seperti pada
perancangan tradisional. Hal ini disebabkan oleh penggunaan bahan
yang dapat beradaptasi terhadap berbagai kondisi pembebanan.
Arch kontemporer lebih didominasi oleh beban hidup (angin, hujan dan
penghuni) yang lebih bervariasi baik dalam hal posisi maupun arah
beban. Beban mati tidak berpengaruh karena menggunakan bahan
yang lebih tipis dan lebih ringan.
Contoh:
Bangunan-bangunan yang menggunakan sistem struktur lengkung
(arches).
Lengkung/Vault
Vault merupakan sebuah struktur busur (arch) tiga dimensi atau secara
sederhana merupakan sebuah arch yang ditarik atau yang dirotasikan.
Sedemikian halnya dengan arch, vault hanya dapat menahan gaya
tekan dan tidak kuat terhadap gaya tarik.
Berdasarkan bentuknya vault terbagi menjadi:
• Vault silindris dengan satu lengkungan.
• Kubah vault (domed vault) dengan lengkung ganda.
Vault Silindris
Dengan satu lengkungan dari sistem vault ini dapat dibagi dalam:
1. Barrel (semisirkular/vault pada periode Roman) lengkungan dari
vault ini kurang dari setengah lingkaran.

2. Catenary (betuk funicular untuk vault dengan ketebalan yang tidak


seragam) lengkungan vault mencapai setengah lingkaran.

3. Pointed (vault pada periode Gothic) lengkungan vault membentuk


setengah lingkaran yang patah.
Penyaluran Beban
Pada arch sifat tahanannya masing-masing sehingga beban/gaya yang
dikenakan pada salah satu arch akan diteruskan hanya ke bagian bawah
dari arch yang terkena beban saja.

Sedangkan pada vault, karena menyatu maka beban/gaya dapat


disalurkan secara menyebar (pada sudut 45 derajat) ke daerah
sekitarnya.
Ketahanan Lateral
Seperti pada penyaluran beban, maka apabila diberi gaya horizontal,
sederet arch akan jatuh. Berbeda dengan vault di mana bagian
bawahnya bersifat seperti gaya yang dapat menerima beban geser
(shear wall), menahan gaya horizontal yang sejajar dengan panjang
vault.

Ketahanan Terhadap Gaya


Vault sama-sama mengalami gaya. Bila vault terletak di atas permukaan
tanah maka gaya aksi dan reaksi yang terjadi antara permukaan tanah
dan bagian bawah vault akan berfungsi sebagai penahan.
Apabila vault diletakkan di atas dua dinding vertical secara parallel,
gaya akan menyebabkan bagian atas dari dinding yang bersinggungan
dengan vault menjadi terpisah.

Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut adalah dengan membuat
ikatan horizontal pada bagian bawah vault atau dengan memperbesar
tempat tumpuan, sehingga gaya aksi reaksi yang bekerja berprinsip
sebagai penahan adanya perpecahan.
Vault silindir dari tipe barrel maupun catenary dapat dikembangkan
dalam sistem perpotongan tegak lurus antara vault satu dengan
lainnyaa seperti pada:
• Roman Vaulting
Pada zaman Romawi Kuno banyak bangunan dibentuk dari dua vault
yang sumbunya saling berpotongan tegak lurus. Vault-vault saling
berpotongan itu berdimensi (tinggi, lebar dan busur lengkung) sama.
Hasil perpotongannya merupakan busur-busur yang membentuk sudut
45 derajat terhadap sumbu-sumbu vault itu.
• Gothic Vault
Pada masa ini ditemukan penyelesaian kombinasi antara vault yang
mempunyai perbedaan dimensi. Kuncinya adalah perkembangan
pointed vault. Geometri dari struktur memungkinkan vault dengan
perbedaan dimensi dapat memiliki ketinggian yang sama dan dapat
berpotongan dengan baik seperti pada Roman Vault.

Kubah Vault
Sebuah domed vault merupakan bentuk pengembangan dari design
arch yang ditujukan untuk menahan beban tekan saja. Sebagian besar
domed vault memiliki bentuk dasar lingkaran namun ada juga yang
berbentuk ellips.
Domed vault harus juga mampu menahan gaya-gaya lateral yang
mungkin timbul, dan kemampuan ini dimiliki pada bangunan
tradisional yang menyebabkan sering terjadinya kerusakan.
Struktur Rangka Bidang
Struktur rangka bidang adalah suatu sistem struktur rangka batang
yang disusun menjadi suatu bidang tegak, yang dapat juga disebut
rangka batang/trusses. Batang-batang tersebut disusun membentuk
geometri segitiga dalam bentuk :
• Dua dimensi
• Tiga dimensi
Penyusunan ini dapat memberikan kekakuan dengan menyalurkan
beban/gaya tekan sebanding gaya tarik.
Rangka bidang/rangka batang/trusses dapat dibentuk:
• Datar

• Miring

• Lengkung
Tumpuan Beban
Untuk meletakkan struktur rangka bidang/rangka batang dapat
menggunakan:
• Dua sendi

• Tiga sendi
Struktur rangka batang dapat juga disusun dengan:
• Satu bidang

• Rangka bidang yang bidangnya ditekuk (satu arah).

• Rangka bidang yang bidangnya lengkung searah.


Struktur rangka bidang/batang/trusses yang dikembangkan menjadi
bentuk domen/kubah:
Rangka batang/trusses dengan bentuk dome, sebuah bentuk setengah
bbola di mana gaya yang terjadi adalah gaya-gaya tekan pada batang
yang membentuk garis horizontal/garis lintang pada garis-garis yang
terdapat pada suatu ketinggian tertentu, dan gaya-gaya tarik pada garis
lintang/horizontal di bawah garis tertentu.

Sehingga dome yang dibentuk rangka batang akan bekerja sesuai


dengan letak batang tersebut pada satu kedudukan tertentu.
Kubah Jari-jari (Radial Dome)
Rangka batang membentuk garis-garis horizontal/lingtang dan garis
vertikal/meridional yang bertemu di satu titik puncak.

Kubah Kisi-kisi (Lattice Dome)


Seperti pada radial dome ditambah dengan batang-batang membentuk
kipas dua arah dengan pusatnya berada di puncak dome.
Kubah Kisi-kisi Sejajar (Parallel Lattice Dome)
Seperti pada lattice dome, batang yang melingkar seperti kipas dibuat
garis-garis yang sejajar dengan garis meridional.

Kubah Schwedler (Schwedler Dome)


Batang-batang yang berbentuk kipas pada lattice dome tetapi hanya
satu aras saja.
Kubah Geodesik (geodesic Dome)
Susunan batang membentuk segi enam-segi enam kecuali di puncak
akan membentuk segi lima. Buckminster Fuller, seorang fisikawan telah
memelopori bentuk ini menjadi eksperimen mega struktur.

Geodesic Dome merupakan dome yang dapat dibuat bentuk menjadi


struktur ruang, yaitu bentuk dome yang rangkanya (double Lattice
Geodesic Dome).
Struktur batang yang mengandalkan kekuatan bentuk segi tiga di mana
akan membentuk kedalaman batang. Semakin panjang batang semakin
dalam batannya sehingga dapat dibuat dengan cara memperpendek
batang dengan membentuk beberapa segitiga yang kecil.
Segitiga dengan:
• Dua garis sejajar

• Tiga garis sejajar

• Empat garis sejajar


Semakin banyak segitiga maka semakin halus permukaan dome. Gaya
reaksi yang terjadi adalah sesuai dengan bentuk dome yang dapat
diamati adalah bentuk setengah bola, sepertiga, atau tida perempat
bola. Pada tiga posisi ini akan terjadi perbedaan gaya pengikat struktur
bagian landasannya.
Contoh:
Bangunan yang menggunakan atap dengan sistem struktur rangka
batang dome.
Struktur Rangka Gantung
Struktur rangka gantung dapat digunakan untuk sistem struktur
bangunan bertingkat tinggi dan juga dapat digunakan pada atap
bangunan bentang lebar. Sistem struktur bangunan dengan bentang
lebar dapat dibagi dalam tiga bagian:
1. Struktur Kabel (Cables)
2. Struktur Membran
3. Struktur Tenda (Tents)

Struktur Kabel (Cables)


Prinsip dasar dari struktur kabel adalah penahanan beban oleh sebuah
elemen yang berfungsi sebagai penarik.
Gaya yang bekerja pada kabel adalah gaya vertikal dan gaya horizontal
dengan asumsi bahwa kabel selalu berada dalam keadaan miring.
Gaya vertikal yang bekerja pada berbagai macam jenis kabel dengan
berbagai bentangan yang sama dan tinggi yang berbeda adalah selalu
sama, sedangkan gaya horizontalnya akan selalu berubah tergantung
tingginya.

Semakin tinggi tiangnya, semakin kecil sudut kabel terhadap tiang


utamanya, maka semakin kecil gaya horizontalnya.
• Struktur Funikular (struktur Tail)
Bentuk Funikular adalah bentuk yang diperoleh apabila memberi beban
pada suatu kabel yang bebas, kabel adalah sesuatu yang fleksibel. Kabel
akan berubah bentuk (deformasi) sesuai dengan tempat dan besar
beban eksternal yang dikenakan padanya.
Banyak sekali contoh pada jembatan-jembatangantung yang
menggunakan sistem struktur funicular ini.
• Pembagian Sistem Struktur Kabel
Struktur kabel dapat dibagi dalam beberapa kelompok menurut
kelengkungannya:
1. Struktur berkelengkungan tunggal (single-curvature structure)
Kabel-kabel diletakkan sejajar dengan pembentukan permukaan oleh
balok-balok atau pelat yang membentang di antara kabel.
2. Struktur berkelengkungan ganda (double-curvature structure)
Kabel-kabel menyilang dan berkelengkungan saling berlawanan serta
membentuk permukaan atap utama.

3. Struktur kabel ganda (double-cable structure)


Kabel ganda yang berkelengkungan saling berlawanan dan dipakai pada
satu bidang vertikal. Sistem ini mengontrol getaran angin pada sistem
kabel gantung. Sistem ini terdiri dari dua pasang kabel struktur dan
elemen tarik/tekan yang berperan bersama dalam memikul gaya
lateral. Kabel dapat berbentuk cembung atau cekung.
Struktur kabel dapat dibagi dalam bentuk ketegangannya:
1. Struktur kabel nonpretension : Struktur yang tidak diregang
sebelum dan sesudah diberi beban luar.

2. Struktur kabel pretension : Struktur kabel yang diregang sebelum


diberi beban luar.

Kabel ditarik sampai tegang agar batang kaku menekan ke fondasi.


Apabila tidak ditarik, maka dapat berubah bentuk akibat gaya dari luar.
• Sistem Jawerth, struktur kabel menjadi tegang, karena kabel bagian
atas ditarik kabel bagian bawah, sehingga getaran berkurang dan
menjadi stabil.

• Sistem bidang datar.

• Sistem radial, kabel ditarik arah diameter ring harus kaku tarikan
kabel ada dua cara:
Contoh:
Bangunan yang menggunakan sistem struktur kabel:
Struktur Membran
Struktur membrane mempunyai sifat fleksibel, permukaan yang dapat
meregang sesuai dengan adaptasi terhadap bentuk yang diinginkan.
Struktur membrane sangat sensitive terhadap tekanan angin yang
dapat mengakibatkan kibaran pada permukaan dan perubahan bentuk
yang terjadi.
Supaya tidak terjadi kibaran, dilakukan cara dengan memberikan
tekanan dari dalam membrane (internal rigid structures) dengan cara
memberikan volume dalam membrane sampai pada batas maksimal
yang juga didukung oleh sistem-sistem peregangan sehingga sifat
permukaan membrane menjadi kaku.
Struktur membran dengan penopang tiang dan kabel:
1. Simple Saddle Membrane : Struktur membran tipe pelana
sederhana dengan sepasang tumpuan linear berlawanan.

2. Ridge Type Membrane : Struktur membran tipe punggung bukit


dengan tumpuan linear internal.
1. Arch Type Membrane : Struktur membran tipe lengkung dengan
tumpuan linear internal menerus.

2. High Point Type Membrane : Struktur membran tipe dengan titik


tumpu internal, bentuk tumpuan komposit di bagian tengah yang
disebut permukaan bungkuk.
Contoh:
Bangunan yang menggunakan sistem struktur membran.
Dengan sistem kerja membran yang menggunakan tekanan udara maka
dapat dikembangkan sistem tersebut menjadi:
A. Struktur Kantong Udara (Pneumatic Structure)
Sistem Pneumatics bekerja seperti kabel. Sistem pneumatic hanya
memindahkan gaya tegang melalui membrannya. Perbedaannya
terletak pada hasil tekanan udara di dalam bangunannya. Sistem ini
dapat digolongkan dalam dua bagian:
1. Struktur Terdukung Udara (Air Supported Structures)
Gelembung sabun adalah contoh sistem pneumatics alamiah geometri
dasar dari gelembung sabun selalu bulat sempurna dan membentuk
sudut 120 derajat apabila berhubungan dengan gelembung lain.
Pada desain buatan, ada satu cara yang paling mudah untuk membuat
sistem pneumatics, yaitu memotong sebuah bentuk bulat sempurna
dengan sebuah bidang potong.
Tujuan supaya seluruh lapisan membran terdiri dari modul yang sama
besar dan seukuran. Selain itu supaya tekanan pada ujung membran
berkurang dengan hilangnya sudut-sudut.

Bentuk yang lebih kompleks didapat dengan mengombinasikan


bulatan-bulatan dengan sudut yang diperhalus dengan lengkungan,
kemudian dipotong dengan sebuah bidang datar.
• Menciptakan Tekanan
Udara ditiupkan ke dalam ruangan menggunakan kipas angin atau
tiupan angin (blower).

2. Struktur Terpompa Udara (Air Inflated Structures)


Sistem struktur terpompa udara (air inflated structures) cara kerjanya
dapat dibagi dalam dua bagian:
a) Sistem Pompa Berusuk (Ribbed) : Terbuat dari susunan
gelembungan tabung yang berbentuk arch (melengkung).

b) Sistem Dinding Ganda (Dual Wall) : Terbuat dari lembaran membran


parallel dengan susunan yang tergabung di mana di antara lapisan
membran diberi tekanan udara.
• Perilaku Struktur
Pada dasarnya sistem dengan menggunakan ribbed inflated berlaku
seperti menggunakan kolom atau blok konvensional. Hanya saja,
kecenderungan dimensinya menjadi lebih besar untuk menghindari
kemungkinan akibat perilaku tension bangunan yang roboh tiba-tiba
dari membran.
Contoh:
Bangunan yang menggunakan sistem struktur terdukung udara dan
terpompa udara.
Struktur Tenda (Tents Structures)
Struktur tenda tipis, antik klasik, terdiri dari membran tarik yang
didukung oleh struktur lengkung (arch) atau tiang (masts).
Jenis tenda:
1. Internal Masts : Tiang terdapat di dalam membran, di mana tiang
menopang membran.

2. Internal Arch : Tidak menggunakan tiang, tetapi menggunakan


struktur lengkung untuk menopang membran.
3. External Masts : Menggunakan tiang tetapi tidak ditopang pad
tengah membran, namun di ujung tepinya.

Struktur tenda mempunyai kesamaan dengan jembatan gantung dan


kabel, dobel kantilever yaitu didukung oleh tiang utama. Ada juga
tenda menggunakan prinsip kabel untuk menopangnya.
1. Internal Masts, tiang penyangga menopang di tepi tenda dengan
percabangan yang menyatu di titik tiang utama.
2. External Masts, dengan kabel suspense tiang penyangga terletak di
tepi dan pembagian beban seperti pada kabel dengan
menggunakan kabel suspensi.
3. Interior Masts, kabel suspensi di bawah Fabric.
Contoh:
Bangunan dengan sistem tenda.

Struktur Rangka Ruang (Space Frame Structure)


Rangka ruang (space frame) adalah sistem struktur rangka tiga dimensi
yang membentang dua arah, di mana batang-batangnya hanya
mengalami gaya tekan atau tarik saja. Sistem tersebut merupakakn
salah satu perkembangan sistem struktur batang (trusses structure).
Struktur rangka ruang merupakan susunan modul yang diatur dan
disusun berbalikan antara modul satu dengan lainnya sehingga gaya-
gaya yang terjadi menjalar mengikuti bentuk modul-modul yang
tersusun. Modul ini satu sama lain saling menguatkan, sehingga sistem
struktur ini tidak mudah goyah.
Karena sistem ini menggunakan modul-modul dalam membentuk suatu
bentangan, maka dibutuhkan suatu alat penyambung yang mengikat
modul satu dengan modul lainnya.
Modul Unit Ruang
Modul unit ruang yang digunakan di dalam menyusun rangka space
frame berupa unit dengan bentuk:
1. Unit segitiga horizontal dengan empat bidang segitiga miring.
2. Unit segiempat horizontal dengan empat bidang segitiga miring.
3. Unit segienam horizontal dengan empat bidang segitiga miring.
Unit Ruang 1:

Unit Ruang 2:

Unit Ruang 3:
Alat dan Sistem Penyambung
Hubungan antara batang dengan beberapa batang lainnya
menggunakan konstruksi sambungan, supaya
pemasangan/penyambungan mudah dan dapat menyalurkan gaya-gaya
yang terjadi. Konstruksi penyambungan tersebut menggunakan sistem:
1. Mannesmann

2. Unistrud
3. Takenaka

4. Mero

Penyangga (Support)
Penyangga dibutuhkan untuk mendirikan suatu susunan space frame.
Dibutuhkan minimal 3 (tiga) penyangga supaya space frame dapat
berdiri.
Penyangga di setiap sudut space frame structure:

Penyangga di dua sisi garis yang berseberangan, dengan membuat lebih


banyak tiang penyangga, sehingga bentangan dapat dibuat lebih besar.

Kolom penyangga merupakan titik penyaluran dari tiga, empat atau


enam dari titik dasar space frame.
Contoh:
Beberapa contoh bangunan yang menggunakan sistem struktur rangka
ruang (space freame)
STRUKTUR BIOMORFIK
Penyaluran gaya yang terjadi tergantung dari bentuk dan prinsip kerja
makhluk-makhluk alam yang menjadi analogy dasar perencanaan.
Struktur biomorfik dapat dibagi dalam beberapa bagian:
• Struktur Rangka Jaringan
Titik pusat utama sebagai penggantung jaringan ganda ke perletakan
struktur. Semua beban/gaya disalurkan ke segala arah, seperti pada
bentuk fondasi sarang laba-laba.
• Struktur Diatom dan Radiola
Merupakan struktur cangkang mengikuti bentuk diatom dam
radiolarian, sifatnya ringan dan kuat. Struktur ini mempunyai bentuk
bulat, silindris, datar, pelana, dan juga kubah. Semua gaya/beban
disalurkan sama rata ke segala arah.
• Struktur Bentuk yang Mengikuti Kekuatan
Struktur ini mengambil bentuk berdasarkan gaya yang bekerja pada
struktur tubuh mahluk hidup, seperti gaya yang bekerja pada tulang-
tulang daun dan persendian tulang manusia. Beban disalurkan di
sepanjang struktur utama.
Struktur pohon merupakan perpaduan antara sistem kantilever, bracing
seperti halnya ranting pohon, sistem ini terdiri dari cabang-cabang yang
rigid, terbentuk oleh sistem segitiga, dimana kolom-kolom horizontal
ditumpu oleh kolom vertikal.
• Struktur Akar Tumbuh-tumbuhan
Tidak hanya pada struktur atas tetapi juga struktur bawah
(substructure) yaitu struktur fondasi yang menggunakan bentuk akar
tunjang atau serabut dari pohon.
Sistem struktur fondasi ini dibagi dalam bentuk:
1. Struktur fondasi akar tunjang
2. Struktur fondasi cakar ayam
• Struktur Flat Plate Contruction
Struktur yang menggunakan sistem struktur kolom dan balok yang
dikembangkan sesuai dengan bentuk yang berada di alam. Juga sesuai
dengan keinginan manusia untuk mendapatkan konstruksi yang ringan
dan tipis dengan tujuan hemat, ringan, efisien, dan indah.
Contoh:
Bangunan yang menggunakan sistem struktur biomorfik.
Struktur Pelengkung

Pelengkung adalah sebuah struktur yang dibentuk


dari elemen garis yang melengkung dan
membentang antara dua titik, membentuk
busur. Struktur ini umumnya terdiri atas potongan -
potongan kecil yang mempertahankan posisinya
akibat adanya pembebanan.
Struktur pelengkung tiga sendi dikembangkan oleh
rekayasawan Prancis dan Jerman pada pertengahan
abad ke-19, khususnya untuk mengatasi kesulitan
perhitungan pada jenis pelengkung jepit.
Fungsi Struktur Lengkung
MONUMENTAL
Dibuat untuk memperingati
seseorang atau peristiwa yang
dianggap penting oleh suatu
kelompok social sebagai bagian dari
peringatan kejadian di masa lalu.

SIMBOL KEJAYAAN
Dibuat untuk memperingati
kemenangan seorang jenderal atau
peristiwa publik penting, seperti
berdirinya koloni kerajaan baru,
pembangunan jalan atau jembatan,
kematian orang anggota keluarga
kerajaan, atau nails takhtanya
seorang raja baru.
Dasar pengklasifikasi struktur bisa dilihat dari
berbagai macam sudut pandang :
a. Berdasarkan bentuk fisik konstruksi
geometri; elemen garis/permukaan,
lurus/lengkung
b. Sifat fisik dasar konstruksi (kaku, tak kaku)
Klasifikasi Struktur c. Material (kayu, baja, beton bertulang)
Pelengkung Menurut Material Pembentuknya

Pelengkung Kayu Pelengkung Baja

Pelengkung Batu
Pelengkung Beton
Bertulang
STRUKTUR STABIL
Pada struktur stabil deformasi yang
diakibatkan oleh beban pada umumnya kecil , dan
gaya internal yang timbul di dalam struktur mempunyai
kecenderungan mengembalikan bentuk struktur
terbentuk semula apabila beban dihilangkan.

STRUKTUR TIDAK STABIL


1) Pada struktur tak stabil , deformasi yang
diakibatkan oleh beban pada umumnya
mempunyai kecenderungan untuk terus bertambah
selama struktur tsb dibebabni.
Kestabilan Struktur 2) Struktur yang tidak stabil tidak memberikan gaya-
gaya internal yang mempunyai kecenderungan
Tujuan merencanakan struktur mengembalikan bentuk struktur ke bentuk semula.
adalah menjamin kestabilan pada 3) Struktur yang tidak stabil mudah mengalami
segala kondisi pembebanan yang keruntuhan secara menyeluruh dan seketika begitu
dibebani.
mungkin terjadi.
GAYA STATIS Terdiri Dari
• Beban hidup : Beban penggunaan , beban
lingkungan ( hujan , salju )
• Beban tetap ( tidak pindah ) : berat sendiri struktur
dan berat elemen gedung. Tertentu.
• Gaya akibat penurunan , efek suhu tegangan ,dsb

GAYA DINAMIS Terdiri Dari :


• Gaya Menerus : gaya inersia ( gerak
tanah pada saat gempa bumi ) dan gaya
JENIS KONDISI PEMBEBANAN. angin.
Beban terdiri dari : Gaya statis dan gaya dinamis • Gaya Impak : misalnya ledakan
Jenis & Desain Pelengkung
1. Pelengkung Bata

Mendasarkan kemampuan pikul bebannya


pada bentuk geometri yang lengkung, yang
hanya menyebabkan gaya tekan pada balok–
balok yang berdekatan. Bata secara alami
tidak mampu menahan tegangan tarik yang
menyebabkan retakan mendadak dan ketidak
stabilan pada seluruh struktur. Analisa
perubahan bentuk tersebut digunakan oleh
rekayasawan pada masa silam untuk
memahami perilaku pelengkung bata .
Tipe Gothic
Tipe gothic ini sebenarnya terbentuk dari dua busur
yang ujung atasnya bertemu di satu titik pada puncak
pelengkung. Tipe ini terbagi lagi menjadi tiga varian
(sub tipe), yaitu:
• Sub Tipe Lancip (Lancet) di mana radius busurnya
lebih kecil dari lebar pelengkung (span)
• Sub Tipe Tumpul (Drop) dengan radius busurnya
lebih besar dari lebar pelengkung.
• Sub Gothic Sama Sisi (equilateral) yaitu radius
busurnya sama panjang dengan bentang
pelengkung.

Pelengkung gothic dulu banyak dipakai pada bangunan


gereja abad pertengahan terutama di Perancis dan
eropa barat pada umumnya.
St Marys Rd, Sydney, Australia
Tipe Setengah Lingkaran
Beban beban yang bekerja di atas pelengkung ini
akan diteruskan menuju masing masing tumpuan
(abutment). Pelengkung ini penampilannya
kurang begitu bagus kalau menggunakan batu
bata biasa (bentuk persegi) karena mortar di
bagian atas (extrados) akan sangat lebar itulah
asannya mengapa harus digunakan batu bata
berbentuk tirus.
Jembatan Gard, Perancis
Tipe Venesia

Elemen material berbentuk Baji


(dipasang mengikuti arah radius
pelengkung yang memusat) saling
mendesak satu sama lain yang menjadi
kekuatan utama pelengkung ini
menahan beban yang ditimpakan di
atasnya.
Akuaduk Segovia, Spanyol
Tipe Tapalkuda
Bangunan struktur gapura bentuknya
hampir menyerupai lingkaran mirip
tapalkuda oleh para ahli bangunan
diasosiasikan sebagai gaya arsitektur
muslim banyak dijumpai pada peninggalan
bangsa Moor yang pernah memerintah
semenanjung Iberia pada masa Islam
Spanyol.

Las ventas , madrid spanyol


2. Pelengkung Funicular

Dapat memikul semua beban


secara aksial tekan dapat ditentukan
untuk kondisi pembebanan lain. Untuk
sederetan beban terpusat, tinggi
maksimum ditentukan, dengan tinggi–
tinggi yang lain sehubung dengan beban–
beban lainnya dihitung berdasarkan efek
rotasional pada potongan benda bebas
terhadap sembarang titik pada lengkung
sama dengan nol (karena tidak dapat
momen).
Mekanisme yang disebabkan oleh
momen reaksi horizontal,
menjadikan perbedaan jarak
momen berganti dan kelenturan
dihilangkan.
Sistem Pengkung yang dicirikan dengan metode Ketahanan Dorong
Horizontal. Dibawah ini adalah jenis Sistem Pelengkung Funicular.

Pelengkung Dasar

Pelengkung Menerus

Pelengkung Buttressed (dinding)

Pelengkung Terikat
1 4

2
5

6
3
Bentuk-bentuk geometris Pelengkung
Funicular yang bergantung pada
kondisi pembebanan.
3. Pelengkung Kaku Parabolik
Pelengkung kaku parabolik sering dibentuk
berdasarkan responsnya terhadap kondisi
pembebanan dan memikul beban secara tekan
apabila beban tersebut benar-benar bekerja.
Pelengkung kaku sangat berbeda dengan kabel
fleksibel. Untuk kondisi beban terdistribusi merata,
bentuk pelengkung kaku idealnya adalah parabolik.
4.Pelengkung Tiga Sendi
Berupa struktur yang terdiri atas dua bagian kaku
yang saling dihubungkan oleh sendi dan mempunyai tumpuan
sendi. Apabila kedua segmen tidak membentuk furnicular
untuk satu kondisi beban, khusunya untuk mengatasi
kesulitan perhitungan pada jenis pelengkung sebelumnya
(pelengkung jepit).
Keuntungan Tiga Sendi :
• Adanya sendi pada puncak dan pondasi
struktur memungkinkan adanya gaya internal
maupun gaya vertical dihitung secara tepat
sehingga bentuk funicular untuk setiap
bagian dapat degan tepat ditentukan.
• Pelengkung 3 sendi memungkinkan terjadinya
rotasi relative antara elemen-elemen struktur
sehingga mengurangi tegangan akibat
ekspansi dan kontraksi temperatur.
• Kelebihan Jembatan Pelengkung

Keseluruhan bagian pelengkung menerima tekan, dan gaya tekan ini


ditransfer ke abutmen dan ditahan oleh tegangan tanah dibawah
pelengkung. Tanpa gaya tarik yang diterima oleh pelengkung
memungkinkan jembatan pelengkung bisa dibuat lebih panjang dari
jembatan balok dan bisa menggunakan material yang tidak mampu
menerima tarik dengan baik seperti beton.

• Kekurangan Jembatan Pelengkung

Konstruksi jembatan pelengkung lebih sulit daripada jembatan


balok karena pembangunan jembatan ini memerlukan metode
pelaksanaan yang cukup rumit karena struktur belum dikatakan
selesai sebelum kedua bentang bertemu di tengah-tengah. Salah
satu tekniknya dengan membuat "scaffolding" dibawah bentang
untuk menopang struktur sampai bertemu di puncak.
DEK DAN LANTAI JEMBATAN

BATANG LENGKUNG

PILAR JEMBATAN

PONDASI JEMBATAN

BATANG TEGAK

APPROACH
BRADGE

Pelengkung kaku digunakan pada jembatan. Dek


jembatan digantung pada pelengkung. Elemen
struktur transversal menstabilkan pelengkung
terhadap gaya literal
Sistem Sambungan Pelengkung

• Hampir semua system konstruksi baja berat terbuat


dari elemen linear yang membentang satu arah.
Berbagai penampang baja profil dengan flens lebar
yang tersedia dalam berbagai ukuran yang dapat
digunakan.
• Banyaknya ukuran penampang ini memungkinkan
fleksibilitas dalam desain elemen balek dan kolom.
Meskipun hubungan sederhana umumnya digunakan
pada system ini.
• Struktur rangka yang titik-titik hubungannya mampu
memikul momen, mempunyai tahanan terhadapt
beban lateral cukup besar. Kestabilan lateral juga
dapat ditingkatkan dengan menggunakan dinding
geser atau elemen pengekang diagonal.
Struktur Arch &
kolom
penopangnya
yang digunakan
sebagai struktur
bangunan
Nama : Gateway Arch
Fungsi : sebuah monumen
Lokasi : Memorial Drive , St.Louis , Missouri , UnitedState

Arsitek : Eero Saarinen


Dibangun : Tahun 1963 – 1965
Struktur : Bangunan bagian atas merupakan bangunan utama
dengan atap menggunakan struktur Pelengkung bata
end.
STRUKTUR BANGUNAN
BENTANG LEBAR

AGUS NUGROHO

M2
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
akan mampu :

• Mahasiswa dapat menjelaskan struktur kabel pada


bangunan berbentang lebar
PENGERTIAN STRUKTUR KABEL

Struktur Kabel ?
Sebuah sistem struktur yang bekerja berdasarkan
prinsip gaya tarik, terdiri atas kabel baja, sendi, batang,
dsb yang menyangga sebuah penutup yang menjamin
tertutupnya sebuah bangunan.
PENERAPAN STRUKTUR KABEL DALAM
ARSITEKTUR

❑ Struktur kabel merupakan suatu generalisasi terhadap beberapa


struktur yang menggunakan elemen tarik berupa kabel sebagai ciri
khasnya.
❑ Struktur ini bekerja terhadap gaya tarik sehingga lebih mudah
berubah bentuk jika terjadi perubahan besar atau arah gaya.
❑ Struktur kabel merupakan struktur funicular dimana beban pada
struktur diteruskan dalam bentuk gaya tarik searah dengan material
konstruksinya, sehingga memungkinkan peniadaan momen.
KLASIFIKASI STRUKTUR KABEL
Klasifikasi Sistem Struktur Kabel
GAYA DAN PEMBEBANAN
GAYA DAN PEMBEBANAN
GAYA DAN PEMBEBANAN

APLIKASI GAYA
GAYA DAN PEMBEBANAN
GAYA DAN PEMBEBANAN
Structure dan Varian Pengembangannya
Structure dan Varian Pengembangannya
Structure dan Varian Pengembangannya
Structure dan Varian Pengembangannya
DETAIL PADA STRUKTUR KABEL
DETAIL PONDASI STRUKTUR KABEL
APLIKASI STRUKTUR KABEL
BANGUNAN DAN DETAIL STRUKTUR KABEL

Cable Beam Georgia Dome Atlanta


BANGUNAN DAN DETAIL STRUKTUR KABEL

Retail and Food Market-Transport Terminal Dubai Emirat Arab


BANGUNAN DAN DETAIL STRUKTUR KABEL
BANGUNAN DAN DETAIL STRUKTUR KABEL
BANGUNAN DAN DETAIL STRUKTUR KABEL
BANGUNAN DAN DETAIL STRUKTUR KABEL
BANGUNAN DAN DETAIL STRUKTUR KABEL

Yoyogi National Gymnasium


MATERI
MINGGU LANJUTKAN
KE 3 KE TUGAS
SELESAI
Pertemuan M-4
FORM ACTIVE SISTEM
struktur kabel

STRUKTUR KONSTRUKSI 4
BENTANG LEBAR

1
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
akan mampu :
• Mahasiswa dapat menjelaskan struktur kabel dalam
gedung berbentang lebar
FORM ACTIVE SYSTEM

Pengertian Form Active System


Sistem struktur dengan kondisi stress/tegangan tunggal serta struktur non-kaku, berbentuk materi yang
fleksibel dengan cara tertentu serta diamankan pada bagian ujungnya, sehingga dapat mendukung
dirinya sendiri dan ruang span.
Sistem struktur ini hanya menekankan gaya tarik dan tekan terus berlanjut.
STRUKTURKABEL
Pengertian Struktur Kabel
Struktur Kabel Adalah sebuah sistem struktur yang
bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik, atas kabel baja,
sendi, batang, dsb yang menyanggah sebuah penutup
yang menjamin tertutupnya sebuah bangunan.
Prinsip konstruksi kabel sudah dikenal sejak zaman
dahulu pada jembatan gantung, di mana gaya-gaya tarik
digunakan tali.

Contoh lainnya adalah tenda-tenda yang dipakai para


musafir yang menempuh perjalanan jarak jauh lewat
padang pasir. Setelah orang mengenal baja, maka baja
digunakan sebagai gantungan pada jembatan. Pada taraf
permulaan baja itu dapat berkarat.
Pada zaman setengah abad sebelum sekarang,
ditemukanlah baja dengan tegangan tinggi yang tahan

terhadap karat.
Single layer cable
Sistem Pelana (Saddle Shape)
Memiliki struktur pengikat,(umumnya berupa rangka) di sekitar kabel net dan dua tumpuan yang menyalurkan

beban ke pondasi
Sistem Lengkung (Arch Type)
Terdiri dari struktur lengkung (umumnya berupa rangka) yang menjadi elemen stabilitas dengan kabel net di

antaranya. Masing2 elemen lengkung mempunyai dua tumpuan yang menghubungkan ke pondasi
Sistem Tiang Penunjang (Masted Type)
Terdiri dari struktur tiang (umumnya berupa rangka) yang menunjang kabel di antaranya, kemudian ditarik ke

tanah untuk mencapai kestabilan. Tumpuan tiang (sendi/kaku) yang menyalurkan beban ke pondasi.
Sistem Roda Sepeda Tunggal
Merupakan struktur atap yang biasanya dipakai di denah berbentuk lingkaran.Terdiri dari 2 elemen cincin:
bagian cincin luar yang mengikat satu lapis jaringan kabel di bagian tepi, dan disatukan dengan cincin dalam

pada bagian tengah.


Double Layer Cable
Sistem Batang Tekan (Spreader)
Merupakan struktur yang terdiri dari lapisan kabel atas dan bawah, diantaranya terdapat batang tekan dalam

posisi vertikal yang membuat kabel makin menegang sehingga lebih stabil.
Sistem Batang Tepi
Merupakan struktur kabel yang juga menggunakan spreader, namun juga diapit oleh struktur tepi, bisa berupa

batang kaku maupun rangka sebagai struktur pendukungnya.

Sistem Gantung
Terdiri dari kabel atas dan kabel penggantung sebagai lapisan ganda. Kabel atas digantung oleh tiang yang

meneruskan beban ke pondasi. Terdapat kabel penyeimbang di sisi berlawanan yang diangkurkan ke tanah.
Sistem Roda Sepeda Ganda
Mengcover denah berbentuk lingkaran dengan pemanfaatan cincin luar dan dalam sebagai pengikat

struktur. Juga memanfaatkan spreader sebagai elemen stabilitas yang menghindari flutter effect.
JENIS STRUKTUR KABEL BERDASARKAN KELENGKUNGAN
Struktur Berkelengkungan Tunggal ( Single
Curvature Structure)
Kabel-kabel yang diletakkan sejajar dengan pembentukan
permukaan oleh balok-balok atau pelat yang membentang

diantara kabel.

Struktur Kabel Ganda ( Double Cable Structure )


Kabel ganda yang berkelengkungan saling
berlawanan dan dipakai pada satu bidang
vertikal. Sistem ini mengontrol getaran

angin pada sistem kabel gantung.

Struktur Berkelengkungan Ganda ( Double Curvature Structure )

Kabel-kabel menyilang dan berkelengkungan


saling berlawanan serta membentuk permukaan

atap utama.
Sistem Stabilisasi

Beberapa sistem stabilisasi yang dapat digunakan untuk mengantisipasi deformasi pada struktur
kabel antara lain :

1. Peningkatan beban mati Stabilisasi ini dilakukan dengan penerapan material dengan berat yang memadai dan
merupakan material yang homogen sehingga diperoleh beban yang terdistribusi merata.

2. Pengaku busur dengan arah berlawanan (inverted arch). Stabilisasi dengan pengaku bususr atau kabel ini berusaha
mencapai bentuk yang kaku dengan menambah jumlah kabel sehingga kemudian menghasilkan suatu jaring-jaring
(cable net structure).

3. Penggunaan batang-batang pembentang (spreader). Stabilisasi ini menggunakan batang- batang tekan sebagai
pemisah antara dua kabel sehingga menambah tarikan internal didalam kabel.

4. Penambatan/pengangkuran ke pondasi (ground anchorage). Sistem ini hanya berlaku bagi kabel karena adanya
gaya-gaya taik yang dinetralisir oleh pondasi sehingga menghasilkan stabilisasi.Pada pondasi terjadi tumpuan tarik
akibat perlawanan gaya tarik kabel.

5. Metoda prategang searah kabel (masted structure). Ciri utamanya adalah tiang-tiang dan kabel yang secara
keseluruhan membentuk suatu struktur kaku. Kabel ditempatkan pada keadaan tertegang dengan jalan memberikan

beban yang dialirkan searah kabel.


Struktur Kabel
• Teori dasar (Detail)
Struktur Kabel

• Teori dasar (Pondasi Angkur)


Struktur Kabel

• Teori dasar (Pondasi Angkur)


Struktur Kabel

• Teori Contoh 1
Struktur Kabel

• Teori Contoh 1
CABLE STRUCTURE
Form Active Structure System
DEFINISI

STRUKTUR KABEL
adalah sebuah sistem struktur
yang bekerja berdasarkan prinsip
gaya tarik, terdiri atas kabel baja,
sendi, batang, dsb yang
menyanggah sebuah penutup
yang menjamin tertutupnya
sebuah bangunan.
KARAKTERISTIK
Karakteristik

KELEBIHAN KELEMAHAN
 Elemen konstruksi paling ekonomis untuk  Pembebanan yang berbahaya untuk
menutup permukaan yang luas.
struktur kabel adalah getaran.
 Ringan, meminimalisasi beban sendiri
Struktur dapat bergetar dan dapat
sebuah konstruksi. mengakibatkan robohnya
bangunan
 Memiliki daya tahan yang besar terhadap
gaya tarik, untuk bentangan ratusan meter
mengungguli semua sistem lain.  Biayanya mahal dan memerlukan
desain dan perhitungan yang
 Memberikan efsiensi ruang lebih besar mendetail dan rumit

 Memiliki faktor keamanan terhadap api, dan


fleksibel  Tidak tahan terhadap karat
sehingga memerlukan perlakuan
 Cocok untuk bangunan bersifat permanen khusus
SISTEM PEMBEBANAN
dan
GAYA YANG BEKERJA
SISTEM PEMBEBANAN

Struktur kabel merupakan


Struktur Furnicular
dimana beban pada struktur
diteruskan dalam bentuk gaya tarik
searah dengan material
konstruksinya, sehingga
memungkinkan peniadaan momen.

Struktur Furnicular : Struktur yang hanya mendapatkan gaya tarik atau gaya tekan saja.
SISTEM PEMBEBANAN
Kombinasi berbagai beban akan memberikan bentuk kombinasi dimana beban
terbesar akan memberikan bentuk yang dominan

1. Garis katenari pembebanan merata sepanjang kabel


2. Garis pada pembebanan horizontal merata
3. Garis parabola hampir berhimpitan dengan katenari
4. Polygon yang funikule
Katenari : Bentuk melintang konstan dan hanya memikul berat sendirinya
GAYA YANG BEKERJA

Besar gaya yang timbul pada kabel


bergantung pada :
 Tinggi relatif bentuk funicular
dibandingkan dengan panjangnya.
 Bergantung pada lokasi dan besar
beban

Semakin tinggi kabel, berarti semakin


kecil gaya yang akan timbul dalam
struktur, begitu pula sebaliknya
BENTUK
Bentuk
Bentuk sangat dipengaruhi oleh posisi beban

 Catenary : dipengaruhi oleh beban mati dari kabelnya saja


 Parabola : dipengaruhi oleh beban merata
 Ellipse : dipengaruhi oleh beban merata yang membesar ke arah tumpuan
 Triangle : dipengaruhi beban terpusat di tengah bentangan
 Trapezoid : dipengaruhi oleh dua titik beban terpusat
 Polygon : dipengaruhi oleh beberapa beban terpusatyang menyebar secara simetris
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
Struktur Kabel Tunggal Struktur Kabel Ganda
(Single Layer) (Double Layer)

 Sistem Batang Tekan  Sistem Pelana (Saddle Shape)


(Spreader)
 Sistem Lengkung (Arch Type)
 Sistem Batang Tepi
 Sistem Tiang Penunjang
 Sistem Gantung (Masted Type)

 Sistem Roda Sepeda Ganda  Sistem Roda Sepeda Tunggal


Struktur Kabel Tunggal
(Single Layer)

Sistem Batang Tekan


(Spreader)

Sistem Batang Tepi

Sistem Gantung

Sistem Roda Sepeda


Ganda
Struktur Kabel
Tunggal
(Single Layer)

Sistem Pelana
(Saddle Shape)
Memiliki Struktur pengikat
(umumnya berupa rangka)
di sekitar kabel net dan dua
tumpuan yang menyalurkan
beban ke pengikat

Contoh : Brussel Pavillion


Struktur Kabel
Tunggal
(Single Layer)

Sistem Lengkung
(Arch Shape)
Terdiri dari struktur
lengkung (Umumnya berupa
rangka) yang menjadi
elemen stabilitas dengan
kabel net diantaranya.

Masing-masing elemen
lengkung mempunyai dua
tumpuan yang
menghubungkan ke pondasi

Contoh :Yoyogi Gymnasium


Struktur Kabel
Tunggal
(Single Layer)

Sistem Tiang
Penunjang
(Masted Type)
Terdiri dari struktur tiang
(Umumnya berupa rangka)
yang menunjang kabel
diantaranya, kemudian
ditarik ke tanah untuk
mencapai kestabilan.

Tumpuan Tiang (Sendi/Kaku)


yang menyalurkan beban ke
pondasi

Contoh : Millenium Dome


Struktur Kabel
Tunggal
(Single Layer)

Sistem Roda
Sepeda Tunggal
Merupakan Struktur atap
yang biasanya dipakai di
denah berbentuk lingkaran

Terdiri dari 2 elemen cincin

Bagian cincin luar yang


mengikat satu lapis jaringan
kabel di bagian tepi dan
disatukan dengan cincin
dalam pada bagian tengah

Contoh : Madison Square Garden


Struktur Kabel Ganda
(Double Layer)

Sistem Pelana
(Saddle Shape)

Sistem Lengkung
(Arch Type)

Sistem Tiang Penunjang


(Masted Type)

Sistem Roda Sepeda


Tunggal
Struktur Kabel
Ganda
(Double Layer)

Sistem Batang
Tekan
Memiliki struktur yang
terdiri dari lapisan kabel
atas dan bawah, diantaranya
terdapat batang tekan dalam
posisi vertikal yang
membuat kabel semakin
menegang sehingga lebih
stabil
Struktur Kabel
Ganda
(Double Layer)

Sistem Batang Tepi


Merupakan struktur kabel
yang juga menggunakan
spreader, namun juga diapit
oleh struktur tepi.

Bisa berupa batang kaku


maupun rangka sebagai
struktur pendukungnya.
Struktur Kabel
Ganda
(Double Layer)

Sistem Gantung
Terdiri dari kabel tas dan
kabel penggantung lapisan
ganda.

Kabel atas digantung oleh


tiang yang meneruskan
beban ke pondasi.

Terdapat kabel penyeimbang


di sisi berlawanan yang
diangkurkan ke tanah.
Struktur Kabel
Ganda
(Double Layer)

Sistem Roda
Sepeda Ganda
Mengcover denah
berbentuk lingkaran dengan
pemanfaatan cincin luar dan
dalam sebagai pengikat
struktur.

Juga memanfaatkan
spreader sebagai elemen
stabilitas yang menghindari
flutter effect.
JENIS JENIS
JENIS JENIS

Berdasarkan Kelengkungan Berdasarkan Ketegangan

 Struktur Berkelengkungan Tunggal  Struktur Kabel Non-Pretension

 Struktur Berkelengkungan Ganda  Struktur Kabel Pretension

 Struktur Kabel Ganda


Jenis-Jenis
Berdasarkan Kelengkungan

Struktur Berkelengkungan Tunggal - Struktur Berkelengkungan Ganda - Struktur Kabel Ganda


Struktur
Berkelengkungan
Tunggal
(Single Curvature
Structure)

Kabel-kabel yang diletakkan


sejajar dengan pembentukan
permukaan oleh balok balok
atau pelat yang
membentang diantara kabel
Struktur
Berkelengkungan
Ganda
(Double Curvature
Structure)

Kabel-kabel yang Menyilang


dan berkelungkan saling
berlawanan serta
membentuk permukaan
atap utama
Struktur Kabel
Ganda
(Double Cable Structure)

Kabel ganda yang


berkelengkungan saling
berlawanan dan dipakai
pada satu bidang vertikal.

Sistem ini mengontrol


getaran angin pada sistem
kabel gantung
Jenis-Jenis
Berdasarkan Ketegangan

Struktur Kabel Non-Pretension |Struktur Kabel Pretension


Struktur Kabel Struktur Kabel
Non-Pretension Pretension

Struktur yang tidak diregang Struktur kabel yang diregang


sebelum dan sesudah diberi sebelum diberi beban luar
beban luar
DETAIL dan JOINT
DETAIL DAN JOINT

Titik pertemuan dikategorikan dalam


beberapa bentuk simpul untuk
persilangan dari 2 atau 4 kabel

Sifatnya dibedakan dalam 2 sistem,


yaitu : sistem dimana sifat persilangan
tidak dapat berotasi (fix) dan
persilangan masih dapat bergeser dan
berotasi.
DETAIL DAN JOINT

Konstruksi untuk dudukan lintasan


pembelokan kabel utama
MATERIAL
SAMBUNGAN
SAMBUNGAN

Spelter Socket Take Adjustable Open


Up Spelter Socket

Open Selter Socket Closed Socket

Open Socket with Conical Spelter


Turnbuckle Socket
SAMBUNGAN

Open Socket Threaded Stud

Cylindrical Spelter Cylindrical Spelter


Socket with Thread Socket
KABEL

SPIRAL STRANDS | FULL LOCKED COIL CABLES | STRUCTURE WIRE ROPES


TIPE KABEL
UNTUK
KONSTRUKSI

SPIRAL STRANDS

Untuk bangunan yang


menahan beban kecil
TIPE KABEL
UNTUK
KONSTRUKSI

FULL LOCKED
COIL CABLES

Sebagai kabel utama,


antara lain kabel utama
pada suspension bridge
dan stay cables bridge,
kabel tepi pada jaringan
kabel
TIPE KABEL
UNTUK
KONSTRUKSI

STRUCTURE WIRE
ROPES

Sebagai kabel tepi pada


struktur membran
(Textile Structure)
APLIKASI
APLIKASI
APLIKASI
APLIKASI
CONTOH
Jembatan Kartanegara, Tenggarong
Jembatan Pasupati, Bandung
CONTOH PENYALURAN BEBAN PADA JEMBATAN

You might also like